LEMBAR PENGESAHAN DIREKSI
RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS”
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2020 i
LEMBAR PENGESAHAN DIREKSI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS” TAHUN 2020
DISAHKAN OLEH :
DIREKSI RUMAH SAKIT KANKER ”DHARMAIS”
(................................)
1. Direktur Utama
dr. R. Soeko W Nindito D, MARS NIP. 196712212002121002
2. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
Dr.xx Xxxx Xxxxxx Xxxx, Sp.PD, K-Ger, MPH
NIP. 196308231996072001 (. )
(……………………..)
3. Direktur Keuangan dan BMN Xxxxxxx Xxx Xxxx, SE, M.Kes NIP. 197009191992031002
4. Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum xx. Xxxxx Xxxxxx Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes
NIP. 197710032006042002 ( )
5. Plt. Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian
xx. Xxxxx Xxxxxx Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes
NIP. 197710032006042002 ( )
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGAWAS
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS” TAHUN 2020
DISAHKAN OLEH :
DEWAN PENGAWAS RUMAH SAKIT KANKER ”DHARMAIS”
(............................)
1. Ketua
Xxxx. xx. X. Xxxxx Xxxxx, Ph.D, Sp.THT-KL (K), MARS
(............................)
2. Anggota
xx. Xxxxxxxxx Xxxxx Awusi, Xx.XX, M.Kes (ARS)
(............................)
3. Anggota
Drs. Haryana, M.Soc, Sc
4. Anggota
xx. Xxxxxxxxxxx, Sp.OT ( )
(..............................)
5. Anggota
Suminto
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) tahun 2020 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas beberapa kebijakan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instalasi Pemerintah,
4. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah,
5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
6. Peraturan Menteri Keuangan No. 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
LAK ini memuat informasi tentang penyelenggaraan kegiatan pelayanan, capaian target kinerja serta hambatan atau kendala yang dihadapi. Informasi ini berguna untuk meningkatkan kemampuan rumah sakit mencapai target yang telah ditetapkan. Dokumen ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok danfungsi RS Kanker Dharmais serta bentuk akuntabilitas pencapaian kinerja RS Kanker Dharmais kepada publik.
Secara garis besar LAKIP RS Kanker Dharmais Tahun 2020 berisikan capaian kinerja yang telah direncanakan sebagai berikut :
1. Pencapaian kinerja berdasarkan 28 (dua puluh delapan) indikator dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) yang merupakan perjanjian kinerja Direktur Utama RS Kanker Dharmais dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan,
2. Pencapaian berdasarkan 58 (lima puluh delapan) indikator kinerja BLU yang terdiri dari aspek layanan dan aspek keuangan,
3. Pencapaian kinerja berdasarkan 18 (delapan belas) Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama RS Kanker Dharmais dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan,
4. Pencapaian kinerja berdasarkan 5 (lima) Indikator Kinerja Terpilih (IKT) yang merupakan kontrak antara Direktur Utama RS Kanker Dharmais dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan,
5. Pencapaian Kinerja Rumah Sakit Bersih, serta
6. Laporan Keuangan per 31 Desember 2020
Berbagai masukan dan umpan balik yang konstruktif dari stakeholder dan berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan kinerja RS Kanker Dharmais di masa mendatang.
Direksi Rumah Sakit Kanker Dharmais mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh unit kerja yang telah membantu sehingga laporan Akuntabilitas Tahun 2020 dapat disajikan tepat waktu.
Jakarta, Januari 2020
Direksi Rumah Sakit Kanker Dharmais Direktur Utama,
dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS NIP. 196712212002121002
DAFTAR ISI
Hal
Sampul Depan i
Lembar Pengesahan Direksi ii
Lembar Persetujuan Dewan Pengawas iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Ringkasan Eksekutif viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 3
C. Dasar Hukum 3
D. Tupoksi dan Struktur Organisasi 4
E. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya 7
1 Sumber Daya Manusia 7
2 Xxxxxx Xxxxxxxxx 9
F. Permasalahan Utama (strategic issued) 10
G. Sistematika Penulisan 11
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja 13
B. Rencana Kerja Tahunan 2020 27
C. Perjanjian Kinerja 2020 29
D. Indikator Kinerja Badan Layanan Umum (BLU) 32
E. Indikator Kinerja Terpilih (IKT) tahun 2020 35
F. Indikator Kinerja Individu (IKI) tahun 2020 36
G. Program Rumah Sakit Berseri 36
H. Laporan Keuangan tahun 2020 39
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A Prestasi RS. Kanker Dharmais 40
B Capaian Kinerja Organisasi
1. Pencapaian Indikator – Indikator RSB, Kesehatan Blu, IKI dan IKT 49
2. Pencapaian Program Rumah Sakit Bersih 67
3. Kinerja Layanan 70
4. Konservasi Energi 77
5. Realisasi Anggaran 79
6. Layanan Unggulan RS 80
BAB IV PENUTUP
A KESIMPULAN 83
B SARAN 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2020
2. Kontrak Kerja Indikator Kinerja Individu (IKI) tahun 2020
3. Kontrak Kerja Indikator Kinerja Terpilih (IKT) tahun2020
4. SK Penetapan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional
5. SK Direktur Utama tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi Rumah Sakit Kanker ‘Dharmais”
6 Laporan Keuangan Per 31 Desember 2020
a. Neraca per 31 Desember 2020
b. Neraca Percobaan Per 31 Desember 2020
c. Laporan Operasional per 31 Desember 2020
d. Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2020
e. Laporan Arus Kas per 31 Desember 2020
f. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2020
DAFTAR TABEL | ||
Hal | ||
Tabel 1. Tabel 2. | Data Alokasi dan realisasi anggaran Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Proposi Pendapatan RS (Layanan BPJS, Non BPJS dan Fungsional) | ix x |
Tabel 1.1. | Laporan Perkembangan Neraca BMN | 9 |
Tabel 2.1. | Sasaran Strategis, KPI, Bobot, PIC Target RSKD tahun 2015-2020 | 16 |
Tabel 2.2. | Program Induk Korporat RS Kanker Dharmais | 18 |
Tabel 2.3. | Tahapan Kegiatan Program Unggulan yang direncanakan RS kanker Dharmais tahun 2016 -2020 | 22 |
Tabel 2.4. | Rencana Kerja Tahunan tahun 2020 | 27 |
Tabel 2.5. | Perjanjian Kinerja tahun 2020 | 29 |
Tabel 2.6. Tabel 2.6a. | Indikator Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum (BLU) Indikator Kinerja Keuangan | 32 |
Tabel 2.6b. | Indikator Kinerja Pelayanan dan Mutu Manfaat Bagi Masyarakat | 33 |
Tabel 2.7. | Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama | 35 |
Tabel 2.8. | Indikator Kinerja Terpilih ( IKT ) | 36 |
Tabel 2.9. | Program Rumah Sakit Berseri | 36 |
Tabel 2.10. | Data rencana anggaran Tahun 2020 | 39 |
Tabel 3.1. | Capaian indikator RSB Tahun 2019 dibandingkan dengan target tahun 2020 | 49 |
Tabel 3.2. | Capaian indikator RSB Tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2020 | 51 |
Tabel 3.3. | Perbandingan Rata - Rata RSB Tahun 2019 – 2020 | 54 |
Tabel 3.4. | Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator BLU | 57 |
Tabel 3.4a. | Capaian Indikator Kinerja Keuangan | 58 |
Tabel 3.4b. | Capaian Indikator Kinerja Pelayanan dan Mutu Manfaat Bagi | 59 |
Tabel 3.5. | Masyarakat Capaian Indikator Kinerja Individu (IKI) per triwulan Tahun 2020 | 62 |
Tabel 3.6. | Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Individu (IKI) Tahun 2019 | 63 |
dengan 2020 | ||
Tabel 3.7. | Capaian Indikator Kinerja Terpilih (IKT) Pertriwulan Tahun 2020 | 65 |
Tabel 3.8. | Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Terpilih (IKT) Tahun 2019 | 66 |
dengan 2020 | ||
Tabel 3.9. | Realisasi Hasil Program Rumah Sakit Bersih | 67 |
Tabel 3.10. | Konservasi Energi | 77 |
Tabel 3.11. | Realisasi Anggaran Rupiah Murni dan PNBP/BLU Tahun 2019 dan | 79 |
2020 |
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Struktur RS Kanker “Dharmais”
Gambar 3.2. Perjanjian Kerjasama dengan PT. Roche dan RS Xxxxx Xxxxxxx – FK Unpad
Hal
40
Gambar 3.3. Perjanjian Kerjasama dengan PT. Roche 41
Gambar 3.4. Pertemuan Daring Benchmarking RSUP Sanglah Dan RS Kanker 41
Dharmais
Gambar 3.5. Kolaborasi Penelitian dengan Negara Anggota ANCCA 42
Gambar 3.6. Kegiatan WHO SEAR-CC 43
Gambar 3.7. Usulan RIN Pengembangan Pelayanan Kanker Komprehensif di 44
Indonesia
Gambar 3.8. Acara Puncak HUT RSKD ke- 27 45
Gambar 3.9. Webinar Kolaborasi Internasional 45
Gambar 3.10. Webinar Series HUT RSKD ke- 27 46
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) tahun 2020 ini menginformasikan tentang pelaksanaan tugas dan fungsi RS Kanker Dharmais yakni memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan di bidang kanker. Selain sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada Kementerian Kesehatan RI, LAK ini sekaligus untuk menilai perkembangan rumah sakit dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan yang sudah ditetapkan.
Pada LAK tahun 2020 ini, dilakukan evaluasi terhadap beberapa indikator untuk menilai pencapaian kinerja RSKD dengan hasil sebagai berikut :
1. Indikator yang berasal dari Rencana Strategis Bisnis (RSB), sebagai bahan Kontrak Kinerja/Penetapan Kinerja
Dari 28 (dua puluh delapan) indikator Kontrak Kinerja RSB, 24 (dua puluh empat) indikator telah mencapai/melebihi target. Namun ada 5 (lima) indikator yang belum tercapai, yakni (1)Tingkat Pertumbuhan Pendapatan (target 2020: 6%, capaian - 22,24%); (2)Angka Survival Kanker Payudara (target 2020: 85%, capaian rata-rata di tahun 2020 75,18%); (3)Angka Survival Kanker Serviks (target 2020: 80%, capaian rata-rata di tahun 2020 61,55%); (4)Jumlah modul onkologi yang diterapkan dalam pendidikan (target 2020: 10, capaian 6); (5)Cakupan RS Registrasi Kanker Nasional (target 2020: 110, capaian: 108).
2. Indikator kesehatan BLU terdiri dari :
a. Indikator Kinerja Keuangan dari bobot 30, baru tercapai 25.50
b. Indikator Kinerja Operasional dari bobot 35, baru mencapai 24.25
c. Indikator Kinerja Mutu & Manfaat Bagi Masyarakat dari bobot 35 baru mencapai 30.26
Dari tiga kelompok tersebut total nilai adalah 80.01 dengan kategori AA (sehat)
3. Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama
Dari 18 (delapan belas) IKI, terdapat 13 (tiga belas) indikator telah tercapai sesuai dengan target yang diharapkan. Sedangkan 5 (lima) indikator belum mencapai target yaitu Dekubitus, Waktu Tunggu Rawat Jalan, Waktu Tunggu Operasi Elektif. Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Leukemia Phenotyping/WTLP, Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL).
4. Indikator Kinerja Terpilih (IKT)
Dari 5 (lima) indikator dalam IKT, sudah tercapai sesuai target yang ditetapkan.
5. Berdasarkan program rumah sakit bersih (Gerakan Indonesia Berseri) Tahun 2020 Rumah Sakit Kanker Dharmais mendapatkan 9.110 poin dengan passing grade penilaian ≥ 7.500 maka masuk dalam katagori rumah sakit “BERSIH”.
6. Pada tahun 2020 telah dilakukan berbagai upaya agar RSKD dapat memberikan pelayanan secara komprehensif dan paripurna di era pandemi, antara lain:
a. Pengembangan pola skrining pasien dan pengunjung menjadi e-skrining
b. Pengembangan Layanan Konsultasi Online
c. Pembangunan Laboratotium BSL-2
d. Pengembangan ruang perawatan, ICU dan ruang operasi tekanan negatif
e. Pembelian alat kesehatan berupa Linear Accelerator, Abbot M2000sp dan M2000rt untuk pemerikaan PCR, alat uji saring pemeriksaan infeksi menular lewat transfusi darah, Bronchoscopy, Echocardiografi Portable.
f. Peremajaan dan penambahan peralatan non medis
g. Pembuatan Usulan Rencana Induk Nasional Pengembangan Pelayanan Kanker Komprehensif di Indonesia
h. Kolaborasi penelitian dengan negara-negara anggota ANCCA : “An Asian Perspective of the Management of COVID-19: the Asian National Cancer Centers Alliance Led Regional Comparison”
i. Pembuatan jurnal bersama negara-negara anggota ANCCA : “An Asian Body to Tackle Cancers in Asia – The Asian National Cancer Centers Alliance” untuk Asian Pacific Journal of Cancer Prevention.
PENDAPATAN | ALOKASI ANGGARAN RM dan TARGET | REALISASI TAHUN 2020 | |
(Rp) | % | ||
Rupiah Murni | 257,718,128,000 | 250,562,718,573 | 97.22 |
PNBP/BLU | 620,092,249,000 | 543,026,860,511 | 87.57 |
TOTAL | 877,810,377,000 | 793,589,579,084 | 90.41 |
7. Realisasi total pendapatan Rumah Sakit Kanker Dharmais per 31 Desember 2020 Tabel 1. Data Alokasi dan Realisasi Anggaran Rumah Sakit Kanker Dharmais
Pendapatan rumah sakit yang terealisasi pada tahun 2020 sebesar 90,41%
8. Proposi Pendapatan RS (Layanan BPJS, Non BPJS dan Fungsional) seperti tabel berikut :
Tabel 2. Proposi Pendapatan RS (Layanan BPJS, Non BPJS dan Fungsional)
NO | JENIS PELAYANAN | 2019 | 2020 | ||
Rp | % | Rp | % | ||
1 | Pasien BPJS | 588,261,066,392 | 78.03 | 559,915,912,737 | 75.65 |
2 | Pasien Non BPJS | 146,633,005,309 | 19.45 | 144,016,677,738 | 19.46 |
3 | Pendapatan non Fungsional | 19,015,450,739 | 2.52 | 36,225,322,355 | 4.89 |
Jumlah | 753,909,522,440 | 100.00 | 740,157,912,830 | 100.00 |
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan capaian di tahun 2021 adalah mengoptimalkan sarana dan prasarana yang telah diinvestasikan pada tahun 2021 secara maksimal agar pendapatan rumah sakit dapat ditingkatkan sesuai target pendapatan yang telah ditetapkan. Diperlukan dukungan pemasaran layanan RS dan program kerjasama pemeriksaan kesehatan dengan institusi- institusi yang belum bekerja sama dengan RS Kanker Dharmais agar pendapatan RS tidak hanya bergantung kepada pasien JKN/BPJS.
Inovasi dan pengembangan layanan kanker harus dikembangkan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar RS Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional dapat terus menjadi yang terdepan dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang kanker sehingga setara dengan National Cancer Center (NCC) di negara lain.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis dan indikator kenerja lainnya yang sudah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Institusi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggung-jawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas Rumah Sakit Kanker Dharmais yang meliputi pengelolaan sumber daya, keuangan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. Ini merupakan rangkuman dari suatu proses dimana setiap departemen/unit kerja melakukan evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai kinerja selama melaksanakan kegiatan tahun anggaran 2020 yang wajib dipertanggungjawabkan, sehingga bila terjadi kegagalan kedepannya dapat dijadikan acuan dalam melakukan perubahan serta langkah-langkah perbaikan baik dari sisi bisnis proses maupun manajemennya, dan perlu dilakukan analisis untuk mengidentifikasi faktor penghambatnya. Demikian juga bila suatu kinerja dikatakan baik apabila capaian kinerja setiap tahunnya meningkat / paling tidak sama dengan tahun sebelumnya dan perlu dicarikan strategi yang tepat untuk inovasi selanjutnya.
Rencana Kinerja Tahunan di tahun 2020 merupakan proses penetapan sistematis dan berkesinambungan antar program kerja dan kegiatan selama 1 tahun, dimana tercantum sasaran strategis, program kerja, kegiatan, target,serta Indikator Kinerja berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) atau indikator kinerja yang telah disesuaikan dengan Rencana Strategis Bisnis (RSB) RS. Kanker Dharmais Tahun 2016 - 2020.
RS. Kanker Dharmais sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan melalui penetapan SK Menkes Nomor 037/MENKES/SK/II/2012 sebagai Rumah sakit Khusus Kanker Kelas A dengan kegiatan utama pelayanan kesehatan spesialis dan subspesialis Kanker semakin dituntut untuk memperhatikan keberhasilan pencapaian Visi, yaitu Rumah Sakit Kanker Komprehensif dan mengembangkan Pusat Kanker Nasional yang setara tingkat Asia.
Untuk mencapai Visi tersebut, RS. Kanker Dharmais perlu mengarahkan segala upaya dan sumber daya yang ada berguna bagi seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal. Hal ini telah dituangkan dalam rumusan RSB RS. Kanker Dharmais Tahun 2016 - 2020 yang mengacu pada visi dan misi sebagai upaya pengelolaan sumber daya secara efektif, efisien, adil dan merata.
Tujuan untuk menjadikan RS Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional (INCC: Indonesian National Cancer Center) di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a. Pusat pelayanan kesehatan kanker komprehensif (DHCCC: Dharmais Hospital Comprehensive Cancer Center),
b. Pusat Pendidikan dan Informasi Kanker Nasional (NCEIS: National Cancer Educational and Information System),
c. Pusat pendidikan jejaring RS Pendidikan, serta
d. Pusat Data dan Riset Kanker Nasional (NDRC: National Data and Reseach Center) sebagai Pusat penelitan dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan kanker, merupakan inti permasalahan yang harus dapat diidentifikasi secara fokus, tajam, mudah dimengerti dan terstruktur.
Isu strategis besarnya adalah kenyataan bahwa efektifitas manajemen penanganan penyakit kanker saat ini belum ada satu metode pun yang secara ilmiah mengklaim keberhasilan mengeradikasi segala jenis penyakit kanker dan penyebabnya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan LAKIP RS Kanker Dharmais adalah:
1. Sebagai instrumen pengukuran (indikator) dan evaluasi kinerja pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategi yang telah ditetapkan serta mengacu pada RSB RS Kanker Dharmais Tahun 2016- 2020
2. Sebagai alat informasi pencapaian kinerja yang sudah disusun dan disampaikan secara sistematik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja secara terus menerus dan berkesinambungan selama setahun (sustainable and continous improvement)
3. Sebagai pemicu perbaikan kinerja atau dengan kata lain peningkatan kinerja department/unit kerja di RS Kanker Dharmais
4. Sebagai tolak ukur keberhasilan/kegagalan dari proses kinerja yang sudah dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan analisis untuk mengidentifikasi faktor penghambat atau pendukung tercapainya kinerja serta tindakan perbaikan di masa yang akan datang
C. DASAR HUKUM
1. PP No 47 Tahun 2009 pasal 89. Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
2. PP 129 tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum.
3. PP No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
4. PP No 39 Tahun 2006. Tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1146)
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 1981/MENKES/SK/XII/ 2010 tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri Keuangan No 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri Keuangan No. 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
9. Keputusan Menteri Kesehatan No 1099/Menkes/SK/IV/2011 tentang Indikator Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan.
10.Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
D. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2020 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, maka Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
RS Kanker Dharmais Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan di bidang penyakit kanker. Untuk merealisasikan tugas pokok tersebut masing-masing direktorat menjabarkan tugasnya secara umum sebagai berikut :
1) Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang melaksanakan pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis dengan kekhususan di bidang penyakit kanker, keperawatan, dan pelayanan nonmedis
2) Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang milik negara.
3) Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia dan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker.
4) Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum melaksanakan penyusunan rencana dan program, urusan hukum, organisasi, hubungan masyarakat, kerja sama, dan umum, pengelolaan sistem informasi, dan layanan pengadaaan barang/jasa, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
b. Fungsi
Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) Jakarta menyelenggarakan fungsi- fungsi sebagai berikut:
1) penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2) pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis dengan kekhususan di bidang penyakit kanker;
3) pengelolaan pelayanan keperawatan;
4) pengelolaan pelayanan nonmedis;
5) pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker;
6) pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit kanker;
7) pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
8) pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;
9) pengelolaan sumber daya manusia;
10) pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
11) pelaksanaan kerja sama;
12) pengelolaan sistem informasi;
13) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
14) pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.
c. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Kanker Dharmais dipimpin oleh Direktur Utama dan empat Direktur serta dibantu oleh SPI, 10 (sepuluh) Komite Profesi, 1 (satu) Unit Pengadaan Barang dan Jasa serta 35 (tiga puluh lima) Instalasi. Sesuai Permenkes Nomor 46 Tahun 2020 berikut organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais :
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta
Dari struktur di atas terlihat bahwa terdapat kelompok-kelompok fungsional yang melakukan fungsi sebagai berikut :
1) Pelayanan Rawat Jalan
2) Pelayanan Eksekutif
3) Pelayanan Rawat Inap
4) Pelayanan Gawat Darurat
5) Pelayanan Bedah Sentral
6) Pelayanan Radioterapi
7) Pelayanan Deteksi Dini Kanker dan Onkologi Sosial
8) Pelayanan Radiodiagnostik
9) Pelayanan Laboratorium Terpadu
10) Pelayanan Bank Darah
11) Pelayanan Terapi Sistemik
12) Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Paliatif
13) Pelayanan Farmasi
14) Pelayanan Gizi dan Tata Boga
15) Pelayanan Sterilisasi Sentral dan Binatu
16) Pelayanan K3 dan Keselamatan Pasien
E. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
1. Sumber Daya Manusia
Data ketenagaan di RS. Kanker Dharmais Tahun 2020 sebanyak 1747 orang dengan perincian sebagai berikut: :
1) Pegawai RS Kanker Dharmais berdasarkan Pendidikan baik yang PNS, Pegawai BLU dan Pegawai Kontrak dapat dilihat pada grafik dibawah ini
2) Pegawai RS Kanker Dharmais berdasarkan Golongan
3) Pegawai RS Kanker Dharmais berdasarkan Jenis Kelamin
4) Pegawai RS Kanker Dharmais berdasarkan Usia
5) Pegawai RS Kanker Dharmais berdasarkan Status Kepegawaian
6) Pegawai RS Kanker Dharmais Berdasarkan Jenis Pegawai
NO | JENIS TENAGA | KETERANGAN | |||||||||||||||||
PNS | CPNS | Pegawai BLU Non PNS Tetap | Calon Pegawai BLU Non PNS | Non PNS Tidak Tetap | Visiting Dokter | Pramu bakti | Staf Khusus | JUMLAH | |||||||||||
L | P | L | P | L | P | L | P | L | P | L | P | L | P | L | P | ||||
1 | Medis | Spesialis | 46 | 38 | 4 | 3 | 5 | 12 | 5 | 4 | 0 | 0 | 18 | 9 | 144 | ||||
Dokter Umum | 2 | 12 | 0 | 1 | 7 | 16 | 0 | 0 | 9 | 19 | 0 | 0 | 66 | ||||||
Dokter Gigi | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | ||||||
2 | Perawat | 49 | 233 | 1 | 3 | 44 | 102 | 6 | 14 | 36 | 84 | 572 | |||||||
3 | Bidan | 0 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 | 4 | |||||||
4 | Kesehatan Lain | 59 | 89 | 2 | 4 | 36 | 54 | 7 | 17 | 18 | 35 | 321 | |||||||
5 | Struktural | 13 | 19 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 32 | |||||||
6 | Non Medis | 187 | 143 | 0 | 0 | 66 | 64 | 11 | 16 | 53 | 37 | 21 | 3 | 1 | 2 | 604 | |||
JUMLAH | 357 | 536 | 7 | 11 | 158 | 248 | 29 | 51 | 116 | 177 | 18 | 9 | 21 | 3 | 1 | 2 | 1744 | ||
893 | 18 | 406 | 80 | 293 | 27 | 24 | 3 | ||||||||||||
TOTAL KESELURUHAN PEGAWAI : 1744 |
2. Sarana dan Prasarana
Laporan perkembangan Barang Milik Negara Per 31 Desember 2020 Tabel 1.1. Laporan Perkembangan Neraca BMN
F. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
Permasalahan Utama (Strategic Issued) yang ditemui di RS. Kanker Dharmais saat ini adalah :
1. Pandemi COVID19 yang mengubah pola pelayanan di RS. Kanker Dharmais, sehingga RSKD harus berinovasi lebih agresif agar tujuan serta tantangan-tantangan terhadap RSKD tetap tercapai dengan baik.
2. Jejaring Kanker di Bidang Pendidikan
Terkait dengan jejaring kanker dalam pendidikan, terdapat beberapa hal yang menjadi prioritas untuk diselesaikan:
a. Dibutuhkan penyusunan regulasi nasional yang menjadikan Pusat Kanker Nasional sebagai bagian rujukan tertinggi jejaring RS Pendidikan Kanker di seluruh wilayah Indonesia.
b. Menyusun kurikulum, modul dan silabus materi kompentensi sebagai tenaga kesehatan ahli di bidang penanganan Kanker yang berlaku secara nasional.
c. Melengkapi fasilitas sarana dan prasarana sebagai “golden standar” RS Kanker sebagai acuan RS kanker lain di wilayah Indonesia.
3. Pusat penelitan dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan kanker
a. Pembangunan gedung fasilitas Pusat penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi bidang kesehatan kanker yang terintegrasi dan lengkap dalam satu wadah yang representative.
b. Menyiapkan sumber daya (manusia, investasi, finansial, dan jenjang karier serta reward) yang lebih jelas untuk menarik minat lebih banyak akademisi dan ilmuwan menjadi peneliti di Pusat Kanker Nasional di Indonesia.
c. Mendorong penelitian penanggulangan kanker dengan metode kekinian untuk penanganan kanker yang lebih efektif.
4. Pengembangan pelayanan baru difokuskan untuk menunjang pelayanan kanker di era pandemi COVID-19:
a. Penanganan KLB COVID-19 secara Komprehensif
b. Zonasi Rawat Jalan
c. Konsultasi Online
d. Skrining Online
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistimatika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah sebagai berikut :
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
Bab I : Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi Rumah Sakit Kanker Dharmais, isu strategis yang sedang dihadapi oleh RS Kanker Dharmais.
Bab II : Perencanaan Kinerja
Dalam bab ini berisi Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja yang merupakan gambaran singkat dari sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama 5 (lima) tahun dan pada tahun 2019. Indikator Xxxxxxx dan tergetnya, kebijakan dan strategi untuk mencapai Visi, Misi dan Sasaran.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan prestasi RS Kanker Dharmais sepanjang tahun 2019, pengukuran dan analisis pencapaian kinerja pelayanan, keuangan, SDM dan organisasi, serta upaya tindak lanjut dan inovasi perbaikan kinerja.
Bab IV : Penutup
Berisi kesimpulan dan saran serta rencana tindak lanjut dan rekomendasi untuk tahun yang akan datang.
DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Penetapan Kinerja
2. Kontrak Indikator Kinerja Individu (IKI)
3. Kontrak Indikator Kinerja Terpilih (IKT)
4. Laporan Keuangan per 31 Desember 2020 :
a. Neraca per 31 Desember 2020
b. Laporan Operasional per 31 Desember 2020
c. Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2020
d. Laporan Arus Kas 31 Desember 2020
5. SK Direktur Utama RS Kanker Dharmais tentang tempat tidur RSKD Tahun 2020
6. SK Direktur Utama Tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi Rumah Sakit Kanker “Dharmais”
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/410/2016 tentang RS pelaksana registrasi kanker dan RS pusat pengendali data beban kanker nasional
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Perencanaan dan perjanjian kinerja yang dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) diharapkan dapat memberikan gambaran umum tentang pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi dari RS.Kanker Dharmais dalam indikator pelayanan, pendidikan, penelitian dan pertanggungjawaban sumber daya yang ada, sehingga memberikan informasi penting tentang laporan yang sudah dicapai dan menggambarkan perkembangan kegiatan selama tahun 2020 yang mengacu pada RSB RS. Kanker Dharmais tahun 2016 - 2020 serta mewujudkan Visi dan Misi RS. Kanker Dharmais.
Perencanaan Kinerja RS Kanker Dharmais di Tahun 2020 dibuat berpedoman kepada visi, misi, tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) RS. Kanker Dharmais Tahun 2016-2020. Hal ini menjadi perhatian untuk memelihara kontinuitas dan sinkronisasi program dan kegiatan.
Visi Rumah Sakit Kanker Dharmais
Menjadi Pusat Kanker Nasional yang setara tingkat Asia.
Misi Rumah Sakit Kanker DharmaisTahun 2016 – 2020
1. Memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi secara komprehensif dan terpaduberbasis Good Clinical Govermence, Patient Safety dan Patient Care Center.
2. Menyelenggarakan pendidikan dibidang kanker yang professional, bermutu dan berkesinambungan berbasis Academic Health System.
3. Menyelengarakan penelitian di bidang kanker berbasis bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.
4. Menyelenggarakan registrasi kanker ditingkat rumah sakit yang akuntabel dan mendukung terlaksananya registrasi kanker nasional.
5. Mengembangkan sistem jejaring dengan insitusi dalam dan luar negeri di bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian untuk mendukung penanggulangan kanker di Indonesia.
6. Menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM yang kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta menyediakan sarfas dan IT sesuai best practice.
Budaya Kerja
Budaya kerja yang telah ditetapkan utnuk diaktualkan dalam pelaksanaan tugas oleh seluruh pegawai, mulai dari staf sampai ke tingkat pimpinan adalah “Pro Care CS” yang merupakan akronim dari :
P = Profesional
C = Care
C = Countinous Improvement
S = Synergy
Sesuai dengan visi, misi dan Budaya Kerja di atas maka ditetapkan Tujuan, Sasaran dan Indikator Utama RS Kanker Dharmais yang tertuang dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) tahun 2016 - 2020.
Tujuan Rumah Sakit Kanker Dharmais
1. Tercapainya Pelayanan Kanker Komprehensif pada tingkat rujukan tertinggi nasional.
2. Terwujudnya Pendidikan Sumber Daya Manusia dibidang Kanker sebagai jejaring RS Pendidikan Nasional yang tersertifikasi untuk Pelayanan Kanker.
3. Terwujudnya Pendidikan Klinis dibidang Kanker berbasis academic health system
tingkat nasional.
4. Terwujudnya pusat penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di bidang kesehatan Kanker setara di tingkat Asia.
Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis diarahkan pada target berdasarkan Key Performance Indikator (KPI) yang mampu menjadi pemacu kinerja (performance driver) maupun hasil inti (care outcames) yang diharapkan. Adapun dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis diarahkan kepada target berdasarkan 4 perspektif yaitu : perspektif financial, perspektif customer, perspektif proses bisnis internal, perspektif learning dan growth.
a. Adapun sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif financial adalah :
1. Terwujudnya cost effectiveness dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian
2. Terwujudnya peningkatan pendapatan
b. Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif customer adalah :
1. Terwujudnya kepuasan stakeholder
2. Terwujudnya akreditasi Nasional dan Internasional
3. Terwujudnya Center of Excellent dengan layanan comprehensive dan interdisiplin sebagai Pusat Rujukan Kanker Nasional
c. Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif proses bisnis internal adalah
1. Terwujudnya advokasi dan informasi kanker berbasis bukti
2. Terwujudnya peningkatan inovasi, produk-produk layanan kanker unggulan
3. Terwujudnya sistem pendidikan Onkologi berbasis AHS
4. Terwujudnya Translational Cancer Research Center
5. Terwujudnya Kemitraan strategis dalam dan luar negeri
6. Terwujudnya sistem jejaring pelayanan dan registrasi Kanker
7. Terwujudnya penyempurnaan proses bisnis dan sistem manajemen RS
d. Sasaran strategis yang termasuk dalam perspektif learning dan growth adalah :
1. Terwujudnya budaya kinerja
2. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM
3. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana
4. Terwujudnya iklim kerja yang kondusif
5. Terwujudnya sistem IT RS yang terintegrasi dan mandiri
Jabaran dari sasaran di atas pada RSB ditindaklanjuti dengan sasaran strategis, KPI, bobot, PIC dan target RS Kanker Dharmais tahun 2016-2020 seperti terlihat pada tabel-tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 : Sasaran Strategis, KPI, Bobot, PIC Dan Target RS Kanker Dharmais Tahun 2016 - 2020
PERSPEKTIF | SASARAN STRATEGIS | KPI | BOBOT (%) | PIC | BASE LINE | TARGET | ||||
2016 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 | ||||||
FINANCIAL | SS.1.1 Terwujudnya cost effectivenessdalam pelayanan, pendidikan dan penelitian. | 1. POBO | 2 | DK | 71,62 | 80 | 83 | 86 | 89 | 92 |
SS.1.2 Terwujudnya peningkatan pendapatan. | 2. Tingkat pertumbuhan pendapatan | 2 | DK | 2% | 2% | 3% | 4% | 5% | 6% | |
3. Tingkat kesehatan BLU | 2 | DK | A | AA | AA | AA | AA | AA | ||
CUSTOMER | SS.2.1 Terwujudnya kepuasan stakeholder. | 4. Tingkat kepuasan pasien | 3 | DUO | 88% | 83% | 84% | 85% | 86% | 87% |
5. Tingkat Kepuasan Peserta Didik | 2 | DSP | 93,28% | 80% | 82% | 84% | 86% | 88% | ||
SS 2.2 Terwujudnya akreditasi Nasional dan internasional. | 6. RS Terakreditasi Nasional & Internasional | 3 | DMK | KARS (Nas) ISO/QQU | JCI (int) ISO/QQU | KARS (Verifikasi II) ISO/QQU | KARS Int. (Int) ISO/QQU | KARSInt (Verifikasi I) ISO/QQU | KARS Int (Verifikasi II) ISO/QQU | |
SS.2.3 Terwujudnya Center of Excellent dengan layanan comprehensive dan interdisiplin sebagai Pusat Rujukan Kanker. Nasional | 7. Angka Survival Kanker Payudara | 3 | DMK | 80,36% | 65% | 70% | 75% | 80% | 85% | |
8. Angka Survival Kanker Serviks | 3 | DMK | 66,62% | 60% | 65% | 70% | 75% | 80% | ||
9. % Capaian Indikator Medik Onkologi (di RS Kanker) | 4 | DMK | 96,03% | 82% | 83% | 84% | 85% | 86% | ||
INTERNAL BUSINESS PROCESS | SS.3.1 Terwujudnya advokasi dan informasi kanker berbasis bukti. | 10. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pelayanan onkologi. | 3 | DMK | 92% | 70% | 75% | 80% | 85% | 90% |
11. Jumlah rekomendasi untuk kebijakan penanggulangan kanker nasional. | ||||||||||
4 | DMK | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | |||
SS.3.2 Terwujudnya peningkatan inovasi, produk produk layanan kanker unggulan. | 12. Jumlah layanan kanker unggulan yang komprehensif. | 5 | DMK | 1 (Pre Cancer Clinic) | 1 (Stem Cell Transpla ntation) | 1 (Genetic Cancer Clinic) | 1 (Unit Diagnostik Patologi Molekuler) | 1 (Interventio nal Onco logy Angio graphy) | 1 (Interventio nal Onco logy Angio graphy) |
SS.3.3 Terwujudnya sistem pendidikan onkologi berbasis AHS. | 13. Jumlah modul onkologi yang diterapkan dalam pendidikan. | 4 | DSP | 4 | 4 | 4 | 6 | 8 | 10 | |
14. % Dokter yang menjadi dosen klinik. | 4 | DSP | 65,70% | 65% | 70% | 80% | 90% | 100% | ||
SS.3.4 Terwujudnya Translational Cancer ResearchCenter. | 15. Jumlah publikasi Internasional. | 4 | DSP | 2 | 1 | 1 | 1 | 1 | 2 | |
16. Jumlah Translational Research. | 4 | DSP | 6 | N/A | 1 | N/A | 1 | 1 | ||
SS.3.5 Terwujudnya kemitraan strategis dalam dan luar negeri. | 17. Jumlah kemitraan strategis luar negeri yang berjalan. | 4 | DUO | 2 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | |
SS.3.6 Terwujudnya sistem jejaring pelayanan dan registrasi.kanker. | 18. % Rujukan yang tepat. | 4 | DMK | 30% | 25% | 30% | 35% | 40% | 45% | |
19. Jumlah RS yang diampu. | 4 | DMK | 5 | 5 | 7 | 9 | 11 | 13 | ||
20. Cakupan RS registrasi kanker nasional (yang ada MOU aktif). | 4 | DSP | 14 | 14 | 25 | 50 | 75 | 110 | ||
SS.3.7 Terwujudnya penyempurnaan proses bisnis dan sistem manajemen RS. | 21. Jumlah proyek lean management yang diterapkan. | 1 | DUO | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | |
22. % Unit yang menjalankan PDSA. | 4 | DMK | 25% | 25% | 50% | 75% | 90% | 100% | ||
LEARNING AND GROWTH | SS.4.1 Terwujudnya budaya kinerja. | 23. Indeks Budaya Kinerja | 4 | DSP | 62,19% | 65% | 67% | 69% | 71% | 73% |
24. Rata-rata Indeks Kinerja Individu. | 4 | DSP | 0,9 | 1,0 | 1,0 | 1,05 | 1,1 | 1,15 | ||
SS.4.2 Terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas SDM. | 25. % Staf yang memiliki kompetensi sesuai dengan job desc. | 4 | DSP | N/A | 55% | 60% | 65% | 70% | 75% | |
SS.4.3 Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana. | 26. Tingkat keandalan sarana dan prasarana. | 4 | DUO | 89,58% | 65% | 70% | 75% | 80% | 90% | |
SS.4.4 Terwujudnya iklim kerja yang kondusif. | 27. Employee Opinion Survey. | 4 | DSP | 81,84% | 65% | 70% | 75% | 80% | 85% | |
SS. 4.5 Terwujudnya sistem IT RS yang terintegrasi dan mandiri. | 28. Level integrasi IT. | 4 | DUO | Siloed 2 | Siloed 2 | Integ rated 1 | Integ rated 2 | Advan Ced 1 | Advan Ced 2 |
Tabel 2.2 : Program Induk Korporat RS Kanker Dharmais
KPI | BOBOT (%) | PIC | 2016 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 |
Program Kerja Strategis | |||||||
1. POBO | 2 | DK | Penyempurnaan | Penyempurnaan | Penyempurnaan | Penyempurnaan | Penyempurnaan |
2. Tingkat pertumbuhan | 2 | DK | sistem dan | sistem dan | sistem dan | sistem dan | sistem dan |
pendapatan | mekanisme pembelajaran di RS | mekanisme pembelajaran di RS | mekanisme pembelajaran di RS | mekanisme pembelajaran di RS | mekanisme pembelajaran di RS | ||
3. Tingkat kesehatan BLU | 2 | DK | |||||
4. Tingkat kepuasan | 3 | DUO | |||||
pasien | |||||||
5. Tingkat kepuasan | Penyempurnaan | Penyempurnaan | Penyempurnaan | Penyempurnaan | Penyempurnaan | ||
peserta didik | 2 | DSP | sistem dan mekanisme kerja | sistem dan mekanisme kerja | sistem dan mekanisme kerja | sistem dan mekanisme kerja | sistem dan mekanisme kerja |
RS | RS | RS | RS | RS | |||
6. Akreditasi RS | 3 | DMK | Penyempurnaan sistem dan mekanisme kerja RS | Penyempurnaan sistem dan mekanisme kerja RS | Penyempurnaan sistem dan mekanisme kerja RS | Penyempurnaan sistem dan mekanisme kerja RS | Penyempurnaan sistem dan mekanisme kerja RS |
7. Angka Survival Kanker Payudara | 3 | DMK | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis |
8. Angka Survival kanker Serviks | 3 | DMK | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis | 1. Perbaikan sistem follow up 2. Implementasi program perbaikan asuhan klinis |
9. % Capaian indikator medik onkologi | 4 | DMK | 1. Pengembangan sistem pengendalian pencapaian indikator medik | 1. Pengembangan sistem pengendalian pencapaian indikator medik | 1. Pengembangansi sistem pengendalian pencapaian indikator medik | 1. Pengembangan sistem pengendalian pencapaian indikator medik | 1. Pengembangan sistem pengendalian pencapaian indikator medik |
2. Implementasi Program perbaikan Asuhan Klinik | 2. Implementasi Program perbaikan Asuhan Klinik | 2. Implementasi Program perbaikan Asuhan Klinik | 2. Implementasi Program perbaikan Asuhan Klinik | 2. Implementasi Program perbaikan Asuhan Klinik | |||
10. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pelayanan onkologi | 3 | DMK | 1. Perubahan mind set masyarakat atas penanggulangan penyakit kanker 2. Perbaikan akses informasi dan sistem informasi penanggulangan penyakit kanker | 1. Perubahan mind set masyarakat atas penanggulangan penyakit kanker 2. Perbaikan akses informasi dan sistem informasi penanggulangan penyakit kanker | 1. Perubahan mind set masyarakat atas penanggulangan penyakit kanker 2. Perbaikan akses informasi dan sistem informasi penanggulangan penyakit kanker | 1. Perubahan mind set masyarakat atas penanggulangan penyakit kanker 2. Perbaikan akses informasi dan sistem informasi penanggulangan penyakit kanker | 1. Perubahan mind set masyarakat atas penanggulangan penyakit kanker 2. Perbaikan akses informasi dan sistem informasi penanggulangan penyakit kanker |
11. Jumlah rekomendasi untuk kebijakan penanggulangan kanker nasional | 4 | DMK | Pengkajian penanggulangan kanker | Pengkajian penanggulangan kanker | Pengkajian penanggulangan kanker | Pengkajian penanggulangan kanker | Pengkajian penanggulangan kanker |
12. Jumlah layanan kanker unggulan yang komprehensif | 5 | DMK | Pengembangan Stem Cell Transplantation Unit | Pengembangan Genetic Cancer Unit | Pengembangan Diagnostik Patologi Molekuler Unit | Pengembangan Interventional Oncology Angiography Unit | Pengembangan Interventional Oncology Angiography Unit |
13. Jumlah modul onkologi yang diterapkan dalam pendidikan | 4 | DSP | Pengembangan dan penerapan modul onkologi 2 | Pengembangan dan penerapan modul onkologi 3 | Pengembangan dan penerapan modul onkologi 4 | Pengembangan dan penerapan modul onkologi 5 | Pengembangan dan penerapan modul onkologi 6 |
14. % Dokter yang menjadi dosen klinik | 4 | DSP | Program TOT | Program TOT | Program TOT | Program TOT | Program TOT |
15. Jumlah publikasi Internasional | 4 | DSP | Pengembangan Joint Research | Pengembangan Joint Research | Pengembangan Joint Research | Pengembangan Joint Research | Pengembangan Joint Research |
16. Jumlah Translational Research | 4 | DSP | Aplikasi Blue Print Translational Research Tahap 1 | Aplikasi Blue Print Translational Research Tahap 2 | Aplikasi Blue Print Translational Research Tahap 3 | Aplikasi Blue Print Translational Research Tahap 4 | Aplikasi Blue Print Translational Research Tahap 5 |
17. Jumlah kemitraan strategis luar negeri yang berjalan | 4 | DUO | Membuat dan implementasi MOU | Membuat dan implementasi MOU | Membuat dan implementasi MOU | Membuat dan implementasi MOU | Membuat dan implementasi MOU |
18. % Rujukan yang tepat | 4 | DMK | Pengembangan dan implementasi system rujukan | Pengembangan dan implementasi system rujukan | Pengembangan dan implementasi system rujukan | Pengembangan dan implementasi system rujukan | Pengembangan dan implementasi system rujukan |
19. Jumlah RS yang diampu | 4 | DMK | Membuat MOU, melakukan capacity building dan Implementasi MOU | Membuat MOU, melakukan capacity building dan Implementasi MOU | Membuat MOU, melakukan capacity building dan Implementasi MOU | Membuat MOU, melakukan capacity building dan Implementasi MOU | Membuat MOU, melakukan capacity building dan Implementasi MOU |
20. Cakupan RS registrasi kanker nasional (yang ada MOU aktif) | 4 | DSP | Membuat dan Implementasi MOU | Membuat dan Implementasi MOU | Membuat dan Implementasi MOU | Membuat dan Implementasi MOU | Membuat dan Implementasi MOU |
21. Jumlah proyek lean management yang diterapkan | 4 | DUO | 1. Implementasi lean management 2. Penataan sistem penagihan | 1. Implementasi lean management 2. Penataan sistem penagihan | 1. Implementasi lean management 2. Penataan sistem penagihan | 1. Implementasi lean management 2. Penataan sistem penagihan | 1. Implementasi lean management 2. Penataan sistem penagihan |
22. % Unit yang menjalankan PDSA | 4 | DMK | Implementasi PDSA di unit kerja | Implementasi PDSA di unit kerja | Implementasi PDSA di unit kerja | Implementasi PDSA di unit kerja | Implementasi PDSA di unit kerja |
23. Indeks Budaya Korporat | 4 | DSP | Transformasi Budaya | Transformasi Budaya | Transformasi Budaya | Transformasi Budaya | Transformasi Budaya |
24. Rata-rata Indeks Kinerja Individu | 4 | DSP | Penerapan Coaching dan Mentoring | Penerapan Coaching dan Mentoring | Penerapan Coaching dan Mentoring | Penerapan Coaching dan Mentoring | Penerapan Coaching dan Mentoring |
25. % Staf yang memiliki kompetensi sesuai dengan job desc | 4 | DSP | Assesment kompetensiImplem entasi Tahap 1 man Power Planning | Implementasi Tahap 2 man Power Planning | Implementasi Tahap 3 man Power Planning | Implementasi Tahap 4 man Power Planning | Implementasi Tahap 4 man Power Planning |
26. Tingkat keandalan sarana dan prasarana | 4 | DUO | Pengembangan Tahap 1 keandalan sarana dan prasarana | Pengembangan Tahap 2 Keandalan sarana dan prasarana | Pengembangan Tahap 3 Keandalan sarana dan prasarana | Pengembangan Tahap 4 Keandalan sarana dan prasarana | Pengembangan Tahap 5 Keandalan sarana dan prasarana |
27. Employee Opinion Survey. | 4 | DSP | 1. Pengembangan kompetensi SDM 2. Pengembangan fasilitas kerja 3. Perbaikan Sistem Kerja 4. Perbaikan sistem karir 5. Perbaikan sistem Reward & consequency | 1. Pengembangan kompetensi SDM 2. Pengembangan fasilitas kerja 3. Perbaikan Sistem Kerja 4. Perbaikan sistem karir 5. Perbaikan sistem Reward & consequency | 1. Pengembangan kompetensi SDM 2. Pengembangan fasilitas kerja 3. Perbaikan Sistem Kerja 4. Perbaikan sistem karir 5. Perbaikan sistem Reward & consequency | 1. Pengembangan kompetensi SDM 2. Pengembangan fasilitas kerja 3. Perbaikan Sistem Kerja 4. Perbaikan sistem karir 5. Perbaikan sistem Reward & consequency | 1. Pengembangan kompetensi SDM 2. Pengembangan fasilitas kerja 3. Perbaikan Sistem Kerja 4. Perbaikan sistem karir 5. Perbaikan sistem Reward & consequency |
28. Level integrasi IT | 4 | DUO | Pengembangan SIRS Tahap 1 | Pengembangan SIRS Tahap 2 | Pengembangan SIRS Tahap 3 | Pengembangan SIRS Tahap 4 | Pengembangan SIRS Tahap 5 |
Tabel 2.3 : Tahapan kegiatan program unggulan yang direncanakan RS Kanker “Dharmais” tahun 2016 - 2020
Program Kegiatan | 2016 | 0000 | 0000 | 0000 | 0000 | Keterangan |
PELAYANAN | ||||||
1. Pre Cancer Clinic | Pelayanan deteksi | Pelayanan deteksi | Pelayanan deteksi | Pelayanan deteksi | Pelayanan deteksi | IDD |
Dan Genetic Cancer | dini tambahan | dini dengan | dini dengan | dini dengan | dini dengan | 13 Xxxxx |
Clinic | pemeriksaan genetik | Pemeriksaan | pemeriksaan | pemeriksaan | ||
(dasar) | genetik tambahan | genetik tambahan | genetik tambahan | |||
2. Transplantasi | ||||||
Stem cell | Pelaksanaan awal | Pelayanan | Pelayanan | Pelayanan | Pelayanan | PIC Hemato onkologi |
Transplantation | transplantasi | transplantasi stem | transplantasi stem | transplantasi stem | transplantasi stem | medik /onkologi anak |
stem cell (dewasa | Cell | Cell | cell | Cell | ||
dan anak) Autologus | (dewasa dan anak) | (dewasa dan anak) | (dewasa dan anak) | (dewasa dan anak) | ||
PBSCT dan allogenik | ||||||
Liver Transplantation | Pembentukan tim dan layanan | Pelayanan transplantasi liver | Pelayanan transplantasi liver | Pelayanan transplantasi liver | Pelayanan transplantasi liver | PIC Bedah digestif |
3. Minimal Invasive Surgery dan Microsurgery /supermicrosurgery Lymphatic venous | Pelayanan minimal invasive surgery | Pelayanan minimal invasive surgery dengan intervensional radiologi | Pelayanan minimal invasive surgery dengan intervensional radiologi | Pelayanan minimal invasive surgery | Pelayanan minimal invasive surgery | PIC sesuai timja |
surgery Ultra radical sugery | ||||||
Persiapan peralatan dan SDM | Pelayanan micro dan super micro serta ultraradical surgery | Pelayanan micro dan super micro serta ultraradical Surgery | Pelayanan micro dan super micro serta ultraradical surgery | Pelayanan micro dan super micro serta ultraradical Surgery | Bedah onkologi Bedah plastik Ginekologi Onkologi | |
4. Patologi Molekuler terpadu | Pelaksanaan pelayanan patologi molekuler | Pelaksanaan pelayanan patologi molekuler | Pelaksanaan pelayanan patologi molekuler | Pelaksanaan pelayanan patologi molekuler | Pelaksanaan pelayanan patologi molekuler | Patologi anatomi dan Patologi klinik |
5.Cancer wound care | Center of wound care | Cancer reconstruction center | Cancer wound and reconstruction center | Cancer wound and reconstruction center | Cancer wound and econstruction center | PIC Bedah Plastik |
6.Cancer Immunotherapy | Benchmarking | Laboratorium standard GMP dan penyusunan protokol | Uji Klinik | Uji Klinik | Uji Klinik | PIC Hematologi Onkologi Medik dan Litbang |
7. Palliative , Cancer | Pelaksanaan paliatif | Pengembangan | Pelayanan Ward | Pelayanan Ward | Pelayanan Ward | |
Pain Management and | dan cancer pain | paliatif dan cancer | paliatif dan cancer | paliatif dan cancer | paliatif dan cancer | |
Complementary | management | pain management | pain management | pain management | pain management | |
Therapy |
PENDIDIKAN | ||||||
Jejaring | 5 | 7 | 9 | 11 | 13 | Data JKN |
Modul Pendidikan | Persiapan jejaring | Pelaksanaan pelatihan sesuai modul pada jejaring pelayanan kanker | Pelaksanaan pelatihan sesuai modul pada jejaring pelayanan kanker | Pelaksanaan pelatihan sesuai modul pada jejaring pelayanan kanker | Pelaksanaan pelatihan sesuai modul pada jejaring pelayanan kanker | Sertifikasi PPSDM SKP Perhimpunan |
a. Registrasi kanker | Persiapan jejaring | 7 | 9 | 11 | 13 | Registrar,epidemiologi Dokter umum |
b. Onkologi dasar | Persiapan jejaring | 7 | 9 | 11 | 13 | Mahasiswa, DU,PPDS |
c. Deteksi dini kanker | Persiapan jejaring | 7 | 9 | 11 | 13 | Mahasiswa, DU/perawat/bidan |
d. Diagnostik kanker (Radiologi,PA dan PK) | Persiapan jejaring | 7 | 9 | 11 | 13 | DU,PPDS,Dr Xxxxxxxxx |
e. Manajemen terpadu kanker (13 timja) | Persiapan jejaring | 7 | 9 | 11 | 13 | Dr Xxxxxxxxx RS.Jejaring Pelayanan Kanker |
x.Xxrawatan luka kanker | Persiapan jejaring | 7 | 9 | 11 | 13 | Perawat ,dokter umum |
PENELITIAN | ||||||
Berbasis data kanker | ||||||
Registrasi kanker | Persiapan data dan verifikasi MOU jejaring | Pelaksanaan penelitian multisenter (3) | Pelaksanaan penelitian multisenter (5) | Pelaksanaan penelitian multisenter (7) | Pelaksanaan penelitian multisenter (9) | Kerjasama Michigan University NCI Thailand |
Faktor resiko peserta JKN | Persiapan data dan kerjasama dengan BPJS | Penelitian awal faktor resiko kanker | Penelitian faktor resiko kanker dan temuan kanker stadium dini | Penelitian faktor resiko kanker untuk rekomendasi deteksi dini dan sistem rujukan kanker | Penelitian faktor resiko kanker untuk rekomendasi deteksi dini dan sistem rujukan kanker | Data JKN Kerjasama BPJS |
Translasional | Penelitian biomolekular dan biobanking | Penyusunan protokol uji klinik Capacity building | Pelaksanaan uji klinik Clinical trial ward | Pelaksanaan uji klinik | Pelaksanaan uji klinik | |
Pengembangan Sarana dan prasarana | ||||||
Gedung radioterapi | Pelaksanaan | Pelayanan radioterapi dengan peralatan baru | Pelayanan radioterapi | Pelayanan radioterapi | Pelayanan radioterapi |
Gedung servis | Persiapan | Pelaksanaan | Penggunaan gedung servis untuk mendukung pelayanan pasien | Penggunaan gedung servis untuk mendukung pelayanan pasien | Penggunaan gedung servis untuk mendukung pelayanan pasien | |
Gedung pelayanan 12 lantai | Persiapan Pusat Pendidikan: Tempat pendidikan yang terakreditasi (In-house training dll) Asrama peserta didik Wisma untuk keluarga pasien Pusat Penelitian: Animal Lab | Persiapan | Pelaksanaan | Pelaksanaan dan Penggunaan gedung pelayanan untuk mendukung RS.Kanker Komprehensif | Pelaksanaan dan Penggunaan gedung pelayanan untuk mendukung RS.Kanker Komprehensif | |
Rehab IGD dan gedung parkir | Persiapan | Persiapan | Persiapan | Pelaksanaan | Pelaksanaan | |
Rehab zona publik | Persiapan | Persiapan | Persiapan | Pelaksanaan | Pelaksanaan | |
Gedung Pusat Kanker Nasional 20 lantai | Persiapan | Persiapan | Persiapan | Persiapan | Pelaksanaan | |
Pengembangan Fasilitas untuk layanan unggulan RS.Kanker Komprehensif | ||||||
Instalasi Radioterapi | Pembangunan Bunker baru Kelengkapan blood irradiator untuk stem cell transplantasi | Peralatan baru radioterapi (2 unit LINAC Trilogi) | Intrabronchial Radiotherapy Tomotherapy Persiapan bunker intraoperative Radiasi | Peralatan Intraoperative radiasi | Peralatan Intraoperative radiasi | |
Instalasi Radiologi | SPECT-CT Digital radiography Kelengkapan alat ukur quality assurance | Upgrade MRI Upgrade mammography Upgrade USG Modul synthesis Radiofarmaka | CT Diagnostic (> 64 slices) | Upgrade PET-CT | Upgrade PET-CT | |
Instalasi Patologi Anatomi | Automatic slide scanner | Pelayanan patologi molekuler | Pelayanan patologi molekuler | Pelayanan patologi molekuler | Pelayanan patologi molekuler | |
Instalasi Patologi klinik | Kelengkapan alat patologi molekuler | Patologi molekuler (Virus) | Patologi molekuler hematologic malignancy dan genetic | Patologi molekuler hematologic malignancy dan genetic | Patologi molekuler hematologic malignancy dan genetic |
Instalasi Farmasi | Pengembangan | Pengembangan | Automatic | Automatic | Automatic | ||
onkologi farmasi | onkologi farmasi | dispensing | dispensing | dispensing | |||
dan radiofarmaka | cytostatica | cytostatica | cytostatica | ||||
Lab GMP standard | |||||||
Instalasi ICU/HCU | Persiapan ICU anak | ICU anak | Upgrade ICU /HCU | Advanced | Advanced | ||
Upgrade ruang | Ruang isolasi ICU | (ultraradical surgery | ICU/HCU | ICU/HCU | |||
isolasi ICU / HCU | Countinuous Renal | patients) | Advanced care | Advanced care | |||
Replacement Therapy | Advanced care | (4% dari total bed) | (4% dari total bed) | ||||
Instalasi IGD | Pelayanan gawat | PengembanganOnco | Oncology | Oncology | Oncology | ||
darurat dan ruang | logy emergency | emergency center | emergency center | emergency center | |||
isolasi (transplantasi) | center | ||||||
Capacity building | |||||||
Instalasi Bedah | PengadaanPeralatan | Pelayanan minimal | Pelayanan minimal | Oncology Minimal | Oncology Minimal | ||
Sentral | minimal invasive | invasive surgery | invasive surgery | invasive surgery, | invasive surgery, | ||
surgery,microsurgery | ,microsurgery, | ,microsurgery, | microsurgery, | microsurgery, | |||
dan ultraradical | supermicro,LV dan | supermicro,LV dan | supermicro, LV | supermicro, LV | |||
surgery | ultraradical surgery | ultraradical surgery | ultraradical surgery | ultraradical surgery | |||
center | center | ||||||
Pelayanan Anestesi | Kelengkapan alat | Penambahan alat | Alat anestesi dan | Advanced | Advanced | ||
anestesi di ruang | anestesi dan | monitoring invasive | anesthesia services | anesthesia | |||
ODC dan prosedur | monitoring invasive | untuk transplantasi | |||||
diagnostik | untuk transplantasi | lengkap Capacity | |||||
building untuk | |||||||
pelayanan anestesi | |||||||
Instalasi Rawat Jalan | Renovasi poli luka | Pengembangan | Pengembangan | Comprehensive | Comprehensive | ||
wound care center | wound care and | wound care and | wound care and | ||||
reconstruction | reconstruction | reconstruction | |||||
Center | center | Center | |||||
Poli paliatif dan nyeri, | PengembanganPalia | Paliatif , cancer | Paliatif , cancer | Paliatif , cancer | |||
complementary | tif , cancer pain | pain center and | pain center and | pain center and | |||
therapy | management and | complementary | complementary | complementary | |||
complementary | therapy center | therapy center | therapy center | ||||
therapy | |||||||
Instalasi Rawat Inap | Melengkapi sarana | Peningkatan | Renovasi RIIM 2 | Peningkatan | Peningkatan | ||
RIIM untuk | kapasitas SDM untuk | ruangan (bocor dan | kapasitas SDM | kapasitas SDM | |||
transplantasi | layanan unggulan | jamur) Peningkatan | untuk layanan | untuk layanan | |||
(DC syok, troley | (paliatif, nyeri, | kapasitas SDM | unggulan (paliatif, | unggulan (paliatif, | |||
emergency) | transplantasi, post | untuk layanan | nyeri, transplantasi, | nyeri, transplantasi, |
Persiapan dan pelaksanaan ruang rawat angrek II menjadi kelas I (untuk Kemo bila memungkinkan) Persiapan dan pelaksanaan r. rawat | operasi, imunoterapi) Melengkapi sarana layanan unggulan (set luka) | unggulan (paliatif, nyeri, transplantasi, post operasi, imunoterapi) Persiapan dan pelaksanaan renovasi ruang R. anak (atraumatic) | post operasi, imunoterapi) | post operasi, imunoterapi) | ||
Instalasi Gizi | Pelaksanaan layanan gizi klinik | Pengembangan layanan gizi klinik pada pasien kanker | Pelayanan gizi klinik terpadu | Pelayanan gizi klinik terpadu | Pelayanan gizi klinik terpadu | |
Instalasi Bank Darah | Peremajaan alat proses stem cell | Renovasi lab stem cell&kelengkapan alat | Pengembangan lab stem cell | Pusat Transplantasi Stem cell | PusatTransplantasi Stem cell | |
Instalasi Deteksi Dini | Pengembangan sarana & prasarana pre cancer clinic dan genetic cancer clinic | Pengembangan sarana & Prasarana pre cancer clinic dan genetic cancer clinic | Pelayanan pre cancer clinic dan genetic cancer clinic | Pelayanan pre cancer clinic dan genetic cancer clinic | Pelayanan pre cancer clinic dan genetic cancer clinic | |
Instalasi Prosedur Diagnostik | Pelaksanaan ruangan pelayanan prosedur diagnostik terpadu | Pengembangan alat prosedur diagnostik terpadu Untuk mendukung pre cancer clinic dan minimal invasive procedure | Pusat prosedur diagnostik kanker terpadu | Pusat prosedur diagnostik kanker terpadu | Pusat prosedur diagnostik kanker terpadu |
B. Rencana Kerja Tahun 2020
Untuk mewujudkan Visi dan Misi RS. Kanker Dharmais, maka manajemen dalam mengarahkan dan memastikan langkah-langkah strateginya baik korporat maupun direktorat (departemen dan unit kerja) mengacu pada key performance indikator (KPI) atau indikator kinerja RSB RS Kanker DharmaisTahun 2016 - 2020.
Ada 28 Indikator Kinerja di tingkat korporat yang dijadikan penetapan kinerja antara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Direktur Utama RS Kanker Dharmais Tahun 2020. Di tingkat unit kerja, Indikator kinerja dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT), yang dikontrak kinerjakan dengan Direksi.
Tabel 2.4 : Rencana Kerja Tahunan
C. PERJANJIAN KINERJA
Indikator-Indikator, target dan pagu anggaran RS Kanker Dharmais tahun 2020 yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2020 dalam bentuk Pernyataan Penetapan Kinerja antara Direktur Utama RS Kanker Dharmais dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI tahun 2020 (data terlampir).
Untuk melihat penilaian indikator kinerja pelayanan, rumah sakit mengacu pada pedoman penyusunan RBA dan penilaian kinerja, dimana hasil capaian tersebut diukur berdasarkan target yang sudah ditetapkan sesuai dengan format penilaian kinerja yang sudah ditetapkan. Hal ini untuk mengetahui pencapaian kinerja dari seluruh kegiatan yang sudah dilaksanakan antara target dan realisasi yang dicapai pada tahun berjalan, sehingga dengan demikian rumah sakit sudah dapat mengukur indikator kinerja.
Tabel 2.5 : KPI (Key Performance Indicator) sesuai dengan Rencana Strategi Bisnis (RSB) Tahun 2020
D. Indikator Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum (BLU) 58 Indikator
Dalam penyusunan indikator tersebut telah diperhatikan input, proses dan output yang ada di rumah sakit. Penilaian Kinerja untuk rumah sakit berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-24/PB/2018 meliputi 3 (tiga) aspek yaitu:
1. Aspek Keuangan dengan skor paling tinggi 30, yang terdiri dari:
• Sub aspek Rasio Keuangan dengan skor paling tinggi 19, dan
• Sub aspek Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU dengan skor paling tinggi 11
2. Aspek Pelayanan dengan skor paling tinggi 35, yang terdiri dari:
• Sub aspek Layanan dengan skor paling tinggi 35; dan
3. Aspek Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat
• Sub aspek Mutu dan Manfaat kepada masyarakat dengan skor paling tinggi
35. Adapun rincian Indikator Rumah Sakit yang akan direalisasikan sebagai bahan pertanggungjawaban laporan tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6 : Indikator Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum (BLU)
INDIKATOR | BOBOT | |
A | Indikator Aspek Keuangan | 30 |
B | Indikator Aspek Pelayanan | 35 |
C | Indikator Aspek Mutu & Manfaat Bagi Masyarakat | 35 |
100 |
Tabel 2.6a : Indikator Aspek Keuangan
No | Kegiatan | Output | Bobot |
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan RS | A. Rasio Keuangan | 19 | |
Rasio Kas (Cash Ratio) | 2,25 | ||
Rasio Lancar (Current Ratio) | 2.75 | ||
Periode Penagihan Piutang (Collection Period) | 2,25 | ||
Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) | 2,25 | ||
Imbalan atas Aset Tetap (Return on Asset) | 2,25 | ||
Imbalan Ekuitas (Return on Equity) | 2,25 | ||
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) | 2,25 | ||
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional | 2.75 | ||
B. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU | 11 | ||
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif | 2 | ||
Laporan Keuangan Berdasarkan SAP | 2 | ||
Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU) | 2 | ||
Tarif Layanan | 1 | ||
Sistem Akuntansi | 1 | ||
Persetujuan Rekening | 0.5 | ||
SOP Pengelolaan Kas | 0.5 | ||
SOP Pengelolaan Piutang | 0.5 | ||
SOP Pengelolaan Utang | 0.5 | ||
SOP Pengadaan Barang dan Jasa | 0.5 | ||
SOP Pengelolaan Barang Inventaris | 0.5 | ||
30 |
Tabel 2.6b : Indikator Kinerja Pelayanan dan Mutu Manfaat Bagi Masyarakat
No | Kegiatan | Output | Bobot |
1 | Meningkatkan Kinerja Layanan | 35 | |
Pertumbuhan Produktivitas Pertumbuhan Rata-rata kunjungan Rawat Jalan | 18 | ||
2 | |||
Pertumbuhan Rata-rata kunjungan Rawat Darurat | 2 | ||
Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap | 2 | ||
Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi | 2 | ||
Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium | 2 | ||
Pertumbuhan Operasi | 2 | ||
Pertumbuhan Rehab Medik | 2 | ||
Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran | 2 | ||
Pertumbuhan Penelitian yang Dipublikasikan | 2 | ||
Efisiensi Pelayanan | 14 | ||
Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan | 2 | ||
Pengembalian Rekam Medik | 2 | ||
Angka Pembatalan Operasi | 2 | ||
Angka Kegagalan Hasil Radiologi | 2 | ||
Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium | 2 | ||
Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium | 2 | ||
BOR (%) | 2 |
Pertumbuhan Pembelajaran | 3 | ||
Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan | 1 | ||
Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT | 1 | ||
Program Reward dan Punishment | 1 | ||
2 | Meningkatkan Kinerja Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat | 35 | |
Mutu Pelayanan | 14 | ||
Emergency response time rate | 2 | ||
Waktu Tunggu Rawat Xxxxx | 0 | ||
Length of Stay (LOS) (hari) | 2 | ||
Kecepatan pelayanan resep obat jadi | 2 | ||
Waktu tunggu sebelum operasi | 2 | ||
Waktu Tunggu Hasil Laboratorium | 2 | ||
Waktu Tunggu Hasil Radiologi | 2 | ||
Mutu Klinik | 12 | ||
Angka Kematian di Gawat Darurat | 2 | ||
Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam | 2 | ||
Post Operative Death Rate | 2 | ||
Angka Infeksi Nosokomial : | 4 | ||
- Infeksi Dekubitus | |||
- Infeksi Phlebitis | |||
- Infeksi Saluran Kemih | |||
- Infeksi Luka Operasi | |||
Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit | 2 | ||
Kepedulian terhadap Masyarakat | 4 | ||
Pembinaan kapada Puskesmas dan Sarana Kesehatan lain | 1 | ||
Penyuluhan kesehatan (PKMRS) | 1 | ||
Ratio tempat tidur kelas III | 2 | ||
Kepuasan Pelanggan | 2 | ||
Penanganan Pengaduan / Komplain | 1 | ||
Kepuasan Pelanggan | 1 | ||
Kepedulian Terhadap Lingkungan | 3 | ||
Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah Sakit Berseri) | 2 | ||
Proper Lingkungan (KLH)** | 1 | ||
70 | |||
E. Indikator Kinerja Individu ( IKI ) Direktur Utama RS
Indikator Kinerja Individu (IKI) 18 Indikator Direktur Utama RS dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.7 : Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama
Area | No | Indikator kinerja | Bobot | Nilai Standar |
Kepatuhan Terhadap Standar | 1 | Kepatuhan terhada clinical pathway (CP) | 0.05 | 100% |
2 | Kepatuhan penggunaan formularium nasional (fornas) | 0.05 | ≥ 80% | |
3 | Prosentase Kejadian Pasien Jatuh | 0.05 | ≤ 3 % | |
4 | Penerapan keselamatan operasi | 0.05 | 100% | |
Pengendali an Infeksi di Rumah Sakit | 5 | Ventilator Associated Pneumonia (VAP) | 0.05 | ≤5.8‰ |
6 | Cuci Tangan (Hand Hygiene) | 0.05 | 100% | |
7 | Dekubitus | 0.05 | ≤ 1,5 ‰ | |
Capaian Indikator Medik | 8 | Presentasi Angka Kejadian Extravasasi dengan pemberian kemoterapi melalui Intravena | 0.075 | ≤ 5% |
9 | Persentase jumlah kasus kanker servik yang didiskusikan oleh tim multidisiplin sebelum pengobatan Definitif | 0.075 | ≥ 95% | |
Akreditasi | 10 | Ketepatan Indentifikasi Pasien | 0.08 | 100% |
Kepuasan Pelanggan | 11 | Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) | 0.08 | > 75% |
Ketepatan Waktu Pelayanan | 12 | Emergency Respon Time Kedaruratan onkologi (ERT) | 0.02 | ≤ 180 Menit |
13 | Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) | 0.05 | ≤ 60 Menit | |
14 | Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) | 0.05 | ≤ 48 Jam | |
15 | Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Leukemia Phenotyping | 0.05 | ≥ 70 % | |
16 | Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) | 0.05 | ≤ 2 Jam | |
17 | Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam 24 Jam (PRM) | 0.02 | > 80 % | |
Keuangan | 18 | Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional (PB) | 0.1 | > 65 % |
F. Indikator Kinerja Terpilih ( IKT ) Tahun 2020
Indikator Kinerja Terpilih (IKT) 5 Indikator dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.8 : Indikator Kinerja Terpilih ( IKT )
No | Indikator Kinerja Terpilih | Ket | NILAI STANDAR 2020 | TARGET 2020 | ||||||
TW I | TW II | TW III | TW IV | TW I | TW II | TW III | TW IV | |||
1 | Rekam Medik Elektronik (RME) | % | 25 | 50 | 75 | 100 | 25 | 50 | 75 | 100 |
2 | Kepatuhan Waktu Visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan/DPJP | % | 80 | 80 | 80 | 80 | 82 | 83 | 84 | 85 |
3 | Masa Tunggu Operasi Pasien dengan Ca Mammae (Kanker Payudara) | ≤ Hr | 60 | 60 | 60 | 60 | 90 | 80 | 70 | 60 |
4 | Rasio PNBP Terhadap Beban Operasional (PB) | % | 75 | 75 | 75 | 75 | 95 | 95 | 95 | 95 |
5 | Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan Ap|ikasi BLU Integrated Online Sistem / BIOS) | % | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 |
G. Program Rumah Sakit Berseri
Program Rumah Sakit Berseri dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.9 : Program Rumah Sakit Berseri
No | Variabel | Bobot | Komponen yang Dinilai | Nilai | Jumlah |
10 | Kebersihan Fisik Halaman | 100 | 1000 | ||
1 | Kebersihan Fisik Halaman | a. Tersedia tempat sampah tertutup yang mudah dijangkau | |||
b. Tidak ada sampah berserakan | |||||
c. Tidak terdapat genangan air | |||||
d. Terdapat pohon peneduh | |||||
e. Pembatas jalan selalu bersih dari noda dan kotoran | |||||
f. Pagar pembatas selalu bersih | |||||
g. Tersedia penerangan luar ruangan (outdoor) | |||||
h. Tersedia kran air untuk pembersihan dan penyiraman | |||||
i. Saluran air lancar | |||||
j. Tidak ditemukan binatang pengganggu, seperti kucing, tikus, anjing, dll | |||||
k. Taman terpelihara | |||||
2 | Kebersihan Fisik Bangunan | 10 | Kebersihan Fisik Bangunan (secara umum dari semua ruangan) | 100 | 1000 |
a. Tidak terdapat sampah berserakan | |||||
b. Lantai bersih dan tidak licin | |||||
c. Dinding berwarna terang dan bersih | |||||
d. Ventilasi udara cukup atau menggunakan peralatan mekanik | |||||
e. Sirkulasi udara baik disetiap bangunan |
f. Langit-langit bersih dan tidak bocor | |||||
g. Penerangan cukup disetiap ruangan | |||||
h. Instalasi kabel dan pipa rapi | |||||
i. Bebas serangga dan binatang pengganggu | |||||
j. Tidak berdebu | |||||
k. Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun/desinfektan | |||||
3 | Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar Mandi | 10 | Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar Mandi (secara umum dari semua toilet) | 100 | 1000 |
a. Tersedia toilet yang cukup untuk pasien, pengunjung, dan petugas serta berfungsi dengan baik | |||||
b. Toilet bersih, tidak berbau, dan kering | |||||
c. Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun | |||||
d. Bebas dari serangga pengganggu | |||||
e. Kemiringan lantai cukup | |||||
f. Tidak terdapat genangan air | |||||
g. Sirkulasi udara baik | |||||
4 | Penanganan Sampah | 10 | Penanganan Sampah | 100 | 1000 |
a. Adanya pemilahan antara sampah medis dan non-medis | |||||
b. Sampah tidak berserakan | |||||
c. Tempat sampah bertutup dan dilapisi kantong plastik sesuai jenis sampah | |||||
d. Tersedia tempat penampungan sementara dan diangkut setiap hari | |||||
e. Tersedia fasilitas pemusnahan sampah medis atau bekerja sama dengan pihak ketiga | |||||
5 | Ketersediaan Air Bersih | 10 | Ketersediaan Air Bersih | 100 | 1000 |
a. Tersedia air bersih yang cukup untuk setiap kegiatan | |||||
b. Kualitas air bersih memenuhi syarat | |||||
6 | Hygiene dan Sanitasi Pangan | 10 | Hygiene dan Sanitasi Pangan (untuk pasien) | 100 | 1000 |
a. Makanan dikemas/disajikan dalam wadah bersih dan tertutup | |||||
b. Penjamah makanan sehat, bersih, dan menggunakan APD | |||||
7 | Pengolahan Limbah Cair | 10 | Pengolahan Limbah Cair | 100 | 1000 |
a. Memilki IPAL | |||||
b. Saluran air limbah tertutup dan lancar | |||||
c. Kualitas outlet limbah cair memenuhi baku mutu | |||||
8 | Penanganan Serangga dan Binatang Pengganggu | 5 | Penanganan Serangga dan Binatang Pengganggu | 100 | 500 |
a. Kepadatan jentik Aedes sp yang diamati melalui indeks kontainer harus 0 | |||||
b. Semua ventilasi dilengkapi dengan kasa anti nyamuk | |||||
c. Semua ruangan bebas dari kecoa terutama pada dapur, gudang makanan, dan ruang steril | |||||
d. Tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan tikus, terutama pada daerah bangunan tertutup |
e. Tidak ditemukan lalat di dalam ruang tertutup | |||||
f. Tidak ditemukannya binatang pengganggu | |||||
9 | Pelestarian Lingkungan | 5 | Pelestarian Lingkungan | 100 | 500 |
a. Terdapat pohon pelindung yang cukup | |||||
b. Terdapat biopori | |||||
c. Adanya pembuatan pupuk kompos | |||||
d. Efisiensi penggunaan air | |||||
10 | Gerakan Kebersihan | 5 | Gerakan Kebersihan | 100 | 500 |
a. Adanya Gerakan Jumat Bersih atau sejenisnya | |||||
b. Adanya kebijakan tertulis mengenai Gerakan Jumat Bersih atau sejenisnya | |||||
11 | Edukasi Perilaku Sehat | 10 | Edukasi Perilaku Sehat | 100 | 1000 |
Adanya media promosi tentang kebersihan (memasang himbauan, stiker, poster, leaflet tentang kebersihan, larangan merokok, CTPS, dilarang meludah sembarangan) | |||||
a. Seluruh lingkungan RS | |||||
b. Sebagian | |||||
12 | Penyelenggar aan | 5 | Penyelenggaraan | 100 | 500 |
1. Memiliki unit kerja kebersihan | |||||
2. Petugas kebersihan profesonal dan bertanggung jawab | |||||
3. Memiliki program pemeliharaan kebersihan | |||||
4. Melaksanakan monitoring rutin | |||||
5. Melaksanakan pencatatan | |||||
6. Memilki dukungan kebijakan tertulis direksi rumah sakit tentang upaya-upaya dalam mencapai rumah sakit bersih | |||||
TOTAL | 100 | 100 | 10.000 |
KETERANGAN :
Total Nilai : 10.000
Kesimpulan :
1. < 5.000 : Buruk
2. 5.000 – 7.000 : Sedang
3. > 7.500 : Bersih
H. Laporan Keuangan Tahun 2020
No | Kegiatan/Program | Anggaran | Realisasi 2020 | |
Rp | % | |||
I. | RUPIAH MURNI | |||
1 | Belanja Pegawai | 64,751,182,000 | 64,216,227,844 | 99.17 |
2 | Belanja Barang | 83,127,000,000 | 79,279,403,326 | 95.37 |
3 | Belanja Modal | 109,839,946,000 | 107,067,087,400 | 97.48 |
TOTAL RUPIAH MURNI | 257,718,128,000 | 250,562,718,570 | 97.22 | |
II | BADAN LAYANAN UMUM (BLU) | |||
1 | Belanja Pegawai | 221,072,640,000 | 217,689,099,573 | 98.47 |
2 | Belanja Barang | 347,116,261,000 | 296,990,319,304 | 85.56 |
3 | Belanja Modal | 51,903,348,000 | 28,347,441,634 | 54.62 |
TOTAL BLU | 620,092,249,000 | 543,026,860,511 | 87.57 | |
TOTAL KESELURUHAN (BLU+APBN) | 877,810,377,000 | 793,589,579,081 | 90.41 |
Rencana Anggaran Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.10 : Data Rencana Anggaran Tahun 2020
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Prestasi RS. Kanker Dharmais
1. Kolaborasi Jejaring Internasional dan Nasional
1.1. Kolaborasi Jejaring Nasional
Guna mewujudkan Visi sebagai Pusat kanker Nasional yang Setara Tingkat Nasional RS. Kanker Dharmais bersama 14 RS Rujukan Nasional berkolaborasi membuat Jejaring Rujukan Kanker sebagai upaya Mendukung Program Pengendalian Kanker Nasional.
Salah satu upaya untuk mewujudkan visi tersebut adalah penggunaan fasilitas teknologi canggih dalam menunjang pelayanan kanker komprehensif. RS. Kanker Dharmais bekerja sama dengan RS Xxxxx Xxxxxxx – FK Unpad dalam Pengembangan Peranti Lunak untuk Registrasi Kanker Anak, serta bekerja sama dengan PT. Roche dalam kemitraan tele- health.
Gambar 3.2 : Perjanjian Kerjasama dengan PT. Roche dan RS Xxxxx Xxxxxxx – FK Unpad
LAPORAN AKUNTABILATAS KINERJA TAHUN 2020
40
Gambar 3.3 : Perjanjian Kerjasama dengan PT. Roche
Sebagai Pusat Kanker Nasional, RSKD memiliki tanggung jawab untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan, semasa pandemi ini kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan melalui daring. Salah satunya dengan RS Sanglah dimana RS tersebut ditunjuk untuk menjadi rujukan kanker di Indonesia wilayah timur, sehingga tertarik untuk mempelajari pengembangan layanan patologi anatomi di RSKD maka dilaksanakan Pertemuan Daring Benchmarking RSUP Sanglah Dan RS Kanker Dharmais pada Rabu, 25 Agustus 2020 hingga menghasilkan rencana pembinaan rencana pengembangan pelayanan kanker di RSUP Sanglah.
Gambar 3.4 : Pertemuan Daring Benchmarking RSUP Sanglah Dan RS Kanker Dharmais
1.2 Kolaborasi Jejaring Internasional
a. Kolaborasi Penelitan Negara Anggota ANCCA
RS Kanker Dharmais, selaku bagian dari anggota Asian National Cancer Center Alliance (ANCCA), melakukan beberapa kegiatan dan kolaborasi diantaranya kolaborasi penelitian mengenai cancer care/ health system dengan judul “An Asian Perspective of the Management of COVID-19: the Asian National Cancer Centers Alliance Led Regional Comparison” yang masuk pada Asian Pacific Journal of Cancer Care dan “An Asian Body to Tackle Cancers in Asia – The Asian National Cancer Centers Alliance” yang masuk pada Asian Pacific Journal of Cancer Prevention.
Gambar 3.5 : Kolaborasi Penelitian dengan Negara Anggota ANCCA
b. Kegiatan World Health Organization Collaborative Program South East Asia Regional Network Of Practice On Childhood Cancer
Dalam mengembangkan centre of excellence pelayanan kanker anak di RSKD baik secara internal maupun dalam upaya pembinaan layanan kanker di rumah sakit jejaring nasional, regional, dan daerah. RSKD terlibat dalam project South- East Asia Region practice network for childhood cancer services (SEAR-CC) ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan peran sebagai Pusat Kanker Nasional dalam level jejaring internasional.
Virtual meeting pertama dari program ini diadakan pada tanggal 21 Agustus 2020 dengan peserta dari WHO-SEARO dan dari 11 institusi yang mewakili 6 negara (India, Indonesia, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, dan Thailand).
Indonesia diwakili oleh RS Kanker Dharmais, RS Cipto Mangunkusmo, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia yang telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan melalui surat nomor KS.02.03/3.1/1822/2020.
Sebagai tindak lanjut RSKD membentuk tim dan melakukan rapat rutin setiap 2 minggu agar segera tercapai program peningkatan mutu pelayanan kanker anak dan terwujud program One Stop Service Kanker Anak.
Gambar 3.6 : Kegiatan WHO SEAR-CC
c. Usulan Rencana Induk Nasional Pengembangan Pelayanan Kanker Komprehensif di Indonesia Sebagai Pusat Kanker Nasional, RSKD berinisiatif mengusulkan Rencana Induk Nasional (RIN) Pengembangan Pelayanan Kanker Komprehensif di Indonesia dengan merujuk kepada keberhasinal beberapa negara dalam penanggulangan kanker komprehensif yang bisa dijadikan dasar dalam
penyusunan RIN Kanker disesuaikan dengan tipikal dan kespesifikan negara Indonesia.
Gambar 3.7 : Usulan RIN
Pengembangan Pelayanan Kanker Komprehensif di Indonesia
d. Kegiatan HUT RS Kanker Dharmais
Tahun 2020 RSKD berusia 27 Tahun, berulang tahun di era pandemi ini RSKD mengusung tema : Caring in the Time of Pandemic, dimana RSKD tetap melakukan tugasnya sebagai PKN sebaik mungkin walaupun ditengah keterbatasan. Sebagai salah satu rangkaian acara dalam memperingati HUT Ke 27 RS Kanker Dharmais, Pada Tanggal 30 Oktober 2020 diadakan Syukuran HUT Ke 27 RSKD. Pada acara Syukuran HUT Ke 27 RSKD ini Menteri Kesehatan Republik Indonesia memberi sambutan melalui video yang ditayangkan pada acara puncak tersebut, Syukuran HUT Ke 27 RS Kanker Dharmais ini dihadiri Direktur Utama dan Jajaran Direksi, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta seluruh karyawan dan karyawati melalui daring hal ini menunjukan bahwa di era pandemi ini kegiatan HUT tetap dapat berlangsung meriah.
Gambar 3.8 : Acara Puncak HUT RSKD ke- 27
Kegiatan lainnya untuk memeriahkan HUT RSKD diadakan webinar series oleh berbagai profesi di RSKD sebagai sarana membagikan pengalaman dalam penanganan pasien kanker secara komprehensif kepada seluruh rumah sakit di Indonesia, selain itu terdapat beberapa webinar kolaborasi dengan negara anggota ANCCA dan WHO.
Gambar 3.9 : Webinar Kolaborasi Internasional
Gambar 3.10 : Webinar Series HUT RSKD ke- 27
e. Program “Dokterku” di Elshinta TV
Dalam upaya edukasi dan promosi kepada masyarakat terkait informasi kesehatan seputar penanganan kanker secara komprehensif, yang meliputi Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif dan Paliatif, maka sejak Bulan Agustus 2018 hingga saat ini, RS Kanker Dharmais bekerjasama dengan Stasiun Televisi Elshinta TV melakukan tayangan langsung secara live pada program acara “Dokterku” yang sekaligus juga disiarkan melalui radio Fit FM Bandung dan Fit FM Semarang serta dipublikasikan melalui media sosial di Elshinta TV dan media Sosial RS Kanker Dharmais.
Tayangan langsung yang dilakukan pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB tersebut juga dapat dilihat kembali tayang ulangnya pada pukul 18.00 WIB pada hari yang sama.
Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais mendapat kesempatan untuk
menghadirkan narasumbernya yang merupakan para ahli di bidang Onkologi, pada bulan Januari hingga Desember tahun 2020 RSKD telah mengirimkan 10 narasumber yang mengisi acara tersebut, selama proses pelaksanaan kegiatan didampingi oleh Xxx Xxxxan Pelayanan Pelanggan untuk menjembatani proses komunikasi antara ke dua belah pihak.
Selama pelaksanaan tayangan live tersebut, masyarakat sangat antusias mengikuti acara tayangan “Dokterku” yang menghadirkan para dokter ahli bidang kanker dari RS Kanker Dharmais, hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat yang disampaikan secara langsung melalui telepon atau melalui media sosial Elshinta TV.
B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja adalah membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh RS. Kanker Dharmais tahun 2020 dalam kurun waktu mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2020.
Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan di dalam RSB RS. Kanker Dharmais Tahun 2016- 2020, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing- masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Selain untuk mendapatkan informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja RS. Kanker Dharmais tahun 2020 khususnya dibandingkan dengan target yang ingin dicapai dan sudah ditetapkan di awal tahun. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RS.Kanker Dharmais dan Penetapan Kinerja tahun 2020.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh RS. Kanker Dharmais tahun 2020 dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator- indikator RS Kanker Dharmais tahun 2020 yang telah ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 1. Capaian kinerja yang diukur adalah membandingkan realisasi dan target.
B .1 PENCAPAIAN INDIKATOR – INDIKATOR RSB, KESEHATAN BLU, IKI DAN IKT
Tabel 3.1 : Capaian indikator RSB tahun 2020 dengan target tahun 2020
No | Indikator Program/Kegiatan | PIC | TARGET | CAPAIAN PER TRIWULAN 2020 | |||
TW1 | TW2 | TW3 | TW4 | ||||
1 | POBO | BAG | 92 | 117,28 | 113,24 | 106,66 | 102,72 |
2 | Tingkat pertumbuhan pendapatan | BAG | 6% | -11,89 | -14.90% | -13.86% | -22,24 |
3 | Tingkat kesehatan BLU | BAG | AA | NA | 97,36 | 102,50 | 80,01 |
4 | Tingkat kepuasan pasien | BPP | 87% | NA | 93,95% | NA | 91,1% |
5 | Tingkat kepuasan peserta didik | KKP | 88% | 86,26% | 86,00% | 90,50% | 92,00% |
6 | RS Terakreditasi Nasional dan Internasional | KMU | KARSInt (Verifikasi II) ISO/QQU | KARSInt per Februari 2020 | KARSInt per Februari 2020 | KARSInt per Februari 2020 | KARSInt per Februari 2020 |
7 | Angka Survival Kanker Payudara | LTB | 85% | 72,90% | 76,30% | 76,30% | 75,2% |
8 | Angka Survival Kanker Serviks | LTB | 80% | 42,4% | 66,00% | 65,90% | 71,9% |
9 | Persentase Capaian Indikator Medik Onkologi (di RS Kanker) | BDM | 86% | 100% | 113% | 120% | |
10 | Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pelayanan onkologi | IDK | 90% | 62,21% | 0,00% | 99,48% | 98,33% |
11 | Jumlah rekomendasi untuk kebijakan penanggulangan kanker nasional | KMD | 1 | 25% | 25% | 75% | 100% (2 White paper |
12 | Jumlah layanan kanker unggulan yang komprehensif | IRD | Interventional Oncology Angiography) | 63 pasien tindakan angiografi | 63 pasien tindakan angiografi | 64 pasien tindakan angiografi | 21 pasien tindakan angiografi |
13 | Jumlah modul onkologi yang diterapkan dalam pendidikan | KKP | 10 | 1 | 1 | 2 | 6 |
14 | Persentase Dokter yang menjadi dosen klinik | KKP | 100% | NA | 66% | 99% | 90% |
15 | Jumlah publikasi Intemasional | LTB | 2 | 9 | 15 | 12 | 7 |
16 | Jumlah Translational Research | LTB | 1 | 2 | 2 | 2 | 2 |
17 | Jumlah kemitraan strategis luar negeri yang berxxxxx | XXX | 1 | 8 | 0 | 8 | 8 |
18 | Persentase rujukan yang tepat | IPPJ | 45% | 96,77% | 96,77% | 96,69% | 98,07 |
19 | Jumlah RS yang diampu | HOH | 13 | 6 | 9 | 16 | 20 |
20 | Cakupan RS registrasi kanker nasional (yang ada MOU aktif) | PDK | 110 | 98 | 107 | 107 | 108 |
21 | Jumlah proyek lean management yang diterapkan | KMU | 4 | 1 | 1 | 2 | 4 |
22 | Persentase Unit yang menjalankan PDSA | KMU | 100% | 100% | 100% | 100% | 100% |
23 | Indeks Budaya Kinerja | SDM | 73% | NA | 99,64% | NA | 100% |
24 | Rata-rata Indeks Kinerja Individu | SDM | 1,15 | 1,09 | 1,11 | 1,12 | 1,13 |
25 | Persentase Staf yang memiliki kompetensi sesuai dengan job desc | SDM | 75% | 99,03% | 99,23% | 99,23% | 99,23% |
26 | Tingkat keandalan sarana dan prasarana | IPS | 90% | 97% | 93% | 90,30% | 91,1% |
27 | Employee Opinion Survey | SDM | 85% | N/A | 60% | 60% | 85% |
28 | Level integrasi IT | SIMRS | Advan Ced 2 | Modul Pengkajian | Modul Pengkajian | Modul Observasi dan Pemantauan | Modul Operasi |
Tabel 3.2 : Capaian Indikator RSB Tahun 2019 Dibandingkan Dengan Target Tahun 2020
No | KPI | 2019 | 2020 | Keterangan | ||
Target | Capaian | Target | Capaian | |||
1 | POBO | 89 | 120,66 | 92 | 102,72 | Capaian 2020 lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2019, dikarenakan adanya tingkat pertumbuhan pendapatan di tahun 2020 jauh lebih kecil bila dibanding tahun 2019. |
2 | Tingkat Pertumbuhan Pendapatan | 5 | 37,10 | 6 | -22,24 | Capaian menurun dibandingkan tahun lalu disebabkan karena Kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan disaat pandemi menurun |
3 | Tingkat Kesehatan BLU | AA | AA | AA | AA | Target 2020 optimis tercapai |
4 | Tingkat Kepuasan Pasien | 86 | 88,39% | 87 | 91,1% | Capaian 2020 telah mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai. |
5 | Tingkat Kepuasan Peserta Didik | 86 | 97% | 88 | 92,00% | Capaian 2020 telah mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai. |
6 | RS Terakreditasi Nasional & Internasional | KARS Int'l (Verif I) | 93% | KARS Int'l (Verif II) | KARSInt per Feb 2020 | Capaian 2020 telah mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga optimis tahun 2021 dapat mempertahankan. |
ISO/QQU | ISO/QQU | Target 2021 optimis tercapai | ||||
7 | Angka Survival Kanker Payudara | 80 | 73% | 85 | 75,2% | Capaian 2020 target tidak tercapai dengan alasan Ada beberapa kasus yg tidak difollow up ke pasien yg sdh berobat selama 5 th |
8 | Angka Survival Kanker Serviks | 75 | 77% | 80 | 71,9% | Capaian 2020 target tidak tercapai dengan alasan Ada beberapa kasus yg tidak difollow up ke pasien yg sdh berobat selama 5 th |
9 | % Capaian Indikator Medik Onkologi (di RS Kanker) | 85 | 95% | 86 | 120% | Capaian telah mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai. |
10 | Tingkat Kesadaran Masyarakat Terhadap Pelayanan Onkologi | 85 | 93% | 90 | 98,33% | Capaian telah mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai. |
11 | Jumlah Rekomendasi Untuk Kebijakan Penanggulangan Kanker Nasional | 1 | 1 | 1 | 100% (2 White paper) | Capaian telah melebihi target, diharapkan rekomendasi ini dapat membantu menanggulangi penyakit kanker di Indonesia |
12 | Jumlah Layanan Kanker Unggulan Yang Komprehensif | 1 (Interventional Oncology Angiography) | Interventional Oncology Angio graphy) | 1 (Interventional Oncology Angiography) | 212 pasien tindakan angiografi | Pelayanan Interventional Oncology Angiography sudah dilakukan di Instalasi Radiologi, selama tahun 2020 telah ada 212 pasien yang melakukan tindakan Interventional Oncology Angiography. |
13 | Jumlah Modul Onkologi Yang Diterapkan Dalam Pendidikan | 8 | 4 | 10 | 6 | Target 2020 belum tercapai dikarena di dalam kamus indikatornya hanya terbatas untuk modul dari 5 bidang spesialisasi. Sehingga modul dari jenis spesialisasi diluar 5 bidang itu tidak dapat dihitung. |
14 | % Dokter Yang Menjadi Dosen Klinik | 90 | 81,40% | 100 | 90% | Target 2020 belum tercapai dengan alasan pelatihan Clinical Teacher tergantung dari FKUI sebagai penyelenggara. Dan ada beberapa dokter spesialis usia jelang pensiun, tidak bersedia mengikuti pelatihan ini |
15 | Jumlah Publikasi Internasional | 1 | 5 | 2 | 7 | Capaian 2020 telah melebihi target yang telah ditetapkan, Dilakukan pendekatan dengan staf rskd dengan diskusi, workshop penelitian, sehingga meningkatnya motifasi dari staf rskd untuk melakukan penelitian dan publikasi dapat berjalan dengan baik |
16 | Jumlah Translational Research | 1 | 18 | 1 | 2 | |
17 | Jumlah Kemitraan Strategis Luar Negeri Yang Berjalan | 1 | 8 | 1 | 8 | Capaian 2020 telah melebih target dikarenakan tingkat pemasaran dari Bagian Pemasaran sangat baik dan pelayanan yang paripurna telah berhasil dilakukan kerjasama dengan LRCB, LA Trobe Univercity Xxxxxxxxx, Xxxxx Xxxxxxxx sejak tahun 2019 |
18 | % Rujukan Yang Tepat | 40 | 97,93 | 45 | 98,07 | Capaian 2020 telah melebihi target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai. |
19 | Jumlah RS Yang Diampu | 11 | 54 | 13 | 20 | Capaian 2020 telah melebihi target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai. |
20 | Cakupan RS Registrasi Kanker Nasional (yang ada MOU aktif) | 75 | 78 | 110 | 108 | Cakupan RS Registrasi kanker sangat ditentukan oleh Kepmenkes no. 410/2016 tentang RS pelaksana registrasi kanker. Cakupan sesuai dengan target yang ditetapkan Kemenkes yaitu 14 RS Rujukan Nasional, 20 RS Rujukan Provinsi dan110 RS Rujukan regional. |
21 | Jumlah Proyek Lean Management Yang Diterapkan | 4 | 4 | 4 | 4 | Target tahun 2021 optimis tercapai |
22 | % Unit Yang Menjalankan PDSA | 90% | 98% | 100% | 100% | Capaian tahun 2020 telah mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai. |
23 | Indeks Budaya Kinerja | 71% | 81% | 73% | 100% | Capaian tahun 2020 telah mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai. |
24 | Rata-rata Indeks Kinerja Individu | 1,1 | 1,10 | 1,15 | 1,13 | Capaian tahun 2020 belum sesuai target, dikarenakan banyak pegawai RSKD yang terkena COVID-19 (isman) |
25 | % Staf Yang Memiliki Kompetensi Sesuai Dengan Job Desc | 70% | 97% | 75% | 99,23% | Capaian 2020 telah melebihi target yang telah ditetapkan, dikarenakan staf yang mempunyai kompetensi dibagi seluruh jumlah pegawai yang ada dan sisanya masih akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan yang berlaku sehingga optimis target 2021 dapat tercapai |
26 | Tingkat Keandalan Sarana dan Prasarana | 80% | 90% | 90% | 91,1% | Capaian 2020 telah melebihi target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai |
27 | Employee Opinion Survey | 80 | 84,19% | 85% | 85% | Capaian 2020 telah mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga optimis target 2021 dapat tercapai |
28 | Level Integrasi IT | Advan Ced 1 | Advanced 2 | Advanced 2 | Modul Operasi | Target 2021 optimis tercapai |
SKOR AKHIR | 4 indikator tidak tercapai | 7 Indikator tidak tercapai | Capaian indikator di tahun 2020 lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2019, hal ini dikarenakan terjadi penurunan volume pelayanan sejak bulan Maret 2020 (sesuai perjalanan pandemi di Indonesia) |
Tabel 3.3 : Perbandingan Rata - Rata RSB Tahun 2019 – 2020
No | KPI | Bobot | 2019 | 2020 | Capaian | |||
Target | Realisasi | Target | Capaian | 2019 | 2020 | |||
1 | POBO | 2 | 89 | 120.66 | 92 | 102.72 | 135.6 | 111.7 |
2 | Tingkat Pertumbuhan Pendapatan | 2 | 5 | 37.1 | 6 | -22.24 | 742.0 | -370.7 |
3 | Tingkat Kesehatan BLU | 2 | AA | AA | AA | AA | AA | 100.0 |
4 | Tingkat Kepuasan Pasien | 3 | 86 | 88.39 | 87.00 | 91.1 | 102.8 | 104.7 |
5 | Tingkat Kepuasan Peserta Didik | 2 | 86 | 97 | 88 | 92 | 112.8 | 104.5 |
6 | RS Terakreditasi Nasional & Internasional | 3 | KARS Int'l (Verif I) ISO/QQU | 93 | KARS Int'l (Verif I) ISO/QQU | KARSInt per Februari 2020 | 93.35 | 100.0 |
7 | Angka Survival Kanker Payudara | 3 | 80 | 73 | 85 | 75.2 | 91.3 | 88.5 |
8 | Angka Survival Kanker Serviks | 3 | 75 | 77 | 80 | 71.9 | 102.7 | 89.9 |
9 | % Capaian Indikator Medik Onkologi (di RS Kanker) | 4 | 85 | 95 | 86 | 120 | 111.8 | 139.5 |
10 | Tingkat Kesadaran Masyarakat Terhadap Pelayanan Onkologi | 3 | 85 | 93 | 90 | 98.3 | 109.4 | 109.2 |
11 | Jumlah Rekomendasi Untuk Kebijakan Penanggulangan Kanker Nasional | 4 | 1 | 1 | 1 | 2 | 100.0 | 200.0 |
12 | Jumlah Layanan Kanker Unggulan Yang Komprehensif | 5 | 1 (Intervention al Oncology Angiograph) | 1(Interventio nal Oncology Angiography) | 1 (Interventio nal Oncology Angiograph y) | 21 pasien tindakan angiografi | 100.0 | 100.0 |
13 | Jumlah Modul Onkologi Yang Diterapkan Dalam Pendidikan | 4 | 8 | 4 | 10 | 6 | 50.0 | 60.0 |
14 | % Dokter Yang Menjadi Dosen Klinik | 4 | 90 | 81.4 | 100 | 90 | 90.44 | 90.0 |
15 | Jumlah Publikasi Internasional | 4 | 1 | 5 | 2 | 7 | 500.0 | 350.0 |
16 | Jumlah Translational Research | 4 | 1 | 18 | 1 | 2 | 1800.0 | 200.0 |
17 | Jumlah Kemitraan Strategis Luar Negeri Yang Berjalan | 4 | 1 | 8 | 1 | 8 | 800.0 | 800.0 |
18 | % Rujukan Yang Tepat | 4 | 40 | 97.93 | 45 | 98.07 | 244.8 | 217.9 |
19 | Jumlah RS Yang Diampu | 4 | 11 | 54 | 13 | 20 | 490.9 | 153.8 |
20 | Cakupan RS Registrasi Kanker Nasional (yang ada MOU aktif) | 4 | 75 | 78 | 110 | 108 | 104.0 | 98.2 |
21 | Jumlah Proyek Lean Management Yang Diterapkan | 1 | 4 | 4 | 4 | 4 | 100.0 | 100.0 |
22 | % Unit Yang Menjalankan PDSA | 4 | 90 | 98 | 100 | 100 | 108.89 | 100.0 |
23 | Indeks Budaya Kinerja | 4 | 71 | 81 | 73 | 100 | 114.08 | 137.0 |
24 | Rata-rata Indeks Kinerja Individu | 4 | 1.1 | 1.1 | 1.15 | 1.13 | 100.0 | 98.3 |
25 | % Staf Yang Memiliki Kompetensi Sesuai Dengan Job Desc | 4 | 70 | 97 | 75 | 99.2 | 138.6 | 132.3 |
26 | Tingkat Keandalan Sarana dan Prasarana | 4 | 80 | 90 | 90 | 91.1 | 112.5 | 101.2 |
27 | Employee Opinion Survey | 4 | 80 | 84.19 | 85 | 85 | 105.2 | 100.0 |
28 | Level Integrasi IT | 4 | Advanced 1 | Advan Ced 1 | Advanced 2 | Modul Operasi | 100.0 | 100.0 |
SKOR AKHIR | 100 | 6761.0 | 3716.0 | |||||
241.47 | 132.72 |
Kinerja Layanan di RS. Kanker Dharmais selama 5 tahun terakhir dapat terlihat pada grafik berikut :
Gambar 3.10 : Grafik Kinerja Layanan RS Kanker Dharmais Tahun 2016 - 2020
Upaya tindak lanjut dan inovasi perbaikan yang dilakukan:
1. Dari perbandingan rata-rata capaian RSB tahun 2020 dengan tahun 2019, nilai rata-rata RSB di tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai rata- rata RSB tahun 2019. Nilai rata-rata tahun 2020 adalah 132,72 sedangkan nilai rata-rata tahun 2019 adalah 241,47. Adapun capaian indikator RSB yang belum mencapai target sebanyak 7 indikator.
2. Indikator yang belum tercapai antara lain
a. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan
b. Angka Survival Kanker Payudara tahun 2020 mencapai : 75.2% belum sesuai target : 85% dikarenakan ada beberapa kasus yg tidak difollow up ke pasien yang sudah berobat selama 5 tahun, untuk kedepannya akan dilakukan follow up ke pasien
c. Angka Survival Kanker Serviks tahun 2020 mencapai : 71.9% belum sesuai target
: 80% dikarenakan ada beberapa kasus yg tidak difollow up ke pasien yang sudah berobat selama 5 tahun, untuk kedepannya akan dilakukan follow up ke pasien
d. Jumlah modul onkologi yang diterapkan dalam pendidikan tahun 2020 mencapai 6 belum sesuai target : 10 ini disebabkan Karena di dalam kamus indikatornya hanya terbatas untuk modul dari 5 bidang spesialisasi, sehingga modul dari jenis spesialisasi diluar 5 bidang itu tidak dapat dihitung kedepannya akan merevisi kamus indikator terutama definisi operasional dan formula sehingga tidak ada pembatasan modul
e. Capaian Prosentase Dokter Yang Menjadi Dosen Klinik capaian : 90% di tahun 2020 mengalami kenaikkan dibandingkan tahun 2019 dengan capaian 81.4% meskipun ditahun 2020 belum sesuai target : 100% hal ini dikarenakan pelatihan Clinical Teacher tergantung dari FKUI sebagai penyelenggara. Dan ada beberapa dokter spesialis usia jelang pensiun, tidak bersedia mengikuti pelatihan ini
f. Cakupan RS Registrasi Kanker Nasional (yang ada MOU aktif) tahun 2020 belum sesuai target, capaian hanya 108 dari 110.
g. Rata-rata Indeks Kinerja Individu di tahun 2020 sebesar 1.13 belum sesuai target di tahun 2020 sebesar 1.15, hal ini disebabkan banyak pegawai yang terkena virus COVID-19 (isman), sehingga berdampak pada capaian kinerja individu pegawai.
3. Indikator lainnya sudah sesuai dengan target capaian.
4. Perbandingan capaian Indikator Tingkat Kesehatan BLU ( 58 Indikator) periode Januari - Desember tahun 2018 dan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3. 4 : Pencapaian Kinerja Berdasarkan BLU
NO | INDIKATOR | Tahun 2019 | Tahun 2020 | ||
BOBOT | REALXXXXX | XXXXX | REALISASI | ||
A | Indikator Kinerja Keuangan | 30 | 25,05 | 30 | 25,50 |
B | Indikator Kinerja Pelayanan | 35 | 30,75 | 35 | 24,25 |
C | Indikator Mutu & Manfaat Bagi Masyarakat | 35 | 29,24 | 35 | 30,26 |
Jumlah | 100 | 85,04 | 100 | 80,01 |
5. Dari gambar 3.10 dapat diketahui bahwa kinerja layanan di RS Kanker Dharmais menurun secara signifikan di tahun 2020 bila dibandingkan capaian tahun 2019, di tahun 2020 terjadi penurunan volume layanan rata-rata sebesar 16,265% (variasi 0,89% - 62,52%) yang terjadi mulai Bulan Maret 2020 hal ini sesuai dengan perjalanan Pandemi COVID-19 di Indonesia. Akan tetap terjadi peningkatan volume pada 3 layanan di tahun 2020 yaitu layanan di Instalasi Laboratorium Terpadu dan Instalasi Paliatif, komposisi pasien non BPJS pun meningkat dibeberapa layanan yaitu layanan di Instalasi Radioterapi, dan layanan di Instalasi Laboratorium Terpadu (Patologi Klinik dan Patologi Anatomi)
Tabel 3. 4a : Indikator Kinerja Keuangan
No. Sub Aspek / Indikator | SKOR | Tahun 2019 | Tahun 2020 | |||
Haper | Skor | Haper | Skor | |||
1 | Rasio Keuangan | 19 | 14,25 | 14,50 | ||
1 | Rasio Kas (Cash Ratio) | 2 | 1238,86 | 0,50 | 703,45 | 0,50 |
2 | Lancar (Current Ratio) | 2,5 | 3910,75 | 2,75 | 1794,38 | 2,75 |
3 | Periode Panagihan Piutang (Collection Period) | 2 | 64,53 | 0,75 | 12,20 | 2,25 |
4 | Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) | 2 | 29,87 | 2,25 | 18,01 | 1,75 |
5 | Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset) | 2 | 10,50 | 2,25 | 3,98 | 1,50 |
6 | Imbalan Ekuitas (Return on Equity) | 2 | 11,79 | 2,25 | 4,00 | 1,25 |
7 | Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) | 2 | 14,68 | 0,75 | 32,92 | 1,75 |
8 | Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional | 2,5 | 120,66 | 2,75 | 101,01 | 2,75 |
9 | Tingkat Pertumbuhan Pendapatan | -17,27 | ||||
2 | Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU | 11 | 10,80 | 11,00 | ||
1 | Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif | 2 | Lengkap | 2,00 | Lengkap | 2,00 |
2 | Laporan Keuangan Berdasarkan SAK | 2 | Tepat Waktu | 2,00 | Tepat Waktu | 2,00 |
3 | Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU) | 2 | Tepat Waktu | 1,80 | Tepat Waktu | 2,00 |
4 | Tarif Layanan | 1 | Ada | 1,00 | Ada | 1,00 |
5 | Sistem Akuntansi | 1 | Ada | 1,00 | Ada | 1,00 |
6 | Persetujuan Rekening | 0,5 | Ada | 0,50 | Ada | 0,50 |
7 | Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas | 0,5 | Ada | 0,50 | Ada | 0,50 |
8 | SOP Pengelolaan Piutang | 0,5 | Ada | 0,50 | Ada | 0,50 |
9 | SOP Pengelolaan Utang | 0,5 | Ada | 0,50 | Ada | 0,50 |
10 | SOP Pengadaan Barang dan Jasa | 0,5 | Ada | 0,50 | Ada | 0,50 |
11 | SOP Pengelolaan Barang Inventaris | 0,5 | ada | 0,50 | Ada | 0,50 |
TOTAL | 30 | 25,05 | 25,50 |
Tabel 3. 4b : Indikator Kinerja Operasional Dan Indikator Mutu Dan Manfaat Bagi Masyarakat
NO | KEGIATAN | OUTPUT | SKOR | Tahun 2019 | Tahun 2020 | ||
A | UNIT PELAYANAN | Haper | Skor | Haper | Skor | ||
35 | 30,75 | 24,25 | |||||
3 | Meningkatkan Kinerja Layanan | Pertumbuhan Produktivitas | 18 | 15,25 | 9,00 | ||
Rata-rata kunjungan RJ / hari | 2 | 1,23 | 2,00 | 0,98 | 1,25 | ||
Rata-rata kunjungan Rawat Darurat / hari | 2 | 1,15 | 2,00 | 0,85 | 0,50 | ||
Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap | 2 | 0,93 | 1,00 | 0,85 | 0,50 | ||
Pemeriksaan Radiologi / hari | 2 | 1,11 | 2,00 | 0,96 | 1,25 | ||
Pemeriksaan Laboratorium / hari | 2 | 1,02 | 1,50 | 1,04 | 2,00 | ||
Rata-rata operasi / hari | 2 | 0,97 | 1,25 | 0,93 | 1,00 | ||
Rata-rata Rehab Medik / hari | 2 | 1,26 | 2,00 | 0,85 | 0,50 | ||
Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran | 2 | 1,08 | 1,50 | 0,55 | 0,00 | ||
Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan | 2 | 4,67 | 2,00 | 2,43 | 2,00 | ||
Efisiensi Pelayanan | 14 | 13,00 | 13,00 | ||||
Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan | 2 | 91,0 | 2,00 | 98,74 | 2,00 | ||
Pengembalian Rekam Medik | 2 | 100,0 | 2,00 | 86,38 | 2,00 | ||
Angka Pembatalan Operasi | 2 | 1,6 | 1,50 | 1,99 | 1,50 | ||
Angka Kegagalan Hasil Radiologi | 2 | 2 | 1,50 | 0,00 | 2,00 | ||
Penulisan Resep sesuai Formularium | 2 | 99,8 | 2,00 | 99,92 | 2,00 | ||
Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium | 2 | 0,7 | 2,00 | 0,63 | 2,00 | ||
BOR (%) | 2 | 70,2 | 2,00 | 64,57 | 1,50 | ||
Pertumbuhan Pembelajaran | 3 | 2,50 | 2,25 | ||||
Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan | 1 | 56,1 | 0,50 | 0,20 | 0,25 | ||
Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT | 1 | 0,8 | 1,00 | 84,75 | 1,00 | ||
Program Reward dan Punishment | 1 | ada program dilaksanakan sepenuhnya | 1,00 | Ada program di laksanakan sepenuhnya | 1,00 |
4 | Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat | 35 | 29,24 | 30,26 | |||
Mutu Pelayanan | 14 | 11,00 | 12,00 | ||||
Emergency response time rate | 2 | 4,2 | 2,00 | 4,43 | 2,00 | ||
Waktu Tunggu Rawat Jalan | 2 | 25,6 | 2,00 | 24,69 | 2,00 | ||
LOS (hari) | 2 | 5,6 | 1,00 | 5,22 | 1,50 | ||
Kecepatan pelayanan resep obat jadi | 2 | 17,4 | 1,00 | 15,35 | 1,50 | ||
Waktu tunggu sebelum operasi | 2 | 1,4 | 2,00 | 1,71 | 2,00 | ||
Waktu Tunggu Hasil Laboratorium | 2 | 3,8 | 1,50 | 4,22 | 1,50 | ||
Waktu Tunggu Hasil Radiologi | 2 | 3,5 jam | 1,50 | 3,50 | 1,50 | ||
Mutu Klinik | 12 | 9,75 | 9,75 | ||||
Angka Kematian di Gawat Darurat | 2 | 0,9 | 2,00 | 1,33 | 2,00 | ||
Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam | 2 | 72,6 | 0,00 | 66,88 | 0,00 | ||
Post Operative Death Rate | 2 | 0,00 | 2,00 | 0,00 | 2,00 | ||
Angka Infeksi Nosokomial : | 4 | 3,75 | 3,75 | ||||
- Infeksi Dekubitus | 2,80 | 0,75 | 1,45 | 1,00 | |||
- Infeksi Phlebitis | 0,93 | 1,00 | 2,75 | 0,75 | |||
- Infeksi Saluran Kemih | 0,05 | 1,00 | 0,19 | 1,00 | |||
- Infeksi Luka Operasi | 0,41 | 1,00 | 0,00 | 1,00 | |||
Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit | 2 | 0,00 | 2,00 | 0,00 | 2,00 | ||
Kepedulian terhadap Masyarakat | 4,00 | 4,00 | 4,00 | ||||
Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan lain | 1 | Ada program di laksanakan sepenuhnya | 1,00 | Ada program di laksanakan sepenuhnya | 1.00 | ||
Penyuluhan kesehatan (PKMRS) | 1 | Ada program di laksanakan sepenuhnya | 1,00 | Ada program di laksanakan sepenuhnya | 1.00 | ||
Ratio tempat tidur kelas III | 2 | 76,4 | 2,00 | 73.27 | 2.00 | ||
Kepuasan Pelanggan | 2 | 1,89 | 1,91 | ||||
Penanganan Pengaduam / Komplain | 1 | 100% | 1,00 | 100 | |||
Kepuasan Pelanggan | 1 | 88,90 | 0,89 | 91,10 | 0.91 | ||
Kepedulian Terhadap Lingkungan | 3 | 2,60 | 2,60 | ||||
Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah Sakit Berseri) | 2 | 9585 | 2,00 | 9110 | |||
Proper Lingkungan (KLH) | 1 | Biru | 0,60 | Biru | 0.60 | ||
TOTAL INDIKATOR PELAYANAN | 70 | 59,99 | 54,51 | ||||
TOTAL INDIKATOR KEUANGAN, LAYANAN, MUTU MANFAAT KEPADA MASYARAKAT | 85,04 | 80,01 |
Dari tabel dan hasil perhitungan indikator di atas terlihat bahwa total nilai indikator BLU tahun 2020 adalah 80,01, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 dengan total capaian 85,04. Berdasarkan klasifikasi penilaian indikator BLU maka Rumah Sakit Kanker Dharmais berada pada kategori tingkat kesehatan BLU AA (tinggi).
1) Indikator kinerja keuangan secara umum mencapai skor 25,50, lebih tinggi bila dibandingkan capaian tahun 2019 yaitu 25,05 (dari skor maksimal 30).
2) Indikator kinerja pelayanan (kinerja operasional dan mutu manfaat bagi masyarakat) tercapai 54,51 mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2019 dengan skor 59,99 (dari skor maksimal 70). Hal ini terjadi karena :
a. Adanya Penurunan pada kelompok indikator Pertumbuhan produktifitas tahun 2019 tercapai : 15,25 , tahun 2020 tercapai 9,00
b. Beberapa indikator terkait proper lingkungan dan RS Berseri, tetap terus dipertahankan.
Tabel 3. 5 : Capaian Indikator Kinerja Individu (IKI) per triwulan Tahun 2020
KATEGORI | NO | JUDUL INDIKATOR | STANDAR | BOBOT | Triwulan I 2020 | Triwulan II 2020 | Triwulan III 2020 | TRIWULAN IV 2020 | ||||||||
Haper | Skor | Total Skor | Haper | Skor | Total Skor | Haper | Skor | Total Skor | Haper | Skor | Total Skor | |||||
PELAYANAN MEDIS | ||||||||||||||||
Kepatuhan Terhadap Standar | 1 | Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway | 100% | 0,05 | 100,00 | 100 | 5,00 | 100 | 100 | 5,00 | 100 | 100 | 5,00 | 100 | 100 | 5,00 |
2 | Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) | ≥80% | 0,05 | 99,96 | 100 | 5,00 | 99,90 | 100 | 5,00 | 99,9 | 100 | 5,00 | 99,95 | 100 | 5,00 | |
3 | Prosentase Kejadian Pasien Jatuh | ≤3% | 0,05 | 0,07 | 100 | 5,00 | 0,04 | 100 | 5,00 | 0,0 | 100 | 5,00 | 0,02 | 100 | 5,00 | |
4 | Penerapan Keselamatan Operasi | 100% | 0,05 | 100 | 100 | 5,00 | 100 | 100 | 5,00 | 100 | 100 | 5,00 | 100 | 100 | 5,00 | |
Pengendalian Infeksi di RS | 5 | Ventilator Associated Pneumonia (VAP) | ≤5,8‰ | 0,05 | 0,00 | 100 | 5,00 | 0,00 | 100 | 5,00 | 0,0 | 100 | 5,00 | 0,00 | 100 | 5,00 |
6 | Cuci Tangan (Hand Hygiene) | 100% | 0,05 | 96,77 | 100 | 5,00 | 98,66 | 100 | 5,00 | 96,9 | 100 | 5,00 | 98,15 | 100 | 5,00 | |
7 | Dekubitus | ≤1,5‰ | 0,05 | 1,5 | 100 | 5,00 | 0,96 | 100 | 5,00 | 0,3 | 100 | 5,00 | 3,03 | 75 | 3,75 | |
Capaian Indikator Medik | 8 | Persentase Angka Kejadian Extravasasi dengan pemberian kemoterapi intravena | ≤ 5% | 0,075 | 0,06 | 100 | 7,50 | 0,00 | 100 | 7,50 | 0,1 | 100 | 7,50 | 0,08 | 100 | 7,50 |
9 | Persentase jumlah kasus kanker servik yang didiskusikan oleh tim multidisiplin sebelum pengobatan definitif | ≥ 95% | 0,075 | 100 | 100 | 7,50 | NA | 0,00 | 0,00 | 100 | 100 | 7,50 | 100 | 100 | 7,50 | |
Akreditasi | 10 | Ketepatan Identifikasi Pasien | 100% | 0,08 | 99,22 | 100 | 8,00 | 99,48 | 100 | 8,00 | 99,7 | 100 | 8,00 | 99,48 | 100 | 8,00 |
Kepuasan Pelanggan | 11 | Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) | > 75% | 0,08 | 100 | 100 | 8,00 | 100 | 100 | 8,00 | 100 | 100 | 8,00 | 100 | 100 | 8,00 |
Ketepatan Waktu Pelayanan | 12 | Emergency Response Time 2 (ERT) Kedaruratan Onkologi | ≤ 180 Menit | 0,02 | 72,41 | 100 | 2,00 | 102,14 | 100 | 2,00 | 63,0 | 100 | 2,00 | 43,62 | 100 | 2,00 |
13 | Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) | ≤ 60 Menit | 0,05 | 22,24 | 100 | 5,00 | 14,08 | 100 | 5,00 | 13,8 | 100 | 5,00 | 48,58 | 100 | 5,00 | |
14 | Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE) | ≤ 48 Jam | 0,05 | 43,06 | 100 | 5,00 | 37,08 | 100 | 5,00 | 40,8 | 100 | 5,00 | 43,49 | 100 | 5,00 | |
15 | Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Leukemia Phenotyping/WTLP | ≥ 70% | 0,05 | 56,90 | 50 | 2,50 | 93,16 | 100 | 5,00 | 71,6 | 100 | 5,00 | 72,32 | 100 | 5,00 | |
16 | Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) | ≤ 2 Jam | 0,05 | 3 | 75 | 3,75 | 2 | 100 | 5,00 | 2,9 | 75 | 3,75 | 2,94 | 75 | 3,75 | |
17 | Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalama Waktu 24 Jam (PRM) | > 80% | 0,02 | 89,5 | 100 | 2,00 | 87,3 | 100 | 2,00 | 86,5 | 100 | 2,00 | 82,22 | 100 | 2,00 | |
PELAYANAN KEUANGAN | ||||||||||||||||
Keuangan | 18 | Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) | 0,65 | 0,1 | 117,28 | 100 | 10,00 | 113,23 | 100 | 10,00 | 106,66 | 100 | 10,00 | 102,70 | 100 | 10,00 |
JUMLAH TS | 96,25 | 92,50 | 98,75 | 97,50 |
Tabel 3. 6 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Individu (IKI) tahun 2019 dan tahun 2020
NO | JUDUL INDIKATOR | STANDAR | BOBOT | TAHUN 2019 | TAHUN 2020 | ||||
HAPER | SKOR | TOTAL SKOR | HAPER | SKOR | TOTAL SKOR | ||||
PELAYANAN MEDIS | |||||||||
1 | Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway | 100% | 0,05 | 100 | 100 | 5,00 | 100,00 | 100,00 | 5,00 |
2 | Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) | ≥80% | 0,05 | 99,82 | 100 | 5,00 | 99,92 | 100,00 | 5,00 |
3 | Prosentase Kejadian Pasien Jatuh | ≤3% | 0,05 | 0,06 | 100 | 5,00 | 0,04 | 100,00 | 5,00 |
4 | Penerapan Keselamatan Operasi | 100% | 0,05 | 100 | 100 | 5,00 | 100,00 | 100,00 | 5,00 |
5 | Ventilator Associated Pneumonia (VAP) | ≤18‰ | 0,05 | 0,00 | 100 | 5,00 | 0,00 | 100,00 | 5,00 |
6 | Cuci Tangan (Hand Hygiene) | 100% | 0,05 | 88,68 | 100 | 5,00 | 97,62 | 100,00 | 5,00 |
7 | Dekubitus | ≤1,5‰ | 0,05 | 1,71 | 81,25 | 4,06 | 1,45 | 100,00 | 5,00 |
8 | Persentase Angka Kejadian Extravasasi dengan pemberian kemoterapi intravena | ≤ 5% | 0,075 | 0,09 | 100 | 7,50 | 0,05 | 100,00 | 7,50 |
9 | Persentase jumlah kasus kanker servik yang didiskusikan oleh tim multidisiplin sebelum pengobatan definitive | ≥ 95% | 0,075 | 99,31 | 100 | 7,50 | 100,00 | 100,00 | 7,50 |
10 | Ketepatan Identifikasi Pasien | 100% | 0,08 | 97,20 | 100 | 8,00 | 99,48 | 100,00 | 8,00 |
11 | Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) | > 75% | 0,08 | 100 | 100 | 8,00 | 100,00 | 100,00 | 8,00 |
12 | Emergency Response Time 2 (ERT) Kedaruratan Onkologi | ≤ 180 Menit | 0,02 | 37,91 | 100 | 2,00 | 70,29 | 100,00 | 2,00 |
13 | Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) | ≤ 60 Menit | 0,05 | 25,77 | 100 | 5,00 | 24,69 | 100,00 | 5,00 |
14 | Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) | ≤ 48 Jam | 0,05 | 34,49 | 100 | 5,00 | 41,11 | 100,00 | 5,00 |
15 | Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Leukemia Phenotyping/WTLP | ≥ 70% | 0,05 | 58,93 | 87,50 | 4,38 | 73,49 | 100,00 | 5,00 |
16 | Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) | ≤ 2 Jam | 0,05 | 2,64 | 81,25 | 4,06 | 2,7 | 75,00 | 3,75 |
17 | Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalama Waktu 24 Jam (PRM) | > 80% | 0,02 | 90,99 | 100 | 2,00 | 86,38 | 100,00 | 2,00 |
PELAYANAN KEUANGAN | |||||||||
18 | Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB) | 0,65 | 0,1 | 120,66 | 100 | 10 | 102,70 | 100,00 | 10,00 |
CAPAIAN | 97,50 | 98,75 |
RUMAH SAKIT KANKER “DHARMAIS”
Berdasarkan data tabel diatas terlihat bahwa :
1) Secara umum capaian skor IKI Tahun 2020 naik dibandingkan tahun 2019.
2) Masih terdapat 3 indikator IKI yang belum tercapai sesuai nilai standar yang telah ditetapkan di tahun 2020, yaitu (1) Ketepatan Identifikasi Pasien, (3) Cuci Tangan (Hand Hygiene), (4) Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL)
3) Capaian Indikator Ketepatan Indentifikasi Pasien ditahun 2020belum sesui target yaitu 99.48% dari 100%, hal ini dikarenakan pada masa pandemi, observasi yangdilakukan belum maksimalterutama di ruang ruang isolasi.
4) Cuci Tangan (hand hygiene) pada tahun 2109 mengalami Peningkatan dengan haper 97,62% dibandingan dengan capaian tahun 2019 belum mencapai nilai standar yang diharapkan 88,68%. Komite PPI terus menerus memberikan edukasi baik itu terhadap pasien atau tenaga kesehatan yang berada di lingkungan RS Kanker Dharmais, bagaimana langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar dan memaparkan pentingnya cuci tangan di kalangan pasien dan tenaga kesehatan yang berada di lingkungan RS Kanker Dharmais, sehingga pada tahun 2019 Indikator Capaian Cuci Tangan (hand hygiene) bisa mencapai nilai standar yang telah ditetapkan.
5) Capaian Dekubitus belum mencapai nilai standar yang diharapkan dikarenakan pasien kanker mempunyai resiko tinggi terjadi decubitus, umumnya di RS Kanker Dharmais banyak pasien yang mengalami metastase ke tulang belakang sehingga sangat beresiko saat mobilisasi dan banyak mengalami gangguan nutrisi sehingga resiko decubitus sangat besar.
6) Capaian Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) belum mencapai nilai standar yang diharapkan, ini disebabkan Peningkatan pasien pemeriksaan hematologi khusus, sehingga beban kerja petugas hematologi bertambah
Pencapaian Indikator Kinerja Terpilih (5 Indikator)
Pencapaian Indikator Kinerja Terpilih (5 Indikator) per triwulan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. 7 : Capaian Indikator Kinerja Terpilih (IKT) per triwulan Tahun 2020
Indikator Kinerja Terpilih | Ket | NILAI STANDAR 2020 | TARGET 2020 | Triwulan I 2020 | Triwulan II 2020 | Triwulan III 2020 | Triwulan IV 2020 | ||||||||||
TW I | TW II | TW III | TW IV | TW I | TW II | TW III | TW IV | Haper | CN | Haper | CN | Haper | CN | Haper | CN | ||
Rekam Medik Elektronik (RME) | % | 25 | 50 | 75 | 100 | 25 | 50 | 75 | 100 | 25 | 100% | 50 | 100% | 75 | 100% | 100 | 100% |
Kepatuhan Waktu Visite Dokter Penanggung Jawab Pelayanan/DPJP | % | 80 | 80 | 80 | 80 | 82 | 83 | 84 | 85 | 82,71 | 101,52% | 80,35 | 99,58% | 78,53 | 98,09% | 77,87 | 97,47% |
Masa Tunggu Pasien dengan Ca Mammae (Kanker Payudara) | ≤ Hr | 60 | 60 | 60 | 60 | 90 | 80 | 70 | 60 | 38 | 114,67% | 32,00 | 120% | 24 | 120,% | 38,33 | 121,67% |
Rasio PNBP Terhadap Beban Operasional (PB) | % | 75 | 75 | 75 | 75 | 95 | 95 | 95 | 95 | 117,28 | 120% | 113,24 | 120% | 106,66 | 118,36% | 102,70 | 115,53% |
Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan Ap|ikasi BLU Integrated Online Sistem / BIOS) | % | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 | 100 | 100% | 100 | 100% | 100 | 100% | 100 | 100% |
NILAI IKT | 107,23% | 107,91% | 107,29% | 106,93% | |||||||||||||
HASIL KONVERSI CN | 1,80 | 1,80 | 1,80 | 1,80 |
Tabel 3. 8 : Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Terpilih (IKT) Tahun 2019 dan 2020
Indikator Kinerja | Tahun 2019 | Tahun 2020 | ||||||||
Nilai Standar | Capaian | CN | Nilai Standar | Capaian | CN | |||||
SM I | SM II | TW 1 | TW 2 | TW 3 | TW 4 | |||||
Rekam Medik Elektronik (RME) | 25% | 50% | 75% | 100% | 100 | 100.00% | ||||
Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis | 80% | 80% | 82,8 | 102,12% | 80% | 80% | 80% | 80% | 77.87 | 97.47% |
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional | 65% | 65% | 120,66 | 136,11% | 75% | 75% | 75% | 75% | 102.70 | 115.53% |
Modernisasi Pengelolaan BLU (Penerapan Aplikasi BLU Integrated Online System /BIOS) | 100% | 100% | 100 | 100% | 100% | 100% | 100% | 100% | 100 | 100.00% |
Masa Tunggu Operasi Pasien dengan Ca Mammae (Kanker Payudara) | <60 | <60 | <60 | <60 | 38.33 | 121.67% | ||||
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway | 100% | 100% | 100 | 100% | ||||||
Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) Terintegrasi | 50% | 100% | 100 | 100% | ||||||
Nilai IKT | 107,65 | 106.93 | ||||||||
Hasil Konversi CN | 1,80 | 1.80 |
Secara umum seluruh target IKT dapat dicapai oleh RSKD di tahun 2020 ini. Dari data di atas menunjukkan bahwa konversi nilai IKT tahun 2020 sama dengan tahun 2019 sebesar 1,80 walaupun nilai IKT di tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar 106.93.
B. 2. Pencapaian Program Rumah Sakit Bersih
Tabel 3. 11 : Realisasi Hasil Program Rumah Sakit Bersih
No | Variabel | Bobot | Komponen yang Dinilai | Nilai | Jumlah |
1 | Kebersihan Fisik Halaman | 10 | Kebersihan Fisik Halaman | 100 | 1000 |
a. Tersedia tempat sampah tertutup yang mudah dijangkau | 10 | 100 | |||
b. Tidak ada sampah berserakan | 9 | 90 | |||
c. Tidak terdapat genangan air | 10 | 100 | |||
d. Terdapat pohon peneduh | 6 | 60 | |||
e. Pembatas jalan selalu bersih dari noda dan kotoran | 10 | 100 | |||
f. Pagar pembatas selalu bersih | 10 | 100 | |||
g. Tersedia penerangan luar ruangan (outdoor) | 10 | 100 | |||
h. Tersedia kran air untuk pembersihan dan penyiraman | 10 | 100 | |||
i. Saluran air lancar | 10 | 100 | |||
j. Tidak ditemukan binatang pengganggu, seperti kucing, tikus, anjing, dll | 5 | 50 | |||
k. Taman terpelihara | 10 | 100 | |||
2 | Kebersihan Fisik Bangunan | 10 | Kebersihan Fisik Bangunan (secara umum dari semua ruangan) | 98 | 980 |
a. Tidak terdapat sampah berserakan | 10 | 100 | |||
b. Lantai bersih dan tidak licin | 10 | 100 | |||
c. Dinding berwarna terang dan bersih | 10 | 100 | |||
d. Ventilasi udara cukup atau menggunakan peralatan mekanik | 10 | 100 | |||
e. Sirkulasi udara baik disetiap bangunan | 10 | 100 | |||
f. Langit-langit bersih dan tidak bocor | 8 | 80 | |||
g. Penerangan cukup disetiap ruangan | 10 | 100 | |||
h. Instalasi kabel dan pipa rapi | 10 | 100 | |||
i. Bebas serangga dan binatang pengganggu | 5 | 50 | |||
j. Tidak berdebu | 5 | 50 | |||
k. Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun/desinfektan | 10 | 100 | |||
3 | Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar Mandi | 10 | Kebersihan Fisik Toilet dan Kamar Mandi (secara umum dari semua toilet) | 70 | 700 |
a. Tersedia toilet yang cukup untuk pasien, pengunjung, dan petugas serta berfungsi dengan baik | 6 | 70 | |||
b. Toilet bersih, tidak berbau, dan kering | 10 | 100 | |||
c. Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun | 19 | 190 |
d. Bebas dari serangga pengganggu | 10 | 100 | |||
e. Kemiringan lantai cukup | 7 | 70 | |||
f. Tidak terdapat genangan air | 10 | 100 | |||
g. Sirkulasi udara baik | 5 | 50 | |||
4 5 | Penanganan Sampah Ketersediaan Air Bersih | 10 10 | Penanganan Sampah | 100 | 1000 |
a. Adanya pemilahan antara sampah medis dan non-medis | 20 | 200 | |||
b. Sampah tidak berserakan | 20 | 200 | |||
c. Tempat sampah bertutup dan dilapisi kantong plastik sesuai jenis sampah | 20 | 200 | |||
d. Tersedia tempat penampungan sementara dan diangkut setiap hari | 20 | 200 | |||
e. Tersedia fasilitas pemusnahan sampah medis atau bekerja sama dengan pihak ketiga | 20 | 200 | |||
Ketersediaan Air Bersih | 100 | 1000 | |||
a. Tersedia air bersih yang cukup untuk setiap kegiatan | 50 | 500 | |||
b. Kualitas air bersih memenuhi syarat | 50 | 500 | |||
6 | Hygiene dan Sanitasi Pangan | 10 | Hygiene dan Sanitasi Pangan (untuk pasien) | 100 | 1000 |
a. Makanan dikemas/disajikan dalam wadah bersih dan tertutup | 50 | 500 | |||
b. Penjamah makanan sehat, bersih, dan menggunakan APD | 50 | 500 | |||
7 | Pengolahan Limbah Cair | 10 | Pengolahan Limbah Cair | 100 | 1000 |
a. Memilki IPAL | 40 | 400 | |||
b. Saluran air limbah tertutup dan lancar | 30 | 300 | |||
c. Kualitas outlet limbah cair memenuhi baku mutu | 30 | 300 | |||
8 | Penangana n Serangga dan Binatang Penggangg u | 5 | Penanganan Serangga dan Binatang Pengganggu | 86 | 430 |
a. Kepadatan jentik Aedes sp yang diamati melalui indeks kontainer harus 0 | 50 | 250 | |||
b. Semua ventilasi dilengkapi dengan kasa anti nyamuk | 0 | 0 | |||
c. Semua ruangan bebas dari kecoa terutama pada dapur, gudang makanan, dan ruang steril | 9 | 45 | |||
d. Tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan tikus, terutama pada daerah bangunan tertutup | 9 | 45 | |||
e. Tidak ditemukan lalat di dalam ruang tertutup | 9 | 45 | |||
f. Tidak ditemukannya binatang pengganggu | 9 | 45 | |||
9 | Pelestarian Lingkungan | 5 | Pelestarian Lingkungan | 100 | 500 |
a. Terdapat pohon pelindung yang cukup | 30 | 150 | |||
b. Terdapat biopori | 30 | 150 | |||
c. Adanya pembuatan pupuk kompos | 30 | 150 | |||
d. Efisiensi penggunaan air | 10 | 50 |
10 | Gerakan Kebersihan | 5 | Gerakan Kebersihan | 100 | 500 |
a. Adanya Gerakan Jumat Bersih atau sejenisnya | 50 | 250 | |||
b. Adanya kebijakan tertulis mengenai Gerakan Jumat Bersih atau sejenisnya | 50 | 250 | |||
11 | Edukasi Perilaku Sehat | 10 | Edukasi Perilaku Sehat | 100 | 1000 |
Adanya media promosi tentang kebersihan (memasang himbauan, stiker, poster, leaflet tentang kebersihan, larangan merokok, CTPS, dilarang meludah sembarangan) | |||||
a. Seluruh lingkungan RS | 100 | 1000 | |||
b. Sebagian | 0 | 0 | |||
12 | Penyelengg araan | 5 | Penyelenggaraan | 100 | 500 |
a. Memiliki unit kerja kebersihan | 20 | 100 | |||
b. Petugas kebersihan profesonal dan bertanggung jawab | 10 | 50 | |||
c. Memiliki program pemeliharaan kebersihan | 20 | 100 | |||
d. Melaksanakan monitoring rutin | 20 | 100 | |||
e. Melaksanakan pencatatan | 10 | 50 | |||
f. Memilki dukungan kebijakan tertulis direksi rumah sakit tentang upaya-upaya dalam mencapai rumah sakit bersih | 20 | 100 | |||
TOTAL | 100 | 100 | 9110 |
KETERANGAN :
Total Nilai : 9.110 Kesimpulan :
1) < 5.000 : Buruk
2) 5.000 – 7.500 : Sedang
3) > 7.500 : Bersih
Dari tabel di atas terlihat bahwa total nilai perolehan rumah sakit bersih (Gerakan Indonesia Berseri) adalah : 9.110 poin. Berdasarkan klasifikasi penilaian maka Rumah Sakit Kanker Dharmais berada pada nilai lebih besar (>) dari 7.500 poin atau masuk dalam kelompok rumah sakit “BERSIH”.
B. 3. KINERJA LAYANAN
a. Pengunjung dan Kunjungan RAWAT JALAN
No. | Jenis Pelayanan | TAHUN 2019 | Jan 20 | Pebr 20 | Mart 20 | Apr-20 | Mei-20 | Jun-20 | Jul-20 | Agust-20 | Sep-20 | Okt-20 | Nop-20 | Des-20 | TAHUN 2020 |
A. | RAWAT JALAN | ||||||||||||||
I | PENGUNJUNG | ||||||||||||||
Pengunjung Baru | 12.928 | 928 | 977 | 1.000 | 000 | 000 | 844 | 805 | 752 | 782 | 658 | 853 | 853 | 8.586 | |
Pengunjung Lama | 289.814 | 24.732 | 24.632 | 22.721 | 15.784 | 15.780 | 18.693 | 18.859 | 18.670 | 18.888 | 18.335 | 18.865 | 18.865 | 215.959 | |
Jumlah Pengunjung | 302.742 | 25.660 | 25.609 | 23.810 | 16.231 | 16.231 | 19.537 | 19.664 | 19.422 | 19.670 | 18.993 | 19.718 | 19.718 | 224.545 | |
II | KUNJUNGAN | ||||||||||||||
A. | Kunjungan Rawat Jalan | ||||||||||||||
1 | HEMODIALISA | 2.004 | 152 | 176 | 166 | 168 | 142 | 157 | 173 | 123 | 133 | 113 | 105 | 124 | 1.608 |
2 | POLI ONKOLOGI (LT.1) | 70.473 | 6.094 | 6.322 | 5.672 | 5245 | 4843 | 5666 | 5.948 | 5.422 | 6.088 | 5.642 | 6.146 | 5.843 | 63.088 |
3 | POLI ONKOLOGI (LT.2) | 87.842 | 8.165 | 8.202 | 6.518 | 5.253 | 4.345 | 6.674 | 8.097 | 7.289 | 8.061 | 6.983 | 7.956 | 7.447 | 77.543 |
- Konsultasi dokter | 7.731 | 7.802 | 6.159 | 4893 | 4060 | 6217 | 7.675 | 6.880 | 7.622 | 6.591 | 7.502 | 7.011 | 73.132 | ||
- Poli Luka | 12 | 14 | 13 | 22 | 19 | 38 | 30 | 6 | 36 | 5 | 10 | 13 | 205 | ||
- Poli Gigi | 8 | 3 | 2 | 4 | 1 | 0 | 2 | 1 | 4 | 4 | 2 | - | 31 | ||
- Poli Anak | 414 | 383 | 344 | 334 | 265 | 419 | 390 | 402 | 399 | 383 | 442 | 423 | 4.175 | ||
4 | RAWAT SINGKAT ( Xxxxxxx X&II) | 11.502 | 995 | 992 | 876 | 898 | 655 | 841 | 927 | 819 | 967 | 966 | 1.052 | 1.115 | 9.988 |
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan | 171.821 | 15.406 | 15.692 | 13.232 | 11.564 | 9.985 | 13.338 | 15.145 | 13.653 | 15.249 | 13.704 | 15.259 | 14.529 | 152.227 | |
B | b. Instalasi Paliatif | ||||||||||||||
PALIATIF | 2.000 | 000 | 000 | 158 | 163 | 131 | 194 | 185 | 189 | 228 | 181 | 212 | 213 | 2.026 | |
C | Instalasi Cendana | ||||||||||||||
Cendana | 14.675 | 1.259 | 1.218 | 1.036 | 644 | 621 | 973 | 1.130 | 1.039 | 1.046 | 1.000 | 1.093 | 946 | 11.059 | |
Jumlah Instalasi Cendana | 1.259 | 1.218 | 1.036 | 644 | 621 | 973 | 1.130 | 1.039 | 1.046 | 1.000 | 1.093 | 946 | 11.059 | ||
D | Kunjungan Penunjang | ||||||||||||||
1 | BANK DARAH | 13.963 | 1.153 | 1.158 | 1.022 | 825 | 746 | 994 | 1.057 | 1.091 | 1.208 | 1.077 | 1.009 | 1.061 | 11.340 |
2 | DETEKSI DINI KANKER | 2.953 | 213 | 240 | 275 | 100 | 0 | 17 | 48 | 47 | 45 | 62 | 83 | 42 | 1.130 |
3 | PATOLOGI ANATOMI | 11.816 | 1.083 | 1.264 | 875 | 722 | 526 | 998 | 1.226 | 1.094 | 1.092 | 956 | 1.058 | 894 | 10.894 |
4 | PATOLOGI KLINIK | 142.300 | 12.768 | 12.429 | 10.892 | 8513 | 9175 | 15522 | 15.294 | 18.511 | 18.501 | 14.145 | 16.198 | 15.604 | 151.948 |
5 | RADIODIAGNOSTIK | 36.002 | 3.212 | 3.184 | 3.139 | 2648 | 2109 | 2819 | 3.319 | 2.842 | 3.119 | 2.748 | 3.328 | 3.010 | 32.467 |
6 | REHABILITASI MEDIK | 17.197 | 1.451 | 1.550 | 1.203 | 565 | 527 | 913 | 1.290 | 1.001 | 1.252 | 1.132 | 1.305 | 1.153 | 12.189 |
7 | PROSEDUR DIAGNOSTIK | 23.902 | 1.556 | 1.626 | 1.356 | 1004 | 786 | 1293 | 1.547 | 1.299 | 1.557 | 1.319 | 1.598 | 1.395 | 14.941 |
Jumlah Kunjungan penunjang | 248.133 | 21.436 | 21.451 | 18.762 | 14.377 | 13.869 | 22.556 | 23.781 | 25.885 | 26.774 | 21.439 | 24.579 | 23.159 | 234.909 | |
E | RADIOTERAPI | 54.465 | 4.133 | 4.517 | 3.909 | 3801 | 2511 | 3899 | 4.072 | 3.750 | 4.041 | 4.066 | 4.646 | 3.565 | 43.345 |
F | IGD | 10.126 | 976 | 878 | 799 | 665 | 566 | 610 | 661 | 687 | 632 | 638 | 577 | 609 | 7.689 |
b. Tindakan Rawat Jalan, Paliatif, Cendana dan Penunjang
Pengunjung
Kinerja Kunjungan RAWAT JALAN
Kinerja Instalasi Paliatif
Kinerja Instalasi Cendana
Kinerja Instalasi Penunjang
Kinerja Radioterapi dan IGD
No. | Jenis Pelayanan | TAHUN 2019 | Jan 20 | Pebr 20 | Mart 20 | Apr-20 | Mei-20 | Jun-20 | Jul-20 | Agust-20 | Sep-20 | Okt-20 | Nop-20 | Des-20 | TAHUN 2020 |
4. BEDAH : | |||||||||||||||
c. Bedah Kecil | 94 | 2 | 1 | 1 | 1 | 0 | 0 | - | 2 | - | - | 2 | - | 9 | |
b. Bedah Sedang | 251 | 14 | 16 | 11 | 2 | 17 | 15 | 22 | 16 | 16 | 8 | 15 | 15 | 152 | |
a. Bedah Besar | 135 | 22 | 20 | 12 | 8 | 10 | 10 | 15 | 17 | 14 | 15 | 17 | 13 | 160 | |
d. Bedah Khusus | 2.000 | 000 | 000 | 215 | 157 | 117 | 259 | 247 | 191 | 253 | 174 | 192 | 179 | 2.359 | |
3.196 | 333 | 296 | 239 | 168 | 144 | 284 | 284 | 226 | 283 | 197 | 226 | 207 | 2.680 |
c. Kinerja Rawat Inap
Jenis Pelayanan | TAHUN 2019 | Jan 20 | Pebr 20 | Mart 20 | Apr-20 | Mei-20 | Jun-20 | Jul-20 | Agust-20 | Sep-20 | Okt-20 | Nop-20 | Des-20 | TAHUN 2020 |
RAWAT INAP | ||||||||||||||
Jumlah Tempat Tidur | 353 | 367 | 372 | 371 | 378 | 320 | 306 | 304 | 312 | 283 | 283 | 287 | 284 | 322 |
Pasien Awal | 2.856 | 182 | 258 | 247 | 177 | 165 | 113 | 224 | 159 | 228 | 205 | 126 | 210 | 2.294 |
Pasien Masuk | 16.178 | 1.572 | 1.439 | 1.315 | 1010 | 807 | 1.175 | 1.222 | 1.212 | 1.244 | 1.119 | 1.243 | 1.176 | 14.534 |
Pasien Pindahan | 3.411 | 290 | 333 | 275 | 190 | 134 | 241 | 255 | 198 | 239 | 204 | 185 | 183 | 2.727 |
Pasien Dipindahkan | 3.400 | 289 | 331 | 275 | 189 | 134 | 240 | 254 | 197 | 238 | 202 | 185 | 181 | 2.715 |
Pasien Keluar Hidup | 14.612 | 1.352 | 1.318 | 1.248 | 931 | 751 | 958 | 1.186 | 1.033 | 1.164 | 1.083 | 1.047 | 1.162 | 13.233 |
Pasien keluar meninggal | 1.461 | 142 | 131 | 137 | 95 | 89 | 91 | 97 | 110 | 101 | 111 | 109 | 105 | 1.318 |
Pasien Keluar Meninggal < 48 jam | 307 | 40 | 24 | 25 | 21 | 28 | 28 | 23 | 28 | 21 | 32 | 37 | 37 | 344 |
Pasien Keluar Meninggal > 48 jam | 1.000 | 000 | 000 | 112 | 74 | 61 | 63 | 74 | 82 | 80 | 79 | 72 | 68 | 974 |
Pasien Keluar Hidup + Meninggal | 16.073 | 1.494 | 1.449 | 1.385 | 1.026 | 840 | 1.049 | 1.283 | 1.143 | 1.265 | 1.194 | 1.156 | 1.267 | 14.551 |
Pasien Akhir | 2.850 | 258 | 247 | 177 | 163 | 113 | 224 | 159 | 227 | 205 | 126 | 210 | 125 | 2.234 |
Lama Dirawat | 89.816 | 7.683 | 7.736 | 8.139 | 5206 | 4.522 | 5364 | 6.835 | 6.129 | 6.509 | 5.991 | 5.643 | 6.337 | 76.094 |
Hari Rawat | 90.044 | 8.123 | 7.839 | 7.611 | 5.019 | 4.269 | 5930 | 6.640 | 6.217 | 6.332 | 5.833 | 5.992 | 5.929 | 75.734 |
B O R ( % ) | 69,9 | 71,4 | 72,7 | 66,2 | 44,3 | 43,0 | 64,6 | 70,5 | 64,28 | 74,58 | 66,49 | 69,59 | 67,34 | 64,21 |
L O S ( Hari ) | 5,6 | 5,1 | 5,3 | 5,9 | 5,1 | 5,4 | 5,1 | 5,3 | 5,4 | 5,1 | 5,0 | 4,9 | 5,0 | 5,2 |
BTO | 45,5 | 4,1 | 3,9 | 3,7 | 2,7 | 2,6 | 3,4 | 4,2 | 3,7 | 4,5 | 4,2 | 4,0 | 4,5 | 45,2 |
T O I ( Hari ) | 2,4 | 2,2 | 2,0 | 2,8 | 6,2 | 6,7 | 3,1 | 2,2 | 3,0 | 1,7 | 2,5 | 2,3 | 2,3 | 2,9 |
NDR | 71,8 | 68,3 | 73,8 | 80,9 | 72,1 | 72,6 | 60,1 | 57,7 | 71,7 | 63,2 | 66,2 | 62,3 | 53,7 | 66,9 |
GDR | 90,9 | 95,0 | 90,4 | 98,9 | 92,6 | 106,0 | 86,7 | 75,6 | 96,2 | 79,8 | 93,0 | 94,3 | 82,9 | 90,6 |
Perincian Jml Hari Perawatan | - | |||||||||||||
a . Perawatan Biasa | - | |||||||||||||
- Anggrek I | 3.875 | 330 | 260 | 376 | 202 | 188 | 355 | 318 | 279 | 333 | 274 | 291 | 181 | 3.206 |
- Anggrek II | 11.501 | 1052 | 1.050 | 1.019 | 776 | 570 | 858 | 893 | 951 | 928 | 856 | 931 | 868 | 9.884 |
- Mawar I | 15.969 | 1411 | 1.344 | 1.345 | 778 | 595 | 819 | 899 | 852 | 830 | 823 | 873 | 822 | 10.569 |
- Mawar II | 3.995 | 318 | 369 | 330 | 190 | 207 | 345 | 399 | 398 | 423 | 390 | 405 | 312 | 3.774 |
- Melati | 6.999 | 670 | 694 | 665 | 590 | 578 | 855 | 1.056 | 826 | 904 | 762 | 811 | 766 | 8.411 |
- Cempaka | 17.427 | 1517 | 1.400 | 1.366 | 1078 | 910 | 1329 | 1.481 | 1.345 | 1.146 | 1.175 | 1.249 | 1.257 | 13.996 |
- RIIM | 1.302 | 109 | 66 | 143 | 114 | 123 | 75 | 149 | 136 | 143 | 98 | 103 | 118 | 1.259 |
- Anak | 5.574 | 550 | 598 | 502 | 458 | 393 | 514 | 617 | 579 | 598 | 566 | 512 | 629 | 5.887 |
- Teratai | 13.894 | 1321 | 1.228 | 1.192 | 348 | 0 | 0 | - | - | - | - | - | - | 4.089 |
- Tulip | 4.579 | 422 | 383 | 283 | 150 | 337 | 312 | 336 | 407 | 451 | 389 | 284 | 387 | 3.754 |
- RIRA | 492 | 19 | 38 | 43 | 29 | 21 | 41 | 60 | 31 | 37 | 13 | 29 | 45 | 361 |
Ruang Isolasi Tekanan Negative Tanpa Ventilator | 126 | 113 | 96 | 53 | 131 | 248 | 224 | 219 | 252 | 1.210 | ||||
Jumlah Perawatan Biasa | 85.607 | 7.719 | 7.430 | 7.264 | 4.839 | 4.035 | 5.599 | 6.261 | 5.935 | 6.041 | 5.570 | 5.707 | 5.637 | 66.400 |
b. Perawatan Khusus | ||||||||||||||
- I C U | 1.729 | 167 | 157 | 147 | 55 | 73 | 127 | 172 | 111 | 136 | 110 | 137 | 141 | 1.392 |
- H C U | 2.247 | 194 | 212 | 170 | 84 | 120 | 164 | 169 | 143 | 125 | 123 | 125 | 120 | 1.629 |
- PICU | 415 | 43 | 40 | 30 | 41 | 41 | 40 | 38 | 26 | 30 | 30 | 23 | 31 | 382 |
Jumlah Perawatan Khusus | 4.391 | 404 | 409 | 347 | 180 | 234 | 331 | 379 | 280 | 291 | 263 | 285 | 292 | 3.403 |
Total Jumlah Hari Perawatan | 89.998 | 8.123 | 7.839 | 7.611 | 5.019 | 4.269 | 5.930 | 6.640 | 6.215 | 6.332 | 5.833 | 5.992 | 5.929 | 69.803 |
Perincian Jml BOR per Kls ( % ) | ||||||||||||||
a . Perawatan Biasa | ||||||||||||||
- Anggrek I | 66,4 | 70,97 | 56,0 | 75,81 | 42,08 | 37,90 | 73,96 | 64,11 | 56,25 | 69,38 | 55,24 | 60,63 | 48,66 | 56,2 |
- Anggrek II | 71,6 | 84,84 | 82,3 | 74,71 | 58,79 | 41,79 | 68,10 | 68,59 | 73,04 | 79,32 | 70,80 | 79,57 | 70,00 | 64,9 |
- Mawar | 81,0 | 84,29 | 85,8 | 80,35 | 48,02 | 35,54 | 75,83 | 80,56 | 76,34 | 76,85 | 73,75 | 80,83 | 73,66 | 66,4 |
- Mawar II | 47,6 | 44,60 | 55,3 | 46,28 | 27,54 | 29,03 | 50,00 | 55,96 | 55,82 | 61,30 | 54,70 | 58,70 | 43,76 | 44,8 |
- Melati | 44,6 | 55,42 | 61,4 | 55,00 | 50,43 | 47,81 | 61,96 | 74,05 | 57,92 | 88,63 | 72,30 | 79,51 | 72,68 | 58,8 |
- Cempaka | 77,0 | 78,93 | 77,9 | 71,07 | 57,96 | 47,35 | 73,83 | 79,62 | 72,31 | 76,40 | 75,81 | 77,10 | 75,09 | 65,7 |
- RIIM | 59,5 | 58,60 | 37,9 | 76,88 | 63,33 | 66,13 | 41,67 | 80,11 | 73,12 | 79,44 | 52,69 | 57,22 | 63,44 | 57,3 |
- Anak | 52,7 | 59,14 | 68,7 | 53,98 | 50,89 | 42,26 | 57,11 | 66,34 | 62,26 | 66,44 | 60,86 | 56,89 | 67,63 | 53,6 |
- Teratai | 69,2 | 78,91 | 78,4 | 71,21 | 21,48 | RENOVASI | 62,6 | |||||||
- Tulip | 62,7 | 68,06 | 66,0 | 48,05 | 50,00 | 90,59 | 86,67 | 90,32 | 65,65 | 93,96 | 78,43 | 59,17 | 78,02 | 65,1 |
- RIRA | 33,7 | 15,32 | 32,8 | 34,68 | 24,17 | 16,94 | 34,17 | 48,39 | 25,00 | 30,83 | 10,48 | 24,17 | 36,29 | 24,7 |
Ruang Isolasi Tekanan Negative Tanpa Ventilator | 26,25 | 36,45 | 32,00 | 17,10 | 42,26 | 82,67 | 72,26 | 73,00 | 81,29 | 41,3 | ||||
b. Perawatan Khusus | ||||||||||||||
- I C U | 67,7 | 76,96 | 77,3 | 67,74 | 26,19 | 33,64 | 60,48 | 79,26 | 51,15 | 64,76 | 52,38 | 65,24 | 64,98 | 54,3 |
- H C U | 61,6 | 62,58 | 73,1 | 54,84 | 28,00 | 38,71 | 54,67 | 54,52 | 46,13 | 41,67 | 39,68 | 41,67 | 38,71 | 44,5 |
- PICU | 37,9 | 46,24 | 46,0 | 32,26 | 45,56 | 44,09 | 33,33 | 61,29 | 41,94 | 50,00 | 48,39 | 29,08 | 50,00 | 40,4 |
B.4. KONSERVASI ENERGI
Tabel 3.10. Konservasi Energi
Gedung komersial seperti perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan (mall), rumah sakit) terus meningkat jumlahnya khususnya di kota- kota besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Pertambahan jumlah gedung komersial tersebut tentu saja membutuhkan energi yang handal dan berkelanjutan yang menjadi tugas berat bagi pemerintah dalam penyediannya. Di sisi lain, gedung komersial dalam menggunakan energi bertanggung jawab untuk dapat melaksanakan konservasi energi (hemat energi).
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi menyebutkan bahwa pelaksanaan konservasi energi bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah namun juga menjadi tanggung jawab pengusaha dan masyarakat. Selain itu juga disebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif bagi pengguna energi yang berhasil melaksanakan konservasi energi dan disinsentif (pinalti) bagi pengguna energi yang tidak melaksanakan konservasi energi.
Adapun hasil penghematan energi yang telah diperoleh, berdasarkan tabel rincian efisiensi energi (terlampir) sebagai berikut :
1. Penghematan biaya pemakaian Solar sebesar 10%
2. Penghematan biaya pemakaian Listrik sebesar 8%
3. Penghematan biaya pemakaian Air sebesar 41%
Sehubungan dengan hal tersebut, maka upaya untuk mengetahui data dan informasi terkait profil penggunaan energi dan status pelaksanaan konservasi energi di Rumah Sakit Kanker Dharmais secara berkala sangat dibutuhkan. Sebagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan sepanjang tahun 2020, antara lain :
1. Membentuk tim hemat energi rumah sakit
2. Memberikan edukasi tentang implementasi penghematan energi
3. Membuat gerakan hemat energi
4. Melakukan monitoring efisiensi energi
B. 5. REALISASI ANGGARAN
Tabel 3.13 : Realisasi Anggaran Rupiah Murni dan PNBP/BLU Tahun 2019 dan 2020
JENIS BELANJA | TAHUN 2020 | TAHUN 2019 | Kenaikan | |||||
PAGU | REALISASI 2020 | % | PAGU | REALISASI 2019 | % | Rp | % | |
1 | 2 | 3=2/1 | 4 | 5 | 6=5/4 | 7=(2-5)/5 | 8 | |
RUPIAH MURNI | 257,718,128,000 | 250,562,718,573 | 97.22 | 133,976,696,000 | 129,644,678,967 | 96.77 | 23,317,204,515 | 93.27 |
Belanja Pegawai | 64,751,182,000 | 64,216,227,844 | 99.17 | 65,419,747,000 | 64,084,271,042 | 97.96 | (240,703,831) | 0.21 |
Belanja Barang | 83,127,000,000 | 79,279,403,326 | 95.37 | 1,572,921,000 | 1,567,621,638 | 99.66 | 15,541,296,465 | 4,957.30 |
Belanja Modal | 109,839,946,000 | 107,067,087,403 | 97.48 | 66,984,028,000 | 63,992,786,287 | 95.53 | 8,016,611,881 | 67.31 |
PNBP | 620,092,249,000 | 543,026,860,511 | 87.57 | 586,422,980,000 | 555,550,092,687 | 94.74 | (8,679,223,898) | (2.25) |
Belanja Pegawai | 221,072,640,000 | 217,689,099,573 | 98.47 | 227,730,659,831 | 221,296,776,876 | 97.17 | (2,008,312,052) | (1.63) |
Belanja Barang | 347,116,261,000 | 296,990,319,304 | 85.56 | 348,815,888,169 | 328,073,095,574 | 94.05 | (10,365,113,773) | (9.47) |
Belanja Modal | 51,903,348,000 | 28,347,441,634 | 54.62 | 9,876,432,000 | 6,180,220,237 | 62.58 | 3,694,201,927 | 358.68 |
TOTAL | 877,810,377,000 | 793,589,579,084 | 90.41 | 720,399,676,000 | 685,194,771,654 | 95.11 | 14,637,980,617 | 15.82 |
B. 6. LAYANAN UNGGULAN
Rumah Sakit Kanker Dharmais memiliki beberapa layanan unggulan diantaranya :
1. Layanan Cryosurgery
2. Pemeriksaan HR HPV Hybrid Capture-2
3. Limfedema Center
4. Stem Cel Transplantation
5. Patologi Molekuler Terpadu
6. Minimal Invasive Surgery
7. Cancer Wound Care
8. Palliative Care
Keunggulan, manfaat dan penjelasan terkait layanan unggulan, serta keunggulan- keunggulan lainnya dapat di lihat pada website xxxxxxxx.xx.xx dan media sosial resmi RS Kanker Dharmais, berikut beberapa highlight dari layanan unggulan di RSKD.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi terhadap beberapa kegiatan dan indikator yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban kepada publik dan seluruh pemangku kepentingan terkait, di samping juga bertujuan untuk menilai pencapaian kinerja RSKD selama tahun 2020.
Dari perjanjian kinerja dan kontrak kinerja yang telah dibuat, telah dilakukan pengukuran evaluasi dengan beberapa simpulan sebagai berikut :
1. Capaian 28 (dua puluh delapan) Indikator Kinerja Utama dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSKD Tahun 2020 terdapat 21 (dua puluh satu) indikator telah mencapai / melebihi target. Namun masih ada 7 (tujuh) indikator yang belum tercapai.
2. Capaian 58 (lima puluh delapan) indikator tingkat kesehatan BLU, RSKD dengan nilai A dengan rincian :
• Nilai Indikator Keuangan : 25,50
• Nilai Indikator Pelayanan : 24,25
• Nilai Mutu Manfaat Bagi Masyarakat : 30,26
Total skor indikator di atas adalah 80,01 dengan kategori AA.
3. Capaian 18 (delapan belas) IKI Direktur Utama adalah 97,50 dimana 15 (lima belas) indikator telah tercapai dan 3 (tiga) indikator yang masih belum tercapai sesuai target yang telah ditetapkan.
4. Capaian 5 (lima) IKT Direktur Utama adalah 106,93% dengan konversi CN sebesar 1,80
5. Capaian indikator RS Berseri di tahun 2019 adalah 9.110 dengan kategori “Bersih”.
6. Realisasi anggaran bersumber Rupiah Murni sebesar 97,22% sedangkan realisasi pendapatan bersumber PNBP/BLU sebesar 87,57%.
B. SARAN
1. Perhitungan target pendapatan BLU harus lebih cermat agar dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.
2. Peningkatan promosi pelayanan ke perusahaan bonafid dan asuransi swasta untuk meningkatkan pendapatan pasien umum/non BPJS.
3. Pemanfaatan hasil investasi belanja modal tahun 2020 semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan RSKD di tahun 2021.
4. Mengembangkan inovasi pelayanan baru agar mampu bersaing dengan kompetitor lain, baik RS swasta maupun RS pemerintah dengan unggulan kanker.
5. Mengoptimalkan peran RSKD sebagai Pusat Kanker Nasional dengan menguatkan jejaring kanker baik nasional dan internasional dengan selalu melakukan improvement berkelanjutan serta senantiasa memperkaya pengetahuan di bidang kanker.
6. Perbaikan tarif pelayanan RSKD sesuai dengan pengeluaran riil RSKD untuk meningkatkan pendapatan RS.
7. Meningkatkan pendapatan dari pelayanan non BPJS dan mencari peluang pendapatan diluar core business rumah sakit.
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
1. Perjanjian Kinerja
2. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Tentang Indikator Kinerja Individu (IKI