PERJANJIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PERIODE I TAHUN ANGGARAN 2022
PERJANJIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PERIODE I TAHUN ANGGARAN 2022
NOMOR : 0120-Int-KLPPM/UNTAR/III/2022
Pada hari ini Selasa tanggal 01 bulan Maret tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : Ir. Jap Tji Beng, Ph.D
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Alamat : Xx. Xxxxxx X. Xxxxxx Xx. 0 Xxxxxxx Xxxxx 00000
selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : xx. Xxxx Xxxxxx Xxxxxx, M. Biomed Jabatan : Dosen Tetap
Fakultas : Kedokteran
Alamat : Xx. Xxxxxx X. Xxxxxx Xx. 0 Xxxxxxx Xxxxx 00000 selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai berikut:
Pasal 1
(1). Pihak Pertama menugaskan Pihak Kedua untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat atas nama Universitas Tarumanagara dengan judul "Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Penderita Diabetes Melitus Dalam Kehidupan Sehari-hari"
(2). Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan berdasarkan perjanjian ini dan Perjanjian Luaran Tambahan PKM.
(3). Perjanjian Luaran Tambahan PKM pembiayaannya diatur tersendiri.
Pasal 2
(1). Biaya pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 1 di atas dibebankan kepada Pihak Pertama melalui anggaran Universitas Tarumanagara.
(2). Besaran biaya pelaksanaan yang diberikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh juta rupiah), diberikan dalam 2 (dua) tahap masing-masing sebesar 50%.
(3). Pencairan biaya pelaksaaan Tahap I akan diberikan setelah penandatangangan Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(4). Pencairan biaya pelaksanaan Tahap II akan diberikan setelah Pihak Kedua melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, mengumpulkan laporan akhir, logbook, laporan pertanggungjawaban keuangan dan luaran/draf luaran.
(5). Rincian biaya pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) terlampir dalam Lampiran Rencana dan Rekapitulasi Penggunaan Biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
Pasal 3
(1). Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan dilakukan oleh Pihak Kedua sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan mendapatkan pembiayaan dari Pihak Pertama.
(2). Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam Periode I, terhitung sejak Januari – Juni 2022
Pasal 4
(1). Pihak Pertama mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
(2). Pihak Kedua diwajibkan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
(3). Sebelum pelaksanaan monitoring dan evaluasi, Pihak Kedua wajib mengisi lembar monitoring dan evaluasi serta melampirkan laporan kemajuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dan logbook.
(4). Laporan Kemajuan disusun oleh Pihak Kedua sesuai dengan Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah ditetapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(5). Lembar monitoring dan evaluasi, laporan kemajuan dan logbook diserahkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan.
Pasal 5
(1). Pihak Kedua wajib mengumpulkan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan luaran/draf luaran.
(2). Laporan Akhir disusun oleh Pihak Kedua sesuai dengan Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah ditetapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(3). Logbook yang dikumpulkan memuat secara rinci tahapan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pihak Kedua dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
(4). Laporan Pertanggungjawaban yang dikumpulkan Pihak Kedua memuat secara rinci penggunaan biaya pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat yang disertai dengan bukti-bukti.
(5). Luaran Pengabdian Kepada Masyarakat yang dikumpulkan kepada
Pihak Kedua berupa luaran wajib dan luaran tambahan.
(6). Luaran wajib hasil Pengabdian Kepada Masyarakat berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan di Xxxxxx Xxxxx IV 2022, jurnal ber-ISSN atau prosiding nasional/internasional.
(7). Selain luaran wajib sebagaimana disebutkan pada ayat (6) di atas,
Pihak Kedua wajib membuat poster untuk kegiatan Research Week. (8). Draft luaran wajib dibawa pada saat dilaksanakan Monitoring dan
Evaluasi (Monev) PKM.
(9). Batas waktu pengumpulan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan luaran adalah Juni 2022
Pasal 6
(1). Apabila Pihak Kedua tidak mengumpulkan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan Luaran sesuai dengan batas akhir yang disepakati, maka Pihak Pertama akan memberikan sanksi.
(2). Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) proposal pengabdian kepada masyarakat pada periode berikutnya tidak akan diproses untuk mendapatkan pendanaan pembiayaan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pasal 7
(1). Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Pihak Kedua dibantu oleh Asisten Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat yang identitasnya sebagai berikut:
a. Xxx Xxxxxxx Xxxxxxxx/405190240/Fakultas Kedokteran
b. Xxxx Xxxxxxxx/405190225/Fakultas Kedokteran
(2). Pelaksanaan asistensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan lebih lanjut dalam Surat tugas yang diterbitkan oleh Pihak Pertama.
Pasal 8
(1). Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
(2). Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, keputusan diserahkan kepada Pimpinan Universitas Tarumanagara.
(3). Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini bersifat final dan mengikat.
Demikian Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dibuat dengan sebenar-benarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut xxxxxx xxxxx xxxxxx 0 (xxxx), yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Pihak Pertama Pihak Kedua
Ir. Xxx Xxx Xxxx, Ph.D xx. Xxxx Xxxxxx Xxxxxx, M. Biomed
RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
Rencana Penggunaan Biaya | Jumlah |
Honorarium | Rp 1.600.000,- |
Pelaksanaan Kegiatan | Rp 5.400.000,- |
REKAPITULASI RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
NO | POS ANGGARAN | TAHAP I (50 %) | TAHAP II (50 %) | JUMLAH | |||
1 | Honorarium | Rp | 800.000,- | Rp | 800.000,- | Rp | 1.600.000,- |
2 | Pelaksanaan Kegiatan | Rp 2.700.000,- | Rp 2.700.000,- | Rp | 5.400.000,- | ||
Jumlah | Rp 3.500.000,- | Rp 3.500.000,- | Rp | 7.000.000,- |
Jakarta, 2022
xx. Xxxx Xxxxxx Xxxxxx, M. Biomed
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DIAJUKAN
KE LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Upaya Peningkatan Pengetahuan Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Penderita Diabetes Melitus Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Disusun oleh :
Ketua Tim
xx Xxxx Xxxxxx Xxxxxx, M.Biomed/(10401003/03251075004)
Anggota:
Xxx Xxxxxxx Xxxxxxxx (405190240) Xxxx Xxxxxxxx (405190225)
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT REGULER
Periode 1 / Tahun 2022
1. Judul : Upaya Peningkatan Pengetahuan Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Penderita Diabetes Melitus Dalam Kehidupan Sehari-Hari
2. Nama Mitra : Warga Keluruhan Tomang
3. Nama Xxx Xxxxusul
a. Nama dan gelar : xx. Xxxx Xxxxxx Xxxxxx, M. Biomed
b. NIDN/NIK : 10401003/0325107504
c. Jabatan/Golongan : Dosen tetap/IIIb
d. Program studi : Xxxxxxx Xxdokteran
e. Fakultas : Kedokteran
f. Bidang keahlian : Ilmu Fisiologi
g. Nomor HP/Telpon 0818813286
h. Email : xxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
4. Anggota Tim PKM (Mahasiswa)
a. Jumlah Anggota : 2 orang
b. Nama & NIM Mahasiswa 1 : Xxx Xxxxxxx Xxxxxxxx (405190240)
c. Nama & NIM Mahasiswa 2 : Xxxx Xxxxxxxx (405190225)
5. Lokasi Kegiatan Mitra
a. Wilayah mitra : Tomang
b. Kabupaten/kota : Jakarta Barat
c. Provinsi : DKI Jakarta
6. Metode Pelaksanaan : Daring
7. Luaran yang dihasilkan : Publikasi dan Hak Cipta
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Februari- Juni 2022
9. Biaya Total
Biaya yang diusulkan : Rp 9.000.000, -
Jakarta, 17 Juni 2022
Menyetujui,
Ketua LPPM Ketua Pelaksana
Xxx Xxx Xxxx, Ph.D. xx. Xxxx Xxxxxx Xxxxxx, M. Biomed NIDN/NIK: 0323085501/10381047 NIDN/NIK: 10401003/0325107504
RINGKASAN
Aktivitas fisik secara teratur berdampak positif pada kesehatan terutama penderita diabetes melitus. Rendahnya tingkat aktvitas fisik di kelurahan Tomang Jakarta Barat serta pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan sedentary behaviour dan tidak rutin berolahraga menyebabkan kadar gula darah tidak terkendali sehingga rentan untuk terjadinya komplikasi dan merupakan faktor komorbid pada infeksi Covid-19. Kelurahan Tomang merupakan daerah binaan FK UNTAR sehingga perlu upaya pemberdayaan terhadap pasien diabetes melitus serta keluarga untuk meningkatkan kesadaran melakukan olahraga dan aktifitas fisik. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan peserta edukasi kesehatan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi penderita diabetes melitus dan masyarakat Tomang yang beresiko terkena diabetes melitus. Pelaksanaan kegiatan pengabdian edukasi kesehatan Aktivitas fisik terkait diabetes melitus yang bertema “Bugar dan Aktif dengan gula darah terkontrol ” dilaksanakan pada hari Xxxxx xxxxxxx 00 Xxxxx 0000 xxxxx 08.00-10.00 , dilakukan secara daring via Zoom dan jumlah peserta yang mengikuti acara edukasi kesehatan sejumlah 34 peserta berlangsung dengan baik serta peserta mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Nilai rata-rata pre test peserta edukasi adalah 76,51 dan nilai rata-rata pos test didapatkan hasil sebesar 91,66. Berdasarkan hasil pre test dan pos test pada kegiatan edukasi ini dapat dilihat terjadinya peningkatan pengetahuan peserta edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga dalam diabetes melitus sebesar 16,52%. Kegiatan ini dapat dilakukan kembali sebagai follow up dari hasil kegiatan pengabdian ini dengan melakukan skrining aktivitas fisik serta bekerjasama dengan kader untuk membina warganya untuk rutin berolahraga dalam pengelolaan diabetes melitus serta senam kaki. Luaran Kegiatan adalah Makalah di Serina 2022 dan Hak Cipta berupa poster : EC00202237111, 17 Juni 2022
Kata kunci: Aktivitas fisik, olahraga, diabetes melitus
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga pelaksanaan kegiatan PKM dapat terlaksana dengan baik dan lancar, serta sampai terselesaikannya laporan akhir kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Laporan akhir PKM dibuat sebagai pertanggungjawaban secara tertulis kegiatan yang didanai oleh LPPM Universitas Tarumanagara tahun 2022 tahap 2.
Kegiatan bakti kesehatan ini terselenggara atas kerja keras semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Kami mengucapkan banyak terima kasih, khususnya kepada:
a. Yayasan Tarumanagara, baik Pimpinan (Pembina, Pengawas dan pengurus) yang mendukung kegiatan pengabdian masyarakat di Universitas Tarumanagara.
b. Rektor Universitas Tarumanagara dan jajarannya.
c. Ketua LPPM UNTAR Jap Tji Beng, Ph. D dan jajarannya
d. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara beserta jajarannya.
e. XXX Xxxxx dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
f. Civitas Universitas Tarumanagara serta semua pihak yang mendukung kegiatan Semoga laporan akhir ini dapat memberikan gambaran tentang kegiatan bakti kesehatan FK UNTAR.
Mohon maaf atas segala kekurangan yang terjadi. Atas perhatian dan kerja sama semua pihak, kami ucapkan terima kasih Jakarta, Tim PKM
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................................................................................................................. | i |
Halaman Pengesahan.......................................................................................................... | ii |
Ringkasan…....................................................................................................................... | iii |
Prakata………………...…………………………………………………………………. | iv |
Daftar Isi............................................................................................................................. | v |
Daftar Tabel........................................................................................................................ | vi |
Bab 1. Pendahuluan............................................................................................................ | 1 |
1.1.Analisa Situasi................................................................................................... | 1 |
1.2.Permasalahan Mitra........................................................................................... | 2 |
Bab 2. Solusi Permasalahan dan Luaran…......................................................................... | 3 |
2.1. Solusi Permasalahan......................................................................................... | 3 |
2.2. Luaran Kegiatan................................................................................................ | 3 |
Bab 3. Metodologi Pelaksanaan.......................................................................................... | 4 |
3.1. Tahapan/Langkah – Langkah Solusi Bidang..................................................... | 4 |
3.2. Partisipasi Mitra................................................................................................ | 4 |
3.3. Uraian Kepakaran dan Xxxxx Xxxxxx – Masing Anggota Tim........................ | 4 |
Bab 4. Luaran dan Target Capaian..................................................................................... | 6 |
4.1. Kegiatan Panitia Bakti Kesehatan.................................................................... | 6 |
4.2. Luaran dan Target Capaian.............................................................................. | 8 |
Bab 5. Kesimpulan dan Xxxxx……………………………………………………………. | 9 |
5.1. Kesimpulan………………………………………………………………….. | 9 |
5.2. Saran………………………………………………………………………… | 9 |
Daftar Pustaka.................................................................................................................... | 10 |
Lampiran............................................................................................................................ | 11 |
Daftar Tabel
Tabel 1. Luaran Kegiatan 4
Tabel 2. Anggaran. 8
Tabel 3. Jadwal Kegiatan 8
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Xxxxxxx Xxxxxxx
Diabetes melitus merupakan sekelompok gangguan metabolisme dengan etiologi yang berbeda mempunyai karateristik hiperglikemia kronis yang terkait dengan perubahan metabolisme glukosa, lipid dan protein sekunder akibat kelainan sekresi insulin, kerja atau keduanya. Prevalensi diabetes melitus telah mencapai proporsi epidemik, saat ini hampir 390 juta orang di seluruh dunia terkena penyakit diabetes melitus serta lebih dari setengah populasi tetap tidak terdiagnosis diabetes melitus sehingga tatalaksana diabetes melitus terlambat atau tidak diterapi. Tahun 2035 diperkirakan lebih dari 590 juta orang diperkirakan akan mengalami kondisi hiperglikemia yang mengarah ke diabetes melitus (ADA,2018)
Hiperglikemia kronis dikaitkan dengan kerusakan, disfungsi dan malfungsi anatomi organ tubuh manusia yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu intervensi terus menerus untuk memperbaiki kadar glukosa darah dan faktor risiko kardiovaskular untuk mencegah komplikasi akut dan kronis (Harreiter,2019)(Petersmann,2019). Individu yang menderita diabetes melitus dibandingkan orang sehat memiliki resiko 2 sampai 4 kali lebih sering untuk menderita penyakit kardiovaskular, karena kompleksitas metabolisme dan komorbiditas yang mendasari diabetes tipe 2 termasuk obesitas, resistensi insulin, dislipidemia, hiperglikemia, dan hipertensi. (Kirwan,2017)
Xxxxxxxxxxx nonfarmakologis penderita diabetes melitus terutama difokuskan pada perubahan gaya hidup yaitu terkait aktivitas fisik . Manajemen gaya hidup yang memadai memiliki efek memberikan dampak positif seperti penurunan parameter antropometri seperti berat badan, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, dan juga parameter darah yang berkaitan dengan profil lemak dan glukosa. (Xxxxxxxx ,2019). Pada penderita diabetes melitus yang melakukan kegiatan aktifitas fisik dengan baik serta rutin berolahraga berpotensi mengurangi jumlah dan dosis terapi antidiabetes dan dosis insulin (Teich,2019)
Pandemi COVID-19 telah terjadi bersamaan dengan memburuknya pandemi diabetes tipe 2 yang yang diupayakan untuk terkendali dalam beberapa dekade. Ketidakaktivan fisik berkorelasi dengan risiko relatif lebih tinggi pada pasien dari rawat inap COVID-19, bahkan setelah mengontrol usia, jenis kelamin, obesitas, merokok dan asupan alkohol , Mekanisme di balik korelasi tersebut kemungkinan multifaktorial, meskipun mungkin termasuk efek menguntungkan dari aktivitas fisik pada sistem kekebalan tubuh. Ketidakaktivan fisik memiliki efek besar pada kesehatan global, menyebabkan 7,2% dari kasus diabetes tipe 2 dan 9,4% dari semua penyebab
kematian di seluruh dunia. Secara global, selama pandemi COVID-19 menunjukkan prevalensi ketidakaktivitan fisik populasi umum sebesar 57,3% dan 57,7% individu yang berisiko terkena diabetes melitus. (Hammer, 2020)
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki manfaat pada seseorang yang hidup dengan diabetes melitus yaitu aktivitas fisik telah dikaitkan dengan penurunan tekanan sistolik, penurunan risiko komplikasi terkait diabetes, kematian terkait diabetes melitus serta aktivitas fisik mengurangi faktor risiko yang terkait dengan diabetes melitus. Mengingat hasil ini, peningkatan aktivitas fisik berdampak positif pada kesehatan masyarakat selama pandemi COVID-19. (Ammar,2020)
2. Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil penelitian tingkat aktvitas fisik di kelurahan Tomang Jakarta Barat didapatkan hasil 43,1% subjek yang tidak melakukan olahraga dan tingkat aktifitas fisik subjek terlihat bahwa 59,7 % subjek yang memiliki aktifitas ringan. (Xxxxxx,2020). Pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan sedentary behaviour dan tidak rutin berolahraga menyebabkan kadar gula darah tidak terkendali sehingga rentan untuk terjadinya komplikasi dan merupakan faktor komorbid pada infeksi Covid-19. Kelurahan Tomang merupakan daerah binaan FK UNTAR sehingga perlu upaya pemberdayaan terhadap pasien diabetes melitus serta keluarga untuk meningkatkan kesadaran melakukan olahraga dan aktifitas fisik .
BAB 2
SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN
2.1. Solusi Permasalahan
Perlu dilakukan upaya manajemen mandiri untuk meningkatkan serta mempertahankan kebiasaan latihan fisik di rumah serta berolahraga secarta teratur dan benar. Program health education terkait aktivitas fisik bagi penderita diabetes melitus merupakan implementasi salahsatu pilar tatalaksana diabetes melitus serta memberdayakan individu dan masyarakat agar secara mandiri mampu hidup lebih sehat dengan meningkatkan aktivitas fisik. Health education dalam bentuk edukasi kesehatan dengan meningkatkan pengetahuan serta wawasan terkait pentingnya berolahraga mandiri serta aktivitas fisik rutin dan baik sehingga dan mempengaruhi sikap mereka untuk rajin olahraga secara mandiri dan tetap aktiv dalam kehidupan sehari-hari sehingga kadar gula darah terkontrol dan mencegah komplikasi. Home exercise program dapat menjadi pilihan olahraga karena dalam pelaksanaannya aman, mudah dan murah. Program ini termasuk aerobik(misalnya: berjalan di rumah atau sekitarnya), pelatihan kekuatan otot (strengthening), latihanperegangan (stretching) dan keseimbangan (balance) atau kombinasi.
No. | Jenis Luaran | Keterangan |
Luaran Wajib | ||
1 | Prosiding dalam Temu ilmiah | Serina 2022 |
Luaran Tambahan (boleh ada) | ||
3 | Hak Cipta | Sudah Daftar |
2.2. Luaran Kegiatan Tabel 1. Luaran Kegiatan
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1. Langkah/Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan uraian permasalahan maka sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ditujukan pada penderita diabetes melitus, keluarga, kader serta warga tomang dewasa terutama berusia 20-50 tahun memiliki resiko terkena diabetes melitus.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Persiapan : tahapan ini tim pengabdian melakukan survei lapangan, melihat permasalahan mitra serta berdiskusi mengenai topik untuk mengatasi masalah apa yang sedang dihadapi oleh mitra dan melakukan koordinasi terkait pelaksanaan edukasi kesehatan.
2. Sosialisasi rencana kegiatan : Tim pengabdian masyarakat mensosialisasikan kegiatan pengabdian ke mitra yaitu edukasi kesehatan tentang aktivitas fisik pada penderita diabetes melitus, keluarga, kader serta warga tomang dewasa terutama berusia 20-50 tahun memiliki resiko terkena diabetes melitus. Sebelum kegiatan edukasi kesehatan maka tim pengabdian membagikan link formulir pendaftaran 1 minggu sebelum kegiatan sehingga . peserta edukasi harus melakukan pendaftaran dengan menggunakan formulir elektronik yang telah disedikan oleh tim pengabdian.
3. Pelaksanaan : Tim pengabdian melakukan edukasi kesehatan secara online terkait aktivitas fisik serta olahraga untuk diabetes melitus. Sebelum penyampaian materi maka tim pengabdian membuat kuisioner pretest untuk menilai pengetahuan awal terkait aktivitas fisik serta pola olahraga peserta edukasi kesehatan. Pada akhir kegiatan edukasi Xxx pengabdian membagikan post test serta umpan balik dari kegiatan penyuluhan. Pretest dan post test dibagikan melalui google form yang dikirimkan melalui chat room Zoom. Tujuan dilakukan pretest-posttest adalah untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta pengabdian edukasi terkait aktivitas fisik
3.2. Partisipasi Mitra
Kegiatan edukasi kesehatan merupakan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan dengan bantuan mitra. Xxxxx berperan ikut membantu mensosialisasi kegiatan, bekerjasama selama kegiatan pengabdian berlangsung, serta aktif pada saat edukasi berlangsung. Kegiatan edukasi rutin dilakukan pada mitra FK UNTAR yaitu kader Kelurahan Tomang. edukasi dilakukan secara interaktif, menggunakan bahasa yang dimengerti. Edukasi kesehatan merupakan
suatu kegiatan yang diharapkan dapat mempengaruhi perubahan perilaku mitra salahsatunya perubahan pengetahuan. Dengan diberikannya edukasi maka responden mendapat pembelajaran yang menghasilkan suatu perubahan dari yang semula belum mengetahui menjadi mengetahui dan yang dahulu belum memahami menjadi memahami. Tujuan dari edukasi kesehatan adalah meningkatkan pengetahuan peserta edukasi kesehatan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi penderita diabetes melitus dan masyarakat Tomang yang beresiko terkena diabetes melitus. Target jangka pendek kegiatan ini adalah menambah kesadaran pada peserta edukasi kesehatan pentingnya olahraga dan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat kegiatan untuk mitra yaitu peserta edukasi melakukan secara mandiri berolahraga serta aktivitas fisik yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Target jangka panjang adalah menurunkan angka kejadian diabetes melitus serta komplikasinya .
3.3. Uraian kepakaran dan tugas masing-masing anggota tim
Pengusul kegiatan PKM adalah dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara xx. Xxxx Xxxxxx dari bagian fisiologi . Dengan kompetensi sebagai dokter diharapkan dapat terlaksananya kegiatan ini, sehingga mampu mencapai target yang diharapkan. Kegiatan bakti kesehatan ini juga dibantu mahasiswa-mahasiswa FK UNTAR untuk membantu sarana dan prasarana agar kegiatan ini dapat berlangsung.
Ketua bertugas:
1. Mencari Mitra yang bersedia untuk menerima kami dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat.
2. Melakukan survei kepada Xxxxx untuk mengetahui permasalahan apa yang mereka hadapi, terkait dengan bidang kami.
3. Mencari solusi untuk mengatasi permasalahan Mitra.
4. Berkomunikasi dengan mitra untuk kelancaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
5. Mengkoordinir pembuatan proposal yang ditujukan ke LPPM.
6. Menyerahkan proposal ke LPPM.
7. Mengkoordinir pembuatan materi yang akan diberikan kepada Xxxxx.
8. Mengkoordinir persiapan awal pembekalan kepada Xxxxx.
9. Mengkoordinir pembelian perlengkapan yang akan digunakan di lokasi Mitra maupun yang akan digunakan dalam pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
10. Mengkoordinir persiapan akhir pembekalan kepada Xxxxx.
11. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pembekalan di Xxxxx sesuai dengan jadwal kegiatan.
12. Mengkoordinir pembuatan laporan kemajuan untuk monitoring dan evaluasi.
13. Menyerahkan laporan kemajuan ke LPPM sekaligus hadir saat pelaksanaan monitoring dan
evaluasi.
14. Mengkoordinir pembuatan modul, laporan akhir, dan laporan pertanggungjawaban keuangan.
15. Menyerahkan laporan akhir, laporan pertanggungjawaban keuangan, modul, logbook, maupun CD yang berisi laporan kegiatan dan laporan pertanggungjawaban keuangan ke LPPM.
16. Mengkoordinir pembuatan paper, yang akan diseminarkan di Serina ataupun forum lainnya, dan poster untuk Research Week.
Anggota bertugas:
1. Melakukan survei kepada mitra untuk mengetahui permasalahan apa yang mereka hadapi, terkait dengan bidang kami.
2. Membantu ketua untuk membuat materi pembekalan.
3. Memperbanyak materi pembekalan yang akan diberikan kepada Xxxxx.
4. Bersama dengan ketua memberikan pembekalan kepada Xxxxx.
5. Bersama dengan ketua membuat laporan kemajuan dan hadir saat pelaksanaanmonitoring dan evaluasi.
6. Bersama dengan ketua membuat modul, laporan akhir, dan paper
7. Bersama ketua membantu mendokumentasikan pelaksanaan pembekalan kepada Xxxxx.
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN LUARAN YANG DICAPAI
Kegiatan edukasi kesehatan “Bugar dan Aktif dengan gula darah terkontrol ” dilaksanakan pada hari Xxxxx xxxxxxx 00 Xxxxx 0000 xxxxx 08.00-10.00 dan dilakukan secara daring via Zoom. Jumlah peserta yang mengikuti acara edukasi kesehatan sejumlah 34 peserta. Sambutan serta sapaan yang santai merupakan awal dari pembukaan edukasi. Sebelum dimulai penyampaian materi peserta diingatkan untuk mengisi pretest yang menggunakan gform di kolom chat. Pertanyaan yang ditanyakan ke peserta pada pretes terkait apakah penderita diabetes melitus perlu olahraga, aktivitas fisik atau jenis olahraga yang baik buat penderita diabetes melitus serta tujian senam kaki. Sebagian besar peserta jarang berolahraga atau berpendapat olahraga membuat gula darah tambah turun. Pada kegiatan edukasi terkait olahraga dalam pengelolaan diabetes melitus dijelaskan pentingnya olahraga serta aktivitas fisik bagi penderita diabetes melitus, olahraga intensitas ringan sedang merupakan olahraga yang direkomendasikan bagi penderita diabetes melitus serta harus dilakukan secara baik, benar terukur dan teratur. Materi tentang olahraga latihan beban ringan seperti situp atau pushup juga disarankan untuk penderita diabetes melitus. Edukasi kesehatan ini juga menyampaikan bagi peserta yang tidak menderita diabetes melitus juga anjurkan untuk tetap melakukan aktivitas fisik yang dapat dilakukan dirumah seperti membersihkan rumah, jalan kaki serta bercocok tanam . Olah raga dilakukan 150 menit perminggu, olahraga disesuaikan dengan kondisi tubuh. Pada edukasi kesehatan aktivitas fisik diputarkan video tentang senam kaki secara antusias peserta mengikuti video senam kaki diabetes melitus. Peserta memperagakan senam kaki dan tim pengabdian masyarakat mengajurkan untuk latihan senam kaki secara rutin. Materi kegiatan edukasi serta peserta edukasi terdapat pada gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Materi Edukasi Aktivitas Fisik (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2022)
Edukasi kesehatan terkait aktivitas fisik dilakukan secara interaktif, menggunakan bahasa yang dimengerti. Edukasi kesehatan aktivitas fisik merupakan rangkaian kegiatan yang diharapkan dapat mempengaruhi perubahan perilaku mitra salah satunya perubahan pengetahuan. Hasil rata-rata pre test peserta edukasi adalah 76,51 dan pos test hasilnya sebesar 91,66 maka terjadinya peningkatan
pengetahuan peserta edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga dalam diabetes melitus sebesar 16,52%, edukasi kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan para peserta edukasi yang lebih baik. Peningkatan pengetahuan dan prilaku peserta edukasi dapat berperan aktif untuk menyampaikan informasi tentang olahraga dan aktivitas fisik dalam pengelolaan diabetes melitus kepada keluarga serta masyarakat di sekitarnya. (Kemnkes,2016) Manfaat kegiatan bagi peserta edukasi adalah peserta edukasi bertambah wawasan tentang aktivitas fisik dan melakukan secara mandiri berolahraga serta aktivitas fisik yang baik dalam rutinitas kesehariannya.
Gambar 2. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2022)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian edukasi kesehatan Aktivitas fisik terkait diabetes melitus yang bertema “Bugar dan Aktif dengan gula darah terkontrol ” dilaksanakan pada hari Xxxxx xxxxxxx 00 Xxxxx 0000 xxxxx 08.00-10.00 , dilakukan secara daring, peserta yang mengikuti acara edukasi kesehatan sejumlah 34 peserta serta terjadi peningkatan pengetahuan peserta edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga dalam diabetes melitus sebesar 16,52%. Kegiatan ini dapat dilakukan kembali sebagai umpan balik serta skrining awal terkait aktivitas fisik dan lebih eketif untuk mempopulerkan senam kaki.
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes A. (2018). Classification and Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes-2018. Diabetes Care. 2018;41:S13–S27. doi: 10.2337/dc18- S002. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Ammar, A, Brach, M, Xxxxxxxx, K, et al. (2020). Effects of COVID-19 home confinement on eating behaviour and physical activity: results of the ECLB-COVID19 international online survey. Nutrients 12: 1583 xxxxx://xxx.xxxx.xxx/000000
Xxxxxxxx S., D’Xxxxxx X., Xxxxx J., Xxxxxxxxx X., Xxxxxxx X., Xxxxxxxx P., Xxxxxx M., Xxxxxxxx L., Xxxxx X., Xxxxxx S., dkk. (2019). Effect of a Behavioral Intervention Strategy on Sustained Change in Physical Activity and Sedentary Behavior in Patients With Type 2 Diabetes: The IDES_2 Randomized Clinical Trial. JAMA. 21:880–890. doi: 10.1001/jama.2019.0922. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Xxxxx, M, Xxxxxxxx, M, Xxxx, CR, et al. (2020) Lifestyle risk factors, inflammatory mechanisms, and COVID-19 hospitalization: a community-based cohort study of 387,109 adults in UK. Brain Behav Immun ; 87: 184–187 xxxxx://xxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/xxx/xxxxxxxx/XXX0000000/
Xxxxxxxxx J., Roden M. (2019)Diabetes mellitus-Definition, classification, diagnosis, screening and prevention (Update 2019) Wien. Klin. Wochenschr. ;131:6–15. doi: 10.1007/s00508-019-1450-
4. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Xxxxxxxxx X., Xxxxx S.K., Xxxxxx S., Xxxxxx B., Xxxxxx M., Xxxxx X., Xxxxxxxxx A.K., Xxxxxxx A., Xxx X. (2019). Treatment strategies against diabetes: Success so far and challenges ahead. Eur. J. Pharmacol. ;862:172625. doi: 10.1016/j.ejphar.2019.172625. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Xxxxxx JP, Xxxxx J, Xxxxxxxxx S. (2017). The essential role of exercise in the management of type 2 diabetes.. Xxxxx Xxxx J Med. 2017 Jul;84(7 Suppl 1):S15-S21. doi: 10.3949/ccjm.84.s1.03. xxxxx://xxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/xxx/xxxxxxxx/XXX0000000/
Xxxxxx SO, Kumala M, Xxxxxxx. (2020). Gambaran Tingkat Aktifitas Fisik Pada Masyarakat Kelurahan Tomang Jakarta Barat. Jurnal Muara Sains Teknologi Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 4(2):453.DOI:10.24912/jmstkik.v4i2.8728.
xxxxx://xxx.xxxxxxxxxxxx.xxx/xxxxxxxxxxx/000000000_XXXXXXXX_XXXXXXX_XXXXXXXXX_ FISIK_PADA_MASYARAKAT_KELURAHAN_TOMANG_JAKARTA_BARAT
Xxxxxxxxxx X., Xxxxxx-Xxxxxxx D., Xxxxxx U.A., Xxxxxxxx R., Xxxxx M., Xxxxxxxxx X., Xxxxxxxxx L., Xxxxxxxxxx X. (2019). Definition, Classification and Diagnosis of Diabetes Mellitus. Exp. Clin. Endocrinol. Diabetes. 2019;127:S1–S7. doi: 10.1055/a-1018-9078. xxxxx://xxx.xxxxxx- xxxxxxx.xxx/xxxxxxxx/xxxxxxxxx/xxxxxxxx/00.0000/x-0000-0000
Xxxxx X., Xxxxxxxxx D.P., Xxxxxxx M.C. (2019). Advances in Exercise, Physical Activity, and Diabetes Mellitus. Diabetes Technol. Ther. ;21:S112–S122. doi: 10.1089/dia.2019.2509. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
LAMPIRAN
Lampiran 1:
Lampiran 2
Lampiran 3.
Hasil Penelitian/Hasil PKM*pilih salah satu
EDUKASI PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Xxxx Xxxxxx Xxxxxx 0, Xxxxxxx0, Xxxxxxxx Xxxxxxxxx 3 ,Xxx Xxxxxxx Xxxxxxxx 4 , Xxxx Xxxxxxxx 5
1Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara Jakarta Surel: xxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
4Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta Surel: xxx.000000000@xxx.xxxxx.xx.xx
5 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta Surel: Xxxx.000000000@xxx.xxxxx.xx.xx
ABSTRAK
Aktivitas fisik secara teratur berdampak positif pada kesehatan terutama penderita diabetes melitus. Rendahnya tingkat aktvitas fisik di kelurahan Tomang Jakarta Barat serta pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan sedentary behaviour dan tidak rutin berolahraga menyebabkan kadar gula darah tidak terkendali sehingga rentan untuk terjadinya komplikasi dan merupakan faktor komorbid pada infeksi Covid-19. Kelurahan Tomang merupakan daerah binaan FK UNTAR sehingga perlu upaya pemberdayaan terhadap pasien diabetes melitus serta keluarga untuk meningkatkan kesadaran melakukan olahraga dan aktifitas fisik. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan peserta edukasi kesehatan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi penderita diabetes melitus dan masyarakat Tomang yang beresiko terkena diabetes melitus. Pelaksanaan kegiatan pengabdian edukasi kesehatan Aktivitas fisik terkait diabetes melitus yang bertema “Bugar dan Aktif dengan gula darah terkontrol ” dilaksanakan pada hari Xxxxx xxxxxxx 00 Xxxxx 0000 xxxxx 08.00-10.00 , dilakukan secara daring via Zoom dan jumlah peserta yang mengikuti acara edukasi kesehatan sejumlah 34 peserta berlangsung dengan baik serta peserta mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Nilai rata-rata pre test peserta edukasi adalah 76,51 dan nilai rata-rata pos test didapatkan hasil sebesar 91,66. Berdasarkan hasil pre test dan pos test pada kegiatan edukasi ini dapat dilihat terjadinya peningkatan pengetahuan peserta edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga dalam diabetes melitus sebesar 16,52%. Kegiatan ini dapat dilakukan kembali sebagai follow up dari hasil kegiatan pengabdian ini dengan melakukan skrining aktivitas fisik serta bekerjasama dengan kader untuk membina warganya untuk rutin berolahraga dalam pengelolaan diabetes melitus serta senam kaki.
Kata Kunci: diabetes melitus, aktivitas fisik, olahraga
ABSTRACT
Regular physical activity has a positive impact on health, especially for people with diabetes mellitus. The low level of physical activity in the Tomang sub-district, West Jakarta as well as the restrictions on activities during the Covid-19 pandemic led to an increase in sedentary behavior and non-routine exercise causing blood sugar levels to be out of control making them susceptible to complications and a comorbid factor in Covid-19 infection. Tomang Village is an area under the guidance of FK UNTAR, so efforts are needed to empower diabetes mellitus patients and their families to increase awareness of doing sports and physical activities. The purpose of community service activities is to increase the knowledge of health education participants on the importance of physical activity in daily life, especially for people with diabetes mellitus and the Tomang community who are at risk of developing diabetes mellitus. Implementation of health education service activities Physical activity related to diabetes mellitus with the theme "Fit and Active with controlled blood sugar" was held on Saturday, March 26, 2022 at 08.00-10.00, conducted online via Zoom and the number of participants who took part in the health education event was 34 participants. went well and the participants followed the series of events to completion. The average pre-test score for education participants was 76.51 and the post-test average score was 91.66. Based on the results of the pre-test and post-test in this educational activity, it can be seen that there was an increase in the knowledge of education participants regarding physical activity and exercise in diabetes mellitus by 16.52%. This activity can be carried out again
as a follow-up to the results of this service activity by screening physical activity and collaborating with cadres to foster citizens to routinely exercise in the management of diabetes mellitus and foot exercises.
Keywords: diabetes mellitus, physical activity, exercise
1. PENDAHULUAN
Diabetes melitus merupakan sekelompok gangguan metabolisme dengan etiologi yang berbeda mempunyai karateristik hiperglikemia kronis yang terkait dengan perubahan metabolisme glukosa, lipid dan protein sekunder akibat kelainan sekresi insulin, kerja atau keduanya. Prevalensi diabetes melitus telah mencapai proporsi epidemik, 390 juta penduduk di seluruh dunia terkena penyakit diabetes melitus serta lebih dari setengah populasi tetap tidak terdiagnosis diabetes melitus sehingga tatalaksana diabetes melitus terlambat atau tidak diterapi. Tahun 2035 diperkirakan lebih dari 590 juta orang diperkirakan akan mengalami kondisi hiperglikemia yang mengarah ke diabetes melitus (ADA, 2018).
Hiperglikemia kronis dikaitkan dengan kerusakan, disfungsi dan malfungsi anatomi organ tubuh manusia yang berbeda-beda, maka perlu intervensi terus menerus untuk memperbaiki kadar glukosa darah dan faktor risiko kardiovaskular serta pencegahan komplikasi akut dan kronis (Harreiter,2019)(Petersmann,2019). Individu yang menderita diabetes melitus dibandingkan orang sehat memiliki resiko 2 sampai 4 kali lebih sering untuk menderita penyakit kardiovaskular, karena kompleksitas metabolisme dan komorbiditas yang mendasari diabetes tipe 2 termasuk obesitas, resistensi insulin, dislipidemia, hiperglikemia, dan hipertensi. (Kirwan, 2017).
Xxxxxxxxxxx nonfarmakologis penderita diabetes melitus terutama difokuskan pada perubahan gaya hidup yaitu terkait aktivitas fisik. Manajemen gaya hidup yang memadai memberikan dampak positif seperti penurunan parameter antropometri serta darah yang berkaitan dengan profil lemak dan glukosa. (Xxxxxxxx ,2019). Pada penderita diabetes melitus yang melakukan kegiatan aktifitas fisik dengan baik serta rutin berolahraga berpotensi mengurangi jumlah dan dosis terapi antidiabetes dan insulin (Teich, 2019).
Pandemi COVID-19 telah terjadi bersamaan dengan memburuknya pandemi diabetes tipe 2 yang yang diupayakan untuk terkendali dalam beberapa dekade. Ketidakaktivan fisik berkorelasi dengan risiko relatif lebih tinggi pada pasien dari rawat inap COVID-19, bahkan setelah mengontrol usia, jenis kelamin, obesitas, merokok dan asupan alkohol. Mekanisme di balik korelasi tersebut kemungkinan multifaktorial, termasuk efek menguntungkan dari aktivitas fisik pada sistem kekebalan tubuh. Ketidakaktivan fisik memiliki efek besar pada kesehatan global, menyebabkan 7,2% dari kasus diabetes tipe 2 dan 9,4% dari semua penyebab kematian di seluruh dunia. Secara global, selama pandemi COVID-19 menunjukkan prevalensi ketidakaktivitan fisik populasi umum sebesar 57,3% dan 57,7% individu yang berisiko terkena diabetes melitus. (Hammer, 2020).
Banyak penelitian menunjukkan aktivitas fisik memiliki manfaat pada seseorang yang hidup dengan diabetes melitus yaitu aktivitas fisik telah dikaitkan dengan penurunan tekanan sistolik, penurunan risiko komplikasi terkait diabetes, kematian terkait diabetes melitus serta aktivitas fisik mengurangi faktor risiko yang terkait dengan diabetes melitus. Mengingat hasil ini, peningkatan aktivitas fisik berdampak positif pada kesehatan masyarakat selama pandemi COVID-19. (Ammar, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian tingkat aktvitas fisik di kelurahan Tomang Jakarta Barat didapatkan sedentary life style serta kurang suka berolahraga. (Xxxxxx,2020). Pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan sedentary behaviour dan tidak rutin berolahraga menyebabkan kadar gula darah tidak terkendali sehingga rentan untuk terjadinya komplikasi dan merupakan faktor komorbid pada infeksi Covid-19. Kelurahan Tomang merupakan daerah binaan FK UNTAR sehingga perlu upaya pemberdayaan terhadap pasien diabetes melitus serta keluarga untuk meningkatkan kesadaran melakukan olahraga dan aktifitas fisik. Kegiatan edukasi kesehatan aktivitas fisik bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta edukasi kesehatan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi penderita diabetes melitus dan masyarakat Tomang yang beresiko terkena diabetes melitus.
2. METODE PELAKSANAAN PKM
Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat yaitu edukasi kesehatan tentang pentingnya aktivitas fisik dalam pengelolaan diabetes melitus ditujukan pada penderita diabetes melitus, keluarga, kader serta warga tomang dewasa terutama berusia 30-50 tahun memiliki resiko terkena diabetes melitus.
Tahapan pelaksanaan kegiatan edukasi kesehatan tentang aktivitas fisik adalah :
4. Persiapan: tahapan ini tim pengabdian melakukan survei lapangan, melihat permasalahan mitra serta berdiskusi mengenai topik untuk mengatasi masalah apa yang sedang dihadapi oleh mitra dan melakukan koordinasi terkait pelaksanaan edukasi kesehatan.
5. Sosialisasi rencana kegiatan : Tim pengabdian masyarakat mensosialisasikan kegiatan pengabdian ke mitra yaitu edukasi kesehatan tentang aktivitas fisik pada penderita diabetes melitus, keluarga, kader serta warga tomang dewasa terutama berusia 30-50 tahun memiliki resiko terkena diabetes melitus. Pelaksanaan kegiatan edukasi disepakati hari Xxxxx xxxxxxx 00 Xxxxx 0000 xxxxx 8.00-
10.00 dan secara daring via Zoom. Kegiatan edukasi kesehatan tentang pentingnya aktivitas fisik untuk menarik perhatian peserta maka tema yang disepakati adalah “Bugar dan Aktif dengan gula darah terkontrol ”
6. Pelaksanaan: Tim pengabdian melakukan edukasi kesehatan terkait aktivitas fisik serta olahraga untuk diabetes melitus secara online. Sebelum penyampaian materi edukasi kesehatan tentang aktivitas fisik maka tim pengabdian membuat kuisioner pretest untuk menilai pengetahuan awal terkait aktivitas fisik serta olahraga peserta edukasi kesehatan. Pada akhir kegiatan edukasi tim pengabdian membagikan post test dengan maksud untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta edukasi terkait materi edukasi serta menilai kegiatan edukasi tentang aktivitas fisik memberikan manfaat bagi peserta yang mengikuti kegiatan edukasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan edukasi kesehatan “Bugar dan Aktif dengan gula darah terkontrol ” dilaksanakan pada hari Xxxxx xxxxxxx 00 Xxxxx 0000 xxxxx 08.00-10.00 dan dilakukan secara daring via Zoom. Jumlah peserta yang mengikuti acara edukasi kesehatan sejumlah 34 peserta. Sambutan serta sapaan yang santai merupakan awal dari pembukaan edukasi. Sebelum dimulai penyampaian materi peserta diingatkan untuk mengisi pretest yang menggunakan gform di kolom chat. Pertanyaan yang ditanyakan ke peserta pada pretes terkait apakah penderita diabetes melitus perlu olahraga, aktivitas fisik atau jenis olahraga yang baik buat penderita diabetes melitus serta tujian senam kaki. Sebagian besar peserta jarang berolahraga atau berpendapat olahraga membuat gula darah tambah turun. Pada kegiatan edukasi terkait olahraga dalam pengelolaan diabetes melitus dijelaskan pentingnya olahraga serta aktivitas fisik bagi penderita diabetes melitus, olahraga intensitas ringan sedang merupakan olahraga yang direkomendasikan bagi penderita diabetes melitus serta harus dilakukan secara baik, benar terukur dan teratur. Materi tentang olahraga latihan beban ringan seperti situp atau pushup juga disarankan untuk penderita diabetes melitus. Edukasi kesehatan ini juga menyampaikan bagi peserta yang tidak menderita diabetes melitus juga anjurkan untuk tetap melakukan aktivitas fisik yang dapat dilakukan dirumah seperti membersihkan rumah, jalan kaki serta bercocok tanam . Olah raga dilakukan 150 menit perminggu, olahraga disesuaikan dengan kondisi tubuh. Pada edukasi kesehatan aktivitas fisik diputarkan video tentang senam kaki secara antusias peserta mengikuti video senam kaki diabetes melitus. Peserta memperagakan senam kaki dan tim pengabdian masyarakat mengajurkan untuk latihan senam kaki secara rutin. Materi kegiatan edukasi serta peserta edukasi terdapat pada gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Materi Edukasi Aktivitas Fisik (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2022)
Edukasi kesehatan terkait aktivitas fisik dilakukan secara interaktif, menggunakan bahasa yang dimengerti. Edukasi kesehatan aktivitas fisik merupakan rangkaian kegiatan yang diharapkan dapat mempengaruhi perubahan perilaku mitra salah satunya perubahan pengetahuan. Hasil rata-rata pre test peserta edukasi adalah 76,51 dan pos test hasilnya sebesar 91,66 maka terjadinya peningkatan pengetahuan peserta edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga dalam diabetes melitus sebesar 16,52%, edukasi kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan para peserta edukasi yang lebih baik. Peningkatan pengetahuan dan prilaku peserta edukasi dapat berperan aktif untuk menyampaikan informasi tentang olahraga dan aktivitas fisik dalam pengelolaan diabetes melitus kepada keluarga serta masyarakat di sekitarnya. (Kemnkes,2016) Manfaat kegiatan bagi peserta edukasi adalah peserta edukasi bertambah wawasan tentang aktivitas fisik dan melakukan secara mandiri berolahraga serta aktivitas fisik yang baik dalam rutinitas kesehariannya.
Gambar 2. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2022)
4. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian edukasi kesehatan Aktivitas fisik terkait diabetes melitus yang bertema “Bugar
dan Aktif dengan gula darah terkontrol ” dilaksanakan pada hari Xxxxx xxxxxxx 00 Xxxxx 0000 xxxxx 08.00-10.00
, dilakukan secara daring, peserta yang mengikuti acara edukasi kesehatan sejumlah 34 peserta serta terjadi peningkatan pengetahuan peserta edukasi terkait aktivitas fisik dan olahraga dalam diabetes melitus sebesar 16,52%. Kegiatan ini dapat dilakukan kembali sebagai umpan balik serta skrining awal terkait aktivitas fisik dan lebih eketif untuk mempopulerkan senam kaki.
Ucapan Terima Kasih
Tim PKM mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Tarumanagara beserta jajaran, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Univeristas Tarumanagara atas bantuan sarana serta Tim pengabdian mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara beserta jajaran atas dukungannya dalam pelaksanaan kegiatan PKM. Terima kasih kepada peserta PKM atas dukungan dan partisipasinya dalam kegiatan ini. Terima kasih kepada rekan dosen atas bantuan ide dan sarana serta rekan mahasiswa yang membantu pelaksanaan kegiatan edukasi dapat berlangsung dengan baik. Terima kasih kepada Panitia SERINA 2022 atas kesempatan untuk berpatisipasi pada kegiatan SERINA 2022.
REFERENSI
American Diabetes A. (2018). Classification and Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes- 2018. Diabetes Care. 2018;41:S13–S27. doi: 10.2337/dc18- S002. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Ammar, A, Brach, M, Xxxxxxxx, K, et al. (2020). Effects of COVID-19 home confinement on eating behaviour and physical activity: results of the ECLB-COVID19 international online survey. Nutrients 12: 1583 xxxxx://xxx.xxxx.xxx/000000
Xxxxxxxx S., D’Xxxxxx X., Xxxxx J., Xxxxxxxxx X., Xxxxxxx X., Xxxxxxxx P., Xxxxxx M., Xxxxxxxx L., Xxxxx X., Xxxxxx S., dkk. (2019). Effect of a Behavioral Intervention Strategy on Sustained Change in Physical Activity and Sedentary Behavior in Patients With Type 2 Diabetes: The IDES_2 Randomized Clinical Trial. JAMA. 21:880–890. doi: 10.1001/jama.2019.0922. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Xxxxx, M, Xxxxxxxx, M, Xxxx, CR, et al. (2020) Lifestyle risk factors, inflammatory mechanisms, and COVID- 19 hospitalization: a community-based cohort study of 387,109 adults in UK. Brain Behav Immun ; 87: 184–187 xxxxx://xxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/xxx/xxxxxxxx/XXX0000000/
Xxxxxxxxx J., Roden M. (2019)Diabetes mellitus-Definition, classification, diagnosis, screening and prevention (Update 2019) Wien. Klin. Wochenschr. ;131:6–15. doi: 10.1007/s00508-019-1450-
4. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Kemenkes. (2016).Promkes Komprehensif. xxxx://xxxxxxx.xxxxxx.xx.xx/xxxxxxxxxx/xx- content/uploads/2017/08/Promkes-Komprehensif.pdf
Xxxxxxxxx X., Xxxxx S.K., Xxxxxx S., Xxxxxx B., Xxxxxx M., Xxxxx X., Xxxxxxxxx A.K., Xxxxxxx A., Xxx X. (2019). Treatment strategies against diabetes: Success so far and challenges ahead. Eur. J. Pharmacol.
;862:172625. doi: 10.1016/j.ejphar.2019.172625. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Xxxxxx JP, Xxxxx J, Xxxxxxxxx S. (2017). The essential role of exercise in the management of type 2 diabetes.. Xxxxx Xxxx J Med. 2017 Jul;84(7 Suppl 1):S15-S21. doi: 10.3949/ccjm.84.s1.03. xxxxx://xxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/xxx/xxxxxxxx/XXX0000000/
Xxxxxx SO, Kumala M, Xxxxxxx. (2020). Gambaran Tingkat Aktifitas Fisik Pada Masyarakat Kelurahan Tomang Jakarta Barat. Jurnal Muara Sains Teknologi Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 4(2):453.DOI:10.24912/jmstkik.v4i2.8728.
xxxxx://xxx.xxxxxxxxxxxx.xxx/xxxxxxxxxxx/000000000_XXXXXXXX_XXXXXXX_XXXXXXXXX_XXXXX_X ADA_MASYARAKAT_KELURAHAN_TOMANG_JAKARTA_BARAT
Xxxxxxxxxx X., Xxxxxx-Xxxxxxx D., Xxxxxx U.A., Xxxxxxxx R., Xxxxx M., Xxxxxxxxx X., Xxxxxxxxx L.,
Xxxxxxxxxx E. (2019). Definition, Classification and Diagnosis of Diabetes Mellitus. Exp. Clin. Endocrinol. Diabetes. 2019;127:S1–S7. doi: 10.1055/a-1018-9078. xxxxx://xxx.xxxxxx- xxxxxxx.xxx/xxxxxxxx/xxxxxxxxx/xxxxxxxx/00.0000/x-0000-0000
Xxxxx X., Xxxxxxxxx D.P., Xxxxxxx M.C. (2019). Advances in Exercise, Physical Activity, and Diabetes Mellitus. Diabetes Technol. Ther. ;21:S112–S122. doi: 10.1089/dia.2019.2509. xxxxx://xxxxxx.xxxx.xxx.xxx.xxx/00000000/
Lampiran 4 : Hak Cipta (Sertifikat )
No: 0120-Int-KLPPM/UNTAR/III/2022
xx. Xxxx Xxxxxx Xxxxxx
KETUA TIM
Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Penderita Diabetes Melitus Dalam Kehidupan Sehari-hari
Januari – Juni 2022