ANALISIS KINERJA PESAWAT PENCEGAHAN POLUSI DIATAS KAPAL MT. OCEAN RIVER 01
ANALISIS KINERJA PESAWAT PENCEGAHAN POLUSI DIATAS KAPAL MT. OCEAN RIVER 01
SEKMA XXXXXXX XXXXXXX NIT. 18.42.064
TEKNIKA
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PELAYARAN POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR TAHUN 2022
ANALISIS KINERJA PESAWAT PENCEGAHAN POLUSI DIATAS KAPAL MT.OCEAN RIVER 01
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma IV Pelayaran
Program Studi Teknika
Disusun dan diajukan oleh
XXXXX XXXXXXX XXXXXXX NIT: 18. 42. 064
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PELAYARAN POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR TAHUN 2022
SKRIPSI
PRAKATA
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan propsal skripsi ini.
Proposal skripsi ini adalah salah satu persyaratan yang ditujukan bagi Taruna jurusan Teknika dalam menyelesaikan studinya pada program diploma IV Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi tata bahasa, dalam menyusun kalimat, maupun tata cara penulisan serta pembahasan dalam menyampaian materi akibat keterbatasan penulis dalam menguasai materi, waktu, dan data yang diperoleh.
Kritik dan saran yang membangun sangat membantu penulis untuk lebih berhati – hati dalam penyusunan dan penyempurnaan proposal skripsi ini.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis berikan deangan penuh rasa hormat dan kelapangan hati yang sebesar - besarnya kepada:
1. Capt. Xxxxxxx, X.X.Xx, M.Mar. selaku Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
2. Capt. Xxxx Xxxxxxxx, M.T., X.Xxx, selaku Pembantu Direktur satu Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
3. Xxxxx Xxxxx Xxxxx, M.T., M.Mar.E, selaku pembimbing I yang selalu meluangkan waktunya dan selalu memberkan nasihat serta motivasi sehingga terselesaikan skripsi ini.
4. Xxxxx Xxxxxx Xxxx,S.T.,M.M., selaku pembimbinga II yang banyak meluangkan waktunya sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Seluruh Staf Pengajar Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar atas bimbingan yang diberikan kepada penulis selama mengikuti proses pendidikan di PIP Makassar.
6. Xxxxxxxx Xxxxxxx, Ibunda Xxxx Xxxxxxxx, kakakku Xxxx Xxxxxxx Xxxxxxxxxxx, Xxxxx Xxxxxxxx dan adekku Galuh Xxxxx Xxxxx Xxxx serta keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungannya baik
moral dan materi, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Master, Chief Engineer, perwira - perwira dan seluruh ABK dari kapal MT. OCEAN RIVER 01
8. Seluruh Civitas Akademika Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
9. Seluruh Taruna/i Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar yang telah membantu dalam memberikan semangat dalam penyelesaian tugas akhir ini, terkhusus angkatan XXXIX.
Akhir kata penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa selalu melindungi dan memberkati kita semua. Aamiin.
Makassar, 14 Juni 2022
Xxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx NIT: 18.42.064
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Sekma Xxxxxxx Xxxxxxx Nomor Induk Taruna : 18.42.064
Program Studi : TEKNIKA Menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS KINERJA PESAWAT PENCEGAHAN POLUSI DIATAS KAPAL MT.OCEAN RIVER 01
Merupakan karya asli. Seluruh ide yang ada di dalam skripsi ini, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide yang saya susun sendiri.
Jika pernyataan yang ada diatas terbukti sebaliknya, maka saya selaku penulis bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
Makassar, 14 Juni 2022
Xxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx NIT: 18.42.064
ABSTRAK
Xxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx, 2022 ,”ANALISIS KINERJA PESAWAT PENCEGAH POLUSI DIATAS KAPAL MT. OCEAN RIVER 01”,(Di
bimbing oleh Xxxxx Xxxxx, M.T., X.Xxx.X. dan Xxxxxx Xxxx X.X.,M.M. )
Oily Water Separator (OWS) merupakan salah satu permesinan bantu yang mampu memisahkan minyak dari air buangan yang mengandung minyak sampai hasil pemisahannya mencapai kurang dari 15 ppm sehingga air buangan kelaut tidak menimbulkan pencemaran . pesawat ini mempunyai peranan untuk mencegah terjadinya pencemaran dilaut sesuai dengan MARPOL 1973 XXXXX X. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal hal yang menyebabkan tingginya kandungan minyak hasil proses ows.
Penelitian ini dilaksanakan ketika penulis melaksanaknan praktek laut (prala) diatas kapal MT. OCEAN RIVER 01 milik perusahaan PT. DUTA BAHARI MENARA LINE.Tbk selama 10 bulan yakni dari tanggal 03 september 2020 sampai dengan 03 juli 2021 sumber data yang didapatkan dari tempat penelitian dengan menggunakan metode penelitian lapangan dan metode kepustakaan serta buku buku yang berkaitan dengan isi skripsi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukan bahwa oily water separator tidak beroperasi dengan normal, karena alat tersebut di operasikan atas kebiasaan dari crew yaitu terkadang tidak mengerti sehingga tidak mengikuti petunjuk pengoperasian yang benar sesuai dengan instruction manual book serta kotornya coalleser filter. Diharapkan setelah penelitian ini dapat melaksanakan sesuai dengan dengan manual book untuk penggunaan nya dan rutin melakuan perawatan terhadap pesawat tersebut.
Kata kunci : minyak dan ows
ABSTRACT
Xxxxx Xxxxxxx Xxxxxxx. 2022,” ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF POLLUTION PREVENTION AIRCRAFT ON MT.OCEAN RIVER 01 “
.(supervised by Xxxxx Xxxxx, M.T., X.Xxx.X. dan Xxxxxx Xxxx X.X.,M.M.)
Oily Water Separator (OWS) is one of the auxiliary machines that is able to separate oil from waste water containing oil until the separation results reach less than 15 ppm so that marine waste water does not cause pollution. This aircraft has a role to prevent pollution at sea in accordance with MARPOL 1973 ANNEX I. The purpose of this research is to find out what causes the high oil content of the OWS process.
This research was carried out when the authors carried out marine practices (prala) on the ship MT. OCEAN RIVER 01 belongs to the company PT. DUTA BAHARI MENARA LINE.Tbk for 10 months, namely from 03 September 2020 to 03 July 2021 the source of data obtained from the research site using field research methods and library methods as well as books related to the contents of the thesis.
The results obtained from the research show that the oily water separator does not operate normally, because the equipment is operated by the habits of the crew, namely sometimes they do not understand so they do not follow the correct operating instructions in accordance with the instruction manual book and the coalleser filter is dirty. It is hoped that after this research can be carried out in accordance with the manual book for its use and routine maintenance of the aircraft.
Key word : Oil and Oily Water Separator
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI vi
A.Ketentuan Pencegahan Polusi 5
X.Xxxxertian Dan Fungsi Oily Water Separator 7
X.Xxxxxxx Dasar Pemisahan Oily Water Separator 8
E.Komponen Oily Water Separator 8
F.Oil Content Meter (Ocm) Dari Proses Ows 14
X.Xxxx Kerja Pesawat Oily Water Separator (OWS) 15
I.Peranan Coallescer Filter 17
J.Peranan Oily Water Separator 17
K.Pengaruh Fluida Statis Dalam Cara Kerja OWS 18
A.Tempat Dan Waktu Penelitian 21
X.Xxxxxxx-Langkah Analisa Perencanaan 23
A.Deskripsi Hasil Analisa Data 25
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian 25
2. Sejarah Singkat Pt. Duta Bahari Menara Line 25
3. Sejarah Singkat Mt. Ocean River 01 26
4. Data-Data Teknis Mt. Ocean River 01 (Ship’s Particular) 26
5. Spesifikasi Oily Water Separator 28
6. Gambaran Umum Pengoperasian OWS Di Atas Kapal MT. Ocean River 01 28
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Perawatan Periodik 36
Tabel 4. 3 Kandungan Minyak 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 2 Oil Level Sensor 10
Gambar 2. 4 Coallescer Filter 12
Gambar 2. 5 Sketsa Oily Water Separator 15
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan Maritim mencangkup muara – muara, perairan pantai dan lautan terbuka. Di wilayah - wilayah ini, manusia memperoleh sumber hayati maupun non hayati. Lingkungan maritim adalah suatu lingkungan yang luas dan perubahannya dapat dilihat secara tetap pada aneka ragam proses fisik, kimia dan biologis yang terjadi di laut. Pemanfaatan dari lingkungan maritim telah menjadi bagian–bagian esensial dari program pembangunan sejumlah negara. Bagi sebuah negara pantai lingkungan maritim merupakan suatu sistem penunjang kehidupan yang penting bagi negara dan rakyatnya. Penggunaan lingkungan maritim sebagaimana disebutkan tadi menghidupkan pertumbuhan ekonomi maupun masalah lingkungan.
Samudera adalah salah satu jalur transportasi yang semakin ramai serta berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Hal ini terbukti dengan semakin banyak kapal berukuran kecil maupun besar yg beroperasi di lautan. Kapal-kapal tersebut merupakan asal dari pencemaran lingkungan bahari.
Melihat di masa lampau sebelum diadakannya kesepakatan - kesepakatan misalnya di awal tahun 1970 di Paris yg dikenal menggunakan nama Paris Convention pada awal Oktober 1971 pada Oslo diselenggarakannya pembuatan perjanjian mengenai Prevention of Marine Pollution By Dumping for Ship and Crapt serta tahun 1973 dimuntahkan buat mengatur ketentuan tentang membuang minyak, kotoran dan sampah secara langsung ke laut yang dikenal menggunakan nama MARPOL 1973 dan pada tanggal
15 Juli 1977 pada New York sudah ditetapkan konferensi masalah lingkungan hayati.
salah satu organisasi pada dunia yaitu IMO sudah membuat kebijakan mengenani peraturan-peraturan yang bersangkutan dengan prosedur serta tata cara buat penanganan pembuangan limbah berasal kapal serta sudah ditetapkan sangsi bagi kapal yang melanggarnya. buat terealisasi dan dilaksanakannya peraturan tersebut buat mencegah diberikannya sangsi kepada kapal,sebab kapal yg melanggar akan mendaptakan kerugian bagi awak kapal serta perusahaan pelayaran oleh karena itu, tiap kapal diharuskan untuk menaikkan pengoperasian pesawat pencegahan polusi supaya bisa bekerja secara optimal. galat satu alat-alat atau pesawat yang harus ditingkatkan kinerjanya artinya oily water separator adalah alat yang berfungsi buat membersihkan air bilge/got asal kandungan minyak buat memperoleh kadar kandungan minyak yg dibuang pada bahari sesuai dengan ketentuan MARPOL 1973, yakni 15 ppm. pada kenyataannya acapkali proses pemisahan air dan minyak menggunakan menggunakan oily water separator atau OWS membentuk lebih dari
15 ppm minyak sebab kurangnya pemahaman/ pengetahuan operator wacana oily water separator sebagai akibatnya menyebabkan hasil buang OWS terkotori oleh minyak. jika hal ini terus diabaikan maka akan berdampak jelek pada ekosistem dan kualitas air bahari. pertarungan inilah yang mendorong penulis buat menganalisis cara kerja pesawat pencegah polusi supaya lingkungan laut tidak terus terkotori oleh tumpahan minyak berasal kapal. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka penulis tertarik mengadakan penelitian tentang pesawat pencegah polusi di atas kapal yg dituangkan dengan judul " Analisis Kinerja Pesawat Pencegahan Polusi di atas Kapal MT.Ocean River 01“
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang penulis buat untuk menganalisis kinerja peralatan di atas kapal, yaitu ”Bagaimana Kinerja Pesawat Pencegahan Polusi Di Atas Kapal apakah sesuai dengan Intruction manual book sehingga menyebabkan berpengaruh pada kandungan minyak pada air got yang dibuang?”
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan permasalahan terkait kinerja pesawat pencegah polusi di atas kapal dan terlalu banyak macam alatnya maka penulis membatasi pokok masalah pada pesawat pencegahan polusi jenis oily water separator di atas kapal.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai guna untuk terwujudnya penyusunan penulisan ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui kinerja dari peralatan di atas kapal terkhusus oily water separator (OWS) sesuai dengan intruction manual book.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dihasil dari pembahasan dalam persoalan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian memiliki makna agar dapat bertambahnya ilmu tentang keteknikan khususnya mengenai kemampuan perwira kapal dan taruna tentang bagaimana kinerja dari alat pencegah polusi yaitu oil water separator (OWS).
2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan informasi,saran atau masukan kepada perwira kapal,kru kapal,perusahaan pelayaran dan pembaca
tentang pemanfaatan alat pencegah polusi yaitu oil water separator (OWS) baik bagaimana cara pengggunaan dan cara perawatan dari oil water separator(OWS).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Ketentuan Pencegahan Polusi
MARPOL 1973/1978 yang di sepakati pada London tahun 1973 dan di lakukan amandemen pada 1978 merupakan ketentuan dasar sebagai konvensi pencegahan polusi dari kapal. Ketentuan pembuangan yang terdapat pada Annex I berguna untuk pencegahan polusi yang di sebabkan oleh minyak berserta bahan minyak lainya.. Dengan adanya ketentuan untuk menyediakan alat-alat pencegahan pencemaran di laut yang dilengkapi dengan sebuah alat pemisahan air dengan minyak yang lebih dikenal dengan istilah OWS (Oily Water Separator) sehingga kadar minyak yang keluar sebelum di buang ke laut tidak melebihi 15 ppm.
B. Peralatan Pencegah Polusi
1. Incinerator
Prof. Xx. Xx. Xxxx Xxxxxxxxx : Pelopor Incinerator Perguruan Tinggi pada Indonesia Mengemukakan bahwa Incinerator ialah tungku pembakaran untuk memasak limbah padat, yang mengkonversi materi padat (sampah) menjadi materi gas, serta abu, (bottom ash serta fly ash). Incinerator merupakan suatu alat penghancur atau pemusnah limbah organik melalui pembakaran pada suatu sistem yg terkontrol dan terisolir berasal lingkungan sekitarnya. Incinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur tinggi lainnya didefinisikan sebagai pengolahan termal. Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa yang akan terjadi pembakaran, partikulat, serta panas.
2. Sewage Treatment Plant
Sewage Treatment Plant artinya suatu pesawat yg digunakan buat mengolah atau memproses limbah dari kotoran manusia sehingga sesudah di buang ke bahari tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan yg berupa kekeruhan dan berbagai macam penyakit. Pesawat ini umumnya dioperasikan di ketika kapal sedangkan berada pada pelabuhan atau sedang berlabuh jangkar, terdapatnya alat pencegah polusi yang berguna untuk mengurangi pencemaran laut khususnya limbah manusia apabila kapal saat berada pada Pelabuhan dan dioperasikannya Sewage Treatment Plant tersebut. Disamping itu menggunakan keberadaan pesawat tadi di kapal, akan mengurangi penyebaran bakteri dan virus dari berbagai macam penyakit yg pada sebabkan sang excreta, urine, dan air kotor. Maka dari itu limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke laut, agar tidak terjadinya pencemaran dilaut.
3. SOPEP (Shipboard Oil Pollution Emergency Plan)
SOPEP (Shipboard Oil Pollution Emergency Plan) adalah kegiatan perencanaan darurat penanggulangan pencemaran yang disebabkan minyak sesuai pada MARPOL 73/78 yang terdapat pada Annex I, untuk kapal 400 GT keatas harus mempunyai rencana penanggulangan minyak sinkron norma-tata cara serta pedoman yg ditetapkan sang Organisasi Maritim Internasional dibawah MEPC (Marine Environtmen Protection Comitte). Sedangkan untuk kapal pengangkut minyak atau pengangkutan kargo yg bisa menyebabkan pencemaran minyak persyaratan tonase minimal 150 GT harus mempunyai SOPEP. SOPEP memiliki isi sebagai berikut;
a. Tuntutan kerja yang berisi tugas anggota crew kapal ketika terjadinya tumpahan minyak.
b. SOPEP menerangkan tentang informasi umum yang berkaitan dengan kapal dan pemilik kapal.
c. SOPEP digunakan untuk tata cara pembuangan limbah minyak ke laut dengan menggunkan peralatan yang benar.
d. Tata cara pelaporan jika terjadi tumpahan minyak juga tertera pada prosedur SOPEP.
e. Harus menghubungi nomor otoritas yang terkait dan perusahan apabila terjadi tumpahan minyak kelaut .
x. XXXXX berisi tentang gambar dari pipa-pipa bahan bakar atau cargo serta posisi dari ventilasi dan lain – lain.
g. Dijelaskan bahwa tangki-tangki yang berisi muatan atau minyak harus dilengkapi dengan SOPEP.
h. Daftar nama barang terdapat didalam kotak SOPEP.
C. Pengertian Dan Fungsi Oily Water Separator
1. Oily Water Separator
Pengertian umum menurut (Maritime World, 2011) (5)Oily Water Separator (OWS) adalah peralatan kapal yang berfungsi untuk memisahkan air dari air buangan yang tercampur dengan minyak untuk mendapatkan hasil air yang dibuang berkadar kurang dari 15 ppm.
2. Fungsi Oily Water Separator
Difungsikan untuk mendapatkan nilai kurang dari 15 ppm pada proses pemisahan antara air got dan kandungan minyak sehingga air buangan ke laut tidak menimbulkan pencemaran.
D. Prinsip Dasar Pemisahan Oily Water Separator
1. Menurut Rowa (2002 ; hal 1-2) dalam (Ontari & Wanto, 2020)(9) Permesinan bantu intinya proses pemisahan ini dilakukan sesuai menggunakan perbedaan berat jenis yg mana berat jenis air lebih besar dari pada berat jenis minyak sehingga waktu proses pemisahan terjadi air akan berada dibagian bawah dan minyak akan berada di permukaan, selanjutnya minyak yg terkumpul akan disalurkan/ dibuang ke sludge tank dan air got menggunakan kadar kontaminasi minyak maksimal 15 ppm akan dibuang keluar (over board).
2. Menurut Nurdin, “Permesinan Bantu”, BP3IP dalam (Xxxxxxxxxxx et al., 2019) (6), Proses pemisahannya dilihat dari berat jenis pada komponen yang terkandung didalam air got yang diproses, dimana air memiliki berat jenis lebih berat dari minyak menyebabkan air berada dibawah minyak pada ruang pemisah, sehingga minyak yang berada diatas air akan dialirkan ke Waste Oil Tank sedangkan air yang telah terpisah dari minyak melalui proses penyaringan yang kedua akan keluar dari OWS dengan nilai kandungan minyak dibawah 15 ppm.
3. Menurut (Xxxxxx Xxxxxxx, 2008)(3) Xxxx’x General Engineering Knowledge for Marine Engineers (hal 383), prinsip dasar proses kinerja OWS yaitu melakukan pemisahan minyak dari air got yang tercampur dengan minyak dari tangki air got berdasarkan berat jenis.
E. Komponen Oily Water Separator
Menurut Rowa, (2002;hal 8) “Permesinan Bantu” komponen- komponen oily water separator, adalah :
1. Ruang Pemisah Kasar
Wadah yang berperan memisahkan antara air serta kandungan minyak yang dilihat dari berat jenis cairan dimana air akan terletak
dibawah dan minyak mengapung pada permukaan air. Pada ruang terdapat beberapa komponen-komponen yang digunakan untuk proses pemisahan, komponen sebagai berikut :
a. Plat Penyaringan / Pemisah Utama Dan Kedua (Primary And Secondary Separating Section)
Sumber:xxxxx://xxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxx.xx.xx/xxxxxxx/xxx- stainless-steel-above-ground-grease-trap-100l.html#images-2
Proses penyaringan / pemisahan melewati plat yang tersusun secara horizontal dan air got melewati plat plat tersebut.
b. Ruang Pengumpulan Minyak (Oil Collecting Chamber)
Sebagai tempat berkumpulnya minyak yang telah dipisahkan berdasarkan berat jenis, dan diruangan ini terletak pada bagian atas tabung pemisah.
c. Pemanas (Steam Inlet/ Outlet Pipe)
Minyak yang telah terkumpul dipanaskan, proses pemanasan ini mempermudah dikeluarkan dari dalam tabung.
d. Kran pengetesan (Test Cook)
Kran pengetesan ada dua pada tiap tabung pemisah yang mana letaknya ada yang di atas dan berada dibagian bawah ruang pengumpul. Kran memiliki fungsi untuk melihat air got
yang diproses didalam tabung sekaligus mengeluarkan dilakukanya proses blow udara saat pertama-kali OWS dijalankan.
e. Pipa pengeluaran minyak (Oil Outlet)
Sebagai jalan keluar minyak dari ruang pengumpul minyak ke Waste Oil Tank yang berbentuk pipa.
f. Pendeteksi ketinggian minyak (Oil Level Sensor)
Katup solenoid dapat diaktifkan untuk membuka dan menutup secara otomatis yang tersalur untuk pengeluaran minyak ke Waste Oil Tank karena adanya alat pengirim sinyal pendeteksi ketinggian minyak pada ruang pengumpul minyak.
Sumber: xxxx://xxx.xxxxxxxxxxxxxxxx.xxx/xxx-xxxxx- separator-level-sensor.html
g. Pengontrol otomatis (Automatic Control).
h. Xxxxx Xxxxxxxx (Selenoid Valve)
Katup otomatis yang dapat membuka dan menutup jalur keluar minyak disebabkan adanya sinyal dari pengontrol otomatis.
Sumber: xxxxx://xxx.xxxxxxx.xxx/xx/XXXX-Xxxxxxxx-Xxxxx- Brass-NC-Air-Inert-Gas-SC8256B045V/264955150
2. Tabung pemisah halus
Dalam (Xxxxxx et al., 2020)(1) untuk mendapatkan kandungan minyak pada air got yang akan di buang ke laut setelah melalui tabung pertama harus menlalui tabung pemisah halus sebagai tabung kedua.
Struktur dari tabung pemisah kedua ini tidak jauh beda dengan tabung pemisah pertama, antara lain:
a. Pengumpul/ Penggabung (Coallescer)
Setelah melalui proses pada tabung pertama, air got dilakukan penyaringan kembai untuk menyaring kandungan minyak yang masih lolos dari tabung pertama dan menggabungkan partikel minyak yang kecil untuk selanjutnya di kumpulkan diruang pengumpul minyak
Sumber: xxxxx://xxx.xxxxxxxxx.xxx/xxxxxx/xxx-xxxxx- separator.html
b. Ruang Pengumpulan Minyak (Oil Collection Chamber)
Sama seperti fungsi pada tabung pertama, ruangan ini berfungsi untuk mengumpulkan minyak yang selanjutnya dialirkan ke Waste oil Tank.
c. Pemanas (Steam Intel/ Outlet Pipe)
Seperti tabung pertama tugas dan fungsi pemanas ini sama gunanya untuk memanaskan minyak agar mudah dikeluarkan.
d. Keran Pengetesan
Sebagai monitor kondisi air got, untuk memastikan berapa banyak minyak yang masih tercampur pada air got terdapat dalam tabung pemisah.
e. Katup pembuangan minyak (Oil Level Valve)
Minyak dibuang dari ruang pengumpul ke Waste Oil Tank melalui katup yang berada di atas tabung pemisah.
f. Sensor ketinggian minyak (Oil Level Sensor)
Sensor yang mengaktifkan lampu indicator karena telah mendeteksi jumlah minyak yang terdapat pada ruang pengumpul.
g. Lampu Indikator (Indicator Lamp)
Lampu yang menyala pada bagian atas tabung pemisah apabila telah mendapatkan sinyal dari sensor berapa jumlah minyak dalam ruangan pengumpul minyak.
h. Pipa Antara Tabung Pertama dan Tabung Kedua
Untuk mencegah tekanan balik dari tabung kedua. Maka antara tabung pertama dan kedua dipasang pipa yang mana dilengkapi oleh sebuah saringan dan sebuah katup pengecekan screw down (srecw down check valve) yang berfungsi mencegah arus balik dari tabung pemisah pertama saat terjadi penurunan tekanan di tabung pertama ketika selenoid valve membuka pada ruang pengumpulan minyak.
Menurut Xxxxxxx Xxxx’x General Engineering (2008 : hal 387), komponen oily water separator yaitu :
a. Oil Collecting Chamber
Minyak yang telah dipisahkan dari air got tertampung pada tempat ini.
b. Oil Level Probe
Sensor yang mendeteksi ketinggian minyak pada ruang pemisah.
c. Selenoid Valve
Katup otomatis bekerja sesuai dengan automatic oil discharge device.
d. Non Return Valve
Katup yang mencegah terjadinya aliran balik dari bilge tank dan katup ini bersifat anti balik.
e. Pressure Gauge
Adalah alat pengukur tekanan yang berguna untuk melihat tekanan yang ada pada ruang oily water separator.
f. Test Cock
Adalah tempat dilakukannya penceratan yang berguna untuk mengetahui keadaan air got atau minyak dalam ruang pesawat OWS dan juga berfungsi untuk mencerat kandungan udara pada pesawat tersebut.
g. Air Defleted Valve
Katup yang gunakan untuk mencerat udara yang terdapat didalam OWS.
h. Selenoid Air Valve
Alat yang betugas membuka saluran oil drain pada first room,
katup ini berkerja menggunkan udara.
i. Safety Valve
Apabila tekanan mencapai 5 kg/cm2 alat pengaman berbentuk katup akan terbuka.
j. Transmitter
Adalah alat tranfer sinyal yang berfungsi untuk menerima sinyal dari oil probe kemudian memberikan sinyal ke selenoid valve untuk membuka dan menutup.
F. Oil Content Meter (Ocm) Dalam Menganalisa Air Buangan Hasil Dari Proses Ows
Kutipan buku Rowa, (2002) “Permesinan Bantu” dan modul prevention of pollution (2000; hal 14 &16 ) Oil Content Meter berfungsi sebagai monitor atau pengukur kadar minyak pada air got.
G. Fungsi Non Return Valve
Menurut Xxxxxxx, Xxxx’x General Engineering Knowledge for Marine Engineers (2008 ; hal 385), Non Return Valve digunakan untuk mencegah aliran air yang kembali ke pemisah tingkat pertama pada saat minyak yang kembali ke pemisah tingkat pertama dan saat minyak yang sudah dipisahkan pada pemisah tingkat pertama dikeluarkan melalui katup pengeluaran minyak otomatis yang menyebabkan jatuhnya tekanan pada pemisah tingkat pertama.
Jadi, fungsi Non Return Valve adalah sebagai katup untuk mencegah air yang telah di proses pada pemisah tingkat pertama
masuk kembali ke plat-plat pemisah yang dapat merusak kinerja pemisah tingkat pertama
X. Xxxx Kerja Pesawat Oily Water Separator (Ows) Gambar 2. 5 Sketsa Oily Water Separator
Sumber : xxxx://xxxxxxx.xxx/0_xxxxxx/000x_xxx.xxxx (2)
Pesawat oily water separator (OWS) terdapat pada (Odiete & Agunwamba, 2019)(7) yang memiliki dua tingkat pemisahan dalam satu mesin cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Proses Pemisahan pada Tabung Pertama
Pompa bilge berkerja untuk menghisap air got dari bilge tank masuk kedalam tabung pertama. Pada tabung pemisah pertama air got akan mengalami pemisahan kerena pertama kali akan melawati plat plat utama yang telah terpasang secara horizontal, air got yang melalui plat tersebut lumpur tidak akan masuk ke ruang pengumpul bersama air got.
Setelah melalui plat plat utama air got yang masih mengandung minyak akan mengalami pemisahan pada plat plat kedua, sehingga minyak dan lumpur halus yang terkandung di air akan tertahan.
Selanjutnya dalam tabung ini akan terjadi proses pemisahan dimana prinsip kerjanya berdasarkan berat jenis cairan sehingga minyak yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air akan berada di permukaan air dan terkumpul dalam ruang pengumpul minyak.
2. Proses Pemisah pada Tabung Kedua
Air got yang telah melewati tabung pemisah pertama dan telah berkurang kandungan minyaknya dan di aliran ke tabung kedua untuk melaui proses pemisahan dengan cara di saring menggunakan Coallescer agar unsur unsur minyak yang masih terkandung pada air got terkumpul pada ruang pengumpul minyak ditabung kedua.
Air got yang telah melalui Coallescer dialirkan keluar tabung pemisah untuk dibuang ke laut, namun sebelumnya melalui seuatu alat pendeteksi kandungan minyak (oil content meter) untuk mencegah terjadinya pencemaran di laut.
3. Proses Pengeluaran Minyak dari Ruang Pengumpul pada Tabung Pemisah
Setelah melalui tabung pemisah pertama dan tabung pemisah kedua air got dan minyak yang telah mengalami proses pemisahan, dan terkumpulnya minyak pada ruang pengumpul, menyebabkan minyak pada ruang pengumpul akan bertambah seiring terus berjalannya pompa bilge.
Sehingga apabila tingkat minyak dalam ruang di deteksi oleh alat pengontrol sudah tinggi, maka akan dikirimkannya sinyal ke katup solenoid untuk membuka dan disitu proses pengeluaran minyak yang terkumpul akan mengalir ke Waste Oil Tank. Sehingga tingkat minyak pada tabung akan menurun dan menyebabkan katup solenoid aktif serta terjadinya proses penutupan jalur keluarnya minyak.
I. Peranan Coallescer Filter
Menurut Badan Diklat Modul Prevention of Pollution dan (Xxxxxxxxx, 1979)(8) , Pencegahan Pencemaran Lingkungan (2000) Coallescer (penggabung) adalah suatu alat yang menyaring partikel kecil di dalam minyak untuk menebal dan muncul lebih besar volumenya dan dengan cara itu minyak melayang ke puncak. Coallescer (penggabung) dibuat dari logam tahan oksidasi dan serat kaca tahan panas dan dapat memisahkan puing-puing minyak 15-20 mikron. Jika dipertahankan secara sinkron sesuai prosedur tidak perlu diganti secara asinkron penggunaan setiap jenis lain yang menggunakan elemen filter yang luar biasa. Jika penggabung kotor, dapat dibersihkan dengan mencucinya menggunakan uap atau air panas.
J. Peranan Oily Water Separator
Oily water separator (OWS) memiliki tugas untuk menyaring air got/bilge dari kandungan lumpur dan minyak, sehingga air got tersebut bersih. Dalam perannya juga terdapat oil content meter (OCM) yang berguas untuk mendetksi berapa kadar kandungan minyak pada air got sebelum di buang ke laut, dan diharapkan mencapai 15 ppm sesuai dengan kententuan yang ditetapkan oleh IMO berkaitan dengan pesawat pemisah air got.
Dari penjelasan materi di atas dapat disimpulkan bahwa peran dari OWS adalah:
1. OWS bertugas memisahkan air got dari kandungan minyak sampai 15 ppm.
2. Tata cara pembuangan limbah dari kapal harus melewati OWS karena sebagai persyaratan yang ditentapkan oleh IMO.
3. Mencegah timbulnya pencemaran laut akibat tumpahan minyak.
K. Pengaruh Fluida Statis Dalam Cara Kerja OWS
Dalam sistem kerja OWS sendiri di pengaruhi dengan adanya pengaruhnya Fluida statis. Fluida statis adalah berkaitan dengan tekanan, keseimbangan air, dan cairan lainnya. Dalam OWS tersendiri adanya proses pemisahan minyak dan air menurut perbedaan massa jenis, dirumuskan sebagai berikut :
1. Massa Jenis
Setiap fluida memiliki massa jenis masing masing, dapat dirumuskan sebagai berikut :
ρ = m/V
Keterangan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3)
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
dengan begitu apabila ρ(massa jenis) air lebih besar dari ρ(massa jenis) benda, menyebabkan benda akan melayang pada permukaan air.
Kinerja dari peralatan di atas kapal terkhusus oily water separator (OWS)
L. Kerangka Pikir
ANALISIS KINERJA PESAWAT PENCEGAHAN POLUSI DIATAS KAPAL
Pengaruh coalleser terhadap Kinerja Oily Water Separator (OWS) menyebabkan meningkatnya kandungan minyak pada air got yang dibuang.
Pencegahan Polusi di Atas Kapal Dipengaruhi Oleh Kinerja Oily Water Separator(OWS) karena tidak sesuai dengan instruction manual book
Analisis
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
M. Hipotesis
Praduga awal dalam penelitian ini digunakan untuk menyelesaikam masalah adalah :
1. Pencegahan polusi di atas kapal dipengaruhi oleh kinerja Oily Water Separator (OWS) yang digunakan sesuai dengan intruction manual book
2. Pengaruh Coallescer kotor terhadap kandungan minyak pada air got.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat
a. Tempat Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian di kapal yang dilengkapi dengan pesawat pencegah polusi, yang merupakan sumber penelitian yang di angkat oleh penulis untuk dijadikan bahan laporan akhir atau hasil penelitian.
b. Objek yang Diteliti
Objek yang akan diteliti adalah pesawat pencegahan pencemaran minyak di atas kapal.
2. Waktu Penelitian
Berdasarkan rencana penelitian yang dilaksanakan pada saat penulis melakukan praktek laut (prala) di atas kapal ‘MT.Ocean River 01’ selama 10 bulan sebagai program pelaksanaan semester V dan VI.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian adalah :
1. Metode Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode penelitian ini dilakuan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari pengamatan lanngsung di lapangan.
2. Metode Penelitian Pustaka (Library Research)
Metode penelitian ini diperoleh melalui studi perpustakaan, literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan didapatkan dari buku, jurnal, dan laporan penilitan ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang membantu dalam penyelesaian penelitian terdiri dari :
a. Data Kualitatif
Data yang berupa tulisan maupun berbentuk informasi.
b. Data Kuantitatif.
Data yang akan didapatkan dari penelitian berupa angka angka hasil dari lapangan langsung dan perlu diolah.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang penulis gunakan terdiri atas:
a. Data Primer
Data yang didapatkan secara langsung dari kapal melalui proses pengamatan, pengukuran, dan pencatatan pada obyek yang akan di teliti.. Adapun data primer yang dikumpulkan di atas kapal adalah :
1) Data pengoperasian pesawat (pada saat penulis mengamati pesawat beroperasi)
2) Data suhu dan tekanan air got masuk ke OWS
3) Data suhu dan tekanan air got keluar dari OWS
4) Data kandungan minyak yang dihasilkan oleh OWS
b. Data Sekunder
Data yang bersumber dari literatur, dokumen, dan data yang berasal dari perusahan untuk pelengkap dari data primer serta bisa dijadikan sumber tambahan untuk penunjang penelitian. Sedangkan data sekunder yang didapatkan di atas kapal adalah:
1) Data spesifikasi pesawat pencegahan polusi
2) Data perawatan (dari jurnal perawatan)
3) Data pengoperasian pesawat dan
4) Data kerusakan (jika ada)
D. Metode Analisis
Metode yang berisikan paparan dan uraian mengenai suatu objek permasalahan yang timbul. Metode juga digunakan untuk menyelesaikan hipotesis dari metode analisis deskriptif pada penulisan. Metode ini digunakan untuk mengetahui gangguan pada sistem pengoperasian OWS yang mengakibatkan meningkatnya kandungan minyak pada air buangan hasil proses OWS di atas kapal.
X. Xxxxxxx-Langkah Analisa Perencanaan
Tabel 3. 1 Langkah Analisa Perencanaan
No | Kegiatan | TAHUN 2020 | |||||||||||
BULAN | |||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | ||
1 | Pengumpulan buku referensi | ||||||||||||
2 | Pemilihan judul | ||||||||||||
3 | Penyusunan proposal dan bimbingan | ||||||||||||
4 | Seminar proposal | ||||||||||||
5 | Perbaikan seminar proposal | ||||||||||||
6 | Pengambilan data(PRALA) | ||||||||||||
TAHUN 2021 | |||||||||||||
7 | Pengambilan data(PRALA) | ||||||||||||
8 | Penyusunan skripsi | ||||||||||||
9 | Pelaksanaan seminar hasil | ||||||||||||
TAHUN 2022 | |||||||||||||
10 | Pelaksanaan seminar tutup |
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Analisa Data
1. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Gambaran umum tentang MT.OCEAN RIVER 01 penulis peroleh dari crew maupun para perwira di atas kapal melalui wawancara pada saat penulis melaksanakan praktek laut di atas kapal MT.OCEAN RIVER 01 pada tgl 03 September 2020 s/d 03 Juli
2021
2. SEJARAH SINGKAT PT. DUTA BAHARI MENARA LINE
PT. Duta Bahari Menara line adalah perusahan yang menyediakan jasa transportasi laut. Perusahaan dibentuk pada tanggal 30 November 1988 oleh xxxxx Xxxxxx Xxxxxxx. Perusahaan beralamat di Banjarmasin. PT. Dutabahari Menara Line berkontribusi di bidang jasa transportasi laut yang memiliki beberapa kapal yaitu :
Kapal tunda : 9 Unit
Tongkang : 5 Satuan
Motor Tanker : 4 Unit
Kapal Tangki : 3 Unit
Tongkang Minyak Self-Propeller : 3 Unit Kapal Penumpang : 4 Unit
Perusahaan sudah memiliki kualitas dari sejak tahun 1988- sekarang, sehingga perusahan dapat dipercaya karena memiliki kredibiltas yang baik. PT. Dutabahari Menara Line sudah memiliki nama baik dalam hal pengiriman bisnis transportasi Indonesia. Peruasahan melayani transportasi dalam kapasitas dari skala kecil hingga skala besar. Selain itu, perusahaan memiliki kapal penumpang yang beroperasi di Ketapang-Gilimanuk.
PT.Dutabahari Menara Line juga menjadi salah satu perusahaan yang dipercaya oleh PERTAMINA, sebagai patner kerja maupun charter dalam waktu lama.
Untuk mendukung era globalisasi, Perseroan melakukan pembenahan infrastruktur dengan menambah infrastruktur transportasi laut yaitu Ocean River 01 Motor Tanker untuk memperluas distribusi BBM ke seluruh perairan Indonesia.
Selain dibidang perkapalan perusahan ini juga memperkenalkan sistem manajemen baru yaitu sistem distribusi, Keselamatan Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat. Perusahan percaya kepada masyarakat memiliki profesionalisme dan pengalaman kerja dari tahun ke tahun akan meningkat serta dengan motivasi yang kuat, perusahaan dapat bersaing dengan perusahan lain
3. SEJARAH SINGKAT MT. OCEAN RIVER 01
Sebelum bernama kapal MT.OCEAN RIVER 01 kapal ini bernama MT. MACTAN ISLAND , kapal berbendera Philippines dan di buat pada tahun 2007 oleh Xxxxxx Xxxx Shipbuilding Co.,Ltd. di China, Setelah di beli oleh PT. Duta Bahari Menara Line kapal ini mengalami Renaming (ganti nama) dan Reflaging (ganti bendera) jadi MT. Ocean River 01 dan berbendera Indonesia
4. DATA-DATA TEKNIS MT. OCEAN RIVER 01 (SHIP’S PARTICULAR)
Adapun data-data kapal atau Ship’s Particular MT. Ocean River 01 sebagai berikut ;
SHIP PARTICULAR MT. OCEAN RIVER 01 SHIP’S NAME : OCEAN RIVER 01
CALL SIGN : YCWG2
MMSI NUMBER 525500684
IMO NUMBER 9482809
PORT OF REGISTRY : BANJARMASIN
OWNER :PT. DUTABAHARI MENARA LINE
ADDRESS : XXXXXX XXXXXXX, XX.000, 00XX XXXXXXX XXXXXXXXXXX, XXXXX XXXXXXXXXX
TYPE : OIL TANKER
GROSS TONNAGE : 3,088 TONS SUMMER DEADWEIGHT : 4,232 TONS NET TONNAGE : 1,200 TONS
LIGHTSHIP : 1.786 TONS LEGHTH OVERALL : 94.4 METERS
LBP : 84.0 METERS
BREADTH : 15.4 METERS DEPTH MODULDED : 7.60 METERS SUMMER DRAUGHT : 5.85 METERS KEEL TO MAST : 29.6 METERS
MAIN ENGINE : YANMAR 6N330-UN
MCR : 2207 KW/2,960 HP
SPEED TRIAL : 12.90 KNOTS
COT CAPACITY 100% : 4,263 CUBIC METERS COT CAPACITY 98% : 4,177 CUBIC METERS KEEL LAID : 18 AUGUST 2007
DATE DELIVERED : 17 DECEMBER 2019
BUILDER :RUSHANCITY XXXXXXXXXXXXXX.XXX
Data ini diperoleh pada saat penulis melaksanakan praktek di atas kapal MT. Ocean River 01.
5. SPESIFIKASI OILY WATER SEPARATOR
Objek penelitian yang penulis lakukan terhadap pesawat OWS dengan spesifikasi sebagai berikut :
Oily water separator
Maker : HEISHIN PUMP WORKS CO.,LTD
Type : HMS-200A
Capacity : 2 m3/h Max work press : 0.3 Mpa Produk no. : 101393R0
Date : 20 JAN 2008
Data ini diperoleh pada saat penulis melaksanakan praktek di atas kapal MT. OCEAN RIVER 01
6. GAMBARAN UMUM PENGOPERASIAN OWS DI ATAS KAPAL MT. OCEAN RIVER 01
a. Langkah pengoperasian Oily Water Separator tipe HMS-200A
1) Langkah persiapan
Sebelum pengoperasian OWS yang harus diperhatikan :
a) Memperhatikan perpipaan OWS.
b) Terhubungan dan adanya arus listrik yang digunkaan sebagai sumber tenaga.
c) Memperhatikan sensor dan signal alarm dari OWS
d) Sebelum awal pengoperasian dilakukannya pengisian air laut pada OWS menggunakan pompa bilge.
e) Mengecek tidak adanya kebocoran pada pipa sebelum ke Oily Water Separator (OWS).
2) Pengoperasian
Prosedur pemakaian pesawat Oily Water Separator :
a) Menyalakan sumber listrik (arus listrik) untuk alat pengeluaran minyak automat.
b) Buka semua katup yang terpasang pada pipa pembuangan got dan start pompa Bilge. Peringatan! Jika OWS tidak dipergunakan untuk jangka waktu yang lama (lebih dari satu minggu) pembilasan OWS dengan air laut yang menggunakan pompa Bilge selama 15-20 menit terlebih dahulu sebelum air got. Sedimen dan bakteri yang tinggal di Pemisah bilge dapat berubah menjadi penahanan oleh reaksi biokimia dan mempengaruhi kinerja pemisahan bilge.
c) Selama pengoperasian OWS, minyak dipisahkan dari air got dan akumulasinya pada bagian teratas pada tiap tingkat pemisahan, dan peristiwa ini minyak sudah dipisahkan harus dibuang ke tangki kotor. Minyak yang telah dipisahkan pada pemisah tingkat pertama dikeluarkan secara automat oleh alat pengeluaran minyak automat. Minyak dipemisah tingkat kedua, walaupun harus dikeluarkan secara manual dimana pendeteksi tingkat minyak memberi sinyal Alarm atau pada saat tertentu dianggap butuh pengecekan pada Test Cook yang terpasang. Waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan minyak 2-3 menit.
b. Pengakhiran Pengoperasian
1) Bilas OWS dengan menggunakan air laut sekitar 15 menit.
2) Hentikan pompa Bilge dan matikan aliran listrik.
3) Pastikan OWS terisi penuh dengan air dan tidak boleh mengosongkan bagian yang tidak terpakai.
Disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang prosedur pengoperasian OWS dari para operator/crew kapal menyebabkan tidak normalnya kinerja Oily Water Separator sehingga terkontaminasinya OWS menyebabkan meningkatnya kandungan minyak pada air got yang dibuang kelaut.
a) Pengoperasiannya yang tidak sesuai dengan buku panduan atau instruction manual book
Dari kebiasaan pengoperasian OWS diatas kapal masih jarang ataupun tidak mengerti dari crew untuk mengoperasikan sesuai dengan prosedur cara pengoperasian OWS tersebut. Sehingga menyebabkan kurangnya perawatan pada pesawat secara baik dan benar.
Adapun crew/operator yang dapat mengoperasikan pesawat ini, hanya tau cara pengoperasiannya saja dan fungsinya dari OWS, tetapi tidak menjalankan prosedur sesuai dengan instruction manual book dengan benar.
b) Saringan coallescer sudah terlalu kotor.
Operator terkadang tidak memperhatikan saringan collescer yang ada pada oily water separator yang sudah kotor sehingga proses pemisahan minyak dan air pada oily water separator kurang maksimal. Karena ketika saringan coallescer pada oily water separator bersih , maka akan menyerap kotoran-kotoran minyak sehingga oily water separator bekerja secara maksimal dalam memisahkan air dengan minyak yang bercampur.
c) OWS Kemungkinan Sudah Terkontaminasi Xxxx Xxxxxx
Biasa untuk pengoperasian awal OWS, masih terdapat sisa sisa minyak dalam proses penyaraingan sebelumnya. Maka
harus dilakukannya dibersihkan dengan air laut, serta dalam akhir pengoperasian OWS tidak dilakukannya pembilasan.
B. Pembahasan
Untuk menyelesaikan masalah yang akan dibahas mengenai akibat tidak mengertinya pengoperasian OWS dari crew dengan baik, menyebabkan tidak nomalnya proses kerja dari OWS dalam menghasilkan air got yang kandungan minyaknya lebih dari 15 ppm terdapat pada MT. Ocean River 01, antara lain :
1. Pengoperasiannya yang tidak sesuai dengan buku panduan atau
instruction manual book
Dari kebiasaan pengoperasian OWS diatas kapal masih jarang ataupun tidak mengerti dari crew untuk mengoperasikan sesuai dengan prosedur cara pengoperasian OWS tersebut. Sehingga menyebabkan kurangnya perawatan pada pesawat secara baik dan benar.
Adapun crew/operator yang dapat mengoperasikan pesawat ini, hanya tau cara pengoperasiannya saja dan fungsinya dari OWS, tetapi tidak menjalankan prosedur sesuai dengan instruction manual book dengan benar.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini dengan selalu menggunakan OWS untuk pembuangan air got dimanapun dan pada saat apapun. Dan pengoperasiannya harus sesuai dengan Instruction Manual Book, yakni :
a. Memperhatikan sistem perpipaan OWS.
b. OWS harus terhubung dengan listrik dan panel pada posisi ON.
x. Xxxxkan pengisian air laut ke OWS menggunakan pompa bilge.
d. Cek kebocoran pada pipa maupun pompa sebelum dijalankannya OWS.
e. Pastikan alat pengeluaran minyak secara automatic terhubung dengan sumber arus listrik.
x. Xxxxkan pembilasan pada Oily Water Separator dengan menjalankan pompa Bilge dan buka keran By-Pass agar bersikulasi ke Bilge Tank.
g. Cek hasil yang keluar dari kapal melalui kran ceratan, apabila yang dikeluarkan air bersih, jadi begitu juga yang keluar dari kapal air bersih.
h. Secara perlahan buka valve dari tanki bilge dan perlahan menutup kran aliran air laut.
i. Buka kran Over Board.
x. Xxxxx kran By-Pass sesuai dengan tekanan air got yang keluar dari OWS.
Apabila OWS dijalankan secara terus menerus maka akan terawatnya pesawat tersebut dan menambah pengetahuan bagi crew ataupun operator tentang fungsi dari OWS dan tujuan yang dicapai bisa terlaksana
a. Pembersihan
Jika air got terkontaminasi deterjen dan mencuci dengan uap atau air panas dari waktu ke waktu adalah perawatan yang paling penting dari tugas crew kapal.
b. Pembuangan endapan
Air got yang memasuki oily water separator terisi endapan yaitu pasir, lumpur, karat, karbon dan lain-lain. Endapan minyak dikumpulkan oleh oily water separator dan menyumbat sehingga mengurangi efisiensi kerja Separator khususnya kotoran Fuel Oil (FO) dan Lubricants Oil (LO) membuat karat yang melubangi dinding oily water separator sehingga perlu untuk membersihkan endapan secara teratur dengan pencucian uap atau mebersihkan dan mengganti lapisan dalam yang rusak.
c. Perawatan pompa got
Ketika pompa got digunakan untuk menangani air got yang berisi banyak zat padat dan sampah, maka pompa tersebut lebih mudah rusak dibanding pompa lainnya dalam ruang mesin. Harus diingat dengan baik kebocoran bagian dalam antara bagian pemisah dan pembuangan, kerusakan yang disebabkan oleh zat padat dapat dengan mudah menjadikan ukuran partikel minyak sangat kecil dan tipis. Dengan kata lain, bentuk suatu emulsi fisika. oily water separator ini dirancang berdasarkan perbedaan berat antara minyak dan air dan tidak memungkinkan pemisahan secara emulsi dan partikel minyak yang ukurannya kurang dari 20 mikron. Karena itu, kemampuan pemisahan akan berkurang jika beberapa partikel-partikel minyak yang kecil secara terus menerus masuk oily water separator
2. Saringan coallescer sudah terlalu kotor
Pada waktu oily water separator mulai di jalankan yaitu setelah pompa got mulai memompa air dari got kamar mesin, tekanan dalam tangki berangsur-angsur naik dan terus naik melampaui batas normal yang telah di tetapkan menurut perkiraan di dalam tangki kotor,maka pada saat kejadian itu di pompa got harus distop, kemudian katup hisap separator ditutup dan katup cerat yang berada di bagian bawah tangki di buka dengan maksud supaya lumpurnya yang mengendap dibagian bawah tangki dapat keluar agar tekanan kembali normal
Setelah air kedua tangki kosong maka dijalankan lagi pompa, dengan terlebih dahulu membuka katup pancingan air laut dan katup cerat dibiarkan terbuka, setelah bersih katup cerat ditutup,maka tekanan berangsur naik dan berhenti pada tekanan normal. Kemudian katup hisap dari tangki separator dibuka dan
dipompaan di lanjutkan kembali. Akan tetapi beberapa oil content meter menunjukkan kenaikan, namun masih belum melampaui 15 ppm.
Setelah kira-kira dalam waktu 30 menit, tekanan mulai naik lagi untuk yang kedua kali pompa di stop dan katup hisap oily water separator ditutup kembali, untuk kedua kalinya tangki di bersihkan langkah selanjutnya sama seperti uraian diatas setelah di anggap bersih selanjutnya kembali pepompaan. Namun tekanan di tangki terus naik sehingga tekanan menjadi tinggi semua ini di karenakan banyaknya lumpur di dalam tangki separator.
Biarpun didalam got kamar mesin sudah di pasang saringan tetapi kotoran masih dapat melaluinya dan terhisap oleh pompa berdasarkan MARPOL peraturan air got yang di buang kelaut selain kandungan minyaknya kurang dari 15 ppm di usahakan kotoran tidak ikut terbuang ke laut. Di pesawat pemisah air dari minyak air oily water separator (OWS) air got setelah keluar dari tabung 1 dan masuk ketabung no 2 air got di saring kembali melewati saringan- saringan kawat dan silikagel (blue marine) karena air got yang belum tersaring sempurnan akan masuk ke penyaringan di tabung ke 3. Di buatnya banyak saringan gunanya untuk menghindari jika salah satu jaringan rusak yang lain masih berfungsi untuk menyaringnya.
Kotor dan tidaknya saringan didalam pesawat dapat di lihat dengan melihat manometer dimana alat ini menunjukkan apakah tekanan sebelum dan sesudah sama jika sebelum dan sesudah sama maka penunjukan akan memperlihatkan tanda hijau, dan jika tidak sama akan menunjuk ke warna merah. Warna merah akan menggeser tanda hijau yang akan memberi tahu kita bahwa saringan di dalam tabung kotor. Akibat yang timbulnya tekanan di dalam tabung separator tinggi.jika kejadian ini tidak cepat diatasi dan di biarkan terus menerus akan mengakibatkan saringan bagian
bawah akan masuk kedalam rumah saringan dan akan berubah bentuk.
Dalam perawatan pesawat pemisah air dan minyak oily water separator agar setiap saat di operasikan dan perlukan perhatian perawatan saringan yang paling banyak membutuhkan waktu, di samping tempatnya yang di dalam tabung dan juga untuk membukanya sangat sulit maka memerlukan waktu yang cukup lama. Pada saat membersihkannya pertama-tama kita cerat air di dalam bejana sampai habis, kemudian di buka penutup bejana bagian atas setelah terbuka dikeluarkan saringan bagian atas beserta rumahnya yang terlebih dahulu melepas baut pada flens yang berjumlah empat buah. Setelah jaringan atas keluar baru di keluarkan saringan bagian bawah tidak dengan rumah cukup saringannya saja. Setelah semua saringan berada di luar bejana, kita bersihkan dengan menggunakan air bertekanan dan juga mengganti jika ada saringan yang saja. Setelah semua saringan ini di bagaian luarnya di bungkus dengan sejenis kain yang halus dan tembus pandang sehingga kotoran yang ikut air got akan menempel di kain tidak terbuang ke laut. Rumah bejana bagian dalam kita bersihkan dengan menggunakan air bertekanan demikian juga dengan pipa pengontrol beda tekanan agar apa yang di tunjukan lebih cepat hal yang dapat menyebabkan kejadian tersebut di atas.
a. Lubang saringan got di kamar mesin terlalu besar.
Lubang tersebut akan mengakitbatkan semua kotoran akan masuk ketangki coalesscer dan lubang tersebut di karenakan korosi oleh air laut yang menyebabkan saringan mudah sobek serta sobekan.
b. Banyaknya lumpur yang terhisap.
Karena banyaknya kotoran berupa lumpur selalu ikut terhisap dan masuk kedalam.
3. OWS Kemungkinan Sudah Terkontaminasi Xxxx Xxxxxx
Hal ini terjadi bila saat pengoperasian awal OWS tidak terisi penuh air laut terlebih dahulu dan pada saat OWS terakhir kali dipakai atau saat di Stop OWS tidak dibilas.
Untuk pemecahan masalah ini, sebelum mengoperasikan OWS, lakukan pengisian air laut dengan pompa Bilge kedalam pemisah sebelum OWS dioperasikan. Dan setelah pengoperasian OWS, lakukan pembilasan sebelum dimatikan agar kandungan minyak yang terdapat pada sisa air got tidak melekat pada dasar pemisah.
4. Perawatan Periodik
NAMA BAGIAN | WAKTU PENGGANTIAN | KETERANGAN |
COALLESCER MULTI LEVEL PARAREL SARINGAN BENTUK T SELENOID VALVE NON RETURN VALVE KATUP GLOBE SARINGAN BENTUK Y OCM FILTER POWER SWITCH POWER TRANSFORMER CABLE OUTLET FUSE HOLDER | - 6 BULAN 12 BULAN 6 BULAN 12 BULAN 12 BULAN 12 BULAN 6 MINGGU 6 MINGGU 1 BULAN 1 BULAN 1 BULAN | KOTOR RUSAK / AUS RUSAK / AUS RUSAK / AUS RUSAK / AUS RUSAK / AUS RUSAK / AUS RUSAK / AUS TERBAKAR TERBAKAR TERBAKAR TERBAKAR |
Sumber : Dari Kapal MT. Ocean River
5. Pengecekan Rutin
a. Untuk pompa got :
1) Membersihkan saringan yang dipasang ke sisi pengisapan.
2) Memeriksa vibrasi, keributan suara dan tekanan
3) Ketika pompa got dijalankan dengan V-belt, periksa ketegangan yang tepat.
4) Periksa suhu dari tempatnya, ketika suhu meningkat terlalu tinggi saat menyentuhnya dengan tangan, periksa tempat itu sendiri dan rumah baringan.
5) Mengencangkan “Gland Packing” jika ada kebocoran.
b. Untuk oily water separator (ows)
1) Memeriksa perbedaan tekanan antara langkah I dan II ketika perbedaan tekanan lebih dari 0,5 bar :
a) Bersihkan saringan berbentuk T.
b) Untuk membersihkan, dilakukan dengan tangan 4 – 5 kali dan salurkan endapan dari dasar saringan yang menggunakan katup bola selama operasi.
c) Jika perbedaan tekanan tidak berkurang, cuci penggabung dari langkah II.
d) Memeriksa saringan dari perangkat pembuang minyak otomatis yang dipasang pada langkah I dan bersihkan jika tersumbat.
e) Untuk mengecek ketika saringan yang tersumbat :
(1) Putar no 1 ke tombol pengubah sensitifitas yang dipasang dalam pengecek tingkatan minyak , lalu katup Selenoid terbuka.
(2) Jika tekanan tidak menurun, saringan harus ditutup.
(3) Keluarkan elemen-elemen saringan dan bersihkan setelah membersihkan saringan hanya tombol 4 dari pengujian yang harus dijaga untuk operasi normal.
6. Pencucian
OWS model HMS-200A terdiri dari suatu alat pencucian yang dipasang didepan penutup dari tingkat I dan yang dipasang didepan penutup dari tingkat II. OWS harus dicuci dengan uap (atau air panas) secara teratur 1 kali sebulan atau saat yang diperlukan.
Pencucian dapat dilakukan dengan baik untuk waktu dari tingkat I atau tingkat yang lain.
Proses Pencucian :
a. Pastikan OWS terisi penuh dengan air got atau air laut setelah penuh, sambungkan aliran uap ke bagian pencucian.
Buka katup selenoid pada pemisah tingkat pertama secara Manual dan juga buka katup pengeluaran minyak pada pemisah tingkat kedua.
b. Jalankan pompa got untuk waktu yang singkat untuk membuang minyak yang dipisahkan dari tingkatannya satu persatu.
c. Masukkan secara langsung uap (air panas) untuk memanaskan air dalam OWS sampai 700-800 C. Ketika suhu meningkat, hentikan pemasukan uap dan jaga OWS pada kondisi ini selama 2 jam.
d. Jalankan pompa Bilge selama 2-3 menit untuk membuang sisa- sisa minyak.
e. Salurkan air hanya ke tingkat I ke penampungan got dari dasar tingkatan. Ketika menyalurkan air keluar tingkat II, pastikan bahwa minyak yang terpisah dibuang seluruhnya dari tingkatan.
f. Tutup semua katup tapi bukan katup antara pipa tingkat I dan II jika katup tertutup.
g. Mulai pengoperasian OWS untuk pembuangan got.
Perhatikan! OWS harus diisi air laut sebelum memasukkan air got. Pencucian selesai ketika air laut dimasukkan ke dalam sistem.
7. Klasifikasi Berat Jenis Minyak dan Air
Dalam OWS tersendiri adanya proses pemisahan minyak dan air menurut perbedaan massa jenis, dirumuskan sebagai berikut :
a. Massa Jenis
Setiap fluida memiliki massa jenis masing masing, dapat dirumuskan sebagai berikut :
ρ = m/V
Keterangan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3)
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
dengan begitu apabila ρ(massa jenis) air lebih besar dari ρ(massa jenis) benda, menyebabkan benda akan melayang pada permukaan air.
MINYAK | AIR |
F.O : 0,89 | AIR TAWAR 1 |
D.O : 0,8 | AIR ASIN / LAUT : 1,025 |
L.O : 0.87 |
Dengan satuan = g/cm3
Dengan perbedaan massa jenis antara air dan minyak maka akan mengapungnya minyak di permukaan air, dengan pembuktian
= ρair tawar – ρminyak D.O
= 1 – 0.8
= 0.2 gr/cm3 -> dengan ini ρ air lebih besar dari ρ minyak D.O
8. Perhitungan kandungan minyak di OWS
a. Model efisiensi-waktu, model panjang, dan model rasio aspek untuk Oil water separator
Menyatakan bahwa efisiensi pemisahan (penghilangan) minyak (E) dari pemisah minyak-air dapat dinyatakan seperti pada Persamaan.
𝐸 = 𝐶𝑖−𝐶𝑜 × 100
𝐶𝑖
Berdasarkan persamaan keseimbangan massa di mana suku akumulasi bukan nol untuk separator minyak-air konvensional, efisiensi pemisahan, E dapat didefinisikan dalam bentuk pecahan, dalam hal laju massa influen dan efluen minyak seperti pada Persamaan
𝐸 =
𝐸 =
𝑀𝑖 − 𝑀𝑜
𝑀𝑖
𝐶𝑖. 𝑄𝑖 − 𝐶𝑜. 𝑄𝑂
𝐶𝑖. 𝑄𝑖
Praktis, laju aliran air limbah di setiap pemisah minyak-air standar konvensional menurun saat mengalir dari inlet ke outlet karena adanya perangkat pendukung aliran laminar seperti distributor aliran, ruang grit, baffle dan perangkat difusi kepala kecepatan. Ini menyiratkan bahwa laju aliran keluar, Qo lebih kecil dari laju aliran masuk Qi.
Volume separator dapat dihitung dari Persamaan
𝑉 = 𝑄𝑖 × 𝑡
Sehingga,
𝐶𝑜. 𝑄𝑜. 𝑡
𝐸 = 1 −
𝐶𝑖. 𝑉
Persamaan ini adalah "Model waktu efisiensi untuk pemisah minyak-air konvensional".
Volume separator juga dapat dihitung dari Persamaan:
𝑉 = 𝐿. 𝑊. 𝐷
Dimasukan dalam persaman diatas :
𝐿. 𝑊. 𝐷
𝑡 =
𝑄𝑖
Rasio aspek pemisah diberikan oleh Persamaan :
𝐿
𝑅 =
𝑊
Sehingga, Rasio aspek pemisah diberikan Persamaan :
𝑉. 𝑄𝑖. 𝐶𝑖(1 − 𝐸)
𝑅 =
𝑄𝑜. 𝐶𝑜. 𝑊2. 𝐷
Dimana:
V = volume separator (bagian pemisah) dalam meter kubik (m3) t = waktu tinggal (retensi) dalam separator dalam menit (min) Qi= laju aliran (inflow) air limbah ke separator dalam m3/min
Qo= laju aliran keluar (efluen) air got dari separator dalam m3/min L = panjang separator dalam meter (m)
W = lebar pemisah dalam meter (m)
D = kedalaman separator dalam meter (m) R = rasio aspek pemisah (tanpa dimensi)
Mi = CiQi = laju massa influen minyak dalam kg/menit Mo = CoQo = laju massa efluen minyak dalam kg/menit
E = efisiensi pemisahan minyak (kinerja pemisah) dalam % atau fraksi laju aliran massa atau fraksi konsentrasi minyak
Ci = konsentrasi minyak dalam air limbah influen, kg/m3 Co = konsentrasi minyak dalam limbah cair, kg/m3
b. Model rasio aspek volume untuk pemisah minyak-air(OWS)
c. Model panjang rasio aspek untuk pemisah minyak-air(OWS)
d. Kandungan minyak setiap minggunya
Bulan | Minggu 1 | Minggu 2 | Minggu 3 | Minggu 4 | Xxxxxx gan rata rata minyak | Jadwal perbaik an |
Septem ber | 120.7 mg/l | 175.3 mg/l | 96.8 mg/l | 101.5 mg/l | 123.6 mg/l | Bulan an |
Oktober | 162.9 mg/l | 253.6 mg/l | 170.5 mg/l | 227.2 mg/l | 203.6 mg/l | Bulan an |
Novemb er | 90.4 mg/l | 103.6 mg/l | 75.7 mg/l | 118.5 mg/l | 97.1 mg/l | Bulan an |
Desemb er | 156.8 mg/l | 189.7 mg/l | 135.6 mg/l | 110.3 mg/l | 148.1 mg/l | Bulan an |
Januari | 220.3 mg/l | 180.8 mg/l | 164.9 mg/l | 298.2 mg/l | 216.1 mg/l | Bulan an |
Februari | 102.6 mg/l | 95.2 mg/l | 87.9 mg/l | 93.5 mg/l | 94.8 mg/l | Bulan an |
Maret | 265.1 mg/l | 228.5 mg/l | 188.7 mg/l | 237.6 mg/l | 230 mg/l | Bulan an |
April | 137.5 mg/l | 113.0 mg/l | 205.6 mg/l | 155.4 mg/l | 152.9 mg/l | Bulan an |
Mei | 133.5 mg/l | 110.7 mg/l | 126.2 mg/l | 95.0 mg/l | 116.4 mg/l | Bulan an |
Juni | 256.2 mg/l | 280.4 mg/l | 293.6 mg/l | 271.3 mg/l | 275.4 mg/l | Bulan an |
9. Kondisi Ows
Berikut ini adalah daftar tabel kondisi OWS :
NO | KONDISI | NORMAL | TIDAK NORMAL | KET |
PEMISAHAN a. MINYAK b. AIR c. LUMPUR | 15 PPM 150 LTR 5-10 LTR | 16-20 PPM 160-200 LTR 10-20 LTR |
Sumber : Kapal MT. Ocean River 01
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Langkah pengoperasian dari pesawat Oily Water Separator yang tidak sesuai dengan Instruction Manual Book dari pesawat tersebut akan mengakibatkan hasil proses dari pesawat Oily Water Separator itu akan menjadi tidak maksimal dan tidak memenuhi apa yang diharapkan.
2. Kotoran pada saringan collerser menyebabkan kadungan minyak hasil dari pemisahan pada OWS terlalu tinggi, sehingga hasil pemisahannya kurang optimal.
B. Saran
1. Hendaknya pada pesawat Oily Water Separator dipasang prosedur pengoperasian yang sesuai dengan Instruction Manual Book yang diletakkan pada tempat yang mudah untuk dilihat. Ini bertujuan agar operator dapat memahami prosedur pengoperasian dari pesawat oily water separator maka, secara otomatis kesalahan pada pengoperasian bisa diperkecil kalau perlu dihindari, selain itu untuk menjaga lingkungan laut dari pencemaran minyak yang berlebihan dan membahayakan.
2. Sebaiknya pesawat Oily Water Separator dioperasikan sesering mungkin, ini bertujuan agar operator dari pesawat tersebut lebih baik, dan dilakukan pengecekan rutin pada coalleser.
DAFTAR PUSTAKA
(1) Xxxxxx, X., Xxxxx, X., Cherukupally, P., Bilton, A. M., & Xxxx, C. B. (2020). Novel separator skimmer for oil spill cleanup and oily wastewater treatment: From conceptual system design to the first pilot-scale prototype development. Environmental Technology and Innovation. DOI : xxxxx://xxx.xxx/00.0000/x.xxx.0000.000000 ,ISSN : 23521864
(2) E & I. (2018). Fungsi Oil Water Separator(OWS) di Kapal. DIMENSI PELAUT. xxxxx://xxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxx.xxx/0000/00/xxxxxx-xxx- water-separator-ows-dikapal.html
(3) Xxxxxx Xxxxxxx, T. D. M. (2008). Reeds: General Engineering Knowledge for Marine Engineers (4th Revised Edition (Ed.);
Revised). Bloomsbury Publishing PLC,ISBN : 978-1408175965
(4) Xxxxxxxx, P. I. P. (2020). PEDOMAN SKRIPSI. 67. xxxx://xxxxxxxxxxx.xx.xx/xx0/0000/00/00/xxxxxxx-xxxxxxxxx- skripsi-diploma-iv-pelayaran/
(5) Maritime World. (2011). xxxx://xxx.xxxxxxxxxxxxx.xxx.xx/
(6) Xxxxxxxxxxx, R., Studi, P., Diploma, T., & Pelayaran, P. I. (2019). ANALISIS TINGGINYA KANDUNGAN MINYAK PADA AIR BUANGAN HASIL PROSES OILY WATER SEPARATOR DI MT . XXX XXXXX PROSES OILY WATER SEPARATOR.
(7) Xxxxxx, X. X., & Xxxxxxxxx, J. C. (2019). Novel design methods for conventional oil-water separators. Heliyon, 5(5), e01620. DOI:xxxxx://xxx.xxx/00.0000/x.xxxxxxx.0000.x00000 ,ISSN : 24058440
(8) Xxxxxxxxx, X. (1979). Oily-water separator. Google Patents, 51.
(9) Xxxxxx, D. I. M. T., & Xxxxx, K. (2020). ANALISIS KANDUNGAN MINYAK PADA OIL WATER SEPARATOR DI MT. ONTARI Toni. 20. xxxx://xxxxxx.xxxxxxx-xxxx.xx.xx/xxxxx.xxx/XXXX/xxxxxxx/xxxx/000/000000000
LAMPIRAN
Sumber : MT. Ocean River 01
Sumber : MT. Ocean River 01
Sumber : MT. Ocean River 01
Sumber : MT. Ocean River 01
Lampiran 5 Gambar : Mesin Induk
Sumber: MT. Ocean River 01
Gambar : Oily Water Saparator
Sumber: MT. Ocean River 01
Gambar : Ruang Pemisah Pertama
Sumber : MT. Ocean River 01
Lampiran 8
Gambar : Ruang Pemisah Kedua
Sumber : MT. Ocean River 01
Lampiran 9 Gambar : Bersama OWS
Sumber : MT. Ocean River 01 Lampiran 10
Gambar : Coallescer
Sumber: MT. Ocean River 01
Sumber: MT. Ocean River 01
Oil Record Book
Sumber: MT. Ocean River 01
Lampiran 13 Oil Record Book
Sumber: MT. Ocean River 01
Lampiran 14 Oil Record Book
Sumber: MT. Ocean River 01
RIWAYAT HIDUP
SEKMA XXXXXXX XXXXXXX Lahir di
Bandung 04 Januari 2000, anak ketiga dari pasangan Xxxxxxx dan Xxxx Xxxxxxxx. Penulis memulai pendidikan sekolah dasar pada tahun 2006 di SDN 01 Gempolan sampai tahun 2012, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Kerjo sampai tahun 2015, kemudian melanjutkan pendidikan di SMA N Kerjo sampai tahun 2018
Pada tahun 2018 melanjutkan pendidikan di Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar sebagai angkatan XXXIX, mengambil jurusan TEKNIKA, dalam pendidikan ini penulis telah mengadakan Praktek Laut ( Prala ) di kapal milik PT. DUTA BAHARI MENARA LINE, yaitu kapal MT. Ocean River 01 berbendera Indonesia dari tanggal 03 September 2020 sampai dengan 03 Juli 2021. Dan pada tahun 2022 penulis telah menyelesaikan pendidian Diploma IV dan Ahli Tehnika Tingkat III (ATT - III) di Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.