Toba Bara Akuisisi Saham PT Batu Hitam Perkasa
Siaran Pers
Toba Bara Akuisisi Saham PT Batu Hitam Perkasa
Jakarta, 14 Desember 2018 – PT Toba Bara Sejahtra Tbk (“Perseroan”), melalui anak perusahaannya PT Toba Bara Energi (“TBE”) hari ini mengakuisisi saham milik PT Agung Indonesia Mandiri (“AIM”) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (“SIS”) di PT Batu Hitam Perkasa (“BHP”).
Akuisisi ini sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi salah satu perusahaan energi terintegrasi terbaik di Indonesia.
Perseroan selama beberapa tahun terakhir telah melakukan beberapa inisiatif strategis melalui diversifikasi usaha di bidang kelistrikan melalui anak perusahaannya dengan melakukan pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di PT Gorontalo Listrik Perdana (2x50MW) dan PT Minahasa Cahaya Lestari (2x50MW).
Melalui pelaksanaan akuisisi ini, Perseroan secara langsung dan tidak langsung memiliki 100% saham di BHP yang merupakan pemegang 5% saham di PT Paiton Energy (“PE”). PE merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik yang didirikan pada bulan Februari 1994 dan memulai operasi komersial dua pembangkit listrik (Unit 7 dan 8) pada bulan Mei dan Juli 1999, dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 615MW. Pada bulan Maret 2012, PE memulai operasi komersial Unit 3 yang berkapasitas 815MW yangmerupakan pembangkit listrik pertama yang menggunakan teknologi boiler bersistem supercritical di Indonesia..
Direktur Perseroan, Pandu Xxxxxxx di Jakarta mengatakan, “Pertimbangan kami melakukan akuisisi ini karena Paiton Energy memiliki rekam jejak yang sangat baik sejak berproduksi secara komersial di tahun 1999. Akuisisi ini juga akan menambah kapasitas pembangkitan Perseroan secara signifikan yang akan mendorong Perseroan untuk mencapai visinya sebagai salah satu perusahaan energi tertintegrasi terbaik di Indonesia.”
Keseluruhan dari nilai transaksi ini adalah sebesar Rp. 789.102.000.000,- (tujuh ratus delapan puluh sembilan milyar seratus dua juta Rupiah) atau ekivalen sejumlah US$ 54.000.000 (lima puluh empat juta Dollar Amerika Serikat).
Sekilas tentang PT Toba Bara Sejahtra Tbk
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (“Perseroan”) adalah salah satu produsen batubara termal utama yang kompetitif di Indonesia. Perseroan telah menjadi produsen batubara utama sejak tahun 2006 yang mengoperasikan 3 (tiga) konsesi tambang di Kalimantan Timur. Ketiga konsesi tambang yang saling bersebelahan ini dikelola oleh beberapa perusahaan pemegang IUP, dimana ketiganya memiliki lokasi yang menguntungkan yaitu dekat dengan pelabuhan sungai setempat. Luas keseluruhan konsesi Perseroan mencapai sekitar 7.087 hektar.
Perseroan saat ini memiliki 5 (lima entitas anak, tiga bergerak di bidang produksi batubara yaitu PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM), dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU), satu di bidang produksi kelapa sawit yaitu PT Perkebunan Kaltim Utama I (PKU) dan satu di bidang ketenagalistrikan yaitu PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP). Kepemilikan Perseroan di ABN, IM, TMU, PKU dan GLP masing-masing adalah sebesar 51,00%, 99,99%, 99,99%, 90,00% dan 60,00%.
Pada 6 Juli 2012, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebanyak 210 juta lembar saham atau 10,5% dari modal disetor dengan perolehan dana hasil IPO sebesar Rp 400,3 miliar.
Lokasi Konsesi Ketiga Anak Perusahaan Tambang PT Toba Bara Sejahtra Tbk
ABN berlokasi di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. ABN beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai beroperasi pada September 2008. ABN memiliki lahan seluas 2.990 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 156 juta ton.
IM berlokasi di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. IM beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai operasi pada Agustus 2007. IM memiliki lahan seluas 683 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 37 juta ton.
TMU berlokasi di Loa Janan, Muara Jawa dan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. TMU beroperasi dengan izin IUPOP dan mulai beroperasi pada Oktober 2011. TMU memiliki lahan seluas 3.414 ha, dengan perkiraan sumber daya batubara sebesar 43 juta ton.
PKU berlokasi di Loa Janan, Muara Jawa dan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. PKU memiliki HGU dengan luas 8.633 ha dan sebuah pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
GLP didirikan pada Februari 2016 untuk pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap (“PLTU”) dengan kapasitas 2x50 MW di Propinsi Gorontalo, Sulawesi setelah memperoleh Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (“PPTL”) dengan masa kontrak 25 tahun melalui skema Independent Power Producer (“IPP”).
MCL didirikan pada Maret 2017 untuk pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap (“PLTU”) dengan kapasitas 2x50 MW di Propinsi Minahasa Utara, Sulawesi setelah memperoleh Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (“PPTL”) dengan masa kontrak 25 tahun melalui skema Independent Power Producer (“IPP”).
Untuk informasi lebih lanjut, silaka PT Toba Bara Sejahtra Tbk Xxxxx X. Xxxxxxx Xxxxxxxx Independen Email: | n menghubungi: Xxxx Xxxxxxx | Xxxx Xxxxx Corporate Secretary Email: |