PERKIRAAN JADWAL
PERKIRAAN JADWAL
Masa Penawaran Awal : 22 Agustus – 4 September 2024
Tanggal Efektif : 13 September 2024
Masa Penawaran Umum Obligasi : 18 – 20 September 2024
Tanggal Penjatahan : 23 September 2024
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN
Tanggal Pembayaran dari Investor : 24 September 2024 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan (jika ada) : 25 September 2024 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik (“Tanggal Emisi”) : 25 September 2024 Tanggal Pencatatan Obligasi pada BEI : 26 September 2024
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI
Nama Obligasi
Obligasi Berkelanjutan VI BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2024.
PT
Pembiayaan Investasi,
Kantor Pusat:
XXX Xxxxx – Xxxxxxxx XXX Xxx 0.0, Xxxxx Xxxx. Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxx,
BSD City, Tangerang Selatan 15322, Indonesia Telepon: (000) 0000 0000, 0000 0000
Website : xxx.xxx.xx.xx E-mail : xxxxxx@xxx.xx.xx
Cabang:
192 kantor cabang, 31 gerai, dan 45 kantor cabang syariah di berbagai wilayah di Indonesia per tanggal 16 Juli 2024
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN VI BFI FINANCE INDONESIA DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP6.000.000.000.000,- (ENAM TRILIUN RUPIAH) (“PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN”)
Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: OBLIGASI BERKELANJUTAN VI BFI FINANCE INDONESIA TAHAP I TAHUN 2024
DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR RP600.000.000.000,- (ENAM RATUS MILIAR RUPIAH) (“OBLIGASI”)
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali sertifikat jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan pemegang Obligasi dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi, yang terdiri dari:
Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 25 Desember 2024. Pembayaran bunga terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi jatuh pada tanggal 5 Oktober 2025 untuk Obligasi Seri A, 25 September 2026 untuk Obligasi Seri B dan 25 September 2027 untuk Obligasi Seri C.
Obligasi Berkelanjutan VI BFI Finance Indonesia Tahap II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.
Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada BEI Penawaran Obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment)
PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI
WALI AMANAT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”)
Prospektus Ringkas ini diterbitkan di Tangerang Selatan pada tanggal 22 Agustus 2024
DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN DARI PT FITCH RATING INDONESIA (“FITCH”) DENGAN PERINGKAT:
AA-(idn) (DOUBLE A MINUS)
KETERANGAN LEBIH LANJUT TERKAIT HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB I PROSPEKTUS RINGKAS INI.
PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA KSEI DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN (KREDIT) YANG MERUPAKAN KETIDAKMAMPUAN KONSUMEN UNTUK MEMBAYAR KEMBALI FASILITAS PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN PERSEROAN, YANG APABILA BERJUMLAH MATERIAL DAPAT MENURUNKAN KINERJA PERSEROAN. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.
PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DENGAN KETENTUAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR DIMANA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI XXXXXXXX DILAKUKAN MELALUI BEI ATAU DI LUAR BEI DAN BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DI DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PEMBELIAN KEMBALI TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA PERSEROAN MELAKUKAN KELALAIAN (WANPRESTASI) SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, KECUALI TELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI.
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS BERUPA BENDA ATAU PENDAPATAN ATAU ASET LAIN MILIK PERSEROAN DALAM BENTUK APAPUN SERTA TIDAK DIJAMIN OLEH PIHAK MANAPUN. SELURUH KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BERUPA BARANG BERGERAK MAUPUN TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI, KECUALI ASET PERSEROAN YANG DIJAMINKAN SECARA KHUSUS KEPADA KREDITURNYA, MENJADI JAMINAN ATAS SEMUA LIABILITAS PERSEROAN KEPADA SEMUA KREDITURNYA YANG TIDAK DIJAMIN SECARA KHUSUS ATAU TANPA HAK ISTIMEWA TERMASUK OBLIGASI INI SECARA PARI PASSU BERDASARKAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.
KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB I PENAWARAN UMUM.
Keterangan
(dalam jutaan Rupiah)
31 Mei 31 Desember
2024 2023 2022
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 125.000 120.000 115.000
Belum ditentukan penggunaannya 8.689.866 8.538.215 7.801.690
9.576.962 9.499.098 8.755.123
Kepentingan nonpengendali 655 698 786
Jumlah Ekuitas | 9.577.617 | 9.499.796 | 8.755.909 |
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas | 24.036.269 | 23.991.435 | 21.929.634 |
B. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
(dalam jutaan Rupiah)
31 Mei 31 Desember
Jenis Obligasi
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi
Pendapatan
Keterangan
2024 2023* 2023 2022
yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening.
Jumlah Pokok Obligasi
Obligasi ini memiliki jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp600.000.000.000,- (enam ratus miliar Rupiah).
Bunga Obligasi
Obligasi ini memberikan tingkat bunga sebagai berikut:
Seri A | : | Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. |
Seri B | : | Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 2 (dua) tahun sejak Tanggal Emisi. |
Seri C | : | Obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. |
Harga Penawaran Obligasi
Harga penawaran Obligasi adalah sebesar 100% (seratus persen) dari
Piutang pembiayaan 2.408.521 2.534.966 5.933.842 5.052.248
INFORMASI DALAM PROSPEKTUS RINGKAS INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. INFORMASI PADA PROSPEKTUS RINGKAS INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS. INFORMASI LENGKAP TERKAIT PENAWARAN UMUM TERDAPAT DALAM PROSPEKTUS. |
OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL- HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. |
PT BFI FINANCE INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS RINGKAS INI. |
Keuangan 22.678 24.321 82.564 22.870
Syariah 58.438 41.374 108.662 65.157
Lain-lain 92.881 76.998 228.045 242.735
Jumlah Pendapatan 2.582.518 2.677.659 6.353.113 5.383.010
Beban
Gaji dan tunjangan (650.313) (608.586) (1.457.103) (1.324.648)
Beban bunga dan keuangan (391.649) (379.200) (951.310) (624.099)
Umum dan administrasi (365.154) BFI FINANCE INDONESIA TBK Cadangan kerugian penurunan nilai | (346.986) | (870.505) | (771.052) |
Kegiatan Usaha Utama: Piutang pembiayaan (404.187) | (421.501) | (785.034) | (367.235) |
Piutang ijarah dan IMBT (1.890) | (427) | (1.015) | (223) |
Modal kerja dan Multiguna serta Pembiayaan Konsumen Berbasis Syariah Lain-lain (75.582) (70.303) (262.894) (57.072) Berkedudukan di Tangerang Selatan, Indonesia Jumlah Beban (1.888.775) (1.827.003) (4.327.861) (3.144.329) |
Laba Sebelum Pajak 693.743 850.656 2.025.252 2.238.681
Xxxxx Xxxxx Penghasilan (131.072) (164.726) (381.453) (432.002)
Laba Periode/Tahun Berjalan 562.671 685.930 1.643.799 1.806.679 Penghasilan Komprehensif Lain
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
jumlah Pokok Obligasi.
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif - lindung nilai arus kas
(90.360) 16.674 13.498 26.409
Ketentuan Umum Pembayaran Bunga Obligasi
Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Dalam hal Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi jatuh pada hari yang bukan
Pajak penghasilan terkait 17.168 (3.168) (2.565) (5.018)
(73.192) 13.506 10.933 21.391
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
merupakan Hari Bursa, maka Bunga Obligasi akan dibayar pada Hari
Bursa sesudahnya tanpa dikenakan denda.
Kerugian pengukuran kembali program aktuarial
manfaat pasti
(6.907) (278) (10.468) (8.979)
Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.
Seri A | : | Jumlah pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp●,- (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. |
Seri B | : | Jumlah pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp●,- (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 2 (dua) tahun sejak Tanggal Emisi. |
Seri C | : | Jumlah pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp●,- (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. |
Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 25 Desember 2024. Pembayaran bunga terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi jatuh pada tanggal 5 Oktober 2025 untuk Obligasi Seri A, 25 September 2026 untuk Obligasi Seri B dan 25 September 2027 untuk Obligasi Seri C.
Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening.
Bunga-ke | Seri A | Seri B | Seri C |
1 | 25 Desember 2024 | 25 Desember 2024 | 25 Desember 2024 |
2 | 25 Maret 2025 | 25 Maret 2025 | 25 Maret 2025 |
3 | 25 Juni 2025 | 25 Juni 2025 | 25 Juni 2025 |
4 | 5 Oktober 2025 | 25 September 2025 | 25 September 2025 |
5 | 25 Desember 2025 | 25 Desember 2025 | |
6 | 25 Maret 2026 | 25 Maret 2026 | |
7 | 25 Juni 2026 | 25 Juni 2026 | |
8 | 25 September 2026 | 25 September 2026 | |
9 | 25 Desember 2026 | ||
10 | 25 Maret 2027 | ||
11 | 25 Juni 2027 | ||
12 | 25 September 2027 |
Tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:
Pajak penghasilan terkait 1.312 53 1.986 1.713
(5.595) (225) (8.482) (7.266)
Penghasilan Komprehensif Lain Periode/
Tahun Berjalan - Setelah Pajak (78.787) 13.281 2.451 14.125 Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun 483.884
Berjalan 699.211 1.646.250 1.820.804
Laba per Saham Dasar (nilai penuh) 37 46 109 121
X. XXXXX
Keterangan
31 Mei 31 Desember
2024 2023* 2023 2022
*tidak diaudit
Rasio Usaha (%) | ||||
Laba sebelum pajak / pendapatan | 26,9 | 31,8 | 31,9 | 41,6 |
Laba periode/tahun berjalan / pendapatan | 21,8 | 25,6 | 25,9 | 33,6 |
Laba periode/tahun berjalan / jumlah |
(ROA)** 5,6 | 6,6 | 6,9 | 8,2 | |
Rasio Piutang Pembiayaan Bermasalah (NPF) - neto 1,5 | 1,8 | 1,4 | 1,0 | |
Rasio Keuangan (x, kecuali dinyatakan lainnya) | ||||
Cash Ratio | 0,2 | 0,2 | 0,2 | 0,2 |
Current Ratio | 1,6 | 1,4 | 1,5 | 1,6 |
Utang terhadap ekuitas (gearing ratio)** | 1,4 | 1,6 | 1,4 | 1,4 |
Rasio liabilitas terhadap aset | 0,6 | 0,6 | 0,6 | 0,6 |
Rasio liabilitas terhadap ekuitas | 1,5 | 1,8 | 1,5 | 1,5 |
Interest coverage ratio | 2,8 | 3,2 | 3,1 | 4,6 |
Debt service coverage ratio | 0,3 | 0,4 | 0,4 | 0,5 |
Rasio Pertumbuhan (%) | ||||
Jumlah pendapatan | (2,4) | 19,4 | 18,0 | 30,6 |
Laba periode/tahun berjalan | (17,8) | (8,9) | (9,0) | 59,7 |
Jumlah aset | 0,2 | 13,0 | 9,4 | 40,3 |
Jumlah liabilitas | (0,2) | 20,0 | 10,0 | 60,5 |
Jumlah ekuitas | 0,8 | 2,5 | 8,5 | 17,8 |
ekuitas (ROE)** 14,1 18,3 17,3 20,6 Laba periode/tahun berjalan / jumlah aset
Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan Obligasi Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya.
Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau Perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek.
Jaminan
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun benda tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdataan.
Penyisihan Dana Pelunasan Pokok Obligasi (Sinking Fund) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil
emisi sesuai dengan tujuan penggunaan dana bersih hasil Penawaran
Umum Berkelanjutan ini.
Tata Cara Pembayaran Bunga Obligasi
Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening akan dilakukan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Apabila saat pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi jatuh bukan pada Hari Kerja, maka akan dibayarkan pada Hari Kerja berikutnya.
Jumlah Minimum Pemesanan
Perdagangan Obligasi yang dilakukan di Bursa Efek dengan syarat- syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa
Obligasi Berkelanjutan VI BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2024 yang akan jatuh tempo paling lama tiga tahun sejak tanggal penerbitan. Peringkat Nasional ‘AA-’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal
bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi
Pada tanggal 31 Mei 2024, Perseroan mempunyai jumlah liabilitas konsolidasian sebesar Rp14.458.652 juta.
Penjelasan lebih lengkap mengenai pernyataan utang dapat dilihat dalam Bab III Prospektus.
*tidak diaudit
**laba periode berjalan 31 Mei 2024 dan 2023 disetahunkan (mengacu kepada Surat
Edaran OJK No. 01//2016)
Rasio-rasio dalam Perjanjian Pinjaman | Persyaratan Rasio Keuangan | Tingkat Pemenuhan Perseroan per 31 Mei 2024 |
Gearing ratio (total debt to tangible net worth) (x) | <5x | 1,4x |
Rasio piutang pembiayaan bermasalah | <5% | 1,4% |
Dampak mata uang yang tidak dilindungi | <25% | 0,0% |
Ekuitas yang diharuskan (tangible net worth) | >Rp1 triliun | Rp9,4 triliun |
D. RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG
Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2024, Perseroan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan perjanjian dengan bank.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
PT BCA Sekuritas | PT BRI Danareksa Sekuritas | PT Mandiri Sekuritas | PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk |
Analisis dan pembahasan di bawah ini berisi tentang diskusi hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal dan untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2024 (diaudit) dan 2023 (tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 dan 2022 (diaudit) beserta penjelasan atas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan dan prospek usaha Perseroan di masa mendatang.
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Perusahaan Anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK yang telah diaudit oleh KAP Xxxxxxxxx Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxx & Rekan (BDO Indonesia),
Efek. Satuan Perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya.
lain di negara atau serikat moneter yang sama. Risiko gagal bayar inheren hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan
Akuntan Publik Independen, berdasarkan standar audit yang ditetapkan
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING oleh IAPI dalam laporan audit tertanggal 21 Juni 2024, dengan opini
Pembelian Kembali (Buy Back)
Keterangan mengenai Pembelian Kembali Obligasi dapat dilihat di Prospektus bab I.
Hak-Hak Pemegang Obligasi
Keterangan mengenai hak-hak pemegang Obligasi dapat dilihat di Prospektus bab I.
Pembatasan-Pembatasan dan Kewajiban-Kewajiban Perseroan Keterangan mengenai hak Pembatasan-Pembatasan dan Kewajiban- Kewajiban Perseroan dapat dilihat di Prospektus bab I.
Kelalaian Perseroan
Keterangan mengenai Kelalaian Perseroan dapat dilihat di Prospektus bab I.
Rapat Umum Pemegang Obligasi
Keterangan mengenai Rapat Umum Pemegang Obligasi dapat dilihat di Prospektus bab I.
Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan
Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan sebelum Tanggal Emisi, maka perubahan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut harus dibuat dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Xxxx Xxxxxx dan Perseroan dan setelah perubahan tersebut dilakukan, memberitahukan kepada OJK dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
2. Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan pada dan setelah Tanggal Emisi, maka perubahan Perjanjian Perwaliamanatan hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPO dan perubahan dan/atau penambahan tersebut dibuat dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan, kecuali ditentukan lain dalam peraturan/ perundang-undangan yang berlaku, atau apabila dilakukan penyesuaian/perubahan terhadap Perjanjian Perwaliamanatan berdasarkan peraturan yang baru yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan.
Hukum yang Berlaku
Seluruh perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi dan segala pelaksanaannya diatur dan ditafsirkan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.
Hasil Pemeringkatan Obligasi
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 dan Peraturan OJK No. 49/POJK.04/2020, Perseroan telah melakukan pemeringkatan dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Fitch. Berdasarkan surat No. 114/DIR/RATLTR/VI/2024 tanggal 25 Juni 2024, Obligasi Berkelanjutan VI BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2024 telah mendapat peringkat:
AA-(idn) (double a minus)
PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan Peringkat Nasional Jangka
Panjang AA-(idn) untuk Obligasi Berkelanjutan VI BFI Finance Indonesia dengan nilai total maksimal Rp6.000.000.000.000,- (enam triliun Rupiah). Fitch juga menetapkan peringkat AA-(idn) atas penerbitan
peringkat tertinggi di negara tersebut.
Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi sebagaimana definisi hubungan Afiliasi pada UUPPSK dengan PT Fitch Ratings Indonesia yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap
1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas Efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan OJK No. 49/POJK.04/2020.
Perseroan akan menyampaikan peringkat tahunan atas setiap klasifikasi Efek bersifat utang dan/atau sukuk kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek bersifat utang dan/atau sukuk yang diterbitkan.
Keterangan Tentang Wali Amanat
Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, Perseroan dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”) selaku Wali Amanat telah menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan.
Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut:
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Financial Institution & Capital Market Division (FICD)
Menara 2 BTN Lantai 8
Obligasi dapat dilihat di Prospektus bab I.
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan Perseroan seluruhnya untuk modal kerja berupa pembiayaan investasi, modal kerja dan multi guna (selain pembiayaan berbasis syariah) sebagaimana yang ditentukan oleh ijin yang dimiliki Perseroan berdasarkan ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku.
Keterangan lebih lanjut mengenai Rencana Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum dapat dilihat di Prospektus bab II.
PERNYATAAN UTANG
Jumlah liabilitas dalam bab ini diambil dari angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2024, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Xxxxxxxxx Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxx & Rekan (BDO Indonesia), auditor independen berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), ditandatangani oleh Xxxxxxx Xxxx, SE, Ak, CPA, CA (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.1042) dalam laporan audit tertanggal 21 Juni 2024 dengan opini Wajar Tanpa Modifikasian dengan nomor Laporan Auditor Independen No. 00082/3.0423/AU.1/09/1042- 2/1/VI/2024 tanggal 21 Juni 2024.
Ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan dan
Perusahaan Anak di bawah ini diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Perusahaan Anak pada tanggal dan untuk periode lima bulan yang berakhir pada 31 Mei 2024 (diaudit) dan 2023 (tidak diaudit) serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 dan 2022 (diaudit) beserta catatan atas laporan-laporan keuangan ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) yang telah diaudit oleh KAP Xxxxxxxxx Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxx & Rekan (BDO Indonesia), Akuntan Publik Independen, berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) dalam laporan audit tertanggal 21 Juni 2024, dengan opini Wajar Tanpa Modifikasian yang ditandatangani oleh Xxxxxxx Xxxx, SE, Ak, CPA, CA. (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.1042).
A. LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Keterangan
31 Mei 31 Desember
2024 2023 2022
(dalam jutaan Rupiah)
Aset
Kas dan setara kas 1.394.669 1.739.659 1.073.255
Jl. H.R. Rasuna Said No. 1 | Piutang lain-lain - Pihak ketiga | 339.523 | 250.715 | 162.635 |
Jakarta Selatan 12980, Indonesia | Aset derivatif | 85.195 | 56.657 | 103.056 |
Tel.: (000) 00000000 Ext. 109 | Beban dibayar dimuka dan uang muka | 49.046 | 34.437 | 24.767 |
Aset tetap - neto | 699.409 | 720.827 | 659.145 | |
Aset hak - guna - neto | 41.807 | 41.025 | 38.419 | |
Untuk Perhatian: Financial Services Department | Aset takberwujud - neto | 236.351 | 255.166 | 139.499 |
Keterangan lebih lanjut mengenai Penawaran Umum Berkalanjutan | Aset pajak tangguhan | 135.600 | 131.963 | 164.029 |
Piutang pembiayaan - setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai Piutang ijarah dan IMBT – setelah dikurangi | 20.972.708 | 20.706.393 | 19.554.254 |
cadangan kerugian penurunan nilai | 79.640 | 52.769 | 7.767 |
Aset lain-lain 2.321 1.824 2.808
Jumlah Aset 24.036.269 23.991.435 21.929.634
Liabilitas
10.094.134 | 8.665.860 | 10.246.908 |
3.117.443 | 4.720.775 | 1.581.490 |
189.837 | 324.121 | 479.299 |
407.446 | 788 | 1.522 |
19.705 | 199.717 | 263.269 |
470.674 | 437.423 | 489.352 |
Pinjaman yang diterima - Pihak ketiga Surat berharga yang diterbitkan - setelah
dikurangi biaya emisi surat berharga yang
belum diamortisasi Beban akrual
Utang dividen Utang pajak
Utang lain-lain - Pihak ketiga
Liabilitas imbalan pasca-kerja 159.413 142.955 111.885
Jumlah Liabilitas 14.458.652 14.491.639 13.173.725
Ekuitas
Modal saham | 399.178 | 399.178 | 399.178 | sehingga secara tahunan, pendapatan Perseroan akan dapat tumbuh |
Tambahan modal disetor - neto | 609.459 | 609.459 | 609.459 | kembali. |
Saham treasuri Penghasilan komprehensif lain | (232.957) | (232.957) | (232.957) | Pendapatan Piutang Pembiayaan. Jumlah pendapatan piutang pembiayaan mengalami penurunan sebesar Rp126.445 juta atau 5,0% |
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
(Kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus
xxx – xxxx (72.526) 666 (10.267)
Keuntungan pengukuran kembali program
aktuarial manfaat pasti 58.942 64.537 73.020
Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan auditor independen tersebut
ditandatangani oleh Xxxxxxx Xxxx, SE, Ak, CPA, CA. (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.1042) untuk periode lima bulan yang berakhir 31 Mei 2024 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2023 serta ditandatangani oleh Xxxxxxx Xxxxxxx, CPA, (Rekan pada BDO dengan Registrasi Akuntan Publik No. AP.0119) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2022.
a. Kinerja Keuangan
Periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2024 dibandingkan dengan periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023
Pendapatan. Untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2024, pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan piutang pembiayaan (93,2% dari keseluruhan), pendapatan syariah (2,3%), pendapatan keuangan (0,9%) dan pendapatan lain-lain (3,6%). Jumlah pendapatan Perseroan untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2024 adalah sebesar Rp2.582.518 juta, menurun Rp95.141 juta atau 3,6% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp2.677.659 juta.
Penurunan ini terjadi terutama berasal dari penurunan pada penyaluran pembiayaan baru. Hal ini dilakukan sebagai dampak dari kebijakan manajemen untuk menekan kenaikan tingkat piutang bermasalah yang timbul ditengah tantangan yang terjadi di industri pendukung usaha pembiayaan, seperti industri otomotif yang mengalami penurunan penjualan kendaraan baru roda empat sekitar 20% sampai dengan Mei 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, industri alat-alat berat juga mengalami penurunan sebesar 27% dalam periode yang sama. Karena penurunan tersebut, maka Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaannya, yang berdampak pada penurunan piutang pembiayaan dibandingkan periode sebelumnya.
Kondisi lain yang juga berpengaruh terhadap kualitas piutang pembiayaan adalah POJK 22 / 2023, yang mengatur tata cara penagihan yang lebih ketat. Hal ini juga berdampak pada meningkatnya tingkat kehati-hatian bagi perusahaan pembiayaan dalam menjalankan bisnis sesuai peraturan OJK tersebut, dan secara sementara berdampak pada pengetatan atas kebijakan pembiayaan yang diambil, dan berdampak pada pertumbuhan piutang pembiayaan. Karena piutang pembiayaan yang tidak tumbuh tersebut, maka pendapatan Perseroan juga terdampak, dimana terjadi sedikit penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Manajemen berpendapat bahwa dampak penurunan yang terjadi sudah dapat dikendalikan, dan Perseroan telah memiliki Standar Operasional dan Prosedur dan menyiapkan karyawan lapangan untuk mengikuti aturan yang berlaku, sehingga di periode semester kedua tahun 2024, diharapkan trend pertumbuhan bisnis akan kembali terlaksana,
dari Rp2.534.966 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp2.408.521 juta untuk periode yang sama di tahun 2024. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan nilai penyaluran pembiayaan baru selama periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2024 yang menyebabkan pendapatan
piutang pembiayaan mengalami penurunan sebesar Rp89.126 juta atau 4,7% menjadi Rp1.820.492 juta dari Rp1.909.618 juta pada periode yang sama di tahun 2023. Selain itu, penurunan dapat dilihat juga dari pendapatan berbasis jasa dari pembiayaan baru (pendapatan administrasi) dan pendapatan terminasi atas pelunasan lebih awal masing-masing turun sebesar 7,9% dan 8,3%.
Pendapatan Keuangan. Jumlah pendapatan keuangan mengalami penurunan sebesar Rp1.643 juta atau 6,8% dari sebesar Rp24.321 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp22.678 juta untuk periode yang sama tahun 2024. Hal ini terutama disebabkan oleh menurunnya penempatan dana di bank dan pengelolaan dana yang efektif.
Pendapatan Syariah. Jumlah pendapatan syariah mengalami kenaikan sebesar Rp17.064 juta atau 41,2% dari Rp41.374 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp58.438 juta untuk periode yang sama tahun 2024. Hal ini seiring meningkatnya jumlah piutang pembiayaan syariah selama periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2024.
Pendapatan Lain-lain. Jumlah pendapatan lain-lain mengalami kenaikan sebesar Rp15.883 juta atau 20,6% dari Rp76.998 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp92.881 juta untuk periode yang sama tahun 2024. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan atas pemulihan dari piutang yang dihapusbukukan sebesar 21,0% atau Rp13.803 juta, berkat upaya pemulihan yang intensif dan upaya pengelolaan yang lebih baik.
Xxxxx Xxxx dan Tunjangan. Jumlah beban gaji dan tunjangan mengalami kenaikan sebesar Rp41.727 juta atau 6,9% dari Rp608.586 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp650.313 juta untuk periode yang sama tahun 2024. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah karyawan Perseroan sebesar 2,2% atau 235 karyawan dari 10.620 karyawan menjadi 10.855 karyawan, serta penyesuaian gaji tahunan yang dilaksanakan setiap awal tahun. Manajemen Perseroan selalu melakukan peninjauan atas produktivitas dan benefit yang dibayarkan kepada karyawan dari waktu ke waktu, sehingga tetap pada taraf kompetitif dan juga produktif.
Beban Bunga dan Keuangan. Jumlah beban bunga dan keuangan mengalami kenaikan sebesar Rp12.449 juta atau 3,3% dari Rp379.200 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp391.649 juta untuk periode yang sama tahun 2024. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya rata-rata biaya dana dari 6,9% menjadi 7,1%.
Peningkatan beban bunga dan keuangan tidak terlepas dari kenaikan suku bunga Bank Indonesia (7 Days Repo Rate), yang mengalami peningkatan dua kali peningkatan dari tahun 2023 hingga saat ini. Manajemen selalu mencermati kondisi likuiditas dan suku bunga perbankan, dan melakukan diversifikasi pendanaan melalui kerjasama perbankan serta penerbitan obligasi secara berkala, sehingga dapat meminimalisir dampak kenaikan suku bunga bagi Perseroan.
Beban Umum dan Administrasi. Jumlah beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar Rp18.168 juta atau 5,2% dari sebesar Rp346.986 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal
31 Mei 2023 menjadi Rp365.154 juta untuk periode yang sama tahun 2024. Komponen kenaikan beban terbesar adalah pada beban amortisasi aset tak berwujud yang naik sebesar 147,8% atau Rp17.208 juta dan beban penerimaan angsuran yang naik sebesar 38,7% atau Rp16.489 juta.
Menurut pandangan Manajemen, peningkatan beban umum dan administrasi telah terkontrol dengan baik dengan berbagai prosedur dan aturan main terkait pengeluran biaya, termasuk otoritas dan batasan pengeluaran biaya, serta pengawasan audit dan control atas budget operasional yang telah berjalan saat ini.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai. Jumlah penyisihan cadangan penurunan nilai mengalami penurunan sebesar Rp15.851 juta atau 3,8% dari Rp421.928 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp406.077 juta untuk periode yang sama tahun 2024. Hal ini sejalan dengan perbaikan kualitas aset yang dialami selama periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2024.
Risk Manajemen Perseroan melakukan perhitungan kecukupan pencadangan piutang berkala secara bulanan untuk memastikan CKPN yang dibentuk cukup dan sesuai dengan peraturan OJK maupun standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Beban Lain-lain. Jumlah beban lain-lain mengalami kenaikan sebesar Rp5.279 juta atau 7,5% dari sebesar Rp70.303 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp75.582 juta untuk periode yang sama tahun 2024. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban penghapusan atas piutang dalam proses penyelesaian.
Manajemen Perseroan berpendapat bahwa pengawasan atas beban lain-lain juga sudah dilakuan dengan baik, sebagaimana pengendalian atas biaya umum dan administrasi.
Laba Periode Berjalan. Sebagai akibat dari perubahan pada akun-akun sebagaimana telah dijelaskan di atas, laba periode berjalan mengalami penurunan sebesar Rp123.259 juta atau 18,0% dari Rp685.930 juta untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Mei 2023 menjadi Rp562.671 juta untuk periode yang sama tahun 2024.
Manajemen telah merencanakan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa laba di semester dua tahun 2024 dapat tumbuh lebih baik dibanding semester pertama, diantaranya dengan menumbuhkan penyaluran pembiayaan baru yang lebih agresif serta perencanaan manajemen atas aktivitas penagihan sehingga kredit macet dan piutang tak tertagih dapat diminimalisir serta pengawasan yang lebih baik atas biaya operasional serta produktifitas karyawan yang lebih tinggi.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 Pendapatan. Jumlah pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp6.353.113 juta, meningkat
Rp970.103 juta atau 18,0% dibandingkan dengan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp5.383.010 juta. Peningkatan tersebut terutama dikontribusi dari peningkatan pendapatan piutang pembiayaan sebesar Rp881.594 juta atau 17,4% dan pendapatan keuangan sebesar Rp59.694 juta atau 261,0%.
Pendapatan Piutang Pembiayaan. Jumlah pendapatan piutang pembiayaan mengalami kenaikan sebesar Rp881.594 juta atau 17,4% dari sebesar Rp5.052.248 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp5.933.842 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan piutang pembiayaan sebesar Rp792.878 juta atau 21,6% menjadi Rp4.465.384 juta dari Rp3.672.506 juta pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Selain itu, kenaikan dapat dilihat juga dari pendapatan berbasis jasa dari pembiayaan baru (pendapatan administrasi) sebesar 9,9% atau Rp75.571 juta, pendapatan denda keterlambatan atas pembayaran konsumen dan pendapatan terminasi atas pelunasan lebih awal masing-masing naik sebesar 7,4% dan 3,5%.
Pendapatan Keuangan. Jumlah pendapatan keuangan mengalami kenaikan sebesar Rp59.694 juta atau 261,0% dari Rp22.870 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp82.564 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penempatan dana yang meningkat sebelum disalurkan untuk pembiayaan baru, sejalan dengan peningkatan volume bisnis Perseroan.
Pendapatan Syariah. Jumlah pendapatan syariah mengalami kenaikan sebesar Rp43.505 juta atau 66,8% dari sebesar Rp65.157 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp108.662 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Hal ini seiring meningkatnya jumlah piutang pembiayaan syariah selama tahun 2023.
Pendapatan Lain-lain. Jumlah pendapatan lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp14.690 juta atau 6,1% dari sebesar Rp242.735 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp228.045 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan atas pemulihan dari piutang yang dihapusbukukan sebesar 5,8% atau Rp12.164 juta dan penurunan keuntungan bersih atas penjualan aset tetap sebesar 33,2% atau Rp6.707 juta.
Xxxxx Xxxx dan Tunjangan. Jumlah beban gaji dan tunjangan mengalami kenaikan sebesar Rp132.455 juta atau 10,0% dari Rp1.324.648 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp1.457.103 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah karyawan Perseroan sebesar 10,9% atau 1.097 karyawan dari 10.099 karyawan menjadi
11.196 karyawan sepanjang tahun 2023.
Beban Bunga dan Keuangan. Jumlah beban bunga dan keuangan mengalami kenaikan sebesar Rp327.211 juta atau 52,4% dari Rp624.099 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp951.310 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Hal ini sejalan dengan kenaikan jumlah pinjaman di tahun 2023 yang mencapai Rp13.386.635 juta atau 13,2% lebih besar dibandingkan Rp11.828.398 juta di tahun 2022. Sementara rata-rata biaya dana tidak berubah dari tahun 2022 ke 2023, yakni senilai 7,0%.
Beban Umum dan Administrasi. Jumlah beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar Rp99.453 juta atau 12,9% dari sebesar Rp771.052 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp870.505 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh beban penerimaan angsuran, yang meningkat 86,5% atau Rp69.680 juta. Kenaikan signifikan juga terjadi pada beban perbaikan dan pemeliharaan, sebesar 39,4% atau Rp35.134 juta. Sementara itu, honorarium tenaga ahli, yang di tahun 2022 merupakan komponen terbesar dari beban umum dan administrasi, menunjukkan penurunan 71,1% atau Rp105.401 juta di tahun 2023.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai. Jumlah penyisihan cadangan penurunan nilai mengalami kenaikan sebesar Rp418.591 juta atau 113,9% dari Rp367.458 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp786.049 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Peningkatan ini sebagian terjadi karena dampak dari kenaikan kredit macet setelah terjadinya serangan siber, sebagai imbas dari terhentinya sistem operasional Perseroan untuk sementara waktu. Akibatnya, efektivitas tim penagihan untuk melaksanakan tugasnya turut terdampak, sehingga terjadi peningkatan kredit macet dan kerugian piutang tak tertagih.
Beban Lain-lain. Jumlah beban lain-lain mengalami kenaikan sebesar Rp205.822 juta atau 360,6% dari sebesar Rp57.072 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 menjadi Rp262.894 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Beban lain- lain di tahun 2023 terutama berupa penghapusan piutang dalam proses penyelesaian. Jumlahnya mencapai 87,1% dari keseluruhan beban lain-lain yang mencapai Rp262.894 juta, meningkat lebih dari 3,5 kali lipat dari nilainya di tahun 2022. Penyebabnya adalah besarnya tingkat penyelesaian piutang melalui mekanisme serah aset, dimana terjadi penurunan nilai penjualan aset yang dialihkan dibandingkan dengan nilai buku piutang yang diambil alih tersebut.
Laba Tahun Berjalan. Di tahun 2023, Perseroan membayar beban pajak penghasilan sebesar Rp381.453 juta, atau Rp50.549 juta lebih rendah dibandingkan di tahun 2022. Hal ini berkorelasi dengan jumlah laba sebelum pajak di 2023, sebesar Rp2.025.252 juta atau 9,5% di bawah pencapaian tahun 2022. Rasio beban pajak penghasilan adalah 18,8% dari jumlah laba sebelum pajak di tahun 2023, sementara rasio serupa di tahun 2022 adalah 19,3%. Sebagai hasilnya, laba tahun berjalan di 2023 tercatat sebesar Rp1.643.799 juta, atau 9,0% lebih rendah dibandingkan Rp1.806.679 juta di tahun 2022.
b. Aset Jumlah Aset
Posisi pada tanggal 31 Mei 2024 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2023
Jumlah aset pada tanggal 31 Mei 2024 adalah sebesar Rp24.036.269 juta mengalami kenaikan sebesar Rp44.834 juta atau 0,2% dari Rp23.991.435 juta pada tanggal 31 Desember 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan kegiatan utama Perseroan yaitu piutang pembiayaan - neto sebesar 1,3% atau Rp266.315 juta menjadi Rp20.972.708 juta.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2023 dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2022
Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp23.991.435 juta mengalami kenaikan sebesar Rp2.061.801 juta atau 9,4% dari Rp21.929.634 juta pada tanggal 31 Desember 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan kegiatan utama Perseroan yaitu piutang pembiayaan sebesar 5,9% atau Rp1.152.139 juta menjadi Rp20.706.393 juta, serta peningkatan kas dan setara kas sebesar 62,1% atau Rp666.404 juta menjadi Rp1.739.659 juta. Peningkatan kas dan setara kas disebabkan terutama karena adanya penempatan dana yang meningkat sebelum disalurkan untuk pembiayaan baru, sejalan dengan peningkatan volume bisnis Perseroan
c. Liabilitas
Posisi pada tanggal 31 Mei 2024 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2023
Jumlah liabilitas pada tanggal 31 Mei 2024 adalah sebesar Rp14.458.652 juta mengalami penurunan sebesar Rp32.987 juta atau 0,2% dari Rp14.491.639 juta pada tanggal 31 Desember 2023. Penurunan jumlah liabilitas terutama pada pos surat berharga yang diterbitkan – neto dan utang pajak.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2023 dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2022
Jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp14.491.639 juta mengalami kenaikan sebesar Rp1.317.914 juta atau 10,0% dari Rp13.173.725 juta pada tanggal 31 Desember 2022. Kenaikan terbesar terutama pada pos surat berharga yang diterbitkan
– neto, yaitu penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Tahap III, IV dan V Tahun 2023 selama tahun berjalan sebesar Rp3,8 triliun.
d. Ekuitas
Posisi pada tanggal 31 Mei 2024 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2023
Jumlah ekuitas pada tanggal 31 Mei 2024 adalah sebesar Rp9.577.617 juta mengalami kenaikan sebesar Rp77.821 juta atau 0,8% dari Rp9.499.796 juta pada 31 Desember 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya nilai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar 1,8% atau Rp151.651 juta dari Rp8.538.215 juta di akhir tahun 2023 menjadi Rp8.689.866 juta pada tanggal 31 Mei 2024.
Posisi pada tanggal 31 Desember 2023 dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2022
Jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp9.499.796 juta mengalami kenaikan sebesar Rp743.887 juta atau 8,5% dari Rp8.755.909 juta pada tanggal 31 Desember 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya nilai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar 9,4% atau Rp736.525 juta dari Rp7.801.690 juta di akhir tahun 2022 menjadi Rp8.538.215 juta di akhir tahun 2023.
Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek yang dapat diukur dengan membandingkan antara total aset lancar terhadap total liabilitas jangka pendek.
Perseroan memiliki sumber likuiditas yang dapat mendukung perkembangan usaha di masa mendatang, dimana sumber likuiditas secara internal berasal dari penerimaan pembayaran angsuran piutang-piutang pembiayaan dari konsumen dan selalu melebihi jumlah kewajiban yang jatuh tempo dari waktu ke waktu. Di samping sumber likuiditas internal tersebut, Perseroan juga memiliki sumber likuiditas eksternal dengan tersedianya fasilitas kredit dari beberapa bank yang belum digunakan pada saat ini.
Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan menyatakan bahwa tidak ada permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Di samping itu, Perseroan menyatakan memiliki modal kerja yang cukup pada saat ini.
Solvabilitas
Solvabilitas mengukur berapa aset dan ekuitas yang dibiayai dengan menggunakan liabilitas.
Tingkat solvabilitas aset (liabilitas terhadap jumlah aset) Perseroan per 31 Mei 2024 adalah sebesar 0,6x, sementara tingkat solvabilitas ekuitas (liabilitas terhadap ekuitas) Perseroan per 31 Mei 2024 adalah sebesar 1,5x.
Besarnya solvabilitas aset yang rendah menunjukkan bahwa hanya sebagian aset dan ekuitas yang dibiayai menggunakan liabilitas dan sisanya menggunakan modal sendiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan Perseroan membayar utang relatif tinggi.
Profitabilitas
Profitabilitas Perseroan dapat dilihat dari imbal hasil aset dan imbal
hasil ekuitas.
Imbal hasil aset mencerminkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset. Rasio imbal hasil aset Perseroan per 31 Mei 2024 adalah sebesar 5,6%.
Rasio imbal hasil ekuitas mencerminkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah ekuitas. Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan per 31 Mei 2024 adalah sebesar 14,1%.
Sesuai dengan SEOJK No. 05/2015 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, imbal hasil aset di atas 2% dan imbal hasil ekuitas di atas 6% dikategorikan sebagai “Sangat Sehat.”
FAKTOR RISIKO
Risiko yang Berkaitan dengan Usaha Perseroan
Risiko Utama – Risiko Pembiayaan (Kredit)
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi risiko kredit yang merupakan risiko yang melekat (inherent risk) pada kegitan usaha Perseroan sebagai perusahaan multifinance. Risiko kredit didefinisikan sebagai ketidakmampuan konsumen/debitur untuk membayar kembali kewajibannya pada tanggal jatuh tempo, baik pokok maupun bunga. Risiko ini timbul jika pengelolaan kebijakan kredit tidak dilakukan secara berhati-hati dan prudent, sehingga menyebabkan penurunan pendapatan dan peningkatan beban piutang tak tertagih. Risiko ini juga terjadi atas kerugian hasil penjualan aktiva yang diambil alih di bawah nilai buku aktiva yang diambil-alih tersebut. Hal ini dapat disebabkan karena penurunan nilai pasar aktiva yang diambil-alih tersebut karena kondisinya yang di bawah standar maupun karena kebijakan kredit yang terlalu agresif, sehingga rasio pinjaman dibandingkan nilai wajar aktiva (Loan to Value Ratio) menjadi terlalu tinggi. Pada saat ini, kelompok konsumen terbesar bagi Perseroan adalah di segmen konsumen kelas menengah ke bawah sehingga jika kondisi perekonomian nasional memburuk berkepanjangan maka akan mengakibatkan konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya dan mengganggu kelangsungan usaha Perseroan.
Risiko Usaha
- Risiko Pendanaan dan Likuiditas
- Risiko Persaingan
- Risiko Operasional
- Risiko Kepatuhan dan Regulasi
- Risiko Perubahan Teknologi
- Risiko Kelangkaan Sumber Daya Manusia dan Kepengurusan
- Risiko Terkait Investasi atau Aksi Korporasi
- Risiko Strategi
- Risiko Tata Kelola Risiko Umum
- Risiko Perekonomian
- Risiko Kebijakan Moneter
- Risiko Perubahan Kurs
- Risiko Sosial Politik
- Risiko Hukum
Risiko Investasi yang Berkaitan dengan Obligasi
Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah:
1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang.
2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga Obligasi serta utang Pokok Obligasi pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Penjelasan lebih lanjut mengenai risiko-risiko usaha Perseroan tersebut dapat dilihat pada Bab VI perihal Faktor Risiko dalam Prospektus.
Perseroan menyatakan bahwa tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak material dan relevan setelah tanggal laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Perusahaan Anak yang telah diaudit oleh KAP Xxxxxxxxx Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxx & Rekan (BDO Indonesia), Akuntan Publik Independen, berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI dalam laporan audit tertanggal 21 Juni 2024 hingga Efektifnya Pernyataan Pendaftaran ini, selain informasi dibawah ini:
INFORMASI SINGKAT TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
• Pada tanggal 25 Juni 2024, Perseroan telah melakukan pelunasan atas pokok dan bunga atas Obligasi V Tahap 5 Seri A sejumlah Rp254.166.666.666,67.
Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan berkedudukan di Tangerang Selatan dan didirikan dengan nama PT Manufacturers Xxxxxxx Xxxxxxx Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 57 tanggal 7 April 1982 Jo. Akta Perubahan No. 40 tanggal 6 Oktober 1982, keduanya dibuat di hadapan Xxxxxxx Xxxxxxx, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-2091-HT.01.01.TH.82 tanggal 28 Oktober 1982, dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 4265 dan No. 4266 tanggal 9 November 1982, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 21 Desember 1982, Tambahan No. 1390.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No.19 tanggal 29 Juni 2022, dibuat di hadapan Xxxxxx Xxxxx Xxxxxxx, S.H., X.Xx, Notaris di Kabupaten Tangerang, mengenai persetujuan perubahan Pasal 3, dan Pasal 15, yang telah mendapat (i) persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0052483.AH.01.02.Tahun 2022 tanggal
27 Juli 2022; (ii) diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.00-0000000 tanggal 27 Juli 2022; dan (iii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0144874.AH.01.11. Tahun 2022 tanggal 27 Juli 2022 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 16 September 2022, Tambahan No. 31534.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Pemegang Saham | Nilai Nominal Rp25 Per Saham | ||
Saham | Rupiah | %* | |
Modal Dasar | 20.000.000.000 | 500.000.000.000 | |
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | |||
Trinugraha Capital & Co SCA | 7.688.125.938 | 192.203.148.450 | 51,12 |
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) | 7.351.257.682 | 183.781.442.050 | 48,88 |
Sub-total | 00.000.000.000 | 000.000.000.000 | 100,00 |
Xxxxx Xxxxxxxx | 927.732.000 | 00.000.000.000 | |
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | 00.000.000.000 | 000.000.000.000 | |
Saham dalam Portepel | 4.032.884.380 | 100.822.109.500 |
Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 5 Mei 2017 Juncto Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per tanggal 31 Juli 2024, yang dikeluarkan oleh PT Raya Saham Registra selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:
Keterangan:
*) % kepemilikan saham disajikan secara neto, diluar saham treasuri.
Pengurusan dan Pengawasan
Sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, Perseroan dipimpin oleh Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dipilih serta diangkat oleh RUPS masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkat mereka dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS tahunan yang kelima setelah tanggal pengangkatan tersebut. Tugas dan wewenang Komisaris berserta Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 22 Mei 2024, dibuat di hadapan Xxxxxx Xxxxx Xxxxxxx, S.H., M,Kn, Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah (i) Diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.09-0210827 tanggal 6 Juni 2024 dan (ii) Didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0110977.AH.01.11. Tahun 2024 tanggal 6 Juni 2024, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Xxxxxxxxxx Xxxxxxx
Komisaris Independen : Xxxxxxx Xxxxxxxx
Xxxxxxxxx Independen : Xxxxxxx Xxxxxxxxxx
Komisaris : Sunata Tjiterosampurno
Komisaris : Xxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : X. Xxxxxx X. Xxxxx
Anggota : Xx. Xx. Xxxxx Xxxxx Xxxx
Direksi
Presiden Direktur : Xxxxxxx Xxx Xxxx Xx
Direktur Bisnis dan Manajemen Aset: Xxxxxx Xxxxxxxx Keuangan : Xxxxxxx
Xxxxxxxx Operasional : Xxxxxx Xxxxxxxxxx
Direktur Transformasi : Goklas*)
*)Direktur atas nama Xxxxxx belum mendapatkan surat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan, pengangkatannya akan menjadi efektif pada tanggal surat persetujuan yang dimaksud dikeluarkan. Jabatan Goklas sebagai Direktur akan efektif setelah mendapatkan persetujuan OJK atas penilaian kemampuan dan kepatuhan. Sampai dengan efektifnya pengangkatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Goklas tidak memiliki wewenang untuk mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, dokumen-dokumen persyaratan untuk mengikuti Fit & Proper Test di OJK terkait penilaian kemampuan dan kepatuhan Goklas sebagai Direktur Perseroan telah diterima oleh OJK berdasarkan Tanda Terima Permohonan Fit & Proper Test No Pengajuan. 000000000015850 tertanggal 5 Agustus 2024.
Pengangkatan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut telah telah memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014, telah diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.
Kegiatan Usaha
Pada saat ini, Perseroan tetap fokus pada tiga jenis pembiayaan yaitu pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multiguna karena pembiayaan Perseroan cukup terdiversifikasi dan tidak hanya fokus pada segmen/jenis pembiayaan tertentu. Pada saat ini, strategi Perseroan untuk meningkatkan sektor pembiayaan adalah melalui pengembangan channel penjualan dan menjangkau konsumen secara langsung melakukan kolaborasi dengan ekosistem digital.
1. Pembiayaan Multifinance
2. Pembiayaan Modal Kerja dan Investasi
3. Pembiayaan Konsumen Berbasis Syariah
Pembiayaan berbasis syariah mulai dijalankan Perseroan pada tahun 2018. Unit Xxxxx Xxxxxxx (UUS) Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk menjalankan dan memasarkan penggunaan akad-akad dari pembiayaan berkonsep syariah, yaitu:
1. Akad Ijarah untuk pembiayaan umrah;
2. Akad Ijarah untuk pembiayaan wisata halal;
3. Akad Ijarah untuk pembiayaan berbagai keperluan jasa;
4. Akad Ijarah untuk pembiayaan pendidikan;
5. Akad Murabahah untuk pembiayaan kendaraan bermotor;
6. Akad Murabahah untuk pembiayaan berbagai keperluan barang;
dan
7. Akad al-Bai’ wa al-Isti’jar untuk pembiayaan kembali (refinancing) berbasis syariah, yang izinnya diperoleh UUS berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-1027/NB.213/2022 tanggal 10 Oktober 2022.
Dari tujuh produk pembiayaan syariah yang dikelola oleh UUS, Perseroan hanya memfokuskan pemasaran dari empat produk,
terdiri dari:
1. My Hajat untuk pembiayaan multijasa berbagai keperluan jasa,seperti jasa penyewaan rumah atau ruko, renovasi rumah dan konsultan;
2. My Car Syariah untuk pembiayaan pembelian kendaraan bermotor
roda empat bekas;
3. My Faedah untuk pembiayaan multifinance pembelian berbagai keperluan pembelian barang, seperti bahan material bangunan, kebutuhan barang rumahtangga, dan barang lainnya yang memiliki manfaat untuk masyarakat; dan
4. My B-Share untuk pembiayaan multifinance dengan menggunakan skema refinancing (pembiayaan kembali) untuk berbagai keperluan produktif maupun konsumtif, seperti biaya pendidikan, renovasi rumah, dan pengembangan usaha.
Khusus produk My Ihram (pembiayaan umrah), My Safar (pembiayaan wisata halal) dan My Ta’lim (pembiayaan pendidikan), untuk sementara aktivitas pemasarannya masih dinonaktifkan, dengan pertimbangan manajemen UUS yang masih memfokuskan pemasaran pada produk pembiayaan barang dan jasa berbasis syariah, serta mensyaratkan adanya jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor. Seluruh produk pembiayaan syariah dipasarkan secara daring melalui microsite BFI Finance Syariah, xxxxxxx.xxx.xx.xx, kanal pemasaran digital lainnya, dan secara konvensional melalui cabang-cabang perwakilan syariah yang tersebar di 45 lokasi di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan Pasal
12 dari Peraturan OJK No. 10/2019, Perseroan sudah membentuk Komite Produk dan Pengembangan Kegiatan Usaha Syariah sejak tahun 2021 yang diketuai oleh pimpinan UUS.
Prospek Usaha
Kinerja ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap stabil di tengah melemahnya prospek ekonomi global. Dengan dukungan fundamental ekonomi domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 diproyeksikan sebesar 5,2% (yoy). Target tersebut masih sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya, dimana selama tujuh kuartal berturut-turut (Q4-2021 hingga Q2-2023) Indonesia membukukan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar lebih dari 5%. Meski begitu, faktor-faktor domestik seperti perlambatan ekspor, kenaikan suku bunga dalam negeri dan pelemahan nilai tukar Rupiah juga perlu dipertimbangkan.
Pemilu Presiden tahun 2024 merupakan salah satu faktor utama yang dapat menggerakkan kegiatan ekonomi Indonesia. Banyak pelaku usaha yang memilih untuk wait and see dampak dari hasil Pemilu terhadap kebijakan Pemerintah kedepannya. Di lain sisi, pemulihan ekonomi di tahun 2024 juga perlu diwaspadai dengan berbagai ketidakstablian politik global seperti perang Israel-Palestina dan Rusia- Ukraina yang dapat mempengaruhi perekonomian dalam negeri serta ancaman perubahan iklim yang dapat mengganggu rantai pasokan pangan dan mempengaruhi stabilitas perekonomian secara global.
OJK memperkirakan piutang-piutang pembiayaan multifinance untuk tumbuh double digit pada tahun 2024. Dengan berkaca pada kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2023, proyeksi atas pemulihan ekonomi yang berlanjut di tahun 2024 serta perkembangan kinerja dan pencapaian Perseroan di tahun 2023, Perseroan berada di posisi yang kuat untuk dapat memanfaatkan potensi pasar dengan berbagai strategi yang akan ditempuh di tahun 2024 dan beberapa tahun ke depan. Rencana dan langkah-langkah strategis ini akan menjadi kunci dalam mencapai pertumbuhan yang ditargetkan Perseroan.
Perseroan melihat bahwa industri pembiayaan multifinance di Indonesia masih memiliki potensi besar untuk berkembang. Menurut data Statistik Lembaga Pembiayaan Indonesia periode Desember 2023 yang diterbitkan oleh OJK, pembiayaan multifinance merupakan segmen terbesar dari industri pembiayaan, dengan kontribusi sebesar 52,0% dan jumlah piutang yang mencapai Rp245,2 triliun per 31 Desember 2023. Segmen ini mengalami peningkatan piutang sebesar 13,8% dari posisi piutang pada tahun 2022 sebesar Rp215,4 triliun. Sementara itu, rasio NPF perusahaan pembiayaan di Indonesia mengalami peningkatan dari 2,32% per 31 Desember 2022 menjadi 2,44% per
31 Desember 2023.
Perseroan memiliki keunggulan dalam beberapa area, antara lain teknologi informasi, SDM yang handal, serta fokus usaha yang jelas dan wilayah jangkauan yang tersebar di seluruh Indonesia. Keunggulan ini akan dimanfaatkan Perseroan untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis dengan risiko yang terukur. Perseroan berkeyakinan dapat tumbuh lebih baik di semester II 2024 setelah melakukan banyak konsolidasi dan penyesuaian di tengah kondisi yang cukup menantang sepanjang semester I 2024, sehingga pada akhir tahun 2024, Perseroan dapat membukukan pertumbuhan positif dengan kualitas aset yang diharapkan dan mencapai profitabilitas di atas rata-rata industri.
Tingkat Kesehatan Perseroan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 84/PMK.012/2006 (“PMK”), yang mengatur sejumlah kriteria terkait tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan yang pada dasarnya mengatur mengenai tingkat solvabilitas, antara lain mengenai minimum modal disetor dan maksimal jumlah pinjaman dibanding modal sendiri (gearing ratio).
Saat ini, Perseroan memenuhi seluruh peraturan dengan sangat memadai. Dalam hal gearing ratio, nilai maksimal yang diperbolehkan sesuai dengan PMK adalah 10x, sementara per 31 Mei 2024 (dan sejak tahun 2022), gearing ratio Perseroan masih jauh di bawah nilai tersebut, yaitu sebesar 1,4x. Selanjutnya menyangkut modal disetor, jumlah modal minimum yang diperbolehkan adalah sebesar Rp10 miliar bagi perusahaan swasta nasional yang sudah beroperasi dan Rp100 miliar bagi perusahaan pembiayaan yang baru mengajukan izin baru atau mengajukan izin perubahan pemegang saham. Perseroan mencatatkan modal senilai Rp9 triliun per 31 Mei 2024, jauh di atas jumlah minimum yang diatur dalam PMK tersebut.
PERPAJAKAN
Penjelasan mengenai keterangan tentang Perseroan serta kegiatan dan prospek usaha dapat dilihat pada Bab VIII Prospektus.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM
Calon pembeli obligasi dalam penawaran umum ini diharapkan untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian penerimaan bunga obligasi, pemilikan maupun penjualan obligasi yang dibeli melalui penawaran umum ini.
Wali Amanat : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”)
Konsultan Hukum : Xxxxx Xxxxxxxxx & Partners
Notaris : Xx. Xxxxxxx Xxxxxxxx Xxxxxxx Xxx Xxxxxxx, S.H. Akuntan Publik : Xxxxxxxxx Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxx & Rekan Perusahaan
Pemeringkat : PT Fitch Ratings Indonesia
TATA CARA PEMESANAN OBLIGASI
Keterangan mengenai Tata Cara Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XIII dalam Prospektus.
AGEN PEMBAYARAN
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190
Telepon : (00 00) 0000 0000
Xxxxxxxxx : (00 00) 0000 0000
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada tanggal 18 – 20 September 2024 dari kantor atau melalui email para Penjamin Emisi Obligasi dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi sebagai berikut:
PT BCA Sekuritas Menara BCA, Grand Indonesia, Lantai 41 Jl. M.H. Xxxxxxx Xx.0 Xxxxxxx 00000 Tel.: (000) 0000 0000 Faksimili: (000) 0000 0000 / 0000 0000 Website: xxx.xxxxxxxxxxxx.xx.xx Email: xxx@xxxxxxxxxxxx.xx.xx | PT Mandiri Sekuritas Menara Mandiri I, Lantai 25 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 Telp.: (021) 526 3445 Faksimili: (021) 526 3507 xxx.xxxxxxxxxxxxxxxx.xx.xx Email: xxxxxx-xx@xxxxxxxxxx.xx.xx; xxxx_xxxx@xxxxxxxxxx.xx.xx |
PT BRI Danareksa Sekuritas Gedung BRI II, Lantai 23 Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210 Telp.: (021) 5091 4100 ext. 3218 Faksimili: (000) 0000 000 xxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xx.xx Email: XX-Xxxxx0@xxxxx.xx.xx; xxxxxxxxxxxxxxxxx@xxxxx.xx.xx | PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Gedung Artha Graha, Lantai 18 & 19 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telp.: (000) 0000 0000 |
SETIAP CALON INVESTOR DIHIMBAU UNTUK MEMBACA KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PENAWARAN UMUM INI MELALUI INFORMASI YANG TERSAJI DALAM PROSPEKTUS