PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN
PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN
PERIODE I TAHUN ANGGARAN 2020 NOMOR : 670-Int-KLPPM/UNTAR/V/2020
Pada hari ini Rabu tanggal 27 bulan Mei tahun 2020 yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Xxx Xxx Xxxx, Ph.D.
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Alamat : Letjen S. Xxxxxx Xx.0, Xxxxxx, Xxxxxx xxxxxxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx, 11440 selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : Xxx. Xxxx Xxxxxxxx, M.M. Jabatan : Dosen Tetap
Fakultas : Ekonomi Manajemen
Alamat : Jl. Tanjung Duren Utara, No. 1 Jakarta Barat 11470
Bertindak untuk diri sendiri dan atas nama anggota pelaksana Penelitian :
a. Nama : Xxx Xxxxxxx, S.E., M.M.
Jabatan : Dosen Tetap
b. Nama : Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx, S.E., X.Xxx., X.Xx.
Jabatan : Dosen Tetap selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor 670-Int-KLPPM/UNTAR/V/2020 sebagai berikut:
Pasal 1
(1). Pihak Pertama menugaskan Pihak Kedua untuk melaksanakan Penelitian atas nama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara dengan judul “Pengaruh Persepsi Kemudahan, Pengalaman, Reputasi Perusahaan, Penghematan Harga terhadap Niat Pembelian Kembali pada Pelanggan Online Foods Delivery di Jakarta”
(2). Biaya pelaksanaan penelitian sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas dibebankan kepada
Pihak Pertama melalui anggaran Universitas Tarumanagara.
(3). Besaran biaya pelaksanaan yang diberikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp11.000.000,- (sebelas juta rupiah), diberikan dalam 2 (dua) tahap masing-masing sebesar 50%.
(4). Pencairan biaya pelaksanaan Tahap I akan diberikan setelah penanda tanganan Perjanjian Pelaksanaan Penelitian.
(5). Pencairan biaya pelaksanaan Tahap II akan diberikan setelah Pihak Kedua
melaksanakan Penelitian, mengumpulkan:
a. Hard copy berupa laporan akhir sebanyak 5 (lima) eksemplar, logbook2 (dua) eksemplar, laporan pertanggungjawaban keuangan sebanyak2 (dua) eksemplar, draft artikel ilmiah sebanyak 1 (satu) eksemplar; dan
b. Softcopy laporan akhir, logbook, laporan pertanggungjawaban keuangan, dan draft artikel ilmiah dalam bentuk CD sebanyak 2 (dua) keping.
(6). Rincian biaya pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) terlampir dalam Lampiran Rencana Penggunaan Biaya dan Rekapitulasi Penggunaan Biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
(7). Penggunaan biaya penelitian oleh Pihak Kedua wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak melampaui batas biaya tiap pos anggaran yang telah ditetapkan; dan
b. Peralatan yang dibeli dengan anggaran biaya penelitian menjadi milik Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
(8). Daftar peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatas wajib diserahkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penelitian selesai.
Pasal 2
(1). Pelaksanaan kegiatan Penelitian akan dilakukan oleh Pihak Kedua sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan mendapatkan pembiayaan dari Pihak Pertama.
(2). Pelaksanaan kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam Periode I, terhitung sejak Januari-Juni 2020
Pasal 3
(1). Pihak Pertama mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
(2). Pihak Kedua diwajibkan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
(3). Sebelum pelaksanaan monitoring dan evaluasi, Pihak Kedua wajib mengisi lembar monitoring dan evaluasi serta melampirkan laporan kemajuan pelaksanaan penelitian dan logbook.
(4). Laporan Kemajuan disusun oleh Pihak Kedua sesuai dengan Panduan Penelitian yang telah ditetapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(5). Lembar monitoring dan evaluasi, laporan kemajuan dan logbook diserahkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan.
Pasal 4
(1). Pihak Kedua wajib mengumpulkan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan luaran/draf luaran.
(2). Laporan Akhir disusun oleh Pihak Kedua sesuai dengan Panduan Penelitian yang telah ditetapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(3). Logbook yang dikumpulkan memuat secara rinci tahapan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pihak Kedua dalam pelaksanaan Penelitian.
(4). Laporan Pertanggungjawaban yang dikumpulkan Pihak Kedua memuat secara rinci penggunaan biaya pelaksanaan Penelitian yang disertai dengan bukti-bukti.
(5). Batas waktu pengumpulan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan luaran adalah Prosiding (Juni 2020)
(6). Apabila Pihak Kedua tidak mengumpulkan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan Luaran sebagaimana disebutkan dalam ayat (5), maka Pihak Pertama akan memberikan sanksi.
(7). Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berupa proposal penelitian pada periode berikutnya tidak akan diproses untuk mendapatkan pendanaan pembiayaan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pasal 5
(1). Dalam hal tertentu Pihak Kedua dapat meminta kepada Pihak Pertama untuk memperpanjang batas waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (5) diatas dengan disertai alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
(2). Pihak Pertama berwenang memutuskan menerima atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3). Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan 1 (satu) kali.
Pasal 6
(1). Pihak Pertama berhak mempublikasikan ringkasan laporan penelitian yang dibuat Pihak Kedua kedalam salah satu jurnal ilmiah yang terbit di lingkungan Universitas Tarumanagara.
(2). Pihak Kedua memegang Hak Cipta dan mendapatkan Honorarium atas penerbitan ringkasan laporan penelitian sebagaimanad imaksud pada ayat (1)
(3). Pihak Kedua wajib membuat poster penelitian yang sudah/sedang dilaksanakan, untuk dipamerkan pada saat kegiatan Research Week tahun terkait.
(4) Pihak Kedua wajib membuat artikel penelitian yang sudah dilaksanakan untuk diikut sertakan dalam kegiatan International Multidiciplinary Research Conference on Sustanaible Development (IMRCSD) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
(5). Penggandaan dan publikasi dalam bentuk apapun atas hasil penelitian hanya dapat dilakukan oleh Pihak Kedua setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
Pasal 7
(1). Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan Penelitian ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
(2). Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, keputusan diserahkan kepada Pimpinan Universitas Tarumanagara.
(3). Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini bersifat final dan mengikat.
Demikian Perjanjian Pelaksanaan Penelitian ini dibuat dengan sebenar-benarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut diatas dalam rangkap2 (dua), yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Pihak Pertama
Jap Tji Beng, Ph.D.
Pihak Kedua
Xxx. Xxxx Xxxxxxxx, X.X.
RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
Rencana Penggunan Biaya | Jumlah |
Pelaksanaan penelitian | Rp 11.000.000,- |
REKAPITULASI RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
No. | Pos Anggaran | Tahap I | Tahap II | Jumlah |
2. | Pelaksanaan penelitian | 5.500.000,- | 5.500.000,- | 11.000.000,- |
Jumlah | 5.500.000,- | 5.500.000,- | 11.000.000,- |
Jakarta, 27 Mei
2020
Peneliti,
(Xxx. Xxxx Xxxxxxxx, M.M.)
SURAT KETERANGAN
Nomor: 023-Perpus/1715/FE-UNTAR/VIII/2020
Benar adanya bahwa Perpustakaan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara telah menerima dan mendokumentasikan hasil karya ilmiah dari :
Nama : Xxx. Xxxx Xxxxxxxx, M.M. Xxx Xxxxxxx, X.X., X.X.
Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx, S.E., X.Xxx., X.Xx.
Jenis Karya : Penelitian Ilmiah Tahun Karya : 2020
Judul : Pengaruh persepsi kemudahan, pengalaman, reputasi perusahaan, penghematan harga terhadap niat pembelian kembali pada pelanggan online food delivery di Jakarta.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Jakarta, 21 Agustus 2020 Kasubbag. Perpustakaan
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara
M. Xxxxxxxx, S.S., M.Hum. ( 201 96 008 )
LAPORAN PENELITIAN YANG DIAJUKAN KEPADA LEMBAGA PENELITIAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, PENGALAMAN, REPUTASI PERUSAHAAN, PENGHEMATAN HARGA TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA PELANGGAN ONLINE FOOD DELIVERY DI JAKARTA
Xxx Xxxxusul
KETUA : XXX. XXXX XXXXXXXX MM,NIK/ NIDN: 0305055602/ 10182040 ANGGOTA: 1. XXX XXXXXXX,XX.XX,NIK/NIDN: 10192036/0306026801
2. XXXXXX XXXXXXXXXXXX S.E., X.XXX., X.XX., NIK/NIDN: 10110007/0328116805
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
JULI 2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN
Semester Genap/ Tahun 2020
1. Judul : PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, PENGALAMAN, REPUTASI PERUSAHAAN, PENGHEMATAN HARGA TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA PELANGGAN ONLINE FOOD DELIVERY DI JAKARTA
2. Ketua Tim
a. Nama dan Gelar : Dra. TheaHerawati R. MM
b. NIDN/NIK : 0305055602/10182040
c. Jabatan/Gol : Lektor Kepala
d. Program Studi : S1 Manajemen
e. Fakultas : Ekonomi
f. BidangKeahlian : Manajemen
g. Alamat Kantor : XxxxxXxxxxxx Xxxxx Xxxxx xx 0 Xxxxxx Xxxxxxx
h. Nomor HP/Tlp/Email : 0811172852/ Xxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
3. Anggota Tim Penelitian
a. Jumlah Anggota : Dosen2 orang
b . NamaAnggota I/Keahlian : 1. Xxx Xxxxxxx SE, MM/ Pemasaran
c. XxxxXxxxxxx XX/Keahlian : 2. Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx SE.S,KOM, X.Xx
d. JumlahMahasiswa : 2 orang
Nama Mahasiswa/NIM : 1. Xxxxxx Xxxx Xxxxx/115170269
2. Fillipo/ 115170105
e. Lokasi Kegiatan Penelitian : Jakarta
4. Luaran yang dihasilkan : prosiding
5. Jangka Waktu Pelaksanaa : Juli-Desember
6. Biaya Total
a. Biaya yang diajukanke DPPM: Rp 11.000.000
b. Biaya yang disetujui DPPM :
Jakarta, 20 Juli 2020
Mengetahui , Ketua Peneliti
Dekan Fakultas Ekonomi.
Xx Xxxxxxx Xxxxxxxxxxx, SE,MM,MBA Xxx. Xxxx Xxxxxxxx R. MM NIDN/NIK: 0301126203/10191025 NIDN/NIK: 0305055602/10182040
Menyetujui.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Xxx Xxx Xxxx, PhD NIDN/NIK: 0323085501 / 10381047
RINGKASAN
Pertumbuhan bisnis makana secara online semakin marak. Saat ini konsumen cendrung memilih makanan secara online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur niat pembelian kembali terhadap pemesanan makanan yang disajikan dalam bentuk online yang menggunakan aplikasi go-food atau lainnya , yang terdapat di Jakarta. Dengan menekankan 4 faktor independen yang termasuk persepsi kemudahan, pengalaman pembelian online terdahulu, reputasi perusahaan, penghematan harga dan satu variabel dependen yang adalah niat pembelian kembali makanan secara online. Diteliti sebanyak 100 responden secara sampel, dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner untuk menguji secara empiris model penelitian menggunakan pendekatan pemodelan jalur parsial least square (PLS). Hasil penelitian menujukkan variabel persepsi kemudahan, pengalaman tidak memiliki pengaruh terhadap niat pembelian kembali , sedagkan variable . Reputasi perusahaan dan penghematan harga memiliki pengaruh terhadap niat pembelian kembali makanan secra online.
Kata kunci: niat pembelian kembali, persepsi kemudahan, pengalaman, reputasi perusahaan, penghematan harga
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan berkahnya penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penelitian ini dilakukan atas dasar keinginantahuan peneliti tentang 1. PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, PENGALAMAN, REPUTASI PERUSAHAAN, PENGHEMATAN HARGA TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA PELANGGAN
ONLINE FOOD DELIVERY DI JAKARTA. Diteliti sebanyak 100 responden yang pernah melakukan belanja secara makanan online. Kami menyadari dapat diselesaikan penelitian ini atas berkat bantuan berbagai pihak baik pada waktu persiapan, proses maupun penyelesaian penelitian ini. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada responden yang sudah bersedia memberikan informasi sebagai data penelitian. Kepada Direktur Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat UNTAR beserta Staf, Rektor, Dekan dan Xxxxx, rekan-rekan dosen maupun karyawan FE UNTAR. Akhirnya semoga penelitian ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu, khususnya bidang pemasaran online .
Xxxxxxx, Xxxx 2020
Peneliti
DAFTAR ISI
BAB I: | HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN PRAKATA DAFTAR ISI PENDAHULUAN X. Latar Belakang B. Perumusan Masalah | i ii iii 1 1 3 | |
BAB II: BAB III | KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi Kemudahan Consumer Experience B. Pengalaman Sebelumnya C. Reputasi Perusahaan D. Penhematan Harga E. Niat Pembelian Kembali F. Kaitan antar Variabel G. Model Penelitian H. Hipotesis TUJIAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan B. Manfaat | 4 4 3 4 5 5 6 8 8 9 9 9 | |
BAB IV: | METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Populasi dan Teknik pemilihan Sampel C. Pengukuran D. Teknik pengumpulan data E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen F. Teknik analisis | 10 10 10 10 12 12 14 |
BAB V: | HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian B. Deskripsi Obyek Penelitian C. Validitas dan Reliabilitas Instrumen D. Hasil Analisis Data E. Pembahasan KEIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran | 14 | |
15 | |||
18 | |||
21 | |||
25 | |||
30 | |||
BAB VI | 35 | ||
35 | |||
35 | |||
DAFTAR PUSTAKA | 36 | ||
LAMPIRAN 1 Kuesiuoner Lampiran 2 Hasil –Xxxxx Xxx Xxxxxxxxx 3 Draff artikel |
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini teknologi telah mendorong konsumen untuk melakukan pembelian secara online, termasuk membeli makanan yang diantar sampai di depan pintu. Hal ini memiliki pengaruh yang besar dalam hal pengiriman secara online. Mulai dari pemesanan via telepon ke toko makanan sampai ke pemesanan online telah dirasakan keuntungan maupun kelemahan dari hampir seluruh masyarakat. Terutama dari kalangan masyarakat yang sangat sibuk dan perkotaan. Semakin memilih layanan yang serba praktis. Dengan banyaknya kegiatan sehari- hari, membuat konsumen harus pandai membagi waktu. Kondisi tersebut merupakan peluang bagi pebisnis. Dengan membuat system delivery order. konsumen akan lebih mudah untuk membeli dan sangat cocok bagi masyarakat yang kegiatan sehari-harinya padat. Jasa pengiriman makanan online membuat konsumen merasa nyaman dan tidak mebutuhkan waktu luang lagi untuk perjalanan.
Pertumbuhan internet telah mempengaruhi perkembangan ritel dan E-commerce online secara umum (Nilashi et al., 2015;). Pengembangan ritel online berarti pilihan produk dan layanan yang hampir tidak terbatas sehingga konsumen mendapat telah merasakan adanya manfaat dari pengiriman secara online. Tak kalah pentingnya pengiriman makanan secara online yang saat ini sangt berkembang pesat. Kemudahan memberikan daya tarik terbesar bagi consumen untuk melakukan pembelian kembali, karena langkah yang diperlukan untuk membuat pesanan sangatlah sesederhana hanya dengan beberapa klik pada perangkat seluler seperti smartphone, tablet, atau laptop, maka semuanya dapat dilakuka, hal ini dapat dilihat dari bergantungnya konsumen tersebut terhadap teknologi dan kenyamanan. Selain itu, faktor penghematan waktu dan harga juga menjadi pertimbangan masyarakat ketika melakukan pemesanan makanan secara online hal ini terjadi dikarena dapat mengurangi jumlah waktu dan biaya yang dihabiskan konsumen (kenyamanan) untuk membeli produk. Waktu yang seharusnya digunakan untuk membeli dan mengambil makanan yang akan disajikan dapat dialih-fungsikan untuk melakukan kegiatan lain, terutama untuk pekerja kantoran. Terbukti bahwa permintaan pengiriman makanan online yang tertinggi terjadi pada saat waktu makan siang dan makan malam, hal ini disebabkan oleh kemudahan dan keefisiensian yang ditawarkan
oleh pengiriman makanan secara online. Makanan termasuk dalam kategori produk dengan keterlibatan rendah, dengan demikian, konsumen cenderung tidak mengingat harga, hal ini menunjukkan bahwa konsumen membuat pilihan harga makanan secara rasional pada waktu tertentu. Persepsi kemudahan penggunaan mengacu pada sejauh mana belanja online diyakini mudah dari Internet pelanggan (Chiu,2009). Persepsi kemudahan penggunaan merupakan faktor penting ketika mendefinisikan apakah suatu teknologi baru akan diterima oleh pengguna dan akan memengaruhi, tujuan penggunaan sebuah sistem (Xxxxxx,1999) .Xxxxxxx et al. (2000) menunjukkan bahwa mereka menerapkan konsep kemudahan penggunaan yang dirasakan untuk skala penerimaan situs web. Persepsi kemudahan penggunaan adalah dibangun untuk memeriksa dan mengukur pengguna penerimaan teknologi tertentu dan juga elemen motivasi penting untuk teknologi konsumen niat penggunaan ( Revels,2010). Persepsi kemudahan penggunaan adalah milik pengguna persepsi bahwa untuk melakukan tugas teknis tertentu pelanggan akan membutuhkan upaya mental dari pihaknya (Rouibah,2011) .Tidak ada hubungan yang signifikan antara keduanya persepsi kemudahan penggunaan dan niat pembelian kembali. Meningkat dirasakan kemudahan penggunaan mengarah ke yang lebih tinggi kinerja, karenanya berpengaruh langsung pada keputusan pembelian kembali ( Xxxxxxxxx,1996)
Selain itu, penggunaan belanja makanan secara online didorong oleh pengalaman sebelumnya (Nejati dan Moghaddam, 2013) meneliti bahwa pengalaman sebelumnya memiliki pengaruh yang signifikan untuk memesan makanan secara online kembali. Sebagai konsumen, kegunaan pasca penggunaan dan pengalaman sebelumnya akan mempengaruhi niat, kepercayaan dan perilaku dalam melakukan suatu tindakan, salah satunya adalah pemesanan makanan secara online. Apabila konsumen memiliki pengalaman sebelumnya yang baik dalam pemesanan makanan secara online, maka hal itu akan mendorong konsumen untuk melakukan hal tersebut kembali. Xxxxx et al., 2016;). Ketika pelanggan memiliki pengalaman pembelian online yang, mereka cenderung merasa lebih mudah untuk melakukan pembelian kembali pada toko online tersebut. Sementara itu maraknya pembelian makanan secara online juga dipicu adanya reputasi perusahaan dan penghematan harga. Penelitian sebelumnya mengindikasikan adanya pengaruh keduanya terhadap keputusan belanja kembali. Melalui hasil temuan sebelumnya, maka penelitian ini berfokus niat pembelian kembali pelanggan go food yang berada di Jakarta .
B. Perumusana Masalah
Maraknya pembelian online food dapat disebabkan dari beberapa hal , seperti yang dkemukakan para peneliti sebelumnya. Untuk itu penelitian ini difokuskan pada beberapa permasalahan yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
2. Apakah terdapat pengaruh antara persepsi pengalaman terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
3. Apakah terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
4. Apakah terdapat pengaruh antara penghematan harga terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Persepsi Kemudahan
Kemudahan penggunaan online mengacu pada tingkat mana belanja online dari internet diyakini mudah oleh pelanggan (Chiu,2009). Persepsi kemudahan penggunaan merupakan faktor penting ketika menggunakan teknologi internat dalam menakses, menggunakan teknologi informasi atau melalui situs web tertentu. Saat dimana konsumen memutuskan sebagai pengguna suatu produk/jasa. Xxxxxxx et al. (2000) menunjukkan bahwa adanya kemudahan bagi penggunaan yang dirasakan penerima atas situs web tertentu. Persepsi kemudahan penggunaan adalah dibangun untuk memeriksa dan mengukur pengguna penerimaan teknologi tertentu dan juga elemen motivasi penting untuk teknologi konsumen niat penggunaan (Revels.2010)
B. Pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online
Verhoef et al. (2009) “Building a customer experience is holistically natural and involves the cognitive, affective, emotional, physical and social responses of customers to retailers”. definisi ini menjelaskan bahwa pengalaman pelanggan sangat melibat kan kognitif, afektif, dan respon fisik. Sehingga pengalaman pelanggan sangat bergantung pada suatu service. Pembelian online dapat didefinisikan sebagai tujuan individu untuk membeli produk secara online (Xxxx et al., 2010). Pembelian online adalah proses yang melibatkan pertukaran waktu, biaya dan uang melalui media online (Wu, 2013). Dengan demikian, pembelian online masih dianggap lebih berisiko daripada pembelian kecil karena beberapa elemen yang hilang seperti interaksi aktual dengan produk (Xxxxxxx et al., 2005; Thamizhvanan dan Xxxxxx, 2013). Pengguna yang memiliki pengalaman online akan mengalami ketidakpastian yang berkurang, yang mengarah ke niat yang lebih tinggi untuk membeli produk atau layanan secara online. Selanjutnya, pembelanja online yang telah berbelanja online sebelumnya lebih bersedia melakukannya lagi.
C. Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan adalah pengakuan klien tentang seberapa baik sebuah perusahaan dalam menjaga pelanggannya dan benar-benar khawatir tentang kemakmuran mereka (Hess.2008). Unggul perusahaan penjaga reputasi dengan "efek penyangga", membantu untuk melindungi mereka dari beberapa hal negatif konsekuensi kekecewaan. Dia mendukung bahwa reputasi perusahaan melemahkan kaitannya antara intensitas keguguran dan kepuasan, turun atribusi kemampuan kontrol dan stabilitas, dan diinduksi niat pembelian kembali yang lebih tinggi setelah intensitas keguguran
D. Penghematan harga
Harga, seperti yang didefinisikan oleh Nagle dkk. (2010), adalah nilai imbalan atas suatu produk atau jasa tertentu . Konsumen mencari penghematan harga melalui diskon harga karena mereka khawatir dengan jumlah uang yang dapat mereka hemat melalui diskon ini (Darke et al. (1995). Penelitian lain oleh Xxxxxxx dan Xxxxxxxx (1981) mengungkapkan bahwa konsumen bersedia untuk melakukan perjalanan ekstra hanya untuk diskon yang diberikan oleh toko pada produk. Efektivitas diskon harga juga didukung oleh bukti dari penelitian yang menyatakan bahwa potongan harga akan menambah nilai yang dirasakan pada produk karena ini mengindikasikan bahwa harga adalah harga Penawaran yang lebih baik (Thaler (2008). Harga yang lebih rendah merangsang penjualan untuk sebuah organisasi dan diskon yang lebih tinggi meningkatkan nilai produk tertentu untuk konsumen (Madan dan Suri, 2001).
E. Niat Pembelian Kembali
Niat pembelian kembali adalah probabilitas subjektif dimana seseorang harus tetap membeli produk dari pengecer atau toko online di masa depan (Chiu,2009) . Selanjutnya, Niat membeli kembali adalah keputusan individu apakah untuk membeli produk atau layanan yang dipilih dari perusahaan lagi berdasarkan keadaan saat ini dan kemungkinan Gruen et al. (2006). Selain itu (Gruen,2006) menyatakan niat pembelian kembali pada literatur pemasaran sebagai demonstrasi pelanggan kesetiaan. Niat pembelian kembali dijelaskan
sebagai kemungkinan seseorang akan tetap membeli produk dari toko atau vendor online di masa depan ( Fang,2011)
F. Kaitan antar Variabel
1. Pengaruh persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali
Venkatesh dan Moris (2003) persepsi kemudahan penggunaan telah terbukti memiliki efek atau pengaruh pada minat melalui dua jalur kausal, yaitu: efek langsung pada minat dan efek tidak langsung pada minat melalui persepsi kebermanfaatan yang dirasakan. Venkatesh dan Xxxxx (1996) model persepsi kemudahan penggunaan sebagai suatu persepsi yang berlabuh pada keahlian penggunaan komputer umum oleh seseorang dan disesuaikan untuk memperhitungkan kegunaan dari tujuan sistem ini melalui pengalaman langsung dan sikap dalam menggunakan sistem target. M elalui hal tersebut dapat dijelaskan persepsi kemudahan adalah suatu sistem untuk mempermudah seseorang atau pemakai dalam menggunakan suatu teknologi dari suatu perusahaan, tidak menyulitkan dan tidak menyusahkan pengguna saat menggunakan sistem tersebut hal ini akan mendorong pembelian kembali konsumen.
2. Pengaruh pengalaman sebelumnya terhadap niat pembelian kembali
Pembelian online dapat didefinisikan sebagai tujuan individu untuk membeli produk secara online (Xxxx et al., 2010). Pembelian online adalah proses yang melibatkan pertukaran waktu, biaya dan uang melalui media online (Wu, 2013). Dengan demikian, pembelian online masih dianggap lebih berisiko daripada pembelian kecil karena beberapa elemen yang hilang seperti interaksi aktual dengan produk (Laroche et al., 2005). Pengguna yang memiliki pengalaman online akan mengalami ketidakpastian yang berkurang, yang mengarah ke niat yang lebih tinggi untuk membeli produk atau layanan secara online. Selanjutnya, pembelanja online yang telah berbelanja online sebelumnya lebih bersedia melakukannya mengarah pada niat membeli kembali (Alavi et al., 2016). Penelitian oleh Xxxx et al. (2011) juga mengungkapkan bahwa pengalaman sebelumnya membantu meningkatkan niat pembelian pelanggan tanpa memperhatikan ketidakpastian penghindaran tinggi atau rendah. Paling penting, pengalaman pembelian di masa lalu mengurangi kecemasan tentang ambiguitas situs web, membuat interaksi dengan situs web lebih padat
(Xxxxx Xxxxxxxx et al., 2011). Selain itu, pengalaman pembelian online masa lalu seseorang juga akan menentukan harapan masa depannya dari upaya yang diperlukan untuk melakukan belanja online. Perasaan mudah digunakan menangkap harapan terhadap harapan (Gentry dan Xxxxxxxxx, 2002), dengan demikian, membangun hubungan antara pengalaman pembelian online dengan motivasi kenyamanan (Xxxxx et al., 2016). Ketika pelanggan memiliki pengalaman pembelian online yang relevan, mereka cenderung merasa lebih mudah digunakan dan dikunjungi kembali.
3. Pengaruh reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali
Reputasi yang luar biasa menawarkan perusahaan dengan "Efek buffering", melindungi perusahaan dari beberapa konsekuensi negatif dari kegagalan, dan juga, mengarah pada niat pembelian kembali yang lebih tinggi (Hess,2008). Kondisi ini jelas bahwa adanya reputasi dari perusahaan yang baik, kecenfrungan konsumen tidak ragu untuk memesan makanan secara online.
4. Pengaruh penghematan harga terhadap niat pembelian kembali
Konsumen online memiliki kemampuan untuk membandingkan harga dengan menjelajahi berbagai situs dan perusahaan yang mampu menawarkan harga yang lebih rendah akan dianggap sebagai situs web yang lebih bermanfaat. Internet mempermudah untuk membandingkan harga, sehingga terbukti berguna bagi pembeli membeli kembali produk dengan biaya lebih rendah (Chiu et al., 2014). Membandingkan belanja ritel dan belanja tradisional, keuntungan relatif dari belanja online adalah mampu memberikan biaya yang lebih rendah dan menghemat waktu serta membuat belanja online jauh lebih nyaman, sebagaimana terbukti secara empiris (Akroush dan Al-Debei, 2015). Argumen di atas mencerminkan hubungan antara penghematan harga memberikan pengaruh yang positif terhadap pembelian kembali.
G. Model Penelitian
Penghematan Harga
Reputasi Perusahaan
Pengalaman Sebelumnya
Persepsi kemudahan
Niat Pembelian Kembali
Gambar 1. Model Penelitian
H. Hipotesis Penelitian
H1: Terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
H2: Terdapat pengaruh antara persepsi pengalaman terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
H3: Terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
H4: Terdapat pengaruh antara penghematan harga terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui terdapat pengaruh persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali online food delivery (OFD).
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi pengalaman terhadap niat pembelian kembali
online food delivery (OFD).
3. Untuk mengetahui pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali
online food delivery (OFD).
4. Untuk mengetahui pengaruh antara penghematan harga terhadap niat pembelian kembali
online food delivery (OFD
B. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat tidak hanya bagi penulis, tetapi juga bagi pihak- pihak yang terkait dalam penelitian ini, yaitu: Menjadi tambahan acuan untuk memperoleh informasi kaitan antara pembelian kembali makanan secara online yang dipengaruhi beberapa faktor antara lain: persepsi kemudahan, pengalaman, reputasi perusahaan, penghematan harga
.
BAB IV METODOLOGI PEXXXXXXXX
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang pernah memesan dan membeli makanan secara online minimal 3-4 kali dalam 2 tahun terakhir, saat kegiatan penelitian dilakukan. Berada di wilayah Jakarta. Sedangkan jangka waktu penelitian dimulai dari bulan Januari sampai dengan Juli 2020
B. Populasi dan Teknik Pemilihan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berbelanja makanan secara online beberapa kali. Memiliki kriteria berumur lebih dari 14 tahun. Penelitian ini menggunakan sampel. .Metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah purposive sampling, karena responden yang dipilih sebagai sampel memilki kriteria yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu responden yang pernah membeli makanan secara online minimal 3-4 kali dalam 2 tahun terakhir saat penelitian ini dilakukan. Di samping itu jumlah responden yang membeli makanan secara online tidak diketahui secara pasti jumlah nya sehingga dipilih sampel sebanyak 100 responden, yang tersebar di wilayah Jakarta.
C. Pengukuran
Pengukuran terhadap terhadap variable yang terkait pada penelitian ini disajikan pada tabel 3.1.
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
Variabel | indikator | Scala |
Persepsi Kemudahan | Lebih cepat | Ordinal |
Meningkatkan efektivitas mencari informasi. |
Variabel | indikator | Scala |
Mudah dalam bertransaksi | ||
Mudah menemukan promo. | ||
Mudah menemukan makanan/minuman yang di cari | ||
Pengalaman | nyaman saat menggunakannya | Ordinal |
pengalaman baru | ||
kompeten dalam penggunaannya | ||
pengalaman yang menyenangkan | ||
Reputasi perusahaan | Aplikasi banyak digunakan | ordinal |
Tidak takut menggunakan aplikasi | ||
yakin makanan bersih | ||
Perusaan bereputasi | ||
Perusahaan layanan OFD dapat dipercaya | ||
Penghematan harga) | murah | ordinal |
ekonomis | ||
penawaran yang menguntungkan | ||
Go-Food/Grab-Food sering memberikan diskon | ||
lebih hemat | ||
Xxxxx untuk berbelanja | ordinal | |
Selalu berkeinginan berbelanja |
Variabel | indikator | Scala |
Niat pembelian kembali | ingin berbelanja terus melalui layanan online food delivery | |
Berkeinginan merekomendasi ke orang lain tentang adanya OFD |
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang dijadikan sebagai dasar penelitian. Peneliti memperoleh data primer langsung dari responden dan data yang dihasilkan tersebut akan diolah dengan alat analisa statistik. Selain data primer, peneliti juga menggunakan data sekunder yang didapatkan melalui referensi yang ada, seperti internet, majalah, maupun koran. Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner, yaitu metode yang dipilih untuk mengumpulkan data dari responden secara langsung. Kuesioner tersebut berisi 18 butir pertanyaan mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Format angket tersebut menggunakan skala Likert yang dimodifikasi bergerak dari 1 sampai 5 yaitu Sangat tidak setuju sampai sangat setuju .Hasil dari pertanyaan tersebut kemudian diolah guna mengetahui hubungan antar variabel. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang juga menggunakan variabel yang sama.
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Xxxxxxxx (2010) menyatakan validitas berarti instrument tersebut dapat dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini digunakan untuk menjelaskan tentang penelitian sosial yang variabelnya tidak dapat diamati secara langsung.
Untuk megetahui indikator yang digunakan tersebut valid atau tidak, pengukuran validitas ini menggunakan metode PLS yang dilihat dari nilai LF (Loading Factor). Ukuran LF dikatakan valid jika nilai indikator lebih dari 0,7 (Hair et al., 2014)). Tahap – rahap dalam analisis PLS meliputi tahap pengujian outer model, tahap pengujian goodness of fit model dan tahap pengujian inner model. Berikut ini adalah pembahasan dari masing-masing tahap dalam analisis PLS tersebut
:1. Pengujian Outer Model
Tahap pengujian model pengukuran meliputi pengujian Convergent Validity, Discriminant Validity dan Composite Reliability. Hasil analisis PLS dapat digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian jika seluruh indikator dalam model PLS telah memenuhi syarat validitas konvergen, validitas deskriminan dan reliabilitas komposit.
a. Validitas Konvergen
Uji validitas konvergen dilakukan dengan melihat nilai loading factor masing-masing indikator terhadap konstruknya. Untuk penelitian konfirmatori, batas loading factor yang digunakan adalah sebesar 0,7, sedangkan untuk penelitian eksploratori maka batas loading factor yang digunakan adalah sebesar 0,6. Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian konfirmatori, maka batas loading factor yang digunakan untuk menguji validitas konvergen masing-masing indikator adalah sebesar 0,7.
Selain dengan melihat nilai loading factor masing-masing indikator, uji validitas konvergen juga dilakukan dengan melihat nilai AVE masing-masing konstruk, model dinyatakan telah memenuhi validitas konvergen yang disyaratkan jika masing-masing konstruk telah memiliki nilai AVE di atas 0,5. (Xxxx et al., 2014)
b. Validitas Deskriminan (Descriminant Validity)
Discriminant validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari masing variabel laten berbeda dengan variabel lainnya. Model mempunyai discriminant validity yang baik jika nilai kuadrat AVE masing-masing konstruk eksogen melebihi korelasi antara konstruk tersebut dengan konstruk lainnya.
c. Composite Reliability dan Xxxxxxxx’x Alpha
Reliabilitas konstruk dapat dinilai dari nilai crombachs Alpha dan nilai Composite Reliability dari masing-masing konstruk. Konstruk dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilai crombachs alpha melebihi 0,7 dan nilai composite reliability meliebihi 0,70.
Tahap – tahap dalam analisis PLS meliputi tahap pengujian outer model, tahap pengujian goodness of fit model dan tahap pengujian inner model. Berikut ini adalah pembahasan dari masing-masing tahap dalam analisis PLS tersebut :
1) Pengujian Outer Model
Tahap pengujian model pengukuran meliputi pengujian Convergent Validity, Discriminant Validity dan Composite Reliability. Hasil analisis PLS dapat digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian jika seluruh indikator dalam model PLS telah memenuhi syarat validitas konvergen, validitas deskriminan dan reliabilitas komposit.
a. Validitas Konvergen
Uji validitas konvergen dilakukan dengan melihat nilai loading factor masing-masing indikator terhadap konstruknya. Untuk penelitian konfirmatori, batas loading factor yang digunakan adalah sebesar 0,7, sedangkan untuk penelitian eksploratori maka batas loading factor yang digunakan adalah sebesar 0,6 dan untuk penelitian pengembangan, batas loading factor yang digunakan adalah 0,5. Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian konfirmatori, maka batas loading factor yang digunakan adalah sebesar 0,7. (Xxxx et al., 2014)
F. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis komponen atau varian. Partial Least Square (PLS) pertama kali dikembangkan oleh Xxxxxx Xxxx sekitar tahun 1966. Pendekatan PLS adalah distribution free yang artinya data tidak dapat berdistribusi tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio. Sirohi et al. (1998) dalam Xxxxxxx dan Xxxxx (2012 : 26) berpendapat bahwa PLS merupakan tehnik yang kuat dalam menganalisis variabel laten yang memiliki beberapa indikator pada SEM. Chin (1998) dalam Xxxxxxx dan Xxxxx (2012 : 26) menambahkan bahwa PLS menggunakan prosedur estimasi berbasis minimum squares,dimana tidak memiliki tekanan pada skala pengukuran, distribusi data ataupun ukuran sampel. Ghozali (2011: 19) menyimpulkan bahwa PLS adalah sebuah pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis variance yang secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus pengujian model struktural.
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap pengisian kuesioner yang telah dibagikan sebelumnya. Sejumlah seratus (100) orang responden telah terlibat dalam pengisian kuesioner ini.
A. Deskripsi Subjek Penelitian
Dalam deskripsi subjek penelitian ini akan diuraikan karakteristik sebanyak tiga ratus
(300) orang responden yang pernah memesan atau membeli makanan secara online. Subjek penelitian tersebut ditinjau berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, domisili, dan frekuensi membeli makanan secara online dalam satu bulan.
Deskripsi dari subjek penelitian 100 orang responden yang ikut terlibat dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram. Deskripsi subjek penelitian ini disajikan secara berurut pada tabel 5.1, 5.2, 5.3, 5.4, 5.5, dan 5.6.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.1 Jenis Kelamin
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | ||
Laki - laki | 36 | 36.0 | 36.0 | 36.0 | |
Valid | Perempuan | 64 | 64.0 | 64.0 | 100.0 |
Total | 100 | 100.0 | 100.0 |
Tabel 5.1 di atas ini memaparkan data informasi responden berdasarkan jenis kelamin yang melibatkan sebanyak 100 orang responden. Dari 100 orang responden, diketahui bahwa mayoritas responden merupakan perempuan yaitu sebanyak 64 orang responden (36%). Sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 36 orang responden (64%).
2. Karakteristik responden berdasarkan Usia
Tabel 5.2 Usia
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | |
Kurang Dari 20 tahun | 46 | 46.0 | 46.0 | 46.0 |
20 sampai 30 tahun | 35 | 35.0 | 35.0 | 81.0 |
Lebih dari 30 tahun | 19 | 19.0 | 19.0 | 100.0 |
Total | 100 | 100.0 | 100.0 |
Tabel 5.2 di atas ini memaparkan data informasi responden berdasarkan usia yang melibatkan sebanyak 100 orang responden. Dari 100 orang responden, diketahui bahwa mayoritas responden merupakan responden dengan usia kurang dari 20 tahun (46%). Lalu, 35% responden dengan usia 20 sampai 30 tahun. Sedangkan responden berusia lebih dari 30 tahun ada sebanyak 19 orang responden (19%).
3. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 5.3 Pendidikan
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | ||
Valid | SMA/SMK | 35 | 35.0 | 35.0 | 35.0 |
D3 | 10 | 10.0 | 10.0 | 45.0 | |
S1 | 18 | 18.0 | 18.0 | 63.0 | |
S2 | 29 | 29.0 | 29.0 | 92.0 | |
S3 | 8 | 8.0 | 8.0 | 100.0 | |
Total | 100 | 100.0 | 100.0 |
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, maka dapat diketahui bahwa sebanyak 18 orang responden (18%) berpendidikan S1, kemudian sebanyak 35 orang responden (35%) berpendidikan SMU/SMA/SMK, sebanyak 10 orang responden (10%) berpendidikan D-III dan sisanya 29 orang responden (29%) berpendidikan S2.
4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 5.4 Pekerjaan
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | ||
Valid | Pelajar/Mahasiswa | 41 | 41.0 | 41.0 | 41.0 |
Pegawai Negeri | 4 | 4.0 | 4.0 | 45.0 | |
Pegawai swasta | 16 | 16.0 | 16.0 | 61.0 | |
Wiraswasta | 25 | 25.0 | 25.0 | 86.0 | |
Lainnya | 14 | 14.0 | 14.0 | 100.0 | |
Total | 100 | 100.0 | 100.0 |
Tabel 5.4 di atas ini memaparkan data informasi responden berdasarkan pekerjaan yang melibatkan sebanyak 100 orang responden. Responden terbanyak memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta dengan jumlah 16 orang (16%). Kemudian, responden yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa ada 41 orang (41%). Responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negri ada 4 orang (4%). Responden yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta ada 25 orang (25%). Terakhir, responden yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga ada 14 orang (14%).
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili
Tabel 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan Domisili
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | ||
Valid | Jakarta Pusat | 15 | 15.0 | 15.0 | 15.0 |
Jakarta Barat | 30 | 30.0 | 30.0 | 45.0 | |
Jakarta Selatan | 16 | 16.0 | 16.0 | 61.0 | |
Jakarta Utara | 39 | 39.0 | 39.0 | 100.0 | |
Total | 100 | 100.0 | 100.0 |
Tabel 5.5 di atas menjelaskan karakteristik responden berdasarkan domisili, dapat diketahui domisili dari 100 responden adalah sebagai berikut: Sebanyak 15 orang responden (15%) berdomisili di Jakarta Pusat. Kemudian sebanyak 30 orang responden (30%) berdomisili di Jakarta Barat. Sebanyak 16 orang responden (16%) berdomisili di Jakarta Selatan. Lalu terdapat 39 orang responden (39%) berdomisili di Jakarta Utara.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Makanan Secara Online Frekuensi Belanja
Tabel 5.6 Frekuensi Membeli Makanan Secara Online Dalam Satu Bulan
Frequency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | ||
Xxxxx | Xxxxxx dari 3 kali | 15 | 15.0 | 15.0 | 15.0 |
3 smpai 6 kali | 61.0 | 61.0 | 61.0 | 85.0 | |
Lebih dari 6 kali | 24 | 24 | 24.0 | 100.0 | |
Total | 100 | 100.0 | 100.0 |
Tabel 5.6 di atas menjelaskan karakteristik responden berdasarkan frekuensi membeli makanan secara online dalam satu bulan. Dari 100 orang, jumlah responden yang membeli makanan secara online sebanyak 1-2 kali dalam satu bulan ada 15 orang responden (15%). Jumlah responden yang membeli makanan online sebanyak 3-5 kali dalam satu bulan ada 61 orang responden (61%). Terakhir, jumlah responden yang membeli makanan secara online dalam satu bulan sebanyak lebih dari 5 kali ada 24 orang responden (24%).
B. Deskripsi Objek Penelitian
Pada bagian deskripsi objek penelitian ini, terdapat hasil tanggapan dari 100 responden yang telah terlibat dalam pengisian kuesioner ini berdasarkan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan variabel persepsi kemudahan, pengalaman pembelian online terdahulu, reputasi perusahaan, penghematan harga dan niat pembelian. Hasil dari deskripsi objek penelitian tersebut disajikan secara berurutan pada Tabel 5.7, 5.8, 5.9, 5.10, dan 5.11di bawah ini.
Tabel 5.7 Descriptive Statistics Persepsi Kemudahan
N | Minimum | Maximum | Mean | Std. Deviation | |
Go-Food/Grab-Food memungkinkan saya memilih makanan/minuman secara cepat | 100 | 2.00 | 5.00 | 4.1400 | .73882 |
Go-Food/Grab-Food efektif dalam mencari informasi | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.7700 | 1.11785 |
Go-Food/Grab-Food memungkinkan saya untuk menyelesaikan transaksi secara lebih mudah | 100 | 2.00 | 5.00 | 3.8300 | .75284 |
Go-Food/Grab-Food memudahkan saya memilih makanan /minuman yang sedang promo | 100 | 1.00 | 5.00 | 4.0600 | .94088 |
Go-Food/Grab-Food memudahkan saya untuk menemukan makanan/minuman yang saya cari | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.9600 | 1.01424 |
Valid N (listwise) | 100 |
Tabel 5.8 Descriptive Statistics Pengalaman
N | Minimum | Maximum | Mean | Std. Deviation | |
Aplikasi Go-Food /Grab- Food membuat saya nyaman saat menggunakannya | 100 | 2.00 | 5.00 | 4.0400 | .82780 |
Berbelanja makanan melalui Go-Food/Grab-Food memberikan saya pengalaman baru | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.6300 | 1.01160 |
Berbelanja makanan melalui Go-Food/Grab-Food membuat saya menjadi kompeten dalam penggunaannya | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.9400 | .98288 |
Berbelanja makanan melalui Go-Food/Grab-Food memberikan pengalaman yang menyenangkan | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.7600 | .96525 |
Valid N (listwise) | 100 |
Tabel 5.10 Descriptive Statistics Reputasi Perusahaan
N | Minimum | Maximum | Mean | Std. Deviation | |
Aplikasi pembelian online food delivery Banyak digunakan | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.7400 | 1.06002 |
Saya tidak takut menggunakan go food/grap food dalam membeli makanan | 100 | 2.00 | 5.00 | 4.1400 | .73882 |
Saya yakin menggunakan go food/grap food dalam membeli makanan bersih | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.7700 | 1.11785 |
Perusaan penyedia layanan OFD bereputasi | 100 | 2.00 | 5.00 | 3.8300 | .75284 |
Perusahaan layanan OFD dapat dipercaya dalam memenuhi pesanan saya | 100 | 1.00 | 5.00 | 4.0600 | .94088 |
Valid N (listwise) | 100 |
Tabel 5.11 Descriptive Statistics Penghematan Harga
N | Minimum | Maximum | Mean | Std. Deviation | |
Makanan dan minuman yang dijual di Go-Food/Grab-Food lebih murah | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.9600 | 1.01424 |
Harga layanan makanan dan minuman di Go-Food/Grab- Food ekonomis | 100 | 2.00 | 5.00 | 4.0400 | .82780 |
Go-Food/Grab-Food sering memberikan penawaran yang menguntungkan saya | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.6300 | 1.01160 |
Go-Food/Grab-Food sering memberikan diskon | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.9400 | .98288 |
Makanan dan minuman yang dijual di Go-Food/Grab-Food membuat saya jadi lebih hemat | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.7600 | .96525 |
Valid N (listwise) | 100 |
Tabel 5.12 Descriptive Statistics Niat Pembelian
N | Minimum | Maximum | Mean | Std. Deviation | |
Aplikasi Go-Food/Grab-Food membuat saya yakin untuk berbelanja | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.7400 | 1.06002 |
Aplikasi Go-Food/Grab-Food membuat saya Selalu berkeinginan berbelanja | 100 | 2.00 | 5.00 | 4.1400 | .73882 |
Saya sangat ingin berbelanja terus melalui layanan online food delivery | 100 | 1.00 | 5.00 | 3.7700 | 1.11785 |
Berkeinginan merekomendasi ke orang lain tentang adanya OFD | 100 | 2.00 | 5.00 | 3.8300 | .75284 |
Valid N (listwise) | 100 |
Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan peryataan variable penelitian yang terdiri atas 4 faktor independen yang termasuk persepsi kemudahan, pengalaman pembelian online terdahulu, reputasi perusahaan, penghematan harga dan satu variabel dependen yang adalah niat pembelian kembali makanan secara online pada Tabel 5.7, 5.8, 5.9, 5.10, dan 5.11 di atas, menunjukkan bahwa pernyataan yang disajikan kepada srratus (100) responden, secara proporsional mayoritas responden menjawab 3 dan 4 ,yang berarti berada pada posisi netral dan setuju.
C. Analisis Validitas dan Reliabilitas
1. Analisis Validitas
Dalam PLS SEM, terdapat dua jenis yaitu validitas konvergen dan validitas diskriminan. Hasil analisis validitas konvergen akan disajikan pada Tabel 5.13 dan 5.14. Sementara hasil analisis validitas diskriminan akan disajikan pada Tabel 5.15 dan 5.16
Tabel 5.13
Hasil analisis average variance extracted
Variabel | Average Extracted Variance (AVE) |
Persepsi Kemudahan | 0,531 |
Pengalaman | 0,592 |
Reputasi Perusahaan | 0,540 |
Penghematan Harga | 0,535 |
Niat Pembelian Kembali | 0,544 |
Setiap variabel dalam penelitian ini memiliki nilai koefisien yang lebih besar dari 0,5 (> 0,5) sehingga memenuhi syarat analisis validitas konvergen yang diukur berdasarkan nilai average variance extracted. Seluruh indikator dalam penelitian ini memiliki nilai lebih dari 0,5 (> 0,5).
Tabel 5.14
Hasil analisis loading factor
Indikator | NP | P | PH | PK | RP |
NP1 | 0,752 | ||||
NP2 | 0,570 | ||||
NP3 | 0,827 | ||||
NP4 | 0,776 | ||||
P1 | 0,687 | ||||
P2 | 0,867 | ||||
P3 | 0,827 | ||||
P4 | 0,680 | ||||
PH1 | 0,691 | ||||
PH2 | 0,656 | ||||
PH3 | 0,838 | ||||
PH4 | 0,810 | ||||
PH5 | 0,639 | ||||
PK1 | 0,650 | ||||
PK2 | 0,814 | ||||
PK3 | 0,764 | ||||
PK4 | 0,691 | ||||
PK5 | 0,715 | ||||
RP1 | 0,760 | ||||
RP2 | 0,540 | ||||
RP3 | 0,824 |
RP4 | 0,742 | ||||
RP5 | 0,775 |
Gambar 5.1 Hasil Analisis Validitas Konvergen
Pada Tabel 5.15 di bawah ini terdapat hasil analisis Xxxxxxx-Xxxxxxx dimana nilai akar kuadrat AVE dari setiap variabel harus lebih besar dari korelasi antar variabel sehingga memenuhi kriteria analisis tersebut.
Tabel 5.15
Hasil analisis Xxxxxxx-Xxxxxxx
Variabel | NP | P | PH | PK | RP |
Niat Pembelian Kembali | 0,738 | ||||
Pengalaman | 0,680 | 0,770 | |||
Pneghematan Harga | 0,735 | 0,964 | 0,731 | ||
Persepsi Kemudahan | 0,948 | 0,661 | 0,759 | 0,729 | |
Reputasi Perusahaan | 0,983 | 0,682 | 0,724 | 0,953 | 0,735 |
Berdasarkan hasil analisis Xxxxxxx-Xxxxxxx pada Tabel 5.15, nilai akar kuadrat AVE dari masing-masing konstruk lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya sehingga telah memenuhi syarat Xxxxxxx-Xxxxxxx.
Tahapan berikutnya, untuk memenuhi syarat validitas diskriminan, dilakukan evaluasi nilai analisis cross-loadings.
Tabel 5.16
Hasil analisis cross-loadings
Indikator | NP | P | PH | PK | RP |
NP1 | 0,752 | 0,562 | 0,552 | 0,575 | 0,763 |
NP2 | 0,570 | 0,432 | 0,496 | 0,650 | 0,540 |
NP3 | 0,827 | 0,519 | 0,594 | 0,814 | 0,824 |
NP4 | 0,776 | 0,493 | 0,530 | 0,764 | 0,742 |
P1 | 0,334 | 0,687 | 0,656 | 0,352 | 0,309 |
P2 | 0,676 | 0,867 | 0,838 | 0,624 | 0,679 |
P3 | 0,559 | 0,827 | 0,810 | 0,568 | 0,560 |
P4 | 0,437 | 0,680 | 0,639 | 0,422 | 0,455 |
PH1 | 0,582 | 0,472 | 0,691 | 0,715 | 0,542 |
PH2 | 0,334 | 0,687 | 0,656 | 0,352 | 0,309 |
PH3 | 0,676 | 0,867 | 0,838 | 0,624 | 0,679 |
PH4 | 0,559 | 0,827 | 0,810 | 0,568 | 0,560 |
PH5 | 0,437 | 0,680 | 0,639 | 0,422 | 0,455 |
PK1 | 0,570 | 0,432 | 0,496 | 0,650 | 0,540 |
PK2 | 0,827 | 0,519 | 0,594 | 0,814 | 0,824 |
PK3 | 0,776 | 0,493 | 0,530 | 0,764 | 0,742 |
PK4 | 0,646 | 0,494 | 0,480 | 0,691 | 0,775 |
PK5 | 0,582 | 0,472 | 0,691 | 0,715 | 0,542 |
RP1 | 0,752 | 0,562 | 0,552 | 0,575 | 0,763 |
RP2 | 0,570 | 0,432 | 0,496 | 0,650 | 0,540 |
RP3 | 0,827 | 0,519 | 0,594 | 0,814 | 0,824 |
RP4 | 0,776 | 0,493 | 0,530 | 0,764 | 0,742 |
RP5 | 0,646 | 0,494 | 0,480 | 0,691 | 0,775 |
Berdasarkan hasil analisis cross-loadings di atas, disimpulkan bahwa nilai cross-loadings dari setiap indikator terhadap variabel itu sendiri memiliki nilai yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan variabel lainnya dalam penelitian ini. Maka dapat disimpulkan, bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini telah memenuhi syarat validitas diskriminan.
Berdasarkan hasil analisis validitas konvergen dan diskriminan, maka dapat disimpulkan variabel dan itemnya dalam penelitian ini dinyatakan valid.
2. Analisis Reliabilitas
Untuk pengujian analisis reliabilitas, peneliti memakai pendekatan composite reliability.
Tabel 5.17
Hasil analisis reliabilitas
Variabel | Cronbach's Alpha | Hasil Analisis |
Persepsi Kemudahan | 0,778 | Reliabel |
Pengalaman | 0,772 | Reliabel |
Reputasi Perusahaan | 0,781 | Reliabel |
Penghematan Harga | 0,782 | Reliabel |
Niat Pembelian Kembali | 0,715 | Reliabel |
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas pada Tabel 5.17 dengan menggunakan pendekatan composite reliability, dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel reliabel atau dapat diandalkan karena lebih dari 0,7 (>0,7).
D. Hasil Analisis Data
1. Hasil Pengujian Model Struktural
a. Koefisien Determinasi (R2)
Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) ditampilkan pada Tabel 5.5 sebagai berikut.
Tabel 5.18
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Variabel | R Square |
Niat Pembelian Kembali | 0,970 |
Berdasarkan hasil koefisien determinasi pada Tabel 5.18, menunjukkan bahwa nilai R-Square pada variabel Niat Pembelian Kembali adalah sebesar 0,970 yang berarti bahwa sebesar 97,0% variabel Niat Pembelian Kembali dapat dijelaskan oleh Persepsi Kemudahan, Pengalaman, Reputasi Perusahaan, dan penghematan harga, sedangkan sisanya 3,0% (100% - 97,0%) dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
b. Predictive Relevance (Q2)
Uji Q Square bertujuan untuk mengetahui apakah model penelitian mampu memenuhi syarat dalam memprediksi setiap indikator pada konstruk laten endogen. Nilai Q2 diperoleh dengan menggunakan prosedur blindfolding. Untuk kategori besaran pengaruh dari Q square adalah 0.02 memiliki pengaruh kecil, 0.15 memiliki pengaruh sedang dan 0.35 untuk pengaruh besar (Xxxxx, 1989).
Tabel 5.19
Hasil Pengujian Predictive Relevance (Q2)
Variabel | Q2 |
Niat Pembelian Kembali | 0,495 |
Berdasarkan hasil pengukuran Q2 yang disajikan dalam Tabel 5.19, nilai Q2 untuk variabel minat beli adalah 0,495 (Q2> 0) yang berarti bahwa variabel penjelas minat beli dapat memprediksi model dengan baik.
c. Path Coefficient
Gambar 5.2
Hasil Pengujian Bootstrapping
Gambar 5.2
Hasil Pengujian Bootstrapping
Hasil dari pengujian path coefficient dapat dilihat pada Gambar 5.6 yang menunjukan hasil dari pengujian boostrapping.
Berdasarkan hasil pengujian bootstrapping yang ditampilan pada Gambar di atas, kemudian hasil tersebut dapat dirangkum dalam Tabel 5.20 di bawah ini:
Tabel 5.20
Hasil Pengujian Bootstrapping
Variabel | T-Statistic | P-Values |
Persepsi Kemudahan > Niat Pembelian Kembali | 0,654 | 0,513 |
Pengalaman > Niat Pembelian Kembali | 1,814 | 0,070 |
Reputasi Perusahaan > Niat Pembelian Kembali | 8,713 | 0,000 |
Penghematan Harga > Niat Pembelian Kembali | 2,067 | 0,039 |
d. Effect Size (f2)
Pengukuran efek (effect size) f2 digunakan mengukur dampak dari konstruk predikator tertentu pada konstruk endogen. Pengukuran ini digunakan untuk mengevaluasi apakah konstruk prediktor jika dihilangkan akan memiliki dampak besar pada nilai-nilai R square dari konstruk-konstruk endogen. Panduan untuk menilai nilai f2 untuk konstruksi laten eksogen dalam memprediksi konstruk endogen yaitu 0,02 untuk ukuran efek kecil, 0,15 untuk ukuran efek sedang dan 0,35 untuk ukuran efek besar (Xxxxx, 1989).
Tabel 5.21
Hasil Pengujian Effect Size (f2)
Variabel | |
Persepsi Kemudahan | 0,009 |
Pengalaman | 0,065 |
Reputasi Perusahaan | 1,641 |
Penghematan Harga | 0,079 |
Niat Pembelian Kembali | - |
Berdasarkan hasil pengujian effect size pada Tabel 5.21, dapat disimpulkan bahwa Persepsi Kemudahan memiliki efek kecil terhadap Niat Pembelian Kembali sebesar 0,009. Pengalaman dan Penghematan Harga memiliki efek sedang terhadap Niat Pembelian Kembali sebesar 0,065 dan 0,079, dan Reputasi Perusahaan memiliki efek besar terhadap Niat Pembelian Kembali sebesar 1,641.
2. Hasil Pengujian Goodness of Fit (GoF)
Pengujian Goodness of Fit ini, dilakukan secara manual yang melibatkan nilai AVE dan nilai R-square dari penelitian ini. Perhitungan tersebut akan disajikan sebagai berikut: Diketahui:
𝐴⃑⃑⃑⃑𝑉⃑⃑⃑𝐸⃑` = (0,531+0,592+0,540+0,535+0,544)/5 = 0.5484
R2 = 0,970
Maka,
GoF = √⃑𝐴⃑⃑⃑𝑉⃑⃑⃑𝐸⃑` X 𝑅⃑`2
GoF = √0,5484 X 0,970
GoF = 0,53156
Model yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kecocokan atau (Goodness of Fit)
yang tergolong besar yaitu 0,5663 (>0,36) ( Xxxxxxx et al., 2009).
3. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pertama
Perumusan hipotesis pertama (H1) adalah sebagai berikut:
H1 : Pengaruh persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali.
Pada tabel 5.20 di atas, dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali. Hasil tersebut ditunjukan pada nilai t-statistics dari sebesar 0,654 yang berarti lebih kecil dari batas nilai t tabel yaitu 1,96, dan juga nilai p-values sebesar 0,513 yang lebih tinggi dari batas minimumnya yaitu α = 0,05 Atas hasil dari pengujian hipotesis pada Tabel 5.20, dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak.
b. Uji Hipotesis Kedua
Perumusan hipotesis kedua (H2) adalah sebagai berikut:
H2: Terdapat pengaruh antara pengalaman terhadap niat pembelian kembali
Pada tabel 5.20 di atas, dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pengalaman terdahulu terhadap niat pembelian kembali. Hasil tersebut ditunjukan pada nilai t-statistics dari sebesar 1,814 yang berarti lebih kecil dari batas nilai t tabel yaitu 1,96, dan juga nilai p-values sebesar 0,070 yang lebih tinggi dari batas minimumnya yaitu α = 0,05 Atas hasil dari pengujian hipotesis pada Tabel 5.20, dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak.
c. Uji Hipotesis Ketiga
Perumusan hipotesis ketiga (H3) adalah sebagai berikut:
H3: Terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali
Pada tabel 5.20 di atas, dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali.. Hasil tersebut ditunjukan pada nilai t-statistics sebesar 8,713 yang berarti lebih besar dari batas nilai t tabel yaitu 1,96, dan juga nilai p-values sebesar 0,000 yang lebih rendah dari batas minimumnya yaitu α = 0,05 Atas hasil dari pengujian hipotesis pada Tabel 4.7, dapat disimpulkan bahwa H3 tidak ditolak.
d. Uji Hipotesis Keempat
Perumusan hipotesis keempat (H4) adalah sebagai berikut:
H4: Terdapat pengaruh antara Penghematan Harga terhadap Niat Pembelian Kembali
Pada tabel 5.20 di atas, dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali.. Hasil tersebut ditunjukan pada nilai t-statistics sebesar 2,067 yang berarti lebih besar dari batas nilai t tabel yaitu 1,96, dan juga nilai p-values sebesar 0,039 yang lebih rendah dari batas minimumnya yaitu α = 0,05 Atas hasil dari pengujian hipotesis pada Tabel 4.7, dapat disimpulkan bahwa H4 tidak ditolak.
E. Pembahasan
Penelitian ini mengacu pada teori perilaku konsumen yang merupakan kegiatan individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang atau jasa, termasuk di dalamnya terdapat proses niat melakukan pembelian.Pada persiapan serta penentuan kegiatan tersebut. Perilaku niat pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman sebelumnya, reputasi perusahaan, dan lain lain. Kemudahan penggunaan online mengacu pada tingkat mana belanja online dari internet diyakini mudah oleh pelanggan (Chiu,2009). Persepsi kemudahan
penggunaan merupakan faktor penting ketika menggunakan teknologi internat dalam menakses, menggunakan teknologi informasi atau melalui situs web tertentu. Saat dimana konsumen memutuskan sebagai pengguna suatu produk/jasa. Xxxxxxx et al. (2000) menunjukkan bahwa adanya kemudahan bagi penggunaan yang dirasakan penerima atas situs web tertentu. Menimbulkan niat untuk berbelanja melalui situs tersebut. Pendapat penelitian tiagdak sejalan dengan penelitian ini. Dimana pada penelitian ini ini menujukkan persepsi kemudahaan tidak mempengarhi sseotrang untuk mengambil keputusan membeli makanan secara online. Sengkan pada pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online.
Menurut Xxxxxxx et al., 2005; Thamizhvanan dan Xxxxxx, 2013, pengguna yang memiliki pengalaman online akan mengalami ketidakpastian yang berkurang, yang mengarah ke niat yang lebih tinggi untuk membeli produk atau layanan secara online. Selanjutnya, pembelanja online yang telah berbelanja online sebelumnya lebih bersedia melakukannya lagi.Berbeda dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan tidak adanya pengaruh pengalaman sebelumnya terhadap niat membeli makanan secara online. Umtuk variable reputasi perusahaan menunjukkan Xxxx.0000, Unggulnya perusahaan penjaga reputasi dengan "efek penyangga", membantu untuk melindungi mereka dari beberapa hal negatif konsekuensi kekecewaan. Dia mendukung bahwa reputasi perusahaan melemahkan kaitannya antara intensitas keguguran dan kepuasan, turun atribusi kemampuan kontrol dan stabilitas, dan diinduksi niat pembelian kembali yang lebih tinggi setelah intensitas keguguran. Kondisi tersebut sejalan dengan penelitian ini, yang menjukkan adanya hubungan reputasi perusahaan dengan niat beli. Sementara itu untuk variable harga, konsumen mencari penghematan harga melalui diskon harga karena mereka khawatir dengan jumlah uang yang dapat mereka hemat melalui diskon ini (Darke et al. (1995). Penelitian lain oleh Xxxxxxx dan Xxxxxxxx (1981) mengungkapkan bahwa konsumen bersedia untuk melakukan perjalanan ekstra hanya untuk diskon yang diberikan oleh toko pada produk. Efektivitas diskon harga juga didukung oleh bukti dari penelitian yang menyatakan bahwa potongan harga akan menambah nilai yang dirasakan pada produk karena ini mengindikasikan bahwa harga adalah harga Penawaran yang lebih baik (Thaler (2008). Harga yang lebih rendah merangsang penjualan untuk sebuah organisasi dan diskon yang lebih tinggi meningkatkan nilai produk tertentu untuk konsumen (Madan dan Suri, 2001).hal tersebut sejalan dengan penelitian ini bawawa penghematan harga mempengarhi niat pembelian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Tidak Terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali . artinya seseorang akan membeli makanan secara online bukan melihat dari adanya kemudahan.
4) Tidak terdapat pengaruh antara pengalaman pembelian online sebelumnya terhadap terhadap niat pembelian kembali Semakin adanya pengalamann pembelian online sebelumnya maka akan semakin tinggi kegunaan pasca-penggunaan dalam berbelanja makanan secara online
5) Terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap terhadap niat pembelian kembali. Semakin adanya reputasi perusahaan maka akan semakin memiliki niat dalam membeli makanan secara online
7). Terdapat pengaruh antara penghematan harga terhadap terhadap niat pembelian kembali adanya penghematan akan semakin tinggi niat membeli Kembali dalam berbelanja makanan secara online
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh , terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan lebih lanjut. Untuk itu beberapa yang dapat disarankan:
1) Pentingnya meningkatkan reputasi bagi penyedia layanan online food delivery , karena hal ini akan berdampak pada niat membeli kembali konsumen.. maupun penghematan harga akan meningkatkan minat beli konsumen 2). Penelitian ini masih pada skala responden yang relatif kecil, sehingga perlu dilakukan dalam skala yang lebih luas , agar hasil penelitian dapat menjadi generalisasi bagi penyedia makanan online lainnya. 3). Sikap terhadap layanan pembelian makanan online dapat diteliti lebih lanjut dengan menambah variabel lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Xxxxxxx, M.N., Xx-Xxxxx, M.M., 2015. An integrated model of factors affecting consumer attitudes towards online shopping. Bus. Process Manag. J. 21 (6), 1353–1376.
Xxxxx, S.A., Xxxxxx, S., Xxxxxx, N., Xxx Xxxxxx, W.K., 2016. Examining shopping mall consumer decision-making styles, satisfaction and purchase intention. Int. Rev. Retail Distrib. Consum. Res. 26 (3), 272–303.
Xxxx, X. X., and Xxxxxxx, P. R. (1999). Structural Equation Modeling analysis with Small Samples Using Partial Least Squares. In Xxxx Xxxxx (Ed.), Statistical Strategies for Small Sample Research, Sage Publications, pp. 307-341.
Xxxx, C. M., Xxxxx, C. C., Xxxxx, X. X., & Xxxx, X. X. (2009). Determinants of customer repurchase intention in online shopping. Online Information Review, 33(4), 761-784.
Xxxxx, X.-X., Xxx, X.-X., Xxxxx, J.-S., 2012. Perceived convenience in an extended
technology acceptance model: mobile technology and English learning for college students. Australas. J. Educ. Technol. 28 (5), 809–826
.Chen, S.-C., b, D.C.Y., Xxxxx, M.I., 2012. Factors influencing the continuance intention to the usage of Web 2.0: an empirical study. Comput. Hum. Behav. 28 (3), 933–941.
Xxxx, X.-X., Xxx, I.-C., Xxx, C.-C., 2010. Website attributes that increase consumer purchase intention: a conjoint analysis. Int. J. Hosp. Manag. 43, 1007–1014.
Xxxx, X.X., Xxxxxxxx, B.L., Xxxxxxx, P.R., 2003. A partial least squares latent variable modeling approach for measuring interaction effects: results from a Xxxxx
Xxxxx, P.R., Xxxxxxxx, X.X., Xxxxxxx, X., 1995. Percentage discounts, initial price, and bargain hunting: a heuristic approach to price search behavior. J. Appl. Psychol. 80 (5), (580- 286).
Xxxxxx, M. T. and Xxxxxx, D. M. (1999). Extending the Technology Acceptance Model with Tasktechnology Fit Constructs. Information & Management, Vol. 36 no.1, pp. 9-21.
Xxxx, Y. H., Xxxx, X. X., & Xxxx, E. T. (2011). Understanding customers' satisfaction and repurchase intentions: An integration of IS success model, trust, and justice. Internet Research, 21(4), 479-503
Xxxxxxx, X. X., & Xxxxx, I. B. (2012). The country of origin effect for Brazilian fresh fruits: A study using Partial Least Squares Procedures. Journal of Management Research, 4(4), 18-38. xxxx://xx.xxx.xxx/00.0000/xxx.x0x0.0000.
Xxxxx, X. X., Xxxxxxxxxx, X., & Xxxxx, A. J.(2006). eWOM: The impact of customer-to- customer online know-how exchange on customer value and loyalty. Journal of Business Research, 449-456.
Xxxx Xx, X., Xxxxxxxx, X., Xxxxxxx, X., & X. Xxxxxxxxxxxx, V. (2014). Partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) An emerging tool in business research. European Business Review, 26(2), 106-121.
Xxxxxxxxx, X. (1996). The relationships of customer satisfaction, customer loyalty and profitability. Journal of Service Industry Management, 7(4), 27-42.
Xxxx Xx, X. X. (2008). The impact of firm reputation and failure severity on customers' responses to service failures. Journal of Services Marketing, 22(5), 385-398.
Hosp. Q.. Xx, X.-L., 2013. The antecedents of customer satisfaction and its link to complaint intentions in online shopping: an integration of justice, technology, and trust. Int. J.Inf. Manag. 33 (1), 166–176.
Xxxxx Xxxxxxxx, Xxx Xx’eni, Xxxxx Xxxxx (2011). Past purchase and intention to purchase in e-commerce (The mediation of social presence and trust): Internet Research Vol. 21 No. 1, 2011pp. 82-96 Emerald Group Publishing Limited
Xxxxxxxxx, X., Xxxxxx, D.W., Xxxxxxxx, N.L., 1999. Information technology adoption across Time: a. MIS Q. 23 (2), 182–213.
Xxxx, X.-X., Xxxx, X.-X., Xxxx, X.-X., 2011. Effects of virtual-experience combinations on consumer-related sense of virtual community. Internet Res. 21 (4), 408–434.
Xxx, X., Xxxxxxxx, S., 2008. Adoption of Virtual Try-on technology for online apparel shopping.
J. Interact. Mark. 22 (2), 45–59.
Xxxxx, X.X., 2011. The Current state of online food ordering in the U.S. Restaurant Industry. Cornell Hosp. Rep. 11 (17), 6–18.
Xxxxxxx, A. L., Xxxxin, D. J., Xxxx, M. P., &Xxxxxx, X. (2000). The technology acceptance model and the World Wide Web. Decision Support Systems,269-282.
Xxxxxxx, X., Xxxx, X., XxXxxxxxx, G.H.G., Xxxxxxxx, X., 2005. Internet versus bricksand-mortar retailers: an investigation into intangibility and its consequences. J.Retail. 81 (4), 251– 267.
Xxxx, Kwek Xxxxx et al,. 2011. Perceived Risk, Perceived Technology, Online Trust for the Online Purchase Intention in Malaysia. International Journal of Business and Management. ISSN 1833-3850. 6 (6). 167-182. Faculty of Management and Information Technology UCSI University
Xxxxx, X., Xxxx, R., 2001. Quality perception and monetary sacrifice$: a comparative analysis of discount and fixed prices. J. Prod. Brand Manag. 10 (3), 170–184
Xxxxxx, X., & Xxxxxxxxx, P. P. (2012). Gender differences in hedonic values, utilitarian values and behavioural intentions of young consumers: Insights from Iran. Young Consumers, 13(4), 337-344. xxxx://xx.xxx.xxx/00.0000/00000000000000000
Xxxxxxx et al,(2015) “The Role of Security, Design and Content Factors on Costumer Trust in Mobile Commerce”, Journal of Retailing and Consumer Services. 26, 57-69,
Xxxxx, X., Hogan, X., Xxxx, X., 2010. The Strategy and Tactics of Pricing: a Guide to Profitable Decision Making. Routledge, United Kingdom.
Xxxxxxxxx, D., Xxx, H.C.W., 2013. An application of a fuzzy-based optimisation model for selecting food products based on cost and nutrition. J. Res. Consum. 24, 15–21.
Xxxxxx, C.R., Xxx, K.S., Xxxxxxx-Xxxxxx, P.A., 2010. Contingent consumer decision
making in the wine industry: the role of hedonic orientation. J. Consum. Mark. 27 (4), 324–335.
Xxxxxx, X., Xxxxx, X., & Xxxxxxxx, X. (2010). Understanding consumer intention to use mobile services. Australasian Marketing Journal, 74-80.
Xxxxxxx, X., Xxxxx, X., & Xxxxxxx, X. (2011). Factors affecting camera mobile phone adoption before e-shopping in the Arab world. Technology in Society,271-283.
Xxxxxxx Xxxxxxx. (2002). SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elek. Media Komputindo Sirohi N., Xxxxxxxxxx E.W., Xxxxxxx D.R. (1998). A model of consumer perceptions and store
loyalty intentions for a supermarket retailer. Journal of Retailing, 74(2), 223-245 Xxxxxxxx. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Xxxxxx, X.X., 2008. Mental accounting and consumer choice. Mark. Sci. 27 (1), 15–25.
Xxxxxxx, X., Xxxxxxxx, D., 1981. The framing of decisions and the psychology of xxxxxx.Xxxxxxx 211 (4481), 453–458.
Xxxxxxxxx, X., Xxxxxx, M.G., Xxxxx, X.X., & Xxxxx, F.D. (2003).User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, Vol. 27 No. 3, pp. 425–478
SCREENING
KUESIONER PENELITIAN
.
1. Apakah Anda pernah memesan atau membeli makanan secara online? Ya Tidak
Jika “Ya” silahkan lanjut ke pertanyaan selanjutnya
Jika “Tidak” Anda tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya, Terima kasih
2. Dalam memesan atau membeli makanan secara online aplikasi apa yang Anda gunakan? Go-Food Grab-Food
1. Identitas Responden
Isi dengan lengkap data dibawah ini dengan jawaban sebenarnya dan berilah tanda checklist (√) sesuai dengan jawaban yang di pilih.
Jenis Kelamin : Laki-Laki/ Perempuan
: <
Usia 20 tahun 20-30 tahun 31-40 tahun > 40 tahun Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
K
xxxxxxx Xxxxxx Pegawai Negeri Wiraswasta
L
D
I
3
S1
bu Rumah Tangga ainya…………………………………….
Pendidikan :
SMA/SMK
S2 S3
Domisili :
ainnya……………………………………
L
Jakarta Barat Jakarta Timur Jakarta Utara Jakarta Pusat Jakarta Selatan
Frekuensi membeli makanan secara online dalam satu bulan 1 – 2 kali
3 – 5 kali
> 5 kali
1.Persepsi Kemudahan
No | Uraian | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 | Go-Food/Grab-Food memungkinkan saya memilih makanan/minuman secara cepat | |||||||
2 | Go-Food/Grab-Food efektif dalam mencari informasi | |||||||
3 | Go-Food/Grab-Food memungkinkan saya untuk menyelesaikan transaksi secara lebih mudah | |||||||
4 | Go-Food/Grab-Food memudahkan saya memilih makanan /minuman yang sedang promo | |||||||
5 | Go-Food/Grab-Food memudahkan saya untuk menemukan makanan/minuman yang saya cari |
2. Pengalaman
No | Uraian | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 | Aplikasi Go-Food /Grab-Food membuat saya nyaman saat menggunakannya | |||||||
2 | Berbelanja makanan melalui Go-Food/Grab-Food memberikan saya pengalaman baru | |||||||
3 | Berbelanja makanan melalui Go-Food/Grab-Food membuat saya menjadi kompeten dalam penggunaannya | |||||||
4 | Berbelanja makanan melalui Go-Food/Grab-Food memberikan pengalaman yang menyenangkan |
3. Reputasi Perusahaan
No | Uraian | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 | Aplikasi pembelian online food delivery Banyak digunakan | |||||||
2 | Saya tidak takut menggunakan go food/grap food dalam membeli makanan | |||||||
3 | Saya yakin menggunakan go food/grap food dalam membeli makanan bersih |
4 | Perusaan penyedia layanan OFD bereputasi | |||||||
5 | Perusahaan layanan OFD dapat dipercaya dalam memenuhi pesanan saya |
4.Penghematan Harga
No | Uraian | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
Makanan dan minuman yang dijual di Go- Food/Grab-Food lebih murah | ||||||||
Harga layanan makanan dan minuman di Go- Food/Grab-Food ekonomis | ||||||||
Go-Food/Grab-Food sering memberikan penawaran yang menguntungkan saya | ||||||||
Go-Food/Grab-Food sering memberikan diskon | ||||||||
Makanan dan minuman yang dijual di Go- Food/Grab-Food membuat saya jadi lebih hemat |
Niat Pembelian Kembali
No | Uraian | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1. | Aplikasi Go-Food/Grab-Food membuat saya yakin untuk berbelanja | |||||||
2. | Aplikasi Go-Food/Grab-Food membuat saya Selalu berkeinginan berbelanja | |||||||
3. | Saya sangat ingin berbelanja terus melalui layanan online food delivery | |||||||
4. | Berkeinginan merekomendasi ke orang lain tentang adanya OFD |
Draf Artikel
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, PENGALAMAN, REPUTASI PERUSAHAAN, PENGHEMATAN HARGA TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA PELANGGAN ONLINE FOOD DELIVERY DI JAKARTA
Xxx. Xxxx Xxxxxxxx R. MM,
Xxx Xxxxxxx,XX.XX, dan Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx S.E., S.Kom., X.Xx., Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara Jakarta
Abstrak
Pertumbuhan bisnis makana secara online semakin marak. Saat ini konsumen cendrung memilih makanan secara online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur niat pembelian kembali terhadap pemesanan makanan yang disajikan dalam bentuk online yang menggunakan aplikasi go-food atau lainnya , yang terdapat di Jakarta. Dengan menekankan 4 faktor independen yang termasuk persepsi kemudahan, pengalaman pembelian online terdahulu, reputasi perusahaan, penghematan harga dan satu variabel dependen yang adalah niat pembelian kembali makanan secara online. Diteliti sebanyak
200 responden secara sampel, dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner untuk menguji secara empiris model penelitian menggunakan pendekatan pemodelan jalur parsial least square (PLS). Hasil penelitian menujukkan variab persepsi kemudahan, pengalaman tidak memiliki pengaruh terhadap niat pembelian kembali , sedagkan variable . Reputasi perusahaan dan penghematan harga memiliki pengaruh terhadap niat pembelian kembali makanan secra online.
Kata kunci: niat pembelian kembali, persepsi kemudahan, pengalaman, reputasi perusahaan, penghematan harga
PENDAHULUAN
Saat ini teknologi telah mendorong konsumen untuk melakukan pembelian secara online, termasuk membeli makanan yang diantar sampai di depan pintu. Makanan termasuk dalam kategori produk dengan keterlibatan rendah, dengan demikian, konsumen cenderung tidak mengingat harga, konsumen membuat pilihan menggunaknan pemesanan makanan secara online karena mudah dalam penggunaannya. Persepsi kemudahan mengacu pada sejauh mana pelanggan merasa yakin adanya kemudahan dalam menggunakan internet (Chiu,2009). Persepsi kemudahan merupakan faktor penting apakah suatu teknologi baru akan diterima oleh pengguna (Xxxxxx,1999) . Persepsi kemudahan dibangun untuk memeriksa dan mengukur pengguna penerimaan teknologi tertentu dan juga elemen teknologi memberikan motivasi penting bagi niat konsumen ( Revels,2010). Melalui kemudahan dalam membeli makanan secra online akan mendorong niat untuk berbelanja Kembali .Dalam
penelitain (Xxxxxxx,2011) menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan dan niat pembelian kembali.
Selain itu penggunaan belanja makanan secara online didorong oleh pengalaman sebelumnya (Nejati dan Moghaddam, 2013) meneliti bahwa pengalaman sebelumnya memiliki pengaruh yang signifikan untuk memesan makanan secara online kembali. Sebagai konsumen, kegunaan pasca penggunaan dan pengalaman sebelumnya akan mempengaruhi niat, kepercayaan dan perilaku dalam melakukan suatu tindakan, salah satunya adalah pemesanan makanan secara online. Apabila konsumen memiliki pengalaman sebelumnya yang baik dalam pemesanan makanan secara online, maka hal itu akan mendorong konsumen untuk melakukan hal tersebut kembali. Xxxxx et al., 2016;). Ketika pelanggan memiliki pengalaman pembelian online yang, mereka cenderung merasa lebih mudah untuk melakukan pembelian kembali pada toko online tersebut. Sementara itu maraknya pembelian makanan secara online juga dipicu adanya reputasi perusahaan dan penghematan harga. Penelitian sebelumnya mengindikasikan adanya pengaruh keduanya terhadap keputusan belanja kembali. Melalui hasil temuan sebelumnya, maka penelitian ini berfokus niat pembelian kembali pelanggan Go Food atau Grap Foord yang berada di Jakarta . Tujuan penelitian ini untik mengetahui pengaruh persepsi kemudahan , persepsi pengalaman , reputasi perusahaan maupun penhematan harga dalsam melakukan niat pembelian kembali online food delivery (OFD).
KAJIAN PUSTAKA
Kemudahan penggunaan online mengacu pada tingkat mana belanja online dari internet diyakini mudah oleh pelanggan (Chiu,2009). Persepsi kemudahan penggunaan merupakan faktor penting ketika menggunakan teknologi internat dalam mengakses, menggunakan teknologi informasi atau melalui situs web tertentu. Venkatesh dan Moris (2003) persepsi kemudahan penggunaan telah terbukti memiliki efek atau pengaruh pada minat melalui dua jalur kausal, yaitu: efek langsung pada minat dan efek tidak langsung pada minat melalui persepsi kebermanfaatan yang dirasakan.Untuk itu hipotesis penelitian adalah:
H1: Terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
Pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online. Pembelian online adalah proses yang melibatkan pertukaran waktu, biaya dan uang melalui media online (Wu, 2013). Pengguna yang memiliki pengalaman online akan mengalami ketidakpastian yang berkurang, yang mengarah ke niat yang lebih tinggi untuk membeli produk atau layanan secara online. Selanjutnya, pembelanja online yang telah berbelanja online sebelumnya lebih bersedia melakukannya mengarah pada niat membeli kembali (Alavi et al., 2016). Penelitian oleh Xxxx et al. (2011) juga mengungkapkan bahwa pengalaman sebelumnya membantu meningkatkan niat pembelian pelanggan tanpa memperhatikan ketidakpastian penghindaran tinggi atau rendah. Paling penting, pengalaman pembelian di masa lalu mengurangi kecemasan tentang ambiguitas situs web, membuat interaksi dengan situs web lebih padat (Xxxxx Xxxxxxxx et al., 2011). Selain itu, pengalaman pembelian online masa lalu seseorang juga akan menentukan harapan masa depannya dari upaya yang diperlukan untuk melakukan belanja online kembali. H2: Terdapat pengaruh antara persepsi pengalaman terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
H3: Terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta.
Konsumen online memiliki kemampuan untuk membandingkan harga dengan menjelajahi berbagai situs dan perusahaan yang mampu menawarkan harga yang lebih rendah akan dianggap sebagai situs web yang lebih bermanfaat. Internet mempermudah untuk membandingkan harga, sehingga terbukti berguna bagi pembeli membeli kembali produk dengan biaya lebih rendah (Chiu et al., 2014). Membandingkan belanja ritel dan belanja tradisional, keuntungan relatif dari belanja online adalah mampu memberikan biaya yang lebih rendah dan menghemat waktu serta membuat belanja online jauh lebih nyaman, sebagaimana terbukti secara empiris (Akroush dan Al-Debei, 2015). Argumen di atas mencerminkan hubungan antara penghematan harga memberikan pengaruh yang positif terhadap pembelian kembali.
H4: Terdapat pengaruh antara penghematan harga terhadap niat pembelian kembali pada konsumen online food delivery di Jakarta
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan sampel dengan teknik purposive sampling, dipilih sebanyak 100 responden, yang tersebar di wilayah Jakarta. Pengukuran terhadap variable yang terkait pada penelitian ini disajikan pada tabel 1
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
Variabel | indikator | Scala |
Persepsi Kemudahan | Lebih cepat | Ordinal |
Meningkatkan efektivitas mencari informasi. | ||
Mudah dalam bertransaksi | ||
Mudah menemukan promo. | ||
Mudah menemukan makanan/minuman yang di cari | ||
Pengalaman | nyaman saat menggunakannya | Ordinal |
pengalaman baru | ||
kompeten dalam penggunaannya | ||
pengalaman yang menyenangkan | ||
Reputasi perusahaan | Aplikasi banyak digunakan | ordinal |
Tidak takut menggunakan aplikasi | ||
yakin makanan bersih |
Variabel | indikator | Scala |
Perusaan bereputasi | ||
Perusahaan layanan OFD dapat dipercaya | ||
Penghematan harga) | murah | ordinal |
ekonomis | ||
penawaran yang menguntungkan | ||
Go-Food/Grab-Food sering memberikan diskon | ||
lebih hemat | ||
Niat pembelian kembali | Xxxxx untuk berbelanja | ordinal |
Selalu berkeinginan berbelanja | ||
ingin berbelanja terus melalui layanan online food delivery | ||
Berkeinginan merekomendasi ke orang lain tentang adanya OFD |
Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner, terdapat 18 butir pertanyaan mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Format angket tersebut menggunakan skala Likert yang dimodifikasi bergerak dari 1 sampai 5 yaitu Sangat tidak setuju sampai sangat setuju . Analisis data Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS).
HASIL PENELITIAN
Analisis Validitas
Setiap variabel dalam penelitian ini memiliki nilai koefisien yang lebih besar dari 0,5 (> 0,5) sehingga memenuhi syarat analisis validitas konvergen yang diukur berdasarkan nilai average variance extracted. Seluruh indikator dalam penelitian ini memiliki nilai lebih dari 0,5 (> 0,5).
Gambar 1 Hasil Analisis Validitas Konvergen
Hasil analisis Xxxxxxx-Xxxxxxx nilai akar kuadrat AVE dari masing-masing konstruk lebih besar daripada korelasi dengan variabel laten lainnya sehingga telah memenuhi syarat Xxxxxxx- Xxxxxxx.Tahapan berikutnya, untuk memenuhi syarat validitas diskriminan, dilakukan evaluasi nilai analisis cross-loadings. Berdasarkan hasil analisis cross-loadings ,setiap indikator terhadap variabel itu sendiri memiliki nilai yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan variabel lainnya dalam penelitian ini. Berarti variabel-variabel dalam penelitian ini telah memenuhi syarat validitas diskriminan. Hasil validitas konvergen dan diskriminan, disimpulkan variabel dan itemnya dalam penelitian ini dinyatakan valid. Untuk pengujian analisis reliabilitas, peneliti memakai pendekatan composite reliability. Dimana item-item yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel reliabel atau dapat diandalkan karena lebih dari 0,7 (>0,7).
Hasil Pengujian Model Struktural
a. Koefisien Determinasi (R2)
Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) ditampilkan pada sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Variabel | R Square |
Niat Pembelian Kembali | 0,970 |
Berdasarkan hasil koefisien determinasi pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai R- Square pada variabel Niat Pembelian Kembali adalah sebesar 0,970 yang berarti bahwa sebesar 97,0% variabel Niat Pembelian Kembali dapat dijelaskan oleh Persepsi Kemudahan, Pengalaman, Reputasi Perusahaan, dan penghematan harga, sedangkan sisanya 3,0% (100% - 97,0%) dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
b. Predictive Relevance (Q2)
Tabel 3. Hasil Pengujian Predictive Relevance (Q2)
Variabel | Q2 |
Niat Pembelian Kembali | 0,495 |
Berdasarkan hasil pengukuran Q2 yang disajikan dalam Tabel 3, nilai Q2 untuk variabel minat beli adalah 0,495 (Q2> 0) yang berarti bahwa variabel penjelas minat beli dapat memprediksi model dengan baik.
c. Path Coefficient
Gambar 2 Hasil Pengujian Bootstrapping
Hasil dari pengujian path coefficient dapat dilihat pada Gambar yang menunjukan hasil dari pengujian boostrapping. Berdasarkan hasil pengujian bootstrapping yang ditampilan pada Gambar di atas, kemudian hasil tersebut dapat dirangkum di bawah ini:
Tabel 4. Hasil Pengujian Bootstrapping
Variabel | T-Statistic | P-Values |
Persepsi Kemudahan > Niat Pembelian Kembali | 0,654 | 0,513 |
Pengalaman > Niat Pembelian Kembali | 1,814 | 0,070 |
Reputasi Perusahaan > Niat Pembelian Kembali | 8,713 | 0,000 |
Penghematan Harga > Niat Pembelian Kembali | 2,067 | 0,039 |
d. Effect Size (f2)
Tabel 5 Hasil Pengujian Effect Size (f2)
Variabel | |
Persepsi Kemudahan | 0,009 |
Pengalaman | 0,065 |
Reputasi Perusahaan | 1,641 |
Penghematan Harga | 0,079 |
Niat Pembelian Kembali | - |
Berdasarkan hasil pengujian effect size pada Tabel ..dapat disimpulkan bahwa Persepsi Kemudahan memiliki efek kecil terhadap Niat Pembelian Kembali sebesar 0,009. Pengalaman dan Penghematan Harga memiliki efek sedang terhadap Niat Pembelian Kembali sebesar 0,065 dan 0,079, dan Reputasi Perusahaan memiliki efek besar terhadap Niat Pembelian Kembali sebesar 1,641.
Hasil Pengujian Goodness of Fit (GoF)
Pengujian Goodness of Fit ini, dilakukan secara manual yang melibatkan nilai AVE dan nilai R-square dari penelitian ini. Perhitungan tersebut akan disajikan sebagai berikut: Diketahui:
𝐴⃑⃑⃑⃑𝑉⃑⃑⃑𝐸⃑` = (0,531+0,592+0,540+0,535+0,544)/5 = 0.5484
R2 = 0,970
Maka,
GoF = √⃑𝐴⃑⃑⃑𝑉⃑⃑⃑𝐸⃑` X 𝑅⃑`2
GoF = √0,5484 X 0,970
GoF = 0,53156
Model yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kecocokan atau (Goodness of Fit)
yang tergolong besar yaitu 0,5663 (>0,36) ( Xxxxxxx et al., 2009).
Hasil Pengujian Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pertama
Perumusan hipotesis pertama (H1) adalah sebagai berikut:
H1 : Pengaruh persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali.
Pada tabel 4 di atas, dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali. Hasil tersebut ditunjukan pada nilai t-statistics dari sebesar 0,654 yang berarti lebih kecil dari batas nilai t tabel yaitu 1,96, dan juga nilai p-values sebesar 0,513 yang lebih tinggi dari batas minimumnya yaitu α = 0,05 Atas hasil dari pengujian hipotesis pada Tabel 5.20, dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak.
b. Uji Hipotesis Kedua
Perumusan hipotesis kedua (H2) adalah sebagai berikut:
H2: Terdapat pengaruh antara pengalaman terhadap niat pembelian kembali
Pada tabel 4 di atas, dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh antara pengalaman terdahulu terhadap niat pembelian kembali. Hasil tersebut ditunjukan pada nilai t-statistics dari sebesar 1,814 yang berarti lebih kecil dari batas nilai t tabel yaitu 1,96, dan juga nilai p-values sebesar 0,070 yang lebih tinggi dari batas minimumnya yaitu α = 0,05 Atas hasil dari pengujian hipotesis pada Tabel 5.20, dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak.
c. Uji Hipotesis Ketiga
Perumusan hipotesis ketiga (H3) adalah sebagai berikut:
H3: Terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali
Pada tabel 4 di atas, dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap niat pembelian kembali.. Hasil tersebut ditunjukan pada nilai t-statistics sebesar 8,713 yang berarti lebih besar dari batas nilai t tabel yaitu 1,96, dan juga nilai p-values sebesar 0,000 yang lebih rendah dari batas minimumnya yaitu α = 0,05 Atas hasil dari pengujian hipotesis pada Tabel 4.7, dapat disimpulkan bahwa H3 tidak ditolak.
d. Uji Hipotesis Keempat
Perumusan hipotesis keempat (H4) adalah sebagai berikut:
H4: Terdapat pengaruh antara Penghematan Harga terhadap Niat Pembelian Kembali
Pada tabel 4 di atas, dijelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali.. Hasil tersebut ditunjukan pada nilai t-statistics sebesar 2,067 yang berarti lebih besar dari batas nilai t tabel yaitu 1,96, dan juga nilai p-values sebesar 0,039 yang lebih rendah dari batas minimumnya yaitu α = 0,05 Atas hasil dari pengujian hipotesis pada Tabel 4.7, dapat disimpulkan bahwa H4 tidak ditolak.
Pembahasan
Penelitian ini mengacu pada teori perilaku konsumen yang merupakan kegiatan individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang atau jasa, termasuk di dalamnya terdapat proses niat melakukan pembelian.Pada persiapan serta penentuan kegiatan tersebut. Perilaku niat pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman sebelumnya, reputasi perusahaan, dan lain lain. Kemudahan penggunaan online mengacu pada tingkat mana belanja online dari internet diyakini mudah oleh pelanggan (Chiu,2009). Persepsi kemudahan penggunaan merupakan faktor penting ketika menggunakan teknologi internat dalam menakses, menggunakan teknologi informasi atau melalui situs web tertentu. Saat dimana konsumen memutuskan sebagai pengguna suatu produk/jasa. Xxxxxxx et al. (2000) menunjukkan bahwa adanya kemudahan bagi penggunaan yang dirasakan penerima atas situs web tertentu. Menimbulkan niat untuk berbelanja melalui situs tersebut. Pendapat penelitian tiagdak sejalan dengan penelitian ini. Dimana pada penelitian ini ini menujukkan persepsi kemudahaan tidak mempengarhi sseotrang untuk mengambil keputusan membeli makanan secara online. Sengkan pada pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online
Menurut Xxxxxxx et al., 2005; Thamizhvanan dan Xxxxxx, 2013, pengguna yang memiliki pengalaman online akan mengalami ketidakpastian yang berkurang, yang mengarah ke niat yang lebih tinggi untuk membeli produk atau layanan secara online. Selanjutnya, pembelanja online yang telah berbelanja online sebelumnya lebih bersedia melakukannya lagi.Berbeda dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan tidak adanya pengaruh pengalaman sebelumnya terhadap niat membeli makanan secara online. Umtuk variable reputasi perusahaan menunjukkan Xxxx.0000, Unggulnya perusahaan penjaga reputasi dengan "efek penyangga", membantu untuk melindungi mereka dari beberapa hal negatif konsekuensi kekecewaan. Dia mendukung bahwa reputasi perusahaan melemahkan
kaitannya antara intensitas keguguran dan kepuasan, turun atribusi kemampuan kontrol dan stabilitas, dan diinduksi niat pembelian kembali yang lebih tinggi setelah intensitas keguguran. Kondisi tersebut sejalan dengan penelitian ini, yang menjukkan adanya hubungan reputasi perusahaan dengan niat beli. Sementara itu untuk variable harga, konsumen mencari penghematan harga melalui diskon harga karena mereka khawatir dengan jumlah uang yang dapat mereka hemat melalui diskon ini (Darke et al. (1995). Penelitian lain oleh Xxxxxxx dan Xxxxxxxx (1981) mengungkapkan bahwa konsumen bersedia untuk melakukan perjalanan ekstra hanya untuk diskon yang diberikan oleh toko pada produk. Efektivitas diskon harga juga didukung oleh bukti dari penelitian yang menyatakan bahwa potongan harga akan menambah nilai yang dirasakan pada produk karena ini mengindikasikan bahwa harga adalah harga Penawaran yang lebih baik (Thaler (2008). Harga yang lebih rendah merangsang penjualan untuk sebuah organisasi dan diskon yang lebih tinggi meningkatkan nilai produk tertentu untuk konsumen (Madan dan Suri, 2001).hal tersebut sejalan dengan penelitian ini bawawa penghematan harga mempengarhi niat pembelian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1) Tidak Terdapat pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap niat pembelian kembali . artinya seseorang akan membeli makanan secara online bukan melihat dari adanya kemudahan.
2) Tidak terdapat pengaruh antara pengalaman pembelian online sebelumnya terhadap terhadap niat pembelian kembali Semakin adanya pengalamann pembelian online sebelumnya maka akan semakin tinggi kegunaan pasca-penggunaan dalam berbelanja makanan secara online
3) Terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan terhadap terhadap niat pembelian kembali. Semakin adanya reputasi perusahaan maka akan semakin memiliki niat dalam membeli makanan secara online
4). Terdapat pengaruh antara penghematan harga terhadap niat pembelian kembali adanya penghematan akan semakin tinggi niat membeli Kembali dalam berbelanja makanan secara online
Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh , terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan lebih lanjut. Untuk itu beberapa yang dapat disarankan:
1) Pentingnya meningkatkan reputasi bagi penyedia layanan online food delivery , karena hal ini akan berdampak pada niat membeli kembali konsumen.. maupun penghematan harga akan meningkatkan minat beli konsumen
2). Penelitian ini masih pada skala responden yang relatif kecil, sehingga perlu dilakukan dalam skala yang lebih luas , agar hasil penelitian dapat menjadi generalisasi bagi penyedia makanan online lainnya.
3). Sikap terhadap layanan pembelian makanan online dapat diteliti lebih lanjut dengan menambah variabel lainnya.
REFERENSI
Xxxxxxx, M.N., Xx-Xxxxx, M.M., 2015. An integrated model of factors affecting consumer attitudes towards online shopping. Bus. Process Manag. J. 21 (6), 1353–1376.
Xxxxx, S.A., Xxxxxx, S., Xxxxxx, N., Xxx Xxxxxx, W.K., 2016. Examining shopping mall consumer decision-making styles, satisfaction and purchase intention. Int. Rev. Retail Distrib. Consum. Res. 26 (3), 272–303.
Xxxx, X. X., and Xxxxxxx, P. R. (1999). Structural Equation Modeling analysis with Small Samples Using Partial Least Squares. In Xxxx Xxxxx (Ed.), Statistical Strategies for Small Sample Research, Sage Publications, pp. 307-341.
Xxxx, C. M., Xxxxx, C. C., Xxxxx, X. X., & Xxxx, X. X. (2009). Determinants of customer repurchase intention in online shopping. Online Information Review, 33(4), 761-784.
Xxxxx, X.-X., Xxx, X.-X., Xxxxx, J.-S., 2012. Perceived convenience in an extended
technology acceptance model: mobile technology and English learning for college students. Australas. J. Educ. Technol. 28 (5), 809–826
.Chen, S.-C., b, D.C.Y., Xxxxx, M.I., 2012. Factors influencing the continuance intention to the usage of Web 2.0: an empirical study. Comput. Hum. Behav. 28 (3), 933–941.
Xxxx, X.-X., Xxx, I.-C., Xxx, C.-C., 2010. Website attributes that increase consumer purchase intention: a conjoint analysis. Int. J. Hosp. Manag. 43, 1007–1014.
Xxxx, X.X., Xxxxxxxx, B.L., Xxxxxxx, P.R., 2003. A partial least squares latent variable modeling approach for measuring interaction effects: results from a Xxxxx
Xxxxx, P.R., Xxxxxxxx, X.X., Xxxxxxx, X., 1995. Percentage discounts, initial price, and bargain hunting: a heuristic approach to price search behavior. J. Appl. Psychol. 80 (5), (580- 286).
Xxxxxx, M. T. and Xxxxxx, D. M. (1999). Extending the Technology Acceptance Model with Tasktechnology Fit Constructs. Information & Management, Vol. 36 no.1, pp. 9-21.
Xxxx, Y. H., Xxxx, X. X., & Xxxx, E. T. (2011). Understanding customers' satisfaction and repurchase intentions: An integration of IS success model, trust, and justice. Internet Research, 21(4), 479-503
Xxxxxxx, X. X., & Xxxxx, I. B. (2012). The country of origin effect for Brazilian fresh fruits: A study using Partial Least Squares Procedures. Journal of Management Research, 4(4), 18-38. xxxx://xx.xxx.xxx/00.0000/xxx.x0x0.0000.
Xxxxx, X. X., Xxxxxxxxxx, X., & Xxxxx, A. J.(2006). eWOM: The impact of customer-to- customer online know-how exchange on customer value and loyalty. Journal of Business Research, 449-456.
Xxxx Xx, X., Xxxxxxxx, X., Xxxxxxx, X., & X. Xxxxxxxxxxxx, V. (2014). Partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) An emerging tool in business research. European Business Review, 26(2), 106-121.
Xxxxxxxxx, X. (1996). The relationships of customer satisfaction, customer loyalty and profitability. Journal of Service Industry Management, 7(4), 27-42.
Xxxx Xx, X. X. (2008). The impact of firm reputation and failure severity on customers' responses to service failures. Journal of Services Marketing, 22(5), 385-398.
Hosp. Q.. Xx, X.-L., 2013. The antecedents of customer satisfaction and its link to complaint intentions in online shopping: an integration of justice, technology, and trust. Int. J.Inf. Manag. 33 (1), 166–176.
Xxxxx Xxxxxxxx, Xxx Xx’eni, Xxxxx Xxxxx (2011). Past purchase and intention to purchase in e-commerce (The mediation of social presence and trust): Internet Research Vol. 21 No. 1, 2011pp. 82-96 Emerald Group Publishing Limited
Xxxxxxxxx, X., Xxxxxx, D.W., Xxxxxxxx, N.L., 1999. Information technology adoption across Time: a. MIS Q. 23 (2), 182–213.
Xxxx, X.-X., Xxxx, X.-X., Xxxx, X.-X., 2011. Effects of virtual-experience combinations on consumer-related sense of virtual community. Internet Res. 21 (4), 408–434.
Xxx, X., Xxxxxxxx, S., 2008. Adoption of Virtual Try-on technology for online apparel shopping. J. Interact. Mark. 22 (2), 45–59.
Xxxxx, X.X., 2011. The Current state of online food ordering in the U.S. Restaurant Industry. Cornell Hosp. Rep. 11 (17), 6–18.
Xxxxxxx, A. L., Xxxxin, D. J., Xxxx, M. P., &Xxxxxx, X. (2000). The technology acceptance model and the World Wide Web. Decision Support Systems,269-282.
Xxxxxxx, X., Xxxx, X., XxXxxxxxx, G.H.G., Xxxxxxxx, X., 2005. Internet versus bricksand- mortar retailers: an investigation into intangibility and its consequences. J.Retail. 81 (4), 251–267.
Xxxx, Kwek Xxxxx et al,. 2011. Perceived Risk, Perceived Technology, Online Trust for the Online Purchase Intention in Malaysia. International Journal of Business and Management. ISSN 1833-3850. 6 (6). 167-182. Faculty of Management and Information Technology UCSI University
Xxxxx, X., Xxxx, R., 2001. Quality perception and monetary sacrifice$: a comparative
analysis of discount and fixed prices. J. Prod. Brand Manag. 10 (3), 170–184
Xxxxxx, X., & Xxxxxxxxx, P. P. (2012). Gender differences in hedonic values, utilitarian values and behavioural intentions of young consumers: Insights from Iran. Young Consumers, 13(4), 337-344. xxxx://xx.xxx.xxx/00.0000/00000000000000000
Xxxxxxx et al,(2015) “The Role of Security, Design and Content Factors on Costumer Trust in Mobile Commerce”, Journal of Retailing and Consumer Services. 26, 57-69,
Xxxxx, X., Hogan, X., Xxxx, X., 2010. The Strategy and Tactics of Pricing: a Guide to Profitable Decision Making. Routledge, United Kingdom.
Xxxxxxxxx, D., Xxx, H.C.W., 2013. An application of a fuzzy-based optimisation model for selecting food products based on cost and nutrition. J. Res. Consum. 24, 15–21.
Xxxxxx, C.R., Xxx, K.S., Xxxxxxx-Xxxxxx, P.A., 2010. Contingent consumer decision
making in the wine industry: the role of hedonic orientation. J. Consum. Mark. 27 (4), 324–335.
Xxxxxx, X., Xxxxx, X., & Xxxxxxxx, X. (2010). Understanding consumer intention to use mobile services. Australasian Marketing Journal, 74-80.
Xxxxxxx, X., Xxxxx, X., & Xxxxxxx, X. (2011). Factors affecting camera mobile phone adoption before e-shopping in the Arab world. Technology in Society,271-283.
Xxxxxxx Xxxxxxx. (2002). SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elek. Media Komputindo Sirohi N., Xxxxxxxxxx E.W., Xxxxxxx D.R. (1998). A model of consumer perceptions and store
loyalty intentions for a supermarket retailer. Journal of Retailing, 74(2), 223-245 Xxxxxxxx. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Xxxxxx, X.X., 2008. Mental accounting and consumer choice. Mark. Sci. 27 (1), 15–25.
Xxxxxxx, X., Xxxxxxxx, D., 1981. The framing of decisions and the psychology of xxxxxx.Xxxxxxx 211 (4481), 453–458.
Xxxxxxxxx, X., Xxxxxx, M.G., Xxxxx, X.X., & Xxxxx, F.D. (2003).User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, Vol. 27 No. 3, pp. 425–478