SURAT PERJANJIAN KONTRAK (SPK) PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM)
SURAT PERJANJIAN KONTRAK (SPK) PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM)
Nomor: U.12./SPK-PkM- 17/LPPM-UAD/VI/2022
Pada hari ini, Rabu tanggal lima belas bulan Juni tahun dua ribu dua puluh dua (15-06-2022), kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Xxxxx Xxxxxxx, S.T., M.T., Ph.D.
selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bertindak untuk dan atas nama Universitas Xxxxx Xxxxxx, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
2. Sulistyawati., X.Xx, MPH, PhD selaku Ketua pelaksana Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;
menyatakan bersepakat mengikatkan diri dalam Perjanjian Kontrak PkM skema Monotahun tahun pendanaan 2022 dengan ketentuan dan syarat sebagaimana diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1 Judul Pengabdian
PIHAK PERTAMA dalam jabatan tersebut di atas, memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kegiatan PkM tahun pendanaan 2022 dengan judul: “IMPLEMENTASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENCEGAHAN DBD MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA TERPADU DI KALURAHAN MURTIGADING, SANDEN, BANTUL”
Pasal 2
Waktu dan Besar Bantuan Biaya PkM
(1) Waktu pengabdian minimal selama 6 (enam) bulan dan maksimal 8 (delapan) bulan terhitung mulai sejak ditandatangani SPK ini, dan PIHAK KEDUA mengunggah hasil laporan akhir pelaksanaan PkM skema Monotahun kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya pada 16 Desember 2022.
(2) Bantuan Biaya pelaksanaan PkM ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) LPPM UAD Tahun Anggaran 2021/2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp
6.500.000 (Enam juta lima ratus ribu rupiah).
Pasal 3 Personalia Pelaksana PkM
Susunan personalia Pelaksana PkM ini sebagai berikut:
1) Ketua PkM : Sulistyawati., X.Xx, MPH., PhD
2) Anggota 1 PkM : Fanani Xxxxx Xxxxxxx S.Pd., M.Pd.
3) Anggota 2 PkM : -
4) Anggota 3 PkM :
5) Anggota 4 PkM :
Pasal 4
Cara Pembayaran
Biaya pengabdian dibayarkan sesuai dengan aturan dan tata cara yang telah ditetapkan dalam Pedoman PkM Universitas Xxxxx Xxxxxx, yaitu:
(1) Tahap I sebesar 70% dari nilai kontrak yang diterimakan setelah surat penjanjian kontrak PkM ini ditandatangani oleh kedua belah pihak;
(2) Tahap II sebesar 30% dari nilai kontrak yang diterimakan setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan seluruh Laporan Akhir PkM, borang capaian, bukti luaran, dan diunggah dalam bentuk format pdf melalui laman xxxxxx.xxx.xx.xx
Pasal 5
Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Pengabdian
(1) PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan pencermatan administrasi, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PkM;
(2) PIHAK KEDUA diwajibkan membuat dan mengunggah Laporan Kemajuan atas pelaksanaan PkM melalui aku Ketua Pelaksana melalui xxxxxx.xxx.xx.xx kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 22 Oktober 2022 pukul 12.00 (siang);
(3) Monitoring laporan kemajuan pengabdian dilakukan oleh Tim Monitoring yang dibentuk PIHAK PERTAMA dengan berkunjung ke lokasi mitra;
(4) Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi akan ditentukan kemudian.
(5) Investasi alat dan/atau sejenisnya apabila dikemudian hari berdasarkan pemantauan dan evaluasi kebermanfaatan alat tidak digunakan secara maksimal, maka PIHAK PERTAMA berhak memindahkan alat di lokasi yang lain.
Pasal 6
Seminar Nasional Hasil PkM
(1) PIHAK PERTAMA akan menyelenggarakan Seminar Nasional Hasil PkM sebagai forum diseminasi dan menerbitkan Prosiding Seminar Nasional sebagai media publikasi hasil PkM;
(2) PIHAK KEDUA diwajibkan mengikuti Seminar Nasional Hasil PkM tersebut pada ayat
(1) sebagai pemakalah hasil PkM dengan materi yang relevan dengan judul PkM yang diajukan.
Pasal 7 Laporan Akhir PkM
(1) PIHAK KEDUA wajib membuat dan mengunggah laporan akhir PkM pada akun Ketua Pelaksana melalui laman xxxxxx.xxx.xx.xx kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 16 Desember 2022 pukul 12.00 (siang);
(2) Format laporan hasil PkM disesuaikan dengan Pedoman PkM Edisi IX Universitas Xxxxx Xxxxxx baik sistematika, tata tulis, maupun urutan masing-masing komponen;
(3) Berkas laporan yang dibuat meliputi:
(a) Laporan Akhir PkM, Borang Capaian, dan bukti luaran wajib sebagai lampiran;
(b) Satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui prosiding ber ISBN/ISSN dari Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh LPPM UAD;
(c) Satu artikel pada media massa cetak/elektronik (media massa online yang mempunyai media massa cetak seperti KRonline, Republika, Tribun, Xxxxxx.xxx.);
(d) Video kegiatan PkM dikirim ke xxxxx://x.xxx.xx/XxxxxxXxxxxXxX
(e) Peningkatan keberdayaan mitra dan partisipasi pengurus AUM sesuai permasalahan yang dihadapi ;
(f) Berkas laporan akhir PkM yang diunggah ke laman xxxxxx.xxx.xx.xx telah dilengkapi dengan lembar pengesahan bertanda tangan dan berstempel basah (asli);
(g) PIHAK KEDUA mengunggah berkas laporan akhir berisi file-file tersebut pada ayat
(3) dalam bentuk format pdf melalui laman xxxxxx.xxx.xx.xx.
(4) PIHAK KEDUA wajib mengirimkan 1 (satu) eksemplar Laporan Akhir hasil PkM dalam bentuk “hard copy atau soft copy” kepada Program Studi masing-masing tim pelaksana PkM;
(5) PIHAK KEDUA melampirkan bukti penyerahan penerimaan Laporan Akhir dari Program studi masing-masing tim pelaksana PkM kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 8 Sanksi
Segala kelalaian yang menyebabkan keterlambatan menyerahkan laporan akhir PkM sesuai batas waktu tersebut dalam pasal 7 ayat (1) bagi yang belum mengumpulkan laporan kemajuan sesuai pasal 7 ayat (3) akan mendapatkan sanksi sebagai berikut:
(1) Tidak mendapatkan hak pencairan dana PkM tahap ke II (30%), dan;
(2) Masih diperbolehkan mengajukan usulan PkM pada periode tahun pendanaan berikutnya baik sebagi ketua maupun anggota PkM setelah melengkapi semua kelengkapan laporan dan luaran PkM tahun sebelumnya
Pasal 9 Penutup
(1) Surat perjanjian kontrak PkM ini berlaku sejak ditandatangani dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
(2) Bilamana dalam SPK-PPM ini terdapat kekeliruan, maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 15 Juni 2022 | |
PIHAK PERTAMA, | PIHAK KEDUA, |
Xxxxx Xxxxxxx, S.T., M.T., Ph.D. NIY 60010383 | Sulistyawati., X.Xx, MPH., PhD. NIY 60110646 |
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN
Ringkasan proposal pengabdian dibuat 3 alenia tidak lebih dari 500 kata yang berisi: (a) alenia pertama memuat permasalahan dan tujuan pengabdian, (b) alenia kedua memuat solusi, metode pelaksanaan, rencana kegiatan, dengan menyertakan bentuk keterlibatan dan peran serta AUM dan (c) alenia ketiga memuat target luaran yang telah dicapai sesuai dengan skema PkM dan mengintegrasikan nilai AIK. Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat kegiatan yang telah dilaksanakan, ditulis dengan jarak satu spasi.
RINGKASAN
Permasalahan sampah menjadi masalah yang serius di Bantul DIY hingga saat ini. Masalah ini berdampak pada estetika lingkungan dan juga kesehatan karena penyakit yang ditimbulkan seperti DBD. Demam Berdarah Dengue masih menjadi masalah global hingga saat ini, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2021, terdapat lebih dari 50 ribu kasus Dengue di Indonesia, angka ini menurun hampir setengahnya dari tahun 2020. Sementara di Kabupaten Bantul sering menempati posisi tertinggi kasus DBD di Propinsi DIY, selama 2018-2020, kasus DBD di Bantul mencapai 2.159 sementara pada tahun 2021 mencapai 166 pada tahun 2021. Masalah utama DBD adalah pengelolaan lingkungan yang tidak baik sehingga memungkinkan nyamuk Aedes berkembang biak, termasuk dalam hal tersebut adalah pengelolaan sampah rumah tangga yang tidak sesuai sehingga menimbulkan tempat perkembangbiakan nyamuk. Hal ini bisa timbul dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai yang mampu menampung air hujan.
Di Kalurahan Murtigading yaitu salah satu Kalurahan di Bantul, masalah sampah menjadi fokus utama pemerintah setempat karena masalah ini juga menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Bantul. Permasalahan yang dijumpai di Kal. Murtigading adalah masyarakat belum memiliki kapasitas yang cukup untuk mengelola dan mengolah sampah rumah tangga (organik dan anorganik). Masyarakat membuang sampah rumah tangga mereka, hanya dengan memindahkan sampah ke TPS yang ini bukan solusi dan justru akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya seperti DBD. Dengan mempertimbangkan situasi tersebut maka PkM ini memiliki 3 tujuan: 1) pelatihan mengolah sampah an organik menjadi alat teknologi tepat guna sederhana untuk pemberantasan sarang nyamuk, 2) memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik menjadi kompos dan maggot serta bank sampah.
Metode yang digunakan dalam PkM ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui beberapa tahapan yaitu sosialisasi dan pelatihan/workshop. Sosialisasi dan edukasi dilakukan kepada pemerintah Kalurahan Murtigading termasuk LPMK Murtigading pada tanggal 2 Juli 2022. Program pengolahan sampah organik menjadi kompos dan budidaya magot serta program pengelolaan sampah an organik untuk diubah menjadi alat tepat guna pembersih jentik nyamuk dilakukan dengan metode pelatihan/workshop yang diselenggarakan pada 6 Agustus, 10 September dan 1 Oktober 2022. PkM ini akan melibatkan Amal Usaha Muhammadiyah yaitu sebagai peserta pelatihan dan workshop. PkM ini dilaksanakan selama 1 tahun di lokasi.
PkM ini menargetkan luran berupa 1) satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui prosiding ber ISBN/ISSN dari seminar nasional yang diselenggarakan oleh LPPM UAD, 2) satu berita pada media massa cetak/elektronik, 3) Video kegiatan upload youtube, 4) Kekayaan Intelektual Hak Cipta TTG pembersih jentik nyamuk, 5) Artikel pada jurnal pengabdian masyarakat.
Kata kunci maksimal 5 kata kunci. Gunakan tanda baca titik koma (;) sebagai pemisah dan ditulis sesuai urutan abjad.
Kata kunci: DBD; sampah; kompos; maggots
Bagian Pendahuluan pengabdian maksimum 2000 kata yang berisi: uraian analisis situasi dan permasalahan mitra, permasalahan yang disepakati untuk diselesaikan minimal 2 bidang ilmu. Analisis situasi fokus pada kondisi terkini mitra yang mencakup (a) untuk Mitra ekonomi produktif menampilkan profil mitra dilengkapi data dan foto situasi mitra, uraikan segi produksi dan manajemen usaha mitra, dan persoalan yang dihadapi mitra. (b) untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif tampilkan profil mitra disertai data mitra dan foto situasi mitra, jelaskan peluang usaha mitra, dan jelaskan persoalan kondisi sumber daya yang dihadapi mitra. (c) untuk Mitra tidak produktif secara ekonomi uraikan lokasi mitra dan permasalahan yang terjadi/ pernah terjadi dilengkapi data dan foto, sampaikan seluruh persoalan yang dihadapi saat ini.
Pada bagian ini perlu dijelaskan permasalahan mitra yang mengacu pada butir Analisis Situasi dengan menguraikan permasalahan prioritas mitra dan tuliskan secara jelas justifikasi pengusul bersama mitra dalam menentukan persoalan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program pengabdian minimal 2 bidang masalah. (d) Tujuan dalam melaksanakan PkM
PENDAHULUAN
A. Analisis situasi dan permasalahan mitra
Kalurahan Murtigading adalah salah satu Kalurahan di Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul yang beralamat di Jl. Raya Sanden Km. 4 Murtigading Sanden Bantul. Sama halnya dengan Kalurahan lain di Bantul, Kalurahan ini memiliki masalah sampah yang menggunung dan belum terkelola dengan baik (Widiyanto 2017). Padahal jika tidak terkelola dengan baik, masalah sampah ini akan berakibat ke sektor yang lain antara lain mengurangi estetika lingkungan, timbulnya bau tak sedap dan menjadi sarang penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan diare (Rosmala and Xxxxxxxx 2019). Penyakit DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypty yang suka berkembang biak di air bersih seperti pada sampah kaleng dan botol yang tidak termanfaatkan dengan baik, sehingga menampung air hujan. Selain itu sampah basah yang tidak terkelola dengan baik, akan menjadi sumber bau dan penyakit Diare atau Leptospirosis karena proses pembusukan yang dapat mencemari air konsumsi serta menjadi sarang binatang pengerat. Di lain sisi seiring dengan pandemi COVID-19, pakan ternak menjadi mahal sehingga perlu mencari alternatif pakan unggas (ayam) yang lebih murah.
Pada perjalanannya, Kalurahan Murtigading menyadari bahwa tidak bisa mengatasi masalah ini sendiri. Sehingga Kalurahan Murtigading bersinergi dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK) Murtigading dengan tujuan memberdayakan masyarakat termasuk dalam pengelolaan sampah yang di dalamnya juga berfungsi untuk mengendalikan penyakit DBD secara tidak langsung. Atas rekomendasi dari pemerintah Kalurahan Murtigading, pengusung PkM ini direkomendasikan bermitra dengan LPMK Murtigading agar sasaran lebih tepat.
LPMK Murtigading yang termasuk dalam golongan Mitra Non-Produktif. Lembaga ini LPMK berkedudukan di Kalurahan sebagai mitra Pemerintah Kalurahan dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan. LPMK Murtigading dipimpin oleh Xxxxxxxxx, S.Pd dengan struktur 10 seksi di dalamnya. Secara umum tugas LPMK adalah:
a. menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;
b. menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat;
c. melaksanakan dan mengendalikan pembangunan; dan
d. melaksanakan urusan keistimewaan di Kalurahan.
Permasalahan sampah di Kal. Murtigading sangat serius, berbagai usaha telah dilakukan untuk mengolah sampah ini namun belum menghasilkan hasil yang memuaskan. Selama ini, sampah di Murtigading dikelola dengan proses membuang ke TPS Murtigading, lalu sampah-sampah yang tidak bisa diolah akan dibuang ke TPA Piyungan, belum ada pemilahan dan pengolahan secara tersistem antara sampah organik dan anorganik. namun hal ini menjadi masalah karena TPS ini penuh (Gambar 1 dan 2).
Gambar 1. Alur pembuangan sampah di Kal. Murtigading
Gambar 2. Proses sampah di TPS Murtigading
Berdasarkan analisis situasi di atas dibutuhkan program untuk mengurangi volume sampah sehingga tidak menumpuk di TPS dan TPA, selain itu sampah memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bahkan meningkatkan kesejahteraan. Sampah organik belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Murtigading dan masih dibuang begitu saja sehingga dibutuhkan inovasi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat di lokasi PkM. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah baik organik ataupun anorganik.
Berdasarkan analisis situasi di lapangan ditemukan bahwa kasus DBD di Kalurahan Murtigading pada tahun 2020 adalah 15 kasus dan tahun 2021 adalah 5 kasus. Angka ini terlihat kecil, namun harus diwaspadai karena pada tahun 2020-2021 adalah tahun pandemi COVID-
19 dimana masyarakat enggan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan karena takut terdiagnosa COVID-19. Sehingga angka ini seperti fenomena gunung es yang terlihat dipermukaan sedikit namun banyak kasus DBD yang tidak terlaporkan dan tercatat. Pemberdayaan masyarakat dalam memusnahkan sarang nyamuk adalah hal yang mendasar dan diklaim paling efektif dalam pengendalian DBD (Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxx, et al. 2019; Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxx, and Sukesi 2020). Sampah anorganik berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk (sarang nyamuk) apabila tidak dikelola dengan baik. Selama ini, masyarakat sulit menjalankan Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN) di rumah masing-masing dengan berbagai alasan seperti tidak ada waktu, sibuk, dan merasa itu bukan tugasnya karena sudah ada Jumantik (Juru Pemantau Jentik) (Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxx, et al. 2019). Untuk membantu rumah tangga dalam melakukan pembersihan jentik-jentik nyamuk maka pengusung telah menghasilkan suatu teknologi tepat guna yang disebut dengan Pistol Pembersih Jentik yang saat ini dalam proses pendaftaran desain industri. Alat inilah yang akan di rekonversi menjadi alat sederhana pembersih jentik yang dibuat dari sampah an organik.
B. Permasalahan yang disepakati untuk diselesaikan
Terdapat beberapa masalah utama yang dihadapai mitra, yaitu:1) masalah sampah yang belum terkelola dengan baik, 2) pengetahuan dan kapasitas warga yang belum memadai untuk mengelola sampah organik dan anorganik, 3) perlunya penyadaran gerakan pencegahan DBD dengan memanfaatkan sampah an organik yang ada di sekitar yang dimanfaatkan untuk membersihkan jentik nyamuk. Sehingga dari hasil analisis situasi ini terdapat 2 masalah utama yang disepakati untuk diselesaikan bersama mitra (LPMK Murtigading) selama 1 tahun (Gambar 3), yaitu:
1. Diperlukan pelatihan pengolahan sampah organik
menjadi kompos dan budidaya magot terintegrasi kandang ayam
2. Diperlukan pelatihan pengelolaan sampah
anorganik menjadi teknologi tepat guna untuk membantu pemberantasan sarang nyamuk
Gambar 3. Masalah prioritas yang disepakati diselesaikan
Sehingga pada PkM ini terdapat 2 kategori masalah yang akan diselesaikan (Gambar 4), yaitu
SDM
Akar
Masalah
•Pengetahuan tentang bank sampah dan PSN DBD
•Motivasi mengelola sampah rumah tangga melalui bank sampah
•Keterampilan membuat TTG dari sampah an organik untukmendukung pembersihan jentik nyamuk
Xxxxxx Xxxxxxxxx
•Alat membuat kompos terbatas
•Media budidaya maggot belum ada
Gambar 4. Akar Masalah di Lokasi PkM
C. Justifikasi penentuan permasalahan prioritas mitra yang disepakati
Permasalahan yang akan diatasi dengan mitra mempertimbangkan dua hal berikut:
1. Kepakaran pengusul yaitu bidang kesehatan masyarakat dan teknik elektronika. Pengusung 1 bertugas dalam peningkatan pengetahuan, motivasi pengelolaan sampah dan PSN. Sedangkan Pengusung 2 bertugas memodifikasi alat yang sudah dibuat sebelumnya supaya bisa teraplikasikan di masyarakat dengan biaya mudah dan murah dengan memanfaatkan sampah
2. Kebutuhan mitra yaitu penguatan SDM serta sarana dan prasarana yang mendapat dukungan penuh pemerintah Kalurahan setempat
D. Tujuan pelaksanaan PkM
PkM ini memiliki beberapa tujuan:
1. Memperkuat pengetahuan dan motivasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik dengan sistem bank sampah
2. Memberikan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos dan budidaya magot terintegrasi dengan kandang ayam
3. Memberikan pelatihan pengolahan sampah an-organik untuk mendukung gerakan PSN untuk membersihkan jentik nyamuk
Solusi permasalahan pengabdian tidak lebih dari 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang ditawarkan mengacu pada road map prodi/fakultas/LPPM (tampilkan dalam bentuk gambar atau kutipan) untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Uraikan hasil riset tim pengusul yang berkaitan dengan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan.
SOLUSI PERMASALAHAN
A. Roadmap PkM Prodi
Gambar 5. Road Map Prodi S1 Kesehatan Masyarakat untuk Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
PkM ini mengacu pada road map Prodi S1 Kesehatan Masyarakat tentang pemberdayaan masyarakat dalam mengelola limbah menjadi energi alternatif menuju kawasan ramah lingkungan. Hal ini untuk mendukung Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak menuar yaitu sub-Pengendalian Lingkungan dan Vektor (Gambar 5).
B. Solusi yang ditawarkan
Solusi yang ditawarkan oleh pengusung dituangkan pada Gambar 6 dengan mengacu pada persamalahan yang disepakati untuk diselesaikan selama 1 tahun program PkM.
Gambar 6. Solusi yang ditawarkan olen tim PkM
C. Luaran dan indikator solusi yang ditawarkan
Tabel 1. Luaran dan Indikator Solusi Yang Ditawarkan
No | Solusi | Program/kegiatan/Pemateri | Luaran | Indikator |
1 | Edukasi, pelatihan dan penguatan pengelolaan sampah melalui bank sampah | Pelatihan pengelolaan sampah melalui bank sampah Pemateri: Ketua pengusul | Penilaian pengetahuan bank sampah | Terselenggaranya pelatihan pengelolaan bank sampah (1 Naskah Publikasi di jurnal S4 ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat) |
2 | Pemberdayaan masyarakat melalui LPMK dalam | - Pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos | - Kompos yang dihasilkan oleh LPM | - Terselenggaranya pelatihan kompos, masyarakat mampu |
pengelolaan sampah organik dan an organik | - Pelatihan pengolahan sampah organik dengan budidaya maggots terintegrasi dengan kendang ayam - Pelatihan pengolahan sampah non organik menjadi teknologi tepat guna dalam PSN Pemateri: Tim pengusul (ketua dan anggota) | - Perangkat budidaya maggots - TTG hasil pelatihan yang dapat digunakan | menghasilkan kompos dari 0 kg menjadi 1 kg per anggota LPMK (satu artikel pada media massa cetak/elektronik) - Terselenggaranya pelatihan budidaya maggots. Terbentuknya media budidaya maggits (satu artikel pada seminar LPPM UAD) - Terselenggaranya pelatihan. Masyarakat mampu membuat alat TTG |
Pengusul merupakan pakar di bidang masing-masing, ketua pengusul memiliki bisang kepakaran kesehatan masyarakat dan epidemiologi lingkungan. Ketua sudah melaksanakan penelitian terkait demam berdarah dengue (Anggraini et al. 2020; Hadwiningrum and Sulistyawati 2019; Xxxxxxxxx et al. 2019; Xxxxxxxxxxxx, Sukesi, et al. 2019; Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxx, and Xxxxxxxx 2019; Sulistyawati and Fatmawati 2020; Sulistyawati and Xxxxxx 2020; Zannah and Sulistyawati 2020) dan juga efektifitas pemberdayaan masyarakat melalui PSN dalam mengendalikan DBD (Xxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, and Mulasari 2016; Xxxxxxxxxxxi et al. 2020; Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxx, et al. 2019; Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxx, and Sukesi 2020). Terkait dengan demam berdarah, tim pengusul telah mengahasilkan desain industri alat sedot jentik (ASTIK) yang sedang dalam tahap didaftarkan dengan nomer pendaftaran A00202200407 tertanggal 7 Februari 2022. Alat inilah yang akan dihilirisasi pada PkM ini. Selain itu, ketua pengusul memiliki kepedulian pada kesehatan lingkungan yaitu perubahan iklim melalui berbagai aktifitas untuk meminimalisasi gejala perubahan iklim melalui pengolahan sampah (S. A. Mulasari et al. 2019; X. X. Xxxxxxxx, Xxxxxxx, and Xxxxxx 2018; S. S. A. Xxxxxxxx and Sulistyawati 2014; Xxxxxxxxxxxi 2015; Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxx, et al. 2019; Sulisworo et al. 2016).
Sementara itu anggota pengusul merupakan pakar elektro yang telah banyak membuat alat bantu dalam berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan peruntukan misalnya untuk bidang otomotif (motor dan mobil) (Feriyanto et al. 2021; Ghozali et al. 2021; Xxxxxxx, Xxxxxx, and Xxxxxxxxx 2019; Xxxxxxxxx et al. 2021). Pengusul juga menjadi desain alat penyedot jentik nyamuk yang didaftarkan desain industri bersama dengan ketua pengusul.
Metode pelaksanaan pengabdian maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra sasaaran. Dalam metode pelaksanaan ini: (a) Uraikan kepakaran dan tugas masing-masing anggota tim dan keterlibatan mahasiswa, (b) Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program, (c) Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program dilapangan setelah kegiatan PkM selesai dilaksanakan. Pelaksanaan pengabdian meliputi 2 (dua) semester, masing – masing semester minimal 2 tanggal pelaksanaan (per hari 400 menit)
METODE PELAKSANAAN
a. Kegiatan PkM diselenggarakan dalam beberapa tahap
1. Sosialisasi program PkM, Edukasi dan Pelatihan pembuatan TTG pembersih jentik dari sampah
Sosialisasi program akan dilakukan kepada stakeholder terkait, dengan mengundang melalui forum resmi. Stakeholder tersebut adalah pemerintah kalurahan, LPMK, PDM Bantul, PCM dan PRM.
2. Menyelenggarakan pelatihan kompos
Kegiatan ini dilakukan pada tingkat kalurahan dengan sasaran anggota LPMK
3. Menyelenggarakan pelatihan budidaya maggots
Kegiatan ini dilakukan pada tingkat kalurahan dengan sasaran anggota LPMK
4. Monitoring dan evaluasi
b. Kepakaran dan Xxxxx Xxxxxx-Xxxxxx Anggota Tim dan Keterlibatan Mahasiswa Tabel 2. Kepakaran dan Tugas Masing-Masing Anggota Tim dan Keterlibatan
Mahasiswa
No | Nama dan posisi di PkM | Kepakaran | Tugas dalam PkM |
1 | Sulistyawati, X.Xx.,MPH, PhD Ketua pengusung | Kesehatan Masyarakat | Mengorganisir kegiatan PkM, berkoordinasi dengan pihak terkait demi kelancaran PkM, melaksanakan program terkait dengan keilmuan kesehatan masyarakat, memastikan luaran yang ditargetkan tercapai utamanya naskah publikasi dan berita media massa |
2 | Fanani Xxxxx Xxxxxxx, S.Pd., M.Pd. Anggota engusung | Teknek Elektronika | Membantu ketua pengusung dalam melaksanakan PkM, membuat video kegiatan, HKI |
3 | Mahasiswa | Kesmas dan Elektro | Membantu dosen dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, membantu membuat video lapangan dan cleaning data yang diambil |
c. Partisipasi Mitra Dalam Pelaksanaan Program
Mitra dalam hal ini adalah LPMK Murtigading bersedia untuk berkontribusi secara in kind dalam bentuk kandang ayam beserta ayam yang digunakan untuk penyelenggaraan program dengan besaran dana Rp. 300.000,-. Selain itu mitra akan berpartisipasi penuh dalam hal memobilisasi anggotanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan PkM ini.
d. Peningkatan Keberdayaan Mitra
Dari kegiatan ini diharapkan mitra memiliki peningkatan keberdayaan sebagai berikut
1. Mitra mampu mengolah sampah organik menjadi kompos dari yang semua tidak bisa menjadi bisa.
2. Mitra mampu mengolah sampah organik melalui budidaya maggots dari yang semua tidak bisa menjadi bisa.
3. Mitra mampu mengolah sampah an organik menjadi alat teknologi tepat guna sederhana untuk membersihkan jentik nyamuk.
e. Evaluasi Pelaksanaan dan Keberlanjutan Program
Kegiatan ini dievaluasi secara umum setelah setiap aktifitas selesai dijalankan serta per semester berjalan. Monitoring dilakukan terus menerus melalui komunikasi dengan mitra.
f. Pelaksanaan Kegiatan
PkM ini dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:
Tabel 3. Urutan Pelaksanaan Kegiatan PkM
No | Semester | Aktifitas | Rencana Tanggal | Rencana Durasi Menit |
1 | Genap 2021/2022 | Kontrak dan persiapan tim | Juni-July | 300 menit |
2 | Genap 2021/2022 | Sosialisasi program PkM, melakukan edukasi pengolahan sampah, PSN dengan TTG dari sampah | 2 Juli 2022 | 400 menit |
3 | Genap 2021/2022 | Menyelenggarakan pelatihan kompos | 6 Agustus 2022 | 400 menit |
4 | Ganjil 2022/2023 | Menyelenggarakan pelatihan budidaya maggots | 10 September 2022 1 October 2022 | 400 menit 400 menit |
5 | Ganjil 2022/2023 | Penyusunan luaran kegiatan | 10 October 21 October 8 November | 1200 |
6 | Ganjil 2022/2023 | Monitoring | 7 Desember | 200 |
Total | 2.300 menit |
Hasil dapat berupa foto kegiatan (bukan foto narsis). Pembahasan dikaitkan dengan teori dan kajian- kajian terdahulu yang relevan. Dampak berupa peningkatan pengetahuan atau keterampilan yang terukur dari mitra setelah PKM.
Pada bagian ini, pelaksana menjelaskan manfaat hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan pada mitra (kondisi sebelum dan sesudah mendapatkan pengabdian disertai dengan data, tabel, dan foto kegiatan, dampak ekonomi dan sosial (jika ada)), kontribusi Mitra terhadap pelaksanaan, faktor yang menghambat/kendala, faktor yang mendukung, dan tindak lanjut.
Pelaksana wajib menyampaikan pemanfaatan hasil PkM dalam integrasi pembelajaran pada keilmuan / prodi/ mata kuliah (nama matakuliah)/ bahan kajian (BOK) yang terintegrasi dengan hasil PkM.
Keberdayaan mitra wajib dilaporkan sesuai dengan ketercapaian jenis keberdayaan yang telah dijanjikan
HASIL, PEMBAHASAN, DAN MANFAAT HASIL
1. FOTO KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan Pemberian Materi | Sambutan Lurah Murtigading pada Pelaksanaan Kegiatan Pemberian Materi |
Pelaksanaan Pelatihan Budidaya Maghot | Pelaksanaan Pelatihan Pengolahan Sampah An-organik Menjadi Teknologi Tepat Guna Penyedot Jentik |
2. PENILAIAN PENGETAHUAN MASYARAKAT
Hasil ini merupakan bagian kegiatan pelatihan, dimana data pengetahun kami ambil dari peserta pelatihan saat itu. Berikut adalah hasil survei pengetahuan terhadap persepsi pengolahan sampah yang kami lakukan.
Karakteristik Responden
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
No | Jenis Kelamin | N | % |
1. | Laki-Laki | 12 | 80,0 |
2. | Perempuan | 3 | 20,0 |
Total | 15 | 100 |
Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui bahwa paling banyak responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang (80,0%), sedangkan responden berjenis kelamin perempuan hanya sebanyak 3 orang (20,0%).
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No | Kelompok Umur (Tahun) | N | % |
1. | 46-55 | 4 | 26,7 |
2. | 00-00 | 00 | 00,7 |
3. | >65 | 1 | 6,7 |
Total | 15 | 100 |
Berdasarkan tabel 5. dapat diketahui bahwa responden paling banyak berada di kelompok umur 56-65 tahun sebanyak 10 orang (66,7%), diikuti dengan kelompok umur 46-55 tahun sebanyak 4 orang (26,7%), dan yang paling sedikit responden dengan kelompok umur > 65 tahun sebanyak 1 orang (6,7%).
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No | Tingkat Pendidikan | N | % |
1. | SMA/SMK/SLTA | 2 | 13,3 |
2. | Diploma-III | 1 | 6,7 |
3. | Sarjana | 11 | 73,3 |
4. | Pasca Sarjana | 1 | 6,7 |
Total | 15 | 100 |
Berdasarkan tabel 6. dapat diketahui bahwa responden paling banyak yang berpendidikan Sarjana sebanyak 11 orang (73,3%), kemudian diikuti dengan SMA/SMK/SLTA sebanyak 2 orang (13,3%), Diploma-III dan Pasca Sarjana masing-masing sebanyak 1 orang (6,7%).
4) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No | Pekerjaan | N | % |
1. | Guru | 4 | 26,7 |
2. | Karyawan Swasta | 3 | 20,0 |
3. | Pensiunan | 3 | 20,0 |
4. PNS | 1 | 6,7 |
5. Tidak Bekerja | 4 | 26,7 |
Total | 15 | 100 |
Berdasarkan tabel 7. dapat diketahui bahwa pekerjaan responden paling banyak yang bekerja sebagai guru dan tidak bekerja sebanyak masing-masing 4 orang (26,7%), diikuti dengan karyawan swasta dan pensiunan masing-masing sebanyak 3 orang (20,0%), dan yang paling sedikit yaitu PNS sebanyak 1 orang (6,7%).
b. Pendapat LPMKal Terhadap DBD dan Sampah
1) Distribusi Responden Yang Pernah Menderita DBD
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden Yang Pernah Menderita DBD
No | Menderita | N | % |
1. | Pernah | 1 | 6,7 |
2. | Tidak Pernah | 14 | 93,3 |
Total | 15 | 100 |
Berdasarkan tabel 8. dapat diketahui bahwa kebanyakan dari responden tidak pernah menderita DBD yaitu sebanyak 14 orang (93,3%).
2) Distribusi Pendapat Responden Terkait Bahaya DBD
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Pendapat Responden Terkait Bahaya DBD
No | Bahaya DBD | N | % |
1. | Ya | 15 | 100 |
2. | Tidak | 0 | 0 |
Total | 15 | 100 |
Berdasarkan tabel 9. dapat diketahui bahwa seluruh responden mengatakan bahwa penyakit DBD merupakan penyakit yang berbahaya yaitu sebanyak 15 orang (100%).
3) Distribusi Pendapat Responden Terkait Jenis Sampah Yang Memicu Penyakit DBD
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Pendapat Responden Terkait Jenis Sampah Yang Memicu Penyakit DBD
No | Jenis Sampah Pemicu Penyakit DBD | N | % |
1. | An organik | 9 | 60,0 |
2. | Organik | 6 | 40,0 |
Total 15 100
Berdasarkan tabel 10. diketahui bahwa pendapat responden terkait sampah yang memicu penyakit DBD kebanyakan responden menjawab sampah an-organik sebanyak 9 orang (60,0%).
4) Distribusi Pengelolaan Sampah Di Rumah Masing-Masing Responden
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Pengelolaan Sampah di Rumah Masing-Masing Responden
No | Pengelolaan Sampah | N | % |
1. | Di tanam, diambil petugas, dan dijual | 1 | 6,7 |
2. | Dibakar dan ditimbun | 1 | 6,7 |
3. | Dikumpulkan dan diambil petugas | 2 | 13,3 |
4. | Dikumpulkan menurut jenisnya | 1 | 6,7 |
5. | Dipilah | 4 | 26,7 |
6. | Dipilah dan diambil petugas | 3 | 20,0 |
7. | Dipilah dan dibakar | 1 | 6,7 |
8. | Ditanam dan dipilah | 1 | 6,7 |
9. | Ditangani oleh tim dusun | 1 | 6,7 |
Total | 15 | 100 |
Berdasakan tabel 11. dapat diketahui bahwa pengelolaan sampah masing-masing responden yang paling banyak yaitu dengan cara dipilah sebanyak 4 orang (26,7%).
5) Distribusi Responden Terkait Anggota Keluarga Yang Bertanggung Jawab Tentang Pengelolaan Sampah
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Responden Terkait Anggota Keluarga Yang Bertanggung Jawab Tentang Pengelolaan Sampah
No | Anggota Keluarga Yang Bertanggung Jawab | N | % |
1. | Bapak dan Ibu | 7 | 46,7 |
2. Ibu | 3 | 20,0 |
3. Semua anggota keluarga | 5 | 33,3 |
Total | 15 | 100 |
Berdasarkan tabel 12. dapat diketahui bahwa anggota keluarga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah paling banyak yaitu bapak dan ibu sebanyak 7 orang (46,7%).
2. PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan menggandeng Kalurahan Murtigading sebagai mitra. Kalurahan Murtigading dijadikan sebagai mitra karena memiliki berbagai permasalahan seperti masih banyak sampah yang belum dikelola dengan baik, dan kurangnya pengetahuan warga dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik. Pelaksanaan PkM ini terbagi menjadi 4 tahapan yaitu : 1) Dilakukannya sosialisasi program PkM, edukasi dan pelatihan pembuatan TTG pembersih jentik dari sampah, 2) Dilakukannya pelatihan membuat kompos, 3) Dilakukannya pelatihan budidaya maggots, dan 4) Dilakukannya monitoring dan evaluasi.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa setelah dilakukannya berbagai tahapan kegiatan PkM, pengetahuan masyarakat terkait DBD dan sampah meningkat dengan baik yang dapat dilihat dari hasil analisis pendapat responden. Kebanyakan dari responden telah menjawab dengan benar berbagai pertanyaan yang ada di kuesioner. Dengan meningkatnya pengetahuan dari masyarakat dapat meningkatnya perilakunya pula karena pengetahuan seseorang sangat berperan penting dalam tindakan yang dilakukannya. Pengetahuan masyarakat yang baik tentang DBD dan pengelolaan sampah akan memiliki perilaku tentang DBD dan pengelolaan sampah yang jauh lebih baik dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang baik (Xxxxxxx, Xxxxxxxxxx, and Handayani 2021). Masyarakat yang telah memiliki pengetahuan baik tentang DBD dan pengelolaan sampah dapat meningkatkan perilakunya pula, sehingga masyarakat dapat melakukan berbagai pelatihan dalam pengabdian ini yaitu pelatihan pembuatan TTG pembersih jentik nyamuk, pelatihan membuat kompos, dan pelatihan budidaya maggots.
Alat pembersih jentik nyamuk merupakan sebuah alat yang efisien untuk pengendalian penyakit DBD dengan cara memberantas jentik nyamuk. Alat ini bekerja dengan cara menyedot jentik nyamuk menggunakan slang pada kontainer yang menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes aegypti dengan bantuan aliran listrik yang kemudian jentik akan ikut terbawa slang sehingga jentik masuk ke dalam wadah yang telah disiapkan dan terperangkap (Xxxxxxx and Xxxxxx 2019).
Selain pengendalian DBD dengan cara pemberantasan jentik nyamuk, cara untuk pengendalian DBD juga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah yang benar, karena pengelolaan sampah termasuk ke dalam sanitasi lingkungan rumah yang mana sangat erat kaitannya dengan penyakit DBD. Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi persyaratan dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit DBD karena penumpukan sampah dapat menjadi vektor penyakit seperti adanya genangan air pada plastik, ember, ban, dan lain lain yang dapat dijadikan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Sampah organik juga harus dikelola dengan baik karena jika menumpuk akan menyebabkan bau yang menyengat dan mengundang berbagai vektor penyakit (Mawaddah, Pramadita, and Triharja 2022).
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan, dan atau bagian hewan dan atau sampah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa berbentuk padat atau cair. Tong sampah
komposter merupakan alat daur ulang dari tong bekas yang dimodifikasi menjadi alat pembuat kompos dari sampah organik yang dicampur dengan sampah yang sudah jadi menjadi kompos. Tabung komposter terbuat dari plastik untuk menghindari proses pengkaratan dan memiliki daya tahan pakai yang kuat (Xxxxxxxxxx, Xxxxx, and Atrabina 2019). Pembuatan kompos menggunakan alat komposter dapat mengurangi sampah organik, sehingga sampah organik yang ada tidak terbuang dengan sia-sia dan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Komposter merupakan salah satu hal yang dilakukan sebagai upaya dalam menjaga sanitasi lingkungan melalui pengelolaan sampah yang baik (Yohana et al. 2020).
Pengelolaan sampah organik juga dapat dimanfaatkan sebagai media maggots lalat BSF (Black Soldier Fly) dengan pembuatan kandang BSF. Kandang ini terdiri dari kerangka (bendrat, kawat, kayu) atau tanpa kerangka dengan dilengkapi penutup berupa jaring, daun pisang, binatang pemancing, tempat minum, rak tempat pre pupa, dan tempat bertelur. Hasil yang didapatkan dari pengelolaan sampah jenis ini yaitu selain mengurangi volume limbah yang mencermari lingkungan, hasil budidaya lalat maggots BSF juga dapat digunakan untuk pakan ternak. Sampah organik yang sisa dari media tumbuh lalat maggot sBSF juga dapat diolah menjadi pupuk (Salman, Ukhrawi, and Azim 2020).
Setelah dilakukannya edukasi dan pelatihan pembuatan TTG pembersih jentik dari sampah, pelatihan membuat kompos, serta pelatihan budidaya maggots dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam pengendalian DBD dan pengelolaan sampah. Sesuai dengan pendapat dari Fadhiliya et al. (2021) yang menyatakan bahwa kegiatan pelatihan atau workshop dapat meningkatkan wawasan yang disajikan secara lebih menarik dan menyenangkan sehingga dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan, kreativitas, inovasi, kerjasama, dapat memecahkan masalah, dan meningkatnya keterampilan. Berdasarkan kegiatan PkM yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari kegiatan PkM telah tercapai dengan baik dan ditindak lanjuti dengan melakukan monitoring serta evaluasi.
Tabel 13. Keberdayaan Mitra Kegiatan PkM
No | Jenis Mitra | Jenis Keberdayaan | Cek List |
1 | Mitra Non Produktif Ekonomi | Pengetahuannya meningkat | Ö |
Keterampilannya meningkat | Ö | ||
Kesehatannya meningkat | Ö | ||
Pendapatannya meningkat | |||
Pelayanannya meningkat | |||
2 | Mitra Produktif Ekonomi | Pengetahuannya meningkat | |
Keterampilannya meningkat | |||
Kualitas produknya meningkat | |||
Jumlah produknya meningkat | |||
Jenis produknya meningkat | |||
Kapasitas produksi meningkat | |||
Jumlah aset meningkat | |||
Jumlah omsetnya meningkat | |||
Kemampuan manajemennya | |||
Keuntungannya meningkat | |||
Produk tersertifikasi | |||
Produk terstandarisasi | |||
Unit usaha berbadan hukum |
Jumlah wirausaha baru mandiri meningkat |
Pada bagian ini, pelaksana wajib mengisi deskripsi luaran wajib dan tambahan (bila ada), tahun capaian, dan status pencapaiannya.
LUARAN PENGABDIAN
Luaran pengabdian dapat dilihat pada tabel 14. Berikut ini :
Tabel 14. Luaran Pengabdian
No | Nama Luaran | Jenis Luaran | Bukti |
1 | Terselenggaranya pelatihan kompos (Artikel Media Massa Cetak/Elektronik) | Publikasi Media Masa | 1. xxxxx://xxxxxxx0.xxxxxxxxx.xx.xx/xxxx/xxxxx lpost/tim-pkm-uad-terapkan-teknologi- pengolahan-sampah-untuk-tangani-dbd 2. xxxxx://xxxxxxxxx.xx/xxxxx/xxxxxx/00000/xxx- pkm-uad-terapkan-teknologi-pengolahan- sampah-untuk-menangani-dbd 3. xxxxx://xxxxxxxxxxx.xx/xxx-xxx-xxx- terapkan-teknologi-pengolahan-sampah- untuk-menangani-dbd 4. xxxxx://xxxxx.xx/xxx-xxx-xxx-xxxxxxxx- teknologi-pengolahan-sampah-untuk- menangani-dbd/ 5. xxxxx://xxxx.xxx.xx.xx/xxx-xxx-xxx- terapkan-teknologi-pengolahan-sampah- untuk-menangani-dbd/ 6. xxxxx://xxxxxxxx.xxx/xxxxxxxxxxx-xxxxx- xxxxxx/tim-pkm-uad-cegah-dbd-dengan- terapkan-teknologi-pengolahan-sampah- 1ylZxdzUWYg 7. xxxxx://xxx.xxxxxxxxxx.xxx/xxxxxxxxxxxxx maddahlan/630ecaef08a8b553b1129564/ta nggulangi-dbd-tim-pkm-uad-terapkan- teknologi-pengelolaan-sampah 8. xxxxx://xxxx.xxx.xx.xx/xxxxxxxxx- teknologi-pengolahan-sampah-untuk- menangani-dbd/ 9. xxxxx://xxx.xxxxxxx.xxx/xxxxxx- lokal/diy/bantul/penerapan-teknologi- pengolahan-sampah-untuk-menangani- dbd/ Youtube xxxxx://xxxxx.xx/xXXXx-XxxXx |
2 | Terselenggaranya pelatihan budidaya | Prosiding |
maggots (Artikel pada Seminar LPPM UAD) | xxxx://xxxxxxx.xxx.xx.xx/xxxxx.xxx/xxxxxxx/xxxx e/archive | ||
3 | Terselenggaranya pelatihan masyarakat membuat alat TTG (Kekayaan Intelektual) | Peningkatan pengetahuan masyarakat | Terlaksana dibuktikan data pre dan post |
Simpulan dan saran merupakan jawaban dari tujuan kegiatan pengabdian.
SIMPULAN DAN SARAN
Pelaksanaan kegiatan PkM ini berjalan dengan baik dan lancar. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan PkM ini. Terdapat kenaikan pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan yang signifikan pada pelatihan ini. Masyarakat Kalurahan Murtigading yang semula masih banyak sampah yang belum dikelola dengan baik dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah menjadi lebih paham dan dapat mengelola sampah dengan baik dikarenakan pengetahuannya yang semakin meningkat, serta terdapat beberapa luaran yaitu berupa naskah publikasi, artikel media massa, artikel pada seminar LPPM UAD, dan kekayaan intelektual.
Saran, kepada masyarakat Kalurahan Murtigading diharapkan dapat mengelola sampah dengan baik dan benar agar terhindar dari berbagai penyakit, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan edukasi dan pelatihan tentang pengelolaan sampah harus terus dilakukan guna memantau perkembangan pengelolaan sampah yang dilakukan masyarakat agar terciptanya sanitasi lingkungan yang baik.
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada proposal PKM yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Sebaliknya, setiap pustaka yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka harus disitasi. Daftar pustaka yang dirujuk maksimal 5 tahun terakhir. Jumlah daftar pustaka minimal 5.
DAFTAR PUSTAKA
Xxxxxxxxx, Xxxxx Aries, Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxx Xxxxxxxxxxx, and Xxxxxxxxx Xxxx Wijayanti. 2020. “Epidemiology of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Semanu II Primary Health Centre, Gunungkidul from January-June 2019.” Epidemiology and Society Health Review (ESHR) 2(1): 23–30.
Xxxxxxxxx, Xxxxxx, Xxxxx Xxxxxx, Xxx Xxxxxxxx, and Xxxxx Xxxx Xxxxxxx. 2021. “Workshop Dan Pelatihan Metode-Metode Pembelajaran Bagi.” Xxxxx Xxxxxxx 5(4): 372–77.
Xxxxxxxxx, Xxx et al. 2021. “Motorcycle Safety System with " Auto Connect ".” Psychology and Education 58(5): 1553–6939.
Xxxxxxx, Fanani Xxxxx et al. 2021. “Pengembangan Alat Bantu Penyusunan Dan Bimbingan Karya Ilmiah Dengan Model Skill Tree.” Jurnal Edukasi Elektro 5(1): 20–26.
Xxxxxxx, Xxxxxx Xxxxx, Xxxxxx Xxxxxx, and Xxxx Xxxxx Xxxxxxxxx. 2019. “Study of Skill Tree
from Game for Educational World: Application of Skill Tree in Instructional Media of Scientific Writing for Teachers.” In Advances in Social Science, Education and Humanities Research, , 206–10.
Hadwiningrum, Widya, and Sulistyawati. 2019. “Factors Associated with Dengue Incidence among Society in Bantul District, Indonesia: A Case-Control Study.” International Journal of Public Health and Clinical Sciences 6(6): 193–201.
Xxxxxxx, Xxxxx Xxx, Xxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxxxxxx, and Xxxxx Xxxxxxxxx. 2021. “Determinan Penyebab Perilaku Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dalam Pencegahan DBD Oleh Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Sendangmulyo.” Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 20(4): 229–39.
Mawaddah, Fatin, Suci Pramadita, and Xxxxxxxx Xxxxxxxx Xxxxxxxx. 2022. “Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Dan Perilaku Keluarga Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Pontianak.” Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah 10(2): 215–28.
Xxxxxxxx, SA. Xxxxxxx Xxxx, and Sulistyawati. 2014. “Keberadaan TPS Legal Dan Ilegal Di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 9(2): 122–30.
Mulasari, Xxxxxxx Xxxx, Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx, Xxx Xxxxxxx Xxxxxx, and Xxxxx Xxxxxxx. 2019. “Pembinaan Bank Sampah K3S Jatikuning.” Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 2(2): 283.
Mulasari, Xxxxxxx Xxxx, Xxxxx Xxxxxxx, and Xxx Xxxxxxx Xxxxxx. 2018. “Pengolahan Limbah Pertanian Menjadi Briket , Bokashi , Silase , Xxx Xxxxxx Cascing Di Desa Sidorejo Godean.” Jurnal Bagimu Negeri 2(2).
Xxxxxxxxx, Siwi et al. 2019. “Dengue Virus Transmission during Outbreak within Endemic Area in Indonesia : A Spatial and Temporal Analysis.” Annals of Tropical Medicine & Public Health 11(December).
Xxxxxxx, Xxxxx, and Xxxx Xxxxxxxx. 2019. “Hubungan Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan Dalampengelolaan Sampah Padat Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar.” Kesehatan Komunitas Indonesia 15(1): 23–32.
Xxxxxx, X.X. Ukhrawi, and X.X. Xxxx. 2020. “Budidaya Maggot Lalat BSF Sebagai Pakan Ternak.” Jurnal Karya Pengabdian 2(1): 7–11.
Xxxxxxx, Xxxxx, and Xxxxx Xxxxxx. 2019. “Efektivitas Sedot Jentik (Xxxxx) Untuk Pengendalian Jentik Aedes Aegipty.” Scientia Journal 8(1): 88–98.
Xxxxxxxxx, Xxxxxxx, Xxxxx Xxxxxxxxx, Xxxxxx Xxxx Xxxxxxx, and Xxx Xxxx Xxxxxxxx. 2021. “Car Brake Works as Indicator Tool.” Jurnal E-KOMTEK (Elektro-Komputer-Teknik) 5(1): 133–41.
Xxxxxx, Xxx Xxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, and Xxxxxxx Xxxx Mulasari. 2016. “Efektivitas Kader Jumantik Cilik Terhadap Kepadatan Populasi Aedes Aegypti Di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.” Journal Vektor Penyakit 417(2): 45–50.
Sulistyawati. 2015. “Dampak Perubahan Iklim Pada Penyakit Menular: Sebuah Kajian Literatur.”
Jurnal Kesehatan Masyarakat 8(1): 342–48.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxx Xxxxxxx, et al. 2019. “Pendampingan Pembuatan Sistem Hidroponik Dan Pengolahan Sampah Organik.” Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 3(1): 77–82.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxx Xxx Xxxxxx, et al. 2019. “Dengue Vector Control through Community Empowerment: Lessons Learned from a Community-Based Study in Yogyakarta, Indonesia.” International Journal of Environmental Research and Public Health 161013.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, Xxx Xxxxxxx Xxxxxx, et al. 2019. “Spatiotemporal Mapping of Dengue Cases in Sleman District, Indonesia Year 2014-2017.” International Journal of Community Medicine and Public Health 6(3): 971–75.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx et al. 2020. “Untapped Potential: A Qualitative Study of a Hospital- Based Dengue Surveillance System.” American Journal of Tropical Medicine and Hygiene 103(1): 120–31.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxx Xxx Xxxxxx, and Xxxxxx Xxx Xxxxxxxx. 2019. “Exploring Spatio-Temporal Cluster for Dengue Prevention in Urban Area of Indonesia.” International Journal of Public Health and Clinical Sciences 6(1): 176–85.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, and Xxxxx Xxxxxxxxx. 2020. “GIS for Dengue Surveillance : A Systematic Review.” INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH 9(01).
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxx Xxxx Mulasari, and Xxx Xxxxxxx Xxxxxx. 2020. “Understanding Community Involvement on Dengue Prevention in Sleman, Indonesia: A Free Listing Approach.” X XXXX 42(3): 231–36.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, and Xxxxx Xxxxxx. 2020. “Space-Time Analysis for Dengue Surveillance : A Case Study in Sleman, Yogyakarta, Indonesia.” Indian Journal of Public Health Research & Development 11(02): 1046–50.
Xxxxxxxxx, Xxx et al. 2016. “Peningkatan Kesadaran Pengelolaan Sampah Untuk Mendukung Pengembangan Wilayah Wisata Hijau Di Suryowijayan, Yogyakarta.” In Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 2016, Yogyakarta: LPM UAD, 85–90.
Xxxxxxxxx, Xxxxx. 2017. “Banyak Kendala, Pengelolaan Sampah Di Bantul Belum Optimal.” KR Jogja.
Xxxxxxxxxx, Anak Xxxxx Xxxxxx Xxxx, Xxxxx Xxxxx Xxxxx, and Xxxxx Xxxxxx Xxxxxxxx. 2019. “Pengolahan Sampah Melalui Komposter Dan Biopori Di Desa Sedapurklagen Xxxxxxx Xxxxxx.” Jurnal Abadimas Xxx Xxxxx 3(1): 21–32.
Xxxxxx, Xxxxxx et al. 2020. “Pengadaan Komposter Sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Gedawang Semarang, Jawa Tengah.” Pasopati 2(2): 72–76.
Xxxxxx, Xxxxxxx Xxxxxxxx, and Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx. 2020. “Assessing Meteorological Variables , Larvae Free Rate and Dengue Incidence in Yogyakarta, Indonesia.” Asian Journal of Research in Infectious Diseases 4(4): 1–7.
Gambaran ipteks berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran ipteks yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.
GAMBARAN IPTEKS
No | Nama | Gambar |
1 | TTG untuk membantu membersihkan jentik nyamuk Prototype pistol penyedot jentik nyamuk ini digunakan untuk menyedot jentik nyamuk yg berada disekitar rumah tinggal dan dapat dibuat oleh masyarakat secara mudah. konsep sederhana dari alat ini adalah pemanfaatan botol bekas yang disambungkan dengan pompa air mini 5v yang menggunakan USB dan diberikan selang untuk menyedot jentik nyamuk. alat ini sangat portabel dan dapat menggunakan powerbank sebagai sumber energi listriknya. perinsip kerja dari alat ini adalah apabila pompa air diberikan daya dari powerbank maka alat akan dapat bekerja untuk menghisap jentik nyamuk dan akan langsung dimasukkan kedalam botol kosong yang disembung langsung pada pompa air mini. apabila menghendaki air tidak sampai penuh, maka pengguna dapat melubangi botol sehingga tidak perlu terus menerus mengganti botol dan masih dapat menyaring jentik nyamuk | |
2 | Alat pengomposan yang terbuat dari drum dengan beberapa penyesuaian untuk pengomposan. Alat ini sudah digunakan tim dalam PkM sebelumnya (X. X. Xxxxxxxx et al. 2019; X. X. Xxxxxxxx, Xxxxxxx, and Sukesi 2018) | |
3 | Kandang BSF Kandang ini terdiri dari kerangka (bendrat, kawat, kayu) atau tanpa kerangka dengan dilengkapi penutup berupa jaring. Daun pisang, binatang pemancing, tempat minum, rak tempat pre pupa, dan tempat bertelur |
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Biodata Ketua Pengusung
2. Biodata Anggota Pengusung
DATA PENDUKUNG
1. Peta Lokasi Mitra
2. Persetujuan/Pernyataan Mitra