KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : R.R. Xxxx Xxx Xxxxxxx
Jabatan : Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Selanjutnya disebut Pihak Pertama
Nama : Xxxxxxxxxxx Xxxxxxx
Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, Januari 2021
Pihak Kedua, Pihak Pertama,
Deputi Bidang Koordinasi Asisten Deputi
Pangan dan Agribisnis Pengembangan Agribisnis Hortikultura
Xxxxxxxxxxx Xxxxxxx R.R. Xxxx Xxx Xxxxxxx
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021 ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA
No. | Sasaran Kegiatan | Indikator Kinerja | Target |
1 | Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Sub Sektor Hortikultura | Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Sub Sektor Hortikultura | 3,0-4,0% |
2 | Tercapainya Kesejahteraan Petani Hortikultura | Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor Hortikultura | 102 |
3 | Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Hortikultura yang berkualitas | Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Hortikultura yang diterima Deputi | 100% |
Program : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
Kegiatan Anggaran
1. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Agribisnis Hortikultura Rp 2.000.000.000
Dua Miliar Rupiah
Jakarta, Januari 2021
Deputi Bidang Koordinasi Asisten Deputi Pengembangan
Pangan dan Agribisnis Agribisnis Hortikultura
Xxxxxxxxxxx Xxxxxxx R.R. Xxxx Xxx Xxxxxxx
RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021
ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA
No. | Sasaran Kegiatan | Indikator Kinerja | Target | Inisiatif Strategis | Rencana Aksi Kinerja | |||
TW I | TW II | TW III | TW IV | |||||
1 | Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Hortikultura | Pertumbuh an Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Hortikultura | 3,0-4,0 % | Program Pengembangan Integrasi Hortikultura dengan Ternak Sapi. | - Rakor dan Launching Pengembangan Integrasi Hortikultura dengan Sapi di Provinsi Lampung - Pelaksanaan Panen Perdana Pisang Cavendish Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor di Kab. Bener Meriah - FGD Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor bersama Pemda Wilayah Jatim-Bali - Rakor dan Sinkronisasi Program/Kegiat an Pengembangan Hortikultura Tahun 2021 | - Monev Pengembangan Integrasi Hortikultura dengan Sapi di Provinsi Lampung. - Pelaksanaan Tanam Perdana Pisang Cavendish Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor di Kab. Bondowoso dan Kab. Banyuwangi - Rakor Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Berorientasi Ekspor - Rakor Penyelesaian Permasalahan Lahan dan Infrastruktur Kawasan Hortikultura Berorientasi EKspor di Kab. Bener Meriah | - FGD Identifikasi Potensi Wilayah Baru untuk Pengembangan Integrasi Hortikultura dengan Sapi - Monev Hortikultura Orientasi Ekspor di Kab. Bondowoso dan Kab. Banyuwangi - Rakor Percepatan Pengembangan Komoditas Lokal Unggulan di Provinsi Bali - Rakor Dukungan Fasilitas untuk Percepatan Ekspor Hortikultura | - Implementasi Pengembangan Integrasi Hortikultura dengan Sapi di wilayah lain - Pelaksanaan Tanam Perdana Pisang Cavendish Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor di Kab. Garut dan Kab. Jombang - Rakor Percepatan Perluasan Kawasan Hortikultura Berorientasi Ekspor di Kab. Jembrana dan Kab. Bener Meriah |
2 | Tercapainya Kesejahteraan Petani | Nilai Tukar Petani (NTP) | 102 | - Koordinasi Pengembangan Kemitraan Hulu Hilir | - Penandatangan an MoU dan Implementasi | - Rakor/FGD Penyusunan Grand Design | - FGD Identifikasi Potensi Wilayah Baru untuk | - Rakor dan Monev Ketersediaan Produksi dan |
Hortikultura | Subsektor Hortikultura | Tanaman Obat (Jamu). - Koordinasi dalam Penyusunan Grand Design Hortikultura Indonesia. | Closed Loop Cabai di Sukabumi - Rakor/ FGD Persiapan Penyusunan Grand Design Hortikultura Indonesia dengan K/L terkait, akademisi, dan pelaku usaha - Rakor Pengembangan Kemitraan Hulu Hilir Tanaman Obat (Jamu) bersama K/L, Pemda Sentra Produksi, dan Industri Jamu - Rakor dan Monev Ketersediaan Produksi dan Stabilisasi Harga Cabai dan Bawang - Koordinasi Distribusi Hasil Panen Petani Closed Loop Garut | Hortikultura Indonesia dengan K/L terkait, akademisi, dan pelaku usaha - Rakor Tindak lanjut Pengembangan Kemitraan Hulu Hilir Tanaman Obat (Jamu) bersama K/L, Pemda Sentra Produksi, dan Industri Jamu - Rakor dan Monev Ketersediaan Produksi dan Stabilisasi Harga menjelang Ramadhan dan Hari Raya - Panen Perdana Kemitraan Closed Loop Cabai di Kab. Garut | Pengembangan Closed Loop - Panen Perdana Kemitraan Closed Loop Cabai di Kab. Sukabumi - Rakor/FGD Finalisasi Penyusunan Grand Design Hortikultura Indonesia dengan K/L terkait, akademisi, dan pelaku usaha. | Stabilisasi Harga menjelang Natal dan Tahun Baru - Penandatanganan MoU dan Implementasi Closed Loop Cabai di wilayah lain - Rakor/ FGD Penyusunan Rencana Aksi Pelaksanaan Grand Design Hortikultura Indonesia dengan K/L terkait, akademisi, dan pelaku usaha. | ||
3 | Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Hortikultura yang berkualitas | Persentase Rekomend asi Kebijakan Bidang Pengemba ngan Agribisnis Hortikultura | 100% | - Penyusunan Peta Sebaran Produksi, Distribusi dan Konsumsi Hortikultura dengan Basis Geographic Information System (GIS) | - Rakor Persiapan Penyusunan Peta Sebaran Produksi, Distribusi, dan Konsumsi Hortikultura dengan Basis | - Rakor Penyusunan Peta Sebaran Produksi, Distribusi, dan Konsumsi Hortikultura dengan Basis GIS - Rakor | - Rakor Tindak Lanjut Penyusunan Peta Sebaran Produksi, Distribusi, dan Konsumsi Hortikultura dengan Basis GIS - Rakor Tindak Lanjut | - Rakor Tindak Lanjut Penyusunan Peta Sebaran Produksi, Distribusi, dan Konsumsi Hortikultura dengan Basis GIS - Rakor Tindak Lanjut |
yang diterima Deputi | - Penyusunan Database Terintegrasi Supply-Demand Hortikultura - Program Kerjasama Peningkatan Kapasitas SDM Hortikultura dengan Korea Selatan | GIS - Rakor Persiapan Penyusunan Database Terintegrasi Supply-Demand Hortikultura dengan K/L dan pelaku usaha - Rakor Penyusunan Skema Kerja Sama Pelatihan SDM Hortikultura dengan Korea Selatan - Rakor Pengembangan Korporasi Petani Hortikultura | Penyusunan Database Terintegrasi Supply-Demand Hortikultura - Penandatanganan MoU Kerja Sama Pelatihan SDM Hortikultura dengan Korea Selatan - Koordinasi Pengembangan Sistem Distribusi Komoditas Hortikultura Sinergi dengan BUMN - Identifikasi Lokasi Pengembangan Korporasi Petani Hortikultura di tiga lokasi - Penyelenggaraan Gelar Buah Nusantara ke-6 | Penyusunan Database Terintegrasi Supply- Demand Hortikultura - Pelaksanaan Pelatihan SDM Hortikultura di Korea Selatan - Monev Pelaksanaan Korporasi Petani Hortikultura di dua lokasi existing - Penyelenggaraan Florikultura Indonesia 2021 | Penyusunan Database Terintegrasi Supply- Demand Hortikultura - Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM Hortikultura dengan Korea Selatan - Uji Coba Sistem Distribusi Komoditas Hortikultura Sinergi dengan BUMN |
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura
Xxxx Xxx Xxxxxxx
DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS
(X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth |
SS.1. Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Sub Sektor Hortikultura |
Perspektif Sasaran Strategis
PDB Sub Sektor Hortikultura merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha pada sub sektor hortikultura atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada sub sektor hortikultura. |
Deskripsi Sasaran Strategis
IKU.1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Sub Sektor Hortikultura |
Definisi |
PDB Sub sektor Hortikultura merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di sektor hortikultura. PDB Sub sektor Hortikultura dihitung dengan pendekatan produksi. Pertumbuhan PDB sub sektor hortikultura adalah perubahan PDB subsektor hortikultura atas dasar harga konstan atau PDB rill antar periode. Data PDB sub sektor hortikultura dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). |
Formula |
Pertumbuhan PDB sub sektor hortikultura dihitung dari perbandingan antar periode (Q to Q dan Y on Y) PDB hortikultura atas dasar harga konstan. |
Tujuan |
Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada sektor hortikultura |
Indikator Kinerja Utama (IKU) Deskripsi IKU
Persen(%) |
Badan Pusat Statistik (BPS) |
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura |
Satuan Pengukuran Unit/Pihak Penyedia Data
Berita Resmi Statistik PDB BPS, Laporan Triwulanan (dirilis Xxx, Xxxxxxx, November, Februari) |
Pejabat Penanggung Jawab Data Sumber Data
(X) Indirect
(....) Direct
(…..) High (X) Moderate (…..) Low |
(X) Exact (….) Proxy (…..) Activity |
(….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value |
(X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading |
(....) Maximize (.......) Minimize (X) Stabilize |
Tingkat Kendali IKU Tingkat Validitas IKU Jenis Konsolidasi Periode Jenis Cascading IKU Metode Cascading
Polarisasi IKU :
(....) Bulanan (…) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan |
Periode Pelaporan :
Periode Pelaporan | Tahun 2019 | Tahun 2020 | Tahun 2021 | ||
Target | Realisasi | Target | Realisasi | Target | |
TAHUNAN | - | 5,53 | 3,0 - 4,0 % | 3,0 - 4,0 % | |
s.d. Triwulan I | - | 6,18 | 3,0 - 4,0 % | 2,55% | 3,0 - 4,0 % |
s.d. Xxxxxxxx XX | - | 6,06 | 3,0 - 4,0 % | 0,86% | 3,0 - 4,0 % |
s.d. Triwulan III | - | 4,98 | 3,0 - 4,0 % | 5,6% | 3,0 - 4,0 % |
s.d. Triwulan IV | - | 4,92 | 3,0 - 4,0 % | 3,0 - 4,0 % |
DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS
(X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth |
SS.2. Tercapainya Kesejahteraan Petani |
Perspektif Sasaran Strategis
Kesejahteraan petani adalah tingkat kelayakan analisis biaya manfaat usaha pertanian atau kelayakan pendapatan petani untuk keberlangsungan hidupnya. Meningkatkan kesejahteran petani dan rakyat Indonesia secara umum merupakan salah satu tujuan utama pembangunan pertanian. |
Deskripsi Sasaran Strategis
IKU.2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor Hortikultura |
Definisi |
Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor Hortikultura adalah perbandingan indeks harga tanaman hortikultura yang diterima petani tanaman hortikultura (It) terhadap indeks harga tanaman hortikultura yang dibayar petani tanaman hortikultura (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga. Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan. Data NTP dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). |
Formula |
NTP Tanaman Hortikultura = Indeks harga yang diterima (It) petani tanaman hortikultura dibagi indeks harga yang dibayar (Ib) petani tanaman hortikultura NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya. NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya. NTP< 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya. |
Tujuan |
Untuk mengukur/proxy kesejahteraan petani. |
Indikator Kinerja Utama (IKU) Deskripsi IKU
Indeks |
Badan Pusat Statistik (BPS) |
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura |
Satuan Pengukuran Unit/Pihak Penyedia Data
Berita Resmi Statistik NTP BPS, Laporan Bulanan |
Pejabat Penanggung Jawab Data Sumber Data
(X) Indirect
(….) Direct
(…..) High (X) Moderate (…..) Low |
(…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity |
(…..) Sum (X) Average (…..) Take Last Known Value |
(X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading |
(X) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize |
(....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan |
Tingkat Kendali IKU Tingkat Validitas IKU Jenis Konsolidasi Periode Jenis Cascading IKU Metode Cascading Polarisasi IKU
Periode Pelaporan
Periode Pelaporan | Tahun 2019 | Tahun 2020 | Tahun 2021 | ||
Target | Realisasi | Target | Realisasi | Target | |
TAHUNAN | - | 100,98 | 102 | 101,28 | 102 |
s.d. Triwulan I | - | 97,01 | 102 | 104,33 | 102 |
s.d. Triwulan II | - | 100,05 | 102 | 101,49 | 102 |
s.d. Triwulan III | - | 103,97 | 102 | 98,32 | 102 |
s.d. Triwulan IV | - | 102,87 | 102 | 100,99 | 102 |
MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA
KODE IKU: 3
ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS
(…) Stakeholder (…) Customer (X) Internal Business Process (…) Learning&Growth
Perspektif
SS.3. Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Hortikultura yang Berkualitas
Sasaran Strategis
Kebijakan bidang hortikultura yang berkualitas adalah kebijakan yang terkait dengan isu-isu di bidang pangan yang dihasilkan dari proses koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, pelaksanaan, dan disertai dengan pengendalian kebijakan.
Deskripsi Sasaran Strategis
IKU.3. Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Hortikultura yang diterima Deputi
Definisi |
Rekomendasi kebijakan hortikultura yang diterima Deputi adalah rekomendasi kebijakan yang disampaikan oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura yang disetujui oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis untuk ditindak lanjuti dalam bentuk regulasi/deregulasi, policy brief pada Rakortas/Rakornis, dan arahan/disposisi Deputi. |
Formula |
Jumlah rekomendasi kebijakan bidang hortikultura dari Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura yang disetujui oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis untuk dilaksanakan/ditindaklanjuti dibagi dengan jumlah rekomendasi kebijakan bidang hortikultura yang diusulkan dikalikan 100%. |
Tujuan |
Untuk memastikan rekomendasi kebijakan bidang hortikultura yang disampaikan kepada Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis telah ditelaah dan dikaji secara mendalam serta dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait dan implementatif untuk penyelesaian isu strategis di bidang hortikultura. |
Indikator Kinerja Utama (IKU) Deskripsi IKU
Kepala Bidang Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat serta Kepala Bidang Pengembangan Buah dan Florikultura
Persen (%)
Satuan Pengukuran Unit/Pihak Penyedia Data
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura
Pejabat Penanggung Jawab Data
Nota Dinas, Policy Brief, Bahan Rapat
Sumber Data
(…..) High (X) Moderate (…..) Low
Tingkat Kendali IKU
(X) Exact (…..) Proxy (…..) Activity
Tingkat Validitas IKU
(X) Sum (…..) Average (…..) Take Last Known Value
Jenis Konsolidasi Periode
(X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading
Jenis Cascading IKU
(…..) Indirect
(X) Direct
Metode Cascading
(X) Maximize (.......) Minimize (........) Stabilize
Polarisasi IKU
(X) Tahunan
(....) Triwulanan ( ) Semesteran
( ) Bulanan
Periode Pelaporan
Periode Pelaporan | Tahun 2019 | Tahun 2020 | Tahun 2021 | ||
Target | Realisasi | Target | Realisasi | Target | |
TAHUNAN | 100% | 100% | 100% | ||
s.d. Triwulan I | 25% | 25% | 25% | ||
s.d. Triwulan II | 50% | 50% | 50% | ||
s.d. Triwulan III | 75% | 75% | 75% | ||
s.d. Triwulan IV | 100% | 100% | 100% |