JADWAL
JADWAL
Masa penawaran awal | : | 17 – 24 Oktober 2022 |
Efektif | : | 28 Oktober 2022 |
Masa penawaran umum | : | 1 – 3 November 2022 |
Tanggal penjatahan | : | 3 November 2022 |
Distribusi saham secara elektronik | : | 4 November 2022 |
Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia | : | 7 November 2022 |
PENAWARAN UMUM
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Global Digital Niaga No. 2 tanggal 2 Juni 2022, yang dibuat di hadapan Xxxxxxxxx Xxx Xxxxx, S.H., M.Hum., X.Xx., Notaris di Kota Jakarta Barat (Akta No. 2/2022), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus diterbitkan adalah sebagai berikut:
Keterangan | Nilai Nominal Rp250,00 per saham | ||
Jumlah Saham | Nilai Nominal (Rp) | % | |
Modal Dasar | 400.000.000.000 | 100.000.000.000.000 | |
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: | |||
PT Global Investama Andalan | 99.155.152.000 | 24.788.788.000.000 | 98,46247 |
Xxxxxx Xxxxxxxx | 42.000.000 | 00.000.000.000 | 0,04171 |
Honky Harjo | 34.612.960 | 8.653.240.000 | 0,03437 |
Xxxx Xxxxxx | 3.000.000 | 750.000.000 | 0,00298 |
Hendry | 2.200.000 | 550.000.000 | 0,00218 |
Xxxx Xxxxxx | 1.400.000 | 350.000.000 | 0,00139 |
Lain-lain* | 1.465.134.880 | 366.283.720.000 | 1,45490 |
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | 100.703.499.840 | 25.175.874.960.000 | 100,00000 |
Portepel | 299.296.500.160 | 74.824.125.040.000 |
*Terdiri dari 163 pihak dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5% Perseroan tidak memiliki saham tresuri (treasury stock).
Penawaran Umum Saham Perdana
Berikut ini adalah struktur Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan:
Jumlah Saham Yang Ditawarkan | : | Sebanyak-banyaknya 00.000.000.000 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh satu juta dua ratus lima ribu sembilan ratus) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama atau sebanyak-banyaknya sebesar 15,00% (lima belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana. |
Nilai Nominal | : | Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham biasa atas nama. |
Rentang Harga Penawaran | : | Rp410,00 (empat ratus sepuluh Rupiah) hingga Rp460,00 (empat ratus enam puluh Rupiah) setiap saham biasa atas nama, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan. |
Nilai Penawaran Umum | : | Sebanyak-banyaknya sebesar Rp8.174.754.714.000,00 (delapan triliun seratus tujuh puluh empat miliar tujuh ratus lima puluh empat juta tujuh ratus empat belas ribu Rupiah). |
Masa Penawaran Umum | : | 1 – 3 November 2022. |
Tanggal Pencatatan di BEI | : | 7 November 2022. |
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka susunan modal saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebagai berikut:
Keterangan | Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana | Setelah Penawaran Umum Saham Perdana | ||||
Jumlah Saham | Nilai Nominal (Rp) | % | Jumlah Saham | Nilai Nominal (Rp) | % | |
Modal Dasar | 400.000.000.000 | 100.000.000.000.000 | 400.000.000.000 | 100.000.000.000.000 | ||
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: | ||||||
PT Global Investama Andalan | 99.155.152.000 | 24.788.788.000.000 | 98,462 | 99.155.152.000 | 24.788.788.000.000 | 83,693 |
Xxxxxx Xxxxxxxx | 42.000.000 | 00.000.000.000 | 0,000 | 00.000.000 | 00.000.000.000 | 0,035 |
Honky Harjo | 34.612.960 | 8.653.240.000 | 0,034 | 34.612.960 | 8.653.240.000 | 0,029 |
Xxxx Xxxxxx | 3.000.000 | 750.000.000 | 0,003 | 3.000.000 | 750.000.000 | 0,003 |
Hendry | 2.200.000 | 550.000.000 | 0,002 | 2.200.000 | 550.000.000 | 0,002 |
Xxxx Xxxxxx | 1.400.000 | 350.000.000 | 0,001 | 1.400.000 | 350.000.000 | 0,001 |
Lain-lain* | 1.465.134.880 | 366.283.720.000 | 1,455 | 1.465.134.880 | 366.283.720.000 | 1,237 |
Masyarakat | - | - | 0,000 | 17.771.205.900 | 4.442.801.475.000 | 15,000 |
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | 100.703.499.840 | 25.175.874.960.000 | 100,000 | 118.474.705.740 | 29.618.676.435.000 | 100,000 |
Portepel | 299.296.500.160 | 74.824.125.040.000 | 281.525.294.260 | 70.381.323.565.000 |
*Terdiri dari 163 pihak dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%
Employee Stock Allocation
Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.012/ SK/DIR-GDN/LEG/VIII/2022 tanggal 1 Agustus 2022 tentang Persetujuan dan Pengesahan Syarat dan
PROSPEKTUS RINGKAS
INFORMASI DALAM PROSPEKTUS RINGKAS INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. PROSPEKTUS RINGKAS INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KE OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN UNTUK MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.
OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS RINGKAS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT GLOBAL DIGITAL NIAGA TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS RINGKAS INI.
PT GLOBAL DIGITAL NIAGA TBK
Kegiatan Usaha Utama:
Perdagangan eceran melalui media untuk barang campuran, aktivitas pengembangan aplikasi perdagangan melalui internet (e-commerce),
portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial
Berkedudukan di Kudus, Jawa Tengah
Kantor Pusat: Jl. Jendral Xxxxx Xxxx No. 34 Kel. Panjunan, Kec. Kota Kudus Kab. Kudus 59317, Jawa Tengah Telepon: (0291) 431695 Email: xxxx.xxx@xxx-xxxxxxxx.xxx Situs web: xxx.xxxxxx.xxx | Kantor Perwakilan: Gedung Sarana Jaya Jl. Xxxx Xxxxxxxxx I Xx.0 Xxxxxxx Xxxxx 10110 Telepon: (000) 00000000 |
PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA
Sebanyak-banyaknya sebesar 00.000.000.000 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh satu juta dua ratus lima ribu sembilan ratus) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 15,00% (lima belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat (”Saham Yang Ditawarkan”) dengan rentang harga penawaran sebesar Rp410,00 (empat ratus sepuluh Rupiah) hingga Rp460,00 (empat ratus enam puluh Rupiah) setiap saham (”Harga Penawaran”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Nilai Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana secara keseluruhan adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp8.174.754.714.000,00 (delapan triliun seratus tujuh puluh empat miliar tujuh ratus lima puluh empat juta tujuh ratus empat belas ribu Rupiah).
Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.012/SK.DIR-GDN/LEG/VIII/2022 tanggal 1 Agustus 2022 tentang Persetujuan dan Pengesahan Syarat dan Ketentuan Program Alokasi Saham Pegawai PT Global Digital Niaga Tbk dengan Penjatahan Pasti yang diubah dengan Surat Keputusan Direksi No.016/SK.DIR-GDN/LEG/X/2022 tanggal 7 Oktober 2022 tentang Perubahan Persetujuan dan Pengesahan Syarat dan Ketentuan Program Alokasi Saham Pegawai PT Global Digital Niaga Tbk dengan Penjatahan Pasti, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 55.000.000 (lima puluh lima juta) saham atau sekitar 0,31% (nol koma tiga satu persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Saham Perdana untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) pada Harga Penawaran.
Berdasarkan Notulen Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Global Digital Niaga tanggal 28 Oktober 2021, para pemegang saham Perseroan menyetujui antara lain pelaksanaan Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”), dimana Perseroan akan mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan yang dapat dilaksanakan menjadi sebanyak-banyaknya 3.656.600.000 (tiga miliar enam ratus lima puluh enam juta enam ratus ribu) saham atau sekitar 2,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Saham Perdana, Pelaksanaan ESA, dan Pelaksanaan MESOP. Pemberian hak opsi dalam MESOP dapat dilaksanakan oleh Perseroan sampai dengan tanggal 20 Desember 2024.
Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan seluruhnya merupakan saham yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT BCA Sekuritas (terafiliasi) | PT BRI Danareksa Sekuritas |
PENJAMIN EMISI EFEK
Akan ditentukan kemudian
Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment)
terhadap Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH PERSEROAN TIDAK DAPAT MENJAMIN UNTUK MEMPERTAHANKAN LAJU PERTUMBUHAN YANG TELAH DICAPAI SELAMA INI. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG FAKTOR RISIKO DALAM PROSPEKTUS.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).
RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.
Prospektus Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2022
DATA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Ketentuan Program Alokasi Saham Pegawai PT Global Digital Niaga Tbk dengan Penjatahan Pasti yang diubah dengan Surat Keputusan Direksi No.016/SK.DIR-GDN/LEG/X/2022 tanggal 7 Oktober 2022 tentang Perubahan Persetujuan dan Pengesahan Syarat dan Ketentuan Program Alokasi Saham Pegawai PT Global Digital Niaga Tbk dengan Penjatahan Pasti, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya
55.000.000 (lima puluh lima juta) saham atau sekitar 0,31% (nol koma tiga satu persen) dari Saham Yang Ditawarkan pada saat Penawaran Umum Saham Perdana untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) pada Harga Penawaran.
Pelaksanaan Program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat dalam Peraturan No.IX.A.7.
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, termasuk dengan adanya pengalokasian sebanyak-banyaknya 55.000.000 (lima puluh lima juta) saham biasa atas nama, maka susunan modal saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebagai berikut:
Keterangan | Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana | Setelah Penawaran Umum Saham Perdana | ||||
Jumlah Saham | Nilai Nominal (Rp) | % | Jumlah Saham | Nilai Nominal (Rp) | % | |
Modal Dasar | 400.000.000.000 | 100.000.000.000.000 | 400.000.000.000 | 100.000.000.000.000 | ||
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: | ||||||
PT Global Investama Andalan | 99.155.152.000 | 24.788.788.000.000 | 98,462 | 99.155.152.000 | 24.788.788.000.000 | 83,693 |
Xxxxxx Xxxxxxxx | 42.000.000 | 00.000.000.000 | 0,000 | 00.000.000 | 00.000.000.000 | 0,035 |
Honky Harjo | 34.612.960 | 8.653.240.000 | 0,034 | 34.612.960 | 8.653.240.000 | 0,029 |
Xxxx Xxxxxx | 3.000.000 | 750.000.000 | 0,003 | 3.000.000 | 750.000.000 | 0,003 |
Hendry | 2.200.000 | 550.000.000 | 0,002 | 2.200.000 | 550.000.000 | 0,002 |
Xxxx Xxxxxx | 1.400.000 | 350.000.000 | 0,001 | 1.400.000 | 350.000.000 | 0,001 |
Lain-lain* | 1.465.134.880 | 366.283.720.000 | 1,455 | 1.465.134.880 | 366.283.720.000 | 1,237 |
Masyarakat | - | - | 0,000 | 17.716.205.900 | 4.429.051.475.000 | 14,954 |
ESA | - | - | 0,000 | 55.000.000 | 00.000.000.000 | 0,046 |
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | 100.703.499.840 | 25.175.874.960.000 | 100,000 | 118.474.705.740 | 29.618.676.435.000 | 100,000 |
Portepel | 299.296.500.160 | 74.824.125.040.000 | 281.525.294.260 | 70.381.323.565.000 |
*Terdiri dari 163 pihak dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%
Management and Employee Stock Option Plan
Berdasarkan Notulen Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Global Digital Niaga tanggal 28 Oktober 2021, para pemegang saham Perseroan menyetujui antara lain pelaksanaan Management and Employee Stock Option Plan (“MESOP”), dengan ketentuan bahwa sehubungan dengan MESOP tersebut para pemegang saham Perseroan memutuskan untuk:
a. menyetujui pemesanan, penjatahan dan pengalokasian sebanyak-banyaknya 914.150.000 (sembilan ratus empat belas juta seratus lima puluh ribu) saham yang belum diterbitkan dalam Perseroan untuk pelaksanaan program MESOP;
b. membentuk Komite Pelaksanaan MESOP;
c. memberikan persetujuan dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris dan/atau Komite Pelaksanaan MESOP untuk menetapkan para peserta yang berhak untuk mengambil bagian saham- saham baru yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka MESOP dan menetapkan besarnya harga pelaksanaan, termasuk (tetapi tidak terbatas) membuat perubahan atau penyesuaian terhadap syarat dan ketentuan program MESOP serta untuk mengeluarkan saham-saham baru yang akan dikeluarkan dalam rangka pelaksanaan program MESOP.
Ketentuan pelaksanaan program MESOP ditetapkan oleh Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 331A/GDN-LEG/SKL/XI/2021 tertanggal 1 November 2021 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 015/SK.DIR-GDN/LEG/X/2022 tanggal 7 Oktober 2022 (“SK MESOP”).
Berdasarkan SK MESOP, jumlah alokasi saham yang belum diterbitkan dalam Perseroan untuk pelaksanaan Program MESOP sebagaimana dimaksud di atas dapat berubah apabila terjadi pemecahan atau perubahan nilai nominal atas saham tersebut dengan ditentukannya nilai nominal baru bagi saham dimaksud. Sehubungan dengan telah dilaksanakannya perubahan nilai nominal saham Perseroan menjadi Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham berdasarkan Akta No. 281/2021, maka jumlah saham yang akan dikeluarkan dalam MESOP mengalami perubahan menjadi sebanyak-banyaknya 3.656.600.000 (tiga miliar enam ratus lima puluh enam juta enam ratus ribu) saham atau sekitar 2,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Saham Perdana.
Berikut ini adalah proforma struktur permodalan dan kepemilikan saham apabila Penawaran Umum Saham Perdana telah dilaksanakan dan MESOP telah dilaksanakan seluruhnya:
Keterangan | Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana | Setelah Penawaran Umum Saham Perdana | ||||
Jumlah Saham | Nilai Nominal (Rp) | % | Jumlah Saham | Nilai Nominal (Rp) | % | |
Modal Dasar | 400.000.000.000 | 100.000.000.000.000 | 400.000.000.000 | 100.000.000.000.000 | ||
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: | ||||||
PT Global Investama Andalan | 99.155.152.000 | 24.788.788.000.000 | 98,462 | 99.155.152.000 | 24.788.788.000.000 | 81,187 |
Xxxxxx Xxxxxxxx | 42.000.000 | 00.000.000.000 | 0,000 | 00.000.000 | 00.000.000.000 | 0,034 |
Honky Harjo | 34.612.960 | 8.653.240.000 | 0,034 | 34.612.960 | 8.653.240.000 | 0,028 |
Xxxx Xxxxxx | 3.000.000 | 750.000.000 | 0,003 | 3.000.000 | 750.000.000 | 0,002 |
Hendry | 2.200.000 | 550.000.000 | 0,002 | 2.200.000 | 550.000.000 | 0,002 |
Xxxx Xxxxxx | 1.400.000 | 350.000.000 | 0,001 | 1.400.000 | 350.000.000 | 0,001 |
Lain-lain* | 1.465.134.880 | 366.283.720.000 | 1,455 | 1.465.134.880 | 366.283.720.000 | 1,200 |
Masyarakat | - | - | 0,000 | 17.716.205.900 | 4.429.051.475.000 | 14,506 |
ESA | - | - | 0,000 | 55.000.000 | 00.000.000.000 | 0,045 |
MESOP | - | - | 0,000 | 3.656.600.000 | 914.150.000.000 | 2,994 |
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | 100.703.499.840 | 25.175.874.960.000 | 100,000 | 122.131.305.740 | 30.532.826.435.000 | 100,000 |
Portepel | 299.296.500.160 | 74.824.125.040.000 | 277.868.694.260 | 69.467.173.565.000 |
*Terdiri dari 163 pihak dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%
Pencatatan Saham di BEI
Bersamaan dengan pencatatan sebanyak-banyaknya sebesar 00.000.000.000 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh satu juta dua ratus lima ribu sembilan ratus) saham biasa atas nama yang berasal dari portepel atau mewakili sebanyak 15,00% (lima belas persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum Saham Perdana sejumlah 100.703.499.840 (seratus miliar tujuh ratus tiga juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus empat puluh) saham biasa atas nama. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan Perseroan pada BEI adalah sebanyak-banyaknya 118.474.705.740 (seratus delapan belas miliar empat ratus tujuh puluh empat juta tujuh ratus lima ribu tujuh ratus empat puluh) saham biasa atas nama atau mewakili 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana dan Pelaksanaan ESA.
Selanjutnya Perseroan juga akan mencatatkan sebanyak-banyaknya 3.656.600.000 (tiga miliar enam ratus lima puluh enam juta enam ratus ribu) saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari portepel untuk pelaksanaan program MESOP. Dengan demikian seluruh saham yang akan dicatatkan pada BEI berjumlah sebanyak-banyaknya 122.131.305.740 (seratus dua puluh dua miliar seratus tiga puluh satu juta tiga ratus lima ribu tujuh ratus empat puluh) saham biasa atas nama atau 100% (seratus persen) dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Saham Perdana, pelaksanaan ESA dan pelaksanaan MESOP.
Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan surat dari BEI No.S-08428/BEI.PP1/10-2022 tanggal 10 Oktober 2022 perihal Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas PT Global Digital Niaga Tbk, dimana dinyatakan bahwa saham Perseroan akan dicatatkan apabila persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI terpenuhi, antara lain mengenai jumlah pemegang saham baik perorangan maupun institusi di BEI dan bahwa masing-masing pemegang saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum Saham Perdana batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.
Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum
Berdasarkan POJK No. 25/2017, setiap pihak yang memperoleh saham Perseroan dengan harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum Saham Perdana dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian pernyataan pendaftaran ke OJK, dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham Perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana menjadi efektif (lock-up). Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat pihak-pihak yang terkena lock up, yaitu GIA beserta 89 (delapan puluh sembilan) pihak lainnya, dimana seluruhnya telah memberikan surat pernyataan tidak akan mengalihkan sebagian/seluruh sahamnya sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif. Total saham yang dimiliki oleh pihak-pihak yang terkena lock up adalah sejumlah 100.614.838.240 (seratus miliar enam ratus empat belas juta delapan ratus tiga puluh delapan ribu dua ratus empat puluh) saham, dengan keterangan sebagai berikut:
No. | Nama Pemegang Saham | Persentase terhadap jumlah total saham |
1. | PT Global Investama Andalan | 98,46% |
2. | Individu yang terdiri dari 89 pihak | 1,45% |
Total saham yang di-lock up | 99,91% |
Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, tidak ada persetujuan dan persyaratan yang diharuskan oleh instansi berwenang.
Perseroan tidak memiliki rencana untuk mengeluarkan saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi atau ditukar dengan saham Perseroan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pernyataan pendaftaran menjadi efektif, kecuali sehubungan dengan program MESOP.
RENCANA PENGGUNAAN DANA
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Saham Perdana ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan seluruhnya untuk keperluan sebagai berikut:
1. Sekitar Rp5.500.000.000.000,00 (lima triliun lima ratus miliar Rupiah) akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan;
2. Sisanya akan digunakan oleh Perseroan dan Entitas Anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional (termasuk biaya pemeliharaan atau beban operasional lainnya), dan penambahan fasilitas pendukung usaha Perseroan (termasuk diantaranya pembaruan teknologi).
Keterangan selengkapnya mengenai penggunaan dana dapat dilihat pada Bab II Prospektus.
FAKTOR RISIKO
Risiko usaha dan umum yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak yang paling kecil bagi Perseroan:
A. Risiko Utama yang Mempunyai Pengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Perseroan
Perseroan tidak dapat menjamin untuk mempertahankan laju pertumbuhan yang telah dicapai selama ini.
B. Risiko Usaha Yang Bersifat Material Baik Secara Langsung Maupun Tidak Langsung Yang Dapat Mempengaruhi Hasil Usaha Dan Kondisi Keuangan Perseroan
1. Perseroan memiliki riwayat rugi komprehensif dan mungkin tidak dapat meraih profitabilitas di masa depan
2. Skala usaha Perseroan saat ini mungkin bukan merupakan indikasi prospek pertumbuhan Perseroan di masa depan.
3. Apabila gagal mengantisipasi kebutuhan konsumen, adaptasi dalam layanan dan/atau model bisnis Perseroan atau standar industri yang berkembang.
4. Kegagalan Perseroan untuk bersaing secara efektif.
5. Apabila Perseroan tidak mampu mengelola pertumbuhan atau melaksanakan strategi Perseroan secara efektif.
6. Kerugian akibat tidak mampu melakukan inovasi, pengembangan teknologi, gagal meraih penawaran atau inisiatif tambahan, atau gagal investasi.
7. Apabila tidak berhasilnya untuk mengembangkan ekosistem omnichannel Perseroan dan sinergi dengan Grup Perseroan.
8. Apabila Xxxxx dalam memelihara dan mengembangkan hubungan Perseroan dengan para penjual 3P.
9. Ketergantungan pada pemasok tunggal seperti Samsung dan brand besar lainnya.
10. Ketergantung pada upaya berkesinambungan manajemen dan tenaga ahli Perseroan.
11. Perseroan mungkin menghadapi tuntutan hukum dan perkara hukum.
12. Tidak berhasilnya dalam memperoleh modal tambahan dengan menerbitkan efek berbasis ekuitas.
13. Gangguan terhadap sistem TI Perseroan.
14. Tuntutan berdasarkan undang-undang perlindungan konsumen, termasuk tuntutan kesehatan dan keselamatan dan tuntutan liabilitas produk.
15. Kerusakan terhadap merek-merek atau reputasi Perseroan.
16. Apabila gagal dalam mendeteksi kegiatan pencucian uang atau pendanaan terorisme atau kegiatan ilegal atau tidak patut lainnya secara penuh atau tepat waktu.
17. Malfungsi, keterbatasan kapasitas dan gangguan operasional pada platform seluler, infrastruktur internet, atau jaringan telekomunikasi.
18. Ketergantungan pada app store untuk menyebarluaskan aplikasi seluler Perseroan.
19. Kegagalan dalam menghasilkan dan mengolah data dalam jumlah besar, dan penggunaan atau pengungkapan data yang tidak pada tempatnya.
20. Apabila ada kegagalan untuk melindungi informasi rahasia dan platform Perseroan terhadap pelanggaran keamanan.
21. Tidak terpenuhinya persetujuan atau izin yang diperlukan, serta kegagalan mematuhi ketentuan yang berlaku.
22. Fluktuasi penjualan musiman yang dapat menimbulkan volatilitas atau dampak merugikan terhadap harga pasar Saham Yang Ditawarkan di masa depan.
23. Perubahan peraturan perpajakan Indonesia.
24. Perseroan mungkin menjadi target pengawasan publik, termasuk penyebaran laporan negatif atau tuduhan tentang kegiatan usahanya.
25. Perseroan mungkin tidak memiliki pertanggungan asuransi yang memadai untuk menutup risiko usaha Perseroan.
26. Perubahan pembatasan dan persyaratan layanan pembayaran oleh pihak ketiga.
27. Ketidakakuratan pada data industri untuk memperkirakan peluang pasar dan pertumbuhan pasar.
C. Risiko Umum
1. Perubahan ekonomi domestik, regional maupun global yang material.
2. Aktivisme dan pemogokan buruh, atau kegagalan memelihara hubungan tenaga kerja.
3. Penurunan peringkat utang Indonesia dan perusahaan di Indonesia.
4. Berlokasi pada pasar negara berkembang.
5. Sistem hukum Indonesia dipengaruhi oleh diskresi yang luas dan ketidakpastian yang tinggi.
6. Ketidakpastian dalam penafsiran dan implementasi peraturan tentang pemerintahan daerah di Indonesia.
7. Ketidakstabilan politik dan sosial di Indonesia.
8. Indonesia terletak di zona gempa dan rentan terhadap risiko geologis.
9. Aktivitas teroris di Indonesia dan peristiwa destabilisasi tertentu di Asia Tenggara.
10. Penyebaran penyakit menular atau masalah kesehatan publik serius lainnya.
11. Standar akuntansi Indonesia berbeda dengan standar akuntansi yang berlaku di yurisdiksi lain.
12. Perbedaan hukum di Indonesia dan internasional dapat menimbulkan permasalahan sehubungan dengan Penawaran Internasional.
13. Putusan pengadilan asing mungkin tidak memiliki kekuatan hukum terhadap Perseroan di Indonesia.
D. Risiko Bagi Investor
1. Kondisi pasar surat berharga yang mungkin mempengaruhi harga atau likuiditas Saham Yang Ditawarkan.
2. Fluktuasi signifikan pada kondisi pasar dan ekonomi serta permintaan atas Saham.
3. Kepentingan pemegang saham utama Perseroan mungkin bertentangan dengan kepentingan publik.
4. Calon investor mungkin akan tetap diwajibkan menyelesaikan pembelian Saham Yang Ditawarkan meskipun terjadi keadaan di luar kemampuan dan kuasa Perseroan.
5. Kegagalan memenuhi ketentuan yang berlaku bagi perusahaan publik termasuk penerapan tata kelola perusahaan.
6. Penjualan Saham di masa depan mungkin menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar Saham.
7. Perseroan mungkin tidak mampu membayar dividen.
8. Transaksi afiliasi tunduk pada peraturan OJK tentang afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.
9. Saham yang tercatat di BEI tunduk pada aturan auto rejection BEI.
10. Nilai Aset Bersih (“NAB”) per Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini mungkin jauh lebih rendah dibandingkan Harga Penawaran.
11. Penjamin Pelaksana Emisi Efek tidak akan melakukan kelebihan penjatahan atau menstabilkan harga pasar Saham dengan cara lain.
12. Pelaksanaan hukum Indonesia mungkin berbeda dengan hukum di yurisdiksi lain sehubungan dengan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham.
13. Pembeli mungkin harus tunduk kepada pembatasan mengenai hak-hak pemegang saham minoritas.
14. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing akan mempengaruhi nilai ekuivalen dalam mata uang asing atas nilai Saham dan dividen.
15. Standar tata kelola perusahaan yang berlaku di Indonesia mungkin berbeda dari standar yang berlaku di yurisdiksi lain.
16. Hak calon investor untuk berpartisipasi dalam penawaran umum terbatas Perseroan mungkin terbatas dan dapat menyebabkan dilusi bagi para pemegang saham.
17. Informasi perusahaan yang tersedia di bursa efek Indonesia mungkin lebih sedikit dibandingkan bursa efek di yurisdiksi lain.
18. Peraturan pasar modal di Indonesia mengandung ketentuan-ketentuan yang dapat menghalangi pengambilalihan Perseroan.
19. Ketidakpastian seputar UU Cipta Kerja dapat diubah atau diperbaiki oleh Pemerintah Indonesia pada waktu yang tepat untuk mematuhi keputusan Mahkamah Konstitusi.
Keterangan selengkapnya mengenai Xxxxxx Xxxxxx dapat dilihat pada Bab VI Prospektus.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Informasi keuangan yang disajikan di bawah ini diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Maret 2022, 31 Desember 2021, 2020, dan 2019, serta untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”) untuk tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021, serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, yang disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxxxxx, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) sebagaimana tercantum dalam laporan auditor independen No. 02101/2.1032/ AU.1/05/0686-2/1/IX/2022 dan No. 02100/2.1032/AU.1/05/0686-1/1/IX/2022 tertanggal 7 September 2022 yang ditandatangani oleh Xxxxx Xxxxx, CPA (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0686). Laporan auditor independen tersebut, yang juga tercantum dalam Prospektus, menyatakan opini tanpa modifikasian dengan paragraf "hal-hal lain" yang menyatakan tujuan diterbitkannya laporan auditor independen tersebut dan penerbitan kembali laporan auditor independen.
Informasi keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, yang disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus dan telah direviu oleh KAP Xxxxxxxxxx Xxxxxxxx Xxxxx (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas” yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam laporan atas reviu informasi keuangan interim No. 00495/2.1032/ JL.0/05/0686-1/1/IX/2022 tertanggal 7 September 2022 yang ditandatangani oleh Xxxxx Xxxxx, CPA (Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0686). Laporan atas reviu informasi keuangan interim tersebut, yang juga tercantum dalam Prospektus, berisi paragraf “hal-hal lain” yang menyatakan tujuan diterbitkannya laporan atas reviu informasi keuangan interim tersebut dan penerbitan kembali laporan atas reviu informasi keuangan interim. Suatu reviu memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI dan sebagai konsekuensinya, tidak memungkinkan KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) untuk memeroleh keyakinan bahwa KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) akan mengetahui seluruh hal yang signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) tidak menyatakan suatu opini audit.
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, serta tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxx, Mulia & Xxxxxxx, auditor independen, berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, yang ditandatangani oleh Xxxxxxx Xxxxxxx, SE, CPA (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0313) yang dalam laporannya menyatakan opini wajar tanpa modifikasian.
Informasi keuangan konsolidasian interim Kelompok Usaha tanggal 30 Juni 2022 dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2022 dan 2021 disajikan untuk memenuhi persyaratan POJK No. 7/2021, sebagaimana telah diubah dengan POJK No. 4/2022 tentang Kebijakan Dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran Corona Virus Disease 2019, dan SEOJK No. 20/2021, sebagaimana telah diubah dengan SEOJK No. 4/2022 tentang Kebijakan Stimulus dan Relaksasi Ketentuan Terkait Emiten atau Perusahaan Publik dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran Corona Virus Disease 2019, sebagai akibat dari pandemi Covid-19 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memanfaatkan kebijakan perpanjangan jangka waktu penggunaan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam surat tersebut. Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan interim konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Informasi keuangan konsolidasian interim Kelompok Usaha tanggal 30 Juni 2022 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2022 dan 2021 diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim tidak diaudit Kelompok Usaha tanggal 30 Juni 2022 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal- tanggal 30 Juni 2022 dan 2021, yang disusun oleh Manajemen Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah, yang telah direviu oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas”, dalam laporan atas reviu informasi keuangan interim No. 00496/2.1032/JL.0/05/0686-1/1/IX/2022 tertanggal 9 September 2022, dan tercantum dalam Prospektus, yang ditandatangani oleh Xxxxx Xxxxx, CPA (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0686). Laporan atas reviu informasi keuangan interim tersebut, yang juga tercantum dalam Prospektus, berisi paragraf “hal lain” yang menyatakan tujuan diterbitkannya laporan atas reviu informasi keuangan interim tersebut. Suatu reviu memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI dan sebagai konsekuensinya, tidak memungkinkan KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) untuk memeroleh keyakinan bahwa KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) akan mengetahui seluruh hal yang signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) tidak menyatakan suatu opini audit.
DATA LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah) | |||||
30 Juni | 31 Maret | 31 Desember | |||
Keterangan | 2022 (tidak diaudit) | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 |
ASET | |||||
Aset Lancar | |||||
Kas dan setara kas | 1.970.830 | 2.552.597 | 4.999.157 | 1.314.449 | 977.910 |
Deposito berjangka | 1.144 | 1.144 | 1.144 | 277 | 277 |
Xxxx xxxxxxx, neto | 377.069 | 508.842 | 281.932 | 490.201 | 969.444 |
Piutang usaha | |||||
Pihak berelasi, neto | 20.327 | 13.466 | 17.975 | 8.241 | 18.839 |
Pihak ketiga, neto | 640.451 | 535.736 | 425.590 | 351.045 | 546.195 |
Aset kontrak | 86.879 | 33.138 | 52.258 | 11.428 | - |
Piutang lain-lain | |||||
Pihak ketiga, neto | 27.670 | 24.260 | 25.513 | 24.995 | 13.764 |
Persediaan, neto | 1.473.453 | 1.515.656 | 1.273.165 | 314.814 | 386.125 |
Bagian lancar uang muka dan biaya dibayar di muka | 291.968 | 313.540 | 185.137 | 105.938 | 242.886 |
Pajak dibayar di muka, neto | 465.429 | 402.629 | 448.899 | 326.915 | 495.138 |
Aset lancar lainnya | 30.963 | 48.379 | 35.780 | 24.032 | 40.965 |
Total Aset Lancar | 5.386.183 | 5.949.387 | 7.746.550 | 2.972.335 | 3.691.543 |
Aset Tidak Lancar | |||||
Uang muka dan biaya dibayar di muka - setelah dikurangi bagian lancar | 1.670 | 1.851 | 1.332 | 9.611 | 16.152 |
Uang muka pembelian aset tetap | 11.219 | 11.386 | 11.897 | - | - |
Investasi | 5.648.073 | 4.247.278 | 4.817.173 | 3.187.084 | 1.599.193 |
Xxxx tetap, neto | 1.771.517 | 1.781.469 | 1.804.822 | 1.291.392 | 1.310.932 |
Xxxx xxx-xxxx, neto | 519.914 | 509.733 | 515.905 | 150.398 | - |
Aset tak berwujud, neto | 556.003 | 545.544 | 553.554 | 37.492 | 34.660 |
Taksiran tagihan pengembalian pajak | 40.044 | 32.005 | 39.007 | 19.796 | 17.412 |
Aset pajak tangguhan, neto | 332.370 | 332.999 | 332.920 | 309.010 | 576.175 |
Goodwill | 2.469.390 | 2.469.390 | 2.469.390 | 974.353 | 974.353 |
Aset tidak lancar lainnya | 130.351 | 101.900 | 96.904 | 20.106 | 20.971 |
Total Aset Tidak Lancar | 11.480.551 | 10.033.555 | 10.642.904 | 5.999.242 | 4.549.848 |
Total Aset | 16.866.734 | 15.982.942 | 18.389.454 | 8.971.577 | 8.241.391 |
LIABILITAS DAN EKUITAS | |||||
Liabilitas Jangka Pendek | |||||
Utang bank jangka pendek | 5.070.617 | 4.059.049 | 5.060.008 | - | - |
Utang usaha | |||||
Pihak berelasi | 2.088 | 2.360 | 3.419 | 1.121 | 2.419 |
Pihak ketiga | 1.342.068 | 1.376.600 | 1.227.477 | 547.788 | 874.088 |
Utang lain-lain | |||||
Pihak berelasi | 16 | 44 | 218 | - | - |
Pihak ketiga | 310.488 | 307.047 | 257.628 | 231.504 | 354.726 |
Utang pajak | 47.687 | 75.864 | 53.815 | 22.460 | 24.555 |
Imbalan kerja karyawan jangka pendek | 27.863 | 62.940 | 45.889 | - | - |
Beban akrual | |||||
Pihak berelasi | 1.181 | 1.021 | 28 | 417.670 | 223.163 |
Pihak ketiga | 362.672 | 315.203 | 307.742 | 226.876 | 181.833 |
Liabilitas kontrak | 132.058 | 107.000 | 108.145 | 89.858 | - |
Uang muka diterima | - | - | - | - | 87.260 |
Bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang: | |||||
Liabilitas sewa | 94.498 | 101.593 | 126.705 | 62.780 | - |
Utang bank | - | - | 223 | - | - |
Total Liabilitas Jangka Pendek | 7.391.236 | 6.408.721 | 7.191.297 | 1.600.057 | 1.748.044 |
Liabilitas Jangka Panjang | |||||
Liabilitas jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek: | |||||
Liabilitas sewa | 379.805 | 370.289 | 358.070 | 56.381 | - |
Utang bank | - | - | - | 441 | - |
Pinjaman pihak berelasi | - | - | - | 4.537.000 | 2.850.000 |
Liabilitas imbalan kerja karyawan | 276.648 | 283.182 | 250.837 | 197.019 | 123.979 |
Liabilitas pajak tangguhan, neto | 654.270 | 368.170 | 504.191 | 1.645 | 2.021 |
Total Liabilitas Jangka Panjang | 1.310.723 | 1.021.641 | 1.113.098 | 4.792.486 | 2.976.000 |
Total Liabilitas | 8.701.959 | 7.430.362 | 8.304.395 | 6.392.543 | 4.724.044 |
EKUITAS | |||||
Modal saham | 25.175.876 | 25.175.876 | 25.175.876 | 10.119.831 | 8.769.511 |
Tambahan modal disetor | (2.507.689) | (2.507.689) | (2.507.689) | 925.435 | 925.435 |
Uang muka setoran modal | - | - | - | - | 10 |
Selisih transaksi dengan kepentingan nonpengendali | (670.958) | (670.958) | (670.958) | - | - |
Ekuitas entitas yang bergabung | - | - | - | 1.420.354 | 2.381.771 |
Akumulasi defisit | (16.835.310) | (15.418.023) | (14.349.566) | (11.015.079) | (8.601.130) |
Penghasilan (rugi) komprehensif lain | 2.693.592 | 1.651.255 | 2.108.469 | 1.114.805 | (1.887) |
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan | (3.926) | (4.076) | (4.160) | (3.267) | 307 |
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk | 7.851.585 | 8.226.385 | 9.751.972 | 2.562.079 | 3.474.017 |
Proforma kepentingan nonpengendali dari entitas yang bergabung | - | - | - | 14.535 | 39.000 |
Kepentingan nonpengendali | 313.190 | 326.195 | 333.087 | 2.420 | 4.330 |
Total Ekuitas | 8.164.775 | 8.552.580 | 10.085.059 | 2.579.034 | 3.517.347 |
Total Liabilitas dan Ekuitas | 16.866.734 | 15.982.942 | 18.389.454 | 8.971.577 | 8.241.391 |
(dalam jutaan Rupiah) | |||||||
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni | Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret | Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember | |||||
Keterangan | |||||||
2022 (tidak diaudit) | 2021 (tidak diaudit) | 2022 | 2021 (tidak diaudit) | 2021 | 2020 | 2019 | |
Pendapatan neto | 6.711.741 | 2.999.562 | 3.168.133 | 1.134.799 | 8.857.845 | 4.298.850 | 4.181.448 |
Beban pokok pendapatan | (6.150.984) | (2.773.989) | (2.867.908) | (989.830) | (8.277.891) | (3.985.415) | (4.366.029) |
Xxxx (rugi) bruto | 560.757 | 225.573 | 300.225 | 144.969 | 579.954 | 313.435 | (184.581) |
Beban penjualan | (1.402.064) | (710.149) | (559.774) | (310.555) | (1.880.958) | (1.846.630) | (2.963.519) |
Beban umum dan administrasi | (1.573.191) | (973.123) | (788.091) | (469.395) | (2.534.363) | (1.806.532) | (1.674.378) |
Pendapatan lainnya | 28.005 | 12.379 | 14.475 | 3.387 | 64.735 | 31.886 | 57.183 |
Beban lainnya | (28.580) | (1.936) | (5.853) | (428) | (13.932) | (18.587) | (40.564) |
Xxxx Xxxxx | (2.415.073) | (1.447.256) | (1.039.018) | (632.022) | (3.784.564) | (3.326.428) | (4.805.859) |
Pendapatan keuangan | 30.874 | 11.729 | 16.707 | 7.491 | 29.625 | 23.172 | 24.365 |
Biaya keuangan | (128.506) | (72.374) | (57.787) | (56.054) | (132.297) | (215.364) | (213.240) |
Bagian laba bersih dari entitas asosiasi | 593 | - | 291 | - | 97 | - | - |
Rugi sebelum pajak penghasilan | (2.512.112) | (1.507.901) | (1.079.807) | (680.585) | (3.887.139) | (3.518.620) | (4.994.734) |
Manfaat (beban) pajak pajak penghasilan, neto | 9.786 | (66.091) | 4.203 | (68.322) | (70.369) | 50.093 | 256.652 |
Rugi Tahun/ Periode Berjalan setelah Dampak Penyesuaian Rugi Entitas yang Bergabung | (2.502.326) | (1.573.992) | (1.075.604) | (748.907) | (3.957.508) | (3.468.527) | (4.738.082) |
Penyesuaian entitas yang bergabung | - | 454.207 | - | 152.461 | 600.569 | 1.049.945 | 1.742.025 |
Rugi Tahun/ Periode Berjalan | (2.502.326) | (1.119.785) | (1.075.604) | (596.446) | (3.356.939) | (2.418.582) | (2.996.057) |
Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain | |||||||
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi : | |||||||
Selisih kurs karena penjabaran laporan Keuangan | 363 | 575 | 105 | 566 | 323 | (4.548) | 469 |
Pajak penghasilan terkait | (80) | (113) | (21) | (129) | (34) | 1.024 | (117) |
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : | |||||||
Keuntungan nilai wajar investasi yang belum direalisasi diakui dalam penghasilan komprehensif lain | 760.051 | 6.133 | (576.868) | - | 1.268.436 | 132.377 | 7.679 |
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja | (9.631) | (2.319) | (8.977) | 1.159 | 4.050 | (5.407) | (9.096) |
Pajak penghasilan terkait | (165.092) | (839) | 128.886 | (255) | (279.829) | (27.999) | 288 |
Total penghasilan (rugi) komprehensif lain | 585.611 | 3.437 | (456.875) | 1.341 | 992.946 | 95.447 | (777) |
Penyesuaian entitas yang bergabung | - | 1.745 | - | (882) | (55) | (1.177) | 1.729 |
Total Rugi Komprehensif Tahun/Periode Berjalan | (1.916.715) | (1.114.603) | (1.532.479) | (595.987) | (2.364.048) | (2.324.312) | (2.995.105) |
Rugi Tahun/ Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: | |||||||
Pemilik entitas induk | (2.485.744) | (1.118.763) | (1.068.457) | (595.373) | (3.334.487) | (2.413.072) | (2.990.148) |
Kepentingan nonpengendali | (16.582) | (1.022) | (7.147) | (1.073) | (22.452) | (5.510) | (5.909) |
Total | (2.502.326) | (1.119.785) | (1.075.604) | (596.446) | (3.356.939) | (2.418.582) | (2.996.057) |
Total Rugi Komprehensif Tahun/Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: | |||||||
Pemilik entitas induk | (1.900.387) | (1.113.581) | (1.525.587) | (594.914) | (2.341.716) | (2.318.802) | (2.989.196) |
Kepentingan nonpengendali | (16.328) | (1.022) | (6.892) | (1.073) | (22.332) | (5.510) | (5.909) |
Total | (1.916.715) | (1.114.603) | (1.532.479) | (595.987) | (2.364.048) | (2.324.312) | (2.995.105) |
Rugi per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk (Rupiah penuh) | (25) | (28) | (11) | (15) | (51) | (68) | (105) |
Untuk melengkapi laporan keuangan konsolidasi Perseroan, yang disusun dan disajikan sesuai dengan SAK, Perseroan menyajikan ukuran keuangan non-SAK tertentu seperti EBITDA, yang harus dipertimbangkan sebagai tambahan untuk hasil yang disusun sesuai dengan SAK tetapi tidak terpisah atau sebagai pengganti hasil SAK. Ukuran keuangan non-SAK tersebut mungkin berbeda dari ukuran serupa yang digunakan oleh perusahaan lain, dan disajikan untuk meningkatkan pemahaman investor secara keseluruhan atas kinerja keuangan Perseroan dan tidak boleh dianggap sebagai pengganti, atau lebih unggul, dari informasi keuangan yang disiapkan dan disajikan sesuai dengan SAK.
(dalam jutaan Rupiah)
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni | Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret | Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember | |||||
Keterangan | |||||||
2022 (tidak diaudit) | 2021 (tidak diaudit) | 2021 (tidak diaudit) | |||||
2022 | 2021 | 2020 | 2019 | ||||
EBITDA (1) | (2.297.172) | (1.389.528) | (979.575) | (603.662) | (3.377.389) | (3.213.565) | (4.732.075) |
(1) EBITDA mengacu pada pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi aset tetap dan amortisasi aset tidak berwujud, dan tidak termasuk item yang tidak berulang. EBITDA serta rasio terkait yang disajikan dalam Prospektus adalah ukuran tambahan dari kinerja Perseroan yang tidak disyaratkan oleh, atau disajikan sesuai dengan SAK atau PSAK Indonesia. EBITDA bukan merupakan pengukuran kinerja keuangan atau likuiditas berdasarkan SAK atau PSAK Indonesia dan tidak boleh dianggap sebagai alternatif pendapatan bersih, pendapatan operasional atau ukuran kinerja lainnya yang diturunkan sesuai dengan SAK atau PSAK Indonesia atau sebagai alternatif arus kas dari aktivitas operasi sebagai ukuran likuiditas. EBITDA disajikan untuk menggambarkan profitabilitas bisnis yang mendasarinya. Oleh karena itu, Xxxseroan percaya bahwa EBITDA harus disediakan bagi analis sekuritas, investor, dan pihak berkepentingan lainnya untuk membantu penilaian mereka terhadap kinerja perdagangan bisnis Perseroan. Selain itu, EBITDA bukanlah istilah standar; oleh karena itu, perbandingan langsung antara perusahaan yang menggunakan istilah seperti itu tidak mungkin dilakukan. Rekonsiliasi EBITDA dengan kerugian konsolidasi Perseroan adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni | Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret | Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember | |||||
Keterangan | |||||||
2022 (tidak diaudit) | 2021 (tidak diaudit) | 2021 (tidak diaudit) | |||||
2022 | 2021 | 2020 | 2019 | ||||
Rugi konsolidasi | (2.415.073) | (1.447.256) | (1.039.018) | (632.022) | (3.784.564) | (3.326.428) | (4.805.859) |
Ditambah: total konsolidasi depresiasi dan amortisasi | 117.901 | 57.728 | 59.443 | 28.360 | 146.208 | 112.863 | 73.784 |
Transaksi non- kas signifikan seperti yang diungkapkan dalam catatan 38a atas laporan keuangan | - | - | - | - | 260.967 | - | - |
EBITDA | (2.297.172) | (1.389.528) | (979.575) | (603.662) | (3.377.389) | (3.213.565) | (4.732.075) |
RASIO-RASIO KEUANGAN PENTING
Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni | Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret | Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember | |||||
Keterangan | |||||||
2022 (tidak diaudit) | 2021 (tidak diaudit) | 2021 (tidak diaudit) | |||||
2022 | 2021 | 2020 | 2019 | ||||
Rasio profitabilitas: | |||||||
Rugi periode / tahun berjalan terhadap total aset | -29,67%(1) | 25,68%(1) | -26,92%(1) | 26,89%(1) | -18,25% | -26,96% | -36,35% |
Rugi periode / tahun berjalan terhadap total ekuitas | -61,30%(1) | 33,52%(1) | -50,31%(1) | 34,52%(1) | -33,29% | -93,78% | -85,18% |
Rugi periode / tahun berjalan terhadap pendapatan neto | -37,28% | -37,33% | -33,95% | -52,56% | -37,90% | -56,26% | -71,65% |
Rasio keuangan: | |||||||
Aset lancar terhadap liabilitas lancar | 72,87% | 246,89% | 92,83% | 287,56% | 107,72% | 185,76% | 211,18% |
Total liabilitas terhadap total ekuitas | 106,58% | 30,50% | 86,88% | 28,41% | 82,34% | 247,87% | 134,31% |
Total liabilitas terhadap total aset | 51,59% | 23,37% | 46,49% | 22,13% | 45,16% | 71,25% | 57,32% |
Interest coverage ratio (2) | -18,4x | -19,7x | -17,5x | -10,9x | -29,2x | -15,2x | -22,8x |
Debt service coverage ratio (3) | -0,9x(4) | -13,9x(4) | -0,9x(4) | -22,2x(4) | -0,7x | -51,2x | n.a.(5) |
Catatan:
(1) Perhitungan rasio menggunakan rugi periode 3 (tiga) bulan atau 6 (enam) bulan yang disetahunkan.
(2) ICR dihitung dengan membagi nilai EBITDA dengan biaya bunga, masing-masing pada akhir periode terkait. Biaya bunga meliputi jumlah bunga pinjaman dan bunga atas bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang, masing-masing pada akhir periode terkait.
(3) DSCR dihitung dengan membagi nilai EBITDA degan utang bank jangka pendek, bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang, masing-masing pada akhir periode terkait.
(4) Perhitungan rasio menggunakan formula EBITDA periode tiga bulan dan enam bulan yang disetahunkan dibandingkan dengan utang bank.
(5) Pada tahun 2019, Perseroan tidak memiliki utang bank sehingga rasio tidak dapat diperhitungkan.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK
Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut “Kelompok Usaha”) yang terjadi setelah tanggal laporan-laporan auditor independen tertanggal 7 September 2022 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021, 2020, dan 2019, serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2021, 2020, dan 2019, yang disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus.
Laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021, serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxxxxx, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) sebagaimana tercantum dalam laporan auditor independen No. 02101/2.1032/AU.1/05/0686-2/1/IX/2022 dan No. 02100/2.1032/AU.1/05/0686-1/1/IX/2022 tertanggal 7 September 2022 yang ditandatangani oleh Xxxxx Xxxxx, CPA (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0686). Laporan auditor independen tersebut, yang juga tercantum dalam Prospektus, menyatakan opini tanpa modifikasian dengan paragraf "hal-hal lain" yang
menyatakan tujuan diterbitkannya laporan auditor independen tersebut dan penerbitan kembali laporan auditor independen.
Informasi keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, yang disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus dan telah direviu oleh KAP Xxxxxxxxxx Xxxxxxxx Xxxxx (“KAP PSS”) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas” yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam laporan atas reviu informasi keuangan interim No. 00495/2.1032/ JL.0/05/0686-1/1/IX/2022 tertanggal 7 September 2022 yang ditandatangani oleh Xxxxx Xxxxx, CPA (Registrasi Akuntan Publik No. AP. 0686). Laporan atas reviu informasi keuangan interim tersebut, yang juga tercantum dalam Prospektus, berisi paragraf “hal-hal lain” yang menyatakan tujuan diterbitkannya laporan atas reviu informasi keuangan interim tersebut dan penerbitan kembali laporan atas reviu informasi keuangan interim. Suatu reviu memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI dan sebagai konsekuensinya, tidak memungkinkan KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) untuk memeroleh keyakinan bahwa KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) akan mengetahui seluruh hal yang signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) tidak menyatakan suatu opini audit.
Laporan keuangan konsolidasian Kelompok usaha untuk tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, serta tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxx, Mulia & Xxxxxxx, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, yang ditandatangani oleh Xxxxxxx Xxxxxxx, SE, CPA (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0313) yang dalam laporannya menyatakan opini wajar tanpa modifikasian.
Informasi keuangan konsolidasian interim Kelompok Usaha tanggal 30 Juni 2022 dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2022 dan 2021 disajikan untuk memenuhi persyaratan POJK No. 7/2021, sebagaimana telah diubah dengan POJK No. 4/2022 tentang Kebijakan Dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran Corona Virus Disease 2019, dan SEOJK No. 20/2021, sebagaimana telah diubah dengan SEOJK No. 4/2022 tentang Kebijakan Stimulus dan Relaksasi Ketentuan Terkait Emiten atau Perusahaan Publik dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal Akibat Penyebaran Corona Virus Disease 2019, sebagai akibat dari pandemi Covid-19 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memanfaatkan kebijakan perpanjangan jangka waktu penggunaan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam surat tersebut. Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan interim konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Informasi keuangan konsolidasian interim Kelompok Usaha tanggal 30 Juni 2022 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2022 dan 2021 diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim tidak diaudit Kelompok Usaha tanggal 30 Juni 2022 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2022 dan 2021, yang disusun oleh Manajemen Perseroan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan dinyatakan dalam mata uang Rupiah, yang telah direviu oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas”, dalam laporan atas reviu informasi keuangan interim No. 00496/2.1032/JL.0/05/0686-1/1/IX/2022 tertanggal 9 September 2022, dan tercantum dalam Prospektus, yang ditandatangani oleh Xxxxx Xxxxx, CPA (Registrasi Akuntan Publik No. AP.0686). Laporan atas reviu informasi keuangan interim tersebut, yang juga tercantum dalam Prospektus, berisi paragraf “hal lain” yang menyatakan tujuan diterbitkannya laporan atas reviu informasi keuangan interim tersebut. Suatu reviu memiliki ruang lingkup yang secara substansial kurang daripada suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI dan sebagai konsekuensinya, tidak memungkinkan KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) untuk memeroleh keyakinan bahwa KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) akan mengetahui seluruh hal yang signifikan yang mungkin teridentifikasi dalam suatu audit. Oleh karena itu, KAP PSS (firma anggota Ernst & Young Global Limited) tidak menyatakan suatu opini audit.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan tentang kondisi keuangan dan kinerja operasi Perseroan harus dibaca bersama- sama dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang telah diaudit dan catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam bagian lain Prospektus. Pembahasan ini mungkin mengandung pernyataan tinjauan ke depan berdasarkan ekspektasi saat ini, yang melibatkan risiko dan ketidakpastian.
Kinerja Operasi
Tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022 dibandingkan dengan tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021
Pendapatan, setelah diskon dan promosi langsung Pendapatan, setelah fitur diskon & subsidi
Pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 179,99% dari Rp1.214.640 pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp3.400.858 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, sementara fitur diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 191,49% dari Rp79.841 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp232.725 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021, sementara pendapatan setelah fitur diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 179,18% dari Rp1.134.799 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp3.168.133 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, terutama akibat fokus manajemen yang semakin meningkat pada monetisasi platform Perseroan serta pendapatan dan fitur diskon dan promosi langsung Perseroan di segmen-segmen berikut ini serta dengan adanya akuisisi atas Ranch Market:
• Ritel 1P. Pendapatan segmen Ritel 1P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 124,47% dari Rp868.921 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp1.950.497 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, terutama akibat peningkatan dalam TPV dan MAU dengan pertumbuhan yang kuat atas permintaan produk-produk digital dan consumer electronics, sementara fitur diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 109,43% dari Rp19.825 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp41.519 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, sementara pendapatan neto setelah fitur diskon dan promosi langsung mengalami kenaikan sebesar 124,82% dari Rp849.096 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp1.908.978 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022. Persentase fitur diskon dan promosi langsung terhadap pendapatan dalam segmen ini mengalami penurunan dari 2,28% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 2,13% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya sumber produk Ritel 1P dan semakin kompetitifnya harga-harga pemasok seiring dengan meningkatnya persediaan Perseroan untuk menghadapi potensi masalah terkait dengan supply chain.
• Ritel 3P. Pendapatan segmen Ritel 3P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 65,00% dari Rp138.020 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp227.735 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, terutama akibat kenaikan TPV, sementara fitur diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 213,24% dari Rp59.975 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp187.863 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022 sementara pendapatan setelah diskon dan promosi langsung mengalami penurunan sebesar 48,91% dari Rp78.045 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp39.872 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022. Penurunan pendapatan setelah diskon dan promosi langsung dalam segmen ini terutama disebabkan oleh kenaikan diskon dan promosi langsung yang ditawarkan oleh platform xxxxx.xxx untuk memberikan insentif dalam mengantisipasi peningkatan permintaan selama sisa tahun 2022 bagi produk-produk perjalanan dan gaya hidup.
• Institusi. Pendapatan segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 78,93% dari Rp206.829 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp370.089 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan Institusi dan peningkatan TPV. Perseroan tidak memberikan diskon dan subsidi di segmen Lembaga Perseroan.
• Toko Fisik. Pendapatan segmen Toko Fisik Perseroan mengalami kenaikan dari Rp870 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp852.537 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, terutama akibat masuknya anak perusahaan Perseroan yaitu Ranch Market ke dalam segmen ini sejak tanggal 30 September 2021. Fitur diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan dari Rp41 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp3.343 juta juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, sementara pendapatan setelah diskon dan promosi langsung mengalami kenaikan dari Rp829 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp849.194 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022. Hal ini disebabkan terutama karena peningkatan pada Toko Fisik xxxxxxxxx, multibrand, dan trade-in (kecuali toko grocery Ranch Market).
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 189,74% dari Rp989.830 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp2.867.908 juta pada tahun 31 Maret 2022, terutama akibat perubahan beban pokok pendapatan di segmen-segmen berikut ini:
• Ritel 1P. Beban pokok pendapatan segmen Ritel 1P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 131,79% dari Rp795.763 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp1.844.471 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, dan persentase beban pokok pendapatan terhadap pendapatan dalam segmen ini mengalami sedikit kenaikan dari 91,58% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 94,56% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh kenaikan persediaan produk-produk Ritel 1P.
• Ritel 3P. Perseroan tidak mengeluarkan beban pokok pendapatan dalam segmen Ritel 3P, karena pendapatan dari segmen tersebut sepenuhnya diperoleh dari biaya jasa platform dan Perseroan tidak menyimpan persediaan.
• Institusi. Beban pokok pendapatan segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 84,69% dari Rp193.267 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp356.944 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, dan persentase beban pokok pendapatan terhadap pendapatan dalam segmen ini mengalami sedikit kenaikan dari 93,44% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 96,45% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh bertambahnya variasi dalam produk persediaan Perseroan dengan adanya pelanggan-pelanggan Institusi yang baru.
• Toko Fisik. Beban pokok pendapatan segmen Toko Fisik Perseroan mengalami kenaikan dari Rp800 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp666.493 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, dan persentase beban pokok pendapatan terhadap pendapatan dalam segmen ini mengalami penurunan dari 91,95% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 78,18% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh masuknya anak perusahaan Perseroan yaitu Ranch Market dalam segmen ini sejak 30 September 2021.
Laba Bruto
Laba Bruto Perseroan mengalami kenaikan sebesar 107,10% dari Rp144.969 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp300.225 juta pada tahun 31 Maret 2022, terutama akibat laba bruto di segmen-segmen berikut ini:
• Ritel 1P. Laba bruto segmen Ritel 1P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 20,95% dari Rp53.333 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp64.507 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, dan persentase laba bruto terhadap pendapatan dalam segmen ini mengalami penurunan dari 6,14% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 3,31% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh kenaikan dalam pendapatan Perseroan pada segmen ini setelah diskon dan promosi langsung.
• Ritel 3P. Laba bruto segmen Ritel 3P Perseroan mengalami penurunan sebesar 48,91% dari Rp78.045 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp39.872 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, dan persentase laba bruto terhadap pendapatan dalam segmen ini mengalami penurunan dari 56,55% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 17,51% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022. Perseroan tidak mengeluarkan beban pokok pendapatan untuk segmen Ritel 3P. Penurunan persentase laba bruto terhadap pendapatan terutama disebabkan oleh menurunnya pendapatan Perseroan dalam segmen ini setelah diskon dan promosi langsung.
• Institusi. Laba bruto segmen Institusi Perseroan mengalami penurunan sebesar 3,07% dari Rp13.562 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp13.145 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, dan persentase laba bruto terhadap pendapatan dalam segmen ini mengalami penurunan dari 6,56% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 3,55% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya beban penjualan pada segmen ini.
• Toko Fisik. Laba bruto segmen Toko Fisik Perseroan mengalami kenaikan dari Rp29 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp182.701 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, dan persentase laba bruto terhadap pendapatan dalam segmen ini mengalami kenaikan dari 3,33% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 21,43% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh masuknya anak perusahaan Perseroan yaitu Ranch Market dalam segmen ini sejak 30 September 2021.
Beban penjualan
Beban penjualan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 80,25% dari Rp310.555 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp559.774 juta pada periode tiga bulan yang berakhir
periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 dan Rp1.075.604 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022.
Penyesuaian Entitas yang Bergabung
Perseroan secara berturut-turut mencatat pendapatan sebesar Rp152.461 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021, untuk mengakui penyesuaian entitas yang bergabung dalam perhitungan rugi tersebut di atas. Tidak ada penyesuaian yang dilakukan pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022. Sehubungan dengan penerapan PSAK 38, transaksi akuisisi atas saham-saham PT Global Tiket Network dan PT Global Distribusi Pusaka tercermin seakan-akan kedua perusahaan tersebut telah ada pada awal periode, mengingat keduanya berada di bawah pengendalian yang sama.
Rugi tahun berjalan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan membukukan rugi pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp1.075.604 juta, dibandingkan dengan rugi pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 sebesar Rp596.446 juta.
Penghasilan Komprehensif Lain
Perseroan membukukan rugi komprehensif lain pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp456.875 juta, dibandingkan dengan penghasilan komprehensif lain pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 sebesar Rp1.341 juta, yang terutama disebabkan oleh nilai wajar dari investasi Perseroan atas PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Penyesuaian Entitas yang Bergabung
Perseroan mencatat kerugian sebesar Rp882 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021, untuk mengakui penyesuaian entitas yang bergabung dalam penghasilan komprehensif lain Perseroan. Tidak ada penyesuaian yang dilakukan pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022. Sehubungan dengan penerapan PSAK 38, transaksi akuisisi atas saham-saham PT Global Tiket Network dan PT Global Distribusi Pusaka tercermin seakan-akan kedua perusahaan tersebut telah ada pada awal periode, mengingat keduanya berada di bawah pengendalian yang sama .
Rugi komprehensif tahun/periode berjalan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan membukukan rugi komprehensif pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp1.532.479 juta, dibandingkan dengan rugi komprehensif pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 sebesar Rp595.987 juta.
Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2021 dibandingkan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020
Pendapatan, setelah diskon dan promosi langsung
Pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 97,61% dari Rp4.815.861 juta pada tahun 2020 menjadi Rp9.516.625 juta pada tahun 2021, sementara diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 27,42% dari Rp517.011 juta menjadi Rp658.780 juta pada tahun 2021, sementara pendapatan neto setelah diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 106,05% dari Rp4.298.850 juta pada tahun 2020 menjadi Rp8.857.845 juta pada tahun 2021, terutama akibat fokus manajemen yang meningkat atas monetisasi platform-platform Perseroan dan optimasi diskon dan promosi langsung Perseroan di segmen-segmen berikut ini:
• Ritel 1P. Pendapatan segmen Ritel 1P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 93,89% dari Rp3.555.666 juta pada tahun 2020 menjadi Rp6.894.094 juta pada tahun 2021 terutama disebabkan oleh penjualan grocery produk-produk digital termasuk voucher prabayar ponsel pintar, sementara diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 18,75% dari Rp128.771 juta pada tahun 2020 menjadi Rp152.914 juta pada tahun 2021, sementara pendapatan neto setelah diskon dan promosi langsung mengalami kenaikan sebesar 96,71% dari Rp3.426.895 juta pada tahun 2020 menjadi Rp6.741.180 juta pada tahun 2021. Diskon dan promosi langsung sebagai persentase terhadap pendapatan dari segmen ini menurun dari 3,62% di tahun 2020 menjadi 2,22% di tahun 2021 karena program optimasi yang difokuskan pada segmen ini.
• Ritel 3P. Pendapatan segmen Ritel 3P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 11,47% dari Rp557.873 juta pada tahun 2020 menjadi Rp621.835 juta pada tahun 2021 terutama disebabkan oleh pertumbuhan penjual aktif dan industry perjalanan yang membaik, sementara diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 28,72% dari Rp388.240 juta pada tahun 2020 menjadi Rp499.742 juta pada tahun 2021, sementara pendapatan setelah diskon dan promosi langsung mengalami penurunan sebesar 28,03% dari Rp169.633 juta pada tahun 2020 menjadi Rp122.093 juta pada tahun 2021. Peningkatan pendapatan di segmen ini sebagian disebabkan oleh peningkatan permintaan perjalanan pada Q4 2021, setelah penurunan yang signifikan pada tahun 2020 karena COVID-19, meskipun diskon dan promosi langsung sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini meningkat dari 69,59% pada tahun 2020 menjadi 80,37% pada tahun 2021 karena penjual 3P berusaha untuk memberi insentif permintaan yang meningkat.
• Institusi. Pendapatan segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 56,94% dari Rp702.322 juta pada tahun 2020 menjadi Rp1.102.255 juta pada tahun 2021 terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan Institusi Perseroan dari 80.752 di tahun 2020 menjadi 153.057 di tahun 2021. Perseroan tidak memberikan diskon dan promosi langsung di segmen Institusi.
• Toko Fisik. Pendapatan segmen Toko Fisik Perseroan di tahun 2021 mencapai Rp898.441 juta, terutama akibat penjualan barang kebutuhan sehari-hari yang segar oleh Ranch Market setelah diakuisisi oleh Xxxxxxxan sebagai anak perusahaan pada tanggal 30 September 2021. Pada tahun 2021, Perseroan membuka 52 toko baru dan mengkonsolidasikan 70 toko Ranch Market pada Q4 2021. Diskon dan promosi langsung adalah sebesar Rp6.124 juta dan 0,68% dari pendapatan untuk segment Toko Fisik Perseroan pada tahun 2021.
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 107,70% dari Rp3.985.415 juta pada tahun 2020 menjadi Rp8.277.891 juta pada tahun 2021, terutama akibat beban pokok pendapatan di segmen- segmen berikut ini:
• Ritel 1P. Beban pokok pendapatan segmen Ritel 1P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 96,47% dari Rp3.314.681 juta pada tahun 2020 menjadi Rp6.512.420 juta pada tahun 2021, dan beban pokok pendapatan sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini meningkat sedikit dari 93,22% pada 2020 menjadi 94,46% pada 2021, terutama karena peningkatan volume penjualan.
• Ritel 3P. Perseroan tidak mengeluarkan beban pokok pendapatan dalam segmen Ritel 3P, karena pendapatan dari segmen tersebut sepenuhnya diperoleh dari biaya jasa platform dan Perseroan tidak menyimpan persediaan.
• Institusi. Beban pokok pendapatan segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 58,08% dari Rp670.734 juta pada tahun 2020 menjadi Rp1.060.321 juta pada tahun 2021, dan beban pokok pendapatan sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini meningkat sedikit dari 95,50% pada 2020 menjadi 96,20% pada 2021, terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan.
• Toko Fisik. Beban pokok pendapatan segmen Toko Fisik Perseroan mencapai Rp705.150 juta pada tahun 2021 ketika Perseroan mengembangkan strategi omnichannel Perseroan dengan membuka 42 gerai baru pada bulan Maret 2021 dan mengakuisisi Ranch Market pada tanggal 30 September 2021 yang menambahkan 70 toko-toko barang kebutuhan sehari-hari yang modern ke jaringan Perseroan. Beban pokok pendapatan sebagai persentase dari pendapatan adalah sebesar 78,49% pada tahun 2021 dalam segmen Toko Fisik kami.
Laba Bruto
Laba bruto Perseroan mengalami kenaikan sebesar 85,03% dari Rp313.435 juta pada tahun 2020 menjadi Rp579.954 juta pada tahun 2021, yang terutama disebabkan oleh laba xxxxx yang dihasilkan segmen-segmen berikut ini:
• Ritel 1P. Laba bruto segmen Ritel 1P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 103,86% dari Rp112.214 juta pada tahun 2020 menjadi Rp228.760 juta pada tahun 2021, dan laba bruto sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini meningkat 3,16% pada tahun 2020 menjadi 3,32% pada tahun 2021, terutama disebabkan oleh adanya optimasi diskon dan promosi langsung.
• Ritel 3P. Laba bruto segmen Ritel 3P Perseroan mengalami penurunan sebesar 28,03% dari Rp169.633 juta pada tahun 2020 menjadi Rp122.093 juta pada tahun 2021, dan laba bruto sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini menurun dari 30,41% pada 2020 menjadi 19,63% pada 2021. Perseroan tidak membukukan biaya pendapatan di segmen Ritel 3P dan penurunan laba bruto sebagai persentase terhadap pendapatan muncul karena adanya peningkatan diskon dan promosi langsung 3P dalam memberikan insentif konsumsi, khususnya karena permintaan untuk perjalanan mulai meningkat pada Q4 2021.
• Institusi. Laba bruto segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 32,75% dari Rp31.588 juta pada tahun 2020 menjadi Rp41.934 juta pada tahun 2021, dan laba bruto sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini menurun dari 4,50% pada tahun 2020 menjadi 3,80% pada tahun 2021, karena adanya peningkatan daya saing harga Perseroan untuk segmen ini, yang menghasilkan peningkatan pendapatan sebesar 56,94% dan peningkatan laba bruto sebesar 32,75% untuk year-on-year dari tahun 2020 hingga 2021.
• Toko Fisik. Laba bruto segmen Toko Fisik Perseroan mencapai Rp187.167 juta pada tahun 2021, dan laba bruto sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini adalah 20,83% pada tahun 2021.
Beban penjualan
Beban penjualan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 1,86% dari Rp1.846.630 juta pada tahun 2020 menjadi Rp1.880.958 juta pada tahun 2021, seiring dengan meningkatnya pendapatan Perseroan sebesar 97,61% year-on-year dari tahun 2020 ke tahun 2021. Sebagai hasil dari pertumbuhan basis pelanggan dan fokus Perseroan pada optimasi beban pemasaran dan iklan, Perseroan mengurangi beban penjualan sebagai persentase terhadap pendapatan dari 38,34% di tahun 2020 menjadi 19,76% di tahun 2021.
Beban umum dan administrasi
Beban umum dan administrasi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 40,29% dari Rp1.806.532 juta pada tahun 2020 menjadi Rp2.534.363 juta pada tahun 2021, yang terutama disebabkan oleh kenaikan gaji, tunjangan, dan imbalan kerja serta kenaikan jumlah karyawan terkait peningkatan skala operasi Perseroan dan penambahan anak perusahaan yang baru diakuisisi Perseroan. Sebagai hasil dari peningkatan skala ekonomi Perseroan, beban umum dan administrasi Perseroan sebagai persentase terhadap pendapatan meningkat secara signifikan dari 37,51% pada tahun 2020 menjadi 26,63% pada tahun 2021.
Pendapatan lainnya
Pendapatan Perseroan lainnya mengalami kenaikan sebesar 103,02% dari pendapatan sebesar Rp31.886 juta pada tahun 2020 menjadi pendapatan sebesar Rp64.735 juta pada tahun 2021, yang terutama disebabkan oleh dukungan promosi pemasok, kontribusi lain, dan pendapatan tambahan seperti pendapatan sewa di bangunan fisik Perseroan.
Rugi usaha
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan membukukan rugi usaha sebesar Rp3.326.428 juta pada tahun 2020, dan Rp3.784.564 juta pada tahun 2021, dan kerugian Perseroan dari operasional sebagai persentase terhadap pendapatan menurun dari 69,07% pada 2020 menjadi 39,77% pada 2021.
Pendapatan keuangan dan biaya keuangan
Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 27,85% dari Rp23.172 juta pada tahun 2020 menjadi Rp29.625 juta pada tahun 2021, yang terutama disebabkan oleh kenaikan pada suku bunga bank dan deposito berjangka.
Biaya keuangan. Biaya keuangan Perseroan mengalami penurunan sebesar 38,57% dari Rp215.364 juta pada tahun 2020 menjadi Rp132.297 juta pada tahun 2021, yang terutama disebabkan oleh pembayaran pinjaman.
Bagian laba bersih dari entitas asosiasi
Bagian laba bersih dari entitas asosiasi Perseroan mencapai Rp97 juta pada tahun 2021.
Rugi sebelum pajak penghasilan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan membukukan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp3.518.620 juta pada tahun 2020 dan Rp3.887.139 juta pada tahun 2021.
Manfaat (beban) pajak penghasilan, neto
Perseroan membukukan manfaat pajak penghasilan sebesar Rp50.093 juta pada tahun 2020 dan beban pajak penghasilan sebesar Rp70.369 juta pada tahun 2021, untuk mengakui aset pajak tangguhan.
Rugi periode berjalan setelah dampak penyesuaian rugi entitas yang bergabung
Akibat hal-hal tersebut di atas, termasuk penyesuaian entitas yang bergabung, Perseroan membukukan rugi setelah dampak penyesuaian entitas yang bergabung sebesar Rp3.468.527 juta pada tahun 2020, dan Rp3.957.508 juta pada tahun 2021.
Penyesuaian Entitas yang Bergabung
Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp1.049.945 juta pada tahun 2020, dan Rp600.569 juta pada tahun 2021, untuk mengakui penyesuaian entitas yang bergabung dalam perhitungan rugi tersebut di atas.
Rugi tahun berjalan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp3.356.939 juta pada tahun 2021, dibandingkan rugi tahun berjalan sebesar Rp2.418.582 juta pada tahun 2020.
Penghasilan Komprehensif Lain
Perseroan membukukan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan sebesar Rp992.946 juta pada tahun
September 2021. Oleh karenanya, Perseroan tidak membukukan pendapatan atau diskon dan promosi langsung untuk segmen ini pada tahun 2019 dan 2020.
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 8,09% dari Rp4.336.029 juta pada tahun 2019 menjadi Rp3.985.415 juta pada tahun 2020, terutama akibat beban pokok pendapatan di segmen- segmen berikut ini:
• Ritel 1P. Beban pokok pendapatan segmen Ritel 1P Perseroan mengalami penurunan sebesar 10.43% dari Rp3.700.607 juta pada tahun 2019 menjadi Rp3.314.681 juta pada tahun 2020, dan beban pokok pendapatan sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini turun tipis dari 93,49% pada 2019 menjadi 93,22% pada 2020, terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan dalam segmen ini.
• Ritel 3P. Perseroan tidak mengeluarkan beban pokok pendapatan dalam segmen Ritel 3P, karena pendapatan dari segmen tersebut sepenuhnya diperoleh dari biaya jasa platform atas produk dan jasa dan Perseroan tidak menyimpan persediaan.
• Institusi. Beban pokok pendapatan segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 0,80% dari Rp665.442 juta pada tahun 2019 menjadi Rp670.734 juta pada tahun 2020, dan beban pokok pendapatan sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini menurun dari 98,04% pada tahun 2019 menjadi 95,50% pada tahun 2020, terutama karena peningkatan fokus pada perbaikan laba kotor sebagai persentase terhadap pendapatan dalam segmen ini.
• Toko Fisik. Peluncuran gerai offline omnichannel Perseroan untuk Samsung dilaksanakan pada bulan Maret 2021 dan akuisisi Ranch Market sebagai anak perusahaan dilaksanakan pada tanggal 30 September 2021. Oleh karenanya, Perseroan tidak membukukan beban pokok pendapatan untuk segmen ini pada tahun 2019 dan 2020.
Laba (Rugi) Bruto
Perseroan mencatat rugi bruto sebesar Rp184.581 juta pada tahun 2019 dan laba bruto sebesar Rp313.435 juta pada tahun 2020, terutama akibat laba bruto di segmen-segmen berikut ini:
• Ritel 1P. Laba bruto segmen Ritel 1P Perseroan mengalami kenaikan sebesar 426,93% dari Rp21.296 juta pada tahun 2019 menjadi Rp112.214 juta pada tahun 2020, seiring dengan upaya Perseroan untuk mengelola biaya dan mengoptimalkan diskon dalam segmen ini.
• Ritel 3P. Laba (rugi) bruto segmen Ritel 3P Perseroan mengalami kenaikan dari rugi bruto sebesar Rp219.189 juta pada tahun 2019 menjadi laba bruto sebesar Rp169.633 juta pada tahun 2020, seiring dengan upaya Perseroan untuk mengelola diskon dan promosi langsung dalam segmen ini.
• Institusi. Laba bruto segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 137,29 % dari Rp13.312 juta pada tahun 2019 menjadi Rp31.588 juta pada tahun 2020, seiring dengan upaya Perseroan untuk mengoptimalkan laba kotor segmen Institusi Perseroan melalui bauran produk dan mengoptimalkan inventaris untuk mitra segmen Institusi ini pada tahun 2020, dan meningkatkan kemampuan Perseroan untuk menegosiasikan persyaratan yang lebih baik dengan pelanggan dan pemasok Perseroan.
• Toko Fisik. Peluncuran gerai offline omnichannel Perseroan untuk Samsung dilaksanakan pada bulan Maret 2021 dan akuisisi Ranch Market sebagai anak perusahaan dilaksanakan pada tanggal 30 September 2021. Oleh karenanya, Perseroan tidak membukukan laba (rugi) bruto untuk segmen ini pada tahun 2019 dan 2020.
Beban penjualan
Beban penjualan Perseroan mengalami penurunan sebesar 37,69% dari Rp2.963.519 juta pada tahun 2019 menjadi Rp1.846.630 juta pada tahun 2020, dan biaya penjualan Perseroan sebagai persentase dari pendapatan menurun dari 44,77% pada 2019 menjadi 38,34% pada tahun 2020, seiring dengan upaya Perseroan untuk memanfaatkan pemasaran dan iklan melalui platform online Perseroan untuk mengendalikan beban penjualan dan pemasaran, dan juga disebabkan oleh penurunan iklan dan pemasaran untuk penawaran perjalanan dan gaya hidup seiring dengan penurunan permintaan selama pandemi Covid-19.
Beban umum dan administrasi
Beban umum dan administrasi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 7,89% dari Rp1.674.378 juta pada tahun 2019 menjadi Rp1.806.532 juta pada tahun 2020, dan beban umum dan administrasi Perseroan sebagai persentase dari pendapatan meningkat dari 25,29% pada tahun 2019 menjadi 37,51% pada tahun 2020 yang terutama disebabkan oleh kenaikan gaji dan tunjangan akibat kenaikan jumlah karyawan, kenaikan cadangan penurunan nilai piutang usaha.
Pendapatan (beban) lainnya
Pendapatan lain-lain Perseroan lainnya mengalami penurunan sebesar 19,98% dari pendapatan sebesar Rp16.619 juta pada tahun 2019 menjadi pendapatan sebesar Rp13.299 juta pada tahun 2020, yang terutama disebabkan oleh kenaikan penalti penjual dan pendapatan lainnya di bawah Rp1 miliar, yang diimbangi oleh penghapusan piutang tak tertagih pada tahun 2020 dibandingkan dengan pemulihan persediaan, yang diimbangi oleh rugi kurs dan rugi lain-lain di bawah Rp1 miliar pada tahun 2019.
Rugi usaha
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan secara berturut-turut membukukan rugi operasi sebesar Rp4.805.859 juta dan Rp3.326.428 juta pada tahun 2019 dan 2020, dan kerugian Perseroan dari operasi sebagai persentase terhadap pendapatan menurun dari 72,60% pada 2019 menjadi 69,07% pada 2020.
Pendapatan keuangan dan biaya keuangan
Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan Perseroan mengalami penurunan sebesar 4,90% dari Rp24.365 juta pada tahun 2019 menjadi Rp23.172 juta pada tahun 2020, yang terutama disebabkan oleh penurunan pada suku bunga bank dan deposito berjangka.
Biaya keuangan. Biaya keuangan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 1,00% dari Rp213.240 juta pada tahun 2019 menjadi Rp215.364 juta pada tahun 2020, yang terutama disebabkan oleh kenaikan pinjaman.
Rugi sebelum pajak penghasilan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan secara berturut-turut membukukan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp4.994.734 juta dan Rp3.518.620 juta pada tahun 2019 dan 2020.
Manfaat (beban) pajak penghasilan, neto
Perseroan secara berturut-turut membukukan manfaat pajak penghasilan sebesar Rp256.652 juta dan Rp50.093 juta pada tahun 2019 dan 2020 ketika Perseroan mengakui aset pajak tangguhan.
Rugi periode berjalan setelah dampak penyesuaian rugi entitas yang bergabung
Akibat hal-hal tersebut di atas, termasuk penyesuaian entitas yang bergabung, Perseroan secara berturut- turut membukukan rugi periode berjalan setelah dampak penyesuaian rugi entitas yang bergabung sebesar Rp4.738.082 juta dan Rp3.468.527 juta pada tahun 2019 dan 2020.
Penyesuaian Entitas yang Bergabung
Perseroan secara berturut-turut mencatat pendapatan sebesar Rp1.742.025 juta dan Rp1.049.545 juta pada tahun 2019 dan 2020 untuk mengakui penyesuaian entitas yang bergabung sebagaimana tersebut di atas.
Rugi tahun berjalan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp2.418.582 juta pada tahun 2020, dibandingkan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp2.996.057 juta pada tahun 2019.
Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain
Perseroan membukukan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan sebesar Rp95.447 juta pada tahun 2020, dibandingkan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp777 juta pada tahun 2019, yang terutama disebabkan oleh keuntungan nilai wajar yang belum direalisasi pada tahun 2020, yang sebagian diimbangi dengan pajak penghasilan yang terkait.
Penyesuaian Entitas yang Bergabung
Perseroan mencatat keuntungan sebesar Rp1.729 juta pada tahun 2019 dan rugi sebesar Rp1.177 juta pada tahun 2020, untuk mengakui penyesuaian entitas yang bergabung dalam penghasilan komprehensif lain Perseroan.
Rugi komprehensif tahun berjalan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan membukukan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp2.324.312 juta pada tahun 2020, dibandingkan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp2.995.105 juta pada tahun 2019.
Aset, Likuiditas, Liabilitas, dan Ekuitas
Hingga saat ini, kegiatan operasi dan investasi Perseroan terutama dibiayai melalui pinjaman tanpa agunan dari afiliasi pihak berelasi Perseroan, PT Dwimuria Investama Andalan, dan modal disetor penuh yang diterbitkan kepada afiliasi pihak berelasi Perseroan, PT Global Investama Andalan.
Perseroan memiliki sumber likuiditas internal yang berasal dari hasil kegiatan operasional Perseroan. Sedangkan sumber likuiditas external Perseroan berasal dari pinjaman.
Total aset konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp15.982.942 juta. Aset utama Perseroan per tanggal 31 Maret 2022 adalah kas dan setara kas sebesar Rp2.552.597 juta, investasi Rp4.247.278 juta, aset tetap, neto sebesar Rp1.781.469 juta, dan goodwill sebesar Rp2.469.390 juta.
Total aset konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Desember 2021 berjumlah Rp18.389.454 juta, yang mencerminkan kenaikan sebesar 104,97% dari Rp8.971.577 juta per tanggal 31 Desember 2020. Aset utama Perseroan per tanggal 31 Desember 2021 merupakan kas dan setara kas konsolidasian sejumlah Rp4.999.157 juta, investasi Perseroan sebesar Rp4.817.173 juta, aset tetap, neto Perseroan sebesar Rp1.804.822 juta, dan goodwill Perseroan sebesar Rp2.469.390 juta. Kenaikan aset Perseroan pada tahun 2021 terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas, persediaan dan investasi.
Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2020 berjumlah Rp8.971.577 juta, yang mencerminkan kenaikan sebesar 8,86% dari Rp8.241.391 juta per tanggal 31 Desember 2019. Aset utama Perseroan per tanggal Kamis, 31 Desember 2020 merupakan kas dan setara kas konsolidasian sejumlah Rp1.314.449 juta, investasi Perseroan sebesar Rp3.187.084 juta, aset tetap Perseroan sebesar Rp1.291.392 juta, dan goodwill Perseroan sebesar Rp974.353 juta. Kas dan setara kas serta investasi Perseroan mengalami kenaikan pada tahun 2020, yang terutama disebabkan oleh penerimaan kas atas kenaikan modal disetor penuh dari Rp8.769.511 juta pada tahun 2019 menjadi Rp10.119.831 juta pada tahun 2020, terutama dari PT Global Investama Andalan, serta kenaikan pinjaman tanpa agunan dari PT Dwimuria Investama Andalan dari Rp2.850.000 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4.537.000 juta pada tahun 2020.
Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2020 juga mengalami kenaikan sebesar Rp150.398 juta sehubungan dengan pengakuan aset hak-guna terkait sewa yang dimiliki Perseroan setelah penerapan dini PSAK 73 “Sewa.”
Per tanggal 31 Maret 2022, kas dan setara kas konsolidasi Perseroan adalah sebesar Rp2.552.597 juta. Per tanggal 31 Desember 2021, kas dan setara kas konsolidasian Perseroan berjumlah Rp4.999.157 juta. Kas dan setara kas konsolidasian Perseroan terutama terdiri dari kas dan deposito.
Total liabilitas konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp7.430.362 juta. Total liabilitas konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Desember 2021 berjumlah Rp8.304.395 juta, yang mencerminkan kenaikan sebesar 29,91% dari Rp6.392.543 juta per tanggal 31 Desember 2020. Kenaikan total liabilitas terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank jangka pendek sebesar Rp5.060.008 juta. Total liabilitas konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Desember 2020 berjumlah Rp6.392.543 juta, yang mencerminkan kenaikan sebesar 35,32% dibandingkan total liabilitas konsolidasian sebesar Rp4.724.044 per tanggal 31 Desember 2019. Kenaikan total liabilitas konsolidasian Perseroan terutama disebabkan oleh kenaikan pinjaman tanpa agunan dari PT Dwimuria Investama Andalan dari Rp2.850.000 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4.357.000 juta pada tahun 2020, yang diperoleh dengan tujuan membiayai kegiatan investasi dan operasional Perseroan.
Pergerakan ekuitas konsolidasian Perseroan terutama disebabkan oleh akumulasi defisit, yang mengalami kenaikan dari Rp8.601.130 juta per tanggal 31 Desember 2019 menjadi Rp11.015.079 juta per tanggal 31 Desember 2020 dan menjadi Rp14.349.566 juta per tanggal 31 Desember 2021, dan menjadi Rp15.418.023 juta pada tanggal 31 Maret 2022. Perubahan dalam akumulasi defisit Perseroan terutama disebabkan oleh kerugian yang dialami Perseroan setiap tahun.
Arus Kas
Arus kas operasional Perseroan membaik relatif terhadap pendapatan Perseroan dari -75% di tahun 2019 menjadi -51% di tahun 2020, dan menjadi -36% di tahun 2021. Efisiensi biaya dan penurunan jumlah hari piutang usaha berkontribusi terhadap peningkatan tersebut. Penurunan jumlah hari piutang usaha yang outstanding disebabkan oleh perbaikan operasional yang mendukung proses rekonsiliasi dan penagihan yang lebih cepat.
Per tanggal 31 Desember 2019, secara substansial seluruh kas dan setara kas disimpan di Indonesia, dan 5,08% berdenominasi dolar AS. Pada tanggal 31 Desember 2020, hampir seluruh kas dan setara kas Perseroan disimpan di Indonesia, dan 2,08% di antaranya berdenominasi dolar AS. Per tanggal 31 Desember 2021, hampir seluruh kas dan setara kas Perseroan disimpan di Indonesia, dan 0,55% di antaranya berdenominasi dolar AS. Per tanggal 31 Maret 2022, secara substansial seluruh kas dan setara kas disimpan di Indonesia, dan 1,15% berdenominasi dollar AS.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran akan digunakan untuk membayar pinjaman yang terutang dan pengembangan kegiatan usaha utama Perseroan dan Entitas Anak.
Aktivitas operasi
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi selama tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 berjumlah Rp1.320.736 juta dibandingkan Rp808.920 juta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, yang disebabkan oleh kenaikan modal kerja untuk persediaan dan biaya pemasaran
Niaga No.63 tanggal 12 Maret 2010, yang dibuat di hadapan Xxxxxxx Xxxxxx, SH, Notaris di Kota Jakarta Barat. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan oleh Xxxxxxxxx berdasarkan surat keputusan No.AHU-15519.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 25 Maret 2010, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0022802.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Maret 2010.
Anggaran dasar telah mengalami perubahan beberapa kali dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 2/2022, sehubungan dengan antara lain:
a. Menyetujui perubahan status Perseroan dari perseroan terbatas tertutup menjadi perseroan terbatas terbuka dan karenanya mengubah nama Perseroan, dari sebelumnya bernama PT GLOBAL DIGITAL NIAGA menjadi PT GLOBAL DIGITAL NIAGA Tbk.; dan
b. Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No. IX.J.1, POJK No. 15/2020, POJK No. 33/2014, POJK No. 15/2020 dan dan POJK No. 16/2020, termasuk mengubah maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sehingga mencerminkan adanya kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang Perseroan.
2. Kegiatan Usaha
Pada tanggal Prospektus diterbitkan, berdasarkan Pasal 3 Akta No. 2/2022, Perseroan menjalankan usaha dalam bidang Perdagangan Eceran, Aktivitas Pemrograman dan Portal Web dan/atau Platform Digital sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
Kegiatan usaha utama:
a. Perdagangan Eceran Melalui Media untuk Berbagai Macam Barang Lainnya (KBLI 2020 Nomor 47919);
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran berbagai barang lainnya melalui pesanan dan barang akan dikirim kepada pembeli sesuai dengan barang yang diinginkan berdasarkan katalog, model, telepon, televisi, internet, media massa dan sejenisnya.
b. Perdagangan Eceran Melalui Media Untuk Barang Campuran Sebagaimana Tersebut dalam 47911 sampai dengan 47913 (KBLI 2020 Nomor 47914);
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran berbagai jenis barang campuran melalui pesanan (surat, telepon atau internet) dan barang akan dikirim kepada pembeli sesuai dengan barang yang diinginkan berdasarkan katalog, iklan, model, telepon, radio, televisi, internet, media massa dan sejenisnya.
c. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang yang Utamanya Makanan, Minuman atau Tembakau di Minimarket/Supermarket/Hypermarket (KBLI 2020 Nomor 47111);
Kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran berbagai jenis barang kebutuhan yang utamanya bahan makanan, minuman atau tembakau dengan harga yang sudah ditentukan serta pembeli mengambil dan membayar sendiri kepada kasir (self service/swalayan). Di samping itu juga dapat menjual beberapa barang bukan makanan seperti perabot rumah tangga, mainan anak-anak dan pakaian. Misalnya minimarket atau supermarket atau hypermarket.
d. Portal Web dan/atau Platform Digital dengan Tujuan Komersial (KBLI 2020 Nomor 63122);
Kelompok ini mencakup pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari; pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial; pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi elektronik yaitu pemesanan, pembayaran, pengiriman atas kegiatan tersebut. Termasuk dalam kelompok ini adalah situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/ atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik, seperti pengumpul pedagang (marketplace), digital advertising dan on demand online services. Kelompok ini tidak mencakup financial technology (Fintech). Fintech Peer to Peer (P2P) Lending (6495) dan Fintech jasa Pembayaran (6641).
Kegiatan usaha penunjang:
Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan Melalui Internet (E-Commerce) (KBLI 2020 Nomor 62012);
Kelompok ini mencakup kegiatan pengembangan aplikasi perdagangan melalui internet (e-commerce). Kegiatan meliputi konsultasi, analisis dan pemograman aplikasi untuk kegiatan perdagangan melalui internet.
3. Pengurusan dan Pengawasan
Pada tanggal Prospektus diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagaimana tercantum dalam Akta No.2/2022, yaitu sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxxx Wakil Komisaris Utama : Honky Harjo Komisaris Independen : Xx. Xx. Xxxxx Xxxxxxx
Komisaris Independen : Xx. Xx. Xxxxxxxxxx Xxxxxxx
Direksi
Direktur Utama : Xxxxxx Xxxxxxxx
Xxxxxxxx : Xxxxxx
Xxxxxxxx : Xxxx Xxxxxx
Direktur : Xxxx Xxxxxxxx Xxxxxxx
Direktur : Xxxx Xxxxxx
4. Kegiatan Usaha Serta Kecenderungan dan Prospek Usaha
Menurut Xxxxx & Xxxxxxxx, Perseroan merupakan perintis ekosistem perdagangan dan gaya hidup yang dilakukan melalui omnichannel berfokus pada institusi dan konsumen kalangan kelas menengah dan atas yang terkoneksi secara digital di seluruh Indonesia. Perseroan didirikan pada tahun 2011 untuk mengoperasikan platform business-to-consumer (“B2C”) Xxxxxx.xxx. Saat ini, Xxxxxx.xxx menawarkan serangkaian produk dan jasa pihak pertama (“1P”) yang dibeli secara grosir dan dijual secara ritel kepada konsumen (segmen “Ritel 1P”). Platform B2C Perseroan juga menaungi pihak ketiga independen (“3P”) yang menjual produk dan jasa yang ditawarkan secara langsung kepada konsumen (segmen “Ritel 3P”), baik melalui Xxxxxx.xxx maupun xxxxx.xxx, sebuah agen perjalanan online (online travel agency, “OTA”) dan platform gaya hidup terkemuka di Indonesia, menurut Euromonitor. Platform business-to-business (“B2B”) Perseroan menyediakan produk dan jasa 1P dan 3P kepada institusi publik dan swasta (segmen “Institusi” Perseroan). Perseroan juga menyediakan pengalaman konsumen yang terintegrasi baik secara online dan offline, mengoperasikan toko fisik untuk mitra dengan merek terkemuka, termasuk Samsung, Vivo, dan Oppo, serta supermarket barang kebutuhan sehari-hari yang dioperasikan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu Ranch Market (segmen “Toko Fisik”). Per tanggal 31 Desember 2021, menurut Frost & Xxxxxxxx, Xxxxxx.xxx menduduki peringkat No. 1 dalam kategori makanan segar dan 1P consumer electronics dalam omnichannel B2C, dan peringkat No. 2 dalam otomotif dan B2B, berdasarkan penjualan omnichannel di antara pelaku e-commerce terkemuka di Indonesia.
Ekosistem perdagangan dan gaya hidup yang dilakukan melalui omnichannel Perseroan didukung oleh infrastruktur pemenuhan pesanan pelanggan (fulfillment infrastructure) Perseroan yang berkonsentrasi pada wilayah perkotaan yang padat penduduk (termasuk kota-kota satelit) di sepanjang kepulauan Indonesia. Jaringan pergudangan dan logistik Perseroan seluas sekitar 130.000 m2 per tanggal 31 Maret 2022, dan didukung oleh anak perusahaan jasa logistik pihak pertama (“1PL”), Blibli Express Services, dan mitra jasa logistik pihak ketiga (“3PL”). Pengembangan teknologi Perseroan berfokus pada penyediaan secara konsisten pengalaman online dan offline yang personal dan tanpa hambatan kepada konsumen dan institusi, melalui situs web dan aplikasi ponsel pintar Perseroan dengan konten yang beragam dan mudah digunakan. Perseroan juga menawarkan beragam opsi pembayaran yang nyaman, termasuk platform buy-now-pay-later (“BNPL”) Perseroan, Blibli PayLater, yang diluncurkan melalui Entitas Asosiasi Perseroan, Cermati Fintech Group, serta layanan perbankan, Blu, yang disediakan oleh PT Bank Digital BCA, anak perusahaan dari afiliasi Perseroan, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, sebuah perusahaan tercatat terbesar di BEI dan bank terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, per tanggal 31 Maret 2022.
Perseroan secara historis telah berfokus dalam menawarkan produk consumer electronic di Xxxxxx.xxx untuk membangun kepercayaan target konsumen dengan menyediakan platform yang nyaman, andal dan terpercaya untuk produk-produk bernilai tinggi tersebut. Perseroan kemudian berupaya untuk membangun lebih lanjut kepercayaan pelanggan dengan memperluas rangkaian produk dan jasa di platform Perseroan dengan memasukkan produk-produk otentik yang berdekatan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen Perseroan. Pada tahun 2017, Perseroan mengakuisisi platform xxxxx.xxx untuk memperkaya penawaran Perseroan kepada pelanggan atas pengalaman perjalanan dan gaya hidup yang unik. Pada akhirnya, guna meningkatkan titik-temu dengan konsumen, pada tahun 2021 Perseroan mengakuisisi Entitas Anak, SBL, untuk melayani kebutuhan sehari-hari konsumen. Akuisisi tersebut meningkatkan jumlah grocery store yang dilayani oleh platform Xxxxxx.xxx, dan sebagai hasilnya, TPV dari penjualan bulanan untuk produk barang segar di Xxxxxx.xxx meningkat 16 kali dari Agustus 2021 (sebelum akuisisi) hingga April 2022. Perseroan menggunakan ekosistem perdagangan dan gaya hidup yang dilakukan melalui omnichannel Perseroan untuk meningkatkan pemahaman tentang pelanggan Perseroan, yang pada gilirannya memungkinkan Perseroan untuk menggunakan wawasan tersebut guna membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan yang lebih kuat, serta memungkinkan Perseroan untuk meningkatkan efisiensi biaya di seluruh platform Perseroan dan meningkatkan retensi pelanggan serta average order value (“AOV”).
Perseroan berfokus pada penjualan silang antar platform dengan mengizinkan pelanggan untuk menghubungkan akun mereka di Xxxxxx.xxx dan xxxxx.xxx (yaitu sign-on melalui satu pintu) untuk menggabungkan sehingga loyalty status di kedua platform dan memanfaatkan program loyalty dari keduanya. Melalui aktivasi pengguna yang saling melengkapi dan penempatan produk lintas platform, yang didukung oleh sign-on melalui satu pintu, serta secara bersamaan peningkatan penawaran fintech, Perseroan berupaya meningkatkan keterlibatan konsumen dengan platform teknologi Perseroan dan dengan platform lainnya dalam ekosistem Grup yang lebih luas, guna memenuhi kebutuhan konsumsi dan gaya hidup yang senantiasa berkembang dari konsumen kelas menengah dan atas Indonesia yang terhubung secara digital.
5. Segmen Usaha Perseroan
Ekosistem perdagangan dan gaya hidup yang dilakukan melalui omnichannel Perseroan dioperasikan melalui empat segmen usaha terpisah:
▪ Ritel 1P – platform B2C Perseroan untuk produk dan jasa 1P termasuk di Xxxxxx.xxx
▪ Ritel 3P – platform B2C Perseroan untuk produk dan jasa 3P termasuk di Xxxxxx.xxx dan xxxxx.xxx.
▪ Institusi – platform B2B Perseroan untuk produk dan jasa 1P dan 3P bagi institusi publik dan swasta di seluruh Indonesia termasuk melalui Xxxxxx.xxx
▪ Toko Fisik – per tanggal 31 Desember 2021, platform toko fisik Perseroan mengoperasikan 52 experience stores bagi mitra bermerek, termasuk Samsung, Vivo, dan Oppo, di samping 70 supermarket barang kebutuhan sehari-hari yang dioperasikan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu Ranch Market, yang telah meningkat menjadi 133 gerai yang terdiri dari 64 experience stores dan 69 supermarket grocery per tanggal 31 Maret 2022.
Total TPV Perseroan mencapai Rp34.409.796 juta dan rugi bruto Perseroan mencapai Rp184.581 juta pada tahun 2019, sementara total TPV Perseroan mencapai Rp22.393.663 juta dan laba bruto mencapai Rp313.435 juta pada tahun 2020, dan total TPV Perseroan mencapai Rp32.402.947 juta dan laba bruto mencapai Rp579.954 juta pada tahun 2021. Total TPV Perseroan adalah sebesar Rp5.148.596 juta, dan laba kotor sebesar Rp144.969 juta selama tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, dan total TPV sebesar Rp10.061.138 juta dan laba kotor sebesar Rp300.225 juta selama tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, Direksi Perseroan berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan dengan dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, dimana besarnya dividen tersebut akan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan. Apabila RUPS menyetujui adanya pembagian dividen, maka dividen tersebut akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat pada tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas dividen, dengan memperhitungkan PPh dan pemotongan pajak sesuai ketentuan yang berlaku, jika ada. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan dividen setiap waktu, dengan tunduk pada persetujuan dari pemegang saham melalui RUPS.
Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen Perseroan dapat dilihat pada Bab X Prospektus.
PERPAJAKAN
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DANGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI.
LEMBAGA DAN PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini adalah sebagai berikut:
Akuntan Publik : KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited)
tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya TPV dan pendapatan termasuk
kenaikan permintaan atas produk-produk consumer electronics, groceries, serta perjalanan dan gaya hidup. Oleh karenanya, persentase beban penjualan terhadap pendapatan mengalami penurunan dari 25,57%
2021, dibandingkan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan sebesar Rp95.447 juta pada tahun 2020, yang terutama disebabkan oleh keuntungan nilai wajar yang belum direalisasi, diimbangi dengan pajak
yang timbul karena mengantisipasi peningkatan permintaan selama sisa tahun 2022 untuk produk-produk consumer dalam segment Ritel 1P dan untuk mengantisipasi adanya permintaan yang meningkat akan
produk-produk perjalanan dan gaya hidup di segmen Ritel 3P.
Konsultan Hukum Notaris
Nama Rekan : Xxxxx Xxxxx
: Makes & Partners Law Firm Nama Partner : Xxxx Xxxxxxxx, X.Xxxx Xxxxxxxxx, X.X
: Xxxxxxxxx Xxx Xxxxx, S.H., M.Hum., X.Xx.
pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 16,46% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022.
Beban umum dan administrasi
Beban umum dan administrasi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 67,90% dari Rp469.395 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp788.091 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah karyawan dan beban yang timbul dari konsolidasi atas Ranch Market. Berkat skala ekonomi Perseroan, persentase beban umum dan administrasi terhadap pendapatan mengalami perbaikan yang signifikan, dari 38,64% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 23,17% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022.
Pendapatan lainnya.
Pendapatan lain-lain Perseroan mengalami kenaikan sebesar 327,37% dari pendapatan sebesar Rp3.387 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi pendapatan sebesar Rp14.475 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh pendapatan sewa Ranch Maret dari penyewaan Toko Fisik ke para penjual pihak ketiga.
Rugi usaha
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan secara berturut-turut membukukan rugi operasi sebesar Rp632.022 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp1.039.018 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, dan persentase rugi operasi terhadap pendapatan mengalami penurunan dari 52,03% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi 30,55% pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022.
Pendapatan keuangan dan biaya keuangan
Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 123,03% dari Rp7.491 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp16.707 juta pada tahun 2021, yang terutama disebabkan oleh kenaikan pinjaman dan kenaikan ekuitas.
Biaya keuangan. Biaya keuangan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 3,09% dari Rp56.054 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp57.787 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya saldo pokok pinjaman.
Bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi
Bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi Perseroan mencapai Rp291 juta per tanggal 31 Maret 2022.
Rugi sebelum pajak penghasilan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan secara berturut-turut membukukan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp680.585 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp1.079.807 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022.
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Perseroan membukukan beban pajak penghasilan sebesar Rp68.322 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021, dan manfaat pajak penghasilan sebesar Rp4.203 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2022.
Rugi setelah dampak penyesuaian entitas yang bergabung
Akibat hal-hal tersebut di atas, termasuk penyesuaian entitas yang bergabung, Perseroan secara berturut- turut membukukan rugi setelah dampak penyesuaian entitas yang bergabung sebesar Rp748.907 juta pada
penghasilan yang terkait.
Penyesuaian Entitas yang Bergabung
Perseroan mencatat kerugian sebesar Rp1.177 juta pada tahun 2020, dan Rp55 juta pada tahun 2021, untuk mengakui penyesuaian entitas yang bergabung dalam penghasilan komprehensif lain Perseroan.
Total rugi komprehensif tahun berjalan
Akibat hal-hal tersebut di atas, Perseroan membukukan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp2.364.048 juta pada tahun 2021, dibandingkan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp2.324.312 juta pada tahun 2020.
Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dibandingkan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019
Pendapatan, setelah fitur diskon & promosi langsung
Pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 27,25% dari Rp6.620.063 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4.815.861 juta pada tahun 2020, sementara diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami penurunan sebesar 78,80% dari Rp2.438.615 juta pada tahun 2019 menjadi Rp517.011 juta pada tahun 2020, sementara pendapatan setelah diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan sebesar 2,81% dari Rp4.181.448 juta pada tahun 2019 menjadi Rp4.298.850 juta pada tahun 2020, terutama disebabkan oleh fokus Perseroan untuk mengoptimasi pendapatan dan diskon dan promosi langsung sebagai persentase terhadap pendapatan Perseroan di segmen-segmen berikut ini:
• Ritel 1P. Pendapatan segmen Ritel 1P Perseroan mengalami penurunan sebesar 10,17% dari Rp3.958.405 juta pada tahun 2019 menjadi Rp3.555.666 juta pada tahun 2020, sementara diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami penurunan sebesar 45.58% dari Rp236.502 juta pada tahun 2019 menjadi Rp128.711 juta pada tahun 2020, sementara pendapatan setelah diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami penurunan sebesar 7,93% dari Rp3.721.903 juta pada tahun 2019 menjadi Rp3.426.895 juta pada tahun 2020. Diskon dan promosi langsung Perseroan sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini menurun dari 5,97% pada tahun 2019 menjadi 3,62% pada tahun 2020 karena dampak dari program optimasi Perseroan pada segmen ini. Pada tahun 2020, pertumbuhan pendapatan segmen Ritel 1P Perseroan dipengaruhi oleh krisis pasokan chip yang berdampak pandemik terhadap pasokan consumer electronic Perseroan, terutama dalam produk ponsel pintar dan laptop, dan pendapatan Perseroan dari penjualan produk-produk ini.
• Ritel 3P. Pendapatan segmen Ritel 3P Perseroan mengalami penurunan sebesar 71,87% dari Rp1.982.924 juta pada tahun 2019 menjadi Rp557.873 juta pada tahun 2020, sementara diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami penurunan sebesar 82,37% dari Rp2.202.113 juta pada tahun 2019 menjadi Rp388.240 juta pada tahun 2020, terutama karena dampak pandemik COVID-19 terhadap bisnis perjalanan dan gaya hidup Perseroan, yang berkontribusi signifikan terhadap segmen Ritel 3P Perseroan. Pendapatan setelah diskon dan promosi langsung Perseroan mengalami kenaikan dari rugi sebesar Rp219.189 juta pada tahun 2019 menjadi pendapatan sebesar Rp169.633 juta pada tahun 2020, dan diskon dan promosi langsung sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini menurun dari 111,05% pada tahun 2019 menjadi 69,59% pada tahun 2020 karena dampak dari program optimasi Perseroan pada segmen ini.
• Institusi. Pendapatan segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 3,48% dari Rp678.734 juta pada tahun 2019 menjadi Rp702.322 juta pada tahun 2020, karena Perseroan berfokus memperbaiki profitabilitas segmen ini. Perseroan tidak memberikan diskon dan promosi langsung di segmen Institusi.
• Toko Fisik. Peluncuran gerai offline omnichannel Perseroan untuk Samsung dilaksanakan pada bulan Maret 2021 dan akuisisi Ranch Market sebagai anak perusahaan dilaksanakan pada tanggal 30
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2021 berjumlah Rp3.386.422 juta dibandingkan Rp2.449.759 juta pada tahun 2020, yang terutama disebabkan oleh kenaikan pembayaran gaji, tunjangan, dan imbalan kerja kepada karyawan.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2020 berjumlah Rp2.449.579 juta dibandingkan Rp4.959.765 juta pada tahun 2019. Selisih tersebut disebabkan oleh penurunan beban operasi seiring dengan upaya Perseroan untuk menekan biaya selama pandemi COVID-19.
Aktivitas investasi
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi selama tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 berjumlah Rp35.956 juta, dibandingkan dengan Rp7.237 juta selama tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, terutama disebabkan oleh kenaikan belanja modal atas asset tetap untuk menunjang pengembangan Toko Fisik xxxxxxxxx, multibrand, trade-in dan Ranch Market.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2021 berjumlah Rp7.487.190 juta, yang terutama disebabkan oleh akuisisi anak perusahaan senilai Rp6.270.790 juta, termasuk akuisisi 70,56% kepemilikan saham dalam SBL.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2020 berjumlah Rp240.208 juta, yang terutama disebabkan oleh investasi di Avniro Holdco Pte Ltd dan pembelian peralatan.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2019 berjumlah Rp367.972 juta, yang terutama disebabkan oleh tambahan investasi pada PT Polinasi Iddea Investama dan pembelian peralatan untuk pusat pemenuhan pesanan.
Aktivitas Pendanaan
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan selama tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 berjumlah Rp1.089.868 juta dibandingkan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp678.081 selama tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, yang terutama disebabkan oleh pembayaran atas pokok pinjaman.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2021 berjumlah Rp14.558.320 juta dibandingkan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp3.026.506 juta pada tahun 2020, yang disebabkan oleh penampahan modal dan pinjaman.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2020 berjumlah Rp3.026.506 juta pada tahun 2020, dibandingkan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp5.173.297 juta pada tahun 2019, yang masing-masing disebabkan oleh penerimaan modal disetor dan pinjaman dari pihak berelasi.
Perseroan meyakini bahwa kas dan setara kas Perseroan pada saat ini, kas yang diterima dari Penawaran ini, dan arus kas dari aktivitas operasi yang diperkirakan Perseroan akan memadai untuk memenuhi perkiraan kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan untuk sekurang-kurangnya 12 bulan ke depan.
Saat ini Perseroan memiliki sumber pendanaan dari pinjaman dan/atau pemegang saham. Sebagai informasi, fasilitas pinjaman bank dari BCA baru akan jatuh tempo pada tanggal 29 Oktober 2022 dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak dimana Perseroan pada saat ini dalam komunikasi aktif untuk memperpanjang fasilitas tersebut.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA
1. Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan didirikan pada tahun 2010 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Global Digital
Biro Administrasi Efek : PT Datindo Entrycom
TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Pemesanan Pembelian Saham
Pemesanan menggunakan sistem Penawaran Umum Perdana Saham Elektronik diatur dalam POJK No. 41/2020. Pemodal dapat menyampaikan minat pada masa penawaran awal atau pesanan pada masa Penawaran Umum Perdana Saham. Partisipan Admin dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah PT BRI Danareksa Sekuritas.
Pada saat pemesanan pembelian saham:
• setiap pemodal hanya dapat menyampaikan 1 (satu) minat dan/atau pesanan melalui setiap Partisipan Sistem untuk alokasi Penjatahan Terpusat pada setiap Penawaran Umum.
• setiap pemodal yang akan menyampaikan minat dan/atau pemesanan untuk alokasi penjatahan pasti hanya dapat menyampaikan minat dan/atau pemesanan melalui Perusahaan Efek yang merupakan Penjamin Emisi Efek.
Informasi selengkapnya mengenai Tata Cara Pemesanan Efek Bersifat Ekuitas dapat dilihat dalam Prospektus Bab XVI tentang Tata Cara Pemesanan Saham.
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS
Mengingat bahwa pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham akan menggunakan Sistem Penawaran Umum Elektronik sebagaimana diatur dalam POJK No. 41/2020 dan SE OJK No. 15/2020, maka Prospektus dapat diunduh secara langsung melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik. Selain itu, pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan akan dilakukan secara otomatis melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik.
Keterangan selanjutnya dapat diperoleh melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, dan Biro Administrasi Efek di bawah ini:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT BCA Sekuritas Menara BCA - Grand Indonesia, Lantai 00, Xx. M.H. Thamrin No.1 Jakarta 12190 Telp. (000) 0000 0000 Faks. (000) 0000 0000 Website: xxx.xxxxxxxxxxxx.xx.xx Email: xxxx@xxxxxxxxxxxx.xx.xx | PT BRI Danareksa Sekuritas Gedung BRI II Lt. 23 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210, Indonesia Telp. (000) 0000 0000 Faks. (000) 0000 000 |
PENJAMIN EMISI EFEK
[akan ditentukan kemudian]
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Datindo Entrycom
Jl. Hayam Wuruk No. 28, Lantai 2 Jakarta 10120
Tel. (000) 000 0000
Faks. (021) 350 8078
Email: xxxxxxxxxxxxxxxxxx@xxxxxxx.xxx
SETIAP CALON INVESTOR DIHARAPKAN MEMBACA KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA INI MELALUI INFORMASI YANG TERSAJI DALAM PROSPEKTUS