PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
SKRIPSI
OLEH: XXXXXX XXXXXXXXX
1710201077
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TIDAR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA
2023
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu pesyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S1) Jurusan Ilmu Adsiministrasi NegaraFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tidar
Disusun Oleh: XXXXXX XXXXXXXXX 1710201077
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TIDAR
2023
Xxxxxx Xxxxxxxxx (2023): Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara, Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tidar.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara merupakan instansi pemerintah yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pangan dan pertanian. Diketahui ada beberapa indikator program di instansi ini yang belum tercapai secara sempurna. Selain itu, ditemukan juga adanya data yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa sarana dan prasarana rusak serta pegawai yang terlambat masuk kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kuantitatif menggunakan pengukuran skala Likert dan bantuan program atau aplikasi SPSS 25. Dalam penelitian ini jumlah keseluruhan populasi adalah 95 pegawai yang kemudian diambil 77 pegawai sebagai sampel. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja, variabel lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja, motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Peningkatan sarana dan prasarana serta motivasi pegawai dapat menjadi kunci mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.
Kata Kunci : Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Produktivitas Kerja
Xxxxxx Xxxxxxxxx (2023): The Influence of Work Motivation and Work Environment on Employee Work Productivity at the Jepara Regency Food Security and Agriculture Service, Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, Tidar University.
The Jepara Regency Food and Agriculture Security Service is a government agency that carries out government affairs in the food and agriculture sector. It is known that there are several program indicators in this agency that have not been achieved perfectly. Apart from that, data was also found showing that several facilities and infrastructure were damaged and employees were late coming to work. This research aims to determine the influence of work motivation and work environment on work productivity, both partially and simultaneously. The research method used by researchers is a quantitative research method using Likert scale measurements and the help of the SPSS 25 program. The total population is 95 employees, of which 77 employees were then taken as samples. Based on data analysis, the results show that work motivation variables influence work productivity, work environment variables influence work productivity, work motivation and work environment simultaneously influence on work productivity. Improving facilities and infrastructure as well as employee motivation can be the key to realizing optimal work productivity.
Keywords: Work Motivation, Work Environment, Work Productivity
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
MOTTO
“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”.
(QS. Al-Insyirah: 7)
“Selesaikan kuliah, jangan kecewakan orang tua”.
(Xxx Xxxxxx Xxxxxxxx Xxxxxx X)
“Kita adalah pernah, bukan punah, bukan menyerah, tapi hanya sudah”.
(Limite)
“Jadilah sahabat dirimu di masa depan”.
(Starmen)
“Aku melihat senyuman tipis, dia nampak bebas”.
(ORV)
“Adem, ayem, tentrem, mangan enak, turu penak”
(Anonim)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan hikmat akal pikiran, kekuatan, kesehatan, kesempatan, dan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Diri saya sendiri yang telah berjuang dengan doa dan usaha dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ibu dan ayah saya tercinta, Xxx Xxxxxxxxx Xxxxxxxx dan Xxxxx Xxxxxxx yang tidak berhenti untuk mendukung saya.
4. Dosen pembimbing saya Bapak Xxx. Xxxxxxxxx, M.P.A dan Bapak X.X. Xxxxxxxxxx, X.Xx yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya dalam penyusunan skripsi.
5. Teman-teman perjuangan skripsi Xxx Xxxxxxxxxx, Xxxx Xxxxxxxxxx, X. Xxxxxxxx Xxxxxxxx, Xxxxx Xxxxx Xxxxxxx, Xxxxx Xxxxxxx, Xxxxxxxx, Xxxx Xxxxx, dan Xxxxxx Xxxxxxxxxxxxx.
6. Teman-teman saya di HIMAKABUR yang selalu menghibur.
.
KATA PENGANTAR
Puji serta Syukur terpanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana karunia Rahmat-Nya serta hidayah-Nya, sehingga dapat terselesaikannya Skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara”. Laporan skripsi ini disusun oleh peneliti sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan program studi S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tidar. Dibalik itu, peneliti juga menyadari bahwa laporan penelitian ini belum tersusun secara baik dan lancar tanpa adanya bantuan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis akan mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Dra. Xxx Xxxxxxx, X.Xx. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tidar.
2. Xxxxxxxxxxxx, M.P.A. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tidar.
3. Xxx. Xxxxxxxxx, M.P.A. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam perbaikan dan penyusunan skripsi ini.
4. X.X. Xxxxxxxxxx, X.Xx. selaku dosen pemxxxxxxx XX yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam perbaikan dan penyusunan skripsi ini.
5. Xxx Xxxxx, M.A.P. selaku dosen penguji yang telah mengkoreksi dan memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan pembelajaran selama perkuliahan sehingga penulis dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam penulisan skripsi ini.
7. Staff Tata Usaha FISIPOL Universitas Tidar yang senantiasa memberikan pelayanan terbaiknya selama proses administrasi keperluan skripsi ini.
8. Seluruh Pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara yang telah menerima dan memberikan izin penelitian untuk
keperluan skripsi. Terimakasih sudah bersedia menjadi responden penelitian ini.
9. Teman-teman Ilmu Administrasi Negara angkatan 2017 yang telah melewati perkuliahan bersama.
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam proses penyusunan dan penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis berharap pembaca dapat memberi saran, masukan dan kritik yang bersifat membangun untuk bisa diperbaiki kedepannya.
Magelang, 6 Desember 2023 Penulis,
Xxxxxx Xxxxxxxxx
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI vi
2.4 Hasil Penelitian yang Relevan 21
2.5 Paradigma/ Desain Penelitian 25
3.7 Teknik Pengumpulan Data 30
3.9 Pengujian Validitas Data 32
3.10 Pengujian Reliabilitas 34
3.11.1 Penggunaan Perangkat Lunak Statistik 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 39
4.1.1 Lokasi Penelitian 39
4.1.2 Responden 39
4.1.3 Tugas dan fungsi pegawai DKPP Kabupaten Jepara 39
4.1.4 Struktur Organinasi DKPP Kabupaten Jepara 44
4.2 Karakteristik Responden 45
4.2.1 Jenis Kelamin 45
4.2.2 Usia Responden 45
4.3 Pengujian Persyaratan Data 46
4.3.1 Uji Validitas 46
4.3.2 Uji Reliabilitas 48
4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian 49
4.4.1 Variabel Motivasi Kerja 49
4.4.2 Variabel Lingkungan Kerja 54
4.4.3 Variabel Produktivitas Kerja 58
4.5 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 65
4.5.1 Uji Regresi Ganda 65
4.5.2 Xxx Xxxxxxx (Uji t) 66
4.5.3 Xxx Xxxxxxxx (Uji f) 66
4.5.4 Koefisien Determinasi 67
4.5.5 Pembahasan 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70
5.1 Kesimpulan 70
5.2 Saran 70
Gambar 1. 1 Data Work Trend Index Microsoft 2022 yang diolah Kompas 4
Gambar 4 1 Struktur Organisasi DKPP Kabupaten Jepara Tahun 2023 44
Gambar 4 2 Jenis Kelamin 45
Tabel 1. 1 Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara 6
Tabel 1. 2 Capaian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara Tahun 2021 yang Belum Mencapai 100% Target 7
Tabel 1. 3 Absensi Pegawai DKPP Bulan September 2023 8
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu 21
Tabel 3. 1 Definisi Operasional 29
Tabel 4. 1 Usia 45
Tabel 4. 2 Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja 46
Tabel 4. 3 Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja 47
Tabel 4. 4 Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja 47
Tabel 4. 5 Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja 48
Tabel 4. 6 Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja 48
Tabel 4. 7 Reliabilitas Variabel Produktivitas Kerja 49
Tabel 4. 8 Penghargaan bagi karyawan 49
Tabel 4. 9 Menerima kritik dan saran 50
Tabel 4. 10 Bekerja dengan penuh tanggung jawab 50
Tabel 4. 11 Menerima gaji tepat waktu 51
Tabel 4. 12 Tersedia fasilitas pendukung 51
Tabel 4. 13 Sanksi ketika melakukan kesalahan 52
Tabel 4. 14 Hubungan baik antar rekan kerja 52
Tabel 4. 15 Pengawasan terhadap kinerja pegawai 53
Tabel 4. 16 Fasilitas ruangan sudah memadai 54
Tabel 4. 17 Cahaya penerangan terpenuhi 54
Tabel 4. 18 Suhu dan sirkulasi udara sudah baik 55
Tabel 4. 19 Kondisi ruangan bersih dan nyaman 55
Tabel 4. 20 Lingkungan berisik menganggu pekerjaan 56
Tabel 4. 21 Hubungan baik dengan sesama rekan kerja 56
Tabel 4. 22 Perlakuan baik pimpinan 57
Tabel 4. 23 Bekerja sama dengan rekan kerja ketika kesulitan 57
Tabel 4. 24 Mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawab 58
Tabel 4. 25 Menguasai bidang pekerjaan saat ini 58
Tabel 4. 26 Meningkatkan hasil yang dicapai 59
Tabel 4. 27 Memanfaatkan kemampuan untuk hasil yang maksimal 60
Tabel 4. 28 Tidak mengeluh dan berat pada beban pekerjaan 60
Tabel 4. 29 Memaksimalkan pekerjaan sebelum batas waktu 61
Tabel 4. 30 Mengikuti pelatihan yang diadakan instansi 61
Tabel 4. 31 Menerima tantangan dalam pekerjaan 62
Tabel 4. 32 Kualitas kerja sesuai standar 62
Tabel 4. 33 Hasil kerja memenuhi standar 63
Tabel 4. 34 Memanfaatkan sumber daya untuk hasil maksimal 63
Tabel 4. 35 Waktu penyelesaian pekerjaan sesuai standar 64
Tabel 4. 36 Uji Regresi Ganda 65
Tabel 4. 37 Xxx Xxxxxxx (Uji T) 66
Tabel 4. 38 Xxx Xxxxxxxx (Uji F) 66
Tabel 4. 39 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi 67
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengelola sumber daya manusia yang dimiliki secara maksimal. Sumber daya manusia menjadi aset yang perlu dikelola dengan baik dikarenakan memiliki peran yang strategis yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas organisasi. Dilihat dari pentingnya pegawai dalam organisasi, maka perlu diperhatikan secara serius sektor manajemen sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari harapan bahwa pegawai dapat bekerja demi berhasil mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi dapat dicapai jika pegawai cukup produktif untuk dapat menyelesaikan segala tugas dan perannya.
Hanaysha (2016) menyatakan bahwa meningkatkan produktivitas kerja pegawai merupakan salah satu tujuan dari organisasi untuk dapat melihat produktif atau tidaknya suatu organisasi. Dengan produktivitas kerja yang tinggi, dapat menggambarkan tingkat keefektifan dan keefisienan kerja dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia yang memiliki produktivitas yang bagus dapat menunjang keberhasilan tujuan organisasi. Sebaliknya sumber daya manusia yang tidak produktif dapat menjadikan organisasi dalam kondisi yang merugi.
Tuntutan produktivitas kerja yang tinggi dapat membuat setiap individu termotivasi untuk bekerja lebih keras lagi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan kerja yang terjadi. Adanya perubahan dalam lingkungan kerja juga dapat menjadi faktor penyebab ketidakseimbangan antara aktivitas fisik dan
mental dalam tiap individu yang jika didiamkan berlarut-larut akan menimbulkan masalah baru baik bersifat fisik atau psikologis. Sejalan dengan itu, salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia adalah terkait meningkatnya tuntutan produktivitas kerja tiap individu.
Menurut Xxxxxxxx (2016) mengemukakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik atau metode dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Untuk pencapaian yang diinginkan oleh pemerintah maka harus memperhatikan bagaimana cara kerja pegawai agar lebih meningkatkan hasil kerja. Hasil kerja yang baik dapat dicapai jika pegawai memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas dengan optimal. Organisasi yang baik adalah organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai diantaranya adalah lingkungan kerja dan motivasi kerja (Xxx Xxxxxxx, 2015). Tuntutan terhadap produktivitas kerja pegawai merupakan suatu hal yang harus diperhatikan mengingat adanya keinginan masyarakat untuk terpenuhinya layanan dan pelaksanaan pemerintahan. Hal ini terkait pelayanan publik yang berkualitas dengan penanganan secara professional dan proporsional oleh pegawai pemerintahan. Pelaksanaan layanan publik dan pemerintahan tentu membutuhkan lingkungan kerja yang mendukung pegawai supaya dapat bekerja sesuai tugas dan peran yang dimilikinya. Jika lingkungan
kerja pegawai mendukung maka tugas kerja dapat diselsesaikan secara maksimal. Oleh karena itu, lingkungan kerja yang nyaman dapat menumbuhkan motivasi kerja sehingga berpengaruh terhadap produktivitas pegawai.
Salah satu faktor untuk mengukur produktivitas pegawai adalah dengan memerhatikan motivasi kerja yang dimiliki oleh para pegawai. Menurut Xxxxx (2015) menyatakan bahwa pada dasarnya motivasi dapat memicu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan mempengaruhi pencapaian tujuan dari organisasi. Pegawai yang memiliki motivasi tinggi dalam pekerjaan biasanya akan menghasilkan tingkat produktivitas kerja yang tinggi. Sebaliknya jika pegawai tidak memiliki motivasi atau kurang termotivasi dalam bekerja maka diperkirakan akan menimbulkan produktivitas kerja yang rendah. Sebuah organisasi biasanya mengharapkan pegawai tidak hanya mampu, cakap, dan terampil, tetapi juga memiliki kemauan untuk bekerja giat dan mencapai hasil bagus.
Peneliti tertarik mengambil variabel motivasi kerja dikarenanakan terdapat fenomena terkait motivasi dan produktivitas kerja yaitu paranoia produktivitas. Dikutip dari Xxxxxx.xx (Desember 2022), muncul fenomena paranoia produktivitas, hal ini merupakan kondisi dimana persepsi pimpinan beranggapan bahwa para pekerja tidak bekerja secara optimal saat tidak hadir di kantor. Fenomena ini terjadi karena munculnya pola kerja baru yaitu pola kerja hibrida setelah pandemi covid-19. Pola kerja hibrida memperbolehkan pegawai untuk bekerja secara WFO (work from office) maupun WFA (work from anywhere). Pola kerja ini mengakibatkan para pegawai hanya memiliki motivasi masuk
kantor jika atasan atau rekan kerja ada yang datang ke kantor dan mempererat hubungan relasi. Sedangkan pemimpin berpandangan pegawai kurang maksimal dalam bekerja jika tidak di kantor. Padahal dengan bekerja di kantor, tentu fasilitas dianggap lebih mendukung dalam bekerja. Hal ini menjadi ketertarikan untuk meneliti pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja.
Gambar 1. 1 Data Work Trend Index Microsoft 2022 yang diolah Kompas
Berdasarkan gambar di atas, data menunjukkan motivasi pegawai untuk berangkat ke kantor justru ada pada relasi antarpekerja yang lebih bersifat sosial daripada profesional. Berinteraksi dengan teman sekantor menjadi alasan 72,8 persen responden untuk pergi ke kantor. Ada juga 71,9 persen responden yang mengaku ke kantor untuk bertemu dengan tim kerja. Motivasi berikutnya yang mendorong responden berangkat ke kantor adalah kehadiran pimpinan di tempat kerja yaitu sebanyak 60,2 persen. Terakhir, ada 61,6 persen pengakuan pegawai
yang berangkat ke kantor jika ada senior di tempat kerja. Pengakuan yang menjadi kecurigaan bagi pemimpin jika pegawai mungkin tidak bekerja secara maksimal.
Dengan adanya data laporan Microsoft Work Trend Index 2022 dapat dijadikan suatu pandangan bahwa dapat timbul masalah terkait motivasi kerja. Meskipun laporan survei ini berasal dari luar negeri yang mencakup 20.000 orang dari sebelas negara di 4 wilayah, yaitu Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Asia Pasifik. Tetap saja dapat dijadikan contoh di Indonesia untuk menentukan kebijakan manajerial sumber daya manusia di Indonesia. Kebijakan yang tepat diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan pegawai supaya termotivasi dalam bekerja sehingga dapat melaksanakan tugas secara optimal.
Selain motivasi kerja, produktivitas seseorang pegawai juga dapat dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan kerja yang ada. Xxxxxx (2015) mengatakan bahwa lingkungan kerja adalah jumlah hubungan timbal balik yang ada dalam pegawai dan lingkungan dimana mereka bekerja. Lingkungan kerja dalam suatu instansi termasuk salah satu hal yang paling penting untuk perhatikan. Lingkungan kerja menjadi penting dikarenakan memberi pengaruh langsung terhadap produktivitas para pegawai. Suasana menyenangkan antara pimpinan dan bawahan serta tidak adanya konflik negatif antar pegawai juga dapat mempengaruhi pegawai untuk bekerja lebih baik. Dengan lingkungan kerja yang baik akan mendukung pegawai dapat bekerja dengan produktivitas tinggi.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara (DKPP) merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jepara. Menurut Peraturan Bupati Jepara Nomor 42 Tahun 2016, Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Jepara mempunyai tugas yaitu sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang melaksanakan kewenangan daerah di Urusan Pangan dan Urusan Pertanian yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. DKPP diharapkan mampu untuk mengendalikan kecukupan pangan dan peningkatan hasil pertanian.
DKPP membutuhkan pegawai dengan produktivitas tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Pegawai dengan produktivitas tinggi tentu butuh akomodasi yang cukup untuk menjalankan tugas secara maksimal. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kebutuhan pegawai untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien.
No | Jenis Sarana dan Prasarana | Jumlah | Kondisi | |
Baik | Rusak | |||
1 | Tanah | 41 | 41 | 0 |
2 | Peralatan dan Mesin | 1.949 | 1702 | 247 |
- Mesin dan Peralatan Pertanian | 466 | 465 | 1 | |
- Peralatan Kantor | 1.331 | 1.094 | 237 | |
- Kendaraan | 152 | 143 | 9 | |
- Roda 4 | 8 | 3 | 5 | |
- Roda 3 | 1 | 0 | 1 | |
- Roda 2 | 128 | 119 | 9 | |
3 | Gedung dan Bangunan | 13 | 10 | 3 |
4 | Jalan, Jaringan dan Irigasi | 72 | 72 | 0 |
5 | Aset tetap lainnya | 27 | 27 | 0 |
(Sumber data: Dokumen Rencana Strategis DKPP 2023-2026)
Tabel 1.1 adalah gambaran mengenai kondisi sarana dan prasarana yang ada pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara. Ada beberapa masalah terkait lingkungan kerja di DKPP yaitu gedung tempat kerja masih kurang karena masih terpisah dalam 3 gedung perkantoran yang berbeda serta
butuh tambahan anggaran pemeliharaan. Akibat dari gedung perkantoran yang masih terpisah, menimbulkan kesulitan dalam koordinasi saat bekerja. Kemudian kondisi kendaraan operasional roda 4 sudah dinilai tua dan harus diperbaharui. Sarana kelengkapan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) juga masih belum memadai terutama peralatan komputer dan jaringan internet. Dari beberapa indikasi masalah lingkungan kerja yang kurang nyaman tentu dapat mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan tugas dalam melayani masyarakat.
Masalah lingkungan kerja dapat timbul dari sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga mengakibatkan produktivitas yang masih kurang tinggi. Lingkungan kerja yang kurang mendukung diindikasi dapat menghasilkan capaian yang kurang dari tujuan. Berikut adalah gambaran tabel mengenai capaian kinerja DKPP yang belum mencapai target di tahun 2021:
No | Indikator Program Kerja | Rasio Capaian (%) |
1 | Penguatan cadangan pangan (beras) | 84,09% |
2 | Jumlah produksi pertanian tanaman pangan utama | 91,31% |
3 | Jumlah produksi pertanian perkebunan utama | 83,35% |
4 | Jumlah produksi telur | 98,54% |
5 | Ketersediaan protein per kapita | 91,82% |
6 | Kelompok tani berkualitas lanjutan | 99,21% |
7 | Kelompok tani berkualitas madya | 97,97% |
8 | Kelompok tani berkualitas utama | 96,74% |
(Sumber data: Dokumen Renstra DKPP 2023-2026; Diolah penulis,2023)
Dilihat dari tabel di atas, ada 8 indikator program kerja yang belum mencapai target di tahun 2021. Meskipun di dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) DKPP 2023-2026 sebenarnya sebagian besar indikator program kerja
sudah mencapai target tetapi masih ada 8 indikator program kerja yang belum 100% mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa ada capaian yang belum sesuai target yang telah ditentukan.
Kemudian menurut data absensi pegawai di DKPP Kabupaten Jepara ada perilaku pegawai yang bisa menggambarkan motivasi bekerja yang kurang. Data pada bulan September 2023 menunjukkan ada pegawai yang datang terlambat, pulang cepat, dan tidak absen. Berikut tabel yang menunjukkan absensi pegawai dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 1. 3 Absensi Pegawai DKPP Bulan September 2023
Jumlah Pegawai | Terlambat | Pulang Cepat | Tidak Absen |
95 | 23 | 25 | 11 |
(Sumber Data: Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai DKPP September 2023)
Selain data yang ada, penelti juga telah mendapatkan informasi dari masyarakat yang pernah bermitra kerja dengan DKPP. Xxxxxxxx Xxxxxxxx adalah orang yang pernah menjadi pelaksana event Jepara Fresh dan anggota kelompok tani. Menurut Xxxxxxxx Xxxxxxxx, pegawai DKPP masih terpaut pada sistem birokrasi daripada memberi efek nyata kepada masyarakat. Seperti bentuk pelatihan-pelatihan yang diadakan cenderung dinilai hanya sebatas untuk menyelesaikan pelaksanaan program tetapi tidak membuat semua peserta menjadi paham. Dari informasi yang diberikan ini dapat diketahui bahwa masih ada rasa motivasi yang dinilai belum cukup dari pegawai DKPP dalam menjalankan program pekerjaan yang telah ditentukan.
Berdasarkan uraian latar belakang yang ada, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan pokok, yaitu: “Seberapa besar pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan uraian masalah sebelumnya, maka penelitian ini memiliki tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian mengenai pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivitas pegawai di dalam suatu organisasi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan masukan informasi bagi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara terkait motivasi kerja, lingkungan kerja, dan produktivitas kerja supaya dapat menjadi bahan perhatian dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Administrasi negara adalah suatu seni dan ilmu tentang manajemen organisasi dan manusia untuk mencapai tujuan-tujuan pemerintah (Xxxxxx Xxxxx dalam Xxxxxxx,2015). Administrasi negara memiliki perhatian yang terpusat pada organisasi pemerintahan dan personalia pegawai. Organisasi atau instansi pemerintahan selalu ada sistem administrasi yang menjadi jalur untuk mencapai tujuan melayani masyarakat. Sedangkan personalia pegawai berhubungan dengan cara manajemen sumber daya manusia yang ada untuk dapat melaksanakan tugas sesuai keahlian dan kecakapan dalam melayanai masyarakat.
2.1 Motivasi Kerja
Dalam kehidupan berorganisasi, motivasi merupakan bentuk pemberian dorongan kerja dari atasn kepada bawahan yang penting dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan (Siagian, 2015). Motivasi berasal dari kata latin
10
movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi merupakan daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi kerja merupakan dorongan untuk bertindak terhadap serangkaian proses perilaku manusia dengan mempertimbangkan arah, intensitas dan ketekenunan untuk mencapai tujuan. Tujuan motivasi menurut Malayu S. P. Xxxxxxxx (2016), adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas kerja karayawan.
Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
4. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
6. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
7. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
8. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas tugasnya.
9. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan buku.
Menurut Xxxxx Xxxxx Xxxxxxxxxxxx (2014), teori motivasi kerja terdiri dari teori kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongam yang ada dalam diri.
Xxxxxxx Xxxxxx dalam Xxxxx Xxxxx Xxxxxxxxxxxx (2014), mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.
b. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup.
x. Xxbutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.
d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai orang lain. Dengan adanya rasa dihargai tentu pegawai akan lebih merasa termotivasi untuk melakukan pekerjaannya. Sebaliknya jika pegawai merasa tidak dihargai maka motivasi dalam bekerja akan menurun.
e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
Menurut Xxxxxxxx Xxxxxxxx yang dikutip oleh Xxxxxxxx & Xxxxxxxxx (2017), mengemukakan Xxxxxxxx’x two factors motivition theory atau teori dua faktor. Menurut teori ini motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha adalah peluang untuk mengembangkan kemampuan. Xxxxxxxx menyatakan bahwa
seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah menyangkut kebutuhan psikologis. Faktor ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan. Faktor ini meliputi:
a. Prestasi (achievment) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan.
b. Pekerjaan itu sendiri (the work itself) adalah berat ringannya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya.
c. Tanggung jawab (responbility) adalah besar kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab diberikan kepada seorang tenaga kerja.
2. Faktor Ekstrinsik
Faktor Ekstrinsik adalah faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Faktor pemeliharaan ini meliputi:
a. Gaji (salaries) adalah bentuk sebuah hak pembayaran yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai atau karyawan.
b. Kondisi kerja (work condition) adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja.
d. Hubungan antar pribadi (interpersonal relation) adalah tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar tenaga kerja lain.
e. Teknik pengawasan (Supervision technical) adalah tingkat pengawasan yang dilakukan supervisi atau instansi terhadap pegawai.
2.2 Lingkungan Kerja
Menurut Xxxxxxmito (2015), lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada di sekitar pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan pegawai itu sendiri. Oleh karena itu, lingkungan kerja merupakan faktor yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap produktivitas pegawai. Apabila lingkungan kerja yang bersih, sehat, nyaman, dan menyenangkan akan membuat pegawai merasa lebih bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sebaliknya, apabila lingkungan kerja kurang mendukung maka akan membuat pegawai kurang semangat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankannya.
Menurut Xxxxxxx (2016), lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankannya. Interaksi antara manusia dan lingkungan kerja di dalam organisasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Pegawai yang satu dengan yang lain tidak terlepas dari interaksi satu sama lainnya demi kelancaran
kerja. Dengan sarana hubungan yang nyaman akan lebih senang dalam menyelesaikan tugas. Namun jika kondisi lingkungan yang kurang baik, tenaga kerja akan menuntut waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya sistem kerja yang lebih efisien.
Menurut Xxxxxxxxxxxx yang dikutip dalam Xxxxxxx Xxxxxxxxx (2021), secara garis besar lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik, berikut penjelasannya:
1. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik adalah semua yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara lansung maupun tidak lansung, seperti: pusat kerja, kursi, meja dan lainnya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan fisik yaitu seperti:
a. Kondisi bangunan dan alat kerja
Ketersediaan fasilitas bangunan dan peralatan yang memadai diperlukan untuk menunjang pekerja supaya bisa melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa fasilitas bangunan dan alat yang memadai tentu akan berpengaruh kepada ketidaknyamanan pegawai saat berkerja.
b. Kondisi pencahayaan
Dibutuhkan penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat supaya menambah efisien kerja para karyawan pegawai, karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan mata tidak cepat lelah
c. Kondisi temperatur dan sirkulasi udara
Pertukaran udara yang cukup juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja, karena akan meningkatkan kesegaran fisik para karyawan. Apabila ventilasi cukup maka kesehatan para karyawan akan terjamin
d. Kebersihan
Secara tidak langsung kebersihan lingkungan kerja dapat mempengaruhi seseorang dalam bekerja, karena apabila lingkungan kerja bersih maka karyawan akan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
e. Tingkat kebisingan
Dibutuhkan tempat kerja yang kondusif dan terhindar dari kegaduhan, perlu kirannya meletakkan alat-alat yang memiliki suara yan keras, seperti: mesin ketik, pesawat telepon, dll pada ruangan khusus, sehingga tidak mengganggu pekerjaan lainnya dalam melaksanakan tugasnya.
2. Lingkungan non fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi dan berkaitan dengan hubungan kerja baik antara pimpinan dan bawahan maupun dengan sesama rekan kerja. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Berikut faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan non fisik antara lain seperti:
a. Komunikasi antar rekan kerja
Hubungan komunikasi dengan rekan kerja yang harmonis dan tanpa saling intrik di antara sesama rekan kerja. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis dan kekeluargaan.
b. Perlakuan dari atasan kepada bawahan
x. Xxxxxsama yang baik dan saling mendukung antar pegawai
Kerjasama antara karyawan harus dijaga dengan baik, karena akan mempengaruhi pekerjaan yang mereka lakukan. Jika kerjasama antara karyawan dapat terjalin dengan baik maka karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan mereka secara efektif dan efisien.
2.3 Produktivitas Kerja
Produktivitas berasal dari bahasa Inggris, product: result, outcome berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan, dan productivity: having the ability make or kreate, creative. Perkataan itu dipergunakan dibahasa Indonesia menjadi produktivitas yang berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu, karena dalam organisasi. kerja yang akan dihasilkan adalah perwujudan tujuannya menurut Xxxxxxxxxxxx (dalam Xxxxxx dan T.B. Astuti, 2012).
Menurut Xxxxxan (2002) produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal, bahkan kalau mungkin maksimal. Menurut Xxxxxxx (dalam Wibowo, 2008) produktivitas kerja adalah hubungan
antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikan produktivitaas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu.
Xxxxxx Xxxxxxxxx (2008) mengemukakan bahwa produktivitas kerja dapat diartikan sebagai hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. Dalam hal ini, semakin tinggi produksi yang dihasilkan dalam waktu yang semakin singkat, maka dapat dikatakan bahwa tingkat produktivitasnya mempunyai nilai yang tinggi, dan begitu pula sebaliknya. Tinggi rendahnya produktivitas kerja pegawai berhubungan dengan beberapa faktor baik yang berkaitan dengan pegawai itu sendiri, seperti lingkungan/kebijakan dari pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan perhatian pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
Menurut Xxxxx Xxxxxxxx (dalam Delpi Alpino, 2017) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu:
a. Kuantitas kerja, adalah suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar atau yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
b. Kualitas kerja, adalah suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari
suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
c. Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia.
Menurut Sutrisno (2015), produktivitas kerja adalah sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini dari pada hari kemarin. Ini merupakan hal yang sangat penting bagi pegawai di sebuah instansi. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efesien dan efektif. Sehingga ini semua sangat diperlukan dalam pencapain tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur produktivitas kerja diperlukan suatu indikator, sebagai berikut:
1. Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka.
2. Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, terdapat upaya untuk
memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.
3. Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam suatu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.
4. Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab semakin kuat tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Xxxxxx juga harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.
5. Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang baik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.
6. Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.
2.4 Hasil Penelitian yang Relevan
Dari variabel yang dijadikan untuk penelitian ini, penulis dapat melihat dari beberapa referensi dari penelitian terdahulu.
Berikut ini disajikan tabel beberapa penelitian terdahulu:
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No. | Peneliti | Judul Penelitian, Nama Jurnal, Volume Jurnal | Metode Penelitian | Hasil Penelitian |
1 | Bahari Chabib dan Xxxxxxx Xxxxx | Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Bagian Phonska IV PT Petrokimia Gresik, Jurnal Fakultas Ekonomi. Vol. 3 No. 1. 2014 | Kuantitatif | Lingkungan kerja berpengaruh lebih dominan terhadap produktivitas kerja karyawan daripada motivasi kerja, hal ini dibuktikan dengan koefisien regresi lingkungan kerja lebih besar daripada motivasi kerja |
2 | Virginia A. J Rampisela dan Genita G Lumintang | Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Upah Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Xxxxxx Xxxxx. Jurnal EMBA. Vol. 8 No. 1. 2020 | Kuantitatif | Pertama. lingkungan kerja memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap produktivitas karyawan PT. Xxxxxx Xxxxx. Kedua, motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap produktivitas kerja. Ketiga, Upah memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas kerja |
No. | Peneliti | Judul Penelitian, Nama Jurnal, Volume Jurnal | Metode Penelitian | Hasil Penelitian |
3 | Ni Xxxx Xxxxxxx Xxxxxxxxx | Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Teh Bunga Teratai di Desa Patemon Kecamatan Serrit, Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 11 No. 1. 2019 | Penelitian kausalitas dengan pendekatan kuantitatif | Besar pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada Perusahaan Teh Bunga Teratai ditunjukan dengan koefisien determinasi sebesar 0,508. Hal ini menunjukan bahwa 50,8% produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi kerja |
4 | Xxxxx Xxxxxxxx | Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Politeknik LP3I Jakarta, Jurnal Lentera Bisnis Vol. 5 No. 2. 2016. | Kuantitatif | Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja dan motivasi secara bersama - sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan |
5 | Xxxxxxxx Xxxxxx | Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bagian Produksi Minyak Kelapa Sawit PT. Mitra Unggul Pusaka Segati Pelalawan Riau), JOM Fisip Vol. 3 No. 2. 2016. | Kuantitatif | Hasil penilitian menunjukkan bahwa lingkungan berpengaruh kerja signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan |
No. | Peneliti | Judul Penelitian, Nama Jurnal, Volume Jurnal | Metode Penelitian | Hasil Penelitian |
6 | Feru Xxxxxxxx, Sri Indarti, dan Marzolina | Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Nafal Tiara Abadi Pekanbaru, Jom FEKON Vol. 1 No. 2. 2014 | Kuantitatif | Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Nafal Tiara Abadi Pekanbaru |
7 | Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxxxx, Xxxxx Xxxxxxxx dan Xxxxxxxx Xx Xxxxxxxx | Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Stars Internasional Kota Surabaya, Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 11 No. 1. 2014 | Explanatory research dengan pendekatan Kuantitatif | Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Stars Internasional Surabaya |
8 | Xxxxx Xxxxxxx Xxxxx dan Xxxxx Xxxxx | Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT. Inko Java Semarang, Jurnal Among Makarti Vol. 11 No. 21. 2018 | Kuantitatif | Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja. Kemudian terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja |
No. | Peneliti | Judul Penelitian, Nama Jurnal, Volume Jurnal | Metode Penelitian | Hasil Penelitian |
9 | Xxx Xxxxxxx | Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Sinar Siak Xxxx Xxxxxx Bandar Sekijang Pelalawan, JOM FEKON Vol. 1 No. 2. 2015 | Kuantitatif | Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Sinar Siak Xxxx Xxxxxx Bandar Sekijang Pelalawan |
10 | Xxxxx Xxxxx Xxxxxxxxxx dan Xxxx Xxxxxxxxx | Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, dan Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan, Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 2. 2021 | Kuantitatif | Terdapat pengaruh positif tetapi tidak signifikan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja |
2.5 Paradigma/ Desain Penelitian
Lingkungan Kerja (X2)
Variabel penelitian adalahh segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Xxxxxxxx, 2017:2 dalam Xxxxxx, 2019). Variabel berkaitan erat dengan teori. Singarimbun (2006) menjelaskan bahwa teori adalah serangkaian konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan dan bertujuan untuk memberikan gambaran sistematis tentang suatu fenomena. Gambaran yang sistematis itu dijabarkan dengan menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena tersebut. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas atau variabel independen yang dinyatakan dengan X dan variabel terikat atau variabel dependen yang dinyatakan dengan Y. Berikut adalah bagan pengaruh antara variabel X dan variabel Y yang digunakan dalam penelitian ini:
Motivasi Kerja (X1)
Produktivitas Kerja (Y)
Pada bagan antar variabel ditunjukkan bahwa terdapat hal yang mendasari desain penelitian ini, meliputi dua variabel bebas atau independent variabels yaitu motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2), serta satu variabel terikat atau dependent variabel yaitu produktivitas kerja (Y). Anak panah tersebut menunjukkan bahwa variabel X1 dapat mempengaruhi Y, X2 dapat juga mempengaruhi Y kemudian X1 dan X2 bersama-sama dapat mempengaruhi Y.
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Xxxxxxxx, 2017). Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan melalui hipotesis baru didasarkan pada teori dan belum berdasarkan fakta. Dalam kaitannya dengan pengaruh lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: Motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara
H2: Lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara
H3: Motivasi kerja dan lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Xxxxxxxx, 2017:11). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode survei pada pelaksanaannya. Pada proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Menurut Singarimbun (2006), penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner yang digunakan akan menghubungkan hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain sehingga dapat menjelaskan fenomena yang terjadi pada organisasi.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara yang beralamat di Jl. Xx Xxxxxxxxxxxxx No. 03, Panggang III, Kecamatan Jepara, Jawa Tengah.
3.3 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah seluruh pegawai di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara.
3.4 Definisi Konseptual
Menurut Singarimbun dalam Hijriyandani (2020) menyebutkan bahwa konsep merupakan istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial, tujuannya adalah untuk mendapatkan pembatasan yang jelas
27
dari setiap konsep yang diteliti. Definisi konseptual berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang konsep dari variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti sebanyak tiga variabel, yakni:
1. Variabel motivasi kerja sebagai variabel bebas atau independent menurut Xxxxxxxxx Xxxxxxxx yang dikutip dari Andriani & Xxxxxxxxx (2017), motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha adalah peluang untuk mengembangkan kemampuan.
3. Variabel produktivitas kerja sebagai variabel dependen. Menurut Xxxxxxxx, (2015) Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efesien dan efektif.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional menggambarkan pengukuran atas variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian sesuai dengan kerangka konsep penelitian yang telah dirumuskan. Berdasarkan indikator-indikator tersebut
selanjutnya dikembangkan parameter dan unsur-unsur pernyataan yang akan dituangkan dalam kuesioner untuk pengukuran. Berikut tabel definisi operasional:
Tabel 3. 1 Definisi Operasional
Variabel | Dimensi | Indikator |
Motivasi Kerja (Variabel X1) | 1. Faktor Intrinsik | a. Prestasi b. Pekerjaan itu sendiri c. Tanggung Jawab |
2. Faktor Ekstrinsik | a. Gaji b. Kondisi kerja (fasilitas) c. Kebijakan d. Hubungan antar pribadi e. Teknik pengawasan | |
Lingkungan Kerja (Variabel X2) | 1. Lingkungan kerja fisik | a. Kondisi peralatan kerja b. Kondisi pencahayan c. Kondisi temperature dan sirkulasi udara d. Kebersihan e. Tingkat kebisingan |
2. Lingkungan kerja non fisik | a. Komunikasi antar rekan kerja b. Perlakuan dari atasan x. Xxxxxsama yang baik dan saling mendukung | |
Produktivitas Kerja (Variabel Y) | 1. Kemampuan | a. Kemampuan melaksanakan tugas b. Profesional dalam bekerja |
2. Meningkatkan hasil yang dicapai | a. Meningkatkan hasil b. Memanfaatkan produktivitas kerja | |
a. Menerima tugas yang diberikan b. Menyelesaikan sebelum batas waktu | ||
4. Pengembangan diri | a. Meningkatkan kemampuan x. Xxxxhadapi tantangan | |
5. Mutu | a. Kualitas kerja b. Hasil yang baik | |
6. Efisiensi | a. Hasil yang dicapai b. Bekerja tepat waktu |
3.6 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah ditetapkan. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk dan diperoleh dari sumber lain seperti bahan bacaan, bahan pustaka, laporan dan jurnal.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.1.1 Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Survei kuesioner merupakan satu mekanisme pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara jelas apa yang disyaratkan dan bagaimana mengukur variabel yang diminati (Xxxxxxxx, 2019:441).
3.7.1.2 Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dan informasi melalui arsip dan dokumentasi (Xxxx, 2005:83 dalam Xxxxxx, 2019). Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran umum Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara.
3.8 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Xxxxxxxx, 2017). Dari pengertian diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara (DKPP). Menurut informasi dari bagian kesekretariatan DKPP terdapat 95 orang pegawai.
Menurut Xxxxxxxx (2017), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menentukan jumlah sampel dengan menggunakan Rumus Solvin. Penelitian ini menggunakan Rumus Solvin karena dalam penarikan sampel jumlahnya harus representatif agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya tidak memerlukan tabel jumlah sampel. Rumus Solvin untuk menenukan sampel adalah sebagai berikut (Xxxxxxxx, 2017):
Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden N = Jumlah Populasi
e2 = Batas toleransi kesalahan (5%)
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 95 pegawai, persentase kelonggaran yang digunakan adalah 5% dan hasil perhitungan dapat
dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 77 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probablity sampling dengan teknik simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
3.9 Pengujian Validitas Data
Uji validitas adalah suatu alat yang menunjukan seberapa jauh suatu instrumen memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya. Arikunto dikutip dari Hijriyandani (2020) mengatakan tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Oleh karena itu, pada penelitian ini uji validitas dapat dilakukan menggunakan korelasi ganda untuk dua variabel independen dan satu variabel dependen dengan menggunakan bantuan perangkat
lunak (software) Statistic Program for Social Science (SPSS) versi 25. Berikut rumus Product Moment dalam Singarimbun (2006:187), sebagai berikut:
Keterangan:
= korelasi antara x dengan y (koefisien korelasi)
X = skor item
Y = skor total
n = banyaknya subjek
Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dengan menentukan instrumen valid atau tidak adalah dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan atau penyataan dalam kuesioner berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya kuesioner dinyatakan valid)
2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya kuesioner dinyatakan tidak valid)
Dalam penelitian ini diambil 30 responden untuk menentukan hasil uji validitas. Responden diambil dari sampel awal penelitian. Diketahui nilai r tabel untuk taraf signifikansi 5% dengan responden 30 orang adalah 0,361.
3.10 Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu rely, yang berarti percaya, dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Dengan demikian reliabilitas dapat diartikan sebagai keterpercayaan. Uji reliabilitas adalah pengujian ketelitian, ketepatan, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuraan. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal konsistensi dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yang dibantu dengan perangkat lunak (software) Statistic Program For Social Science (SPSS) versi 25.0. Menurut Arikunto (2016), variabel dikatan reliabel diteliti jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Nilai Alpha Cronbach dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
ri = koefisien reliabilitas Alpha Cronbach k = jumlah item pertanyaan
= jumlah varians skor item
= varians skor seluruh uji item k
3.11 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa angka-angka, maka pengolahan dan analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Berikut langkah langkah dalam menganalisis data hasil penelitian:
3.11.1 Penggunaan Perangkat Lunak Statistik
Proses pengolahan dan perhitungan statistik terhadap data yang telah dikumpulkan menggunakan aplikasi Statistical Packages for the Social Sciences (SPSS) 25. Penggunaan aplikasi ini bertujuan untuk mempercepat dalam pengolahan data dan memastikan data yang telah diolah adalah akurat. Dengan aplikasi ini peneliti dapat mempermudah peneliti menghitung data yang terhitung banyak.
Dalam penelitian ini, dasar pengambilan keputusan terutama pada uji parsial dan uji simultan memperhatikan nilai signifikansi. Pada uji parsial dan uji simultan jika nilai signifikansi <0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan berlaku juga sebaliknya. Kemudian pada penghitungan koefisien determinasi, dasar pengambilan keputusan diketahui dari besar nilai Adjusted R Square.
3.11.2 Pemberian Skala
Skala ukuran yang digunakan adalah skala ukuran ordinal dengan kategori respon agree-disagree yang mengacu pada model skala Likert, dimana skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Xxxxxxxx, 2017:152). Skala Likert berisikan pernyataan yang mempunyai kategori respon jawaban dan kemudian dapat dinilai dengan skala dihitung berdasarkan penjumlahan setiap tanggapan/jawaban yang diberikan dari responden. Untuk mempermudah perhitungan setiap pernyataan diberi bobot penilaian sebagai berikut:
Bobot Nilai | |
SS = Sangat Setuju | 5 |
S = Setuju | 4 |
N = Netral | 3 |
TS = Tidak Setuju | 2 |
STS = Sangat Tidak Setuju | 1 |
Sumber: Hijriyandani, 2020
3.11.3 Regresi Ganda
Regresi ganda bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Xxxxxxxx (2019) menjelaskan bahwa regresi ganda adalah satu teknik statistik melalui mana dapat diprediksikan hubungan antara satu variabel dependen atau kriterion dan satu set variabel independen atau prediktor. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan regresi berganda karena terdapat 2 variabel independen atau bebas, yaitu motivasi kerja sebagai X1 dan lingkungan kerja sebagai X2. Kekuatan prediksi ganda dapat diketaui melalui persamaan sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + …. + bnXn
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen diprediksi a = Konstan
b = Koefisien regresi distandarisasi
X = Nilai dari variabel predictor (variabel independen)
3.11.4 Xxx Xxxxxxxxxx
a. Xxx Xxxxxxx (Uji t)
Bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan oleh variabel x terhadap variabel y. Rumus t hitung (Yuliara: 2016):
Keterangan:
thit = Uji Parsial
r = Koefisien korelasi n-2 = Derajat kebebasan n = Sampel
r2 = Koefisien determinasi
Hipotesis akan diterima jika thit > ttab. Sebaliknya jika thit < ttab maka hipotesis ditolak.
b. Xxx Xxxxxxxx (Uji f)
Bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh simultan (bersama-sama) yang diberikan variabel x terhadap variabel y. Rumus F hitung (Yuliara: 2016):
Keterangan:
Fhit = Uji simultan
r2 = Koefisien korelasi berganda k = Jumlah koefisien berganda
n = Sampel
c. Koefisien Determinasi
Berfungsi untuk mengetahui berapa persen pengaruh yang diberikan variabel x secara simultan terhadap variabel y. Jika koefisien determinasi R2=0 berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika koefisien determinasi R2=1, berarti variabel dependen 100% dipengaruhi oleh variabel independen. Menurut Xxxxxxxx (2017) koefisien determinasi atau nilai R2 dapat dinyatakan dengan 0 < R2 > 1. Besarnya R2 dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R2 =(R)2 x 100
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi R = Koefisien korelasi
DAFTAR PUSTAKA
Xxxx, Xxxxxxxxxx. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia: Bandung
Alpino, Delpi. 2017. Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Graha Pratama Fish Di Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Skripsi, Universitas Islam Riau.
Xxxxxxxx, M dan Xxxxxxxxx X. 2017. Penerapan Motivasi Karyawan Menurut Teori Dua Xxxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxxx Pada PT Aristika Kreasi Mandiri. Jurnal Administrasi Kantor, Vol. 5 No. 1, Hal. 83– 98
Xxxxx X. Mangkunegara. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusaaan.
Remaja Rosdakarya: Bandung.
Chabib, Bahari dan Xxxxxxx Xxxxx. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Bagian Phonska IV PT Petrokimia Gresik. Jurnal Fakultas Ekonomi, Vol. 3 No. 1, Hal. 1-17.
Xxxxxx, Xxxxxxx. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Buku Seru: Jakarta.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara. 2023. Daftar Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai Bulan September. Jepara: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara. 2022. Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara Tahun 2023-2026. Jepara: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara.
Xxx Xxxxxxxx. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ketujuh, Kencana Prenada Media: Jakarta.
Xxxxxxxx, X. 2016. Testing the Effects of Employee Empowerment, Teamwork, and Employee Training on Employee Productivity in Higher Education Sector. International Journal of Learning & Development, Vol. 6 No. 1, Hal. 164–178.
Xxxxxxxx, Malayu S.P, 2016. Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Kesembilan Belas. Jakarta: Bumi Aksara.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxx. 2020. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Magelang. Skripsi. Universitas Tidar.
Hudayati. 2021. Pengaruh Pembagian Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang. Skripsi. Universitas Tidar.
Xxxxxxx. 2015. Pengantar Ilmu Administrasi Negara. CV. SAH MEDIA: Makassar.
Xxxxxxxxxxxxx, Y. A. 2022. Masa Depan Xxxxx Xxxxxxx dan Motivasi ”Ngantor" Tahun 2023. xxxxx://xxx.xxxxxx.xx/xxxx/xxxxx/0000/00/00/xxxx-xxxxx- kerja-hibrida-dan-motivasi-ngantor-di-tahun-2023. (Diakses pada 25 Agustus 2023).
Laksmiari, Ni Putu Pradita. 2019. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Teh Bunga Teratai di Desa Patemon Kecamatan Serrit. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 11 No. 1, Hal. 54-63.
Liawandy, Feru, dkk. 2014. Pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Nafal Tiara Abadi Pekanbaru. Jom FEKON, Vol. 1 No. 2, Hal. 1-15.
Mahmudi. 2010. Xxxxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxx Xxxxxx. UUP STIM YKPN: Yogyakarta.
Xxxxxx, & Xxxxxi, T. B. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja (Studi Pada Karyawan Bagian Produksi PT Mazuvo Indo). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Xxxxx Xxxxxxxx, Vol. 1 No.1, Hal. 1-23.
Parashakti, X. Xxxxx dan Xxxx Xxxxxxxxx. 2021. Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, dan Pelatihan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi, Vol. 1 No. 2, Hal. 127-136.
Peraturan Bupati Kabupaten Jepara Nomor 42 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara.
Xxxxxxxxx, Xxxxxxx. 2021. Xxxxxx Xxxx Mempengaruhi Kinerja Pegawai (Suatu Kajian Studi Literatur Manajemen Sumber Daya Manusia). Jurnal llmu Manajemen. Vol. 2 No.4, Hal 534-543
Xxxxxxxxx, X., & G Lumintang, G. 2020. Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Upah Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Xxxxxx Xxxxx. Jurnal EMBA, Vol. 8 No. 1, Hal. 302-311.
Xxxxx, X. Xxxxxxx dan Xxxxx Xxxxx. 2018. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT. Inko Java Semarang. Jurnal Among Makarti, Vol. 11 No. 21, Hal. 28-50.
Xxxxxan, S. P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Rineka Cipta: Jakarta
Xxxxxan, S. P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Akasara: Jakarta Xxxxxxxx, Xxxxx. 2019. Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung. Xxxxxx
Xxxxxxx.
Sinaga, S. 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Bagian Produksi Minyak Kelapa Sawit PT. Mitra Unggul Pusaka Segati Pelalawan Riau). JOM FISIP, Vol. 3 No. 2, Hal. 1-13.
Singarimbun, M dan Sofian E. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta : Pustaka LP3ES
Xxxxxx, Xxx. 2019. Korelasi antara Lingkungan Kerja dengan Kinerja Aparatur Sipil Negara di Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang. Skripsi. Universitas Tidar.
Xxxxxxxx. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta: Bandung.
Xxxxxxx, X. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Sinar Siak Xxxx Xxxxxx Bandar Sekijang Pelalawan. JOM FEKON, Vol. 1 No. 2, Hal. 1- 15.
Xxxxxxx, I Made. 2016. Regresi Linier Berganda. Modul. Universitas Udayana.
Bali.
Xxxxxxxxx, Xxxxxx dan Suwanto. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Alfabeta: Bandung.
Wibowo. 2008. Xxxxxxxxx Xxxxxxx. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Xxxxxxxxx, X. Xxxxx, dkk. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Stars Internasional Kota Surabaya. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 11 No. 1, Hal. 1-10.
Xxxxxxxx, Xxxxx. 2016. Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Politeknik LP3I Jakarta. Jurnal Lentera Bisnis, Vol. 5 No. 2, Hal. 104-125.
Surat Ijin Penelitian
Dokumentasi
Struktur Organisasi
Suasana Ruangan
Perijinan Pengambilan Data
Kuesioner
PENJELASAN
1. Kuesioner ini adalah alat pengambilan data penelitian
2. Tujuan survei ini adalah untuk memperoleh gambaran secara objektif terkait penelitian pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara
3. Nilai yang diberikan oleh responden diharapkan nilai yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Keterangan nilai yang diberikan bersifat terbuka dan tidak dirahasiakan.
5. Berilah tanda centang/ checklist (√) untuk pilihan jawaban yang paling benar tepat menurut anda.
6. Ada lima alternatif jawaban yaitu: SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Judul Penelitian : PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
Isilah keterangan di bawah ini dan beri tanda centang/ checklist (√) pada
pernyataan pilihan.
a. Identitas Responden Nama :
Usia :
Jenis Kelamin : Jabatan :
b. Daftar Pernyataan
No | Pernyataan | Alternatif Jawaban | ||||
SS | S | N | TS | STS | ||
Motivasi Kerja | ||||||
Faktor Intrinsik | ||||||
1 | Instansi sering memberikan penghargaan bagi pegawai yang berprestasi | |||||
2 | Selalu menerima kritik dan saran dari rekan kerja maupun dari pimpinan | |||||
3 | Selalu bekerja dengan penuh tanggung jawab | |||||
Faktor Ekstrinsik | ||||||
4 | Selalu menerima gaji tepat waktu | |||||
5 | Tersedia fasilitas yang mendukung semua aktivitas tugas | |||||
6 | Instansi memberikan sanksi ketika pegawai melakukan suatu kesalahan | |||||
7 | Memiliki hubungan yang baik antar rekan kerja | |||||
8 | Terdapat pengawasan yang dilakukan instansi terhadap kinerja pegawai | |||||
Lingkungan Kerja | ||||||
Lingkungan Xxxxx Xxxxx | ||||||
9 | Fasilitas di ruangan kerja sudah memadai | |||||
10 | Kondisi cahaya penerangan dalam ruangan sudah cukup terpenuhi | |||||
11 | Kondisi suhu dan sirkulasi udara sudah baik | |||||
12 | Kondisi ruangan kerja bersih dan nyaman | |||||
13 | Lingkungan kerja yang berisik dapat menganggu aktivitas pekerjaan | |||||
Lingkungan Kerja Non Fisik | ||||||
14 | Selalu membangun hubungan baik dengan sesame rekan kerja | |||||
15 | Selalu mendapat perlakuan baik dari pimpinan | |||||
16 | Selalu bekerjasama dengan rekan kerja ketika mengalami kesulitan |
No | Pernyataan | Alternatif Jawaban | ||||
SS | S | N | TS | STS | ||
Produktivitas Kerja | ||||||
Kemampuan | ||||||
17 | Saya mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan | |||||
18 | Saya menguasai bidang pekerjaan yang saya kerjakan saat ini | |||||
Meningkatkan hasil yang dicapai | ||||||
19 | Saya berusaha meningkatkan hasil tugas yang akan dicapai | |||||
20 | Saya memanfaatkan kemampuan saya untuk mencapai hasil yang maksimal | |||||
Semangat Kerja | ||||||
21 | Tidak pernah mengeluh dan merasa berat terhadap beban pekerjaan yang diberikan | |||||
22 | Berusaha memaksimalkan pekerjaan sebelum batas waktu yang ditentukan | |||||
Pengembangan diri | ||||||
23 | Selalu mengikuti pelatihan yang diadakan oleh instansi | |||||
24 | Selalu menerima tantangan dalam setiap pekerjaan | |||||
Mutu | ||||||
25 | Kualitas kerja yang sesuai standar yang ditetapkan | |||||
26 | Hasil kerja selalu memenuhi standar yang ditetapkan | |||||
Efisien | ||||||
27 | Saya memanfaatkan sumber daya yang ada untuk hasil yang maksimal | |||||
28 | Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai standar yang telah ditentukan |
Data Responden
No. | Nama Lengkap | Jenis Kelamin | Usia | Posisi/ Jabatan |
1 | Xxxx Xxxxxxx, X.Xx | Laki-laki | 38 | Penyuluh Pertanian Pertama |
2 | Xxxxx Xxxxxxx, S.H, X.X | Xxxx-laki | 56 | Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian |
3 | Xxxx Xxxxxxxx, X.X | Xxxx-laki | 59 | Penyuluh Pertanian Madya |
4 | Xx. Xxxxxx, M.M | Laki-laki | 56 | Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian |
5 | Xxxxx Xxxxx, S.Tp. | Laki-laki | 43 | Penyuluh Pertanian Mahir |
6 | Xxxxxxx Xxxx Xxxxxxx, X.X | Xxxx-laki | 58 | Penyuluh Pertanian Madya |
7 | Pungkas Setya Putri, A.Md | Perempuan | 38 | Penyuluh Pertanian Mahir |
8 | Xxxxxxxx, X.X | Xxxx-laki | 58 | Penyuluh Pertanian Madya |
9 | Xxxxxxxx Xxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 37 | Penyuluh Pertanian Mahir |
10 | Xx. Xxxxxxxxx Xxxx Xxxxxxxx, X.Xx | Laki-laki | 56 | Kepala Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura Dan Perkebunan |
11 | drh. Xxxxx Xxxxxxx | Perempuan | 31 | Medik Veteriner |
12 | Aprilia Elisiawati, S.P, M.Pi | Perempuan | 50 | Kepala Bidang Ketahanan Pangan |
13 | drh. Anisah | Perempuan | 27 | Medik Veteriner |
14 | Xxxxxxxx, S.H, X.X. | Xxxxxxxxx | 50 | Kepala Subbagian Keuangan |
15 | Xxx Xxxxx Xxxx Rejeki Xxxxxxxxx, A.Md | Perempuan | 37 | Penyuluh Pertanian Mahir |
16 | Xx. Xxx Xxxxxxx Xxxx, M.M | Laki-laki | 57 | Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda |
17 | Xxxxxxx Xxx Pridyastanto, X.X.Xx | Laki-laki | 49 | Kepala Bidang Sarana Prasarana Dan Penyuluhan Pertanian |
18 | Moh. Xxxxxxxxx Xxxxx, X.Xx. | Laki-laki | 41 | Penyuluh Pertanian Pertama |
No. | Nama Lengkap | Jenis Kelamin | Usia | Posisi/ Jabatan |
19 | Xxxxxx Xxxxxxxxx, X.Xx., X.Xx. | Perempuan | 39 | Penyuluh Pertanian Pertama |
20 | Mudhofir, X.Xx, X.Xx | Laki-laki | 48 | Kepala Bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan |
21 | Xxxx Xxxxxx Xxxxxxxx, S.P. | Perempuan | 40 | Penyuluh Pertanian Pertama |
22 | Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxx, X.Xx., X.Xx.Xxx | Perempuan | 51 | Pengawas Bibit Ternak Muda |
23 | Xxxxx Xxxxxxxxxx, S.P. | Perempuan | 39 | Penyuluh Pertanian Pertama |
24 | Zumiyarsih, Sp, X.Xx.Xxx | Perempuan | 49 | Pengawas Mutu Hasil Pertanian Muda |
25 | Xxxxxxx, X.Xx. | Perempuan | 39 | Penyuluh Pertanian Pertama |
26 | Xx. Xxxxx Xxxxxx | Xxxx-laki | 56 | Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan |
27 | Xxxxxxx Xxx Xxxxxxx, X.Xx. | Laki-laki | 39 | Penyuluh Pertanian Pertama |
28 | Xxxxx Xxxxxxx, X.Xx | Laki-laki | 51 | Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda |
29 | Xxxxxx Xxxxx, S.P. | Laki-laki | 40 | Penyuluh Pertanian Pertama |
30 | Haryoso | Laki-laki | 58 | Pengadministrasi Umum |
31 | Xxxxxxxx Xxxxxx, S.P. | Perempuan | 38 | Penyuluh Pertanian Pertama |
32 | Xxxxx Xxxxxxx, X.Xx. | Perempuan | 39 | Penyuluh Pertanian Pertama |
33 | Xxxxxxx, S.Tp | Laki-laki | 55 | Analis Prasarana Xxx Xxxxxx Pertanian Ahli Muda |
34 | Xxxxxxxx Xxxxxx Xxxxxxxx, X.Xx. | Laki-laki | 37 | Penyuluh Pertanian Pertama |
35 | Xxxxx Xxxxxxxx, X.Xx | Laki-laki | 51 | Kepala Subbagian Tata Usaha UPTD Pembenihan Dan Pembibitan |
36 | Xxx Xxxxx Xxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 45 | Penyuluh Pertanian Mahir |
37 | Novi Sartika Ekawati, X.Xx | Perempuan | 42 | Analis Prasarana Dan Sarana Pertanian Ahli Muda |
38 | Xxxxxxx Xxxx, X.X | Xxxx-laki | 41 | Penyuluh Pertanian Pertama |
39 | Hari Setiawan, X.X | Xxxx-laki | 51 | Penyuluh Pertanian Muda |
No. | Nama Lengkap | Jenis Kelamin | Usia | Posisi/ Jabatan |
40 | Xxxxxxxx, X.X | Xxxx-laki | 50 | Kepala Subbagian Umum Dan Kepegawaian |
41 | Xxxx Xxxxxxx, X.X | Xxxx-laki | 57 | Penyuluh Pertanian Muda |
42 | Xxxx Xxxxxx, A.Md | Perempuan | 58 | Penyuluh Pertanian Penyelia |
43 | Xxxxx Xxxx Xxxxxxxx, S.P | Laki-laki | 45 | Pengawas Mutu Hasil Pertanian Muda |
44 | Xxxx Xxxxxxxxxxx, X.Xx | Perempuan | 48 | Penyuluh Pertanian Muda |
45 | Sukini, S.H | Perempuan | 52 | Analis Sumber Daya Manusia Aparatur |
46 | Xxxxxx Xxxxxxx, S.P, X.X. | Xxxx-laki | 44 | Pengawas Mutu Hasil Pertanian Muda |
47 | Xxxxx Xxxxxx Xxxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 52 | Kepala Uptd Pembenihan Xxx Xxxbibitan |
48 | Xxxx Xxxxxxxxx, S.Ap | Laki-laki | 53 | Pengelola Tanaman Pangan Dan Hortikultura |
49 | Xxxxxxxx Xxxx Xxxxxxxxxx, X.Xx.,X.X. | Xxxxxxxxx | 41 | Analis Pangan |
50 | Xxxxxxx, X.X | Xxxx-laki | 58 | Analis Pangan |
51 | Xxxxx Xxxxxxx, X.X | Xxxx-laki | 45 | Penyuluh Pertanian Muda |
52 | Xxx Xxxxxxxxx, S.P | Perempuan | 41 | Analis Pasar Hasil Pertanian Muda |
53 | Xxxxx Xxxxxxx, S.P.,M.M. | Laki-laki | 45 | Kepala Subbagian Perencanaan Xxx Xxxxxxxx |
54 | Isna Sa'Adah, S.P., X.Xx. | Perempuan | 42 | Kepala Subbagian Tata Usaha Uptd Pusat Kesehatan Hewan |
55 | Xxxxx Xxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 42 | Pengelola Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan |
56 | Xxxxxx Xxxxxxxxxxx Xxxxx, S.E. | Perempuan | 47 | Analis Data Dan Informasi |
57 | Sri Xxxxxxxx Xxxxxxxxxxx. V | Laki-laki | 57 | Pengadministrasi Umum |
58 | Rimba Mumpuni | Perempuan | 54 | Pengadministrasi Umum |
59 | Xxx Xxxxxxx | Laki-laki | 50 | Pengadministrasi Umum |
60 | Xxxxxxx Xxxxxxx | Laki-laki | 56 | Pengelola Budidaya Pengembangan Ternak Dan Hewan Lainnya |
No. | Nama Lengkap | Jenis Kelamin | Usia | Posisi/ Jabatan |
61 | Xxxxxxx Xxxxxxxxxx, S.E. | Perempuan | 45 | Bendahara |
62 | Rinduan, X.Xx | Laki-laki | 35 | Penyuluh Pertanian Pertama |
63 | drh. Xxxxxxxx Xxxxx Xxxxxxxxxx | Xxxx-laki | 29 | Medik Veteriner |
64 | drh. Xxxxx Xxx Xxxxxxx | Laki-laki | 29 | Medik Veteriner |
65 | Xxxxxxxx, S.P | Perempuan | 57 | Penyuluh Pertanian Mahir |
66 | Xxx Xxxxxxxxxx, S.Tp | Perempuan | 39 | Penyuluh Pertanian Pertama |
67 | Xxxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 37 | Penyuluh Pertanian Pertama |
68 | Xxxxxxx Xxxxxxx Sari, S.Tp | Perempuan | 37 | Penyuluh Pertanian Pertama |
69 | Xxxxxx Xxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 39 | Penyuluh Pertanian Pelaksana/ terampil |
70 | Xxxxxxxx Xxx Xxxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 43 | Pengawas Bibit Ternak Pelaksana Lanjutan |
71 | Xxx Xxxxxx Xxxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 38 | Penyuluh Pertanian Mahir |
72 | Xxxxxxxx Xxxxx Xxxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 36 | Pengawas Mutu Hasil Pertanian |
73 | Xxxx Xxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 38 | Analis Peningkatan Usaha Pertanian |
74 | Xxxxx Xxx Xxxxxxx, X.Xx | Laki-laki | 26 | Pengawas Mutu Pakan Dan Produksi Bibit Ternak Besar |
75 | Xxxxxxxxxx Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxx, X.Xx | Xxxx-laki | 36 | Penyuluh Pertanian Mahir |
76 | Tarsan | Laki-laki | 53 | Pengelola Budidaya Pengembangan Ternak Xxx Xxxxx Xxxxnya |
77 | Nurwijiono | Laki-laki | 49 | Pengelola Budidaya Pengembangan Ternak Xxx Xxxxx Xxxxnya |
Poin Skala Likert
a. Point X1.1 – X2.14
No. | X1.1 | X1.2 | X1.3 | X1.4 | X1.5 | X1.6 | X1.7 | X1.8 | X2.9 | X2.10 | X2.11 | X2.12 | X2.13 | X2.14 |
1 | 5 | 3 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 5 | 4 | 5 | 4 |
2 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 |
6 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
7 | 4 | 3 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 3 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 |
8 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
9 | 3 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 3 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 |
10 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
11 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 |
12 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
13 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
14 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
15 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 |
16 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
17 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
18 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 2 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
19 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 5 | 4 |
20 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
21 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 |
22 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
No. | X1.1 | X1.2 | X1.3 | X1.4 | X1.5 | X1.6 | X1.7 | X1.8 | X2.9 | X2.10 | X2.11 | X2.12 | X2.13 | X2.14 |
23 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 |
24 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 |
25 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 |
26 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 |
27 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 |
28 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 |
29 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 |
30 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 |
31 | 4 | 4 | 4 | 5 | 2 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 3 | 5 | 4 |
32 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 |
33 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
34 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 |
35 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 |
36 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 3 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 |
37 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 |
38 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 3 |
39 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 |
40 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
41 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
42 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
43 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
44 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
45 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
46 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
No. | X1.1 | X1.2 | X1.3 | X1.4 | X1.5 | X1.6 | X1.7 | X1.8 | X2.9 | X2.10 | X2.11 | X2.12 | X2.13 | X2.14 |
47 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
48 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
49 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
50 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
51 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
52 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
53 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 5 |
54 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
55 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
56 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
57 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
58 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
59 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
60 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
61 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
62 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 |
63 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
64 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
65 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 |
66 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
67 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
68 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
69 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
70 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
No. | X1.1 | X1.2 | X1.3 | X1.4 | X1.5 | X1.6 | X1.7 | X1.8 | X2.9 | X2.10 | X2.11 | X2.12 | X2.13 | X2.14 |
71 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 |
72 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
73 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 |
74 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 |
75 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 5 |
76 | 5 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 |
77 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 |
b. Poin X2.15 – Y1.28
No. | X2.15 | X2.16 | Y1.17 | Y1.18 | Y1.19 | Y1.20 | Y1.21 | Y1.22 | Y1.23 | Y1.24 | Y1.25 | Y1.26 | Y1.27 | Y1.28 |
1 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
2 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 |
4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
5 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
6 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
7 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 |
8 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
9 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 |
10 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
11 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 |
12 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
13 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 |
14 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
No. | X2.15 | X2.16 | Y1.17 | Y1.18 | Y1.19 | Y1.20 | Y1.21 | Y1.22 | Y1.23 | Y1.24 | Y1.25 | Y1.26 | Y1.27 | Y1.28 |
15 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 |
16 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
17 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
18 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 |
19 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 3 | 5 | 5 | 5 | 5 |
20 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
21 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 |
22 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
23 | 4 | 5 | 5 | 5 | 3 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 |
24 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
25 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 |
26 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
27 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 |
28 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
29 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 |
30 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
31 | 5 | 4 | 4 | 4 | 3 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 |
32 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 |
33 | 5 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
34 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 5 |
35 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
36 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 3 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 4 | 3 |
37 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
38 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 |
No. | X2.15 | X2.16 | Y1.17 | Y1.18 | Y1.19 | Y1.20 | Y1.21 | Y1.22 | Y1.23 | Y1.24 | Y1.25 | Y1.26 | Y1.27 | Y1.28 |
39 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
40 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 |
41 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
42 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 |
43 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
44 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
45 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
46 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
47 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 |
48 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
49 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 |
50 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
51 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
52 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
53 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
54 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
55 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
56 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
57 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
58 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
59 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
60 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
61 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
62 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
No. | X2.15 | X2.16 | Y1.17 | Y1.18 | Y1.19 | Y1.20 | Y1.21 | Y1.22 | Y1.23 | Y1.24 | Y1.25 | Y1.26 | Y1.27 | Y1.28 |
63 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
64 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
65 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
66 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
67 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 |
68 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
69 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 3 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
70 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
71 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 |
72 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
73 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 |
74 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
75 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 | 4 | 5 |
76 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
77 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 5 | 4 | 4 | 4 | 5 | 5 | 5 | 4 | 5 |
Uji Validitas
Correlations
TOTAL
X1.1 | Xxxxxxx Correlation | .467** |
Sig. (2-tailed) | 0,009 | |
N | 30 | |
X1.2 | Xxxxxxx Correlation | .511** |
Sig. (2-tailed) | 0,004 | |
N | 30 | |
X1.3 | Xxxxxxx Correlation | .436* |
Sig. (2-tailed) | 0,016 | |
N | 30 | |
X1.4 | Xxxxxxx Correlation | .608** |
Sig. (2-tailed) | 0,000 | |
N | 30 | |
X1.5 | Xxxxxxx Correlation | .495** |
Sig. (2-tailed) | 0,005 | |
N | 30 | |
X1.6 | Xxxxxxx Correlation | .531** |
Sig. (2-tailed) | 0,003 | |
N | 30 | |
X1.7 | Xxxxxxx Correlation | .451* |
Sig. (2-tailed) | 0,012 | |
N | 30 | |
X1.8 | Xxxxxxx Correlation | .477** |
Sig. (2-tailed) | 0,008 | |
N | 30 | |
X2.9 | Xxxxxxx Correlation | .437* |
Sig. (2-tailed) | 0,016 | |
N | 30 |
X2.10 | Xxxxxxx Correlation | .520** |
Sig. (2-tailed) | 0,003 | |
N | 30 | |
X2.11 | Xxxxxxx Correlation | .519** |
Sig. (2-tailed) | 0,003 | |
N | 30 | |
X2.12 | Xxxxxxx Correlation | .468** |
Sig. (2-tailed) | 0,009 | |
N | 30 | |
X2.13 | Xxxxxxx Correlation | .424* |
Sig. (2-tailed) | 0,020 | |
N | 30 | |
X2.14 | Xxxxxxx Correlation | .425* |
Sig. (2-tailed) | 0,019 | |
N | 30 | |
X2.15 | Xxxxxxx Correlation | .460* |
Sig. (2-tailed) | 0,011 | |
N | 30 | |
X2.16 | Xxxxxxx Correlation | .594** |
Sig. (2-tailed) | 0,001 | |
N | 30 | |
Y1.17 | Xxxxxxx Correlation | .632** |
Sig. (2-tailed) | 0,000 | |
N | 30 | |
Y1.18 | Xxxxxxx Correlation | .420* |
Sig. (2-tailed) | 0,021 | |
N | 30 | |
Y1.19 | Xxxxxxx Correlation | .583** |
Sig. (2-tailed) | 0,001 | |
N | 30 |
Y1.20 | Xxxxxxx Correlation | .468** |
Sig. (2-tailed) | 0,009 | |
N | 30 | |
Y1.21 | Xxxxxxx Correlation | .447* |
Sig. (2-tailed) | 0,013 | |
N | 30 | |
Y1.22 | Xxxxxxx Correlation | .375* |
Sig. (2-tailed) | 0,041 | |
N | 30 | |
Y1.23 | Xxxxxxx Correlation | .435* |
Sig. (2-tailed) | 0,016 | |
N | 30 | |
Y1.24 | Xxxxxxx Correlation | .569** |
Sig. (2-tailed) | 0,001 | |
N | 30 | |
Y1.25 | Xxxxxxx Correlation | .369* |
Sig. (2-tailed) | 0,045 | |
N | 30 | |
Y1.26 | Xxxxxxx Correlation | .557** |
Sig. (2-tailed) | 0,001 | |
N | 30 | |
Y1.27 | Xxxxxxx Correlation | .572** |
Sig. (2-tailed) | 0,001 | |
N | 30 | |
Y1.28 | Xxxxxxx Correlation | .448* |
Sig. (2-tailed) | 0,013 | |
N | 30 |
Hasil Uji Reliabilitas X1 Hasil Uji Reliabilitas X2
Hasil Uji Reliabililtas Y1
Coefficientsa
Uji Regresi Ganda
Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients Beta | t | Sig. | |||
Model | B | Std. Error | ||||
1 | (Constant) | 9.470 | 5.382 | 1.759 | .083 | |
x1 | .891 | .164 | .534 | 5.436 | .000 | |
x2 | .294 | .135 | .214 | 2.175 | .033 |
a. Dependent Variable: y1
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients Beta | t | Sig. | |||
Model | B | Std. Error | ||||
1 | (Constant) | 9.470 | 5.382 | 1.759 | .083 | |
x1 | .891 | .164 | .534 | 5.436 | .000 | |
x2 | .294 | .135 | .214 | 2.175 | .033 |
a. Dependent Variable: y1
ANOVAa
a. Dependent Variable: y1
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Uji Simultan
Model Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | ||
1 Regression | 279.540 | 2 | 139.770 | 28.316 | .000b | |
Residual | 365.265 | 74 | 4.936 | |||
Total | 644.805 | 76 |
Model Summary
Koefisien Determinasi
Model R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | |
1 | .658a | .434 | .418 | 2.222 |
a. Predictors: (Constant), x2, x1