PERJANJIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SKEMA REGULER
PERJANJIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SKEMA REGULER
PERIODE II TAHUN ANGGARAN 2023 NOMOR: 0589-Int-KLPPM/UNTAR/IX/2023
Pada hari ini Senin tanggal 11 bulan September tahun 2023 yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : Xxxxxxx Xxxxx, S.E., M.M., Ak., C.A., CPA., CPMA., ACPA NIDN/NIDK 0316067002
Jabatan : Dosen Tetap
Bertindak untuk diri sendiri dan atas nama anggota pelaksana pengabdian:
a. Nama dan NIM : Xxxxxxxxx Xxxxxxxx [125204035]
x. Xxxx dan NIM : Xxxxx Xxxxx [125204029] selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat Skema Reguler Periode II Tahun 2023 Nomor : 0589- Int-KLPPM/UNTAR/IX/2023 sebagai berikut:
Pasal 1
(1). Pihak Pertama menugaskan Pihak Kedua untuk melaksanakan Pengabdian "Pelatihan Analisis Non-Value Added Activity Guna Meningkatkan Kinerja Keuangan Dan Akuntansi Pada CV Cahaya Maju Pratama"
(2). Besaran biaya yang diberikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah), diberikan dalam 2 (dua) tahap masing-masing sebesar 50%. Tahap I diberikan setelah penandatangangan Perjanjian ini dan Tahap II diberikan setelah Pihak Kedua mengumpulkan luaran wajib berupa artikel dalam jurnal nasional dan luaran tambahan, laporan akhir, laporan keuangan dan poster.
Pasal 2
(1) Pihak Kedua diwajibkan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
(2) Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah. Demikian Perjanjian ini dibuat dan untuk dilaksanakan dengan tanggungjawab.
Pihak Pertama Pihak Kedua
xxxxx://xxx.xxx/xxx/xxx.xxx 225
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX
Xxxxxxx Xxxxx, S.E., M.M., Ak.,
C.A.,CPA., CPMA., ACPA
RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
Rencana Penggunaan Biaya | Jumlah |
Pelaksanaan Kegiatan | Rp 8.000.000,- |
REKAPITULASI RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
NO | POS ANGGARAN | TAHAP I (50 %) | TAHAP II (50 %) | JUMLAH | |||
1 | Pelaksanaan Kegiatan | Rp | 4.000.000,- | Rp | 4.000.000,- | Rp | 8.000.000,- |
Jumlah | Rp | 4.000.000,- | Rp | 4.000.000,- | Rp | 8.000.000,- |
Jakart 11 September 2023 Pelaksana PKM
Xxxxxxx Xxxxx, S.E., M.M., Ak., C.A., CPA., CPMA., ACPA
No: 0589-Int-KLPPM/UNTAR/IX/2023
Xxxxxxx Xxxxx, S.E., M.M., Ak., C.A., CPA., CPMA., ACPA.
KETUA TIM
Pelatihan Analisis Non-Value Added Activity Guna Meningkatkan Kinerja Keuangan Dan Akuntansi Pada CV Cahaya Maju Pratama
Juli – Desember 2023
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DIAJUKAN
KE LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PELATIHAN ANALISIS NON-VALUE ADDED ACTIVITY GUNA MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN DAN AKUNTANSI PADA CV CAHAYA MAJU PRATAMA
Disusun oleh:
Ketua Tim
Xxxxxxx Xxxxx, S.E., M.M., Ak., C.A., CPA., CPMA., ACPA. (0316067002 / 10195010)
Anggota:
Xxxxxxxxx Xxxxxxxx (125204035)
Xxxxx Xxxxx (125204029)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
DESEMBER 2023
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM
Periode II/Tahun 2023
1. Judul PKM : Pelatihan Analisis Non-Value Added Activity Guna Meningkatkan Kinerja Keuangan dan Akuntansi pada CV Cahaya Maju Pratama
2. Nama Mitra PKM : CV Xxxxxx Xxxx Xxxxxxx
3. Dosen Pelaksana
X. Xxxx dan Gelar : Xxxxxxx Xxxxx, S.E., M.M., Ak., X.X. XXX., CPMA., ASEAN CPA
B. NIDN/NIK : 0316067002/10195010
X. Xxxxxan/Gol. : Lektor
D. Program Studi : S1 Akuntansi
E. Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
X. Xxxxxx Keahlian : Audit, Sistem Akuntansi, Akuntansi Manajemen
G. Nomor HP/Tlp 08161956221
4. Mahasiswa yang Terlibat
A. Jumlah Anggota (Mahasiswa) : 2 orang
X. Xxxx & NIM Mahasiswa 1 : Xxxxxxxxx Xxxxxxxx (125204035)
X. Xxxx & NIM Mahasiswa 2 : Xxxxx Xxxxx (125204029)
5. Lokasi Kegiatan Mitra :
A. Wilayah Mitra : Jl. Xxxx Xxxxxx XX 00 Xxxx X Xx.00 Xxxxxx
B. Kabupaten/Kota : Jakarta Timur
C. Provinsi : DKI Jakarta
6. Metode Pelaksanaan : Luring/Daring
7. Luaran yang Dihasilkan : PPT, Poster, dan Publikasi
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Juli-Desember 2023
9. Pendanaan
Biaya yang Disetujui LPPM : Rp 8.000.000,-
Jakarta, 5 Desember 2023
Menyetujui, Ketua LPPM
Xx. Xxx Xxx Xxxx,MMSI.,M.Psi.,Ph.D
Ketua Pelaksana
Xxxxxxx Xxxxx, S.E., M.M., Ak., CA,CPMA
NIK: 10381047 NIDN/NIK: 0316067002/10195010
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN. ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
RINGKASAN v
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Analisis Situasi 1
1.2 Permasalahan Mitra 3
BAB 2 SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN 5
2.1 Solusi Permasalahan 5
2.2 Luaran Kegiatan PKM 6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN 7
3.1 Langkah-Langkah/Tahapan Pelaksanaan 7
3.2 Partisipasi Mitra dalam Kegiatan PKM 7
3.3 Kepakaran dan Pembagian Tugas Tim. 7
BAB 4 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 10
4.1 Hasil yang dicapai 10
4.2 Luaran yang dihasilkan 12
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . 13
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Materi Yang Disampaikan Ke Mitra Lampiran 2. Foto Kegiatan
Lampiran 3. Luaran Wajib: Artikel Senapenmas 2023
Lampiran 4. Luaran tambahan: Poster dan Surat Pencatatan Ciptaan
RINGKASAN
Masalah yang terjadi pada mitra adalah penurunan laba dan peningkatan beban pokok dan operasional mitra. Hal yang menyebabkan tingginya beban karena adanya aktivitas tidak memiliki nilai tambah bagi mitra. Semua hal di atas terjadi karena terdapat pemborosan biaya akibat banyaknya aktivitas-aktivitas yang terjadi tetapi tidak memiliki nilai tambah. Beberapa contoh aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah adalah sistem perpindahan barang antar toko sebelum barang dikirim ke pelanggan, rute pengiriman barang ke pelanggan yang tidak terkoordinasi, ketidakefisienan sistem keuangan & akuntansi yang masih manual. Mitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang-barang teknik yang masih menjalankan kegiatan operasional dan administrasinya secara sederhana. Berdasarkan masalah tersebut, kami sebagai Tim PKM FEB Universitas Tarumanagara mencoba untuk memberikan usulan solusi terhadap masalah yang dihadapi mitra berupa sistem analisis terhadap semua aktivitas mitra dan mulai memisahkan mana aktivitas yang memberikan nilai tambah dan yang tidak memberikan nilai tambah. Untuk aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah akan dikurangi atau dieliminasi. Dengan dilakukannya hal ini diharapkan kinerja akuntansi dan keuangan mitra menjadi lebih baik. Metode pelaksanaan yang kami lakukan adalah melakukan survey,wawancara dan observasi langsung untuk mendapatkan gambaran mendalam mengenai inti permasalahan dan solusi apa yang dapat kami berikan untuk membantu mitra. Hasil dari survei pendahuluan ini adalah mitra mengalami penurunan kinerja keuangan berupa penurunan laba dan meningkatnya beban karena banyaknya aktivitas yang tidak berguna yang menimbulkan biaya yang tidak memberikan nilai tambah. Kami akan memberikan pelatihan kepada mitra mengenai bagaimana cara untuk menghilangkan aktivitas dan biaya yang tidak memberikan nilai tambah. Tahap selanjutnya kami akan melakukan implementasi dan monitoring terhadap solusi yang kami berikan. Kegiatan ini diakhiri dengan membuat artikel prosiding pada SENAPENMAS 2023 sebagai luaran wajib dan poster sebagai luaran tambahan, laporan akhir, dan laporan keuangan atas kegiatan PKM ini. Seluruh kegiatan ini dilakukan sejak Bulan Juli sampai Bulan Desember 2023.
Kata kunci: Non- Value Added Activities, Efisiensi, Kinerja Keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
CV Cahaya Maju Pratama merupakan mitra kami dalam PKM ini. CV Cahaya merupakan perusahaan dagang yang menjual berbagai macam barang teknik seperti mesin dan tools (hardware). Sejarah CV Cahaya dimulai pada tahun 2016 dimana CV Cahaya mulai merintis outlet pertamanya yang menjual perkakas dan mesin di pusat penjualan perkakas dan mesin di Jakarta Barat yaitu di daerah glodok jaya. Pada awalnya outlet ini hanya menjual berbagai jenis perkakas dan mesin kecil seperti mesin bor, mesin gerinda, mesin gergaji, genset untuk rumah, mesin potong, dan mesin lainnya. Saat ini mitra mulai merambah ke bisnis mesin yang lebih besar dan komplek. Pendiri CV Cahaya adalah Xxxxx Xxxxx Xxxxxxx merupakan alumni dari Fakultas Teknik Mesin Universitas Trisakti. Awal karir Bapak Andre dimulai dengan bekerja sebagai staf mechanical electrical di suatu group perusahaan otomotif besar di Indonesia. Setelah berkarir selama kurang lebih 10 tahunan, beliau merasa bosan bekerja di perusahaan dan mulai mencoba untuk merintis usaha mandiri dengan membuka outlet barang-barang teknik di daerah glodok jaya. Pada saat didirikan, outlet ini memiliki 2 orang staf yang bertugas menjalankan semua kegiatan operasional toko seperti mencari dan pelanggan, melayani keluhan pelanggan, dan kegiatan operasional lainnya. Untuk urusan administrasi dan keuangan seperti pembuatan invoice, penagihan, penerimaan uang langsung ditangani oleh Pemilik. Dikarenakan pelayanan yang sangat baik terhadap pelanggan dan kejujuran pemilik dalam bisnis membuat toko ini berkembang cukup pesat. Melihat kondisi ini, pemilik mempunyai keyakinan yang kuat bahwa bisnis ini akan berkembang dan memiliki prospek yang cerah. Dengan perkembangan ini, pemilik mulai menyadari bahwa toko yang ada saat ini yang terletak di glodok jaya itu sudah terlalu kecil dan tidak memadai lagi untuk melayani permintaan pelanggan yang semakin banyak dan juga semakin banyaknya variasi produk yang dijual. Untuk merespon perkembangan ini, mitra mulai mencoba untuk membuka 4 outlet lagi yang terletak di Jakarta dan Cikarang. Sejak tahun 2018, Pak Andre mulai mengembangkan bisnis ini dengan mulai memindahkan kantor pusatnyanya dari daerah glodok jaya ke daerah Cakung tepatnya di Jalan Raya Bekasi Km
17. Pertimbangan untuk memindahkan kantor pusat ke dearah ini adalah karena daerah ini letaknya sangat strategis dan juga harga tanah dan properti di daerah ini juga masih cukup murah dibandingkan dengan harga tanah dan properti di Jakarta.
Untuk mengantisipasi perkembangan bisnis dan agar supaya dapat melayani pelanggan yang berbentuk perusahaan maka status hukum usaha toko ini juga ditingkatkan dari yang status hukumnya adalah Usaha Dagang (UD) menjadi CV dengan nama CV Cahaya Maju Pratama. Saat ini CV Cahaya sudah memiliki lebih dari 40 orang karyawan dan 5 toko atau outlet yang menjual alat –alat teknik dengan nama toko “Sinar Teknik“. Lokasi toko pertama yang berada di daerah glodok jaya tetap dipertahankan dan juga dibuka lagi toko di sekitar pasar HWI lindeteves, pasar kenari mas dan juga cikarang-bekasi. Jenis mesin dan tool yang dijual oleh CV Xxxxxx Xxxx Xxxxxxx juga sudah sangat beragam dan lengkap. Hal ini membuat pelanggan dapat mencari semua mesin yang diperlukan di satu tempat (one stop shopping). Pelanggan senang berbelanja di outlet atau toko ini karena sangat lengkap dan harga yang bersaing atau bahkan dapat dikatakan lebih murah dibandingkan pesaing.
Saat ini Xxxxx Xxxxx xxxxxxxxx untuk membuka beberapa cabang atau toko lagi di dearah Depok, Bekasi dan Tangerang. Namun beliau kuatir karena beliau merasa mulai tidak dapat melakukan pengendalian atas kegiatan oprasional dan keuangan perusahaan karena mulai banyaknya cabang yang dibuka. Selain itu beliau juga merasa saat ini profitabilitas dan juga arus kas perusahaan mulai menurun. Margin laba per toko dirasakan mulai menurun dan beban operasional perusahaan terus meningkat. Beliau merasa sudah mulai kehilangan kendali atas kegiatan operasional perusahaan. Beliau juga merasa saat ini banyak sekali prosedur atau aktivitas perusahaan yang dirasakan terlalu birokrasi dan menghambat kecepatan operasional perusahaan. Mulai timbul juga suara-suara dari pelanggan yang menginformasikan kepada Bapak Andre bahwa pengiriman barang saat ini sering terlambat, proses administrasi lambat, Pelanggan menerima barang yang tidak sesuai sehingga di retur. Hal-hal ini sangat mengganggu pikiran bapak Xxxxx dan sangat mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan juga kegiatan di toko.
Masalah lain yang dirasakan adalah kenaikan beban pokok penjualan dan biaya operasional di setiap toko. Bapak Andre berpikir mungkin hal ini disebabkan karena tidak ada suatu sistem yang dapat mengendalikan biaya dan ketidaksadaran karyawan toko atas biaya operasional toko. Hal ini diperparah dengan tidak pernah dilakukan suatu review atau evaluasi terhadap semua aktivitas operasional dan keuangan yang ada di perusahaan untuk melihat apakah terdapat aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dalam banyak kasus hal ini merupakan penyumbang terbesar turunnya laba perusahaan dan naiknnya beban operasional perusahaan. Tidak adanya review ini menyebabkan sebenarnya
perusahaan tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah kinerja operasional dan keuangan perusahan membaik atau memburuk.
Menurut Xxxxxxx (2019) Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah akan menimbulkan biaya yang tidak memberikan nilai tambah dan pada akhirnya akan membuat laba perusahaan menurun dan meningkatkan biaya operasional perusahaan. Hal ini memberikan pemahaman bahwa penting bagi suatu perusahaan untuk melakukan analisis apakah di perusahaan terdapat aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah ini harus diminimalkan atau bahkan jika memungkinkan dieliminasi. Mengingat sangat pentingnya masalah ini dan hal ini dirasakan sangat relevan dengan perusahaannya maka Bapak Xxxxx meminta bantuan tim PKM dari Universitas Tarumanagara untuk mencoba mencarikan penyebab semua masalah ini dan jika memungkinkan untuk melakukan analisis terhadap aktivitas yang ada di perusahaan dan toko yang ada. Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi semua aktivitas yang ada di CV Cahaya untuk mengidentifikasikan apakah ada timbul non-value added cost yang diakibatkan dari adanya non-value added activities. Kutika (2018) menyatakan bahwa aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah harus dikurangi atau dieliminasi karena dapat menggangu kinerja keuangan perusahaan.
Tim PKM sangat menyetujui dan mendukung permintaan dari mitra untuk melakukan analisis semua aktivitas operasional yang ada di perusahaan untuk melihat apakah banyak rdapat kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added activities) yang akan menimbulkan biaya yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added cost). Kami juga menyarankan mitra untuk mulai melakukan analisis terhadap biaya perusahaan untuk melihat apakah di dalam biaya tersebut terdapat biaya-biaya yang tidak diperlukan.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa bagi suatu perusahaan sangat perlu untuk melakukan analisis terhadap aktivitas operasonal dan keuangan perusahaan untuk melihat apakah terdapat ketidakefisienan atau pemborosan yang timbul akibat dari aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah yang kerap dilakukan oleh perusahaan.
1.2 Permasalahan Mitra
Untuk dapat memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai masalah yang dihadapi mitra dan agar dapat memberikan solusi yang tepat, maka tim PKM mencoba untuk menyusun suatu program kerja dengan melakukan beberapa prosedur dan metode pengumpulan data yaitu seperti beberapa kali kunjungan ke toko dan kantor untuk melakukan
observasi pendahuluan yang bersifat umum di lapangan untuk melihat sekilas bagaimana perusahaan berjalan dan juga bagaimana para karyawan melakukan semua kegiatannya. Selain itu , Xxx XXX juga melakukan interview yang cukup mendalam dengan Bapak Xxxxx dan juga beberapa karyawan inti di masing-masing bidang. Sebagian besar kegiatan interview ini dilakukan secara langsung (luring) dan juga beberapa kali dilakukan melalui daring. Tim PKM juga melakukan diskusi secara intensif dengan Bapak Andre atas masalah-masalah yang terjadi dalam usahanya. Berdasarkan hasil wawancara, inspeksi, observasi, dan diskusi maka tim PKM mengidentifikasikan beberapa masalah utama yang terjadi di mitra dan apa yang menyebabkan terjadinya permasalahan ini. Tim PKM mulai menyusun suatu kerangka kerja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada di mitra. Beberapa masalah pokok yang dapat diidentifikasikan adalah:
1. Banyak terdapat kegiatan yang bersifat tidak memberikan nilai tambah yang tetap dilakukan perusahaan. Hal ini memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap naiknya beban pokok dan operasional perusahaan yang pada akhirnya akan membuat laba dan kinerja perusahaan menurun. Misalkan terjadi perpindahan barang antar toko yang menimbulkan beban tambahan yang harus ditanggung perusahaan.
2. Belum adanya suatu kebijakan dan prosedur baku atas transaksi bisnis pokok yang terjadi sehingga menimbulkan ketidakseragaman prosedur antar toko dan dapat menimbulkan beban yang berbeda di tiap toko untuk menjalankan transaksi yang sama. Hal ini menimbulkan kerancuan dan ketidakseragaman pelayanan kepada pelanggan. Menurut Okaily (2020) suatu sistem informasi akuntansi yang baik akan menghasilkan keseragaman dan efisiensi kegiatan operasional suatu perusahaan.
3. Lemahnya pengendalian internal yang ada di perusahaan dan toko sehingga berakibat terdapat aset yang hilang, piutang yang terlambat ditagih, laporan keuangan dan operasional yang tidak akurat. Hal-hal seperti ini akan mengganggu kinerja perusahaan baik dilihat dari sisi operasional maupun keuangan dan akuntansi.
.
BAB 2
SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN
2.1 Solusi Permasalahan
Solusi terhadap masalah pokok yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Banyaknya aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah mengakibatkan timbulnya biaya yang tidak berguna dan hal ini akan meningkatkan beban perusahaan. Menurut Xxxxxxx (2017) aktivitas yang tidak bernilai tambah seringkali timbul di perusahaan tanpa disadari oleh perusahaan dan dapat mengganggu perusahaan dalam menghasilkan laba. Beban perusahaan yang semakin meningkat akan memperburuk kinerja keuangan dari perusahaan. Pada kasus ini aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dapat timbul karena belum adanya sistem dan prosedur yang dapat mengendalikan aktivitas perusahaan yang terus berkembang. Saat perusahaan masih kecil mungkin hal ini dapat langsung dikendalikan oleh pemilik tetapi hal ini akan berbeda untuk perusahaan yang sudah berkembang dan tersebar di banyak lokasi. Untuk itu langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menganalisis semua aktivitas perusahaan untuk memilah aktivitas mana yang berguna karena memberikan nilai tambah dan mana yang tidak. Untuk aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dapat dikurangi atau dihilangkan. Setelah hal ini selesai maka perusahaan dapat menyiapkan suatu sistem pengendalian aktivitas dan biaya guna mencegah hal ini timbul kembali.
2. Tidak adanya kebijakan dan prosedur baku untuk semua transaksi perusahaan terutama untuk transaksi utama mengakibatkan terjadi ketidakefisienan dalam menjalankan proses transaksi yang terjadi. Hal ini akan menimbulkan beban tambahan bagi perusahaan karena suatu proses transaksi yang mungkin seyogyanya dilakukan melalui 3 proses tetapi dilakukan memalui 5 proses atau lebih. Hal ini menimbulkan pemborosan dalam penggunaan sumber daya perusahaan. Tim PKM mengusulkan agar setelah kebijakan, sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi yang baku dibuat maka sistem dan prosedur tersebut harus di sosialisasikan kepada selurih karyawan secara intensif dan perlu dipantau secara terus menerus implementasinya agar menjamin semua prosedur yang ada dijalankan secara seragam oleh setiap karyawan dan setiap toko menjalannya dengan seragam pula.
3. Lemahnya pengendalian internal yang ada. Menurut Xxxxxxxx (2015) internal control merupakan sarana yang dapat digunakan perusahaan untuk mencegah terjadi fraud yang
merupakan resiko bawaan yang ada di setiap perusahaan.Pengendalian internal yang memadai harus dibuat dan dijalankan oleh perusahaan agar perusahaan terhindar dari resiko kehilangan aset dan data keuangan tidak akurat. Implementasi internal control harus dimulai dari manajemen puncak
. Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasikan dan didiskusikan dengan mitra, pemilik CV Cahaya Maju Pratama menyadari bahwa masalah yang dihadapi perusahaan saat ini bukan masalah kecil dan efek yang ditimbulkannya dapat sangat mengganggu kinerja keuangan dan akuntansi perusahaan. Tim PKM memberikan saran untuk segera melakukan analisis dan eliminasi aktivitas dan biaya yang tidak memberikan nilai tambah, membakukan dan mengimplementasikan sistem dan prosedur baku yang memiliki internal control yang kuat.
2.2 Rencana Luaran Kegiatan PKM
No. | Jenis Luaran | Keterangan |
Luaran Wajib | ||
1. | Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN atau | Jurnal SERINA-Xxxxxxx |
2. | Prosiding dalam temu ilmiah | |
Luaran Tambahan (wajib ada) | ||
1. | Publikasi di Jurnal internasional | |
2. | Hak Kekayaan Intelektual (HKI) | Poster |
3. | Teknologi Tepat Guna (TTG) | |
4. | Model/purwarupa/karya desain | |
5. | Buku ber ISBN |
Luaran wajib yang akan dihasilkan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan di CV Cahaya Maju Pratama ini adalah berupa artikel yang nantinya akan diseminarkan dalam SENAPENMAS tahun 2023. Selain itu luaran tambahan yang nantinya akan dihasilkan yaitu berupa Poster yang akan di HAKI kan.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Bentuk/Jenis Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang akan dilakukan adalah pertama kami akan melakukan survey kelapangan untuk melihat kegiatan dan proses kerja dilapangan. Selain itu kami juga akan melakukan wawancara dan diskusi dengan pemilik dan karyawan kunci. Setelah kami paham mengenai inti dari masalah yang dihadapi perusahaan, kami akan melakukan pelatihan kepada mitra mengenai apa yang harus dilakukan mitra agar masalah dapat diselesaikan.
3.2 Langkah-Langkah/Tahapan Pelaksanaan
Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka tim PKM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara menberikan usulan solusi yaitu segera mungkin melakukan analisis aktivitas dan biaya untuk mengeliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Selain itu juga segera mungkin untuk membakukan dan mengimplementasikan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi yang baku pada CV Cahaya Maju Pratama. Tahapan pelaksanaan yang digunakan adalah:
1. Pertama-tama akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai teori atau konsep yang terkait dengan konsep aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Kativitas-aktivitas tersebut akan dikaitkan dengan biaya yang bernilai tambah dan tidak.
2. Selanjutnya tim PKM akan membimbing mitra bagaimana cara untuk menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah dan bagaimana memyusun suatu sistem dan prosedur baku yang baik dan sehat agar kinerja keuangan dan akuntansi itra dapat meningkat.
3.2 Partisipasi Mitra dalam Kegiatan PKM
Mitra akan menyediakan tempat pelatihan dan memberikan jadwal pelatihan untuk disesuaikan dengan jadwal tim PKM. Selain itu, xxxxx juga diminta untuk menentukan jumlah personil yang akan diberikan pelatihan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama.
3.3 Kepakaran dan Pembagian Tugas Tim
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara yaitu Xxxxxxx Xxxxx memiliki pengetahuan dan pengalaman mengajar selama puluhan tahun dalam bidang
konsultasi keuangan, akunatnsi, audit, akuntansi manajemen dan sistem informasi akuntansi. Tugas dari masing-masing anggota adalah sebagai berikut:
Ketua: Xxxxxxx Xxxxx, bertugas:
1. Mencari mitra yang bersedia untuk menerima dosen dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat.
2. Melakukan survei kepada mitra untuk mengetahui permasalahan apa yang dihadapi, terkait dengan bidang akuntansi.
3. Mencari solusi untuk mengatasi permasalahan mitra.
4. Menyusun dan menyerahkan proposal yang ditujukan ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
5. Mengkoordinir pembuatan materi pembekalan yang akan diberikan kepada mitra.
6. Mengkoordinir persiapan awal dan akhir pembekalan kepada mitra.
7. Mengkoordinir pembelian perlengkapan yang akan digunakan dalam pelaksanaan dan pelaporan kegiatan PKM ini.
8. Melaksanakan kegiatan pembekalan sesuai dengan jadwal kegiatan.
9. Mengkoordinir pembuatan laporan kemajuan untuk monitoring dan evaluasi.
10. Menyerahkan laporan kemajuan ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi secara luring.
11. Mengkoordinir pembuatan modul, laporan akhir, dan laporan pertanggungjawaban keuangan.
12. Menyerahkan laporan akhir, laporan pertanggungjawaban keuangan, modul, logbook, serta CD yang berisi laporan kegiatan dan laporan pertanggungjawaban keuangan ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
13. Mengkoordinir pembuatan artikel dan poster yang akan diseminarkan atau diterbitkan di SENAPENMAS/SERINA, PINTAR, Research Week, ataupun di forum atau media lainnya.
Mahasiswa: Marcelina dan Frans, bertugas:
1. Membantu ketua membuat materi pembekalan.
2. Bersama ketua memberikan pembekalan kepada xxxxx.
3. Membuat daftar perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan dan pelaporan kegiatan PKM ini.
4. Mendokumentasikan pelaksanaan pembekalan kepada Xxxxx.
5. Bersama dengan ketua membuat laporan kemajuan dan mengikuti kegiatan monitoring
dan evaluasi secara daring.
6. Bersama dengan ketua membuat modul, laporan akhir, laporan pertanggungjawaban keuangan, artikel, dan poster.
BAB 4
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
4.1 Hasil Yang Dicapai
Tim PKM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara melakukan survei terlebih dahulu sebanyak 2 kali pada Bulan Agustus 2023 ke CV Cahaya Maju Pratama untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapi perusahaan sekarang ini. Berdasarkan hasil observasi yang kami rasa cukup mendalam serta diskusi yang cukup panjang dan intens maka tim PKM mengusulkan agar perusahaan dapat mulai melakukan analisis terhadap semua aktivitas yang ada di mitra untuk mengidentifikasikan apakah banyak terdapat aktivitas yang tidak memberi nilai tambah yang dapat dihilangkan atau dikurangi agar kinerja keuangan dan akuntansi mitra dapat meningkat. Untuk memulai proses tersebut, Tim PKM mengusulkan agar diawali dengan melakukan pelatihan kepada karyawan inti perusahaan mengenai bagaimana metode untuk melakukan analisis aktivitas yang tidak memberi nilai tambah dan bagaimana cara yang tepat untuk mengeliminasi kegiatan tersebut.
Pelatihan pertama diadakan pada hari Jumat pagi, tanggal 8 September 2023, di kantor mitra daerah Cakung-Bekasi. Pelatihan pertama ini bertujuan untuk membantu mitra lebih memahami mengenai apa yang dimaksud dengan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah dan bagaimana mengidentifikasikan kegiatan kegiatan tersebut di lapangan. Agar kegiatan pelatihan lebih efektif, tim PKM telah menyusun suatu modul sederhana mengenai apa yang dimaksud dengan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah. Xxxxxxxx (2018), mendefinisikan non value added activity merupakan aktivitas yang tidak memberikan kontribusi terhadap nilai konsumen atau terhadap kebutuhan organisasi. Kegiatan seperti ini banyak dilakukan di lapangan dan terkadang mitra tidak memahami bahwa kegiatan tersebut sebenarnya tidak member manfaat untuk mereka tetapi tetap dilakukan. Kegiatan ini antara lain seringnya perpindahan barang dari satu tempat atau gudang ke tempat atau gudang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena belum adanya prosedur dan internal control yang baku pada mitra.
Pelatihan kedua dilakukan pada hari Jumat pagi pada tanggal 15 september 2023, dengan melanjutkan materi minggu sebelumnya yaitu menjelaskan mengenai kebijakan dan prosedur akuntansi yang minimal harus ada dalam perusahaan. Sistem dan prosedur akuntansi yang disusun disesuaikan dengan kondisi dan keadaan perusahaan agar dapat memberikan manfaat yang maksimal. Prosedur akuntansi yang dibahas yakni: prosedur pembelian, penjualan, pengeluaran dan penerimaan kas, dan prosedur untuk retur barang. Prosedur
pembelian terdiri dari: prosedur permintaan pembelian, prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, dan prosedur pencatatan hutang. Prosedur penjualan terdiri dari: Prosedur order penjualan, prosedur persetujuan pemberian kredit, prosedur pengiriman barang kepada pelanggan, prosedur pencatatan piutang. Prosedur penjualan tunai terdiri dari : prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai, prosedur penyetoran kas ke bank, prosedur pencatatan penerimaan kas, prosedur pencatatan beban pokok penjualan. Prosedur penerimaan retur barang terdiri dari: prosedur pengajuan retur penjualan, prosedur penerimaan barang, dan prosedur penginputan retur penjualan dan memperbarui jumlah inventaris. Selain itu, pelatihan kedua ini juga banyak disertai dengan diskusi dan masukan dari manajemen perusahaan. Diharapkan dengan adanya suatu sistem akuntansi yang baku dan memadai akan membuat perusahaan menjadi lebih efisien, karyawan memiliki prosedur baku dalam menjalankan kegiatannya dan juga keamanan aset dapat terjaga dengan baik.
Pelatihan terakhir juga dilakukan pada hari Sabtu pagi hingga siang, tanggal 16 September 2023, dengan menjelaskan tentang pengendalian internal dimana pengendalian internal merupakan proses dan prosedur yang dijalankan untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan pengendalian telah dipenuhi. Menurut COSO pengendalian internal memiliki 5 komponen yaitu : Control Environment, Control Activities, Risk Assessment, Information & Communication, dan monitoring. Selain itu, para karyawan juga diminta untuk menerapkan penggunaan sistem akuntansi dan prosedur akuntansi serta meningkatkan pengendalian internal yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan demikian, sistem dan prosedur akuntansi serta pengendalian internal sangat penting untuk diaplikasikan oleh mitra karena dengan diterapkannya sistem dan prosedur akuntansi serta meningkatkan pengendalian internal, dapat membuat perusahaan berjalan dengan baik, teratur, dan memiliki prosedur yang jelas. Selain itu, dapat meningkatkan tanggung jawab karyawan dan mencegah terjadinya rangkap tugas dalam perusahaan. Dalam pelatihan ketiga juga dibahas mengenai implementasi dari sistem akuntansi yang telah dibahas hari sebelumnya dan juga para karyawan diminta untuk menerapkan sistem akuntasi yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
Berikut adalah beberapa dokumentasi saat pelatihan :
Foto 1 : Pelatihan hari pertama
Foto 2 : Pelatihan hari kedua
1.2 Luaran Yang Dihasilkan
Luaran yang dicapai dari kegiatan PKM ini adalah :
1. Luaran Wajib berupa makalah yang dipresentasikan dalam kegiatan SENAPENMAS tahun 2023 dan akan dipublikasikan di Jurnal SERINA-Abdimas (telah dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2023)
2. Luaran Tambahan berupa poster yang sudah mendapat Surat Pencatatan Ciptaan (HKI)
3. PPT bahan presentasi kepada mitra
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah agar mitra dapat mengidentifikasikan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah dan juga dapat menerapkan suatu sistem dan prosedur akuntansi yang baku sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan dan akuntansi mitra. Dengan tidak adanya kegiatan yang tidak member nilai tambah di perusahaan akan membuat perusahaan dapat beroperasi secara efisien, semua aktivitas yang ada dapat terkendali dengan baik, karyawa juga tidak mengalami kebingungan dalam melakukan pekerjaan mereka sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Masalah yang dihadapi mitra terkait dengan penurunana kinerja perusahaan adalah masih ditemukan banyakanya kegiatan yang tidak memberi nilai tambah bagi mitra. Hal ini secara tidak langsung akan memperburuk kinerja perusahaan berupa peningkatan beban operasional mitra dan akan memperkecil laba mitra. Selain itu juga belum adanya sistem dan prosedur yang baku dan internal control yang lemah yang akan menambah buruk kinerja mitra. Berdasarkan masalah tersebut, maka tim PKMn memberikan pelatihan di perusahaan sebanyak tiga kali di bulan September 2023. Pelatihan yang diberikan sebanyak tiga kali diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.
5.2 Saran
Saran yang dapat tim PKM berikan kepada perusahaan adalah dapat tetap komitmen untuk menjalankan sistem dan prosedur yang sudah diperbaiki dan juga adanya tone at the top untuk selalu menjaga konsisten sisdur yang berjalan. Selan itu juga mitra secara berkala harus terus mengevaluasi implementasi dari sistem dan prosedur yang telah berjalan agar di kemudian hari tidak timbul lagi kegiatan-kegiatan yang tidak memberi nilai tambah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Xxxxxxx A. Xxxxxxxx, Xxxxxx S. Xxxxxx , Xxxx Xxx Xxxxxxxxx, X. Xxxx Xxxxx (2018). Management Accounting: Information for Decision Making and Strategy Execution, 8th edition. Pearson
2. Aws Al Okaily. Xxxxx Xx-Okaily, Xxxx Xxxxxxx (2020). Accounting Information System Effectiveness From An organizational Perspective, Management Science Journal, 3991- 4000
3. Xxxxxxx, Xxxxxx X, Xxxxx E Stout (2019). Cost Management, 8th Ed, McGraw Hill, NY
4. Iis Azelya1 , Gesit Xxxxxxxx, (2020), Analisis Pengurangan Non-Value Added Activities dengan Metode Lean Six Sigma, Jurnal Kajian Manajemen dan Wirausaha, Vol 2, No 2, 63-73
5. Xxxxxxxx, X. X., DS, S. P., & W, S. M. (2015). Pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja karyawan pada divisi pelayanan medis di rumah sakit Jember Klinik. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 13(2), 57–69
6. Xxxxxx Xxxxx Xxxxxxx, Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxxx, Xxxx Xxxxxxx (2017). Analisis Penggunaan Metode Activity based Management Guna Menghilangkan Non-Value Added Activity Untuk Efisiensi Biaya, Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi, Vol 5 No.1, 2017, 681-692
7. Xxxxx Xxxxxxxxxxx Xxxxxx (2018). Analisis Non-Value Added Activity Melalui Penerapan Activity Based Management Untuk Meningkatkan Efisiensi PT Indoffod CBP Sukses MNakmur Tbk Cabang Bitung. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Vol 2, No 2, 2018, 402-411
.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Materi Yang Disampaikan
Ke Mitra
Aktifitas bernilai tambah/value-added adalah aktifitas yang bernilai dan menghasilkan produk atau output yang sempurna (sesuai target dan tanpa cacat)
Aktivitas tanpa nilai tambah atau dapat juga disebut WASTE merupakan aktivitas yang tidak diperlukan dan tidak memberikan keuntungan yang terjadi pada proses, baik proses produksi, proses pelayanan, dan sebagainya
Value added cost adalah biaya yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga diperlukan bagi perusahaan
Non-value added cost adalah biaya yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga sebenarnya tidak diperlukan tetapi selalu ada
1. List semua biaya yang ada di perusahaan
/divisi/departemen kita
2. Analisa jenis biaya yang ada : variabel atau
fixed; value added atau non-value added
3. Analisalah aktivitas penyebab timbulnya biaya
(Root Cause Analysis)
4. Lakukan strategi pengurangan biaya
1. Susunlah budget
2. Hilangkan/kurangi non-value added cost
3. Optimalkan peran teknologi
4. Mengurangi biaya energi (Go Green)
5. Memperbaiki proses kerja
6. Capex : Aset tetap : Sewa vs Beli
7. Kurangi aset tidak produktif
8. Membeli aset yang memberikan value
9. Bekerja cerdas
10. Fokus juga pada hal yang kecil
⦿ LABA
⦿ CASHFLOW
⦿ EFISIENSI BIAYA
⦿ VALUE
LAMPIRAN 2
Foto Kegiatan
LAMPIRAN 3
Luaran Wajib: Artikel SENAPENMAS 2023
ANALISIS NON-VALUE ADDED ACTIVITY GUNA MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN & AKUNTANSI PADA CV CAHAYA MAJU XXXXXXX
Xxxxxxx Salim1, Marcelina Estefany2 dan Xxxxx Xxxxx 3
1Jurusan Akuntansi, Universitas Tarumanagara Email: xxxxxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
2 Jurusan Akuntansi, Universitas Tarumanagara Email: xxxxxxxxxxxxx00@xxxxx.xxx
3 Jurusan Akuntansi, Universitas Tarumanagara Email: xxxxxxxxxx@xxxxx.xxx
ABSTRAK
CV Cahaya Maju Pratama merupakan perusahaan dagang yang menjual berbagai macam barang teknik seperti mesin dan tools (hardware). Permasalahan yang ditemukan pada saat kami melakukan survei pendahuluan adalah profitabilitas dan arus kas perusahaan mulai menurun, kenaikan biaya operasional, prosedur operasional perusahaan yang terlalu birokrasi dan menghambat kecepatan operasional perusahaan, Pendekatan atau metodologi yang kami gunakan untuk dapat memberikan solusi yang tepat adalah dengan melakukan kunjungan dan observasi ke perusahaan, melakukan tanya jawab dengan staf terkait dan setelah itu memberikan pelatihan dan bimbingan untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Berdasarkan analisis dan hasil kunjungan ke perusahaan, kami dapat mengidentifikasikan bahwa sumber permasalahan yang terjadi karena ada banyaknya kegiatan atau aktivitas yang dilakukan perusahaan yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan juga lemahnya pengendalian internal yang ada. Untuk itu kami memberikan usulan solusi yaitu kami akan memberikan pelatihan sebanyak 3-4 pertemuan kepada seluruh staf perusahaan mengenai apa itu aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non value added activities) dan bagaimana cara untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan kegiatan non value added ini di dalam kegiatan operasional perusahaan. Setelah pelatihan kami juga akan memberikan pendampingan kepada perusahaan untuk mengimplementasikan semua materi pelatihan di dalam kegiatan operasional perusahaan. Kami yakin dengan pelatihan dan bantuan implementasi ini perusahaan akan banyak memperoleh manfaat yaitu akan berkurang atau hilangnya kegiatan yang tidak memberi nilai tambah dan adanya sistem pengendalian internal yang memadai yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan dan akuntansi perusahaan..
Kata kunci: Aktivitas tidak bernilai tambah, Kinerja Keuangan & Akuntansi
ABSTRACT
CV Cahaya Maju Pratama is a trading company that sells technical goods such as machines and tools (hardware). The initial problems we found in the preliminary survey were declining in profit and and cash flow, Increasing operational costs, the company's operational procedures were too bureaucratic and hampered the company's operational speed. The approach or methodology that we use is to be able to provide the right solution is by conducting visits and observations to the company, conducting interviews with key personnel & staff and after that providing training and guidance to resolve problems that arise. Based on the analysis and results of visits to the company, we identified that the source of the problems that occurred was because there were many activities or activities carried out by the company which did not actually provide added value to the company and lack of internal control . For this reason, we propose a solution, by providing 3-4 training sessions to all company staff regarding what non-value added activities are and how to identify and eliminate these non- value added activities in the company’s day to day operations. After the training, we will also provide assistance to the company to implement all training material in the company's operational activities. We believe that with this training and implementation assistance the company will gain many benefits, such as reducing or eliminating activities that do not add value and enchance internal control which will ultimately improve the company's financial and accounting performance.
Keywords: Non Value Aadded Activity, Finacial & Accounting Performance
PENDAHULUAN
CV Cahaya merupakan perusahaan dagang yang menjual berbagai macam barang teknik seperti mesin dan tools (hardware). Sejarah CV Cahaya dimulai pada tahun 2016 dimana CV Cahaya mulai merintis outlet pertamanya yang menjual perkakas dan mesin di pusat penjualan perkakas dan mesin di Jakarta Barat yaitu di daerah glodok jaya. Pada awalnya outlet ini hanya menjual berbagai jenis perkakas dan mesin kecil seperti mesin bor, mesin gerinda, mesin gergaji, genset untuk rumah, mesin potong, dan mesin lainnya. Saat ini mitra mulai merambah ke bisnis mesin yang lebih besar dan komplek. Pendiri CV Cahaya adalah Xxxxx Xxxxx Xxxxxxx merupakan alumni dari Fakultas Teknik Mesin Universitas Trisakti. Awal karir Bapak Andre dimulai dengan bekerja sebagai staf mechanical electrical di suatu group perusahaan otomotif besar di Indonesia. Setelah berkarir selama kurang lebih 10 tahunan, beliau merasa bosan bekerja di perusahaan dan mulai mencoba untuk merintis usaha mandiri dengan membuka outlet barang-barang teknik di daerah glodok jaya. Pada saat didirikan, outlet ini memiliki 2 orang staf yang bertugas menjalankan semua kegiatan operasional toko seperti mencari dan pelanggan, melayani keluhan pelanggan, dan kegiatan operasional lainnya. Untuk urusan administrasi dan keuangan seperti pembuatan invoice, penagihan, penerimaan uang langsung ditangani oleh Pemilik. Dikarenakan pelayanan yang sangat baik terhadap pelanggan dan kejujuran pemilik dalam bisnis membuat toko ini berkembang cukup pesat. Melihat kondisi ini, pemilik mempunyai keyakinan yang kuat bahwa bisnis ini akan berkembang dan memiliki prospek yang cerah. Dengan perkembangan ini, pemilik mulai menyadari bahwa toko yang ada saat ini yang terletak di glodok jaya itu sudah terlalu kecil dan tidak memadai lagi untuk melayani permintaan pelanggan yang semakin banyak dan juga semakin banyaknya variasi produk yang dijual. Untuk merespon perkembangan ini, mitra mulai mencoba untuk membuka 4 outlet lagi yang terletak di Jakarta dan Cikarang. Sejak tahun 2018, Pak Andre mulai mengembangkan bisnis ini dengan mulai memindahkan kantor pusatnyanya dari daerah glodok jaya ke daerah Cakung tepatnya di Jalan Raya Bekasi Km 17. Pertimbangan untuk memindahkan kantor pusat ke dearah ini adalah karena daerah ini letaknya sangat strategis dan juga harga tanah dan properti di daerah ini juga masih cukup murah dibandingkan dengan harga tanah dan properti di Jakarta.
Untuk mengantisipasi perkembangan bisnis dan agar supaya dapat melayani pelanggan yang berbentuk perusahaan maka status hukum usaha toko ini juga ditingkatkan dari yang status hukumnya adalah Usaha Dagang (UD) menjadi CV dengan nama CV Cahaya Maju Pratama. Saat ini CV Cahaya sudah memiliki lebih dari 40 orang karyawan dan 5 toko atau outlet yang menjual alat –alat teknik dengan nama toko “Sinar Teknik“. Lokasi toko pertama yang berada di daerah glodok jaya tetap dipertahankan dan juga dibuka lagi toko di sekitar pasar HWI lindeteves, pasar kenari mas dan juga cikarang-bekasi. Jenis mesin dan tool yang dijual oleh CV Xxxxxx Xxxx Xxxxxxx juga sudah sangat beragam dan lengkap. Hal ini membuat pelanggan dapat mencari semua mesin yang diperlukan di satu tempat (one stop shopping). Pelanggan senang berbelanja di outlet atau toko ini karena sangat lengkap dan harga yang bersaing atau bahkan dapat dikatakan lebih murah dibandingkan pesaing.
Saat ini Xxxxx Xxxxx xxxxxxxxx untuk membuka beberapa cabang atau toko lagi di dearah Depok, Bekasi dan Tangerang. Namun beliau kuatir karena beliau merasa mulai tidak dapat melakukan pengendalian atas kegiatan oprasional dan keuangan perusahaan karena mulai banyaknya cabang yang dibuka. Selain itu beliau juga merasa saat ini profitabilitas dan juga arus kas perusahaan mulai menurun. Margin laba per toko dirasakan mulai menurun dan beban operasional perusahaan terus meningkat. Beliau merasa sudah mulai kehilangan kendali atas kegiatan operasional perusahaan. Beliau juga merasa saat ini banyak sekali prosedur atau aktivitas perusahaan yang dirasakan terlalu birokrasi dan menghambat kecepatan operasional perusahaan. Mulai timbul juga suara-suara dari pelanggan yang
menginformasikan kepada Bapak Andre bahwa pengiriman barang saat ini sering terlambat, proses administrasi lambat, Pelanggan menerima barang yang tidak sesuai sehingga di retur. Hal-hal ini sangat mengganggu pikiran bapak Xxxxx dan sangat mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan juga kegiatan di toko.
Masalah lain yang dirasakan adalah kenaikan beban pokok penjualan dan biaya operasional di setiap toko. Bapak Andre berpikir mungkin hal ini disebabkan karena tidak ada suatu sistem yang dapat mengendalikan biaya dan ketidaksadaran karyawan toko atas biaya operasional toko. Hal ini diperparah dengan tidak pernah dilakukan suatu review atau evaluasi terhadap semua aktivitas operasional dan keuangan yang ada di perusahaan untuk melihat apakah terdapat aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Dalam banyak kasus hal ini merupakan penyumbang terbesar turunnya laba perusahaan dan naiknnya beban operasional perusahaan. Tidak adanya review ini menyebabkan sebenarnya perusahaan tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah kinerja operasional dan keuangan perusahan membaik atau memburuk.
Menurut Xxxxxxx (2019) Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah akan menimbulkan biaya yang tidak memberikan nilai tambah dan pada akhirnya akan membuat laba perusahaan menurun dan meningkatkan biaya operasional perusahaan. Hal ini memberikan pemahaman bahwa penting bagi suatu perusahaan untuk melakukan analisis apakah di perusahaan terdapat aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah ini harus diminimalkan atau bahkan jika memungkinkan dieliminasi. Mengingat sangat pentingnya masalah ini dan hal ini dirasakan sangat relevan dengan perusahaannya maka Bapak Xxxxx meminta bantuan tim PKM dari Universitas Tarumanagara untuk mencoba mencarikan penyebab semua masalah ini dan jika memungkinkan untuk melakukan analisis terhadap aktivitas yang ada di perusahaan dan toko yang ada.
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, survei dan wawancara secara langsung kepada pemilik dan juga staf inti perusahaan, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan. Masalah tersebut adalah:
1. Banyak terdapat kegiatan yang bersifat tidak memberikan nilai tambah yang tetap dilakukan perusahaan. Menurut Xxxxxxx (2017) aktivitas yang tidak bernilai tambah seringkali timbul di perusahaan tanpa disadari oleh perusahaan dan dapat mengganggu perusahaan dalam menghasilkan laba Hal ini memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap naiknya beban pokok dan operasional perusahaan yang pada akhirnya akan membuat laba dan kinerja perusahaan menurun. Misalkan terjadi perpindahan barang antar toko yang menimbulkan beban tambahan yang harus ditanggung perusahaan.
2. Belum adanya suatu kebijakan dan prosedur baku atas transaksi bisnis pokok yang terjadi sehingga menimbulkan ketidakseragaman prosedur antar toko dan dapat menimbulkan beban yang berbeda di tiap toko untuk menjalankan transaksi yang sama. Hal ini menimbulkan kerancuan dan ketidakseragaman pelayanan kepada pelanggan. Menurut Okaily (2020) suatu sistem informasi akuntansi yang baik akan menghasilkan keseragaman dan efisiensi kegiatan operasional suatu perusahaan.
3. Lemahnya pengendalian internal yang ada di perusahaan dan toko sehingga berakibat terdapat aset yang hilang, piutang yang terlambat ditagih, laporan keuangan dan operasional yang tidak akurat. Hal-hal seperti ini akan mengganggu kinerja perusahaan baik dilihat dari sisi operasional maupun keuangan dan akuntansi.
Berdasarkan hasil diskusi dengan pemilik dan beberapa karyawan inti, perusahaan menyadari adanya masalah-masalah di atas dan perusahaan menghendaki agar hal ini dapat segera diperbaiki. Perusahaan berkomitmen untuk menjalankan program pengurangan atau penghapusan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan juga menerapkan sistem
pengendalian internal yang memadai agar inerja keuangan dan akuntansi perusahaan meningkat. Kami juga melakukan berdiskusi secara intensif dengan manajemen agar manajemen memiliki kesadaran dan keinginan yang kuat untuk memperbaiki diri dan juga memahami apa inti permasalahan yang dihadapi perusahaan dan dimana titik masalahnya yang paling krusial dan rawan.
METODE PELAKSANAAN PKM
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasikan yang dihadapi oleh mitra, maka Kami tim PKM dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara menawarkan solusi yaitu memberikan pelatihan mengenai bagaimana cara untuk mengidentifikasikan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah yang umumnya ada pada perusahaan dan juga bagaimana menyususn suatu sistem pengendalian internal yang baik serta teknik-teknik yang dapat dipakai untuk mengimplementasikan sistem pengendalian internal yang baik dan benar. Metode yang kami gunakan adalah:
1. Pertama-tama kami memberikan pemahaman yang mendalam kepada pemilik dan semua karyawan perusahaan dalambnetuk pelatihan mengenai apa yang dimaksud dengan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan bagaimana cara untuk mengidentifikasikan kegiatan ini. Kami mengunakan pendekatan teori dan praktis pada tahap ini. Kami menjelaskan secara konsep teori apa yang dimaksud dengan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan mengapa kegiatan tersebut baiasanya timbul dalam kegiatan perusahaan. Kami juga menjelaskan bagaimana praktek yang biasa dilakukan oleh perusahaan untuk menekan dan menghilangkan aktivitas ini karena sebenarnya aktivitas ini tidak memberikan kontribusi positif untuk perusahaan dan malah memberikan kontribusi negatif untuk kinerja perusahaan. Menurut Xxxxxxxx (2020) aktivitas yang tidak bernilai tambah banyak ditemukan dalam proses perpindahan barang (material/inventory movement), dan proses pergudangan di dalam suatu perusahaan.
2. Selanjutnya kami juga memberikan pemahaman yang cukup mendalam kepada perusahaan mengenai pentingnya suatu sistem pengendalian internal yang memadai di dalam suatu organisasi. Tanpa adanya suatu pengendalian internal yang memadai maka keberadaan aset perusahaan akan tidak terjamin dan juga laporan keuangan yang dihasilkan tidak akurat. Menurut Xxxxxxxx (2015) internal control merupakan sarana yang dapat digunakan perusahaan untuk mencegah terjadi fraud yang merupakan resiko bawaan yang ada di setiap perusahaan.
3. Selanjutnya kami tim PKM akan memberikan bantuan pendampingan dan bimbingan kepada mitra bagaimana cara yang paling efektif dan efisien untuk mengimplementasikan semua materi yang telah dijelaskan dan dipaparkan dalam pelatihan.Pendampingan kami lakukan dengan cara melakukan kunjungan ke perusahaan secara intensif dan memantau kemajuan program implementasi yang telah kami susun dan sepakati.
Untuk pelaksanaan pelatihan , mitra akan menyediakan tempat dan memberikan jadwal untuk disesuaikan dengan jadwal mitra dan jadwal kami. Selain itu, kami juga meminta mitra untuk menentukan siapa saja dan berapa jumlah staf mitra yang akan mengikuti pelatihan berdasarkan jadwal yang telah disepakati bersama. Kami juga meminta mitra untuk memberitahukan kepada para satf yang akan mengikuti pelatihan mengenai pentingnya pelatihan ini dan komitmen penuh dari mereka untuk mengikuti pelatihan ini sampai selesai dan bersedia untuk menjalankan apa yang diminta dalam pelatihan.Kami berharap dengan adanya partisipasi dan dukungan penuh dari mitra, maka program ini dapat berhasil dan kelemahan dari mitra dapat diatasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil survei, interview, observasi da juga diskusi yang intensif dengan manajemen dan karyawan xxxx xxxxx, kami memperoleh suatu kesepakatan dan komitmen dari mitra untuk mencoba menjalankan bersama-sama semua rekomendasi yang kami berikan. Berikut adalah beberapa masalah utama dan rekomendasi yang telah kami berikan kepada mitra untuk mengatasi masalah yang terjadi :
1. Pada saat kami melakukan observasi di lapangan, kami banyak menemukan aktivitas yang sepemahaman kami tidak memberikan nilai tambah apapun kepada perusahaan tetapi tetap terjadi di perusahaan. Beberapa aktivitas yang kami temukan adalah seringnya terjadi mutasi atau perpindahan barang antar toko dengan toko lain maupun dengan gudang. Setelah kami telusuri mengapa hal ini terjadi kami menemukan bahwa hal ini sering terjadi karena di setiap toko yang ada tidak memiliki sistem perencanaan stok yang baik sehingga barang sering kekurangan di toko yang satu dan juga sering berlebih di toko yang lain. Hal ini mengakibatkan perusahan harus melakukan transfer barang antar sat toko dengan toko lainnya dimana hal ini menyebabkan timbulnya biaya yang seharusnya tidak terjadi. Hal ini mengakibatkan biaya operasional perusahaan menjadi tinggi dan pada akhirnya mengurangi laba perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kutika (Kutika, 2018) Aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah banyak timbul di perusahaan dan seringkali hal ini tidak disadari oleh perusahaan bahwa hal ini akan menurunkan kinerja perusahaan. Selain aktivitas ini banyak juga kami temukan aktivitas lain yang tidak bernilai tambah yang pada ujungnya akan menimbulkan naiknya beban operasional perusahaan seperti biaya pengecekan barang saat mau dipindahkan, biaya pengiriman barang yang tidak sesuai pesanan ke pelanggan sehingga harus dikirim ulang. Untuk mengatasi masalah ini kami mengusulkan kepada perusahaan agar perusahaan dapat membuat bagan arus kerja untuk semua aktivitas utama perusahaan dan mulai melakukan identifikasi dan evaluasi untuk melihat apakah proses kerja yang dilakukan sudah tepat sasaran dan tepat cara. Dari sini kami juga akan membantu mitra untuk mengidentifikasikan mana aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dan bagaimana strategi atau cara untuk mengeliminasi kegiatan tersebut . Beberapa aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah telah berhasil kami kurangi dan eliminasi antara lain menurunnya kegiatan transfer barang antar toko atau gudang, turunnya aktivitas salah kiri ke pelanggan, meningkatnya ketepatan waktu pengiriman ke pelanggan karena kegiatan pengiriman saat ini sudah lebih efisien.
2. Untuk masalah belum adanya kebijakan dan prosedur yang baku untuk transaksi bisnis pokok juga merupakan masalah yang terjadi di mitra kami ini. Kami menemukan hampir semua transaksi bisnis yang terjadi pada mitra kami ini tidak memiliki kebijakan dan prosedur yang baku sehingga untuk transaksi bisnis yang sama seperti proses persetujuan kredit pelanggan dilakukan dengan cara yang tidak seragam dan berbeda beda. Hal ini menimbulkan kerancuan bagi karyawan perusahaan dan dapat meningkatkan resiko piutang yang tidak tertagih. Menurut penelitian Xxxxxxxx (2020), kebijakan dan prosedur yang jelas dapat mengurangi kegiatan yang tidak bernilai tambah dan meningkatkan efisiensi organisasi. Salah satu temuan yang ditemukan adalah proses persetujuan piutang pelanggan berbeda antar satu pelanggan dan lainnya dan biasanya diputuskan langsung oleh pemilik yaitu Bpk Andre tanpa dasar yang memadai dan hanya berdasarkan unsur kepercayaan kepada pelanggan tertentu. Untuk mengatasi masalah ini kami mengusulkan dibuatkan suatu kebijakan dan prosedur baku untuk semua transaksi bisnis yang ada di perusahaan agar terdapat keseragaman dalam menjalan kebijakan dan prosedur yang ada oleh siapapun orangnya. Beberapa kebijakan dan prosedur yang telah dihasilkan sampai saat ini adalah kebijakan dan prosedur penagihan, kebijakan dan prosedur pembelian aset
dan seleksi pemasok, kebjakan dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang. Saat ini manajemen mitra mulai merasakan betapa pentingnya kebijakan dan prosedur yang baku yang harus ada dalam perusahaan karena sejak mulai diterapkannya hal ini kegiatan operasional perusahaan sudah mulai berjalan lancar dan muali dapat berjalan sendiri sesuai sistem dan prosedur yang ada. Menurut Xxxxxxxx (2018) suatu perusahaan yang telah menerapkan sistem, kebijakan dan prosedur yang baku akan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja yang cukup signifikan.
3. Masalah ketiga yang juga merupakan masalah yang sangat penting adalah lemahnya pengendalian internal yang ada di perusahaan. Jika kami telusuri penyebab utama hal ini adalah karena pemilik tidak paham mengenai pentingnya pengendalian internal di dalam suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan telah tercipta suatu pengendalian internal yang memadai akan memberkan efek positif bagi organisasi antara lain semua aktivitas yang tidak memberi nilai tambah akan tereliminasi, aset perusahaan dalam hal ini adalah piutang usaha akan terkendali dan dapat ditagih tepat waktu. Hal ini akan memperbaiki kinerja keuangan dan akuntansi mitra. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Xxxxxxxx (2015) yang menekankan pentingnya pengendalian internal dalam suatu perusahaan agar keamanan bagi aset perusahaan dan meningkatkan efisiensi perusahaan Untuk mengatasi masalah ini kami mengusulkan akan dievaluasi kembali semua prosedur dan pengendalian internal yang telah ada dan akan diperbaiki dan diperkuat jika ditemukan adanya kelemahan terutama dalam hal penagihan piutang dan manajemen arus kas perusahaan.
Berdasarkan hasil observasi serta diskusi yang mendalam dan intens maka kami tim PKM membuat suatu kerangka kerja dan jadwal untuk melakukan semua perbaikan yang diperlukan. Kerangka kerja dan jadwal yang kami usulkan telah disetuji oleh pihak mitra dan mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan kami untkuk secara sungguh-sungguh menjalankan usulan yang kami berikan. Kami berkeyakinan bahwa sebagian besar masalah yang timbul saat ini pada mitra kami dapat diselesaikan dengan baik jika terdapat dukungan penuh dari manajemen mitra dan juga seluruh staf mitra. Kami yakin bahwa dengan mengurangi atau menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah yang ada pada mitra dan memperbaiki pengendalian internal mitra akan memberikan dampak positif yang besar bagi mitra di dalam meningkatkan kinerja keuangan dan akuntansi mitra.
Sebelum memberikan pelatihan, kami juga mengadakan sosialisasi terlebih dahulu ke mitra akan kegiatan dan program kerja yang akan kami lakukan. Hal ini bertujuan agar staf mitra memahami dengan jelas apa tujuan dari program ini dan apa keuntungan bagi mereka jika mereka berkomitmen untuk menjalankan program perbaikan ini bersama sama.. Setelah mengadakan sosialisasi, kami menyusun materi yang akan diberikan kepada peserta pelatihan dan mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan agar program pelatihan dan implementasi bisa berjaln lancar dan sukses.
Pelatihan dilakukan sebanyak empat kali. Pada pelatihan hari pertama, kami menjelaskan mengenai teori atau konsep yang terkait dengan aktivitas yang tidak bernilai tambah dan contoh-contoh yang ada di perusahaan mitra. Pelatihan kedua kami memberikan pelatihan mengenai teori dan konsep pengendalian internal dan prosedur yang relevan dengan aktivitas mitra. Untuk pelatihan ketiga dan keempat kami menjelaskan mengenai program kerja dan rencana untuk implementasi dari kegiatan mengidentifikasikan dan menghilangkan kegaiatn yang tidak memberikan nilai tambah dan juga implementasi dari pengendalian internal yang telah kami rancang. Berikut adalah dokumentasi saat dilakukan pelatihan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah agar mitra kami CV Cahaya Maju Pratama dapat memperbaiki kinerja keuangan dan akuntansi mereka yang selam ini kurang baik. Dari survei, observasi dan proses diskusi yang cukup panjang diketahui bahwa mitra memiliki masalah utama yang terkait dengan banyaknya aktivitas yang dialkukan oleh mitra yang sebenarnya tidak memberikan nilai tambah atau kontribusi positif untuk mitra. Selain itu juga kurangnya pengendalian internal yang memadai yang mengakibatkan arus kas mitra terganggu dan ini sangat menggangu kinerja keuangan mitra. Dengan diadakannya pelatihan dan implementasi pelatihan ini diperoleh hasil yang positif bahwa kinerja keuangan mitra secara perlahan lahan mulai membaik. Hal ini dapat diketahui dari kinerja mitra pada Bulan Agustus yang sudah menunjukkan perbaikan arus kas dan juga meningkatnya tingkat ketertagihan piutang Bulan Agustus. Setelah mengikuti pelatihan diharapkan perusahaan dapat secara berkesinambungan memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan dan akuntansi perusahaan. Kami mengusulkan agar dibentuk satu tim manajemen di perusahaan yang dapat secara terus menerus memantau implementasi dari semua kegiatan perbaikan yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan agar jangan sampai hasil kemajuan yang telah diperoleh sampai saat ini tidak terjaga dan kembali mundur. Dengan terlihatnya perbaikan kinerja yang dihasilkan ini, mitra juga berharap dan mengusulkan agar tim PKM dari FEB Universitas Tarumanagara ini dapat mengusulkan program pelatihan keuangan dan akuntansi lainnya seperti cara penyusunan sistem costing yang baik dan benar, cara melakukan audit internal untuk perusahaan, cara menyususn Sistem dan Prosedur akuntansi yang berbasis pengendalian internal dan lainnya yang kiranya dapat membantu masalah yang ada di perusahaan.
UCAPAN TERIMA KASIH (ACKNOWLEDGEMENT)
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan yang kami lakukan, yaitu: Rektor Universitas Tarumanagara, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara, Dekan dan segenap pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Tarumanagara, CV Cahaya Maju Pratama, serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
REFERENSI
1. Xxxxxxx A. Xxxxxxxx, Xxxxxx S. Xxxxxx , Xxxx Xxx Xxxxxxxxx, X. Xxxx Xxxxx (2018). Management Accounting: Information for Decision Making and Strategy Execution, 8th edition. Pearson
2. Aws Al Okaily. Xxxxx Xx-Okaily, Xxxx Xxxxxxx (2020). Accounting Information System Effectiveness From An organizational Perspective, Management Science Journal, 3991- 4000
3. Xxxxxxx, Xxxxxx X, Xxxxx E Stout (2019). Cost Management, 8th Ed, McGraw Hill, NY
4. Iis Azelya1 , Gesit Xxxxxxxx, (2020), Analisis Pengurangan Non-Value Added Activities dengan Metode Lean Six Sigma, Jurnal Kajian Manajemen dan Wirausaha, Vol 2, No 2, 63-73
5. Xxxxxxxx, X. X., DS, S. P., & W, S. M. (2015). Pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja karyawan pada divisi pelayanan medis di rumah sakit Jember Klinik. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 13(2), 57–69
6. Xxxxxx Xxxxx Xxxxxxx, Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxxx, Xxxx Xxxxxxx (2017). Analisis Penggunaan Metode Activity based Management Guna Menghilangkan Non-Value Added Activity Untuk Efisiensi Biaya, Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi, Vol 5 No.1, 2017, 681-692
7. Xxxxx Xxxxxxxxxxx Xxxxxx (2018). Analisis Non-Value Added Activity Melalui Penerapan Activity Based Management Untuk Meningkatkan Efisiensi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Bitung. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Vol 2, No 2, 2018, 402-411
32
LAMPIRAN 4
Luaran Tambahan: POSTER SUDAH MENDAPAT SURAT PENCATATAN CIPTAAN (HKI)
35