PERJALANAN DIMASA PRA-PASKAH MENUJU KEDAMAIAN DAN KEUTUHAN
JALAN MENUJU KEDAMAIAN
PERJALANAN DIMASA PRA-PASKAH MENUJU KEDAMAIAN DAN KEUTUHAN
PENGANTAR
Masa Pra-paskah adalah masa pembaharuan spiritual. Masa persiapan selama 40 hari dan 6 minggu sebelum Paskah. Masa Pra-paskah adalah masa dimana kita merespons kasih dan anugerah Allah bagi kita.
Masa ini diawali dengan Xxxx Xxx yang tenang pada tanggal 17 Februari tahun ini. Pada hari itu, dengan abu dari daun Palm yang dibakar tahun lalu kita taruh di dahi, kita diingatkan bahwa “dari debu kita diciptakan dan menjadi debu kita akan kembali”. Tapi Pra-paskah bukanlah waktu untuk berkabung dalam kekhawatiran tentang murka Tuhan. Ini bukanlah saat menakutkan karena dosa kita. Pr-apaskah adalah saat untuk merefleksikan apa yang telah Tuhan lakukan untuk menebus kita dan bagaimana kita dapat menjalani hidup yang utuh dan utuh sebagai anak anak Tuhan. Xxxxx Xxxxxx menasihati kita dalam Xxxxxx 4: “Jangan khawatir tentang apapun juga” (RSV).
Tentang Penulis
Rev. Xxxxxx Xxxxxxx, direktur Presbyterian Office of Public Witness di Washington, D.C., bersama dengan rekan kerja Xxxxxxxxx Xxxxxx, yang bekerja untuk isu internasional; Xxxxxxxxx Xxxxxx, perwakilan untuk masalah kemiskinan domestik; Xxx Xxxxx, perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa; dan Xxx Xxxxxxxx, seorang spesialis misi untuk Perserikatan Bangsa- Bangsa, dalam menulis renungan tahun ini. Kantor ini mendukung dan menjadi saksi dalam bidang sosial dari advokasi dan Publik Sosial dari PCUSA di Washington, D.C.
Info lebih lanjut di xxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxx/xxxxxxxxxx/xxxxxxxxxx-xxxxx- justice / washington.
Penggunaan Renungan Prapaskah:
Bagaimana menjalani Renungan ini setiap minggu
Disaat kita melewati minggu masa Pra-paskah, kita akan memiliki tema baru yang diambil dari sekian banyak definisi kata “shalom”. Kita diundang untuk memulai minggu dengan merenungkan temanya. Berdoalah sebelum mulai membaca renungan setiap hari. Mohonlah supaya Tuhan membuka hati kita untuk menerima pesan apa pun yang ingin diberikan oleh Roh kepada kita selama berjalan bersama Raja Damai, Xxxxx.
Presbyterians Today juga mengundang kita untuk membuat diri kita memahami pentingnya berdoa untuk perdamaian. Dengan menggunakan potongan kain dan spidol, tulis doa untuk perdamaian pada setiap mingguan atau harian dan kemudian melampirkannya di pohon di halaman kita, atau di tangga rumah kita atau bahkan pagar. Biarlah kain, yang tertiup angin, menjadi saksi di komunitas kita bahwa perdamaian itu sesuatu yang mungkin dan itu dimulai dari kita masing-masing.
Selanjutnya bagikan dengan orang-orang di komunitas kita tentang shalom Allah dan undang mereka untuk menambahkan ke pohon perdamaian, atau pagar. Menjelang Paskah pagi, semoga
ada ratusan doa perdamaian yang bertiup di angin, menyambut hari baru dengan harapan baru. Bagikan foto pohon doa perdamaian, atau pagar kita dengan Xxxxx Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxx, editor Presbyterians Today di email : Xxxxx.Xxxxxxx@xxxxx.xxx.
Translators/Penerjemah:
Xxxxantar & Rabu Abu – Sabtu : Rev. Xxxxxx Xxxxxxxxx Minggu Pertama masa Pra-Paskah : Rev. Xxxxx Xxxxxxx -Xxxxxxxxxx Minggu Kedua masa Pra-Paskah : Xxx Xxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx Minggu Ketiga masa Pra-Paskah : Rev. Xxxxxxxxxx Xxx
Minggu Keempat masa Pra-Paskah : Elder Xxxxx Xxxxxxxxxxx Minggu Kelima masa Pra-Paskah : Xxx Xxxxxxx Xxxxxxxxxx Minggu Kudus / Pekan Suci : Vik Xxxx Xxxx
Editor : Rev. Xxxxxx Xxxxxxxxx
RABU ABU DAN MINGGU PERTAMA MASA PRA-PASKAH
SYALOM : JALAN MENUJU KEADILAN
Ditulis oleh Xxxxxx Xxxxxxx
Masa Prapaskah 2021 dimulai dengan Rabu Abu bahwa kita selalu membutuhkan belas kasihan dan anugrah Tuhan. Tuhan ingin mendengar tangisan kita untuk pengampunan - pengampunan karena kita lalai menghadirkan keadilan. Pengampunan karena ada saat kita mencari keadilan bagi diri. Keadilan adalah tema minggu ini karena keadilan adalah "jalan menuju syalom". Ia mengundang kita untuk berpikir lebih dalam tentang keadilan Tuhan, dan bagaimana tindakan kedamaian itu dalam hidup kita.
Ingatlah momen dalam hidup kita ketika kita menerima belas kasihan dan anugrah Tuhan. Bagaimana situasinya? Bagaimana rasanya ketika kita dimaafkan? Sekarang pikirkanlah saat kita tidak mau mengampuni sesama dan saat kita mencari keadilan untuk diri sendiri. Apakah hubungan yang retak dapat disembuhkan oleh tindakan kita sendiri? Apa yang berbeda jika keadilan yang kita cari diserahkan kepada Tuhan? Mulailah "pohon" doa perdamaian kita, dengan doa untuk keadilan. Disaat kita membaca renungan ini, tulislah di atas kain kain doa kita untuk keadilan di komunitas kita dan di dunia. Dan kemudian menggantungnya di suatu tempat untuk dibaca semua orang.
Rabu Abu, 17 Februari Damai di Tanah Suci
Akhirnya, saudara-saudariku, bersukacitalah, usahakan dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku sehati sepikirlah kamu, hidup dalam damai sejahtera, maka Allah sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu. 2 Korintus 13:11
Damai dalam bahasa Ibrani adalah shalom. Ada 236 referensi alkitabiah dengan kata shalom dalam Perjanjian Lama. Kata ini bisa berarti kedamaian, harmoni, keutuhan, kemakmuran, kesejahteraan dan ketenangan. Kata ini digunakan untuk maksud baik, halo dan selamat tinggal di seluruh Timur Tengah. Salam Yahudi adalah shalom aleichem, yang berarti "damai sejahtera besertamu." Kedamaian sering diartikan sebagai tidak adanya perang atau pertengkaran. Ini memiliki konotasi yang positif yang menunjukkan ketenangan atau keutuhan. Damai itu diekspresikan dalam hubungan kita dengan Tuhan dan umat manusia, dan bahkan dengan dunia ciptaan. Ini melibatkan hal hal positif dalam hubungan antar manusia.
Damai adalah keadaan seimbang dan harmoni yang timbul dari keinginan kita untuk menjadi satu dengan Tuhan. Tugas kita tidak hanya untuk mencari kedamaian, tetapi untuk memperjuangkan pencapaiannya di setiap bidang kehidupan. Kita dipanggil untuk menghadirkan kedamaian bagi setiap orang yang hidup. Jika perdamaian tidak ada dalam komunitas mana pun, konsekuensi negatifnya dapat mencakup konflik dan kemungkinan kematian. Kita berdoa agar perdamaian menjadi bagian dalam hidup kita dan setiap wilayah di dunia, terutama di wilayah yang diberkati tempat Raja Damai dilahirkan.
Hari ini, ketika masa Pra-paskah dimulai dengan abu yang diberikan secara virtual pada masa COVID-19, kita berdoa untuk perdamaian bagi semua orang. Kita secara khusus mengalihkan perhatian kita pada kebutuhan akan perdamaian di Tanah Suci. Timur Tengah, seperti banyak kawasan di dunia, menderita karena kurangnya kedamaian. Hidup menjadi semakin sulit bagi orang Kristen yang tinggal di Tanah Suci. Di Israel telah terjadi penurunan yang cepat dalam jumlah orang Kristen, sekarang jumlah mereka turun menjadi hanya 2% dari populasi. Komunitas kecil Kristen mengalami tekanan sosial yang intens karena mereka terjebak di antara populasi Muslim dan Yahudi yang jauh lebih besar. Pengalaman mereka mirip dengan yang dialami warga Palestina Tepi Barat saat penduduk dan kelompok hak asasi mendokumentasikan penyitaan tanah, penahanan sewenang-wenang, dan hukuman kolektif sebagai bagian dari pendudukan Israel.
Doa
Tuhan yang pemurah dan penuh kasih, kami berdoa untuk keadilan dan perdamaian untuk mengarah pada diakhirinya kekerasan. Kami berdoa agar mereka yang bergumul secara internal diberkati dengan roh Tuhan, yang memberikan penghiburan. Kami berdoa untuk kehadiran Raja Damai di hati mereka yang percaya. Tolonglah kami untuk menghadirkan perdamaian dan keadilan. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Kamis, 18 Februari
Menyapa orang lain dengan Xxxxx Xxxxxpun Tidak Sejalan
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. - Matius 5: 9
Kita mempraktikkan apa yang kita pelajari dari Alkitab dengan bekerja untuk mendatangkan damai. Menurut Kitab Suci, shalom menyiratkan kebebasan dari rasa takut, ketidakadilan, kekacauan dan penindasan secara internal dan eksternal. Ini menuntut lebih dari sekedar berbicara tentang perdamaian. Dalam Khotbah di Bukit, Xxxxx menyebut orang-orang yang bekerja untuk menghadirkan damai, mereka dikatakan "berbahagia" atau "diberkati." Kata dalam Perjanjian Baru Yunani untuk diberkati atau bahagia adalah makarioi yang berarti "sangat bahagia atau diberkati." Kata bahasa Arab untuk damai adalah “salam,” yang juga berarti keutuhan, keamanan, kesejahteraan dan niat baik, dan berfungsi sebagai sapaan tradisional. Dalam bahasa Arab, akar kata untuk perdamaian adalah sulh. Ini menunjukkan niat baik untuk membangun perdamaian yang tahan lama. Shalom menyiratkan hubungan yang harmonis, cara yang benar untuk hidup dan bekerja untuk hidup berdampingan secara damai.
Situasi di Israel / Palestina adalah salah satu yang paling sensitif dan diperdebatkan bagi orang Xxxxxxx Xxxxxxx. Dukungan terhadap Israel terusik oleh kekacauan yang terjadi di Palestina. Pada tanggal 14 Mei 1948, negara Israel secara resmi didirikan, menandai adanya negara Yahudi pertama dalam kurun waktu lebih dari 2.000 tahun. Mayoritas orang di wilayah itu adalah orang Arab Palestina yang tinggal di tempat yang saat itu dikenal sebagai Palestina. Perang Arab- Israel terjadi antara Israel dan lima negara Arab (Yordania, Irak, Xxxxxx, Xxxxx, dan Lebanon). Mesir menguasai Jalur Gaza saat 700.000 pengungsi Palestina meninggalkan Israel dan menetap di Jalur Gaza, terjebak antara dua negara, Mesir dan Israel. Pada 2018, sebagian besar penduduk Palestina yang tersisa adalah pengungsi perang tahun 1948 dan keturunan mereka, banyak yang masih tinggal di kamp-kamp pengungsi. Mereka menghadapi diskriminasi melalui undang- undang, penggusuran rumah, pemadaman listrik, penuntutan di pengadilan militer Israel, dan penahanan di penjara Israel. Terlepas dari semua ini derita yang dihadapi, orang Palestina masih menggunakan sapaan "salam" untuk semua yang mereka temui.
Bagian inti dari pemuridan adalah panggilan untuk menjadi pembawa damai. Seorang pembawa damai berusaha mengubah dunia dengan menerapkan Firman Tuhan. Ini merupakan dampak dari seseorang yang telah diubah oleh iman mereka kepada Kristus Xxxxx, sebuah transformasi sikap kita terhadap Tuhan dan sesama. Dan itu bisa dengan mudah dimulai dengan menyapa orang lain dengan harapan akan kedamaian dalam hidup mereka. Syalom.
Doa
Tuhan, jadikan kami pembawa damaiMu. Disebut pembawa damai adalah pemberian dari Tuhan untuk digunakan di dalam. Kami berdoa untuk perdamaian di Tanah Suci dan untuk melayani sebagai alat perdamaian Tuhan di seluruh dunia. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Jumat, 19 Februari
Keadilan memperbaiki janji yang dilanggar
Damai aku tinggalkan bersamamu; damai sejahtera yang kuberikan padamu. Bukan seperti yang dunia berikan yang kuberikan padamu. Xxxxan biarkan hatimu gelisah, jangan takut. - Yohanes 14:27
Xxxxx menjanjikan damai bagi semua orang yang percaya padaNya. Hak-hak orang miskin layak diperjuangkan. Kita hidup dalam masyarakat yang mengabaikan hak-hak orang miskin. Tidak ada perdamaian tanpa keadilan; tidak ada keadilan tanpa perdamaian. Keadilan dan perdamaian tidak bisa dipisahkan, satu dengan yang lain. Damai akan mengakhiri perang antar bangsa, negara dan individu. Damai menjalani kehidupan yang menghilangkan konflik sebagai sarana untuk menyelesaikan perbedaan. Perdamaian menunjukkan integritas dan rasa hormat terhadap satu terhadap yang lain.
Kata damai dalam bahasa Cherokee adalah dohiyi. Selama berabad-abad, etnis pribumi Amerika ini telah mengalami ketidakadilan, karena perjanjian dengan mereka tidak dipenuhi. Orang Cherokee, sebuah pemerintahan suku yang berdaulat, menerima konstitusi pada tanggal 6 September 1839. Ini adalah suku terbesar di Amerika Serikat dengan lebih dari 380.000 warga suku yang berada di seluruh 50 negara bagian. Lebih dari 141.000 tinggal di batas timur laut Oklahoma. Mereka berkomitmen untuk melindungi budaya, bahasa, dan nilai-nilai rakyatnya. Mereka berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan menyediakan layanan di bidang kesehatan dan layanan kemanusiaan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, pembangunan ekonomi dan infrastruktur, dan perlindungan lingkungan.
Tuhan memanggil kita untuk bekerja demi kesejahteraan semua orang. Semuanya dimulai dengan rasa hormat dan tekad untuk memperbaiki janji yang dilanggar dan memenuhi komitmen nasional kita terhadap keadilan. Sebagai murid Kristus, kita menghadapi masalah ketidakadilan yang merajalela terhadap orang-orang Cherokee.
Doa
Pakailah kami untuk berjalan bersama mereka yang berjalan di jalan setapak yang dipenuhi air mata. Semoga Dia yang menyembuhkan, memulihkan dan menebus mengirimkan Roh Kudus. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Sabtu, 20 Februari Damai bagi para imigran
Kebohongan ada di hati mereka yang merencanakan kejahatan, tetapi mereka yang merencanakan perdamaian memiliki kegembiraan.
Amsal 12:20
Di dunia kita, ada pria dan wanita yang merasa seolah-olah tidak memiliki suara. Mereka merasa tidak ada orang yang mendengarkan mereka dan ini bisa membuat frustrasi. Ada kesedihan yang luar biasa disaat suara mereka dibungkam. Ini bisa membawa stres seumur hidup dan rasa sakit secara emosional. Salah satu janji kekal Tuhan adalah memberi damai bagi mereka yang percaya dan mengandalkan Tuhan.
Kata damai dalam bahasa Spanyol adalah paz. Peningkatan tajam dalam keluarga Amerika Tengah yang mencari suaka menyebabkan apa yang oleh Xxx Xxxxi dan Perlindungan Perbatasan AS disebut sebagai "krisis kemanusiaan dan keamanan nasional". Jumlah penangkapan migran di perbatasan AS-Meksiko naik pada 2019 ke level tahunan tertinggi dalam 12 tahun yaitu 851.508 penangkapan yang dicatat dari Oktober 2018 hingga September 2019, lebih dua kali lipat dari jumlah tahun sebelumnya 396.579.
Jumlah migran yang mencari suaka yang terus meningkat mencakup orang-orang yang bepergian dengan keluarga, jadi bukan hanya orang dewasa tetapi ada keluarga mereka. Lima puluh enam persen berasal dari negara-negara Segitiga Utara Xx Xxxxxxxx, Guatemala dan Honduras, yang telah bergumul dengan kekerasan dan krisis ekonomi. Pada tahun 2000-an dan awal 2010-an orang-orang Meksiko bertanggung jawab atas sebagian besar dari mereka yang ditangkap.
Keluarga-keluarga ini telah berjuang melawan kekuatan yang menindas yang mengancam kehidupan setiap orang yang mereka cintai. Mereka telah mencoba mengatasi masalah-masalah yang memengaruhi kehidupan, keluarga, dan komunitas mereka, namun hanya sedikit yang berubah selama beberapa dekade. Di tengah pergumulan, mereka membutuhkan seseorang yang mengerti rasa frustrasi, dan menawarkan harapan. Hubungan dengan Tuhan menawarkan harapan yang datang dari hubungan damai dengan Tuhan.
Doa
Tuhan yang penuh kasih, kami berdoa untuk anak-anak imigran yang menangis hingga tertidur di malam hari. Kami berdoa agar anak-anak yang direnggut dari pelukan orang tuanya dapat dipersatukan kembali. Ubah hati kami dari ketidakpedulian menjadi kasih sayang. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
MINGGU PERTAMA MASA PRA-PASKAH
Minggu Pertama Pra-paskah, 21 Februari Damai bagi Nigeria
Sebab Kristus sendiri adalah pendamai kita. Ia mempersatukan orang-orang Yahudi dan orang- orang bukan Yahudi menjadi satu bangsa. Tembok pemisah antara mereka, yakni permusuhan, sudah dihancurkan oleh Kristus dengan mengurbankan diri-Nya sendiri - Efesus 2:14
Yesus adalah damai kita. Dia memberi kita kemampuan untuk mengatasi hal-hal yang memecah belah kita. Permusuhan ada di seluruh dunia. Itu terjadi tidak hanya antara bangsa bangsa dan suku yang berbeda, tetapi juga antara orang-orang dari kelompok yang sama.
Kata perdamaian di Igbo (Nigeria) adalah udo. Negara Nigeria di Afrika telah diteror oleh kelompok teroris, Boko Haram. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, selama dekade terakhir
36.000 warga Nigeria telah tewas dan dua juta dimukimkan kembali. Pada Desember 2020, kelompok itu menculik 300 anak laki-laki dari sebuah sekolah menengah di barat laut Nigeria. Malam Natal itu, teroris membunuh 11 orang di desa Xxxxxxx Xxxx, membakar gereja, menculik seorang pendeta, mencuri hadiah dan obat-obatan Natal, dan membakar rumah sakit setempat. Enam tahun lalu, Mereka menculik 200 siswi pada Hari Natal. Dalam pesan Natal 2020, Paus Xxxxxxxxxx berdoa untuk dukungan internasional untuk perdamaian di wilayah dunia yang dilanda perang, termasuk Nigeria.
Nigeria membutuhkan doa kita untuk perdamaian.
Perdamaian menuntut tidak adanya kekerasan. Kedamaian tidak bisa diwujudkan dengan kekerasan. Perdamaian adalah hasil dari keadilan dan pembentukan hubungan yang adil.
Tuhan Yang Maha Kuasa, yang mencintai keadilan dan memberi kedamaian, bantulah kami hidup sesuai dengan apa yang telah Engkau ungkapkan kepada kami. Memberkati rakyat Nigeria dengan diakhirinya kekerasan dan penangkapan anak-anak yang tidak bersalah. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Senin, 22 Februari
Perdamaian bagi penduduk asli
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.. - Yesaya 26: 3
Tuhanlah yang menjaga kita dalam kedamaian yang sempurna. Sementara kesempurnaan berada di luar kemampuan manusia, kita percaya pada kemampuan Tuhan untuk memberikan kasih karunia dan pengampunan ketika kita berbuat salah. Kekuatan Tuhanlah yang membawa kedamaian sempurna yang merupakan berkat dalam kehidupan kita sehari-hari. Itu diberikan saat kita percaya pada cinta dan belas kasih Tuhan.
Kata damai di Lakota adalah wolakota. Menurut sensus 2010, 5,2 juta orang atau sekitar 2% dari populasi AS diidentifikasi sebagai Indian Amerika atau Penduduk Asli Alaska. Pemerintah memiliki kewajiban yang mengikat secara hukum kepada suku-suku yang telah dilanggar secara sistematis dengan konsekuensi yang menghancurkan untuk harapan hidup, partisipasi politik dan peluang ekonomi di Negara India.
Perwakilan Xxxxx Xxxxxxx membuat sejarah Amerika. Anggota kongres berusia 60 tahun dari New Mexico itu adalah sekretaris kabinet Pribumi Amerika pertama dalam sejarah AS sebagai kepala baru Departemen Dalam Negeri di bawah Presiden Xxx Xxxxx. Dia adalah anggota Laguna Pueblo, salah satu dari 574 negara suku berdaulat yang terletak di 35 negara bagian. Dia menyatakan bahwa sebagai sekretaris dalam negeri dia akan "memajukan prioritas perubahan iklim, konsultasi suku dan pemulihan ekonomi hijau ke depan."
Begitu banyak orang tidak pernah mengalami anugerah perdamaian yang berkelanjutan. Hidup mereka telah dibebani oleh penindasan, pelanggaran dan eksploitasi dari mereka yang seharusnya melindungi mereka dari bahaya. Panggilan Tuhan adalah kita mengakui apa yang salah di masa lalu dan berusaha memperbaikinya hari ini. Xxxxx Xxxxxxx menjalani kehidupan yang sempurna, tanpa dosa, mati sebagai korban kematian dan bangkit kembali untuk memperbaiki apa yang salah.
Tuhan perdamaian dan keadilan, gerakkan hati kami dan tuntun tindakan kami agar sejalan dengan perkataanMu. Kata-kataMu menjanjikan kedamaian batin yang diekspresikan melalui tindakan lahiriah. Anak-anak pribumiMu menuntut keadilan. Izinkan kami untuk berdiri di sisi mereka untuk melihat bahwa keinginanMu telah selesai. Dalam nama Kristus, kami berdoa.
Amin.
Selasa, 23 Februari Damai untuk Korea
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” Xxxxxx 4:6-7
Kedamaian adalah suatu keadaan tenang atau ketenangan jiwa yang melampaui keadaan. Istilah "damai" dijelaskan dalam Kitab Suci sebagai pemberian dari Tuhan dan selaras dengan karakter Tuhan.
Kata perdamaian dalam bahasa Korea adalah pyonghwa. Selama berabad-abad semenanjung Korea adalah satu bangsa yang bersatu. Itu diduduki oleh Kekaisaran Jepang selama 35 tahun dari 1910 sampai akhir Perang Dunia II pada tahun 1945 ketika itu dibagi menjadi dua negara oleh dua sekutu perang "dalam nama saja" - Uni Soviet dan Amerika Serikat - untuk membagi kendali atas semenanjung Korea.
Antara 1945 dan 1948, Uni Soviet mendirikan rezim komunis di utara, dan di selatan Amerika Serikat mendirikan pemerintahan militer. Perang Korea (1950–53) menewaskan sedikitnya 2,5 juta orang saat militer AS mengebom desa, kota kecil, dan kota besar di bagian utara semenanjung. Mereka meratakan negara dan menghancurkan setiap kota. Gencatan senjata mengakhiri konflik pada tahun 1953 dengan zona demiliterisasi berjalan kira-kira di sepanjang paralel ke-38 yang membagi kedua negara.
Tuhan yang Maha Pemurah, kami berdoa untuk perdamaian di semenanjung Korea. Tolong beri kami damai sejahtera Tuhan yang memberikan ketenangan saat kami tunduk dan percaya pada perintah Tuhan. Itu mengubah dan membaharui hubungan kami. Berilah kami kerendahan hati dan keberanian untuk mengalami dan berbagi kedamaian Tuhan, mencari melampaui kemampuan pemahaman kami sendiri. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Rabu, 24 Februari Perdamaian untuk Kongo
Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan? Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan. - Mazmur 85: 8–13
Mazmur 85 adalah petisi dari Israel untuk memulihkan hubungan yang benar dengan tanah perjanjian dan dengan Tuhan. Doanya adalah untuk masyarakat yang adil, damai, dan makmur di mana semua mengalami ciptaan Tuhan yang baik. Ini adalah mazmur yang penuh dengan harapan dan harapan masa depan. Kedamaian dan ketertiban datang dari Tuhan. Tuhan berbicara damai kepada umatNya. Ucapan Tuhan adalah tindakan kreatif. Karena Tuhan berbicara damai adalah agar Tuhan menciptakan perdamaian. Dari ciptaan asli Tuhan sendiri datang kesetiaan yang muncul dari tanah, dipelihara oleh kebenaran yang turun dari langit - mungkin seperti hujan yang mencium tanah dan tanah menghasilkan makanan.
Kata damai di Ntomba (Kongo) adalah nye. Antara 1997 dan 2003, perang saudara di Republik Demokratik Kongo (DRC) menewaskan lima juta orang. Lebih dari 13 juta orang Kongo membutuhkan bantuan kemanusiaan: 7,7 juta menghadapi kerawanan pangan yang parah - naik 30% dari tahun lalu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Maret 2020. Dan angka terbaru menunjukkan lebih dari 4,5 juta orang mengungsi, jumlah tertinggi di DRC selama lebih dari 20 tahun. Kedamaian Tuhan berbeda dengan perdamaian yang dibangun di atas keadilan dan ketertiban dunia.
Tuhan Allah, seperti orang Israel, kami ingin mengetahui keadilan dan damaiMu. Kami juga dapat mengingat hari-hari yang lebih baik, tetapi kami tahu bahwa keadilan dan kedamaian sejati diberikan oleh kasihMu. Berdayakan kami untuk bertindak demi anugerahMu untuk memungkinkan semua orang hidup dalam harmoni. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Kamis, 25 Februari
Perdamaian memberi persatuan
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Kolose 3:15
Xxxxx Xxxxxx menulis kepada gereja di Kolose sebuah berkat untuk persatuan. Dia menulis dari penjara di Roma ke gereja yang belum pernah dia hadiri. Gereja berada dalam saat kritis karena diserang oleh guru-guru sesat yang memberikan informasi yang salah kepada anggotanya tentang sifat ganda Kristus. Xxxxxx dengan tegas menegaskan bahwa Xxxxx adalah pencipta dan penebus. Xxxxxx juga menyatakan bahwa Xxxxx adalah tuan kedamaian yang memberikannya kepada mereka yang mengikutiNya. Damai Kristus adalah berkat dan ada di hati kita. Begitu kita menerimaNya, kita bisa hidup sebagai satu tubuh orang yang hidup dengan setia meskipun ada tekanan dari mereka yang mengira mereka tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya. Hasil akhirnya adalah semangat syukur. Tuhanlah yang bertanggung jawab atas kemampuan kita untuk hidup dalam kesatuan dan damai. Saat kita dibesarkan bersama Xxxxx, kita memiliki hidup baru yang dipenuhi dengan semua manfaat dari hidup dengan setia. Salah satu yang terpenting adalah berkat kedamaian yang memampukan kita melayani Tuhan dengan setia.
Tuhan yang pendamai, teruslah memberkati kami dengan pengetahuan bahwa tidak peduli seberapa luas perpecahan, kami dapat hidup bersama dalam damai. Perpecahan dunia bukanlah warisan kita karena kita adalah ahli waris persatuan sebagai anak-anak Tuhan. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Jumat, 26 Februari
Damai Tuhan saat kita sendirian
Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."- Kejadian 28:20
Yakub sendirian. Setelah menipu saudaranya, Xxxx, karena hak kesulungan dan restu ayahnya, dia harus melarikan diri. Di gurun dia bersumpah kepada Tuhan. Jika Tuhan akan menyerahkan dia ke tempat yang aman, dia akan menjadi pengikut yang setia.
Kita semua pernah merasa sendirian dan bahkan ditinggalkan dalam hidup. Kekuatan iman adalah bahwa hal itu dialami lebih akut ketika kita terdesak daripada saat kita mapan. Hal yang menakjubkan tentang hubungan kita dengan Tuhan adalah bahwa Tuhan tidak muncul hanya ketika kita dalam keadaan terbaik atau paling taat. Ketika kita salah, ketika kita membuat kesalahan dan bahkan berdosa, Tuhan selalu hadir. Jika kita mengabdikan diri kepada Tuhan, janji Tuhan akan terkabul.
Tuhan yang mengingat dan menggenapi, Xxxxxx tidak mengecewakan kami. Kami tidak perlu menanyai Engkau karena Xxxxxx mengingat xxxxxXx dan memenuhi xxxxxXx. Sebuah kata yang membuat kami tahu bahwa Xxxxxx mengasihi kami dan menyediakan bagi kami. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin
Sabtu, 27 Februari
Terkadang damai berarti mengucapkan selamat tinggal
Xxxx Xxxx kembali kepada mertuanya Xxxxx serta berkata kepadanya: "Izinkanlah kiranya aku kembali kepada saudara-saudaraku, yang ada di Mesir, untuk melihat apakah mereka masih hidup." Yitro berkata kepada Xxxx: "Pergilah dengan selamat." Keluaran 4:18
Xxxx mencintai Yitro yang telah menjadikannya bagian dari keluarganya. Xxxx telah menikahi putrinya, Xxxxxx, dan bersama-sama mereka memiliki seorang xxxxx, Xxxxxx. Xxxx adalah anggota keluarga yang berharga dan diberi tanggung jawab. Lebih dari segalanya, Xxxxx memberinya perlindungan dari musuh-musuhnya di Mesir yang mengintai darinya. Sulit bagi Xxxx untuk meminta izin pergi. Tetapi Tuhan telah memanggilnya untuk kembali ke Mesir untuk menjadi penyelamat bagi bangsanya. Yitro memberi Xxxx hadiah yang luar biasa, daripada menuduh Xxxx meninggalkan tanggung jawabnya, dia memberkati menantu laki- lakinya untuk "pergi dengan damai."
Ada kalanya kita bahagia di mana kita berada. Kami memiliki semua yang kami butuhkan, dan rencana kami termasuk tetap di tempat kami berada. Tetapi Xxxxxxxxx adalah waktu untuk mengingat bahwa Tuhan memiliki rencana lain dan memanggil kita untuk pergi ke tempat- tempat yang tidak kita inginkan. Terkadang Tuhan bahkan memanggil kita ke padang gurun. Ke mana pun kita dipimpin, Tuhan memberkati kita dengan kekuatan batin untuk melakukan hal-hal yang tidak pasti dapat kita capai. Visi Tuhan untuk hidup kita lebih besar dari kita sendiri.
Tujuan Tuhan bagi hidup kita memungkinkan kita untuk mencapai prestasi besar yang membantu orang lain dalam perjuangan mereka. Kita harus percaya pada Tuhan, bahkan ketika Tuhan memanggil kita untuk melakukan hal yang tidak mungkin - jauh dari kenyamanan dan keamanan kita.
Tuhan, tolonglah kami untuk mempercayai tujuanMu untuk hidup kami dan memungkinkan kami untuk melakukan kehendakMu. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
MINGGU KEDUA MASA PRA-PASKAH SYALOM: JALAN MENUJU DAMAI YANG DIJANJIKAN
Refleksi : Xxxxx memberi kita janji damai, tetapi tidak seperti yang didefinisikan dunia tentang perdamaian. Kedamaian bukanlah tidak adanya masalah atau konflik, tetapi kepastian bahwa dalam badai kehidupan, kita memiliki Juruselamat untuk menenangkan lautan. Di mana dalam hidup kita, kita dapat mengingat lautan badai sedang tenang? Bagaimana rasanya mengetahui bahwa di tengah masalah kita ada dalam selamat? Di manakah kedamaian yang melampaui semua pemahaman yang dibutuhkan saat ini di rumah, komunitas, gereja, atau negara kita?
Tambahkan ke "pohon" doa perdamaian kita Minggu terakhir ini, seperti Pendeta Xxxxxx X. Xxxxxxx mengangkat doa untuk perdamaian di beberapa bagian dunia. Ambil potongan kain dan tambahkan pada "pohon" perdamaian Anda - atau pagar - kata untuk "perdamaian" dalam berbagai bahasa yang digunakan Xxxxxxx. Setelah menuliskan setiap kata, tutup mata Anda, pegang kainnya dan berdoalah agar kedamaian Tuhan dapat dirasakan oleh orang-orang di wilayah itu. Kata-kata untuk perdamaian yang disoroti pada minggu pertama kebaktian Pra- paskah adalah: shalom (Ibrani), salam (Arab), dohiyi (Cherokee), paz (Spanyol), udo (Igbo / Nigeria), wolakota (Lakota), pyonghwa (Korea) dan nye (Ntomba / Kongo). Sekarang pikirkan tentang mereka yang dekat dengan Anda yang merasa gelisah atau takut pada masa Prapaskah ini. Tuliskan nama mereka dan berdoalah agar damai menjadi bagian mereka.
28 Februari
Damai muncul di tempat yang Aneh.
Di daerah itu ada gembala yang tinggal di ladang, menjaga kawanannya pada malam hari. Kemudian seorang malaikat Tuhan berdiri di depan mereka, dan kemuliaan Tuhan bersinar di sekitar mereka, dan mereka sangat ketakutan. Tetapi malaikat itu berkata kepada mereka, “Xxxxan takut; untuk dilihat - Aku membawakanmu kabar baik tentang sukacita yang besar bagi semua orang: untukmu lahir hari ini di kota Daud seorang Juruselamat, yang adalah Mesias, Tuhan. - Lukas 2: 8–11.
Xxxxx membawa Xxxxx ke gunung yang sangat tinggi dan menunjukkan kepadanya semua kerajaan dunia dan kemegahannya; dan dia berkata kepadanya, "Semua ini akan kuberikan kepadamu, jika kamu mau tunduk dan menyembah aku." Xxxxx berkata kepadanya, “Pergi hai kamu, Setan! karena ada tertulis, 'Sembahlah Tuhan Allahmu, dan layani Dia.' "Kemudian iblis meninggalkan dia, dan tiba-tiba malaikat datang dan menunggu dia. - Matius 4: 8–11 (NRSV)
Betapa rindunya anak-anak di dunia akan perdamaian. Kami mengembara mencari kedamaian, namun Tuhan mewartakan perdamaian di tempat yang paling aneh, yang susah dimengerti. Itu tidak terdengar dari music band atau simfoni, atau terlihat di parade militer, bursa pasar saham atau super bowl, melainkan di antara keheningan para gembala di puncak gunung yang dingin seperti yang kita dengar beberapa bulan yang lalu dalam cerita Xxxxx tentang kelahiran Yesus. Dan kemudian masa Xxxxxxxxx mengingatkan kita pada saat-saat ketika kita paling membutuhkannya - di tengah penderitaan gurun kehidupan kita - kedamaian datang. Kami tidak dibiarkan sendiri. Kedamaian yang menyembuhkan muncul seperti yang terjadi dengan malaikat yang datang kepada Xxxxx untuk dicobai - dan Xxxxx menang.
Seorang teman menceritakan tentang kunjungan ke kamp pengungsi di Timur Tengah, penuh dengan orang-orang yang putus asa mencari makanan karena kelaparan melanda negara mereka. Disamping orang dewasa, ada juga bayi dan anak kecil, tidak ada tangisan. Ada keheningan karena kelaparan. Saat kita mencari kedamaian, mungkin kita harus mencoba memusatkan diri dalam keheningan. Suara gaduh perang, suara gaduh demonstrasi politik di jalanan, dan ribut unjuk rasa politik dapat mengalihkan perhatian dari kebutuhan yang penting di sekitar kita, yaitu tenang dihadapan Tuhan. Kita harus menghadapi penderitaan dengan tenang dan mendengar para malaikat memberi tahu kita di mana kedamaian Tuhan diperoleh dan dimana damai Tuhan dibutuhkan di dunia ini.
Doa
Di masa Prapaskah ini, Tuhan, tolonglah kami mendengar pemberitaan tentang damai di antara anak-anakMu yang terkasih. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Senin, 1 Maret “Jangan kamu takut”
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahku. Aku akan meminta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya… yaitu Roh Kebenaran. Damai sejahtra kutinggalkan bagimu. saya tinggalkan dengan Anda; damai sejahtera yang kuberikan padamu. Aku tidak memberikan kepadamu seperti yang dunia berikan. Xxxxan biarkan hatimu gelisah, dan jangan biarkan mereka takut. - Yohanes 14: 15-16, 27
Dunia sepertinya serba salah. Tidak ada tempat yang tidak dipenuhi dengan kemarahan, kebencian, ketidakamanan pangan, perang, virus, korupsi dan kekerasan. Tampaknya yang kita miliki hanyalah ketakutan itu sendiri. Jika semua yang kita miliki di dunia ini adalah ketakutan, apa yang kita lakukan untuk mengatasi ketakutan itu? Pernyataan Xxxxx dalam Injil Yohanes sederhana. Apa yang kita inginkan, apa yang perlu kita pertahankan, yang memberi makna pada hidup kita adalah mengisi seluruh hidup kita dengan damai yang Tuhan berikan kepada kita melalui Roh Kudus. Jika hidup kita dipenuhi dengan Roh, semua produk ketakutan - kekhawatiran, kecemasan, insomnia - dan ketakutan itu sendiri, tidak memiliki kekuatan.
Dalam bukunya “Lost in the Cosmos,” Xxxxxx Xxxxx menyarankan bahwa kita harus melihat kejahatan yang sedang terjadi di dunia sebagai komedi “I Love Lucy”, tanpa kekuatan dan sedikit makna. Yang memiliki makna adalah hidup yang penganjurnya memenuhi kita dengan hikmat dan kuasa Roh Kudus. Pertempuran dengan ketakutan hanya bisa dimenangkan oleh kekuatan Tuhan. Dan kita tidak perlu takut, karena Tuhan akan mengalahkan kejahatan.
Doa
Tuhan Allah, di masa Prapaskah ini, tolonglah kami untuk berusaha mengisi seluruh diri kami dengan kuasa Roh Kudus untuk memberi kami kedamaian yang memungkinkan kita untuk tidak takut. Amin.
Selasa, 2 Maret 2021
Lebih Dekat dengan Tuhan"
Jadi jika semuanya akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Yaitu kamu yang menanti-nantikan dan mempercepat kedatanganNYA.
Pada hari itu, langit akan binasa dalam api dan unsur unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
dan elemen-elemennya meleleh dengan api? Tetapi, menurut xxxxx-xxxxx-Xxx, kita menunggu surga baru dan bumi baru, di mana kebenaran ada di rumah. Oleh karena itu, yang terkasih, sementara Anda menunggu hal-hal ini, berusahalah spy jedapatan tanpa cacat atau cela. - 2 Petrus 3: 11–14
Semua agama - baik itu Kristen, Islam, Yudaisme, Budha, dll. - mengatakan keyakinan mereka memvawa damai dan menuju surga. Xxxxxx menyarankan bahwa ketika kita hidup dalam dunia yang nyaris punah akibat meningkatnya kekerasan dan kehancuran menuju datangnya hari Tuhan, lebih baik kita semua hidup dalam damai dan membiarkan Tuhan yang mengurus dosa.
Tetapi bagaimana seseorang menunggu dengan damai? Menariknya, dalam Islam, cara seseorang menghadapi setan Tidak perlu konflik. Istilahnya, iblis tidak akan mengganggu hubungan damai mereka dengan Tuhan. Tidak perlu kekerasan, sebab Tuhan mereka menyetujui hubungan harmonis dengan roh dan jin-jin nya.
Dalam pertempuran untuk kebaikan, kepercayaan Presbiterian Reform tahu bahwa ini Xxxx tidak bisa mengalahkan kejahatan - hanya Tuhan yang sudah menang terhadap si Jahat. Tapi senua bentuk kejahatan harus dilawan dan ditentang dalam semua aspek hidup kita. Kita harus mendekatkanbdiri pada Tuhan dan memahami perjuangan berharga Putra Ilahi di kayu salib, maka Iblis akan lari menjauh.
Doa
Tuhan Allah, dalam masa Pra-paskah ini, tolonglah kami lebih fokus dalam kasihMu bagi kami melalui pengorbanan dan kemenangan yang Engkau berikan di di kayu salib. Dalam namaMu kami berdoa, amin.
3 Maret 2021
Damai tidak disertai Kekuasaan
Saat itu Xxxxxx berdoa dalam hati; hanya bibirnya yang bergerak, tetapi suaranya tidak terdengar; oleh karena itu Xxx mengira dia sedang mabuk. Jadi Xxx xxxxxxx kepadanya, “Berapa lama kamu akan membuat dirimu menjadi tontonan hi pemabuk? " Tetapi Xxxxxx menjawab, “Tidak, Tuanku, saya tdk mabuk , sebaliknya saya adalah wanita yang sangat bermasalah; Saya tidak minum anggur atau minuman keras, tetapi saya sedang mencurahkan isi hati di hadapan Tuhan. Xxxxan menganggap hambamu sebagai wanita yang tidak berharga, karena selama ini aku telah berbicara tentang kegelisahan dan kekesalanku yang besar. " Kemudian Eli menjawab, “Pergilah dengan damai; Tuhan Israel mengabulkan permohonan yang telah Anda buat untuknya ”. - 1 Xxxxxx 1: 13–17
Xxx adalah imam besar Siloh - posisi dengan kekuasaan. Memiliki kekuasaan yang diberikan oleh budaya atau memiliki kendali yang diberikan oleh pemuka agama sering membuat pemegang kekuasaan kehilangan empati dan rasa kemanusiaan.
Sebagai pria yang berkuasa, daripada bersimpati sebaliknya Xxx kesal melihat wanita yang diasumsikan mabuk itu.
Xxxxx sedang bergumul, dan butuh simpati tingkah Xxxxx tak lepas dr perhatian Xxxx.
Baru setelah dia merendahlkan, Xxxx mampu mengerti kebutuhan Xxxxxx bahkan jd perantara mengkonfirmasikan jawaban Tuhan buat Xxxxxx.Dia melakukan apa yang seharusnya dan menawarkan wanita itu kedamaian dari Tuhan. Wanita itu, Xxxx, menjadi ibu dari Xxxxxx, orang yang mengurapi Raja Xxxx.
Seorang pemuka gereja sedang berjalan pulang. Hari itu termasuk yg terburuk baginya. Saat melewati pintu depan gereja, ada seseorang di depan pintu. “Dia terlihat seperti salah satu dari o rang jalanan yang mabuk,” pikirnya. Sang homeless cuma mau bertanya apakah bis 54 lewat di depan gereja. Bagi sang pemuka gereja, kesombongannya karena statusnya membuat dia sombong dan tidak bisa bersikap simpati.
Kita pun demikian. Dalam diri kita ada ribuan pesan yg Allah taruh dlm diri kita dan mau Allah pakai untuk tujuan kemanusiaan, keselamatan dan kasih. Jangan biarkan status atau golongan dan jabatan menahan langkah kita untuk berbuat kemanusiaan demi Kemuliaan Tuhan.
Doa
Tuhan Allah, dimasa Pra-paskah ini, tolonglah kami untuk melihat melalui kekuasaan dan arogansi kami akan damai yang di berikan kepada setiap orang yang kita temui. Kita adalah anak anak Allah yang ditebus melalui kematian Xxxxx dikayu Salib. Dalam namaMu kami berdoa, amin.
Kamis, 4 Maret
Betapa indahnya memproklamasikan perdamaian
Betapa indahnya di atas kaki gunung pemberita mengumumkan perdamaian, yang membawa kabar baik, yang mengumumkan keselamatan, yang berkata kepada Sion, “Allahmu memerintah.” - Yesaya 52: 7
Truk UPS dan Amazon yang mengkilat bisa disebut menganggumkan jika mereka membawa barang-barang yang sudah lama ingin kita miliki tetapi tidak bisa ke toko karena pandemi.
Mereka membawa yang diperlukan dan diinginkan. Betapa menganggumkan truk-truk itu! Betapa jauh lebih indahnya pemberitaan yang kita bawa ke dunia tentang Xxxxx, Xxxxxxxx Xxxxx kita. Betapa indahnya berita yang bisa kita bagikan tentang perdamaian di bumi yang dinyanyikan para malaikat pada saat kelahiran Yesus. Betapa lebih indahnya mengetahui bahwa Tuhan kita memerintah dan mewartakannya
Dan bukankah masa Pra-paskah kita untuk menghadapi kenyataan yang tidak menyenangkan bahwa keindahan seperti itu terwujud dalam penyangkalan terhadap Xxxxx, dalam ejekan dan pemukulan, dalam pertanyaan yang memalukan tentang Yesus oleh dewan Xxxxxxx dan Herodes, dan dalam penyaliban Xxxxx, kematian dan penguburan? Bagaimana mungkin Tuhan menebus kegelapan ini? Tuhan melakukannya. Dan karena itu kita bisa berdamai. Kita bisa memproklamasikan perdamaian itu.
Tuhan, di masa Pra-paskah ini, tolonglah kami dalam doa pengakuan dosa dan penebusan dosa untuk menemukan kedamaian kami dan kemudian mewartakannya kepada orang lain yang mencari hal yang sama. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Xxxx
Xxxxx, 5 Maret Bergerak Maju
Kebohongan ada dalam benak mereka yang merencanakan kejahatan, tetapi mereka yang mebawa perdamaian memiliki sukacita. - Amsal 12:20
Sukacita tampaknya memiliki arti khusus dalam bahasa Skotlandia. Ketika seseorang keluar dari wawancara kerja, seorang teman akan bertanya, "Apakah kamu bersukacita?" Ini memiliki konotasi berkembang. dan memiliki makna spiritual. Saat kita memiliki kegembiraan, kita berkembang maju. Tapi seseorang tidak bisa berkembang maju sambil merencanakan kejahatan. Karena pemikiran seperti itu membuang harapan akan sukacita. Dengan kata lain, tidak ada kedamaian di hati mereka yang terus menerus merencanakan dan melakukan hal-hal yang jahat
– beranikah kita mengadakan pertemuan di parkir gereja sambal bergosip, bergosip di telepon atau menyebarkan kata-kata kebencian di media sosial? Ini adalah hal-hal yang merusak persekutuan dan juga tubuh Kristus.
Di gereja, kita bekerja untuk perdamaian. Kita menginginkan sukacita. Namun, terkadang kita tergoda untuk menghentikan sukacita yang berkembang maju, yang merampas kedamaian kita. Damai sejahtera Tuhan kita Xxxxxlah yang harus menjadi inti dari segala sesuatu yang kita pikirkan, katakan dan lakukan.
Doa
Tuhan Tuhan, di masa Pra-paskah ini, biarlah semua pikiran, doa, dan tindakan kami menghadirkan damai daripada tipuan pribadi. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Sabtu, 6 Maret
Damai adalah anugerah dari Tuhan
Dia menyebut tempat itu Betel; tetapi nama kota itu pada awalnya adalah Luz. Kemudian Xxxxx bersumpah, mengatakan, “Jika Tuhan akan menyertai aku, dan akan menjaga aku dengan cara ini, dan akan memberi aku roti untuk makan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku datang lagi ke rumah ayahku dengan damai , maka Tuhan akan menjadi Tuhanku. " - Kejadian 28: 19–21
Ketika Yakub bergumul dengan Tuhan, Tuhan mematahkan pinggulnya, dan dia pincang selama sisa hidupnya. Dalam teks ini batu karang yang digunakan Yakub sebagai bantal adalah lambang kehadiran Tuhan yang penuh kasih. Meskipun kelihatannya sulit dipercaya, pinggul yang patah dan batu yang dingin adalah anugerah perdamaian dari Tuhan.
Di zaman ini ketika kita bergumul dengan pandemi dan memastikan semua memiliki akses ke perawatan dan vaksin, tampaknya ini bukan perdamaian yang akan kita pilih. Tetapi seringkali Tuhan memberi kita bukan apa yang kita inginkan atau apa yang menurut kita seharusnya menjadi hidup kita. Namun, itu tidak berarti bahwa Tuhan masih belum memberi kita kedamaian. Ada adegan di “Dr. Zhivago ”di mana pasangan lansia Yahudi dimasukkan ke dalam gerbong ternak menuju kamp kerja paksa dalam badai salju di Siberia. Mereka bersama dalam kehangatan, walau mereka dikelilingi oleh orang orang yang sudah mati dan yang akan segera mati dalam kamp itu.
Saat malam tiba, mereka berciuman dengan manis. Dengan hanya cinta dan kematian yang pasti, mereka menemukan penghiburan. Ciuman tidak akan menyelamatkan mereka, namun itu sudah cukup. Mereka menemukan kedamaian di hadapan satu sama lain dan di hadirat Tuhan. Dan kehadiran kedamaian itu cukup untuk menopang mereka dalam perjalanan yang sangat sulit.
Doa
Tuhan Allah, di masa Pra-paskah ini, tolonglah kami untuk menerima pemberian kasih ilahi untuk diberikan - sebagaimana Engkau memilih untuk memberikannya tanpa paksaan. Bukalah mata kami untuk melihatnya. Semoga kami merasakan kehadiranMu yang damai hari ini. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Minggu Ketiga Pra Paskah Shalom: Jalan Menyembuhkan
Ditulis oleh Xxxxxxxxx Xxxxxx dan Xxxxx Xxxxx
Refleksi: Dalam Bahasa Ibrani, “shalom” juga berarti keutuhan. Ketika Xxxxx mula-mula menampakkan diri kepada sahabat-sahabatNya sebagai Tuhan yang Bangkit, Ia menyapa mereka dengan ucapan shalom. “Damai sejahtera,” kataNya. Xxxxx yang Ia sampaikan kepada mereka itu memulihkan keadaan mereka yang berduka dan keutuhan akan impian mereka yang porak- poranda. Pemulihan apa yang kamu butuhkan dalam Pra Paskah ini? Apa yang diperlukan untuk mencapai keutuhan dalam kehidupan keluarga inti, komunitas gereja atau tetanggamu? Dan apakah kamu memiliki keberanian untuk menjadi orang yang teguh di antara kerusakan dan memberitakan shalom- keutuhan- kepada sesama?
Tambahkan pada “pohon” doa perdamaianmu
Sepekan lalu, renungan-renungan harian telah membahas tentang perdamaian yang mampu melenyapkan ketakuan, perdamaian yang mampu menghasilkan sukacita, dan perdamaian yang dapat dilihat ketika kita berani bergerak lebih dekat kepada Allah dan memandang Kristus.
Tambahkanlah pada “pohon” doa perdamaianmu permohonan-permohonan demi mereka yang ketakutan, demi mereka yang kepedihan dan demi mereka yang mungkin menjauh dari Allah. Tuliskanlah nama mereka (atau bahkan namamu, bila perlu) pada secarik kain atau kertas.
Doakanlah setiap nama. Kini bersiaplah untuk pekan ketiga Pra Paskah dengan memikirkan tentang pemulihan dan keutuhan.
Minggu Ketiga Pra Paskah, 7 Maret
Istirahat penuh damai itu mungkin
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.- Mazmur 4:9
Satu kemalangan lain dari pandemi yang masih berlangsung ini adalah kurang tidur nyenyak di malam hari, yang tidak baik karena tidak tidur malam hari dapat memperburuk masalah fisik dan kesehatan mental menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health. Tengoklah sekeliling; tampak ada lebih banyak komersial untuk bantuan tidur dan lebih banyak iklan aplikasi yang dapat menolong orang tertidur pulas penuh damai. Abaikan bantuan dan aplikasi tidur, Pra Paskah adalah sebuah musim untuk bernafas mendalam dan memusatkan diri kita sendiri- supaya menemukan ruang di mana keutuhan dan pemulihan dapat memancar.
Pra Paskah adalah musim yang sungguh-sungguh berfokus secara tradisional pada pengakuan, penyesalan dan pengampunan. Menggerakkan kehidupan kita lebih dekat kepada Allah melalui kegiatan-kegiatan ini dapat bermanfaat, meringankan pikiran dan jiwa kita.
Terlelap dalam memahami kasih Allah dan pengorbanan Sang Putera demi kita, mengarahkan semua bagian kehidupan kita pada suatu damai sejahtera yang fundamental. Dan kepada tidur yang barangkali menghindari kita: Xxxxan hitung domba. Hitunglah berkat. Maka damai sejahtera akan menghampiri.
Allah Tuhan, dalam masa Pra Paskah ini, tolonglah kami untuk benar-benar mengakui dan memohon pengampunan supaya kami menemukan selagi kami berserah di malam hari, damai menjadi selimut yang menutupi kami. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Senin, 8 Maret
Perbaikan sederhana dapat memulihkan perbedaan-perbedaan
Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Xxxxan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih.
Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia. Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung! Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu. Roma 14:13-21
Ada banyak hal yang menghalangi damai sejahtera di dunia, dan banyak di antaranya begitu kabur, misalnya caramu menata rambutmu, apa yang kamu makan atau bagaimana kamu berpakaian. Bahkan di antara orang percaya, hal-hal seperti kapan, bagaimana dan di mana kamu beribadah dapat menghalangi perdamaian.
Beberapa tahun lalu, ada sekelompok pendeta dan rabi di Edinburgh bekerja untuk merangkul komunitas Muslim dalam kebaktian lintas iman mereka, tetapi anggota-anggota Muslim tidak hadir dalam rapat-rapat perencanaan. Tampaknya para penyelenggara selalu bertemu pada waktu yang sama dengan waktu panggilan sembahyang komunitas Muslim. Ada satu perbaikan sederhana: Mereka memutuskan tidak bertemu selama jam sembahyang Islami.
Mereka juga perlu mencari tahu bagaimana merangkul saudara-saudara perempuan dan laki-laki Muslim mereka di dalam kebaktian itu sendiri. Mereka melakukannya dengan mengatur doa Imam berlangsung di dalam kebaktian ekumenis persis pada saat doa Islami. Saat waktunya tiba, sang Imam memanggil untuk berdoa. Ia membentangkan sajadahnya (karpet doanya) di gereja. Kaum Muslim yang menghadiri kebaktian lintas iman membentangkan sajadah-sajadah mereka di lorong-lorong dan berdoa seperti biasa sedangkan kaum Kristen dan Yahudi secara hormat berdoa di bangku-bangku kebaktian.
Beberapa waktu kemudian, negara Islam di mana sang Imam berasal mengalami masalah antara kaum Muslim dan kaum Kristen. Namun mereka yang pernah hadir dan mengenang kebaktian lintas iman ini mengangkatnya sebagai tanda pengharapan dan pemulihan, bahwa berada bersama-sama secara damai dapat terjadi. Dan hal itu mudah dilakukan. Apa yang diperlukan adalah mendengarkan dan memahami cara-cara yang lain, dan melakukannya dengan hormat dan kasih.
Doa
Tuhan Allah, pada masa Pra Paskah ini, tolonglah kami tidak saling menghakimi, tetapi menghormati bagaimana doa dan ibadah dilakukan berbeda-beda oleh sesama. Tiada benar atau salah untuk memuliakan Allah. Hal utama adalah memberikan pujian secara bebas. Karena pujian membawa perdamaian dan perdamaian berarti pemulihan. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Selasa, 9 Maret
Perdamaian membangun kita
Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.
- 1 Tesalonika 5:12-13
Dalam Tesalonika, Xxxxxx mengingatkan kita bahwa di dalam tubuh Kristus kita hendaknya saling mendorong dan membangun. Kita semua mempunyai sebuah misi untuk memulihkan dunia yang terpecah-belah, masing-masing dengan cara kita sendiri yang istimewa. Xxxxx Xxxxxxx merupakan tipe anggota gereja yang semua pendeta inginkan. Tidak peduli apapun yang perlu diselesaikan, Xxxxx adalah orang pertama yang siap membantu di sana. Ia sudah memperbaiki macam-macam sebelum seorang pun sadar itu rusak. Makanan tersedia di rumah itu sebelum seorangpun tahu ada orang lapar atau sakit. Sebagai seorang laki-laki serikat, dialah orang pertama berada di garis pemogokan yang membela para pekerja.
Pada pemakaman Xxxxx xxxx pendeta berkata, “Dia adalah yang selalu di gereja pada hari Minggu. Duduk di sana di pojokan yang sama, tertidur.” Jemaat tertawa selagi sang pendeta terus berucap kepada setiap orang bahwa dia berhak sekali untuk tertidur, karena Xxxxx sudah terjaga sebelum semua orang lain melakukan kesaksian iman tentang cinta kasih Allah bagi mereka yang perlu diingatkan tentang cinta kasih Allah.
Selagi kita datang mendekat pada salib, kita hari ini disapa bahwa bukanlah mereka yang pertama-tama, pada kepala meja atau punya paling banyak hal yang diberi tepuk tangan, tetapi mereka yang selalu melayani sesama dan tidak mencari gengsi atau posisi bagi diri mereka sendiri. Dialah yang mencintai sang anak, memberi makan kepada yang lapar, memberi pakaian pada yang telanjang dan memulihkan yang sakit. Komunitas manusia yang dikasihi Allah terdiri dari mereka yang damai bersama segenap kekasih Allah dan meraih untuk memulihkan semua orang, bahkan mereka yang kita sebut seorang asing atau seorang musuh.
Doa
Tuhan Allah, pada masa Pra Paskah ini, biarlah kami bermenung bagaimana Allah sedang memanggil setiap kami di dalam cara istimewa kami sendiri untuk mengasihi setiap orang, bahkan musuh-musuh kami. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Rabu, 10 Maret
Perdamaian membuat kita kerasan
Oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.
- Lukas 1:78-79
Tampaknya dalam ketidakberdayaan, konflik dan bahaya yang konstan di dunia kita, rute pelarian kita adalah termasuk menonton TV dalam intensitas tinggi dan menenggak anggur. Kedua “obat-obatan” ini padahal tidak memulihkan jiwa kita. Kita tidak mengatasi pikiran- pikiran bermasalah kita. Cara-cara menghadapi masalah ini hanya melanggengkan kemuraman itu.
Jadi daripada berdiam dalam hal mengobati diri yang muram itu, penting mencari seberkas cahaya yang datang dari belas kasih nan lembut Allah kita, dengan mencari Firman Allah untuk pertolongan dan pemulihan, dan kembali pada mazmur-mazmur penghiburan. Hanya ketika kita kembali menatap Allah dan mengingat bagaimana Xxxxx telah berjalan menuju salib bersama Allah yang berada dekat di sisiNya maka sinar yang kita cari itu mulai muncul. Hal yang tidak dapat dikendalikan mulai mampu diatur. Perlahan-lahan dan dengan lemah lembut belas kasih Allah mengisi kehidupan kita dan TV dan anggur tidak lagi menjadi balsam di Gilead yang kita perlukan. Belas kasih Allah kita memimpin kita menuju jalan perdamaian.
Doa
Tuhan Allah, pada masa Pra Paskah ini, berikanlah kami kekuatan dan keberanian di dalam pergumulan-pergumulan kami untuk kembali menuju belas kasih nan lembut Allah yang menjanjikan terang untuk mengenyahkan kemuraman. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Kamis, 11 Maret
Memprioritaskan bagian-bagian kehidupan kita
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
- Amsal 3:13-18
Kebijaksanaan, pengertian, perak, emas, perhiasan – segala yang kamu inginkan – dan sebuah umur panjang berada semua di tangan kananmu. Di tangan kirimu ada kekayaan dan kehormatan. Bayangkanlah semua hal ini sebagai cabang-cabang pada sebuah pohon. Ia akan menjadi sebuah pohon yang bentuknya menyenangkan, semua seimbang dengan dedaunan, bunga-bunga dan buah. Melengkapi pohon adalah dahan yang dengannya mengalirkan apa yang dimakan pohon itu. Ia membuat stabil jalan dimana pohon itu bertumbuh.
Pemazmur mengingatkan kita bahwa Allah terus menciptakan semua kehidupan berfungsi dengan benar. Namun kehidupan kita berjalan melenceng. Tiada damai. Setiap bagian kehidupan berperang dengan setiap bagian lain. Jawabannya bukan lebih banyak kekayaan, lebih banyak kekuasaan atau lebih banyak senjata. Bukanlah dalam hal menjadi lebih cerdas daripada sesama. Jawabannya adalah dalam memprioritaskan kembali kehidupan kita dan berfokus persis pada hal-hal yang sungguh-sungguh berarti. Maka kita mulai bertanya: Bagaimana bagian- bagian kehidupan kita bekerja bersama untuk memuliakan Allah? Karena dalam memuliakan, kehidupan kita – dan mereka yang hidup di sekeliling kita- menemukan pemulihan.
Doa
Tuhan Allah, pada masa Pra Paskah ini, tolonglah kami untuk memahami ketenangan kehidupan yang ditemukan di dalam belas kasih dan cinta salib itu, pohon yang di atasnya Yesus disalibkan. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Jumat, 12 Maret Menunggu Tuhan
Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.
- Mazmur 39:8
Para murid mengikuti Xxxxx selama tiga tahun, menunggu hari kapan Xxxxx akan diwartakan secara umum sebagai Mesias. Beberapa murid menaruh harapan tinggi. Xxxxxxx dan Xxxxxxx, anak-anak Xxxxxxxx, berharap mereka akan menjadi pangeran dan duduk bersama dengan Xxxxx di tahtaNya. Xxxxx berpikir dia akan menjadi bendahara kerajaan dan memiliki uang lebih banyak daripada yang pernah ia impikan. Barangkali murid-murid lainnya berpikir mereka akan menampilkan mujizat-mujizat dan beroleh pengakuan tinggi. Mereka tentu berharap keberuntungan merea akan meningkat dan impian mereka terpenuhi.
Akhir yang telah terjadi bukanlah apa yang mereka sudah harapkan. Tuan mereka ditahan, diadili, dipukuli dan disalibkan seperti seorang penjahat umum. Xxxxxx remuknya mereka menyadari bahwa semua impian mereka telah hancur berkeping-keping. Mereka sangat tergoncang. Mereka sudah mengharapkan ada semacam penghargaan untuk kerja keras mereka sebagai pengikut-pengikutNya. Mereka telah meninggalkan keluarga-keluarga dan mata pencaharian mereka, berjalan dari kota ke kota dengan seorang pengajar radikal. Mereka telah menempatkan harapan mereka dalam hal-hal yang mereka dapat lihat dan raih.
Namun pemazmur mengatakan kepada kita pengharapan kita adalah di dalam Allah, bukan benda-benda, dan kita mesti sabar dalam menantikan pengharapan ini. Pra Paskah adalah sebuah perjalanan yang dipenuhi hal-hal yang belum tampak. Ini menguji kesabaran kita.
Namun pada akhirnya, ketika kita menantikan Allah, kita akan menemukan pengharapan itu. Kita akan menjumpai pemulihan. Dan pada akhir perjalanan Pra Paskah, melampaui salib dan kubur, kita akan menemukan melalui janji kebangkitan bahwa kita tidak akan digondang tidak peduli apa yang terjadi di sini dan kini.
Tuhan, Engkaulah pengharapan kami. Engkaulah kekuatan dan keselamatan kami. Tolonglah kami untuk menyediakan ruang di hati-hati kami bagiMu selama masa Pra Paskah ini. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Sabtu, 13 Maret
Persahabatan sejati
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Xxxx adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Xxx menyebut kamu sahabat, karena Xxx telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Xxx Xxx telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
- Yohanes 15:13-17
Persahabatan-persahabatan sejati susah diperoleh. Ia karunia Allah, dan Xxxxx menawarkan kita persahabatanNya ketika Ia berkata, “Aku telah menyebut engkau sahabat.” Bingung berpikir bahwa Xxxxx hendak berbagi segala sesuatu dengan kita. Itulah persahabatan yang berdasarkan keintiman. Xxxxx mengundang kita untuk berbagi cinta kasih yang mendalam, timbal balik dan menetap yang Ia alami dengan Allah dan Roh Kudus, bahkan sebelum dunia dimulai.
PersahabatanNya dengan kita menuntut Xxxxx segalanya. Cinta kasihNya bagi kita memimpinNya ke Kalvari di mana Ia mengalami kesakitan penuh karena terpisah dari Allah. Dalam Kristus, rekonsiliasi dunia dengan Allah terjadi. Dalam menawarkan persahabatanNya, Xxxxx memanggil kita untuk saling mengasihi. Persahabatan itu bukanlah hanya antara kita berdua, Xxxxx Xxxxxxx dan saya, tetapi bersama semua orang yang sudah dan sedang diundang melalui Xxxxx untuk membentuk komunitas. Inilah sebuah komunitas yang didasarkan pada anugerah mahal Kristus yang telah mati untuk kita, sebuah komunitas yang disiapkan untuk saling mengasihi dan melayani. Inilah komunitas dimana pemulihan dapat terjadi dalam cara- cara yang tidak terduga dan ajaib.
Tuhan, terima kasih karena memanggil kami menjadi sahabat-sahabatMu. Kiranya kami meraih tanganMu di dalam persahabatan dan menjadi layak untuk persahabatanXx. Tolonglah kami untuk menjadi saling berkawan seperti Xxxxxx sudah tunjukkan kepada kami melaluo cinta kasihMu di atas kayu salib. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
MINGGU KEEMPAT MASA PRA-PASKAH SYALOM: JALAN MENUJU PENGHARAPAN DITULIS OLEH XXXXX XXXXX AND XXX XXXXXXXX
MINGGU 14 MARET
HARAPAN YANG TIDAK DAPAT DILIHAT
Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Roma 8:24–25
Saya mengharapkan masa depan yang lebih baik. Saat ini kita sedang menghadapi krisis yang besar dalam kehidupan kita. Pada saat saya menulis tulisan ini, akhir dari krisis ini belum terlihat. Saat ini yang kita lihat di negara kita ini adalah kenaikan jumlah orang yang terinfeksi, yang dirawat di rumah sakit, dan juga yang meninggal dunia karena Covid-19. Kita juga melihat saat ini, guncangan yang dihadapi bangsa kita ini atas serangan terhadap demokrasi kita.
Harapan saya mudah2an kita semua menerima vaksinasi dalam waktu dekat ini, sehingga kita tidak perlu lagi mengkhwatirkan masalah virus ini. Harapan saya juga, semoga kita semua dapat bekerja sama, bahu-membahu, untuk membangun demokrasi yang lebih baik, untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan bagi semua orang, dan untuk membangun bangsa kita agar menjadi lebih kuat dan tegar.
Di saat dimana kita menghadapi krisis, perhatian kita terfokus kepada hubungan kita dengan Tuhan; kita berseru kepada Tuhan memohon pertolonganNya. Hal-hal yang penting menjadi sangat jelas untuk kita. Namun demikian, pada saat kita tidak berada dalam krisis atau dalam kekacauan, perhatian kita menjadi terganggu oleh rutinitas kehidupan, sehingga hubungan kita
dengan Tuhan pun menjadi terganggu. Ibadah-Ibadah kita menjadi hal yang rutin dan menjadi seperti hafalan saja, dan visi kita untuk melihat hal-hal baru yang dapat kita lakukan menjadi kabur. Di saat-saat seperti itulah kita memerlukan dorongan untuk meningkatkan visi dan imajinasi kita. Visi/imajinasi adalah salah satu karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. Pekerjaan Tuhan yang tertulis dalam kitab Ibrani merupakan salah satu cara kita melihat kebesaran Tuhan yaitu melalui ciptaannya – matahari teribut dan terbenam, matahari, bulan dan semua bintang-bintang di langit, pergantian musim, pegunungan dan samudera – semua merupakan gambaran kemuliaan ciptaan Tuhan yang luar biasa yang menggemakan kemuliaan Tuhan
Harapan di dalam Tuhan berarti berdiam di hadirat Tuhan untuk pemenuhan janji Tuhan kepada kita di dalam Xxxxx Xxxxxxx. Tuhan mengundang kita untuk hidup dalam kesucian dan untuk membagi kemuliaan Tuhan dengan orang lain. Semoga dalam saat penantian ini, kita terus setia bertekun dalam doa dan berbakti kepada Tuhan, dan melayaniNya dengan bekerja untuk membangun kedamaian dan perkembangan dunia yang seturut dengan kehendakNya. Semoga kita diberkati dengan visi dan imajinasi sehingga kita dapat melihat keindahan dunia yang baru yang sekarang ini belum terlihat.
DOA:
Tuhan, pengharapan yang Engkau berikan kepada kami lebih besar dari apa yang dapat kami harapkan atau bayangkan. Penuhilah kami dengan pengharapanMu, Tuhan; pengharapan yang terus membangkitkan semangat kami untuk melayaniMu dengan penuh suka cita, keadlian dan dengan penuh belas kasih. Dalam nama Tuhan kami Xxxxx Xxxxxxx, kami berdoa. Amin.
Senin 15 Maret MENYAKSIKAN KEINDAHAN
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. – Mazmur 27:4
Kata “Lent” (Pra-paskah) berasal dari kata bahasa Inggris tua yang berarti “spring (musim semi).” “Lent” berarti musim semi, musim untuk kelahiran kembali, peremajaan, pembaruan dan, bagi orang Kristen, kebangkitan pada hari Paskah. Musim semi adalah waktu untuk mempersiapkan pertumbuhan kehidupan baru.
Secara traditional masa Prapaskah dirayakan melalui praktek penyangkalan diri untuk mengingat kembali pengorbanan Tuhan Xxxxx Xxxxxxx. Penyangkalan diri, seperti berpuasa atau tidak memakan atau melakukan hal-hal yang bersifat ‘mewah’ – umpamanya dengan tidak memakan cokelat. Namun penyangkalan diri ini bukanlah merupakan tujuan utama itu sendiri.
Penyangkalan diri merupakan cara untuk membersihkan hati dan pikiran agar kita siap untuk diperbaharui.
Selama masa Prapaskah ini, kita diajak untuk memilih satu tindakan spiritual yang dapat kita lakukan untuk membuka hati dan pikiran kita untuk Tuhan agar Tuhan berada dalam kehidupan kita. Siapkanlah waktu beberapa menit setiap hari untuk Tuhan, jauh dari kesibukan, keletihan dan kecemasan kehidupan ini. Dan seperti yang selalu diinginkan dan dilakukan Pemazmur, saksikanlah kemurahan Tuhan dan nikmatilah baitNya. Sediakanlah waktu untuk berdiam besama Tuhan dan kebesarannya, dan siapkanlah hati dan pikiran kita sehingga kita mendapatkan pembaharuan dalam kehidupan kita.
Doa
Tuhan, tolong kami agar kami dapat menyediakan waktu ditengah-tengah kesibukan kami untuk berdiam bersama Engkau, menyaksikan dan merenungkan kebesaranMu, sehingga hati dan pikiran kami dapat diperbaharui dan kami terus bertumbuh di dalam Engkau. Dalam nama Xxxxx Xxxxxxx kami berdoa. Amin.
Selasa 16 Maret HARAPAN TETAP ADA
Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar." -- Wahyu 21:1- 5
Hidup di masa COVID-19, ketika begitu banyak orang yang telah meninggal dunia atau kehilangan orang yang dicintai, membuat kita mengharapkan agar satu waktu tidak ada lagi kematian, dan Tuhan akan menghapus setiap air mata. Sebagai pengikut Kristus, kita adalah umat yang penuh pengharapan dan yang rindu untuk melihat dunia yang baru ini.
Xxxxxxxx Xxxxxxxxxx, teolog dan martir Jerman yang menentang rezim Nazi selama Perang Dunia II, bersikap tegas atas sikapnya mengenai harapannya kepada Tuhan: “Siapa yang ingin berbicara tentang Tuhan tanpa berharap bahwa satu saat nanti akan melihat Tuhan? Siapa yang ingin berbicara tentang kedamaian atau kasih di antara orang-orang tanpa ber-keinginan untuk mengalaminya dalam kehidupan yang kekal nanti? Siapa yang ingin berbicara tentang dunia dan kemanusiaan baru tanpa pengharapan bahwa kita akan menjadi bagian di dalamnya?
Mengapa kita merasa malu dengan harapan kita? Suatu hari kita harus merasa malu, bukan karena harapan kita, tetapi karena keputusasaan dan ketakutan tanpa harapan itu. Hal ini bisa terjadi kepada mereka yang meremehkan kebesaran Tuhan dan menganggap bahwa kemampuan Tuhan sangat terbatas, sehingga dengan kepalsuan hati mereka menolak untuk berpegang pada janji yang Tuhan telah berikan. Karena keputusasaan ini mereka akan menyerah, dan hidup tanpa pengharapan. Mereka tidak mampu untuk menantikan kuasa dan kemuliaan Tuhan yang kekal.
Pengharapan dalam Tuhan tidak akan mengecewakan. Semakin kuat seseorang dalam pengharapan, semakin teguh orang itu dalam iman dan harapannya kepada Tuhan. Manusia yang berharap kepada Tuhan dan kepada kuasaNya akan bertumbuh dalam imannya kepada Tuhan.
DOA:
Tuhan, karena kasihMu yang telah Engkau curahkan ke dalam hati kami melalui Roh Kudus, Engkau telah menganugerahkan kami dengan pengharapan di dalam Xxxxx Xxxxxxx, yang tidak pernah mengecewakan. Tolonglah kami agar kami selalu menyerahkan harapan kami kepadaMU, yah Tuhan, agar kami mendapatkan pembaharuan dalam hati kami. Dalam nama Xxxxx Xxxxxxx, kami berdoa. Amin.
Rabu 17 Maret MELIHAT SEMUANYA
Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. – Yesaya 26:4
Berapa kali kita memulai proyek baru dengan sangat antusias, namun kemudian kita menjadi putus asa ketika kita menyadari semua pekerjaan yang perlu dilakukan? Suka cita kita berkurang pada saat kita menyadari kenyataan. Kita tidak mampu melihat hasil akhir yang akan dicapai, sehingga kita menjadi putus asa dan memutuskan untuk menghentikan proyek yang kita rencanakan.
Ketika orang-orang yang mengikuti Tuhan Xxxxx mengetahui beratnya tantangan yang dihadapinya, banyak yang pergi dan meninggalkanNya, seperti yang telah difirmankan Tuhan Yesus sebelumnya. Dalam perumpamaan tentang penabur, dalam Injil Xxxxxx, Tuhan Xxxxx berfirman bahwa kita seperti benih yang ditabur di antara semak duri. Kita mendengar firman Tuhan, tetapi hal-hal duniawi menggoda kita, iming-iming kekayaan dan keinginan kedagingan lainnya menggoda kita sehingga benih-benih yang kita ditaburkan tidak menghasilkan apa-apa.
Bagaimanapun kesulitannya, Tuhan akan memberi kita kekuatan untuk mengikuti Tuhan selangkah demi selangkah. Dalam masa Pra-paskah ini, Nabi Xxxxxx mengingatkan kita untuk " Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal." Tuhan Xxxxx sendiri juga mengingatkan kita untuk tidak mengkhawatirkan hidup kita, apa yang akan kita makan atau minum atau yang akan kita pakai. Tuhan mengingatkan kita untuk memperhatikan bunga bakung di ladang yang bertumbuh.
Kita diberikan satu proyek Tuhan yang sangat besar untuk kita laksanakan dimasa Pra-paskah ini dan seterusnya - yaitu tugas untuk membagikan harapan dalam Tuhan kepada orang lain. Dan Tuhan yang mengetahui apa yang kita butuhkan, akan memberikan segalanya kepada kita.
Apakah kita akan melaksanakan tugas yang diberikan Tuhan ini sampai segalanya terlaksana dengan baik?
DOA:
Tuhan, kepercayaan kami kepadamu, menuntun kami pada kehidupan. Tolong kami agar kami semakin kuat dalam iman dan percaya kami kepadaMu. Dalam nama Tuhan kami Xxxxx Xxxxxxx, kami berdoa. Amin.
Kamis 18 Maret
SEBUAH HARAPAN YANG HIDUP
Yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Xxxxx Xxxxxxx dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. -- 1 Petrus 1: 3b-4
Tampaknya budaya populer kita sangat membutuhkan ‘super heroes’ yang akan menyelamatkan kita dari malapetaka yang akan datang: Wonder Woman, X-Men, Iron Man, Captain Xxxxxxx, dan Superman. Dengan kekuatan supernatural mereka, mereka dapat memanjat dan melompati bangunan dan menggunakan kekuatan mereka untuk mengatasi kekuatan yang jahat.
Tetapi pandemi ini telah menunjukkan kepada kita bahwa super heroes kita yang sebenarnya adalah orang-orang biasa yang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan tekun hari demi hari. Mereka adalah para dokter, perawat serta pekerja perawatan kesehatan di panti jompo, pekerja pos dan pengantar surat, supir pengantar kiriman, kasir di supermarket, dan supir truk - semuanya adalah pekerja yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menjaga agar roda kehidupan masyarakat kita dapat terus berjalan di saat pandemi ini. Kami berterima kasih untuk pahlawan-pahlawan kita ini.
Seperti yang tertulis dalam seluruh bagian di Alkitab, Tuhan memiliki cara untuk menggunakan orang biasa untuk memenuhi misi illahi dan tujuan Tuhan. DIA memilih yang dibuang oleh masyarakat, yang dianggap bukan siapa-siapa oleh komunitas, mereka yang tidak dianggap pahlawan oleh masyarakat. Xxxxx Xxxxxxxxx, Xxxxxx sang pemungut cukai, dan Xxxxx, ibu dari Tuhan Xxxxx, hanyalah beberapa contoh orang yang dipilih oleh Tuhan. Selanjutnya kita pelajari: Sementara Xxxx adalah seorang pejuang tampan yang kuat, Tuhan memilih Daud, seorang remaja yang menggembalakan domba di ladang untuk menjadi raja terbesar yang pernah dimiliki Israel. Xxxxxx, penulis bagian ayat Alkitab yang kita renungkan hari ini, memiliki kekurangan yang jelas tidak akan menjadikannya kandidat untuk menjadi batu di mana gereja akan dibangun, namun ia menjadi salah satu pemimpin awal gereja.
Pahlawan sehari-hari ada dimana-mana. Dan salah seorang pahlawan ini adalah seorang yang sedang membaca renungan Prapaskah ini: Anda. Xxxxxx mengajak kita untuk hidup dengan penuh disiplin dan siap untuk bekerja, untuk merenungkan penderitaan Kristus, dan kemuliaan serta pengharapan atas kasih karunia yang diungkapkan oleh Tuhan kita Xxxxx Xxxxxxx. Tuhan berada dengan kita di hari kemarin, hari ini, dan hari esok.
DOA:
Tuhan, kami mohon kiranya Xxxxxx menganugerahi kami dengan kekuatan dariMu agar kami juga dapat menjadi seperti pahlawan-pahlawan yang bekerja untuk kesembuhan dunia ini, sesuai dengan kehendakMu. Dalam nama Xxxxx Xxxxxxx, kami berdoa. Amin.
Jumat 19 Maret
APA ARTI REKONSILIASI?
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. – 2 Kor. 5:17-18
Di dalam Perjanjian Baru, Xxxxxx menulis tindakan Allah yang penuh kasih dan pengorbanan untuk membawa rekonsiliasi bagi kita semua. Rekonsiliasi adalah salah satu kata yang membuat saya kembali untuk melihat artinya dalam bahasa Yunani agar saya dapat sepenuhnya memahami arti kata ini melalui pengorbanan Tuhan kita Xxxxx Xxxxxxx. Di seluruh bagian dari Alkitab, kata ini biasanya digunakan untuk menjelaskan hubungan antara Tuhan dan manusia. Kata Yunani yang digunakan Xxxxxx dalam Perjanjian Baru adalah “katallage” yang berarti "menyingkirkan permusuhan antara dua orang yang berselisih.”
Rekonsiliasi lebih dari sekadar berarti pengampunan dosa-dosa kita; rekonsiliasi bukan saja berarti pengampunan tetapi juga memulihkan apa yang pernah rusak karena perselisian itu. Melalui kematian Xxxxx Xxxxxxx di kayu salib, dosa-dosa kita dibayar dan dihapuskan, sehinga hubungan kita dengan Tuhan menjadi baik, dan semua permusuhan dihapuskan. Ini merupakan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita semua tanpa apapun yang kita harus lakukan, selain menerima anugerah itu sendiri.
Rekonsiliasi terbesar kita adalah melalui kematian Xxxxx Xxxxxxx dan, dalam perjalanan kita di masa Prapaskah ini, kita diingatkan akan kekuatan pemulihan yang kuat ini dan pengorbanan yang diperlukan. Marilah kita renungkan contoh yang diberikan dalam merefleksikan besarnya kasih Tuhan yang pernah dikenal dunia ini.
DOA:
Tuhan Yang Maha Kuasa, kami tidak pantas untuk menerima pengorbanan yang Engkau berikan dengan penuh kasih untuk rekonsiliasi kami. Engkau adalah pemulih segala sesuatu, yang membawa kedamaian dan harapan dalam keadaan yang tergelap sekalipun. Xxxxx berdoa agar kami terus bertumbuh dalam pemahaman kami tentang rekonsiliasi dan, melalui teladanMu, ya Tuhan, kami melanjutkan pelayanan rekonsiliasi sesuai dengan panggilanMu bagi kami. Dalam nama Tuhan kami Xxxxx Xxxxxxx, kami berdoa. Amin.
Sabtu, 20 Maret
PENGAMPUNAN DOSA DAN PEMBARUAN
Kemudian datanglah Xxxxxx dan berkata kepada Xxxxx: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Xxxxx berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”
Tanggapan yang Tuhan Xxxxx berikan setelah Xxxxxx menanyakan berapa kali bagaimana kita harus mengampuni, membawa kita kepada pentingnya rekonsiliasi dalam hidup kita. Teladan terbesar kita adalah Tuhan Xxxxx sendiri, yang melalui tindakan dan perkataanNya kita mendapatkan sekilas gambaran tentang bagaimana kita, juga, dapat memakai pendekatan dengan cara rekonsiliasi yang menghasilkan perdamaian dan persatuan untuk semua.
Dalam masa Pra-paskah ini, pada saat kita mempersiapkan hati dan pikiran kita, dan merenungkan kehidupan dan hubungan-hubungan kita, marilah kita melakukannya sesuai dengan perikop Alkitab yang kita baca hari ini. Bagaimana kira-kira untuk memaafkan lebih dari tujuh kali, dan kemudian masuk dalam langkah-langkah pemulihan? Bagaimana hal itu dapat mengubah hubungan kita, mengubah hati kita, dan bagaimana langkah-langkah pemulihan ini dapat menuntun keutuhan dalam komunitas - yang mencari ganti rugi atas kesalahan dan kerusakan yang dilakukan di masa lalu.
Saya doakan, kiranya kita menjadi orang yang mencari rekonsiliasi, dan menjadi orang yang menyediakan waktu untuk mencari tuntunan Tuhan, dan juga tuntunan dari Tuhan kita Xxxxx Xxxxxxx, sehingga rekonsiliasi dapat dilakukan dalam memperbaiki hubungan-hubungan kita.
DOA:
Tuhan, kuatkanlah kami agar kami tidak menjadi letih dalam proses pengampunan dan pembaruan. Hamba berdoa, kiranya Roh Kudus membimbing kami dalam usaha kami untuk memperbaiki hubungan-hubungan kami, sehingga kami mendapatkan keutuhan dan kedamaian sesuai dengan kehendakMu. Dalam nama Tuhan kami Xxxxx Xxxxxxx, hamba berdoa. Amin.
Hari Minggu yang ke-lima dalam masa Pra-Paskah Shalom : Jalan untuk Memperbaiki
Penulis : Xxxxxxxxx Xxxxxx
Refleksi: Dalam masa Pra Paskah sebagai jalan menuju salib dengan Xxxxx, kita diingatkan bahwa sepanjang jalan Anak Domba Allah memperbaiki apa yang rusak. Menhembuhkan tubuh dan roh. Dalam mememasuki Pekan Suci, dan Jumat Agung, bagaimana kita melihat dunia yang rusak dengan hati yang penuh kasih? Bagaimana kita berhenti sejenak untuk menghadirkan damai dalam komunitas kita?
Tambahkan doa pada “pohon” damai
Pada minggu yang telah berlalu, renungan kita berbicara tentang pengharapan yang tidak terlihat, yang mana dapat membawa damai. Tambahkan doa pada pohon damai, apa yang kau inginkan bagi dunia ini. Berharap untuk yang lapar dikenyangkan, yang miskin di cukupkan. Berharap untuk pelayanan kesehatan bagi semua. Serahkan semua kepada Allah.
Minggu 21 Maret
Cukuplah bagi semua orang
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir." (Amos 5:24)
Ketika saya membayangkan dunia ini di mana keadilan akan "bergulung-gulung seperti air, dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir", maka saya memikirkan sebuah dunia yang tanpa penderitaan dan penindasan. Saya memikirkan sebuah dunia di mana orang yang tertindas akan dibenarkan, kesalahan di masa lampau telah diakui dan diperbaiki.
Saya memikirkan sebuah dunia di mana setiap orang dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan. Setiap orang mempunyai makanan, sarana untuk mendapatkan air bersih, tempat tinggal untuk berteduh dan akses untuk sarana pendidikan.
Saya memikirkan dunia di mana tidak ada lagi “diskriminasi” seperti diskriminasi etnis tertentu dan gender. Tidak akan ada lagi Patriarki (sistem sosial yang menempatkan dominasi peran laki- laki sebagai pemegang kekuasaan utama), Homofobia (sikap antipati dan negatif terhadap kaum homoseksual), Xenofobia (perasaan tidak suka atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain atau yang dianggap asing), Transfobia (sikap antipati dan negatif terhadap kaum biseksual atau transgender), dan Bigotry (sikap yang tidak masuk akal terhadap opini dan keyakinan orang lain yang berbeda). Kita semua akan dilihat sebagai sosok individu yang bernilai dan dihormati.
Kita sebenarnya memiliki banyak sarana untuk dapat mewujudkan keadaan dunia dimana tidak ada lagi istilah diskriminasi. Kita bisa membela mereka yang mengalami penindasan. Kita bisa berbicara bagi mereka yang telah dibungkam mulutnya oleh pihak tertentu. Kita bisa mendukung kebijakan yang lebih baik untuk memastikan bahwa setiap orang telah cukup memperoleh apa yang mereka butuhkan. Pada masa Pra-Paskah ini kita dapat mulai berusaha memperbaiki dunia. Adakah hal-hal yang dapat menghalangi usaha kita?
Ya Tuhan, tolonglah dan ajarilah kami untuk dapat mewujudkan keadaan dunia yang tanpa penderitaan dan penindasan. Di dalam nama Xxxxx Xxxxxxx, kami berdoa. Amin.
Senin, 22 Maret
Tukang “reparasi” pasti akan selalu menghadapi perlawanan
Melakukan keadilan adalah kesukaan bagi orang benar, tetapi menakutkan orang yang berbuat jahat. (Amsal 21:15)
Pada perikop ayat tersebut diatas, kita diingatkan sekaligus dikejutkan bahwa ketika kita berusaha untuk memperbaiki dunia dan di saat mulai terlihat adanya kemajuan, maka pasti akan ada orang yang tidak mau menyambut baik akan hal ini. Xxxxx melihat hal tersebut sama persis ketika Ia sedang berjalan menuju bukit Golgota, di sepanjang perjalanan Ia harus menghadapi perlawanan dan sambutan yang tidak baik dari mereka para penguasa yang menginginkan agar status quo tetap dipertahankan. Ini adalah konsep penting untuk kita harus pahami seiring kita terus bergerak maju di dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan bagi semua orang.
Negara kita Amerika dibangun di atas ideologi kekuasaan yang menciptakan dikotomi “mereka yang memiliki” dan “mereka yang tidak memiliki”. Dikotomi ini mengatakan bahwa "mereka yang memiliki" memiliki kekuasaan dan sumber daya, mereka harus mengambil dari "mereka yang tidak memiliki". Pemahaman yang tidak sehat ini menyebabkan terjadinya penindasan terhadap banyak kelompok masyarakat melalui pencurian tanah dan perbudakan.
Meskipun kekejaman ini terjadinya sudah lama sekali, namun ideologi dari para pendiri negara kita masih tetap tertanam kuat di tatanan negara ini. Sebagian orang Amerika masih berpegang pada ideologi tersebut. Oleh karena itu, sebagian orang akan bergembira dan menyambut baik atas kemajuan yang berhasil dicapai; dan sebagian orang lain lagi akan merasa takut dan menganggap kemajuan itu sebagai sebuah ancaman terhadap cara hidup mereka. Namun terlepas dari perlawanan ataupun sambutan yang tidak baik, kita harus tetap melanjutkan panggilan kita untuk memperjuangkan keadilan bagi mereka yang tertindas.
Ya Tuhan, seiring dengan usaha kami untuk terus memperjuangkan keadilan, kamipun juga ingin menjangkau mereka yang mengalami penolakan akan cinta kasih, dan kami akan terus memperjuangkan kebenaran serta membebaskan mereka yang tertindas. Di dalam nama Xxxxx Xxxxxxx, kami berdoa. Amin.
Selasa, 23 Maret
Beriman untuk menegakkan keadilan
Ketika dayang-dayang dan sida-sida Xxxxx memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Xxxxxxxxx dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya. 5 Maka Xxxxx memanggil Xxxxx, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu. 6 Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja, 7 dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Xxxxx akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi. 8 Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Xxxxx untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Xxxxx. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Xxxxx, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda. 9 Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Xxxxx. 10 Akan tetapi Xxxxx menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai: 11 “Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja.” 12 Ketika disampaikan orang perkataan Xxxxx itu kepada Mordekhai, 13 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Xxxxx: “Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. 14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.”15 Maka Xxxxx menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: 16 “Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Xxxxx dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” (Ester 4:4-16)
Saya suka kitab Ester, terutama perikop diatas ini yang bercerita tentang seorang wanita muda yang dipanggil oleh Tuhan untuk melakukan suatu hal yang luar biasa namun ia sangat takut dan ragu. Namun pada akhirnya ia berhasil mengatasi itu semua dengan menaruh imannya pada Tuhan dan memulai hidupnya seturut dengan yang Tuhan perintahkan-yakni untuk membela kebenaran dan menyelamatkan bangsanya.
Banyak dari kita yang mengalami kondisi seperti Ester. Kita takut untuk keluar dari zona nyaman kita untuk menyuarakan kebenaran. Tetapi seperti Xxxxx, kita harus mengatasi ketakutan kita dan keluar dari zona nyaman karena dunia membutuhkan kita.
Setiap hari kita menyaksikan peristiwa mengerikan dimana orang berkulit hitam ditembak mati oleh polisi. Anak-anak kecil ditahan di tempat tahanan kriminal (detention), mereka terlihat persis
seperti binatang yang dikurung di dalam kandang. Belum lama ini juga kita harus menyaksikan adanya diskriminasi ras di dalam menggunakan hak pilih sebagai warga negara Amerika. Ini sudah tidak benar. Kita harus melakukan sesuatu.
Pada masa Pra-Paskah ini, adalah saat dimana kita bisa lebih dalam lagi untuk menemukan cara agar hidup dalam damai sejahtera (shalom). Kita harus mengingat teladan Xxxxx dan hidup dalam panggilan kita untuk menjadi pembebas bagi mereka yang tertindas. Mengapa? Karena mereka membutuhkan kita.
Ya Tuhan, sama seperti Ester-banyak dari kita yang masih begitu takut untuk menyuarakan kebenaran. Kami harus memperhatikan keluarga dan rumah tangga kami. Kami harus bisa sama seperti Xxxxx yang berhasil mengatasi ketakutannya. Ya Tuhan, tolonglah kami untuk mampu melangkah dengan iman dan berjalan terus di dalam panggilan kami untuk menegakkan keadilan. Di dalam nama Xxxxx Xxxxxxx kami berdoa. Amin.
Rabu, 24 Xxxxx
Xxxxx sang pembebas dan penentang
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku (Lukas 4:18)
Kita mengikut Xxxxx, Xxxxx yang mati di kayu salib, siapakah Dia yang sebenarnya? Dia adalah penyembuh bagi yang sakit. Dia adalah sahabat bagi yang tidak mempunyai sahabat. Dia juga adalah seorang pembebas dan penentang segala bentuk penindasan dan korupsi.
Namun, tidak semua orang dapat menerima Yesus. Di dalam Xxxxx xxxx 4, Xxxxx terus mengajarkan tentang kesembuhan dan kebebasan, maka banyak orang menjadi marah. Kumpulan massa dibentuk untuk mengusir Xxxxx ke luar kota.
Sebagai pengikut Kristus, Xxxxx mempercayakan kita untuk melanjutkan misiNya. Kita dipanggil untuk memberitakan kebenaran. Namun tidak hanya untuk memberitakan kebenaran firman Tuhan, tetapi juga melakukannya di dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita dipanggil untuk menyuarakan perlawanan terhadap sistem penindasan yang dibangun untuk melecehkan, menindas, dan menjadikan kaum yang marjinal.
Seiring kita terus menyuarakan kebenaran, maka akan ada orang yang tidak senang dengan kita. Sama seperti dengan yang dialami oleh Xxxxx, banyak orang akan menentang kita. Namun demikian, sebagaimana Xxxxx tetap terus menyuarakan kebenaran, maka hal yang sama juga diharapkan dari kita.
Masa Pra-Paskah yang sedang kita jalani sekarang bukanlah sebuah jalan yang ringan. Jalan itu menuju kepada salib, penyaliban Xxxxx di mana dunia mengira bahwa hal itu merupakan satu- satunya cara untuk dapat menghentikan Xxxxx di dalam menyuarakan kebenaran. Tetapi seperti Xxxxx, kita menaruh iman kita kepada Tuhan, kita tau bahwa pengharapan kita di dalam Yesus sanggup melampaui salib. Panggilan untuk membebaskan yang tertindas, tidak akan pernah berhenti.
Doa
Ya Tuhan, tuntunlah aku di jalanMu dan tolonglah aku agar mampu menyuarakan kebenaran, bahkan terhadap orang lain yang bertentangan denganku sekalipun. Di dalam nama Xxxxx Xxxxxxx, aku berdoa. Amin.
Kamis, 25 Maret Kita harus berubah
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mikha 6: 8)
Xxxxx mengetahui apa yang diajarkan oleh para nabi dan Xxxxx seringkali berpesan bahwa semua pengajaran haruslah disertai dengan tindakan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari dan Xxxxx telah memberikan teladan bagi kita agar selalu hidup dalam damai sejahtera (shalom). Di dalam menjalani masa Pra-Paskah ini kita boleh kembali melihat dalam perikop bacaan firman Tuhan di atas, terdapat kata “berlaku” yg sama artinya dengan melakukan. Kita tidak hanya cukup mendengar tentang bagaimana hal keadilan itu sendiri namun kita juga diharapkan untuk melakukan segala tindakan nyata yang berhubungan dengan keadilan. Kita dipanggil untuk berlaku adil bagi semua orang dan diri kita sendiri.
Xxxxx memanggil kita untuk melihat ke dalam diri kita sendiri, organisasi kita, dan komunitas kita, apakah kita telah berlaku adil dalam semua hal. Jika kita menemukan adanya ketidakadilan dalam hidup dan komunitas kita, maka dengan rendah hati kita mengakui kesalahan perbuatan kita dan memperbaikinya. Kita juga harus memiliki itikad yang baik untuk meminta maaf atas kesalahan kita. Kita tidak bisa berharap hanya orang lain yang harus berubah sesuai dengan kehendak kita. Tetapi, kita juga harus berubah.
Ya Tuhan, berikanlah aku kekuatan dan kerendahan hati untuk dapat melihat ketidakadilan yang ada di dalam diriku. Mampukan aku untuk mengakui semua kesalahanku dan beranikan aku untuk dapat berubah. Di dalam nama Xxxxx Xxxxxxx, aku berdoa. Xxxx
Xxxxx 26 Maret Realitas baru
Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran- 2 Petrus 3: 11–1
Dalam Surat Kedua Xxxxxx, kita diberi harapan akan kenyataan baru. Harapan ini sangat dibutuhkan karena kita masih terguncang dan menghadapi tahun - 2020 - yang membawa pandemi global yang merenggut nyawa jutaan orang di seluruh dunia. Pandemi ini juga memicu krisis ekonomi yang mengakibatkan jutaan orang menganggur, kehilangan tempat tinggal, dan rawan pangan. Warisan rasisme dan penindasan sistemik yang mengakar juga terjadi pada tahun 2020. Kitab Suci membahas kebutuhan untuk meruntuhkan yang lama untuk menciptakan kehidupan baru di mana tidak ada penindasan, penderitaan atau ketidaksetaraan, tetapi yang dipenuhi dengan cinta dan kebenaran. Harapan akan segala sesuatu yang baru pada saat sekarang ini lebih penting dari sebelumnya. Sebagai orang beriman, kita harus memperhatikan kata-kata Xxxxxx. Pra-paskah adalah waktu untuk bertobat, mengakui kesalahan masa lalu dan memperbaiki kesalahan masa lalu. Saat kita melakukan ini, kita akan mulai menata ulang masyarakat yang adil untuk semua.
Tuhan, tolonglah kami bersiap untuk perubahan yang diperlukan dalam masyarakat kami. Tolonglah kami untuk menerima apa yang perlu diubah dengan kasih karunia dan cinta. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Sabtu, 27 Maret Kesatuan
Sekarang aku memohon kepadamu, saudara dan saudari, dengan nama Tuhan kita Xxxxx Xxxxxxx, agar kamu semua bersatu dan tidak ada perpecahan di antara kamu, tetapi kamu semua dipersatukan dalam pikiran yang sama dan tujuan yang sama. - 1 Korintus 1:10
Perpecahan di negara kita terlihat sangat jelas dalam beberapa tahun terakhir. Perpecahan ini telah menyebabkan ketakutan, kebencian dan kehancuran. Kita sangat membutuhkan persatuan dan rekonsiliasi. Akan tetapi, sebelum kita dapat memulai pekerjaan perbaikan dan bergerak menuju rekonsiliasi, kita harus mengakui kesalahan kita. Ada kekejaman masa lalu dan sekarang yang belum sepenuhnya diakui. Penjajahan Amerika dan perbudakan orang Afrika-Amerika adalah dua peristiwa mengerikan dalam sejarah Amerika yang masih perlu dibenahi. Peristiwa ini melanggar kepercayaan; mereka menanggalkan martabat dan mengambil nyawa banyak orang. Meskipun peristiwa ini terjadi sejak lama, keturunan masyarakat adat dan orang Afrika-Amerika yang diperbudak masih menderita. Orang-orang kehilangan bahasa, agama asli, dan identitas budaya mereka. Keluarga dipisahkan. Tanah dan pendapatan dicuri. Saat kita berharap untuk mempersatukan bangsa kita, janganlah kita melupakan rasa sakit dan penderitaan yang menjadi bagian dari sejarah kita. Dalam masa Pra-paskah ini, sebagai orang beriman, mari kita mengambil peran sebagai tukang reparasi - memulihkan martabat mereka yang telah dirugikan.
Tuhan Pengasih, bimbing kami saat kami melakukan perjalanan untuk menjadi bangsa yang lebih bersatu. Beri kami kerendahan hati, rahmat dan keberanian untuk memperbaiki kesalahan kami. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
PEKAN SUCI DAN MASA PASKAH SYALOM: JALAN MENUJU REKONSILIASI
DITULIS OLEH XXX XXXXXXXX, XXXXXXXXX XXXXXX DAN XXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXX
Xxxxxx Xxxxx, 28 Maret Biarlah Kita Berteriak
Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak- anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! — Yesaya 1:17
Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Xxxxx: “Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu.” Jawab-
Nya: “Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak. — Lukas 19:38–40.
Sebagai orang Kristen, kita memiliki mandat alkitabiah untuk mencari keadilan dengan berbicara menentang sistem penindasan yang mengeksploitasi, merendahkan dan melecehkan manusia. Sama seperti Xxxxx berbicara menentang korupsi di masyarakat, kita juga harus melakukan hal yang sama. Tapi bagaimana panggilan ini nampak ketika bersinggungan dengan pemahaman kita tentang damai/perdamaian? Mereka yang menyambut Xxxxx saat dia berkendara ke Yerusalem di atas keledai yang sederhana, bukan kuda perang yang kuat seperti yang ditunggangi oleh tentara Romawi, salah memahami kedamaian yang dicari Tuhan untuk dibawa ke dunia.
Masyarakat telah mengajari kita bahwa perdamaian adalah ketiadaan konflik. Kamus Merriam-Xxxxxxx mendefinisikan kedamaian masyarakat sebagai “keadaan yang tenang atau tenang seperti kebebasan dari gangguan sipil.” Sayangnya, pemahaman perdamaian ini tidak mempertimbangkan ketimpangan masyarakat yang menyerukan kepada kita untuk bersuara, jangan tinggal diam supaya seperti kata pepatah perahu tidak terguncang. Orang Farisi ingin
orang-orang untuk diam (tidak bersuara). Mereka ingin Xxxxx diam. Tetapi kedamaian tidak datang dari berdiam diri. Berdiam diri hanya akan mengabadikan sistem yang menjaga ketenangan orang-orang yang memiliki hak istimewa (privilese). Apakah ini benar-benar damai? Saat kita memulai Pekan Suci, kita harus merenungkan dua pertanyaan: Bisakah ada perdamaian di dunia tanpa keadilan? Dan apakah itu suara kita yang berteriak atau akankah batu-batu itu berteriak untuk kita?
Doa
Tuhan, bimbing kami di Pekan Suci ini dalam perjalanan kami untuk keadilan. Bantu kami memahami arti sebenarnya dari perdamaian. Perkuat suara kami sehingga kami terus berbicara untuk apa yang benar. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Senin, 29 Maret
Mencari Rekonsiliasi ketika Harapan Seakan-akan Hilang
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! — Roma 12:18
Ketika kita membaca ayat ini di dalam Kitab Suci, saya pikir kita semua bisa setuju bahwa ya, jika mungkin, tujuan terbesar kita adalah hidup damai dengan semua. Ini adalah sesuatu yang begitu banyak dari kita memperjuangkannya, tetapi ketika kita melihat sekeliling kita kadang-kadang terasa seperti sesuatu yang mustahil.
Kita melihat partai politik secara konsisten saling bertentangan. Kita melihat adanya gerakan untuk mencoba mengubah masalah sistemik, tetapi gerakan ini selalu ditentang. Seluruh tujuan hidup damai ini tampaknya sangat tidak mungkin ketika kita berselisih dengan keluarga kita dan tetangga dalam hal yang mungkin belum pernah kita lakukan sebelumnya. Bahkan di minggu terakhir hidupnya di bumi, Tuhan Xxxxx memiliki momen yang kurang damai: membalikkan meja uang penukar di Bait Allah.
Konflik dan ketidakadilan di dunia sungguh melakukan semua terbaik untuk menjatuhkan kita. Pada saat-saat ini, saya membuka pidato “I Have a Dream” dari Rev. Xx. Xxxxxx Xxxxxx Xxxx, Xx. Pidato ini adalah pidato yang diucapkan pada saat mimpi Xx. Xxxx sama sekali tidak mendekati kenyataan hidup yang dia jalani. Meskipun lingkungannya tampak suram, pidatonya dipenuhi dengan harapan akan kesetaraan, keadilan, persatuan, perdamaian dan rekonsiliasi yang menyeluruh.
Xxxx kita ingat ketika hal-hal tampaknya runtuh di sekitar kita, ketika tampaknya terutama untuk para pengikut Yesus di minggu terakhir kehidupan duniawinya disingkapkan, tidak ada yang terlalu besar bagi Tuhan kita, “nothing is too great for our God.” Mari kita jaga impian akan kedamaian itu tetap hidup bahkan ketika kegelapan tampak menguasai.
Tuhan sang damai, kami melihat sekeliling dan kadang-kadang sulit untuk menemukan harapan. Kami berdoa semoga bahkan ketika kami tidak melihatnya, kami tetap menjadi manusia yang memunculkan harapan — harapan untuk damai dan rekonsiliasi — di dalam dunia sungguh sangat membutuhkannya. Di dalam nama Kritus kami berda, Xxxx.
Selasa, 30 Maret Rekonsiliasi Radikal
Lalu Xxxxx masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-xxxx xxxxxx serta tua- tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Xxxxx kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: “Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.” Lalu mereka menjawab Xxxxx: "Kami tidak tahu." Xxx Xxxxxpun berkata kepada mereka: “Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”— Matius 21:23-27.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. — Matius 5:23-24.
Sulit untuk mencari rekonsiliasi ketika ketegangan terus berlanjut dan di mana konflik ada di setiap sudut, seperti yang disaksikan Xxxxx atas orang Farisi di awal minggu menjelang penyalibannya. Namun Injil Xxxxxx membuatnya jelas betapa pentingnya rekonsiliasi dalam berbagai hubungan di dunia. Ini sangat penting, sehingga sebelum datang ke altar dengan talenta atau persembahan kita, jika ada permusuhan di antara kita dan orang lain, maka kita harus pergi dan berdamai. Ini adalah sesuatu yang menurut saya sangat menantang dan terkadang tampak tidak mungkin dilakukan.
Waktu dimana kita hidup telah membawa anggota keluarga bertentangan satu sama sama lain, telah memutuskan persahabatan seumur hidup dan menyebabkan kita tidak menyukai orang lain yang bahkan mungkin tidak kita kenal sepenuhnya. Saya tidak ingin selalu mencoba dan berdamai dengan saudara laki-laki atau perempuan saya. Terkadang hal termudah tampaknya adalah menahan semua kemarahan, kebencian dan permusuhan dalam diri kita tanpa melakukan apa-apa.
Rekonsiliasi belakangan ini tampaknya menjadi hal yang radikal untuk dilakukan.
Radikal karena ini adalah hal yang tidak mudah. Tapi mungkin melakukan sesuatu yang radikal menjadi sesuatu untuk memulai proses penyembuhan dengan seseorang yang memiliki permusuhan dengan kita. Selama minggu ini, semoga kita perlahan mengambil langkah ke arah pengampunan dan penyembuhan, mengetahui bahwa saat kita mengampuni dan mencari rekonsiliasi kita juga diberi karunia melepaskan racun dalam hidup kita sendiri. Semoga kita mengizinkan Roh untuk bekerja di tempat yang kita tidak bisa melakukannya, untuk menyembuhkan dan membawa kedamaian dengan cara yang bahkan kita tidak bisa bayangkan.
Doa
Ya Tuhan di surga, sembuhkanlah hati kami dan berikanlah kami kemampuan untuk memulai proses rekonsiliasi radikal. Ingatkan kami bahwa hal ini bisa memakan waktu yang lama dan bantulah kami untuk bertahan ketika tampaknya hal ini semakin sulit. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Rabu, 31 Maret
Pekerjaan Merendahkan Diri
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Xxxxx telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Xxxxx telah membisikkan rencana dalam hati Xxxxx Xxxxxxxx, anak Xxxxx, untuk mengkhianati Dia. Xxxxx tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Xxxxx dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang- Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid- Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Xxxxx Xxxxxx. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Xxxxxx hendak membasuh kakiku?” Jawab Xxxxx kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Xxxxxx kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Xxxxx: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Xxxxx Xxxxxx kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Xxxxx kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” — Yohanes 13:1-11
Dan ia sendiri berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke tanah tujuh kali, hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu. Tetapi Xxxx berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka. — Kejadian 33:3-4.
Jauh sebelum Xxxxx mengejutkan teman-temannya dengan membungkuk dan dengan rendah hati membasuh kaki mereka selama apa yang akan terjadi makan Paskah terakhir mereka bersama, ada cerita lain tentang kerendahan hati untuk dibagikan dalam Pekan Suci ini.
Kisah Perjanjian Lama tentang Yakub dan Xxxx menyajikan kepada kita gambaran tentang balas dendam, kemarahan, dan penipuan. Dari awal cerita tentang mereka, kita melihat bahwa kedua anak laki-laki ini selalu begitu sangat berbeda, dan sering kali bertentangan satu sama lain.
Persaingan dari dua bersaudara ini semakin kuat muncul atau memuncak di akhir hidup ayah mereka, Xxxxx. Saat itulah mereka tahu bahwa Xxxxx akan memberikan berkat kepada Xxxx, putra tertua. Namun baik Xxxxx, ibu mereka, dan Xxxxx, xxxx anak bungsu, menipu Xxxxx agar memberkati Yakub. Esau begitu hancur karena tertipu begitu dalam. Seperti kisah ini terus berlanjut, penipuan ini menyebabkan Xxxxx melarikan diri supaya saudaranya tidak akan membunuhnya dan hal ini mengakibatkan jarak/keterpisahan bertahun-tahun di antara mereka karena rasa takut dan permusuhan.
Melalui bisikan Tuhanlah Yakub kembali kepada saudaranya untuk memulai proses rekonsiliasi. Di hari Xxxxx xxxxxxx dengan Xxxx untuk pertama kalinya, dia membungkuk sebagai tindakan kerendahan hati di depan kakaknya. Dia datang ke rumahnya saudara mengakui kesalahannya dan bahwa dia telah menipu dia. Merendahkan dirinya, mengakui kesalahannya dan datang di hadapan saudaranya menunjukkan dimulainya proses rekonsiliasi dan merangkul dua kakak beradik yang sudah lama hidup terasing satu sama lain.
Untuk hubungan apa pun yang membutuhkan rekonsiliasi, sebagian besar harus dimulai dengan mengakui kesalahan dari kedua belah pihak untuk memulai perbaikan.
Kerendahan hati memang menantang, tetapi itu adalah sesuatu yang kita bisa latih dalam hidup kita. Biarlah kita tidak lupa bahwa diperlukan waktu bertahun-tahun bagi Yakub untuk melakukan hal ini, dan sebagian besar keputusannya datang melalui bisikan/inspirasi dari Tuhan. Xxxxx menunjukkan kerendahan hati, dan melalui ini kita melihat dua kakak beradik yang saling merangkul satu sama lain.
Doa
Ya Tuhan, berikan kami kerendahan hati yang dibutuhkan untuk dapat menemukan kedamaian dalam hubungan kami. Bantulah kami untuk mencari pengampunan. Bantulah kami untuk membungkuk dan membasuh kaki orang lain karena melalui kerendahan hatilah dan dalam kerentanan kami, maka penyembuhan itu bisa dimulai. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Kamis Putih, 1 April 2021 Kasihilah Satu Sama Lain
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. — Yohanes 13:34-35.
Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu. —
Mazmur 89:14.
Saat para murid berkumpul dengan Xxxxx di ruang atas untuk makan bersama terakhir mereka, Xxxxx mengumumkan sesuatu yang menakjubkan. Salah satu dari mereka akan mengkhianatinya. Kita tahu bahwa itu Xxxxx, yang meninggalkan pesta makan malam untuk melakukan hal yang tidak terpikirkan: menyerahkan temannya kepada orang-orang yang ingin mengambil nyawa temannya. Tapi setelah kita mempelajari apa yang akan Xxxxx lakukan dan ketika Xxxxx pergi, Xxxxx memberikan perintah baru untuk “saling mengasihi” – untuk tetap mengasihi tidak peduli apa yang mungkin dilakukan orang lain padamu. Sepertinya perintah yang mustahil untuk dilakukan, bukan? Namun ini sesuatu yang harus dilakukan. Hal ini bukan pilihan, tapi mandat. Itulah sebabnya hal ini terjadi di hari Pekan Suci yang disebut “Kamis Putih.” Kata maundy adalah bahasa Latin untuk “mandate.”
Cinta adalah amanah/mandat dan cinta membutuhkan rekonsiliasi. Dan rekonsiliasi membutuhkan pekerjaan batin untuk mencari perdamaian dan pengampunan. Hal ini juga membutuhkan tindakan yang difokuskan pada keadilan dan pemulihan kesalahan. Saat dua pihak berada dalam pertentangan satu sama lain, biasanya ada sisi yang membutuhkan untuk memaafkan kesalahan yang telah dilakukan dan ada sisi yang membutuhkan keadilan bagi orang yang melakukan kesalahan. Tentu saja, setiap hubungan unik, namun keadilan selalu dapat ditemukan dalam upaya keras untuk memulihkan apa yang sudah rusak.
Marilah kita hidup dalam Roh dan dipimpin oleh Tuhan untuk membawa
keadilan bagi dunia yang sangat membutuhkannya. Penuh kasih satu sama lain seperti Kristus telah mengasihi kita adalah pekerjaan yang kita lakukan sebagaimana orang percaya telah dipanggil untuk melakukannya. Inilah hati dari shalom, dan melaluinya kita memiliki kesempatan untuk membawa cinta dan rekonsiliasi kehidupan kita sendiri dan dalam komunitas kita.
Ya Tuhan, kiranya di saat kami mengupayakan pemulihan hubungan kami, kami mengingat kata- kata Xxxxx tentang mencintai satu sama lain. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Jumat Agung, 2 April 2021 Salib Rekonsiliasi
Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. — Yohanes 19:16b-17.
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup- Nya! — Roma 5:10.
Perjalanan Prapaskah kita telah membawa kita ke Golgota di mana
tampilan akhir dari rekonsiliasi terlihat melalui kematian Xxxxx Xxxxxxx di kayu salib. Melalui tulisan Xxxxx Xxxxxx, kita memahami bahwa Xxxxxx menganggap pekerjaan itu dilakukan oleh Xxxxx Xxxxxxx sebagai sebuah karya rekonsiliasi. Tuhan adalah pendamai, dan kita semua adalah orang-orang yang didamaikan, dihapuskan semua dosa-dosa kita. Tidak ada yang kita lakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi ini, melainkan hal ini adalah sesuatu yang dapat kita terima sepenuhnya. Rekonsiliasi yang dilakukan Tuhan Xxxxx ini adalah kasih yang begitu kuat dan pengorbanan yang lebih dari yang pernah kita lihat.
Sekaranglah waktunya untuk kita merenungkan dan merenungkan rekonsiliasi yang telah kita terima yang diberikan kepada kita dengan penuh kasih. Saya harap hal ini bisa menjadi pengingat akan apa yang telah diberikan kepada kita, dan dengan menyadari cinta kasih yang begitu dalam dari Xxxxx dan pemulihan yang dibawaNya, bahwa kita juga mampu menjadi orang-orang yang hidup dengan cara yang tidak seperti baisanya kita lihat di dunia ini. Untuk memperbaiki dunia yang rusak, kita harus menjadi Kristus bagi satu sama lain. Kita harus bertindak sebagai orang yang tahu tentang dan mengalami sendiri kuatnya kuasa penebusan dari tindakan rekonsiliasi.
Doa
Ya Tuhan, kami datang di hadapanMu dipenuhi dengan rasa syukur bahwa di saat kami berdosa, PutraMu telah mati bagi kami, membawa rekonsiliasi bagi semua. Kami berdoa agar kami tidak pernah melupakan pengorbananMu untuk menyelamatkan kami. Di dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.
Sabtu Suci, April 3 Melakukan Apa Yang Benar
Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Xxxxx dan yang telah menjadi murid Xxxxx juga. Ia pergi menghadap Xxxxxxx dan meminta mayat Xxxxx. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. Xxx Xxxxxpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam
kuburnya j yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. Tetapi Xxxxx Xxxxxxxxx dan Xxxxx yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu. — Matius 27:57-61.
Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan Tuhan dari pada korban. — Amsal 21:3.
Amsal mengatakan kepada kita “melakukan kebenaran dan keadilan diterima Tuhan dari pada korban. " Xxx Xxxxx, seorang pria dari Arimatea, melakukan hal ini. Dia melakukan yang benar, hal yang adil dalam memberi Xxxxx penguburan yang layak. Dia tidak memikirkan
apa yang orang lain mungkin katakan tentang tindakan tanpa pamrihnya, dia juga tidak khawatir tentang apa yang akan dikatakan teman-temannya yang kaya tentang bagaimana ia memberikan tempat di kuburan yang akan menjadi untuknya ketika dia meninggal kepada seorang rabi radikal yang dicap orang dengan ejekan “Raja orang Yahudi.”
Seperti Xxxxx, Tuhan ingin kita keluar dari bayang-bayang dan berdiri teguh untuk apa yang kita yakini. Tuhan ingin kita melakukan tindakan cinta kasih tanpa pamrih. Siapapun bisa tinggal dengan nyaman di belakang dan berkorban dalam diam. Dibutuhkan kekuatan sejati, keberanian dan cinta kasih untuk melakukan hal yang benar. Di Sabtu Suci ini, bagaimana Tuhan memaksa kita “untuk melakukan kebenaran dan keadilan”?
Tuhan, tunjukkan bagaimana mencintai orang-orang di sekitarku. Tolong aku untuk keluar dari zona nyaman dan berikanlah saya kekuatan dan keberanian untuk mengambil tindakan untuk apa yang benar. Dalam nama Kristus, saya berdoa. Amin.
Xxxxxx Xxxxxx, 4 April Bertahanlah
Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah- rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Xxxxx. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Perempuan-perempuan itu ialah Xxxxx dari Magdala, dan Xxxxxx, dan Xxxxx ibu Xxxxxxx. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. Sungguhpun demikian Xxxxxx xxxxxx, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi. — Lukas 24:1-12.
Anda bukan orang yang suka bangun pagi, bukan, Pendeta? Teguran itu datang dari petani besar, botak, dan kekar berdiri di sampingku di salju yang licin. Aku tersenyum. Dalam hati, saya mengutuk gagasan tentang kebaktian matahari terbit Paskah. Mengapa wanita dalam Alkitab tidak bisa menyetel alarm mereka jam 9 pagi untuk datang ke kuburan? Hal ini bukan karena saya tidak berfungsi sampai saat cangkir kopi ketiga saya; bangun sebelum celah fajar di komunitas New England yang saya layani berarti menahan suhu yang masih sangat dingin. Jari- jari kaki saya mati rasa karena kedinginan. Saya berharap lutut berdenyut saya juga mati rasa.
Saya telah membenturkannya di atas nisan saat saya berjalan ke area di pemakaman tempat layanan diadakan. Ini adalah pertemuan ekumenis dan, sebagai pendeta baru Presbiterian, saya dengan senang hati membiarkan pendeta Xxxxxxx yang merencanakan dan memimpin. Dan pimpinlah dia. Dia memberi salam dengan ceria membuat si petani besar, botak, dan kekar itu menatapku dengan penuh tanda tanya. Dia membacakan Kitab Suci, memberikan homili/khotbah dan memecahkan roti komuni dengan jari yang gesit. Jari? Aku tidak bisa merasakan milikku.
Dia melakuka semua hal ini tanpa membaca dari catatan. Giliran sayapun tiba. Saya meraba-raba kertas doa penutup saya yang saya tulis dan senter untuk melihat kata-kata. Dengan “Amin” saya yang kurang antusias, kebaktian pun telah berakhir, dan teman-teman
bergegas kembali ke rumah mereka yang hangat.
Saya tetap membeku di tempat, tetapi tidak karena kedinginan. Saya membeku dengan cemas. Hari masih gelap. Saya memikirkan ide kebaktian xxxxx Xxxxxx adalah untuk melihat matahari terbit. Saya tidak mengambil resiko radang dingin (frostbite) untuk tidak melihat sinar fajar pertama. Lebih dari itu, daripada hanya melihat matahari (sun), saya perlu melihat sang Putra (Son). Saya telah mempertanyakan panggilan saya ke komunitas ini. Xxxxxxxxx mantan editor mode dari Manhattan berakhir di komunitas kecil yang berjuang, membeku di kuburan gelap Paskah? Xxxxxxxx saya pergi? Di mana Tuhan memanggil saya selanjutnya?
Saat itu saya menyadari tidak semua orang meninggalkan kuburan. Si petani besar, gundul, kekar masih beridir di sisi saya. Dia tidak mencaci saya. Aku akan menunggumu untuk melihat matahari terbit, katanya lirih. Dia menunjuk ke truk pick-upnya dan kami melaju ke bukit tertinggi di kuburan itu, yang menawarkan pemandangan paling menakjubkan akan desa kecil yang berada di bawah. Kami keluar dan berdiri dalam diam. Saya tidak yakin apa doa si petani itu, tapi saya tahu doa saya: "Tuhan, biarkan Paskah ini menjadi awal yang baru."
Langit hitam mulai berubah menjadi abu-xxx xxxx. Segera menjadi merah muda dan warna orange muncul di cakrawala. Hati saya yang berat terasa ringan bersama dengan langit. Saat bola terang muncul dengan sinar yang terentang seperti lengan surgawi yang siap untuk memeluk, saya merasakan mata saya berair. Saya mendengar suara, bukan dari surga, tapi dari petani: “Saya harap anda bertahan di sana bersama kami.” Apa yang saya bisa lakukan adalah mengangguk "ya."
Selanjutnya di pagi itu, setelah ritual kebaktian selesai, saya berterima kasih kepada petani karena telah menunggu dengan saya untuk melihatnya matahari terbit dan bertanya-tanya mengapa tidak ada orang lain yang tergantung sekitar. Dia tidak punya jawaban, tapi hanya tertawa dan mengangkat bahu.
Sudah bertahun-tahun sejak pagi Paskah yang dingin itu dan saya masih terdiam mengingat bagaimana semua orang pergi saat hari masih gelap. Hal ini membuat saya berpikir tentang berapa kali saya telah berbalik terlalu cepat sebelum melihat cahaya Tuhan bersinar dalam hidup saya. Lagipula, jika saya tidak bertahan di sana selama hari-hari gelap jemaat yang sedang berjuang, saya tidak akan pernah bisa mengalami saat-saat kebangkitan dalam kehidupan mereka—saat-saat ketika cahaya bersinar dan kita sadar, ya, kematian tidak memiliki kata terakhir.
Paskah ini, bertahanlah di sana saat sinar matahari tampak butuh waktu lama untuk menerobos. Karena Paskah adalah janji bahwa hari baru terbitkan fajar. Harapan memang bersinar. Dan jika saudara tergoda untuk kembali ke kegelapan sebelum terang menerobos, maka semoga ada malaikat besar, botak, dan kekar menunggu di sampingmu, berbisik, “Bertahanlah. Harapan Paskah mulai menyingsing.”
Ya Tuhan sang pembangkit harapan, terima kasih atas janji bahwa kematian itu tidak pernah memiliki kata terakhir. Terima kasih atas kegelapan yang selalu memberi jalan untuk terang. Tapi yang terpenting, terima kasih atas terangnya Putramu, Xxxxx, yang bersinar terang dalam hidup kami. Saat kami memulai musim Paskah tahun ini, semoga kami mendengar Tuhan kami yang bangkit itu menyambut kami dengan "Shalom" dan semoga keinginan akan perdamaian itu akan menjadi kenyataan dalam hidup kita. Dalam nama Tuhan Xxxxx, kami berdoa. Amin.
SELAMAT PASKAH, TUHAN MEMBERKATI KITA SEKALIAN STAY HEALTHY