PETUNJUK TEKNIS
PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK KERJA INDUSTRI II TUGAS AKHIR
PEP-B
TAHUN 2023
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL POLITEKNIK ENERGI DAN PERTAMBANGAN BANDUNG
PETUNJUK TEKNIS
PRAKTIK KERJA INDUSTRI II TUGAS AKHIR
POLITEKNIK ENERGI DAN PERTAMBANGAN BANDUNG
2023
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, Petunjuk Teknis (Juknis) Praktek Kerja Industri II (Prakerin II) Tugas Akhir Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung Tahun 2023 dapat diselesaikan. Juknis Praktek Kerja Industri II (Prakerin II) Tugas Akhir Tahun 2023 ini telah mengakomodasi ketentuan dalam Buku Pedoman Tugas Akhir. Juknis ini juga disusun berdasarkan masukan dan dukungan dari berbagai pihak dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas penulisan tugas akhir oleh mahasiswa maupun proses pembimbingan tugas akhir oleh dosen. Oleh karenanya, juknis ini disusun secara terstruktur, sistematis, dan detail yang memuat ketentuan umum, struktur isi, tata tulis, dan prosedur ujian tugas akhir. Juknis ini menjadi standarisasi teknis dan kerangka tugas akhir mata kuliah Praktek Kerja Industri II dan mata kuliah Tugas Akhir Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung
Disadari bahwa Juknis Praktek Kerja Industri II (Prakerin II) Tugas Akhir Tahun 2023 masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, Xxx Xxnyusun sangat terbuka untuk menerima saran, kritik, dan masukan dari berbagai pihak demi peningkatan kualitas juknis ini dalam menunjang percepatan penulisan tugas akhir.
Akhir kata, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyelesaian juknis ini dan semoga pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Industri II dan Tugas Akhir dapat berjalan dengan lancar dan berhasil.
Bandung,
Dr. mont. Xxxxxx E.R. Xxxxxxxxx, S.T., M.T Wakil Direktur I Bidang Akademik
SAMBUTAN DIREKTUR
Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas karunia-Nya kita semua sehingga masih diberi kesempatan untuk menjalankan tugas pengabdian di bidang masing- masing pada masa pandemi COVID-19. Semoga ke depan kita senantiasa diberi kemudahan dan kelancaran dalam memajukan PEP Bandung untuk merealisasikan visi PEP Bandung yang telah kita tetapkan bersama, yakni Menjadi politeknik terbaik di Indonesia dan berdaya saing internasional.
Syukur juga kita panjatkan Tim Akademik yang telah menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Praktek Kerja Industri II (Prakerin II) Tugas Akhir PEP Bandung Tahun Akademik 2022/2023. Adanya juknis yang memuat ketentuan penyusunan tugas akhir secara rinci dan disertai contoh-contoh penerapannya. Diharapkan akan mempermudah mahasiswa dalam proses menyusun tugas akhir sehingga dapat lulus tepat waktu. Juknis ini hendaknya digunakan para mahasiswa PEP Bandung dalam menyusun tugas akhir dan dosen dalam membimbing tugas akhir. Dengan adanya kesamaan persepsi antara mahasiswa dan dosen pembimbing tentang prosedur bimbingan, format dan tata tulis tugas akhir, serta substansi dalam tugas akhir diharapkan dapat meminimalkan miskonsepsi dalam pembimbingan. Juknis Prakerin II Tugas Akhir ini disedikan dalam bentuk soft file yang dapat diunduh di laman website xxxxxxxxxx.xx.xx
Semoga para mahasiswa, dosen, dan seluruh tenaga kependidikan PEP Bandung selalu diberi kekuatan lahir batin dalam menjalankan kegiatan akademik maupun non-akademik. Besar harapan kami semoga seluruh mahasiswa PEP Bandung dapat mengikuti seluruh proses pendidikan dengan lancar dan sukses, selesai tepat waktu, lulus dengan indeks prestasi yang optimal, serta memperoleh pekerjaan yang layak sesegera mungkin sesuai harapan kita bersama. Aamiin ya Rabbal alamin.
Wassalaamualaikum Wr. Wb
Direktur,
Xx. Xxxx Xxxxxx, S.T., M.T.
DAFTAR ISI
Halaman PRAKATA........................................................................................................ iii
SAMBUTAN DIREKTUR ............................................................................ v
DAFTAR ISI ……………................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
D. Prosedur Penyusunan Buku Praktek Kerja Industri II dan
Tugas Akhir 5
BAB III TATA CARA PELAKSANAAN SEMINAR DAN
UJIAN TUGAS AKHIR 8
A. Pelaksanaan Seminar Proposal 8
B. Pelaksanaan Seminar Tugas Akhir 8
C. Pelaksanaan Ujian 9
D. Penilaian 10
E. Revisi 10
BAB IV STRUKTUR ISI PROPOSAL DAN BUKU
TUGAS AKHIR 11
A. Struktur Proposal Tugas Akhir 11
B. Struktur Buku Tugas Akhir 11
BAB V TATA TULIS TUGAS AKHIR 20
B. Penulisan Sumber Kutipan 25
BAB I PENDAHULUAN
Tugas Akhir yang disusun mahasiswa Diploma Tiga di Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung merupakan karya tulis berdasarkan hasil pemecahan masalah/ perbaikan proses/pengambilan data eksplorasi dan lainnya selama Praktek Kerja Industri II. Karya ilmiah tersebut digunakan untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah secara ilmiah serta keterampilannya dalam melakukan perbaikan proses. Selain itu, sebagai tugas akhir, merupakan karya ilmiah mahasiswa yang tidak hanya menggambarkan proses menuangkan gagasan atau ide dalam tulisan, tetapi menggambarkan seluruh aktivitas dari proses perbaikan yang dilakukan dengan memperhatikan kaidah ilmiah, yaitu rasional, faktual, sistematis, dan objektif dalam prosedur pembuktian dan penyimpulan. Tugas Akhir berupa uji coba, pengumpulan dan pengolahan data, perancangan dan perbaikan yang mempunyai kriteria antara lain :
1. mempunyai perumusan masalah dan ide untuk perbaikan dan perancangan yang akan dilakukan
2. judul tugas akhir disusun oleh mahasiswa dengan masukan dosen pembimbing 1, 2, dan pembimbing lapangan
3. didasarkan pada pengamatan laboratorium/lapangan (data primer) dan/atau analisis data sekunder
4. sesuai dengan metodologi penelitian
5. di bawah bimbingan berkala dan teratur oleh dosen pembimbing
6. harus cermat dalam sajian (tata tulis ilmiah atau aturan gambar)
7. dipresentasikan dalam forum seminar
8. dipertahankan dalam ujian lisan di depan tim dosen penguji
Dengan menyusun Tugas Akhir diharapkan mahasiswa mampu merangkum, mengaplikasikan, menuangkan, memecahkan semua pengetahuan, ketrampilan, ide dan masalah dalam bidang keahlian tertentu secara sistematis, logis, kritis dan kreatif, didukung data dan informasi yang akurat dengan analisis yang tepat.
Penyusunan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
dalam program diploma yang mempunyai tujuan agar mahasiswa:
1. memiliki karakter ilmiah dalam kegiatan praktek kerja industri
2. mampu mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan dalam kegiatan Praktek Kerja Industri II serta memberikan saran, rekomendasi dan/atau solusi terhadap permasalahan tersebut
3. mampu melaksanakan tugas akhir, mulai dari penyusunan, pelaksanaan, sampai pelaporan
4. mampu melakukan kajian secara kuantitatif dan/atau kualitatif, serta menyusun kesimpulan yang jelas
5. mampu mempresentasikan dan mempertahankan hasil tugas akhir dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji
Tugas akhir yang berupa penelitian harus mengandung kejelasan tentang hal-hal yang ingin diselidiki, antara lain: obyek yang akan diteliti, permasalahan yang ingin dipecahkan, hipotesa, sesuatu (yang masih menjadi) pertanyaan yang ingin dicari jawabannya dan kebaruan dari penelitian/proyek perbaikan yang akan dilakukan. Tugas akhir yang berupa perancangan harus mengandung kejelasan tentang hal-hal yang akan dirancang, antara lain : obyek yang akan dirancang, masalah rancangan yang ingin dipecahkan atau ide rancangan yang ingin dicapai, metode perancangan yang akan digunakan untuk memecahkan masalah atau akan digunakan untuk mencapai ide, deskripsi kelebihan dan kekurangan rancangan.
Untuk mendapatkan tugas akhir yang berbobot, berdaya saing, dan mengikuti teknologi terkini dalam penulisan tugas akhir untuk D3, mahasiswa diwajibkan menggunakan jurnal internasional atau nasional paling lama terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir sebagai sumber pustaka/referensi yang relevan dengan topik proyek akhirnya.
Juknis ini ditujukan untuk memberi gambaran, petunjuk, dan informasi bagi mahasiswa mengenai penulisan setiap bagian dalam tugas akhir. Selain itu, disusunnya juknis ini juga bertujuan untuk menyediakan panduan bagi para dosen dalam melakukan pembimbingan tugas akhir. Dengan demikian, akan terjalin kesamaan persepsi antara mahasiswa dan dosen pembimbing dalam hal format (kerangka), isi (substansi), dan kaidah tata tulis skripsi. Adapun tata cara pengutipan dan penulisan daftar pustaka pada pedoman ini mengikuti sistem yang terdapat dalam Publication Manual of the American Psychological Association (APA).
BAB II KETENTUAN UMUM
A. Batasan Tugas Akhir
1. Tugas akhir adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, di bawah pengawasan atau pengarahan dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing.
2. Tugas akhir yang disusun harus relevan dengan lingkup pendidikan dan pengajaran pada masing-masing program studi di lingkungan PEP Bandung.
3. Tugas akhir yang disusun sebagai Buku hasil penelitian harus menggunakan metode ilmiah yaitu metode kuantitatif, kualitatif, atau penelitian tindakan kelas (PTK)
4. Tugas akhir disusun untuk menjawab permasalahan yang harus dilakukan melalui pengkajian, baik secara teoretik maupun empirik.
5. Naskah jurnal ilmiah dan tugas akhir mahasiswa minimal menggunakan 15 pustaka dan 80% berupa jurnal, dan buku. Sumber pustaka hendaknya relevan dengan masalah yang ditulis dan maksimal terbitan 10 tahun terakhir.
6. Praktek Kerja Industri II dinilai 16 sks. Hasil dari Praktek Kerja Industri II adalah naskah jurnal ilmiah yang dipresentasikan pada seminar tugas akhir.
7. Tugas akhir diberi bobot 2 sks. Hasil Tugas akhir adalah Tugas Akhir dan dipertahankan pada sidang tugas akhir.
8. Output dari seminar tugas akhir adalah naskah jurnal ilmiah, dan output dari sidang tugas akhir merupakan Buku Tugas Akhir.
B. Penetapan Pembimbing
1. Ketua program studi mengeluarkan surat usulan pembimbing untuk disahkan Direktur sebagai Surat Keputusan Pembimbing.
2. Setiap mahasiswa didampingi dua orang dosen pembimbing yang disebut Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing II
3. Kualifikasi Penguji:
a. Penguji I: Doktor atau Magister dengan keilmuan sesuai dengan kompetensi inti program studi.
b. Penguji II: Doktor atau Magister dengan keilmuan sesuai dengan kompetensi pada Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung
4. Pengambilan mata kuliah Praktek Kerja Industri II dan Tugas Akhir dalam KRS dilakukan pada semester 6
C. Tata Cara Pembimbingan
1. Kualifikasi Pembimbing:
Penguji I: Doktor atau Magister dengan keilmuan sesuai dengan kompetensi inti program studi.
Penguji II: Doktor atau Magister dengan keilmuan sesuai dengan kompetensi pada Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung
2. Setiap dosen pembimbing wajib membuat jadwal pembimbingan yang disepakati bersama mahasiswa dengan frekuensi paling sedikit 5 (lima) kali dengan masing-masing dosen pembimbing yang dibuktikan dengan berita acara dalam buku konsultasi pembimbingan. Pembimbingan dapat dilakukan secara daring atau luring.
3. Jika dalam waktu 2 (dua) bulan pertama sejak penetapan SK Pembimbing Tugas Akhir proses pembimbingan tugas akhir belum ada kemajuan, Ketua Program Studi wajib melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pembimbingan.
4. Ketua Program Studi bertangung jawab atas kelancaran mahasiswa dalam menyelesaikan studi tepat waktu.
5. Mahasiswa yang belum dapat menyelesaikan Tugas Akhir pada akhir semester VI perlu mendapatkan perhatian dan bimbingan khusus dari Dosen Pembimbing Tugas Akhir dan Ketua Program Studi.
D. Prosedur Penyusunan Buku Tugas Akhir
1. Mahasiswa mendapat pembimbing I dan II yang ditentukan oleh SK Direktur PEP Bandung.
2. Mahasiswa mengunduh buku konsultasi tugas akhir di laman xxxxxxxxxx.xx.xx.
3. Mahasiswa melakukan konsultasi menyusun proposal tugas akhir kepada pembimbing sampai mendapat persetujuan untuk diseminarkan.
4. Mahasiswa melakukan seminar progress jika telah mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing 1 dan 2 serta Pembimbing Lapangan. Teknis pelaksanaan seminar diatur oleh Program Studi. Proposal Xxxxx Xxxxx yang telah direvisi, disahkan Ketua Program Studi.
5. Mahasiswa mengajukan izin menyusun tugas akhir yang dilampiri satu eksemplar proposal kepada Wakil Direktur I Bidang Akademik dengan melampirkan proposal yang telah ditandatangani oleh Ketua Program Studi. (form diunduh di website xxxxxxxxxx.xx.xx)
6. Mahasiswa dapat mengajukan izin penelitian/pengumpulan data atau pengambilan sampel jika diperlukan karena penelitiannya melibatkan institusi/lembaga lain.
7. Seminar hasil kegiatan Praktek Kerja Industri II berupa naskah jurnal ilmiah yang diseminarkan pada Seminar Tugas Akhir.
8. Mahasiswa menyusun hasil kegiatan Praktek Kerja Industri II berupa Naskah Jurnal Ilmiah dan Buku Tugas Akhir dengan menerapkan rambu-rambu dalam Buku Pedoman Tugas Akhir dan naskah jurnal ilmiah (mengikuti guideline dan template jurnal). Naskah jurnal ilmiah wajib memuat nama mahasiswa dan kedua dosen pembimbing serta mencantumkan Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung sebagai institusi penulis.
9. Mahasiswa melakukan uji plagiarisme dengan batas maksimal kemiripan naskah 30% (kutipan langsung, bibliografi, dan kesamaan kalimat <3% di- exclude).
10. Mahasiswa mendaftarkan ujian kepada Admin Program Studi jika tugas akhirnya telah mendapat persetujuan dosen pembimbing 1, 2, pembimbing lapangan, ketua program studi, dan Wakil Direktur I Bidang Akademik.
11. Mahasiswa melaksanakan ujian tugas akhir.
Xxxxx kelulusan berdasarkan tanggal sidang tugas akhir. Tanggal kelulusan adalah tanggal pada saat mahasiswa selesai menjalani sidang tugas akhir dan dinyatakan lulus oleh dewan penguji tugas akhir.
12. Mahasiswa melakukan revisi naskah tugas akhir sesuai perbaikan dan saran dari Xxx Xxxxuji (jika ada).
13. Mahasiswa mendaftar wisuda setelah tugas akhirnya disahkan oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik dan menyerahkan 1 buah hard copy ke perpustakaan. Prosedur penyusunan dan ujian tugas akhir yang terdiri dari 13 tahapan di atas dapat dibaca pada Gambar 2.1.
12. Revisi Buku Tugas Akhir
11. Pelaksanaan Sidang dan
Tanggal Kelulusan
10. Pendaftaran
Sidang Tugas Akhir
9. Melakukan Uji Plagiarisme
8. Seminar Tugas Akhir
7. Penyusunan Buku Tugas Akhir dan Naskah Jurnal
Ilmiah
6. Xxxxajuan Izin Penelitian (bila
perlu)
5. Pengajuan Izin Menyusun Tugas
Akhir
4. Seminar Progress
3. Penyusunan Proposal
2. Mengunduh Buku Konsultasi
Tugas Akhir
1. Penetapan Pembimbing
13. Pendaftaran Wisuda
Gambar 2.1 Prosedur Penyusunan Buku Praktek Kerja Industri II dan Sidang Tugas Akhir
Gambar 2.2 Tahapan Praktek Kerja Industri II
BAB III
TATA CARA PELAKSANAAN SEMINAR DAN UJIAN TUGAS AKHIR
A. Pelaksanaan Seminar Progress
1. Seminar progress dilaksanakan pada awal semester 6 (enam).
2. Seminar progress sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing dan 2 (dua) dosen program studi.
3. Pelaksanaan seminar progress dilakukan secara terbuka dengan dihadiri minimal 5 orang mahasiswa.
4. Apabila ada revisi proposal, yang memiliki kewenangan utama dalam memberi persetujuan terhadap substansi hasil revisi adalah Dosen Pembimbing Tugas Akhir. Ketua Program Studi dan penguji lainnya lebih berperan sebagai pemberi masukan dan pertimbangan.
B. Pelaksanaan Seminar Tugas Akhir
1. Seminar Tugas Akhir dilaksanakan setelah Buku Tugas Akhir dan Naskah Jurnal Ilmiah disetujui oleh Dosen Pembimbing 1, 2, Kaprodi, dan Wakil Direktur I Bidang Akademik.
2. Seminar Tugas Akhir diikuti oleh dosen dan mahasiswa.
3. Penilaian Seminar Tugas Akhir dilakukan oleh Dosen Pembimbing 1, 2, dan Pembimbing Lapangan.
4. Hasil Seminar Tugas Akhir adalah penilaian mata kuliah Praktek Kerja Industri II sebesar 16 sks. Mahasiswa yang tidak lulus Seminar Tugas Akhir wajib melakukan perbaikan dan ujian ulang hingga batas akhir waktu Seminar Tugas Akhir yang ditetapkan.
5. Mahasiswa yang telah menyelesaikan Seminar Tugas Akhir dapat melanjutkan ke sidang Tugas Akhir.
C. Pelaksanaan Ujian
Pengaturan mekanisme administrasi dan penyelenggaraan ujian dilakukan oleh Program Studi. Adapun aturan pelaksanaan ujian tugas akhir sebagai berikut ini.
1. Xxx Xxxxuji Tugas Akhir terdiri atas:
a. Ketua yaitu Dosen yang ditunjuk sesuai dengan keilmuan materi yang diujikan.
b. Sekretaris yaitu Dosen Tetap Program Studi.
2. Mahasiswa mengenakan pakaian rapi atasan putih (untuk pria berdasi) dan bawahan gelap.
3. Ujian dapat dilaksanakan jika dihadiri sekurang-kurangnya 2 (dua) orang penguji dan 2 (dua) orang dosen pembimbing.
4. Penguji tugas akhir yang tidak bisa hadir pada waktu ujian wajib menguji pada waktu yang lain sesuai kesepakatan dengan mahasiswa.
5. Lamanya ujian maksimal dua jam dengan pembagian waktu untuk setiap penguji diatur oleh Ketua Tim Penguji.
6. Urutan acara ujian tugas akhir adalah sebagai berikut:
a. Ujian dibuka oleh Ketua.
b. Mahasiswa mengemukakan pokok-pokok isi tugas akhir maksimal 20 menit
x. Xxxxxx penguji mengajukan pertanyaan dan atau saran perbaikan.
d. Waktu ujian diskors.
e. Xxx penguji mengadakan rapat untuk menetapkan hasil evaluasi dan predikat kelulusan.
x. Xxxxumuman hasil ujian dilakukan di hadapan tim penguji oleh ketua.
g. Ujian diakhiri dengan penutup.
7. Apabila ada revisi, kewenangan utama untuk memberi persetujuan substansi hasil revisi adalah pada dosen pembimbing tugas akhir. Penguji lain lebih berperan sebagai pemberi masukan dan pertimbangan
8. Masa revisi pasca-ujian tugas akhir paling lambat adalah 1 (satu) minggu. Pada masa perbaikan tersebut, mahasiswa wajib melakukan konsultasi kepada pembimbing dan penguji tugas akhir.
9. Mahasiswa yang telah menyelesaikan Praktek Kerja Industri II menghasilkan Naskah Jurnal Ilmiah dan Buku Tugas Akhir. Ketentuan Naskah Jurnal Ilmiah dapat dilihat pada Lampiran 1. Ketentuan Tugas Akhir dapat dilihat pada Buku Pedoman Tugas Akhir.
D. Penilaian
Berkaitan dengan penilaian ujian tugas akhir, diatur sebagai berikut:
1. Penilaian menggunakan rubrik penilaian
2. Hasil ujian dinyatakan dengan:
a. Lulus, tanpa revisi
b. Xxxxx, dengan revisi
c. Tidak lulus, tidak mengulang penelitian, harus direvisi, dan diuji lagi
5 Nilai tugas akhir diberikan oleh program studi kepada mahasiswa setelah hasil revisi disetujui Xxx Xxxxuji.
E. Revisi
1. Revisi dilakukan berdasarkan perbaikan dari tim penguji pada waktu ujian.
2. Untuk penyelesaian revisi, mahasiswa harus berkonsultasi kepada semua penguji.
3. Setelah revisi selesai, naskah dijilid rapi minimal 2 (dua) eksemplar dengan sampul (cover) warna hitam. Tulisan pada sampul berwarna kuning emas.
4. Mahasiswa menyerahkan 1 (satu) eksemplar tugas akhir cetak hard copy dan soft copy untuk diserahkan kepada Perpustakaan dan 1 (satu) eksemplar untuk Pembimbing 1 atau Pembimbing 2 sesuai permohonan.
5. Karya tulis yang telah disetujui dan dinilai didaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya pada Kementerian Hukum dan HAM.
BAB IV
STRUKTUR ISI PROPOSAL DAN BUKU TUGAS AKHIR
A. Stuktur Proposal Tugas Akhir
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Bisnis Proses Perusahaan BAB III METODOLOGI
3.1. Diagram Alir Proyek Akhir
3.2. Jadwal Proyek Akhir DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (misalnya instrumen pengumpulan data)
B. Stuktur Buku Praktek Kerja Industri II (Tugas Akhir)
Secara umum isi tugas akhir meliputi tiga bagian, yaitu bagian awal atau pembuka, bagian inti, dan bagian akhir. Penjelasan masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut ini.
1. Bagian Awal
a. Format
Unsur-unsur yang termuat pada bagian awal skripsi dan urutannya adalah sebagai berikut:
Halaman Sampul
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan Halaman Pengesahan
Halaman Persembahan (bila perlu) Ringkasan
Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel
Daftar Lampiran
b. Penjelasan
1) Halaman Sampul
Halaman sampul berisi (1) judul secara lengkap, (2) logo atau lambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan panjang 3,5 cm, (3) kata tugas akhir, (4) nama dan nomor induk mahasiswa, (5) nama lengkap (tidak disingkat) program studi, politeknik, dan (6) tahun disetujuinya hasil revisi tugas akhir (bukan tanggal lulus ujian atau wisuda). Halaman sampul dicetak dalam hard cover (sampul keras) dan diberi cetakan pada punggungnya. Pemenggalan baris pada judul tetap harus memerhatikan makna kelompok kata (frasa) yang dipenggal, contoh:
PEMBUATAN PROPERTIES MODEL KESTABILAN LERENG BERDASARKAN PENDEKATAN HOEK BROWN FAILURE CRITERIA PT BUKIT ASAM, Tbk UNIT PERTAMBANGAN TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN
Contoh pemenggalan yang tidak memerhatikan makna frasa:
PEMBUATAN PROPERTIES MODEL KESTABILAN LERENG BERDASARKAN
PENDEKATAN HOEK BROWN FAILURE CRITERIA
PT BUKIT ASAM, Tbk UNIT PERTAMBANGAN TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN
2) Pernyataan Keaslian Tulisan
Halaman pernyataan yang bermaterai 10.000 rupiah memuat penegasan bahwa tugas akhir yang ditulis mahasiswa merupakan karya asli yang bebas dari tindakan plagiarisme. Selain itu, juga berisi pernyataan bahwa semua rujukan atau kutipan telah dituliskan sumbernya.
3) Pengesahan
Pengesahan ini diberikan setelah mahasiswa melakukan penyempurnaan tugas akhirnya berdasarkan saran dan masukan yang diberikan. Dalam halaman pengesahan termuat (1) judul, (2) waktu pelaksanaan, (3) nama mahasiswa, (4) nama perusahaan, (5) alamat perusahaan, (6) nama lengkap, NIP, dan tanda tangan Pembimbing I dan II, dan (7) nama lengkap, NIP, dan tanda tangan Penguji I dan II (7) tanda tangan, nama lengkap, dan NIP Wakil Direktur I Bidang Akademik.
4) Persembahan
Pada halaman ini berisi penyataan kepada siapa saja mahasiswa mempersembahkan karyanya, yakni pihak-pihak yang memiliki kontribusi besar dalam kehidupannya dengan menggunahan bahasa Indonesia baku.
5) Ringkasan
Ringkasan merupakan uraian singkat proyek akhir yang dilakukan, bagaimana proyek akhir dilaksanakan, dan apa saja hasil penting proyek akhir. Oleh karena itu, dalam ringkasan disajikan secara padat intisari tugas akhir yang mencakup tujuan, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, simpulan, dan saran.
Teks ringkasan ditulis dalam bahasa Indonesia. Pengetikan dilakukan dalam spasi tunggal (satu spasi). Panjang ringkasan tidak lebih dari dua halaman. Pada bagian paling atas ditulis kata RINGKASAN dengan huruf kapital yang ditempatkan di bagian tengah dan tanpa titik.
6) Kata Pengantar
Pada dasarnya, berisi ucapan terima kasih yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian penulisan skripsi. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman. Pada bagian atas teks diberi tulisan KATA PENGANTAR dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah dan tanpa titik. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dituliskan kata waktu dan nama penulis.
7) Daftar Isi
Dalam daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital. Untuk judul subbab dan anak subbab hanya huruf pertama setiap kata diketik dengan huruf kapital, kecuali kata tugas (kata depan dan kata hubung). Pada bagian atas teks diberi tulisan DAFTAR ISI dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah, dicetak tebal, dan tanpa titik. Kata Halaman diketik dua spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI dan ditempatkan di pojok kanan
8) Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan lainnya diketik dengan
jarak dua spasi. Hanya huruf pertama setiap kata pada judul gambar yang diketik dengan huruf kapital, kecuali kata tugas (kata depan dan kata hubung). Pada bagian atas teks diberi tulisan DAFTAR GAMBAR dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah, cetak tebal, dan tanpa titik. Kata Halaman diketik dua spasi di bawah tulisan DAFTAR GAMBAR dan ditempatkan di pojok kanan
9) Daftar Tabel
Dalam daftar tabel dimuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diketik dengan jarak dua spasi. Hanya huruf pertama setiap kata pada judul tabel diketik dengan huruf kapital, kecuali kata tugas (kata depan dan kata hubung). Pada bagian atas teks diberi tulisan DAFTAR TABEL dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah, tercetak tebal, dan tanpa titik. Kata Halaman diketik dua spasi di bawah tulisan DAFTAR TABEL dan ditempatkan di pojok kanan
10) Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diketik dengan jarak dua spasi. Hanya huruf pertama setiap kata pada judul lampiran yang diketik dengan huruf kapital, kecuali kata tugas (kata depan dan kata hubung). Pada bagian atas teks diberi tulisan DAFTAR LAMPIRAN dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah dan tanpa titik. Kata Halaman diketik dua spasi di bawah tulisan DAFTAR LAMPIRAN dan ditempatkan di pojok kanan.
2. Bagian Inti Tugas Akhir
a. Format
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
1.5 Lokasi dan Kesampaian BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Keilmuan terkait topik
2.2 Referensi penelitian sebelumnya
2.3 Kondisi Geologi/ Proses Flow Perusahaan/ Bisnis Proses BAB III METODOLOGI
3.1 Diagram Alir Penelitian / Pemecahan Masalah
3.2 Tahapan Penelitian/ Tahapan Pemecahan Masalah
3.3 Jadwal Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengukuran/ Pengumpulan Data
4.2 Pengolahan Data
4.3 Analisis dan Pembahasan Data BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran dan Rekomendasi
b. Penjelasan
1) Latar Belakang Masalah
Bagian ini berisi uraian tentang hal-hal yang melatarbelakangi timbulnya masalah, antara lain dapat berupa: kesenjangan antara kenyataan dan harapan, kesenjangan antara teori dan praktik, dan atau kesenjangan antara sumber daya yang dimiliki dan tujuan yang akan dicapai. Dalam latar belakang masalah ini perlu pula dikemukakan alasan pemilihan area/lokasi tempat kerja, alasan penemuan masalah, alasan-alasan lain yang mendukung penemuan
dan/atau pemecahan masalah.
2) Tujuan
Tujuan mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah yang mencakup beberapa hal yang menjadi perhatian diantaranya:
a) Dapat memahami permasalahan yang terjadi di area kerja.
b) Dapat mengumpulkan dan melakukan pengolahan data.
c) Dapat menggunakan suatu metode penelitian/metode pemecahan masalah untuk menyelesaikan permasalahan.
d) Dapat memberikan solusi/rekomendasi penyelesaian masalah.
3) Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui pengujian secara empiris. Oleh karena itu, rumusannya berupa kalimat tanya yang lengkap dan rinci berkenaan dengan ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti dan didasarkan pada identifikasi serta pembatasan masalah. Rumusan masalah harus menampakkan variabel- variabel yang diteliti, sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian.
4) Batasan Masalah
Berisi uraian tentang ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Dalam bagian ini perlu diuraikan pula alasan perlunya membatasi kajian pada masalah- masalah tersebut, dan asumsi-asumsi yang digunakan.
5) Lokasi dan Kesampaian Daerah
Pada sub bab ini berisi tentang uraian lokasi dan kesampaian daerah penelitian yang dapat mencakup batas wilayah, letak secara geografis, mobilisasi, dan/atau peta kesampaian daerah.
6) Tinjauan Umum
Pada bab ini mencakup landasan teori terdiri dari keilmuan terkait topik, kajian terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang dianalisis, dan kondisi geologi atau bisnis proses perusahaan.
Bahan landasan teori dapat diambil dari berbagai sumber seperti artikel jurnal, buku teks, makalah, Buku seminar, terbitan resmi pemerintah dan lembaga lain.
7) Metodologi
Pada bab ini mencakup metode penelitian atau teknik pemecahan masalah yang membahas keterkaitan landasan teori yang akan digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pemecahan masalah. Bab ini terdiri dari penjabaran diagram alir penelitian, tahapan penelitian, dan jadwal penelitian.
8) Hasil dan Pembahasan
Hasil proyek akhir memuat paparan deskripsi data, analisis, dan pembahasan terhadap analisis data. Pengumpulan dan pengolahan data, pada bagian awal disajikan hasil pengolahan data setiap variabel dengan teknik statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi, nilai rerata (mean), simpangan baku (standar deviasi), dan yang lain dan interpretasinya. Distribusi frekuensi dapat disajikan dalam bentuk tabel dan gambar (grafik batang, garis, atau lingkar). Data dimuat dalam lampiran.
Pembahasan hasil analisis data memuat paparan (1) temuan penelitian berdasarkan hasil uji, (2) interpretasi terhadap temuan, (3) integrasi temuan ke dalam teori-teori yang sudah mapan (diakui kebenaranya), (4) serta menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan penelitian. Integrasi temuan penelitian memungkinkan ditindaklanjuti dengan memodifikasi teori yang sudah mapan itu atau mengembengkan teori baru. Paparan poin (2) – (4) hendaknya didukung hasil-hasil penelitian yang relevan dari artikel jurnal mutakhir.
9) Penutup
Pada bab ini mencakup kesimpulan penelitian dan saran serta rekomendasi. Kesimpulan adalah rangkuman hasil pengujian. Kesimpulan penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan dalam kerangka teori keilmuan yang didukung oleh data empirik. Berdasarkan kesimpulan proyek akhir dikaji implikasi/dampak yang dapat ditimbulkan. Implikasi berisi penjelasan terhadap perkembangan ilmu dan penerapan praktis hasil penelitian dalam pemecahan masalah dan pelaksanaan kebijakan yang
terkait. Kajian implikasi yang telah dilakukan dapat dikembangkan lebih lanjut berdasarkan argumentasi yang mengacu pada teori-teori keilmuan yang ada atau penemuan-penemuan lain yang relevan.
Pada dasarnya saran harus dirumuskan berdasarkan hasil proyek akhir dan implikasi yang ditimbulkan. Saran berisi pemecahan masalah yang diteliti atau tindak lanjut dari hasil penelitian. Saran yang baik bersifat operasional dalam pengertian spesifik dan aplikatif. Saran yang spesifik adalah secara jelas menyebutkan pihak yang dituju. Saran dan rekomendasi dapat meliputi safety, waktu, efisiensi, dan lainlain.
3. Bagian Akhir Tugas Akhir
Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam bagian akhir skripsi meliputi semua hal yang mendukung atau berkaitan erat dengan uraian dalam bagian inti, yaitu daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
1.) Daftar Pustaka
Pengertian istilah daftar pustaka berbeda dengan daftar rujukan. Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang digunakan penulis, baik yang dirujuk atau yang tidak dirujuk dalam teks. Maksudnya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks dan bahan pustaka yang hanya dibaca walaupun tidak dirujuk (dikutip) dalam teks dimasukkan dalam daftar pustaka. Istilah daftar rujukan digunakan jika bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar hanya yang sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan, tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan. Oleh karena, dalam penyusunan tugas akhir memungkinkan digunakannya bahan pustaka dalam pelaksanaan proyek akhir, tetapi tidak dirujuk, istilah yang tepat digunakan adalah daftar pustaka.
2.) Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran yang disertakan hendaknya berisi keterangan- keterangan yang dipandang penting disesuaikan dengan metode proyek akhir yang digunakan sebagai berikut ini:
a. instrumen pelaksanaan proyek akhir, luaran hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen final, data mentah, rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan (luaran analisis data), dokumentasi
pelaksanaan proyek ahir (foto-foto), surat izin pelaksanaan proyek ahir, surat pernyataan.
b. catatan lapangan (fieldnote) dari hasil observasi atau wawancara.
BAB V
TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR
A. Tata Ketik
1. Format
Buku diketik (dengan komputer) pada kertas HVS (70 – 80 gram) berukuran A4 (21,5 cm x 28 cm) dan menggunakan warna huruf hitam yang jelas dengan ketebalan yang sama dari halaman awal sampai dengan halaman akhir.
2. Pengetikan
a. Buku diketik 1,5 spasi.
b. Huruf yang digunakan adalah Arial 11.
c. Pengetikan naskah harus menggunakan font (bentuk) huruf yang sama pada keseluruhan teks.
3. Jarak Tepi
a. Batas atas 3 cm (dari tepi atas kertas).
b. Batas bawah 3 cm (dari tepi bawah kertas).
c. Batas kiri 4 cm (dari tepi kiri kertas).
d. Batas kanan 3 cm (dari tepi kanan kertas).
e. Setiap alenia baru, dimulai pada jarak 1,5 cm dari margin kiri.
4. Nomor Halaman
a. Mulai dari Bab I hingga akhir diberi nomor halaman urut dengan angka dimulai dengan angka 1.
b. Nomor halaman pada lampiran, meskipun merupakan kelanjutan dari nomor halaman sebelumnya, tetapi halaman asli (jika ada) naskah yang dilampirkan tidak boleh dihilangkan.
c. Semua nomor halaman diketik di sebelah kanan bawah, dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2 (dua) cm tepi bawah kertas, kecuali untuk halaman judul bab ditulis di tengah bawah 2 cm dari tepi bawah kertas.
d. Hal-hal yang bersifat pengantar pada halaman depan (sebelum Bab I) diberi
nomor dengan angka Romawi berupa huruf kecil, seperti i, ii, iii, dan seterusnya.
5. Sistem Penomoran pada Isi Buku
Penomoran menggunakan tata urutan sebagai berikut: Tingkat pertama, menggunakan angka Romawi besar, seperti I, II . Tingkat kedua, menggunakan huruf besar, seperti A, B Tingkat ketiga, menggunakan angka , seperti 1, 2. Tingkat keempat, menggunakan huruf kecil, seperti a, b. Tingkat kelima, menggunakan angka dengan satu kurung: 1), 2). Tingkat keenam, menggunakan huruf kecil dengan satu kurung, seperti a), b) Tingkat ketujuh, menggunakan angka dengan dua kurung: (1), (2) Tingkat kedelapan, dengan huruf kecil dengan dua kurung: (a), (b)
6. Penyajian Tabel
Penyajian data dalam tabel merupakan salah satu cara untuk mempermudah pemahaman pembaca terhadap informasi yang bersifat kuantitatif. Akan tetapi, tidak semua data kuantitatif harus disajikan dalam bentuk tabel. Jika ruang yang digunakan untuk menyajikan data dalam tabel lebih banyak dibandingkan dalam bentuk naratif, data sebaiknya disampaikan secara naratif. Sebaliknya, jika ruang yang digunakan untuk menyajikan data dalam tabel lebih kecil dibandingkan dalam bentuk naratif, data sebaiknya disampaikan melalui tabel.
Melalui tabel, pembaca dapat menginterpretasikan data secara lebih cepat, juga menemukan hubungan-hubungannya. Oleh karena itu, seharusnya tabel dibuat secara sederhana dan dipusatkan pada ide-ide yang penting saja. Memasukkan terlalu banyak data ke dalam tabel dapat mengurangi nilai penyajiannya. Lebih baik menggunakan banyak tabel yang sederhana daripada sedikit tabel yang isinya terlalu banyak dan kompleks.
Penyajian tabel dalam karya ilmiah, termasuk skripsi, ada tata caranya tersendiri, yaitu:
a. Semua tabel diberi nomor urut dengan angka, seperti: 1, 2, 3 atau penomoran dengan penunjuk bab, seperti 4.1, yang artinya tabel tersebut terdapat pada Bab IV dan muncul pertama pada bab tersebut. Jadi, untuk setiap bab, nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
b. Judul tabel ditempatkan di atas tabel dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata tugas (kata sambung dan kata depan).
x. Xxxxx tidak menggunakan garis tegak (vertikal), tetapi hanya menggunakan garis datar (horisontal).
d. Judul tabel yang lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dan ditulis dengan jarak satu spasi. Judul tabel tidak diakhiri tanda titik.
e. Antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel diberi jarak 3 spasi.
f. Data dalam tabel ditulis dengan spasi tunggal.
g. Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman di bawah tabel.
h. Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri. Jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman), sebaiknya diintegrasikan dengan teks.
i. Tabel dan gambar yang disajikan harus diberi interpretasi berupa simpulan mengenai pola atau kecenderungan yang terlihat pada data, bukan berupa pernyataan yang mengulang-sebut isi tabel.
Contoh:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Pretes Fisika pada Siswa Kelompok Kontrol
Interval Median f %
Relatif | Kumulatif | |||
42 – 50 | 46 | 2 | 5,71 | 5,71 |
51 – 59 | 55 | 6 | 17,14 | 22,85 |
60 – 68 | 64 | 12 | 34,29 | 57,14 |
69 – 77 | 73 | 11 | 31,43 | 88,57 |
78 – 86 | 82 | 3 | 8,57 | 97,14 |
87 – 95 | 91 | 1 | 2,86 | 100,00 |
Jumlah | 35 | 100,00 |
7. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada grafik, diagram, bagan, foto, peta, chart, denah, dan gambar lainnya. Melalui gambar dapat disajikan data secara visual sehingga mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca.
Penyajian gambar dalam skripsi hendaknya mengikuti beberapa pedoman sebagai berikut:
a. Semua gambar dinomori dengan angka seperti pada tabel.
b. Judul gambar ditulis di bawah gambar.
x. Xxxxxx hendaknya yang sederhana sehingga dapat menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami meskipun tanpa penjelasan secaratekstual. Meskipun demikian, penulis tetap perlu memberikan penjelasan/ interpretasinya terhadap setiap gambar yang disajikannnya.
d. Gambar hendaknya digunakan secara hemat karena teks yang terlalubanyak disertai gambar dapat mengurangi nilai penyajian data.
e. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditematkan pada halaman tersendiri
f. Penunjukan gambar dalam teks harus menyebutkan nomornya, tidak menggunakan kata-kata gambar di bawah ini atau gambar di atas. Misalnya: Berdasarkan Grafik 1 dapat dinyatakan bahwa ....
Contoh:
Grafik 4.1. Histogram Data Pretes Fisika pada Kelompok Kontrol
8. Penerapan Kaidah Ejaan dan Penulisan Kata
Untuk naskah berbahasa Indonesia, tata cara penggunaan tanda baca, penulisan huruf, dan penulisan kata harus disesuaikan dengan rambu-rambu yang termuat dalam buku Pedoman Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka. Beberapa kaidah ejaan dan penulisan kata yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, subjudul, maupun anak subjudul
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat, tetapi jika anak kalimat mengikuti induk kalimat tidak dipakai koma.
x. Xxxxx kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa, tetapi tidak dipakai pada kata bentukannya. Misalnya: bangsa
Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris, mengindonesiakan.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur nama diri,tetapi tidak untuk yang bukan nama diri, misalnya: SD Negeri Jetis 1, SMP Negeri 1, Program Studi Biologi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, di sekolah menengah itu, suatu program studi.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur kata ulang pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Taman Kanak-Kanak Pertiwi,
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
x. Xxxxx miring dipakai untuk menuliskan judul buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: buku Negarakertagama karangan Prapanca, surat kabar Suara Karya.
g. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya:
- Huruf pertama kata abad ialah a.
- Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
x. Xxxxx miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya:
- Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
-Weltanschauung diterjemahkan menjadi „pandangan dunia‟.
i. Imbuhan (awalan dan atau akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya: memublikasi, menyosialisasikan, mengoordinasi, memproduksi, mengklasifikasi, pemprograman, menetralkan.
x. Xxxxxx dan akhiran pada gabungan kata ditulis serangkai. Misalnya: dilipatgandakan, mengggarisbawahi, mempertanggungjawabkan
k. Gabungan kata yang salah satu unsurnya hanya dipakai sebagai kombinasi ditulis serangkai, tetapi tidak untuk gabungan kata yang bukan kombinasi. Misalnya: antarnegara, elektromagnetik, mancanegara, pascapanen, semikonduktor, nonkolaborasi, terima kasih, tanggung jawab, xxxx xxxx
l. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: di dalam, di mana, ke mana, di antaranya, di samping itu,dari mana, dari siapa
m. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu (kuprum), kVA (kilovolt ampere), l (liter),
kg (kilogram, Rp (rupiah).
x. Xxxxxxx bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
- Empat puluh lima persen siswa kurang aktif dalam diskusi.
- Ada 45% siswa yang tidak aktif selama pembelajaran Biologi.
o. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu (pemilihan umum).
p. Penulisan kata serapan disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Misalnya
: praktik (bukan praktek), objek (bukan obyek), subjek (bukan subyek), survei (bukan survei), lembap (bukan lembab) analisis (bukan analisa), napas (bukan nafas).
B. Penulisan Sumber Kutipan
1. Batasan Kutipan
Kutipan adalah salinan suatu ide/konsep/temuan orang ke dalam karya tulis kita. Membuat kutipan bukanlah hal yang salah, bahkan seharusnya dilakukan dalam penulisan karya ilmiah. Akan tetapi, kesan bahwa kajian teorihanya berupa kumpulan kutipan harus dihindari. Untuk itu, kutipan-kutipan yang dibuat harus berselang-seling dengan interpretasi dan argumentasi dari penulis. Dengan demikian, tampak bahwa penulis memiliki pendapat atau pandangan tertentu terhadap apa yang dikutip, dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Informasi lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalam sebuah daftar yang disebut Daftar Rujukan atau Daftar Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada penulisan daftar pustaka. Oleh karena itu, jika penulisan kutipan menggunakan sistem American Psychological Association (APA), yang biasa disebut sistem author-date
„pengarang-tahun‟, penulisan daftar pustaka juga menggunakan sistem tersebut
2. Jenis Kutipan
a. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah mereproduksi bagian naskah penulis lain dengan kata-kata sendiri agar mudah dipahami dan selaras dengan konteks. Sumber yang dikutip tidak langsung misalnya pendapat pakar atau temuan hasil penelitian yang memungkinkan untuk diambil inti sarinya.
b. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah salinan ide/konsep/temuan orang lain persis kata per kata, termasuk tanda bacanya seperti teks aslinya. Sumber yang dikutip misalnya definisi atau temuan peneliti yang disalin kata demi kata karena penulis khawatir salah dalam menginterpretasikan, bagian teks karya sastra, rumus, bagian teks kitab suci, dan dokumen resmi negara seperti pasal dan ayat dalam undang-undang.
3. Tata Cara Penulisan Sumber Kutipan dengan Sistem APA
a. Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada sistem APA, penulisan kutipan tidak langsung yang merupakan bagian tertentu dari sebuah buku/artikel harus menyertakan nomor halaman bagian yang dikutip. Akan tetapi, penulisan kutipan tak langsung yang merupakan inti sari dari keseluruhan hasil sebuah penelitian tidak perlu mencantumkan nomor halaman. Penulisannya cukup dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan pustaka. Contoh penulisannya seperti di bawah ini.
1) Kutipan tak langsung dari bagian tertentu sebuah karya tulis
Pembelajaran yang terprogram dan dirancang dengan baik tentu dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berkaitan dengan pengertian hasil belajar, Sudiyarto (2004, 72) mem- berikan batasan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar setelah mengikuti program pembelajaran
2) Kutipan tak langsung yang berupa inti sari sebuah karya tulis
Pendidikan karakter terbukti memiliki kontribusi besarterha-dap luaran pendidikan. Hal itu dapat dikaitkan dengan simpulan penelitian Xxxxxxxxxxxx (2009) bahwa siswa yang mendapat program pendidikan karakter lebih cepat mendapat tempat magang daripada siswa yang tidak mengikutinya.
b. Penulisan Kutipan Langsung
Kutipan langsung pada sistem APA ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
1) Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik ganda di awal dan akhir kutipan. Contoh penulisannya seperti di bawah ini.
a) Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Mengenai penyebab kesulitan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika, Budiyono (2004, 131) berpendapat, “Langkah pertama dalam penyelesaian soal cerita adalah menuliskan kalimat matematika dan siswa sering melakukan kesalahan pada langkah inikarena tidak memahami maksud soal”.
b) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
Salah satu komponen penting dalam aktivitas belajar adalah tujuan. Hal ini dapat dikaitkan dengan kesimpulan seorang peneliti yang menyatakan,”Aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh individuselalu berorientasi pada tujuan sehingga individu termotivasi beraktivitas apabila ada tujuan jelas yang menuntunnya untuk bertindak” (Xxxxxxxxx, 2009, 184). Oleh karena itu, dalam aktivitas membaca, tujuan membaca harus dimiliki supaya pembaca dapat mengatur porsi perhatiannya terhadap bagian tertentu dalam bacaan.
2) Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan jarak antarbaris 1 spasi. Teks yang dikutip tidak perlu diberi tanda petik pada pembuka dan penutupnya. Contoh penulisannya sebagai berikut ini.
a) Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Agar pembelajaran bahasa Inggris mencapai tingkat komunikatif, Waluyo (2004: 96) memberi rekomendasi,
Berkaitan dengan upaya meningkatkan kinerja guru dan siswa di dalam kelas disarankan agar jumlah siswa dalam setiap ruang kelas bahasa Inggris tidak terlalu banyak, yaitu hanya antara 20 hingga 25 siswa. Hal ini penting agar setiap siswa memperoleh giliran melakukan tugas dan menerima balikan yang memadai dari guru. Di samping itu, kelas yang kecil memudahkan guru mengelola kelas, khususnya dalam mengontrol perilaku berbahasa Inggris siswa.
b) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
Seorang pakar pendidikan secara rinci merumuskan pengertian minat dalam tiga batasan sebagai berikut:
Pertama, sebagai suatu sikap yang menetap yang mengikat perhatian individu ke arah objek-objek tertentu secara selektif; kedua perasaan yang berarti bagi individu terhadap kegiatan, pekerjaan atau objek-objek yang dihadapi oleh setiap individu; dan ketiga kesiapan individu yang mengatur atau mengendalikan perilaku dalam arah tujuan tertentu (Xxxxxx, 2000: 255).
4. Penulisan Nama Penulis dalam Sumber Kutipan
a. Penulisan Nama Penulis Berdasarkan Negara
Berdasarkan negaranya, nama penulis dalam sumber kutipan dituliskan dengan tata cara seperti yang termuat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tata Cata Penulisan Nama Penulis Berdasarkan Negara
Nama Penulis Berdasarkan Negara | Nama Penulis | Penulisan dalam Sumber Kutipan |
Nama penulis barat | Xxxxxxxxxxx X. Xxxxxxxxxxx | Xxxxxxxxxxx |
Nama Indonesia diikuti | Xxxx Xxxxx Xxxxxxxxx | Xxxxxxxxx |
nama keluarga | Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxx | Xxxxxxx |
Nama Indonesia diikuti | Xxxxx Xxxxxxx | Xxxxxxx |
nama suami | ||
Nama Indonesia yang | Xxxxxxx | Xxxxxxx |
terdiri atas satu kata | Sugiyarti | Sugiyarti |
Nama Indonesia yang | Xxxxxx Xxxxxxxxxxx | Subiyantoto |
lebih dari satu kata | Xxxxx Xxx Xxxxxxx | Xxxxxxx |
Nama Jepang dan Korea | Xxxxxx Xxxxxxxx | Xxxxxxxx |
Taka-Xxxxx Xxxxxx | Xxxxxx | |
Nama Belanda dengan xx, | Xxxx xx Xxxxx | Xx Xxxxx |
van, vanden, vander, serta | Xxxx xxx xxx Xxxx | Xxx xxx Xxxx |
von pada nama Jerman |
b. Penulisan Nama Penulis Berdasarkan Jumlahnya
Berdasarkan jumlahnya, nama penulis dalam sumber kutipan dituliskan dengan tata cara seperti yang termuat pada tabel 2.
Tabel 2. Tata Cara Penulisan Nama Penulis Berdasarkan Jumlahnya
Jumlah Penulis Cara Penulisan Sumber Kutipan
Satu penulis Xxxxx (2007) atau (Xxxxx, 2007)
Dua penulis Kutipan pertama dan berikutnya
Xxxxx dan Xxxxxx, (2008) atau (Xxxxx & Xxxxxx, 2008)
Ngatoilah dan Harmini (2010) atau
(Xxxxxxxxx & Xxxxxxx, 2010)
Tiga penulis
Kutipan pertama
Kutipan berikutnya
Xxxxx, Xxxxxx, xxx Xxxxx (2010) atau
(Xxxxx, Xxxxxx & Xxxxx, 2010)
Xxxxxxx, Xxxxxxxx, dan Xxxxx. (2009) atau (Xxxxxxx, Xxxxxxxx & Xxxxx, 2009)
Xxxxx, et al. (2010) atau (Xxxxx, et al., 2010) Budiati, dkk. (2009) atau (Budiati, dkk., 2009)
Empat atau lebih penulis
Kutipan pertama
Kutipan berikutnya
Xxxxx, Xxxxxx, Xxxxx et al (2009) atau
(Xxxxx, Xxxxxx, Xxxxx et al 2009)
Xxxxxx, Xxxxxxx, Lestari dkk (2010) atau (Xxxxxx, Xxxxxxx, Lestari dkk., 2010)
Xxxxx, et al. (2009) atau (Xxxxx, et al., 2009) Xxxxxx, dkk. (2009) atau (Xxxxxx, dkk., 2010)
Lembaga/ Organisasi Kutipan pertama
Kutipan berikutnya
Program for International Student Assesment (PISA, 2016) atau
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdikbud, 2016)
PISA (2016) atau (PISA, 2016)
Kemendikbud (2019) atau (Kemdikbud, 2016)
c. Pengutipan dari Sumber Kedua
Dalam menulis karya ilmiah, sebaiknya pustaka yang dikutip merupakan sumber pertama atau sumber asli. Akan tetapi, kadang-kadang hal itu sulit dilakukan karena buku aslinya berbahasa asing atau sulit diperoleh. Oleh karenanya, sumber kedua dapat digunakan dan penulisan sumber kutipan dengan menyebutkan penulis asli, sedangkan pada daftar pustaka dituliskan identitas sumber kedua. Contoh:
1) Kutipan :
Hal tersebut sesuai dengan simpulan Keuss dan Sloth (Xxxxxxxxxxxx, 2009, 171) bahwa hambatan utama dalam implementasi pendidikan karakter adalah para guru tidak pernah mengikuti pendidikan karakter sehingga siswa dengan mudah dapat mengidentifikasi perilaku guru yang tidak sinkron.
Atau
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Xxxxxxxxxxxx (2009, 171) yang mengutip simpulan Keuss dan Sloth bahwa hambatan utama dalam implementasi pendidikan karakter adalah para guru tidak pernah mengikuti pendidikan karakter sehingga siswa dengan mudah dapat mengidentifikasi perilaku guru yang tidak sinkron.
2) Daftar pustaka :
Xxxxxxxxxxxx, X. (2009). The Concerns-Based Adoption Model: A Framework for Examining Implementation of a Character Education Program. NASSP Bulletin, 93, 166-184.
d. Mengutip dari beberapa karya penulis yang berbeda dalam satu kalimat (kutipan diambil dari sumber yang berbeda)
Sumber-sumber yang berbeda bisa dikutip dalam satu untuk mendukung sebuah pendapat atau temuan. Penyebutannya dilakukan berdasarkan urutan alfabet dan penulisan setiap sumber dipisahkan dengan tanda titik koma. Contoh:
Jamarah dan Xxxxx (2005, 12); Xxxxxxx (2004, 7); serta Zubaidi dan Mawarni (2010, 87) memberikan batasan hasil belajar sebagai perubahan perilaku dan pribadi seseorang setelah proses pembelajaran berlangsung
Atau
Beberapa penulis memberikan batasan hasil belajar sebagai perubahan perilaku dan pribadi seseorang setelah proses pembelajaran berlangsung (Jamarah & Xxxxx, 2005, 12; Xxxxxxx, 2004, 7; Xxxxxxx & Xxxxxxx, 2010, 87)
e. Karya dengan nama belakang penulis yang sama
Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan. Contoh:
Xxxxxxx, X. (2004) menyatakan bahwa keterampilan menulis (produktif) dipengaruhi oleh keterampilan membaca (reseptif). Hal tersebut relevan dengan simpulan Tarigan, H.G. (2004) bahwa pola kalimat yang ditulis siswa merupakan refleksi dari hasil membacanya.
Atau
Xxxxxxx, X. (2004) dan Xxxxxxx, H.G. (2005) menyatakan bahwa ada korelasi positif antara kemampuan membaca dan menulis.
f. Tidak ada nama penulis
Jika tidak ada nama penulis, dalam sumber kutipan dituliskan 1 atau 2 kata pertama dari judul dan tahun. Kutipan dari artikel atau bab, judul ditulis dengan huruf tegak dan diberi tanda petik. Kutipan dari buku, brosur, Buku atau terbitan berkala judul ditulis dalam huruf miring. Contoh:
Soal cerita adalah wacana dengan bahasa yang mengandung simbol untuk menyampaikan masalah dan pemecahannya menggunakan konsep matematika (”Studi Kesulitan,” 2004).
Untuk bidang Matematika, siswa Indonesia berada pada peringkat 36 dari 48 negara atau di bawah rata-rata internasional (Buku TIMMS,2009).
Jika tidak ada nama penulis, dalam sumber kutipan juga bisa disebutkan dengan menggunakan kata Anonim diikuti tanda koma dan tahun, contoh:
Hal itu sangat beralasan mengingat pada bagian tertentu, bahasa yang digunakan dalam soal cerita bukanlah “bahasa normal” atau bahasa yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari (Anonim, 2010).
5. Memotong kutipan
Jika kutipan langsung tidak disalin satu kalimat secara utuh, penulisan harus diberi tiga titik. Contoh:
Saka (2010, 41) menyatakan, “Kerja sama dalam kelompok danantarkelompok dapat meningkatkan prestasi siswa…”.
Atau
Pengertian trianggulasi metode adalah penggunaan berbagai metode untuk data yang sama seperti yang dijelaskan Xxxxxx (2011, 95), “…dengan teknik pengumpulan data yang berbeda pada sumber yang sama tersebut, peneliti bisa menarik simpulan ”.
6. Mengutip dari Website
Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Yang dicantumkan adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika
tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab, nomor gambar, tabel atau paragraf. Jadi, alamat website tidak perlu dituliskan dalam sumber kutipan. Alamat website dan informasi lain dituliskan pada Daftar Pustaka. Contoh:
a. Kutipan :
Tes kesiapan membaca berbeda dengan tes membaca lanjut. Hal tersebut mengacu pada pendapat Basuki (2013, 202), “Tes kesiapan membaca menekankan keterampilan yang perlu untuk tingkat membaca usia dini yang mencakup: perbendaharaan kata, menderetkan atau mencocokkan kata-kata, mencocokkan gambar, huruf, atau kata secara visual, atau menyebut nama huruf-huruf dan membaca kata”.
Atau
Tes kesiapan membaca menurut Xxxxxx (2013, 202) adalah tes untuk anak uisa dini untuk mengukur perbendaharaan kata, mencocokkankata, mencocokkan gambar, huruf atau menyebut huruf-huruf dan membaca kata.
b. Daftar pustaka :
Basuki. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Membaca dengan Pelabelan Objek Sekitar (POS) bagi Murid Taman kanak- kanak. Jurnal Litera, 12 (02), 197-208. Diperoleh 25 Mei 2015 dari xxxx://xxxxxxx.xxx.xx.xx/xxxxx.xxx/xxxxxx/xxxxxxx/xxxx/0000/000
LAMPIRAN
Daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan komponen wajib yang harus dicantumkan oleh penulis, sedangkan lampiran dan daftar indeks hanya ditulis jika diperlukan. Pada umumnya, hal- hal yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
1) Nama penulis,
2) Tahun terbit,
3) Judul pustaka,
4) Tempat terbit,
5) Nama penerbit.
Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang secara alpabetikel. Secara terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya mengikuti aturan yang berlaku secara internasional, diantara mengikuti standar dari APA (American Phychology Association)-Citation Style, MLA (Modern Language Association)-Citation Style, Chicago-Citation Style, Harvard-Citation Style, xxx Xxxxxxxx- Citation Style.
X. Xxxxan Format APA (American Phychology Association)-Citation Style
▪ Semua karya yang dikutip dalam penulisan karya tulis harus dimuat dalam daftar pustaka.
▪ Daftar pustaka dicantumkan pada halaman terpisah dari uraian penulisan.
▪ Ukuran margin seperti pada halaman penulisan.
▪ Judul Daftar Pustaka berada di tengah dan tidak dicetak miring / tanda kutip.
▪ Kapitalkan hanya huruf pertama pada kata pertama dan proper noun pada judul
▪ Jarak antar karya (pustaka) dua spasi.
▪ Inden pada baris kedua dengan jarak ½ inch.
▪ Daftar pustaka ditulis/diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor.
▪ Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.
▪ Penulisan daftar pustaka tidak boleh menggunakan et al. sebagai pengganti nama penulis kedua dan seterusnya
1. Pedoman Penulisan Nama Pengarang
a. Pengarang Tunggal
Nama terakhir, inisial nama pengarang.
Xxxxxx, X. X. (2002). Friendship quality and social development. Current Directions in Psychological Science, 11, 7-10.
b. Dua Sampai Tujuh Pengarang
Urutkan nama terakhir dan inisial pengarang, tanda koma (,) sebagai pemisah nama pengarang dan tambahkan tanda “&” sebelum nama pengarang terakhir.
Xxxxxxx, D. T., & Xxxxx, R. E. (1994). Mood management across affective states: The hedonic contingency hypothesis. Journal of Personality and Social Psychology, 66, 1034-1048.
Xxxxxx, M. H., Xxxxxxx, D. P., Xxx, C. R., Xxxxx, X., Xxxxxx, X., & Xxxx, J. S. (1993). There's more to self-esteem than whether it is high or low: The importance of stability of selfesteem. Journal of Personality and Social Psychology, 65, 1190-1204.
x. Xxxxx dari Tujuh Pengarang
Urutkan nama terakhir dan inisial pengarang, tanda koma (,) sebagai pemisah nama pengarang. Setelah pengarang keenam, tambahkan tiga tanda titik (.) tambahkan nama pengarang terakhir.
Xxxxxx, F. H., Xxxx, M. J., Xxxxxx, X. X., Xxxxxxx, X. X., Xxxxxx, X. X., Xxxxxx, S. T., . . . Xxxxx, X. X. (2009). Web site usability for the blind and low-vision user. Technical Communication, 57, 323-335.
d. Nama atau Organisasi Sebagai Pengarang
American Psychological Association. (2003).
e. Pengarang yang Tidak Dikenal
Xxxxxxxx Xxxxx sebagai pengarang
Merriam-Webster's collegiate dictionary (10th ed.).(1993). Springfield, MA: Merriam-Xxxxxxx.
x. Xxx atau Lebih Karya dengan Pengarang yang Sama
Daftar semua nama pengarang yang sama diikuti dengan tahun terbit dan diurutkan berdasarkan tahun terbit
Xxxxxx, X. X. (1981).
Xxxxxx, X. X. (1999).
g. Dua atau Lebih Karya dengan Pengarang Yang Sama Dalam Tahun Yang Sama
Tambahkan huruf setelah tahun terbit.
Xxxxxx, X. X. (1981a). Age changes and changes over time in prosocial intentions and behavior between friends. Developmental Psychology, 17, 408-416.
Xxxxxx, X. X. (1981b). Effects of friendship on prosocial intentions and behavior. Child Development, 52, 636-643.
2. Daftar Singkatan
Singkatan Umum dan Notasi dalam Pengutipan
Singkatan | Bagian Buku atau Penerbit |
ed. | edition Rev |
Rev. ed. | Revised edition |
2nd ed. | second edition |
Ed. (Eds.) | Editor (Editors) |
Trans. | Translator(s) |
n.d. | no date |
p. (pp.) | page (pages) |
Vol. | Volume (as in Vol. 4) |
Vols. Volumes | (as in Vols. 1–4) |
No. | Number |
Pt. | Part |
Tech. Rep. | Technical Report |
Suppl. | Supplemen |
et al | And others |
3. Contoh Daftar Pustaka
a. Buku, Skripsi, Tesis dan Disertasi.
1) Format Dasar
Author, A. A. (1967). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.
Xxxxxx, X. X., & Xxxxxxxx, R. R. (1991). APA guide to preparing manuscripts for journal publication. Washington, DC: American Psychological Association.
2) Editor, Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxx
Editor. (Ed.). (tahun). Judul buku. Tempat terbit: Penerbit
Xxxxxx, X. X., & Xxxxxx-Xxxx, X. (Eds.). (1997). Consequences of growing up poor. New York, NY: Xxxxxxx Xxxx Foundation.
3) Pengarang dan Editor
Pengarang. (tahun). Judul buku. Editor.(Ed.). Tempat terbit: Penerbit
Xxxxx, X. (2000). The unabridged journals. K. V. Kukil (Ed.). New York, NY: Anchor.
4) Terjemahan
Pengarang. (tahun). Judul buku. (Penerjemah, Trans.). Tempat terbit: Penerbit. (Original work published ……)
Xxxxxxx, P. S. (1951). A philosophical essay on probabilities. (X. X. Xxxxxxxx & F. L. Emory, Trans.). New York, NY: Dover. (Original work published 1814)
5) Edisi Karya
Pengarang (tahun). Judul buku (edisi). Tempat terbit: Penerbit
Xxxxxx, M. E., Xxxxx, R. S., & Xxxxxxx, R. D. (1997). The battered child (5th ed.). Chicago, IL: University of Chicago Press.
6) Artikel atau Bab dala buku Karya Editor
Pengarang (tahun). Judul Bab. In Editor (Ed). Judul Buku (edisi). Tempat terbit: Penerbit
X'Xxxx, X. X., & Xxxx, X. (1992). Men's and women's gender role journeys: A metaphor for healing, transition, and transformation. In B. R. Xxxxxxx (Ed.), Gender issues across the life cycle (pp. 107-123). New York, NY: Springer.
7) Buku Yang Memiliki Volume
Pengarang (tahun). Judul Buku (Vols.). Tempat terbit: Penerbit
Xxxxxx, X. (Ed.). (1973). Dictionary of the history of ideas (Vols. 1-4). New York, NY: Scribner's.
8) Skripsi/Tesis/Disertasi
Pengarang. (Tahun). Judul skripsi/tesis/disertasi (Thesis or Master’s thesis or Doctoral dissertation). Retrieved from Nama Database. (Nomor Urut.) (Jika diterbitkan Pengarang). (Tahun). Judul skripsi/tesis/disertasi (Thesis or Master’s thesis or Doctoral dissertation). Nama Lembaga, Tempat (jika tidak diterbitkan)
b. Terbitan Berkala
1) Artikel Jurnal
Pengarang (tahun). Judul artikel. Judul Terbitan Berkala, nomor volume, (nomor), nomor halaman.
Xxxxx, M. A., & Xxxxx, I. H. (2008). The geographic expansion of Mexican immigration in the United States and its implications for local law
enforcement. Law Enforcement Executive Forum Journal, 8(1), 73– 82.
Xxxxxxx, X. (1996). The eclipse of listening. The New Criterion, 15(3), 5- 13.
2) Artikel Majalah
Xxxxx, X. X., III. (1990, April 9). Making the grade in today's schools. Time, 135, 28-31.
c. Sumber Elektronik (Penerbitan Web)
1) Artikel Jurnal Elektronik Tanpa DOI (Digital Object Identifier) Pengarang (tahun). Judul artikel. Judul Terbitan Berkala, nomor volume, (nomor), nomor halaman. Retrieved from http:xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxx, X. (2002). 10 tips on writing the living Web. A List Apart: For People Who Make Websites, 149. Retrieved from xxxx://xxx.xxxxxxxxxx.xxx/xxxxxxxx/xxxxxxxxxxx
2) Artikel Jurnal Elektronik dengan DOI (Digital Object Identifier) Pengarang (tahun). Judul artikel. Judul Terbitan Berkala, nomor volume, (nomor), nomor halaman. doi:xxxxxxxxxx atau xxxx://xx.xxx.xxx/xxxxxx
Xxxxxxxxxx, X.X., & Xxxxxx, X. (2012). Playing with technology: Mother- toddler interaction scores lower during play with electronic toys. Journal of Applied Developmental Psychology, 33(5), 211-218. xxxx://xx.xxx.xxx/00.0000/x.xxxxxx.0000.00.000
Xxxxxxxx, X. (2007). Toward effective poster presentations: An annotated bibliography. European Journal of Marketing, 41, 1245- 1283. doi:10.1108/03090560710821161
Herbst-Damm, X. X., & Xxxxx, J. A. (2005). Volunteer support, marital status, and the survival times of terminally ill patients. Health Psychology, 24, 225–229. doi:10.1037/02786133.24.2.225
3) Electronic Books
Pengarang (Tahun). Judul buku. Retrieved from http:xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
De Huff, E. W. (n.d.). Xxxxxx’x tales: Traditional Pueblo Indian tales.
Retrieved
from xxxx://xxxxxxx.xxxxxxx.xxxxx.xxx/xxxxx/xxxxxx/xxxxxx/xxxxx y.html
4) Skripsi/Tesis/Disertasi
Pengarang. (Tahun). Judul skripsi/tesis/disertasi (Thesis or Master’s thesis or Doctoral dissertation). Retrieved from Nama Database. (Nomor Urut.)
Pengarang. (Tahun). Judul skripsi/tesis/disertasi (Thesis or Master’s
thesis or Doctoral dissertation). Retrieved from xxxx://xxxxx
Xxxxxx, X. (2008). Dopamine D3 receptor: A neuroprotective treatment target in Parkinson's disease. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 3295214)
Xxxxx, X. X. (1973). Building a foundation for evaluation of instruction in higher education and continuing education (Doctoral dissertation). Retrieved from xxxx://xxx.xxxxxxxx.xxx/xxx/
5) Online Encyclopedias and Dictionaries
Feminism. (n.d.). In Encyclopædia Britannica online. Retrieved from xxxx://xxx.xxxxxxxxxx.xxx/XXxxxxxxx/xxxxx/000000/xxxxxxxx
Xxxxxxx penulisan artikel/makalah dalam jurnal
“Applied geo-mining and metallurgy”
Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung, KESDM xxxxx://xxxxxxxxxx.xx.xx/
A. “Applied geo-mining and metallurgy” jurnal merupakan jurnal dengan akses terbuka (open acces journal) menggunakan sistem penelaahan “double blind review”. Editor bertanggung jawab penuh atas keputusan final terkait diterima atau ditolaknya sebuah makalah/artikel. Keputusan editor bersifat final.
X. Xxxxan dari jurnal “Applied geo-mining and metallurgy” adalah untuk menyediakan sarana publikasi bagi makalah-makalah yang menampilkan perkembangan terbaru dalam bidang terkait geologi, pertambangan, pengolahan mineral dan metalurgi ekstraktif.
C. Makalah meliputi hasil penelitian dan praktis (operasi), ulas balik/tinjauan (review) yang belum pernah dipublikasikan pada jurnal lain,
D. Cakupan jurnal meliputi energi, geologi eksplorasi, eksploitasi/teknik penambangan mineral dan non mineral, geologi teknik, hidrogeologi, physical & chemical separation methods, seperti flotation concentration dan dewatering, bio-, hydro-, dan electro-metallurgy, serta isu lingkungan dalam bidang geologi, pertambangan dan metalurgi.
E. Makalah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
F. Format penulisan
− Makalah ditulis dalam MS Word, A4, Spasi 2
− Jenis huruf Times New Roman 12, dilengkapi “continuous line numbers”
− Sub judul dan sub-sub judul harus diberi nomor 1 (kemudian 1.1 dst)
G. Susunan makalah
Makalah/artikel terdiri dari : (1). Judul/Tittle
− Judul makalah ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia & Inggris).
− Pada bagian bawah judul dilengkapi dengan nama penulis, afiliasi/institusi dan email.
− Dilengkapi kata kunci/keyword maksimal 5 kata (2). Abstrak/abstract
− Abstrak ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia & Inggris), ditulis dalam 1 paragraf, terdiri dari 100-300 kata.
(3). Pendahuluan/Introduction
(4). Metodologi/Method
(5). Hasil/Results
(6). Pembahasan/Discussion
(7). Kesimpulan/Conclusion
(8). Daftar Pustaka/References
− Penulisan daftar pustaka menggunakan format “APA 6th edition”
H. Format Gambar
− Disajikan/di insert menyatu dalam teks (tidak disimpan pada akhir makalah)
− Gambar/foto disajikan tanpa kompresi dalam format file TIFF, JPG dan sejenisnya dengan resolusi minimal 400 dpi.
− Caption/penjelasan gambar ditulis pada bagian bawah gambar
I. Format Tabel
− Disajikan/di insert menyatu dalam teks (tidak disimpan pada akhir makalah)
− Tabel disajikan dalam bentuk editable text (bukan format jpg dan sejenisnya)
− Caption/penjelasan tabel ditulis pada bagian atas tabel.
J. Makalah/artikel dapat dikirim melalui email : xxxxxx_xxxxxxxxxx@xxxxx.xxx