KONTRAK PENGABDIAN MASYARAKAT INTERNAL UNISSULA TAHUN ANGGARAN 2020/2021
KONTRAK PENGABDIAN MASYARAKAT INTERNAL UNISSULA TAHUN ANGGARAN 2020/2021
Nomor : 245/C.1/SA-LPPM//VIII/2020
Pada hari ini Senin tanggal 10 (Sepuluh) bulan Agustus tahun 2020, di Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx Semarang, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Xx. Xxxx Xxxxxxxx SE, X.Xx : Kepala LPPM Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx (UNISSULA), dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx, yang berkedudukan di Xx. Xxxx Xxxxxxxx Xx. 0 Xxxxxxxx, xxxxx xxxxxxxxxxx disebut PIHAK PERTAMA
2. Xx. Xxx. Xxxxx Xxxxxxxx, X.Xx., Apt.
: Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx (UNISSULA), dalam hal ini bertindak sebagai pengusul dan Ketua Pelaksana Penelitian Internal Tahun Anggaran 2020/2021 untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama sepakat mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Kontrak Pengabdian Masyarakat Internal UNISSULA Tahun Anggaran 2020/2021 dengan ketentuan dan syarat- syarat sebagai berikut :
1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan aktivitas penelitian dengan judul ”PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DESA BANDARJO UNGARAN BARAT UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR HIPERTENSI MELALUI PRODUKSI DAN PEMANFAATAN SIMPLISIA TANAMAN OBAT” sebagaimana yang diusulkan melalui pendanaan Internal UNISSULA sebesar Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah) dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
2. Pencairan dana dilaksanakan secara bertahap kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan laporan Pengabdian Masyarakat dan luaran wajib hasil Pengabdian Masyarakat (sebagaimana dijanjikan) kepada PIHAK PERTAMA pada waktu yang telah disepakati dan ditetapkan, yaitu pada tanggal 31 Desember 2020.
4. Apabila sampai batas waktu yang telah disepakati dan ditetapkan untuk melaksanakan Pengabdian Masyarakat dimaksud telah berakhir, namun PIHAK KEDUA belum menyelesaikan/memenuhi kewajibannya sebagaimana butir 0 xx xxxx, xxxx XXXXX KEDUA tidak dapat mengajukan proposal Pengabdian Masyarakat melalui dana Internal UNISSULA pada periode tahun anggaran berikutnya.
5. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini dan dipandang perlu diatur lebih lanjut dan dilakukan perubahan oleh PARA PIHAK, maka perubahan-perubahannya akan diatur dalam perjanjian tambahan atau perubahan yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari dan tanggal tersebut di atas, dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermeterai cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA
Xx. Xxxx Xxxxxxxx SE, X.Xx NIK. 210493032
PIHAK KEDUA
Xx. Xxx. Xxxxx Xxxxxxxx, X.Xx., Apt.
NIK. 210198047
HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DESA BANDARJO UNGARAN
1. a. Judul Pengabdian Masyarakat : BARAT UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
HIPERTENSI MELALUI PRODUKSI DAN PEMANFAATAN
SIMPLISIA TANAMAN OBAT
b. Bidang Ilmu : Farmakologi dan Farmasi Klinik
c. Kategori Pengabdian Masyarakat :
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Xx. Xxx. Xxxxx Xxxxxxxx, X.Xx., Apt.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Golongan / Pangkat / NIK : / 210198047
d. Jabatan Fungsional : Lektor (200)
e. Jabatan Struktural :
f. Fakultas / Jurusan : Fakultas Kedokteran
g. Pusat Pengabdian Masyarakat : LPPM Unissula
3. Alamat Ketua
a. Alamat Kantor / Telepon / Fax / Email
b. Alamat Rumah / Telepon / Fax /
: Xx Xxxxxxxx XX 00 Xxxxxxxx / 024-6583584
Perumahan Kampoeng Harmoni Blok K-9 Ungaran / 024-7628647 /
Email : xxxxxxxxxxxxx@xxxxxxxx.xx.xx
4. Jumlah Anggota 1
a. Nama Anggota : - Xx. Xx. Xxxxxxxxxxx Xxxx'an, X.Xx.Xxx
5. Mahasiswa yang terlibat : - AMELYA FRANCISKA
6. Karyawan yang terlibat : - Xxxx Xxx Xxxxxxx, S. Hum
7. Lokasi Pengabdian Masyarakat : Desa Bandarjo Ungaran
8. Kerjasama dengan Institusi lain
a. Nama Institusi :
b. Alamat :
c. Telepon / Fax / Email :
9. Lama Penelitian : 1 bulan
10. Biaya yang diusulkan
a. Biaya : Rp 5,000,000
b. Sumber Lain : -
c. Biaya yang disetujui : Rp 5,000,000 Jumlah : Rp 5,000,000
Telah Disetujui
Dekan & Kepala LPPM
Semarang, 29 January 0000 Xxxxxxxx
Xx. Xxx. Xxxxx Xxxxxxxx, X.Xx., Apt. NIK 210198047
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DESA BANDARJO UNGARAN BARAT UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR HIPERTENSI MELALUI PEMANFAATAN SIMPLISIA TANAMAN OBAT
Xxxxx Xxxxxxxx, Qathrunnada Djam’an
Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx
Corresponding email : xxxxxxxxxxxxx@xxxxxxxx.xx.xx
Abstrak
Pengabdian pada masyarakat ini berlatar belakang dari data observasi awal yang menunjukkan cukup banyaknya pasien hipertensi ringan di wilayah desa Bandarjo Ungaran. Sementara itu, pengetahuan masyarakat mengenai perlunya mengontrol tekanan darah secara terus-menerus agar terhindar dari komplikasi penyakit kardiovaskuler, masih sangat kurang. Daerah desa Bandarjo Ungaran juga berpotensi untuk dikembangkan usaha perkebunan tanaman obat dan produksi simplisia tanaman obat terutama simplisia untuk antihipertensi.
Desa Bandarjo Ungaran merupakan salah satu daerah wilayah Kabupaten Ungaran, dengan jumlah penduduk berusia diatas 40 tahun cukup banyak. Usia diatas 40 tahun merupakan usia yang mudah mengalami hipertensi dan rawan terkena gangguan kardiovaskuler. Untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat di daerah ini perlu diberi edukasi mengenai hipertensi dan tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk hipertensi serta bekal latihan untuk mengembangkan simplisia tanaman obat antihipertensi.
Metode yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah metode berbasis kelompok. Metode tersebut dilakukan secara komprehensif melalui pelatihan dan pendampingan sehingga mampu menginventarisasi dan menindaklanjuti seluruh aspek yang diperlukan dalam produksi dan pemanfaatan simplisia tanaman obat antihipertensi. Sebagai target dan luaran kegiatan ini adalah terciptanya kelompok PKK yang mampu memproduksi dan memanfaatkan simplisia tanaman obat antihipertensi, sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Kata Kunci : simplisia, jamu, antihipertensi, produksi
PENDAHULUAN
Kota Ungaran merupakan ibukota Kabupaten Semarang, JawaTengah. Ungaran mengalami pemekaran menjadi dua kecamatan yaitu Ungaran Barat dan Ungaran Timur. Secara geografis Kecamatan Ungaran Barat terletak diantara 7°11’01” - 7°16’81” Lintang Selatan dan antara 110°36’04” – 110°41’25" Bujur Timur. Kecamatan Ungaran Barat berbatasan langsung dengan Kota Semarang. Wilayah Kecamatan Ungaran Barat merupakan daerah dataran tinggi yang bergelombang sampai bergunung dengan ketinggian antara 321 – 573 mdpl. Bentang alam wilayah Kecamatan Ungaran Barat sebagian besar merupakan areal dataran, yang terdiri atas daerah pertanian. Pada areal dataran selain daerah pertanian sebagian merupakan daerah pemukiman dan pekarangan. Wilayah dengan topografi dataran ditempati oleh seluruh kelurahan, kecuali kelurahan Nyatnyono yang memiliki topografi lereng/puncak. Kondisi topografi lereng/puncak adalah areal curam yang merupakan daerah perbukitan yang membentang. Secara administrasi Kecamatan Ungaran Barat memiliki 11 kelurahan, namun hanya 6 kelurahan yang menempati wilayah Kota Ungaran. Total wilayah kota Kecamatan Ungaran Barat yaitu 1.352,76 hektar (Tabel 4). Desa Nyatnyono menempati wilayah terluas
yaitu 425,00 hektar dengan persentase 15,00% luas wilayah kota ungaran secara keseluruhan. Sedangkan desa Genuk menempati wilayah terkecil dengan luas 157,85 hektar dengan persentase sebesar 5,57% luas wilayah kota Ungaran secara keseluruhan.
Batas-batas wilayah kota Kecamatan Ungaran Barat adalah sebagai berikut ; 1. Sebelah Barat : Desa Lerep; 2. Sebelah Timur : Kecamatan Ungaran Timur; 3. Sebelah Utara : Kota Semarang; 4. Sebelah Selatan : Kecamatan Bergas.
Kecamatan Ungaran Barat memiliki iklim tropis. Dikatakan tropis, karena terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun, bahkan pada bulan kering masih memiliki banyak curah hujan. Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen-Xxxxxx Kecamatan Ungaran Barat berada pada tipe Af. Ungaran Barat memiliki suhu ratarata tahunan sekitar 25,0 °C, dengan curah hujan rata-rata 2.697 mm. Bulan terkering adalah bulan Agustus, dengan curah hujan sebesar 66 mm. Presipitasi hampir terjadi di setiap tahunnya, sedangkan presipitasi terbesar terjadi pada bulan Januari dengan rata-rata 409 mm. Suhu terhangat sepanjang tahun berada pada bulan Oktober dengan suhu rata rata 26,0 °C. Pada bulan Januari, suhu rata rata adalah 24,3 °C ini menjadi suhu rata rata terendah sepanjang tahun. Perbedaan presipitasi antara bulan kering dengan bulan basah adalah 343 mm.
Jumlah keseluruhan penduduk yang menempati kota Kecamatan Ungaran Barat sebesar 52.673 jiwa. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah penduduk lakilaki sebesar 25.444 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 27.229 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di kota Kecamatan Ungaran Barat yaitu 26.878,52 jiwa/km2 .
Berdasarkan jenis pendidikan jumlah penduduk kota Kecamatan Ungaran Barat sebanyak 45.516 orang. Sebagian besar masyarakat kota Ungaran memiliki pendidikan dengan tamat XXXX. Xxxxxxxx 0 xxxxxxxx xxxxx yang dominan di kota Kecamatan Ungaran Barat, diantaranya Industri, Jasa Kemasyarakatan, Pemerintahan & perorangan serta perdagangan. Lapangan kerja penduduk sebagian besar bekerja di sektor industri, dengan jumlah pekerja sebanyak 6.736 pekerja. Perusahaan/industri yang berdiri di wilayah perkotaan banyak menyerap tenaga kerja baik dari dalam maupun dari luar wilayah. Sedangan lapangan kerja paling sedikit menyerap tenaga kerja yaitu sektor kehutanan sebesar 27 pekerja.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Semarang tahun 2011-2031, kota Ungaran sebagian besar memiliki rencana pola ruang kawasan yang di peruntukan untuk permukiman perkotaan di kelurahan Ungaran, Bandarjo, Genuk dan Langensari serta sebagian kecil merupakan kawasan peruntukan permukiman pedesaan di kelurahan Candirejo dan Nyatnyono. Selain untuk permukiman perkotaan dan pedesaan, diperuntukkan sebagai kawasan budidaya yaitu kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan, kawasan peruntukan pertanian hortikultura, kawasan peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan hutan produksi dan hutan produksi terbatas.
Justifikasi Permasalahan Prioritas
Berikut ini adalah justifikasi prioritas permasalahan yang dikelola dalam program pengabdian masyarakat ini:
Berdasarkan hasil survey, di desa Bandarjo terdapat 23% penduduk berusia diatas 40 tahun. Mata pencaharian penduduk 7% petani, 9,6% buruh, 11,9% ibu rumah tangga dan 17,8% tidak bekerja. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak diderita masyarakat desa Bandarjo (5,2 - 11,9%). Kebanyakan penderita hipertensi tersebut (86%) tidak minum obat hipertensi secara teratur. Penduduk desa Bandarjo masih banyak yang menempuh upaya pengobatan sendiri dengan membeli obat di warung (15,6%) dan pengobatan alternatif (1,1%).
Hasil survey tersebut mendorong pentingnya dilakukan program pengembangan dan edukasi penggunaan simplisia tanaman obat antihipertensi bagi masyarakat tentang perawatan pasien hipertensi ringan ini dapat dengan memanfaatkan tanaman obat segar maupun yang berupa simplisia. Pengembangan simplisia juga membuka peluang untuk terbentuknya kelompok ibu PKK yang mempunyai ketrampilan memproduksi simplisia antihipertensi untuk dikonsumsi sendiri maupun dipasarkan.
Berdasarkan analisis situasi di lingkungan mitra, maka dapat dirumuskan permasalahan antara lain:
1. Pengetahuan masyarakat mengenai penanganan penyakit hipertensi masih rendah.
2. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi masih rendah.
3. Perlu peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat dan pengolahan simplisia antihipertensi sehingga tercipta peluang usaha produksi dan pemasaran simplisia.
4. Perlu pembentukan kelompok ibu-ibu kader PKK sebagai kelompok pengolahan dan pemasaran simplisia antihipertensi.
Oleh karena itu, program Pengabdian masyarakat dengan didukung kompetensi bidang kesehatan kedokteran dan kefarmasian khususnya terkait obat herbal dan produksi simplisia sehingga kualitas simplisia lebih terjamin.
METODE
Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan menggunakan desain penelitian satu kelompok yang dilakukan pre-test dan pos-test. Populasi penelitian ini adalah kader dan tokoh masyarakat. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu (1) bersedia menjadi peserta pelatihan, (2) mampu menulis, membaca dan berbahasa Indonesia. Cara
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik consecutive sampling sesuai dengan kriteria
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis menggunakan uji univariat dan bivariat. Sebelum dilakukan perhitungan bivariat, data hasil penelitian dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Hasil dari Xxxxxxx-Xxxx, distribusi tidak normal untuk semua variabel. Analisis data menggunakan uji statitistik Xxxxxxxx untuk mengetahui perbedaan rata-rata pengetahuan, sikap dan self-efficacy sebelum dan sesudah pelatihan.
Tabel 1. Karakteristik Kader Pelatihan Kelompok Peduli Hipertensi Bandarjo (N=35)
No | Nama | Umur | Tekanan Darah | Kadar Asam Urat | |
1 | Asmanah | 42 | 124 | 80 | 5,7 |
2 | Muti’ah | 36 | 96 | 74 | 5,2 |
3 | Sobikhah | 42 | 121 | 72 | 6,9 |
4 | Misroh | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
5 | Luluk | 42 | 114 | 75 | 3,4 |
6 | Kastinah | 45 | 140 | 93 | 4,6 |
7 | Xxxx Xxxxxx | 39 | 119 | 75 | 5,9 |
8 | Muntadziroh | 30 | 118 | 78 | 5,4 |
9 | Xxxxxxx | 49 | 146 | 98 | 4,1 |
10 | Ainun Koniah | 37 | 126 | 81 | 3,1 |
11 | Suwarti | 45 | 132 | 80 | 7,8 |
12 | Puji Astuti | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
13 | Xxx Xxxxxx | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
14 | Heni | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
15 | Asturiyah | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
16 | Xxxxxxxxxxx | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
17 | Supriyatun | 52 | 145 | 82 | 6,3 |
18 | Sudar | 42 | 126 | 77 | 4,8 |
19 | Rofiah | 00 | 000 | 00 | 0,8 |
20 | Ani | 00 | 000 | 00 | 0,9 |
21 | Ayu | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
22 | Indun | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
23 | Ovie | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
24 | Dyah | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
25 | Ighes | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
26 | Rina | 42 | 114 | 75 | 3,4 |
27 | Vita | 45 | 140 | 93 | 4,6 |
28 | Eva | 39 | 119 | 75 | 5,9 |
29 | Sis | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
30 | Dian | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
31 | Emi | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
32 | Umi | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
33 | Endang | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
34 | Tessa | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
35 | Arum | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pengetahuan Kader tentang Xxxxxxxxxx Sebelum dan Sesudah Pelatihan Kader (N=35)
No | Nama | Umur | Skor Pengetahuan | |
PRE | POST | |||
1 | Asmanah | 42 | 7 | 8 |
2 | Muti’ah | 36 | 7 | 8 |
3 | Xxxxxxxx | 00 | 0 | 0 |
0 | Xxxxxx | 00 | 0 | 6 |
5 | Luluk | 42 | 5 | 7 |
6 | Xxxxxxxx | 00 | 0 | 0 |
0 | Xxxx Xxxxxx | 39 | 2 | 7 |
8 | Muntadziroh | 30 | 6 | 6 |
9 | Xxxxxxx | 49 | 5 | 6 |
10 | Ainun Koniah | 37 | 8 | 7 |
11 | Suwarti | 45 | 9 | 9 |
12 | Puji Astuti | 40 | 8 | 9 |
13 | Xxx Xxxxxx | 45 | 6 | 9 |
14 | Heni | 45 | 7 | 9 |
15 | Asturiyah | 43 | 5 | 6 |
16 | Xxxxxxxxxxx | 35 | 8 | 9 |
17 | Supriyatun | 52 | 8 | 8 |
18 | Sudar | 42 | 4 | 7 |
19 | Rofiah | 54 | 7 | 8 |
20 | Ani | 40 | 8 | 9 |
21 | Ayu | 45 | 6 | 9 |
22 | Indun | 45 | 7 | 9 |
23 | Ovie | 43 | 5 | 6 |
24 | Dyah | 35 | 8 | 9 |
25 | Ighes | 48 | 6 | 6 |
26 | Rina | 42 | 5 | 7 |
27 | Vita | 45 | 4 | 7 |
28 | Eva | 39 | 2 | 7 |
29 | Sis | 48 | 6 | 6 |
30 | Dian | 40 | 8 | 9 |
31 | Emi | 45 | 6 | 9 |
32 | Umi | 45 | 7 | 9 |
33 | Endang | 43 | 5 | 6 |
34 | Tessa | 35 | 8 | 9 |
35 | Arum | 40 | 8 | 9 |
KESIMPULAN
Adanya peningkatan siginifikan pada pengetahuan dan self efficacy kader dalam melakukan intervensi kelompok peduli hipertensi. Pengabdian kepada masyarakat ini dapat menjadikan kegiatan yang dapat dilakukan di masyarakat untuk mengurangi angka kejadian Hipertensi dan sebagai upaya pencegahan penyakit Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Xxxx, X., et al., 2009, Diuretic properties of Orthosiphon stamineus Benth.Journal of Ethnopharmacology. 124(1): p. 154-158.
ASEAN, 2004, Standard of ASEAN Herbal Medicines Vol.2, Jakarta : ASEAN Countries. Badan POM RI, 2010, Pegagan Centella asiatica (L.) Urban, Serial Data Ilmiah Terkini
Tumbuhan Obat, Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan PengawasObat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, hal 1.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat. Data Monografi Desa Gaji. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx. 2015.
Basheer., Philipson. JD., 2010, Herbal Medicine, 2nd Ed., USA : Pharmeseutical Press, p.
490-491.
Ciptaningsih E. 2012. Uji Aktivitas Antioksidandan Karakteristik Fitokimia pada Kopi LuwakArabika dan Pengaruhnya terhadap TekananDarah Tikus Normal dan Tikus Hipertensi. Program Studi Magister Ilmu Kefarmasian. Fakultas MIPA. Universitas Indonesia.
Xxxxxxx, X.X., X. Xxx, X. Xxxxxx, X.X. Xxxxxx and W.J. Quax, 2006.Jamu: The Indonesian traditional herbal medicine. Phytochemical and biosynthetic studies of lignans with a focus on Indonesian medicinal plants, Deutch : Rijksuniversiteit Groningen.
Xxxxx, S.S., Xxxxxx, R.K., 2012, Review on the Pharmacognosticaland Pharmacological Characterization of Apiumgraveolens Linn. XxxXxxx X.XxxxxxXxxx., 2(3) : 258-261.
Xxxxxx, N.D.L., Xxxxxxxx, G.H., 2005. Hypertensive Vascular Xxxxxxx.Xx: Xxxxxx, D.L., et al.,
th
eds. Xxxxxxxx’x Principles of Internal Medicine. 16 ed. USA: McGraw-Hill, 1466.
Xxxxxxxx F, 2008, Efek Antidiare Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica. Val) pada mencit galur : Swiss Xxxxxxx, Surakarta : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Xxxxxxxx., Xxxx., Xxxxxx X. X., 0000, Xxxxxxx: Penambah Daya Tahan Tubuh Alami, Agro Media Pustaka, Jakarta.
Xxxxxx XX., Xxxxxxxxx OA., Xxxxx RM., Xxxxxxx MM., Xxxxx RC., Xxxxxx DF., Xxxxxxxx FA., Xxxxxxxxxx KV., Xxxxxx IG., Xxxxxxxx AP., 2012, “Hypotensive and endothelium- independent vasorelaxant effects of methanolic extract from Centella asiatica. in rats”, J Ethnopharmacol.; 124(3):457-62.
Xxxxx-Xxxxxxxx X., Xxxxxx X., Xxxxxxx X., Xxxxxx-Xxxxxx C., Xxxxx A., 2009, Antihypertensive effects of the flavonoid quercetin. Pharmacol Rep., 61(1):67-75.
Rachman F., Xxxxxx ED., Xxxxxxxxx X., Xxxxxxxxxxx P., 2008, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Tunggal dan Kombinasinya Dari Tanaman Curcuma Spp. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 6(2) : 69-74.
Xxxxxxx., Mun’im A., Xxxxxxxx D., Xxxxxx X.X., Xxxxxxx J.S, 2013, “Inhibition of Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Activity by Some Indonesia Edible Plants”, IJPSR; Vol. 6(3): 1054-1059
Xxxxxxx, Xxxx., 2011, Laporan Penelitian Formularium Jamu untuk anti Hipertensi, Hiperglikemia, Hiperurisemia, dan hiperkolestrolemia, Badan Litbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Xxxxx JB, Mangkoewidjojo S., 2008, Profil Hewan Percobaan di Daerah Tropis, Tikus Laboratorium (Rattus novergicus), Jakarta : Universitas Indonesia.
Xxxxx, Xxxxxx., Xxxxxxxx, Maddheshiya., Xxxxxxxx, Xxxxxxx., 2011, Hypertension and Herbal Plants. International Research Journal of Pharmacy, 2(8): 26-30.
Xx, X.X., & Xxxxx, S.K.C., 2007, A comparative study on phenolic profiles and antioxidant activities of legumes affected by extraction, Journal of Food Science, 72: SI 59-66.
Xxxxx Xxxx-Xx., Xxxx Xxxx-Xx., Xxx Xxxx-Joong., 2002, Endothelium-dependent Vasorelaxant and Antiproliperative Effects of Apigenin, General Pharmacology, Vol. 35.
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DESA BANDARJO UNGARAN BARAT UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR HIPERTENSI MELALUI PRODUKSI DAN PEMANFAATAN SIMPLISIA TANAMAN OBAT
XXX XXXXXXXXX :
Ketua : Xx. Xxxxx Xxxxxxxx, X.Xx. Apt.
Anggota : dr. Qathrunnada Djam’an, XXx.Xxx
UNIVERSITAS ISLAM XXXXXX XXXXX SEMARANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN MASYARAKAT
RINGKASAN
Pengabdian pada masyarakat ini berlatar belakang dari data observasi awal yang menunjukkan cukup banyaknya pasien hipertensi ringan di wilayah desa Bandarjo Ungaran. Sementara itu, pengetahuan masyarakat mengenai perlunya mengontrol tekanan darah secara terus-menerus agar terhindar dari komplikasi penyakit kardiovaskuler, masih sangat kurang. Daerah desa Bandarjo Ungaran juga berpotensi untuk dikembangkan usaha perkebunan tanaman obat dan produksi simplisia tanaman obat terutama simplisia untuk antihipertensi.
Desa Bandarjo Ungaran merupakan salah satu daerah wilayah Kabupaten Ungaran, dengan jumlah penduduk berusia diatas 40 tahun cukup banyak. Usia diatas 40 tahun merupakan usia yang mudah mengalami hipertensi dan rawan terkena gangguan kardiovaskuler. Untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat di daerah ini perlu diberi edukasi mengenai hipertensi dan tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk hipertensi serta bekal latihan untuk mengembangkan simplisia tanaman obat antihipertensi.
Metode yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah metode berbasis kelompok. Metode tersebut dilakukan secara komprehensif melalui pelatihan dan pendampingan sehingga mampu menginventarisasi dan menindaklanjuti seluruh aspek yang diperlukan dalam produksi dan pemanfaatan simplisia tanaman obat antihipertensi. Sebagai target dan luaran kegiatan ini adalah terciptanya kelompok PKK yang mampu memproduksi dan memanfaatkan simplisia tanaman obat antihipertensi, sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Kata Kunci : simplisia, jamu, antihipertensi, produksi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN Error! Bookmark not defined.
RINGKASAN…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..
BAB I. PENDAHULUAN Error! Bookmark not defined.
1.1 Analisis Situasi Error! Bookmark not defined.
1.2 Permasalahan Mitra Error! Bookmark not defined.
BAB II . TUJUAN DAN SASARAN Error! Bookmark not defined.
2.1 Target Error! Bookmark not defined.
2.2 Luaran Error! Bookmark not defined.
BAB III. METODE PELAKSANAAN Error! Bookmark not defined.
BAB IV. LUARAN YANG DICAPAI Error! Bookmark not defined.
BAB V. MANFAAT YANG DIPEROLEH……………………………………….
BAB VI. FAKTOR YANG MENGHAMBAT, MENDUKUNG DAN RENCANA
TINDAK LANJUT ………………………………………………………………
BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN……………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan pengabdian masyarakat ini pada waktunya.
Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban kegiatan pengabdian masyarakat di desa Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat pada tahun ini terpaksa dilakukan secara online mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Walaupun dilakukan berbagai penyesuaian metode maupun materi kegiatan tetapi alhamdulillah masyarakat sasaran tetap antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakan.
Penulis menyampaikan terima kasih pada pihak Unissula yang sudah memberikan dukungan hibah pengabdian serta pihak mitra yaitu Kader PKK kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat yang ikut mendukung kegiatan ini sampai selesai.
Penulis sangat mengharapkan review dari berbagai pihak yang berguna untuk melengkapi laporan ini.
Akhirul kata, saya ucapkan terima kasih atas perhatian para pembaca.
Semarang, 29 Januari 2021 Penulis
DAFTAR LAMPIRAN
1. Modul
2. Draft Artikel Publikasi
3. Leaflet
4. Link youtube
A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN
Kota Ungaran merupakan ibukota Kabupaten Semarang, JawaTengah. Ungaran mengalami pemekaran menjadi dua kecamatan yaitu Ungaran Barat dan Ungaran Timur. Secara geografis Kecamatan Ungaran Barat terletak diantara 7°11’01” - 7°16’81” Lintang Selatan dan antara 110°36’04” – 110°41’25" Bujur Timur. Kecamatan Ungaran Barat berbatasan langsung dengan Kota Semarang. Wilayah Kecamatan Ungaran Barat merupakan daerah dataran tinggi yang bergelombang sampai bergunung dengan ketinggian antara 321 – 573 mdpl. Bentang alam wilayah Kecamatan Ungaran Barat sebagian besar merupakan areal dataran, yang terdiri atas daerah pertanian. Pada areal dataran selain daerah pertanian sebagian merupakan daerah pemukiman dan pekarangan. Wilayah dengan topografi dataran ditempati oleh seluruh kelurahan, kecuali kelurahan Nyatnyono yang memiliki topografi lereng/puncak. Kondisi topografi lereng/puncak adalah areal curam yang merupakan daerah perbukitan yang membentang. Secara administrasi Kecamatan Ungaran Barat memiliki 11 kelurahan, namun hanya 6 kelurahan yang menempati wilayah Kota Ungaran. Total wilayah kota Kecamatan Ungaran Barat yaitu 1.352,76 hektar (Tabel 4). Desa Nyatnyono menempati wilayah terluas yaitu 425,00 hektar dengan persentase 15,00% luas wilayah kota ungaran secara keseluruhan. Sedangkan desa Genuk menempati wilayah terkecil dengan luas 157,85 hektar dengan persentase sebesar 5,57% luas wilayah kota Ungaran secara keseluruhan.
Batas-batas wilayah kota Kecamatan Ungaran Barat adalah sebagai berikut ; 1. Sebelah Barat
: Desa Lerep; 2. Sebelah Timur : Kecamatan Ungaran Timur; 3. Sebelah Utara : Kota Semarang; 4. Sebelah Selatan : Kecamatan Bergas.
Kecamatan Ungaran Barat memiliki iklim tropis. Dikatakan tropis, karena terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun, bahkan pada bulan kering masih memiliki banyak curah hujan. Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen-Xxxxxx Kecamatan Ungaran Barat berada pada tipe Af. Ungaran Barat memiliki suhu ratarata tahunan sekitar 25,0 °C, dengan curah hujan rata-rata 2.697 mm. Bulan terkering adalah bulan Agustus, dengan curah hujan sebesar 66 mm. Presipitasi hampir terjadi di setiap tahunnya, sedangkan presipitasi terbesar terjadi pada bulan Januari dengan rata-rata 409 mm. Suhu terhangat sepanjang tahun berada pada bulan Oktober dengan suhu rata rata 26,0 °C. Pada bulan Januari, suhu rata rata adalah 24,3
°C ini menjadi suhu rata rata terendah sepanjang tahun. Perbedaan presipitasi antara bulan kering dengan bulan basah adalah 343 mm.
Jumlah keseluruhan penduduk yang menempati kota Kecamatan Ungaran Barat sebesar 52.673 jiwa. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah penduduk lakilaki sebesar 25.444 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 27.229 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di kota Kecamatan Ungaran Barat yaitu 26.878,52 jiwa/km2 .
Berdasarkan jenis pendidikan jumlah penduduk kota Kecamatan Ungaran Barat sebanyak
45.516 orang. Sebagian besar masyarakat kota Ungaran memiliki pendidikan dengan tamat XXXX. Xxxxxxxx 0 xxxxxxxx xxxxx yang dominan di kota Kecamatan Ungaran Barat, diantaranya Industri, Jasa Kemasyarakatan, Pemerintahan & perorangan serta perdagangan. Lapangan kerja penduduk sebagian besar bekerja di sektor industri, dengan jumlah pekerja sebanyak 6.736 pekerja. Perusahaan/industri yang berdiri di wilayah perkotaan banyak menyerap tenaga kerja baik dari dalam maupun dari luar wilayah. Sedangan lapangan kerja paling sedikit menyerap tenaga kerja yaitu sektor kehutanan sebesar 27 pekerja.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Semarang tahun 2011-2031, kota Ungaran sebagian besar memiliki rencana pola ruang kawasan yang di peruntukan untuk permukiman perkotaan di kelurahan Ungaran, Bandarjo, Genuk dan Langensari serta sebagian kecil merupakan kawasan peruntukan permukiman pedesaan di kelurahan Candirejo dan Nyatnyono. Selain untuk permukiman perkotaan dan pedesaan, diperuntukkan sebagai kawasan budidaya yaitu kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan, kawasan peruntukan pertanian hortikultura, kawasan peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan hutan produksi dan hutan produksi terbatas.
B. Permasalahan Mitra
Berikut ini adalah justifikasi prioritas permasalahan yang dikelola dalam program pengabdian masyarakat ini:
Berdasarkan hasil survey, di desa Bandarjo terdapat 23% penduduk berusia diatas 40 tahun. Mata pencaharian penduduk 7% petani, 9,6% buruh, 11,9% ibu rumah tangga dan 17,8% tidak bekerja. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak diderita masyarakat desa Bandarjo (5,2 - 11,9%). Kebanyakan penderita hipertensi tersebut (86%) tidak minum obat
hipertensi secara teratur. Penduduk desa Bandarjo masih banyak yang menempuh upaya pengobatan sendiri dengan membeli obat di warung (15,6%) dan pengobatan alternatif (1,1%).
Hasil survey tersebut mendorong pentingnya dilakukan program pengembangan dan edukasi penggunaan simplisia tanaman obat antihipertensi bagi masyarakat tentang perawatan pasien hipertensi ringan ini dapat dengan memanfaatkan tanaman obat segar maupun yang berupa simplisia. Pengembangan simplisia juga membuka peluang untuk terbentuknya kelompok ibu PKK yang mempunyai ketrampilan memproduksi simplisia antihipertensi untuk dikonsumsi sendiri maupun dipasarkan.
Berdasarkan analisis situasi di lingkungan mitra, maka dapat dirumuskan permasalahan antara lain:
1. Pengetahuan masyarakat mengenai penanganan penyakit hipertensi masih rendah.
2. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi masih rendah.
3. Perlu peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat dan pengolahan simplisia antihipertensi sehingga tercipta peluang usaha produksi dan pemasaran simplisia.
4. Perlu pembentukan kelompok ibu-ibu kader PKK sebagai kelompok pengolahan dan pemasaran simplisia antihipertensi.
Oleh karena itu, program Pengabdian masyarakat dengan didukung kompetensi bidang kesehatan kedokteran dan kefarmasian khususnya terkait obat herbal dan produksi simplisia sehingga kualitas simplisia lebih terjamin.
BAB II TUJUAN DAN SASARAN
A. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penanganan penyakit hipertensi.
2. Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.
3. Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat dan pengolahan simplisia antihipertensi sehingga tercipta peluang usaha produksi dan pemasaran simplisia.
4. Pembentukan kelompok ibu-ibu kader PKK sebagai kelompok pengolahan dan pemasaran simplisia antihipertensi.
B. Sasaran Kegiatan
Ibu-ibu penggerak, pengurus dan kader PKK desa Bandarjo merupakan sasaran antara (mitra) yang akan terlibat aktif dalam Pengabdian kepada Masyarakat, serta dapat menyebar luaskan hasil kegiatan pada anggota khalayak sasaran yang lain. Diharapkan dari kegiatan ini terjadi :
1. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu kader PKK terkait penanganan penyakit hipertensi.
2. Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat dan pengolahan simplisia antihipertensi sehingga tercipta peluang usaha produksi dan pemasaran simplisia.
3. Terbentuk kelompok ibu-ibu kader PKK pengolah simplisia antihipertensi.
4. Terjalinnya komunikasi ilmiah antara UNISSULA dan masyarakat melalui pembentukan komunitas binaan.
5. Diperoleh artikel yang termuat di media massa.
6. Dirancang Poster untuk promosi kesehatan.
BAB III METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan melalui beberapa pendekatan diantaranya:
1. Berbasis Kelompok ibu ibu PKK, seluruh kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan kepada masyarakat dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media belajar dan pendampingan, perencanaan dan memonitor dan evaluasi seluruh kegiatan pengabdian masyarakat.
2. Komprehensif, seluruh kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan secara serentak yang dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan tenaga kesehatan
3. Berbasis potensi ekonomi lokal dan kearifan lokal dengan pengembangan sikap dan budaya lokal sehingga dapat menjadi produk unggulan yang memiliki ciri khas produk simplisia di wilayah Semarang.
Selanjutnya ketiga metode di atas diimlementasikan dalam 4 (empat) tahapan yaitu (1) penyuluhan; (2) pelatihan; (3) implementasi program; (4) monitoring dan evaluasi.
Tabel 3.1 jenis kegiatan, partisipasi masyarakat, luaran kegiatan dan solusi permasalahan.
No. | Kegiatan | Partisipasi masyarakat | Luaran kegiatan | Solusi permasalahan |
1. | Penyuluhan | Sebagai peserta | Kehadiran 15 orang ibu kelompok PKK | metode ceramah dan diskusi |
2. | Pelatihan | Sebagai peserta | 15 orang ibu kelompok PKK menghasilkan produk simplisia antihipertensi | Pelatihan budidaya, panen, pasca panen dan pengolahan simplisia antihipertensi dengan metode pengeringan sederhana |
3. | Implementasi program | Sebagai peserta | Produk simplisia antihipertensi | Pelatihan dan pendampingan |
4. | Monitoring dan evaluasi | Tim pengabdian masyarakat | Peningkatan pengetahuan ibu PKK terkait dengan penyakit hipertensi, pengolahan dan pemanfaatan simplisia antihipertensi sebagai alternatif tatalaksana hipertensi | Analisis terhadap tingkat pengetahuan ibu PKK sebelum dan setelah diberi penyuluhan dan pelatihan |
Teknis pelaksanaan pengabdian masyarakat ini mengalami modifikasi terkait dengan pandemic Covid-19 yang belum berakhir, sehingga dilaksanakan secara daring / online. Kegiatan diawali dengan pembagian dan pengisian kuesioner (pretest), pemberian materi melalui konten youtube, lalu diakhiri dengan pembagian dan pengisian kuesioner kembali (posttest). Kuesioner dievaluasi dengan membandingkan nilai pretest dan posttest.
BAB IV LUARAN YANG DICAPAI
1. Peningkatan Pengetahuan Masyarakat
Analisis menggunakan uji univariat dan bivariat. Sebelum dilakukan perhitungan bivariat, data hasil penelitian dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Hasil dari Xxxxxxx-Xxxx, distribusi tidak normal untuk semua variabel. Analisis data menggunakan uji statitistik Xxxxxxxx untuk mengetahui perbedaan rata-rata pengetahuan, sikap dan self-efficacy sebelum dan sesudah pelatihan.
Tabel 1. Karakteristik Kader Pelatihan Kelompok Peduli Hipertensi Bandarjo (N=35)
No | Nama | Umur | Tekanan Darah | Kadar Asam Urat | |
1 | Asmanah | 42 | 124 | 80 | 5,7 |
2 | Muti’ah | 36 | 96 | 74 | 5,2 |
3 | Sobikhah | 42 | 121 | 72 | 6,9 |
4 | Misroh | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
5 | Luluk | 42 | 114 | 75 | 3,4 |
6 | Kastinah | 45 | 140 | 93 | 4,6 |
7 | Xxxx Xxxxxx | 39 | 119 | 75 | 5,9 |
8 | Muntadziroh | 30 | 118 | 78 | 5,4 |
9 | Xxxxxxx | 49 | 146 | 98 | 4,1 |
10 | Ainun Koniah | 37 | 126 | 81 | 3,1 |
11 | Suwarti | 45 | 132 | 80 | 7,8 |
12 | Puji Astuti | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
13 | Xxx Xxxxxx | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
14 | Heni | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
15 | Asturiyah | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
16 | Xxxxxxxxxxx | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
17 | Supriyatun | 52 | 145 | 82 | 6,3 |
18 | Sudar | 42 | 126 | 77 | 4,8 |
19 | Rofiah | 00 | 000 | 00 | 0,8 |
20 | Ani | 00 | 000 | 00 | 0,9 |
21 | Ayu | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
22 | Indun | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
23 | Ovie | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
24 | Dyah | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
25 | Ighes | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
26 | Rina | 42 | 114 | 75 | 3,4 |
27 | Vita | 45 | 140 | 93 | 4,6 |
28 | Eva | 39 | 119 | 75 | 5,9 |
29 | Sis | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
30 | Dian | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
31 | Emi | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
32 | Umi | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
33 | Endang | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
34 | Tessa | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
35 | Arum | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pengetahuan Kader tentang Xxxxxxxxxx Sebelum dan Sesudah Pelatihan Kader (N=35)
No | Nama | Umur | Skor Pengetahuan | |
PRE | POST | |||
1 | Asmanah | 42 | 7 | 8 |
2 | Muti’ah | 36 | 7 | 8 |
3 | Xxxxxxxx | 00 | 0 | 0 |
0 | Xxxxxx | 00 | 0 | 6 |
5 | Luluk | 42 | 5 | 7 |
6 | Xxxxxxxx | 00 | 0 | 0 |
0 | Xxxx Xxxxxx | 39 | 2 | 7 |
8 | Muntadziroh | 30 | 6 | 6 |
9 | Xxxxxxx | 49 | 5 | 6 |
10 | Ainun Koniah | 37 | 8 | 7 |
11 | Suwarti | 45 | 9 | 9 |
12 | Puji Astuti | 40 | 8 | 9 |
13 | Xxx Xxxxxx | 45 | 6 | 9 |
14 | Heni | 45 | 7 | 9 |
15 | Asturiyah | 43 | 5 | 6 |
16 | Xxxxxxxxxxx | 35 | 8 | 9 |
17 | Supriyatun | 52 | 8 | 8 |
18 | Sudar | 42 | 4 | 7 |
19 | Rofiah | 54 | 7 | 8 |
20 | Ani | 40 | 8 | 9 |
21 | Ayu | 45 | 6 | 9 |
22 | Indun | 45 | 7 | 9 |
23 | Ovie | 43 | 5 | 6 |
24 | Dyah | 35 | 8 | 9 |
25 | Ighes | 48 | 6 | 6 |
26 | Rina | 42 | 5 | 7 |
27 | Vita | 45 | 4 | 7 |
28 | Eva | 39 | 2 | 7 |
29 | Sis | 48 | 6 | 6 |
30 | Dian | 40 | 8 | 9 |
31 | Emi | 45 | 6 | 9 |
32 | Umi | 45 | 7 | 9 |
33 | Endang | 43 | 5 | 6 |
34 | Tessa | 35 | 8 | 9 |
35 | Arum | 40 | 8 | 9 |
2. Draft Artikel Publikasi pada Jurnal Abdimas Unwahas Draft terlampir
3. Konten Youtube terlampir
4. Leaflet terlampir
BAB V
MANFAAT YANG DIPEROLEH
Hasil Kepada Mitra
A. Dampak Ekonomi dan Sosial
Masyarakat sasaran menjadi lebih memahami pengendalian penyakit tidak menular hipertensi dan Covid-19 melalui produksi dan pemanfaatan simplisia tanaman obat.
B. Kontribusi Mitra terhadap Pelaksanaan
Xxxxx berkontribusi mensosialisasikan kegiatan pada para kader, menyediakan waktu dan doorprize.
BAB VI
FAKTOR YANG MENGHAMBAT, MENDUKUNG DAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Faktor yang Menghambat
Kondisi pandemi Covid-19.
B. Factor yang Mendukung
Antusias mitra dan para kader / masyarakat sasaran.
C. Solusi dan Rencana Tindak Lanjut
Memperbanyak modul-modul berupa video untuk menambah pemahaman masyarakat sasaran.
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Adanya peningkatan siginifikan pada pengetahuan dan self efficacy kader dalam melakukan intervensi kelompok peduli hipertensi. Pengabdian kepada masyarakat ini dapat menjadikan kegiatan yang dapat dilakukan di masyarakat untuk mengurangi angka kejadian Hipertensi dan sebagai upaya pencegahan penyakit Hipertensi serta upaya pencegahan Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Xxxx, X., et al., 2009, Diuretic properties of Orthosiphon stamineus Benth.Journal of Ethnopharmacology. 124(1): p. 154-158.
ASEAN, 2004, Standard of ASEAN Herbal Medicines Vol.2, Jakarta : ASEAN Countries.
Badan POM RI, 2010, Pegagan Centella asiatica (L.) Urban, Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat, Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan PengawasObat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, hal 1.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat. Data Monografi Desa Gaji. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx. 2015.
Basheer., Philipson. JD., 2010, Herbal Medicine, 2nd Ed., USA : Pharmeseutical Press, p. 490- 491.
Ciptaningsih E. 2012. Uji Aktivitas Antioksidandan Karakteristik Fitokimia pada Kopi LuwakArabika dan Pengaruhnya terhadap TekananDarah Tikus Normal dan Tikus Hipertensi. Program Studi Magister Ilmu Kefarmasian. Fakultas MIPA. Universitas Indonesia.
Xxxxxxx, X.X., X. Xxx, X. Xxxxxx, X.X. Xxxxxx and W.J. Quax, 2006.Jamu: The Indonesian traditional herbal medicine. Phytochemical and biosynthetic studies of lignans with a focus on Indonesian medicinal plants, Deutch : Rijksuniversiteit Groningen.
Xxxxx, S.S., Xxxxxx, R.K., 2012, Review on the Pharmacognosticaland Pharmacological Characterization of Apiumgraveolens Linn. XxxXxxx X.XxxxxxXxxx., 2(3) : 258-261.
Xxxxxx, N.D.L., Xxxxxxxx, G.H., 2005. Hypertensive Vascular Xxxxxxx.Xx: Xxxxxx, X.X., et al., eds. Xxxxxxxx’x Principles of Internal Medicine. 16th ed. USA: McGraw-Hill, 1466.
Xxxxxxxx F, 2008, Efek Antidiare Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica. Val) pada mencit galur : Swiss Xxxxxxx, Surakarta : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Xxxxxxxx., Xxxx., Xxxxxx X. X., 0000, Xxxxxxx: Penambah Daya Tahan Tubuh Alami, Agro Media Pustaka, Jakarta.
Xxxxxx XX., Xxxxxxxxx OA., Xxxxx RM., Xxxxxxx MM., Xxxxx RC., Xxxxxx DF., Xxxxxxxx FA., Xxxxxxxxxx KV., Xxxxxx IG., Xxxxxxxx AP., 2012, “Hypotensive and endothelium- independent vasorelaxant effects of methanolic extract from Centella asiatica. in rats”, J Ethnopharmacol.; 124(3):457-62.
Xxxxx-Xxxxxxxx X., Xxxxxx X., Xxxxxxx X., Xxxxxx-Xxxxxx C., Xxxxx A., 2009, Antihypertensive effects of the flavonoid quercetin. Pharmacol Rep., 61(1):67-75.
Rachman F., Xxxxxx ED., Xxxxxxxxx X., Xxxxxxxxxxx P., 2008, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Tunggal dan Kombinasinya Dari Tanaman Curcuma Spp. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 6(2) : 69-74.
Xxxxxxx., Mun’im A., Xxxxxxxx D., Xxxxxx X.X., Xxxxxxx J.S, 2013, “Inhibition of Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Activity by Some Indonesia Edible Plants”, IJPSR; Vol. 6(3): 1054-1059
Xxxxxxx, Xxxx., 2011, Laporan Penelitian Formularium Jamu untuk anti Hipertensi, Hiperglikemia, Hiperurisemia, dan hiperkolestrolemia, Badan Litbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Xxxxx JB, Mangkoewidjojo S., 2008, Profil Hewan Percobaan di Daerah Tropis, Tikus Laboratorium (Rattus novergicus), Jakarta : Universitas Indonesia.
Xxxxx, Xxxxxx., Xxxxxxxx, Maddheshiya., Xxxxxxxx, Xxxxxxx., 2011, Hypertension and Herbal Plants. International Research Journal of Pharmacy, 2(8): 26-30.
Xx, X.X., & Xxxxx, S.K.C., 2007, A comparative study on phenolic profiles and antioxidant activities of legumes affected by extraction, Journal of Food Science, 72: SI 59-66.
Xxxxx Xxxx-Xx., Xxxx Xxxx-Xx., Xxx Xxxx-Joong., 2002, Endothelium-dependent Vasorelaxant and Antiproliperative Effects of Apigenin, General Pharmacology, Vol. 35.
Lampiran 1. Modul
Modul yang disampaikan pada pelaksanaan pengadian kepada masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut :
Lampiran 2. Draft Artikel Pada Jurnal Abdimas Unwahas
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DESA BANDARJO UNGARAN BARAT UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR HIPERTENSI MELALUI PEMANFAATAN SIMPLISIA TANAMAN OBAT
Xxxxx Xxxxxxxx, Qathrunnada Djam’an
Bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx
Corresponding email : xxxxxxxxxxxxx@xxxxxxxx.xx.xx
Abstrak
Pengabdian pada masyarakat ini berlatar belakang dari data observasi awal yang menunjukkan cukup banyaknya pasien hipertensi ringan di wilayah desa Bandarjo Ungaran. Sementara itu, pengetahuan masyarakat mengenai perlunya mengontrol tekanan darah secara terus-menerus agar terhindar dari komplikasi penyakit kardiovaskuler, masih sangat kurang. Daerah desa Bandarjo Ungaran juga berpotensi untuk dikembangkan usaha perkebunan tanaman obat dan produksi simplisia tanaman obat terutama simplisia untuk antihipertensi.
Desa Bandarjo Ungaran merupakan salah satu daerah wilayah Kabupaten Ungaran, dengan jumlah penduduk berusia diatas 40 tahun cukup banyak. Usia diatas 40 tahun merupakan usia yang mudah mengalami hipertensi dan rawan terkena gangguan kardiovaskuler. Untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat di daerah ini perlu diberi edukasi mengenai hipertensi dan tanaman obat yang bisa dimanfaatkan untuk hipertensi serta bekal latihan untuk mengembangkan simplisia tanaman obat antihipertensi.
Metode yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah metode berbasis kelompok. Metode tersebut dilakukan secara komprehensif melalui pelatihan dan pendampingan sehingga mampu menginventarisasi dan menindaklanjuti seluruh aspek yang diperlukan dalam produksi dan pemanfaatan simplisia tanaman obat antihipertensi. Sebagai target dan luaran kegiatan ini adalah terciptanya kelompok PKK yang mampu memproduksi dan memanfaatkan simplisia tanaman obat antihipertensi, sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Kata Kunci : simplisia, jamu, antihipertensi, produksi
PENDAHULUAN
Kota Ungaran merupakan ibukota Kabupaten Semarang, JawaTengah. Ungaran mengalami pemekaran menjadi dua kecamatan yaitu Ungaran Barat dan Ungaran Timur. Secara geografis Kecamatan Ungaran Barat terletak diantara 7°11’01” - 7°16’81” Lintang Selatan dan antara 110°36’04” – 110°41’25" Bujur Timur. Kecamatan Ungaran Barat berbatasan langsung dengan Kota Semarang. Wilayah Kecamatan Ungaran Barat merupakan daerah dataran tinggi yang bergelombang sampai bergunung dengan ketinggian antara 321 – 573 mdpl. Bentang alam wilayah Kecamatan Ungaran Barat sebagian besar merupakan areal dataran, yang terdiri atas daerah pertanian. Pada areal dataran selain daerah pertanian sebagian merupakan daerah pemukiman dan pekarangan. Wilayah dengan topografi dataran ditempati oleh seluruh kelurahan, kecuali kelurahan Nyatnyono yang memiliki topografi lereng/puncak. Kondisi topografi lereng/puncak adalah areal curam yang merupakan daerah perbukitan yang membentang. Secara administrasi Kecamatan Ungaran Barat memiliki 11 kelurahan, namun hanya 6 kelurahan yang menempati wilayah Kota Ungaran. Total wilayah kota Kecamatan Ungaran Barat yaitu 1.352,76 hektar (Tabel 4). Desa Nyatnyono menempati wilayah terluas yaitu 425,00 hektar dengan persentase 15,00% luas wilayah kota ungaran secara keseluruhan. Sedangkan desa Genuk menempati wilayah terkecil dengan luas 157,85 hektar dengan persentase sebesar 5,57% luas wilayah kota Ungaran secara keseluruhan.
Batas-batas wilayah kota Kecamatan Ungaran Barat adalah sebagai berikut ; 1. Sebelah Barat : Desa Lerep; 2. Sebelah Timur : Kecamatan Ungaran Timur; 3. Sebelah Utara : Kota Semarang; 4. Sebelah Selatan : Kecamatan Bergas.
Kecamatan Ungaran Barat memiliki iklim tropis. Dikatakan tropis, karena terdapat curah hujan yang signifikan sepanjang tahun, bahkan pada bulan kering masih memiliki banyak curah hujan. Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen-Xxxxxx Kecamatan Ungaran Barat berada pada tipe Af. Ungaran Barat memiliki suhu ratarata tahunan sekitar 25,0 °C, dengan curah hujan rata-rata 2.697 mm. Bulan terkering adalah bulan Agustus, dengan curah hujan sebesar 66 mm. Presipitasi hampir terjadi di setiap tahunnya, sedangkan presipitasi terbesar terjadi pada bulan
Januari dengan rata-rata 409 mm. Suhu terhangat sepanjang tahun berada pada bulan Oktober dengan suhu rata rata 26,0 °C. Pada bulan Januari, suhu rata rata adalah 24,3 °C ini menjadi suhu rata rata terendah sepanjang tahun. Perbedaan presipitasi antara bulan kering dengan bulan basah adalah 343 mm.
Jumlah keseluruhan penduduk yang menempati kota Kecamatan Ungaran Barat sebesar 52.673 jiwa. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah penduduk lakilaki sebesar 25.444 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 27.229 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di kota Kecamatan Ungaran Barat yaitu 26.878,52 jiwa/km2 .
Berdasarkan jenis pendidikan jumlah penduduk kota Kecamatan Ungaran Barat sebanyak 45.516 orang. Sebagian besar masyarakat kota Ungaran memiliki pendidikan dengan tamat XXXX. Xxxxxxxx 0 xxxxxxxx xxxxx yang dominan di kota Kecamatan Ungaran Barat, diantaranya Industri, Jasa Kemasyarakatan, Pemerintahan & perorangan serta perdagangan. Lapangan kerja penduduk sebagian besar bekerja di sektor industri, dengan jumlah pekerja sebanyak 6.736 pekerja. Perusahaan/industri yang berdiri di wilayah perkotaan banyak menyerap tenaga kerja baik dari dalam maupun dari luar wilayah. Sedangan lapangan kerja paling sedikit menyerap tenaga kerja yaitu sektor kehutanan sebesar 27 pekerja.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Semarang tahun 2011-2031, kota Ungaran sebagian besar memiliki rencana pola ruang kawasan yang di peruntukan untuk permukiman perkotaan di kelurahan Ungaran, Bandarjo, Genuk dan Langensari serta sebagian kecil merupakan kawasan peruntukan permukiman pedesaan di kelurahan Candirejo dan Nyatnyono. Selain untuk permukiman perkotaan dan pedesaan, diperuntukkan sebagai kawasan budidaya yaitu kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan, kawasan peruntukan pertanian hortikultura, kawasan peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan hutan produksi dan hutan produksi terbatas.
Justifikasi Permasalahan Prioritas
Berikut ini adalah justifikasi prioritas permasalahan yang dikelola dalam program pengabdian masyarakat ini:
Berdasarkan hasil survey, di desa Bandarjo terdapat 23% penduduk berusia diatas 40 tahun. Mata pencaharian penduduk 7% petani, 9,6% buruh, 11,9% ibu rumah tangga dan 17,8% tidak bekerja. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak diderita masyarakat desa Bandarjo (5,2 - 11,9%). Kebanyakan penderita hipertensi tersebut (86%) tidak minum obat hipertensi secara teratur. Penduduk desa Bandarjo masih banyak yang menempuh upaya pengobatan sendiri dengan membeli obat di warung (15,6%) dan pengobatan alternatif (1,1%).
Hasil survey tersebut mendorong pentingnya dilakukan program pengembangan dan edukasi penggunaan simplisia tanaman obat antihipertensi bagi masyarakat tentang perawatan pasien hipertensi ringan ini dapat dengan memanfaatkan tanaman obat segar maupun yang berupa simplisia. Pengembangan simplisia juga membuka peluang untuk terbentuknya kelompok ibu PKK yang mempunyai ketrampilan memproduksi simplisia antihipertensi untuk dikonsumsi sendiri maupun dipasarkan.
Berdasarkan analisis situasi di lingkungan mitra, maka dapat dirumuskan permasalahan antara lain:
5. Pengetahuan masyarakat mengenai penanganan penyakit hipertensi masih rendah.
6. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi masih rendah.
7. Perlu peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat dan pengolahan simplisia antihipertensi sehingga tercipta peluang usaha produksi dan pemasaran simplisia.
8. Perlu pembentukan kelompok ibu-ibu kader PKK sebagai kelompok pengolahan dan pemasaran simplisia antihipertensi.
Oleh karena itu, program Pengabdian masyarakat dengan didukung kompetensi bidang kesehatan kedokteran dan kefarmasian khususnya terkait obat herbal dan produksi simplisia sehingga kualitas simplisia lebih terjamin.
METODE
Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan menggunakan desain penelitian satu kelompok yang dilakukan pre-test dan pos-test. Populasi penelitian ini adalah kader dan tokoh masyarakat. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu (1) bersedia menjadi peserta pelatihan, (2) mampu menulis, membaca dan berbahasa Indonesia. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik consecutive sampling sesuai dengan kriteria
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis menggunakan uji univariat dan bivariat. Sebelum dilakukan perhitungan bivariat, data hasil penelitian dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Hasil dari Xxxxxxx-Xxxx, distribusi tidak normal untuk semua variabel. Analisis data menggunakan uji statitistik Xxxxxxxx untuk mengetahui perbedaan rata-rata pengetahuan, sikap dan self-efficacy sebelum dan sesudah pelatihan.
Tabel 1. Karakteristik Kader Pelatihan Kelompok Peduli Hipertensi Bandarjo (N=35)
No | Nama | Umur | Tekanan Darah | Kadar Asam Urat | |
1 | Asmanah | 42 | 124 | 80 | 5,7 |
2 | Muti’ah | 36 | 96 | 74 | 5,2 |
3 | Sobikhah | 42 | 121 | 72 | 6,9 |
4 | Misroh | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
5 | Luluk | 42 | 114 | 75 | 3,4 |
6 | Kastinah | 45 | 140 | 93 | 4,6 |
7 | Xxxx Xxxxxx | 39 | 119 | 75 | 5,9 |
8 | Muntadziroh | 30 | 118 | 78 | 5,4 |
9 | Xxxxxxx | 49 | 146 | 98 | 4,1 |
10 | Ainun Koniah | 37 | 126 | 81 | 3,1 |
11 | Suwarti | 45 | 132 | 80 | 7,8 |
12 | Puji Astuti | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
13 | Xxx Xxxxxx | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
14 | Heni | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
15 | Asturiyah | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
16 | Xxxxxxxxxxx | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
17 | Supriyatun | 52 | 145 | 82 | 6,3 |
18 | Sudar | 42 | 126 | 77 | 4,8 |
19 | Rofiah | 00 | 000 | 00 | 0,8 |
20 | Ani | 00 | 000 | 00 | 0,9 |
21 | Ayu | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
22 | Indun | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
23 | Ovie | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
24 | Dyah | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
25 | Ighes | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
26 | Rina | 42 | 114 | 75 | 3,4 |
27 | Vita | 45 | 140 | 93 | 4,6 |
28 | Eva | 39 | 119 | 75 | 5,9 |
29 | Sis | 48 | 133 | 96 | 5,2 |
30 | Dian | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
31 | Emi | 45 | 149 | 90 | 5,4 |
32 | Umi | 45 | 116 | 84 | 4,8 |
33 | Endang | 43 | 138 | 80 | 4,6 |
34 | Tessa | 35 | 120 | 85 | 3,4 |
35 | Arum | 40 | 126 | 69 | 5,9 |
Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pengetahuan Kader tentang Xxxxxxxxxx Sebelum dan Sesudah Pelatihan Kader (N=35)
No | Nama | Umur | Skor Pengetahuan | |
PRE | POST | |||
1 | Asmanah | 42 | 7 | 8 |
2 | Muti’ah | 36 | 7 | 8 |
3 | Xxxxxxxx | 00 | 0 | 0 |
0 | Xxxxxx | 00 | 0 | 6 |
5 | Luluk | 42 | 5 | 7 |
6 | Xxxxxxxx | 00 | 0 | 0 |
0 | Xxxx Xxxxxx | 39 | 2 | 7 |
8 | Muntadziroh | 30 | 6 | 6 |
9 | Xxxxxxx | 49 | 5 | 6 |
10 | Ainun Koniah | 37 | 8 | 7 |
11 | Suwarti | 45 | 9 | 9 |
12 | Puji Astuti | 40 | 8 | 9 |
13 | Xxx Xxxxxx | 45 | 6 | 9 |
14 | Heni | 45 | 7 | 9 |
15 | Asturiyah | 43 | 5 | 6 |
16 | Xxxxxxxxxxx | 35 | 8 | 9 |
17 | Supriyatun | 52 | 8 | 8 |
18 | Sudar | 42 | 4 | 7 |
19 | Rofiah | 54 | 7 | 8 |
20 | Ani | 40 | 8 | 9 |
21 | Ayu | 45 | 6 | 9 |
22 | Indun | 45 | 7 | 9 |
23 | Ovie | 43 | 5 | 6 |
24 | Dyah | 35 | 8 | 9 |
25 | Ighes | 48 | 6 | 6 |
26 | Rina | 42 | 5 | 7 |
27 | Vita | 45 | 4 | 7 |
28 | Eva | 39 | 2 | 7 |
29 | Sis | 48 | 6 | 6 |
30 | Dian | 40 | 8 | 9 |
31 | Emi | 45 | 6 | 9 |
32 | Umi | 45 | 7 | 9 |
33 | Endang | 43 | 5 | 6 |
34 | Tessa | 35 | 8 | 9 |
35 | Arum | 40 | 8 | 9 |
KESIMPULAN
Adanya peningkatan siginifikan pada pengetahuan dan self efficacy kader dalam melakukan intervensi kelompok peduli hipertensi. Pengabdian kepada masyarakat ini dapat menjadikan kegiatan yang dapat dilakukan di masyarakat untuk mengurangi angka kejadian Hipertensi dan sebagai upaya pencegahan penyakit Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Xxxx, X., et al., 2009, Diuretic properties of Orthosiphon stamineus Benth.Journal of Ethnopharmacology. 124(1): p. 154-158.
ASEAN, 2004, Standard of ASEAN Herbal Medicines Vol.2, Jakarta : ASEAN Countries.
Badan POM RI, 2010, Pegagan Centella asiatica (L.) Urban, Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat, Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan PengawasObat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, hal 1.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat. Data Monografi Desa Gaji. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Xxxxxx Xxxxx. 2015.
Basheer., Philipson. JD., 2010, Herbal Medicine, 2nd Ed., USA : Pharmeseutical Press, p. 490- 491.
Ciptaningsih E. 2012. Uji Aktivitas Antioksidandan Karakteristik Fitokimia pada Kopi LuwakArabika dan Pengaruhnya terhadap TekananDarah Tikus Normal dan Tikus Hipertensi. Program Studi Magister Ilmu Kefarmasian. Fakultas MIPA. Universitas Indonesia.
Xxxxxxx, X.X., X. Xxx, X. Xxxxxx, X.X. Xxxxxx and W.J. Quax, 2006.Jamu: The Indonesian traditional herbal medicine. Phytochemical and biosynthetic studies of lignans with a focus on Indonesian medicinal plants, Deutch : Rijksuniversiteit Groningen.
Xxxxx, S.S., Xxxxxx, R.K., 2012, Review on the Pharmacognosticaland Pharmacological Characterization of Apiumgraveolens Linn. XxxXxxx X.XxxxxxXxxx., 2(3) : 258-261.
Xxxxxx, N.D.L., Xxxxxxxx, G.H., 2005. Hypertensive Vascular Xxxxxxx.Xx: Xxxxxx, X.X., et al., eds.
th
Xxxxxxxx’x Principles of Internal Medicine. 16 ed. USA: McGraw-Hill, 1466.
Xxxxxxxx F, 2008, Efek Antidiare Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica. Val) pada mencit galur : Swiss Xxxxxxx, Surakarta : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Xxxxxxxx., Xxxx., Xxxxxx X. X., 0000, Xxxxxxx: Penambah Daya Tahan Tubuh Alami, Agro Media Pustaka, Jakarta.
Xxxxxx XX., Xxxxxxxxx OA., Xxxxx RM., Xxxxxxx MM., Xxxxx RC., Xxxxxx DF., Xxxxxxxx FA., Xxxxxxxxxx KV., Xxxxxx IG., Xxxxxxxx AP., 2012, “Hypotensive and endothelium- independent vasorelaxant effects of methanolic extract from Centella asiatica. in rats”, J Ethnopharmacol.; 124(3):457-62.
Xxxxx-Xxxxxxxx X., Xxxxxx X., Xxxxxxx X., Xxxxxx-Xxxxxx C., Xxxxx A., 2009, Antihypertensive effects of the flavonoid quercetin. Pharmacol Rep., 61(1):67-75.
Rachman F., Xxxxxx ED., Xxxxxxxxx X., Xxxxxxxxxxx P., 2008, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Tunggal dan Kombinasinya Dari Tanaman Curcuma Spp. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 6(2) : 69-74.
Xxxxxxx., Mun’im A., Xxxxxxxx D., Xxxxxx X.X., Xxxxxxx J.S, 2013, “Inhibition of Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Activity by Some Indonesia Edible Plants”, IJPSR; Vol. 6(3): 1054-1059
Xxxxxxx, Xxxx., 2011, Laporan Penelitian Formularium Jamu untuk anti Hipertensi, Hiperglikemia, Hiperurisemia, dan hiperkolestrolemia, Badan Litbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Xxxxx JB, Mangkoewidjojo S., 2008, Profil Hewan Percobaan di Daerah Tropis, Tikus Laboratorium (Rattus novergicus), Jakarta : Universitas Indonesia.
Xxxxx, Xxxxxx., Xxxxxxxx, Maddheshiya., Xxxxxxxx, Xxxxxxx., 2011, Hypertension and Herbal Plants. International Research Journal of Pharmacy, 2(8): 26-30.
Xx, X.X., & Xxxxx, S.K.C., 2007, A comparative study on phenolic profiles and antioxidant activities of legumes affected by extraction, Journal of Food Science, 72: SI 59-66.
Xxxxx Xxxx-Xx., Xxxx Xxxx-Xx., Xxx Xxxx-Joong., 2002, Endothelium-dependent Vasorelaxant and Antiproliperative Effects of Apigenin, General Pharmacology, Vol. 35.
Lampiran 3. Laeflet
Lampiran 4. Link Youtube xxxxx://xxx.xxxxxxx.xxx/xxxxx?xxXxxxxXXX0_X