KINERJA PASAR MODAL NEGARA- NEGARA BERKEMBANG DI ASIA PASIFIK SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID 19
KINERJA PASAR MODAL NEGARA- NEGARA BERKEMBANG DI ASIA PASIFIK SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID 19
SKRIPSI
Nama : Xxx Xxxxx Xxxxxxx
NIM 212017077
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021
KINERJA PASAR MODAL NEGARA – NEGARA BERKEMBANG DI ASIA PASIFIK
SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID 19
Diajukan untuk menyusun skripsi pada Program Strata satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang
Nama : Xxx Xxxxx Xxxxxxx
NIM 212017077
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021
ii
iii
iv
Motto dan Persembahan
Motto :
“Hiduplah seperti kayu yang lebat buahnya, hidup ditepi
jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas
dengan buah”
(Xxx Xxxxx Xxxxx)
Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman diantara kamu dan orang- orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat, Dan kamu maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
(Al – Mujadillah : 11)
Skripsi ini saya persebahkan kepada:
❖ Kedua orang tuaku tercinta Xxxxxxxx Xxxxxxxx dan Ibunda Sahiyem Purwaningsih
❖ Kaka tercintaku Xxx Xxxxxxxxxx
❖ Sahabat – sahabat terbaiku
❖ Almamaterku
v
PRAKATA
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wa Barokatuh
Alhamdulillahi Rabbil’alamin puji syukur kita panjatkan atas berkah dan rahmat dari Allah SWT penulisan skirpsi dengan judul Kinerja Pasar Modal Negara – Negara Berkembang Di Asia Pasifik Sebelum Dan Selama Pandemi Covid 19 ini dapat penulis selesaikan sebagaimana waktu yang dijadwalkan dan merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana dalam ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang. Tidak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar kita xxxx Xxxxxxxx XXX beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis menyadari di dalam proses penulisan skripsi ini terdapat banyak kendala, namun berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak dan berkah Allah SWT sehingga kendala – kendala tersebut dapat teratasi. Penulisan laporan ini tentu tidak akan selesai tanpa dorongan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu penulis sampaikan terimakasih terutama kepada kedua orang tuaku Bapak Xxxxxxxx dan Ibu Sahiyem Purwaningsih berkat do’a dan dukungannya memiliki makna yang besar bagi penulis. Selain itu ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak XX. Xxxx Xxxxxxx, S.E., MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Bapak Xxx. X. Xxxxx Xxxxxx, MM selaku Dekan Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
3. Ibu Xx. Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx, S.E., X.Xx selaku ketua jurusan program studi Manajemen Universitas Muhammdiyah Palembang.
4. Ibu Xx. Xxxxxxxxxx Xxxxx, S.E., M.M selaku pembimbing 1 ( satu) dan Bapak Mister Xxxxxxx, S.Pd., X.Xx selaku pembimbing 2 (dua) saya yang dengan
vi
penuh kesabaran telah memberikan bimbingan, dorongan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Ibu Xxxx Xxxxxxx, S.E., X.Xx selaku Pembimbing Akademik.
6. Xxxxxxxx Xxxxxxxx dan Ibunda Xxxxxxx Xxxxxxxxxxxx selaku kedua orangtua yang saya sayangi.
7. Sahabat seperjuangan seperti Xxxx, Xxxx, Xxxx, Xxxx, Xxxxx, Xxxxxx, Xxx.
8. Teman – teman Manajemen paket B dan seluruh angkatan 2017
9. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas budi baiknua dan memberikan berkah kepada kita semua, Aamiin.
Billahi Fii Sabiilil Haq, Fastabiqul Khairat Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wa Barokaatuh
Palembang, Februari 2021 Penulis
Xxx Xxxxx Xxxxxxx
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul Luar i
Halaman Judul ii
Halaman Pernyataan Bebas Plagiat iii
Halaman Pengesahan Skripsi iv
Halaman Persembahan Dan Motto v
Halaman Prakata vi
Daftar Isi viii
Halaman Daftar Tabel x
Halaman Daftar Lampiran xi
Halaman Abstrak xii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 9
C. Tujuan Penelitian 9
D. Manfaat Penelitian 9
viii
BAB II. KAJIAN KEPUSTAKAAN, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 10
A. Landasan teori 10
B. Penelitian sebelumnya 18
C. Kerangka Pemikiran 21
D. Hipotesis 22
BAB III. METODE PENELITIAN 23
A. Jenis Penelitian 23
B. Lokasi Penelitian 24
C. Operasionalisasi Variabel 25
D. Populasi Xxx Xxxxxx 25
E. Data Yang Diperlukan 27
F. Metode Pengumpulan Data 28
G. Analisis Data Dan Teknik Analisis 30
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 35
A. Hasil Penelitian 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian 58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 59
A. Kesimpulan 60
B. Saran 60
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kinerja Pasar Modal Sebelum Pandemi 5
Tabel 1.2 Kinerja Pasar Modal Selama Pandemi 8
Tabel III.1 Operasional Variabel 25
Tabel III.2 Sampel Penelitian 27
Tabel IV. 1 Data Indeks Saham 6 Bulan Sebelum dan 6 Bulan Selama Pandemi Covid 19 45
Tabel IV.2 Hasil Uji Normalitas Data 52
Tabel IV.3 Statistik Deskriptif Kinerja Pasar Modal Sebelum Dan Selama Pandemi Covid 19 53
Tabel IV.4 Xxxxx Xxx Xxxxxxxx 54
Tabel IV. 5 Uji Paired t Test Kinerja Pasar Modal Sebelum Dan Selama Pandemi Covid 19 57
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Indeks Saham 6 Bulan Sebelum dan 6 Selama Pandemi Covid 19
Lampiran 2 Uji Normalitas Kinerja Pasar Modal Yang Diukur dengan Indeks Saham Sebelum Dan Selama Pandemi Covid 19
Lampiran 3 Uji Statistik Deskriptif Lampiran 4 Uji Korelasi
Lampiran 5 Uji Paired Sample T Test Perbedaan Kinerja Pasar Modal Yang Diukur dengan Indeks Saham Sebelum Dan Selama Pandemi Covid 19
Lampiran 6 Tabel t
Lampiran 7 Daftar Negara – Negara Di Asia Pasifik
Lampiran 8 Daftar Negara – Negara Berkembang Di Asia Pasifik Lampiran 9 Daftar Pasar Modal Di Asia Pasifik
Lampiran 10 Data Covid 19 Di Negara – Negara Berkembang Di Asia Pasifik Lampiran 11 Data Penduduk Cina di Suatu Negara
Lampiran 12 Surat Persetujuan Riset dari tempat Penelitian Lampiran 13 Sertifikat Lulus Membaca Al-Quran Lampiran 14 Jadwal Penelitian
xi
ABSTRAK
Xxx Xxxxx Xxxxxxx/212017077/2020/Kinerja Pasar Modal Negara – Negara Berkembang Di Asia Pasifik Sebelum dan Selama Pandemi Covid 19
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan kinerja pasar modal negara – negara berkembang di Asia Pasifik sebelum dan selama pandemi covid 19. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja pasar modal negara – negara berkembang di Asia Pasifik sebelum dan selama pandemi covid 19. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan komparatif. Kinerja pasar modal diukur dengan melihat indek saham. Penelitian ini menggunakan data dokumentasi. Sedangkan populasi penelitian ini meliputi seluruh negara – negara berkembang di Asia Pasifik. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang mana terdapat 10 pasar modal negara – negara berkembang di Asia Pasifik selama 6 bulan sebelum pandemi dan 6 bulan selama pandemi covid 19 yang masuk dalam kriteria penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder.Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis digunakan normalitas data dan uji Paired Sample t Test.
Hasil pengujian (Paired Sample t Test) menunjukkan bahwa ada perbedaan kinerja pasar modal negara – negara berkembang di Asia Pasifik sebelum dan selama pandemi covid 19
Kata Kunci: Xxxxxx Xxxxx, Covid 19, Paired Sample t Test
xii
xiii
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output yang diukur dengan produk domestik regional bruto. Pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk peningkatan ekonomi yang berkelanjutan. Menurut penelitian Darwanto (2007:4) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Faktor – faktor tersebut antara lain sumber daya alam, tenaga kerja, investasi modal, kewirausahaan, transportasi, komunikasi, komposisi sektor industri, teknologi, pasar ekspor, situasi perekonomian internasional, kapasitas pemerintah daerah, pengeluaran pemerintah dan dukungan pertumbuhan ekonomi merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian daerah dalam suatu tahun tertentu (Permana dan Xxxxxxx, 2013:4).
Pertumbuhan ekonomi merupakan angka yang menunjukkan kenaikan kegiatan perekonomian suatu daerah setiap tahunnya. Tanggung jawab agen (pemerintah daerah) kepada principal (masyarakat) adalah memberikan pelayanan public (public service) yang baik kepada masyarakat melalui anggaran belanja modal. Karena, pertumbuhan ekonomi yang baik harus didukung dengan infrastruktur atau sarana dan prasarana yang memadai guna memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat (Ardhani dan Ardiyanto, 2013:16).
1
2
Data Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia menurun pada 2020 akibat krisis pandemi covid 19. Negara – negara berkembang diramal mengalami kontraksi, seperti Filipina (-3,6%), Malaysia (-3,8%), India (-4,5%) dan Thailand (- 7,7%). Indonesia diprediksi memiliki peertumbuhan ekonomi mengalami hal serupa. Meski begitu, masih ada negara yang diprediksi memiliki pertumbuhan ekonomi positif. Vietnam akan tumbuh 2,7% (Xxxxxx Xxxxxxx, 2020 from xxxxxxxx.xx.xx).
Salah satu cerminan perekonomian suatu negara adalah pasar modal. Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dalam Undang – Undang No. 08 Tahun 1995 tentang pasar modal, mendefinisikan suatu kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perushaaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (securitas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks), maupun utang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan keuangan (financial market) (Husnan, 2001:3).
Pasar modal akan efesien bila harga instrumen keuangan yang diperjualbelikan memperlihatkan secara akurat nilai perusahaan termasuk prospek laba dan kualitas manajemennya. Apabila nilai perusahaan dan
3
kualitas manajemennya diragukan oleh calon investor, maka hal ini akan tercermin pada harga saham dan surat berharga lainnya yang turun. Perkembangan dan kinerja pasar saham yang stabil akan menarik investasi dari investor dalam dan luar negeri dan memiliki pengaruh daya saing ekonomi negara secara keseluruhan (Husnan ,2005:3).
Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (emiten). Dengan adanya pasara modal, pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan untuk memperoleh keuntungan (return), sedangkan perusahaan (issuer) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa mengganggu tersedianya dana operasional perusahaan. Dalam fungsi keuangan, pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh keuntungan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Keberadaan pasar modal di suatu negara merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual pasar modal telah menjadi pusat saraf finansial (financial nerve centre) pada
4
dunia ekonomi modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak mungkin dapat eksis tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta terorganisir dengan baik (Muklis, 2016:2).
Investor yang ingin berininvestasi dapat memilih investasi di negara berkembang yang memiliki daya tarik pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga diproyeksikan menghasilkan return yang tinggi juga. Dewasa ini, kondisi perekonomian negara maju dianggap sedang diguncang krisis, sehingga investor menganggap bahwa investasi pada negara berkembang akan jauh lebih aman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negara berkembang merupakan negara yang memiliki ciri – ciri, antara lain pertanian tradisional merupakan faktor produksi primer, industri belum berkembang, jumlah dan tingkat pertumbuhan besar, pendapatan per kapita rendah, serta sumber daya alam yang belum terolah. Adapun negara berkembang yang dilihat dari kapitalisasi pasar tertinggi seperti Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, India, Malaysia, China, Pakistan.
Masifnya invetasi asing yang masuk ke negara – negara berkembang di kawasan Asia pasifik, ditambah dengan adanya liberalisasi perdagangan dalam hal ini liberalisasi keuangan membuat pasar modal di kawasan Asia Pasifik terutama di negara berkembang akan mengalami integrasi. Terintegrasinya pasar modal, khususnya pasar modal di kawasan Asia Pasifik akan memberikan manfaat bagi para investor seperti tingkat pengurangan risiko bagi para investor dengan melakukan disversifikasi
5
portofolio sehingga meningkatkan peluang investor dalam memperoleh
return investasi yang lebih tinggi.
Tabel I.1
Kinerja Pasar Modal Sebelum Pandemi
No | Nama Negara | Indeks | Pembukuan | Perubahan |
1 | Indonesia | IHSG | 6.296 | 1,70% |
2 | Cina | Shanghai Composite | 2.919 | 21,20% |
3 | Thailand | SET Index | 1.639 | 0,99% |
4 | Vietnam | VN | 971,53 | 8,12% |
5 | Filipina | PSEI | 7.909 | 4,68% |
6 | Malaysia | KLCI | 1.631 | 4,43% |
7 | Pakistan | Karachi 100 | 41.768,66 | 0,30% |
8 | Sri Lanka | CSE All Share | 5.908,93 | 0,46% |
9 | Bangladesh | Dhaka Stock Exchange 30 | 1.724,90 | 2,05% |
10 | India | National Stock Exchange | 11.705,90 | 0,85% |
Sember: xxx.xxxxxxxxx.xxx (data tahun 2019)
Kinerja Pasar Modal Indonesia pada tahun 2019 tercatat cukup positif di tengah perkembangan geopolitik dan ekonomi global yang terus bergerak dinamis. Peningkatan jumlah investor dan pertumbuhan industri pasar modal juga menunjukkan kepercayaan investor dan pelaku pasar modal yang begitu besar terhadap fundamental dan prospek ekonomi Indonesia. Catatan positif pasar modal Indonesia naik meski hanya 1,70 sepanjang tahun 2019, pasar modal Indonesia masih mampu mencetak sejumlah capaian positif. Salah satunya yaitu aktivitas perdagangan saham di BEI yang lebih likuid dibandingkan bursa lainnya di kawasan Asia Tenggara. Hal ini tercermin dari rata – rata frekuensi harian (RNTH) naik 7% menjadi Rp 9,1 triliun dibandingkan dengan tahun lalu Rp 8,5 triliun, serta jumlah investor pasar modal melonjak hingga 50% . menurut BEI jumlah investor pasar modal sepanjang 2019 mencapai 2,48 juta investor
6
berdasarkan single investor identification (SID). Adapun investor saham tercatat tumbuh 30% menjadi 1,1 juta investor SID. Sementara dari sisi pencatatan saham baru, sepanjang 2019 terdapat 55 perusahaan yang go public atau melakukan IPO (initial public offering) (Ihya Ulum Aladin, 2020 from xxxxxxxx.xx.xx
Diantara negara berkembang, indeks yang berada di zona hijau pada tahun 2019 di antaranya Thai Set 50 Indeks di Thailand, FTSE Bursa Malaysia KLCI, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara khusus, IHSG naik 1,70% ke level 6.296. Mengacu pada data RTI, investor asing tercatat membukukan pembelian bersih (net foreign buy) saham sebesar Rp 158,72 miliar atau total Rp 2,11 triliun dalam sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara itu jika dibandingkan dengan kinerja bursa saham di kawasan Asia Pasifik, IHSG hanya menempati urutan ke-11. Kemudian indeks Shanghai Composite Tiongkok naik 21,90%, menjadikannya indeks saham terbaik kedua di Asia Pasifik meski Negeri Panda ini menghadapi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) ). Untuk negara Pakistan dengan Karachi 100 indeks naik 0,30% disusul CSE All Share naik 0,46% kemudian Dhaka Stock Exchange naik 2,05% serta National Stock Exchange naik 0,85%. Adapun bursa dengan kinerja terbaik di Asia Tenggara di 2019 yaitu indeks VN Vietnam yang melesat naik hingga 8,12% disusul Strait Times Index (STI) serta PSEI Filipina naik 4,68%. Di peringkat kelima setelah IHSG yaitu indeks SETI Thailand naik 0,99%. Sebaliknya, indeks FTSE BM Malaysia
7
sepanjang tahun 2019 ini terkoreksi hingga 4,43%. Dengan kinerja tersebut, indeks saham xxxxxx Xxxxx menjadi indeks dengan kinerja terburuk tidak hanya di Asia Tenggara, melainkan di Asia Pasifik.
Virus yang memicu guncangan rantai pasokan di Tiongkok kini telah menyebabkan guncangan ekonomi global. Ekonomi negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik, yang sedang memulihkan diri dari ketegangan perdagangan (trade tension) dan berjuang terhadap covid 19, sekarang menghadapi kemungkinan guncangan dan resesi finansial global. Kebijakan makro ekonomi yang baik dan regulasi keuangan yang bijaksana telah membantu sebagian besar negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik untuk menghadapi guncangan normal. Tetapi yang kita saksikan sekarang adalah kombinasi dari beberapa gangguan yang tidak biasa dan memiliki dampak negatif yang saling menguatkan. Kesulitan ekonomi yang signifikan tampaknya tidak akan terhindarkan. Negara- negara di Asia Timur dan Pasifik harus mengambil tindakan saat ini termasuk investasi mendesak terkait kapasitas perawatan kesehatan dan intervensi fiskal yang tepat sasaran– untuk mengurangi dampak langsung dari covid 19.
Akibatnya, pasar modal Indonesia sepanjang 2020 masih menunjukkan pelemahan. Dari bursa di kawasan Asia pasifik, Indonesia mengalami penurunan indeks harga saham gabungan atau IHSG terbesar kedua di bawah Filipina. IHSG ditutup pada posisi 5.114,71 posisi ini turun 18,81% ytd (21/7). Tertinggi yaitu Filipina (PSEI) yang ditutup di
8
posisi 6.136,31 pada hari yang sama posisi ini turun 21,48% ytd, Pakistan (Karachi 100) turun 1,34% ytd, Bangladesh (Dhaka Stock Exchange ) turun 0,17% ytd, India ( National Stock Exchange) turun 0,10% ytd selanjutnya Thailand (SET) turun 12,91% ytd. Vietnam (Vn) yang ditutup turun 1,55%ytd. Sebaliknya dua bursa mengalami penguatan yaitu Malaysia (KLCI) naik 0,51% ytd kemudian Sri Lanka (CSE All Share) naik 0,11% ytd dan yang tertinggi China (Shanghai) naik 8,88% (sumber: xxxxx://xxxxx.xx/xxxxxxxxx-xxxx-xxxxxxxx-xxxxx-xx-xxxx-xxxxxxx-xXXx diakses
pada 17 Oktober 2020 pukul 10.30 WIB).
Tabel I .2
Kinerja Pasar Modal Selama Pandemi
No | Negara | Indeks | Pembukuan | Perubahan |
1 | Indonesia | IHSG | 5.144,71 | 18,81% |
2 | Filipina | PSEI | 6.136,31 | 21,48% |
3 | Thailand | SET Index | 1.366,83 | 12,91% |
4 | Malaysia | KLCI | 1.588,42 | 0,51% |
5 | Cina | Shanghai Composite | 3.330,55 | 8,88% |
6 | Vietnam | VN | 871,56 | 1,55% |
7 | Pakistan | Karachi 100 | 38.338,83 | 1,34% |
8 | Sri Lanka | CSE All Share | 5.991,29 | 0,11% |
9 | Bangladesh | Dhaka Stock Exchange | 1.475,78 | 0,17% |
10 | India | National Stock Exchange | 10.302,10 | 0,10% |
Sumber: xxx.xxxxxxxxx.xxx (data 2020)
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Kinerja Pasar Modal Negara– Negara Berkembang Di Asia Pasifik Sebelum Dan Selama Pandemi Covid 19. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Kinerja Pasar Modal Negara-Negara Berkembang Di Asia Pasifik
9
Sebelum Xxx Xxxxxx Pandemi Covid 19 mengingat belum ada yang melakukan penelitian dengan judul tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan kinerja pasar modal negara – negara berkembang di kawasan Asia Pasifik sebelum dan selama pandemi covid 19?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah disebutkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja pasar modal negara – negara berkembang di kawasan Asia Pasifik sebelum dan selama pandemi covid 19.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian dapat memberikan gambaran praktek dari teori yang selama ini diperoleh selama perkuliahan, khususnya dalam konsentrasi keuangan.
2. Bagi Investor
Hasil penelitian dapat memberikan tambahan informasi dalam melakukan investasi.
3. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Xxxxxx Xxxxxxx (2020) Pertumbuhan Ekonomi Negara - negara di Asia Melambat. Jurnalisme Data, Diakses 16 Oktober 2020, from xxxx://xxxxxxxx.xx.xx/xxxxxxxxxxxxxx/xxxxxxxxxx/0x000x000x0xx/xxxxxxxxxxx
-ekonomi-negara-negara-di-asia-melambat.
Xxxxxxx, P & Xxxxxxxxx,M.D (2011) Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran, Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah). Journal Of Accounting , 16.
Xxxxxxxx xxx Xxxxxxxxxx (2011) Pasar Modal Indonesia (Edisi 3). Jakarta : Salemba Empat.
Darwanto & Xxxxx Xxxxxxxxxxx (2007) Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal . Simposium Nasional Akuntansi X.
Xxxx Xxxxxxx dan Xxxxxx Xxxxxxxx (2020) Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Pasar Modal di Indonesia: Studi Kasus Indeks Saham Komposit (IHSG). Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis 2(2): 2-3.
Faiza Muklisa (2016) Perkembangan dan Tantangan Pasar Modal Indonesia.
3(2): 65.
Xxxxx Xxxxxxx (2008) Instrumen Derivatif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Xxx Xxxxxxxxx (2020) Dampak Covid 19 Terhadap Perubahan Harga Saham Dan
Volume Transaksi (Studi Kasus Pada PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk).
Jurnal Sekuritas.
Ihya Ulum Aladin (2019) Naik 1,7% Selama 2019 IHSG Kalah Oleh 3 Bursa Negara Di Asia Tenggara. Finansial, Diakses 16 Oktober 2020, from xxxxx://xxxxxxxx.xx.xx/xxxxxxxxxxxx/xxxxxxxxx/0x0x0x0xx0xx0/xxxx-00- selama-2019-ihsg-kalah-oleh-3-bursa-negara-di-asia-tenggara.
Xxxxx Xxxxxxx dan Desak Xxxxxx Xxx Xxxxxxxxx (2020) Analisis Reaksi Pasar Modal Pada Penetapan Status Darurat Global Ke Level Tertinggi Terkait Virus Corona Oleh WHO (World Health Organization) Pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi.
Kasmir (2014) Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Revisi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Pandana Xxxxxxxx, Xxxxxx RL Tobing dan Xxxxxxx Xxxxxxxx (2009). Pengaruh Variabel Makro Ekonomi Terhadap IHSG. Jurnal keuangan.2008
63
Pedoman Usulan Penelitian (2019). Palembang: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
Xxxxxxx, D.Y., & Xxxxxxxx, S.N. (2013) Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah). Journal of Accounting, 2(4): 4.
Xxxx Xxxxxx (2001) Dasar - Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Xxxx Xxxxxx (2005) Dasar- Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Edisi 5). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Xxxxxxxx (2017) Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kunatitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. BFFE. Yogyakarta
Xxxxxxxxxx, X. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.
www. xxxxxxxxx.xxx.
64