PERJANJIAN PELAKSANAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LUARAN TAMBAHAN PERIODE II TAHUN ANGGARAN 2022
NOMOR : 1105-Int-KLPPM/UNTAR/VIII/2022
Pada hari ini Selasa tanggal 23 bulan Agustus tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : Ir. Jap Tji Beng, MMSI., M.Psi., Ph.D.
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Alamat : Jl. Letjen S. Parman No. 1 Jakarta Barat 11440
selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : Dra. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M., Ak., CA Jabatan : Dosen Tetap
Fakultas : Ekonomi
Alamat : Jl. Tanjung Duren Utara, No. 1 Jakarta Barat 11470 selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Luaran Tambahan sebagai berikut:
(1). Perjanjian Luaran Tambahan Pelaksanaan Pengabdian kepadaMasyarakat selanjutnya disebut Perjanjian Luaran Tambahan.
(2). Perjanjian ini dibuat untuk memastikan luaran tambahan dapat tercapai dan diselesaikan dengan baik.
(3). Besaran biaya pelaksanaan Luaran Tambahan dalam perjanjian ini adalah sebesar Rp 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu rupiah).
(4). Biaya pelaksanaan sesuai ayat (3) akan diberikan, jika luaran tambahan telah dihasilkan dan diserahkan ke LPPM.
(5). Biaya pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terlampir dalam Lampiran Rencana Penggunaan Biaya Luaran Lambahan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
(1). Luaran tambahan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat berupa publikasi di media massa, HKI, dan luaran lainnya (Teknologi Tepat Guna, Model, Purwarupa (prototype), Karya Desain/Seni/Kriya/Bangunan dan Arsitektur), Produk Terstandarisasi,
Produk Tersertifikasi, Buku ISBN.
(2) Pihak Kedua wajib menyelesaikan luaran tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas.
(1). Apabila Pihak Kedua tidak mengumpulkan Luaran Tambahan sesuai dengan batas akhir yang disepakati, maka Pihak Pertama akan memberikan sanksi.
(2). Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) proposal pengabdian kepada masyarakat pada periode berikutnya tidak akan diproses untuk mendapatkan pendanaan pembiayaan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(1). Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
(2). Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, keputusan diserahkan kepada Pimpinan Universitas Tarumanagara.
(3). Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini bersifat final dan mengikat.
Demikian Perjanjian Luaran Tambahan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dibuat dengan sebenar-benarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut diatas dalam rangka 3 (tiga), yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Pertama
Ir. Jap Tji Beng, MMSI.,M.Psi.,Ph.D. Dra. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M.,Ak.,CA
PKM REGULER
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DIAJUKAN
KE LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PELATIHAN PEMBUKUAN SEDERHANA PADA PELAKU UMKM DI RW 09 KELAPA DUA TANGERANG
Disusun Oleh
Ketua Tim:
Dra. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M., Ak., CA (NIDN: 031708660/NIK: 10191086)
Anggota Mahasiswa
Xxxx Xxxxxxx Xxxxxxx/ NPM 125180152
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
i
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Periode II / Tahun Anggaran 2022
1. Judul : Pelatihan Pembukuan Sederhana pada Pelaku UMKM di RW 09 Kelapa Dua Tangerang
2. Nama Mitra PKM : Kelompok UMKM RW-09 Kelurahan Kelapa Dua,
Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Banten
3. Ketua Xxx Xxxxxxxx
a. Nama dan gelar : Dra. Nurainun Bangun, MM,Ak,CA
b. NIK/NIDN : NIDN: 031708660/NIK: 10191086
c. Jabatan/gol. : Lektor Kepala
d. Program studi : Akuntansi
e. Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
f. Bidang keahlian : Akuntansi Manajemen
g. Alamat kantor : Jl. Tanjung Duren Utara no. 1, Jakarta Barat
h. Nomor HP/Tlp : 0000-0000-0000
4. Anggota Tim PKM
a. Jumlah anggota : 1 orang
b. Nama Mahasiswa Dan NIM : Xxxx Xxxxxxx Xxxxxxx/ NPM 125180152
5. Lokasi Kegiatan Mitra
a. Wilayah mitra : Kelurahan Kelapa Dua Tangerang
b. Kabupaten/kota : Tangerang
c. Provinsi : Banten
d. Jarak PT ke lokasi mitra : ± 24 km
6. a. Luaran wajib : Publikasi Serina
b. Luaran tambahan : HKI
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Juli - Desember 2022
8. Biaya yang disetujui : Rp 10.500.000,-
Menyetujui,
Ketua LPPM
Jap Tji Beng, Ph.D)
NIK:10381047
Jakarta, 30 Desember 2022 Ketua
Dra. Nurainun Bangun, M,Ak,CA NIDN/NIK: 031708660/10191086
RINGKASAN
Keberadaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil yang tangguh dan tahan terhadap krisis ekonomi mampu menyerap tenaga kerja, sehingga berkontribusi signifikan mengurangi pengangguran. Pelaku Usaha Kecil Menengah di Kelurahan Kelapa Dua, Tangerang. Sejauh ini para pelaku UMKM di lokasi ini masih belum memahami dengan baik mengenai pembukuan usaha serta tidak adanya pemisahan antara harta pribadi dengan harta usahanya. Sebagian besar pelaku usaha tersebut masih cenderung untuk mengambil keputusan berdasarkan intuisi dan pengalaman. Tujuan dari kegiatan Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini adalah ingin memberikan pelatihan pembukuan sederhana bagi Pelaku Usaha Kecil agar mampu membuat pembukuan sendiri secara sistematis dan tertib dalam melakukan pencatatan keuangan sehingga terukur pemasukan, pengeluaran serta keuntungan yang diperoleh serta mengetahui perkembangan usahanya. Metode pelaksanaan pengabdian pada masyarakat di RW 09 Kelurahan Kelapadua ini terbagi menjadi tiga tahap, yakni tahap awal interview dan observasi lapangan, tahap kedua adalah pelaksanaan pelatihan, serta tahap akhir yaitu Pendampingan sekaligus monitoring. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan usahanya melalui pembukuan/pencatatan sederhana yang mudah diaplikasikan sehingga meningkatkan motivasi dalam bekerja. Kegiatan PKM ini telah dilakukan pelatihan kepada pelaku UMKM tentang penggunaan aplikasi SIAPIK untuk pencatatan transaksi dan pelaporan aktivitas usaha. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2022 di Kelurahan Kelapadua, Tangerang. Jumlah peserta yang hadir adalah 20 orang.
Kata kunci: Pembukuan Sederhana, Usaha Kecil, pelatihan, UMKM
DAFTAR ISI
1.3. Uraian Hasil Penelitian dan PKM Terkait 3
BAB II. SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN 4
2.3. Sekilas Tinjauan Pengetahuan yang akan Ditransfer kepada Mitra 4
BAB III. METODE PELAKSANAAN 10
3.1. Langkah-Langkah/Tahapan Pelaksanaan 10
3.2. Partisipasi Mitra dalam Kegiatan PKM 11
3.3. Kepakaran dan Pembagian Tugas TIM 11
BAB IV. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 12
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Contoh Buku Penjualan 8
Tabel 3. Contoh Buku Persediaan 8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Alur Kegiatan Abdimas 10
Gambar 2. Dokumentasi Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat 14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Mitra 18
Lampiran 2. Peta Lokasi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat 19
Lampiran 3. Biodata Dosen Ketua Tim PKM 20
Lampiran 4. Biodata Anggota Tim PKM (Mahasiswa) 21
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Indonesia merupakan salah satu anggota negara-negara G20 yang merupakan kumpulan
20 negara penghasil PDB terbesar di dunia. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor ekonomi yang berkembang di Indonesia, dan merupakan salah satu soko guru perekonomian Indonesia selain Koperasi. Kontribusi sektor UMKM memiliki porsi yang signifikan dalam menyumbang jumlah PDB Indonesia. Pada tahun 2017, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 57.08 persen. Tahun 2018 sebesar 60.34 persen, kontribusi ini meningkat sebesar
3.26 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan rata-rata pertahun sebesar 5 persen sejak tahun 2018. Artinya bahwa UMKM memiliki peran yang besar bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia. Namun banyak kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, seperti kendala mengenai produk, pemasaran, keuangan, dan lain-lain. Sehingga UMKM kalah bersaing dengan produk impor yang lebih murah (Hendrani, 2020).
Dibalik kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional, ternyata sektor ini masih menyimpan banyak kelemahan yang mendasar. Menurut (Fujianti, 2019) UMKM masih menghadapi banyak kelemahan yang menyebabkan UMKM belum dapat berkembang maksimal. Kelemahan tersebut antara lain kelemahan dalam akses modal, kelemahan dalam management keuangan, kelemahan dalam mengakses pasar, kelemahan Sumber Daya Manusia (SDM), dan kelemahan dalam akses teknologi. Kelemahan dalam akses permodalan menjadi masalah yang utama karena pengembangan usaha membutuhkan modal. Kelemahan modal ini juga diperparah oleh pelaku UMKM belum bankable (Siswati & Xxxxxxxxx, 2021). Salah satu syarat agar UMKM bankable adalah UMKM mampu menyediakan laporan keuangan kepada bank karena bank membutuhkan data yang dapat digunakan untuk menilai kelayakan usaha yang dikelola UMKM dan kemampuan UMKM dalam pengembalian pinjaman.
Penyusunan laporan keuangan memerlukan keahlian dibidang pembukuan. UMKM juga mengalami kelemahan di bidang ini. Keahlian pembukuan juga belum banyak dimiliki UMKM bahkan mereka keberatan untuk mempelajarinya. Hal ini mungkin disebabkan tingkat pendidikan pelaku UMKM relatif tingkat SD dan SMP (Fujianti et al., 2020). Pemilik UMKM pada umumnya beranggapan bahwa pencatatan keuangan tidak perlu atau tidak menjadi prioritas karena yang terpenting mereka beroperasi dan mendapatkan keuntungan. Disamping itu pencatatan membutuhkan keterampilan dan pengetahuan tersendiri yang menyita waktu dan
pikiran mereka jika ingin mempelajarinya. Disamping itu pencatatan membutuhkan kecermatan, waktu dan juga biaya dengan jumlah tertentu untuk membuatnya. Hal tersebut menunjukkan beberapa alasan pemilik UMKM tidak mau atau belum termotivasi untuk melakukan pembukuan. Sebagian mereka mengandalkan ingatan untuk mengingat segala sesuatu yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
Kelapa Dua adalah sebuah kelurahan di wilayah Kota Tangerang. Kota Tangerang termasuk daerah yang berkembang maju. Mayoritas penduduk daerah ini berusaha sebagai pekerja, namun sebagian lagi dari penduduk adalah membuka usaha kecil-kecilan dibidang manufaktur. Hal ini terlihat banyaknya dari penjualan kuliner dengan berbagai macam bentuk, rupa dan rasa. Perkembangan orang pribadi sebagai pelaku usaha terus mengalami peningkatan setiap tahun, dimulai dari memberikan pelayanan jasa, menjual barang sehari-hari dalam bentuk toko sembako dan kelontongan atau menciptakan produk kreatif dan inovatif lainnya. Ini adalah buktinya seseorang usahawan bisa lebih eksis dalam perekonomian daerah tersebut. Namun bertambahnya pelaku usaha tidak diiringi dengan perkembangan aspek finansial. Ini dikarenakan, minimnya motivasi dari pelaku usaha dan kurangnya kemampuan pelaku usaha dalam mengelola keuangan usaha mereka. Selain itu, sistem pencatatan dan pembukuan keuangan yang belum dilakukan dengan baik, mengakibatkan
(Xxxx & R.Pandin, 2019) mengatakan bahwa ada beberapa UMKM telah melakukan pembukuan tetapi pembukuan masih sangat sederhana bahkan masih belum mampu memisahkan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya pencatatan transaksi keuangan sehingga perputaran modal usaha menjadi tidak jelas dan tidak terkontrol. Pola yang demikian menyebabkan UMKM tidak berkembang bahkan tutup karena kehabisan modal.
Untuk membantu UMKM dalam meningkatkan keinginan untuk melakukan pembukuan dan meningkatkan keterampilan pembukuan sederhana, maka kami dari tim Pengabdian kepada Masyarakat dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Univeristas tarumanagara beinisitaif untuk mengadakan pengabdian masyarakat dengan tema : “Pelatihan Pembukuan Sederhana pada pelaku UMKM RW 09, Tangerang ”.
Berawal dari sinilah kami mencoba untuk melakukan tri dharma perguruan yaitu pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim PKM dalam bentuk pelatihan pembukuan sederhana bagi Pelaku Usaha Kecil agar mampu membuat pembukuan sendiri secara sistematis dan tertib dalam melakukan pencatatan keuangan sehingga terukur pemasukan, pengeluaran serta keuntungan yang diperoleh serta mengetahui perkembangan usahanaya.
Peserta diutamakan kepada pelaku usaha UMKM kuliner warga RW 09 kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang
1.2. Permasalahan Mitra
Adapun yang menjadi permasalahan dalam UMKM Kelurahan Kelapa Dua yang diangkat menjadi suatu pengabdian pada masyarakat ini adalah pelaku UMKM di Kelurahan Kelapa Dua belum sepenuhnya memahami dan mengiplementasikan pembukuan akuntansi dalam operasi usahanya sehingga usaha kuliner yang dikelola belum berkembang dengan optimal dan kesulitan dalam mengakses permodalan dari lembaga keuangan/bank karena laporan keuangan perusahaan yangbelun bankble.
1.3. Uraian Hasil Penelitian dan PKM Terkait
Pada periode II tahun 2021 sudah dilaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di lokasi yang sama. Tema yang disampaikan pada waktu itu adalah penyuluhan tentang Pengelolaan Cashflow pada UMKM. Materi meliputi tentang pengelolaan kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Pada Periode I tahun 2022 sudah dilaksanakan pula kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Transformasi Digital fungsi penjualan pada UMKM.
BAB II. SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN
2.1. Solusi Permasalahan
Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh mitra maka tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat pelaku UMKM di RW 09 Kelurahan Kelapa Dua tentang tata kelola usaha tentang penerapan pembukuan usaha secara sederhana agar usaha dapat perkembangan usaha dapat dipantau, dan agar dapat mengakses mendapatkan penjaman permodalan dari bank karena tersedianya laporan usaha yang sudah memenuhi syarat bank..
Target luaran dari pengabdian pada masyarakat ini adalah :
a. Memahami pentingnya memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi, guna keberlangsungan usaha.
b. Memahami pentingnya pembuatan pelaporan keuangan, dengan mudah dapat mengetahui apakah usahanya berkembang, berapa laba yang dicapai, sehingga kemajuan dan keberlangsungan usaha dapat terjaga.
Target yang akan dicapai dalam Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini adalah para peserta kegiatan PKM dapat memahami dan menerapkan pembukuan akuntansi sederhana agar usaha yang dilakukan dapat terus dapat berkembang.
2.2. Luaran Kegiatan PKM
Luaran yang akan dihasilkan dalam PPM ini berupa:
a. Xxxxxx Xxxxx, yaitu publikasi atas kegiatan PKM. Publikasi adalah karya ilmiah yang didiseminasikan dalam bentuk jurnal atau dipresentasikan dalam forum ilmiah.
b. Luaran tambahan yaitu berupa Hak kekayaan Intelektual berupa salah satu dokumen yang digunakan dalam kegiatan pengabdian (abdimas) ini
2.3. Sekilas Tinjauan Pengetahuan yang akan Ditransfer kepada Mitra
Tinjauan beberapa materi yang akan disampaikan pada pelatihan ini adalah:
1. UMKM sering mengabaikan Pembukuan Keuangan?
Bukan hanya menganggap karena usahanya masih kecil, alasan lainnya para pelaku usaha kecil masih enggan melakukan pembukuan keuangan adalah karena merasa proses pembukuan ini cukup merepotkan. Bahkan beberapa di antara mereka ternyata memang kurang mengerti seluk-beluk pencatatan keuangan sehingga kurang tertarik melakukannya. Alasan lain yang sering muncul adalah pemilik usaha tak punya waktu untuk melakukan pembukuan.
Padahal, cara ini bisa diakali dengan mencicilnya setiap kali sebuah transaksi selesai dilakukan. Catatan ini nanti tinggal dirapikan setelah selesai jam sibuk dan dimasukkan ke buku besar.
2. Kesalahan yang Sering terjadi pada UKM Soal Keuangan
Kesalahan yang kerap dilakukan oleh pengusaha adalah mencampur aduk keuangan. Xxxxxxxx, seorang perintis usaha bingung memisahkan antara keuangan sektor usaha dan pribadi. Walhasil, bisa muncul kerancuan keuangan. Maka itu, usaha sekecil apapun tetap harus melakukan pembukuan keuangan.
Bicara soal usaha kecil, Badan Pusat Statistik (BPS) mengelompokkan UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja menjadi dua (Nabila, 2019):
• Usaha Kecil, yakni pemilik usaha mempekerjakan 5-19 tenaga kerja.
• Usaha Menengah adalah yang mempekerjakan 20-99 orang.
3. Manfaat Pembukuan untuk Bisnis
Pandangan pembukuan keuangan merepotkan sebaiknya dihindari. Sebab dengan mencatat aliran kas, seorang perintis usaha bisa mengetahui detail keuntungan yang diperoleh. Dia juga bisa mendapat gambaran prospek kelangsungan usahanya. Bukanya hanya itu, ketika sebuah usaha mulai berkembang dan pembelian semakin meningkat, maka jumlah transaksi yang dilakukan pun semakin banyak. Dengan begitu, penting untuk memperhatikan jumlah pemasukan, utang, dan piutang usaha atau account receivable adalah agar pemilik usaha dapat menghitung jumlah margin bahkan meningkatkan profit keuangan secara maksimal. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 28, beberapa hal yang perlu dicatat dalam pembukuan diantaranya data yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, biaya serta jumlah harga perolehan dari penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut. Informasi yang cukup banyak itu membuat anggapan pembukuan hanya diperlukan oleh perusahaan besar saja. Padahal usaha kecil juga sangat membutuhkannya karena banyak manfaat pembukuan yang bisa didapat.
Mengabaikan pencatatan keuangan bisa memicu tertundanya proses usaha, kecurangan dalam usaha, bahkan kebangkrutan karena pemilik usaha tidak dapat mengambil kebijakan yang tepat terkait pemasukan dan pengeluaran.
4. Menyusun Laporan Pencatatan Keuangan Sederhana UMKM
Bagi pelaku UKM sering kesulitan bagaimana membuat laporan keuangan dan pencatatan keuangan sederhana. Berikut cara membuat laporan keuangan sederhana untuk UMKM dan
UKM. Memiliki laporan keuangan yang baik, bukan hanya monopoli bisnis besar dengan sistem keuangan yang lebih kompleks, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh semua level bisnis, bahkan UKM atau UMKM.
Membuat laporan keuangan UKM diharapkan agar UKM dapat mengoperasikan bisnisnya dengan baik sehingga keuntungan dan kerugian dapat dianalisis. Selain itu jika memiliki laporan keuangan yang baik, maka akan memudahkan penilaian pihak lain maupun internal perusahaan atas kinerja bisnisnya. Lain halnya jika pelaku UKM masih berskala kecil dan menengah, tentunya laporan keuangan bisa dicoba dalam bentuk sederhana saja.
Membuat pembukuan keuangan untuk UMKM sebetulnya tidak rumit. Seorang perintis usaha, dianjurkan membuat pembukuan keuangan usaha sejak awal usaha dirintis. Sebuah perusahaan besar biasanya menyerahkan pencatatan keuangan pada seorang akuntan profesional, yang sudah berpengalaman yang dapat mereka gaji untuk mengerjakan pembukuan. Namun bagi mereka yang baru merintis usaha, pembukuan aliran kas bisa dilakukan sendiri.
Langkah-langkah dalam membuat pembukuan adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal. Bukti transaksi adalah data yang sangat penting dalam Akuntansi dan tidak boleh hilang. Jadi bukti transaksi merupakan dasar pencatatan dalam membuat pencatatan laporan keuangan sederhana yang berupa nota invoice, kuitansi, faktur atau jenis bukti lainnya. Pencatatan transaksi ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien jika menggunakan aplikasi pembukuan yang otomatis. Lalu langkah pertama dalam membuat laporan keuangan adalah mencatat transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam jurnal dengan rinci.
b. Mengumpulkan Data yang Diperlukan untuk Membuat Jurnal Penyesuaian. Beberapa transaksi mungkin ada yang belum tercatat atau transaksi terjadi di akhir saat tahap pembuatan laporan keuangan dan masih ada yang tidak sesuai dengan keadaan di akhir periode sehingga data tersebut perlu dikumpulkan untuk membuat jurnal penyesuaian.
c. Membuat Laporan Keuangan. Informasi yang disajikan di dalam pencatatan laporan keuangan sangatlah penting karena mencerminkan kinerja perusahaan serta dapat digunakan untuk mengambil keputusan Untuk itu laporan yang sudah disusun tinggal di tulis dengan rapi sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan.
5. Contoh Laporan Keuangan Sederhana yang Harus Dimiliki UKM
Mengacu kepada (Mekari, 2022) berikut ini adalah beberapa macam pecatatan laporan keuangan sederhana yang harus dimiliki oleh UKM atau UMKM.
a. Buku Arus Kas. Arus kas berfungsi untuk mencatat keluar-masuknya uang secara rill dalam suatu periode. Tujuan dibuatnya laporan arus kas ini untuk memberikan gambaran kegiatan manajemen dalam operasi, investasi, dan pendanaan.
b. Buku Persediaan Barang. Buku persediaan barang memiliki dua metode yaitu metode fisik, mengharuskan perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Lalu satu lagi adalah metode perspetual (buku) di mana setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang menjadi buku pembantu persediaan.
c. Buku Pembelian. Pecatatan laporan keuangan untuk pembelian meski sederhana akan dibutuhkan oleh UKM atau UMKM. Dalam buku ini, Pelaku usaha hanya perlu mencatat transaksi pembelian yang tidak dibayar dengan tunai. Pembukuan ini diisi secara teratur menurut tertib waktu faktur-faktur pembelian.
d. Buku Penjualan. Di dalam buku ini, Pelaku usaha hanya perlu mencatat penjualan barang yang telah dilakukan dalam periode waktu tertentu. Lalu laporan ini akan disertakan pada salinan faktur-faktur yang sudah dibuat. Hal ini bertujuan untuk mencocokkan harga beserta potong yang diberikan pada masing-masing produk.
e. Buku Biaya. Buku ini untuk mencatat biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dan pemasaran, atau biasa disebut biaya over head saat produksi. Contohnya pencatatan keuangan sederhana buku biaya misalnya untuk membayar karyawan, biaya listrik, telepon, sewa tempat usaha, dan lainnya.
f. Buku Utang. Pembukuan ini berisi laporan utang perusahaan yang harus dibayar pada periode tertentu kepada seseorang, lembaga, atau perusahaan lain. Pembukuan utang ini sangat diperlukan untuk mengetahui berapa nominal yang belum dibayarkan perusahaan kepada kliennya.
g. Buku Piutang. Buku ini berisi semua data piutang yang belum tertagih. Jadi Pelaku usaha dapat memonitor sejak kapan piutang tersebut tak tertagih. Lalu Pelaku usaha tinggal membuat jadwal penagihan untuk mempercepat periode penarikan piutang.
6. Contoh Pembuatan Pencatatan dan Laporan Keuangan Sederhana Untuk UMKM Sebuah perusahaan bernama PT Maju Jaya menjual produk singkong keju dan kentang balado memiliki saldo kas awal sebesar Rp5.500.000.
Pada bulan Januari perusahaan tersebut berhasil menjual produk singkong keju sebanyak 30 pcs dan kentang balado 50 pcs dengan total penjualan tunai sebesar Rp4.000.000.
Dan pada bulan itu PT Maju Jaya harus membayar pengeluaran untuk membayar listrik, telepon, dan transportasi sebesar Rp2.000.000.
a. Buku kas
Contoh pencatatan keuangan laporan keuangan sederhana Buku Kas untuk UKM atau UMKM.
Tabel 1. Contoh Buku Kas
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit | Saldo |
1 Jan 2017 | Saldo Kas Awal | Rp5.500.000 | – | Rp5.500.000 |
2 Jan 2017 | Penjualan Tunai | Rp4.000.000 | – | Rp9.500.000 |
b. Buku Penjualan
Contoh pencatatan keuangan laporan keuangan sederhana Buku Penjualan untuk UKM atau UMKM.
Tabel 2. Contoh Buku Penjualan
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit | Saldo |
2 Jan 2017 | Penjualan Tunai | Rp4.000.000 | – | Rp4.000.000 |
c. Buku Persediaan
Contoh pencatatan keuangan laporan keuangan sederhana Buku Persediaan untuk UKM atau UMKM.
Tabel 3. Contoh Buku Persediaan
Tanggal | Nama barang | Satuan | Dibeli | Dijual |
2 Jan 2017 | Singkong keju Kentang balado | Bungkus Bungkus | 30 pcs 50 pcs |
d. Buku Kas
Contoh pencatatan keuangan laporan keuangan sederhana Buku Kas untuk UKM atau UMKM.
Tabel 4. Contoh Buku Kas
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit | Saldo |
1 Jan 2017 | Saldo Kas Awal | Rp5.500.000 | Rp5.500.000 | |
2 Jan 2017 | Penjualan Tunai | Rp4.000.000 | Rp9.500.000 | |
3 Jan 2017 | Biaya listrik Telepon dan internet Transportasi | Rp900.000 Rp600.000 Rp500.000 | Rp7.500.000 |
e. Buku Biaya
Contoh pencatatan keuangan laporan keuangan sederhana Buku biaya untuk UKM atau UMKM.
Tabel 5. Contoh Buku Biaya
Tanggal | Keterangan | Biaya | Total |
3 Jan 2017 | Biaya listrik Telepon dan Internet Transportasi | Rp900.000 Rp600.000 Rp500.000 | Rp2.000.000 |
Selanjutnya untuk menghitung pendapatan caranya sangat mudah yaitu langkah pertama dengan menentukan dan menghitung Harga Pokok Penjualan.
f. Harga Pokok Penjualan
HPP adalah seluruh biaya langsung yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa yang dijual.
Cara menghitung HPP yaitu dengan rumus:
HPP = Saldo persediaan awal + pembelian barang – persediaan (1)
Setelah itu, Pelaku usaha baru bisa menghitung laba kotor dan laba bersih yang didapatkan dengan rumus:
Laba Kotor = Penjualan – Harga Pokok Penjualan (2)
Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya (3)
Meskipun membuat pencatatan keuangan atau laporan keuangan sederhana ini membutuhkan waktu dan tenaga, namun setiap pengusaha UKM atau UMKM wajib memilikinya.
Karena dengan laporan keuangan yang baik, Pelaku usaha bisa mengetahui berapa besar pajak yang harus dibayarkan, berapa besar keuntungan maupun kerugian yang harus diantisipasi.
Terlebih penting lagi, Pelaku usaha akan lebih mudah memperoleh pinjaman untuk memperbesar usaha jika memiliki laporan keuangan yang baik dan teratur
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Langkah-Langkah/Tahapan Pelaksanaan
Pada saat ini kondisi penyebaran Covid -19 sudah mulai kondusif, walaupun belum dapat dikatakan normal. Oleh karena itu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan untuk memenuhi tri darma perguruan tinggi adalah berupa pelatihan pembukuan sederhana pada usaha UMKM di RW09 Kecamatan Kelapa Dua dengan metode ceramah atau penjelasan yang diperkuat dengan pemberian contoh-contoh riil lapangan disampaikan secara tatap muka dengan tetap memperhatikan prokes,.
Kegiatan ini dilakukan secara offline yaitu dimulai dengan acara pembukaan, pembagian modul, penjelasan isi modul, materi pelatihan. Acara diskusi diintensifkan guna memberi kesempatan kepada peserta untuk meningkatkan pemahaman tentang isi pelatihan.
Kegiatan abdimas ini merupakan kegiatan ilmiah dengan mekanisme sistematis yang mencakup tahapan sebagaimana ditampilkan pada Gambar 1. dibawah ini.
Proposal Abdimas diajukan ke LPPM Untar, termasuk bila memerlukan revisi
TAHAP PELAKSANAN ABDIMAS
Persetujuan proposal Abdimas oleh LPPM Untar
TAHAP PELAPORAN HASIL ABDIMAS
Pelaporan hasil Abdimas dan evaluasi oleh LPPM Untar
Presentasi hasil Abdimas (sesuai kebutuhan)
Laporan Kegiatan Abdimas final setelah revisi beserta dokumen pertanggungjawaban
Kegiatan Selesai
Pelaksanaan kegiatan abdimas secara tatap muka dilengkapi modul pelatihan dan diskusi
Penyusunan dan finalisasi Modul yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh Xxxxx Xxxxxxx
Menyusun Proposal Xxxxxxx beserta dokumen pendukung yang relevan
TAHAP PERENCANAAN ABDIMAS
Mulai Kegiatan
Menerima undangan dari mitra serta melakukan kegiatan survey, identifikasi masalah dan studi literatur yang relevan
Pengarsipan data beserta dokumen pendukung lainnya |
Gambar 1. Bagan Alur Kegiatan Abdimas
Berdasarkan Gambar 1. di atas, tampak bahwa aktivitas abdimas ini memiliki tiga tahapan yaitu: tahap perencanaan abdimas, tahap pelaksanaan abdimas, serta tahap pelaporan hasil abdimas. Kelancaran pada setiap tahapan akan sangat menentukan kelanjutan dari tahapan berikutnya. Koordinasi antar personil tim pengusul sangat dibutuhkan demi keberhasilan kegiaatan Abdimas ini.
3.2. Partisipasi Mitra dalam Kegiatan PKM
Mitra berpartisipasi aktif dalam setiap rencana kegiatan. Sebelum proposal ini dibuat terlebih dahulu dilakukan survei awal dan dialog untuk mengetahui kondisi mitra dan hal-hal apa yang perlu dibenahi atau dilakukan untuk memberdayakan kelompok mitra. Mitra perperan dalam menentukan(mengusulkan tema pelatihan) berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang oleh mitra saat ini.
Pengajaran secara teori dan praktik merupakan kegiatan yang diusulkan oleh mitra dan rencananya akan dilaksanakan secara offline melalui tatap muka dengan dan juga disediakan video untuk nanti dapat diputar ulang dan dipelajari kembali oleh pihak mitra .
Selain itu mitra juga berinisiatif untuk membuat grup diskusi sebagai wadah interaksi antara mitra dan peserta lainnya dengan tim abdimas. Grup diskusi akan dibuat untuk memberikan kesempatan peserta melakukan tanya jawab atau pendalaman tentang materi pelatihan dengan tim abdimas.
3.3. Kepakaran dan Pembagian Tugas TIM
Pengusul adalah dosen yang telah memperoleh sertifikasi dosen, sehingga setiap semester pasti akan melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM)/Abdimas. Kegiatan Abdimas yang telah dilakukan tim pengusul sejauh ini adalah kegiatan yang sesuai dengan spesialisasi keahliannya. Pengusul terdiri dari satu orang dosen tetap pada FE UNTAR sebagai ketua dan satu orang anggota dari kalangan mahasiswa dari program studi S1-Akuntansi FE UNTAR. Personil tim pengusul kegiatan Abdimas ini terdiri dari:
1. Dra.Nurainun Bangun, MM, Ak, CA bertindak selaku ketua tim pengusul (Spesialisasi dalam bidang Akuntansi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi; akan menangani dan mengkoordinasikan penyusunan modul kegiatan PKM).
1. Xxxx Xxxxxxx Xxxxxxx/ (Mahasiswa) bertindak selaku anggota tim pengusul (Mahasiswa yang akan membantu hal-hal adminstratif, persiapan kegiatan dan klerikal dari kegiatan Abdimas).
BAB IV. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
4.1. Hasil Kegiatan
Hasil Kegiatan PKM yang telah kami laksanakan dirinci sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Kegiatan PKM. Kegiatan dilaksanakan secara bertahap sejak awal bulan Agustus 2022 (dimulai dengan kegiatan observasi dan penjajagan kepada pengurus RW di lingkungan RW 09 Kelapadua). Kegiatan pelatihan sendiri sudah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2022 bertempat di kantor RW 09 dengan diikuti oleh 20 orang peserta. Kegiatan pelatihan berjalan lancar, tertib dan peserta cukup aktif karena materi pelatihan sangat sesuai dengan kebutuhan para pesera sebagai pelaku UMKM.
2. Target Kegiatan PKM. Target yang cukup tercapai pada kegiatan PKM ini adalah peserta meningkat pemahamannya tentang aplikasi akuntansi sederhana dan pencatatan transaksi secara manual dan sederhana.
3. Materi Penyuluhan.
Pengetahuan yang di transfer kepada mitra meliputi ;
❑ Menjelaskan tentang konsep dasar akuntansi dan pencatatan keuangan UMKM
❑ Dampak yang dialami ketika UMKM mengabaikan pembukuan keuangan.
❑ Menjelaskan tentang kekeliruan masalah keuangan yang sering terjadi pada UMKM
❑ Menjelaskan tentang penyusunan laporan dan pencatatan keuangan sederhana secara manual.
❑ Menjelaskan tentang tahapan-tahapan pembukuan, yang terdiri dari aktivitas mengumpulkan dan memcatat transaksi, mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian.
❑ Membuat Laporan Xxxxxxxx
❑ Memberikan contoh dan latihan dalam penyusunan laporan keuangan sederhana, antara lain membuat lapran arus kas, laporan buku persediaan barang, buku pembelian, buku penjualan, buku biaya, buku utang, buku piutang.
4. Luaran Kegiatan Luaran dari kegiatan ini;
a. Luaran Wajib berupa karya ilmiah berupa paper yang telah dipublikasikan pada Serina 2022
b. Luaran tambahan berupa Hak Kekayaan Intelektual dari Kementrian Hukum Dan Hak Azazi Manusia
c. Impact dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terhadap mitra adalah meningkatnya pemahaman peserta dalam membangun kesadaran dan kemampuan untuk melaksanakan pencatatan keuangan dengan disiplin dan teliti.
4.2. Pembahasan
Memiliki laporan keuangan yang baik, bukan hanya monopoli bisnis besar dengan sistem keuangan yang lebih kompleks, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh semua level bisnis, bahkan UKM atau UMKM. Dengan disiplin membuat pencatatan, diharapkan agar UKM dapat mengoperasikan bisnisnya dengan baik sehingga keuntungan dan kerugian dapat dianalisis.
Selain itu jika memiliki laporan keuangan yang baik, maka akan memudahkan penilaian pihak lain maupun internal perusahaan atas kinerja bisnisnya. Lain halnya jika pelaku UKM masih berskala kecil dan menengah, tentunya laporan keuangan bisa dicoba dalam bentuk sederhana saja.
Pelaksanaan Pengabdian kepada masyarakat ini yang ditujukan kepada mitra pelaku usaha kuliner di Kelurahan Kelapadua, Tangerang sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Pelaku usaha pada umumnya, dan usaha kuliner khususnya selama masa pandemic mengalami pasang surut karena penjualan yang menurun dan otomatis juga mempengaruhi kepada permodalannya. Untuk dapat bangkit kembali mitra memerlukan dukungan dari pihak akademisi atau pihak lainnya yang peduli dengan UMKM. Pencatatan UMKM sangat penting dilakuka dengan disiplin agar perusahaan dapat berkembang dan bertumbuh. Ketika administrasi perusahaan bagus maka akan mudah melakukan sesuatu, misalnya saja unyuk mengaskses dukungan pendanaan dari bank. Sebagian ada yang mendapatkannya dari bantuan pemerintah walaupun jumlahnya sangat kecil. Sebuah bank sebelum meluncurkan bantuan pendanaan kepada sebuah UMKM akan melakukan evaluasi dulu terhadap kinerja perusahaan. Sebagian pelaku usaha tidak dapat mengakses pendanaan dari bank karena belum melaksanakan administrasi akuntansi yang baik sehingga bank belum mengabulkan permohonan pelaku UMKM ini. Sebagian dari pelaku UMKM ini terpaksa mencari sumber
pendanaan lainnya karena membutuhkan tambahan permodalan segera, seperti melakukan pinjaman online yang beresiko tinggi, dan sebagainya. Kegiatan Pengabdian ini memberikan informasi, pengetahuan, dan keterampilan pengelolaan pencatatan akuntansi untuk usaha yang dijalankan agar bisnis tersebut mempunyai prospek yang baik dan mampu bertumbuh, serta dapat lolos dalam mengakses permodalan dari lembaga keuangan.
4.3. Dokumentasi Kegiatan
Berikut ini diperlihatkan dokumentasi/foto kegiatan penyuluhan yang sudah dilaksanakan.
Gambar 2. Dokumentasi Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat
BAB V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Pada saat pelaksanaan kegiatan terlihat antusias peserta yang tinggi dan tim merasa pelatihan ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh pelaku UMKM. Para peserta pelatihan yang masih awam terhadap pembuatan laporan keuangan sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini, karena di era seperti ini pengelolaan keuangan sangatlah penting untuk kinerja UMKM. Selama masa pemantauan peserta pelatihan masih konsisten melakukan pencatatan transaksi keuangan pada usaha yang dijalankan.
5.2. Implikasi
Kegiatan pelatihan yang diadakan di RW 09 Kelapadua ini menjadi kunci dalam memupuk kesadaran UMKM akan pentingnya pembuatan laporan keuangan sebagai sarana penunjang pengelolaan keuangan dan tanggungjawab pelaku UMKM. Pengelolaan keuangan sebagai salah satu cara memberikan informasi bagaimana kinerja usaha UMKM. Oleh sebab itu, implikasi dari pelatihan ini adalah UMKM agar mengimplementasikan pencatatan bisnisnya secara disiplin dan berkelanjutan agar bermanfaat bagi usaha yang dijalankan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada LPPM Universitas Tarumanagara yang sudah mendanai kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
DAFTAR PUSTAKA
Xxxx, X. X., & R.Xxxxxx, X. X. (2019). Pengaruh Pengelolaan Keuangan Dalam Meningkatkan Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM). Jurnal Ekonomi Akuntansi, 4(2), 1–12.
Xxxxxxxx, X. (2019). Peningkatan Keterampilan Akuntansi Berbasis Teknologi InformasiBagi UMKM Batik Cirebon. Jurnal Abdimas, 1(Agustus), 21–27.
Xxxxxxxx, X., Xxxxxxxx, Xxxxxxxxxxx, X., & Xxxxxxxxxxxx, X. (2020). Peningkatan Keahlian Pembukuan UMKM Kuliner Binaan PT Sinar Sosro Cempaka Putih Jakarta. Suluh: Jurnal Abdimas, 2 (Agustus).
Xxxxxxxx, X. (2020). Laporan pengabdian masyarakat.
Mekari. (2022). Cara Membuat Laporan Pencatatan Keuangan Sederhana UMKM. Jurnal Entrepreneur. xxxxx://xxx.xxxxxx.xx/xx/xxxx/xxxx-xxxxx-xxxxxxx-xxxxxxx-xxxxxxxx- sederhana-bagi-ukm/
Xxxxxx, X. (2019). Klasifikasi UKM dan UMKM di. Xxxxxxxxxx.Xx. xxxxx://xxxxxxxxxx.xx/xxxxxxxxx/0000/00/00/xxxxxxxxxxx-xxx-xxx-xxxx-xx-xxxxxxxxx/
Xxxxxxx, X., & Xxxxxxxxx, X. (2021). Faktor-Faktor Yang Menghambat Pertumbuhan Usaha Mikro Jajanan Tradisional di Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen Xxx Xxxxxxxxx, 9(1), 1– 6.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Mitra
Lampiran 2. Peta Lokasi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
19
Lampiran 3. Biodata Dosen Ketua Tim PKM
1. Identitas serta alamat lengkap:
a. Nama Lengkap : Dra. Nurainun Bangun, MM, Ak, CA
b. Xxxxxxx Xxxxxxxxxxx : Lektor Kepala 520
c. NIK : 10191086
d. Bidang Spesialisasi : Akuntansi Keuangan / Akuntansi
Manajemen
e. HP / Email : 081210171998 / xxxxxxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
f. Alamat Rumah : Jl. Xxxx Xxxx Xx.0 Xxxxxx Xxx Xxxxxxxxx
15810
2. Riwayat PenJajangkan
a. Sekolah Dasar : SDN Yandi Meriah, Sumatera Utara, lulus tahun
1979.
b. Sekolah Lanjutan Pertama : SMPN T. Nderket, Sumatera Utara, lulus tahun
1982.
c. Sekolah Lanjutan Atas : SMAN 2 Kodya Binjai, Sumatera Utara, lulus
tahun 1985.
d. Perguruan Tinggi
- Sarjana (S1) : S1 Akuntansi Universitas Syiah Kuala, BPengguna
Aceh, lulus tahun 1990.
- Sarjana (S2) : Magister Manajemen Universitas Tarumanagara,
Jakarta, lulus tahun 1997.
3. Riwayat Pekerjaan :
a. Tahun 1991 s/d sekarang : Sebagai Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Tarumanagara.
b. Tahun 2004 s/d 2008 : Sebagai Ketua Jurusan D3 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara.
c. Tahun 2008 s/d 2012 : Sebagai Ketua Jurusan S1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara.
Demikian semua data yang saya isi dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Jakarta, 30 Desember 2022 Ketua Xxx Xxxxxxxx,
(Dra. Nurainun Bangun, MM, Ak, CA)
Lampiran 4. Biodata Anggota Tim PKM (Mahasiswa)