BAB I PENDAHULUAN
BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA
TAHUN 2018
BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
Halaman | |
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... | i |
DAFTAR ISI .................................................................................................................. | ii |
BAB I PENDAHULUAN | |
1.1 Tugas dan Fungsi Organisasi................................................................ | 1 |
1.2 Peran Strategis Organisasi................................................................... | 1 |
1.3 Struktur Organisasi ............................................................................. | 2 |
BAB II PERENCANAAN KINERJA | |
2.1 Rencana Strategis Organisasi ............................................................. | 4 |
2.2 Rencana Kinerja .................................................................................. | 21 |
2.3 Rencana Anggaran .............................................................................. | 22 |
2.4 Dokumen Perjanjian Kinerja ............................................................... | 27 |
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA | |
3.1 Capaian Kinerja Organisasi .................................................................. | 28 |
3.2 Realisasi Anggaran .............................................................................. | 42 |
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. | 48 |
LAMPIRAN
1. Dokumen Penetapan/Perjanjian Kinerja
2. Pengukuran Kinerja (Berdasarkan Penetapan/Perjanjian Kinerja)
3. Realisasi Anggaran Belanja Bulanan (E-Monitoring)
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 40/M-IND/PER/5/2014 tanggal 26 Mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri, Balai Diklat Industri adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan dan pelatihan industri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri.
Balai Diklat Industri mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Diklat Industri menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri;
b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi Pembina industri;
c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja industri, wirausaha industri kecil dan industri menengah yang berbasis spesialisasi dan kompetensi;
d. Pelaksanaan uji kompetensi, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja industri;
e. Penyelenggaraan inkubator bisnis untuk wirausaha industri kecil dan industri menengah;
f. Pelaksanaan identifikasi kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia usaha industri;
g. Pelaksanaan kerjasama dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan industri;
h. Evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan industri;
i. Pelaksanaan urusan tata usaha Balai Diklat Industri.
1.2 Peran Strategis Organisasi
Balai Diklat Industri Surabaya merupakan unit di bawah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian, bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian. Balai Diklat Industri mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia industri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peran Strategis Organisasi yang hendak dicapai oleh Balai Diklat Industri Surabaya adalah: “a) Penerapan good governance dengan memanfaatkan IT dan ISO 9000 –2015; b) Meningkatkan kerjasama lembaga untuk membangun kurikulum & modul berbasis kompetensi;
c) Mempersiapkan BDI Surabaya dalam konsentrasi diklat di bidang tekstil, elektronika dan telematika.
1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Balai Diklat Industri Surabaya terdiri dari Pejabat Struktural sebanyak 4 orang dengan rincian jabatan struktural:
1. Satu orang Kepala Balai Diklat Industri Surabaya;
2. Satu orang Kepala Subbagian Tata Usaha
3. Satu orang Kepala Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
4. Satu orang Kepala Seksi Pengembangan dan Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Balai Diklat Industri Surabaya
Tugas Pokok masing-masing seksi adalah sebagai berikut:
a. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan anggaran, urusan administrasi kepegawaian dan manajemen kinerja, keuangan, persuratan, kearsipan, pengelolaan perpustakaan, kehumasan, perlengkapan dan rumah tangga, serta pemantauan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Balai Diklat Industri.
b. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berbasis spesialisasi dan kompetensi, pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi, penyelenggaraan inkubator bisnis, serta evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
c. Seksi Pengembangan dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyusunan dan pengembangan program pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan identifikasi kompetensi, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, penempatan, monitoring pasca pendidikan dan pelatihan, kerjasama pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan workshop/teaching factory/ inkubator bisnis.
d. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Organisasi
Balai Diklat Industri Surabaya telah menetapkan visi, misi, tujuan, strategi dan program baik jangka pendek maupun jangka menengah yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2015–2019, sebagai berikut:
• Visi : Balai Diklat Industri sebagai role model lembaga pelatihan industri yang menghasilkan tenaga kerja industri kompeten dan berdaya saing.
• Misi:
1. Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha industri
2. Mengembangkan program pelatihan berbasis kompetensi yang link and match dengan dunia industri
3. Sebagai lembaga pelatihan yang “elite” dalam pengertian terkenal, disegani dan dibutuhkan oleh kalangan industri
4. Mengembangkan workshop sesuai spesialisasi dan kompetensi
5. Mengembangkan spesialisasi serta jenis dan jenjang pelatihan sesuai kebutuhan industri
6. Meningkatkan kapasitas pelatihan
7. Mengembangkan inkubator bisnis industri melalui paket pelatihan yang terintegrasi dengan bantuan peralatan.
Balai Diklat Industri Surabaya mempunyai rencana strategis dengan fokus kegiatan “Peningkatan Kualitas SDM Industri”.
Untuk mewujudkan hasil tersebut, Balai Diklat Industri Surabaya mengimplementasikan Kebijakan Reposisi Tahap II. Implementasi atas kebijakan Reposisi Tahap II Balai Diklat Industri diwujudkan melalui penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi menggunakan sistem three in one dan penyelenggaraan Inkubator Bisnis.
A. Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi menggunakan sistem three in one
Pelatihan yang dikembangkan di BDI saat ini adalah pelatihan berbasis kompetensi dengan sistem three in one. Konsep penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 2.1. Konsep penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Pelatihan berbasis kompetensi yang dikembangkan oleh BDI memiliki prinsip dasar yaitu:
1) Adanya pengakuan terhadap kompetensi yang telah dimiliki.
2) Dilaksanakan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan (gap competency)
3) Berpusat pada peserta pelatihan dan bersifat individual.
4) Dilaksanakan dengan sistem articulated sehingga memungkinkan peserta untuk memulai dan mengakhiri program pelatihan pada waktu dan tingkat yang berbeda, sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta pelatihan (Multi-entry/multi-exit); dan
5) Setiap peserta pelatihan dinilai berdasarkan pencapaian kompetensi sesuai dengan standar kompetensi,
Hal-hal yang harus dilakukan dalam mengembangkan pelatihan berbasis kompetensi
adalah:
1. Mengidentifikasi dan mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan. Dalam pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi, SKKNI digunakan
sebagai acuan utama agar tercipta link and match antara kebutuhan dunia industri dengan bekal yang diberikan melalui pelatihan. Pengembangan SKKNI mencakup aktivitas dalam:
(1) menyusun RSKKNI; serta (2) melakukan kaji ulang SKKNI guna memelihara validitas dan reliabilitas SKKNI. Penyusunan RSKKNI dapat dilakukan dengan metode:
1) Riset dan/atau penyusunan standar baru;
2) Adaptasi dari standar internasional atau standar khusus; atau
3) Adopsi dari standar internasional atau standar khusus
Prosedur pengembangan SKKNI diatur dalam Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan sebagai lembaga yang memiliki otoritas dalam menetapkan SKKNI. Tahapan yang harus dilalui dalam pengembangan SKKNI yaitu:
1) Pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi
Tim Perumus dan Tim Verifiasi RSKKNI sektor industri ditetapkan oleh Ketua Komite Standar Kompetensi Sektor Industri, melalui Sekretariat Komite yang berada di Pusdiklat Industri. Komposisi Tim Perumus harus didominasi oleh praktisi industri agar dapat memberikan informasi yang tepat dan sesuai dalam penyusunan standar kompetensi. Adapun unsur akademisi hanya diperlukan untuk memastikan kesesuaian bahasa dan istilah.
2) Perumusan SKKNI
Perumusan SKKNI mengacu pada Regional Model Competency Standar (RMCS) yaitu model pengembangan standar kompetensi berdasarkan pendekatan fungsi dari proses kerja untuk menghasilkan barang/jasa. Format penulisan dokumen RSKKNI diatur dalam Keputusan Dirjen Binalattas Nomor 189/LATTAS/XII/2013 tentang Pedoman Tatacara Penulisan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
3) Verifikasi Internal
Verifikasi Internal dilakukan untuk memastikan rancangan SKKNI benar secara substansial dan format. Pelaksanaan verifikasi internal dilakukan oleh Tim Verifikasi atau dapat pula dibantu oleh Sekretariat Komite Standar Kompetensi Sektor Industri.
4) Rapat Pra Konvensi RSKKNI
RSKKNI hasil verifikasi internal yang telah diperbaiki dapat melalui tahapan Rapat Pra Konvensi RSKKNI. Rapat ini merupakan pembahasan RSKKNI oleh para pakar dan atau praktisi dari unsur pemangku kepentingan industri, kelompok profesi, lembaga pendidikan dan pelatihan, LSP, Instansi Teknis, Kementerian Ketenagakerjaan dan BNSP.
5) Verifikasi Eksternal
RSKKNI hasil perbaikan dari Rapat Pra Konvensi RSKKNI harus melalui tahapan verifikasi ekternal untuk memastikan kesesuaian format dan alur pikir. Pelaksanaan Verifikasi Eksternal dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
6) Rapat Konvensi RSKKNI
RSKKNI hasil perbaikan dari verifikasi eksternal akan dibahas kembali oleh para pakar dan atau praktisi dari unsur pemangku kepentingan industri, kelompok profesi, lembaga pendidikan dan pelatihan, LSP, Instansi Teknis, Kementerian Ketenagakerjaan dan BNSP untuk mendapatkan konsensus.
7) Penetapan SKKNI
Usulan penetapan SKKNI sektor industri dilakukan oleh Ketua Komite Standar Kompetensi Sektor Industri kepada Menteri Tenaga Kerja melalui Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja.
Untuk memelihara validitas dan reliabilitas SKKNI yang telah diterapkan, dapat dilakukan kaji ulang SKKNI. Kaji ulang SKKNI dilakukan atas dasar hasil monitoring, evaluasi dan/atau usulan pemangku kepentingan. Prosedur yang harus dilalui untuk melakukan kaji ulang SKKNI sama seperti prosedur dalam menyusun SKKNI, namun pelaksanaan kaji ulang SKKNI harus dilengkapi dengan hasil evaluasi dan monitoring kesesuaian dokumen SKKNI yang akan dikaji ulang. Kaji ulang tersebut meliputi aspek kesesuaian dengan:
1) Perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
2) Perubahan cara kerja; dan
3) Perubahan lingkungan kerja dan persyaratan kerja
Pelaksanaan kaji ulang SKKNI biasanya diinisiasi oleh praktisi industri. Namun secara reguler, Kementerian Ketenagakerjaan selalu menyampaikan kepada Kementerian Teknis bila ada SKKNI yang usia penetapannya lebih dari 5 (lima) tahun. Hal ini untuk memastikan materi/subtansi yang terkandung dalam SKKNI tersebut masih relevan.
2. Menyusun Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
Penyelenggaraan pendidikan atau pelatihan berbasis kompetensi harus diawali dengan menyiapkan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi yang terdiri:
1) Paket pelatihan
Paket pelatihan disusun dengan mengelompokkan unit-unit kompetensi yang ada dalam satu SKKNI. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menentukan Paket Pelatihan adalah berdasarkan Fungsi Utama yang terdapat pada Peta Kompetensi. Namun dapat pula unit-unit kompetensi dalam satu Paket Pelatihan
berasal dari Fungsi Utama yang berbeda. Hal yang perlu dipastikan adalah unit-unit kompetensi dalam satu paket pelatihan tersebut memang dibutuhkan oleh calon pekerja dalam menyiapkan tenaga kerja industri melalui jalur pendidikan dan pelatihan.
2) Silabi
Setiap unit-unit kompetensi dalam suatu paket pelatihan harus dibuatkan silabinya. Silabi akan memuat: (1) indikator pelatihan dari setiap Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja; (2) cakupan materi pelatihan yang dapat berupa aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja; serta (3) alokasi waktu pelatihan untuk aspek pengetahuan dan keterampilan. Silabi harus disusun secara mendetail untuk setiap Kriteria Unjuk Kerja dan Indikator Unjuk Kerja, terutama pada bagian pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut dimaksudkan agar memudahkan dalam:
(1) penentuan durasi waktu pelatihan; serta (2) penentuan kandungan isi modul pelatihan berbasis kompetensi.
3) Kurikulum
Selain unit kompetensi, paket pelatihan dapat pula memuat unsur Non Unit Kompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan paket pelatihan tersebut. Pembelajaran, baik Unit Kompetensi maupun Non Unit Kompetensi, dapat dilakukan secara: Off the Job Training di dalam workshop dan atau ruang kelas; atau On the Job Training di industri atau Teaching Factory.
Kurikulum merupakan rekapitulasi atas seluruh Unit Kompetensi dan Non Unit Kompetensi yang harus ditempuh dalam suatu Paket Pelatihan, yang dilaksanakan baik secara On The Job Training maupun Off The Job Training.
4) Peralatan dan bahan
Ketersediaan peralatan dan bahan perlu mendapat perhatian demi efektivitas pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi. Peralatan dan bahan perlu disiapkan mengacu pada kebutuhan masing-masing Unit Kompetensi dan Non Unit Kompetensi pada setiap Paket Pelatihan.
5) Rancangan kegiatan On The Job Training
Rancangan kegiatan On The Job Training tersebut meliputi: indikator pelaksanaan kegiatan, rincian pelaksanaan kegiatan, durasi waktu pelaksanaan serta target output yang harus dicapai pada setiap kegiatan dan rancangan instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan. Instrumen tersebut harus disesuaikan dengan instruksi
kerja yang ada pada setiap industri. Idealnya, OJT dilaksanakan setelah peserta menyelesaikan satu paket pelatihan. Namun agar pelaksanaan OJT yang harus melibatkan industri dapat lebih efisien, maka pada prakteknya pelaksanaan OJT untuk beberapa Paket Pelatihan Berbasis Kompetensi dapat disatukan waktunya.
Prosedur dan format penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi yang telah dijelaskan diatas mengacu pada Kepdirjen Binalattas Nomor KEP.185/LATTAS/XII/2013 tentang Pedoman Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi memerlukan sejumlah perangkat administrasi, diantaranya daftar hadir, log sheet untuk peserta pelatihan, formulir- formulir yang dibutuhkan baik dalam pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan pelatihan. Log sheet untuk peserta pelatihan dapat digunakan sebagai rujukan penilaian serta sebagai portofolio peserta pelatihan dalam pengujian kompetensi.
3. Menyusun Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Penyusunan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi harus ditindaklanjuti dengan menyusun dan mengembangkan modul pelatihan berbasis kompetensi sehingga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran pada pelatihan berbasis kompetensi. Karakteristik yang harus terkandung dalam Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi yaitu:
1) Self instructional, artinya peserta pelatihan mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
2) Self contained, artinya seluruh materi pembelajaran dari satu standar kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh.
3) Adaptive, artinya modul memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
4) User friendly, artinya modul memenuhi kaidah bersahabat/akrab dengan pemakainya
(user frendly).
Agar memenuhi karekateristik tersebut, modul pelatihan berbasis kompetensi terdiri dari:
1) Buku Informasi
Buku informasi berisi penjelasan langkah kerja yang harus dilakukan pada setiap Elemen Kompetensi serta informasi yang relevan dengan langkah kerja tersebut. Pada Buku Informasi konsep dan teori yang terkait dengan Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja tidak perlu dijabarkan secara mendetail. Buku Informasi harus menjelaskan dengan detail seluruh aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk masing-masing Kriteria Unjuk Kerja. Buku Informasi juga harus mencantumkan:
Daftar Pustaka, yang dapat berupa dasar perundangan yang terkait Unit Kompetensi; serta Buku Referensi yang relevan (berupa buku, majalah, buletin dan referensi lainnya)
Daftar alat dan bahan yang digunakan
2) Buku Kerja
Buku kerja digunakan sebagai media penilaian formatif, yaitu media untuk memantau kemajuan kompetensi yang dimiliki peserta latihan dalam proses pembelajaran. Di dalam Buku Kerja dicantumkan rincian tugas teori, tugas praktek dan pengamatan sikap kerja yang harus dilakukan peserta diklat pada saat mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, materi penilaian teori lebih tepat menggunakan bentuk essay tertutup yang sifatnya untuk menggali kemampuan peserta.
3) Buku Penilaian
Buku Penilaian dibuat untuk menguji peserta pelatihan setelah selesai menempuh Bagian Informasi dan menyelesaikan Bagian Kerja secara komprehensif. Berdasarkan hasil uji tersebut, peserta dapat dikatakan Kompeten atau Tidak Kompeten terhadap suatu Unit Kompetensi. Metode Penilaian yang dapat dilakukan meliputi:
Metode Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis, tes wawancara
Metode Penilaian Keterampilan: Tes Simulasi, Praktek
Metode Penilaian Sikap Kerja: Observasi
4. Menyiapkan tenaga pengajar dan sarana prasarana pelatihan berbasis kompetensi
Setelah program pelatihan berbasis kompetensi disusun maka hal lain yang perlu dilakukan adalah menginventarisir dan menyiapkan sarana prasarana dan instruktur yang diperlukan pada setiap Paket Program Pelatihan yang ditawarkan.
Untuk menunjang pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan BDI, dibutuhkan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan diklat three in one ataupun untuk workshop/teaching factory.
Tenaga pengajar pelatihan BDI dapat berasal dari widyaiswara, instruktur, praktisi industri dan asosiasi industri/profesi ataupun narasumber lain yang memiliki kompetensi sesuai. Kompetensi dimaksud berupa: (1) kompetensi teknis sesuai spesialisasi yang diajarkan; serta (2) kompetensi metodologi pengajaran. Untuk melengkapi kompetensi metodologi pengajaran tersebut, BDI dapat menyelenggarakan Training Of Trainer (TOT) bagi calon tenaga pengajarnya.
5. Membentuk LSP P-1 dan TUK
Sesuai gambar konsep penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi pada Gambar 3.1, setelah peserta menempuh proses pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan maka proses selanjutnya adalah proses sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi dilakukan untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang dimiliki seseorang melalui uji kompetensi secara sistematis dan obyektif mengacu pada standar kompetensi kerja. Proses sertifikasi dilakukan oleh LSP yang dapat dibentuk oleh BDI. LSP yang dibentuk oleh BDI dikategorikan sebagai LSP pihak pertama, namun tidak menutup kemungkinan BDI dapat bekerjasama dengan LSP yang dibentuk oleh asosiasi industri (LSP Pihak ketiga). LSP Pihak Pertama bertugas memastikan kompetensi peserta pelatihan melalui mekanisme uji kompetensi. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi di LSP BDI dilakukan pada akhir pelatihan, sebelum peserta pelatihan ditempatkan di perusahaan industri. Peserta yang mengikuti pelatihan di BDI akan mendapatkan 2 (dua) jenis sertifikat, yaitu: (1) sertifikat bukti kehadiran mengikuti pelatihan; dan (2) sertifikat kompetensi sesuai bidang keahlian masing-masing peserta pelatihan. Sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan di BDI mengacu pada skema sertifikasi yang disesuaikan dengan materi pada Program Pelatihan Berbasis Kompetensi. Hal tersebut menunjukkan bahwa tenaga kerja industri yang disiapkan melalui pelatihan industri oleh BDI merupakan tenaga kerja industri kompeten yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi di industri.
Saat ini sebagian besar BDI telah membentuk LSP-P1 dan memperoleh lisensi dari BNSP, sementara sebagian lainnya sedang dalam proses pengajuan lisensi oleh BNSP. Prosedur pembentukan LSP-P1 adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan Dokumen Mutu dan Skema Sertifikasi
Skema Sertifikasi adalah paket kompetensi dan persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan standar dan aturan yang sama. Dalam perjalanannya, LSP dapat melakukan perubahan skema sertifikasi apabila skema sertifikasi dianggap sudah tidak relevan lagi.
Sebagai sebuah lembaga penjamin mutu, LSP harus memiliki sistem dokumentasi mutu yang valid, relevan, konsisten dan tertelusur. Oleh sebab itu di dalam pengelolaan LSP, pemeliharaan Dokumen Mutu wajib dilaksanakan.
2) Penerbitan surat keputusan pembentukan LSP-P1 BDI dari Pimpinan Unit
3) Pengajuan surat permohonan lisensi ke BNSP
4) Rapat apresiasi
Berdasarkan usulan permohonan pembentukan LSP, BNSP menyelenggarakan rapat apresiasi untuk memastikan bahwa calon LSP telah memahami esensi sertifikasi kompetensi, telah memetakan calon asesi dalam jumlah yang memadai dan telah memperoleh dukungan dari pemangku kepentingannya. Dalam rapat apresiasi, BNSP memberikan saran mengenai bentuk organisasi LSP.
5) Penyusunan struktur organisasi dan kelengkapan organisasi LSP
Struktur Organisasi LSP yang dibentuk merupakan struktur organisasi yang terpisah dengan organisasi induk. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga independensi LSP dalam melaksanakan sertifikasi kompetensi. Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaannya, LSP juga harus dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai.
6) Audit kecukupan/skema sertifikasi
Pada tahap ini, BNSP akan menilai kecukupan seluruh dokumen dan rekaman yang disampaikan serta melakukan verifikasi skema sertifikasi.
7) Asesmen lapangan
BNSP dapat pula melakukan uji lapangan untuk memastikan kebenaran dokumen yang disampaikan. Hal tersebut dilakukan apabila BNSP memandang perlu untuk menggali informasi lebih banyak dalam penentuan lisensi LSP.
8) Penetapan lisensi LSP oleh BNSP
Penetapan lisensi LSP oleh BNSP dilakukan apabila seluruh dokumen dan hasil asesmen lapangan menunjukkan bukti-bukti yang cukup untuk menetapkan LSP. Lisensi LSP berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang. BNSP akan melakukan surveilan kepada LSP terlisensi minimal sekali dalam setahun dan sewaktu-waktu jika diperlukan.
9) Penyaksian pelaksanaan uji kompetensi (witnesses)
Penyaksian pelaksanaan uji kompetensi dilakukan untuk menunjukkan bukti obyektif bahwa LSP kompeten dan bekerja sesuai standar. Dapat dilaksanakan pada saat asesmen lapangan atau paling lampat 3 bulan setelah mendapat lisensi.
Untuk pelaksanaan uji kompetensi, LSP akan menunjuk Tempat Uji Kompetensi (TUK). Setiap BDI telah dilengkapi dengan workshop dan sarana prasarana sesuai bidang spesialisasinya. Workshop tersebut dapat dijadikan TUK setelah diverifikasi dan ditetapkan oleh LSP. Dengan demikian, TUK yang dimiliki BDI dikategorikan sebagai TUK Sewaktu. Berdasarkan jenisnya, TUK terdiri dari:
1) TUK Tempat Kerja, yaitu tempat uji kompetensi yang dimiliki oleh industri. TUK tempat kerja diverifikasi setiap akan digunakan sebagai tempat uji.
2) TUK Sewaktu, yaitu TUK bukan di tempat kerja yang dapat digunakan secara insidentil. TUK sewaktu diverifikasi oleh LSP setiap akan digunakan oleh LSP.
3) TUK Mandiri, yaitu TUK bukan di tempat kerja yang digunakan sebagai tempat uji secara berkelanjutan.
6. Mengembangkan Teaching Factory
BDI pada Tahap II akan menyelenggarakan program teaching factory dengan memanfaatkan fasilitas praktek/workshop yang ada. Proses pembelajaran pada teaching factory menekankan pada keahlian atau ketrampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Teaching Factory merupakan salah satu wahana untuk menyiapkan SDM industri yang siap kerja sekaligus siap berwirausaha. Oleh karena itu program teaching factory dapat disinergikan dengan program pelatihan berbasis kompetensi dan program inkubator bisnis.
B. Penyelenggaraan Inkubator Bisnis
Program pengembangan wirausaha nasional telah menjadi salah satu program utama pemerintah. Pada tahun 2013 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2013 untuk memberi payung hukum penyelenggaraan kegiatan inkubator bisnis. Dalam Perpres tersebut dinyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing nasional perlu ditumbuhkan wirausaha baru. Guna menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan jejaring usaha dibutuhkan suatu wahana yang dikenal sebagai inkubator bisnis industri atau inkubator bisnis. Definisi Inkubator Bisnis menurut Perpres Nomor 27 Tahun 2013 adalah lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap Peserta Inkubasi (Tenant). Inkubasi yang dilakukan dapat berupa pembinaan, pendampingan dan pengembangan sesuai kebutuhan peserta inkubasi.
Dalam Undang Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian telah disebutkan wirausaha industri merupakan salah satu sumber daya manusia industri. Pembangunan wirausaha industri bertujuan untuk menciptakan wirausaha yang berkarakter dan bermental kewirausahaan serta berkompetensi di bidang usahanya. Pelaksanaan pembangunan tersebut dilakukan melalui pelatihan, kemitraan dan inkubator bisnis industri atau inkubator bisnis.
Dengan mengacu kepada tugas pokok fungsi dan spesialisasi kompetensi dari setiap satuan kerja di bawah Pusdiklat Industri, kegiatan Inkubator industri dibagi menjadi dua model, yaitu :
1. Inkubator bisnis yang terstruktur dan komprehensif adalah inkubator yang didukung pemerintah dan lembaga non-profit. Tujuannya penciptaan lapangan kerja biasanya untuk mengatasi tingkat penggangguran;
2. Inkubator bisnis yang terintegrasi dengan pelatihan dan bantuan peralatan adalah inkubator yang bertujuan untuk melakukan komersialisasi science, teknologi dan HAKI dari hasil penelitian. Inkubator ini didukung langsung oleh lembaga pendidikan dan pelatihan serta bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait. Konsep Inkubator Bisnis yang dikembangkan ini merupakan wahana bagi komersialisasi riset dan penciptaan lapangan kerja baru, yang pada akhirnya tercipta rantai susulan lapangan kerja (job creation), yang diharapkan terciptanya suatu proses usaha yang mepunyai nilai tambah, mampu menciptakan lapangan kerja dan jalinan kerjasama yang erat antara universitas-industri-masyarakat-pemerintah. Rangkaian proses ini akan mampu mengubah penemuan-penemuan baru menjadi inovasi, sehingga terjadi proses penciptaan nilai (value creation) yang akan memberikan dampak positif pada munculnya komersialisasi teknologi yang mampu mendorong penciptaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat (social wealth creation and social wealth improvement).
Tipe inkubator bisnis yang diterapkan di BDI mengacu pada tipe inkubator bisnis yang terintegrasi dengan pelatihan dan bantuan peralatan, dengan mengoptimalkan pelatihan dan penggunaan peralatan yang ada di BDI untuk menciptakan wirausaha baru. Pola penciptaan wirausaha baru melalui inkubasi bisnis dilakukan dengan cara pembinaan di bawah satu atap (in wall) dan pembinaan di luar atap (out wall). Model inkubasi in wall yaitu kegiatan pelatihan, pemagangan, sampai dengan perintisan usaha produktif yang dilakukan di dalam satu unit gedung. Setiap peserta/anggota (tenant) melakukan aktivitasnya di dalam ruangan masing-masing yang telah disediakan inkubator. Adapun pada model inkubasi out wall, kegiatan/aktivitas usaha ekonomi produktif tidak dilakukan dalam satu atap, melainkan secara terpencar di luar pusat manajemen inkubator. Hal tersebut dimungkinkan karena pada model inkubasi out wall ini wujud dan kegiatan usaha sudah berjalan, inkubator bisnis berfungsi sebagai konsultan, pendamping, dan embina kegiatan usaha. Sehingga, pada model out wall ini lebih cenderung menyerupai jaringan kerja (business networking).
Skema proses penyelenggaraan inkubator bisnis yang diterapkan di BDI adalah sebagai berikut:
Gambar 2. 2. Proses Inkubator Bisnis
Program Inkubator Bisnis yang dilaksanakan BDI dikembangkan terintegrasi dengan pelaksanaan pelatihan sesuai kompetensi inti daerah, dan difokuskan pada peserta pelatihan yang memiliki minat untuk menjadi wirausaha baru. Tahapan proses program Inkubator Bisnis tersebut sebagaimana digambarkan pada diagram diatas, yaitu:
1. Seleksi calon peserta
Sebelum mengikuti pelatihan dan program inkubasi, calon wirausaha industri harus diseleksi terlebih dahulu. Seleksi yang dilakukan mencakup aspek: calon peserta diutamakan berasal dari KUB, sesuai dengan pengembangan potensi daerah, dan memiliki kemauan untuk berwirausaha. Pada tahapan ini, peserta yang dinyatakan memenuhi kriteria diberikan pelatihan teknis dasar sebagai wirausaha.
2. Pra Inkubasi
mampu memulai bisnisnya sebagai wirausaha industri. Sehingga setelah melalui fase
Pada tahapan ini para peserta akan diberikan penguatan dari sisi kemampuan teknis, manajemen, dan kemampuan softskill lainnya terkait pengelolaan usaha melalui kegiatan seminar, workshop, pelatihan bisnis, konsultasi serta motivasi oleh para pendamping dan narasumber. Dalam penyelenggaraan Inkubator Bisnis di BDI, tenaga pendamping dan narasumber dapat berasal dari widyaiswara atau tenaga pengajar dari luar BDI yang kompeten. Penyelenggaraan tahapan Pra Inkubasi dilakukan secara in wall selama 3-6 bulan. Setelah melaksanakan inkubasi In Wall diharapkan peserta sudah
Pra Inkubasi, peserta dapat diberikan bantuan peralatan sesuai kebutuhan peserta dan kemampuan BDI.
3. Inkubasi
Fase inkubasi dilaksanakan dengan cara Out Wall dengan memberikan pendampingan dan penguatan kompetensi kepada calon wirausaha. Substansi pendampingan yang diberikan meliputi legalitas usaha, produksi komersial serta perluasan pasar.
Di akhir fase inkubasi dapat dilaksanakan evaluasi (monev) untuk menilai kinerja dan minat peserta sebelum memasuki fase selanjutnya. Berdasarkan hasil evaluasi ini, hanya peserta yang memiliki minat dan kemampuan tinggi untuk menjadi wirausaha industri saja yang akan memasuki fase pasca inkubasi.
4. Pasca Inkubasi
Pada tahapan ini para peserta sudah dilepas untuk mulai menjalankan usahanya, tetapi masih dipantau oleh pengelola inkubator BDI. Pada fase ini peserta juga mendapatkan bimbingan teknis untuk pengelolaan usahanya. Proses pendampingan kepada peserta dapat dilakukan dengan menunjau langsung lokasi usahanya dengan melibatkan pembina industri setempat yang memiliki kompetensi kewirausahaan dan menguasai dasar sistem industri. Hal tersebut dimaksudkan agar seluruh permasalahan yang dihadapi peserta dalam menjalankan usahanya dapat diberikan solusi-solusi praktis.
Dalam fase pasca inkubasi peserta juga mendapatkan layanan penunjang lain, seperti:
1) Pengembangan akses pasar melalui kegiatan promosi produk, publikasi sentra, workshop/seminar pemasaran, dan pameran.
2) Pengembangan akses permodalan melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga yang menyediakan permodalan seperti instansi pemerintah, bank, BUMN, serta lembaga permodalan lainnya
3) Pengembangan jejaring kerja sentra melalui pertemuan antar sentra binaan dan pertemuan antara sentra-sentra binaan dengan para distributor, eksportir, asosiasi, serta lembaga inkubator bisnis lain.
Program pengembangan Balai Diklat Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian dilakukan dengan langkah operasional yang dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pengembangan penyediaan Infrastruktur Kompetensi
Tersedianya Infrastruktur Kompetensi menjadi kunci penting dalam pelaksanaan kegiatan di BDI. Pada masa Reposisi Tahap I, BDI telah mengidentifikasi dan mengembangan infrastruktur kompetensi yang relevan dengan bidang spesialisasinya. Pada masa Reposisi Tahap II ini langkah penyediaan Infrastuktur Kompetensi terus dikembangkan, yaitu:
Tabel 2.1. Langkah pengembangan penyediaan Infrastruktur Kompetensi
No | Infrastruktur Kompetensi | Langkah Pengembangan |
1 | SKKNI | - Melakukan identifikasi kembali kebutuhan SKKNI sesuai spesialisasi masing-masing BDI. - Melakukan inisiasi penyusunan SKKNI baru bersama stakeholder terkait dengan bidang spesialisasi. - Melakukan kaji ulang terhadap SKKNI acuan sehingga sesuai dengan perkembangan industrinya. |
2 | LSP | - Memproses pendirian LSP bagi BDI yang belum memiliki LSP. - Memperluas ruang lingkup dan skema sertifikasi LSP BDI sesuai spesialisasi masing-masing BDI. - Mengembangkan Materi Uji Kompetensi sesuai skema sertifikasi yang digunakan. |
3 | TUK | - Melengkapi sarana dan prasarana sehingga layak digunakan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK). - Melakukan kerjasama dengan beberapa perusahan industri atau lembaga pendidikan/lembaga pelatihan yang memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan Tempat Uji Kompetensi. |
4 | Asesor Kompetensi | - Meningkatkan jumlah tenaga asesor kompetensi pada LSP, baik berasal dari pegawai BDI maupun tenaga kerja industri yang memenuhi persyaratan sebagai asesor sehingga memiliki kompetensi teknis dan metodologi asesmen. |
2. Pengembangan pelatihan berbasis kompetensi
Pada Reposisi Tahap I, sebagian besar BDI melakukan pelatihan yang belum sepenuhnya berbasis kompetensi. Pada fase pemantapan di Reposisi Tahap II ini seluruh BDI bertekad untuk mengarahkan kegiatan pelatihannya menjadi Pelatihan Berbasis Kompetensi. Langkah-langkah yang dilakukan BDI untuk mengembangkan pelatihan berbasis kompetensi sesuai spesialisasinya yaitu:
Tabel 2. 2 Langkah pengembangan pelatihan berbasis kompetensi
No | Langkah pengembangan | Tujuan Kegiatan | |
1 | Identifikasi kebutuhan pengembangan pelatihan | - Menggali informasi tentang kebutuhan jumlah dan kompetensi tenaga kerja sektor industri - Memastikan kesesuaian antara kebutuhan kompetensi tenaga kerja dengan SKKNI yang diacu oleh BDI dalam penyelenggaraan pelatihan | |
2 | Menyusun program pelatihan berbasis kompetensi | - Menentukan materi, durasi waktu dan penjadwalan pelatihan yang dibutuhkan peserta untuk mencapai kompetensi sesuai kebutuhan dunia industri | |
3 | Menyusun modul pelatihan berbasis kompetensi | - Menyediakan modul pelatihan berbasis kompetensi yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelatihan | |
No | Langkah pengembangan | Tujuan Kegiatan |
4 | Menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi | - Menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten bagi perusahaan industri sesuai bidang spesialisasi masing- masing BDI |
5 | Sertifikasi kompetensi lulusan pelatihan | - Memastikan kompetensi yang dimiliki peserta pelatihan telah sesuai standar kompetensi yang dipersyaratkan industri |
6 | Menempatkan lulusan pelatihan yang kompeten pada perusahaan industri | - Mengisi pasar tenaga kerja sektor industri dengan tenaga kerja industri yang kompeten - Mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat |
7 | Evaluasi pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi | Mengkaji keberhasilan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi dari berbagai segi, seperti: kesesuaian kedalaman materi dan durasi waktu pelatihan, efektivitas pelaksanaan pelatihan oleh instruktur dan pengelola pelatihan, kelengkapan sarana prasarana penunjang pelatihan |
3. Pengembangan SDM
Agar dapat melaksanakan tugas sebagai lembaga pelatihan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri, BDI perlu menyiapkan sumber daya manusianya melalui serangkaian langkah pengembangan sebagai berikut:
Tabel 2. 3 Langkah pengembangan SDM BDI
No | SDM | Langkah Pengembangan |
1 | Widyaiswara | 1) Mengikutkan program magang industri pada perusahaan sesuai spesialisasi BDI. 2) Menyiapkan agar seluruh widyaiswara memiliki sertifikat asesor kompetensi, sehingga memiliki kompetensi teknis dan metodologi asesmen. 3) Meningkatkan kompetensi pegawai dalam pengelolaan LSP, TUK, Teaching Factory, Unit Produksi dan penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi. |
2 | Pegawai | 1) Mengikutkan program magang industri pada perusahaan sesuai spesialisasi BDI. 2) Mengikutkan diklat pegawai minimal 1 kali dalam setahun. 3) Meningkatkan kompetensi pegawai dalam pengelolaan LSP, TUK, Teaching Factory, Unit Produksi dan penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi. |
3 | Instruktur | 1) Merekrut instruktur sesuai bidang spesialisasi BDI, apabila tidak memiliki widyaiswara dengan kompetensi yang sesuai. 2) Menyiapkan seluruh instruktur agar memiliki sertifikat asesor kompetensi sehingga memiliki kompetensi teknis dan metodologi asesmen. |
4. Pengembangan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BDI selama ini telah representatif dan memadai. Namun pengembangan tetap harus diperlukan agar BDI dapat memaksimalkan seluruh sumber dayanya guna mencapai visi yang diharapkan. Langkah-langkah pengembangan yang perlu dilakukan yaitu:
Tabel 2. 4 Langkah pengembangan sarana dan prasarana BDI
No. | Sarana dan Prasarana | Langkah Pengembangan |
1. | Ruang kelas | - Menyediakan ruang kelas sesuai kapasitas peserta pelatihan - Melengkapi ruang kelas dengan sarana prasarana yang menunjang penyelenggaraan pelatihan |
2. | Workshop dan teaching factory | - Melengkapi jumlah dan jenis mesin dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan di workshop dan teaching factory - Mengelola mesin dan peralatan yang ada sehingga berdaya guna. - Membangun kegiatan produksi dengan memanfaatkan sarana prasarana yang dimiliki |
3. | Asrama | - Menyediakan asrama di lingkungan BDI sesuai kapasitas peserta pelatihan - Melengkapi kebutuhan asrama dengan sarana prasarana yang memadai sesuai kondisi lingkungan asrama tempat kerja |
5. Penyelenggaraan Inkubator Bisnis
Selain menyediakan tenaga kerja industri yang kompeten, BDI juga dituntut untuk mampu menghasilkan wirausaha industri yang kompeten dan berdaya saing. Langkah- langkah pengembangan yang dilakukan antara lain:
Tabel 2. 5 Langkah penyelenggaraan inkubator bisnis
No. | Langkah Pengembangan | Tujuan Kegiatan | |
1. | Mendesain pelatihan wirausaha yang terintegrasi | - Membekali calon wirausaha industri dengan kompetensi teknis dan manajerial - Membangun kreativitas dan inovasi calon wirausaha | |
2. | Melengkapi sarana prasarana untuk penyelenggaraan inkubator bisnis | Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pelatihan dan pendampingan bagi calon wirausaha | |
3. | Fasilitasi bantuan peralatan kepada inkubati | - Memberikan stimulus kepada calon wirausaha industri untuk memulai usahanya - Memberikan motivasi kepada calon wirausaha | |
4. | Fasilitasi pendampingan oleh tenaga ahli | Memberikan solusi dan saran bagi calon wirausaha industri dalam memulai usahanya | |
5. | Fasilitasi pemasaran | - Mendapatkan akses pasar bagi calon wirausaha industri - Mengenalkan produk hasil usaha ke pasar | |
No. | Langkah Pengembangan | Tujuan Kegiatan |
6. | Fasilitasi hubungan dengan lembaga pemodalan | - Mendapatkan akses pembiayaan usaha dari lembaga pemodalan |
6. Promosi dan pemasaran
Kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan oleh BDI agar masyarakat lebih mengenal keberadaan dan kiprah BDI. Materi promosi dan pemasaran dapat berupa informasi program kerja, fasilitas (workshop dan teaching factory), untuk pelaksanaan pelatihan dan program inkubator bisnis. Promosi dan pemasaran dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti:
Tabel 2. 6 Kegiatan promosi dan pemasaran BDI
No. | Jenis Kegiatan | Manfaat |
1. | Temu industri | - Memperluas jejaring kerja sama pelatihan BDI dengan perusahaan industri/asosiasi sesuai bidang spesialisasi dan kompetensi BDI - Mendapatkan tempat magang bagi widyaiswara dan pegawai BDI - Mendapatkan masukan dan informasi dalam pengembangan program pelatihan berbasis kompetensi |
2. | Pameran | - Mengenalkan program kerja dan fasilitas yang dimiliki BDI - Memperluas jejaring kerja sama BDI |
3. | Media cetak dan media elektronik | - Mengenalkan program kerja dan fasilitas yang dimiliki BDI - Memperluas jejaring kerja sama BDI dengan pihak lain |
7. Kerja sama dengan industri dan asosiasi
Kerja sama dengan industri dan asosiasi merupakan kunci penting agar BDI dapat menjadi lembaga pelatihan yang selalu link and match dengan industri. Bentuk kerja sama yang dapat dilakukan BDI dengan industri dan asosiasi meliputi:
Tabel 2. 7 Kegiatan kerjasama BDI
No | Kegiatan | Tujuan | |
1. | Pengembangan program pelatihan berbasis kompetensi dan modul pelatihan berbasis kompetensi | - Mendapatkan masukan dan informasi dalam pengembangan program pelatihan berbasis kompetensi - Mendapatkan masukan dan informasi dalam pengembangan modul pelatihan berbasis kompetensi | |
2. | Rekrutmen peserta pelatihan | - Mendapatkan calon tenaga kerja dari sekitar lingkungan perusahaan sehingga kesejahteraan masyarakat ikut meningkat | |
3. | Penyediaan tenaga instruktur dari industri | - Penyampaian materi pelatihan kepada calon tenaga kerja lebih efektif dan sesuai kondisi pelaksanaan pekerjaan | |
No | Kegiatan | Tujuan |
4. | Penempatan lulusan pelatihan pada perusahaan industri | - Perusahaan industri mendapatkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bekerja - Pemberdayaan masyarakat sekitar lingkungan perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat |
5. | Fasilitasi tempat On the job training bagi peserta pelatihan | - Mendapatkan tempat On the Job Training bagi peserta pelatihan untuk mempelajari keterampilan dan lingkungan pekerjaan di dunia industri |
2.2 Rencana Kinerja
Sesuai dengan Rencana Kinerja Balai Diklat Industri Surabaya tahun 2018 yang disusun pada Januari 2017, berikut sasaran yang akan dicapai pada tahun 2018 beserta indikator kinerja yang telah ditetapkan:
Tabel 2.8 Rencana Kinerja Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2018
No. | Sasaran Program/Kegiatan | Indikator Kinerja | Target | Satuan |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | ||||
Perspektif Pemangku Kepentingan | ||||
1 | Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri | Jumlah SDM industri yang terserap di dunia kerja | 5000 | Orang |
Perspektif Proses Internal | ||||
1 | Terwujudnya SDM Industri yang Kompeten | Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi | 5000 | Orang |
Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi, dan penempatan pada perusahaan industri atau dikenal dengan sistem 3 in 1 | 3800 | Orang | ||
2 | Tersedianya Infrastruktur Kompetensi | Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri | 3 | Unit |
Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri | 1 | Unit | ||
3 | Pengembangan Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi (Sarana dan Prasarana Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi) | Sarana dan prasarana pelatihan industri berbasis kompetensi | 2 | Unit |
Penguatan Kelembagaan Pelatihan industri berbasis kompetensi | 1 | Unit |
2.3 Rencana Anggaran
Pada Tahun Anggaran 2018, Balai Diklat Industri Surabaya Kementerian Perindustrian mengelola anggaran sebesar Rp 30.775.622.000,- berupa kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri, dengan rencana anggaran sebagai berikut:
Tabel 2.9 Rincian Anggaran Belanja Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2018 (Data Awal)
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU | |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan | |||
019.01.01 | Manajemen Kementerian Perindustrian | 30.775.622.000 | |
1830 | Peningkatan Kualitas SDM Industri | 30.775.622.000 | |
Tenaga Kerja Industri Kompeten Lulusan Diklat Sistem 3 in 1 | |||
(Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan) | |||
1830.001 | [Base Line] | 22.596.000.000 | |
Tenaga Kerja Industri Kompeten Lulusan Diklat Sistem 3 in 1 | |||
1830.001.001 | (Pelatihan, Sertifikasi, dan Kompetensi) | 22.596.000.000 | |
Menyelenggarakan Diklat Sistem 3 in 1 bagi Calon Tenaga Kerja | |||
051 | Industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) | 19.896.000.000 | |
Tahap Persiapan (Rekrutmen) Peserta Diklat Garmen 20 Angkatan | |||
A | (@ 80 org) | 357.800.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 1 (80 Org x 18 | |||
B | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 2 (80 Org x 18 | |||
C | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 3 (80 Org x 18 | |||
D | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 4 (80 Org x 18 | |||
E | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 5 (80 Org x 18 | |||
F | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 6 (80 Org x 18 | |||
G | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 7 (80 Org x 18 | |||
H | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 8 (80 Org x 18 | |||
I | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 9 (80 Org x 18 | |||
J | Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 10 (80 Org x | |||
K | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 11 (80 Org x | |||
L | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 12 (80 Org x | |||
M | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 13 (80 Org x | |||
N | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 14 (80 Org x | |||
O | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 15 (80 Org x | |||
P | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 16 (80 Org x | |||
Q | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 17 (80 Org x | |||
R | 18 Hari) | 409.460.000 | |
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 18 (80 Org x | |||
S | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 19 (80 Org x | |||
T | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 20 (80 Org x | |||
U | 18 Hari) | 409.460.000 | |
Tahap Penempatan Peserta Diklat Garmen 20 Angkatan (@80 | |||
V | Orang) | 149.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 1 ( 100 Org x 18 | |||
AA | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 2 ( 100 Org x 18 | |||
AB | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 3 ( 100 Org x 18 | |||
AC | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 4 ( 100 Org x 18 | |||
AD | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 5 ( 100 Org x 18 | |||
AE | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 6 ( 100 Org x 18 | |||
AF | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 7 ( 100 Org x 18 | |||
AG | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 8 ( 100 Org x 18 | |||
AH | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 9 ( 100 Org x 18 | |||
AI | Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 10 ( 100 Org x | |||
AJ | 18 Hr) | 400.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 1 ( 150 Org x 18 | |||
BA | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 2 ( 150 Org x 18 | |||
BB | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 3 ( 150 Org x 18 | |||
BC | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 4 ( 150 Org x 18 | |||
BD | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 5 ( 150 Org x 18 | |||
BE | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 6 ( 150 Org x 18 | |||
BF | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 7 ( 150 Org x 18 | |||
BG | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 8 ( 150 Org x 18 | |||
BH | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 9 ( 150 Org x 18 | |||
BI | Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 10 ( 150 Org x | |||
BJ | 18 Hr) | 600.000.000 | |
Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 11 ( 150 Org x | |||
BK | 18 Hr) | 600.000.000 | |
Diklat Garmen/TPT Tk Manajemen Supervisi Angkatan 1 (50 Org x | |||
DA | 8 Hari) | 120.000.000 | |
Diklat Garmen/TPT Tk Manajemen Supervisi Angkatan 2 (50 Org x | |||
DB | 8 Hari) | 120.000.000 | |
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU | |
Diklat Garmen/TPT Tk Manajemen Supervisi Angkatan 3 (50 Org x | |||
DC | 8 Hari) | 120.000.000 | |
Diklat Garmen/TPT Tk Manajemen Supervisi Angkatan 4 (50 Org x | |||
DD | 8 Hari) | 120.000.000 | |
Diklat Garmen/TPT Tk Manajemen Supervisi Angkatan 5 (50 Org x | |||
DE | 8 Hari) | 120.000.000 | |
Menyelenggarakan Diklat Sistem 3 in 1 bagi Calon Tenaga Kerja | |||
057 | Industri Elektronika | 2.700.000.000 | |
Tahap Persiapan (Rekrutmen) Peserta Diklat Elektronika 12 | |||
CA | Angkatan (@ 50 org) | 47.640.000 | |
CB | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 1 (50 Org x 12 Hr) | 227.900.000 | |
CC | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 2 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CD | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 3 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CE | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 4 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CF | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 5 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CG | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 6 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CH | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 7 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CI | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 8 (50 Org x 12 Hr) | 227.900.000 | |
CJ | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 9 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CK | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 10 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CL | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 11 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
CM | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 12 (50 Org x 12 Hr) | 215.300.000 | |
Tahap Penempatan Peserta Diklat Elektronika 12 Angkatan (@50 | |||
CN | Orang) | 43.560.000 | |
SDM Asesor, Wirausaha, dan Konsultan Industri | |||
1830.002 | [Base Line] | 320.000.000 | |
Calon Wirausaha Industri Lulusan Diklat Berbasis Kompetensi | |||
1830.002.002 | Wirausaha Industri | 320.000.000 | |
Menyelenggarakan Diklat Berbasis Kompetensi Wirausaha | |||
051 | Industri bagi Calon Wirausaha Industri | 320.000.000 | |
A | Inkubator Bisnis Bidang Telematika (20 Orang x 6 Bulan) | 320.000.000 | |
LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) dan TUK (Tempat Uji | |||
Kompetensi) Unit Diklat | |||
1830.006 | [Base Line] | 218.108.000 | |
LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) dan TUK (Tempat Uji | |||
1830.006.001 | Kompetensi) Unit Diklat | 218.108.000 | |
051 | Membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sektor Industri | 162.288.000 | |
A | Pengelolaan LSP P1 BDI Surabaya | 45.410.000 | |
B | Temu Teknis Industri | 58.356.000 | |
C | Sistem Informasi Diklat | 58.522.000 | |
052 | Membentuk Tempat Uji Kompetensi (TUK) Sektor Industri | 55.820.000 | |
A | Pengelolaan TUK Bidang Garmen | 27.910.000 | |
B | Pengelolaan TUK Bidang Elektronika | 27.910.000 | |
Layanan Internal (Overhead) | |||
1830.951 | [Base Line] | 1.604.345.000 | |
Dokumen Perencanaan dan Evaluasi serta Manajemen Kinerja | |||
1830.951.001 | bagi Pelaksanaan Fungsi Non Pendidikan | 604.345.000 | |
051 | Menyusun Dokumen Perencanaan | 247.362.000 | |
A | Penyusunan Renkin, Tapkin dan Rencana Aksi | 12.334.000 | |
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU | |
B | Penyusunan RKAKL | 63.862.000 | |
C | Review Renstra BDI Surabaya | 21.534.000 | |
D | Pengembangan dan Kerjasama Diklat | 56.644.000 | |
E | Promosi Diklat | 92.988.000 | |
Menyusun Laporan Monitoring dan Evaluasi Program dan | |||
052 | Kegiatan | 59.778.000 | |
A | Penyusunan Laporan Kinerja | 6.410.000 | |
B | Monitoring dan Evaluasi Diklat | 53.368.000 | |
053 | Menyusun Administrasi BMN dan Tata Kelola Arsip | 48.004.000 | |
A | Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) | 37.044.000 | |
B | Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) BDI Surabaya | 10.960.000 | |
Menyelenggarakan Administrasi Kepegawaian dan Manajemen | |||
054 | Kinerja | 249.201.000 | |
A | Pengelolaan Administrasi Instansi | 13.080.000 | |
B | Pengelolaan SPIP | 13.080.000 | |
C | Pengelolaan Kehumasan dan Pelayanan Publik | 39.412.000 | |
D | Sistem Manajemen Mutu ISO | 92.360.000 | |
E | Penerapan Budaya Kerja | 23.834.000 | |
F | Rapat Konsultasi Pimpinan | 52.360.000 | |
G | Pengelolaan ZI menuju WBK dan WBMM | 15.075.000 | |
1830.951.003 | Gedung/Bangunan Pelatihan Berbasis Kompetensi | 325.000.000 | |
Membangun/Merenovasi Gedung/Bangunan Teaching | |||
055 | Factory/Workshop Industri | 325.000.000 | |
A | Renovasi/Desain Interior Gedung D | 325.000.000 | |
1830.951.004 | Peralatan dan Fasilitas Pelatihan Berbasis Kompetensi | 675.000.000 | |
Menyediakan Peralatan dan Fasilitas Teaching Factory/Workshop | |||
054 | Industri | 675.000.000 | |
A | Diklat Garmen | 275.000.000 | |
B | Diklat Elektronika | 250.000.000 | |
C | Peralatan dan Fasilitas Workshop Industri | 150.000.000 | |
Layanan Pendidikan dan Pelatihan | |||
1830.966 | [Base Line] | 765.625.000 | |
1830.966.003 | Widyaiswara dan Instruktur yang Kompeten | 765.625.000 | |
Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan bagi Widyaiswara dan | |||
051 | Instruktur | 765.625.000 | |
A | Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara (5 Orang) | 50.000.000 | |
B | Rapat Kerja dan Team Building (35 Orang) | 250.000.000 | |
C | Magang Widyaiswara BDI Surabaya (8 Orang) | 52.191.000 | |
D | Pengiriman Peserta Diklat & Undangan Lainnya (35 Orang) | 413.434.000 | |
Layanan Perkantoran | |||
1830.994 | [Base Line] | 5.271.544.000 | |
1830.994.001 | Pembayaran Gaji dan Tunjangan | 2.765.778.000 | |
001 | Membayarkan Gaji dan Tunjangan Pegawai | 2.765.778.000 | |
A | Pembayaran Gaji dan Tunjangan | 2.765.778.000 | |
1830.994.002 | Terselenggaranya Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran | 2.505.766.000 | |
Menyelenggarakan Layanan Operasional dan Pemeliharaan | |||
002 | Perkantoran | 2.505.766.000 | |
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU |
A | Operasional Kegiatan Perkantoran | 1.193.340.000 |
B | Perawatan gedung dan asrama | 420.163.000 |
C | Perawatan Asrama | 68.830.000 |
D | Perawatan Peralatan dan Mesin | 260.030.000 |
E | Pengelolaan Energi (Listrik, Telepon dan PAM) | 467.796.000 |
F | Operasional Kegiatan Pimpinan | 95.607.000 |
2.4 Dokumen Perjanjian Kinerja
Berikut ini adalah perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Industri Surabaya dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian pada tanggal 13 Januari 2018 (sebagaimana Lampiran 1):
Tabel 2.10 Perjanjian Kinerja Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2018
No. | Sasaran Program/Kegiatan | Indikator Kinerja Utama | Target | Satuan |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | ||||
Perspektif Pemangku Kepentingan | ||||
1 | Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri | Jumlah SDM industri yang terserap di dunia kerja | 5000 | Orang |
Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi | 5000 | Orang | ||
Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi, dan penempatan pada perusahaan industri atau dikenal dengan sistem 3 in 1 | 3800 | Orang | ||
Perspektif Proses Internal | ||||
1 | Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi | Sarana dan prasarana pelatihan industri berbasis kompetensi | 2 | Unit |
Penguatan Kelembagaan Pelatihan industri berbasis kompetensi | 1 | Unit | ||
2 | Infrastruktur Kompetensi | Fasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri | 3 | Unit |
Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri | 1 | Unit |
Jumlah Anggaran Peningkatan Kualitas SDM Industri : Rp. 30.775.622.000,-
(Tiga Puluh Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Enam Ratus Dua puluh Dua Ribu Rupiah)
Kepala Pusdiklat Industri ttd
Drs. Mujiyono, MM
Surabaya, 13 Januari 2018 Kepala BDI Surabaya
ttd Mohadi, S.Sos, MM
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Hasil pencapaian kinerja yang dilakukan Balai Diklat Industri Surabaya berdasarkan Penetapan Kinerja adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2018
PENGUKURAN KINERJA
(Per 13 Januari 2019)
No. | Sasaran Program/ Kegiatan | Indikator Kinerja Utama | 2018 | Satuan | ||
TARGET | REALISASI | CAPAIAN | ||||
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | ||||||
Perspektif Pemangku Kepentingan | ||||||
1 | Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri | Jumlah SDM industri yang terserap di dunia kerja | 5000 | 5311 | 106,22 | Orang |
Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi | 5000 | 5311 | 106,22 | Orang | ||
Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi, dan penempatan pada perusahaan industri atau dikenal dengan sistem 3 in 1 | 3800 | 4759 | 125,24 | Orang | ||
Perspektif Proses Internal | ||||||
1 | Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi | Sarana dan prasarana pelatihan industri berbasis kompetensi | 2 | 2 | 100,00 | Unit |
Penguatan Kelembagaan Pelatihan industri berbasis kompetensi | 1 | 1 | 100,00 | Unit | ||
2 | Infrastruktur Kompetensi | Fasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri | 3 | 3 | 100,00 | Unit |
Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri | 1 | 1 | 100,00 | Unit |
JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2018 : Rp. 30,275,622,00 JUMLAH REALISASI ANGGARAN TAHUN : Rp.29,870,115,049,-
Sebagaimana telah diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2018, kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Balai Diklat Industri Surabaya tahun 2018 mencakup 1 (satu) sasaran strategis dalam perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder) yang diukur melalui 3 (tiga) indikator kinerja utama (IKU), 2 (dua) sasaran
strategis dalam perspektif Proses Internal yang diukur melalui 4 (empat) indikator kinerja utama (IKU). Berikut pembahasan capaian kinerja per sasaran strategis:
1. Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri
Sasaran strategis ini diukur melalui indikator kinerja utama:
a. Jumlah SDM industri yang terserap di dunia kerja dengan target tahun 2018 sebesar
5.000 orang.
Jumlah SDM industri yang terserap di dunia kerja diukur melalui penghitungan jumlah alumni diklat yang dilaksanakan di BDI Surabaya.
b. Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi dengan target tahun 2018 sebesar 5.000 orang.
Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi diukur melalui penghitungan jumlah peserta diklat yang dilaksanakan di BDI Surabaya.
c. Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi, dan penempatan pada perusahaan industri atau dikenal dengan sistem 3 in 1 dengan target tahun 2018 sebesar 3.800 orang.
Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi, dan penempatan pada perusahaan industri atau dikenal dengan sistem 3 in 1 diukur melalui penghitungan jumlah peserta diklat yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti uji kompetensi diklat yang dilaksanakan oleh BDI Surabaya.
Kegiatan Diklat 3 in 1 yang dilaksanakan oleh BDI Surabaya tahun 2018 adalah diklat garmen dan elektronika. Adapun tujuan dan manfaat mengadakan diklat adalah Peserta diklat memiliki keterampilan dan pengetahuan, serta bekerja di industri. Kendala dari pelaksanaan diklat ini adalah Evaluasi penempatan peserta masih belum dapat dilakukan secara berkesinambungan. Namun kegiatan ini perlu dilaksanakan terus untuk mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan daya saing industri.
Penyelenggaraan Pelatihan Industri Berbasis Spesialisasi Dan Kompetensi meliputi : Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya sebanyak 22 Angkatan; Diklat Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan sebanyak 25 Angkatan; Diklat 3 in 1 Elektronika kerjasama dengan PT YEMI sebanyak 12 Angkatan; Diklat 3 in 1 Elektronika kerjasama dengan PT ETA sebanyak 1 Angkatan; Diklat Garmen/TPT Tk Manajemen Supervisi sebanyak 10 angkatan.
Tabel. 3.1.1. Target dan Realisasi Tahun 2018 Sasaran Strategis Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri
No. | Sasaran Program/Kegi atan | Indikator Kinerja Utama | 2018 | Satuan | ||
TARGET | REALISASI | CAPAIAN | ||||
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | ||||||
Perspektif Pemangku Kepentingan | ||||||
1 | Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri | Jumlah SDM industri yang terserap di dunia kerja | 5.000 | 5.311 | 106,22 | Orang |
Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi | 5.000 | 5.311 | 106,22 | Orang | ||
Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi, dan penempatan pada perusahaan industri atau dikenal dengan sistem 3 in 1 | 3.800 | 4.759 | 125,24 | Orang |
Sumber: BDI Surabaya
Tabel. 3.1.2. Capaian Sasaran Strategis Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri 2015 - 2018
NO | SASARAN STRATEGIS | IKU | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | SATUAN |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | |||||||
Perspektif Pemangku Kepentingan | |||||||
Meningkatk an daya saing Sumber Daya | Jumlah SDM industri yang terserap di dunia kerja | 97,86 | 84,20 | 101,20 | 106,22 | Persen | |
1 | Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi | 97,86 | 84,20 | 101,20 | 106,22 | Persen | |
Jumlah calon tenaga kerja | |||||||
Manusia | yang bersertifikat | ||||||
(SDM) | kompetensi Diklat melalui | ||||||
Industri | sistem pelatihan, sertifikasi, | 63,94 | 103,68 | 108,96 | 125,24 | Persen | |
dan penempatan pada | |||||||
perusahaan industri atau | |||||||
dikenal dengan sistem 3 in 1 |
Sumber: BDI Surabaya
Tabel. 3.1.3. Realisasi Sasaran Strategis Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri 2015 – 2018
NO | SASARAN STRATEGIS | IKU | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | SATUAN |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | |||||||
Perspektif Pemangku Kepentingan | |||||||
Jumlah SDM industri yang | Orang | ||||||
1 | Meningkatka n daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri | terserap di dunia kerja | 1.233 | 3.554 | 3.036 | 5.311 | |
Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi | 1.233 | 3.554 | 3.036 | 5.311 | Orang | ||
Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi, dan penempatan pada | 860 | 1.409 | 2.506 | 4.759 | Orang | ||
perusahaan industri atau | |||||||
dikenal dengan sistem 3 in 1 |
Sumber: BDI Surabaya
REKAP PENYELENGARAAN DIKLAT PADA PUSDIKLAT INDUSTRI DAN SATKER TAHUN ANGGARAN 2018
Update : 29 September 2018
No. | Nama Diklat | Lokasi Pelaksana an | Waktu Pelaksanaan | Jumlah Peserta (Orang) | Jumlah Peserta Uji Kompet ensi | Jumlah Peserta Lulus Uji Kompetensi | Penempatan | Kota Pelaksanaan Diklat | Jenis Diklat | |
Jumlah (Orang) | Perusahaan | |||||||||
Balai Diklat Industri Surabaya | ||||||||||
1 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 1 | BDI Surabaya | 08 s.d. 25 Januari 2018 (18 hari kalender) | 75 | 75 | 74 | 75 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
2 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 2 | BDI Surabaya | 26 Januari s.d. 12 Februari 2018 (18 hari kalender) | 74 | 74 | 73 | 74 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
3 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 3 | BDI Surabaya | 2 s.d.19 Februari 2018 (18 hari kalender) | 78 | 78 | 78 | 78 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
4 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 4 | BDI Surabaya | 16 Februari s.d. 05 Maret 2018 (18 hari kalender) | 77 | 77 | 77 | 77 | PT. Pan Brothers Sragen | Surabaya | 3 in 1 |
5 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 5 | BDI Surabaya | 23 Februari s.d. 12 Maret 2018 (18 hari kalender) | 74 | 74 | 73 | 74 | PT. Prima Sejati Sejahtera | Surabaya | 3 in 1 |
6 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 6 | BDI Surabaya | 09 s.d. 26 Maret 2018 (18 hari kalender) | 72 | 72 | 72 | 72 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
7 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 7 | BDI Surabaya | 16 Maret s.d. 02 April 2018 (18 hari kalender) | 62 | 62 | 62 | 62 | PT.Tupai Adyamas | Surabaya | 3 in 1 |
8 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 8 | BDI Surabaya | 30 Maret s.d. 16 April 2018 (18 hari kalender) | 61 | 61 | 61 | 61 | PT. Pan Brothers Tbk Boyolali | Surabaya | 3 in 1 |
9 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 9 | BDI Surabaya | 6 April s.d. 23 April 2018 (18 hari kalender) | 80 | 80 | 80 | 80 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
10 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 10 | BDI Surabaya | 20 April s.d. 07 Mei 2018 (18 hari kalender) | 80 | 80 | 80 | 80 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
No. | Nama Diklat | Lokasi Pelaksana an | Waktu Pelaksanaan | Jumlah Peserta (Orang) | Jumlah Peserta Uji Kompet ensi | Jumlah Peserta Lulus Uji Kompetensi | Penempatan | Kota Pelaksanaan Diklat | Jenis Diklat | |
Jumlah (Orang) | Perusahaan | |||||||||
11 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 11 | BDI Surabaya | 27 April s.d. 14 Mei 2018 (18 hari kalender) | 79 | 79 | 79 | 79 | PT.Tupai Adyamas | Surabaya | 3 in 1 |
12 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 12 | BDI Surabaya | 11 Mei s.d. 28 Mei 2018 (18 hari kalender) | 79 | 79 | 79 | 79 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
13 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 13 | BDI Surabaya | 18 Mei s.d. 04 Juni 2018 (18 hari kalender) | 78 | 78 | 78 | 78 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
14 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 14 | BDI Surabaya | 29 Juni s.d. 16 Juli 2018 (18 hari kalender) | 77 | 77 | 77 | 77 | PT. Pan Brothers Sragen | Surabaya | 3 in 1 |
15 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 15 | BDI Surabaya | 06 Juli s.d. 23 Juli 2018 (18 hari kalender) | 80 | 80 | 80 | 80 | PT. Prospecta Garmindo | Surabaya | 3 in 1 |
16 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 16 | BDI Surabaya | 20 Juli s.d. 06 Agustus 2018 (18 hari kalender) | 80 | 80 | 80 | 80 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
17 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 17 | BDI Surabaya | 27 Juli s.d. 13 Agustus 2018 (18 hari kalender) | 79 | 79 | 79 | 79 | PT. Laspo Garmen | Surabaya | 3 in 1 |
18 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 18 | BDI Surabaya | 24 Agustus s.d. 10 September 2018 (18 hari kalender) | 79 | 79 | 79 | 79 | PT. Pan Brothers Sragen | Surabaya | 3 in 1 |
19 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 19 | BDI Surabaya | 7 September s.d. 24 September 2018 (18 hari kalender) | 77 | 77 | 77 | 77 | PT. Sri Tex Solo | Surabaya | 3 in 1 |
20 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 20 | BDI Surabaya | 14 September s.d. 1 Oktober 2018 (18 hari kalender) | 69 | 69 | 69 | 69 | PT. Prospecta Garmindo | Surabaya | 3 in 1 |
21 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 21 | BDI Surabaya | 28 September s.d. 15 Oktober 2018 (18 hari kalender) | 78 | 78 | 76 | 78 | PT. Laspo | Surabaya | 3 in 1 |
22 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di BDI Surabaya Angkatan 22 | BDI Surabaya | 5 s.d. 22 Oktober 2018 (18 hari kalender) | 78 | 78 | 77 | 78 | - PT Sri Tex Solo 15 - PT Pan Brothers 63 | Surabaya | 3 in 1 |
23 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 1 | Solo | 10 s.d. 30 Januari 2018 (18 hari) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
No. | Nama Diklat | Lokasi Pelaksana an | Waktu Pelaksanaan | Jumlah Peserta (Orang) | Jumlah Peserta Uji Kompet ensi | Jumlah Peserta Lulus Uji Kompetensi | Penempatan | Kota Pelaksanaan Diklat | Jenis Diklat | |
Jumlah (Orang) | Perusahaan | |||||||||
24 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 2 | Solo | 31 Januari s.d. 21 Februari 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 98 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
25 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 3 | Solo | 22 Februari s.d. 14 Maret 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 91 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
26 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 4 | Solo | 28 Maret s.d. 19 April 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
27 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 5 | Solo | 23 April s.d. 14 Mei 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 78 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
28 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 6 | Solo | 04 s.d. 25 Mei 2018 (18 hari) | 100 | 100 | 96 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
29 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 7 | Solo | 15 Mei s.d. 04 Juni 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 96 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
30 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 8 | Solo | 18 Mei s.d. 06 Juni 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
31 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 9 | Solo | 21 Mei s.d. 9 Juni 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
32 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 10 | Boyolali | 2 Juli s.d. 21 Juli 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Cahaya Global Aparel Boyolali | Boyolali | 3 in 1 |
33 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 11 | Solo | 3 Juli s.d. 23 Juli 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
34 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 12 | Semarang | 5 Juli s.d. 25 Juli 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Bina Busana Internusa Semarang | Semarang | 3 in 1 |
35 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 13 | Solo | 16 Juli s.d. 4 Agustus 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
36 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 14 | Solo | 27 Juli s.d. 16 Agustus 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
37 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 15 | Boyolali | 30 Juli s.d. 20 Agustus 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Cahaya Global Aparel Boyolali | Boyolali | 3 in 1 |
No. | Nama Diklat | Lokasi Pelaksana an | Waktu Pelaksanaan | Jumlah Peserta (Orang) | Jumlah Peserta Uji Kompet ensi | Jumlah Peserta Lulus Uji Kompetensi | Penempatan | Kota Pelaksanaan Diklat | Jenis Diklat | |
Jumlah (Orang) | Perusahaan | |||||||||
38 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 16 | Solo | 4 Agustus s.d. 27 Agustus 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
39 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 17 | Solo | 16 Agustus s.d. 7 September 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
40 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 18 | Boyolali | 20 Agustus.d. 10 September 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Cahaya Global Aparel Boyolali | Boyolali | 3 in 1 |
41 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 19 | Solo | 10 September.d. 1 oktober 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
42 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 20 | Boyolali | 25 September s.d. 15 oktober 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT Esco Smart Garmen Indonesia | Boyolali | 3 in 1 |
43 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 21 | Solo | 8 Oktober s.d. 27 Oktober 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
44 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 22 | Boyolali | 15 Oktober s.d. 3 November 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT Esco Smart Garmen Indonesia | Boyolali | 3 in 1 |
45 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 23 | Boyolali | 24 Oktober s.d. 13 November 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Cahaya Global Aparel Boyolali | Boyolali | 3 in 1 |
46 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 24 | Sukoharjo | 25 Oktober s.d. 14 November 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT Jaya Perkasa Garmen | Sukoharjo | 3 in 1 |
47 | Diklat 3 in 1 Garmen/TPT di Perusahaan Angkatan 25 | Solo | 29 Oktober s.d. 17 November 2018 (18 hari ) | 100 | 100 | 100 | 100 | PT. Sri Tex Solo | Solo | 3 in 1 |
48 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 1 | PT. SRI REJEKI ISMAN TEXTILE (SRITEX) | 27 Februari s.d 7 Maret 2018 (8 hari) | 50 | 50 | - PT. RAMAGLORIA SAKTI TEKSTIL INDUSTRI : 20 orang - PT. EXCELLENCE QUALITIES YARN : 30 Orang -Jl. Randupitu-Gunung Gangsir, Cangkringmalang, Beji, Pasuruan -Sumokembangsri Balong Bendo Sidoarjo | Diklat Supervisi | |||
49 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 2 | PT. Sri Tex Solo | 8 s.d 16 Maret 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Sri Tex Solo Jl. KH. Samanhudi No.88, Kel.Jetis, Kec. Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia | Diklat Supervisi |
No. | Nama Diklat | Lokasi Pelaksana an | Waktu Pelaksanaan | Jumlah Peserta (Orang) | Jumlah Peserta Uji Kompet ensi | Jumlah Peserta Lulus Uji Kompetensi | Penempatan | Kota Pelaksanaan Diklat | Jenis Diklat | |
Jumlah (Orang) | Perusahaan | |||||||||
50 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 3 | PT. Sandang Asia Maju Abadi | 20 Maret s.d 28 Maret 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Sandang Asia Maju Abadi Jl. Tugu Industri I No. 8, Kelurahan Randugarut, Kecamatan Tugu, Randu Garut, Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah 50153 | Diklat Supervisi | |||
51 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 4 | PT. Sri Tex Solo | 28 Maret s.d 6 April 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Sri Tex Solo Jl. KH. Samanhudi No.88, Kel.Jetis, Kec. Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia | Diklat Supervisi | |||
52 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 5 | PT. Sri Tex Solo | 12 s.d 21 April 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Sri Tex Solo Jl. KH. Samanhudi No.88, Kel.Jetis, Kec. Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia | Diklat Supervisi | |||
53 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 6 | PT. Trisula Textile Industries | 9 s.d 17 Mei 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Trisula Textile Industries Jalan Mahar Martanegara No.170, Cigugur Tengah, Cimahi Tengah, Baros, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40522 | Diklat Supervisi | |||
54 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 7 | PT. Trisula Textile Industries | 28 Mei s.d. 5 Juni 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Trisula Textile Industries Jalan Mahar Martanegara No.170, Cigugur Tengah, Cimahi Tengah, Baros, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40522 | Diklat Supervisi | |||
55 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 8 | PT. Sri Tex Solo | 23 Juli s.d. 31 Juli 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Sri Tex Solo Jl. KH. Samanhudi No.88, Kel.Jetis, Kec. Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia | Diklat Supervisi | |||
56 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 9 | PT. Sri Rejeki Isman, Tbk | 27 Agustus s.d. 4 September 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Sri Tex Solo Jl. KH. Samanhudi No.88, Kel.Jetis, Kec. Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia | Diklat Supervisi | |||
57 | Diklat Garmen Tk Manajemen Supervisi Angkatan 10 | PT. Sri Tex Solo | 29 Oktober s.d. 6 September 2018 (8 hari) | 50 | 50 | PT. Sri Tex Solo Jl. KH. Samanhudi No.88, Kel.Jetis, Kec. Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia | Diklat Supervisi | |||
58 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 1 | BDI Surabaya | 15 s.d. 26 Januari 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 49 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
59 | Diklat 3 in 1 Elektronika | BDI | 29 Januari s.d. 9 Februari | 49 | 49 | 49 | 49 | PT. Yamaha Electronics | Surabaya | 3 in 1 |
No. | Nama Diklat | Lokasi Pelaksana an | Waktu Pelaksanaan | Jumlah Peserta (Orang) | Jumlah Peserta Uji Kompet ensi | Jumlah Peserta Lulus Uji Kompetensi | Penempatan | Kota Pelaksanaan Diklat | Jenis Diklat | |
Jumlah (Orang) | Perusahaan | |||||||||
Angkatan 2 | Surabaya | 2018 (12 hari kalender) | Manufacturing Indonesia | |||||||
60 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 3 | BDI Surabaya | 12 s.d. 23 Februari 2018 (12 hari kalender) | 49 | 49 | 49 | 49 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
61 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 4 | BDI Surabaya | 26 Februari s.d. 9 Maret 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 50 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
62 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 5 | BDI Surabaya | 20 s.d. 31 Maret 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 50 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
63 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 6 | BDI Surabaya | 02 April s.d. 13 April 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 49 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
64 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 7 | BDI Surabaya | 16 s.d. 27 April 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 50 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
65 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 8 | BDI Surabaya | 3 Mei s.d. 14 Mei 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 49 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
66 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 9 | BDI Surabaya | 28 Mei s.d. 08 Juni 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 48 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
67 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 10 | BDI Surabaya | 02 Juli s.d. 13 Juli 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 50 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
68 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 11 | BDI Surabaya | 16 Juli s.d. 27 Juli 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 50 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
69 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 12 | BDI Surabaya | 28 Juli s.d. 6 Agustus 2018 (12 hari kalender) | 50 | 50 | 50 | 50 | PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia | Surabaya | 3 in 1 |
70 | Diklat 3 in 1 Elektronika Angkatan 13 | BDI Surabaya | 25 Agustus s.d. 15 September 2018 (12 hari kalender) | 47 | 47 | 47 | 47 | PT. ETA | Surabaya | 3 in 1 |
TOTAL | 5.311 | 4.811 | 4.759 | 5.311 |
2. Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi
Sasaran strategis ini diukur melalui indikator kinerja utama:
a. Sarana dan prasarana pelatihan industri berbasis kompetensi dengan target tahun 2018 sebesar 2 unit.
Sarana dan prasarana pelatihan industri berbasis kompetensi diukur melalui penghitungan jumlah sarana dan prasarana pelatihan industri yang dimiliki oleh BDI Surabaya.
Pada Tahun 2018, jumlah sarana dan prasana yang dimiliki oleh BDI Surabaya sejumlah 2 unit yaitu workshop diklat garmen dan workshop diklat elektronika. Adapun Kapasitas workshop diklat garmen sebanyak 160 mesin jahit, 4 mesin obras, 2 mesin pelubang dan pemasang kancing. Sedangkan workshop Elektronika memiliki kapasitas 50 orang dengan peralatan asemmbly dan soldering sesuai dengan layout industri.
b. Penguatan Kelembagaan Pelatihan industri berbasis kompetensi dengan target tahun 2018 sebesar 1 unit.
Penguatan Kelembagaan Pelatihan industri berbasis kompetensi diukur melalui penghitungan telah terakreditasinya BDI Surabaya dalam melaksanakan ISO 9000:2015.
Pada bulan Agustus 2018, BDI Surabaya telah dilakukan audit eksternal ISO 9000:2015 oleh TUV Rheiland dan hasil audit menyatakan bahwa BDI Surabaya telah layak mendapat sertifikat ISO 9000:2015.
Tabel. 3.2.1. Target dan Realisasi Tahun 2018 Sasaran Strategis Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi
No. | Sasaran Program/Kegiatan | Indikator Kinerja Utama | 2018 | Satuan | ||
TARGET | REALISASI | CAPAIAN | ||||
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | ||||||
Perspektif Proses Internal | ||||||
1 | Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi | Sarana dan prasarana pelatihan industri berbasis kompetensi | 2 | 2 | 100,00 | Unit |
Penguatan Kelembagaan Pelatihan industri berbasis kompetensi | 1 | 1 | 100,00 | Unit |
Sumber: BDI Surabaya
Tabel. 3.2.2. Capaian Sasaran Strategis Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi
2015 – 2018
NO | SASARAN STRATEGIS | IKU | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | SATUAN |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | |||||||
Perspektif Proses Internal | |||||||
1 | Pelatihan | Sarana dan prasarana | |||||
Industri | pelatihan industri | 100 | 100 | 100 | 100 | Persen | |
Berbasis | berbasis kompetensi | ||||||
Kompetensi | Penguatan Kelembagaan | ||||||
Pelatihan industri | 100 | 100 | 100 | 100 | Persen | ||
berbasis kompetensi |
Sumber: BDI Surabaya
Tabel. 3.2.3. Realisasi Sasaran Strategis Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi
2015 – 2018
NO | SASARAN STRATEGIS | IKU | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | SATUAN |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | |||||||
Perspektif Proses Internal | |||||||
1 | Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi | Sarana dan prasarana pelatihan industri | 2 | 2 | 2 | 2 | Unit |
berbasis kompetensi | |||||||
Penguatan | |||||||
Kelembagaan Pelatihan industri berbasis | 1 | 1 | 1 | 1 | Unit | ||
kompetensi |
Sumber: BDI Surabaya
3. Infrastruktur Kompetensi
Sasaran strategis ini diukur melalui indikator kinerja utama:
a. Fasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri dengan target tahun 2018 sebesar 3 unit.
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri diukur melalui penghitungan jumlah LSP dan TUK yang telah dimiliki oleh BDI Surabaya.
Dalam rangka melaksanakan program Pemerintah di bidang industri perlu dipersiapkan tenaga kerja industri yang memiliki sertifikasi kompetensi di bidang elektronika. Pada Tahun 2016, BDI Surabaya membentuk Tempat Uji Kompetensi sektor Elektronika berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Diklat Industri Surabaya Nomor 605.1/SJ.IND.6.22/4/2016 tanggal 15 April 2016 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Personalia Tempat Uji Kompetensi Bidang Elektronika BDI Surabaya. Untuk dapat dijadikan sebagai TUK, BDI telah melengkapi sarana prasaranya hingga
mampu merepresentasikan kondisi tempat kerja yang sesungguhnya. Saat ini, BDI Surabaya telah memiliki 1 unit LSP (LSP P1 BDI Surabaya) dan 2 unit TUK (TUK Bidang Garmen dan TUK Bidang Elektronika).
b. Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri dengan target tahun 2018 sebesar 1 unit.
Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri diukur melalui penghitungan jumlah kelompok inkubator bisnis yang telah terbentuk selama 1 tahun .
Untuk tahun 2018, Inkubator bisnis yang terbentuk adalah bidang Telematika. Diklat Inkubator dilaksanakan selama 5 bulan di Telkom Professional Certification Center, Bandung dengan jumlah peserta inkubasi sebanyak 20 orang. Untuk Tahun 2017, inkubator bisnis yang dilaksanakan adalah inkubator bidang garmen yang dilaksanakan di Blitar dengan jumlah peserta 20 orang.
Tabel. 3.3.1. Target dan Realisasi Tahun 2018 Sasaran Strategis Infrastruktur Kompetensi
No. | Sasaran Program/ Kegiatan | Indikator Kinerja Utama | 2018 | Satuan | ||
TARGET | REALISASI | CAPAIAN | ||||
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | ||||||
Perspektif Proses Internal | ||||||
2 | Infrastruktur Kompetensi | Fasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri | 3 | 3 | 100,00 | Unit |
Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri | 1 | 1 | 100,00 | Unit |
Sumber: BDI Surabaya
Tabel. 3.3.2. Capaian Sasaran Strategis Infrastruktur Kompetensi 2015 – 2018
NO | SASARAN STRATEGIS | IKU | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | SATUAN |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | |||||||
Perspektif Proses Internal | |||||||
2 | Infrastruktur Kompetensi | Fasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri | 100 | 100 | 100 | 100 | Persen |
Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri | - | - | 100 | 100 | Persen |
Sumber: BDI Surabaya
Tabel. 3.3.3. Realisasi Sasaran Strategis Infrastruktur Kompetensi 2015 – 2018
NO | SASARAN STRATEGIS | IKU | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | SATUAN |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | |||||||
Perspektif Proses Internal | |||||||
2 | Infrastruktur Kompetensi | Fasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri | 2 | 3 | 3 | 3 | Unit |
Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri | - | - | 1 | 1 | Unit |
Sumber: BDI Surabaya
Untuk capaian target indikator tujuan BDI Surabaya yang harus tercapai pada akhir periode 2015 – 2019, secara periode tahunan dapat diukur sebagaimana table berikut.
Tabel. 3.3.4. Realisasi Indikator Kinerja Tujuan
Tujuan | Indikator Tujuan | Target Akhir periode 2015-2019 | Satuan | REALISASI | |||
2015 | 2016 | 2017 | 2018 | ||||
“Menjadi role | Jumlah SDM industri | 90,00 | Persen | 97,86 | 84,20 | 101,20 | 106,22 |
model | yang terserap di dunia | ||||||
pendidikan | kerja | ||||||
vokasi | Jumlah calon tenaga | 80,00 | Persen | 63,94 | 103,68 | 108,96 | 125,24 |
industri dan | kerja yang bersertifikat | ||||||
pelatihan | kompetensi Diklat | ||||||
industri | melalui sistem | ||||||
berbasis | pelatihan, sertifikasi, | ||||||
kompetensi | dan penempatan pada | ||||||
yang | perusahaan industri | ||||||
menghasilkan | atau dikenal dengan | ||||||
SDM Industri | sistem 3 in 1 | ||||||
yang | |||||||
kompeten | |||||||
dan berdaya | |||||||
saing”. |
Sumber: BDI Surabaya
3.2 Realisasi Anggaran
Pada awal tahun 2018, Balai Diklat Industri Surabaya mengelola anggaran sebesar Rp 30.775.622.000,- berupa kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri, sebagaimana tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Namun, pada bulan Desember tahun 2018 terkena revisi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,00 untuk penambahan gaji di Kementerian Pusat sehingga pada tanggal 14 Desember 2018 terbitlah DIPA baru dengan anggaran sejumlah Rp. 30.275.622.000,-. Dan sampai Desember 2018 Balai Diklat Industri Surabaya telah merealisasikan anggaran sebesar Rp 29.870.115.049,- (98.66%). Realisasi ini naik 1.04% dari realisasi anggaran tahun 2017.
Tabel 3.2.1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Indikator Kinerja Sasaran Strategis
No. | Sasaran Program/Kegiatan | Indikator Kinerja Utama | ANGGARAN | REALISASI ANGGARAN | % |
Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian | |||||
Perspektif Pemangku Kepentingan | |||||
1 | Meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Industri | Jumlah SDM industri yang terserap di dunia kerja | 22.596.000.000 | 22.484.126.440 | 99,5 |
Jumlah tenaga kerja industri yang tersertifikasi | 22.596.000.000 | 22.484.126.440 | 99,5 | ||
Jumlah calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi Diklat melalui sistem pelatihan, sertifikasi, dan penempatan pada perusahaan industri atau dikenal dengan sistem 3 in 1 | 22.596.000.000 | 22.484.126.440 | 99,5 | ||
Perspektif Proses Internal | |||||
1 | Pelatihan Industri Berbasis | Sarana dan prasarana pelatihan industri berbasis kompetensi | 675.000.000 | 668.257.000 | 99,0 |
Kompetensi | Penguatan Kelembagaan Pelatihan industri berbasis kompetensi | 130.708.000 | 129.816.000 | 99,3 | |
2 | Infrastruktur Kompetensi | Fasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang industri | 92.460.000 | 86.200.000 | 93,2 |
Inkubator bisnis yang dibentuk untuk pembentukan wirausaha industri | 320000000 | 312640740 | 97,7 |
Tabel 3.2.2. Rincian Anggaran Belanja Balai Diklat Industri Surabaya 2018 (E-Monitoring Final)
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU | REALISASI | SISA | ||
TOTAL | % | |||||
Program Pengembangan SDM Industri dan | ||||||
1 | Dukungan Manajemen Kementerian | 30.275.622.000 | 29.870.115.049 | 98,66 | 405.506.951 | |
Perindustrian | ||||||
1830 | Peningkatan Kualitas Sdm Industri | 30.275.622.000 | 29.870.115.049 | 98,66 | 405.506.951 | |
1.830. | Tenaga Kerja Industri Kompeten Lulusan Diklat | 22.596.000.000 | 22.484.126.440 | 99,5 | 111.873.560 | |
001 | Sistem 3 In 1 (pelatihan, Sertifikasi, Dan | |||||
Penempatan) | ||||||
1 | Tenaga Kerja Industri Kompeten Lulusan Diklat | 22.596.000.000 | 22.484.126.440 | 99,5 | 111.873.560 | |
Sistem 3 In 1 (pelatihan, Sertifikasi, Dan | ||||||
Kompetensi) | ||||||
51 | Menyelenggarakan Diklat Sistem 3 In 1 Bagi | 20.033.465.000 | 19.930.567.790 | 99,49 | 102.897.210 | |
Calon Tenaga Kerja Industri Tpt (tekstil Dan | ||||||
Produk Tekstil) | ||||||
A | Tahap Persiapan (rekrutmen) Peserta Diklat | 334.410.000 | 334.272.600 | 99,96 | 137.400 | |
Garmen 22 Angkatan (@ 80 Org) | ||||||
AA | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 1 | 386.788.000 | 386.562.700 | 99,94 | 225.300 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AB | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 2 | 395.238.000 | 395.035.100 | 99,95 | 202.900 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AC | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 3 | 393.628.000 | 393.399.740 | 99,94 | 228.260 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AD | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 4 | 382.918.000 | 382.702.420 | 99,94 | 215.580 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AE | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 5 | 388.958.000 | 388.747.300 | 99,95 | 210.700 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AF | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 6 | 375.488.000 | 375.267.000 | 99,94 | 221.000 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AG | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 7 | 375.638.000 | 375.506.704 | 99,97 | 131.296 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AH | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 8 | 366.400.000 | 366.150.168 | 99,93 | 249.832 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AI | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan 9 | 382.808.000 | 382.565.084 | 99,94 | 242.916 | |
( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AJ | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 379.224.000 | 379.110.000 | 99,97 | 114.000 | |
10 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AK | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 378.104.000 | 377.911.000 | 99,95 | 193.000 | |
11 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AL | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 383.236.000 | 383.001.600 | 99,94 | 234.400 | |
12 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AM | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 384.784.000 | 384.483.200 | 99,92 | 300.800 | |
13 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AN | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 384.412.000 | 384.344.200 | 99,98 | 67.800 | |
14 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AO | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 387.714.000 | 387.529.000 | 99,95 | 185.000 | |
15 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AP | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 386.214.000 | 386.001.800 | 99,95 | 212.200 | |
16 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AQ | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 379.564.000 | 379.340.600 | 99,94 | 223.400 | |
17 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AR | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 374.916.000 | 374.669.500 | 99,93 | 246.500 | |
18 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AS | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 396.230.000 | 393.609.200 | 99,34 | 2.620.800 | |
19 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AT | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 404.034.000 | 400.911.300 | 99,23 | 3.122.700 | |
20 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AU | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 399.600.000 | 394.511.900 | 98,73 | 5.088.100 | |
21 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AV | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 397.714.000 | 392.108.200 | 98,59 | 5.605.800 | |
22 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AW | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 399.600.000 | 388.622.600 | 97,25 | 10.977.400 | |
23 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AX | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 398.814.000 | 380.001.500 | 95,28 | 18.812.500 | |
24 ( 100 Org X 18 Hr) | ||||||
AY | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Perusahaan Angkatan | 390.924.000 | 388.054.100 | 99,27 | 2.869.900 | |
25 ( 100 Org X 18 Hr) |
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU | REALISASI | SISA | ||
TOTAL | % | |||||
B | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 396.595.000 | 396.428.627 | 99,96 | 166.373 | |
1 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
C | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 397.623.000 | 397.538.962 | 99,98 | 84.038 | |
2 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
D | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 399.177.000 | 399.049.614 | 99,97 | 127.386 | |
3 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
DA | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 115.504.000 | 115.419.000 | 99,93 | 85.000 | |
Angkatan 1 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DB | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 115.204.000 | 115.082.480 | 99,89 | 121.520 | |
Angkatan 2 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DC | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 110.904.000 | 110.852.400 | 99,95 | 51.600 | |
Angkatan 3 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DD | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 111.854.000 | 111.784.000 | 99,94 | 70.000 | |
Angkatan 4 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DE | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 111.654.000 | 111.605.650 | 99,96 | 48.350 | |
Angkatan 5 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DF | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 114.514.000 | 114.338.700 | 99,85 | 175.300 | |
Angkatan 6 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DG | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 112.804.000 | 112.753.000 | 99,95 | 51.000 | |
Angkatan 7 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DH | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 114.254.000 | 114.206.000 | 99,96 | 48.000 | |
Angkatan 8 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DI | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 111.754.000 | 111.684.000 | 99,94 | 70.000 | |
Angkatan 9 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
DJ | Diklat Garmen/tpt Tk Manajemen Supervisi | 111.754.000 | 107.984.000 | 96,63 | 3.770.000 | |
Angkatan 10 (50 Org X 8 Hari) | ||||||
E | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 395.136.000 | 395.012.116 | 99,97 | 123.884 | |
4 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
F | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 394.394.000 | 394.283.549 | 99,97 | 110.451 | |
5 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
G | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 395.312.000 | 395.207.248 | 99,97 | 104.752 | |
6 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
H | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 387.438.000 | 387.284.624 | 99,96 | 153.376 | |
7 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
I | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 379.655.000 | 379.465.337 | 99,95 | 189.663 | |
8 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
J | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 398.818.000 | 398.629.219 | 99,95 | 188.781 | |
9 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
K | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 399.692.000 | 399.612.864 | 99,98 | 79.136 | |
10 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
L | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 398.754.000 | 398.468.517 | 99,93 | 285.483 | |
11 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
M | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 397.033.000 | 396.859.611 | 99,96 | 173.389 | |
12 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
N | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 396.418.000 | 396.075.800 | 99,91 | 342.200 | |
13 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
O | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 394.396.000 | 393.999.600 | 99,9 | 396.400 | |
14 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
P | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 396.379.000 | 396.201.500 | 99,96 | 177.500 | |
15 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
Q | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 398.641.000 | 398.567.984 | 99,98 | 73.016 | |
16 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
R | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 400.073.000 | 399.865.572 | 99,95 | 207.428 | |
17 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
S | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 401.290.000 | 395.266.000 | 98,5 | 6.024.000 | |
18 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
T | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 403.460.000 | 392.582.800 | 97,3 | 10.877.200 | |
19 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
U | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 405.260.000 | 394.699.600 | 97,39 | 10.560.400 | |
20 (80 Org X 18 Hari) | ||||||
V | Tahap Penempatan Peserta Diklat Garmen 22 | 163.900.000 | 157.820.000 | 96,29 | 6.080.000 | |
Angkatan (@80 Orang) | ||||||
W | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 398.262.000 | 393.938.100 | 98,91 | 4.323.900 | |
21 (80 Orang X 18 Hari) | ||||||
X | Diklat 3 In 1 Garmen/tpt Di Bdi Surabaya Angkatan | 398.201.000 | 393.582.800 | 98,84 | 4.618.200 | |
22 (80 Orang X 18 Hari) | ||||||
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU | REALISASI | SISA | ||
TOTAL | % | |||||
57 | Menyelenggarakan Diklat Sistem 3 In 1 Bagi | 2.562.535.000 | 2.553.558.650 | 99,65 | 8.976.350 | |
Calon Tenaga Kerja Industri Elektronika | ||||||
CA | Tahap Persiapan (rekrutmen) Peserta Diklat | 47.640.000 | 47.640.000 | 100 | 0 | |
Elektronika 12 Angkatan (@ 50 Org) | ||||||
CB | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 1 (50 Org X 12 | 195.986.000 | 195.931.700 | 99,97 | 54.300 | |
Hr) | ||||||
CC | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 2 (50 Org X 12 | 190.396.000 | 189.372.100 | 99,46 | 1.023.900 | |
Hr) | ||||||
CD | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 3 (50 Org X 12 | 198.381.000 | 198.319.250 | 99,97 | 61.750 | |
Hr) | ||||||
CE | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 4 (50 Org X 12 | 192.971.000 | 192.962.350 | 100 | 8.650 | |
Hr) | ||||||
CF | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 5 (50 Org X 12 | 203.355.000 | 203.313.650 | 99,98 | 41.350 | |
Hr) | ||||||
CG | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 6 (50 Org X 12 | 193.719.000 | 193.659.900 | 99,97 | 59.100 | |
Hr) | ||||||
CH | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 7 (50 Org X 12 | 202.854.000 | 202.795.900 | 99,97 | 58.100 | |
Hr) | ||||||
CI | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 8 (50 Org X 12 | 195.687.000 | 195.630.650 | 99,97 | 56.350 | |
Hr) | ||||||
CJ | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 9 (50 Org X 12 | 193.896.000 | 193.814.500 | 99,96 | 81.500 | |
Hr) | ||||||
CK | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 10 (50 Org X 12 | 197.856.000 | 197.829.650 | 99,99 | 26.350 | |
Hr) | ||||||
CL | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 11 (50 Org X 12 | 201.269.000 | 201.240.750 | 99,99 | 28.250 | |
Hr) | ||||||
CM | Diklat 3 In 1 Elektronika Angkatan 12 (50 Org X 12 | 195.069.000 | 195.040.750 | 99,99 | 28.250 | |
Hr) | ||||||
CN | Tahap Penempatan Peserta Diklat Elektronika 12 | 38.640.000 | 38.640.000 | 100 | 0 | |
Angkatan (@50 Orang) | ||||||
CO | Diklat Elektronika (50 Orang X 8 Hari) | 114.816.000 | 107.367.500 | 93,51 | 7.448.500 | |
1.830.0 | Sdm Asesor, Wirausaha, Dan Konsultan Industri | 320.000.000 | 312.640.740 | 97,7 | 7.359.260 | |
02 | ||||||
2 | Calon Wirausaha Industri Lulusan Diklat Berbasis | 320.000.000 | 312.640.740 | 97,7 | 7.359.260 | |
Kompetensi Wirausaha Industri | ||||||
51 | Menyelenggarakan Diklat Berbasis Kompetensi | 320.000.000 | 312.640.740 | 97,7 | 7.359.260 | |
Wirausaha Industri Bagi Calon Wirausaha Industri | ||||||
A | Inkubator Bisnis Bidang Telematika (20 Orang X 6 | 320.000.000 | 312.640.740 | 97,7 | 7.359.260 | |
Bulan) | ||||||
1.830.0 | Lsp (lembaga Sertifikasi Profesi) Dan Tuk (tempat | 218.108.000 | 208.520.000 | 95,6 | 9.588.000 | |
06 | Uji Kompetensi) Unit Diklat | |||||
1 | Lsp (lembaga Sertifikasi Profesi) Dan Tuk (tempat | 218.108.000 | 208.520.000 | 95,6 | 9.588.000 | |
Uji Kompetensi) Unit Diklat | ||||||
51 | Membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (lsp) | 171.058.000 | 161.520.000 | 94,42 | 9.538.000 | |
Sektor Industri | ||||||
A | Pengelolaan Lsp P1 Bdi Surabaya | 45.410.000 | 39.200.000 | 86,32 | 6.210.000 | |
B | Temu Teknis Industri | 73.748.000 | 73.420.000 | 99,56 | 328.000 | |
C | Sistem Informasi Diklat | 51.900.000 | 48.900.000 | 94,22 | 3.000.000 | |
52 | Membentuk Tempat Uji Kompetensi (tuk) Sektor | 47.050.000 | 47.000.000 | 99,89 | 50.000 | |
Industri | ||||||
A | Pengelolaan Tuk Bidang Garmen | 23.500.000 | 23.500.000 | 100 | 0 | |
B | Pengelolaan Tuk Bidang Elektronika | 23.550.000 | 23.500.000 | 99,79 | 50.000 | |
1.830.9 | Layanan Internal (overhead) | 1.654.345.000 | 1.545.658.544 | 93,43 | 108.686.456 | |
51 | ||||||
1 | Dokumen Perencanaan Dan Evaluasi Serta | 654.345.000 | 579.617.544 | 88,58 | 74.727.456 | |
Manajemen Kinerja Bagi Pelaksanaan Fungsi Non | ||||||
Pendidikan | ||||||
51 | Menyusun Dokumen Perencanaan | 320.829.000 | 287.559.044 | 89,63 | 33.269.956 | |
A | Penyusunan Renkin, Tapkin Dan Rencana Aksi | 4.850.000 | 4.350.000 | 89,69 | 500.000 | |
B | Penyusunan Rkakl | 59.136.000 | 58.082.400 | 98,22 | 1.053.600 | |
D | Pengembangan Dan Kerjasama Diklat | 54.244.000 | 49.119.000 | 90,55 | 5.125.000 | |
E | Promosi Diklat | 202.599.000 | 176.007.644 | 86,87 | 26.591.356 | |
KODE | OUTPUT / RINCIAN AKUN | PAGU | REALISASI | SISA | ||
TOTAL | % | |||||
52 | Menyusun Laporan Monitoring Dan Evaluasi | 53.696.000 | 41.092.500 | 76,53 | 12.603.500 | |
Program Dan Kegiatan | ||||||
A | Penyusunan Laporan Kinerja | 6.410.000 | 1.000.000 | 15,6 | 5.410.000 | |
B | Monitoring Dan Evaluasi Diklat | 47.286.000 | 40.092.500 | 84,79 | 7.193.500 | |
53 | Menyusun Administrasi Bmn Dan Tata Kelola | 50.000.000 | 49.700.000 | 99,4 | 300.000 | |
Arsip | ||||||
A | Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi (sai) | 42.000.000 | 41.700.000 | 99,29 | 300.000 | |
B | Pengelolaan Barang Milik Negara (bmn) Bdi | 8.000.000 | 8.000.000 | 100 | 0 | |
Surabaya | ||||||
54 | Menyelenggarakan Administrasi Kepegawaian | 229.820.000 | 201.266.000 | 87,58 | 28.554.000 | |
Dan Manajemen Kinerja | ||||||
A | Pengelolaan Administrasi Instansi | 11.900.000 | 11.900.000 | 100 | 0 | |
B | Pengelolaan Spip | 10.450.000 | 10.000.000 | 95,69 | 450.000 | |
C | Pengelolaan Kehumasan Dan Pelayanan Publik | 37.412.000 | 31.100.000 | 83,13 | 6.312.000 | |
D | Sistem Manajemen Mutu Iso | 130.708.000 | 129.816.000 | 99,32 | 892.000 | |
E | Kearsipan Bdi Surabaya | 23.350.000 | 7.750.000 | 33,19 | 15.600.000 | |
F | Pengelolaan Zi Menuju Wbk Dan Wbmm | 16.000.000 | 10.700.000 | 66,88 | 5.300.000 | |
3 | Gedung/bangunan Pelatihan Berbasis | 325.000.000 | 297.784.000 | 91,63 | 27.216.000 | |
Kompetensi | ||||||
55 | Membangun/merenovasi Gedung/bangunan | 325.000.000 | 297.784.000 | 91,63 | 27.216.000 | |
Teaching Factory/workshop Industri | ||||||
A | Renovasi/desain Interior Gedung C | 325.000.000 | 297.784.000 | 91,63 | 27.216.000 | |
4 | Peralatan Dan Fasilitas Pelatihan Berbasis | 675.000.000 | 668.257.000 | 99 | 6.743.000 | |
Kompetensi | ||||||
54 | Menyediakan Peralatan Dan Fasilitas Teaching | 675.000.000 | 668.257.000 | 99 | 6.743.000 | |
Factory/workshop Industri | ||||||
A | Diklat Garmen | 275.000.000 | 273.379.500 | 99,41 | 1.620.500 | |
B | Diklat Elektronika | 250.000.000 | 247.500.000 | 99 | 2.500.000 | |
C | Peralatan Dan Fasilitas Workshop Industri | 150.000.000 | 147.377.500 | 98,25 | 2.622.500 | |
1.830.9 | Layanan Pendidikan Dan Pelatihan | 715.625.000 | 689.938.071 | 96,41 | 25.686.929 | |
66 | ||||||
3 | Widyaiswara Dan Instruktur Yang Kompeten | 715.625.000 | 689.938.071 | 96,41 | 25.686.929 | |
51 | Melaksanakan Pendidikan Dan Pelatihan Bagi | 715.625.000 | 689.938.071 | 96,41 | 25.686.929 | |
Widyaiswara Dan Instruktur | ||||||
B | Rapat Kerja Dan Team Building (35 Orang) | 250.000.000 | 245.145.000 | 98,06 | 4.855.000 | |
C | Magang Widyaiswara Bdi Surabaya (8 Orang) | 19.422.000 | 2.000.000 | 10,3 | 17.422.000 | |
D | Pengiriman Peserta Diklat & Undangan Lainnya (35 | 446.203.000 | 442.793.071 | 99,24 | 3.409.929 | |
Orang) | ||||||
1.830.9 | Layanan Perkantoran | 4.771.544.000 | 4.629.231.254 | 97,02 | 142.312.746 | |
94 | ||||||
1 | Pembayaran Gaji Dan Tunjangan | 2.265.778.000 | 2.235.466.139 | 98,66 | 30.311.861 | |
1 | Membayarkan Gaji Dan Tunjangan Pegawai | 2.265.778.000 | 2.235.466.139 | 98,66 | 30.311.861 | |
A | Pembayaran Gaji Dan Tunjangan | 2.265.778.000 | 2.235.466.139 | 98,66 | 30.311.861 | |
2 | Terselenggaranya Operasional Dan Pemeliharaan | 2.505.766.000 | 2.393.765.115 | 95,53 | 112.000.885 | |
Perkantoran | ||||||
2 | Menyelenggarakan Layanan Operasional Dan | 2.505.766.000 | 2.393.765.115 | 95,53 | 112.000.885 | |
Pemeliharaan Perkantoran | ||||||
A | Operasional Kegiatan Perkantoran | 1.326.497.000 | 1.289.032.205 | 97,18 | 37.464.795 | |
B | Perawatan Gedung Dan Asrama | 359.613.000 | 357.871.000 | 99,52 | 1.742.000 | |
C | Perawatan Asrama | 93.760.000 | 54.195.000 | 57,8 | 39.565.000 | |
D | Perawatan Peralatan Dan Mesin | 258.100.000 | 257.521.827 | 99,78 | 578.173 | |
E | Pengelolaan Energi (listrik, Telepon Dan Pam) | 467.796.000 | 435.145.083 | 93,02 | 32.650.917 | |
T O T A L | 30.275.622.000 | 29.870.115.049 | 98,66 | 405.506.951 |
Sumber: BDI Surabaya
Tidak optimalnya tingkat penyerapan anggaran pada tahun 2018 ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Adanya revisi anggaran menyebabkan rencana kegiatan diklat tidak sesuai perencanaan dan mempengaruhi kegiatan lainnya. Selama lima tahun terakhir Balai Diklat Industri Surabaya dengan Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri mempunyai penyerapan anggaran rata-rata sebesar 97,93%.
Grafik 3.3 Penyerapan Anggaran Balai Diklat Industri Surabaya Tahun 2013-2018 (Sumber: BDI Surabaya)
BAB IV PENUTUP
Dari total pagu anggaran awal tahun sebesar Rp 30.775.662.000,- dan terkena revisi anggaran Rp 500.000.000,- menjadi sebesar Rp. Rp. 30.275.662,00 berupa kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri, hingga Triwulan IV Tahun Anggaran 2018 dari alokasi anggaran yang tersedia telah terserap sebesar 98.66% dengan capaian fisik 99,81% (data ALKI).
Secara umum, hambatan dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan di Balai Diklat Industri Surabaya bersifat teknik yang memerlukan sosialisasi, koordinasi dan komitmen bersama seluruh pegawai BDI Surabaya agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Untuk itu, diperlukan komitmen dari setiap pejabat di lingkungan Balai Diklat Industri Surabaya untuk melakukan koordinasi dan kerja sama yang lebih optimal guna pencapaian target Balai Diklat Industri Surabaya yang lebih besar. Perencanaan anggaran, penentuan sasaran, indikator kinerja dan target yang akan dicapai, kesesuaian antara output dengan sub output dan komponen input, antara target yang dicapai dengan anggaran yang diperlukan perlu dicermati kembali. Koordinasi yang lebih intensif dengan pihak-pihak terkait di luar instansi juga menjadi tindak lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan pencapaian kinerja kegiatan dan percepatan penyerapan anggaran di masa yang akan datang.