LAPORAN
KEMENTERIAN LUAR XXXXXX
XXXXXXXX INDONESIA
LAPORAN
KINERJA
2018
DIREKTORAT KSI AMEROP
DITJEN AMERIKA DAN EROPA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ........... iii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tugas dan Fungsi ............................................................................ 1
C. Struktur Organisasi .......................................................................... 2
D. Aspek Strategis Organisasi ............................................................. 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................. 4
A. Rencana Strategis Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa ...................................................
4
B. Perjanjian Kinerja Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa ...................................................
6
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................... 7
A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................. 7
B. Capaian Indikator Kinerja Utama...................................................... 18
C. Analisis Pencapaian Kinerja ........................................................... 19
D. Analisis IKU 1 ........... ....................................................................... 23
E. Kendala Utama IKU 1 ...................................................................... 24
F. Pemecahan Masalah IKU 1 .............................................................. 25
G. Analisis IKU 2 ................................................................................. 25
H. Kendala Utama IKU 2 ...................................................................... 26
I. Pemecahan Masalah IKU 2 .............................................................. 26
J. Analisis IKU 3 .................................................................................. 26
K. Kendala Utama IKU 3....................................................................... 27
L. Pemecahan Masalah IKU 3 .............................................................. 27
M. Analisis IKU 4 .................................................................................. 28
N. Kendala Utama IKU 4 ...................................................................... 29
O. Pemecahan IKU 4............................................................................ 29
P. Analisis IKU 5 .................................................................................. 30
Q. Kendala Utama IKU 5 ..................................................................... 32
R. Pemecahan IKU 5 ........................................................................... 32
S. Akuntabilitas Anggaran Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa.................................................... 34
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 34
LAMPIRAN ........................................................................................................... 35
Matriks Informasi Xxxxxxx Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi beserta kewenangan pengolahan sumber daya dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja selama kurun waktu satu tahun anggaran.
Sesuai Pasal 341 Peraturan Menteri Luar Negeri RI Nomor 02 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan di Amerika dan Eropa
Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa menyelenggarakan fungsi: penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; penyiapan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; dan pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.
Laporan Kinerja Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa tahun anggaran 2018 menggambarkan realisasi dan tingkat capaian kinerja selama satu tahun, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah direncanakan pada dokumen Perjanjian Kinerja.
Kiranya Laporan Kinerja Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa ini dapat memenuhi harapan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Jakarta, 8 Februari 2019 Direktur Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxxxan dan
Antarkawasan Amerika dan Eropa
Xxxxx Xxxxx
NIP. 19680424 199503 1 001
RINGKASAN EKSEKUTIF
Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa menggunakan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama sebagai ukuran keberhasilan kinerja organisasi pada tahun 2018, yaitu: Persentase Kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; dan Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri.
Nilai capaian kinerja utama Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa berdasarkan IKU adalah sebagai berikut: persentase kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa sebesar 156,25%; persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa sebesar 100%; persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa sebesar 100%; persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa sebesar 100%; dan persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri sebesar100%.
Berdasarkan lima IKU tersebut yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa telah berhasil melaksanakan 33 kegiatan, dengan nilai rata-rata capaian kinerja kegiatan sebesar 111,25%. Secara umum, realisasi Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa sesuai target, kecuali persentase kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa yang melampaui target karena terdapat kegiatan tambahan sebagai hasil kesepakatan dari beberapa pertemuan pada tahun berjalan.
Beberapa hal yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan berdasarkan lima IKU pada Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan, antara lain: penundaan jadwal kegiatan dari negara mitra, perubahan konstelasi politik negara dan kawasan, serta tingkat pergantian penugasan staf yang tinggi.
Sebagai langkah antisipasi untuk tahun mendatang, Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa akan terus melakukan pendekatan secara intensif dengan perwakilan dari negara-negara yang menjadi anggota organisasi kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa, serta terus meningkatkan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.
Anggaran untuk pelaksanaan seluruh kegiatan Direktorat Kerja Sama Intrakawasan Amerika dan Eropa sesuai DIPA adalah sebesar Rp. 2.655.338.000,-. Capaian penyerapan anggaran Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa tahun 2018 adalah sebesar 99,99%, dengan nilai realisasi anggaran sebesar Rp. 2.655.026.032.
Jakarta, Februari 2019
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Pasal 341 Peraturan Menteri Luar Negeri RI Nomor 02 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan di Amerika dan Eropa.
Sesuai Pasal 342 ketentuan tersebut, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa;
d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa;
e. Penyiapan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri pada lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Pasal 343 Peraturan Menteri Luar Negeri RI Nomor 02 Tahun 2016, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa terdiri atas 4 (empat) Subdirektorat, 1 (satu) Subbagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional, yang mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Subdirektorat I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 343 huruf a, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam kerangka kerja sama dengan Uni Eropa.
b. Subdirektorat II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 343 huruf b, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam kerangka kerja sama dengan ASEM, Energy Charter, CERN, Energy Community, Eureka, European Science and Technology, dan COST.
c. Subdirektorat III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 343 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam kerangka kerja sama dengan FEALAC, Pacific Alliance, ALBA, UNASUR, MERCOSUR, OAS, CARICOM, SICA, ALADI, PARLACEN, CELAC, NAFTA dan organisasi kerja sama lainnya di kawasan Amerika.
d. Subdirektorat IV sebagaimana dimaksud dalam Pasal 343 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam kerangka kerja sama dengan MIKTA, EFTA, Community of Democracies, OECD, Council of Europe, AER, NORDIC Council, Council of Baltic States, CIS, Commonwealth of Nations, CPLP, OIF, Arctic Council, Antarctic Treaty System, NATO, CSTO, OSCE, GUAM, AITIC, Eurasian Economic Union, Union for the Mediterranean, dan organisasi kerja sama lainnya di kawasan Eropa.
e. Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 343 huruf e, mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Direktorat.
f. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 343 huruf f, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa terdiri dari 4 (empat) Eselon III, 1 (satu) Eselon IV dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Kepala Subbagian Tata Usaha
Fungsional Diplomat Utama Fungsional Diplomat Madya
Fungsional Diplomat Muda dan Fungsional Diplomat Pertama
Fungsional Diplomat Muda dan Fungsional Diplomat Pertama
Fungsional Diplomat Muda dan Fungsional Diplomat Pertama
Fungsional Diplomat Muda dan Fungsional Diplomat Pertama
Kepala Subdirektorat IV
Kepala Subdirektorat III
Kepala Subdirektorat II
Kepala Subdirektorat I
Direktur
Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
Bagan Struktur Organisasi Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa Sesuai Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 02 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri
D. Aspek Strategis Organisasi
Terdapat peningkatan kerja sama intrakawasan dan antarkawasan dalam kerangka hubungan Indonesia-Uni Eropa (UE), Indonesia-Asia Europe Meeting (ASEM), Indonesia-European Free Trade Association (EFTA) serta kerja sama dengan kawasan Amerika Latin melalui Forum for East Asia – Latin America Cooperation (FEALAC), Pacific Alliance (Aliansi Pasifik), Xx Xxxxxxx Común del Sur (MERCOSUR) dan Caribbean Community (CARICOM). Indonesia juga telah menunjukkan kepemimpinan maupun partisipasi aktif dalam berbagai forum kerja sama tersebut sehingga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan hubungan kedua belah pihak.
Dalam lingkup eksternal, perkembangan tersebut telah membawa pengaruh positif dalam meningkatkan kerja sama yang lebih luas, bersahabat/kemitraan dan strategis antara Indonesia dengan negara-negara mitra untuk memajukan kepentingan nasional. Sedangkan untuk lingkup internal, perkembangan tersebut juga semakin menonjolkan profil potensi berbagai aspek dalam negeri ke tingkat internasional termasuk mendorong upaya ekspansi global para pelaku bisnis nasional di Indonesia. Dalam kaitan ini, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa senantiasa melakukan terobosan kreatif dan inovatif dengan melibatkan stakeholders dalam negeri maupun luar negeri sehingga tugas dan fungsi yang telah ditetapkan berjalan dengan baik serta dapat dijadikan posisi prioritas dan strategis dalam melaksanakan politik luar negeri dan hubungan luar negeri RI selanjutnya.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kerjasama serta hubungan intrakawasan dan antarkawasan, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa juga terus meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya, pengadaan sarana dan prasarana serta meningkatkan koordinasi antara satuan kerja Kementerian Luar Negeri maupun dengan K/L terkait. Dengan terciptanya peningkatan hubungan dan kerja sama intrakawasan dan antarkawasan melalui kompetensi staf, koordinasi/kerjasama antar-satuan kerja/instansi dan tersedianya sarana dan prasarana yang baik, maka misi Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa diharapkan tercapai secara optimal.
Indonesia telah dan akan selalu menjadi mitra aktif yang memberikan kontribusi penting bagi masing-masing organisasi regional melalui berbagai program, inisiatif dan prakarsa. Hal tersebut terus dilakukan untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi Indonesia, khususnya dalam hubungan kerjasama ekonomi, guna memperoleh manfaat yang besar dari kerja sama regional untuk mendukung pembangunan nasional.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa merupakan penjabaran dari Renstra Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Tahun 2015-2019 yang juga merupakan penjabaran dari Renstra Kementerian Luar Negeri 2015-2019. Xxxxxxx Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa 2015-2019 dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Visi Kementerian Luar Negeri
"Terwujudnya Wibawa Diplomasi Guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat"
Misi Kementerian Luar Negeri
1. Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negara maritim dalam kerja sama internasional untuk memajukan kepentingan nasional.
2. Memantapkan peran Kementerian Luar Negeri sebagai penjuru pelaksana hubungan luar negeri dengan dukungan dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan nasional.
3. Mewujudkan kapasitas Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI yang mumpuni.
Visi Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa
“Terwujudnya Wibawa Diplomasi di Kawasan Amerika dan Eropa Guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat”
Misi Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa
1. Meningkatkan peran Indonesia sebagai negara middle power dalam kerja sama bilateral dan regional di kawasan Amerika dan Eropa untuk memajukan kepentingan nasional.
2. Memperkuat diplomasi maritim di kawasan Amerika dan Eropa.
3. Meningkatkan diplomasi ekonomi di kawasan Amerika dan Eropa.
4. Mendorong tindak lanjut kerja sama Indonesia dengan negara-negara dan organisasi regional di kawasan Amerika dan Eropa yang didukung oleh seluruh pemangku kepentingan nasional.
5. Memperkuat organisasi, manajemen dan kualitas Sumber Daya Manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa.
Visi Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa “Terwujudnya Wibawa Diplomasi dalam Forum Kerja Sama Regional serta Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa Guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat”
Misi Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
1. Meningkatkan peran Indonesia sebagai negara middle power dalam kerja sama
regional serta intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa mewujudkan kepentingan nasional.
Memperkuat diplomasi maritim dalam forum kerja sama regional intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa.
Meningkatkan diplomasi ekonomi dalam forum kerja sama regional intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa.
untuk
2.
serta
3.
serta
4. Mendorong tindak lanjut kerja sama regional serta intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa yang didukung oleh seluruh pemangku kepentingan nasional.
Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa
Peran Indonesia di kawasan Amerika dan Eropa yang meningkat
Sasaran Strategis Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
Peran Indonesia dalam forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan di kawasan Amerika dan Eropa yang meningkat
IKU Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
1. Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa.
2. Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri.
3. Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarawasan Amerika dan Eropa.
4. Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa.
5. Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa.
DIPA Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
Rp. 2.655.338.000,-
Program Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa.
5
B. Perjanjian Kinerja Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
DIREKTORAT KERJA SAMA INTRAKAWASAN DAN ANTARKAWASAN AMERIKA DAN EROPA
No | Sasaran Program/Kegiatan | Indikator Kinerja | Target |
(1) | (2) | (3) | (4) |
1. | Kepemimpinan Indonesia yang berpengaruh dalam kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 80% |
2. | Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri | 100% |
3. | Diplomasi Maritim dan Polkam yang kuat melalui kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 100% |
Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 100% | ||
4. | Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat di melalui kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 100% |
Kegiatan Anggaran
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Rp. 2.655.338.000
Melalui Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi Gambaran Umum
Sejalan dengan kebijakan Pemerintah RI untuk menerjemahkan kedekatan hubungan politik antara Indonesia dengan negara-negara mitra menjadi kedekatan dari segi ekonomi, maka kebijakan tersebut diwujudkan dalam bentuk intensifikasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kerja sama perdagangan, pariwisata, investasi dengan negara-negara mitra di kawasan Amerika dan Eropa.
Selain itu, menindaklanjuti arahan Presiden RI untuk meningkatkan ekspor dan investasi serta mengembangkan potensi pasar non tradisional Indonesia khususnya Amerika Latin, maka salah satu fokus program Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa adalah peningkatan engagement dengan beberapa organisasi regional di kawasan Amerika Latin selain pelaksanaan program-program prioritas lainnya.
Pada tahun anggaran 2018, Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa telah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam lingkup kerja sama intrakawasan dan antarkawasan secara berkesinambungan. Untuk tahun 2018, capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) “Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa” sebesar 125%, yaitu realisasi 100% dari target 80%; “Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri” sebesar 100% dari target 100%; “Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia bidang kemaritiman yang diterima di kawasan Amerika dan Eropa” sebesar 100% dari target 100%; “Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia bidang polkam yang diterima di kawasan Amerika dan Eropa” sebesar 100% dari target 100%; serta “Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang diterima di kawasan Amerika dan Eropa” sebesar 100% dari target 100%. Realisasi anggaran keuangan adalah sebesar 99,99% atau Rp 2.655.026.032 dari DIPA 2018 sebesar Rp. 2.655.338.000.
Dari seluruh perencanaan kegiatan tahun 2018, terdapat beberapa kegiatan yang tidak terlaksana, yaitu:
1. 3rd RI-EU Ministerial Strategic Dialogue
Kegiatan tidak terlaksana dikarenakan tidak adanya kesesuaian jadwal antara Menteri Luar Negeri kedua belah pihak untuk kegiatan dimaksud. Namun demikian, kedua Menteri Luar Negeri telah bertemu dalam berbagai kesempatan di tahun 2018, diantaranya ASEAN Foreign Ministerial Meeting di Singapura dan Women's Foreign Minister Meeting di Montreal, Kanada.
Sebagai kegiatan pengganti, Direktorat KSIA Amerika dan Eropa telah menyelenggarakan 3rd RI-EU Political Dialogue di Jakarta, tanggal 29 November 2018 pada tingkat Eselon I untuk membahas isu-isu strategis yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.
2. 2nd RI-EU Working Group on Development Cooperation (WGDC)
Kegiatan tidak terlaksana mengingat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI selalu focal point WGDC saat ini sedang fokus untuk menyelesaikan interim report mengenai kerja sama pembangunan.
Selanjutnya, anggaran kegiatan dimaksud dialihkan untuk membiayai ASEM SOM Retreat, di Zurich, Swiss, tanggal 3-4 Mei 2018, yang merupakan kegiatan yang tidak direncanakan sebelumnya dan merupakan inisiatif baru yang muncul di tahun berjalan mengingat terdapat kepentingan untuk melakukan pembahasan lebih intensif atas isu-isu tertentu dalam sebuah pertemuan khusus.
ASEM SOM Retreat selanjutnya dimanfaatkan oleh Delegasi RI untuk menyuarakan berbagai isu yang menjadi kepentingan Indonesia seperti counter- terrorism, kerja sama ekonomi dan kerja sama maritime.
3. ASEM Social Media Influencer
Kegiatan tidak terlaksana karena belum adanya mitra ASEM yang menyatakan minat menjadi co-sponsor. Meskipun tidak berpengaruh terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat KSIA Amerika dan Eropa, namun hal ini menjadi evaluasi tersendiri mengenai perlunya meningkatkan diseminasi dan pemahaman kepada counterpart mengenai konsep kegiatan serta lebih meningkatkan penjajakan terhadap counterpart yang ditargetkan menjadi co-sponsor.
Selama tahun 2018, terdapat peningkatan pelaksanaan hubungan kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa antara Indonesia dengan UE, ASEM, FEALAC, MERCOSUR, Aliansi Pasifik, CARICOM maupun EFTA. Dalam berbagai kerja sama organisasi regional tersebut, Indonesia telah menunjukkan peran aktif dengan memprakarsai program-program yang mengarah pada manfaat bersama yang juga sejalan dengan kepentingan Indonesia.
Peningkatan kerja sama di berbagai bidang antara RI dengan organisasi-organisasi regional di kawasan Amerika dan Eropa dilakukan antara lain melalui penyelenggaraan koordinasi, komunikasi dan inisiatif kegiatan bersama dengan mitra-mitra di kawasan tersebut.
Dalam konteks hubungan RI-UE, pada tanggal 11 Desember 2018, di Brussel, telah diselenggarakan the 3rd Indonesia – EU Joint Committee. Joint Committee merupakan mekanisme yang dibentuk oleh RI-UE untuk memantau, mengevaluasi dan memberikan arahan kerja sama bilateral RI-UE secara menyeluruh. Pertemuan mencatat kemajuan implementasi Indonesia-EU Partnership and Cooperation Agreement (PCA) di bidang kerja sama keamanan, pemajuan HAM, lingkungan dan perubahan iklim, perdagangan, implementasi Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) Licence dan penerbangan.
Perundingan perdagangan RI-UE dalam kerangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) juga telah mencatat langkah maju dan telah dilaksanakan dalam 6 (enam) putaran perundingan. Dalam perundingan putaran ke-6 di Palembang, 15-19 Oktober 2018, telah dicapai kemajuan dalam beberapa ketentuan terkait right to regulate, fair and equitable treatment, subrogation, denial of benefit, capital movement, serta annex on expropriation.
Terkait kerja sama bidang politik, melalui penyelenggaraan 8th RI-EU Human Rights Dialogue, di Jakarta, 1 Februari 2018, kedua pihak sepakat antara lain untuk meningkatkan kesepahaman dalam isu hukuman mati.
Sebagai forum kerja sama di kawasan Asia dan Eropa, Indonesia melihat ASEM merupakan salah satu forum penting untuk memajukan kepentingan Indonesia. Dalam kaitan ini, sebagai tindak lanjut dari penyelenggaraan ASEM Transport Ministers’ Meeting ke-4 (ASEM TMM4) di Bali, tanggal 4 September 2017, Indonesia telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEM Transport Senior Officials’ Meeting (ASEM TSOM) di Medan, 18-19 Juli 2018. Dalam ASEM TSOM tersebut, Indonesia telah menyampaikan paragraf masukan dari sektor transportasi untuk outcome document KTT ke-12 ASEM. Indonesia juga telah berhasil memasukkan usulan mengenai pentingnya dialog antaragama sebagai salah satu faktor pengembangan konektivitas antara Asia dan Eropa dalam salah satu paragraf Chair’s Statement KTT ke-12 ASEM di Brussel, 15-19 Oktober 2018.
Indonesia juga konsisten dalam menyuarakan pentingnya keterlibatan pemuda dalam proses ASEM, yang juga merupakan tindak lanjut dari masuknya isu kepemudaan usulan Indonesia dalam list of tangible cooperation ASEM.
Dalam kerangka kerja sama dengan organisasi regional di kawasan Amerika Latin, salah satu isu yang menonjol adalah komitmen Indonesia untuk meningkatkan engagement di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan perdagangan. Menindaklanjuti arahan Presiden RI untuk meningkatkan ekspor dan investasi serta mengembangkan potensi pasar non tradisional Indonesia khususnya Amerika Latin, pada tanggal 17 September 2018 Menteri Luar Negeri RI telah mengirimkan surat kepada Menteri Perdagangan RI mengenai pembukaan perundingan perdagangan RI dengan organisasi regional di kawasan Amerika Latin. Pembukaan perundingan perdagangan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi salah satu kendala utama dalam hubungan perdagangan RI dengan kawasan Amerika Latin selama ini yaitu penerapan tarif yang tinggi bagi produk Indonesia. Dalam kaitan ini, Kementerian Luar Negeri telah menjajaki kemungkinan pembukaan perundingan perjanjian perdagangan dengan MERCOSUR, Aliansi Pasifik dan CARICOM.
Terkait MERCOSUR, terbuka peluang bagi pembentukan perjanjian perdagangan Indonesia–MERCOSUR, mengingat MERCOSUR telah menyampaikan keinginan untuk membentuk perjanjian perdagangan dengan negara-negara ASEAN. Hal ini kembali dipertegas oleh Menteri Luar Xxxxxx Xxxxxxx, H.E. Mr. Xxxxxxx Xxx Xxxxx, saat serah terima keketuaan (President Pro Tempore) MERCOSUR dari Paraguay ke Uruguay pada bulan Juni 2018. Pada kesempatan tersebut, Menteri Luar Xxxxxx Xxxxxxx menyampaikan bahwa salah satu fokus keketuaan Uruguay dalam MERCOSUR adalah mendorong proses PTA/FTA dengan negara-negara di kawasan lain, termasuk Indonesia.
Berdasarkan koordinasi dengan K/L terkait, Kementerian Perdagangan menyampaikan rekomendasi positif bagi rencana pembentukan pembentukan perjanjian perdagangan antara Indonesia – MERCOSUR dimaksud.
Terkait Aliansi Pasifik, mempertimbangkan komitmen Aliansi Pasifik untuk membuka pasar domestiknya menjadi pasar terbuka, terdapat peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasarnya ke kawasan Aliansi Pasifik. Dalam kesempatan pertemuan bilateral Delegasi RI dengan Delegasi Meksiko dan Delegasi Peru disela-sela Meeting of Council of Ministers of the Pacific Alliance with the Observer States, di Puerto Vallarta, Xxxxxxx, Xxxx 2018, Delegasi RI telah menyampaikan minat Pemerintah RI untuk menjajaki kemungkinan bergabung sebagai associate member Aliansi Pasifik.
Sebagai catatan, wacana associate member merupakan mekanisme untuk perundingan perdagangan berstandar tinggi.
Untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia-Aliansi Pasifik serta sebagai tahapan menuju pembentukan perjanjian perdagangan Indonesia-Aliansi Pasifik, pada tanggal 26 Oktober 2018, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa telah menyelenggarakan “Indonesia – Pacific Alliance Business Forum” disela-sela penyelenggaraan 33rd Trade Expo Indonesia di BSD City, Tangerang. Kegiatan diselenggarakan bekerja sama dengan Perwakilan RI di negara-negara anggota Aliansi Pasifik, Kedutaan Besar negara-negara anggota Aliansi Pasifik di Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Dalam Business Forum tersebut diselenggarakan Business Matching antara pebisnis Indonesia dengan pebisnis negara-negara Aliansi Pasifik.
Terkait dengan CARICOM, Indonesia melalui KBRI Paramaribo yang wilayah akreditasinya merangkap Guyana menerima tawaran dari CARICOM mengenai akreditasi pada CARICOM, yaitu pembukaan hubungan dalam tataran diplomatik yang berbentuk kerja sama, kolaborasi dan konsultasi secara formal.
Berdasarkan konsultasi dan proses internal maupun eksternal, pada tanggal 2 Mei 2018, Duta Besar RI Paramaribo secara resmi telah melakukan penyerahan kredensial kepada Sekretaris Jenderal CARICOM. Akreditasi Indonesia pada CARICOM dapat memberikan manfaat di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Indonesia dapat memanfaatkan hubungan dengan CARICOM untuk membantu mengupayakan dukungan pencalonan Indonesia pada organisasi internasional dari negara-negara anggota CARICOM.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan engagement Indonesia di kawasan CARICOM, pada tanggal 25 Oktober 2018, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa telah menyelenggarakan “Indonesia – CARICOM Economic Seminar” disela-sela penyelenggaraan 33rd Trade Expo Indonesia di BSD City, Tangerang. Kegiatan diselenggarakan bekerja sama dengan Perwakilan RI di negara-negara anggota CARICOM, Kedutaan Besar negara anggota CARICOM di Jakarta, KADIN serta APINDO.
Sebagai satu-satunya mekanisme kerja sama regional antara kawasan Asia Timur dengan Amerika Latin, FEALAC menjadi salah satu target potensial untuk pengembangan kerja sama dengan negara-negara Amerika Latin melalui peran aktif Indonesia. Selama tahun 2018, peran aktif Indonesia antara lain adalah menjadi Co- Chairs Working Group on Culture, Youth, Gender and Sports periode 2017-2019 bersama dengan Ekuador. Dalam periode keketuaan tersebut, Indonesia telah meresmikan FEALAC Youth Center yang berlokasi di salah satu ruangan di Bandung Creative Hub pada tanggal 19 Januari 2018 dan selanjutnya telah melaksanakan beberapa kegiatan dengan melibatkan partisipasi dari Kedutaan Besar negara-negara anggota FEALAC di Jakarta.
19th FEALAC Senior Officials’ Meeting yang dilaksanakan di Vientiane, Laos, tanggal 19-22 November 2018 telah menyepakati proposal yang diajukan Indonesia mengenai FEALAC Day yang bertujuan untuk memperingati pembentukan FEALAC dan meningkatkan FEALAC awareness kepada stakeholders dalam negeri maupun luar negeri. Pertemuan juga menyepakati usulan Indonesia mengenai penyelenggaraan business forum disela-sela FEALAC Foreign Ministers’ Meeting.
Terkait EFTA, kemajuan besar berhasil dicapai pada tahun 2018 dengan diselesaikannya perundingan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) atau disingkat “IE- CEPA” (Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement).
Pada tanggal 23 November 2018, bertempat di Sekretariat EFTA, Swiss, Jenewa, Indonesia dan empat negara anggota EFTA (Swiss, Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia) telah menandatangani pernyataan bersama tentang IE-CEPA. Sebagai tindak lanjut, pada tanggal 16 Desember 2018, bertempat di kantor Kementerian Perdagangan RI, telah dilakukan penandatanganan dokumen naskah perjanjian IE- CEPA oleh Menteri Perdagangan RI, Xxxxxxxxxxxx Xxxxxx; Federal Councillor and Head of the Federal Department of Economic Affairs, Education and Research Swiss, Xxxxxx Xxxxxxxxx-Xxxxxx; Minister of Foreign Affairs, Justice and Culture Liechtenstein, Xxxxxxx Xxxxx; State Secretary /Deputy Trade Minister Kerajaan Xxxxxxxx, Xxxxxx Xxxxxxxx-Dimonsen; serta Duta Besar Islandia/Kepala Protokol Negara, Xxxxxx Xxxxxxxxx.
Penandatanganan tersebut menandai selesainya perundingan perjanjian perdagangan barang, jasa, dan investasi antara Indonesia dan EFTA. Melalui perjanjian ini, Indonesia akan mendapatkan manfaat di sektor perdagangan, jasa, dan investasi. EFTA akan menjadi pintu masuk produk-produk ekspor unggulan Indonesia, salah satunya minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya. Selama beberapa waktu terakhir, CPO menemui kesulitan untuk memasuki pasar UE karena adanya kampanye negatif dan kebijakan UE yang mengeluarkan CPO dari daftar energi terbarukan.
Dalam hal pembentukan IE-CEPA, Kementerian Perdagangan RI berperan sebagai lead-institution bagi pihak Indonesia. Sedangkan Kementerian Luar Negeri RI terlibat dalam perundingan untuk masalah Intelectual Property Right (IPR), Cooperation and Capacity Building (CCB) dan Trade in Goods (TiG).
Xxxxxx Xxxxxan Kinerja Direktorat Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxxxan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Subdirektorat I
Kerja sama yang menonjol antara RI-UE utamanya terlihat pada kemajuan perundingan perdagangan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Cooperation (IEU-CEPA) yang hingga tahun 2018 telah memasuki putaran ke-6. Pada akhir tahun 2018, kedua pihak telah menyelenggarakan the 3rd Indonesia–EU Joint Committee yang mencatat kemajuan implementasi Indonesia-EU Partnership and Cooperation Agreement (PCA) di bidang kerja sama keamanan, pemajuan HAM, lingkungan dan perubahan iklim, perdagangan, implementasi FLEGT Licence dan penerbangan.
a. 4th Round of Negotiation on RI-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (Rangkaian Negotiation on RI-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement), Solo, 19-23 Februari 2018
Kedua pihak berhasil meningkatkan pemahaman dan confidence building measures
dalam perundingan.
b. 8th RI-EU Human Rights Dialogue, Jakarta, 1 Februari 2018
Indonesia dan UE sepakat memberikan perhatian penuh pada transparasi dan kesepahaman dalam isu hukuman mati, kebebasan menyampaikan pendapat dan berkumpul dan perlindungan terhadap perempuan dan anak
c. Senior Official Meeting (SOM) Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke-15, Putrajaya, Malaysia, 26 Februari 2018
Indonesia berhasil menyampaikan gagasan kepada CPOPC untuk menguatkan upaya bersama dalam menghadapi tantangan terhadap diskriminasi sawit di Uni Eropa khususnya terkait rencana kebijakan Renewable Energy Directive II.
d. 5th Round of Negotiations on RI-EU CEPA (Rangkaian Negotiation on RI-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement), Brussel, 9-13 Juli 2018
Kedua pihak sepakat memperdalam pembahasan aspek akses pasar dari government procurement. Telah disusun consolidated text untuk provisi usulan kedua pihak terkait Chapter Trade and Sustainable Development (TSD). Disepakati perundingan putaran ke-6 di Indonesia pada 15-19 Oktober 2018.
e. Indonesia-European Union 2nd High Level Dialogue on Fisheries and Maritime Issues, 27 September 2018
Pertemuan telah membahas perkembangan kebijakan perikanan dan kemaritiman Indonesia dan UE, kerja sama regional serta kerja sama tingkat global. Kedua pihak sepakat menegosiasikan peningkatan kuota tuna RI ke pasar UE. Kedua pihak sepakat melakukan kerja sama untuk memastikan mutu ekspor hasil perikanan RI sesuai dengan standar UE.
f. Perundingan Putaran ke-6 Indonesia – EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Palembang, 15-19 Oktober 2018
Perundingan mencapai kemajuan di beberapa ketentuan terkait right to regulate, fair and equitable treatment, subrogation, denial of benefit, capital movement serta annex on expropriation. Perundingan juga menyepakati subparagraf 1 (Article X.15 Protection of Technological Measures) dan subparagraf 1 (Article X.47 General Provision).
g. 3rd Indonesia-EU Political Dialogue, Jakarta, 29 November 2018
Pertemuan membahas isu-isu multilateral dan regional yang menjadi perhatian bersama antara lain Korea Utara, Palestina, Myanmar, Iran dan prioritas Indonesia pada keanggotaan tidak tetap DK PBB. Kedua pihak menunjukkan minat yang sama untuk berkolaborasi pada DK PBB, mengingat Belgia dan Jerman juga akan menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode yang sama dengan Indonesia.
h. 3rd Indonesia-EU Security Dialogue, Jakarta, 29 November 2018
Kedua pihak sepakat mengembangkan inisiatif kerja sama konkrit yang akan diimplementasikan pada 2019 antara lain:
• penyelenggaraan workshop on drugs rehabilitation;
• peningkatan status RI dari observer menjadi planner pada program European Union Naval Force ATALANTA;
• penjajakan kerja sama capacity building bagi komponen sipil pada peace keeping missions;
• pertukaran dosen dan joint research Universitas Pertahanan RI dan European Defense and Security College
i. 3rd Indonesia – EU Joint Committee, Brussel, 11 Desember 2018
Pertemuan mencatat kemajuan implementasi Indonesia-EU Partnership and Cooperation Agreement (PCA) di bidang kerja sama keamanan, pemajuan HAM, lingkungan dan perubahan iklim, perdagangan, implementasi FLEGT-Licence, dan penerbangan. Pertemuan juga mencatat usulan-usulan baru penjajakan kerja sama antara lain di bidang pariwisata, perlindungan data personal dan information society, kerja sama hukum serta dan pengembangan ruang lingkup kerja sama di bidang riset dan teknologi.
Subdirektorat II
Untuk tahun 2018, kiprah Indonesia pada ASEM dicerminkan melalui beberapa kegiatan utama yaitu SOM ASEM, ASEM Transport Senior Officials’ Meeting (TSOM), KTT ASEM dan ASEM PassionPreneur Workshop.
a. ASEM Day, Jakarta, 26 Maret 2018
Direktorat KSIA Amerika dan Eropa bekerja sama dengan BINUS University dan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam telah menyelenggarakan ASEM Day 2018 di Kampus Anggrek BINUS, Kebon Jeruk, Jakarta, 26 Maret 2018.
Pada ASEM Day, telah terjadi interaksi antara pemuda Indonesia dengan diplomat negara-negara mitra ASEM sehingga ASEM Day telah memperkuat people-to- people contact kawasan Asia dan Eropa, selain meningkatkan awareness masyarakat Indonesia khususnya para pemuda terhadap ASEM dan peran Indonesia di ASEM.
b. ASEM SOM Retreat, Zurich, 3-4 Mei 2018
Delegasi Indonesia telah menyuarakan kepentingan Indonesia mengenai pentingnya keterlibatan pemuda dalam proses ASEM. Kepentingan Indonesia lainnya seperti isu-isu counter-terrorism, kerja sama ekonomi, dan kerja sama maritim juga disetujui oleh mitra ASEM lainnya dalam diskusi mengenai topik-topik yang akan diangkat pada outcome document KTT ke-12 ASEM.
c. 1st ASEM SOM Pra KTT, Wina, 28-29 Juni 2018
Indonesia telah menyampaikan masukan terkait elemen yang perlu masuk dalam outcome document KTT ke-12 ASEM, antara lain ocean governance and maritime security, sustainable economic growth, SMEs, gender equality, vocational training, creative economy, drug trafficking, exchange of students, youth.
d. 38th ASEF Board of Governors' Meeting, Bucharest, 5-9 Juni 2018
e. 39th ASEF Board of Governors' Meeting, Singapura, 20-24 November 2018
Salah satu wujud peran aktif Indonesia dalam ASEM adalah menjadi Ketua Finance & Audit Committee yang dijabat oleh Duta Besar Xxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxx, yang juga merupakan Gubernur Indonesia pada Dewan Gubernur ASEF. Duta Besar
Xxxxxxx juga menjadi anggota Executive Committee Dewan Gubernur ASEF. Pertemuan XXXX XXX pada tahun 2018 telah menyetujui laporan keuangan ASEF (audited) tahun 2017 dan berbagai proposal proyek ASEF untuk tahun 2019.
f. ASEM Transport Senior Officials’ Meeting, Medan, 18-19 Juli 2018
Masukan Indonesia mengenai sektor transportasi untuk salah satu paragraf dalam outcome document KTT ke-12 ASEM telah disepakati oleh Pertemuan untuk disampaikan lebih lanjut pada ASEM SOM di Tokyo, September 2018.
g. Outreach ASEM dan UE termasuk Diplomasi Penguatan ISPO, Pekanbaru, 5 September 2018
Workshop sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman para mahasiswa mengenai ASEM dan UE, termasuk mengenai peran aktif Indonesia dalam organisasi regional dimaksud dan pemanfaatan secara optimal dari keikutsertaan Indonesia dalam kedua organisasi regional tersebut.
h. 2nd ASEM SOM Pra KTT, Tokyo, 12-14 September 2018
Elemen-elemen yang diusulkan Indonesia telah terakomodasi dengan memadai di draf terakhir outcome documents KTT ke-12 ASEM, antara lain:
• key messages dari hasil ASEM TSOM;
• rujukan mengenai perlunya memperbaiki berfungsinya mekanisme di ASEM untuk meningkatkan visibility dan dampaknya pada tingkat akar rumput; dan
• rujukan yang kuat mengenai multilateralisme
i. ASEM Passionpreneur Workshop 2018, 5-7 Desember 2018
16 peserta dari berbagai daerah di Indonesia menerima pelatihan kewirausahaan dari ahli dan praktisi sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan kompetisi ASEM Passionpreneur Challenge tahun 2016.
j. Rangkaian Pertemuan KTT ke-12 ASEM, Brussel, 15-19 Oktober 2018
Elemen-elemen yang diusulkan/didukung Indonesia telah terakomodasi dengan memadai di Chair’s Statement final, antara lain:
• Key messages dari hasil ASEM TSOM yang diselenggarakan di Xxxxx, Xxxx 2018, telah tercermin dalam paragraf 22.
• Pentingnya dialog antaragama sebagai salah satu faktor pengembangan konektivitas antar Asia dan Eropa telah tercantum dalam paragraf 30.
Subdirektorat III
Pada tahun 2018, Indonesia telah melakukan beberapa kegiatan, yaitu:
a. Peresmian FEALAC Youth Center (FEALAC Youth Forum), Bandung, 19 Januari 2018
Sebagai salah satu hasil 8th FEALAC Foreign Ministers’ Meeting di Busan, Korea Selatan, FEALAC Youth Center yang merupakan usulan Indonesia telah diresmikan pada tanggal 19 Januari 2018 oleh Walikota Bandung dan Direktur KSIA Amerika
dan Eropa. Selanjutnya FEALAC Youth Center, yang menempati ruangan di Bandung Creative Hub (BCH), akan menjadi host bagi kegiatan kepemudaan FEALAC di berbagai bidang yang bertujuan memperat hubungan antar-bangsa dari kawasan Asia Timur dan Amerika Latin.
b. Diskusi Kewirausahaan dan Kamis Inggris di FEALAC Youth Center (FEALAC Youth Forum), Bandung, 22 Maret 2018
Indonesia menginisiasi kegiatan dalam kerangka FEALAC Youth Center yang bermanfaat bagi para pemuda FEALAC, antara lain melalui kegiatan Diskusi Kewirausahaan dan Pelatihan Bahasa “Kamis Inggris” melalui sarana online dan offline activities. Berbagai kegiatan tersebut merupakan bagian dari laporan dan pertanggungjawaban Indonesia dalam forum FEALAC.
c. FEALAC Coordination & Working Group Meeting back-to-back dengan 8th FEALAC Seminar on Cyber Secretariat Workshop, Gwangju, 10-11 April 2018
Delegasi Indonesia telah menyampaikan perkembangan proyek inisiasi Indonesia yaitu FEALAC Youth Center dan rencana kolaborasi dengan negara-negara anggota FEALAC. Selain itu, delegasi Indonesia juga menyampaikan kembali usulan untuk penyelenggaraan FEALAC Day yang disambut baik oleh negara- negara anggota.
d. FEALAC Trade Regulation Database, Jakarta, 10-11 April 2018
Direktorat KSIA Amerika dan Eropa telah menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan proyek yang diinisiasi oleh Indonesia, yaitu FEALAC Trade Regulation Database dan FEALAC Youth Centre. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, laman FEALAC Trade Regulation Database diusulkan untuk diperbarui secara berkala dan K/L terkait dapat mendiseminasikan laman ini kepada stakeholders dalam negeri maupun luar negeri.
e. Peresmian mural di FEALAC Youth Center, Bandung, 7 September 2018, dan Taman Xxxxxx Xxxxxxx, Jakarta, 10 September 2018
Kontribusi mural untuk FEALAC Youth Center dari Kedubes Kolombia di Jakarta diharapkan menjadi pemicu semangat bagi kaum muda FEALAC untuk memunculkan berbagai gagasan kreatif bagi kemajuan FEALAC dan masyarakat internasional.
f. 3rd Meeting of the Council of Ministers of the Pacific Alliance with the Observer States, Puerto Vallarta, Meksiko, 23-24 Juli 2018
• Indonesia menyampaikan intervensi pada Sesi Diskusi Panel bertemakan “The Role of the Pacific Alliance as Free Trade Promoter” mengenai peluang besar Indonesia menjadi mitra kerja sama Aliansi Pasifik dan kesiapan Indonesia untuk membuka hubungan lebih luas dengan Aliansi Pasifik.
• Meksiko dan Peru menyambut baik minat Indonesia untuk menjadi associate member Aliansi Pasifik yang disampaikan dalam pembicaraan bilateral antara Ketua Delegasi RI dengan delegasi kedua negara.
g. Pertemuan dengan Delegasi Uruguay (President Pro Tempore MERCOSUR), Puerto Vallarta, Meksiko, 23-24 Juli 2018
Delegasi Indonesia telah menerima konfirmasi komitmen Uruguay selaku ketua MERCOSUR saat ini untuk mendorong proses negosiasi PTA/FTA dengan Indonesia.
h. 19th FEALAC Senior Officials’ Meeting, Vientiane, Laos, 19-22 November 2018
• Indonesia menjadi co-chair pada Working Group on Culture, Youth, Gender and Sports.
• Pertemuan menyepakati usulan Indonesia tentang FEALAC Day dan penyelenggaraan FEALAC Business Forum secara reguler di sela-sela FEALAC Foreign Ministers’ Meeting yang diharapkan dapat dimulai pada FMM ke-9 tahun 2019.
i. Kunjungan ke FEALAC Youth Center dan pertemuan dengan Pemerintah Kota Bandung, 3-4 November 2018
• Selesainya kegiatan pengajaran bahasa Spanyol bekerja sama dengan Kedubes Kolombia di Jakarta.
• Komitmen Pemkot Bandung c.q. Dinas Pemuda dan Olahraga dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk terus mendukung kegiatan FEALAC Youth Center.
j. Indonesia-CARICOM Economic Seminar, BSD City, Tangerang, 25 Oktober 2018
Networking session berhasil mempertemukan beberapa perusahaan Indonesia dengan perusahaan-perusaaan negara anggota CARICOM untuk penjajakan peluang bisnis.
k. Indonesia-Pacific Alliance Business Forum, BSD City, Tangerang, 26 Oktober 2018
Business Forum dan Business Matching berhasil mempertemukan beberapa perusahaan Indonesia dengan perusahaan-perusahaan dari negara anggota Aliansi Pasifik utuk membahas prospek kerja sama bisnis.
Subdirektorat IV
Selama tahun 2018, kegiatan yang dilaksanakan oleh Subdirektorat IV adalah:
a. 14th Round of Negotiation on RI-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (Rangkaian Negotiation on RI-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement), Jenewa, 26 Februari – 2 Maret 2018
Kedua pihak berhasil menyepakati technical issues sektor kerja sama termasuk usulan Indonesia untuk Pasal Trade Promotion and Development of Manufacturing Industries yang di dalamnya mencakup kerja sama di bidang Maintenance Repair and Overhaul (MRO).
b. 15th Round of Negotiation on RI-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement, Banten, 23-27 April 2018
Secara teknis negosiasi teks telah dapat difinalisasi, yang terdiri dari teks Chapter on Cooperation and Capacity Building (CCB), MoU on CCB dan Joint Declaration on CCB. Pending issues pada perundingan bersifat kebijakan yang terkait dengan strategi Delri pada Working Group lainnya.
c. 15bis Indonesia–EFTA CEPA (Rangkaian Negotiation on RI-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement), Yogyakarta, 27-31 Agustus 2018
• Selesainya perundingan Working Group (WG) on Investment.
• Disepakatinya Chapter Trade in Services (TiS) dan Annex on Movement of Natural Persons (MNP).
• Disepakatinya Chapter Intellectual Property Rights (IPR), Article International Conventions, dan Article Genetic Resources and Traditional Knowledge pada Annex on Protection of Intellectual Property, serta Record of Understanding (RoU) bagi provisi Article Patents pada Annex tersebut.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama
Tabel Capaian Indikator Kinerja Utama
SASARAN ESELON II | IKU ESELON II | INFORMASI KINERJA | JUMLAH | % | DATA DUKUNG |
Kepemimpinan Indonesia yang berpengaruh dalam Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa | IKU 1 Persentase kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia | 10 | 125 | Laporan Pertemuan yang dipimpin oleh Indonesia |
Dukungan dan Komitmen Nasional yang tinggi atas kesepakatan Internasional di Kawasan Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa | IKU 2 Persentase prakarsa/rekomenda si pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri | Persentase jumlah prakarsa/ rekomendasi yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri | 8 | 100 | Dokumen / laporan kegiatan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri |
Diplomasi Maritim dan Polkam yang kuat di Kawasan Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa | IKU 3 Persentase prakarsa/rekomenda si Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antar kawasan Amerika dan Eropa | Persentase jumlah prakarsa/ rekomendasi di bidang kemaritiman yang diterima | 1 | 100 | Dokumen / laporan kegiatan yang dilaksanakan yang mencakup prakarsa/ rekomendasi di bidang kemaritiman yang diterima |
IKU 4 Persentase prakarsa/rekomenda si Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase jumlah prakarsa/ rekomendasi di bidang politik dan keamanan yang diterima | 6 | 100 | Dokumen / laporan kegiatan yang dilaksanakan yang mencakup prakarsa/ rekomendasi di bidang polkam yang diterima | |
Diplomasi Ekonomi, Sosial dan Budaya yang kuat di Kawasan Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa | IKU 5 Persentase prakarsa/rekomenda si Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase jumlah prakarsa/ rekomendasi di bidang ekososbud yang diterima | 8 | 100 | Dokumen / laporan kegiatan yang dilaksanakan yang mencakup prakarsa/ rekomendasi di bidang ekososbud yang diterima |
C. Analisis Pencapaian Kinerja
Pada tahun 2018, Direktorat Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxxxan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa melaksanakan misinya guna mencapai sasaran strategis yaitu “Peran Indonesia di forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa yang meningkat”.
Kegiatan Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa terbagi ke dalam 5 (lima) IKU sebagai berikut:
1. Persentase kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa, dengan capaian sebesar 156,25%, yaitu realisasi 125% dari target 80%, berupa 10 pertemuan yang dipimpin oleh Indonesia dari 8 pertemuan yang diusulkan.
2. Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri, terdiri dari 8 capaian dari 8 target kegiatan sehingga realisasi kinerja mencapai 100%.
3. Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa adalah 1 capaian dari 1 target prakarsa/rekomendasi sehingga realisasi kinerja mencapai 100%.
4. Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa adalah 6 capaian dari 6 target prakarsa/rekomendasi sehingga realisasi kinerja mencapai 100%.
5. Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa, terdiri dari 8 capaian dari 8 target prakarsa/rekomendasi sehingga realisasi kinerja mencapai 100%.
Dalam menganalisis pencapaian kinerja, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa menggunakan pengukuran capaian kinerja kegiatan berdasarkan target dan realisasi dalam Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:
Tabel Capaian Kinerja Kegiatan berdasarkan IKU Tahun Anggaran 2018
No. | Indikator Kinerja Utama | Capaian Kinerja Kegiatan | ||
Target | Realisasi | Capaian | ||
1. | Persentase Kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 80% | 125% | 156,25% |
2. | Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri | 100% | 100% | 100% |
3. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 100% | 100% | 100% |
4. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 100% | 100% | 100% |
5. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa | 100% | 100% | 100% |
Nilai rata-rata capaian | 111,25% |
Pada matriks di atas dapat dilihat rata-rata capaian kinerja kegiatan Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa selama tahun anggaran 2018 berdasarkan penetapan Renstra Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa tahun anggaran 2015-2019 dan berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran 2018 adalah sebesar 111,25%.
Terdapat penyesuaian antara perencanaan dengan realisasi kegiatan Direktorat Xxxxx Xxxx Intrakawasan Amerika dan Eropa tahun 2018, namun tidak mengubah capaian kinerja sesuai dengan input, output dan outcome kegiatan. Selain itu terdapat penundaan dan penjadwalan kembali setiap kegiatan yang menyebabkan adanya revisi penggunaan DIPA dalam satu program yang sama. Terdapat pula sejumlah kegiatan baru yang merupakan inisiatif dari negara mitra untuk membahas isu-isu khusus yang menjadi kepentingan bersama. Perubahan dan revisi dilakukan demi mendorong optimalisasi kinerja dan menentukan prioritas kegiatan yang akan dilakukan.
Grafik Perbandingan Target dan Realisasi Kegiatan berdasarkan IKU Tahun Anggaran 2018
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Target
Realisasi
IKU-1 IKU-2 IKU-3 IKU-4 IKU-5
Terdapat penyesuaian IKU pada Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa sejalan dengan perubahan nomenklatur Kementerian Luar Negeri RI berdasarkan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 02 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri. Direktorat Kerja Sama Intrakawasan Amerika dan Eropa memiliki 2 (dua) IKU pada tahun 2016, yang berubah menjadi 5 (lima) IKU pada tahun 2017, dengan perincian sebagai berikut:
No. | IKU Tahun 2016 | No. | IKU Tahun 2017 |
1. | Jumlah penyelenggaraan sidang/ pertemuan organisasi intrakawasan Amerika dan Eropa di Indonesia | 1. | Persentase kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa |
2. | Persentase prakarsa/inisiatif/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam fora kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa | 2. | Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri |
3. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | ||
4. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | ||
5. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa |
Dengan demikian, realisasi IKU 2016 dan 2017 tidak dapat diperbandingkan.
Capaian kinerja kegiatan Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa berdasarkan IKU tahun 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Tahun 2016
IKU 1 tahun 2016: Jumlah penyelenggaraan sidang/pertemuan organisasi intrakawasan Amerika dan Eropa di Indonesia
No. | Tahun | Capaian Kinerja Kegiatan | ||
Target | Realisasi | Capaian (%) | ||
1. | 2016 | 16 | 17 | 106% |
IKU 2 tahun 2016: Persentase prakarsa/inisiatif/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam fora kerja sama intrakawasan Amerika dan Eropa
No. | Tahun | Capaian Kinerja Kegiatan | ||
Target | Realisasi | Capaian (%) | ||
2. | 2016 | 13 | 13 | 100% |
Tahun 2017
IKU 1 tahun 2017: Persentase kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
No. | Tahun | Capaian Kinerja Kegiatan | ||
Target | Realisasi | Capaian (%) | ||
1. | 2017 | 60% | 100% | 166,67% |
IKU 2 tahun 2017: Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri
No. | Tahun | Capaian Kinerja Kegiatan | ||
Target | Realisasi | Capaian (%) | ||
2. | 2017 | 85% | 100% | 117,65% |
IKU 3 tahun 2017: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
No. | Tahun | Capaian Kinerja Kegiatan | ||
Target | Realisasi | Capaian (%) | ||
3. | 2017 | 90% | 100% | 111,11% |
IKU 4 tahun 2017: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
No. | Tahun | Capaian Kinerja Kegiatan | ||
Target | Realisasi | Capaian (%) | ||
4. | 2017 | 90% | 100% | 111,11% |
IKU 5 tahun 2017: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
No. | Tahun | Capaian Kinerja Kegiatan | ||
Target | Realisasi | Capaian (%) | ||
5. | 2017 | 100% | 100% | 100% |
D. Xxxxxxx IKU 1 tahun 2018: Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
Pada tahun 2018, capaian IKU Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa sebesar 125%, yaitu realisasi 100% dari target 80%, berupa 10 pertemuan yang dipimpin oleh Indonesia dari
8 pertemuan yang diusulkan. Tingginya capaian ini disebabkan kegiatan yang direncanakan untuk dipimpin oleh Indonesia sesuai rencana aksi dapat terlaksana seluruhnya. Selain itu, terdapat beberapa kegiatan tambahan yang tidak direncanakan sebelumnya karena kegiatan tersebut merupakan hasil atau keputusan dari Pertemuan yang baru saja berlangsung di tahun berjalan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 400% dalam hal jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia.
Kemajuan besar berhasil dicapai pada tahun 2018 dengan diselesaikannya perundingan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) atau disingkat “IE-CEPA” (Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement). Pada tanggal 23 November 2018, Indonesia dan empat negara anggota EFTA (Swiss, Liechtenstein, Islandia dan Norwegia) telah menandatangani pernyataan bersama tentang IE-CEPA di Sekretariat EFTA, Swiss, Jenewa. Sebagai tindak lanjut, pada tanggal 16 Desember 2018, bertempat di kantor Kementerian Perdagangan RI, telah dilakukan penandatanganan dokumen naskah perjanjian IE-CEPA oleh Indonesia dan seluruh negara anggota EFTA.
Selain memperoleh manfaat di sektor perdagangan barang, jasa dan investasi, perubahan positif lain bagi Indonesia melalui perjanjian perdagangan IE-CEPA adalah fasilitas magang di sejumlah sektor jasa di empat negara tersebut yang merupakan implementasi dari kesepakatan sektor jasa (Trade in Services). Di sektor investasi, perusahaan dari empat negara tersebut akan meningkatkan investasi dan transfer teknologi sehingga akan terdapat tambahan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas tenaga kerja di Indonesia.
Dalam konteks kerja sama RI-UE, perubahan positif yang berhasil dicapai melalui kepemimpinan Indonesia adalah disepakatinya usulan Indonesia untuk kemajuan implementasi Indonesia-EU Partnership and Cooperation Agreement (PCA) di bidang kerja
sama keamanan, pemajuan HAM, lingkungan dan perubahan iklim, perdagangan, implementasi FLEGT-Licence dan penerbangan melalui penyelenggaran 3rd Indonesia-EU Joint Committee di Brussel, tanggal 11 Desember 2018.
Kesuksesan penyelenggaraan ASEM TMM4 pada tahun 2017 telah membawa perubahan positif berupa peningkatan peran kepemimpinan Indonesia dalam ASEM khususnya di bidang transportasi. Sehubungan dengan hal tersebut, Indonesia telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEM Transport Senior Officials’ Meeting (ASEM TSOM) di Medan, 18-19 Juli 2018 yang menyepakati paragraf masukan dari sektor transportasi untuk outcome document KTT ke-12 ASEM yang disampaikan pada ASEM SOM di Tokyo, September 2018.
Terkait dengan forum FEALAC, salah satu wujud kepemimpinan Indonesia adalah berpartisipasi aktif dalam mengusulkan berbagai inisiatif kerja sama untuk dapat lebih mendorong kolaborasi dan peningkatan hubungan antara negara-negara anggota kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. Perubahan positif yang berhasil dicapai melalui kepemimpinan Indonesia di FEALAC pada tahun 2018, khususnya sebagai Co-Chair FEALAC Working Group on Culture, Youth, Gender and Sports periode 2017-2019 bersama dengan Ekuador adalah disepakatinya usulan Indonesia untuk penyelenggaraan FEALAC Day yang bertujuan untuk untuk meningkatkan kesadaran dan visibilitas mengenai FEALAC diantara stakeholders dalam negeri dan internasional. Selain itu, Pertemuan juga menyepakati usulan Indonesia bagi penyelenggaraan FEALAC Business Forum secara reguler back-to-back dengan FEALAC Foreign Ministers’ Meeting.
Inovasi kinerja yang dilakukan Indonesia dalam pencapaian IKU ini adalah dengan terus melakukan koordinasi intensif dengan stakeholders dalam negeri, baik dalam bentuk pertemuan ataupun kegiatan outreach, untuk menjaring masukan mengenai optimalisasi pemanfaatan kepemimpinan Indonesia dalam forum-forum organisasi regional di kawasan Amerika dan Eropa. Selain itu, terkait dengan perundingan perdagangan, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa bersama-sama dengan stakeholder terkait selalu berupaya memetakan argumen ataupun policy prescription yang berpotensi menjadi stumbling block bagi akses masuk CPO Indonesia, serta bea masuk, perlindungan paten, jasa maritim, akses pasar tenaga kerja, akses pasar pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Anggaran yang dialokasikan untuk IKU ini adalah sebesar Rp 956.359.000 dengan realisasi sebesar Rp 956.054.880 atau mencapai 99,97%.
Tabel Capaian Kinerja IKU 1 Tahun Anggaran 2018
NO. | IKU ESELON II | INFORMASI KINERJA | Target (%) | Jumlah Pertemuan | Capaian (%) |
1. | IKU 1 Persentase kepemimpinan Indonesia pada kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia | 80% | 10 | 125% |
E. Kendala Utama IKU 1
Secara umum tidak terdapat tantangan maupun kendala berarti dalam pencapaian IKU ini. Namun demikian, beberapa hal terkait persiapan yang kurang matang dari K/L terkait maupun tantangan substansi berupa perundingan yang bersifat kompleks perlu
dievaluasi untuk pembenahan kedepan. Dalam kaitan selesainya perundingan IE-CEPA, masih terdapat kendala berupa keraguan dari pelaku usaha negara-negara EFTA untuk meningkatkan impor CPO dan produk turunan dari Indonesia karena EFTA masih terikat dengan kebijakan UE.
F. Pemecahan Masalah IKU 1
Keberhasilan perundingan IE-CEPA diyakini akan memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia berupa pembukaan akses pasar produk Indonesia ke pasar Uni Eropa, peningkatan ekspor barang dan jasa, investasi serta meningkatkan daya saing Indonesia di Eropa dan bahkan di pasar global. Untuk proyeksi kedepan, Kementerian Luar Negeri RI perlu terus meningkatkan koordinasi dan komunikasi intensif dengan K/L terkait dalam negeri untuk pemetaan posisi akhir perundingan maupun koordinasi lebih erat dengan K/L yang menjadi focal point pertemuan tertentu. Terkait dengan beberapa pending issues dalam perjanjian perdagangan, Kementerian Luar Negeri RI juga akan terus meningkatkan komunikasi dengan negara mitra untuk pembahasan intensif atas isu-isu dimaksud.
G. Xxxxxxx IKU 2 tahun 2018: Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri
Realisasi IKU Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intra kawasan dan antar kawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri adalah sebesar 100% dari target 100%, atau 8 prakarsa/rekomendasi dari 8 target sehingga capaian adalah sebesar 100%. Hal ini karena seluruh kegiatan yang direncanakan telah berhasil dilaksanakan, yaitu:
a. Peresmian FEALAC Youth Center (FEALAC Youth Forum), Bandung, 19 Januari 2018;
b. Diskusi Kewirausahaan dan Kamis Inggris di FEALAC Youth Center (FEALAC Youth Forum), Bandung, 22 Maret 2018;
c. ASEM Day, Jakarta, 26 Maret 2018;
d. FEALAC Trade Regulation Database, Jakarta, 10-11 April 2018;
e. Outreach ASEM dan EU termasuk Diplomasi Penguatan ISPO, Pekanbaru, 5 September 2018;
f. Peresmian mural di FEALAC Youth Center, Bandung, 7 September 2018, dan Taman Xxxxxx Xxxxxxx, Jakarta, 10 September 2018;
g. Kunjungan ke FEALAC Youth Center dan pertemuan dengan Pemerintah Kota Bandung, 3-4 November 2018;
h. ASEM Passion-preneur Workshop 2018, Jakarta, 5-7 Desember 2018.
Faktor utama bagi pencapaian IKU ini adalah keberhasilan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa dalam memajukan kepentingan nasional yang juga selaras dengan kepentingan bersama negara-negara anggota dalam organisasi-organisasi regional dimaksud, sehingga tidak ditemui kendala berarti dalam mendiseminasinasikan hasil- hasil pertemuan internasional yang perlu diimplementasikan di tingkat nasional. Perubahan positif yang berhasil diwujudkan adalah terbukanya peluang jejaring dan kolaborasi lebih luas antara kalangan dari berbagai stakehoders dalam negeri dengan kalangan internasional. Inovasi kinerja yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa adalah senantiasa terbuka dan mengkoordinasikan berbagai masukan yang disampaikan oleh stakeholders dalam negeri serta memformulasikannya dalam bentuk inisiatif kerja sama di forum regional yang telah mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing negara-negara anggota.
Anggaran yang dialokasikan untuk IKU ini adalah sebesar Rp 385.737.000 dengan realisasi sebesar Rp 385.733.164 atau mencapai 99,99%.
Tabel Capaian Kinerja IKU 2 Tahun Anggaran 2018
NO. | IKU ESELON II | INFORMASI KINERJA | Target (%) | Jumlah Prakarsa/ Rekomendasi yang ditindaklanjuti | Capaian (%) |
1. | IKU 2 Persentase prakarsa/ rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri | Persentase jumlah prakarsa/ rekomendasi yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri | 100 | 8 | 100 |
H. Kendala IKU 2
Secara umum, tidak ditemui kendala yang berarti pada pelaksanaan kegiatan pada IKU Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama Intrakawasan dan Antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri.
I. Pemecahan Masalah IKU 2
Mengingat tidak terdapatnya kendala berarti pada pelaksanaan IKU ini, hal yang menjadi perhatian untuk dimasa mendatang adalah perlunya meningkatkan koordinasi internal dan intensif dengan stakeholders dalam negeri dalam merumuskan program yang dapat bermanfaat bagi pencapaian kepentingan nasional serta mendiseminasikan hasil-hasil pertemuan internasional yang perlu ditindaklanjuti oleh Indonesia.
H. Xxxxxxx IKU 3 tahun 2018: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
Pada tahun 2018, capaian IKU Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa adalah 100%, yaitu realisasi 100%, dari target 100%, berupa 1 prakarsa/rekomendasi yang diterima di bidang maritim. Pada IKU ini, prakarsa/rekomendasi yang diusulkan oleh Indonesia sesuai rencana aksi di bidang maritim telah diterima pada forum regional kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa.
Melalui forum Indonesia-European Union 2nd High Level Dialogue on Fisheries and Maritime Issues, yang diselenggarakan di Brussel, tanggal 27 September 2018, Indonesia dan UE telah menekankan pentingnya dialog dan perlunya melanjutkan dengan dialog berikutnya yang menurut rencana akan dilakukan di Indonesia. Pertemuan telah membahas perkembangan kebijakan perikanan dan kemaritiman Indonesia dan Uni Eropa, kerja sama regional antara lain dalam Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) dan Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT), serta kerja sama tingkat global, antara
lain terkait Biodiversity of Areas Beyond National Jurisdiction (BBNJ) Process, World Trade Organization (WTO) Issues (Fisheries Subsidies) dan Our Ocean Conference.
Prakarsa kemaritiman Indonesia telah diterima dalam forum tersebut, yaitu kesepakatan RI-UE untuk menegosiasikan peningkatan kuota tuna RI ke pasar UE. Sebagai catatan, alokasi pemanfaatan tuna Indonesia di wilayah kewenangan Regional Fisheries Management Organization (RFMOs) saat ini masih rendah, seperti kuota Indonesia untuk yellow fin tuna di IOTC hanya 40.775 ton, sedangkan kuota UE mencapai 86.753 ton.
Kedua pihak juga sepakat melakukan kerja sama terkait pelaksanaan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, seperti Cara Penangkapan Ikan yang Baik (CPIB)/Good Handling Practices on Board pada kapal-kapal yang hasil tangkapannya akan diekspor ke UE untuk memastikan mutu ekspor sesuai dengan standar UE.
Keberhasilan tersebut merupakan terobosan Indonesia yang membawa perubahan positif dimana kedua pihak menyepakati adanya kepentingan bersama antara RI dan UE untuk melindungi pasar dari produk perikanan IUUF serta perlunya pihak UE untuk memeriksa produk perikanan tersebut.
Anggaran yang dialokasikan untuk IKU ini adalah sebesar Rp 48.263.000 dengan realisasi sebesar Rp 48.262.436 atau mencapai 99,99%.
Tabel Capaian Kinerja IKU 3 Tahun Anggaran 2018
NO | IKU ESELON II | INFORMASI KINERJA | Target (%) | Jumlah Prakarsa/ Rekomendasi yang diterima | Capaian (%) |
1 | IKU 3 Persentase prakarsa/ rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase jumlah prakarsa/ rekomendasi di bidang kemaritiman yang diterima | 100% | 1 | 100% |
I. Kendala Utama IKU 3
Dari perencanaan kegiatan tahun 2018, tidak ditemukan kendala berarti dalam pencapaian IKU ini.
J. Pemecahan Masalah IKU 3
Meskipun tidak terdapat kendala berarti dalam pelaksanaan IKU 3, untuk masa mendatang Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa perlu terus berkoordinasi dengan stakeholders dalam negeri maupun negara mitra untuk mengimplementasikan usulan kerja sama secara konkrit, termasuk koordinasi internal satuan kerja terkait Kementerian Luar Negeri.
G. Xxxxxxx IKU 4 tahun 2018: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
Pada tahun 2018, realisasi IKU Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa adalah 6 prakarsa/rekomendasi dari 6 target, sehingga capaian kinerja pada IKU ini mencapai 100%.
Tingginya capaian IKU ini disebabkan karena seluruh prakarsa/rekomendasi yang diusulkan oleh Indonesia sesuai rencana aksi di bidang polkam diterima seluruhnya pada forum regional kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa. Selain itu, terdapat kegiatan tambahan yang tidak direncanakan sebelumnya karena kegiatan tersebut merupakan inisiatif baru mengingat terdapat kepentingan untuk melakukan pembahasan lebih intensif atas isu-isu tertentu dalam sebuah pertemuan khusus.
Prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam di forum intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa diterima dalam pertemuan 8th RI-EU Human Rights Dialogue, Jakarta, 1 Februari 2018; ASEM SOM Retreat, Zurich, 3-4 Mei 2018; 1st ASEM SOM pra-KTT, Wina, 28-29 Juni 2018; 2nd ASEM SOM pra-KTT, Tokyo, 12-14 September 2018; Rangkaian Pertemuan KTT ke-12 ASEM, Brussel, 15-19 Oktober 2018; dan 3rd Indonesia-EU Security Dialogue, Jakarta, 29 November 2018.
Pada 8th RI-EU Human Rights Dialogue, Jakarta, 1 Februari 2018, Indonesia dan Uni Eropa sepakat memberikan perhatian penuh pada transparasi dan kesepahaman dalam isu hukuman mati, kebebasan menyampaikan pendapat dan berkumpul dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Dalam ASEM SOM Retreat, Zurich, 3-4 Mei 2018, Delegasi Indonesia telah menyuarakan kepentingan Indonesia mengenai pentingnya keterlibatan pemuda dalam proses ASEM. Kepentingan Indonesia lainnya seperti isu-isu counter-terrorism, kerja sama ekonomi, dan kerja sama maritim juga disetujui oleh mitra ASEM lainnya dalam diskusi mengenai topik-topik yang akan diangkat pada outcome document KTT ke-12 ASEM.
Pada 1st ASEM SOM pra-KTT, Wina, 28-29 Juni 2018, Indonesia menyampaikan masukan terkait elemen yang perlu masuk dalam outcome document KTT ke-12 ASEM, antara lain ocean governance and maritime security, sustainable economic growth, SMEs, gender equality, vocational training, creative economy, drug trafficking, exchange of students and youth. Pada pertemuan lanjutan 2nd ASEM SOM pra-KTT, Tokyo, 12-14 September 2018, elemen-elemen yang diusulkan Indonesia telah terakomodasi dengan memadai di draf terakhir outcome documents KTT ke-12 ASEM, antara lain key messages dari hasil ASEM TSOM; rujukan mengenai perlunya memperbaiki berfungsinya mekanisme di ASEM untuk meningkatkan visibility dan dampaknya pada tingkat akar rumput; dan rujukan yang kuat mengenai multilateralisme.
Pada rangkaian Pertemuan KTT ke-12 ASEM, Brussel, 15-19 Oktober 2018, elemen- elemen yang diusulkan/didukung Indonesia telah terakomodasi dengan memadai di Chair’s Statement final, antara lain key messages dari hasil ASEM TSOM yang diselenggarakan di Xxxxx, Xxxx 2018 tercermin dalam paragraf 22; serta pentingnya dialog antaragama sebagai salah satu faktor pengembangan konektivitas antar Asia dan Eropa termuat dalam paragraf 30.
Pada 3rd Indonesia-EU Security Dialogue, Jakarta, 29 November 2018, kedua pihak sepakat mengembangkan inisiatif kerja sama konkret yang akan diimplementasikan pada
2019 antara lain penyelenggaraan workshop on drugs rehabilitation; peningkatan status RI dari observer menjadi planner pada program European Union Naval Force ATALANTA; penjajakan kerja sama capacity building bagi komponen sipil pada peace keeping missions; dan pertukaran dosen dan joint research Unhan RI dan European Defense and Security College.
Keberhasilan capaian pada IKU ini adalah kesepakatan dari UE dan negara-negara anggota ASEM terhadap berbagai usulan Indonesia yang penting untuk dikerjasamakan dalam lingkup kerja sama UE maupun ASEM. Perubahan positif yang dicapai adalah disepakatinya penjajakan berbagai kerja sama konkrit di bidang-bidang ekonomi, politik dan keamanan, sosial budaya termasuk kepemudaan. Perubahan positif lainnya adalah tercapainya kemajuan dalam pemahaman isu-isu domestik tertentu di Indonesia oleh negara mitra, termasuk isu-isu yang selama ini dinilai sensitif, sehingga menjadi landasan bagi pengembangan kerja sama selanjutnya untuk mewujudkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam bagi stakeholders negara mitra.
Inovasi kinerja yang selama ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa adalah melakukan serangkaian pendekatan dan negosiasi secara intensif pada berbagai tingkatan dengan negara mitra, khususnya pihak-pihak yang selama ini menyampaikan pandangan negatif terhadap kebijakan dalam negeri Indonesia. Terobosan kinerja lain yang juga dilakukan oleh Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa adalah merumuskan dan mengusulkan program kerja sama yang tidak hanya menjadi kepentingan Indonesia tetapi juga menjadi kepentingan negara mitra.
Anggaran yang dialokasikan untuk IKU ini adalah sebesar Rp 625.135.000 dengan realisasi sebesar Rp 625.134.031 atau mencapai 99,99%.
Tabel Capaian Kinerja IKU 4 Tahun Anggaran 2018
NO. | IKU ESELON II | INFORMASI KINERJA | Target (%) | Jumlah Prakarsa/ Rekomendasi yang diterima | Capaian (%) |
1. | IKU 4 Persentase prakarsa/ rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase jumlah prakarsa/ rekomendasi di bidang polkam yang diterima | 100% | 6 | 100% |
J. Kendala Utama IKU 4
Dari perencanaan kegiatan tahun 2018, tidak ditemukan kendala berarti dalam pencapaian IKU ini.
K. Pemecahan Masalah IKU 4
Meskipun tidak terdapat kendala berarti dalam pencapaian IKU ini, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa akan terus berkoordinasi dengan stakeholders dalam negeri maupun negara mitra untuk menjadikan Indonesia sebagai mitra yang potensial dan dipandang penting dalam penanganan isu-isu internasional. Indonesia juga akan lebih meningkatkan komitmen untuk akuntabilitas kebijakan bidang HAM, termasuk didalamnya
mengenai isu hukuman mati, jaminan hak-hak kelompok agama minoritas maupun perlindungan terhadap kebebasan beragama. Selain itu, untuk lebih mendukung pencapaian IKU ini, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa juga akan terus melakukan berbagai langkah perbaikan termasuk dalam hal koordinasi internal satuan kerja terkait Kementerian Luar Negeri.
L. Analisa IKU 5: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
Pada tahun 2018, realisasi IKU Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa adalah 8 prakarsa/rekomendasi dari 8 target, sehingga capaian kinerja pada IKU ini mencapai 100%.
Prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud di forum intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa diterima dalam pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke-15, Putrajaya, Malaysia, 26 Februari 2018; 3rd Meeting of the Council of Ministers of the Pacific Alliance with the Observer States, 23-24 Juli 2018; Pertemuan dengan Delegasi Uruguay (President Pro Tempore MERCOSUR), 23-24 Juli 2018; FEALAC Coordination & Working Group Meeting back-to-back dengan 8th FEALAC Seminar on Cyber Secretariat Workshop, Gwangju, 10-11 April 2018; 38th ASEF Board of Governors' Meeting, Bucharest, 5-9 Juni 2018; Indonesia-CARICOM Economic Seminar, BSD City, Tangerang, 25 Oktober 2018; Indonesia-Pacific Alliance Business Forum, BSD City, Tangerang, 26 Oktober 2018; dan 39th ASEF Board of Governors’ Meeting, Singapura, 20-24 November 2018.
Beberapa capaian yang menonjol dari ke-8 prakarsa tersebut adalah:
1. Pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Council of Palm Oil Producing Countries
(CPOPC) ke-15, Putrajaya, Malaysia, 26 Februari 2018
Indonesia berhasil menyampaikan gagasan kepada CPOPC untuk menguatkan upaya bersama dalam menghadapi tantangan terhadap diskriminasi sawit di Uni Eropa khususnya terkait rencana kebijakan Renewable Energy Directive II.
2. 38th ASEF Board of Governors' Meeting, Bucharest, 5-9 Juni 2018 dan
3. 39th ASEF Board of Governors’ Meeting, 20-24 November 2018
Salah satu wujud peran aktif Indonesia dalam ASEM adalah menjadi Ketua Finance & Audit Committee yang dijabat oleh Duta Besar Xxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxx, yang juga merupakan Gubernur Indonesia pada Dewan Gubernur ASEF. Duta Besar Xxxxxxx juga menjadi anggota Executive Committee Dewan Gubernur ASEF. Pertemuan juga telah menyetujui laporan keuangan ASEF (audited) tahun 2017 dan berbagai proposal proyek ASEF untuk tahun 2019.
4. FEALAC Coordination & Working Group Meeting back-to-back dengan 8th FEALAC Seminar on Cyber Secretariat Workshop, Gwangju, Korea Selatan, 10-11 April 2018
Delegasi Indonesia telah menyampaikan perkembangan proyek inisiasi Indonesia yaitu FEALAC Youth Center dan rencana kolaborasi dengan negara-negara anggota FEALAC. Selain itu, delegasi Indonesia juga menyampaikan kembali usulan untuk penyelenggaraan FEALAC Day yang disambut baik oleh negara-negara anggota.
5. 3rd Meeting of the Council of Ministers of the Pacific Alliance with the Observer States, Puerto Vallarta, Mexico, 23-24 Juli 2018
Delegasi Indonesia telah menyampaikan masukan pada Sesi Diskusi Panel bertemakan “The Role of the Pacific Alliance as Free Trade Promoter” mengenai peluang besar Indonesia menjadi mitra kerja sama Aliansi Pasifik dan kesiapan Indonesia untuk membuka hubungan lebih luas dengan Aliansi Pasifik. Meksiko dan Peru menyambut baik minat Indonesia untuk menjadi associate member Aliansi Pasifik yang disampaikan dalam pembicaraan bilateral antara Ketua Delegasi RI dengan delegasi kedua negara.
6. Pertemuan dengan Delegasi Uruguay (President Pro Tempore MERCOSUR), Puerto Vallarta, Mexico, 23-24 Juli 2018
Delegasi Indonesia telah menerima konfirmasi komitmen Uruguay selaku ketua MERCOSUR untuk mendorong proses negosiasi PTA/FTA dengan Indonesia.
7. Indonesia – CARICOM Economic Seminar, BSD City, Tangerang, 25 Oktober 2018
Merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan engagement Indonesia di kawasan CARICOM, khususnya setelah akreditasi Indonesia pada CARICOM sejak tanggal 2 Mei 2018. Akreditasi Indonesia pada CARICOM dapat memberikan manfaat di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Indonesia dapat memanfaatkan hubungan dengan CARICOM untuk membantu mengupayakan dukungan pencalonan Indonesia pada organisasi internasional dari negara-negara anggota CARICOM.
8. Indonesia-Pacific Alliance Business Forum, BSD City, Tangerang, 26 Oktober 2018
Kegiatan diselenggarakan dalam rangka turut memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia-Aliansi Pasifik serta tahapan menuju pembentukan perjanjian perdagangan Indonesia-Aliansi Pasifik. Dalam Business Forum tersebut telah diselenggarakan Business Matching antara pebisnis Indonesia dengan pebisnis negara-negara Aliansi Pasifik.
Keberhasilan dalam pencapaian IKU ini adalah diterimanya dukungan dan tanggapan positif dari negara-negara mitra atas berbagai usulan Indonesia yang merupakan wujud keseriusan komitmen Indonesia dalam memajukan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Perubahan positif yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa adalah menggalang dukungan dari negara mitra dalam berbagai tingkatan dan memberikan keyakinan bahwa usulan yang dimajukan bermanfaat tidak saja bagi Indonesia tetapi juga negara mitra. Hal ini tidak terlepas dari inovasi kinerja Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa dalam berkoordinasi secara intensif dengan stakeholders dalam negeri maupun luar negeri untuk mendukung peran aktif Indonesia dalam berbagai forum regional dimaksud.
Anggaran yang dialokasikan untuk IKU ini adalah sebesar Rp 639.844.000 dengan realisasi sebesar Rp 639.841.521 atau mencapai 99,99%.
Tabel Capaian Kinerja IKU 5 Tahun Anggaran 2018
NO. | IKU ESELON II | INFORMASI KINERJA | Target (%) | Jumlah Prakarsa/ Rekomendasi yang diterima | Capaian (%) |
1. | IKU 5 Persentase prakarsa/ rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | Persentase jumlah prakarsa/ rekomendasi di bidang ekososbud yang diterima | 100 | 8 | 100% |
M. Kendala IKU 5
Dari perencanaan kegiatan tahun 2018, tidak ditemukan kendala berarti dalam pencapaian IKU ini.
N. Pemecahan Masalah IKU 5
Untuk proyeksi kedepan, Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa akan terus mengembangkan kerja sama yang bermanfaat bagi kepentingan Indonesia dan negara mitra dan terus meningkatkan koordinasi internal untuk memastikan tindak lanjut usulan- usulan Indonesia yang telah diterima oleh negara mitra, termasukan juga menjajaki rencana pembukaan perundingan perjanjian perdagangan dengan organisasi-organisasi regional di kawasan Amerika Latin.
O. Akuntabilitas Anggaran Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa tahun 2018
Pada TA 2018, capaian penyerapan anggaran Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa adalah sebesar 99,99% atau Rp. 2.655.026.032 dari anggaran sebesar Rp. 2.655.338.000.
Tabel Realisasi Anggaran Tahun 2018
No. | Indikator Kinerja Utama | Anggaran (Rp) | Realisasi (Rp) | % |
1. | Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 956.359.000 | 956.054.880 | 99,97 |
2. | Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan yang ditindaklanjuti oleh stakeholders dalam negeri | 385.737.000 | 385.733.164 | 99,99 |
3. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 48.263.000 | 48.262.436 | 99,99 |
4. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang polkam yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 625.135.000 | 625.134.031 | 99,99 |
5. | Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekososbud yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa | 639.844.000 | 639.841.521 | 99,99 |
TOTAL | 2.655.338.000 | 2.655.026.032 | 99,99 |
BAB IV PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan data capaian output dan outcome capaian kinerja, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan Amerika dan Eropa melakukan analisis kinerja pelaksanaan anggaran yang tidak hanya dilihat dari tingkat penyerapan anggaran, melainkan juga melihat pada efektivitas dan efisiensi kinerja kegiatan.
Sesuai dengan Program Kerja dan POK-DIPA Tahun Anggaran 2018, telah ditetapkan Indeks Kinerja Utama 1 sebesar 80% (capaian 125% atau realisasi 100% dari target 80% atau 10 pertemuan yang dipimpin oleh Indonesia dari 8 pertemuan yang diusulkan), Indeks Kinerja Utama 2 sebesar 100% (realisasi 100% dari target 100% atau
8 capaian dari 8 target kegiatan), Indeks Kinerja Utama 3 sebesar 100% (realisasi 100% dari target 100% atau 1 capaian dari 1 target prakarsa/rekomendasi), Indeks Kinerja Utama 4 sebesar 100% (capaian 100% atau realisasi 100% dari target 100% atau
6 capaian dari 6 target prakarsa/rekomendasi) dan Indeks Kinerja Utama 5 sebesar 100%
(capaian 100% atau realisasi 100% dari target 100% atau 8 capaian dari 8 target prakarsa/rekomendasi).
Berdasarkan perhitungan capaian kinerja dari seluruh IKU pada Direktorat Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxxxan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa, capaian kinerja mencapai 111,25% mengingat realisasi kinerja melebihi target yang ditetapkan. Sedangkan serapan anggaran adalah sebesar 99,99% atau Rp. 2.655.026.032 dari anggaran sebesar Rp. 2.655.338.000. Dengan demikian capaian kinerja dan realisasi anggaran tahun 2018 telah menunjukkan angka realisasi yang sangat signifikan dibandingkan tahun 2017.
Kegiatan/program kerja Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa, berdasarkan indikator manfaat (benefit), telah lebih mendorong dan meningkatkan hubungan dan kerjasama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa dan hal ini telah pula ditunjukkan pada capaian sasaran dan tujuan Renstra Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa.
Jakarta, 31 Januari 2019
Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
MATRIKS INFORMASI KINERJA
DIREKTORAT KERJA SAMA INTRAKAWASAN DAN ANTARKAWASAN AMERIKA DAN EROPA
TAHUN 2018
Indikator Kinerja Utama: Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
No | Triwulan | Kegiatan/Keterangan | Data Dukung |
1. | I | 4th Round of Negotiation on RI-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (Rangkaian Negotiation on RI- EU Comprehensive Economic Partnership Agreement), Solo, 19-23 Februari 2018 | Nota Dinas No. 00121/BK/03/2018/40 Tertanggal 5 Maret 2018 |
2. | I | 14th Round of Negotation on RI-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (Rangkaian Negotiation on RI- EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement), Jenewa, 26 Februari – 2 Maret 2018 | Brafaks Rahasia PTRI Jenewa No. R- 00072/Jenewa/180305 |
3. | II | 15thRound of Negotiation on RI-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement, Banten, 23-27 April 2018 | Nota Dinas Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa No. 01234/BK/05/2018/40 |
4. | III | 5th Round of Negotiations on RI-EU CEPA (Rangkaian Negotiation on RI-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement), Brussel, 9-13 Juli 2018 | Brafaks Dubes RI Brussel no. R- 00191/Brussel/180716 |
5. | III | ASEM Transport Senior Officials’ Meeting, Medan, 18-19 Juli 2018 | Nodin Dir. KSIA Amerop no. 03174/BK/07/2018/40 |
6. | III | Perundingan Putaran 15bis Indonesia – EFTA CEPA (Rangkaian Negotiation on RI-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement), Yograkarta, 27- 31 Agustus 2018 | Nodin Dir. KSIA Amerop no. 04603/BK/09/2018/40 |
7. | IV | Perundingan Putaran ke-6 Indonesia – EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Palembang, 15-19 Oktober 2018 | Nota Dinas Dirjen HPI no. 01842/HI/10/2018/54/08 |
8. | IV | 19th FEALAC Senior Officials’ Meeting, Vientiane, Laos, 19-22 November 2018 | Berita Kepala Perwakilan RI Vientiane no. R- 00233/Vientiane/181123 |
9. | IV | 3rd Indonesia-EU Political Dialogue, Jakarta, 29 November 2018 | Nota Dinas Dir. KSIA Amerop no. 07419/BK/12/2018/40/05 |
10. | IV | 3rd RI-EU Joint Committee, Brussel, 11 Desember 2018 | Brafaks Rahasia KBRI Brussel No. R- 00273/BRUSSEL/181212 |
MATRIKS INFORMASI KINERJA
DIREKTORAT KERJA SAMA INTRAKAWASAN DAN ANTARKAWASAN AMERIKA DAN EROPA
TAHUN 2018
Indikator Kinerja Utama: Persentase prakarsa/rekomendasi pada forum kerja sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa yang ditindaklanjuti oleh stakeholder dalam negeri
No. | Triwulan | Kegiatan/Keterangan | Data Dukung |
1. | I | Peresmian FEALAC Youth Center (FEALAC Youth Forum), Bandung, 19 Januari 2018 | • Nota Dinas Direktur Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxxxan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa No. 02949/01/2018/40 tanggal 22 Januari 2018 • Berita pada FEALAC Website |
2. | I | Diskusi Kewirausahaan dan Kamis Inggris di FEALAC Youth Center (FEALAC Youth Forum), Bandung, 22 Maret 2018 | • Nota Dinas Plt. Direktur KSIA Amerop kepada Dirjen Amerop No. 00323/BK/03/2018/40 tanggal 23 Maret 2018 • Press Release pada website Pasar Amerop |
3. | I | ASEM Day, Jakarta 26 Maret 2018 | • Press Release pada website Pasar Amerop • Nota Dinas Plt. Dir. KSIA Amerop kepada Dirjen Amerop perihal Laporan Penyelenggaraan ASEM Day 2018 (sedang disusun) |
4. | II | FEALAC Trade Regulation Database, Jakarta, 10-11 April 2018 | Nota Dinas Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa No. 01601/BK/05/2018/40 |
5. | III | Outreach ASEM dan EU termasuk Diplomasi Penguatan ISPO, Pekanbaru, 5 September 2018 | Nodin Dir. KSIA Amerop no. 04753/BK/09/2018/40 |
6. | III | Peresmian mural di FEALAC Youth Center, Bandung, 7 September 2018, dan Taman Xxxxxx Xxxxxxx, Jakarta, 10 September 2018 | Nodin Dir. KSIA Amerop no. 04819/BK/09/2018/40 |
7. | IV | Kunjungan ke FEALAC Youth Center dan pertemuan dengan Pemerintah Kota Bandung, 3-4 November 2018 | Nota Dinas Dir. KSIA Amerop no. 06728/BK/11/2018/40 |
8. | IV | ASEM Passionpreneur Workshop 2018, 5-7 Desember 2018 | Nota Dinas Dir. KSIA Amerop no. 07589/BK/12/2018/40 |
MATRIKS INFORMASI KINERJA
DIREKTORAT KERJA SAMA INTRAKAWASAN DAN ANTARKAWASAN AMERIKA DAN EROPA
TAHUN 2018
Indikator Kinerja Utama: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang kemaritiman yang diterima pada forum Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa
No. | Triwulan | Kegiatan/Keterangan | Data Dukung |
1. | III | Indonesia-European Union 2nd High Level Dialogue on Fisheries and Maritime Issues, 27 September 2018 | Brafaks Dubes RI Brussels no. B-00430/Brussel/181002 |
MATRIKS INFORMASI KINERJA
DIREKTORAT KERJA SAMA INTRAKAWASAN DAN ANTARKAWASAN AMERIKA DAN EROPA
TAHUN 2018
Indikator Kinerja Utama: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang politik dan keamanan yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
No. | Triwulan | Kegiatan/Keterangan | Data Dukung |
1. | I | 8th RI-EU Human Rights Dialogue,Jakarta, 1 Februari 2018 | Laporan/Nota Dinas kegiatan 8th RI-EU Human Rights Dialogue , Jakarta, 1 Pebruari 2018 |
2. | II | ASEM SOM Retreat, Zurich, 3-4 Mei 2018 | Brafaks Rahasia Keppri Bern No. R-00055/Bern/180511 |
3. | II | 1st ASEM SOM Pra KTT, Wina, 28-29 Juni 2018 | Brafaks Dubes/ Watap RI Xxxx Xx. R-00210/Wina/180630 |
4. | III | 2nd ASEM SOM pra-KTT, 12-14 September 2018 | Brafaks Dubes RI Tokyo no. R- 00275/Tokyo/180916 |
5. | IV | Rangkaian Pertemuan KTT ASEM ke- 12, Brussel, 15-19 Oktober 2018 | Berita Dubes RI Brussel no. R- 00237/Brussel/181020 |
6. | IV | 3rd Indonesia-EU Security Dialogue, Jakarta, 29 November 2018 | Nota Dinas Dir. KSIA Amerop no. 07419/BK/12/2018/40/05 |
MATRIKS INFORMASI KINERJA
DIREKTORAT KERJA SAMA INTRAKAWASAN DAN ANTARKAWASAN AMERIKA DAN EROPA
TAHUN 2018
Indikator Kinerja Utama: Persentase prakarsa/rekomendasi Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang diterima pada forum kerja sama intrakawasan dan antarkawasan Amerika dan Eropa
No. | Triwulan | Kegiatan/Keterangan | Data Dukung |
1. | I | Pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke- 15, Putrajaya, Malaysia, 26 Februari 2018 | Brafaks No. R-00054/Kuala Lumpur/180226 |
2. | II | FEALAC Coordination & Working Group Meeting back-to-back dengan 8th FEALAC Seminar on Cyber Secretariat Workshop, Gwangju, 10- 11 April 2018 | Brafaks Biasa Keppri Seoul No. B-001525/Seoul/180413 |
3. | II | 38th ASEF Board of Governors' Meeting, Bucharest, 5-9 Juni 2018 | Brafaks Dubes RI Bucharest No. B-00123/BUCHAREST/180628 |
4. | III | 3rd Meeting of the Council of Ministers of the Pacific Alliance with the Observer States, 23-24 Juli 2018 | Brafaks Dubes RI Mexico City no. R-00113/MEXICO/180725 |
5. | III | Pertemuan dengan Delegasi Uruguay (President Pro Tempore MERCOSUR), 23-24 Juli 2018 | Brafaks Dubes RI Mexico City no. R-00113/MEXICO/180725 |
6. | IV | Indonesia-CARICOM Economic Seminar, 25 Oktober 2018 | Nota Dinas Dir. KSIA Amerop no. 06530/BK/10/2018/40 |
7. | IV | Indonesia-Pacific Alliance Business Forum, 26 Oktober 2018 | Nota Dinas Dir. KSIA Amerop no. 06530/BK/10/2018/40 |
8. | IV | 39th ASEF Board of Governors’ Meeting, Singapura, 20-23 November 2018 | Berita Kepala Perwakilan RI Singapura no. B- 00328/Singapura181123 |