KATA PENGANTAR
2020
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBI
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas selesainya penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Tahun Anggaran 2020. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka pelaksanaan mandat, tugas dan fungsi BPTP Jambi selama tahun anggaran ini sekaligus menjadi evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengkajian serta perkembangan unit penunjang lainnya.
Pertanggungjawaban ini merupakan kewajiban moril dan fisik dalam rangka pelaksanaan mandat, tugas dan fungsi Balai, sedangkan evaluasi dapat dimanfaatkan untuk mempertimbangkan dan menentukan program pengkajian tahun berikutnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan BPTP Jambi yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran untuk melaksanakan mandat, tugas dan fungsi Balai selama tahun anggaran 2020 termasuk kepada tim penyusun laporan yang telah mewujudkan LAKIN BPTP Jambi Tahun 2020. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jambi, Desember 2020 Kepala BPTP Jambi,
IKHTISAR EKSEKUTIF
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Provinsi Jambi, melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan pengkajian yang mengacu kepada Permentan No. 20 Tahun 2013 dan Permentan No. 19 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPTP. Bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, maka BPTP Jambi diwajibkan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja BPTP Jambi TA. 2020.
Berdasarkan visi dan misi yang ada, BPTP Jambi menyusun program 2020-2024 yang berpedoman Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian 2020-2024. Tujuan utama kegiatan BPTP sebagai berikut : 1) Menyediakan teknologi dan inovasi pertanian spesifik lokasi mendukung pertanian maju, mandiri dan modern. 2) Mewujudkan reformasi birokrasi di lingkungan BPTP Jambi dan Balitbangtan dan 3) Mengelola anggaran yang akuntabel dan berkualitas. Capaian tujuan utama kegiatan BPTP Jambi tahun 2020 melalui target sasaran: 1) Dimanfaatkannya Teknologi dan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi dengan a) indikator kinerja 18 jumlah hasil pengkajian dan pengembangan Pertanian Spesifik Lokasi yang dimanfaatkan (kumulatif 5 tahun terakhir) tercapai 20, dan b) dengan indikator kinerja 95% rasio hasil pengkajian (output akhir) Spesifik Lokasi terhadap seluruh output hasil pengkajian spesifik lokasi yang dilaksanakan pada tahun berjalan tercapai 95%; 2) Terselenggaranya Birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang efektif dan efisien, dan berorientasi pada layanan prima dengan indikator kinerja 79 Nilai Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM Balai Pengkajian Teknologi Pertanian tercapai 94,11; 3) Terkelolanya Anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang Akuntabel dan Berkualitas dengan indikator kinerja 90 Nilai Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi (berdasarkan regulasi yang berlaku) tercapai 93,56.
Berdasarkan evaluasi tingkat pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan, maka sebagian besar kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP Jambi pada tahun anggaran 2020 telah berhasil mencapai target tahunan yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) 2020.Upaya pencapaian kinerja 2020 dilakukan melalui dukungan anggaran yang dikelola oleh BPTP Jambi pada tahun 2020 sebesar Rp 00.000.000.000,-. Anggaran ini terdiri dari pagu belanja pegawai sebesar Rp 6.643.319.000,- ; pagu belanja barang sebesar Rp. 5.518.887.000,- ; pagu belanja modal sebesar Rp. 288.757.000,- Realisasi keuangan atas dasar SP2D sampai dengan akhir TA. 2020 sebesar Rp 00.000.000.000,- (98,81%). Penggunaan anggaran dan capaian realisasi 98,81%, BPTP Jambi telah dapat melaksanakan
kegiatan dengan skor sangat berhasil karena hampir semua kegiatan mencapai target fisik 100%. Dukungan capaian kinerja lainnya yaitu lebih baiknya kerjasama dengan instansi terkait mele bihi tar ge t , sehingga kinerja BPTP pada tahun 2020 menunjukkan performa yang baik.
Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2020 ini disebabkan: (1) Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan, (2) Intensifnya kegiatan pertemuan para penanggungjawab dalam melakukan evaluasi maupun diskusi melalui mekanisme pertemuan tingkat Balai, (3) Kontribusi substansi teknis dari para tim pembina, 4) Meningkatnya jaringan kerjasama antar instansi terkait dan stakeholder lainnya. Namun dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2020 masih dijumpai kendala, secara aktif telah diupayakan solusi dengan mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi.
DAFTAR ISI
1.2. Tugas, Fungsi dan Organisasi 3
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 9
2.5. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 11
III. AKUNTABILITAS KINERJA BPTP JAMBI 15
3.1.1. Capaian Kinerja Berdasarkan Perkanjian Kinerja 2020 15
Sasaran 1: Dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi. 18 Indikator Kinerja 1: Jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan 18
Indikator Kinerja 2: Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi pertanian yang dilakukan pada tahun berjalan 33
Sasaran 2. Terselenggaranya Birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang efektif dan efisien, dan berorientasi pada layanan prima 37
Indikator Kinerja 3: Nilai Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi 37
3.1.2. Pengukuran Kinerja Tahun 2020 dengan Target Renstra 2020-2024 37
3.1.3. Keberhasilan, Kendala dan Langkah Antisipasi 39
3.1.4. Capaian Kinerja BPTP Jambi lainnya 39
Sasaran 3. Terkelolanya Anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang Akuntabel dan Berkualitas 40
Indikator Kinerja 4: Xxxxx Xxxxxxx Anggaran 40
4.1. Ringkasan Capaian Kinerja 43
4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja 43
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi lingkup BPTP Jambi Tahun 2020 10
Tabel 2. Perjanjian Kinerja BPTP Jambi Tahun 2020 12
Tabel 3. Revisi Anggaran BPTP Jambi Tahun 2020 13
Tabel 4. Pagu anggaran berdasarkan output kegiatan TA. 2020 14
Tabel 5. Pengukuran Kinerja BPTP Jambi T.A. 2020 17
Tabel 6. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Tersedianya Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi 18
Tabel 7. Teknologi yang terdiseminasikan ke pengguna dan metode diseminasinya32
Tabel 8. Capaian Kinerja BPTP Jambi dibandingkan dengan target Renstra 2020-202438 Tabel 9. Perjanjian Kerjasama BPTP Jambi serta Mitra Tahun 2020 40
Tabel 10. Realisasi Anggaran Berdasarkan Output Kegiatan Lingkup Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Tahun 2020 41
Tabel 11. Realisasi Anggaran Berdasarkan Belanja Lingkup BPTP Jambi TA. 2020 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur organisasi BPTP Jambi tahun 2020 5
Gambar 2. Distribusi tenaga berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan Desember 2020 6
Gambar 3. Distribusi CPNS dan PNS berdasarkan golongan sampai dengan Desember 2020 6
Gambar 4. Jumlah tenaga fungsional BPTP Jambi sampai dengan Desember 2020 7
Gambar 5. Pembinaan, bimbingan teknis dan pengawalan teknologi pemeliharaan meliputi pembuatan larikan atau tugal secara melingkar dibatang/bobokor 20
Gambar 6. Pendampingan OPAL pada KWT 21
Gambar 7. Panen kedelai di Kelompoktani Tani Jaya, Desa Sungai Binjai, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo 23
Gambar 8. Tampilan kandang flock ayam KUB strata II 24
Gambar 9. Tanam perdana Padi padadi demplot kegiatan IP lahan tadah hujan di Kab. Muaro Jambi dan demplot kegiatan IP jagung di lahan kering 25
Gambar 10. Demplot kegiatan Pengembangan sistem produksi dan distribusi benih sumber berdasarkan kesesuaian varietas (Tanaman Padi) 25
Gambar 11. Penampilan tetua betina (CLY231) dan tetua jantan (MAL03) 26
Gambar 13. Demplot kegiatan UPBS Padi 4 Ton SS di Desa Rawa Medang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat 28
Gambar 14. kegiatan perbenihan sebar padi 4 Ton ES 28
Gambar 15. Panen dan pengeringan kedelai 29
Gambar 16. Panen raya bawang putih kegiatan perbenihan bawang putih 30
Gambar 17. Pemanenan tebu dan pemotongan Bud set 31
Gambar 18. Panen jagung yang dilaksanakan oleh tim peneliti BPTP Jambi dengan kelompok tani koperator 34
Gambar 19. Pertumbuhan tanaman tebu setelah diaplikasikan kompos limbah tebu 35
Gambar 20. Varietas Kedelai yang digunakan pada demplot Budidaya KEPAS 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja per Tanggal Tanggal 12 Dsember 2019 44
Lampiran 3. Laporan Kinerja Anggaran TA. 2020 52
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian memiliki peran penting terhadap ekonomi nasional, yang dapat dilihat dari kontribusi terhadap produk domestik bruto, penyerap tenaga kerja, neraca perdagangan, penyedia bahan pangan, bahan energi, pakan dan bahan baku industri, serta sumber pendapatan masyarakat di pedesaan. Program penelitian dan pengkajian di bidang pertanian mengacu pada tantangan tersebut sehingga diharapkan dapat mendukung program pembangunan pertanian di Kementerian Pertanian khususnya dan program pertanian di Indonesia pada umumnya.
Beberapa tahun ke depan, pertanian di Indonesia akan lebih menghadapi berbagai tantangan terkait dengan laju pertumbuhan penduduk, perubahan iklim global, kelangkaan sumber energi, dan dinamika pasar global. Secara teknis, berbagai problema sumberdaya lahan dan tenaga kerja juga menjadi tantangan tersendiri yang cukup pelik bagi pembangunan pertanian ke depan. Oleh sebab itu, perlu dicermati dan diindentifikasi potensi (kekuatan dan peluang) maupun permasalahan dan kendala serta implikasinya terhadap sektor pertanian (Kementerian Pertanian, 2014).
Pembangunan pertanian tahun 2020 merupakan pelaksanaan tahun kelima Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- 2020. Berdasarkan arahan dari kebijakan nasional tersebut, maka upaya pemenuhan kebutuhan pangan masih menjadi hal yang utama, disamping perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan energi. Upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan energi harus menjamin kesejahteraan petani. Arah kebijakan pembangunan pertanian saat ini adalah mengembangkan nilai tambah kegiatan pertanian melalui penerapan konsep pertanian bioindustri (Kementerian Pertanian, 2014).
Upaya mendukung arahan pembangunan pertanian tersebut, BPTP Jambi yang merupakan salah satu institusi vertikal Kementrian pertanian (Leading Agent ministry Negara Indonesia dalam pembangunan pertanian), mewujudkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPTP Jambi, pertanggungjawaban dan memenuhi Peraturan Presiden RI Perpres 29/2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan
Permenpanrb No 53/2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP berdasarkan PERMENPAN 29/2010 merubah menjadi penyusunan LAKIN berdasarkan PERMENPAN 53/2014. BPTP Jambi melaksanakan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) sebagai pertanggungjawaban kinerja dalam mendukung pembangunan pertanian tersebut.
Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Lakin memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu instansi pemerintah. Hasilnya diharapkan dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran instansi pemerintah dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun program di tahun berikutnya. Sehingga program di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
LAKIN yang selama ini disusun dan disajikan secara terpisah dengan laporan keuangan, harus disusun dan disajikan secara terintegrasi dengan laporan keuangan, sehingga memberi informasi yang komprehensif berkaitan dengan keuangan dan kinerja. LAKIN bermanfaat bagi dilaksanakannya Evaluasi Kinerja. Fungsi Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN), antara lain sebagai media hubungan kerja organisasi, media akuntabilitas, media informasi umpan balik perbaikan kinerja dan LAKIN sebagai Instrumen Peningkatan Kinerja Berkesinambungan. Terdapat empat kata kunci dalam penyusunan LAKIN yaitu: Action, artinya LAKIN sebagai bahan untuk perbaikan kelembagaan, ketatalaksanaan, peningkatan sumber daya manusia, akuntabilitas dan pelayanan publik, Plan artinya LAKIN sebagai bahan dalam menyusun Renstra, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja untuk tahun yang akan datang, Check maksudnya LAKIN dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan Do, artinya LAKIN sebagai alat dalam melaksanakan, memantau, mengukur kinerja kegiatan suatu instansi.
Dasar hukum yang melandasi penyusunan LAKIN 2020 ini adalah :
1) Perpres
29/2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), 2)
Undang- undang, yang terdiri dari : UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara, UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU No 15/2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara, dan 3) Permenpanrb No 53/2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2. Tugas, Fungsi dan Organisasi
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Provinsi Jambi, melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan pengkajian yang mengacu kepada Permentan No. 20 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPTP, Bab. I Pasal 2 menyebutkan bahwa, BPTP mempunyai tugas pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dengan fungsi :
1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi, dan laporan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
3. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
4. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan.
5. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
6. Pemberian pelayanan teknik pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna.
7. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan BPTP.
BPTP Jambi adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian. Sebagai unit kerja yang berada di daerah, BPTP Jambi dikembangkan menjadi salah satu institusi sumber data dan informasi pertanian, sehingga dapat memberi masukan kepada Pemerintah Daerah dalam perencanaan dan pengelolaan pembangunan pertanian di wilayah Provinsi Jambi.
Sebagai salah satu unit kerja di bawah Eselon II, BPTP Jambi dipimpin oleh seorang Kepala dengan jabatan Xxxxxx XXXx. Dalam menjalankan tugas, Kepala BPTP Jambi dibantu oleh unit kerja struktural (2 eselon IVa) yaitu Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian dan Kelompok Kerja Non Struktural. Kelompok Kerja Non Struktural berupa tiga Kelompok Pengkaji (Budidaya Pertanian, Sumberdaya Pertanian, dan Sosial Ekonomi Pertanian dan Pasca Panen) dan satu Koordinator Program dan Evaluasi (Gambar 1)
IP2TP
KEL. PENGKAJI
& FUNGSIONAL. LAIN
LABORATORIUM
TERPADU
KOORDINATOR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
LABORATORIUM DISEMINASI
KOORDINATOR KEUANGAN
KOORDINATOR URUSAN PELAYANAN PENGKAJIAN
KOORDINATOR
RUMAH TANGGA
KOORDINATOR URUSAN
KERJASAMA
KOORDINATOR KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI KERJASAMA & PELAYANAN
PENGKAJIAN
KEPALA BPTP JAMBI
PENJAB.
EVALUASI DAN
PENJAB. PROGRAM
KOORDINATOR PROGRAM & EVALUASI
Gambar 1. Struktur organisasi BPTP Jambi tahun 2020
Ketenagaan pada BPTP Jambi hingga 31 Desember 2020 adalah 107 orang yang terdiri dari 77 tenaga tetap dan 30 tenaga kontrak. Perkembangan dan sebaran ketenagaan BPTP Jambi berdasarkan tingkat pendidikan dan kepangkatan dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3. Tenaga fungsional BPTP Jambi terdiri dari 31 peneliti, 5 penyuluh, 2 calon penyuluh, 2 teknisi litkayasa, 3 calon teknisi litkayasa dan 1 pustakawan. Sebaran dari masing- masing jabatan fungsional tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 2. Distribusi tenaga berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan Desember 2020
Gambar 3. Distribusi CPNS dan PNS berdasarkan golongan sampai dengan Desember 2020
Gambar 4. Jumlah tenaga fungsional BPTP Jambi sampai dengan Desember 2020
Pada tahun anggaran 2020 dalam melaksanakan mandat, tugas dan fungsinya, BPTP Jambi didukung dengan dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2020 yang bersumber dari dana APBN sebesar Rp. 00.000.000.000,-.
Kegiatan pengkajian yang dilaksanakan meliputi pengkajian teknologi spesifik lokasi, diseminasi dan penyiapan teknologi untuk dimanfaatkan dengan melibatkan petani secara partisipatif. Disamping itu juga pada tahun 2020, BPTP Jambi diberi mandat juga untuk melaksanakan kegiatan pendampingan dan pengawalan program strategis Kementerian Pertanian terutama dalam pencapaian swasembada pangan melalui Peningkatan Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai. BPTP Jambi juga pada tahun 2020 mendapatkan kegiatan inovasi perbenihan dan pembibitan serta serta unit kegiatan Inovasi teknologi peternakan melalui pengembangan Ayam KUB Model Strata II di Provinsi Jambi. Penyusunan LAKIN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi dimaksudkan sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja BPTP Jambi pada tahun mendatang. Pada LAKIN 2020 ini, disajikan informasi kinerja berupa hasil
pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis akuntabilitas kinerja BPTP Jambi, termasuk menguraikan keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, permasalahan, serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Selain itu, disertakan uraian mengenai aspek keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan antara anggaran negara yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diperoleh (akuntabilitas keuangan) di BPTP Jambi.
Tujuan penulisan LAKIN ini adalah :
1. Untuk memberikan gambaran kinerja BPTP Jambi selama tahun 2020
2. Untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
BPTP Jambi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
3. Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, dan
4. Sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah dan dalam rangka perwujudan good governance.
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Visi
Sejalan dengan visi Badan Litbang Pertanian 2015-2020, maka visi BPTP adalah : “Menjadi Lembaga Pengkajian Terkemuka Penghasil Teknologi dan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi di Provinsi Jambi Untuk Mendukung Pertanian Maju, Mandiri dan Modern”
2.2. Misi
Berdasarkan visi ini, maka misi yang diemban BPTP Jambi adalah :
1. Menghasilkan dan mengembangkan teknologi dan inovasi pertanian Spesifik Lokasi Jambi yang bernilai scientific and impact recognition mendukung pertanian maju, mandiri dan modern.
2. Mewujudkan BPTP Jambi sebagai Institusi yang transparan, professional dan akuntabel.
Sehubungan dengan hal ini, maka tugas BPTP Jambi adalah melaksanakan pengkajian dan perakitan paket teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
2.3. Tujuan dan Sasaran
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta visi dan misi, BPTP Jambi telah menyusun rencana strategis jangka panjang tahun 2015 – 2020.
Tujuan umum atau tujuan jangka panjang yang ingin dicapai BPTP Jambi adalah:
1. Menyediakan teknologi dan inovasi pertanian spesifik lokasi mendukung pertanian maju, mandiri dan modern.
2. Mewujudkan reformasi birokrasi di lingkungan BPTP Jambi dan Balitbangtan.
3. Mengelola anggaran yang akuntabel dan berkualitas. Sasaran program
1. Termanfaatkannya teknologi dan inovasi pertanian.
2. Terselenggaranya birokrasi yang efektif dan efisien, dan berorientasi pada layanan prima
3. Terkelolanya anggaran yang akuntabel dan berkualias. 4.
2.4. Kegiatan BPTP Jambi
Kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP Jambi pada tahun anggaran 2020 ini terdapat dalam tabel 1.
Tabel 1. Kegiatan Pengkajian dan Diseminasi lingkup BPTP Jambi Tahun 2020
No. | Judul Kegiatan TA. 2020 |
1 | Teknologi spesifik lokasi |
2 | Diseminasi teknologi pertanian |
3 | Rekomendasi hasil Litbang pertanian |
4 | Model pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi |
5 | Desentralisasi produksi dan diseminasi benih sumber varietas unggul tanaman pangan |
6 | Benih padi |
7 | Benih kedelai |
8 | Kerjasama pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian |
9 | Benih bawang dan cabai |
10 | Benih tebu |
11 | Layanan dukungan manajemen eselon 1 |
12 | Layanan sarana dan prasarana internal |
13 | Layanan perkantoran |
Rencana Strategik BPTP Jambi 2020-2024 dilaksanakan dengan mengacu Renstra Balitbangtan. Sepanjang kurun waktu pelaksanaan tersebut, terdapat berbagai dinamika dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dinamika dalam pencapaian tujuan dan sasaran di tahun 2020 tergambarkan ada banyaknya kegiatan yang harus dikawal terutama kegiatan pendampingan kawasan strategis, upaya peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai, serta kegiatan pengajian dan diseminasi yang harus mencapai target indikator kinerja utamanya.
Upaya menjalankan tupoksinya BPTP Jambi dalam 5 tahun terakhir ini telah berhasil bekerjasama dengan Pemerintah Daerah tingkat Provinsi maupun kabupaten dalam beberapa program dan kegiatan. Perkembangan isu strategis yang berpeluang bagi peningkatan peran BPTP sebagai unit pelaksana teknis
Badan Litbang Pertanian di daerah ke depan antara lain adanya perhatian Pemerintah Daerah berbasis pada penerapan inovasi pertanian untuk kemajuan pembangunan pertanian di Provinsi Jambi, semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan proses produksi dan distribusi inovasi pertanian dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran serta adanya perlindungan komersialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berdampak pada kegairahan menemukan inovasi pertanian yang lebih prospektif.
2.5. Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Upaya mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel, BPTP Jambi akan lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja yang meliputi efisiensi masukan (input), kualitas perencanaan dan pelaksanaan (proses), keluaran (output), dan outcome. Guna mencapai tujuan dan sasaran ini, maka dilakukan Rencana Kinerja Tahunan 2020 dan Penetapan Kinerja tahun 2015-2020 yang merupakan bagian dari dokumen yang ditetapkan oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Dengan demikian, Rencana Kinerja yang telah ditetapkan (Tabel 1), kemudian disahkan menjadi kontrak Kinerja BPTP Jambi untuk Tahun 2015-2020 melalui Penetapan Kinerja Tahun 2020 (Tabel 2), yang merupakan wujud komitmen perjanjian kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dan dasar evaluasi akuntabilitas kinerja BPTP Jambi.
Pencapaian target kinerja tahun 2020 didukung melalui pelaksanaan kegiatan utama baik berupa kegiatan pendampingan, pengkajian dan diseminasi. Penetapan kinerja tahun 2020 ini dijabarkan lebih lanjut melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing program berdasarkan kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun penetapan kinerja tahun 2020 yang dibahas secara rinci dan mendalam adalah kegiatan- kegiatan yang menjadi sasaran IKU BPTP Jambi.
Perjanjian Kinerja dibuat pertama kali Desember 2019. Revisi Perjanjian Kinerja dilakukan sebanyak 1 kali seiring dengan adanya dinamika anggaran, yaitu Bulan Februari. Perjanjian Kinerja sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2.
Tabel 2. Perjanjian Kinerja BPTP Jambi Tahun 2020
No | Sasaran | Indikator Kinerja | Target |
1 | Dimanfaatkannya Teknologi dan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi | 1. Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan Pertanian Spesifik Lokasi yang dimanfaatkan (kumulatif 5 tahun terakhir) (Jumlah) | 18 |
2. Rasio hasil pengkajian (output akhir) Spesifik Lokasi terhadap seluruh output hasil pengkajian spesifik lokasi yang dilaksanakan pada tahun berjalan (persen) | 95 | ||
2 | Terselenggaranya Birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang efektif dan efisien, dan berorientasi pada layanan prima | Nilai Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Nilai) | 79 |
3 | Terkelolanya Anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang Akuntabel dan Berkualitas | Nilai Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi (berdasarkan regulasi yang berlaku) (Nilai) | 90 |
Alokasi anggaran BPTP Jambi pada tahun 2020 sampai dengan bulan Desember telah mengalami enam kali revisi, yang semula sebesar Rp. 00.000.000.000,- hingga setelah revisi kelima yang merupakan revisi terakhir menjadi Rp. 00.000.000.000,-. Secara rinci kondisi dinamika penganggaran akibat revisi dapat dilihat pada Tabel 3. Rincian pagu anggaran berdasarkan output kegiatan BPTP Jambi tersaji daam Tabel 4.
Adapun masing-masing kegiatan utama tersebut terdapat dalam rencana kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP Jambi per output kegiatan sebagai berikut:
1. Teknologi spesifik lokasi, dengan target output tersedianya 2 teknologi pertanian unggul spesifik lokasi.
2. Terdiseminasinya inovasi pertanian spesifik lokasi kepada pengguna, dengan target output adalah 4 paket teknologi yang terdiseminasi ke pengguna melalui kegiatan strategis.
3. Rekomendasi hasil litbang pertanian dengan target output 1 rekomendasi kebijakan.
4. Tersedianya benih padi dengan target output 8 ton (4 ton benih sumber SS dan 4 ton benih sebar ES).
5. Tersedianya benih sumber kedelai untuk mendukung sistem perbenihan dengan target 40 ton SS.
6. Terlaksananya kerjasama pengkajian teknologi pertanian dengan target output 1 dokumen kerjasama.
7. Tersedianya benih bawang dan cabai dengan target output 2200 kg benih bawang putih.
8. Tersedianya benih sumber tebu dengan target output 250000 budset.
9. Terlaksananya layanan dukungan manajemen eselon 1 dengan target 1 layanan.
10. Terlaksananya layanan sarana dan prasarana internal dengan target 1 layanan.
11. Terlaksananya layanan perkantoran dengan target 1 layanan.
Tabel 3. Revisi Anggaran BPTP Jambi Tahun 2020
No | Bulan | Kondisi Revisi Anggaran |
1 | Desember 2019 | DIPA Awal |
2 | 5 Januari 2020 | Revisi I : Penghapusan Kegiatan Program Bekerja dan Penambahan Kegiatan Milenial dan Adanya Penyesuaian Anggaran UAPPA/BW BPTP Jambi 2020 |
3 | 02 April 2020 | Revisi II : Mengoptimalkan Anggaran kegiatan dan Penambahan Judul pada UPBS Kedelai |
4 | 11 Juli 2020 | Revisi III : Revisi Penyesuaian dan Mengoptimalkan Anggaran (Hanya Keluar surat dari Litbang saja. Tidak bisa di tindak lanjuti oleh Kanwil tidak bisa merevisi perubahan belanja Modal |
20 September 2020 | Revisi III : Pemutahiran Data (Kanwil) Penambahan Kegiatan Ayam KUB Strata II | |
5 | 3 Oktober 2020 | Revisi IV : Revisi Penyesuaian dan Pengoptimalkan Anggaran (Dari Revisi III ) (POK) |
6 | 4 Oktober 2020 | Revisi V : Revisi Penyesuaian Gaji (DIPA) |
7 | 20 Desember 2020 | Revisi VI : Revisi Penyesuaian Xxxxx Xxxx (DIPA) |
Tabel 4. Pagu anggaran berdasarkan output kegiatan TA. 2020
No | Judul Kegiatan Tahun 2020 | Pagu |
1801 | Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan | 00.000.000.000 |
201 | Teknologi spesifik lokasi | 375.463.000 |
202 | Diseminasi teknologi pertanian | 507.666.000 |
203 | Rekomendasi hasil litbang pertanian | 62.027.000 |
204 | Model Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi | 16.466.000 |
219 | Benih Padi | 137.250.000 |
221 | Benih Kedelai | 918.892.000 |
228 | Kerjasama pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian | 15.856.000 |
301 | Benih bawang dan cabai | 59.455.000 |
304 | Benih tebu | 171.720.000 |
950 | Layanan dukungan manajemen Eselon 1 | 497.092.000 |
951 | Layanan sarana dan prasarana internal | 288.757.000 |
994 | Layanan Perkantoran | 9.679.555.000 |
III. AKUNTABILITAS KINERJA BPTP JAMBI
3.1. Capaian Kinerja
3.1.1. Capaian Kinerja Berdasarkan Perkanjian Kinerja 2020
Akuntabilitas kinerja pengkajian teknologi pertanian BPTP Jambi secara umum dapat dilihat pada pencapaian rencana tingkat capaian dari indikator kinerja yang tertuang dalam matrik kerangka logis atau lampiran yang meliputi Rencana Strategik, Pengukuran Kinerja (PK), dan evaluasi serta analisis pengukuran kinerja. Pada tahun 2020 ini, BPTP Jambi melalui BBP2TP sesuai dengan IKU dan Perjanjian Kinerja yang disesuaikan dengan Renstra 2020-2024, maka menetapkan
3 sasaran, yaitu 1) Termanfaatkannya teknologi dan inovasi pertanian, 2) Terselenggaranya Birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang efektif dan efisien, dan berorientasi pada layanan prima dan 3) Terkelolanya Anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang Akuntabel dan Berkualitas. Ketiga sasaran tersebut diuraikan dalam 4 indikator kinerja output yang terdiri dari 1) Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan Pertanian Spesifik Lokasi yang dimanfaatkan (kumulatif 5 tahun terakhir), 2) Rasio hasil pengkajian (output akhir) Spesifik Lokasi terhadap seluruh output hasil pengkajian spesifik lokasi yang dilaksanakan pada tahun berjalan (persen), 3) Nilai Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Nilai) dan 4) Nilai Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi (berdasarkan regulasi yang berlaku) (Nilai).
Pengukuran kinerja terhadap keberhasilan Instansi Pemerintah dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil aktual yang dicapai dengan sasaran dan tujuan strategis. Pengukuran kinerja juga didefinisikan sebagai suatu metode untuk menilai kemajuan yang selalu dicapai dibandingkan dengan tujuan yang selalu ditetapkan. Pengukuran keberhasilan kinerja suatu Instansi Pemerintah diperlukan indikator sebagai tolok ukur pengukuran. Pengertian indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Sesuatu yang dapat dijadikan indikator kinerja yang berlaku untuk semua kelompok kinerja harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : (1) Spesifik dan jelas, (2) Dapat diukur secara objektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, (3) Harus relevan, (4) Dapat dicapai, penting dan harus berguna
untuk menunjukkan keberhasilan masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan dampak, (5) Harus fleksibel dan sensitif dan (6) Efektif, data/informasi yang berkaita dengan indikator dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis. Secara umum indikator kinerja memiliki beberapa fungsi yaitu (1) Dapat memperjelas tentang apa, berapa dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan (2) Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja unit kerja (BBP2TP, 2014).
Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Target indikator kinerja sasaran berdasarkan pada Renstra Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian sedangkan realisasi berdasarkan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) tahun 2020. Ukuran keberhasilan dalam setiap indikator kinerja dilakukan dengan membuat kriteria ukuran keberhasilan berdasarkan metode skoring: sangat berhasil (capaian ≥ 100%), berhasil (80-99%), cukup berhasil (60-79%) dan kurang berhasil (<60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan. Rincian tingkat capaian kinerja masing- masing indikator sasaran tersebut disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Pengukuran Kinerja BPTP Jambi T.A. 2020
No | Sasaran | Indikator Kinerja | Target | Capaian | Kinerja (%) |
1 | Dimanfaatkannya Teknologi dan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi | 1. Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan Pertanian Spesifik Lokasi yang dimanfaatkan (kumulatif 5 tahun terakhir) (Jumlah) | 18 | 20 | 111,11 |
2. Rasio hasil pengkajian (output akhir) Spesifik Lokasi terhadap seluruh output hasil pengkajian spesifik lokasi yang dilaksanakan pada tahun berjalan (persen) | 95 | 95 | 100 | ||
2 | Terselenggaranya Birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang efektif dan efisien, dan berorientasi pada layanan prima | Nilai Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Nilai) | 79 | 94,11 | 119,13 |
3 | Terkelolanya Anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang Akuntabel dan Berkualitas | Nilai Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi (berdasarkan regulasi yang berlaku) (Nilai) | 90 | 93,65 | 104,06 |
Rata-rata |
Berdasarkan hasil Tabel 5 di atas, kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi tahun 2020 menghasilkan 20 paket teknologi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir) melebihi target, dan Rasio paket teknologi yang yang dihasilkan terhadap pengkajian yang dilakukan sebesar 95%, nilai ZI 94,11 dan nilai kinerja 93,65.
Indikator kinerja ini dapat dicapai karena kegiatan yang dilaksanakan berjalan sesuai perencanaan, dimonitroing dan dievaluasi, serta bersinergi dan didukung oleh anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Selain itu, kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan dan pelaporan yang tepat waktu, kuantitas pertemuan antar anggota dan penanggung jawab dalam tim di masing-masing kegiatan, supervisi untuk memantau capaian pelaksanaan kegiatan, kerjasama yang sinergis antara sumberdaya manusia (peneliti, penyuluh,
litkayasa, dan tenaga administrasi), dan dukungan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai turut mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2020 semua telah tercapai 100 sampai dengan 111 persen, sehingga dapat dikatakan berhasil. Penjelasan analisis capaian kinerja ini akan dijelaskan berdasarkan sasaran sebagai berikut:
Sasaran 1: Dimanfaatkannya hasil kajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi
Guna mencapai sasaran ini, diukur dengan 2 indikator kinerja yaitu 1) jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan (akumulasi 5 tahun terakhir) dan 2) Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan pada tahun berjalan. Capaian indicator kinerja tersebut terdapat pada Tabel 6.
Tabel 6. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Tersedianya Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi
Indikator Kinerja | Satuan | Target | Capaian | Kinerja (%) |
Jumlah paket teknologi spesifik lokasi yang dimanfaatkan | Paket teknologi | 18 | 20 | 111,11 |
Rasio paket teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan terhadap jumlah pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan pada tahun berjalan | % | 95 | 95 | 100 |
Capaian masing-masing indikator kinerja tersebut dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
Indikator Kinerja 1: Jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan
Capaian indikator kinerja jumlah paket teknologi yang dimanfaatkan mencapai target 100% (berhasil). Teknologi spesifik lokasi dilakukan sesuai dengan
agroklimat, ekonomi, sosial budaya lokasi setempat. Sedangkan teknologi yang didiseminasikan adalah hasil pengkajian yang disebarluaskan melalui berbagai metode diseminasi kepada masyarakat. Paket teknologi yang dimanfaatkan pada tahun 2020 antara lain sebagi berikut:
1. Paket teknologi pemeliharaan tanaman perkebunan (kelapa, pinang, kopi) pada Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi
Kawasan pertanian merupakan gabungan sentra-sentra pertanian yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya maupun infrastruktur, sedemikian rupa sehingga memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektvitas managemen pembangunan wilayah. Metodologi kegiatan berupa pendampingan Teknologi Pemeliharaan Tanaman Komoditas Perkebunan( Kelapa, pinang dan kopi ).
Kegiatan pendampingan kawasan pertanian berbasis korporasi melibatkan Gabungan kelompok tani Agrotani dan lokasi demplot di lokasi kelompok tani Makmur yang bertangggung jawab melakukan pekerjaan mulai penyiapan lahan, pembersihan hama, pemeliharaan berupa pemupukan dengan cara Ring placement.
Kegiatan pendampingan yang dilaksanakan baru sampai pada tahapan pendampingan teknologi pemeliharaan Tanaman kelapa, pinang dan kopi berupa Pembersihan lokasi demplot dari gulma dan banyaknya jenis tanaman yang tumpang tindih tidak beraturan mengakibatkan banyak terkena Jamur akar putih sehingga jarak tanam tanaman menjadi prioritas awal, penggunaan pupuk yang tepat guna serta melakukan pemperbaiki kelembagaan.
2. Paket teknologi hidroponik dan PTT sayuran organik, hidroponik dan stock benih pada kegiatan agrimart atau Obor Pangan Lestari
Taman Agro Inovasi merupakan pengembangan beragam teknologi unggulan Badan Litbang Pertanian pada satu hamparan di sekitar kantor. Sekaligus sebagai sumber stock benih dan bibit serta dilengkapi dengan rumah tempat pembibitan, arena bermain, saung edukasi, layanan pustaka, tempat konsultasi dan arena pelatihan. Taman Agro Inovasi merupakan salah satu media diseminasi yang digunakan oleh Badan Litbang Pertanian dalam mempercepat transfer teknologi kepada pengguna. Taman ini merupakan wahana untuk stakeholders, mahasiswa, pelajar, petani, PKK, Dharmawanita, KWT dan masyarakat pertanian lainnya dalam belajar dan memperoleh informasi pertanian.
Tujuan kegiatan ini adalah Menyediakan pusat edukasi inovasi teknologi pertanian dalam bentuk Taman Agro Inovasi dan mendampingi kegiatan, OPAL, KRPL/P2L dan Tanimas di Provinsi Jambi. Bentuk kegiatan selama Tahun 2020 berupa (1)Tagrinov dan Opal, mendisplaykan inovasi teknologi pertanian, berupa budidaya tanaman, dengan teknologi konfensional, organik dan hidroponik. Memberikan pendampingan dan transfer teknologi kepada pengunjung dan (2) Pendampingan Opal, KRPL/P2L dan Tanimas, bekerjasama dengan DKP Provinsi, DKP Kab/Kota se Provinsi Jambi dan TP PKK Provinsi Jambi. Dalam bentuk koordinasi, pertemuan, sosialisasi, kunjungan lapang, pelatihan dan evaluasi.
Gambar 6. Pendampingan OPAL pada KWT
3. Pedoman kesesuaian lahan untuk pengembangan komoditas tanaman pangan (Padi, Jagung dan Kedelai) serta komoditas perkebunan Kakao
Hasil kegiatan pemetaan potensi sumber daya pertanian di Provinsi Jambi, yang di lakukan di Kabupaten Muaro Jambi dari Januari s/d April 2020. Kegiatan ini bertujuan (1) Melakukan identifikasi dan validasi data pertanian, utamanya untuk mendukung kegiatan stategis Kementan dan (2) Menyusun potensi sumberdaya pertanian wilayah.
Selama 4 (empat) bulan kegiatan telah mengidentifikasi
(1) Daerah Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari enam grup landform, yaitu: Aluvial, Marin, Fluvio Marin, Gambut, Tektonik, dan Aneka. Landform terluas adalah Gambut 48% dari luas wilayah.
(2) Lebih dari tujuh puluh persen (71,31%) wilayah Kabupaten Muaro Jambi adalah datar sampai agak datar (lereng 0-3%).
(3) Hasil penilaian kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah irigasi di Kabupaten Muaro Jambi, 48.745 ha (90,5%) tidak sesuai (N-eh) dan sesuai marjinal (S3) seluas 5.130 ha. Faktor pembatas adalah (1) kondisi perakaran yang kurang baik karena drainase yang buruk dan (2)retensi hara rendah (KTK, kejenuhan basa, kemasaman atau kandungan bahan organik yang rendah).
(4) Kesesuaian lahan untuk padi sawah rawa lebak, total luas lahan yang termasuk sesuai marjinal adalah 152.395 ha (28,44%) dengan faktor pembatas terdiri dari: (a) retensi hara yang relatif rendah karena KTK dan pH tanah rendah, (b) ketersediaan P2O5 total dan K2O total yang rendah, dan
(c) kondisi perakaran yang kurang baik karena pengaruh drainase,
(5) Kesesuaian lahan untuk tanaman padi gogo termasuk sesuai marjinal (S3) meliputi areal 257.029 ha (47,95%). Faktor pembatas terdiri dari : (1) bahaya erosi pada areal yang berlereng 8-15%, (2) retensi hara yang relatif rendah karena KTK dan pH serta bahan organik rendah, (3) ketersediaan hara N, P2O5 total, dan K2O total yang sangat rendah, dan (4) kondisi perakaran yang kurang baik karena drainase yang terhambat.
(6) Kesesuaian lahan tanaman jagung termasuk sesuai marjinal (S3) meliputi areal 138.491 ha (25,85%), dengan faktor pembatas: (a) bahaya erosi pada areal yang berlereng 15-25%, (b) retensi hara relatif rendah karena KTK dan pH serta bahan organik rendah, (c) ketersediaan hara N, P2O5 total, dan K2O total sangat rendah, dan (d) kondisi kedalaman sulfidic. Tidak sesuai 397.341 ha (74,15%) karena bahaya erosi/genangan berat
(7) Kesesuaian lahan untuk tanaman kedelai termasuk sesuai marjinal (S3) meliputi areal 191.374 ha (35,73%), dengan 5 faktor pembatas; (1) bahaya erosi pada areal yang berlereng 8-15%, (2) retensi hara rendah (KTK dan pH tanah serta bahan organik rendah), (3) ketersediaan hara N, P2O5 total, dan K2O total sangat rendah, (4) ketersediaan air yang dipengaruhi oleh kondisi iklim, dan (5) kondisi kedalaman sulfidik.
(8) Kesesuaian lahan untuk tanaman kakao termasuk sesuai marjinal (S3) yang meliputi areal 205.066 ha (38,29%) Faktor pembatas yaitu: (1) bahaya erosi pada areal yang berlereng 8-15%, (2) retensi hara rendah (KTK dan pH tanah serta bahan organik rendah, (3) ketersediaan hara N, P2O5 total, dan K2O total yang sangat rendah, (4) ketersediaan air yang dipengaruhi oleh kondisi iklim, dan (5) kondisi kedalaman sulfidik. Sedangkan Tidak sesuai karena media perakaran (air dan sulfidic) 328.767 ha (61,35%).
4. Paket teknologi ptt padi, jagung dan kedelai pada kegiatan pendampingan dan pengawalan program strategis kementerian pertanian (UPSUS) di Provinsi Jambi
Selama Tahun 2020, kegiatan (1) pendampingan Gratieks telah Mengikuti sosialisasi Peran BKP Kelas I Jambi dalam Akselerasi Peningkatan Ekspor Produk Pertanian di Kabupaten Tanjabtim, Pendampingan penandatanganan MOU dan persiapan dokumen mutu komoditas kayu manis sebagai salah satu dokumen persyaratan ekspor kulit kayu manis dari Kabupaten Kerinci. (2) Secara rutin Konstawil Jambi Setiap Rabu minggu pertama dan (3) kegiatan
pendampingan mendatangkan narasumber seperti pertemuan Teknik pengambilan sampel tanah pada lahan sawah rawa dan Penggunaan PUTR (Perangkat Uji Tanah Rawa) di Kabupaten Tanjabbar, Melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) kit deteksi dini kebuntingan di Tanjabtim (4) Pendampingan kanostrati : Pendampingan Model BPP Kostratani BPTP Jambi di 2 BPP Yaitu
:BPP Alam Barajo, Kota Jambi, BPP Sungai Gelam, Kabupaten Muaro serta (5) Pendampingan Kegiatan Komoditas Strategis (Padi, jagung, kedelai) dengan menghadiri Rapat dan Koordinasi pengembangan petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) di Abadi Suite Hotel Jambi Panen Kedelai Kegiatan IP tahun 2019 di Desa Sungai Binjai, Bungo Tanam perdana jagung di Desa Pematang Gajah, Muaro Jambi, Turun tanam padi sawah bersama bupati Bungo di Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Panen Raya Padi Sawah di Desa Pudak, Muaro Jambi , dan Panen jagung di Kelurahan Bagan Pete, Kota Jambi
5. Paket teknologi pengembangan ayam KUB model strata II di Provinsi Jambi
Kegiatan dilaksanakan pada Bulan Januari hingga Mei 2020. Lokasi kegiatan berada IP2TP Sei Tiga, Jl. Jambi-Tempino Km 16 Desa Pondok Meja Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Pemeliharaan dilakukan pada kandang sistem litter dengan ukuran flock 2,5 x 4 m. Ternak yang dipelihara diawal tahun berjumlah 530 ekor, terdiri dari 63 ekor sensi dan 467 ekor KUB. Ransum yang digunakan terdiri dari pakan komlit, jagung giling dan dedak halus. Alas kandang berupa serutan kayu jenis tawar. Pemeliharaan dilakukan selama 17 minggu yaitu pada fase grower dan developer.
Hasil kegiatan berupa parentstock yang memasuki fase layer dengan bobot rata-rata 2.293 gr sensi jantan dan 1.381 gr KUB betina. Trend pertumbuhan
ternak pada gambar tersebut memenuhi persamaan y = 111,84x + 496,16 pada ayam sensi jantan dan y = 59,031x + 465,52 pada ayam KUB betina. Tingkat kematian yang dialami cukup tinggi yaitu sebesar 32,1%, yang disebabkan oleh beberapa faktor yang masih sulit untuk dikendalikan. Bagaimanapun penyelenggaraan kegiatan ini sudah berjalan cukup baik dan memberikan percontohan pemeliharaan parentstock ayam sensi dan KUB pada fase grower dan developer dengan kinerja ternak yang sebanding dengan acuan.
Gambar 8. Tampilan kandang flock ayam KUB strata II
6. Paket teknologi inovasi pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman padi, jagung dan kedelai di lahan kering dan tadah hujan
Paket teknogoli yang diterapkan meliputi : (1) Replikasi Model Peningkatan IP: berlokasi di Muara Jambi Kumpeh dan Jaluko dengan luasan masing-masing 2,5 ha, bersinergi dengan pemerintah dan dinas pertanian daerah dan melakukan pendampingan teknologi pada lokasi (2) Inovasi Teknologi Pengelolaan air dengan pemanfaatan long storage, KATAM Terpadu, Pemupukan Berimbang (analisis tanah), penggunaaan Alsintan, penggunaan VUB Jagung dan Padi dan teknologi PHTT.
Hasil Pengkajian menunjukkan bahwa peningkatan Indeks pertanaman di lahan kering dan tadah hujan sangat memungkinkan dan bisa diterapkan dengan menerapkan teknologi Katam Terpadu (terutama dalam menentukan jadwal tanam) serta pemanfaatan sumber daya air di lapangan dengan partisipasi petani dan stake holder terkait.
1. Paket Teknologi Produksi benih pada kegiatan Desentralisasi Produksi dan Diseminasi Benih Sumber Varietas Unggul Tanaman Pangan
a. Pengembangan sistem produksi dan distribusi benih sumber berdasarkan kesesuaian varietas padi. Paket teknologi yang diterapkan meliputi Tek. Budidaya : Persiapan lahan, olah tanah, tanam, pengendalian OPT, rouging, panen dan pasca panen.
b. Pengembangan sistem produksi dan distribusi benih sumber berdasarkan kesesuaian varietas jagung. Kegiatan dimulai pada bulan Januari – Desember 2020. Kegiatan berlokasi di Kelurahan Aur Gading, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun. Kelompok tani yang didampingi adalah Kelompok Tani Kembang Makmur. Hasil kegiatan yang telah dilakukan berupa persiapan, konsolidasi, koordinasi, dan cpcl. Bencana pandemi
Covid 19 menyebabkan terjadinya refocusing anggaran. Hal ini menyebabkan kegiatan Sekolah Lapang tidak dapat dilaksanakan, namun kegiatan produksi benih di lapangan tetap dilanjutkan oleh petani dengan pendampingan melalui telepon dan WhatsApp, dibantu oleh Penyuluh Lapangan (PPL) dan Pengawas Benih Tanaman (PBT). Hasil kegiatan : Petani memutuskan memulai penangkaran pada bulan September, mengingat benih akan digunakan oleh konsumen pada bulan Maret 2021. Petani telah melakukan tahapan kegiatan penangkaran benih mulai dari pengolahan lahan, persiapan benih, penanaman, pemupukan, pembumbunan, pengendalian hama penyakit dan gulma, serta telah melakukan detasseling dan roguing. Saat ini tanaman jagung sudah mulai memasuki fase pengisian biji. Petani sudah mulai mengenal tetua varietas unggul jagung hibrida JH 37.
Gambar 11. Penampilan tetua betina (CLY231) dan tetua jantan (MAL03)
c. Pengembangan sistem produksi dan distribusi benih sumber berdasarkan kesesuaian varietas kedelai. Teknologi yang diterapkan meliputi: Teknis Budidaya; pemilihan VUB Kedelai spesifik Lokasi, Persiapan lahan, tanam, pengendalian OPT, rouging, panen dan pasca panen. Karena pandemi covid-19 kegiatan di lapangan di monitoring jarak jauh. Fokus kegiatan pada proses pertanaman dilapangan hingga menghasilkan. Pada demplot kegiatan varietas memberikan hasil yang cukup baik yaitu; varietas derap berkisar 1.42 ton/ha dengan kadar air panen 18.3%, deja 1.35 ton/ha, kadar
air panen 18.5% dan devon berkisar 1.19 ton/ha, dengan kadar air panen 17.4%.
2. Paket teknologi produksi benih Padi
Paket teknologi diterapkan pada produksi benih sumber dan benih sebar padi. Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah produksi benih yang dihasilkan yaitu produksi benih sumber padi sebesar 4 ton SS dan benih sebar sebesar 4 ton ES. Capaian produksi atau hasil benih padi pada tahun 2020 dapat melebihi target capaian yaitu 61 ton SS (52,5%) dan benih sebar padi tercapai produksi benih
10.260 kg, terjadi peningkatan jumlah benih yang dihasilkan sebesar 256,5 % dibanding target.
Kegiatan UPBS padi dilaksanakan di Kab. Tanjab Barat Provinsi Jambi dengan beberapa tahapan kegiatan diantaranya : koordinasi, persiapan, penentuan lokasi dan petani, sosialisasi, pelaksanaan di lapangan, pendampingan petani, monitoring, evaluasi, dan pelaporan. Perbanyakan benih di laksanakan bekerjasama dengan petani penangkar dan pengawas benih dari Balai Pengawasan Benih dan Serifikasi Tanaman Pangan (BPSPT) Prov. Jambi.
Kegiatan pada Tahun 2020 telah melaksanakan Survey lokasi kegiatan UPBS Padi 4 Ton SS dengan petani penangkar, Penandatanganan Perjanjian Kerjasama kegiatan UPBS Padi 4 Ton SS (BPTP Jambi dengan Ketua KT. Karya Mukti, Pertemuan Sosialisasi Kegiatan UPBS Padi 4 Ton SS di BPP Kecamatan Rawa Medang, Kab. Tanjung Jabung Barat.
Penyampaian Materi Kegiatan UPBS di Provinsi Jambi oleh Ir. Julistia dan Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MH 2019/2020 Kabupaten Tanjabbar oleh Xxxxxx Xxxxxxx, SP.,X.Xx dan kegiatan dilapangan yang di monitoring jarak
jauh melalui dokumentasi foto. Pada TA 2020 Kegiatan UPBS Padi memproduksi benih bersertifikat kelas SS varietas Inpara 3 sejumlah 3.300 kg dan Varietas Inpara 8 sejumlah 2.800 kg.
Kegiatan produksi benih sebar padi dilaksanakan di Desa Rawa Medang, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Hasil pelaksanaan kegiatan produksi benih sebar diperoleh benih bersertifikat sebanyak 10.260 kg dan terjadi peningkatan jumlah benih yang dihasilkan sebesar 256,5 % dibanding target. Varietas Inpari 32 memberikan produktivitas 6,3 ton/ha, lebih tinggi 0,3 ton/ha dibanding produktivitas Inpara 3. Varietas Inpara 3 menghasilkan benih bersertifikat sebanyak 7.080 kg dari Inpari 32 sebanyak 3,180 kg sehingga total benih yang dihasilkan 10.260 kg.
Gambar 13. Demplot kegiatan UPBS Padi 4 Ton SS di Desa Rawa Medang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3. Paket teknologi produksi benih Kedelai
Kegiatan ini bertujuan (1) Memproduksi dan menyebarluaskan benih sumber kedelai kelas SS sebanyak 40 ton, (2) Meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani penangkar dalam memproduksi benih kedelai bersertifikat.
Kegiatan ini berlokasi di KT. Sukajaya, Desa Suo-Suo Kec. Sumay, Tebo, dan KT. Harapan Makmur Desa Dusun Baru, Kecamatan VII Koto, Tebo. Tahapan pelaksaan meliputi : (1) Koordinasi/sosialisasi dengan instansi terkait (2) Pertemuan dengan kelompok tani penangkar, (3) Persiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan, (4) Panen, pengeringan, pengolahan benih, dan pengemasan
(5) Sertifikasi dan pengujian benih
Pada akhir kegiatan dihasilkan Benih sumber Kedelai kelas SS (Label Ungu) Varietas Anjasmoro sebanyak 49,5 Ton, Produktivitas hasil berupa benih sumber rata rata 1,1 – 1,3 Ton/ha, Tersedianya benih sumber bermutu di tingkat petani, Kemampuan petani penangkar dalam memproduksi benih sumber kedelai meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan benih sumber kedelai di Provinsi Jambi
7. Paket teknologi komoditas strategis lainnya
a. Produksi Benih Sebar Bawang Putih (2.200KG)
Kegiatan Produksi Bawang Putih (2.200 kg) berlokasi di Bengkolan duo dan BPP Kec. Kayu Aro, Kab. Kerinci pada1.500 mdpl. Jambi khususnya Kerinci sentra bawang putih Bawang putih lokal Jangkiriah Adro telah terdaftar di PVTPP Sudah dilakukan uji keunggulan dan kebenaran untuk Pendaftaran komersialisasi. Tujuan kegiatan ini adalah (1) Menghasilkan benih bawang putih
2.200 kg dan (2) memperlenalkan teknologi produksi benih bawang putih.
Paket teknologi perbenihan bawang putih yang dilaksanakan adalah : Menggunakan varietas Lumbu Hijau dan Jangkiriah Adro, sintem tanam rapat
10x10 cmdan menggunakan mulsa perak, menggunakan pupuk kandang 2.000 kg/ha, NPK (16:16:16) 350 kg/ha, SP-36 250kg/ha dan ZA 200 kg/ha. Pada akhir kegiatan Produksi benih Bawang putih sebar dihasilkan bawang putih varietas Lumbu hijau 1000 kg dan Jangkiriah adro sebanyak 500 kg.
Gambar 16. Panen Raya Bawang Putih Kegiatan Perbenihan Bawang Putih Di Kabupaten Kerinci
b. Diseminasi Inovasi Teknologi Perbenihan Komoditas Tebu (250.000 Budset)
Tujuan kegiatan ini adalah Menghasilkan benih Tebu Bud set sebanyak
250.000. Dampak kedepannya yang diharapkan dengan adanya inovasi perbenihan tebu dengan budsets adalah Efisiensi lahan danTransportasi distribusi benih lebih mudah.
Prosedur kegiatan meliputi Koordinasi & Sinkronisasi, Benih tebu berasal dari KBD KT. Karya Maju, Penyiapan benih & media tanam, Modifikasi alat potong tebu sederhana, Pengambilan mata tunas menggunakan alat potong,Penananam & pemeliharaan dan Monitoring.
Penggunaan alat potong modifikasi Penggunaan alat mampu meningkatkan kapasitas kerja 100%. Potensi kapasitas alat 960/jam atau 6.720 bud set per hari mampu mendukung suksesnya program bongkar ratoon. Alat ini mudah diangkut ke lapangan, tanpa menggunakan sumber tenaga listrik, pisau dapat dilepas dan diganti, alat mudah dioperasikan dan cepat dipahami.
Penanaman Budsets se bagai berikut :benih tebu yang telah dipotong kemudian dibenamkan pada media tanam, seluruh polybag disusun rapi pada areal seluas 4.396 m2 dibawah naungan paranet dengan tingkat intensitas cahaya 70%.
Keunggulan benih Bud set adalah penggunaan lahan yang lebih efisien, umur bibit siap tanam lebih pendek, transportasi distribusi benih lebih mudah.
Teknologi komoditas strategis lainnya yang didiseminasikan ke pengguna, terealisasi pada TA 2020 sebanyak 14 teknologi, melebihi target 4 teknologi dengan tingkat capaian 350% dan realisasi anggaran sebesar Rp. 507.342.500,-. Pencapaian indikator kinerja jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna serta metode diseminasinya disajikan pada Tabel 7. Faktor pendukung keberhasilan pencapaian target beberapa kegiatan mendukung pengembangan komoditas strategis adalah digunakan berbagai jaringan media diseminasi multi channel yang mendiseminasikan teknologi tersebut.
Saluran dan media diseminasi ini adalah melalui video. Media diseminasi ini digunakan tepat sasaran dan tepat waktunya sehingga teknologi dapat terdiseminasi ke pengguna dengan baik.
Tabel 7. Teknologi yang terdiseminasikan ke pengguna dan metode diseminasinya
No. | Jenis Teknologi | Media Diseminasi | Link |
1. | Pengembangan Ayam KUB Model Strata II di Provinsi Jambi | Video | xxxxx://xxxxx.xx/xXx0 SULFjLA |
2. | Okulasi Bibit Klon Karet Unggul | Video | xxxxx://xxxxx.xx/Xx0x 3fYM-Zc |
3. | Teknologi Pengembangan Tanaman Sela Antara Tanaman Sawit Yang Belum Menghasilkan | Video | xxxxx://xxxxx.xx/XxX n6jV-D7Q |
4. | Kajian Teknologi PROLIGA Caabi Merah BPTP Jambi | Video | xxxxx://xxxxx.xx/00XX AMyS4LY |
5. | Inovasi Teknologi Kepas pada Lahan Pasang Surut Tipe C di Kab. Tanjung Jabung Timur | Video | xxxxx://xxxxx.xx/0xXx f6_cIwk |
6. | Potensi Pengembangan Bawang Putih di Masa New NOrmal | Video | xxxxx://xxxxx.xx/Xxx PMWykUlA |
7. | VUB jagung hibrida toleran naungan | Demplot | xxxx://xxxxx.xxxxxxx.x xxxxxxxx.xx.xx/xxx/xxx ex.php/berita/1944- koordinasi-dan-cpcl- kegiatan-uji-adaptasi- jagung-hibrida- toleran-cekaman- kekeringan-dan- naungan-spesifik- lokasi |
8. | VUB jagung hibrida toleran kekeringan | Demplot | xxxx://xxxxx.xxxxxxx.x xxxxxxxx.xx.xx/xxx/xxx ex.php/berita/1960- bptp-jambi-kembali- laksanakan-demplot- jagung-di-bahar- utara?fbclid=IwAR0m wRMCSRYZJ- RKXtMLUd4bVrjAWx- zTn9ZmoAdsiobgn31P XYKwUGwMIE |
9. | Paket teknologi pengendalian OPT invasive ulat grayak jagung Spodoptera frugiperda pada fase vegetatif tanaman jagung | Demplot | xxxx://xxxxx.xxxxxxx.x xxxxxxxx.xx.xx/xxx/xxx ex.php/berita/2006- waspadai-serangan- ulat-grayak-pada- jagung-hama-yang- bisa-menyebar- hingga-radius-100- kilometer?fbclid=IwA R311g9zQVUaAmfvAB uppCriuQane0NU58SL |
0lae5Kb7AknXLggRfR TSHE4 | |||
10. | Sosialiasi penggunaan KATAM | Temu lapang | xxxxx://xxx.xxxxxxxx. com/www.jambi.litba xx.xxxxxxxxx.xx.xx/xx sts/281396223198395 2 |
11. | Teknologi pemanfaatan kompos limbah tebu | Demplot | xxxxx://xxxxx.xx/xXxx sjpZTMY |
12. | pendampingan kawasan berbasis korporasi dan pencetuk terbentuknya asosiasi petani kebun kelapa, pinang dan kopi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat | Pendampingan dan berita | xxxxx://xxxxx.xxxxxxx xxx.xxx/xxxxxx/00000 6/bptp-jambi-gelar- pendampingan- kawasan-pertanian- berbasis-korporasi |
13. | Pendampingan dalam rangka Peningkatan pendapatan dan pemberdayaan kelompok tani (menuju korporasi) | Pendampingan dan berita | xxxxx://xxxxx.xxxxxxx xxx.xxx/xxxxxx/00000 4/bptp-jambi-dorong- peningkatan-produksi- pertanian-dengan- pupuk-alami-saat- pandemi |
14 | Display teknologi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman obat keluarga secara konvensional, organik dan hidroponik | Display teknologi pada Taman Agro Inovasi, Video | xxxxx://xxxxx.xx/xXxx sjpZTMY |
Indikator Kinerja 2: Rasio paket teknologi pertanian yang dihasilkan terhadap pengkajian teknologi pertanian yang dilakukan pada tahun berjalan
Indikator kinerja kedua ini telah tercapai 111.1 % pada tahun 2020, termasuk kategori berhasil. Tahun 2020 terdapat 2 kegiatan pengkajian teknologi spesifik lokasi yang dilakukan, dengan hasil 3 paket teknologi. Rincian kegiatan dan paket teknologi yang dihasilkan sebagai berikut:
1. Paket teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung spesifik lokasi
Paket teknologi budidaya Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung spesifik lokasi di Provinsi Jambi pada demplot toleran cekaman naungan kelapa sawit dilaksanakan di 3 lokasi yaitu Desa Talang Bukit, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi (Kelompok Tani Sejahtera), Kelompok Tani Pasundan, Desa Tambang Emas, Kecamatan Pamenang Selatan dan Kelompok Tani Karya Tani, Desa Pinang Merah, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin.
Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung spesifik lokasi di Provinsi Jambi pada demplot toleran cekaman naungan kelapa sawit dapat menghasilkan produksi VUB jagung hibrida JH 37 mencapai 6,1 ton/ha dan JH
45 mencapai 5,9 ton/ha. Produksi pada demplot toleran cekaman kekeringan menunjukkan bahwa VUB Jagung Hibrida Adaptif adalah Jakarin mencapai 5,8 ton/ha, Jharing I A mencapai 5,8 ton/ha, dan Bima 20 URI mencapai 6,1 ton/ha.
Paket teknologi pengendalian serangan ulat grayak jagung
Spodoptera frugiperda
Paket teknologi pengendalian serangan ulat grayak jagung Spodoptera frugiperda yang merupakan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) invasif yang dilakukan menggunakan pendekatan pengelolaan hama terpadu (PHT) dapat menekan tingkat serangan sampai dibawah ambang kendali pada fase vegetatif tanaman jagung dimulai pada 1 MST dengan melakukan monitoring/pengamatan intensif, pengendalian mekanis, ambang kendali dan jika serangan melewati ambang kendali maka dilakukan pengendalian secara kimia menggunakan insektisida dengan bahan aktif Klorantraniliprol 50 g/l.
2. Paket teknologi budidaya dan pengolahan tebu spesifik lokasi Paket teknologi budidaya dan pengolahan tebu spesifik lokasi dilaksanakan di Desa Sei. Asam Kecamatan Kayu Aro Barat, Kab. Kerinci. Pertumbuhan tanaman tebu dengan sistem tanam juring ganda sangat baik, karena didukung dengan kondisi iklim yang sangat baik. Hasil beberapa perlakuan sistem tanam, perlakuan C dengan jarak tanam antar juring 160 cm dan didalam baris 50 cm, secara visual /performance dilapangan
memperlihatkan pertumbuhan yang lebih baik dari perlakuan lain.
Gambar 19. Pertumbuhan tanaman tebu setelah diaplikasikan kompos limbah tebu
3. Teknologi KEPAS pada Lahan Pasang Surut Tipe C di Provinsi Jambi dalam Mendukung Swasembada Kedelai
Kegiatan ini dilaksanakan Keltan Bambu Runcing, Desa Harapan Makmur, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Komponen teknologi budidaya KEPAS meliputi (1) Varietas Unggul Baru Xxxxxxxxx, Xxxxx dam Detap, (2) Penyiapan lahan : Jerami padi dipotong dan dihampar sebagai mulsa, tanpa olah tanah, gulma disemprot dengan herbisida kontak (3) Saluran Irigasi/Drainase : 2,5 – 3,0 m antar saluran, lebar 20 cm, dan kedalaman 25 cm untuk mempercepat pembuangan kelebihan air, (4) Perlakuan benih : Menggunakan Fipronil (Regent) untuk pengendalian lalat (5) Cara tanam : tugal, (6) Jarak tanam : 40 x 15 cm dengan 2-3 benih per lubang tanam (7) Pengelolaan air : dari hujan atau irigasi jika hujan tidak turun (8) Amelliorasi dan pemupukan : Campuran dolomit dan pupuk kandang diaplikasikan pada saat tanam, sebagai penutup benih, Pupuk Ponska dan SP36 di-aplikasikan pada umur 15-20 HST, 5-7 cm di samping barisan tanaman (9) Pengendalian gulma : Penyiangan ke-1 umur 1 5-20 hst dengan herbisida, dan penyiangan ke-2 secara manual pada umur 40-45 hst (10) Pengendalian Hama dan Penyakit : Pada umur sektar 7 hst disemprot dengan insektisida berbahan Fipronil (Regent) untuk pengen-dalian lalat kacang, untuk selanjutnya disesuaikan dengan kondisi lapangan yang dipantau secara baik/intensif (pestisida kimia)Kegiatan ini didapatkan Varietas Xxxxxxxxx, Xxxxx dan Detap mengunakan teknologi modifikasi (Dolomit 1000+Pukan 750 kg/ha+NPK Phonska+200+SP36 100 kg/ha) dapat beradaptasi dan berproduksi tinggi pada lahan pasang surut. Tiga varietas yang diuji varietas Devon memberikan hasil tertinggi, namun petani tidak berminat untuk mengembangkan, karena mudah pecah polong di lapangan. Varietas Detap diminati petani, disamping produksi tinggi tahan terhadap pecah polong.
Adanya respon dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan kelompok tani kedelai terhadap pengkajian tentang Teknologi Kepas pada Lahan Pasang Surut Tipe C di Provinsi Jambi merupakan hal terpentig dalam pengembangan xxxx xxxx kedelai di pasang surut
5. Kajian Teknologi PROLIGA Cabai Merah di lahan Sawah Provinsi Jambi
Teknologi PROLIGA Cabai merah meliputi (i) Varietas Unggul nasional dan lokal sebagai pembanding, (i) Populas. Tanaman dan jarak tanam : 30 ribu tanaman/ha dan 50 cm x 70 cm (dua satu zigzag), (iii) Menerapkan persemaian sehat : Tempat persemaian disterilkan dengan cara disemprot dengan insektisida spirotetramat + imidaklorpid (1,0 ml/l), kemudian dipasang perangkap kuning untuk memantau Bemisia tabaci sampai populasi nol Benih cabai di rendam dalam larutan fungisida propamokarb hidroklorida (1 m/l) selama 1 jam, Media: tanah halus+pupuk kandang halus (1+1), Bedengan diberi naungan (screen house) yang terbuat dari nylon dengan kerapatan 50 mesh/cm2, Umur 3 minggu dilakukan pemangkasan pucuk (iv) Pengolahan tanah : pH tanah < 5,5 + kaptan/dolomit 1,5 ton/ha (1 BST), (v) Menggunakan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP), (vi) Penghadang/Barier : Tanam 4 baris jagung sekeliling tanaman cabai,1 bst, (vii) Menggunakan pupuk dasar kandang ayam (20t/ha) +NPK 500 kg/ha, 1 bst, (viii) Pemupukan susulan : 500 kg NPK.ha dikocor (2 g/l air), 200 ml per tanaman, umur 1 bulan setelah tanam, 1 x seminggu, Aplikasi pupuk KNO3 sebanyak 4 kali, Aplikasi Biostimulan : Xxxxxx Top sebanyak 4 kali, (ix) Pengendalian OpT dengan Prinsip PHT, (x) Pemsangan ajir pada saat tanaman berumur 21 HST, Pewiwilan umur 30 hari setelah tanam, 1 x seminggu dan Pengairan jika diperlukan.
Hasil kegiatn ini adalah masa panen yang berlangsung sampai dengan 12 kali disbanding konvensional hanya 5 kali dan hasil tanaman/kg 08 dibandingkan konvensional 0,6 kg.
Sasaran 2. Terselenggaranya Birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang efektif dan efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Sasaran yang akan dicapai adalah Nilai Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, meningkatnya kualitas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi, dengan indikator kinerja nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BPTP Jambi.
Indikator Kinerja 3: Nilai Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
Capaian kinerja layanan BPTP Jambi terlihat dari Nilai pembangungan ZI dan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPTP Jambi. 2020 adalah 94,11. Rata-rata nilai IKM BPTP Jambi untuk tahun 2020 adalah 3,39. Hasil penghitungan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan BPTP Jambi selama periode semester II tahun 2020 menunjukkan nilai Indeks 3,38 dengan Nilai IKM setelah dikonversi menjadi 84,57 dengan mutu pelayanan kategori B (kinerja pelayanan dinilai Baik). Semester 1 tahun 2020 nilainya sebesar 84,98 (nilai indeks 3,40). Berarti nilai pada semua unsur pelayanan menunjukkan kearah yang baik. Untuk bisa mempertahankan serta mewujudkan pelaksanaan pelayanan prima diperlukan komitmen untuk melaksanakan transparansi dan akuntabilitas, baik oleh pengambilan keputusan (pimpinan unit) dan pelaksana pelayanan publik untuk selalu berupaya memberikan pelayanan secara cepat, tepat, murah, terbuka dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif.
3.1.2. Pengukuran Kinerja Tahun 2020 dengan Target Renstra 2020-2024
Jika membandingkan dengan target tahun 2020 yang terdapat pada Renstra tahun 2020-2024, secara umum capaian kinerja BPTP Jambi tahun 2020 mencapai target (Tabel 8).
Tabel 8. Capaian Kinerja BPTP Jambi dibandingkan dengan target Renstra 2020-2024
No. | Sasaran Program / Indikator Sasaran Program | Target | Capaian | Realisasi tahun 2020 dibandingkan target tahun 2020 (%) |
SP 01 | Termanfaatkannya teknologi dan inovasi pertanian | |||
IKSP 01 | Rasio hasil penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan terhadap hasil penelitian dan pengembangan (kumulatif 5 tahun terakhir) (%) | 18 | 20 | 111,11 |
IKSP 04 | Nilai Indeks penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Nilai) | 79 | 94,11 | 119,13 |
SP 03 | Terkelolanya Anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang akuntabel dan berkualitas | |||
IKSP 05 | Nilai Kinerja Anggaran (berdasarkan Regulasi yang berlaku) (nilai) | 90 | 93,65 | 4,06 |
38
LAKIN BPTP JAMBI 2020
3.1.3. Keberhasilan, Kendala dan Langkah Antisipasi
Secara keseluruhan capaian kinerja BPTP Jambi sudah sesuai bahkan melebihi target. Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2020 didukung oleh :
1) Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat waktu.
2) Intensifnya kegiatan pertemuan para penanggungjawab untuk melakukan evaluasi maupun diskusi, yang mekanismenya mulai dari pertemuan tingkat Balai (melalui rapat evaluasi 1 kali dalam 3 bulan) dan dilanjutkan ke tim kegiatan masing-masing.
3) Sumbangsih substansi teknis dari para narasumber dalam forum seminar proposal dan pertemuan lainnya yang relevan dengan sifat dan jenis kegiatan.
4) Meningkatnya jaringan kerjasama antar instansi terkait dan stakeholder lainnya.
BPTP Jambi menghadapi berbagai hambatan dan kendala internal maupun eksternal dalam pelaksanaan kegiatan. Hambatan internal berkaitan dengan beragamnya pemahaman terhadap pencapaian target kinerja dan ketepatan waktu dalam pelaksanaan kegiatan sehingga berpegaruh kepada komitmen yang berbeda. Sedangkan hambatan eksternal seringkali berkaitan dengan tidak adanya kesinambungan koordinasi dengan pemerintah daerah yang diakibatkan oleh adanya dinamika perubahaan struktural daerah.
Langkah antisipasi untuk meningkatkan kinerja antara lain melalui koordinasi dan persamaan persepsi internal antara peneliti dan pengkaji dalam pelaksanaan kegiatan, melakukan koordinasi antara BPTP Jambi dengan Balit Komoditas dan BBP2TP dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Permasalahan SDM dapat diatasi dengan pelatihan, workshop, diklat dsb. Koordinasi dengan pemerintah daerah ditingkatkan melalui coordinator wilayah dan jajaran nya.
3.1.4. Capaian Kinerja BPTP Jambi lainnya
Upaya lain meningkatakan sinergi dan kerjasama pengembangan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi adalah melalui peningkatan kerjasama antar institusi baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten. Capaian kinerja
kegiatan kerjasama BPTP tahun 2020 terdiri dari total 4 Naskah Perjanjian Kerjasama (PKs) yang terdapat dalam Tabel 9.
Faktor keberhasilan peningkatan capaian kerjasama ini didukung oleh layanan publik yang baik serta meningkatnya jaringan kerjasama antar instansi terkait dan stakeholder lainnya. Keterlibatan BPTP Jambi sebagai narasumber di berbagai pelatihan dan kegiatan bersama instansi terkait juga merupakan salah satu pendukung meningkatnya kinerja dalam hal sinergi operasional ini.
Tabel 9. Perjanjian Kerjasama BPTP Jambi serta Mitra Tahun 2020
No | Mitra Kerjasama | Tanggal Penandatanganan | Masa Berlaku |
1 | SMKN 1 Pasir Penyu | 2 Januari 2020 | 3 Tahun |
2 | SMKN 1 Solok Selatan | 2 Januari 2020 | 3 Tahun |
3 | SMKN 14 Merangin | 1 September 2020 | 2 Tahun |
4 | SMKN 5 Muaro Jambi | 8 Oktober 2020 | 2 Tahun |
Sasaran 3. Terkelolanya Anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang Akuntabel dan Berkualitas
Indikator Kinerja 4: Xxxxx Xxxxxxx Anggaran
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi telah melaksanakan kegiatan pada tahun 2020 dengan menggunakan dana sebesar Rp. 00.000.000.000,- setelah mengalami beberapa revisi. Dari dana yang ada di BPTP Jambi tahun 2020, terealisasi sebesar Rp. 00.000.000.000,- (tingkat capaian = 98,81%). Realisasi anggaran untuk belanja pegawai sebesar Rp. 6.563.209.216,- (98,79%), belanja modal Rp. 286.257.000,- (99,13%) dan belanja barang Rp. 5.542.830.101,- (98.80%). Keseluruhan realisasi adalah 98,81%. secara rinci realisasi anggaran berdasarkan output kegiatan dapat dilihat pada Tabel 10, dan realisasi berdasarkan jenis belanja terdapat pada Tabel 11.
No | Judul Kegiatan Tahun 2020 | Pagu | Realisasi | % |
1801 | Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan | 00.000.000.000 | 00.000.000.000 | 98,81% |
201 | Teknologi spesifik loksai | 375.463.000 | 375.331.106 | 99,96% |
202 | Diseminasi dan Penyiapan Teknologi Untuk Dimanfaatkan Pengguna | 507.686.000 | 507.652.500 | 99,99% |
203 | Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian | 62.027.000 | 62.025.000 | 100,% |
204 | Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi | 16.466.000 | 16.460.700 | 99,97% |
219 | Benih Padi | 79.728.000 | 79.398.000 | 99,59% |
221 | Benih Kedelai | 697.158.000 | 697.158.000 | 100,00% |
228 | Jejaring/Kerjasama penggkajian teknologi pertanian yang terbentuk | 15.856.000 | 15.855.000 | 99,99% |
301 | Benih bawang | 59.455.000 | 59.455.000 | 100% |
304 | Benih tebu | 171.720.000 | 171.640.000 | 99,95% |
950 | Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1 | 497.092.000 | 488.895.635 | 98,35% |
951 | Layanan Sarana dan Prasarana Internal | 288.757.000 | 286.257.000 | 99,13% |
994 | Layanan Perkantoran | 9.679.555.000 | 9.545.653.602 | 98,62% |
Secara lebih rinci dapat diuraikan bahwa realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja terdapat pada Tabel 11.
Tabel 11. Realisasi Anggaran Berdasarkan Belanja Lingkup BPTP Jambi TA. 2020
No | Belanja | Pagu (Rp) | Realisasi | Persenta se (%) |
1 | Pegawai | 6.643.319.000 | 6.563.209.216 | 98,79% |
2 | Barang | 5.518.887.000 | 5.452.830.101 | 98,80% |
3 | Modal | 288.757.000 | 286.257.000 | 99,13% |
Pengelolaan PNBP
Target awal PNBP tahun 2020 ini Rp. 152.278.000,-, karena sudah melebihi, maka direvisi menjadi 217.032.000,- dengan realisasi melebihi target yaitu sebesar Rp. 226.503.512,-. Kontribusi PNBP ini diperoleh dari penerimaan umum dan fungsional (upbs padi, upbs kedelai, keg KP, laboratorium, tagrinov 2020,keg perbenihan benih sebar padi, sewa rumah dinas, sewa guest house, pengembalian belanja tahun anggaran yg lalu, pendapatan dari pemindahan bmn lainnya).
IV. PENUTUP
4.1. Ringkasan Capaian Kinerja
Secara umum hasil analisis evaluasi dan capaian kinerja menunjukkan bahwa kinerja kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Tahun 2020 telah dicapai dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh capaian indikator kinerja kegiatan BPTP Jambi tahun 2020, terutama indikator masukan (input) dan hasil (output), umumnya telah terealisasi sesuai dengan target atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya atau bahkan melampaui target dengan realisasi anggaran 98,81%, hal ini berarti kegiatan yang direncanakan telah dapat dilaksanakan dengan baik. Indikator hasil, evaluasi secara umum menunjukkan bahwa kegiatan BPTP Jambi memiliki hasil yang baik bagi penggunanya. Meskipun demikian, masih diperlukan upaya peningkatan kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Perbaikan kinerja dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kerjasama yang baik dengan instansi terkait, sehingga kualitas kegiatan yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna, baik bagi pengambil kebijakan maupun petani, sebagai pengguna akhir paket teknologi yang dihasilkan selama ini.
4.2. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja
Upaya menyusun progam pengkajian yang lebih baik, BPTP Jambi melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan BBP2TP melalui pertemuan penyusunan program maupun dengan pemerintah daerah. Dukungan koordinasi dan sinkronisasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan teknologi pertanian yang sesuai dengan kebutuhan petani setempat atau pengguna lainnya. Upaya untuk mendapatkan inovasi baru dan rakitan teknologi yang mengikuti kebutuhan stakeholder dapat dilakukan juga dengan menjalin kerja sama dengan Balai Penelitian Komoditas maupun dengan instansi terkait di Provinsi Jambi.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2020, per Tanggal 12 Dsember 2019
Lampiran 2. SK Hasil Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas Tahun 2020
Lampiran 3. Laporan Kinerja Anggaran BPTP Jambi TA. 2020