Contract
JADWAL SEMENT | ARA | |
Masa Penawaran Awal | : | 3 Juni - 12 Juni 2015 |
Tanggal Efektif | : | 24 Juni 2015 |
Masa Penawaran Umum | : | 26 dan 29 Juni 2015 |
Tanggal Penjatahan | : | 30 Juni 2015 |
Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik | : | 2 Juli 2015 |
Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia | : | 3 Juli 2015 |
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (selanjutnya dalam Prospektus Ringkas ini disebut ”Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No.B.245-DIR/DIS/04/2015 tanggal 24 April 2015, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No.3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM atau “Undang- Undang Pasar Modal”).
Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI, Perseroan harus mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) atas rencana Perseroan untuk menerbitkan Obligasi sebagaimana diwajibkan dalam Surat Edaran BI No.15/6/DPNP tanggal 8 Maret 2013 tentang Kegiatan Usaha Bank Umum Berdasarkan Modal Inti. Perseroan telah memperoleh surat dari OJK
– Departemen Pengawasan Bank 1 Direktorat Pengawasan Bank 2 No.S-18/PB.312/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Persetujuan Penerbitan Surat Utang Bank Saudara.
Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2015 dengan jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp3.000.000.000.000 (tiga triliun Rupiah) pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.SP-00004/BEI.PG1/04-2015 tanggal 23 April 2015 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi dan Peraturan No.IX.A.2 Tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-122/BL/2009 Tanggal 29 Mei 2009.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.
Seri A | : | Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri A yaitu tanggal 6 Juli 2015. |
Seri B | : | Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan sebesar Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri B secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri B yaitu tanggal 2 Juli 2018. |
Seri C | : | Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan sebesar Rp● (● Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri C secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri C yaitu tanggal 2 Juli 2020. |
Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak, termasuk setiap Pihak Terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi.
PENAWARAN UMUM OBLIGASI INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG- UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURIDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
PENAWARAN UMUM
NAMA OBLIGASI
OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK BRI TAHAP I TAHUN 2015
JENIS OBLIGASI
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening.
HARGA PENAWARAN
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi.
JUMLAH POKOK OBLIGASI, JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO OBLIGASI
Seri A | : | berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri A secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri A yaitu tanggal 6 Juli 2016. |
Seri B | : | berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri B secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri B yaitu tanggal 2 Juli 2018. |
Seri C | : | berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Pokok Obligasi Seri C secara penuh akan dilakukan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Seri C yaitu tanggal 2 Juli 2020. |
Obligasi ini diterbitkan dengan jumlah Pokok Obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp3.000.000.000.000 (tiga triliun Rupiah), yang diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen), dan terbagi dalam 3 (tiga) seri, yaitu:
posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp42.673.665 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penempatan dana pada instrumen keuangan yang dapat menghasilkan pendapatan bunga dalam rangka mengoptimalkan kelebihan dana yang tersedia di Bank dan mengelola likuiditas.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, efek-efek - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.536.785 juta atau setara dengan 3,74% menjadi sebesar Rp42.673.665 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp41.136.880 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penempatan dana pada instrumen keuangan yang dapat menghasilkan pendapatan bunga dalam rangka mengoptimalkan kelebihan dana yang tersedia di Bank dan mengelola likuiditas.
2.1.5 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp24.563.532 juta atau setara dengan 170,11% menjadi sebesar Rp39.003.595 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp14.440.063 juta. Peningkatan tersebut terutama dalam rangka mengoptimalkan kelebihan dana yang tersedia di Bank dan mengelola likuiditas.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp4.889.542 juta atau setara dengan 51,20% menjadi sebesar Rp14.440.063 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp9.550.521 juta. Peningkatan tersebut terutama dalam rangka mengoptimalkan kelebihan dana yang tersedia di Bank dan mengelola likuiditas.
2.1.6 Tagihan derivatif
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Kantor Pusat: Gedung BRI I Jl. Xxxx Xxxxxxxx Xx.00-00 Xxxxxxx 00000 Tel: (000) 000-0000 | Per 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 19 Kantor Wilayah, 1 Kantor Inspeksi Pusat, 18 Kantor Inspeksi Wilayah, 457 Kantor Cabang Dalam Negeri, 1 Kantor Cabang Khusus, 3 Kantor Cabang/Kantor Perwakilan di Luar Negeri, 584 Kantor Cabang Pembantu, 971 Kantor Kas, 5.293 BRI Unit, 3.067 Teras BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. |
Per 31 Desember 2014, tagihan derivatif Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp4.445 juta atau setara dengan 89,24% menjadi sebesar Rp536 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp4.981 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh jatuh tempo Credit Linked Notes (CLN) dengan kategori nilai wajar melalui laporan laba rugi pada tahun 2014 dengan nilai nominal sebesar USD55 juta.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, tagihan derivatif Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp23.869 juta atau setara dengan 82,73% menjadi sebesar Rp4.981 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp28.850 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh perubahan nilai kurs USD yang meningkat signifikan.
2.1.7 Tagihan akseptasi
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, tagihan akseptasi Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp2.846.004 juta atau setara dengan 77,34% menjadi sebesar Rp6.525.688 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp3.679.684 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan transaksi ekspor impor dari nasabah Perseroan.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, tagihan akseptasi Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp1.106.437 juta atau setara dengan 23,12% menjadi sebesar Rp3.679.684 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.786.121 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh tagihan akseptasi yang sudah terbayarkan sebelum 31 Desember 2013 dan penerbitan L/C usance menurun menjadi L/C sight sehingga tidak memunculkan tagihan akseptasi.
2.1.8 Aset tetap – neto
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, aset tetap - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.944.858 juta atau setara dengan 48,96% menjadi sebesar Rp5.917.470 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp3.972.612 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh ekspansi usaha Perseroan antara lain peningkatan jumlah unit kerja dan sarana penunjang serta pengembangan proyek satelit Perseroan.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, aset tetap - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.168.246 juta atau setara dengan 41,66% menjadi sebesar Rp3.972.612 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp2.804.366 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah unit kerja dan sarana penunjang.
2.2 Liabilitas
(dalam jutaan Rupiah) | |||
31 Desember | |||
Uraian | 2014 | 2013 | 2012 |
LIABILITAS | |||
Liabilitas segera | 7.043.772 | 5.065.527 | 4.911.852 |
Simpanan nasabah | 622.321.846 | 504.281.382 | 450.166.383 |
Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya | 8.655.392 | 3.691.220 | 2.778.618 |
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali | 15.456.701 | - | - |
Liabilitas derivatif | 717.523 | 1.565.102 | 152.193 |
Liablitas akseptasi | 6.525.688 | 3.679.684 | 4.786.121 |
Utang pajak | 59.805 | 1.266.018 | 895.695 |
Surat berharga yang diterbitkan | 8.257.990 | 6.023.133 | - |
Pinjaman yang diterima | 24.986.862 | 9.084.913 | 10.888.755 |
Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi | 398 | 223 | 414 |
Liabilitas imbalan kerja | 6.626.772 | 6.858.932 | 5.838.152 |
Liabilitas lain-lain | 3.487.261 | 3.242.346 | 3.920.266 |
Pinjaman subordinasi | 77.582 | 2.097.024 | 2.116.562 |
TOTAL LIABILITAS | 704.217.592 | 546.855.504 | 486.455.011 |
Komposisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
JUMLAH MINIMUM PEMESANAN
Pemesanan Pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya.
JAMINAN
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI
Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi.
PENGGUNAAN DANA
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2015 ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan dengan penyaluran kredit dengan menerapkan prinsip prudential banking dan good corporate governance.
PERNYATAAN LIABILITAS
Tabel-tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya pada tanggal 31 Desember 2014, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Rincian dari liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
KETERANGAN | JUMLAH |
Liabilitas Segera | 7.043.772 |
Simpanan Nasabah | |
Giro | 89.430.267 |
Giro Wadiah | 621.913 |
Tabungan | 232.722.519 |
Tabungan Wadiah | 3.298.659 |
Tabungan Mudharabah | 373.816 |
Deposito Berjangka | 283.457.544 |
Deposito Berjangka Mudharabah | 12.417.128 |
Total Simpanan Nasabah | 622.321.846 |
Simpanan dari Bank lain dan Lembaga Keuangan lainnya | 8.655.392 |
Efek-efek Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali | 15.456.701 |
Liabilitas Derivatif | 717.523 |
Liabilitas Akseptasi | 6.525.688 |
Utang Pajak | 59.805 |
Surat Berharga yang Diterbitkan | 8.257.990 |
Pinjaman yang Diterima | 24.986.862 |
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi | 398 |
Liabilitas Imbalan Kerja | 6.626.772 |
Liabilitas Lain-lain | 3.487.261 |
Pinjaman Subordinasi | 77.582 |
TOTAL LIABILITAS | 704.217.592 |
PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN.
ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan yang diuraikan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tercantum dalam Prospektus Ringkas ini, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxxxxx, Xxxxxxxx & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) (“KAP PSS”), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), yang kesemuanya memiliki opini wajar tanpa pengecualian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP PSS yang juga tercantum dalam Prospektus Ringkas ini. Seluruh data rasio yang disajikan di bawah ini tidak termasuk entitas anak.
1. Analisis Laporan Laba Rugi Komprehensif
Komposisi laporan laba rugi komprehensif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 (diaudit) adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali ditentukan lain )
Uraian | 31 Desember | ||
2014 | 2013 | 2012 | |
Pendapatan bunga - neto | 51.442.410 | 44.106.271 | 36.483.766 |
Pendapatan operasional lainnya | 9.299.140 | 8.348.459 | 8.389.732 |
Beban operasional lainnya | (32.379.673) | (26.327.153) | (22.190.960) |
Laba operasional | 28.361.877 | 26.127.577 | 22.682.538 |
Pendapatan non-operasional – neto | 2.497.196 | 1.782.489 | 1.177.034 |
Laba sebelum beban pajak | 30.859.073 | 27.910.066 | 23.859.572 |
Beban pajak | (6.605.228) | (6.555.736) | (5.172.192) |
Laba tahun berjalan | 24.253.845 | 21.354.330 | 18.687.380 |
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak | 506.154 | (1.437.676) | (26.372) |
Total laba komprehensif tahun berjalan | 24.759.999 | 19.916.654 | 18.661.008 |
Laba tahun berjalan per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah penuh) | 982,67 | 865,22 | 757,26 |
1.1 Total pendapatan bunga, investasi dan syariah
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Dalam periode tahun 2014, Perseroan membukukan pendapatan bunga, investasi dan syariah sebesar Rp75.122.213 juta, meningkat 26,34% dibandingkan dengan periode tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp59.461.084 juta. Pertumbuhan pendapatan bunga, investasi dan syariah tersebut terutama disebabkan oleh jumlah pendapatan bunga kredit pada tahun 2014 yang tumbuh sebesar 26,50% dari tahun 2013 sebesar Rp52.117.514 juta menjadi Rp65.930.652 juta. Kenaikan pendapatan bunga kredit salah satunya disebabkan oleh strategi Perseroan untuk melakukan ekspansi kredit di segmen mikro dari Rp142.266.742 juta pada tahun 2013 menjadi Rp164.054.180 juta pada tahun 2014 dengan komposisi kredit mikro terhadap total kredit meningkat dari 32,7% di Tahun 2013 menjadi 33,1% di Tahun 2014. Strategi tersebut dipilih mengingat segmen kredit mikro memberikan yield yang paling tinggi.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Dalam periode tahun 2013, Perseroan membukukan pendapatan bunga, investasi dan syariah sebesar Rp59.461.084 juta, meningkat 19,86% dibandingkan dengan periode tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp49.610.421 juta. Pertumbuhan pendapatan bunga, investasi dan syariah tersebut, terutama disebabkan oleh jumlah pendapatan bunga kredit pada tahun 2013 yang tumbuh sebesar 22,13% dari tahun 2012 sebesar Rp42.674.031 juta menjadi Rp52.117.514 juta. Kenaikan pendapatan bunga kredit disebabkan oleh strategi Perseroan untuk melakukan ekspansi kredit dari Rp350.758.262 juta pada tahun 2012 menjadi Rp434.316.466 juta pada tahun 2013.
1.2. Total beban bunga, pembiayaan lainnya dan syariah
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Dalam periode tahun 2014, Perseroan membukukan beban bunga, pembiayaan lainnya dan syariah sebesar Rp23.679.803 juta, meningkat 54,22% dibandingkan dengan periode tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp15.354.813 juta. Pertumbuhan beban bunga, investasi dan syariah tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan DPK sebesar 23,41% dari Rp 504.281.382 juta di tahun 2013 menjadi Rp 622.321.846 juta di tahun 2014 untuk menunjang strategi pertumbuhan kredit Perseroan. Disamping itu secara makro terdapat pengetatan likuiditas yang berdampak pada peningkatan biaya dana sektor perbankan.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Dalam periode tahun 2013, Perseroan membukukan beban bunga, pembiayaan lainnya dan syariah sebesar Rp15.354.813 juta, meningkat 16,97% dibandingkan dengan periode tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp13.126.655 juta. Pertumbuhan beban bunga, pembiayaan lainnya dan syariah tersebut, terutama disebabkan oleh peningkatan DPK sebesar 12,02% dari Rp 450.166.383 di tahun 2012 menjadi Rp 504.281.382 juta di tahun 2013 untuk menunjang strategi pertumbuhan kredit Perseroan.
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia
Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan
PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN
OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK BRI DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP12.000.000.000.000 (DUA BELAS TRILIUN RUPIAH)
Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan:
OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK BRI TAHAP I TAHUN 2015
DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR RP3.000.000.000.000 (TIGA TRILIUN RUPIAH)
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri sebagai berikut:
Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 2 Oktober 2015, sedangkan Bunga Obligasi terakhir akan dibayarkan sekaligus dengan jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.
Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditetapkan kemudian.
Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia Penawaran Obligasi ini dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment)
PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI
PENJAMIN EMISI OBLIGASI
[akan ditentukan kemudian]
WALI AMANAT OBLIGASI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Prospektus Ringkas ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 3 Juni 2015
RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN KREDIT. HAL INI DISEBABKAN KARENA SEBAGIAN BESAR AKTIVA PRODUKTIF BANK BRI MERUPAKAN KREDIT YANG DIBERIKAN.
RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.
Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”):
idAAA (Triple A)
Keterangan Tentang Pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus
PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.
PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI YANG BELUM JATUH TEMPO, BAIK SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA, DITUJUKAN SEBAGAI PELU- NASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR. PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI WAJIB DIUMUMKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI.
KETERANGAN TENTANG PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILIHAT PADA BAB XVI PROSPEKTUS
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI MENJADI JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI INI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN DIKEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI.
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS.
OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. DOKUMEN INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.
1.3 Pendapatan Operasional Lainnya
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Selama tahun 2014, pendapatan operasional lainnya mencapai Rp9.299.140 juta, naik sebesar 11,39% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp8.348.459 juta. Kenaikan pendapatan operasional lainnya tersebut disebabkan oleh kenaikan fee based income sebesar 24,89% dari posisi Desember 2013 menjadi Rp6.072.460 juta pada posisi Desember 2014 dimana kenaikan ini sejalan dengan strategi Perseroan dalam mengembangkan bisnis e-banking dengan melakukan ekspansi jaringan kerja e-channel dimana saat ini Perseroan merupakan Bank dengan jaringan ATM terbesar di Indonesia yaitu sebanyak 20.792 ATM.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Selama tahun 2013, pendapatan operasional lainnya mencapai Rp8.348.459 juta, menurun sebesar 0,49% dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp8.389.732 juta. Meskipun terjadi penurunan, namun komponen fee based income sendiri mengalami kenaikan sebesar 23,74%.
1.4 Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan – Neto
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Selama tahun 2014, beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan – neto mencapai Rp5.721.905 juta, naik sebesar 44,94% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp3.947.875 juta. Kenaikan beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan – neto tersebut disebabkan oleh jumlah kredit dan pembiayaan syariah pada tahun 2014 yang tumbuh sebesar 13,91% dari tahun 2013 sebesar Rp448.344.856 juta menjadi Rp510.696.841 juta dan kenaikan NPL dari 1,55% pada tahun 2013 menjadi 1,69% pada tahun 2014.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Selama tahun 2013, beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan – neto mencapai Rp3.947.875 juta, naik sebesar 47,96% dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp2.668.177 juta. Kenaikan beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan – neto tersebut disebabkan oleh jumlah kredit dan pembiayaan syariah pada tahun 2013 yang tumbuh sebesar 23,85% dari tahun 2012 sebesar Rp362.006.543 juta menjadi Rp448.344.856 juta.
1.5 Beban operasional lainnya
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Selama tahun 2014, beban operasional lainnya mencapai Rp32.379.673 juta, naik sebesar 22,99% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp26.327.153 juta. Kenaikan beban operasional lainnya tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya tenaga kerja sebesar 15,37% yang terutama disebabkan oleh peningkatan status pegawai outsourcing menjadi pegawai kontrak dan kenaikan biaya umum dan administrasi sebesar 22,15%.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Selama tahun 2013, beban operasional lainnya mencapai Rp26.327.153 juta, naik sebesar 18,64% dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp22.190.960 juta. Penurunan beban operasional lainnya tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya tenaga kerja sebesar 27,34% yang terutama disebabkan oleh peningkatan status pegawai outsourcing menjadi pegawai kontrak dan kenaikan biaya umum dan administrasi sebesar 18,53%.
1.6 Laba operasional
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Pada periode tahun 2014, laba operasional sebesar Rp28.361.877 juta, meningkat sebesar 8,55% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp26.127.577 juta. Peningkatan laba operasional tersebut terutama karena kenaikan jumlah pendapatan bunga kredit dan fee based income.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Pada periode tahun 2013, laba operasional mencapai Rp26.127.577 juta, meningkat sebesar 15,19% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp22.682.538 juta. Peningkatan laba operasional tersebut terutama karena kenaikan jumlah pendapatan bunga kredit dan fee based income.
1.7 Pendapatan non-operasional – neto
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Pada periode tahun 2014, pendapatan non operasional - neto sebesar Rp2.497.196 juta, meningkat sebesar 40,10% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp1.782.489 juta. Peningkatan pendapatan non operasional - neto tersebut terutama karena peningkatan pendapatan klaim asuransi.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Pada periode tahun 2013, pendapatan non operasional - neto mencapai Rp1.782.489 juta, meningkat sebesar 51,44% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp1.177.034 juta. Peningkatan pendapatan non operasional - neto tersebut terutama karena peningkatan pendapatan klaim asuransi.
1.8 Laba sebelum beban pajak
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Pada periode tahun 2014, laba sebelum beban pajak sebesar Rp30.859.073 juta, meningkat sebesar 10,57% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp27.910.066 juta. Peningkatan laba sebelum beban pajak tersebut terutama karena karena kenaikan jumlah pendapatan bunga kredit, fee based income dan pendapatan non operasional yang didominasi oleh pendapatan klaim asuransi.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Pada periode tahun 2013, laba sebelum beban pajak mencapai Rp27.910.066 juta, meningkat sebesar 16,98% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp23.859.572 juta. Peningkatan laba sebelum beban pajak tersebut terutama karena kenaikan jumlah pendapatan bunga kredit, fee based income dan pendapatan non operasional yang didominasi oleh pendapatan klaim asuransi.
1.9 Beban pajak
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Pada periode tahun 2014, beban pajak sebesar Rp6.605.228 juta, meningkat sebesar 0,75% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp6.555.736 juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Pada periode tahun 2013, beban pajak mencapai Rp6.555.736 juta, meningkat sebesar 26,75% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp5.172.192 juta.
1.10 Total laba komprehensif tahun berjalan
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Pada periode tahun 2014, total laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp24.759.999 juta, meningkat sebesar 24,32% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp19.916.654
juta. Peningkatan tersebut terutama karena kenaikan pendapatan bunga kredit, fee based income dan pendapatan non operasional lainnya yang didominasi oleh pendapatan klaim asuransi serta pendapatan komprehensif lainnya
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Pada periode tahun 2013, total laba komprehensif tahun berjalan mencapai Rp19.916.654 juta, meningkat sebesar 6,73% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp18.661.008 juta. Peningkatan tersebut terutama karena kenaikan pendapatan bunga kredit, fee based income dan pendapatan non operasional lainnya yang didominasi oleh pendapatan klaim asuransi serta pendapatan komprehensif lainnya.
2. Analisis Laporan Posisi Keuangan
2.1 Aset
Komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 (diaudit) adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah) | |||
Uraian | 31 Desember | ||
2014 | 2013 | 2012 | |
Kas | 22.469.167 | 19.171.778 | 13.895.464 |
Giro pada Bank Indonesia | 51.184.429 | 40.718.495 | 42.524.126 |
Giro pada bank lain – neto | 10.580.440 | 9.435.120 | 4.841.975 |
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain | 62.035.442 | 36.306.883 | 66.242.928 |
Efek-efek – neto | 84.168.460 | 42.673.665 | 41.136.880 |
Tagihan wesel ekspor | 10.527.985 | 8.926.072 | 5.934.772 |
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah | 4.303.596 | 4.511.419 | 4.315.616 |
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali | 39.003.595 | 14.440.063 | 9.550.521 |
Tagihan derivatif | 536 | 4.981 | 28.850 |
Kredit yang diberikan – neto | 479.211.143 | 419.144.730 | 336.081.042 |
Piutang dan pembiayaan syariah – neto | 15.322.903 | 13.782.030 | 11.010.636 |
Tagihan akseptasi – neto | 6.525.688 | 3.679.684 | 4.786.121 |
Penyertaan saham – neto | 251.573 | 222.851 | 196.742 |
Aset tetap: | |||
Biaya perolehan | 11.583.301 | 8.817.641 | 7.218.807 |
Akumulasi penyusutan | (5.665.831) | (4.845.029) | (4.414.441) |
Nilai buku - neto | 5.917.470 | 3.972.612 | 2.804.366 |
Aset pajak tangguhan - neto | 1.659.705 | 2.188.506 | 2.024.911 |
Aset lain-lain - neto | 8.792.889 | 7.004.037 | 5.961.840 |
Total Aset | 801.955.021 | 626.182.926 | 551.336.790 |
2.1.1 Total Aset
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, total aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp175.772.095 juta atau setara dengan 28,1% menjadi sebesar Rp801.955.021 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp626.182.926 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penyaluran kredit dimana nilai kredit yang diberikan – neto per tanggal 31 Desember 2014 mencapai Rp479.211.143 juta. Komposisi pemberian kredit didominasi oleh segmen ritel yang sebesar Rp199.828.590 juta dan segmen mikro yang sebesar Rp164.054.180 juta.
Dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi global dan domestik serta kondisi likuiditas Rupiah yang belum pulih seutuhnya, Perseroan masih mempertahankan fokus pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), terutama produk Tabungan dan Giro. Selain melalui penghimpunan DPK, Perseroan terus mengupayakan strategi funding mix dengan melakukan diversifikasi sumber dana, terutama untuk memperkaya pendanaan jangka panjang.
Strategi tersebut berdampak pada tingginya pertumbuhan DPK Perseroan sehingga dapat mengalokasikan dana yang ada ke aset produktif. Alokasi dana tersebut berpengaruh kepada peningkatan aset hingga 28%.
Pos aset yang mengalami peningkatan signifikan adalah:
- Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (70,86%)
- Efek-efek (97,24%)
- Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (170,11%)
- Kredit yang diberikan (14,33%)
Peningkatan aset yang meningkat 28% sebagaimana yang dijabarkan sebelumnya berpengaruh kepada kinerja perusahaan khususnya laba tahun berjalan Perseroan yang meningkat dari Rp21,35 triliun menjadi Rp24,25 triliun (13,58%).
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, aset Perseroan per 31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp74.846.136 juta atau setara dengan 13,58% menjadi sebesar Rp626.182.926 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp551.336.790 juta. Peningkatan asset tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan penyaluran nilai kredit yang diberikan
- neto, yaitu sebesar Rp419.144.730 juta, tumbuh sebesar 23,85% dari angka Rp336.081.042 juta di tahun sebelumnya.Komposisi pemberian kredit didominasi oleh kredit mikro, ritel dan menengah yang dominan yaitu mencapai 72,29% dari total portofolio kredit.
2.1.2 Kredit yang diberikan
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, kredit yang diberikan Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp60.066.413 juta atau setara dengan 14,33% menjadi sebesar Rp479.211.143 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp419.144.730 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh Perseroan berhasil meningkatkan penyaluran kredit dengan jumlah pertumbuhan yang sesuai dengan kondisi usaha dan industri perbankan. Dengan fokus bisnis pada segmen Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM), Perseroan memiliki proporsi kredit kepada MKM yang dominan yaitu mencapai 73,50% dari total portofolio kredit, yang meliputi kredit mikro, ritel, dan menengah. Sementara sisanya sebesar 26,50% disalurkan pada sektor korporasi yang meliputi perusahaan BUMN maupun non BUMN.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, kredit yang diberikan Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp83.063.688 juta atau setara dengan 24,72% menjadi sebesar Rp419.144.730 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp336.081.042 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena Perseroan memiliki fokus bisnis pada segmen Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM), dimana Perseroan memiliki proporsi kredit mikro, ritel, dan menengah yang dominan yaitu mencapai 74,63% dari total portofolio kredit. Sisanya sebesar 25,37% disalurkan pada sektor korporasi yang meliputi perusahaan BUMN maupun non BUMN.
2.1.3 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp25.728.559 juta atau setara dengan 70,86% menjadi sebesar Rp62.035.442 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp36.306.883 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya penempatan pada BI sebesar Rp19.561.306 juta.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp29.936.045 juta atau setara dengan 45,19% menjadi sebesar Rp36.306.883 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp66.242.928 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh berkurangnya penempatan pada BI berupa term deposit.
2.1.4 Efek-efek – neto
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, efek-efek - neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp41.494.795 juta atau setara dengan 97,24% menjadi sebesar Rp84.168.460 juta bila dibandingkan dengan
2.2.1 Total liabilitas
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, total liabilitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp157.362.088 juta atau setara dengan 28,78% menjadi sebesar Rp704.217.592 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp546.855.504 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga.
PT Bahana Securities (Terafiliasi) | PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) | PT Indo Premier Securities | PT Standard Chartered Securities Indonesia |
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, total liabilitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp60.400.493 juta atau setara dengan 12,42% menjadi sebesar Rp546.855.504 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp486.455.011 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga.
2.2.2 Dana pihak ketiga
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, dana pihak ketiga Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp118.040.464 juta atau setara dengan 23,41% menjadi sebesar Rp622.321.846 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp504.281.382 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga tersebut dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito termasuk produk syariah seperti Giro Wadiah, Tabungan Wadiah, Tabungan Mudharabah, dan Deposito Berjangka Mudharabah. Tabungan mencapai Rp236.394.994 juta di tahun 2014 atau naik 10,99% dari tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp212.996.625 juta. Komposisi tabungan terhadap total Dana Pihak Ketiga berada di kisaran 37,99%. Sedangkan giro mencapai Rp90.052.180 juta atau naik 13,51% dari tahun 2013. Dengan pencapaian tersebut maka komposisi dana murah terhadap total dana pihak ketiga sebesar 52,46%. Peningkatan pos tabungan di atas menunjukkan keberhasilan sejumlah program promosi tabungan dan semakin beragam serta berkembangnya fitur-fitur produk tabungan yang menarik minat masyarakat untuk menabung di Perseroan.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, dana pihak ketiga Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp54.114.999 juta atau setara dengan 12,02% menjadi sebesar Rp504.281.382 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp450.166.383 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh Perseroan berhasil mempertahankan komposisi dana murah (Giro dan Tabungan) dan dana mahal pada kisaran 57,97% dan 42,03%. Per Desember 2013 pos tabungan mencapai Rp212.996.625 juta atau naik 15,31% dari tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp184.717.349 juta. Komposisi tabungan terhadap total Dana Pihak Ketiga berada di kisaran 42,24%. Peningkatan komposisi tabungan ini menunjukkan keberhasilan sejumlah program promosi tabungan dan semakin beragam serta berkembangnya fitur-fitur produk tabungan yang menarik minat masyarakat untuk menabung di Perseroan.
2.2.3 Liabilitas segera
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, liabilitas segera Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.978.245 juta atau setara dengan 39,05% menjadi sebesar Rp7.043.772 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp5.065.527 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan dari pos titipan penyaluran dana siswa yang mencapai angka Rp1.828.599 juta pada Desember 2014, dimana pada periode sebelumnya belum ada saldo pos titipan penyaluran dana siswa tersebut. Liabilitas segera merupakan liabilitas Perseroan kepada pihak lain yang harus segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa transaksi yang masuk ke dalam pos ini adalah titipan penyaluran dana siswa, titipan advance payment, titipan ATM & kartu kredit, titipan setoran pajak, titipan asuransi, titipan pinjaman kelolaan, titipan setoran kliring, titipan pengiriman uang, dan lain-lain.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, liabilitas segera Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp153.675 juta atau setara dengan 3,13% menjadi sebesar Rp5.065.527 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.911.852 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas Perseroan kepada pihak lain yang harus segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa transaksi yang masuk ke dalam pos ini adalah titipan advance payment, titipan setoran pajak, titipan asuransi, titipan kartu kredit, titipan pinjaman kelolaan, titipan setoran kliring, titipan pengiriman uang, wesel dan cek perjalanan Perseroan, dan lain-lain. Kenaikan terbesar berasal dari pos titipan advance payment yang mencapai angka sebesar Rp1.404.011 juta pada Desember 2013 dibandingkan dengan nilai per Desember 2012 yang sebesar Rp918.897 juta.
2.2.4 Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp4.964.172 juta atau setara dengan 134,49% menjadi sebesar Rp8.655.392 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp3.691.220 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh simpanan dari bank lain dan lembaga lainnya terdiri dari giro, tabungan, deposito berjangka, interbank call money maupun deposit on call. Pos ini digunakan untuk transaksi antar bank dalam rangka operasional dan manajemen likuiditas.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp912.602 juta atau setara dengan 32,84% menjadi sebesar Rp3.691.220 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp2.778.618 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan simpanan dari bank lain dan lembaga lainnya terdiri dari giro, tabungan, deposito, interbank call money maupun deposit on call. Pos ini digunakan untuk transaksi antar bank dalam rangka operasional dan manajemen likuiditas.
2.2.5 Liabilitas derivatif
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, liabilitas derivatif Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp847.579 juta atau setara dengan 54,15% menjadi sebesar Rp717.523 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.565.102 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh jatuh tempo Credit Linked Notes (CLN) dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo pada tahun 2014 dengan nilai nominal sebesar USD235 juta.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, liabilitas derivatif Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp1.412.909 juta atau setara dengan 928,37% menjadi sebesar Rp1.565.102 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp152.193 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh perubahan nilai kurs USD yang meningkat signifikan.
2.2.6 Liabilitas akseptasi
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, liabilitas akseptasi Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp2.846.004 juta atau setara dengan 77,34% menjadi sebesar Rp6.525.688 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp3.679.684 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan transaksi ekspor impor dari nasabah Perseroan.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, liabilitas akseptasi Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp1.106.437 juta atau setara dengan 23,12% menjadi sebesar Rp3.679.684 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.786.121 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh tagihan akseptasi yang sudah terbayarkan sebelum 31 Desember 2013 dan penerbitan L/C usance menurun menjadi L/C sight sehingga tidak memunculkan tagihan akseptasi.
2.2.7 Utang pajak
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, utang pajak Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp1.206.213 juta atau setara dengan 95,28% menjadi sebesar Rp59.805 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.266.018 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran angsuran pajak penghasilan selama tahun 2014.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, utang pajak Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp370.323 juta atau setara dengan 41,34% menjadi sebesar Rp1.266.018 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp895.695 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan laba Perseroan.
2.2.8 Surat berharga yang diterbitkan
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, surat berharga yang diterbitkan Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp2.234.857 juta atau setara dengan 37,10% menjadi sebesar Rp8.257.990 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp6.023.133 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penerbitan Medium Term Notes (MTN) dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) oleh Perseroan.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, posisi surat berharga yang diterbitkan Perseroan sebesar Rp6.023.133 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp0 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penerbitan global bonds oleh Perseroan pada tahun 2013.
2.2.9 Pinjaman yang diterima
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, pinjaman yang diterima Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp15.901.949 juta atau setara dengan 175,04% menjadi sebesar Rp24.986.862 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp9.084.913 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pada tanggal 12 September 2014 Perseroan mendapat fasilitas sindikasi berupa Club Deal dengan jumlah pinjaman sebesar USD370.000.000. Selain itu, terdapat peningkatan pinjaman lainnya dalam mata uang asing di akhir tahun 2014, di antaranya pinjaman dari Wells Fargo Bank, N.A.; Standard Chartered Bank; Commerzbank, A.G.; OCBC Bank; Bank of Montreal; ANZ Banking Group, Ltd.; Citibank, N.A.; CTBC Bank; dan Bank of America N.A. Dana yang diperoleh dari pinjaman yang diterima tersebut antara lain antara lain digunakan untuk membiayai kegiatan umum Perseroan dan kebutuhan trade finance.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, pinjaman yang diterima Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp1.803.842 juta atau setara dengan 16,57% menjadi sebesar Rp9.084.913 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp10.888.755 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh jatuh temponya pinjaman bilateral dalam mata uang asing sebesar USD200 juta. Pinjaman yang diterima antara lain digunakan untuk membiayai kegiatan umum Perseroan dan kebutuhan trade finance. Pos ini terdiri atas pinjaman dari Bank Indonesia (pinjaman likuiditas dan pinjaman untuk investasi aset tetap), pinjaman dari entitas dan Lembaga Pemerintah, pinjaman bilateral, dan pinjaman lainnya.
2.2.10 Pinjaman subordinasi
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Per 31 Desember 2014, pinjaman subordinasi Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp2.019.442 juta atau setara dengan 96,30% menjadi sebesar Rp77.582 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp2.097.024 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh telah jatuh temponya Obligasi Subordinasi II pada tahun 2014 sebesar Rp2.000.000 juta. Selain itu juga terjadi penurunan outstanding untuk pinjaman two-step loan dari Rp98.972 juta di akhir tahun 2013 menjadi Rp77.582 juta di akhir tahun 2014.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013, pinjaman subordinasi Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp19.538 juta atau setara dengan 0,92% menjadi sebesar Rp2.097.024 juta bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp2.116.562 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh amortisasi bunga Obligasi Subordinasi II.
2.3 Ekuitas
Komposisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian | 31 Desember | ||
2014 | 2013 | 2012 | |
EKUITAS | |||
Modal saham | 6.167.291 | 6.167.291 | 6.167.291 |
Tambahan modal disetor / agio saham | 2.773.858 | 2.773.858 | 2.773.858 |
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing | 56.468 | 82.083 | 44.912 |
(Kerugian) Keuntungan yang belum direalisasikan atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan | (198.888) | (727.644) | 740.459 |
Saldo laba: | |||
- Telah ditentukan penggunaannya | 15.449.160 | 11.005.528 | 8.412.595 |
- Belum ditentukan penggunaannya | 73.312.528 | 59.862.555 | 46.667.643 |
Total saldo laba | 88.761.688 | 70.868.083 | 55.080.238 |
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk | 97.560.417 | 79.163.671 | 64.806.758 |
Kepentingan non-pengendali | 177.012 | 163.751 | 75.021 |
TOTAL EKUITAS | 97.737.429 | 79.327.422 | 64.881.779 |
Posisi tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2013
Pada posisi per 31 Desember 2014, Perseroan mencatat total ekuitas sebesar Rp97.737.429 juta atau meningkat sebesar 23,21% jika dibandingkan pada 31 Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp79.327.422 juta. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya peningkatan yang signifikan dari saldo laba sebesar 25,25% dari Rp70.868.083 juta di tahun 2013 menjadi Rp88.761.688 juta di tahun 2014. Peningkatan saldo laba tersebut berasal dari laba bersih periode berjalan yang meningkat 13,58% menjadi sebesar Rp24.253.845 juta. Selain itu, peningkatan saldo laba ini juga dipengaruhi oleh proporsi pembagian dividen untuk laba bersih tahun buku 2013 yang berada pada level 30,00%. Sehingga dividen per saham untuk laba bersih tahun buku 2012 dan 2013 adalah Rp225,23 per lembar saham dan Rp257,33 per lembar saham.
Posisi tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2012
Pada 31 Desember 2013, Perseroan mencatat total ekuitas sebesar Rp79.327.422 juta atau meningkat sebesar 22,26% jika dibandingkan pada 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar Rp64.881.779 juta. Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan yang signifikan dari saldo laba sebesar 28,66% dari Rp55.080.238 juta di tahun 2012 menjadi Rp70.868.083 juta di tahun 2013. Peningkatan saldo laba tersebut berasal dari laba bersih periode berjalan yang meningkat 14,27% menjadi sebesar Rp21.354.330 juta. Selain itu, peningkatan saldo laba ini juga dipengaruhi oleh kenaikan proporsi pembagian dividen untuk laba bersih tahun buku 2012 yang berada pada level 30,00%, sedangkan di tahun buku 2011 adalah sebesar 20,00%. Sehingga dividen per saham untuk laba bersih tahun buku 2011 dan 2012 adalah Rp122,28 per lembar saham dan Rp225,23 per lembar saham.
3. Analisis Arus Kas
(dalam jutaan rupiah) | |||
Uraian | 31 Desember | ||
2014 | 2013 | 2012 | |
Xxx Xxxx yang Diperoleh dari Kegiatan Operasi | 84.930.076 | 4.399.086 | 4.490.744 |
Xxx Xxxx yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi | (49.213.146) | (9.144.971) | (8.651.543) |
Xxx Xxxx yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Kegiatan Pendanaan | 24.960.741 | (2.579.081) | (5.951.467) |
Kenaikan (Penurunan) neto kas dan setara kas | 60.677.671 | (7.324.966) | (10.112.266) |
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing | 2.775 | 4.369 | 10.530 |
Kas dan setara kas awal tahun | 112.050.809 | 119.371.406 | 129.473.142 |
Kas dan setara kas akhir tahun | 172.731.255 | 112.050.809 | 119.371.406 |
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Total arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi di tahun 2014 adalah sebesar Rp84.930.076 juta,meningkat sebesar 1.830,63% atau sebesar Rp80.530.990 juta jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp4.399.086 juta. Peningkatan arus kas neto dari kegiatan operasi di tahun 2014 berasal dari kenaikan penerimaan bunga, hasil investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah sebesar 26,56% atau meningkat sebesar Rp15.761.885 juta dibanding tahun sebelumnya.Selain itu peningkatan diperoleh dari perubahan dalam asset dan liabilitas operasi yang meningkat 303,54% atau sebesar Rp78.289.175 juta dari tahun 2013, kenaikan tersebut sebagian besar berasal dari kenaikan Dana Pihak Ketiga sebesar 118,13% atau sebesar Rp63.925.465 juta.
Arus Kas untuk Kegiatan Investasi
Di tahun 2014, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi adalah sebesar Rp49.213.146 juta, meningkat sebesar 438,14% atau sebesar Rp40.068.175 juta jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp9.144.971 juta, terutama berasal dari kenaikan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp24.563.532 juta, kenaikan efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp21.598.976 juta, dan perolehan aset tetap sebesar Rp3.064.718 juta.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan pendanaan di tahun 2014 adalah sebesar Rp24.960.741 juta meningkat sebesar Rp27.539.822 juta jika dibandingkan dengan tahun 2013 dimana arus kas yang digunakan untuk kegiatan pendanaan sebesar Rp2.579.081 juta. Arus kas masuk pada tahun 2014 tersebut berasal dari penerimaan pinjaman yang diterima sebesar Rp15.767.824 juta, kenaikan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Rp15.456.092 juta, dan penerimaan atas surat berharga yang diterbitkan sebesar Rp2.106.529 juta. Arus kas masuk tersebut diimbangi oleh arus kas keluar yang berasal dari pembagian laba untuk dividen dan pembayaran pinjaman subordinasi masing-masing sebesar Rp6.350.262 juta dan Rp2.019.442 juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Di tahun 2013, total arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi adalah sebesar Rp4.399.086 juta menurun sebesar 2,04% atau sebesar Rp91.658 juta jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp4.490.744 juta . Peningkatan arus kas neto dari kegiatan operasi di tahun 2013 berasal dari kenaikan penerimaan bunga, hasil investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah sebesar 19,11% atau meningkat sebesar Rp9.520.257 juta dibanding tahun sebelumnya. Selain itu peningkatan diperoleh dari perubahan dalam asset dan liabilitas operasi yang meningkat 42,67% atau sebesar Rp7.713.923 juta dari tahun 2012, kenaikan tersebut sebagian besar berasal dari penurunan Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank lain sebesar Rp14.164.442 juta yang diantaranya digunakan untuk penyaluran kredit.
Arus Kas untuk Kegiatan Investasi
Sementara arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi di tahun 2013 adalah sebesar Rp9.144.971 juta meningkat sebesar Rp493.428 juta jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp8.651.543 juta, terutama berasal dari kenaikan efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp2.416.019 juta.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Pada tahun 2013, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan adalah sebesar Rp2.579.081 juta menurun sebesar Rp3.372.386 juta jika dibandingkan dengan arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan tahun 2012. Arus kas keluar untuk kegiatan pendanaan pada tahun 2013 berasal dari pembayaran pinjaman yang diterima sebesar Rp1.803.842 juta dan pembagian laba untuk dividen sebesar Rp5.556.285 juta. Arus kas keluar tersebut diimbangi oleh arus kas masuk yang berasal dari penerimaan atas surat berharga yang diterbitkan sebesar Rp4.800.584 juta.
4. Manajemen Risiko
Perseroan menerapkan kerangka pengelolaan risiko secara terpadu (enterprise-wide risk management) untuk mengendalikan delapan jenis risiko yang menyertai kegiatan usaha. Kerangka tersebut meliputi penerapan empat pilar pengelolaan risiko. Penerapan keempat pilar tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko. Untuk itu Dewan Komisaris dan Direksi harus memahami risiko yang dihadapi Perseroan dan memegang peranan penting dalam mendukung dan mengawasi keberhasilan penerapannya di seluruh unit kerja.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Kebijakan Umum Manajemen Risiko BRI (KUMR BRI) menjelaskan tentang dasar-dasar kebijakan manajemen risiko Perseroan dan merupakan ketentuan tertinggi bidang manajemen risiko di Perseroan. KUMR BRI menjadi acuan kebijakan, prosedur, dan pedoman di bidang manajemen risiko sesuai ketentuan yang berlaku.
KUMR diterjemahkan secara terperinci dan dituangkan dalam Pedoman Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko (P3MR) yang berisi berbagai tahapan dalam proses manajemen risiko, antara lain: identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko, dan pengendalian risiko. P3MR BRI terdiri atas Pedoman Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko Kredit (P3MRK), Pedoman Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko Operasional (P3MRO), Pedoman Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko Pasar (P3MRP), dan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Enterprise Risk Management (P3ERM).
3. Proses manajemen risiko dan system informasi manajemen risiko Proses manajemen risiko, terdiri dari :
a. Identifikasi
Identifikasi dilakukan dengan menganalisis seluruh jenis dan karakteristik risiko yang teradapat pada setiap kegiatan usaha Perseroan yang juga meliputi produk dan jasa- jasa lainnya. Proses identifikasi risiko akan sangat menentukan cakupan dan skala tahapan pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko.
b. Pengukuran
Sistem pengukuran risiko digunakan untuk mengukur eksposur risiko Perseroan sebagai acuan untuk melakukan pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala baik untuk produk dan portofolio maupun seluruh aktivitas bisnis Perseroan. Pendekatan dan metodologi pengukuran dapat bersifat kuantitatif, kualitatif, atau merupakan kombinasi keduanya.
c. Pemantauan
Aktivitas pemantauan risiko dilakukan dengan cara mengevaluasi eksposur risiko yang terdapat dalam seluruh portofolio produk dan kegiatan usaha Perseroan serta efektivitas proses manajemen risiko.
d. Pengendalian
Pengendalian risiko dilakukan antara lain dengan memberikan tindak lanjut atas risiko yang bersifat moderate dan high yang melebihi limit, peningkatan kontrol (pengawasan melekat), penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian, dan audit internal secara periodik. Di samping itu juga dilakukan analisis terhadap Produk dan/atau Aktivitas Baru (PAB).
RISIKO USAHA
A. RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan. Beberapa risiko yang mempengaruhi usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Risiko Kredit
2. Risiko Likuiditas
3. Risiko Operasional
4. Risiko Reputasi
5. Risiko Pasar
6. Risiko Hukum
7. Risiko Stratejik
8. Risiko Kepatuhan
B. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI
Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah:
1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang;
2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.
C. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN BANK SECARA UMUM
Industri bank di Indonesia tumbuh secara kompetitif dan strategi pertumbuhan Perseroan akan bergantung pada kemampuannya untuk bersaing secara efektif.
Selain dengan bank lainnya, Perseroan juga harus menghadapi kompetisi dengan perusahaan jasa finansial lainnya, seperti misalnya perusahaan pembiayaan (multifinance), perusahaan sekuritas yang menawarkan reksadana dan instrumen pasar modal, seperti obligasi dan saham yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 20 Mei 2015 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxxxxx, Xxxxxxxx & Xxxxx dengan pendapat opini wajar tanpa pengecualian.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
RIWAYAT SINGKAT
Perseroan didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxxxxx dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofdeen atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Bank ini berdiri pada tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran Bank BRI.
Sejak disahkan berdasarkan Undang-undang No.21 Tahun 1968 tanggal 18 Desember 1968, maka berdasarkan Pasal 45 Undang-undang No.14 tahun 1967 tanggal 30 Desember 1967 tentang
Perbankan jo. Pasal 55 Undang-undang No.7 Tahun 1992 tanggal 25 Maret 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usahanya di bidang perbankan.
Berdasarkan Undang-undang Perbankan No.7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.21 Tahun 1992 status Perseroan berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan 100% sahamnya masih dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Perubahan nama Perseroan menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) tersebut dituangkan dalam Akta Pendirian No.133 tanggal 31 Juli 1992, dibuat dihadapan Xxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Menteri Kehakiman) berdasarkan Surat Keputusan No.C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, dan telah didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No.2155/1992 pada tanggal 15 Agustus 1992, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.73 tanggal 11 September 1992, Tambahan No.3A.
Akta pendirian yang di dalamnya memuat anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Emiten Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No.51 tanggal 26 Mei 2008 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-48353.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan No.23079.
Setelah Akta No.51 tanggal 26 Mei 2008 tersebut, anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir sehubungan dengan struktur permodalan Perseroan dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No.38 tanggal 24 November 2010 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.10-33481 tanggal 29 Desember 2010.
Selanjutnya, anggaran dasar Perseroan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.8 tanggal 10 Juli 2014 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No.AHU-04154.40.21.2014 tanggal 11 Juli 2014 dan Akta No.1 tanggal 1 April 2015 dibuat dihadapan Xxxxxxx Xxxxx, S.H., yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.00-0000000 tanggal 8 April 2015.
KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
Nilai Nominal Rp250 per saham | |||
Keterangan | Jumlah Lembar Saham | Jumlah Nilai Saham (Rp) | (%) |
Modal Dasar | |||
- Saham Seri A Dwiwarna | 1 | 250 | 0,00 |
- Saham Biasa Atas Nama Seri B | 00.000.000.000 | 00.000.000.000.000 | 100,00 |
Jumlah Modal Dasar | 60.000.000.000 | 15.000.000.000.000 | 100,00 |
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | |||
Negara Republik Indonesia | |||
- Saham Seri A Dwiwarna | 1 | 250 | 0,00 |
- Saham Biasa Atas Nama Seri B | 00.000.000.000 | 0.000.000.000.000 | 56,75 |
Masyarakat | |||
- Saham Biasa Atas Nama Seri B (masing-masing dibawah 5%) | 00.000.000.000 | 0.000.000.000.000 | 43,25 |
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | 00.000.000.000 | 0.000.000.000.000 | 100,00 |
Saham dalam Portepel | 00.000.000.000 | 0.000.000.000.000 |
Sampai dengan tanggal Prospektus Ringkas ini diterbitkan, tidak ada perubahan pada struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan.
KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 3 (tiga) Entitas Anak yang dimiliki secara langsung dengan kepemilikan di atas 50% dan dikonsolidasikan dalam laporan keuangan dan 1 (satu) Entitas Asosiasi dimana Perseroan memiliki penyertaan saham. Perusahaan tersebut adalah:
Entitas Anak
No. | Entitas Anak | Jenis Usaha | Persentase Kepemilikan | Tahun Penyertaan | Status Operasional |
1 | PT Bank BRISyariah | Bank Umum Syariah | 99,99% | 2007 | Beroperasi |
2 | PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk | Bank Umum Swasta Nasional | 80,43% | 2011 | Beroperasi |
3 | BRI Remittance Co. Ltd | Perusahaan Remittance | 100% | 2011 | Beroperasi |
Entitas Asosiasi
No. | Entitas Asosiasi | Jenis Usaha | Persentase Kepemilikan | Tahun Penyertaan | Status Operasional |
1 | PT BTMU – BRI Finance | Pembiayaan | 45,00 | 1983 | Beroperasi |
Susunan Pengurusan dan Pengawasan Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Xxxxxxx Xxxxxxxx Xxxxx Komisaris Utama : Xxxxx Xxxxxxxx* Komisaris Independen : X. Xxxx Xxxxxxx* Komisaris Independen : Xxxxx Xxxx Xxxxxxxxx Independen : Xxxxxxxx Xxxxx Komisaris Independen : X. Xxxxx Xxxxx* Komisaris : Xxxxxxxxxx Xxxxx Xxxx
Komisaris : Xxxxxx X. Xxxxxxxxx*
Komisaris : Gatot M. Xxxxxxx**
Direksi
Direktur Utama : Xxxxxx Xxxx Xxxxx Direktur Utama : Xxxxxxx
Xxxxxxxx : Xxxxxx Xxxxxxxxxxx
Direktur : Xxxxx Xxxxxxxxxxxx
Direktur : X. Xxxx Xxxxxxxx
Direktur : Xxxxx Xxxx
Xxxxxxxx : Xxxx Xxxxxxxxxxx*
Direktur : Xxxxxxxx Xxxxxx*
Direktur : Xxxxxxxx Xxxxxxxxxx*
Direktur : Haru Koesmahargyo*
Direktur : Xxxxxxxx Xxxxx*
* efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
** Pada tanggal Prospektus ringkas ini diterbitkan, Gatot M. Xxxxxxx telah mengundurkan diri sebagai Komisaris Perseroan sebagaimana dimuat dalam surat tertanggal 15 April 2015 yang ditujukan kepada Komisaris Utama Perseroan dan Perseroan wajib untuk melaksanakan proses pengunduran diri yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Peraturan POJK No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
1. Umum
Perseroan merupakan bank komersial terbesar di Indonesia yang konsisten memberikan pelayanan kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan hingga saat ini Perseroan tetap mampu menjaga komitmen tersebut di tengah kompetisi industri perbankan Indonesia. Dengan dukungan pengalaman dan kemampuan yang matang dalam memberikan layanan perbankan, terutama pada segmen UMKM, Perseroan mampu mencatat prestasi selama 10 tahun berturut- turut sebagai bank dengan laba terbesar. BRI terus berupaya menyelaraskan pengembangan bisnisnya dengan perkembangan demografi masyarakat dengan senantiasa mengembangkan layanannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
2. Kegiatan Usaha Utama
Perseroan membagi segmen pasarnya kedalam tiga segmen utama, yakni Segmen Mikro, Segmen Retail dan Segmen Korporasi sesuai dengan visi dan misi yang diusungnya. Kemudian berdasarkan sifat usaha yang dijalankan, Perseroan mengelaborasi segmen bisnis ini menjadi: Bisnis Mikro dan Program, Bisnis Ritel, Bisnis Korporasi, Bisnis Internasional, Treasury dan Jasa Penunjang Pasar Modal, serta Anak Perusahaan yang fokus kepada bisnis Xxxxxxx, Agrobisnis dan bisnis Remittance.
BISNIS MIKRO DAN PROGRAM
BIsnis Mikro ditujukan kepada nasabah perorangan dan wirausaha mikro sedangkan bisnis program ditujukan kepada program pembangunan dari Pemerintah untuk pemberdayaan usaha masyarakat.
Bisnis Mikro
Bisnis mikro merupakan segmen usaha unggulan dari Perseroan yang didesain dan ditujukan untuk melayani nasabah perorangan dan pengembangan usaha mikro.
Dengan kualitas layanan yang terus meningkat, maka Perseroan mampu menjaga loyalitas nasabah sehingga Perseroan dapat mempertahankan posisi sebagai lembaga keuangan mikro (micro banking) terbaik di dunia yang menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan basis nasabah pinjaman dan simpanan yang kokoh dan loyal tersebut, Perseroan hingga kini mampu mempertahankan dominasinya dalam pemberian layanan perbankan terbaik untuk segmen bisnis mikro di Indonesia.
Bisnis Program
Kredit Program merupakan kredit yang disalurkan untuk kegiatan produktif baik untuk modal kerja maupun investasi dalam rangka mendukung program Pemerintah, sekaligus juga dalam rangka pemberian akses UMKM kepada perbankan, maupun untuk mendukung program ketahanan pangan, serta revitalisasi perkebunan dan penyediaan bahan baku energi nabati.
Kredit Program yang disalurkan meliputi kredit program bersubsidi (subsidi suku bunga) dari Pemerintah dan kredit program komersial, yang bersumber dari dana komersial Perseroan dan kredit channeling yang sumber dana dan risikonya menjadi tanggung jawab pemilik dana.
BISNIS RITEL
Bisnis Ritel Perseroan meliputi penyaluran kredit ritel komersial dan menegah untuk membiayai usaha kecil dan menengah (UKM), penyaluran kredit konsumer, penghimpunan dana pihak ketiga ritel, serta bisnis konsumer lainnya.
BISNIS BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) DAN BISNIS KORPORASI
Pengembangan kredit BUMN dan Korporasi difokuskan pada usaha yang memberikan peluang cross-selling untuk pengembangan segmen bisnis lainnya serta peningkatan fee based income, khususnya di segmen MKM dalam bentuk trickle down business.
Bisnis BUMN
Di tahun 2014, penyaluran kredit kepada BUMN meningkat 18,69% menjadi sebesar Rp74,15 triliun dengan komposisi dua sektor terbesar bersumber dari sektor agribisnis dan infrastruktur. Strategi BRI dalam mengembangkan bisinis BUMN ini melalui market development dan market penetration dengan mengoptimalkan aliansi dengan bank lain dalam bentuk pembiayaan sindikasi, club deal dan lainnya, melakukan diversifikasi pembiayaan kepda sektor yang menjadi tulang punggung Master Plan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mencakup infrastruktur, energi, logistik dan transportasi.
Bisnis Korporasi
Kredit korporasi BRI di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 19,63% menjadi sebesar Rp57,12 triliun dengan komposisi dua sektor terbesar berasal dari sektor agribisnis dan industri.
BISNIS INTERNASIONAL
Untuk terus mengembangkan bisnis Jasa Bank, terutama layanan Trade Finance dan Bisnis Internasional, BRI terus mengembangkan pelayanan bisnis yang terkait dengan perdagangan internasional. Pengembangan dilakukan antara lain dengan memperbaharui kebijakan yang
terkait bisnis internasional, membina hubungan dengan bank koresponden baik dalam maupun luar negeri, melakukan pembinaan kepada unit kerja seluruh Indonesia, serta melakukan pengembangan dan pemasaran bisnis internasional guna memberikan kontribusi dalam bentuk fee based income kepada Perseroan.
BISNIS TREASURY DAN JASA PENUNJANG PASAR MODAL
Bisnis Treasury
Grup Global Market dalam Divisi Treasury telah dikembangkan fungsinya menjadi 5 grup, yaitu Grup Money Market, Grup Foreign Exchange, Grup Fixed Income, dan Grup Derivatives & Product Developments.
Jasa Penunjang Pasar Modal
Layanan Jasa Penunjang Pasar Modal yang disediakan oleh Perseroan antara lain:
- Xxxx Xxxxxx dan Selling Agent
- Jasa Kustodian
- Jasa Trustee
- Dana Pensiun Lembaga Keuangan
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel-tabel di bawah ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan penting dari Perseroan yang berasal dari dan/atau dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011,
dan 2010.
Angka-angka data keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxxxxx, Xxxxxxxx & Surja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited yang ditandatangani oleh Sinarta, dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
Angka-angka data keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxxxxx, Xxxxxxxx & Surja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited yang ditandatangani oleh Xxxxx Xxxxx, dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
Angka-angka data keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxxxxx, Xxxxxxxx & Surja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited, yang ditandatangani oleh Drs. Hari Purwantono, dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
(dalam jutaan Rupiah) | |||||
Uraian | 31 Desember | ||||
2014 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 | |
ASET | |||||
Kas | 22.469.167 | 19.171.778 | 13.895.464 | 10.525.973 | 9.975.712 |
Giro pada Bank Indonesia | 51.184.429 | 40.718.495 | 42.524.126 | 33.040.418 | 19.989.683 |
Giro pada bank lain – neto | 10.580.440 | 9.435.120 | 4.841.975 | 5.533.164 | 5.658.053 |
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – neto | 62.035.442 | 36.306.883 | 66.242.928 | 73.596.356 | 83.272.140 |
Efek-efek – neto | 84.168.460 | 42.673.665 | 41.136.880 | 33.917.516 | 22.514.663 |
Tagihan wesel ekspor - neto | 10.527.985 | 8.926.072 | 5.934.772 | 4.828.569 | 734.339 |
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah | 4.303.596 | 4.511.419 | 4.315.616 | 8.996.026 | 13.626.463 |
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali | 39.003.595 | 14.440.063 | 9.550.521 | 9.383.298 | 501.381 |
Tagihan derivatif | 536 | 4.981 | 28.850 | 17.818 | 87.870 |
Kredit yang diberikan – neto | 479.211.143 | 419.144.730 | 336.081.042 | 269.454.726 | 232.972.784 |
Xxxxxxx dan pembiayaan syariah – neto | 15.322.903 | 13.782.030 | 11.010.636 | 8.970.274 | 5.413.592 |
Tagihan akseptasi – neto | 6.525.688 | 3.679.684 | 4.786.121 | 1.692.176 | 660.209 |
Penyertaan saham – neto | 251.573 | 222.851 | 196.742 | 164.689 | 133.888 |
Aset tetap: | |||||
Biaya perolehan | 11.583.301 | 8.817.641 | 7.218.807 | 5.990.344 | 5.405.013 |
Akumulasi penyusutan | (5.665.831) | (4.845.029) | (4.414.441) | (4.137.526) | (3.836.068) |
Nilai buku - neto | 5.917.470 | 3.972.612 | 2.804.366 | 1.852.818 | 1.568.945 |
Aset pajak tangguhan - neto | 1.659.705 | 2.188.506 | 2.024.911 | 2.631.958 | 2.295.101 |
Aset lain-lain - neto | 8.792.889 | 7.004.037 | 5.961.840 | 5.293.505 | 4.880.779 |
TOTAL ASET | 801.955.021 | 626.182.926 | 551.336.790 | 469.899.284 | 404.285.602 |
LIABILITAS DAN EKUITAS | |||||
LIABILITAS | |||||
Liabilitas segera | 7.043.772 | 5.065.527 | 4.911.852 | 3.961.640 | 4.123.639 |
Simpanan nasabah | 622.321.846 | 504.281.382 | 450.166.383 | 384.264.345 | 333.652.397 |
Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya | 8.655.392 | 3.691.220 | 2.778.618 | 4.024.163 | 5.160.315 |
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali | 15.456.701 | - | - | 102.681 | 526.365 |
Liabilitas derivatif | 717.523 | 1.565.102 | 152.193 | 173.536 | 81.801 |
Liablitas akseptasi | 6.525.688 | 3.679.684 | 4.786.121 | 1.692.176 | 666.878 |
Utang pajak | 59.805 | 1.266.018 | 895.695 | 1.105.997 | 1.930.923 |
Surat berharga yang diterbitkan | 8.257.990 | 6.023.133 | - | - | - |
Xxxxxxan yang diterima | 24.986.862 | 9.084.913 | 10.888.755 | 13.097.916 | 9.454.545 |
Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi | 398 | 223 | 414 | 152 | 93.422 |
Liabilitas imbalan kerja | 6.626.772 | 6.858.932 | 5.838.152 | 5.157.872 | 4.953.032 |
Liabilitas lain-lain | 3.487.261 | 3.242.346 | 3.920.266 | 4.362.189 | 4.812.994 |
Pinjaman subordinasi | 77.582 | 2.097.024 | 2.116.562 | 2.136.288 | 2.156.181 |
TOTAL LIABILITAS | 704.217.592 | 546.855.504 | 486.455.011 | 420.078.955 | 367.612.492 |
EKUITAS | |||||
Modal saham | 6.167.291 | 6.167.291 | 6.167.291 | 6.167.291 | 6.167.291 |
Tambahan modal disetor / agio saham | 2.773.858 | 2.773.858 | 2.773.858 | 2.773.858 | 2.773.858 |
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing | 56.468 | 82.083 | 44.912 | 49.153 | 47.237 |
(Kerugian) Keuntungan yang belum direalisasikan atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan | (198.888) | (727.644) | 740.459 | 765.004 | 561.564 |
Saldo laba: | |||||
- Telah ditentukan penggunaannya | 15.449.160 | 11.005.528 | 8.412.595 | 8.261.766 | 7.974.956 |
- Belum ditentukan penggunaannya | 73.312.528 | 59.862.555 | 46.667.643 | 31.757.488 | 19.148.204 |
Total saldo laba | 88.761.688 | 70.868.083 | 55.080.238 | 40.019.254 | 27.123.160 |
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk | 97.560.417 | 79.163.671 | 64.806.758 | 49.774.560 | 36.673.110 |
Kepentingan non-pengendali | 177.012 | 163.751 | 75.021 | 45.769 | - |
TOTAL EKUITAS | 97.737.429 | 79.327.422 | 64.881.779 | 49.820.329 | 36.673.110 |
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS | 801.955.021 | 626.182.926 | 551.336.790 | 469.899.284 | 404.285.602 |
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
(dalam jutaan Rupiah) | |||||
Uraian | Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember | ||||
2014 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 | |
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL | |||||
Pendapatan bunga, investasi dan syariah: | |||||
Bunga dan investasi | 73.065.777 | 57.720.831 | 48.272.021 | 47.296.178 | 43.971.493 |
Pendapatan syariah | 2.056.436 | 1.740.253 | 1.338.400 | 868.170 | 643.669 |
Total pendapatan bunga, investasi dan syariah | 75.122.213 | 59.461.084 | 49.610.421 | 48.164.348 | 44.615.162 |
Beban bunga, pembiayaan lainnya dan syariah: | |||||
Beban bunga dan pembiayaan lainnya | (22.684.979) | (14.590.223) | (12.599.060) | (13.275.304) | (11.448.953) |
Xxxxx xxxxxxx | (994.824) | (764.590) | (527.595) | (461.968) | (277.606) |
Total beban bunga, pembiayaan lainnya dan syariah | (23.679.803) | (15.354.813) | (13.126.655) | (13.737.272) | (11.726.559) |
Pendapatan bunga neto | 51.442.410 | 44.106.271 | 36.483.766 | 34.427.076 | 32.888.603 |
Pendapatan operasional lainnya: | |||||
Provisi dan komisi lainnya | 6.072.460 | 4.862.438 | 3.929.559 | 3.368.821 | 2.812.508 |
Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan | 2.100.676 | 1.948.158 | 2.258.387 | 1.797.048 | 1.525.143 |
Keuntungan transaksi mata uang asing - neto | 237.304 | 477.524 | 428.800 | 35.521 | 773.019 |
Keuntungan dari penjual efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - neto | 121.575 | 78.252 | 42.670 | 132.246 | 152.888 |
Keuntungan yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - neto | 6.400 | - | 13.371 | 13.651 | 3.321 |
Lain-lain | 760.725 | 982.087 | 1.716.945 | 428.688 | 277.654 |
Total Pendapatan operasional lainnya | 9.299.140 | 8.348.459 | 8.389.732 | 5.775.975 | 5.544.533 |
Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan - neto | (5.721.905) | (3.947.875) | (2.668.177) | (5.791.658) | (7.880.536) |
(Penyisihan) pembalikan beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi - neto | (175) | 191 | (262) | 93.623 | 8.315 |
Pembalikan (penyisihan) kerugian penurunan nilai atas aset non keuangan - neto | 2.721 | 1.309 | (31.489) | 164.841 | (45.222) |
Beban operasional lainnya: | |||||
Tenaga kerja dan tunjangan | (14.111.461) | (12.231.994) | (9.605.547) | (8.700.847) | (8.675.721) |
Umum dan administrasi | (9.184.155) | (7.518.886) | (6.343.661) | (5.678.786) | (4.711.444) |
Premi program penjaminan Pemerintah | (1.030.657) | (911.957) | (749.297) | (624.057) | (523.991) |
Kerugian yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - neto | - | (13.208) | - | - | - |
Lain-lain | (2.334.041) | (1.704.733) | (2.792.527) | (2.081.937) | (2.202.536) |
Total beban operasional lainnya | (26.660.314) | (22.380.778) | (19.491.032) | (17.085.627) | (16.113.692) |
LABA OPERASIONAL | 28.361.877 | 26.127.577 | 22.682.538 | 17.584.230 | 14.402.001 |
PENDAPATAN NON-OPERASIONAL – NETO | 2.497.196 | 1.782.489 | 1.177.034 | 1.171.650 | 506.229 |
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK | 30.859.073 | 27.910.066 | 23.859.572 | 18.755.880 | 14.908.230 |
XXXXX XXXXX | (6.605.228) | (6.555.736) | (5.172.192) | (3.667.884) | (3.435.845) |
LABA TAHUN BERJALAN | 24.253.845 | 21.354.330 | 18.687.380 | 15.087.996 | 11.472.385 |
Pendapatan komprehensif lainnya: | |||||
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing | (25.615) | 37.171 | (4.241) | 1.916 | (42.710) |
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Rekapitulasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual – neto dengan jumlah yang ditransfer ke laba rugi sehubungan dengan perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual | 709.619 | (1.966.470) | (33.481) | 274.402 | 172.101 |
Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya | (177.850) | 491.623 | 11.350 | (67.813) | (43.025) |
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak | 506.154 | (1.437.676) | (26.372) | 208.505 | 86.366 |
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN | 24.759.999 | 19.916.654 | 18.661.008 | 15.296.501 | 11.558.751 |
LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (DALAM RUPIAH PENUH) | 982,67 | 865,22 | 757,26 | 628,91 | 478,36 |
Tingkat Pertumbuhan
Uraian | Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember | ||||
2014 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 | |
Pertumbuhan aset | 28,07% | 13,58% | 17,33% | 16,23% | 27,56% |
Pertumbuhan liabilitas | 28,78% | 12,42% | 15,80% | 14,27% | 26,90% |
Pertumbuhan ekuitas | 23,21% | 22,26% | 30,23% | 35,85% | 34,54% |
Pertumbuhan pendapatan bunga - neto | 16,63% | 20,89% | 5,97% | 4,68% | 42,69% |
Pertumbuhan pendapatan operasional lainnya | 11,39% | (0,49%) | 45,25% | 4,17% | 69,58% |
Pertumbuhan beban operasional lainnya | 19,12% | 14,83% | 14,08% | 6,03% | 34,74% |
Pertumbuhan laba bersih | 13,58% | 14,27% | 23,86% | 31,52% | 56,98% |
Rasio-rasio Keuangan**
(dalam persentase)
Uraian | Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember | ||||
2014 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 | |
Permodalan | |||||
Rasio Kecukupan Modal (CAR)* | 18,31% | 16,99% | 16,95% | 14,96% | 13,76% |
Aktiva Produktif | |||||
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non ptoduktif | 1,09% | 1,06% | 1,19% | 1,79% | 2,19% |
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif | 1,26% | 1,28% | 1,46% | 1,85% | 2,24% |
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif | 2,40% | 2,90% | 3,43% | 4,51% | 4,58% |
NPL bruto | 1,69% | 1,55% | 1,78% | 2,30% | 2,78% |
NPL neto | 0,36% | 0,31% | 0,34% | 0,42% | 0,74% |
Profiltabilitas | |||||
Imbal hasil aset (ROA) | 4,74% | 5,03% | 5,15% | 4,93% | 4,64% |
Imbal hasil ekuitas (ROE) | 31,22% | 34,11% | 38,66% | 42,49% | 43,83% |
Marjin bunga bersih (NIM) | 8,51% | 8,55% | 8,42% | 9,58% | 10,77% |
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) | 65,37% | 60,58% | 59,93% | 66,69% | 70,86% |
Likuiditas | |||||
Loan to Deposit Ratio (LDR) | 81,68% | 88,54% | 79,85% | 76,20% | 75,17% |
Kepatuhan | |||||
Giro Wajib Minimum (GWM) | 8,07% | 8,02% | 10,64% | 9,33% | 8,05% |
Posisi Devisa Netto | 3,86% | 3,15% | 3,00% | 5,49% | 4,45% |
Persentase pelanggaran BMPK | |||||
- Pihak terkait | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx |
- Pihak tidak terkait | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx |
Persentase pelampauan BMPK | |||||
- Pihak terkait | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx |
- Pihak tidak terkait | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx | Xxxxx |
* Mulai 2004 sudah memperhitungkan risiko pasar dan mulai 2010 sudah memperhitungkan risiko operasional
** Rasio keuangan tidak termasuk Entitas Anak
PERPAJAKAN
CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN ATAS OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM OBLIGASI.
LEMBAGA PROFESI PENUNJANG
Wali Amanat : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Konsultan Hukum : Xxxxxx & Partners
Akuntan Publik : KAP Xxxxxxxxxx, Xxxxxxxx & Xxxxx Xxxxxxx : Xxxxxxx Xxxxx, S.H.
PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
1. Pemesanan Yang Berhak
Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan- ketentuan yurisdiksi setempat.
2. Pemesan Pembelian Obligasi
Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) yang dicetak untuk keperluan ini dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh Pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani.
3. Jumlah Minimum Pemesanan
Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.
4. Masa Penawaran Umum Obligasi
Masa Penawaran Umum akan dimulai pada tanggal 26 Juni 2015 dan ditutup pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 16.00 WIB.
5. Pendaftaran Obligasi Ke Dalam Penitipan Kolektif
Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan kepada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI antara Perseroan dengan KSEI (“Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI”). Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI, maka atas Obligasi ini berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi;
b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek;
c. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening;
d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO (kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Afiliasi), serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi;
e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh XXXX selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi;
f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, dan wajib memperlihatkan KTUR yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat;
g. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal- tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO;
h. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI.
6. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi
Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh.
7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Obligasi
Para Penjamin Emisi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali 1 (satu) tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan.
8. Penjatahan Obligasi
Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. Tanggal Penjatahan adalah tanggal 30 Juni 2015, dan penjatahan dilakukan pada pukul 17.00 WIB.
Penjamin Emisi wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan.
Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan Bapepam No.VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.
9. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi
Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi pada rekening di bawah ini:
PT BAHANA SECURITIES Bank BRI Cabang Sudirman No.Rekening: 0206-01-001917-30-3 | PT DANAREKSA SEKURITAS Bank BRI Cabang Khusus Sudirman No.Rekening: 0206-01-005396-30-5 |
PT INDO PREMIER SECURITIES Bank BRI Kantor Cabang Khusus No.Rekening: 0206-01-005364-30-8 | PT STANDARD CHARTERED SECURITIES INDONESIA Bank BRI Kantor Cabang Khusus No.Rekening: 0206-01-005728-30-8 |
Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek dan bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 1 Juli 2015 pada pukul 11.00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas.
Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi.
10. Distribusi Obligasi Secara Elektronik
Pada Tanggal Emisi, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberikan instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan KSEI.
Apabila Emiten tidak dapat atau terlambat menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan/atau memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI maka Emiten wajib membayar denda kepada Penjamin Emisi Obligasi sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk setiap hari keterlambatan dari jumlah Obligasi yang tidak dapat didistribusikan kepada Pemegang Obligasi yang berhak.
Segera setelah Obligasi dikreditkan pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberikan instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan Obligasi kedalam Rekening Efek dari Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan penyetoran yang telah dilakukan oleh Penjamin Emisi Obligasi menurut Bagian Penjaminan. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi selanjutnya kepada Pemegang Obligasi semata- mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan.
11. Penundaan Atau Pembatalan Penawaran Umum
Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, dengan ketentuan:
a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:
i) Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;
ii) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
iii) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir No.IX.A.2-11 lampiran 11; dan
b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
i) mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;
ii) menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a);
iii) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
iv) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.
12. Lain-Lain
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di bawah ini:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI
PT Bahana Securities Graha Niaga Xxxxxx 00 Xx. Jenderal Xxxxxxxx Xxx.58 Jakarta 12190 Telepon: (021) 250 5081 Faksimili: (021) 522 5869 | PT Danareksa Sekuritas Gedung Danareksa Lantai 1 Jl. Medan Merdeka Selatan Xx.00 Xxxxxxx 00000 Telepon: (021) 350 9777 Faksimili: (021) 350 1817 |
PT Indo Premier Securities Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210 Telepon: (000) 00000000 Faksimili: (000) 00000000 | PT Standard Chartered Securities Indonesia Menara Standard Chartered Lantai 3 Jl. Xxxx Xx Xxxxxx Xx.164 Jakarta 12930 Telepon: (000) 0000 0000 Faksimili: (021) 571 9734 |
SETIAP CALON INVESTOR DIHARAPKAN MEMBACA KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PENAWARAN UMUM INI MELALUI INFORMASI YANG TERSAJI DALAM PROSPEKTUS.