PERJANJIAN PELAKSANAAN
PERJANJIAN PELAKSANAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SKEMA PORTOFOLIO PERIODE II TAHUN ANGGARAN 2023
NOMOR: 0780-Int-KLPPM/UNTAR/X/2023
Pada hari ini Senin tanggal 16 bulan Oktober tahun 2023 yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : Xxx. Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx, X.Xx, Ak, CA NIDN 0305066001
Jabatan : Dosen Tetap
Bertindak untuk diri sendiri dan atas nama anggota pelaksana pengabdian:
a. Nama dan NIM : Xxxxxxxx Xxxxx Xxxx [125210029]
x. Xxxx dan NIM : Xxxxx Xxx Xxx [125210034]
x. Xxxx dan NIM : Xxxxxxxx Xxxxxxxx [125210042]
d. Nama dan NIM : Xxxxx Xxxxxxx [125210086] selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat Skema Portofolio Periode II Tahun 2023 Nomor : 0780-Int-KLPPM/UNTAR/X/2023 sebagai berikut:
Pasal 1
(1). Pihak Pertama menugaskan Pihak Kedua untuk melaksanakan Pengabdian "Pelatihan Jurnal Khusus Akuntansi Perusahaan Dagang Bagi Siswa/i SMAK St.Kristoforus I- Jakarta Barat"
(2). Besaran biaya yang diberikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) diberikan dalam 2 (dua) tahap masing-masing sebesar 50%. Tahap I diberikan setelah penandatangangan Perjanjian ini dan Tahap II diberikan setelah Pihak Kedua mengumpulkan luaran wajib berupa artikel dalam jurnal nasional dan luaran tambahan, laporan akhir, laporan keuangan dan poster.
Pasal 2
(1) Pihak Kedua diwajibkan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
(2) Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah. Demikian Perjanjian ini dibuat dan untuk dilaksanakan dengan tanggungjawab.
Pihak Pertama Pihak Kedua
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Xxx. Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx, X.Xx, Xx, CA Ph.D., P.E., X.XXXX
RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
Rencana Penggunaan Biaya | Jumlah |
Pelaksanaan Kegiatan | Rp 8.000.000,- |
REKAPITULASI RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
NO | POS ANGGARAN | TAHAP I (50 %) | TAHAP II (50 %) | JUMLAH | |||
1 | Pelaksanaan Kegiatan | Rp | 4.000.000,- | Rp | 4.000.000,- | Rp | 8.000.000,- |
Jumlah | Rp | 4.000.000,- | Rp | 4.000.000,- | Rp | 8.000.000,- |
Jakarta, 2023
Pelaksana PKM
Xxx. Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx, X.Xx, Ak, CA
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DIAJUKAN KE LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PELATIHAN JURNAL KHUSUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG BAGI SISWA/I SMA KATOLIK
ST.KRISTOFORUS I- JAKARTA BARAT.
Diusulkan Oleh: Ketua :
Dra.MF Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx, X.Xx, Ak, CA(0305066001/10183001) Nama mahasiswa :
Xxxxxxxx Xxxxx Xxxx (NIM 125210029) Xxxxx Xxx Xxx (NIM 125210034) Xxxxxxxx Xxxxxxxx (NIM 125210042) Xxxxx Xxxxxxx (NIM 125210086)
PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
FEBRUARI 2024
HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Periode 2/2023
1. Judul : PELATIHAN JURNAL KHUSUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG BAGI SISWA SMA KATOLIK ST.KRISTOFORUS
I- JAKARTA BARAT.
2.Nama Mitra Program : Sekolah Katolik St.Kristoforus I 3.Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap : Dra.MF Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx, X.Xx, Xx, CA
b. NIDN : 0305066001/10183001
x. Xxxxxan Fungsional : Asisten Ahli
d. Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi
e. Bidang Keahlian : Akuntansi Keuangan dan Perpajakan
x. Xxxxxx Xxxxxx : FE Untar Blok A lt.13 Telepon / Faks 087875084634
Email : xxxxxx@xx.xxxxx.xx.xx 4.Anggota Tim PKM Mahasiswa : 4 (empat) orang
a. Nama Anggota / mahasiswa : Xxxxxxxx Xxxxx Xxxx (NIM 125210029)
b. Nama Anggota/mahasiswa : Xxxxx Xxx Xxx (NIM 125210034)
x. Xxxx Anggota/mahasiswa : Xxxxxxxx Xxxxxxxx (NIM 125210042)
d. Nama Anggota/mahasiswa : Xxxxx Xxxxxxx (NIM 125210086) 5.Lokasi Kegiatan / Mitra:
a.Wilayah Mitra : Jl. Rahayu No.1A. RT14/RW04 b.Kabupaten / Kota : Jakarta Barat
c.Propinsi : DKI
e. Jarak PT ke lokasi Mitra: 3 km 6.Metode Pelaksanaan : Luring/Offline
7.Luaran yang dihasilkan : Artikel dan HKI
8.Jangka Waktu Pelaksanaan: 1 Semester (Semester Ganjil 2023/2024) 9.Biaya yang disetujui LPPM : Rp.8.000.000,-
Jakarta, 26 Februari 2024
Menyetujui, | Ketua Tim Pengusul |
Ketua LPPM | |
Xxx Xxx Xxxx, Ph.D NIK:10381047 | Xxx. Xxxxx Xxxxxxxxx W,X.Xx,Ak., CA NIDN/NIK : 0305066001/ 10183001 |
DAFTAR ISI
Halaman | ||
Halaman Sampul Halaman Pengesahan Daftar Isi Ringkasan Prakata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Permasalahan Mitra 1.3.Keterkaitan dengan peta PKM di Rencana Induk Pengembangan PKM Untar BAB II SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN 2.1 Solusi Permasalahan 2.2 Luaran PKM BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Langkah-Langkah/Tahapan Pelaksanaan 3.2 Partisipasi Mitra dalam Kegiatan 3.3 Kepakaran dan Tugas Tim BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN : 1. Materi yang disampaikan pada saat PKM 2. Photo photo Kegiatan 3. Luaran Wajib 4. Luaran Tambahan 5. Poster | 17 19 20 21 28 29 35 39 | 1 |
2 | ||
3 | ||
4 | ||
5 | ||
6 | ||
6 | ||
13 | ||
14 | ||
14 | ||
14 | ||
15 | ||
15 | ||
15 | ||
16 |
RINGKASAN
Sekolah Katolik SMA St.Kristoforus I di Jakarta Barat adalah sekolah swasta nasional yang mengikuti standar kurikulum 2013 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dalam mata pelajaran ekonomi yang diberikan selama 1 semester mencakup pengetahuan tentang ekonomi umum dan akuntansi. Materi pengenalan tentang Akuntansi dirasakan perlu diperluas untuk memberi wawasan yang lebih dalam bagi para siswa yang tertarik dibidang akuntansi. Hal ini berkaitan erat dengan minat para siswa untuk studi lanjut maupun dalam menyiapkan masa depan mereka setelah lulus dari SMA.
Pengenalan tentang dunia akuntansi, secara khusus tentang transaksi pada perusahaan dagang dengan jurnal khususnya, menjadi nilai tambah kepercayaan diri para siswa ketika akan melanjutkan kejenjang pendidikan di universitas pada fakultas ekonomi khususnya program studi akuntansi. Untuk itulah kegiatan pelatihan ini sebagai suatu kegiatan ekstrakulikuler diadakan bagi para siswa kelas X sampai dengan kelas XII yang berminat.
Kata Kunci : Perusahaan Dagang, Transaksi Khusus, Ekstrakulikuler.
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Kasih dan Karunia-Nya sehingga kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Sekolah Katolik SMA St.Kristoforus I di Jakarta Barat ini dapat berjalan dengan lancar, dan kami dapat menyelesaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan PKM ini tepat pada waktunya. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan dari berbagai pihak, antara lain, Ketua dan staff LPPM, pimpinan FEB Untar dan Jurusan S1 Akuntansi, juga pimpinan dan staff mitra PKM kami, yaitu Bapak Kepala Sekolah , para guru dan staf sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan lancar dan memuaskan.
Kegiatan PKM ini memberi dampak sosial sebagai pelayanan dan link and match antara Perguruan Tinggi dengan dunia usaha serta institusi Pendidikan lainnya. Kami memberi wawasan dan pemahaman tentang akuntansi dasar secara umum dan secara khusus tentang jurnal khusus pada perusahaan dagang .
Laporan Akhir ini dibuat untuk melaporkan semua kegiatan pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan proposal yang disetujui. Selain itu laporan ini juga digunakan sebagai pedoman untuk menyusun proposal kegiatan PKM selanjutnya dan hal-hal yang harus diperbaiki.
Kami menyadari laporan ini masih tidak sempurna baik dalam hal tata bahasa maupun metode kegiatan yang dapat ditingkatkan . Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Jakarta, 26 Februari 2024 Ketua Tim Pelaksana ,
Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Sekolah SMA Katolik St.Kristoforus I di Jakarta Barat adalah sekolah swasta nasional yang mengikuti standar kurikulum 2013 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dalam kurikulum tersebut tercantum salah satu mata pelajarannya adalah Ekonomi.
Dalam mata pelajaran ekonomi yang diberikan selama 1 semester tersebut mencakup pengetahuan tentang ekonomi umum dan akuntansi. Materi pengenalan tentang Akuntansi dirasakan perlu diperluas untuk memberi wawasan yang lebih dalam bagi para siswa yang tertarik dibidang akuntansi. Hal ini berkaitan erat dengan minat para siswa untuk studi lanjut maupun dalam menyiapkan masa depan mereka setelah lulus dari SMA.
Pengenalan tentang dunia akuntansi dan juga perpajakan menjadi nilai tambah kepercayaan diri para siswa ketika akan melanjutkan kejenjang pendidikan di universitas pada fakultas ekonomi khususnya program studi akuntansi. Untuk itulah kegiatan pelatihan ini diadakan bagi para siswa kelas X sampai dengan kelas XII yang berminat.
X.Xxxxertian Perusahaan dagang
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha utama yaitu membeli barang dari pihak lain/pemasok dan menjualnya kembali tanpa mengubah wujud fisik atau sifat barang tersebut kepada pihak lain/konsumen, dengan tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Barang dagangan adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali.
Berikut ini merupakan karakteristik dari perusahaan dagang:
1) Kegiatan utama melakukan pembelian dan penjualan barang dagangan
2) Pendapatan berasal dari hasil penjualan barang dagangan
3) Terdapat perhitungan harga pokok penjualan untuk menentukan laba atau rugi
4) Beban operasional terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi umum
Transaksi ekonomi yang menjadi ciri perusahaan dagang sebagai berikut:
1. Transaksi pembelian barang dagangan
Transaksi pembelian barang dagangan adalah membeli barang dagangan baik secara tunai maupun secara kredit. Jika pembeliannya secara kredit maka akan menimbulkan utang dagang.
2. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga
Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga adalah mengembalikan seluruh atau sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
3. Potongan pembelian
Potongan pembelian adalah potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam syarat pembayaran.
4. Beban angkut pembelian
Beban angkut pembelian adalah biaya angkut yang ditanggung oleh pembeli.
5. Transaksi penjualan barang dagangan
Transaksi penjualan barang dagangan adalah menjual barang dagang baik secara tunai maupun kredit. Jika penjualannya secara kredit maka akan menimbulkan piutang dagang.
6. Retur penjualan dan pengurangan harga
Retur penjualan dan pengurangan harga adalah menerima kembali dari pembeli sebagian barang yang telah dijual, karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
7. Potongan penjualan
Potongan penjualan adalah potongan yang diberikan oleh penjual karena pelunasan piutang dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam syarat pembayaran.
8. Beban angkut penjualan
Beban angkut penjualan adalah beban angkut untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
9. Pembayaran utang
Pembayaran utang adalah melunasi kewajiban atas pembelian barang dagangan secara kredit.
10. Penerimaan piutang
Penerimaan piutang adalah menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.
11. Persediaan barang dagang
Barang dagang yang dibeli untuk dijual kembali ada kalanya selama periode tertentu belum seluruhnya terjual sehinga pada akhir periode tertentu masih terdapat sisa barang dagangan. Sisa barang dagang yang belum terjual ini setelah dihitung nilainya akan dicatat pada akun persediaan barang dagang.
Syarat Pembayaran dan Penyerahan Barang, terdiri dari:
1. Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran yang biasanya berlaku dalam transaksi jual beli antara lain sebagai berikut:
a. Pembayaran tunai atau on cash, artinya pembayaran dilakukan pada saat terjadinya penyerahan barang dagangan dari penjual kepada pembeli atau pada saat terjadinya transaksi jual beli.
b. Pembayaran kredit atau on account, artinya pembayaran dilakukan selang beberapa waktu setelah penyerahan barang dari penjual kepada pembeli. Jangka waktu pembayaran (saat jatuh tempo) biasanya dicantumkan dalam faktur atau bukti transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan. Syarat- syarat pembayaran yang tercantum dalam faktur antara lain adalah sebagai berikut:
❖ Syarat n/30 artinya pembeli harus melunasi harga barang paling lambat 30 hari setelah tanggal transaksi.
❖ Syarat 2/10 n/30 artinya pembeli akan mendapatkan potongan sebesar 2
% apabila ia melunasi harga barang paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi dan pembeli harus melunasi harga barang dalam kurun waktu 30 hari setelah tanggal transaksi tanpa mendapatkan potongan
2. Syarat Penyerahan Barang
Syarat penyerahan barang merupakan kesepakatan antara pihak penjual dan pihak pembeli yang berhubungan dengan tempat barang yang akan diserah terimakan setelah terjadi kecocokan atau kesesuaian mengenai harga. Jadi syarat penyerahan adalah perjanjian antara kedua belah pihak mengenai siapa yang akan
menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli.
Beberapa syarat penyerahan yang biasanya terjadi dalam jual beli barang yaitu sebagai berikut:
a. FOB Destination Point (free on board destination point)
FOB destination point (frangko gudang pembeli) yaitu biaya angkut barang dimulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli ditanggung oleh pihak penjual. Hak kepemilikan barang masih di tangan penjual sampai barang sampai ke tangan pembeli.
b. FOB Shipping Point (frangko gudang penjual) berarti biaya angkut barang dimulai dari gudang penjual sampai gudang pembeli ditanggung oleh pihak pembeli. Hak kepemilikan barang sejak keluar dari gudang penjual sudah menjadi hak pembeli
B. Sistem Pencatatan Persediaan
Sistem pencatatan Persediaan Barang Dagang ada dua yaitu sistem pencatatan perpetual dan sistem pencatatan periodik.
a. Sistem pencatatan perpetual merupakan sistem pencatatan dimana setiap Pembelian dan Penjualan barang dagang dicatat ke dalam akun Persediaan Barang Dagang. Seluruh transaksi yang mempengaruhi Persediaan Barang Dagang, seperti Retur Dan Potongan Pembelian serta Diskon Pembelian, akan mengurangi Persediaan Barang Dagang sedangkan Ongkos Angkut Masuk akan menambah Persediaan Barang Dagang. Perusahaan mencatat pendapatan serta menghitung dan mencatat Harga Pokok Penjualan setiap kali terjadi transaksi Penjualan.
Hal ini mengakibatkan nilai persediaan selalu dapat langsung diketahui yaitu dengan melihat saldo buku besar akun Persediaan Barang Dagang. Sistem pencatatan perpetual banyak digunakan ole perusahaan yang menjual barang dagang dengan nilai per unit yang tinggi (mahal), seperti mobil, furnitur/perabotan/ peralatan rumah tangga, dan komputer.
b. Sistem pencatatan periodik merupakan sistem pencatatan dimana setiap pembelian barang dagang dicatat ke dalam akun Pembelian dan setiap penjualan barang dagang dicatat ke dalam akun Penjualan. Perusahaan tidak mancatat secara rinci harga pokok dari persediaan barang dagang yang dimiliki. Pembelian, Retur Xxx Xxxxxxan
Pembelian, Diskon Pembelian, dan Ongkos Angkut Masuk dicatat Perusahaan setiap kali terjadi transaksi ke akunnya masing-masing. Perhitungan dan pencatatan Harga Pokok Penjualan baru dilakukan pada akhir periode akuntansi. Nilai akhir Persediaan Barang Dagang akan diketahui pada akhir periode akuntansi dengan cara melakukan perhitungan fisik (stock opname/inventory taking) terhadap jenis dan jumlah barang yang tersedia pada tanggal tersebut.
Sistem pencatatan periodik banyak digunakan oleh perusahaan yang menjual barang dagang dengan nilai per unit yang relative tidak terlalu tinggi (murah) atau perusahaan kecil dimana pemiliknya dapat mengendalikan persediaan dengan pemeriksaan visual, seperti toko tenun dan restoran. Pada akhir periode, perusahaan melakukan perhitungan atas jumlah fisik persediaan yang ada di gudang. Dari perhitungan ini akan dapat diketahui jumlah unit barang yang ada di gudang (belum terjual) pada akhir periode. Jumlah unit ini kemudian dikalikan dengan harga pokok barang yang bersangkutan, sehingga dapat diketahui harga pokok persediaan yang ada pada akhir periode. Melalui perhitungan fisik ini harus dimasukkan kedalam pembukuan perusahaan, agar pembukuan dapat memberikan informasi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode. Proses untuk memasukkan data persediaan akhir ke dalam pembukuan dapat dilakukan dengan membuat jurnal penyesuaian. Dengan jurnal penyesuaian ini akan dapat memberikan informasi mengenai persediaan akhir sekaligus juga Harga Pokok Penjualan selama periode yang bersangkutan.
Perusahaan menentukan Harga Pokok Penjualan hanya pada akhir periode akuntansi, dengan cara:
Persediaan Barang Dagang Awal xx
Pembelian Kotor xx
Retur dan Potongan Pembelian (xx)
Diskon Pembelian (xx)
Pembelian Bersih xx
Ongkos Angkut Masuk xx
Harga Pokok Pembelian xx
Persediaan yang tersedia untuk dijual xx
Persediaan Barang Dagang Akhir (xx)
Harga Pokok Penjualan xx
C.Sistem Pencatatan Transaksi
Jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan perpetual :
Contoh Jurnal Penjualan dan jurnal lain yang terkait
1. Jurnal saat penjualan secara tunai
Dr. Kas xxx
Cr. Penjualan xxx
Dr. Xxxxx Pokok Penjualan xxx
Cr. Persediaan Barang Dagang xxx
Dr. Piutang usaha | xxx | |
Cr. Penjualan | xxx | |
Dr. Xxxxx Pokok Penjualan | xxx | |
Cr. Persediaan Barang Dagang | xxx | |
Jurnal saat melakukan retur penjualan secara tunai | ||
Dr. Xxxxx dan Potongan Penjualan | xxx | |
Cr. Kas | xxx | |
Dr. Persediaan Barang Dagang | xxx | |
Cr. Harga Pokok Penjualan | xxx | |
Jurnal saat melakukan retur penjualan secara kredit | ||
Dr. Xxxxx dan Potongan Penjualan | xxx | |
Cr. Piutang Usaha | xxx | |
Dr Xxxsediaan Barang Dagang | xxx | |
Cr. Harga Pokok Penjualan | xxx | |
Jurnal saat menerima piutang dalam periode diskon | ||
Dr. Kas | xxx | |
Dr. Diskon Penjualan | xxx | |
Cr. Piutang usaha | xxx |
2. Jurnal saat penjualan secara kredit dengan syarat 2/10, n/30
3.
4.
5.
6. Jurnal saat menerima piutang di luar periode diskon Dr. Xxx xxx
Cr. Piutang Usaha xxx
Contoh Jurnal Pembelian serta jurnal yang terkait :
1. Jurnal saat melakukan pembelian secara tunai Dr. Persediaan barang dagang xxx
Cr. Kas xxx
2. Jurnal saat melakukan pembelian secara kredit 2/10, n/30 Dr. Xxxsediaan barang dagang xxx
Cr. Utang usaha xxx
3. Jurnal saat melakukan retur dan potongan pembelian secara tunai Dr. Kas xxx
Cr. Persediaan barang dagang xxx
4. Jurnal saat melakukan retur dan potongan pembelian secara kredit Dr. Xxxxx usaha xxx
Cr. Persediaan barang dagang xxx
5. Jurnal saat membayar utang di luar periode diskon Dr. Xxxxx Xxxxx xxx
Cr. Kas xxx
6. Jurnal saat membayar utang dalam periode diskon Dr. Utang usaha xxx
Cr. Kas xxx
Cr. Persediaan barang dagang xxx
Jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan periodik,
Contoh Jurnal Penjualan
1. Jurnal saat penjualan tunai
Dr. Kas xxx
Cr. Penjualan xxx
2. Jurnal saat penjualan kredit dengan syarat 2/10. n/30 Dr. Xxxxxxx usaha xxx
Cr. Penjualan xxx
3. Jurnal saat melakukan retur penjualan secara tunai
Dr. Xxxxx dan Potongan Penjualan xxx
Cr. Kas xxx
4. Jurnal saat melakukan retur penjualan secara kredit Dr. Xxxxx dan Potongan Penjualan xxx
Cr. Piutang usaha xxx
5. Jurnal saat menerima piutang dalam periode diskon
Dr. Kas | xxx | |
Dr. Diskon Penjualan | xxx | |
Cr. Piutang usaha | xxx |
6. Jurnal saat menerima piutang di luar periode diskon Dr. Xxx xxx
Cr. Piutang usaha xxx
Contoh Jurnal Pembelian dan jurnal yang terkait :
1. Jurnal saat melakukan pembelian secara tunai Dr. Pembelian xxx
Cr. Kas xxx
2. Jurnal saat melakukan pembelian dengan syarat 2/10, n/30 Dr. Pembelian xxx
Cr. Utang usaha xxx
3. Jurnal saat melakukan retur dan potongan pembelian secara tunai Dr. Kas xxx
Cr. Retur dan potongan pembelian xxx
4. Jurnal saat melakukan retur dan potongan pembelian secara kredit Dr. Xxxxx usaha xxx
Retur dan Potongan Pembelian xxx
5. Jurnal saat membayar utang di luar periode diskon Dr. Utang usaha xxx
Cr. Kas xxx
6. Jurnal saat membayar utang dalam periode diskon
Dr. Utang usaha | xxx | |
Cr. Kas | xxx | |
Cr. Diskon pembelian | xxx |
Jika perusahaan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), maka perusahaan wajib memungut PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Pajak yang dipungut namanya PPN Keluaran yang dipungut saat menyerahkan (menjual) Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP), yang merupakan kewajiban Pengusaha Kena Pajak (PKP). Pajak keluaran dicatat pada sisi kredit yang menunjukkan posisi utang.
Menurut UU PPN No. 42 tahun 2009, Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau ekspor Jasa Kena Pajak.
4.PENCATATAN TRANSAKSI BIAYA PENGIRIMAN
Biaya Pengiriman Yang Ditanggung Oleh Pembeli (FOB Shipping Point)
Ketika pembeli menanggung biaya transportasi, biaya ini dianggap sebagai bagian dari biaya pembelian persediaan. Oleh karena itu, pembeli mendebit (menambah) akun Persediaan. Dengan demikian, setiap biaya pengiriman yang dikeluarkan oleh pembeli merupakan bagian dari harga pokok barang dagangan yang dibeli. Alasannya adalah biaya persediaan harus mencakup semua biaya untuk memperoleh persediaan, termasuk biaya pengiriman yang diperlukan untuk mengirimkan barang kepada pembeli. Perusahaan mengakui biaya ini sebagai harga pokok penjualan ketika persediaan dijual.
Biaya Pengiriman Yang Ditanggung Oleh Penjual (FOB Destination Point)
Sebaliknya, biaya pengiriman yang dikeluarkan oleh penjual atas barang dagangan keluar merupakan beban operasional bagi penjual. Biaya-biaya ini meningkatkan akun biaya yang disebut Freight-Out (kadang-kadang disebut Biaya Pengiriman). Ketika penjual membayar biaya pengiriman, penjual biasanya akan menetapkan harga faktur yang lebih tinggi untuk barang untuk menutupi biaya pengiriman.
Sistem Pencatatan Perpetual
1. Jurnal saat pihak pembeli membayar ongkos angkut masuk (FOB Shipping point) Dr. Persediaan barang dagang xxx
Cr. Kas xxx
2. Jurnal saat ongkos masuk (FOB Shipping Point) ditambahkan ke dalam faktur Dr. Xxxsediaan Barang Dagang xxx
Cr. Utang usaha xxx
3. Jurnal saat membayar ongkos angkut keluar (FOB Destination point) Dr. Xxxxxx angkut keluar xxx
Cr. Kas xxx
4. Jurnal saat ongkos angkut keluar (FOB Destination point) belum dibayar Dr. Xxxxxx angkut keluar xxx
Cr. Utang usaha xxx
Sistem Pencatatan Periodik
1. Jurnal saat pihak pembeli membayar ongkos angkut masuk (FOB Shipping point) Dr. Xxxxxx angkut masuk xxx
Cr. Kas xxx
2. Jurnal saat ongkos angkut masuk (FOB Shipping point) ditambahkan ke dalam faktur
Dr. Xxxxxx angkut masuk xxx
Cr. Utang usaha xxx
3. Jurnal saat pihak penjual membayar ongkos angkut keluar (FOB Destination point)
Dr. Xxxxxx angkut keluar xxx
Cr. Kas xxx
4. Jurnal saat ongkos angkut keluar (FOB Destination point) belum dibayar Dr. Xxxxxx angkut keluar xxx
Cr. Utang usaha xxx
5.JURNAL KHUSUS
Jurnal adalah pencatatan yang dapat di terima umum, maka transaksi- transaksi keuangan yang terjadi akan di catat ke dalam buku harian. Selanjutnya di posting (di masukan) dalam buku besar sesuai dengan perkiraannya masing-masing, serta pada akhir periode akuntansi di susunlah neraca saldo yang tujuannya untuk menyusun laporan keuangan.
Pada Perusahaan Dagang ada kegiatan yang sangat sering berulang dan menjadi aktivitas utamanya, yaitu :
1.Transaksi Pembelian 2.Transaksi Pengeluaran Kas 3.Transaksi Penjualan 4.Transaksi Penerimaan Kas
Dengan alasan efisiensi waktu dan tenaga, maka pencatatan aktivitas utama dipilah dalam 4 kelompok transaksi diatas dan disebut sebagai Jurnal Khusus, sehingga perusahaan dagang memiliki :
1. Jurnal Khusus Pembelian,
digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang secara kredit.
2. Jurnal Khusus Penerimaan Kas,
digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaan perusahaan.
Contohnya :
Menerima Pelunasan Piutang Usaha, menerima Kas dari penjualan Tunai, menerima bunga wesel tagih (notes receivable)
3. Jurnal Khusus Penjualan
digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang secara kredit.
4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas untuk berbagai keperluan.
Contohnya :
membayar utang dagang, membayar beban gaji, dll
Aktivitas perusahaan yang tidak dapat ditampung dalam ke empat jurnal khusus tersebut, akan ditampung dalam Jurnal Umum
Contohnya :
Transaksi Retur Penjualan, Retur Pembelian, menerima note receivable/wesel tagih dari pelanggan, menerbitkan note payable/wesel bayar untuk membeli aset, ayat jurnal koreksi, ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup.
Latihan Transaksi Penjualan dengan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik
PT Squid adalah perusahaan dagang, berikut ini transaksi selama bulan Januari 2021
:
7 Januari Dijual barang dagangan kepada PT A dengan syarat franko gudang penjual/ FOB Shipping Point, 2/10, n/30. Harga pokok penjualan adalah Rp.15.000.000. Atas penjualan ini perusahaan ingin memperoleh laba sebesar 15% dari harga pokok penjualan. Terdapat ongkos angkut yang dibayar oleh PT A sebesar Rp 200.000,-.
12 Januari Dijual 5.000 unit barang dagang kepada PT B @ Rp. 12.000, franko gudang pembeli / FOB Destination Point, 2/10, n/30. Harga pokok penjualan adalah 1/5 dari penjualan. Ongkos angkut sebesar Rp 200.000,- telah dibayar oleh perusahaan.
17 Januari Diterima pelunasan piutang dari PT A 23 Januari Diterima pelunasan piutang dari PT B
26 Januari Dijual 600 unit barang dagang @ Rp 14.000,- kepada PT C, franko gudang penjual / FOB Shipping Point, 1/5, n/30. Harga pokok penjualan sebesar 20% dari penjualan. Ongkos angkut telah dibayar terlebih dahulu oleh perusahaan dan ditambahkan ke dalam faktur penjualan sebesar Rp. 150.000,-
31 Januari Diterima pelunasan piutang dari PT C
Diminta :
a. Buatlah seluruh jurnal atas transaksi diatas untuk PT Squid apabila sistem pencatatan yang digunakan adalah perpetual
b. Buatlah seluruh jurnal atas transaksi diatas untuk PT Squid apabila sistem pencatatan yang digunakan adalah periodik
Jawaban :
A. Sistem Pencatatan Perpetual
Tanggal | Nomor | Keterangan | Dr | Cr |
Perkiraan | ||||
07-Jan-21 | 120 | Piutang usaha - PT A | 18.975.000 | |
600 | Penjualan (115% x 15.000.000) | 17.250.000 | ||
303 | PPN Keluaran (10% x 17.250.000) | 1.725.000 | ||
510 | Harga Pokok Penjualan | 15.000.000 | ||
130 | Persediaan barang dagang | 15.000.000 | ||
12-Jan-21 | 120 | Piutang usaha - PT B | 66.000.000 | |
600 | Penjualan (5.000 x Rp 12.000) | 60.000.000 | ||
303 | PPN Keluaran (10% x 60.000.000) | 6.000.000 | ||
510 | Harga Pokok Penjualan (1/5 x 60.000.000) | 12.000.000 | ||
130 | Persediaan barang dagang | 12.000.000 | ||
502 | Ongkos angkut keluar | 200.000 | ||
100 | Kas | 200.000 | ||
17-Jan-21 | 100 | Kas | 18.975.000 | |
120 | Piutang usaha - PT A | 18.975.000 | ||
23-Jan-21 | 100 | Kas | 66.000.000 | |
120 | Piutang usaha - PT B | 66.000.000 | ||
26-Jan-21 | 120 | Piutang usaha - PT C | 9.240.000 | |
600 | Penjualan (600 x Rp 14.000) | 8.400.000 | ||
303 | PPN Keluaran (10% x 8.400.000) | 840.000 | ||
510 | Harga Pokok Penjualan (20% x 8.400.000) | 1.680.000 | ||
130 | Persediaan barang dagang | 1.680.000 | ||
120 | Piutang usaha - PT C | 150.000 | ||
100 | Kas | 150.000 | ||
31-Jan-21 | 100 | Kas | 9.297.600 | |
501 | Diskon Penjualan (1% x 9.240.000) | 92.400 | ||
120 | Piutang usaha - PT C (9.240.000+150.000) | 9.390.000 | ||
B. Sistem Pencatatan Periodik
Tanggal | Nomor | Keterangan | Dr | Cr |
Perkiraan | ||||
07-Jan-21 | 120 | Piutang usaha - PT A | 18.975.000 | |
600 | Penjualan (115% x 15.000.000) | 17.250.000 | ||
303 | PPN Keluaran (10% x 17.250.000) | 1.725.000 | ||
12-Jan-21 | 120 | Piutang usaha - PT B | 66.000.000 | |
600 | Penjualan (5.000 x Rp 12.000) | 60.000.000 | ||
303 | PPN Keluaran (10% x 60.000.000) | 6.000.000 | ||
502 | Ongkos angkut keluar | 200.000 | ||
100 | Kas | 200.000 | ||
17-Jan-21 | 100 | Kas | 18.975.000 | |
120 | Piutang usaha - PT A | 18.975.000 | ||
23-Jan-21 | 100 | Kas | 66.000.000 | |
120 | Piutang usaha - PT B | 66.000.000 | ||
26-Jan-21 | 120 | Piutang usaha - PT C | 9.240.000 | |
600 | Penjualan (600 x Rp 14.000) | 8.400.000 | ||
303 | PPN Keluaran (10% x 8.400.000) | 840.000 | ||
120 | Piutang usaha - PT C | 150.000 | ||
100 | Kas | 150.000 | ||
31-Jan-21 | 100 | Kas | 9.297.600 | |
501 | Diskon Penjualan (1% x 9.240.000) | 92.400 | ||
120 | Piutang usaha - PT C (9.240.000+150.000) | 9.390.000 | ||
1.2. Permasalahan di Sekolah Katolik SMA St.Xxxxxxxxxxx
Xxxx Pelajaran Ekonomi yang diperoleh oleh siswa/i SMA Katolik St Kritoforus 1, sesuai panduan atau materi wajib yang diberikan dari Kemendrian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi. Materi tersebut dirasakan terlalu ringkas untuk memahami lebih jauh manfaat dan praktik dari Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi . Kurangnya pemahaman dapat menyebabkan pemahaman akuntansi hanya sebatas pengertian dan hafalan belaka. Oleh karenanya, setelah pertemuan dengan kepala sekolah dan guru yang mengajar ekonomi, disadari perlunya pemahaman yang lebih mendalam mengenai akuntansi dasar.
Kebutuhan tersebut ditanggapi oleh dosen tetap FE Untar yang memiliki keahlian dibidangnya dan sudah mendapatkan sertifikasi dosen untuk melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Harapan kami, kegiatan PKM ini dapat memberikan kontribusi positif bagi Sekolah dan bagi Univeritas Tarumanagara untuk menanamkan persepsi baik bagi sekolah dan siswa bahwa tempat belajar ilmu Ekonomi terutama Akuntansi yang terbaik adalah Universitas Tarumanagara.
Kegiatan ini dikemas berupa kegiatan ekstrakurikuler yang dijadualkan diluar jam wajib sekolah sehingga siswa yang hadir adalah yang benar benar berminat dan memilih untuk mempelajari akuntansi dengan lebih dalam.
1.3. Keterkaitan dengan peta jalan PKM dalam Rencana Induk Pengembangan PKM Keterkaitan tersebut ada pada tabel 4.7, yaitu PKM unggulan 6 untuk
pengelolaan bisnis berkelanjutan yang efektif dan efisien. Para siswa yang berminat mempelajari lebih dalam untuk materi akuntansi dasar memiliki 2 alasan yaitu untuk persiapan belajar/kuliah lebih lanjut dibidang tersebut dan untuk mengelola usaha pribadi mereka dengan mengenal akuntansi lebih dalam.
SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN
2.1. Solusi
Berdasarkan temuan awal di atas , maka dosen FEB UNTAR bersama beberapa mahasiswa berinisiatif untuk meberikan :
1. penjelasan dan pemahaman mengenai akuntansi dasar
2. pemahaman lebih dalam materi perusahaan dagang dengan jurnal khusus yang spesifik , serta
3. menambah wawasan siswa untuk karir di berbagai bidang.
kepada siswa/i SMA Katolik St.Kristoforus I yang berlokasi di grogol sebagai persiapan mereka untuk Pendidikan lebih lanjut maupun untuk lebih mantap menjalankan usaha .
2.2.Luaran Kegiatan PKM
Luaran wajib dari PKM ini telah dikirim dan dipresentasikan ke acara Seri Seminar Nasional (SERINA VII) UNTAR tahun 2023 (Desember 2023). Selain itu, luaran tambahan berupa modul akan disiapkan untuk diurus HKI nya. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para siswa/I SMA Katolik St.Kristoforus I dan menarik minat siswa untuk kejenjang lanjutan di Untar.
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dikemas dalam bentuk ceramah, diskusi dan contoh kegiatan perusahaan Dagang . Evaluasi dilakukan di akhir kegiatan ini dengan tanya jawab yang menarik minat siswa. Kegiatan telah dilaksanakan pada tanggal 15 dan 20 September 2023 secara luring/onsite di Sekolah Katolik SMA St. Kristoforus I di Grogol-Jakarta Barat. Pembicara dalam kegiatan ini adalah Xxx.Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx, X.Xx, Ak, CA sesuai keahliannya dibidang Akuntansi Keuangan dan Perpajakan dengan dibantu oleh 4 (empat) mahasiswa.
Target capaian kegiatan ini adalah membantu siswa mempersiapkan masa depannya yang lebih cemerlang dengan pengetahuan akuntansi dasar dan secara khusus tentang perusahaan dagang dengan jurnal khususnya. Sebagai target luaran, selanjutnya kami mengolah materi ini menjadi sebuah artikel untuk dipresentasikan pada sebuah forum ilmiah Nasional dan penulisan modul untuk dibuatkan HKI.
3.2. Partisipasi Mitra dalam Kegiatan PKM
Tema dan jadual kegiatan ini dilakukan berdasarkan beberapa kesempatan berdiskusi dengan Kepala Sekolah Katolik SMA St.Kristoforus I di Jakarta Barat sejak bulan Agustus 2023. Partisipasi mitra dalam pelaksanaan PKM ini dengan menyediakan jadual waktu yang disesuaikan dengan kegiatan belajar dan persiapan siswa serta ruangan dan perlengkapannya.
3.3. Kepakaran dan Pembagian Tugas
Universitas Tarumanagara yang memiliki antara lain Fakultas Ekonomi & Bisnis yang terdiri dari Program Studi Akuntansi dan Program Studi Manajemen serta Program Studi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntansi, sehingga sudah selayaknya menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat agar ada transfer pengetahuan yang lebih luas. Tim PKM ini terdiri dari 1 (satu) orang Dosen Tetap dan 4 (empat) orang mahasiswa. Rincian dosen dan empat orang mahasiswa dalam tim PKM tersebut adalah:
1. Xxx. Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx, MSi., Ak. CA Kepakaran : Akuntansi & Perpajakan Bertugas : mengkoordinir pelaksanaan PKM.
2. Xxxxxxxx Xxxxx Xxxx (NIM 125210029) Kepakaran : mahasiswa Prodi S1Akuntansi
Bertugas : membantu pelaksanaan kegiatan dan Bertanggung jawab mendokumentasikan jalannya acara PKM
3. Xxxxx Xxx Xxx ( NIM 125210034)
Kepakaran : mahasiswa Prodi S1 Akuntansi
Bertugas : membantu pelaksanaan kegiatan dan Bertanggung jawab memandu jalannya acara PKM
4. Xxxxxxxx Xxxxxxxx ( NIM 125210042) Kepakaran : mahasiswa Prodi S1 Akuntansi
Bertugas : membantu pelaksanaan kegiatan dan Bertanggung jawab memandu jalannya acara PKM
5. Xxxxx Xxxxxxx ( NIM 125210086)
Kepakaran : mahasiswa Prodi S1 Akuntansi
Bertugas : membantu pelaksanaan kegiatan dan Bertanggung jawab memandu jalannya acara PKM
BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
4.1 HASIL
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini (PKM) adalah salah satu perwujudan Xxx Xxxxxx Perguruan Tinggi, yaitu memberikan manfaat kepada masyarakat dalam hal ini kepada para siswa Sekolah Katolik SMA St.Kristoforus I di Jakarta Barat. Para siswa SMA menjadi memahami dengan lebih baik materi seputar mata pelajaran ekonomi, khususnya bidang akuntansi. Kegiatan ini merupakan pembinaan hubungan baik antara 2 institusi yang saling membutuhkan dan berjalan berkelanjutan. Bagi kami , tim dosen dan mahasiswa yang menjalankan PKM ini merupakan suatu kesempatan praktik lapangan untuk mempertajam teori, sedangkan bagi Universitas Tarumanagara merupakan bagian dari link and match institusi Pendidikan. Berikut beberapa photo kegiatan terlampir :
4.2 LUARAN YANG DICAPAI
Pelaksanaan berjalan lancar dan tertib, para mahasiswa pendamping mengarahkan dan mendorong siswa untuk aktif bertanya. Dari pelaksanaan yang berlangsung lancar dan akrab kami meyakini bahwa PKM ini berjalan baik dan kami telah menyusun artikel dari materi yang tersedia sebagai suatu Luaran wajib yang akan dipresentasikan di forum ilmiah SERINA VII 2023 dan Luaran tambahan berupa modul yang akan diurus HKI nya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan PKM berjalan dengan sangat baik. Para peserta yang merupakan siswa SMA Katolik St Kristoforus I di Jakarta Barat dengan pendampingan guru bidang studi ekonomi dan para wali kelas mengikuti kegiatan dengan baik, aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. Materi PKM ini dapat menambah wawasan para siswa dibidang pelajaran ekonomi
5.1 Saran
Sebagai suatu jembatan antara dunia kampus dengan sekitarnya , maka kegiatan selanjutnya dapat diusulkan dengan topik dan materi yang berbeda, yang sesuai bidang keilmuan dosen serta dibutuhkan pihak mitra untuk menambah wawasan para siswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Xxxxx, X., xxx Xxxxxx, H. 2019. Cara mudah Belajar Akuntansi. Edisi 2 Buku 1.
Salemba Empat. Jakarta
Xxxx, S. P., Xxxxx, F. J., Xxxxxxx, M., & Xxxxxxxx, E. S. (2018). Panduan Belajar Pengantar Akuntansi. IN MEDIA.
Xxxx, X. X., Xxxxxxx, M., & Xxxxxxxx, E. S. (2017). Pengantar Akuntansi. IN MEDIA.
Xxxxxxxx, Xxxxx Santi. 2016. Pengantar Akuntansi I (Teori & Praktik). Xxxxxx Xxxxx Publishing, Malang.
Xxxxx, D. E., Xxxxxx, P. D., & Xxxxxxxx, X. X. (2019). Financial accounting: Ifrs edition 4. Wiley.
Xxxxxxxxx, Xxxx Xxxxx. 2016. Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Koperasi. Selaras. Malang.
xxxxx://xxx.xxxxx.xx.xx/xx/xxxxxx-xxxxxx-xxxxx-00-xxxxx-0000
LAMPIRAN I
MATERI YANG DISAMPAIKAN KE MITRA
MODUL 6 TRANSAKSI KHUSUS UNTUK
PERUSAHAAN DAGANG
Xxx Xxnyusun:
Xxx.Xxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx, X.Xx, Ak, Ca
Xxxxxxxx Xxxxx Xxxx, Xxxxxxxx Xxxxxxxx, Xxxxx Xxx Xxx, Xxxxx Xxxxxxx
15 & 20 SEPTEMBER 2023
KILAS BALIK MODUL YANG LALU:
Modul yang difokuskan kepada akuntansi perusahaan jasa dan dagang terdiri dari modul:
1. Pengenalan Akuntansi
2. Sistem Penjurnalan untuk Perusahaan Jasa
3. Sistem Pencatatan Buku Besar untuk Perusahaan Jasa
4. Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Perusahaan Jasa
5. Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
6. Transaksi Khusus untuk Perusahaan Dagang
7. Sistem Penjurnalan untuk Perusahaan Dagang
8. Sistem Pencatatan Buku Besar untuk Perusahaan Dagang
9. Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Perusahaan Dagang
10.
Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Perusahaan Dagang
adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang dari pemasok tanpa mengubah bentuknya untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen.
Contoh Perusahaan Dagang:
1. Superindo
2. Carrefour/Transmart
3. Matahari Xxxx.Xxxxx
4. Uniqlo
XXXXXX XXX
KAS
MEMBELI BARANG DAGANG
MENJUAL BARANG DAGANG
PIUTANG
DAGANG
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Laba (Rugi)
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Pendapatan dari penjualan
- =
Beban Operasi
- =
Laba (Rugi)
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Pendapatan dari penjualan
- =
Beban Operasi
- =
Laba (Rugi)
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Pendapatan dari penjualan
- =
Beban Operasi
- =
AKTIVITAS UTAMA PERUSAHAAN DAGANG
1. Transaksi Penjualan
2. Transaksi Penerimaan Kas
3. Transaksi Pembelian
4. Transaksi Pengeluaran Kas (Pembayaran)
Dengan alasan efisiensi waktu dan tenaga, maka pencatatan aktivitas utama dipilah dalam 4 kelompok transaksi diatas dan disebut sebagai Jurnal Khusus.
1. Jurnal Penjualan - Mencatat seluruh transaksi penjualan
, yang terjadi dalam sebuah perusahaan.
secara Kredit
2. Jurnal Penerimaan Kas - Mencatat seluruh penerimaan secara tunai .
3. Jurnal Pembelian - Mencatat seluruh pembelian barang secara kredit
4. Jurnal Pengeluaran Kas - Mencatat seluruh transaksi pembayaran
secara tunai
5. Jurnal Umum - Dipergunakan untuk transaksi yang tidak dapat dikategorikan ke dalam jurnal khusus ,
contohnya : Transaksi Retur Penjualan, Retur Pembelian, menerima note receivable/wesel tagih dari pelanggan, menerbitkan note
payable/wesel bayar untuk membeli aset, jurnal koreksi, jurnal
penyesuaian dan jurnal penutup.
JURNAL KHUSUS
PENJUALAN
Pada dasarnya, jurnal penjualan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit dan menimbulkan piutang usaha.
JURNAL KHUSUS
PENERIMAAN KAS
Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang.
Jika jurnal sebelumnya digunakan untuk pencatatan transaksi kredit, maka jurnal penerimaan
kas difungsikan untuk transaksi secara tunai.
JURNAL KHUSUS PEMBELIAN
Untuk transaksi pembelian barang dagang secara kredit dan pembelian perlengkapan, peralatan serta aset lain secara kredit.
JURNAL KHUSUS PENGELUARAN KAS
JURNAL KHUSUS PENGELUARAN KAS
Transaksi yang dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas antara lain, pembelian secara tunai, pelunasan utang, retur penjualan, pembayaran beban dan pengambilan uang tunai untuk pribadi.
Contoh umum pengeluaran kas dalam perusahaan adalah seperti di bawah ini:
1. Pembayaran kas untuk pembelian tunai.
2. Pembayaran kas untuk pembelian kredit sebelumnya seperti pembayaran hutang
atau kreditor
3. Pembayaran kas untuk berbagai biaya seperti sewa, iklan, upah dan gaji dll.
4. Pembayaran kas untuk pembelian aset berwujud atau tidak berwujud.
5. Pengembalian kas untuk barang yang dikembalikan oleh pelanggan.
1. Sistem Perpetual
Pencatatan akuntansi memperlihatkan jumlah dan nilai dari persediaan barang dagang pada setiap saat dan perusahaan dapat menentukan harga pokok barang yang dijual setiap terjadi penjualan. Perusahaan tetap akan melakukan inventory taking/penghitungan fisik persediaan barang dagang untuk memeriksa keakuratan pencatatan dan menentukan apakah terdapat selisih.
2. Sistem Periodik
Perusahaan menentukan harga pokok barang yang dijual pada akhir
periode akuntansi. Perusahaan akan melakukan inventory
taking/penghitungan fisik persediaan barang dagang.
1. Melakukan inventory taking / penghitungan fisik barang dagang.
2. Menentukan kepemilikan barang dagang karena adanya:
a. Goods in Transit / barang dalam perjalanan, sehubungan dengan syarat penjualan FOB Shipping Point dan FOB Destination.
2. Menentukan kepemilikan barang dagang karena adanya:
b. Consigned Goods / barang konsinyasi, yaitu menjualkan barang pihak lain dengan mendapat fee / komisi tanpa pemindahan kepemilikan.
1. Specific Identification
Ilustrasi: Perusahaan TV Crivitz membeli tiga televisi pada tanggal yang berbeda dengan biaya masing-masing sebesar £700, £750, dan £800. Selama tahun tersebut, Xxxxxxx menjual dua set dengan harga £1.200 masing-masing.
Pembelian
Penjualan
× 2)
3 Februari
5 Maret
22 Mei
1 Juni
1 TV @ £700
1 TV @ £750
1 TV @ £800
2 TV seharga £2,400 (£1,200
MENENTUKAN METODE NILAI PERSEDIAAN AKHIR BARANG DAGANG
1. Specific Identification
Jika Crivitz menjual televisi yang dibelinya pada tanggal 3 Februari dan 22 Mei, maka biaya barang yang dijualnya adalah £1.500 (£700 + £800), dan persediaan akhirnya adalah £750.
2. Cost flow Assumptions / Metode Harga Perolehan: Ilustrasi: Data untuk Lin Electronics’ Astro condensers.
2. Cost flow Assumptions / Metode Harga Perolehan:
a. First-In, First-Out (FIFO)
➢ Barang yang dibeli lebih awal akan dijual lebih dahulu.
2. Cost flow Assumptions / Metode Harga Perolehan:
b. Average
➢ Biaya barang berdasarkan biaya rata-rata tertimbang per unit.
3. Other than Cost:
Lower of Cost or Net Realizable Value (LCNRV)
4. At Estimating:
a. Gross Profit Method / Xxxxxx Xxxx Xxxxx
➢ Metode untuk memperkirakan biaya persediaan akhir dengan
mengaplikasikan tingkat keuntungan kotor pada penjualan bersih.
4. At Estimating:
b. Retail Inventory Method / Metode Eceran
➢ Perusahaan ritel menjalin hubungan antara biaya dan harga jual
➢ Menggunakan persentase biaya-ke-ritel pada persediaan akhir
dengan harga ritel untuk menentukan persediaan dengan biaya.
LAMPIRAN 2 PHOTO-PHOTO KEGIATAN
31
32
LAMPIRAN 3 ARTIKEL LUARAN WAJIB
LAMPIRAN 4
Luaran Tambahan
LAMPIRAN 5 POSTER