JADWAL
JADWAL
Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran : 24 Mei 2013 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) : 27 Mei 2013 Tanggal Cum - HMETD
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 3 Juni 2013
- Pasar Tunai : 7 Juni 2013
Tanggal Ex – HMETD
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 4 Juni 2013
- Pasar Tunai : 10 Juni 2013
Tanggal Terakhir Pencatatan Dalam Daftar Pemegang Saham yang : 7 Juni 2013 Berhak Atas HMETD
Tanggal Distribusi HMETD, Prospektus dan Formulir : 11 Juni 2013
Tanggal Pencatatan HMETD di PT Bursa Efek Indonesia 11 Juni 2013 Periode Perdagangan HMETD : 11 - 17 Juni 2013 Periode Pendaftaran, Pemesanan, Pelaksanaan dan Pembayaran : 11 - 17 Juni 2013 HMETD
Tanggal Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD Secara :
⏺ Tabungan
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah penghimpunan dana tabungan sebesar Rp 502.340 juta, turun sebesar Rp 211.813 juta atau sebesar 29,66% dibandingkan dengan 31 Desember 2011 sebesar Rp 714.153 juta. Penurunan ini disebabkan karena beralihnya simpanan dana masyarakat dalam bentuk Tabungan ke Giro yang terjadi secara normal karena faktor suku bunga yang ditawarkan Perseroan seperti dijelaskan di atas.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang untuk tabungan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 2,79% dan 3,13%.
⏺ Deposito Berjangka
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah penghimpunan dana deposito berjangka sebesar Rp 2.594.399 juta, meningkat sebesar Rp 965.538 juta atau sebesar 59,28% dibandingkan dengan 31 Desember 2011 sebesar Rp 1.628.861 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi makro dan cukup stabilnya tingkat inflasi serta kepercayaan nasabah terhadap portofolio Perseroan.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang untuk deposito berjangka dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 6,32% dan 7,04%, sedangkan suku bunga deposito berjangka dalam valuta asing masing-masing sebesar 1,59% dan 1,38%.
Elektronik
13-19 Juni 2013
c. Ekuitas
Tanggal Akhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 19 Juni 2013 Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan : 20 Juni 2013 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan Saham Tambahan : 24 Juni 2013
PT Bank QNB Kesawan Tbk. (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III Kepada Para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD (selanjutnya disebut “PUT III”) melalui surat No. 054/Sekr-KP/IV/2013 tanggal 23 April 2013 dan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 24 April 2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaga Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (“selanjutnya disebut UUPM”).
Perseroan, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, dalam rangka PUT III ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik dan standar profesinya masing-masing.
Sesuai dengan Xxxaturan Pemerintah No. 29 Tahun 1999 (“PP No.29”) tentang Pembelian Saham Bank Umum sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (“Undang-undang Perbankan”) ditetapkan bahwa:
a. Jumlah kepemilikan saham bank oleh Warga Negara Asing dan/atau Badan Hukum
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2012 2011
Modal ditempatkan dan disetor penuh 890.447 890.447
Tambahan modal disetor - bersih (19.458) (19.458) Cadangan nilai wajar 8 14
Saldo (rugi) laba (7.929) 21.570
Jumlah ekuitas 863.068 892.573
Ekuitas Perseroan menurun sebesar Rp 29.505 juta atau 3,31% dari Rp 892.573 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp 863.068 juta pada tanggal 31 Desember 2012 yang terutama karena rugi bersih tahun berjalan karena meningkatnya investasi sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur, implementasi sistem Teknologi Informasi baru dan perpindahan lokasi kantor pusat sehingga terjadi peningkatan beban operasional Perseroan yang belum diimbangi dengan peningkatan pendapatan operasional yang sebanding pada tahun 2012.
Analisa Laporan Arus Kas
Tabel berikut ini memuat ikhtisar laporan arus kas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2012 2011
Asing yang diperoleh melalui pembelian secara langsung maupun melalui Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank
Arus kas bersih diperoleh dari / (digunakan untuk) aktivitas operasi
554.892 (625.257)
yang bersangkutan (Pasal 3 PP No. 29);
b. Pembelian oleh Warga Negara Asing dan/atau Badan Hukum Asing melalui Bursa Efek dapat mencapai 100% (seratus persen) dari jumlah saham bank yang tercatat di Bursa Efek ( Pasal 4 ayat 1 PP No. 29);
c. Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan (Pasal 4 ayat 2 PP No. 29);
d. Sekurang-kurangnya 1% (satu persen) dari saham bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 yang tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh WNI atau Badan Hukum Indonesia (Pasal 4 ayat 3 PP No. 29).
Sesuai dengan PP No. 29, Perseroan atas nama pemegang saham akan mencatatkan sejumlah 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang ditempatkan dan telah disetor penuh. Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III dilaksanakan menjadi saham oleh pemegang saham maka jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia menjadi sejumlah 6.096.747.312 (enam miliar sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus dua belas) saham biasa atas nama atau 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Terbatas III ini. Adapun saham yang tidak dicatatkan adalah sejumlah 61.583.306 (enam puluh satu juta lima ratus delapan puluh tiga ribu tiga ratus enam) saham biasa atas nama atau 1% (satu persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, yang turut serta dalam PUT III ini dengan tegas menyatakan bukan merupakan pihak yang terafliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.
PUT III INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN NEGARA LAIN, SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA YANG BERADA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PUT III INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PUT III INI ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI APABILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PUT III INI ATAU PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP SETIAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI MASING-MASING NEGARA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
PENAWARAN UMUM TERBATAS
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT III kepada para pemegang saham Perseroan dalam rangka penerbitan HMETD untuk membeli saham baru sebanyak- banyaknya 2.596.543.100 (dua miliar lima ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat puluh tiga ribu seratus) saham baru dengan nilai nominal Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham.
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (285.966) (77.500)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan - 708.253
Kenaikan bersih kas dan setara kas 268.926 5.496
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 554.892 juta berasal dari arus kas masuk terutama berasal dari pendapatan bunga, provisi dan komisi sebesar Rp 335.072 juta, penurunan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain sebesar Rp 406.732 juta, penurunan tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 312.635 juta, kenaikan simpanan dari nasabah sebesar Rp 985.560 juta dan kenaikan simpanan dari bank-bank lain sebesar Rp 21.257 juta. Arus kas keluar terutama berasal dari pembayaran bunga, provisi dan komisi sebesar Rp 165.644 juta, pembayaran beban operasional lainnya dan beban pajak penghasilan sebesar Rp 198.969 juta dan kenaikan kredit yang diberikan sebesar Rp 1.180.558 juta.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 625.257 juta berasal dari arus kas masuk terutama berasal dari penerimaan bunga, provisi dan komisi sebesar Rp 300.943 juta, penurunan aset keuangan untuk diperdagangkan sebesar Rp 25.468 juta, penurunan aset lain-lain sebesar Rp 22.936 juta dan kenaikan simpanan dari nasabah sebesar Rp 265.869 juta. Arus kas keluar terutama berasal dari pembayaran bunga, provisi dan komisi sebesar Rp 135.711 juta, pembayaran beban operasional lainnya dan beban pajak penghasilan sebesar Rp 138.143 juta, kenaikan kredit yang diberikan sebesar Rp 292.244 juta, kenaikan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain sebesar Rp 406.732 juta dan kenaikan tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp 269.691 juta.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 285.966 juta berasal dari arus kas masuk berupa hasil penjualan/pencairan efek-efek untuk tujuan investasi sebesar Rp 188.457 juta. Arus kas keluar berupa penempatan pada efek-efek untuk tujuan investasi sebesar Rp 347.304 juta, perolehan aset tetap sebesar Rp 105.639 juta, dan perolehan aset takberwujud sebesar Rp 21.480 juta.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 77.500 juta berasal dari arus kas masuk berupa hasil penjualan/pencairan efek-efek untuk tujuan investasi sebesar Rp 5.000 juta dan hasil penjualan aset tetap sebesar Rp 9.242 juta. Arus kas keluar berupa penempatan pada efek-efek untuk tujuan investasi sebesar Rp 83.815 juta, perolehan aset tetap sebesar Rp 7.817 juta dan perolehan aset takberwujud sebesar Rp 110 juta.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Tidak ada arus kas yang diperoleh maupun digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 708.253 juta berasal dari arus kas masuk berupa hasil emisi bersih dari penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) II sebesar Rp 733.816 juta. Arus kas keluar berupa pembayaran beban emisi saham sebesar Rp 25.563 juta.
PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT
(dalam %)
31 Desember
PENAWARAN UMUM TERBATAS III INI BELUM MEMPEROLEH PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM, INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH, PERNYATAAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM MEMPEROLEH PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DAN PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK.
OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT BANK QNB KESAWAN TBK. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS RINGKAS INI.
PT BANK QNB KESAWAN Tbk.
Kegiatan Usaha
Bergerak Dalam Kegiatan Usaha Jasa Perbankan dan Keuangan Lainnya
Kantor Pusat
QNB Kesawan Tower 18 Parc SCBD
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telp.: (021) 515-5155 Faksimili: (021) 515-5388
Situs Internet: xxx.xxxxxxxxxx.xx.xx
Perseroan memiliki 14 kantor cabang, 29 kantor cabang pembantu.
Kantor cabang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Pematangsiantar, Tanjungbalai, Pekanbaru, Batam, Makassar dan Semarang Kantor cabang pembantu berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Pasuruan, Medan, Pekanbaru dan Depok
PENAWARAN UMUM TERBATAS III KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (”HMETD”)
Sebanyak-banyaknya 2.596.543.100 (dua miliar lima ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat puluh tiga ribu seratus) saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp250,- (dua ratus lima puluh) per saham. Setiap pemegang 1.000 (seribu) saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juni 2013 pukul 16:00 WIB berhak atas 729 (tujuh ratus dua puluh sembilan) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham. Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 649.135.775.000 (enam ratus empat puluh sembilan miliar seratus tiga puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu Rupiah). Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan kebawah (round down). Dalam hal dikemudian hari Perseroan akan melakukan penawaran umum terbatas dalam rangka HMETD, maka alokasi HMETD kepada pemegang saham yang berhak akan mengikuti rasio yang ditentukan pada saat pelaksanaan penawaran umum terbatas tersebut.Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan. Saham yang berasal dari pelaksanaan HMETD akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Sertifikat Bukti HMETD akan diperdagangkan di dalam dan di luar Bursa Efek Indonesia dalam jangka waktu tidak kurang dari 6 (enam) Hari Kerja mulai tanggal 11 Juni 2013 sampai dengan tanggal 17 Juni 2013. Pencatatan Saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Juni 2013.
Jika saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, seperti yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakannya, dan jika masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut akan dibeli oleh Qatar National Bank SAQ sebagai Pembeli Siaga pada harga penawaran sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham No.72 tanggal 22 April 2013 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta.
Prospektus Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 25 April 2013
PERSEROAN DALAM PENAWARAN UMUM TERBATAS III INI TIDAK AKAN MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM. SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI).
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM
PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PENAWA- RAN UMUM TERBATAS III INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (TERDILU- SI) DALAM PERSEROAN SAMPAI DENGAN MAKSIMUM 42,2%
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH ADALAH RISIKO KREDIT, YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN (COUNTER PARTY) MEMENUHI KEWAJIBANNYA DAN JIKA JUMLAHNYA CUKUP MATERIAL, MAKA DAPAT MENURUNKAN KINERJA PERSEROAN YANG PADA AKHIRNYA DAPAT MENURUNKAN TINGKAT KESEHATAN DAN PENDAPATAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V MENGENAI RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI.
SERTIFIKAT HMETD DAPAT DIPERJUALBELIKAN DI DALAM ATAU DI LUAR BURSA DALAM WAKTU TIDAK LEBIH DARI 6 HARI BURSA, SEJAK TANGGAL 11 JUNI 2013 SAMPAI DENGAN TANGGAL 17 JUNI 2013. HARI TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH 17 JUNI 2013.
PENAWARAN UMUM TERBATAS III MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENAWARAN UMUM TERBATAS III INI, MAKA KEGIATAN- KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA.
Setiap pemegang 1.000 (seribu) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 7 Juni 2013 pada pukul 16:00 WIB berhak atas 729 (tujuh ratus dua puluh sembilan) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham
⏺ Pendapatan Bunga
(dalam jutaan Rupiah)
I. Permodalan
Keterangan
2012 2011
baru dengan harga penawaran sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Setiap
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan 31 Desember 2012 2011
1. KPMM yang tersedia untuk risiko kredit dan risiko operasional 27,95 46,04
2. KPMM yang tersedia untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional 27,76 45,75
HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan kebawah.
Keterangan
2012 2011
Giro pada Bank Indonesia 292.689 224.106
3. Aset tetap terhadap total modal 13,71 3,45
Jumlah dana yang akan diperoleh Perseroan sehubungan dengan PUT III ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 649.135.775.000 (enam ratus empat puluh sembilan miliar seratus tiga puluh lima juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu Rupiah). Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT III ini adalah saham yang berasal dari portepel Perseroan, dan seluruhnya akan dicatatkan di BEI. HMETD ini diperdagangkan dan dilaksanakan selama 6 (enam) hari kerja mulai tanggal 11 Juni 2013 sampai dengan tanggal 17 Juni 2013. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dalam hal di kemudian hari Perseroan akan melakukan penawaran umum terbatas dalam rangka HMETD, maka alokasi HMETD kepada pemegang saham yang berhak akan mengikuti rasio yang ditentukan pada saat pelaksanaan penawaran umum terbatas tersebut.
Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT III ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham dari PUT III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan secara proporsional kepada pemegang
Kredit yang diberikan 286.169 206.080
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 10.662 17.596
Efek-efek untuk tujuan investasi 17.819 17.118
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 19.762 51.954
Lainnya 1.947 1.816
Jumlah pendapatan bunga 336.359 294.564
Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 336.359 juta meningkat sebesar Rp 41.795 juta atau 14,19% dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 294.564 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh perekonomian makro yang semakin baik sehingga Perseroan dapat menjalankan fungsi intermediasinya secara lebih agresif tetapi tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.
Peningkatan pendapatan bunga Perseroan terutama disebabkan oleh pendapatan bunga kredit yang mengalami peningkatan sebesar 38,86% atau Rp 80.089 juta menjadi Rp 286.169 juta pada tahun 2012 dari Rp 206.080 juta pada tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pencairan kredit kepada pihak ketiga yaitu sebesar Rp 1.180.630 juta atau 58,95%.
Pendapatan bunga tagihan atas efek - efek yang dibeli dengan janji dijual mengalami penurunan sebesar 39,41% atau Rp 6.934 juta menjadi Rp 10.662 juta pada tahun
Giro bank-bank lain 98.564 55.079
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 469.495 711.339
Aset keuangan untuk diperdagangkan 2.639 -
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - 312.635
Kredit yang diberikan - bersih 3.168.908 1.983.974
Efek-efek untuk tujuan investasi 365.827 208.426
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit 4.454 12.925
Jumlah aset produktif 4.402.576 3.508.484
Saldo aset produktif mengalami peningkatan sebesar 25,48% atau Rp 894.092 juta menjadi Rp 4.402.576 juta pada tanggal 31 Desember 2012 dari Rp 3.508.484 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan jumlah aset produktif ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.
⏺ Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan - bruto berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
II Aset Produktif
1. Aset produktif bermasalah 0,56 0,95
2. Cadangan kerugian penurunan nilai terhadap aset produktif 0,31 0,58
3. NPL-bruto 0,73 1,56
4. NPL-neto 0,31 0,82
5. Cadangan kerugian penurunan nilai terhadap jumlah kredit yang diberikan 0,46 0,95
6. Pemenuhan cadangan kerugian penurunan nilai terhadap penyisihan
penghapusan aset produktif yang wajib dibentuk 61,62 95,00
III Rentabilitas
1. ROA 1) -0,81 0,46
2. ROE 1) -3,38 0,72
3. NIM 4,63 5,34
4. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 108,03 93,52
IV Likuiditas
1. Loan to Deposit Ratio (LDR) 87,37 75,48
1. XXX dan XXX dihitung berdasarkan metodologi yang ditentukan Bank Indonesia, dimana ROA dihitung berdasarkan (rugi) laba bersih dibagi dengan rata-rata aset, ROE dihitung berdasarkan (rugi) laba bersih dibagi dengan rata-rata Ekuitas.
a. Kecukupan Modal
HMETD, yang telah melaksanakan haknya dan yang melakukan pemesanan lebih besar
2012 dari Rp 17.596 juta pada tahun 2011. Penurunan ini terutama sehubungan dengan
Keterangan
2012 2011
Tabel berikut menyajikan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Perseroan
dari haknya sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka Qatar National Bank SAQ selaku Pembeli Siaga akan membeli sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham pada harga penawaran sebesar Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham.
Apabila HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT III ini dilaksanakan seluruhnya menjadi saham Perseroan, maka struktur permodalan Perseroan sebelum PUT III dan sesudah dilaksanakannya PUT III, adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp.250,- per saham Nilai Nominal Rp.250,- per saham
tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan xxxxx dijual kembali telah jatuh tempo pada kuartal I tahun 2012.
Pendapatan bunga efek-efek untuk tujuan investasi mengalami peningkatan sebesar 4,10% atau Rp 701 juta, menjadi Rp 17.819 juta pada tahun 2012 dari Rp 17.118 juta pada tahun 2011. Hal ini disebabkan oleh kebijakan Perseroan untuk meningkatkan investasi pada Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi Korporasi.
⏺ Beban Bunga
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember
Perdagangan, restoran dan hotel 616.723 491.736
Industri 457.255 220.074
Jasa usaha 1.061.828 132.939
Listrik, gas dan air 91.518 -
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 207.849 50.687
Konstruksi 130.949 58.033
Pertanian, perkebunan dan sarana perkebunan 37.757 121.189
Jasa sosial masyarakat 57.026 121.583
Pertambangan 13.448 16.714
yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
(dalam jutaan Rupiah dan Persentase)
31 Desember 2012 2011
I. Komponen modal
A. Modal inti 817.364 855.641
B. Modal pelengkap 37.045 28.571
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
% Jumlah Saham Jumlah Nilai %
Nominal (Rp)
Simpanan dari nasabah
2012 2011
Lain-lain 509.188 789.956
Jumlah kredit yang diberikan - bruto 3.183.541 2.002.911
II. Jumlah modal inti dan modal pelengkap (A+B) 854.409 884.212
III. Penyertaan (-/-) - -
Modal Dasar 10.000.000.000 2.500.000.000.000 10.000.000.000 2.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Qatar National Bank SAQ 2.478.728.032 619.682.008.000 69,59 4.285.720.767 1.071.430.191.832 69,59
PT Xxxx Xxxxx Mustika 698.465.522 174.616.380.500 19,61 1.207.646.888 301.911.721.885 19,61
Masyarakat* 384.593.964 00.000.000.000 10,00 000.000.000 000.000.000.000 10,80
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor 3.561.787.518 890.446.879.500 100,00 6.158.330.618 1.539.582.654.500 100,00
Saham Dalam Portepel 6.438.212.482 1.609.553.120.500 3.841.669.382 960.417.345.500
*kepemilikan masing-masing dibawah 5%
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan secara proporsional kepada pemegang HMETD, yang telah melaksanakan haknya dan yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka Qatar National Bank SAQ selaku Pembeli Siaga akan membeli sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham pada harga penawaran sebesar Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham.
Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT III ini tidak dilaksanakan oleh seluruh pemegang saham Perseroan, kecuali pemegang saham Qatar National Bank SAQ dan sesuai dengan Perjanjian Pembelian Sisa Saham maka struktur permodalan Perseroan sebelum PUT III dan sesudah dilaksanakannya PUT III, adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp.250,- per saham Nilai Nominal Rp.250,- per saham
Giro 4.851 6.297
Tabungan 10.827 22.651
Deposito berjangka 138.900 100.169
Simpanan dari bank - bank lain
Giro 59 51
Deposito on call 854 629
Deposito berjangka 2.168 1.388
Premi Penjaminan ke LPS dan Lainnya 6.191 4.626
Jumlah beban bunga 163.850 135.811
Beban bunga Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 28.039 juta atau 20,65% terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga yang berasal dari simpanan dari nasabah.
Beban bunga yang berasal dari simpanan dari nasabah mengalami kenaikan sebesar 19,72% atau Rp 25.461 juta menjadi Rp 154.578 juta pada tahun 2012 dari Rp 129.117 juta pada tahun 2011. Secara garis besar hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah dana simpanan dari nasabah selama tahun 2012.
Beban bunga yang berasal dari simpanan dari bank-bank lain mengalami kenaikan sebesar 48,98% atau Rp 1.013 juta menjadi Rp 3.081 juta pada tahun 2012 dari Rp 2.068 juta pada tahun 2011. Secara garis besar hal ini sejalan dengan peningkatan deposito berjangka dari bank-bank lain selama tahun 2012.
⏺ Pendapatan provisi dan komisi bersih
Pada tanggal 31 Desember 2012, kontribusi masing-masing sektor tersebut terhadap jumlah kredit yang diberikan - bruto adalah jasa usaha 33,35%, perdagangan, restoran dan hotel 19,37%, industri 14,36%, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 6,53%, konstruksi 4,11% dan listrik, gas dan air 2,87%.
Jumlah kredit yang diberikan - bruto mengalami kenaikan sebesar 58,95% atau Rp 1.180.630 juta menjadi Rp 3.183.541 juta pada tanggal 31 Desember 2012 dari Rp 2.002.911 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Pertumbuhan kredit yang signifikan terjadi karena adanya pertumbuhan ekonomi makro yang cukup baik di tahun 2012 dan disamping itu sejalan dengan fungsi Perseroan sebagai intermediasi penyaluran kredit kepada masyarakat.
⏺ Kolektibilitas Kredit yang Diberikan
Berikut ini merupakan komposisi kolektibilitas kredit yang diberikan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember
2012 2011
Rp % Rp %
Lancar 3.145.900 98,82 1.952.962 97,51
Dalam perhatian khusus 14.554 0,46 18.359 0,92
Kurang lancar 343 0,01 4.473 0,22
IV. Jumlah Modal (II- Ill) 854.409 884.212
V. Aset tertimbang menurut risiko kredit 2.810.098 1.728.010
VI. Aset tertimbang menurut risiko pasar 20.602 12.180
VII. Aset tertimbang menurut risiko operasional 247.176 192.499
VIII Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia
untuk risiko kredit (IV: V) 30,40% 51,17%
IX. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia untuk risiko kredit dan risiko operasional
(IV: (V+VII)) 27,95% 46,04%
X. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia
untuk risiko kredit dan risiko pasar (IV: (V+VI)) 30,18% 50,81%
XI. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia untuk risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional (IV:
(V+VI+VII)) 27,76% 45,75%
XII. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan 8,00% 8,00%
KPMM Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masih diatas ketentuan KPMM yang diwajibkan sebesar 8%.
b. Aset produktif
Kualitas aset produktif akan dipengaruhi keadaan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Untuk mengelola risiko kredit dan juga menjaga kualitas aset, Perseroan menetapkan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang mengatur penerimaan kredit, asal kredit,
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nilai % Jumlah Saham Nominal (Rp)
Jumlah Nilai % Nominal (Rp)
Pendapatan provisi dan komisi bersih pada tahun 2012 menurun sebesar 8,31% atau Rp 374 juta menjadi Rp 4.129 juta pada tahun 2012 dari Rp 4.503 juta pada tahun
Diragukan 864 0,02 6.886 0,34
Macet 21.880 0,69 20.231 1,01
persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perseroan juga dengan teliti memantau perkembangan portofolio
Modal Dasar 10.000.000.000 2.500.000.000.000 10.000.000.000 2.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Qatar National Bank SAQ 2.478.728.032 619.682.008.000 69,59 5.075.271.132 1.268.817.783.000 82,41
PT Xxxx Xxxxx Mustika 698.465.522 174.616.380.500 19,00 000.000.000 000.000.000.000 11,34
Masyarakat* 384.593.964 00.000.000.000 10,00 000.000.000 00.000.000.000 6,25
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor 3.561.787.518 890.446.879.500 100,00 6.158.330.618 1.539.582.654.500 100,00
Saham Dalam Portepel 6.438.212.482 1.609.553.120.500 3.841.669.382 960.417.345.500
*kepemilikan masing-masing dibawah 5%
Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham dalam rangka PUT III ini dapat menjual haknya kepada pihak ketiga dari tanggal 11 Juni 2013 sampai dengan tanggal 17 Juni 2013 melalui BEI atau di luar bursa sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1. Para pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk membeli Saham HMETD yang ditawarkan pada PUT III ini dapat mengalami dilusi yang material terhadap persentase kepemilikan sahamnya sampai dengan 42,2%.
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan secara proporsional kepada pemegang
2011. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kenaikan biaya attribute seiring dengan meningkatnya simpanan dari nasabah.
⏺ Pendapatan Operasional lainnya dan Beban Operasional
Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2012 meningkat sebesar 569,97% atau Rp 27.524 juta menjadi Rp 32.353 juta pada tahun 2012 dari Rp 4.829 juta pada tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh perolehan laba atas penjualan efek-efek untuk tujuan investasi dan penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan.
Beban operasional mengalami peningkatan sebesar 64,22% atau Rp 98.735 juta menjadi Rp 252.476 juta pada tahun 2012 dari Rp 153.741 juta pada tahun 2011. Peningkatan ini terutama sehubungan dengan peningkatan biaya tenaga kerja seiring dengan penambahan karyawan baru dan peningkatan biaya sewa gedung dan penyusutan aset tetap terutama terkait sewa gedung baru dan pembelian perlengkapan dan perabot kantor karena pemindahan kantor pusat dari Hayam Wuruk ke SCBD.
⏺ (Rugi) Laba Bersih
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Jumlah kredit yang diberikan - bruto 3.183.541 100,00 2.002.911 100,00
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (14.633) (18.937)
Jumlah kredit yang diberikan- bersih 3.168.908 1.983.974
Kualitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai Non-Performing Loan (NPL) adalah kredit yang diberikan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet. Bank Indonesia menetapkan batas maksimum NPL Neto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5%.
NPL - bruto mengalami penurunan sebesar 0,83% dari 1,56% pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi 0,73% pada tanggal 31 Desember 2012. Penurunan ini disebabkan karena penurunan kredit bermasalah seiring dengan meningkatnya pemantauandari Departemen Manajemen Risiko terhadap portofolio kredit yang diberikan.
XXX - xxxx mengalami penurunan sebesar 0,51% dari 0,82% pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi 0,31% pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini terutama disebabkan karena menurunnya jumlah kredit bermasalah seiring dengan meningkatnya pemantauan dari Departemen Manajemen Risiko dan kualitas agunan kredit yang dijaminkan untuk memitigasi risiko kredit bermasalah.
kredit yang memungkinkan untuk inisiasi tindakan pencegahan tepat waktu apabila terjadi
pemburukan kualitas kredit. Perseroan juga telah membentuk Komite Kredit untuk proses persetujuan proposal kredit. Komite Kredit juga bertanggung jawab terhadap kualitas standar pemberian kredit (underwriting standards) dalam Perseroan. Anggota Komite Kredit didelegasikan limit berdasarkan kemampuan dan pengalaman mereka. Sistem Informasi Manajemen telah tersedia dan mencakup tingkat yang cukup rinci untuk mendeteksi setiap perkembangan yang kurang baik pada tahap awal, mempertimbangkan pengukuran tepat waktu yang akan diambil atas setiap kemungkinan penurunan kualitas kredit atau untuk meminimalisasi kerugian kredit. Selain itu, proses penagihan menjadi salah satu kunci utama untuk menjaga risiko penurunan kualitas aset terutama untuk kredit tanpa agunan.
Aset produktif bermasalah
Rasio ini digunakan untuk menghitung besarnya aset produktif bermasalah dibandingkan dengan jumlah aset produktif secara keseluruhan namun tidak termasuk rekening administratif.
Xxxxx aset produktif bermasalah pada tanggal 31 Desember 2012 mengalami penurunan sebesar 0,39% menjadi 0,56% dari 0,95% pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan
HMETD, yang telah melaksanakan haknya dan yang melakukan pemesanan lebih besar
dari haknya sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, sesuai dengan
Keterangan
2012 2011
⏺ Kredit yang Diberikan Berdasarkan Jenis Kredit
ini disebabkan oleh adanya perbaikan kualitas kredit yang diberikan.
Cadangan kerugian penurunan nilai terhadap aset produktif
peraturan yang berlaku. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka Qatar National Bank SAQ selaku Pembeli Siaga akan membeli sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham pada harga penawaran sebesar Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham
Semua saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk saham baru yang akan diterbitkan dalam PUT III ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang telah dikeluarkan sebelumnya oleh Perseroan, termasuk hak atas dividen.
PERSEROAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGELUARKAN SAHAM BARU ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL EFEKTIF.
RENCANA PENGGUNAAN DANA
Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT III ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT III akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan yang selanjutnya sesuai rencana akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan
(Rugi) laba operasional bersih (43.485) 14.344
Pendapatan/(beban) non-operasional bersih 9.061 1.206
(Rugi) laba sebelum pajak penghasilan (34.424) 15.550
Manfaat (beban) pajak penghasilan 4.925 (9.368)
(Rugi) laba bersih (29.499) 6.182
Laba bersih mengalami penurunan sebesar 577,18% atau Rp 35.681 juta dari Rp 6.182 juta pada tahun 2011 menjadi rugi bersih sebesar Rp 29.499 juta pada tahun 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh investasi pada sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur, teknologi informasi dan penambahan aset tetap lainnya untuk mendukung pengembangan bisnis.
⏺ Aset, Liabilitas dan Ekuitas
a. Aset
Tabel berikut ini menunjukkan komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
(dalam Jjutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2012 2011
Konsumsi 485.984 783.203
Modal kerja 1.905.440 935.367
Investasi 598.096 236.004
Sindikasi 170.817 41.585
Karyawan 23.204 6.752
Jumlah kredit yang diberikan - bruto 3.183.541 2.002.911
Berdasarkan komposisi jenis kredit, kredit modal kerja mempunyai porsi terbesar dari kredit yang diberikan - bruto masing-masing sebesar 59,85% dan 46,70%, diikuti oleh kredit investasi masing-masing sebesar 18,79% dan 11,78% dan kredit konsumsi masing- masing sebesar 15,27% dan 39,10% dari portofolio kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
b. Liabilitas
Tabel berikut ini menunjukan liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dan
Rasio ini digunakan untuk menghitung besarnya cadangan kerugian yang telah dibentuk atas aset produktif dibandingkan dengan jumlah aset produktif secara keseluruhan di luar rekening administratif.
Rasio cadangan kerugian penurunan nilai terhadap aset produktif pada tanggal 31 Desember 2012 mengalami penurunan sebesar 0,27% menjadi 0,31% dari 0,58% pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan ini disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah aset produktif dan seiring dengan perbaikan kualitas kredit.
NPL - bruto xxx xxxx
NPL - bruto mengalami penurunan sebesar 0,83% dari 1,56% pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi 0,73% pada tanggal 31 Desember 2012. Penurunan ini disebabkan oleh adanya perbaikan kualitas kredit. XXX - xxxx mengalami penurunan sebesar 0,51% dari 0,82% pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi 0,31% pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini sehubungan dengan menurunnya jumlah kredit bermasalah dan kualitas agunan yang dijaminkan untuk memitigasi risiko kredit bermasalah.
Cadangan kerugian penurunan nilai terhadap jumlah kredit yang diberikan
Rasio ini digunakan untuk menghitung besarnya cadangan kerugian penurunan nilai yang
aset produktif Perseroan dalam bentuk penyaluran kredit.
PERNYATAAN UTANG
Aset
Keterangan
2012 2011
2011 sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
telah dibentuk dibandingkan dengan jumlah kredit yang diberikan.
Rasio cadangan kerugian penurunan nilai terhadap jumlah kredit pada tanggal 31 Desember
Tabel informasi yang terdapat dalam pembahasan berikut diekstrak dari Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Xxxxxxx dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif.
Perseroan mempunyai liabilitas yang keseluruhannya berjumlah Rp 3.781.586 juta, dengan perincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Valuta Asing
Kas 43.671 37.131
Giro pada Bank Indonesia 292.689 224.106
Giro pada bank-bank lain 98.564 55.079
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 469.495 711.339
Aset keuangan untuk diperdagangkan 2.639 -
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - 312.635
Kredit yang diberikan - bersih 3.168.908 1.983.974
Efek-efek untuk tujuan investasi -bersih 365.827 208.426
Beban dibayar dimuka 39.897 19.387
Aset pajak tangguhan - bersih 9.865 3.726
Aset tetap - bersih 118.302 30.834
Aset takberwujud - bersih 20.817 525
Keterangan 31 Desember 2012 2011
Liabilitas segera 68.083 13.553
Simpanan dari nasabah 3.633.084 2.644.465
Simpanan dari bank-bank lain 36.356 15.088
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 2.534 -
Liabilitas pajak kini 25 4.775
Liabilitas imbalan pasca-kerja 17.795 8.965
Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 23.709 14.398
Jumlah liabilitas 3.781.586 2.701.244
Jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 3.781.586 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.080.342 juta atau sebesar 39,99% dibanding
2012 mengalami penurunan sebesar 0,49% menjadi 0,46% dari 0,95% pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya jumlah kredit bermasalah.
Pemenuhan cadangan kerugian penurunan nilai terhadap penyisihan penghapusan aset produktif yang wajib dibentuk
Rasio ini digunakan untuk menghitung besarnya cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk dibandingkan dengan jumlah penyisihan penghapusan aset produktif yang wajib dibentuk.
Rasio pemenuhan cadangan kerugian penurunan nilai terhadap penyisihan penghapusan aset produktif yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2012 mengalami penurunan sebesar 33,38% menjadi 61,62% dari 95,00% pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan ini terutama sehubungan dengan menurunnya jumlah kredit bermasalah dan meningkatnya
Keterangan Rupiah
(ekuivalen
Rupiah)
Jumlah
Aset lain lain - bersih 13.980 6.655
Jumlah Aset 4.644.654 3.593.817
Rp 2.701.244 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah sebesar Rp 988.619 juta atau 37,38%.
kualitas kredit sehingga jumlah arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima dari
kredit yang diberikan meningkat sehingga cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk
Liabilitas segera 27.898 40.185 68.083
Simpanan dari nasabah
- Pihak berelasi 12.140 97.136 109.276
- Pihak ketiga 3.259.640 264.168 3.523.808
Simpanan dari bank-bank lain 36.356 - 36.356
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 2.534 - 2.534
Liabilitas pajak kini 25 - 25
Liabilitas imbalan pasca-kerja 17.795 - 17.795
Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 22.924 785 23.709
Jumlah Liabilitas 3.781.586
ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Kinerja Keuangan Perseroan Laporan Laba Rugi Komprehensif
(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 4.644.654 juta, meningkat sebesar Rp 1.050.837 juta atau 29,24% dari Rp 3.593.817 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan jumlah aset terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.
⏺ Aset Likuid
Aset likuid dimaksudkan untuk memenuhi komitmen kepada nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan uang tunai (transaksi melalui ATM), pembayaran kembali dana pihak ketiga, pemberian kredit dan memenuhi kebutuhan likuiditas lainnya. Adapun komposisi aset likuid Perseroan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, dan efek utang dengan peringkat investasi yang memiliki pasar yang aktif dan likuid.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Peningkatan simpanan dari nasabah terutama ditujukan untuk mendukung pertumbuhan atau penyaluran kredit kepada masyarakat sehingga meningkatkan peran intermediasi keuangan Perseroan sebagai Bank.
Berikut ini adalah rincian untuk simpanan dari nasabah:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember
2012 2011
Rupiah:
Giro 466.860 261.338
Tabungan 502.340 714.153
Deposito berjangka 2.302.580 1.440.074
Valuta asing:
Giro 69.485 40.113
Deposito berjangka 291.819 188.787
jauh lebih kecil dibandingkan dengan penyisihan penghapusan aset produktif yang dihitung
berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
c. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas
Imbal hasil terhadap aset / Return on Asset (ROA)
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan Perseroan dalam memperoleh laba bersih dari aset yang dimiliki. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan (rugi) laba bersih dengan aset rata-rata pada tahun tertentu.
Selama tahun 2012, ROA Perseroan turun menjadi -0,81% dari 0,46% di tahun 2011. Penurunan ROA ini terutama disebabkan oleh rugi bersih tahun berjalan sehubungan dengan investasi sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur, implementasi sistem teknologi informasi baru yang dilakukan oleh Perseroan, dan penambahan aset tetap lainnya untuk mendukung pengembangan bisnis, serta peningkatan jumlah aset rata-rata pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan tahun sebelumnya.
Imbal hasil terhadap ekuitas / Return on Equity (ROE)
ROE digunakan untuk mengukur kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba bersih
Keterangan 31 Desember
Keterangan
2012 2011
Jumlah simpanan dari nasabah:
dari ekuitas yang diinvestasikan. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan (rugi) laba
2012 2011
Pendapatan bunga 336.359 294.564
Beban bunga (163.850) (135.811) Pendapatan bunga -bersih 172.509 158.753
Pendapatan provisi dan komisi bersih 4.129 4.503
Pendapatan operasional lainnya 32.353 4.829
Beban operasional (252.476) (153.741) (Rugi) laba operasional - bersih (43.485) 14.344
Pendapatan (beban) non operasional - bersih 9.061 1.206 (Rugi) laba sebelum pajak penghasilan (34.424) 15.550
Manfaat (beban) pajak penghasilan 4.925 (9.368)
(Rugi) laba bersih (29.499) 6.182
(Beban) pendapatan komprehensif lain, setelah pajak (6) 14
(Rugi) laba komprehensif (29.505) 6.196
Rupiah 1.021.540 721.213
Valuta asing 248.706 108.101
Jumlah aset likuid 1.270.246 829.314
Jumlah aset likuid Perseroan mengalami kenaikan sebesar 53,17% atau Rp 440.932 juta menjadi sebesar Rp 1.270.246 juta pada tanggal 31 Desember 2012 dari Rp 829.314 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan aset likuid terutama disebabkan karena adanya peningkatan penempatan pada Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan.
⏺ Aset Produktif
Aset produktif terdiri atas giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi, komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit.
Giro 536.345 301.451
Tabungan 502.340 714.153
Deposito berjangka 2.594.399 1.628.861
Jumlah 3.633.084 2.644.465
⏺ Giro
Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah penghimpunan dana giro sebesar Rp 536.345 juta, naik sebesar Rp 234.894 atau sebesar 77,92% dibandingkan dengan 31 Desember 2011 yang sebesar Rp 301.451 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya program Giro Smile sebagai salah satu produk inovatif dari Perseroan untuk menarik minat nasabah dengan suku bunga jasa giro yang bersaing.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang untuk giro dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar 2,38% dan 1,45%, sedangkan suku bunga efektif rata-rata tertimbang giro dalam valuta asing masing-masing sebesar 0,63% dan 0,23%.
bersih dengan ekuitas rata-rata pada tahun tertentu.
Selama tahun 2012, ROE Perseroan turun menjadi -3,38% dari 0,72% di tahun 2011. Penurunan ini terutama disebabkan oleh rugi bersih tahun berjalan sehubungan dengan investasi sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur, implementasi sistem teknologi informasi baru yang dilakukan oleh Perseroan dan penambahan aset tetap lainnya untuk mendukung pengembangan bisnis serta peningkatan jumlah ekuitas rata-rata pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio pendapatan bunga bersih / Net Interest Margin (NIM)
Selama tahun 2012, NIM Perseroan menurun menjadi 4,63% dari 5,34% di tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan yield yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan cost of fund (COF). Penurunan yield terutama berasal dari penempatan pada Bank Indonesia. Yield aset produktif rata-rata mengalami penurunan dari 1,03% pada tahun 2011 menjadi 0,98 % pada tahun 2012, sementara COF turun dari 4,96% pada tahun 2011 menjadi 4,48 % pada tahun 2012.
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Selama tahun 2012 rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional Perseroan meningkat menjadi 108,03% dari 93,52% di tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban operasional karena meningkatnya investasi sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur, implementasi sistem teknologi informasi baru dan penambahan aset tetap lainnya yang belum diimbangi dengan peningkatan pendapatan operasional yang sebanding pada tahun 2012.
d. Rasio Likuiditas
Perseroan berkeyakinan bahwa dana yang diperoleh dapat digunakan secara optimal untuk menghasilkan laba secara maksimal tanpa mempengaruhi likuiditas Perseroan. Salah satu pengukuran yang digunakan adalah rasio rata-rata mingguan kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga (LDR).
Pada tanggal 31 Desember 2012, LDR Perseroan naik menjadi 87,37% dari 75,48%. Kenaikan LDR mencerminkan dana simpanan dari nasabah yang digunakan untuk pemberian kredit kepada debitur cukup signifikan.
Perseroan berusaha menjaga tingkat LDR yang optimal sebesar 85,00%. Upaya Perseroan dalam menjaga tingkat LDR adalah melakukan monitoring atas pemberian kredit kepada debitur dengan menggunakan dana simpanan dari nasabah agar tetap seimbang sesuai ketentuan Bank Indonesia dan memenuhi fungsi Perseroan sebagai intermediasi keuangan.
e. Kepatuhan
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BPMK) baik kepada pihak berelasi maupun kepada pihak ketiga.
Bank Indonesia mewajibkan bank umum untuk memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) harian, dalam bentuk rekening tanpa bunga pada Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
(dalam %)
31 Desember
Direksi
Direktur : Xxxxx xxx Xxxxx Xxxxx
Xxxxxxxx : Xxxxx X. Xxxxxxx
Xxxxxxxx : Xxxxx
Xxxxxxxx : Xxxxx Xxxxxxx Yo
Direktur : Xxxxxxxxxxx Xxxxxxxx
Xxxxxxxx : Xxxx Xxxxxxx
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana diuraikan di atas dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.1 tanggal 4 Maret 2013 dari Notaris Xxxxxxx Xxxxx, S.H., yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No.AHU- AH.01.10-10286 tanggal 20 Maret 2013.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 4 Maret 2013 yang keputusannya dibuat dalam Akta Berita Acara Rapat No.2 tanggal 4 Maret 2013 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham Perseroan menyetujui untuk mengangkat: (i) Xxxxx Xxxx Xxxxx sebagai Komisaris; Xxxxxx XxXxxxxx Xxxx dari jabatan semula sebagai Komisaris menjadi Direktur Utama; dan (iii) Xxxxx xxx Xxxxx Xxxxx dari jabatan semula Direktur menjadi Wakil Direktur Utama. Pengangkatan tersebut menjadi efektif setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 30 ayat 7 Peraturan Bank Indonesia No.11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/27/ PBI/2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/1/PBI/2009 Tentang Bank Umum, yang dikutip sebagai berikut: “Pengangkatan anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi oleh Rapat Umum Pemegang Saham dinyatakan belum efektif sebelum mendapat persetujuan dari Bank Indonesia”. Sampai dengan tanggal Prospektus ini, persetujuan Bank Indonesia atas pengangkatan pihak- pihak tersebut belum diperoleh Perseroan, dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.1 tanggal 4 Maret 2013 dari Notaris Xxxxxxx Xxxxx, S.H.
(USD, SGD, EUR, AUD, HKD, JPY dan QAR) dan Dapat juga digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit. Pada tanggal 31 Desember 2012 jumlah rekening deposito berjangka adalah
5.194 rekening dan suku bunga dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sekitar 3,00% hingga 8,00%.
Pendapatan Perseroan
Sektor usaha utama yang memberikan kontribusi terbesar adalah perusahaan perdagangan/ trading dengan kontribusi di atas 25%, jasa usaha di atas 10%, industri pengolahan sekitar 12%, dan sisanya adalah berbagai usaha lain seperti konstruksi, pertanian, pertambangan dan lainnya.
Penempatan dan Penyaluran Dana
Perseroan menyalurkan dana dalam bentuk kredit dan penempatan pada efek-efek dan instrumen pasar uang. Aktivitas utama Perseroan adalah penyaluran dana melalui kredit yang dilakukan sesuai dengan asas-asas yang sehat serta menerapkan prinsip kehati- hatian yang meliputi independensi, profesionalisme dan integritas dalam penyaluran kredit. Perseroan tidak memiliki kelompok-kelompok tertentu yang menjadi nasabah Perseroan baik untuk penyaluran kredit atau penghimpunan dana. Selama ini nasabah Perseroan pada umumnya adalah perusahaan trading atau ritel. Proses umum pemberian kredit di Perseroan dan permohonan seluruh kredit di Perseroan dilaksanakan melalui kantor cabang atau kantor cabang pembantu yang selanjutnya akan melakukan proses review dan analisa atas kelayakan usaha calon peminjam atau debitur pada kantor cabang bersangkutan. Namun, apabila besaran kredit yang diajukan calon peminjam atau debitur melebih batas kewenangan Pemimpin Cabang, maka usulan kredit tersebut akan diajukan ke kantor pusat untuk memperoleh keputusan dari pejabat berwenang (Direksi). Apabila kredit tersebut disetujui maka kantor cabang akan menerbitkan Surat Penawaran Kredit (SPK) dan apabila kredit tersebut tidak disetujui maka kantor cabang akan memberi surat penolakan.
Jenis Kredit
a. Kredit Modal Kerja
Pinjaman yang diberikan untuk kebutuhan modal kerja yang umumnya berjangka waktu pendek (1 tahun) dan dapat diperpanjang.
b. Kredit Investasi
EKUITAS
Tabel informasi yang terdapat dalam pembahasan berikut menggambarkan posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Xxxxxxx dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Xxxxxxx dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxx, Xxxx, Xxxxx, Mawar & Saptoto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2012 2011 2010
Modal ditempatkan dan di setor penuh 890.447 890.447 156.631
Tambahan modal disetor-bersih (19.458) (19.458) 6.105
Cadangan nilai wajar 8 14 -
Saldo (rugi) laba (7.929) 21.570 15.388
Jumlah Ekuitas 863.068 892.573 178.124
Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu terjadi pada tanggal 31 Desember 2012, maka susunan proforma struktur permodalan Perseroan pada tanggal tersebut adalah
GWM Rupiah
Keterangan
2012 2011
1. Umum
Perseroan bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan berdasarkan Surat Keputusan
Pinjaman yang diberikan untuk membiayai barang modal dan jasa yang diperlukan untuk investasi dengan jangka waktu menengah atau panjang (lebih dari 1 tahun).
sebagai berikut:
Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012
GWM Primer 8,02 8,34
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 191547/U.M.II tanggal 28 Oktober 1958 dan
c. IBLP (Inplant Banking Loan Program)
(dalam jutaan Rupiah)
GWM Sekunder 6,31 7,33
GWM valuta asing 8,19 8,28
Bank Indonesia mewajibkan bank umum untuk mengelola dan memelihara posisi devisa neto (PDN) pada akhir hari kerja secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal. PDN pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
mempunyai kantor pusat di Jakarta Selatan. Saat ini Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional, 14 Kantor Cabang, 29 Kantor Cabang Pembantu dan 32 ATM di Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Perseroan memperoleh persetujuan
menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
Kredit yang diberikan kepada perorangan untuk berbagai keperluan dengan mempertimbangkan penghasilan dimana Perseroan bekerjasama dengan Perusahaan/ Yayasan/Koperasi/Instansi. Fasilitas kredit yang ditawarkan :
1. Pembiayaan dana pendidikan
2. Uang muka pembelian rumah
Uraian
Modal Ditempat- kan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor Agio Saham
Cadangan Nilai Wajar
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
(dalam %)
No. 28/366/UD/ADv tanggal 4 Desember 1995. Perseroan memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR
3. Pembiayaan renovasi rumah
4. Pembiayaan kontrak rumah
Posisi Ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dengan
890.447 (19.458) 8 (7.929) 863.068
Keterangan 31 Desember
tanggal 22 Februari 1996. Selanjutnya, Perseroan memperoleh persetujuan menjadi Bank
5. Pembelian barang-barang elektronik
nilai nominal Rp 250,- setiap saham
2012 2011
PDN 2,31 0,85
Perseroan senantiasa memonitor kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan Bank Indonesia.
f. Pengeluaran Untuk Aset Tetap
Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/ MK.03/1996 tanggal 16 Agustus 1996.
2. Strategi Usaha
Di tengah iklim perekonomian yang positif, Bank QNB Kesawan terus bertransformasi dari sebuah bank lokal, menjadi bagian dari jaringan perbankan internasional terkemuka.
6. Pembelian perlengkapan rumah
7. Pembelian kendaraan bermotor
8. KPR (Kredit Pemilikan Rumah)
d. KPR (Kredit Pemilikan Rumah)
Pinjaman yang diberikan untuk pembelian, pembangunan, perluasan dan perbaikan rumah,
PUT III sebanyak-banyaknya 2.596.543.100 (dua miliar lima ratus sembilan puluh enam juta lima ratus empat puluh tiga ribu seratus) saham dengan nilai nominal sebesar Rp 250,- setiap saham dengan harga penawaran
649.136 - 649.136
Pengeluaran untuk aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
Sebagai usaha untuk mewujudkannya, maka telah disusun strategi jangka pendek dan
berjangka waktu sampai 10 tahun dengan sistim pembayarannya secara angsuran.
Rp250,- setiap saham
dan 2011 adalah sebagai berikut:
jangka panjang untuk dijadikan acuan bagi semua lini di Bank QNB Kesawan.
e. KKKB (Kredit Kepemilikan Kendaraan Bermotor)
Proforma Ekuitas pada tanggal 31
1.539.583 (19.458) 8 (7.929) 1.512.204
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2012 2011
Bangunan 11.546 -
Perlengkapan dan perabot kantor 52.959 3.341
Kendaraan bermotor 92 1.410
Renovasi dan perbaikan gedung 41.042 3.066
Jumlah 105.639 7.817
Pada tahun 2012, Perseroan menganggarkan sebesar Rp 32.625 juta untuk ekspansi dan perbaikan cabang dan kantor pusat, sebesar Rp 65.875 juta untuk sistem teknologi informasi dan Rp 25.525 juta untuk pengeluaran aset tetap seperti perangkat keras TI. PENILAIAN KESEHATAN BANK
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) atas tingkat kesehatan Perseroan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 serta
Rencana Strategis Jangka Pendek; fokus pembenahan pada 3 (tiga) pilar utama yang meliputi: pengembangan Sumber Daya Manusia (people), penyempurnaan proses bisnis (process), dan pengembangan produk (product) termasuk jaringan distribusi sesuai dengan target pasar.
Rencana Strategis Jangka Panjang; Bank QNB Kesawan memiliki target untuk masuk dalam jajaran sepuluh besar bank devisa dalam hal pencapaian laba, dan dengan menetapkan target antara yang harus dicapai dalam jangka pendek, yang berfungsi sebagai batu lompatan untuk mencapai target jangka panjang yang telah ditetapkan.
Penetapan fokus bisnis dari sebelumnya mengacu pada “product centric” menjadi “customer centric”, dan juga akan memanfaatkan sinergi dengan anak perusahaan QNB Group lainnya
Rencana Strategis Jangka Pendek
Dalam rencana strategis jangka pendek, khususnya di tahun 2013, Perseroan akan memfokuskan pembenahan pada 3 (tiga) pilar utama yang meliputi: pengembangan sumber
Pinjaman yang diberikan untuk pembelian mobil yang dilakukan nasabah, dengan jangka waktu kredit sampai 5 tahun.
f. Q Personal Loan (Kredit Tanpa Agunan)
Kredit Instan Tanpa Agunan dari Perseroan untuk memenuhi semua kebutuhan nasabah sampai dengan Rp 100 juta. Dalam produk kredit ini, Perseroan menjanjikan proses yang cepat, dengan persetujuan kredit yang cair dalam 3 hari kerja.
g. Bank Garansi
Bank Garansi adalah suatu surat pernyataan yang diberikan oleh Perseroan untuk kepentingan nasabahnya sebagai jaminan kepada pihak ketiga demi terjaminnya penyelesaian transaksi dengan pihak ketiga sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
2. Portofolio Investasi
Berikut adalah komposisi saldo efek-efek untuk tujuan investasi Perseroan:
31 Desember
Desember 2012 sesudah PUT III
KEBIJAKAN DIVIDEN
Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan, termasuk saham yang akan ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini mempunyai hak yang sama dan sederajat atas dividen.
Perseroan merencanakan akan memberikan dividen yang besarnya akan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tetap memperhatikan tingkat kesehatan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Tidak ada pembatasan negatif (negative covenant) sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen Perseroan.
PERPAJAKAN
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (TKB), berikut penilaian tingkat kesehatan Perseroan pada
daya manusia, penyempurnaan proses bisnis, dan pengembangan produk termasuk
jaringan distribusi sesuai dengan target pasar, baik segmen wholesale maupun segmen
Keterangan
Dimiliki hingga jatuh tempo
2012 2011 2010* 2009* 2008*
Calon pembeli saham dalam PUT III ini diharapkan untuk berkonsultasi dengan konsultan
pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan
tanggal 31 Desember 2012:
Faktor-Faktor Penilaian Peringkat
Profil Risiko 3
Good Corporate Governance 2
Rentabilitas 3
Permodalan 2
Peringkat TKB Berdasarkan Risiko 2
RISIKO USAHA
Seperti bidang usaha lainnya, bidang usaha Perseroan juga tidak luput dari tantangan dan risiko usaha yang disebabkan oleh berbagai faktor dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:
1. Risiko Kredit
2. Risiko Pasar
3. Risiko Likuiditas
4. Risiko Operasional
5. Risiko Hukum
6. Risiko Reputasi
7. Risiko Strategis
8. Risiko Kepatuhan
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 8 Maret 2013 atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Xxxxxxx dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif.
ritel. Fokus terhadap ketiga pilar utama tersebut merupakan langkah strategis dalam
rangka penguatan pilar-pilar bisnis dan operasional Perseroan untuk mengembangkan inisiatif strategis lebih lanjut.
Rencana strategi inti yang akan dilakukan oleh Perseroan untuk tahun 2013 meliputi:
- Peningkatan sisi aset
- Pengelolaan likuiditas
- Pengembangan pendapatan fee base
- Peningkatan pendanaan berbiaya rendah
- Peningkatan pendapatan bunga bersih
Rencana Strategis Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, Perseroan menargetkan masuk dalam jajaran sepuluh besar bank devisa dalam hal pencapaian laba. Untuk merealisasikan target tersebut, Perseroan telah menetapkan target antara yang harus dicapai dalam jangka pendek, yang berfungsi sebagai batu lompatan untuk mencapai target jangka panjang yang telah ditetapkan.
Menyikapi perubahan lingkungan bisnis dan harapan pelanggan yang semakin tinggi, Perseroan telah menetapkan fokus bisnis dari sebelumnya mengacup ada “product centric” menjadi “customer centric”. Di samping itu, dari sisi customer, fokus Perseroan telah ditetapkan dua segmen inti yaitu segmen wholesale banking dan retail banking.
Sejalan dengan itu, Perseroan juga akan memanfaatkan sinergi dengan anak perusahaan QNB Group lainnya. Inisiatif strategis yang dilakukan Perseroan di tahun 2012 yang sejalan dengan strategi tersebut adalah pengembangan produk dan layanan yang mempunyai marjin tinggi, diversifikasi sumber pendapatan, pertumbuhan dana murah, transformasi penjualan dan pelayanan, peningkatan efisiensi dan pengembangan SDM.
Dalam rangka menghadapi persaingan bisnis, Perseroan telah menetapkan fokus bisnis baru yang sebelumnya berorientasi pada produk atau product centric, menjadi bisnis yang berorientasi pada nasabah atau customer centric. Dengan perubahan fokus bisnis ini, seluruh pengembangan kemampuan Perseroan baik dari sisi people, process, maupun product, diarahkan untuk memenuhinya.
3. Keunggulan Kompetitif
Beberapa keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Perseroan antara lain adalah:
Sertifikat Bank Indonesia 197.308 30.447 29.313 352.199 74.702
Obligasi pemerintah 5.025 103.771 104.670 105.470 99.707
Obligasi korporasi 162.473 24.766 25.246 25.553 20.445
Jumlah efek-efek yang dimiliki hingga jatuh
tempo 364.806 158.984 159.229 483.222 194.854
Tersedia untuk dijual
Sertifikat Bank Indonesia - 48.417 - - -
Obligasi pemerintah - - - 30.000 -
Obligasi korporasi 1.021 1.025 - 11.457 17.088
Jumlah efek-efek tersedia untuk dijual 1.021 49.442 - 41.457 17.088
Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi 365.827 208.426 159.229 524.679 211.942
Cadangan kerugian penurunan nilai - - (305) (356) (374) Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi-
bersih 365.827 208.426 158.924 524.323 211.568
*) setelah dilakukan reklasifikasi untuk menyesuaikan penyajian dengan tahun-tahun lainnya
3. Jenis Keuangan Lainnya (Fee-Based Income)
Perseroan juga menawarkan jasa keuangan lainnya seperti:
- Pengiriman uang (Money Transfer)
- Kliring dan Inkaso
- Jasa Penyimpanan Barang Berharga (Safe Deposit Box)
- ATM
- Referensi Bank
IKTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 yang disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan.
Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Xxxxxxx dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai
maupun penjualan saham yang dibeli melalui PUT III ini.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam PUT III ini adalah sebagai berikut :
Akuntan Publik : KAP Siddharta & Xxxxxxx Konsultan Hukum : Xxxxxx & Partner Law Firm Notaris : Kantor Notaris Xxxxxxx Xxxxx, S.H. Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo
KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA
Berdasarkan Standby Purchase Agreement yang bertindak sebagai Pembeli Siaga sehubungan dengan PUT III adalah sebagai berikut:
Qatar National Bank SAQ
QNB Building, Al Corniche Street PO BOX 1000, Doha, Qatar
Berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham, Pembeli Siaga telah bersepakat akan beberapa hal berikut:
Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proporsional dengan kepemilikan sahamnya. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Pembelian Sisa Saham, Pembeli Siaga telah menyatakan kesediaan untuk membeli sisa saham baru yang tidak dibeli oleh para pemegang saham atau pemegang HMETD.
Keterangan mengenai Pembeli Siaga Qatar National Bank SAQ
Berbadan hukum di Doha, Qatar
Susunan permodalan dan pemegang saham QNB per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
⏺ Dukungan QNB Group yang merupakan bank nomor satu di Middle East South Africa
penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak
Pemegang Saham Jumlah Saham
Persentase
1. Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan pertama kali didirikan dengan nama “NV CHUNGHWA SHANGYEH MAATSCHAPPIJ” (The Chinese Trading Company Limited), berkedudukan di Medan, berdasarkan Akta No. 53 tanggal 28 April 1913 yang dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxx Xxx Xxxxxxx, pada waktu itu Notaris di Medan, dan telah disetujui berdasarkan besluit Gouverneur Generaal Hindia Belanda dengan No. 58 tanggal 16 Juli 1913 dan telah diumumkan dalam Extra Bijvoegsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September 1913.
Perseroan bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 191547/U.M.II tanggal 28 Oktober 1958 dan mempunyai kantor pusat di Jakarta Selatan. Saat ini Perseroan memiliki 1 kantor pusat non operasional, 14 kantor cabang, 29 kantor cabang pembantu dan 32 ATM di Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Perseroan memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR tanggal 4 Desember 1995. Perseroan memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR tanggal 22 Februari 1996. Selanjutnya, Perseroan memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/MK.03/1996 tanggal 16 Agustus1996.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan setelah Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tahun 2002. Perubahan dalam rangka
(MENA).
⏺ Alih teknologi yang diperkenalkan QNB Group akan mendorong kemajuan Perseroan berbasis teknologi yang handal.
⏺ Pembentukan desk Timur Tengah guna melayani para rekanan yang berasal dari negara Timur Tengah, dimana pada saat ini, desk Timur Tengah Bank QNB Kesawan telah menangani akun beberapa kedutaan negara Timur Tengah antara lain Mesir dan Qatar.
4. Kegiatan Usaha Perbankan Ritel
Perekonomian nasional di tahun 2012 mengalami penguatan di segala lini, yang ditandai dengan naiknya Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,4%, ditengah melambatnya laju ekonomi global akibat dampak krisis negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Kondisi ini mendapat dukungan dari Bank Indonesia yang secara konsisten melahirkan kebijakan pro-pertumbuhan dengan menurunkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia secara bertahap, mulai 6% di Januari 2012 menjadi 5,75% di Desember 2012. Kebijakan Bank Indonesia ini telah turut mendorong penurunan suku bunga kredit pada tingkat ideal yang pada gilirannya menggairahkan aktivitas ekonomi di sektor riil.
Kondisi tersebut dimanfaatkan Perseroan seoptimal mungkin untuk melakukan akselerasi proses transformasi menuju bank papan atas dengan tetap menjaga keberadaan bisnis di segmen ritel. Sesuai kebijakan Kantor Pusat Qatar National Bank, selama berlangsungnya proses migrasi core banking, Perseroan menekan pertumbuhan ekspansi di segmen bisnis ritel yang meliputi Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Konsumsi. Hal
tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Xxxxxxx dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxx, Xxxx, Xxxxx, Mawar & Saptoto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxx, Xxxx, Xxxxx, Xxxxx & Saptoto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Xxxxxxx Xxxxxxxx & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan memuat paragraf penjelasan mengenai penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
(lembar)
Pemerintah Qatar q.q Qatar Holding LLC 195.728.500 50,00%
Masyarakat 195.728.500 50,00%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 391.457.000 100,00%
PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM PERSEROAN
Perseroan telah menunjuk PT Adimitra Transferindo (“Adimitra”) sebagai pelaksana pengelola administrasi saham dan sebagai agen pelaksana dalam rangka PUT III ini, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksana PUT III Perseroan No. 73 tanggal 22 April 2013 antara Perseroan dan Adimitra, yang dibuat di hadapan Xxxxxxx Xxxxx, SH., Notaris di Jakarta.
Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan dan prosedur untuk pemesanan pembelian saham:
1. PEMESAN YANG BERHAK
Dengan memperhatikan pengecualian tertentu, para pemegang saham berhak untuk membeli sejumlah saham baru pada PUT III dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 1.000 (seribu) lembar saham berhak atas 729 (tujuh ratus dua puluh sembilan ) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) lembar saham baru. Harga Penawaran Saham sebesar Rp250 (dua ratus lima puluh Rupiah) per lembar saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.
Pemesan yang berhak untuk membeli saham baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu pemegang saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual
perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam Dan LK No. IX.J.1 tanggal
ini membawa konsekuensi pertumbuhan bisnis ritel Perseroan di tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
ASET
Keterangan
2012 2011 2010* 2009* 2008*
HMETD tersebut dan pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti
HMETD atau dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang
14 Mei 2008 tentang Pokok- Pokok Anggaran Dasar Emiten Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 102 tanggal 26 Juni 2008 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-71165.AH.01.02 tanggal 8 Oktober 2008, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat dibawah No. 10528/ RUB.09-05/VI/2009 tanggal 4 Juni 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33 tanggal 24 April 2009, Tambahan No. 11314.
Selanjutnya, setelah Akta No. 102 tanggal 26 Juni 2008 tersebut, Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan yang berkaitan dengan perubahan nama Perseroan dari “PT Bank Kesawan Tbk” menjadi “PT Bank QNB Kesawan Tbk” dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 23 tanggal 16 September 2011 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-51180. AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 21 Oktober 2011, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 20 November 2012, Tambahan No. 72137. Terakhir, Anggaran Dasar Perseroan diubah berkaitan dengan perubahan tempat kedudukan Perseroan dari semula di Jakarta Pusat menjadi di Jakarta Selatan sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 19 tanggal 8 Mei 2012 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-28091.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 25 Mei 2012.
2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan pada saat penawaran umum perdana sampai sebelum dilaksanakannya penawaran umum terbatas II telah diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum Terbatas II yang diterbitkan pada tanggal 27 Desember 2010. Dibawah ini disajikan struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan pada dan sejak penawaran umum terbatas II Tahun 2010 sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini.
Tahun 2010
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20 tanggal 16 November 2010 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55264.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 24 November 2010, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal 3 April 2012, Tambahan No. 14419, para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp 250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 1.000.000.000.000 (satu miliar) saham menjadi Rp 2.500.000.000.000,- (dua triliun lima ratus miliar Rupiah) terbagi atas 10.000.000.000 (sepuluh miliar) saham, tanpa mengubah modal ditempatkan/disetor Perseroan.
Hal tersebut sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2012, dimana Perseroan menetapkan prioritas pembiayaan dengan urutan utama lebih fokus kepada pembiayaan sektor industri khususnya industri pengolahan, perdagangan menengah dan eceran, sektor konstruksi, jasa, kegiatan kemasyarakatan termasuk aktivitas sosial budaya, hiburan, dan perorangan. Sedangkan berdasarkan jenis penggunaannya, penyaluran kredit lebih diproyeksikan kepada kredit modal kerja dengan porsi paling besar yakni 59,85% dari total kredit yang diberikan.
Selama berjalannya masa transformasi, Perseroan juga menetapkan fokus propinsi yang menjadi prioritas utama yakni Jakarta.
Setelah masa transformasi, Xxxseroan kembali mencanangkan ekspansi kredit di segmen ritel dengan pendekatan baru yang lebih memperhatikan aspek manajemen risiko yang lebih prudent. Perseroan juga telah merekrut sejumlah besar karyawan baru yang berstatus fresh graduate dan telah membekalinya dengan keterampilan dan kultur kerja baru, sebagai ujung tombak untuk menggerakan bisnis Perseroan.
Perbankan Wholesale
Sebelum diakuisisi oleh Qatar National Bank, Perseroan merupakan bank yang dikenal memiliki fokus usaha pembiayaan pada segmen ritel. Masuknya investor dari Timur Tengah ini telah membawa perubahan menyeluruh yang diawali dengan langkah transformasi yang lebih fokus pada wholesale banking.
Kondisi perekonomian nasional yang cukup kondusif di tahun 2012 sangat mendukung proses transformasi tersebut. Setelah infrastruktur bisnis yang baru selesai diimplementasikan, Perseroan segera menetapkan pasar potensial yang menguntungkan.
Di tahun 2012, Perseroan memutuskan melakukan ekspansi kredit ke sektor industri otomotif, consumer goods, infrastruktur, dan consumer financing. Sektor-sektor yang menjadi fokus sasaran pembiayaan tersebut mampu tumbuh dengan baik.
Segmen wholesale ini merupakan penopang utama bisnis Perseroan di tahun 2012, dimana pertumbuhannya telah mencapai 300% dibandingkan tahun sebelumnya. Infrastruktur bisnis wholesale sendiri sebenarnya masih pada tahap implementasi awal dan masih terus memerlukan perbaikan dan konsolidasi terus-menerus.
Selain itu, guna menopang kelangsungan usaha wholesale banking, Perseroan melaksanakan inisiatif dengan cara membentuk industry strategic, yakni dengan mengandeng industri-industri keuangan lain dalam jaringan kemitraan bisnis. Khususnya dengan sejumlah industri multifinance yang memiliki pengalaman luas untuk menggerakkan pembiayaan perorangan.
Perseroan telah melakukan pemetaan dan merumuskan ranking kesehatan perusahaan- perusahaan multifinance dan menjalin kesepakatan kerja sama. Perusahaan multifinance yang sehat dan memiliki sistem andal dalam menjalin dan menjangkau nasabah, akan berperan dalam melayani nasabah secara langsung. Dalam model kerjasama seperti ini,
Kas 43.671 37.131 37.124 34.368 53.107
Giro pada Bank Indonesia 292.689 224.106 165.867 98.789 85.959
Giro pada bank-bank lain - bersih 98.564 55.079 176.209 79.639 31.477
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank-bank lain - bersih 469.495 711.339 206.526 95.915 190.698
Aset keuangan yang diperdagangkan 2.639 - 25.468 41.457 17.089
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali - bersih - 312.635 42.944 - - Kredit yang diberikan - bersih 3.168.908 1.983.974 1.694.149 1.425.744 1.480.746
Efek-efek untuk tujuan investasi - bersih 365.827 208.426 158.924 482.787 194.481
Agunan yang diambil alih - - - 25.384 48.639
Beban dibayar dimuka 39.897 19.387 8.337 7.965 6.740
Aset pajak tangguhan - bersih 9.865 3.726 4.486 4.896 5.089
Aset tetap - bersih 118.302 30.834 40.983 38.371 41.069
Aset takberwujud - bersih 20.817 525 1.000 000 000
Aset lain lain - bersih 13.980 6.655 27.318 11.579 6.677
JUMLAH ASET 4.644.654 3.593.817 2.589.916 2.347.793 2.162.228
LIABILITAS
Liabilitas segera 68.083 13.553 7.998 7.043 2.411
Simpanan dari nasabah 3.633.084 2.644.465 2.377.992 2.145.721 1.992.060
Simpanan dari bank-bank lain 36.356 15.088 11.787 3.911 5.382
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 2.534 - - - -
Liabilitas pajak kini 25 4.775 791 1.060 4.484
Estimasi kerugian komitmen & kontijensi - - - 216 290
Liabilitas imbalan pasca- kerja 17.795 8.965 5.049 4.354 4.289
Beban masih harus dibayar dan liabilitas
lain-lain 23.709 14.398 8.175 6.995 17.873
Jumlah liabilitas 3.781.586 2.701.244 2.411.792 2.169.300 2.026.789
EKUITAS
Modal ditempatkan dan disetor penuh 890.447 890.447 156.631 156.631 125.305
Tambahan modal disetor - bersih (19.458) (19.458) 6.105 6.105 (1.634) Cadangan nilai wajar 8 14 - - -
Saldo (rugi) laba (7.929) 21.570 15.388 15.757 11.768
Jumlah ekuitas 863.068 892.573 178.124 178.493 135.439
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.644.654 3.593.817 2.589.916 2.347.793 2.162.228
*) setelah dilakukan reklasifikasi untuk menyesuaikan penyajian dengan tahun-tahun lainnya
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
HMETD yang tercatat dalam penitipan kolektif KSEI.
Pemesan dapat terdiri dari Perorangan dan/atau Lembaga/Badan Hukum Indonesia maupun asing, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal.
2. PENDISTRIBUSIAN HMETD, PROSPEKTUS DAN FORMULIR-FORMULIR
a) Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek anggota BEI (“Anggota Bursa”) atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI (“Bank Kustodian”) selambat-lambatnya satu Hari Kerja setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, pada tanggal 10 Juni 2013 pukul 16:00 WIB. Prospektus, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPS Tambahan”) dan formulir lainnya dapat diperoleh oleh pemegang saham dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya dan dapat diambil di BAE Perseroan.
b) Bagi pemegang saham yang sahamnya belum diubah menjadi scripless dan tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham.
Para pemegang saham yang beralamat di Jakarta dan di luar Jakarta, termasuk pemegang saham non-Indonesia dapat mengambil Sertifikat Bukti HMETD (bagi pemegang saham yang belum memasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI), Prospektus, FPPS Tambahan dan formulir lainnya di BAE Perseroan pada setiap hari kerja dan jam kerja mulai tanggal 11 Juni 2013. Para pemegang saham wajib untuk menunjukan fotokopi dan kartu tanda pengenal asli yang sah (KTP/Paspor/KITAS). Bagi para pemegang saham yang memberikan kuasa kepada pihak ketiga untuk mengambil dokumen, pihak ketiga tersebut wajib menyerahkan fotokopinya serta surat kuasa asli yang ditanda tangan oleh pemegang saham yang memberikan pihak ketiga kuasa dan tanda pengenal (KTP/Paspor/ KITAS) asli dan fotokopi pemegang saham.
KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
Saham yang ditawarkan dalam PUT III ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan baik diluar bursa maupun melalui bursa.
PEMEGANG SAHAM YANG BERHAK MENERIMA HMETD
Dengan memperhatikan pengecualian tertentu, setiap pemegang 1.000 (seribu) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 7 Juni 2013 pada pukul 16.00 WIB berhak atas 729 (tujuh ratus dua puluh sembilan) HMETD untuk membeli 1 (satu) saham baru.
PEMEGANG HMETD YANG SAH
Pemegang HMETD yang sah adalah:
1. Para pemegang saham yang berhak menerima HMETD yang tidak dijual HMETD- nya,
Dengan adanya peningkatan modal dasar tersebut maka struktur permodalan dan susunan
Perseroan telah menyebarkan risiko sekaligus prospek keuntungan kepada perusahaan
Keterangan
2012 2011 2010* 2009* 2008*
2. Pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, atau
pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp. 250,- per saham
lain.
Di tahun 2013, segmen wholesale akan menjadi segmen utama. Segmen ini dibagi menjadi
Pendapatan bunga 336.359 294.564 218.726 210.979 202.046
Beban bunga (163.850) (135.811) (124,802) (135,993) (137,185)
3. Para pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI, sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nilai % Nominal (Rp.)
empat sub segmen yakni, korporasi besar, perusahaan korporasi, perusahaan menengah,
dan perusahaan kecil. Pendekatan yang digunakan untuk mencapai target adalah costumer centric, sehingga pengembangan produk dan layanan pun akan disesuaikan dengan
Pendapatan bunga-bersih 172.509 158.753 93,924 74.986 64.861
Pendapatan provisi dan komisi - bersih 4.129 4.503 3.982 6.226 6.255
Pendapatan operasional lainnya 32.353 4.829 19.983 13.619 12.072
PERDAGANGAN HMETD
Pemegang HMETD dapat memperdagangkan atau mengalihkan HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan, yaitu mulai tanggal11 Juni 2013 sampai 17 Juni 2013.
Modal Dasar 10.000.000.000 2.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
PT Xxxx Xxxxx Mustika 320.943.272 00.000.000.000 51,23
PT Mallomo 115.068.695 00.000.000.000 18,37
Masyarakat*) 190.511.783 00.000.000.000 30,40
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 626.523.750 156.630.937.500 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 9.373.476.250 2.343.369.062.500
*) kepemilikan masing-masing dibawah 5%
Tahun 2011
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 1 Februari 2011 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-04579 tanggal
11 Februari 2011, modal ditempatkan/disetor Perseroan meningkat dari semula Rp. 156.630.937.500,00 (seratus lima puluh enam miliar enam ratus tiga puluh juta sembilan ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah) terbagi atas 626.523.750 (enam ratus dua puluh enam juta lima ratus dua puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh) saham menjadi Rp. 890.446.879.500,00 (delapan ratus sembilan puluh miliar empat ratus empat puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh sembilan ribu lima ratus Rupiah) terbagi atas 3.561.787.518 (tiga miliar lima ratus enam puluh satu juta tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus delapan belas) saham. Peningkatan modal ditempatkan/disetor Perseroan tersebut sebagai hasil dari pelaksanaan penawaran umum terbatas II Perseroan dengan
preferensi dan kebutuhan segmen wholesale banking.
Guna menggarap segmen ini, Perseroan telah mencanangkan strategi dengan langkah- langkah penting sebagai berikut:
1. Penetapan perusahaan korporasi strategis untuk menunjang pengembangan bisnis, baik pendanaan dan pembiayaan maupun layanan perbankan lainnya, khususnya perusahaan yang masuk dalam kategori 250 perusahaan teratas.
2. Pendekatansolusi kepada nasabah bisnis melalui kerangka atau pendekatan rantai distribusi (supply chain) dengan fokus pada domestic structured trade pada sektor- sektor utama.
3. Pendalaman segmen UMKM dalam rangka perluasan cakupan pengembangan pendanaan bank
Penghimpunan Xxxx
Kegiatan operasional Perseroan selain dibiayai dengan modal sendiri dan pemupukan laba, juga diperoleh dari penghimpunan dana masyarakat melalui Giro, Tabungan serta Deposito Berjangka. Secara historis sumber pendanaan terbesar Perseroan dari deposito berjangka. Biaya pendanaan dari deposito berjangka umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan dan giro. Oleh karena itu di masa datang Perseroan berusaha menurunkan biaya pedanaan melalui peningkatan jumlah tabungan dan giro.
Jumlah Dana Pihak Ketiga dan pinjaman yang berhasil dihimpun Perseroan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Keterangan (dalam jutaan Rupiah)
Beban operasional (252.476) (153.741) (114.526) (86.500) 89.015
(Rugi) laba operasional - bersih (43.485) 14.344 3.363 8.330 (5.827) Pendapatan (beban) non operasional
- bersih 9.061 1.206 695 (1.943) 10.606
(Rugi) laba sebelum pajak penghasilan (34.424) 15.550 4.058 6.387 4.779
Manfaat (beban) pajak penghasilan 4.925 (9.368) (2.846) (2.399) (1.666)
(RUGI) LABA BERSIH (29.499) 6.182 1.212 3.988 3.113
(Beban) pendapatan komprehensif lain
setelah pajak (6) 14 - - -
(RUGI) LABA KOMPREHENSIF
SETELAH PAJAK (29.505) 6.196 1.212 3.988 3.113
*) setelah dilakukan reklasifikasi untuk menyesuaikan penyajian dengan tahun-tahun lainnya
RASIO-RASIO PENTING
(dalam %)
Keterangan 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008
Rasio Pertumbuhan
1. Pendapatan bunga - bersih 172.509 158.753 93.924 74.986 64.861
2. (Rugi) laba operasional - bersih (43.485) 14.344 3.363 8.330 (5.827)
3. (Rugi) laba bersih (29.499) 6.182 1.212 3.988 3.113
Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan di Bursa Efek, dan peraturan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, perantara pedagang efek, manajer investasi, penasehat hukum, akuntan publik, atau penasehat profesional lainnya.
HMETD di sistem penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di Bursa Efek, sedangkan Sertifikat Bukti HMETD di formulir yang ditentukan hanya dapat diperdagangkan di luar bursa Efek.
Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui Bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek, atas nama bank kustodian atau perusahaan efek di KSEI.
Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.
BENTUK DARI HMETD
Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki, dan jumlah HMETD yang dapat
mengeluarkan 2.935.263.768 (dua miliar sembilan ratus tiga puluh lima juta dua ratus enam
Simpanan dari
31-Des-12 % 31-Des-11 % 31-Des-10 % 31-Des-09 % 31-Des-08 %
4. Jumlah aset 4.644.654 3.593.817 2.589.916 2.347.793 2.162.228
digunakan untuk membeli saham, serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga
puluh tiga ribu tujuh ratus enam puluh delapan) saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp. 733.815.942.000,00 (tujuh ratus tiga puluh tiga miliar delapan ratus lima belas juta sembilan ratus empat puluh dua ribu Rupiah).
Dengan adanya peningkatan modal dasar tersebut maka struktur permodalan dan susunan
Nasabah
Giro 536.345 14,62% 301.451 11,33% 417.812 17,48% 287.775 13,42% 257.347 12,88%
Tabungan 502.340 13,69% 714.153 26,85% 535.056 22,39% 451.517 21,06% 331.155 16,58%
Deposito 2.594.399 70,70% 1.628.861 61,25% 1.425.124 59,64% 1.400.667 65,34% 1.403.558 70,27%
berjangka
5. Jumlah liabilitas 3.781.586 2.701.244 2.411.792 2.169.300 2.026.789
6. Jumlah ekuitas 863.068 892.573 178.124 178.493 135.439
Permodalan
1. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan.
Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan rekening efek atas nama bank kustodian atau perusahan efek yang ditunjuk
pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Simpanan dari
36.356 0,99% 15.088 0,57% 11.787 0,49% 3.897 0,18% 5.382 0,27%
(KPMM) dengan perhitungan risiko kredit dan
masing-masing pemegang saham di KSEI.
Keterangan
Nilai Nominal Rp. 250,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai %
Nominal (Rp.)
bank-bank lain
Jumlah 3.669.440 100,00% 2.659.553 100,00% 2.389.779 100,00% 2.143.856 100,00% 1.997.442 100,00%
Tabungan
Dalam produk tabungan, Perseroan menyediakan berbagai jenis produk tabungan yakni
risiko operasional 27,95 46,04 9,97 12,56 10,43
2. KPMM dengan perhitungan risiko kredit, risiko
pasar dan risiko operasional 27,76 45,75 9,92 12,47 10,34
3. Aset tetap terhadap modal 13,71 3,45 23,01 47,15 53,97
PERMOHONAN PEMECAHAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD
Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari HMETD yang telah dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat menghubungi BAE Perseroan untuk mendapatkan denominasi HMETD yang diinginkan.
Modal Dasar 10.000.000.000 2.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Qatar National Bank SAQ 2.478.728.032 619.682.008.000 69,59
PT Xxxx Xxxxx Mustika 762.116.214 190.529.053.500 21,40
Masyarakat*) 320.943.272 00.000.000.000 9,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.561.787.518 890.446.879.500 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 6.438.212.482 1.609.553.120.500
*) kepemilikan masing-masing dibawah 5%
Tahun 2013
Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2013 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp.250,- per saham
Tabungan Smile dan Q Premium Saving Account. Tabungan Smile merupakan bentuk
simpanan dalam mata uang Rupiah dengan bunga harian yang setoran dan penarikan dapat dilakukan setiap saat selama jam kerja berlangsung. Transaksi penarikan uang tunai juga dapat dilakukan melalui ATM Perseroan.
Q Premium Saving Account adalah bentuk simpanan dalam mata uang Rupiah dengan bunga yang menarik dan kompetitif, memiliki keunggulan dengan bebas biaya transaksi, kliring, dan administrasi serta bebas biaya tarik tunai di seluruh jaringan ATM Bersama dan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS). Ketentuan bebas biaya transaksi dan kliring disesuaikan dengan saldo rata-rata pada bulan transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
Pada tanggal 31 Desember 2012 jumlah rekening Tabungan Smile dan Q Premium Saving Account masing-masing adalah 25.713 dan 1.199 rekening dengan kisaran bunga tabungan dalam mata uang Rupiah selama tahun 2012 adalah sekitar 2,25% untuk Tabungan smile
Aset Produktif
1. Aset produktif bermasalah terhadap aset
produktif 0,56 0,95 1,67 4,56 3,43
2. Cadangan kerugian penurunan nilai terhadap
aset produktif 0,31 0,58 0,84 1,57 0,97
3. NPL bruto 0,73 1,56 2,08 5,70 4,08
4. NPL neto 0,31 0,82 1,91 5,33 3,74
5. Cadangan kerugian penurunan nilai terhadap
jumlah kredit yang diberikan 0,46 0,95 1,02 1,07 1,11
6. Pemenuhan cadangan kerugian penurunan nilai terhadap penyisihan penghapusan aset
produktif yang wajib dibentuk 61,62 95,00 107,98 71,63 100,29
Rentabilitas
Pemegang HMETD dapat melakukan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai dari tanggal 11 Juni 2013 sampai dengan 17 Juni 2013.
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD)
Perseroan telah mengumumkan informasi penting berkaitan dengan PUT III ini melalui iklan di surat kabar.
1. Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening Efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya satu Hari Kerja setelah tanggal pencatatan pada Daftar Pemegang Saham yang berhak atas HMETD, yaitu pada tanggal 8 Juni 2013 pada jam 16:00 WIB. Prospektus, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (FPPS Tambahan) dan formulir lainnya
Keterangan
Jumlah Saham
Jumlah Nilai % Nominal (Rp)
dan 4,38% untuk Q Premium Saving Account.
Giro
1. ROA -0,81 0,46 0,17 0,30 0,23
2. ROE -3,38 0,72 0,77 3,27 2,85
akan didistribusikan oleh Perseroan kepada KSEI dan dapat diperoleh oleh pemegang
saham dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.
Modal Dasar 10.000.000.000 2.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Qatar National Bank SAQ 2.478.728.032 619.682.008.000 69,59
PT Xxxx Xxxxx Mustika 698.465.522 174.616.380.500 19,61
Masyarakat*) 384.593.964 00.000.000.000 10,80
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 3.561.787.518 890.446.879.500 100,00
Saham Dalam Portepel 6.438.212.482 1.609.553.120.500
*) kepemilikan masing-masing dibawah 5%
3. Pengawasan dan Pengurusan Perseroan
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Xxx Xxxxx Z A Xx Xxxxxx
Komisaris : Xxxxxx XxXxxxxx Xxxx
Komisaris : Xxxxx Xxxxxxxxxxx Komisaris Independen : Xxxxxx Xxxxxxxx Xxxxxxxxx Independen : Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxxxxx Independen : Xxxxxxxx Xxxx Xxxxx
Giro merupakan bentuk simpanan dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah dan valuta
asing di mana penarikan dana dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro dengan jasa giro yang menarik. Perseroan menyediakan Giro Smile, Q Premium Checking Account, Q Global Account dan Q Global Checking Account pada produk giro. Keunggulan Giro Smile adalah dapat memberikan bebas biaya penalti jika saldo rata-rata dibawah minimum, sedangkan Q Premium Checking Account membebaskan nasabah atas biaya transaksi, kliring, dan administrasi disesuaikan dengan saldo rata-rata pada bulan transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Q Global Checking Account memberikan pilihan kepada nasabah untuk lima valuta asing dalam rekening gironya. Pada tanggal 31 Desember 2012 jumlah rekening giro Smile, Q Premium Checking Account, Q Global Account dan Q Global Checking Account masing-masing adalah 2.506, 137, 24, dan 352. Suku bunga giro tertinggi untuk masing-masing produk rekening giro Smile, Q Premium Checking Account, Q Global Account dan Q Global Checking Account selama tahun 2012 masing-masing sekitar 1,50%, 5,25%, 3,50%, dan 3,50%.
Deposito Berjangka
Deposito merupakan bentuk simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah maupun Valuta Asing dengan jangka waktu berkisar antara 1 bulan hingga 12 bulan dengan bunga yang bersaing. Dalam produk deposito, Perseroan menyediakan K-Switching Currency, Deposito berjangka dengan fasilitas perpindahan dari satu mata uang ke mata uang utama lainnya
3. NIM 4,63 5,34 5,13 4,78 4,24
4. Beban operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO) 108,03 93,52 95,57 96,46 102,64
Likuiditas
LDR 87,37 75,48 71,65 66,97 74,66
Kepatuhan (Compliance)
1. GWM Rupiah
GWM Primer 8,02 8,34 8,12 5,09 5,05
GWM Sekunder 6,31 7,33 11,53 20,46 10,20
2. GWM valuta asing 8,19 8,28 1,14 1,14 1,17
3. Posisi Xxxxxx Xxxx (keseluruhan) 2,31 0,85 1,39 2,27 8,54
4. Persentase pelanggaran BMPK
a. Pihak berelasi - - - - -
b. Pihak tidak berelasi - - - - -
5. Persentase pelampauan BMPK
a. Pihak berelasi - - - - -
b. Pihak tidak berelasi - - - - -
2. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem penitipan
kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama pemegang saham.
Para pemegang saham baik yang beralamat di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) maupun yang beralamat di luar Jabotabek dapat mengambil sendiri Sertifikat Bukti HMETD, FPPS Tambahan dan formulir lainnya selama waktu dan hari kerja pada tanggal 10 Juni 2013 dengan menunjukkan asli kartu tanda pengenal yang sah (KTP/ Paspor/KITAS) dan menyerahkan fotokopinya serta asli Surat Kuasa bagi yang tidak bisa mengambil sendiri, pada BAE:
PT Adimitra Transferindo Gedung Plaza Property Lantai 2 Kompleks Pertokoan Pulomas
Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210
Apabila sampai dengan tanggal 17 Juni 2013 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 7 Juni 2013 belum mengambil Sertifikat Bukti HMETD, Prospektus, FPPS Tambahan dan formulir lainnya dan tidak menghubungi BAE Perseroan, maka segala risiko ataupun kerugian yang mungkin timbul bukan menjadi tanggung jawab Perseroan ataupun BAE, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.