ALFAGIANO KRISTIYANJATI 4216020018
UJI KINERJA SISTEM PENDINGINAN MOTOR LISTRIK MENGGUNAKAN PIPA COIL PIPIH
SKRIPSI
Oleh :
ALFAGIANO KRISTIYANJATI 4216020018
PROGRAM STUDI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
AGUSTUS 2022
UJI KINERJA SISTEM PENDINGINAN MOTOR LISTRIK MENGGUNAKAN PIPA COIL PIPIH
SKRIPSI
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan Program Studi Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Mesin
Oleh :
ALFAGIANO KRISTIYANJATI 4216020018
PROGRAM STUDI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
AGUSTUS 2022
“Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtua dan keluarga yang sudah membersamai dalam perjalanan saya di dunia pendidikan sampai bisa berkesempatan melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi.
Semoga dengan ini menjadi awal yang baik untuk kedepannya”
Uji Kinerja Sistem Pendinginan Motor Listrik Menggunakan Pipa Coil Pipih
Alfagiano Kristiyanjati1, Xxxxxx Xxxxxxxx1, Gun Xxx Xxxxxxx Gunadi1
1)Program Studi Teknik Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta, Kampus UI Depok 16424
ABSTRAK
Daya listrik yang digunakan untuk menggerakan motor listrik dalam waktu yang lama akan menimbulkan panas. Panas tersebut akan membuat hambatan yang semakin besar pada daya motor listrik. Apabila suhu pada motor listrik tidak dijaga, maka akan merusak motor listrik hingga bodi mesin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa sistem pendinginan motor listrik dengan metode eksperimental dengan mengontrol kecepatan kipas, debit fluida pendingin dan tegangan heater yang sudah diatur. Hasil eksperimen performa dari sistem pendinginan motor listrik menggunakan pipa coil pipih terdapat pada saat debit aliran pompa 100% dan kecepatan kipas 100%. Hal ini dikarenakan semakin besar debit aliran pompa maka semakin besar nilai laju kalornya.
Kata kunci: Motor Listrik, Sistem Pendinginan , Heater, Radiator, Kecepatan Kipas
Electric Motor Cooling System Performance Test Using Flat Coil Pipe
Alfagiano Kristiyanjati1, Xxxxxx Xxxxxxxx1, Gun Xxx Xxxxxxx Gunadi1
1)Program Studi Teknik Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta, Kampus UI Depok 16424
ABSTRACT
The electric power used to drive the electric motor for a long time will cause heat. The heat will create an even greater resistance to the power of the electric motor. If the temperature of the electric motor is not maintained, it will damage the electric motor to the engine body. The purpose of this study was to determine the performance of the electric motor cooling system with the experimental method by controlling fan speed, cooling fluid discharge and heater voltage that had been set. The experimental results of the performance of the electric motor cooling system using a flat coil pipe are found when the pump flow rate is 100% and the fan speed is 100%. This is because the greater the pump flow rate, the greater the heating rate.
Keywords: Electric Motor, Cooling System, Heater, Radiator, Fan Speed
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sholawat dan salam penulis han sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Kinerja Sistem Pendinginan Motor Listrik Menggunakan Pipa Coil Pipih”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Sarjana Terapan Program Studi Teknik Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas segala kehendak-Nya, penulis dapat diberi kesabaran dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
2. Xxxx Xxxxxxxx Xxxxxxxxxx ‘Xxxxxx Xxxxxxxx yang selalu memberikan contoh yang mulia terutama kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
3. Orang tua, saudara, dan keluarga besar yang sudah memberikan dukungan secara moril dan materil serta selalu mendoakan yang terbaik kepada penulis.
4. Bapak Dr. Eng. Muslimin, S.T, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta.
5. Xxxxx Xxxxx Xxxxxx Xxxxx, ST, MT. selaku Kepala Program Studi Pembangkit Tenaga Listrik Politeknik Negeri Jakarta.
6. Xxxxx Xxxxxx Xxxxxxxx, ST, MT. selaku dosen pembimbing 1 yang telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Dr. Gun Gun Xxxxxxx Xxxxxx, ST, MT. selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan dukungan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Mas Xxxxx, Mas Wawan, dan Xxx Xxxxxx selaku penanggungjawab Laboraturium Konveksi Energi Politeknik Negeri Jakarta yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Xxxxx Xxxxxx Xxxxxxxx dan keluarga yang memberikan dukungan secara moril dan materil serta selalu mendoakan yang terbaik kepada penulis.
10. Teman-teman PowerPlant 2016 yang selalu saling support dan berjuang agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Xxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxx yang selalu mengingatkan dan memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak terutama pada bidang Pembangkit Tenaga Listrik.
Xxxxx, Xxxxxxx 2022
Alfagiano Kristiyanjati NIM. 4216020018
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS v
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Mobil Listrik 5
2.1.1 Sejarah Mobil Listrik 5
2.1.2 Sejarah Kendaraan Listrik di Indonesia 6
2.2 Perkembangan Teknologi Kendaraan listrik 6
2.2.1 Kendaraan Listrik Baterai 7
2.2.2 Kendaraan Listrik Hibrida 7
2.3 Peralatan Pendukung Mobil Listrik 10
2.4 Sistem Pendinginan Mobil Listrik 12
BAB III METODE PENELITIAN 18
3.1 Jenis Penelitian 18
3.2 Objek Penelitian 18
3.3 Diagram Alur Penelitian 19
3.4 Uraian Diagram Alir Penelitian 20
3.4.1 Rancang Bangun Alat Uji 20
3.4.2 Kalibrasi 21
3.4.3 Pengujian Alat dan Sistem 23
3.4.4 Pengambilan Data 24
3.4.5 Pembuatan Laporan 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28
4.1. Hasil Penelitian 28
4.1.1. Pompa 25% 31
4.1.2. Pompa 50% 34
4.1.3. Pompa 75% 38
4.1.4. Pompa 100% 41
4.1.5. Kecepatan Kipas 25% 44
4.1.6. Kecepatan Kipas 50% 47
4.1.7. Kecepatan Kipas 75% 50
4.1.8. Kecepatan Kipas 100% 53
4.1.9. Tegangan Heater 56
4.2. Pembahasan 59
4.2.1. Pompa 25% 59
4.2.2. Pompa 50% 60
4.2.3. Pompa 75% 61
4.2.4. Pompa 100% 62
4.2.5. Fan 25% 63
4.2.6. Fan 50% 64
4.2.7. Fan 75% 65
4.2.8. Fan 100% 66
4.2.9. Tegangan Heater 67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Mobil Listrik Tesla 5
Gambar 2. 2 Kendaraan Listrik Hibrida 8
Gambar 2. 3 Sistem Hibrid Seri 9
Gambar 2. 4 Sistem Hibrid Paralel 9
Gambar 2. 5 Sistem Hibrid Gabungan 10
Gambar 2. 6 Diagram Skema BTMS Pendingin Udara Dengan Baterai Independen
............................................................................................................................... 12
Gambar 2. 7 Model Manajemen Termal Baterai Berpendingin Cairan Menggunakan Saluran Aliran Persegi Panjang Dan Pelat Dingin 13
Gambar 2. 8 Diagram Skema Sistem Pendingin dalam Sistem BTSM 14
Gambar 2. 9 Sistem Pertukaran Panas Pipa Panas Berpendingin Cairan Tanpa Kontak 15
Gambar 2. 10 Diagram skema modul TEC 16
Gambar 2. 11 (a) Tampak Depan, (b) Potongan A-A, (c) Pendinginan Cair Dengan Water Jacket Lilitan Pipih 17
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian 19
Gambar 3. 2 Heater Pengganti Motor Listrik 20
Gambar 3. 3 Radiator Mobil 21
Gambar 3. 4 Pompa air DC 21
Gambar 3. 5 Kalibrasi Termokopel 22
Gambar 3. 6 Kalibrasi Flowmeter 22
Gambar 3. 7 Sistem Pendinginan Motor Listrik 23
Gambar 3. 8 Skema Sistem Pendinginan 24
Gambar 3. 9 Pengambilan Data 25
Gambar 3. 10 Frekuensi Distribusi 26
Gambar 4. 1 Grafik Transien Kecepatan Kipas 25% 31
Gambar 4. 2 Grafik Transien Kecepatan Kipas 50% 32
Gambar 4. 3 Grafik Transien Kecepatan Kipas 75% 32
Gambar 4. 4 Grafik Transien Kecepatan Kipas 100% 33
Gambar 4. 5 Grafik Transien Kecepatan Kipas 25% 35
Gambar 4. 6 Grafik Transien Kecepatan Kipas 50% 35
Gambar 4. 7 Grafik Transien Kecepatan Kipas 75% 36
Gambar 4. 8 Grafik Transien Kecepatan Kipas 100% 36
Gambar 4. 9 Grafik Transien Kecepatan Kipas 25% 38
Gambar 4. 10 Grafik Transien Kecepatan Kipas 50% 38
Gambar 4. 11 Grafik Transien Kecepatan Kipas 75% 39
Gambar 4. 12 Grafik Transien Kecepatan Kipas 100% 39
Gambar 4. 13 Grafik Transien Kecepatan Kipas 25% 41
Gambar 4. 14 Grafik Transien Kecepatan Kipas 50% 41
Gambar 4. 15 Grafik Transien Kecepatan Kipas 75% 42
Gambar 4. 16 Grafik Transien Kecepatan Kipas 100% 42
Gambar 4. 17 Grafik Transien Debit Pompa 25% 44
Gambar 4. 18 Grafik Transien Debit Pompa 50% 44
Gambar 4. 19 Grafik Transien Debit Pompa 75% 45
Gambar 4. 20 Grafik Transien Debit Pompa 100% 45
Gambar 4. 21 Grafik Transien Debit Pompa 25% 47
Gambar 4. 22 Grafik Transien Debit Pompa 50% 47
Gambar 4. 23 Grafik Transien Debit Pompa 75% 48
Gambar 4. 24 Grafik Transien Debit Pompa 100% 48
Gambar 4. 25 Grafik Transien Debit Pompa 25% 50
Gambar 4. 26 Grafik Transien Debit Pompa 50% 50
Gambar 4. 27 Grafik Transien Debit Pompa 75% 51
Gambar 4. 28 Grafik Transien Debit Pompa 100% 51
Gambar 4. 29 Grafik Transien Debit Pompa 25% 53
Gambar 4. 30 Grafik Transien Debit Pompa 50% 53
Gambar 4. 31 Grafik Transien Debit Pompa 75% 54
Gambar 4. 32 Grafik Transien Debit Pompa 100% 54
Gambar 4. 33 Grafik Transien Tegangan 55V 56
Gambar 4. 34 Grafik Transien Tegangan 110V 56
Gambar 4. 35 Grafik Transien Tegangan 165V 57
Gambar 4. 36 Grafik Transien Tegangan 220V 57
Gambar 4. 37 Grafik Perbandingan Laju Kalor Terima dan Lepas Pompa 25% 59
Gambar 4. 38 Grafik Perbandingan Laju Kalor Terima dan Lepas Pompa 50% 60
Gambar 4. 39 Grafik Perbandingan Laju Kalor Terima dan Lepas Pompa 75% 61
Gambar 4. 40 Grafik Perbandingan Laju Kalor Terima dan Lepas Pompa 100% 62
Gambar 4. 41 Grafik Perbandingan Laju Kalor Terima dan Lepas Kecepatan Kipas 25% 63
Gambar 4. 42 Grafik Perbandingan Laju Kalor Terima dan Lepas Kecepatan Kipas 50% 64
Gambar 4. 43 Grafik Perbandingan Laju Kalor Terima dan Lepas Kecepatan Kipas 75% 65
Gambar 4. 44 Grafik Perbandingan Laju Kalor Terima dan Lepas Kecepatan Kipas 100% 66
Gambar 4. 45 Grafik Perpindahan Panas dengan Variasi Tegangan Heater 67
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Rata-Rata dan Standar Deviasi 26
Tabel 4. 1 Pengolahan Data Menggunakan Kriteria Chauvenet 30
Tabel 4. 2 Pompa 25% 33
Tabel 4. 3 Perpindahan Panas pada Pompa 25% Terhadap Kecepatan Kipas 34
Tabel 4. 4 Pompa 50% 37
Tabel 4. 5 Perpindahan Panas pada Pompa 50% Terhadap Kecepatan Kipas 37
Tabel 4. 6 Pompa 75% 40
Tabel 4. 7 Perpindahan Panas pada Pompa 75% Terhadap Kecepatan Kipas 40
Tabel 4. 8 Pompa 100% 43
Tabel 4. 9 Perpindahan Panas pada Pompa 100% Terhadap Kecepatan Kipas 43
Tabel 4. 10 Kecepatan Kipas 25% 46
Tabel 4. 11 Perpindahan Panas pada Kecepatan Kipas 25% Terhadap Pompa 46
Tabel 4. 12 Kecepatan Kipas 50% 49
Tabel 4. 13 Perpindahan Panas pada Kecepatan Kipas 50% Terhadap Pompa 49
Tabel 4. 14 Kecepatan Kipas 75% 52
Tabel 4. 15 Perpindahan Panas pada Kecepatan Kipas 75% Terhadap Pompa 52
Tabel 4. 16 Kecepatan Kipas 100% 55
Tabel 4. 17 Perpindahan Panas pada Kecepatan Kipas 100% Terhadap Pompa 55
Tabel 4. 18 Tegangan Heater 58
Tabel 4. 19 Perpindahan Panas pada Pompa dan Kecepatan Kipas 100% terhadap Tegangan Heater 58
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan bakar minyak adalah sumber energi pembakaran yang digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, transportasi, industri dan lain sebagainya. Avgas, avtur, bensin, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, dan minyak bakar merupakan jenis bahan bakar minyak yang paling sering dipakai. Pada sektor transportasi, pemakaian teknologi peralatan yang pada umumnya memakai bensin seperti motor, mobil dan transportasi lainnya menjadikan pemakaian BBM masih dominan. Perkembangan teknologi pada sektor transportasi berpengaruh pada kebutuhan energi yang saling terkait dengan jumlah kendaraan. Untuk mengurangi pemakaian BBM pada sektor transportasi yang sebagian besar pasokannya diperoleh melalui impor, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan substitusi BBM dengan BBN melalui penerapan mandatori BBN, namun realisasinya saat ini baru dapat diterapkan untuk B-20 (pencampuran biodiesel sebesar 20% dalam solar) [1].
Transportasi merupakan sarana masyarakat untuk mobilitas manusia dan barang [2]. Komoditas teknologi transportasi yang beragam berupaya membuat transportasi yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Hal ini terkait dengan komitmen Indonesia melalui UU No. 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to The United Nations Framework Convention On Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim) dalam pengurangan emisi. Penerapan kendaraan listrik merupakan salah satu strategi yang diangkat pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM dan menurunkan emisi karbon dioksida di sektor transportasi. Upaya tersebut perlu penyediaan infrastruktur pengisian listrik sebagai pengisian ulang daya untuk kendaraan listrik, maka dari itu pemerintah membuat Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan dan Permen ESDM No.13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian
Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai aturan turunan dari Perpres No. 55 Tahun 2019 [3].
Energi listrik merupakan energi yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi karena tidak membutuhkan ruang bakar dan saluran pembuangan [4]. Penerapan energi listrik sebagai pengganti BBM karena listrik dapat dibuat dari mengonversikan energi lainnya seperti angin/bayu, air, sinar matahari, dan lainnya [5]. Ketersediaan listrik yang melimpah sangat membantu untuk pengisian ulang daya untuk penggerak kendaran bermotor listrik, oleh karena itu kendaraan bermotor listrik memerlukan penyimpanan daya dan saluran yang dapat mengisi ulang daya kembali. Energi listrik juga tidak hanya digunakan sebagai penggerak utama motor listrik, tetapi bisa digunakan untuk perangkat instrument pendukung untuk kendaraan listrik [6].
Daya listrik yang digunakan untuk menggerakan motor listrik dalam waktu yang lama akan menimbulkan panas akibat tegangan termal. Apabila suhu pada motor listrik tidak dijaga, maka akan merusak motor listrik hingga bodi mesin. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pendinginan agar panas yang dihasilkan dari oleh daya listrik dapat dijaga untuk menghindari panas yang berlebih. Penelitian kali ini akan membahas tentang performa kerja dari sistem pendinginan motor listrik. [7] [8] [9][10]
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Xxxxxxxxx performa dari pendinginan menggunakan kecepatan udara?
2. Xxxxxxxxx performa dari pendinginan menggunakan kecepatan debit aliran?
3. Bagaimana performa optimal dari sistem pendinginan motor listrik?
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil batasan masalah untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan. Batasan masalah antara lain :
1. Motor listrik yang digunakan diaplikasikan dengan beban heater berkapasitas maksimum 462 W.
2. Ruang lingkup penelitian khusus pada sistem pendinginan.
3. Sistem pendingin beroperasi dengan siklus tertutup dan dalam keadaan normal (tidak ada kotoran dan kebocoran).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui performa sistem pendinginan motor listrik.
2. Mengetahui optimasi dari sistem pendinginan menggunakan kecepatan udara.
3. Mengetahui optimasi dari sistem pendinginan menggunakan kecepatan debit aliran.
1.5 Manfaat Penelitian
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat seperti:
1. Menjadi pembelajaran mengenai sistem pendinginan kendaraan bermotor listrik.
2. Diimplementasikan pada kendaraan bermotor listrik.
1.6 Lokasi Objek Penelitian
1. Laboraturium Konversi Energi Politeknik Negeri Jakarta.
2. Politeknik Negeri Jakarta, Jalan Prof. Dr. G. A. Xxxxxxxx, Kampus Baru UI Depok 16424
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
1. Pendahuluan
Merupakan bagian utama dari pembahasan skripsi, terdiri dari latar belakang; perumusan masalah; tujuan; manfaat yang didapatkan; serta sistematika skripsi.
2. Tinjauan Pustaka
Berisi studi pustaka/literatur yang memaparkan kajian mendalam tentang topik skripsi yang dibahas.
3. Metodelogi Penelitian
Mengambil dan mengolah data yang digunakan untuk menyelesaikan masalah/penelitian meliputi data pengujian pada motor listrik di Laboraturium Energi Politeknik Negeri Jakarta.
4. Hasil dan Pembahasan
Setelah melakukan pengambilan dan pengumpulan data, data tersebut dianalisis berdasarkan teori yang berlaku sesuai dengan objek yang menjadi permasalahan.
5. Kesimpulan dan Saran.
Berisi kesimpulan dari seluruh hasil pembahasan.Isi kesimpulan menjawab permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam skripsi.Serta berisi saran-saran yang berkaitan dengan skripsi.
6. Halaman Tambahan
Halaman tambahan berisi sumber sumber literatur yang digunakan pada tugas akhir dan data primer yang digunakan namun tidak dimasukan pada bagian utama skripsi. Halaman tambahan terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, dapat disimpulkan:
1. Pompa 100% merupakan performa yang optimal dari pendinginan menggunakan kecepatan udara sebagai variabel bebasnya. Karena nilai laju kalor terima dari heater yang besar menunjukkan nilai optimal dari sistem pendinginan motor listrik.
2. Kecepatan Udara 100% merupakan performa optimal dari pendinginan menggunakan debit aliran pompa sebagai variabel bebasnya. Karena nilai laju kalor terima dari heater yang besar menunjukkan nilai optimal dari sistem pendinginan motor listrik.
3. Berdasarkan kesimpulan yang didapat pada no. 1 dan no. 2, performa optimal dari sistem pendinginan motor listrik menggunakan pipa coil pipih terdapat pada saat debit aliran pompa 100% dan kecepatan Udara 100%.
5.2Saran
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan:
1. Berdasarkan grafik transien, pengambilan data yang dilakukan selama 60 menit masih menunjukkan tren yang naik. Maka dari itu, diperlukan tambahan waktu lagi agar tren pada grafik transien menunjukkan keadaan tetap.
2. Untuk memastikan temperatur yang didapat lebih optimal, diperlukan sensor suhu yang lebih baik dengan standar tinggi agar temperatur yang terukur lebih akurat.
3. Memilih radiator dengan kapasitas yang lebih besar agar nilai laju kalor lepasnya menjadi lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] DEN, Buku Outlook Energi Indonesia 2019. 2019.
[2] A. Kabul Paminto, “Analisis Dan Proyeksi Kebutuhan Energi Sektor Transportasi Di Indonesia,” J. Energi dan Lingkung., vol. 16, no. 2, pp. 51– 54, 2020, doi: 10.29122/jel.v16i2.4801.
[3] BPPT, OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2021 Perspektif Teknologi Energi Indonesia: Tenaga Surya untuk Penyediaan Energi Charging Station. 2021.
[4] A. Hartanto, “Pengaruh Pemanfaatan Sumber Energi Listrik Pengganti Bbm (Bahan Bakar Minyak ) Terhadap Pengendalian Polusi Udara,” Hteknik otomotif, pp. 71–74, 2019.
[5] I. Kholiq, “Editorial Board,” Curr. Opin. Environ. Sustain., vol. 4, no. 1, p. i, 2012, doi: 10.1016/s1877-3435(12)00021-8.
[6] S. Sinaga, “Analisis Kebutuhan Energi Motor Listrik Pada Mobil Hybrid Urban KMHE 2018,” J. Tek. Xxxxx, vol. 9, no. 3, p. 180, 2020, doi: 10.22441/jtm.v9i3.5115.
[7] R. Subarkah, G. Heryana, F. Xxxxxxxxx, X. Ekayuliana, and Irwandi, “Rancang Bangun Sistem Pendingin Motor Listrik Menggunakan Water Jacket Lilitan Pipa Pipih,” vol. 1, no. 14, pp. 59–66, 2020.
[8] S. Aisyah, “Xxxxxxx Xxxxxxatur Lebih Saat Berbeban Pada Motor Induksi Satu Phasa,” 2020.
[9] S. A. Roziqin, “Pentingnya melakukan perawatan motor listrik untuk pengoptimalan kinerja pompa pendingin air laut di mv. kt 02,” 2021.
[10] A. J. G. Xxxxx A. Xxxxxx, Heat and Mass Transfer Fundamental & Applications, Fifth Edit., no. 1. New York: McGraw-Hill Education, 2015.
[11] H. T. R. I. Waloyo, “Peningkatan efisiensi penggunaan daya pada sistem mobil listrik berpenggerak motor dc dengan menggunakan logika kabur
(fuzzy logic),” 2012.
[12] L. Xxxxxxxxx, Xxxxxxxxxx, and T. Parinduri, “Kontribusi Konversi Mobil Konvensional Ke Mobil Listrik Dalam Penanggulangan Pemanasan Global,”
J. od Electr. Tecnol., vol. 3, pp. 116–120, 2018.
[13] X. Xxxxx Xxxxx Xxxxxx , Xxxxx , Restu Xxxxx Xxxxx, “Evaluasi Motor Listrik Sebagai Penggerak Mobil Listrik,” JRST (Jurnal Ris. Sains dan Teknol., vol. 3 (2), pp. 55–59, 2019, doi: 10.30595/jrst.v3i2.4142.
[14] Xxxxxx.xxx, “Timeline : History of the electric car.” xxxxx://xxx.xxxxxx.xxx/xxxxxxxx/xxxxxxxx-xxxxxxx-xxxxxxxx-xxx (accessed Jun. 23, 2022).
[15] R. Arum, “Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia.” xxxxx://xxx.xxxxxxxx.xxx/xxxx-xxxxxx/xxxxxxxxxxxx-xxxxx-xxxxxxx-xx- indonesia (accessed Jun. 23, 2022).
[16] A. H. Xxxxxx Xxxxx Xxxxxxx, Xxxxx Xxxxxxx, Xxxx Xxxxxxx, Xxxxxx Xxxx Xxxxxxx, Peluang dan Tantangan Pengembangan Mobil Listrik Nasional, First Edit. Jakarta: LIPI Press, Anggota Ikapi, 2014.
[17] N. S. Xxxxxx and I. W. Sukerayasa, “TINJAUAN PERKEMBANGAN KENDARAAN LISTRIK DUNIA HINGGA SEKARANG,” vol. 8, pp. 74– 82, 2009.
[18] E. Vehicle, “Mengenal Teknologi Kendaraan Bermotor Listrik,” 2020. xxxxx://xxxxxxxx.xxxxxx.xx.xx/xxxxxxxx/xxxxxxxx-xxxxxxxxx-xxxxxxxxx- bermotor-listrik (accessed Jun. 23, 2022).
[19] D. M. Xxxxxxx et al., “Studi analisis perkembangan teknologi kendaraan listrik hibrida,” vol. 02, no. 1, pp. 31–44, 2021.
[20] M. Xxxx, X. Xxxxxxxxxx, I. A. Xxxxx, X. X. Xxxxxxxxxxx, and J. W. Simatupang, “Studi analisis perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah indonesia terkait mobil listrik,” vol. 22, no. 1, pp. 45–55, 2020.
[21] Y. Wicaksono, “Komponen Mobil Listrik dan Apa Fungsinya.” xxxxx://xxxxxxx.xx.xx/xxxxx/xxxxxxxx-xxxxx-xxxxxxx/ (accessed Jun. 30, 2022).
[22] S. Park and C. Ahn, “Model Predictive Control with Stochastically Approximated Cost-To-Go for Battery Cooling System of Electric Vehicles,” IEEE Trans. Veh. Technol., vol. 9545, no. c, pp. 1–12, 2021, doi:10.1109/TVT.2021.3073126.
[23] M. Lu, X. Xxxxx, X. Ji, X. Xx, and Y. Xxxxx, “Research progress on power battery cooling technology for electric vehicles,” J. Energy Storage, vol. 27, no. November 2019, p. 101155, 2020, doi: 10.1016/j.est.2019.101155.
[24] B. Xxxxxxxxx, N. Putra, and M. R. Dexora, “KINERJA SISTEM MANAJEMEN TERMAL MOTOR LISTRIK MENGGUNAKAN PIPAKALOR PIPIH BERBENTUK ‘ L ,’” pp. 212–220, 2016.
[25] J. Xxxxx et al., “A Hybrid Electric Vehicle Motor Cooling System – Design
, Model , and Control,” IEEE Trans. Veh. Technol., vol. PP, no. c, pp. 1–12,2019, doi: 10.1109/TVT.2019.2902135.