DAFTAR ISI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2020
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2021
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN .................................................................................. 1
B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN ................................. 5
C. SISTEMATIKA PELAPORAN ......................................................... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ……………………………………………... 9
A. RENCANA SRATEGIS DISTANKP 2016-2021 ............................. 9
1. Visi ............................................................................................. 9
2. Misi ............................................................................................ 9
3. Tujuan dan Sasaran .................................................................. 11
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2020 .................. 13
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 ........................................... 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………... 15
A. CAPAIAN KINERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN 15 PANGAN TAHUN 2020 ……………................................................
B. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2020 ...…………………………... 37
C. PENGHARGAAN YANG DITERIMA DISTANKP TAHUN 2020 ..... 40
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………... 42
A. SIMPULAN .......................................................……………........ 42
B. LANGKAH KE DEPAN ....……………………………………………... 43
LAMPIRAN
Laporan Kinerja DistanKP Tahun 2020 ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. | Jumlah pegawai berdasarkan golongan, pendidikan dan jenis kelamin pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Padang | |
Pariaman Tahun 2020 .......................................................................... | 2 | |
Tabel 2. | Xxxx, Tujuan dan Sasaran DistanKP Tahun 2016-2021 ........................ | 11 |
Tabel 3. | Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan | |
Kab. Padang Pariaman Tahun 2020 .................................................... | 13 | |
Tabel 4. | Interpretasi Target Penilaian ……………………………………………… | 15 |
Tabel 5. | Capaian Kinerja DistanKP Kab. Padang Pariaman Tahun 2020 .......... | 16 |
Tabel 6. | Indikator dan capaian kinerja dari sasaran meningkatkan produksi | |
dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan Tahun 2020 ………………………………………………….......…………. | 18 | |
Tabel 7. | Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan (Xxxx dan | |
Jagung) dari tahun 2015 s/d 2020 ........................................................ | 19 | |
Tabel 8. | Perkembangan Produksi dan Produktivitas Padi dan Jagung Kab. Padang Pariaman, Provinsi Sumbat dan Nasional dari tahun 2015 s/d | |
2020 ...................................................................................................... | 21 | |
Tabel 9. | Perkembangan Produksi Tanaman Kakao, Kelapa dan Pinang dari tahun 2015 s/d 2020 ………………………………………………………. | 28 |
Tabel 10. | Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura dari tahun 2015 s/d | |
2020 ...................................................................................................... | 31 | |
Tabel 11. | Indikator dan capaian kinerja dari sasaran terwujudnya ketersediaan pangan masyarakat ………..........................…….. | 33 |
Tabel 12. | Perkembangan Skor PPH, Konsumsi Protein dan Energi dari tahun 2016 s/d 2020 ..............................................................................…….. | 34 |
Tabel 13. | Capaian rasio kelompok tani pengolah hasil pertanian terhadap jumlah kelompok tani tahun 2020 ......................................................... | 36 |
Tabel 14. | Realisasi Fisik dan Anggaran Dinas Pertanian dan Ketahanan | |
Pangan Tahun 2038 ............................................................................. | 38 |
ii
Laporan Kinerja DistanKP Tahun 2020
iii
P
BAB I PENDAHULUAN
membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Tahun 2020.
A. GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KAB. PADANG PARIAMAN
1. Penyusunan perencanaan bidang Pertanian dan bidang Ketahanan Pangan;
2. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pertanian dan bidang Ketahanan Pangan;
3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pertanian dan bidang Ketahanan Pangan;
4. Pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang Pertanian dan bidang Ketahanan Pangan;
5. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan
6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman mempunyai sumber daya manusia sebanyak 128 pegawai yang terdiri dari 21 orang Esselonering, 48 orang kelompok fungsional, 30 orang staf dan 29 orang pegawai tidak tetap (THL). Daftar potensi kepegawaian DistanKP disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1. Jumlah pegawai berdasarkan golongan, pendidikan dan jenis kelamin pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Padang Pariaman per Desember 2020
No. | Klasifikasi | Jumlah |
Komposisi Menurut Golongan | ||
I. | 1. Golongan IV | 14 |
2. Golongan III | 65 | |
3. Golongan II | 19 | |
4. Golongan I | 1 | |
5. THL | 29 | |
Jumlah | 128 | |
II. | Komposisi Menurut Tingkat Pendidikan | |
1. Sarjana S2 | 12 | |
2. Sarjana S1 | 55 | |
3. Sarjana Muda / D3 / D.IV | 24 | |
4. D.I | 0 | |
5. SLTA sederajat | 35 | |
6. SMP | 2 | |
7. SD | 0 | |
Jumlah | 128 |
No. | Klasifikasi | Jumlah |
III | Komposisi Menurut Jenis Kelamin | |
1. Pria | 72 | |
2. Wanita | 64 | |
JUMLAH | 136 |
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Laporan Kinerja DistanKP Tahun 2020 Page4
B. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Tantangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dihadapkan pada isu ketahanan pangan. Dalam mewujudkan ini, DistanKP telah berupaya menjalankan program dan kegiatan untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitastanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Tanaman pangan yang menjadi prioritas utama antara lain tanaman padi dan jagung. Peningkatan produksi tanaman pangan diwujudkan dalam hal penyediaan bibit/benih unggul, peningkatan sarana dan prasarana pertanian seperti sarana irigasi, jalan usaha tani, pengadaan mesin dan alat-alat pertanian, pemberantasan hama penyakit, penerapan teknologi dalam budidaya.
Pada bidang perkebunan yang menjadi perhatian adalah penurunan populasi tanaman kelapa yang merupakan salah satu ikon perkebunan Padang Pariaman. Dimana sebahagian masyarakat memanfaatkan pokok/batang kelapa untuk pembangunan atau kebutuhan perumahan. Untuk menangulangi hal ini diperlukan peremajaan tanaman kelapa secara bertahap. Disamping itu, dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman kelapa DistanKP terus berupaya menggandeng kelompoktani untuk memberantas tupai yang merupakan hama utama tanaman kelapa.
Selain tanaman kelapa, yang menjadi ikon sektor perkebunan Kabupaten Padang Pariaman adalah tanaman coklat (kakao). DistanKP telah melakukan koordinasi dengan instansi atau pihak terkait dalam upaya meningkatkan produksi atau nilai tambah dari produk kakao. Selama tahun 2020 DistanKP telah menyalurkan bantuan sarana dan prasarana untuk pengembangan komoditas kakao..
Disamping dua komoditi perkebunan diatas, beberapa tahun terakhir DistanKP telah mengembangkan jenis tanaman perkebunan baru yakni tanaman Pinang Wangi. Pengembangan tanaman ini disambut baik oleh masyarakat tani. Pinang Wangi merupakan tanaman yang mempunyai peluang untuk dikembangkan kedepannya, karena hasil tanaman ini mempunyai nilai jual ekspor ke negara lain. Harga jual yang cukup tinggi dan relatif stabil, serta tanaman ini lebih cepat berproduksi dibandingkan pinang lokal lainnya.
Secara umum dalam menajalankan tugas dan fungsinya DistanKP masih dihadapkan pada permasalahan-permasalahan klasik, seperti masih terbatasnya tenaga
teknis yang terampil untuk melaksanakan kegiatan mengingat wilayah kerja yang cukup luas, belum optimalnya sistem perbenihan dan pembibitan, masih lemahnya pembinaan terhadap kios pupuk bersubsidi, belum optimalnya sarana dan prasarana Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), belum memadainya infrastruktur pertanian sampai ketingkat usaha tanai, belum adanya Peraturan Daerah terhadap perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) serta masih rendahnya SDM petani.
Kedepannya DistanKP masih dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan akan sarana prasarana pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan seperti padi dan jagung. Sarana pertanian yang masih memerlukan perhatian berupa perbaikan dan pembangunan sumber-sumber air untuk irigasi, jalan usaha tani, alsintan, penggunaan bibit yang unggul/bermutu dan sarana pertanian lainnya. Disamping itu masih diperlukan upaya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi personil DistanKP, khususnya penyuluh pertanian di kecamatan/lapangan.
Berikut rincian permasalahan utama (Strategic Issued) berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman:
1. Belum optimalnya sistem perbenihan dan pembibitan;
2. Masih lemahnya pembinaan terhadap kios pupuk bersubsidi;
3. Belum optimalnya sarana dan prasarana Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA);
4. Belum memadainya infrastruktur pertanian sampai ke tingkat usahatani;
5. Belum adanya Perda perlindungan terhadap Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B);
6. Meningkatnya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Tanaman Pangan dan sulitnya merubah prilaku petani terhadap penanggulangan OPT;
7. Terbatasnya tenaga teknis pertanian;
8. Masih rendahnya SDM petani;
9. Terbatasnya kepemilikan lahan usahatani;
10. Pemilik lahan tidak sekaligus sebagai petani penggarap;
11. Pengelolaan usahatani masih tradisional/konvensional;
12. Generasi muda cenderung meninggalkan sektor pertanian;
13. Masih adanya lahan pertanian yang tidak produktif yang berpotensi untuk dikembangkan;
14. Tingginya intensitas serangan hama dan penyakit terhadap tanaman kelapa dan kakao;
15. Pengolahan pasca panen produk perkebunan belum optimal;
16. Belum optimalnya pembinaan terhadap pengembangan komoditi perkebunan;
17. Ketersediaan pangan utama terutama beras;
18. Keamanan dan distribusi pangan masyarakat;
19. Masih terbatasnya jumlah lumbung pangan masyarakat.
C. SISTEMATIKA PELAPORAN
Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2020, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Menginformasikan Gambaran Umum Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2020, menguraikan Permasalahan Utama (Strategic Issued) Dinas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Sistematika Pelaporan.
Bab IIPerencanaan Kinerja
Menguraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2020
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja DistanKP
Menyajikan capaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2020. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangansesuai dengan hasil pengukuran kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
5) Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7) Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
B. Realisasi Anggaran
Diuraikan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Panganuntuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran :
1) Perjanjian Kinerja
2) Lain-lain yang dianggap perlu
BAB II PERENCANAAN KINERJA
D
pada tahun 2019 merupakan tahun ketiga dari periode Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Untuk mencapai kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun 2020, DistanKP Kab. Padang Pariaman menyusun Perencanaan Kinerja Tahun 2020, dan menetapkan Perjanjian Kinerja DistanKP Tahun 2020. Target-target kinerja DistanKP Tahun 2020 telah menggambarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2020.
Berikut ini terdapat penjelasan ringkas mengenai Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja DistanKP Kab. Padang Pariaman Tahun 2020
X. XXXCANA SRATEGIS DISTANKP 2016-2021
1. Visi dan Misi
Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Padang Pariaman yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016-2021 yaitu “Terwujudnya Kabupaten Padang Pariaman yang Baru, Religius, Cerdas dan Sejahtera”.
1. Baru memiliki arti suatu perubahan wajah, ruang dan suasana Kabupaten Padang Pariaman;
2. Religius memiliki makna masyarakat yang menjunjung tinggi norma-norma agama, berpegang teguh kepada ajaran agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Cerdas memiliki arti sebagai suatu kondisi masyarakat yang berkualitas dan berilmu pengetahuan.
4. Sejahtera memiliki arti sebuah kondisi tercapainya taraf kehidupan yang layak dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
Dalam upaya mewujudkan Visi tersebut, diperlukan sejumlah misi yang dapat menuju pencapaian visi secara terstruktur, maka dirumuskan “Misi Pembangunan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2016-2021” adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama berdasarkan falsafah Adat Bersandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
2. Meningkatkan perekonomian Kabupaten Padang Pariaman melalui daya dukung sektor primer dan jasa.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas dan terampil melalui peningkatan sarana prasarana dan kualitas tenaga pendidik.
4. Meningkatkan potensi daya saing daerah melalui pengembangan pariwisata, transportasi, perdagangan, penataan ruang dan pengelolaan lingkungan.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan kemiskinan.
6. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Berkeadilan, Demokratis, melalui Pembinaan aparatur dan Pelayanan Publik.
7. Mewujudkan ketahanan bencana melalui peningkatan kesadaran masyarakat dan kesiapan sarana dan prasarana yang ramah bencana.
Dalam menjalankan peran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman terhadap Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2016-2021, dilaksanakan secara khusus pencapaian Misi ke-2 yakni “Meningkatkan perekonomian Kabupaten Padang Pariaman
melalui daya dukung sektor primer dan jasa”, dengan melaksanakan tujuan: Meningkatkan perekonomian sektor primer dan jasa, dengan indikator: Nilai PDRB sektor primer dan jasa. Dari tujuan tersebut terdapat dua sasaran yang harus diembat oleh DistanKP, yakni:
2. Meningkatkan kesejahteraan petani, dengan indikator: Xxxxx Xxxxx Petani (NTP).
2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran strategis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariamanuntuk tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Padang Pariaman Tahun 2016-2021
Misi 2 | Tujuan | Indikator Tujuan | Sasaran | Indikator Sasaran |
Meningkatkan perekonomian Kabupaten Padang Pariaman melalui daya dukung sektor primer dan jasa | 1. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB | Nilai PDRB sektor pertanian | 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan | Produksi tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan per tahun |
2. Meningkatnya kesejahteraan petani | Nilai Tukar Petani (NTP) | Produksi padi (Ton) | ||
Produksi jagung (Ton) | ||||
Produksi kakao (Ton) | ||||
Produksi kelapa (Ton) | ||||
Produksi pinang (Ton) | ||||
Produksi jambu biji (Ton) | ||||
Produksi pisang (Ton) | ||||
Produksi manggis (Ton) | ||||
Produksi Durian (Ton) | ||||
Produktivitas tanaman pangan per tahun |
Misi 2 | Tujuan | Indikator Tujuan | Sasaran | Indikator Sasaran |
Produktivitas padi per hektar (ton/ha) dalam gabah kering giling (GKG) | ||||
Produktivitas jagung per hektar (ton/ha) | ||||
2. Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat | Skor Pola Pangan Harapan (PPH) | |||
3. Terwujudnya pengembanga n agribisnis guna meningkatkan pendapatan pentani | Rasio kelompok tani pengolah hasil pertanian terhadap jumlah kelompok tani |
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2020
Guna mewujudkan manjemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi hasil di lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Padang Pariaman maka ditetapkan Keputusan Kepala Dinas tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama (IKU) DistanKP Kab. Padang Pariaman tahun 2020 yang menjadi dasar Rencana Kerja Tahunan pada tahun 2020.
IKU Dinas Pertanian Pertanian dan Ketahanan Pangan didukung oleh 3 Sasaran Strategis dengan 17 indikator kinerja, yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan Kinerja Dinas Pertanian Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2020 disajikan tabel berikut.
Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Kinerja Dinas Pertanian Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2020
No | SasaranStrategis | Indikator Kinerja | Target |
1. | Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan | Produksi tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan per tahun | |
- Produksi padi | 316.845,08 Ton | ||
- Produksi jagung | 66.668,04 Ton | ||
- Produksi kakao | 7.903,54 Ton | ||
- Produksi kelapa | 38.357,01 Ton | ||
- Produksi pinang | 352,96 Ton | ||
- Produksi jambu biji | 620,12 Ton | ||
- Produksi pisang | 22.078,21 Ton | ||
- Produksi manggis | 5.238,43 Ton | ||
- Produksi durian | 3.772,67 Ton | ||
Produktivitas tanaman pangan per tahun | |||
Produktivitas padi per hektar (ton/ha) dalam gabah kering giling (GKG) | 5,39 Ton | ||
Produktivitas jagung per hektar (ton/ha) | 8,94 Ton | ||
2. | Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat | Skor pola pangan harapan (PPH) | 88,5 |
No | SasaranStrategis | Indikator Kinerja | Target |
3. | Terwujudnya pengembangan agribisnis guna meningkatkan pendapatan pentan. | Rasio kelompok tani pengolah hasil pertanian terhadap jumlah kelompok tani | 0,126 |
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020
Perjanjian Kinerja merupakan komitmen kinerja antara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan Bupati Padang Pariaman yang mana telah ditetapkanmelalui Peraturan tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2020 berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun 2020 beserta sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan sebagai hasil (outcome) pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan dijadikan acuan untuk mengukur kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang dituangkan dalam Laporan Kinerja. (Perjanjian kinerja dapat dilihat pada lampiran 1).
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
D
yang memadai dan disertai dengan argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
X. XXXXXAN KINERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2020
Tabel 4. Interpretasi Target Penilaian
Skala ordinal (%) | Prediket/Kategori |
˃ 100 | Sangat berhasil |
90 ˂ s/d ≤ 100 | Berhasil |
80 ˂ s/d ≤ 90 | Cukup berhasil |
70 ˂ s/d ≤ 80 | Kurang berhasil |
≤ 70 | Tidak berhasil |
Capaian Kinerja Sasaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.
Padang Pariaman Tahun 2020 disajikan padan tabel berikut:
Tabel 5. Capaian Kinerja DistanKP Kab. Padang Pariaman Tahun 2020
No. | SasaranStrate gis | Indikator Kinerja | Realisasi tahun 2019 | Tahun 2020 | Prediket/kategori | ||
Target | Realisasi | (%) | |||||
1. | Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan | Produksi tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan per tahun | |||||
- Produksi padi (Ton) | 293.360,30 | 316.845,08 | 283.127,72 | 89,36 | Cukup berhasil | ||
- Produksi jagung (Ton) | 53.467,04 | 66.668,04 | 33.945,44 | 50,92 | Tidak berhasil | ||
- Produksi kakao (Ton) | 5.019,13 | 7.903,54 | 4.851,89 | 61,39 | Tidak berhasil | ||
- Produksi kelapa (Ton) | 37.417,46 | 38.357,01 | 37.666,19 | 98,20 | Berhasil | ||
- Produksi pinang (Ton) | 435,58 | 352,96 | 445,82 | 126,31 | Sangat berhasil | ||
- Produksi jambu biji (Ton) | 861,17 | 620,12 | 893,64 | 144,11 | Sangat berhasil | ||
- Produksi pisang (Ton) | 20.778,60 | 22.078,21 | 19.029,31 | 86,19 | Cukup berhasil | ||
- Produksi manggis (Ton) | 5.270,78 | 5.238,43 | 3.611,62 | 68,94 | Tidak berhasil | ||
- Produksi durian (Ton) | 10.673,29 | 3.772,67 | 19.733,39 | 523,06 | Sangat berhasil | ||
Produktivitas tanaman pangan per tahun | |||||||
Produktivitas padi per hektar (Ton/Ha) dalam gabah kering giling (GKG) | 4,75 | 5,39 | 4,68 | 86,83 | Cukup berhasil | ||
Produktivitas jagung per hektar (Ton/Ha) | 7,12 | 8,94 | 4,84 | 54,14 | Tidak berhasil | ||
2. | Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat | Skor pola pangan harapan (PPH) | 88,0 | 88,5 | 88,10 | 99,55 | Berhasil |
3. | Terwujudnya pengembangan agribisnis guna meningkatkan pendapatan pentan. | Rasio kelompok tani pengolah hasil pertanian terhadap jumlah kelompok tani | 0,107 | 0,126 | 0,110 | 87,30 | Cukup berhasil |
Dalam mengukur capaian kinerja menggunakan dua pendekatan, antara lain:
Capaian kinerja (%)
= Realisasi X 100% Target
2). Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakinrendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus:
Capaian kinerja (%)
= Target – (Realisasi-Target) X 100%
Target
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun 2020:
Sasaran 1:
Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
Dalam rangka Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan, Hortikutura dan Perkebunan, DistanKP Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan berbagai upaya selama tahun 2020. Upaya-upaya tersebut direalisasikan dalam berbagai program dan kegiatan.
Ukuran/indikator keberhasilan yang ditetapkan berupa:
1. Produksi padi
2. Produksi jagung
3. Produksi kakao
4. Produksi kelapa
5. Produksi pinang
6. Produksi jambu biji
7. Produksi pisang
8. Produksi manggis
9. Produksi durian
10. Produktivitas padi per hektar (ton/ha) dalam gabah kering giling (GKG)
11. Produktivitas jagung per hektar (ton/ha)
Tabel 6. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan Tahun 2020
Indikator Kinerja | Target | Realisasi | (%) | Prediket/ka tegori |
Produksi tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan per tahun | ||||
- Produksi padi (Ton) | 316.845,08 | 283.127,72 | 89,36 | Cukup berhasil |
- Produksi jagung (Ton) | 66.668,04 | 33.945,44 | 50,92 | Tidak berhasil |
- Produksi kakao (Ton) | 7.903,54 | 4.851,89 | 61,39 | Tidak berhasil |
- Produksi kelapa (Ton) | 38.357,01 | 37.666,19 | 98,20 | Berhasil |
- Produksi pinang (Ton) | 352,96 | 445,82 | 126,31 | Sangat berhasil |
- Produksi jambu biji (Ton) | 620,12 | 893,64 | 144,11 | Sangat berhasil |
- Produksi pisang (Ton) | 22.078,21 | 19.029,31 | 86,19 | Cukup berhasil |
- Produksi manggis (Ton) | 5.238,43 | 3.611,62 | 68,94 | Tidak berhasil |
- Produksi durian (Ton) | 3.772,67 | 19.733,39 | 523,06 | Sangat berhasil |
Produktivitas tanaman pangan per tahun | ||||
Produktivitas padi per hektar (Ton/Ha) dalam gabah kering giling (GKG) | 5,39 | 4,68 | 86,83 | Cukup berhasil |
Produktivitas jagung per hektar (Ton/Ha) | 8,94 | 4,84 | 54,14 | Tidak berhasil |
Realisasi capaian kinerja untuk mengukur Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan dari sebelas indikator kinerja yang digunakan, hanya tiga indikator memenuhi target yang telah ditetapkan. Sedangkan delapan indikator kinerja tidak memenuhi target yang telah ditetapkan, sebagaimana yang tertera pada tebel di atas. Adapun kategori dari capaian inkator tersebut dengan rincian, 3 sangat berhasil, 1 berhasil, 3 cukup berhasil dan 4 tidak berhasil.
Pengukuran capaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan menggunakan empat indikator yakni; 1). Produksi padi (Ton), 2). Produktivitas Padi (Ton/Ha), 3). Produksi Jagung (Ton) dan, 4). Produktivitas Jagung (Ton/Ha). Target produksi padi yang ditetapkan sebesar 316.845,08 Ton terealisasi sebesar 283.127,72 Ton dengan nilai capaian 89,36 (Cukup berhasil). Produktivitas padi yang ditargetkan sebesar 5,39 Ton/Ha dalam satuan Gabah Kering Giling (GKG), hanya teralisasi sebesar 4,68 Ton/Ha dengan capaian sebesar 86,83% (Cukup berhasil).
Produksi jagung yang ditetapkan sebesar 66.668,04 Ton juga tidak memenuhi target, dimana terealisasinya hanya sebesar 33.945,44 Ton dengan nilai capaian 50,92%
(Tidak berhasil). Produktivitas jagung ditargetkan sebesar 8,94 Ton/Ha hanya terealisasi sebesar 4,84 Ton/Ha dengan capaian 54,14% (Tidak berhasil). Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan ini, DistanKP telah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam melaksanakan setiap program dan kegiatan yang ada, disamping itu tentunya juga melakukan koordinasi dengan stakeholders yang terkait, baik koordinasi dengan instansi yang bersifat horizontal maupun dengan instansi vertikal ditingkat pusat (Kementerian Pertanian RI) maupun instansi ditingkat provinsi serta kabupaten/kota lainnya.
Dibandingkan tahun sebelumnya capaian kinerja peningkatan produksi dan produktivitas tanaman padi mengalami penurunan, dimana pada tahun 2019 produksi padi sebesar 293.360,30 Ton, pada tahun 2020 hanya sebesar 283.127,72 Ton terjadi penurunan sebesar 10.232,58 Ton (3,49%). Begitu juga dari segi produktivitas, Dimana pada tahun 2019 produktivitas padi sebesar 4,75 Ton/Ha, turun menjadi 4,68 Ton/Ha, turun sebesar 0,07 Ton/Ha.
Sama halnya dengan komoditas padi, komoditas jagung juga tidak memenuhi target yang ditetapkan. Produksi dan produktivitas komoditas jagung juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dimana produksi jagung pada tahun 2019 sebesar 53.467,04 Ton turun menjadi 33.945,44 Ton pada tahun 2020 atau turun sebesar 19.521,60 Ton (36,51%). Produktivitas jagung pada tahun 2019 sebesar 7,12 Ton/Ha menjadi 4,84 Ton/Ha pada tahun 2020, turun sebesar 2,28 Ton/Ha. Perkembangan produksi dan produktivitas tanaman pangan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 7. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan (Padi dan Jagung) dari tahun 2015 s/d 2020.
No. | Komoditi | Produksi (Ton) | Produktivitas (Ton/Ha) | Ket. | ||||||||||
2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |||
1. | Padi | 278.127 | 287.046 | 321.376 | 280.892 | 293.360 | 283.127 | 5,05 | 5,18 | 5,26 | 4,51 | 4,75 | 4,68 | |
2. | Jagung | 29.735 | 54.848 | 80.270 | 60.524 | 53.467 | 33.945 | 7,82 | 8,10 | 8,54 | 6,73 | 7,12 | 4,84 |
PRODUKSI
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
0
Padi
Jagung
2015 2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN
PRODUKTIVITAS
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Padi
Jagung
2015 2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN
TON
TON/Ha
Gambar 2. Perkembangan Produksi Tanaman Pangan (Padi dan Jagung) dari tahun 2015 s/d 2020
Gambar 3. Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan (Padi dan Jagung) dari tahun 2015 s/d 2020
Produktivitas padi Kabupaten Padang pariaman masih dibawah angka nasional. Dimana pada tahun 2020 produktivitas padi secara nasional sebesar 5,11 Ton/Ha (Suber: xxxxx://xxx.xxx.xx.xx), sedangkan Kabupaten Padang Pariaman hanya sebesar 4,68 Ton/Ha. Begitu juga dengan produktivitas padi ditingkat Provinsi Sumatra Barat, dimana produktivitas padi Padang Pariaman tahun 2020 lebih rendah sebesar 0,01 Ton/Ha. Perkembangan produktivitas tanaman pangan (padi dan jagung) Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dan Nasional Tahun 2015 s/d 2020 disajikan pada table berikut.
Tabel 8. Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan (Padi dan Jagung) Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dan Nasional dari tahun 2015 s/d 2020.
No. | Uraian | Produktivitas Padi (Ton/Ha) | Produktivitas Jagung (Ton/Ha) | Ket. | ||||||||||
2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | 2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |||
1. | Kab. Padang Pariaman | 5,05 | 5,18 | 5,26 | 4,51 | 4,75 | 4,68 | 7,82 | 8,10 | 8,54 | 6,73 | 7,12 | 4.84 | |
2. | Prov. Sumbar | 5,09 | 5,09 | 5,25 | 4,74 | 4,76 | 4,69 | 6,86 | 7,00 | 6,93 | - | - | ||
3. | Nasional | 5,34 | 5,24 | 5,16 | 5,20 | 5,11 | 5,11 | 5,18 | 5,31 | 5,20 | - | - |
Tidak tercapainya target produksi dan produktivitas tanaman pangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya terjadinya bencana alam, serangan hama penyakit (OPT), dan terjadinya penundaan musim tanam karena adanya dampak fenomena iklim. Selama tahun 2020 terjadi bencana banjir di beberapa daerah di Padang Pariaman, hal ini tentunya berdampak pada gagal panen yang dialami masyarakat tani dari kegiatan usaha tani yang mereka lakukan. Terhitung seluas 398 Ha lahan pertanian pangan yang mengalami gagal panen akibat bencana banjir sepanjang tahun 2020. Adapun daerah yang mengalami gagal panen akibat banjir selama tahun 2020 sebagai berikut:
1. Nagari Gunung Padang Alai Kecamatan V Koto Timur seluas 40 Ha.
2. Nagari Sungai Sirah Kuranji Hilir, Kec. Sungai Geringging seluas 30 Ha
3. Nagari Sunur, Kec. Nan Sabaris seluas 3 Ha
4. Nagari Aie Tajun, Kec. Lubuk Alung seluas 300 Ha
5. Nagari Parit Malintang, Kec. Enam Lingkung 25 Ha
Gambar 4. Lahan pertanian yang terkena bencana banjir
Selama tahun 2020 juga terjadi serangan hama penyakit (OPT) yang begitu masif, terhitung seluas 266,45 Ha yang terserangan Hama Wereng Coklat. Disamping itu juga terjadi serangan hama tikus seluas 56,93 Ha. Selain serang hama diatas, tanaman pangan juga dihadapkan pada serangan hama tanaman lainnya seperti hama burung, babi, patogen cendawan, penyakit bulai, ulat grayak dan sebagainya.
Gambar 5. Tanaman padi yang terserah hama wereng coklat
Adapun penyebab lain yang menyebabkan turunnya produksi dan produktivitas tanaman pangan yaitu, dampak fenomena iklim seperti tingginya curah hujan dan kekeringan. Selama tahun 2020 terjadi penurun luas tanam sebesar 2.656,5 Ha dibandingkan tahun 2019. Dimana realisasi tanam (MT) 2018/2019 seluas 61.712,8 Ha sedangkan MT 2019/2020 turun menjadi 59.056,3 Ha.
Disamping hal diatas, yang menentukan tingkat produksi dan produktivitas tanaman pangan juga tidak terlepas dari faktor benih yang diusahakan oleh masyarakat tani di Padang Pariaman, serta sistem budidaya yang terapkan oleh masyakat tani.
Menimalisir kerugian petani yang diakibatkan bencana alam dan gagal panen yang diakibatkan serang hama penyakit, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menganjurkan dan telah mensosialisasikan Asuransi Usahatani Tanaman Pangan (AUTP) kepada masyakat tani melalui kelompok tani. AUTP merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menutupi kerugian yang dialami petani apabila terjadi gagal panen. Kegiatan ini merupakan kegiatan Kementerian Pertanian RI yang bekerja sama dengan Asuransi Jasindo. Selama tahun 2020 kelompok tani di Padang Pariaman yang
mendaftarkan AUTP hanya seluas 33.75 Ha, sedangkan yang mengklaim kerugian seluas 12,25 Ha.
Pengendalian serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) pangan terutama hama tikus dan hama wereng coklat. DistanKP telah berupaya melakukan pengendalian hama dengan melibatkan stakeholders yang terkait seperti pemerintahan kecamatan, pemerintahan nagari serta kelompok tani. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pengendalian secara mekanis di lapangan, memberikan obat-obatan pemberantasan hama tikus kepada kelompok tani serta memfasilitasi sarana pemberantasan hama tikus kepada masyarakat tani melalui kelompok tani, salah satunya alat Solder Bakar (Flame Blower). Pada tahun 2020 kegiatan perlindungan dan pengendalian hama penyakit tanaman telah dilaksanakan pada delapan kelompok tani.
Gambar 6. Pemberantasan OPT bersama stakeholders terkait
Tahun 2020 merupakan tahun yang mempunyai tantang yang cukup berat bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, khususnya dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Dimana terjadi beberapa kali refocusing anggaran dalam upaya menghadapi pandemik covid-19. Terlepas dari itu semua, DistanKP turus berupaya menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman xxxxxx, XxxxxxXX terus meningkatkan atau mengembangkan sistem perbenihan, infrastruktur pertanian dari hulu ke hilir, penerapan teknologi baik dalam xxxx xxxx maupun pasca panen, peningkatan SDM pertanian itu sendiri baik petugas maupun petani sebagai pelaku utama, serta upaya pemberantasan hama penyakit seperti yang diuaraikan diatas.
Dari segi pengembangan perbenihan tanaman xxxxxx, XxxxxxXX akan mengeluarkan sertifikat vaietas unggul untuk tanaman padi yaitu Vareitas Padi “Putiah Papanai” yang telah melalui beberapa tahapan semenjak tahun 2017. Varietas ini dikembangkan karena dipandang cocok dan sesuai secara agroklimat untuk diterapkan di Padang Pariaman dan daerah lainnya di Sumatera Barat. Disamping produksinya tinggi, varietas ini dipandang mempunyai ketahanan terhadap serang hama penyakit wereng coklat.
Gambar 7. Panen Perdana Tanaman Padi Oleh Bapak Menteri Pertanian dan Kadis DistanKP
Dalam pengembangan infrastruktur pertanian, DistanKP terus berupaya untuk membangun/merehabilitasi sarana dan prasarana pertanian, salah satunya sarana irigasi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi ketiap areal/lahan kelompok tani. Adapun kegiatan yang mendukung pembangunan sarana irigasi yaitu Kegiatan Peningkatan Produktivitas Produksi Pertanian (DAK Bidang Pertanian) dan Kegiatan Pengembangan Usaha Pertanian melalui Peningkatan Produktivitas Lahan dan Air (HIBAH WISMP). Output dari kegiatan ini berupa tersedianya jaringan irigasi tersier dan dam parit.
Pada tahun 2020 DistanKP membangun sebanyak 6 unit dam parit yang bersumber dari dana DAK Penugasan Bidang Pertanian 2020, dengan penerima manfaat sebanyak 6 kelompok tani. Dari dana APBD DistanKP membangun 5 unit jaringan irigasi tersier dan 1 unit renovasi embung.
Gambar 8. Pembangunan Jaringan Tersier dan Dam Parit
Selain pembangunan atau perbaikan infrastruktur pertanian, upaya lain yang juga dilaksanakan DistanKP dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan khususnya padi yakni memberikan bantuan dan pinjaman alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada masyarakat tani. Alsintan yang diberikan berupa power thressher, alat pengolahan tanah (handtraktor) dan sebagainya. Khusus untuk handtraktor DistanKP menyediakan pinjaman untuk masyarakat tani. Melalui Kegiatan Operasional Brigade Tanam masyarakat tani boleh meminjam pakai handtraktor yang ada pada DistanKP. Masyarakat tani melalui kelompok tani dapat memanfaatkan alsintan ini dengan mengajukan surat permohonan peminjaman.
Gambar 9. Bantuan Alsintan (Power thressher dan Handtraktor) kepada Kelompok Tani
Pada teknis budidaya DistanKP terus berupaya mentrasfer teknologi-teknologi baru kepada masyarakat tani. Beberapa tahun terakhir DistanKP menerapkan teknologi tanaman padi yang dikenal dengan tanama jajar legowo. Diharapkan dengan penerapan teknologi ini dapat mengoptimalkan lahan persawahan yang diusahakan. Adapun manfaat penerapan pola tanam jajar legowo ini yakni: 1). Jumlah anakan tanaman padi semakin
banyak, 2). Produktivitas padi akan meningkat, 3). Kualitas gabah akan semakin bagus, 4). Menggurangi tingkat serangan hama dan penyakit, 4). Mempermudah perawatan dan pemupukan, dan 6). Dapat menghemat penggunaan pupuk. Penerapan pola tanam jajar logowo ini diiringi dengan pemberian bantuan benih padi bermutu kepada kelompok tani.
Gambar 10. Bantuan benih bermutu dan penerapan pola tanam padi jajar legowo
Disamping penerapan teknologi budidaya, upaya lain yang dilaksanakan adalah peningkatan kapasitas tenaga penyuluh atau petugas lapangan serta peningkatan SDM dari petani itu sendiri. Peningkatan SDM petani dapat dilakukan melalui sekolah lapangan yang langsung diaplikasikan dilapangan. Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas petugas, dilakukan dengan mengutus petugas tersebut untuk mengikuti pelatihan atau diklat-diklat kompetensi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten sendiri, provinsi ataupun oleh Kementan RI.
Gambar 11. Pelatihan petugas dan petani
Untuk mengurangi kehilangan hasil pada saat panen, DistanKP berupaya memberikan bantuan alat pasca panen berupa Thressher. Dengan penggunaan alat ini tentunya masyarakat tani akan terbatu sekali dalam penanganan pasca panen. Tahun
2017 DistanKP telah menyalurkan sebanyak 10 unit kepada 10 kelompok tani, 12 unit
pada tahun 2018, 8 unit pada tahun 2019 dan 3 unit pada tahun 2020. Selain bantuan Thressher, untuk mengurangi kehilangan hasil pada pasca panen tanaman jagung DistanKP juga membantu alat pasca panen untuk tanaman jagung yaitu berupa corn seller (pemipil jagung). Pada tahun 2018 DistanKP menyalurkan sebanyak 2 unit corn seller.
Gambar 12. Demontrasi penggunaan Rice transplanter oleh Kadis DistanKP
Gambar 13. Penyerahan Thressher kepada Perwakilan Kelompok Tani
Dalam penerapan budidaya tanaman xxxxxx, XxxxxxXX menggunakan teknologi alat dan mesin (alsintan) untuk menanam padi dan jagung. Alat dan mesin yang digunakan untuk menanam padi yakni Rice Transplanter, sedangkan untuk jagung menggunakan Corn Transplanter. Penggunaan alat ini dipandang lebih efektif dan efisien, baik dari segi penggunaan tenaga kerja maupun pemakaian waktu tanam, serta dipandang lebih efektif karena pola tanamnya dapat diatur sesuai keinginan. Pada tahun 2019 DistanKP telah menyalurkan sebanyak 20 unit Handtracktor 8,5 PK dan 10 unit 6,5 PK dan sebanyak 3 unit pada tahun 2020.
Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur peningkatan produksi tanaman perkebunan yaitu produksi kakao, kelapa dan pinang. Dilihat dari realisasinya atau capaian indikator ini hanya satu yang memenuhi target yang ditetapkan, yakni produksi pinang. Peningkatan produksi tanaman kakao pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 7.903,54 Ton, hanya terealisasi sebesar 4.851,89 Ton dengan capaian hanya sebesar 61,39% (Tidak berhasil), dimana terjadi penurunan produksi sebesar 167,24 Ton dari tahun 2019 (5.019,13 Ton). Hal yang sama juga terjadi pada tahun sebelumnya tahun 2016, 2017 dan 2018, dimana produksi kakao berturut-turut sebesar 7.595,14 Ton,
5.434,54 dan 5.131,37.
Produksi tanaman kakao tidak memenuhi target disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurang terawatnya tanaman kakao masyarakat. Secara teknis budidaya tanaman kakao memerlukan perawatan yang cukup intensif. Untuk meningkatkan produksi masyarakat tani dituntut lebih terampil dalam teknis budidaya, karena tanaman kakao membutuhkan perawatan yang lebih intensif jika dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya. Disamping itu serangan OPT yang masih tinggi, terutama hama tupai. Sehingga tanaman kakao masyarakat tidak bisa berproduksi secara optimal. Melihat tanaman kakao tidak berbuah masyarakat lebih cenderung menebang tanaman kakao tersebut dan memilih menanam komoditi lain. Pada hal dengan meningkatkan sistem budidayanya masyarakat akan dapat menikmati hasil dari tanaman kakao tersebut.
Sama halnya dengan tanaman kakao, tanaman kelapa juga tidak memenuhi target yang ditetapkan. Pada tahun 2020 produksi kelapa diharapkan tumbuh menjadi 38.357,01 Ton akan tetapi hanya terealisasi sebesar 37.666,19 Ton dengan capaian 98,20% (Berhasil). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya tanaman kelapa di Padang Pariaman sebagian besar sudah berumur tua, sehingga masyarakat cendrung menebangnya dan memanfaatkan batang/pokoknya untuk bahan baku bangunan/furnitur. Disamping itu, serangan hama tupai juga cukup tinggi terhadap tanaman kelapa. Dimana satu ekor tupai bisa merusak 2 sampai dengan 4 buah kelapa per hari. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya 2016, 2017, 2018 dan 2019, produksi tanaman kelapa tahun 2020 tetap mengalami tren yang positif. Tabel berikut menyajikan perkembangan produksi tanaman kakao, kelapa dan pinang.
Tabel 9. Perkembangan Produksi Tanaman Kakao, Kelapa dan Pinang dari tahun 2015 s/d 2020
No. | Komoditas | Produksi (Ton) | Ket. | |||||
2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |||
1. | Kakao | 8.298,40 | 7.595,14 | 5.434,54 | 5.131,37 | 5.019,13 | 4.851,89 | |
2. | Kelapa | 35.107,95 | 35.435,95 | 35.612,85 | 36.565,31 | 37.417,46 | 37.666,19 | |
3. | Pinang | 335,64 | 339,19 | 359,27 | 401,10 | 435,58 | 445,82 |
PRODUKSI
40,000.00
35,000.00
30,000.00
25,000.00
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Kakao
Kelapa Pinang
2015 2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN
TON
Gambar 14. perkembangan produksi tanaman kakao, kelapa dan pinang dari tahun 2015 s/d 2020
Meminimalisir kerugian petani akibat serangan hama tupai terhadap tanaman perkebunan DistanKP terus berupaya melakukan pemberantasan hama tupai dengan melibatkan kelompok tani. Selama tahun 2017 sebanyak 8.992 ekor tupai yang telah diberantas, melalui Kegiatan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan (Buru Tupai). Tahun 2018 sebanyak 11.335 ekor, 2019 sebanyak 15.000 ekor dan 2020 sebanyak 3.500 ekor. Disamping bantuan dari DistanKP, masyarakat juga melaksanakan gerakan perantasan hama tupai secara swadaya dengan melibatkan unsur wali nagari dan wali korong.
Gambar 15. Pemberantasan hama tupai bersama kelompok tani
Selain pemberantasan OPT, DistanKP terus berkomitmen untuk tetap menjaga produksi dan populasi tanaman kelapa di Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini
diwujudkan dengan mengadakan bibit tanaman kelapa yang bermutu tinggi untuk mengganti tanaman kelapa masyarakat tani yang sudah tidak produktif lagi. Bibit tanaman kelapa ini didistribusikan kepada masyarakat tani melalui kelompok-kelompok tani yang berada didaerah atau kawasan yang berpotensi untuk pengembangan tanaman kelapa. Pada tahun 2017 DistanKP telah menyalurkan 18.300 batang bibit kelapa kepada 29 kelompok tani, tahun 2018 sebanyak 69.300 bantang kepada 66 kelompok tani, tahun 2019 sebanyak 10.250 Batang dan tahun 2020 sebanyak 5.240 batang. Kegiatan ini tertuang pada Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Gambar 16. Bantuan bibit kelapa dan pinang kepada kelompok tani
Indikator kinerja peningkatan produksi tanaman perkebunan, hanya tanaman pinang yang memenuhi target yang ditetapkan. Produksi pinang pada tahun 2020 sebesar 445,82 Ton mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar Ton dengan angka capaian 126,31% dengan kategori sangat berhasil. Berikut grafik perkembangan produksi tanaman kakao, kelapa dan pinang dari tahun 2015 s/d 2020
Berbeda dengan produksi kakao dan kelapa yang tidak mencapai target yang ditetapkan, produksi pinang malah sebaliknya. Dimana produksi pinang ditargetkan tahun 2020 sebesar 352,96 Ton terealisasi sebesar 445,82 Ton dengan capaian 126,31% (Sangat berhasil). Tanaman pinang merupakan tanaman perkebunan yang menjadi primadona baru bagi masyarakat tani Kabupaten Padang Pariaman.
Untuk mengukur peningkatan produksi tanaman hortikultura menggunakan empat indikator kinerja yaitu, Produksi Jambu Biji, Pisang, Manggis dan Durian. Dari empat indikator ini dua diantara memenuhi target yang ditetapkan dan dua yang tidak tercapai. Indikator yang memenuhi target adalah peningkatan produksi jambu biji dan produksi durian. Produksi jambu biji ditargetkan sebesar 620,12 Ton, terealisasi sebesar 893,64 Ton dengan capaian 144,11% (Sangat berhasil). Produksi durian ditargetkan 3.772,67
Ton teralisasi sebesar 19.733,39 Ton (Sangat berhasil). Peningkatan produksi durian yang begitu besar disebabkan karena terjadinya panen raya durian ditahun 2020.
Gambar 17. Bantuan bibit jambu biji dan durian kepada kelompok tani
Indikator peningkatan produksi tanaman hortikultura yang tidak memenuhi target yaitu manggis dan pisang. Produksi pisang ditargetkan 22.078,21 Ton, hanya terealisasi 19.029,31 Ton dengan capaian 86,19% (Cukup berhasil). Produksi manggis ditargetkan 5.238,43 Ton, terealisasi 3.611,62 Ton dengan capaian 68,94% (Tidak berhasil). Berikut perkembangan produksi tanaman hortikultura dari tahun 2015 s/d 2020.
Tabel 10. Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura dari Tahun 2015 s/d 2020
No. | Komoditi | Produksi (Ton) | Ket. | |||||
2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |||
1. | Jambu Biji | 413,00 | 540,40 | 805,90 | 815,85 | 861,17 | 893,64 | |
2. | Pisang | 19.067,00 | 19.616,20 | 16.665,50 | 17.152,59 | 20.778,60 | 19.029,31 | |
3. | Manggis | 4.043,00 | 4.839,50 | 6.350,20 | 6.414,14 | 5.270,78 | 3.611,62 | |
4. | Durian | 3.698,15 | 5.610,24 | 12.152,87 | 10.673,29 | 19.733,39 |
PRODUKSI
25000
20000
15000
10000
5000
Jambu Biji
Pisang Manggis Durian
0
2015
2016
2017
2018
2019
2020
TAHUN
TON
Gambar 18. Grafik Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura dari Tahun 2015 s/d 2020
Upaya pencapaian target Indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan dilakukan dengan pelaksanaan beberapa kegiatan antara lain:
1. Operasional Brigade Tanam
2. Pengembangan dan Pembinaan Usaha Pertanian Organik
3. Pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi
4. Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan
5. Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Pangan/Hortikultura
6. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
7. Peningkatan kapasitas petani
8. Penyusunan programa penyuluhan
9. Pembinaan kelembagaan P3A
10. Peningkatan kemampuan lembaga petani
11. Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/kelompok tani
12. Pengembangan usaha pertanian melalui peningkatan produktivitas lahan dan air
13. Pekan Nasional Tani
14. Pengembangan dan pembinaan pembenihan tanaman pangan
15. Pengembangan bibit tanaman hortikultura
16. Pemeliharaan kebun sumber benih tanaman perkebunan
17. Xxxxadaan benih tanaman pangan
18. Monitoring dan pembinaan peningkatan produksi tanaman pangan
19. Pembinaan peningkatan produksi tanaman perkebunan
20. Pengembangan tanaman hortikultura
21. Pengembangan tanaman perkebunan
22. Pengembangan tanaman jambu biji merah
23. Pengembangan dan peremajaan kelapa
24. Peningkatan produktivitas produksi pertanian (DAK Bidang Pertanian)
25. Peningkatan produktivitas produksi pertanian (Pendamping DAK Bidang Pertanian)
26. Pemanfaatan lahan terlantar melalui optimalisasi lahan (OPL)
27. Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B)
28. Pengadaan Alsintan
29. Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur pertanian
30. Pengendalian hama penyakit tanaman pangan/hortikultura
31. Pengendalian hama penyakit tanaman perkebunan
32. Pembinaan asuransi usaha tani padi (AUTP)
Sasaran 2:
Terwujudnyaketahanan pangan masyarakat
Indikator Kinerja yang digunakan untuk mengukur ketersediaan pangan dan mengembangkan distribusi/akses pangan masyarakat yaitu Skor pola pangan harapan (PPH).
Tabel 11. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran terwujudnya ketersediaan pangan masyarakat
Indikator Kinerja | Target | Realisasi | Capaian (%) | Prediket/kategori |
Skor pola pangan harapan (PPH) | 88,5 | 88,1 | 99,55 | Berhasil |
Untuk mengukur kinerja sasaran mewujudkan ketersediaan pangan dan mengembangkan distribusi/akses pangan masyarakat menggunakan indikator kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH). Realisasi kinerja indikator ini memenuhi target yang
ditetapkan dengan tingkat capaian sebesar 99,55% (Berhasil). Dimana Skor PPH ditargetkan sebesar 88,5 terealisasi sebesar 88,1.
Skor pola pangan harapan (PPH) merupakan angka yang menunjukkan kualitas gizi dan keragaman konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman. Semakin tinggi angka/skor PPH maka semakin bergizi dan beragam pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Secara nasional sampai tahun 2020 skor PPH rakyat Indonesia ditargetkan mencapai angka 90. Dibandikang dengan angka target nasional tahun 2020, skor PPH Kabupaten Padang Pariaman masih berada dibawah, yakni masih terpaut sebesar 1,9 poin.
Dalam upaya pemenuhan target skor PPH ini, seiring dengan pemenuhan kebutuhan energi dan protein yang dikonsumsi oleh masyarakat. Baik yang bersumber dari nabati maupun hewani. Konsumsi protein dan energi merupakan angka yang menunjukkan jumlah konsumsi protein dan energi masyarakat Kabupaten Padang Pariaman per kapita per hari. Angka konsumsi protein Kabupaten Padang Pariaman tahun 2020 sebesar 645,85 gram/kap/hari naik dibandingkan tahun sebelumnya, dimana tahun 2019 sebesar 64,40 gram/kap/hari. Angka konsumsi energi juga mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2019, dimana pada tahun 2019 sebesar 2.277,8 Kkal/kap/hari, menjadi 2.289,8 Kkal/kap/hari. Dibandingkan standar konsumsi energi nasional, konsumsi energi Kab. Padang Pariaman berada diatas angka nasional, dimana angka ideal nasional sebesar 2.150 Kkal/kap/hari. Sama halnya dengan konsumsi energi, konsumsi protien Kab. Padang Pariaman juga berada diatas angka kecukupan protein nasional yakni sebesar 57 gram/kp/hari. Berikut perkembangan Skor PPH, Konsumsi Protein dan Energi dari tahun 2016.
Tabel 12. Perkembangan Skor PPH, Konsumsi Protein dan Energi dari tahun 2016 s/d 2020
No. | Uraian | Tahun | Ket. | ||||
2016 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 | |||
1. | Skor pola pangan harapan (PPH) | 83,5 | 84,2 | 87,5 | 88,0 | 88,1 | |
2. | Konsumsi protein (gram/kap/hari) | 45,3 | 46,5 | 62,28 | 64,4 | 65,85 | |
3. | Konsumsi energi (Kkal/kap/hari) | 1.809 | 1.835 | 2.251,4 | 2.277,8 | 2.289,8 |
Berbagai upaya selama tahun 2020 telah dilaksanakan oleh DistanKP untuk mewujudkan ketersediaan pangan dan mengembangkan distribusi dan akses pangan
masyarakat, baik melalui kegiatan yang bersuber pendanaan dari APBD Padang Pariaman maupun APBD Provinsi Sumatera Barat dan APBN. Dalam hal ketersedian keragaman xxxxxx, XxxxxxXX telah berupaya melakukan kegiatan pemanfaatan pekarangan masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT). Bagaimana pekarangan masyarakat bisa ditanami dengan beraneka ragam tanaman sayuran dan buah-buahan. Disamping bibit tanaman juga diberikan ternak unggas berupa ayam buras. Dari hasil ternak dan tanaman ini diharapkan kebutuhan gizi rumah tangga dapat terpenuhi.
Kegiatan lain yang juga dilaksanakan berupa penyuluhan kepada anak sekolah dasar (SD) tentang keamanan pangan. Bagaimana meraka dapat mengenali dan memahami makanan/jajanan yang sehat. Sehingga anak sekolah lebih selektif dalam memilih makanan/jajanan, disamping itu mereka juga dapat mengetahui mengenai bahaya yang akan ditimbulkan akibat jajanan yang berbahaya/tidak aman.
Gambar 19. Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan
Berikut beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh DistanKP selama tahun 2020 dalam mewujudkan ketersediaan pangan dan mengembangkan distribusi dan akses pangan masyarakat:
1. Penanganan daerah rawan pangan
2. Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan
3. Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat
4. Pengembangan lumbung pangan desa
5. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
6. Penyuluhan sumber pangan alternatif
7. Penumbuhan dan Pengembangan Kawasan Nagari Mandiri Pangan
Sasaran 3:
Terwujudnya pengembangkan agribisnis guna meningkatkan pendapatan petani
Penetapan sasaran ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kelompok tani yang mengusahakan hasil komoditas pertanian/pekerbunan. Bagaimana kelompok tersebut menjadi kelompok usaha agribisnis yang handal. Petani diharapkan tidak hanya berperan dalam kegiatan onfarm, tetapi juga diharapkan dapat mengolah produk pertanian yang dihasilkan untuk meningkatkan nilai tambah produk tersebut. Dengan meningkatnya nilai tambah ini, tentu diharapkan akan menambah penerimaan petani. Adapun indikator kinerja DistanKP yang dipakai untuk mengukurnya adalah rasio kelompok tani pengolah hasil pertanian terhadap jumlah kelompok tani. Kelompok tani pengolah hasil yang dimaksud disini adalah kelompok tani pengolah hasil pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman perkebunan.
Tabel 13. Capaian rasio kelompok tani pengolah hasil pertanian terhadap jumlah kelompok tani tahun 2020
Indikator Kinerja | Capaian 2019 | |||
Target | Realisasi | % | Prediket/kategori | |
Rasio kelompok tani pengolah hasil pertanian terhadap jumlah kelompok tani | 0,126 | 0,110 | 87,30 | Cukup berhasil |
Tahun 2020 rasio kelompok tani pengolah hasil ditargetkan sebesar 0,126 hanya terealisasi sebesar 0,110 dengan capaian sebesar 87,30% (Cukup berhasil). Penetapan target indidator ini diharapkan setiap tahun anggaran, kelompok tanih pengolah hasil dapat tumbuh sebanyak 7 kelompok tani, tatapi pada tahun 2020 hanya tumbuh 3 kelompok. Jadi, tahun 2020 kelompok pengolah hasil berjumlah 136 kelompok,
sedangkan jumlah kelompok tani yang tertdaftar pada sistem penyuluhan pertanian (Simluhtan) sebanyak 1.239 kelompok tani.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pemenuhan target sasaran dari indikator kinerja ini antara lain:
1. Pengembangan produk olahan kelapa
2. Pengembangan nagari model kelapa
3. Pengembangan produk olahan tanaman pangan dan hotikultura
Gambar 20. Anekaragam produk olahan kelapa Gambar 21. Bantuan peralatan pasca panen tanaman
hortikultura kepada kelompok tani
B. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2020
Akuntabilitas keuangan menyajikan besarnya anggaran, realisasi anggaran dan realisasi fisik dari segenap kegiatan yang ada pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Panganyang bersumber dari pendanaan APBD Kabupaten Padang Pariaman, sudah termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian. Dimana secara keseluruhan persentase realisasi anggaran belanja langsung atau kegiatan sebesar 91,30%. Secara fisik realisasi sebesar 100%. Rendahnya realisasi keuangan disebabkan oleh adanya satu kegiatan yang tidak bisa dicairkan pembayarannya walaupun realisasi fisik telah mencapai 100%, kegiatan tersebut yaitu Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur pertanian. Realisasi Fisik dan Anggaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2020 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 14. Realisasi Fisik dan Anggaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2020
No. | Program/Kegiatan | Total Anggaran (Rp.) | Realisasi | Sisa Anggaran (Rp.) | Ket | ||
Fisik (%) | Keuangan | ||||||
( Rp ) | (%) | ||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
BELANJA | 18,443,995,216.8 | 100.00 | 17,750,549,801.0 | 96.24 | 693,445,415.8 | ||
BELANJA TIDAK LANGSUNG | 13,661,631,816.8 | 100.00 | 13,384,361,646.0 | 97.97 | 277,270,170.8 | ||
BELANJA LANGSUNG | 4,782,363,400 | 100.00 | 4,366,188,155 | 91.30 | 416,175,245 | ||
I | Program Pelayanan Administrasi Perkantoran | 775,540,000 | 100.00 | 718,158,298 | 92.60 | 57,381,702 | |
1 | Penyediaan Jasa Surat Menyurat | 25,650,000 | 100.00 | 25,619,300 | 99.88 | 30,700 | |
2 | Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik | 37,500,000 | 100.00 | 32,437,398 | 86.50 | 5,062,602 | |
3 | Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan | 221,840,000 | 100.00 | 192,270,000 | 86.67 | 29,570,000 | |
4 | Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor | 32,250,000 | 100.00 | 32,249,600 | 100.00 | 400 | |
5 | Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan | 16,500,000 | 100.00 | 13,900,000 | 84.24 | 2,600,000 | |
6 | Penyediaan Makanan dan Minuman | 11,000,000 | 100.00 | 9,798,800 | 89.08 | 1,201,200 | |
7 | Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah | 134,000,000 | 100.00 | 133,708,700 | 99.78 | 291,300 | |
8 | Penyediaan Jasa Pendukung Perkantoran | 103,200,000 | 100.00 | 89,600,000 | 86.82 | 13,600,000 | |
9 | Penyediaan dana operasional UPTD | 193,600,000 | 100.00 | 188,574,500 | 97.40 | 5,025,500 | |
II | Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur | 285,710,000 | 100.00 | 255,317,500 | 89.36 | 30,392,500 | |
1 | Pengadaan perlengkapan gedung kantor | 46,400,000 | 100.00 | 45,370,000 | 97.78 | 1,030,000 | |
2 | Pengadaan Peralatan Gedung Kantor | 16,800,000 | 100.00 | 16,500,000 | 98.21 | 300,000 | |
3 | Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor | 61,010,000 | 100.00 | 60,963,500 | 99.92 | 46,500 | |
4 | Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas /Operasional | 146,750,000 | 100.00 | 121,044,000 | 82.48 | 25,706,000 | |
5 | Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor | 5,000,000 | 100.00 | 2,000,000 | 40.00 | 3,000,000 | |
6 | Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor | 9,750,000 | 100.00 | 9,440,000 | 96.82 | 310,000 | |
III | Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur | 10,000,000 | 100.00 | 9,554,100 | 95.54 | 445,900 | |
1 | Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan | 10,000,000 | 100.00 | 9,554,000 | 95.54 | 446,000 | |
IV | Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan | 72,160,000 | 100.00 | 57,267,000 | 79.36 | 14,893,000 | |
1 | Penyusunan Laporan Capaian Kinerja & Iktisar Realxxxxx Xxxxxxx SKPD | 26,850,000 | 100.00 | 19,574,000 | 72.90 | 7,276,000 | |
2 | Penyusunan Rencana Kerja dan Penganggaran SKPD | 33,100,000 | 100.00 | 25,663,200 | 77.53 | 7,436,800 | |
3 | Penyusunan Laporan Statistik Pertanian | 12,210,000 | 100.00 | 12,029,800 | 98.52 | 180,200 | |
V | Program Peningkatan Kesejahteraan Petani | 72,475,000 | 100.00 | 72,052,500 | 99.42 | 422,500 | |
1 | Pengembangan Nagari Model Kelapa | 23,000,000 | 100.00 | 22,947,500 | 99.77 | 52,500 | |
2 | Pengembangan Produk Olahan Kelapa | 22,000,000 | 100.00 | 21,872,600 | 99.42 | 127,400 | |
3 | Pengembangan produk olahan tanaman pangan dan hortikultura | 27,475,000 | 100.00 | 27,232,400 | 99.12 | 242,600 | |
VI | Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) | 408,322,000 | 100.00 | 406,535,662 | 99.56 | 1,786,338 | |
1 | Penanganan daerah rawan pangan | 30,935,000 | 100.00 | 30,892,952 | 99.86 | 42,048 | |
2 | Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan | 264,559,000 | 100.00 | 263,342,750 | 99.54 | 1,216,250 |
No. | Program/Kegiatan | Total Anggaran (Rp.) | Realisasi | Sisa Anggaran (Rp.) | Ket | ||
Fisik (%) | Keuangan | ||||||
( Rp ) | (%) | ||||||
3 | Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat | 33,025,000 | 100.00 | 32,865,000 | 99.52 | 160,000 | |
4 | Pengembangan lumbung pangan desa | 14,800,000 | 100.00 | 14,778,750 | 99.86 | 21,250 | |
5 | Peningkatan mutu dan keamanan pangan | 10,925,000 | 100.00 | 10,725,000 | 98.17 | 200,000 | |
6 | Penyuluhan sumber pangan alternatif | 11,578,000 | 100.00 | 11,479,400 | 99.15 | 98,600 | |
7 | Penumbuhan dan Pengembangan Kawasan Nagari Mandiri Pangan | 42,500,000 | 100.00 | 42,451,810 | 99.89 | 48,190 | |
VII | Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan | 89,157,900 | 100.00 | 88,375,277 | 99.12 | 782,623 | |
1 | Operasional Brigade Tanam | 35,516,700 | 100.00 | 35,230,677 | 99.19 | 286,023 | |
2 | Pengembangan dan Pembinaan Usaha Pertanian Organik | 22,062,500 | 100.00 | 21,731,400 | 98.50 | 331,100 | |
3 | Pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi | 9,683,700 | 100.00 | 9,613,600 | 99.28 | 70,100 | |
4 | Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan | 995,000 | 100.00 | 995,000 | 100.00 | - | |
5 | Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Pangan/Hortikultura | 20,900,000 | 100.00 | 20,804,600 | 99.54 | 95,400 | |
VIII | Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan | 330,283,000 | 100.00 | 326,971,100 | 99.00 | 2,635,700 | |
1 | Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan | 35,500,000 | 100.00 | 34,894,000 | 98.29 | 606,000 | |
2 | Peningkatan kapasitas petani | 18,150,000 | 100.00 | 17,821,500 | 98.19 | 328,500 | |
3 | Penyusunan programa penyuluhan | 13,700,000 | 100.00 | 13,297,500 | 97.06 | 402,500 | |
4 | Pembinaan kelembagaan P3A | 6,700,000 | 100.00 | 6,553,900 | 97.82 | 146,100 | |
5 | Peningkatan kemampuan lembaga petani | 41,200,000 | 100.00 | 40,663,000 | 98.70 | 537,000 | |
6 | Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/kelompok tani | 61,463,000 | 100.00 | 61,215,500 | 99.60 | 247,500 | |
7 | Pengembangan usaha pertanian melalui peningkatan produktivitas lahan dan air | 13,337,500 | 100.00 | 12,969,400 | 97.24 | 368,100 | |
8 | Pekan Nasional Tani | 140,232,500 | 100.00 | 139,556,300 | 99.52 | 676,200 | |
IX | Program Pengembangan Perbenihan/Perbibitan Pertanian/Perkebunan | 674,650,000 | 100.00 | 666,705,018 | 98.82 | 7,944,982 | |
1 | Pengembangan dan pembinaan pembenihan tanaman pangan | 32,500,000 | 100.00 | 32,429,000 | 99.78 | 71,000 | |
2 | Pengembangan bibit tanaman hortikultura | 100,000,000 | 100.00 | 97,110,700 | 97.11 | 2,889,300 | |
3 | Pemeliharaan kebun sumber benih tanaman perkebunan | 64,500,000 | 100.00 | 63,928,850 | 99.11 | 571,150 | |
4 | Pengadaan benih tanaman pangan | 58,000,000 | 100.00 | 57,963,656 | 99.94 | 36,344 | |
5 | Monitoring dan pembinaan peningkatan produksi tanaman pangan | 28,700,000 | 100.00 | 28,370,700 | 98.85 | 329,300 | |
6 | Pembinaan peningkatan produksi tanaman perkebunan | 30,850,000 | 100.00 | 28,358,900 | 91.93 | 2,491,100 | |
7 | Pengembangan tanaman hortikultura | 134,100,000 | 100.00 | 133,840,312 | 99.81 | 259,688 | |
8 | Pengembangan tanaman perkebunan | 85,310,000 | 100.00 | 85,244,100 | 99.92 | 65,900 | |
9 | Pengembangan tanaman jambu biji merah | 25,000,000 | 100.00 | 24,940,000 | 99.76 | 60,000 | |
10 | Pengembangan dan peremajaan kelapa | 115,690,000 | 100.00 | 114,518,800 | 98.99 | 1,171,200 | |
X | Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan | 1,970,220,500 | 100.00 | 1,672,690,600 | 84.90 | 297,529,900 | |
1 | Peningkatan produktivitas produksi pertanian (DAK Bidang Pertanian) | 809,876,000 | 100.00 | 721,060,000 | 89.03 | 88,816,000 | |
2 | Peningkatan produktivitas produksi pertanian (Pendamping DAK Bidang Pertanian) | 45,000,000 | 100.00 | 24,688,200 | 54.86 | 20,311,800 | |
3 | Pemanfaatan lahan terlantar melalui optimalisasi lahan (OPL) | 43,000,000 | 100.00 | 38,642,300 | 89.87 | 4,357,700 | |
4 | Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) | 9,800,000 | 100.00 | 9,657,100 | 98.54 | 142,900 |
No. | Program/Kegiatan | Total Anggaran (Rp.) | Realisasi | Sisa Anggaran (Rp.) | Ket | ||
Fisik (%) | Keuangan | ||||||
( Rp ) | (%) | ||||||
5 | Pengadaan Alsintan | 143,294,500 | 100.00 | 142,930,000 | 99.75 | 364,500 | |
6 | Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur pertanian | 919,250,000 | 100.00 | 735,713,000 | 80.03 | 183,537,000 | |
XI | Program Pengendalian Hama/Penyakit Tanaman Pertanian/Perkebunan | 93,845,000 | 100.00 | 92,561,100 | 98.63 | 1,283,900 | |
1 | Pengendalian hama penyakit tanaman pangan/hortikultura | 25,000,000 | 100.00 | 24,799,900 | 99.20 | 200,100 | |
2 | Pengendalian hama penyakit tanaman perkebunan | 61,595,000 | 100.00 | 60,748,500 | 98.63 | 846,500 | |
3 | Pembinaan asuransi usaha tani padi (AUTP) | 7,250,000 | 100.00 | 7,012,700 | 96.73 | 237,300 | |
C. PENGHARGAAN YANG DITERIMA DISTANKP TAHUN 2020
Selama tahun 2020 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman memperoleh tigaa penghargaan dari Provinsi Sumatera Barat. Penghargaan yang diterima berupa:
1. Peringkat Harapan 1 Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan (Kelompok Pemberdayaan) atas nama Nagari Mandiri Pangan Ampalu;
2. Peringkat 1 Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan (Kelompok Pengolahan Hasil) atas nama KWT Bengke Sakato;
3. Peringkat 2 Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Teladan atas nama Xxxx Xxxxxx.
Gambar 21. Piagam penghargaan yang diterima DistanKP selama Tahun 2020
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN
Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Panganadalah perwujudan kewajiban organisasi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja. Beberapa halyang bisa disimpulkan antara lain:
1. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman telah dilaksanakan secara optimal melalui peningkatan kinerja dimasing-masing bidang yang ada.
2. Capaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terhadap target RPJMD yang telah ditetapkan ada yang mencapai target dan ada yang tidak mencapai target, namun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
3. Capaian kinerja meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunanan menggunakan sebelas indikator kinerja. Realisasi dari sebelas indikator tersebut tiga indikator mencapai target, sedangkan delapan tidak mencapai target yang ditetapkan.
4. Capaian kinerja mewujudkan ketersediaan pangan dan mengembangkan distribusi/akses pangan masyarakat menggunakan satu indikator kinerja, yaitu Skor Pola Pangan Harapan (PPH). Dimana, indiktor ini mencapai target yang ditetapkan.
5. Rasio kelompok tani pengolah hasil pertanian terhadap jumlah kelompok tani, tidak mencapai target yang ditetapkan. Dimana capainnya hanya sebesar 87,30%.
6. Realisasi anggaran belanja langsung DistanKP tahun 2019 sebesar 91,30% dengan realisasi fisik sebesar 100%.