PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SKEMA PORTOFOLIO PERIODE I TAHUN ANGGARAN 2024
PERJANJIAN PELAKSANAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SKEMA PORTOFOLIO PERIODE I TAHUN ANGGARAN 2024
NOMOR: 0273-Int-KLPPM/UNTAR/IV/2024
Pada hari ini Selasa tanggal 2 bulan April tahun 2024 yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : Xxxxx Xxxxxxxxx, SE, MSi, Ak, CA, CSRS NIDN/NIDK 0321067701
Jabatan : Dosen Tetap
Bertindak untuk diri sendiri dan atas nama anggota pelaksana pengabdian:
a. Nama dan NIM : Xxxxx Xxxxxxx [125220101]
b. Nama dan NIM : Rusi [125220090] selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat Skema Portofolio Periode I Tahun 2024 Nomor 0273- Int-KLPPM/UNTAR/IV/2024 Tanggal 2 April 2024 sebagai berikut:
Pasal 1
(1). Pihak Pertama menugaskan Pihak Kedua untuk melaksanakan Pengabdian "Pengenalan Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Dagang Bagi Siswa/I SMA Katolik Ricci I Jakarta"
(2). Besaran biaya yang diberikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) diberikan dalam 2 (dua) tahap masing-masing sebesar 50%. Tahap I diberikan setelah penandatangangan Perjanjian ini dan Tahap II diberikan setelah Pihak Kedua mengumpulkan luaran wajib berupa artikel dalam jurnal nasional dan luaran tambahan, laporan akhir dan poster.
Pasal 2
(1) Pihak Kedua diwajibkan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
(2) Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah. Demikian Perjanjian ini dibuat dan untuk dilaksanakan dengan tanggungjawab.
Pihak Pertama Pihak Kedua
Ir. Jap Tji Beng, MMSI., M.Psi., Ph.D., Xxxxx Xxxxxxxxx, SE, MSi, Xx, CA, CSRS P.E., X.XXXX
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DIAJUKAN
KE LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PENGENALAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANG BAGI SISWA/I SMA KATOLIK RICCI I JAKARTA
Disusun oleh:
Ketua Tim
Xxxxx Xxxxxxxxx, SE, MSi, Ak, CA, CSRS (0321067701/10101020)
Nama Mahasiswa:
Xxxxx Xxxxxxx (125220101)
Rusi (125220090)
PROGRAM STUDI SI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
JULI 2024
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Periode I / Tahun 2024
1. Judul : Pengenalan Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Dagang Bagi Siswa/I SMA Katolik Ricci
I Jakarta
2. Nama Mitra PKM : SMA Katolik Ricci I Jakarta
3. Ketua Tim PKM
X. Xxxx dan gelar : Xxxxx Xxxxxxxxx SE, MSi Ak, CA, CSRS
B. NIDN/NIK : 0321067701 / 10101020
X. Xxxxxan/Golongan : Lektor
D. Program Studi : S1 Akuntansi
E. Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
X. Xxxxxx Keahlian : Akuntansi Keuangan
G. Nomor HP/ Telp 0812 8023 7125
4. Mahasiswa yang Terlibat
A. Jumlah Anggota (mahasiswa) : 2 (dua) orang
X. Xxxx & NIM Mahasiswa 1
X. Xxxx & NIM Mahasiswa 2
5. Lokasi Kegiatan/ Mitra
: Xxxxx Xxxxxxx (125220101)
: Rusi (125220090)
A. Wilayah Mitra : Jl. Kemenangan III No. 47, Glodok, Tamansari
B. Kabupaten/ Kota : Jakarta Barat
C. Provinsi : DKI Jakarta
D. Jarak PT ke lokasi mitra : 6,7 km
6. Metode Pelaksanaan : Luring (offline)
7. a. Luaran Wajib
b. Luaran Tambahan
: SERINA VIII
: HKI
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Januari – Juni 2024
9. Biaya yang diusulkan : Rp 7.500.000
Xxxxxxx, Xxxx 2024
Menyetujui
Ketua LPPM Ketua
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D.,
P.E., M.ASCE Xxxxx Xxxxxxxxx SE, X.Xx, Ak, CA 0323085501/100381047 0321067701 / 10101020
RINGKASAN
Bagi perusahaan dagang dan manufaktur, persediaan merupakan salah satu investasi terbesar dalam aset lancar perusahaan. Perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur akan banyak menggunakan dana yang dimilikinya untuk berinvestasi membeli barang dagang untuk dijual kembali. Oleh karena itu, perusahaan dagang perlu memahami akuntansi untuk persediaan agar tidak mengalami kesalahan dalam menyajikan informasi bagi pemakai laporan keuangan. Siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta belum mendapatkan pembekalan tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra PKM ini, maka Tim PKM Untar memberikan pelatihan tentang metode penilaian persediaan. Pelatihan diadakan pada hari Rabu, 17 April 2024 pukul 13.00 – 15.00. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam bentuk pemaparan materi tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan. Pelatihan dilakukan secara luring (offline) agar memberikan lebih banyak kesempatan bagi peserta pelatihan untuk melakukan diskusi terkait materi yang diberikan. Berdasarkan hasil kuesioner, pre-test dan post-test dapat disimpulkan bahwa pelatihan telah berjalan dengan baik dan sesuai tujuan yang diharapkan. Hasil kuesioner dan post-test mengindikasikan bahwa peserta pelatihan dapat menyerap dan memahami materi yang disampaikan. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan dapat mempraktikkannya di masyarakat apabila peserta pelatihan sudah bekerja ataupun menjadi seorang wirausaha.
Kata kunci: pelatihan, akuntansi persediaan, metode penilaian persediaan
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan karena atas berkat dan Penyertaan- Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akhir Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berjudul Pengenalan Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Dagang Bagi Siswa/i SMA Katolik Ricci I Jakarta.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak mitra yaitu SMA Katolik Ricci I Jakarta atas perhatian dan kerjasamanya yang baik sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini.
Kami ingin menyampaikan pula permohonan maaf apabila dalam Laporan Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini terdapat kekurangan atau kesalahan. Kami mengharapkan masukan untuk Laporan Akhir Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini sehingga masukan tersebut dapat kami pergunakan sebagai perbaikan dalam pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berikutnya.
Tim PKM Untar
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN PENGESAHAN i
RINGKASAN ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi 1
1.2 Permasalahan Mitra 2
1.3 Uraian Hasil PKM Terkait 3
BAB 2 SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN
2.1 Solusi Permasalahan 4
2.2 Luaran Kegiatan PKM 4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Langkah-langkah/Tahapan Pelaksanaan 5
3.2 Partisipasi Mitra dalam Kegiatan PKM… 6
3.3 Kepakaran dan Pembagian Tugas Tim 7
BAB 4 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 8
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1. Materi
2. Dokumentasi
3. Luaran Wajib
4. Luaran Tambahan
5. Poster RW 2024
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 4.1 Hasil Kuesioner 1 Sebelum Pemaparan Materi 8
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner 2 Setelah Pelatihan 11
DAFTAR GAMBAR | ||
Hal | ||
Gambar 3.1 | Tahapan Kegiatan PKM …………………………………………… | 5 |
Gambar 4.1 | Pemaparan Materi Metode Penilaian Persediaan dalam | |
Perusahaan Dagang ………………………………………………… | 10 | |
Gambar 4.2 | Latihan Soal Pada Pelatihan ……………………………………….. | 10 |
Gambar 4.3 | Jawaban Latihan Soal ……………………………………………… | 10 |
Gambar 4.4 | Pertanyaan-Pertanyaan Pada Pre-Test dan Post-Test ……………… | 12 |
Gambar 4.5 | Hasil Pre-Test dan Post-Test Peserta Pelatihan ……………………. | 13 |
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 ANALISIS SITUASI
Dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, aktivitas bisnis perusahaan dapat dibagi menjadi empat aktivitas, yaitu aktivitas perencanaan, aktivitas pembiayaan, aktivitas investasi, dan aktivitas operasi (Subramanyam & Wild, 2014). Dalam aktivitas perencanaan diantaranya yang dilakukan perusahaan adalah membuat proyeksi permintaan pasar atas barang dan jasa perusahaan, bagaimana kegiatan promosi akan dilakukan, mengidentifikasi peluang yang dimiliki perusahaan, mengidentifikasi hambatan, dan perencanaan lainnya. Dalam aktivitas pembiayaan, perusahaan menentukan sumber pembiayaan yang paling tepat untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Dalam aktivitas investasi, perusahaan menentukan bagaimana pendanaan yang diperolehnya akan diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Dalam aktivitas operasi, perusahaan mengeksekusi/merealisasikan apa yang sudah ditentukan dalam aktivitas perencanaan, pembiayaan, dan investasi. Perusahaan harus memastikan semua aktivitas tersebut tidak mengalami hambatan agar tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai.
Persediaan adalah aset perusahaan yang tersedia untuk dijual, atau barang yang akan digunakan dalam memproduksi barang yang akan dijual (Weygant, Kimmel, & Kieso, 2019). Persediaan barang dagang memiliki peranan penting dalam perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang (Xxxxxxx, Xxxxxxx, Xxxxxx, 2021). Bagi perusahaan dagang dan manufaktur, persediaan merupakan salah satu investasi terbesar dalam aset lancar perusahaan (Xxxxxxxx, xx.xx., 2019). Perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur akan banyak menggunakan dana yang dimilikinya untuk berinvestasi membeli barang dagang untuk dijual kembali.
Akuntansi berperan sebagai penyedia informasi keuangan yang akan digunakan sebagai dasar pertimbangan para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan (Hanafi dan Xxxxx, 2018). Keputusan tersebut akan menjadi umpan balik bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan dalam kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu, perusahaan dagang perlu memahami akuntansi untuk
persediaan agar tidak mengalami kesalahan dalam menyajikan informasi bagi pemakai laporan keuangan.
Permasalahan utama dalam memahami akuntansi persediaan adalah bagaimana perusahaan dapat mengakui, mencatat, dan menilai persediaan barang dagang yang dimilikinya (Oliyan, xx.xx., 2022). Akuntansi persediaan meliputi sistem pencatatan dan metode penilaian persediaan. Akuntansi persediaan dapat memudahkan perusahaan dalam menentukan besarnya biaya persediaan yang telah dikeluarkan perusahaan dan memudahkan perusahaan dalam menentukan jumlah unit terjual dan unit yang masih dimiliki perusahaan (Wulandari, 2023).
Kegiatan PKM kali ini berfokus untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan bagi siswa- siswi SMA Katolik Ricci I Jakarta. Dengan memberikan pelatihan mengenai akuntansi persediaan diharapkan akan bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan (Sormin, xx.xx, 2023). Setelah mengikuti pelatihan ini juga diharapkan peserta pelatihan dapat mempraktikkannya di masyarakat apabila peserta pelatihan sudah bekerja ataupun menjadi seorang wirausaha (Yanti & Kurniawan (2021), Hastuti dan Prajogi (2021)).
1.2 PERMASALAHAN MITRA
Siswa-siswi SMA Katolik Xxxxx I telah mendapat pembekalan pelajaran akuntansi dasar. Akan tetapi, pembekalan materi belum membahas tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan bagi perusahaan dagang. Pihak sekolah juga terkendala keterbatasan waktu untuk dapat membekali seluruh materi akuntansi kepada murid-muridnya, sehingga siswa/i SMA Katolik Ricci I belum memiliki pengetahuan tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan.
SMA Katolik Ricci I berlokasi di Jl. Kemenangan III No. 00, Xxxxxx, Xxxxxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx. Berdasarkan hasil observasi awal dan diskusi dengan SMA Katolik Ricci I, maka tim PKM Untar menawarkan solusi untuk memberikan pelatihan tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan. Pelatihan ini untuk melengkapi ilmu akuntansi yang telah didapatkan para siswa-siswi SMA Katolik Ricci I. Dengan pelatihan ini juga diharapkan akan menjadi daya tarik bagi siswa/i untuk
memilih Prodi S1 Akuntansi saat mereka akan melanjutkan pendidikan di universitas, khususnya Universitas Tarumanagara.
1.3 URAIAN HASIL PKM TERKAIT
Tim PKM Untar sebelumnya pernah melakukan kegiatan PKM di SMA Katolik Ricci I Jakarta. Dalam kegiatan PKM pada semester ini, Tim PKM Untar akan memberikan pelatihan tentang akuntansi persediaan. Karena keterbatasan waktu maka pelatihan akan difokuskan pada pembahasan metode penilaian persediaan.
BAB 2
SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN
2.1 SOLUSI PERMASALAHAN
Kegiatan PKM dilaksanakan dalam bentuk pelatihan bagi siswa-siswi SMA Katolik Ricci I Jakarta. Pelatihan dilakukan secara luring (offline). Jadwal pelatihan akan disesuaikan dengan jadwal pembelajaran siswa-siswa SMA Katolik Ricci I Jakarta. Kegiatan pelatihan direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret/April 2024 dengan durasi pelatihan 60 – 90 menit. Target peserta adalah siswa-siswa kelas X - XI.
Tim PKM Untar memberikan pelatihan dalam bentuk pemaparan materi tentang metode penilaian persediaan pada perusahaan dagang. Tim PKM Untar akan menyampaikan materi pelatihan dalam bentuk presentasi. Materi yang dipaparkan adalah tentang metode penilaian persediaan pada perusahaan dagang dan aplikasinya dalam menentukan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan. Selain itu, dalam pelatihan juga akan diberikan penjelasan tentang contoh soal dan latihan soal yang akan diberikan setelah pemaparan materi.
Berikut ini materi pelatihan yang akan disampaikan saat pelatihan:
1. Siklus operasi perusahaan dagang, yang dimulai dari pembelian barang dagang, penjualan barang dagang, penagihan kepada pelanggan, dan pelunasan kepada pemasok.
2. Sistem pencatatan persediaan, yang terdiri dari sistem periodik dan sistem perpetual.
3. Metode penilaian persediaan, yang terdiri dari FIFO dan Average.
4. Contoh Soal
5. Latihan Soal
2.2 LUARAN KEGIATAN PKM
Hasil kegiatan PKM di SMA Katolik Ricci 1 Jakarta akan menghasilkan luaran wajib yang dipublikasikan dalam pertemuan ilmiah SERINA/SENAPENMAS dan luaran tambahan dalam bentuk HKI.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 LANGKAH-LANGKAH/ TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan kegiatan PKM sebagai berikut:
Observasi awal
Penyusunan proposal
Penyusunan modul/materi pelatihan
Pelaksanaan pelatihan
Penyusunan laporan monev
Pelaksanaan monev
Penyusunan laporan akhir
Gambar 3.1 Tahapan Kegiatan PKM
Kegiatan PKM dimulai dengan observasi awal dan penyusunan proposal. Dalam observasi awal, Xxx PKM Untar melakukan diskusi dengan pihak mitra tentang kebutuhan pelatihan dari pihak mitra. Tim PKM untar kemudian akan menyiapkan materi pelatihan. Pelaksanaan pelatihan dimulai dengan pre-test, pemaparan materi dan contoh soal, latihan soal, kuis, post-test dan pemberian kuesioner sebagai umpan balik untuk kegiatan PKM. Setelah itu Tim PKM akan menyusun laporan monev dan mengikuti pelaksanaan monev. Tim PKM akan menyelesaikan penyusunan laporan akhir jika dari hasil monev tidak ada perubahan signifikan atas kegiatan yang dilaporkan.
Terdapat beberapa metode dalam memberikan pelatihan dan pemaparan materi. Pada kegiatan PKM ini, Tim PKM Untar akan mengkombinasikan metode ceramah, tanya jawab, latihan dan diskusi (Xxxxxxx, 2010). Metode ceramah akan digunakan dalam pelatihan dengan memberikan penjelasan-penjelasan kepada peserta pelatihan. Untuk melengkapi pemahaman peserta pelatihan, maka pelatihan akan dilanjutkan dengan memberikan latihan. Latihan soal dilakukan agar peserta pelatihan dapat lebih memahami materi yang dibahas. Untuk metode tanya jawab dan diskusi akan dilakukan dengan memberikan kesempatan bagi peserta pelatihan untuk berinteraksi melakukan diskusi atas materi yang disampaikan dalam pelatihan. Dengan metode tanya jawab dan diskusi maka pelatihan dapat dilakukan secara dua arah.
3.2 PARTISIPASI MITRA DALAM KEGIATAN PKM
Pihak mitra dalam kegiatan PKM ini adalah SMA Katolik Ricci I Jakarta dan yang menjadi peserta pelatihan adalah siswa/i kelas XII SMA Katolik Ricci I Jakarta. Pada kegiatan PKM ini pihak mitra telah berpartisipasi dalam hal:
1. Melakukan diskusi secara terbuka dengan Tim PKM Untar tentang kendala di pihak mitra dan solusi yang diinginkan pihak mitra.
2. Memberikan surat pernyataan kesediaan mitra untuk Tim PKM Untar.
3. Mengikutsertakan siswa/i-nya sebagai peserta pelatihan yangdiharapkan berpartisipasi aktif dalam mengikuti pelatihan yang diberikan yaitu dengan:
b. mengerjakan pre-test
c. mendengarkan penjelasan
d. melakukan diskusi dan tanya jawab jika ada materi yang tidak dipahami
e. mengerjakan soal latihan
x. mengerjakan kuis dan post test
g. mengisi kuesioner untuk umpan balik
3.3 KEPAKARAN DAN PEMBAGIAN TUGAS TIM
Pelatihan dilaksanakan oleh Xxx XXX Untar yaitu 1 ketua pengusul dan didampingi 2 (dua) orang anggota mahasiswa. Ketua Tim PKM Untar adalah Dosen Tetap di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi dengan konsentrasi mengajar mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah, Akuntansi Keuangan Lanjutan, dan Analisa
Laporan Keuangan. Ketua dosen juga sudah beberapa kali terlibat aktif dalam melakukan pelatihan pembukuan ke berbagai perusahaan dengan bantuan dana dari Lembaga Penelitian dan Pengadian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara. Selain itu ketua dosen juga telah memperoleh sertifikasi dosen di bidang keahlian yang dimiliki.
Adapun Tugas Ketua pelaksana:
a. Melakukan survei ke mitra untuk mengetahui permasalahan mitra
b. Membuat proposal
c. Membuat materi pelatihan
d. Memberikan pelatihan
e. Membuat laporan monev, laporan akhir, dan luaran.
Anggota mahasiswa adalah mahasiswa aktif di Prodi S1 Akuntansi FEB Untar dengan tugas:
a. Membantu dalam pembuatan materi presentasi
b. Membantu dalam pelaksanaan pelatihan
c. Membantu membuat pre-test dan post-test, kuis, kuesioner,
d. Membantu melakukan dokumentasi pelaksanaan pelatihan
e. Membantu membuat laporan monev, laporan akhir, dan luaran.
BAB 4
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Pelaksanaan kegiatan PKM berupa pelatihan bagi siswa-siswi SMA Katolik Ricci 1 Jakarta dilakukan secara luring (offline). Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2024 pukul 13.00 – 15. Peserta pelatihan adalah siswa/i kelas 10 dan kelas 11. Pada awal pelatihan, Tim PKM mengadakan pre-test bagi para siswa SMA Ricci Katolik 1 Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat pemahaman dan pengetahuan mereka tentang proses mencatat, menghitung serta menentukan metode penilaian persediaan yang tepat untuk perusahaan dagang. Pre-test ini juga berfungsi sebagai tolak ukur dalam memberikan pamahaman terhadap materi pelatihan. Hasil pre- test dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang disajikan bersamaan dengan hasil post-test yang diberikan pada akhir pelatihan.
Tabel 4.1.
Hasil Kuesioner 1 Sebelum Pemaparan Materi
No | Pernyataan | Nilai Rata-Rata | Kesimpulan |
1 | Saya sudah memahami metode penilaian persediaan | 3,73 | Peserta belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai metode penilaian persediaan di perusahaan dagang |
2 | Saya tertarik untuk mempelajari metode penilaian persediaaan | 3,38 | Peserta cukup memiliki ketertarikan untuk mempelajari metode penilaian persediaan di perusahaan dagang |
Sumber: Data diolah, 2024
Tim PKM juga memberikan Kuesioner 1 sebelum pemaparan materi dengan informasi hasil kuesioner sebagai berikut:
a. Responden yang mengisi kuesioner ini dengan lengkap berjumlah 26 siswa.
b. Kuesioner terdiri dari 2 pertanyaan yang harus diisi dengan skala 1 sampai 5. Skala 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju, sementara skala 5 menunjukkan Sangat Setuju. Setelah responden mengisi kuisioner, jawaban mereka akan diolah dan dirata-
ratakan. Hasil rata-rata ini kemuningan di analisis dan diinterprestasikan untuk mendapatkan kesimpulan berdasarkan skala jawaban pada kuesioner.
c. Hasil Kuesioner diperlihatkan pada Tabel 4.1.
d. Berdasarkan hasil kuesioner, nilai rata-rata jawaban dari semua pernyataan adalah 3,56 dari 5 dimana nilai ini menunjukkan bahwa para siswa/I SMA Katolik Ricci 1 Jakarta belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai metode penilaian persediaan di perusahaan dagang dan cukup memiliki ketertarikan untuk mempelajari materi tersebut.
Berikut ini adalah materi yang disampaikan dalam pelatihan:
1. Siklus Operasi Perusahaan Dagang
Tim PKM memberikan penjelasan singkat mengenai mengenai siklus operasi dalam perusahaan dagang, pengukuran laba dalam perusahaan dagang serta aliran biaya persediaan dalam perusahaan dagang.
2. Sistem Pencatatan Persediaan (Inventory Recording System)
Tim PKM menjelaskan bahwa terdapat dua sistem pencatatan persediaan, yaitu; sistem pencatatan perpetual dan periodik. Materi diperdalam dengan membahas perbedaan antar sistem pencatatan persediaan, serta memberikan contoh perhitungan agar siswa/i lebih memahami materi yang disampaikan.
3. Metode Penilaian Persediaan (Inventory Valuation Method)
Materi ini membahas bagaimana perusahaan melakukan pengukuran dan penilaian atas persediaan barang dagang yang dimilikinya, yang meliputi macam-macam metode penilaian persediaan dalam menentukan besarnya nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan diperiode berjalan. Kemudian materi ini dilanjutkan dengan penjelasan setiap metode penilaian persediaan yang meliputi; metode identifikasi spesifik (specific identification method), metode asumsi aliran biaya (cost flows assumption), dan metode rata-rata biaya (average cost method). Setelah itu pelatihan dilanjutkan dengan pemberian latihan soal.
Gambar 4.1 mengilustrasikan Tim PKM saat memaparkan materi terkait metode penilaian persediaan dalam perusahaan dagang. Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 memperlihatkan sebagian latihan soal dan jawaban yang disampaikan pada saat pelatihan.
Gambar 4.1.
Pemaparan Materi Metode Penilaian Persediaan dalam Perusahaan Dagang
Gambar 4.2.
Latihan Soal Pada Pelatihan
Gambar 4.3.
Jawaban Latihan Soal
Tabel 4.2.
Hasil Kuesioner 2 Setelah Pelatihan
No | Pernyataan | Nilai Rata-Rata | Kesimpulan |
1 | Pelatihan ini memberikan pengetahuan baru untuk saya | 4,42 | Peserta menyetujui bahwa pelatihan memberikan pengetahuan baru bagi mereka |
2 | Saya lebih memahami metode penilaian persediaan setelah mengikuti pelatihan | 4,08 | Peserta menyetujui bahwa mereka lebih memahami materi yang diberikan setelah pelatihan |
3 | Dosen menguasai materi pelatihan yang diberikan | 4,62 | Peserta menyetujui bahwa pembicara menguasai materi |
Sumber: Data diolah, 2024
Setelah melakukan pendalaman materi dan latihan soal, Tim PKM membagikan Kuesioner 2 dan post-test kepada para peserta. Kuesioner 2 bertujuan untuk mengukur perubahan tingkat pemahaman peserta terkait materi metode penilaian persediaan di perusahaan dagang dan mendapatkan umpan balik atas kegiatan pelatihan. Berikut informasi mengenai Kuesioner 2:
a. Responden berjumlah 26.
b. Kuesioner terdiri dari 3 pernyataan dan menggunakan skala 1 sampai 5.
c. Hasil Kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.2.
d. Hasil Kuesioner menunjukkan secara total rata-rata nilai kuesioner adalah 4,37 dari
5. Hal ini menunjukkan peserta berpendapat adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan tentang metode penilaian persediaan di perusahaan dagang. Dengan kata lain, siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi setelah pelatihan dilakukan.
Xxx XXX juga memberikan post-test untuk mengukur tingkat penyerapan materi para peserta atas materi yang disampaikan. Adapun pertanyaan yang diberikan pada saat pre-test dan post-test terdiri dari 5 pertanyaan tentang metode penilaian persediaan pada perusahaan dagang. Pre-test dan post-test diberikan melalui aplikasi Quizizz dengan
pertanyaan-pertanyaan seperti pada Gambar 4.4. Hasil pre-test dan post-test disajikan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.4.
Pertanyaan-Pertanyaan Pada Pre-Test dan Post-Test
Gambar 4.5.
Hasil Pre-Test dan Post-Test Peserta Pelatihan
Sumber: Data diolah, 2024
Setiap pertanyaan pada pre-test dan post-test bernilai 20 dengan total nilai 100. Berdasarkan hasil pada Gambar 4.5 dapat disimpulkan bahwa peserta pelatihan yaitu siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta dapat memahami materi yang disampaikan yang ditunjukkan dari peningkatan rata-rata nilai post-test jika dibandingkan dengan nilai pre-test baik untuk nilai setiap pertanyaan maupun untuk rata-rata total nilai peserta pelatihan. Hasil dari pelaksanaan PKM ini sejalan dengan Sormin, xx.xx (2023) yang mendapatkan bahwa pelatihan mengenai akuntansi persediaan bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pelatihan metode penilaian persediaan di perusahaan dagang diadakan untuk meningkatkan pengetahuan siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta dengan mengetahui bagaimana pencatatan, penilaian, dan perhitungan persediaan di perusahaan dagang. Pelatihan ini diberikan kepada SMA Katolik Ricci 1 Jakarta sebagai pelengkap pembelajaran akuntansi mereka. Hasil kuesioner menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang penilaian persediaan di perusahaan dagang. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kuesioner dari 3,56 menjadi 4,37. Peningkatan ini menunjukkan bahwa siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang metode penilaian persediaan di perusahaan dagang setelah mengikuti pelatihan meskipun pada kuesioner awal peserta tidak menunjukkan ketertarikan yang besar untuk mengikuti pelatihan. Hasil pre-test dan post-test juga menunjukkan peningkatan pada nilai jawaban peserta yang berarti bahwa peserta pelatihan dapat menyerap dan memahami materi yang disampaikan.
Pelatihan ini memiliki keterbatasan pada waktu pelaksanaan pelatihan yang terbatas hanya 120 menit. Oleh karenanya Xxx PKM Untar hanya membahas sebagian dari metode penilaian persediaan di perusahaan dagang. Adapun materi yang belum diberikan dalam pelatihan ini adalah tentang alternatif metode penilaian persediaan, diantaranya; metode penilaian persediaan dengan LCNRV, gross profit method dan retail inventory method. Selain karena keterbatasan waktu, pembahasan materi ini tidak dapat dilakukan secara mendalam karena pesera pelatihan saat ini belum menyelesaikan pembelajaran dalam akuntansi dasar. Hal ini menyebabkan peserta memerlukan pembelajaran lebih lanjut untuk dapat memahami metode penilaian persediaan dalam perusahaan dagang secara menyeluruh. Oleh karena itu, pembahasan materi dalam pelatihan difokuskan pada poin-poin penting dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta.
Sebagai saran, untuk meningkatkan pemahaman materi, sebaiknya pelatihan berikutnya diberikan setelah siswa/i menyelesaikan pembelajaran akuntansi dasar secara keseluruhan. Hal ini memungkinkan peserta memiliki landasan pengetahuian yang lebih kuat untuk memahami konsep penilaian persediaan di perusahaan dagang. Dengan mengikuti pelatihan ini, siswa/i diharapkan dapat melihat alpikasi praktis akuntansi dalam dunia nyata, khususnya dalam penilaian persediaan di perusahaan dagang. Hal ini dapat menarik minat mereka untuk memilih pendidikan lebih lanjut di Prodi S1 Akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Xxxxxx, X. X. & Xxxxx, X. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kelima.
Yogyakarta: UPP STIM UKPN.
Xxxxxxi, R.T. & Xxxxxxx, M.B. (2021). Pelatihan Penghitungan Nilai Persediaan Barang Dengan Metode Average Kepada Siswa-Siswi SMA Harapan Jaya. Seri Seminar Nasional Ke-III Universitas Tarumanagara Tahun 2021.
Xxxxxx, F., Xxxxxxxxx, R., Xxxxxxx, G., Xxxxxxx, U., & Xxxxxxxxx, F. (2022). Pelatihan Akuntansi Persediaan Berdasarkan PSAK 14 Bagi Guru SMK N 2 Bukittinggi. JAPEPAM, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 33–38. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxxxxx.x0x0.0
Xxxxxxx, R.M., Xxxxxxx, A.F., & Xxxxxx, F.O. (2021). Analisis Pengukuran dan Pengakuan Akuntansi Persediaan Berdasarkan PSAK No. 14 Pada Toko Blessing’s. JAIM: Jurnal Akuntansi Manado, Vol. 2 No. 1, pp 41-50. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxx.x0x0.0000
Xxxxxx, P., Xxxxxxxx, X., Xxxxx, X., & Xxxxxxx, X. (2022). PELATIHAN AKUNTANSI PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KARYAWAN PT.
EPOCH BLOOMING. Jurnal Pengabdian Kolaborasi Dan Inovasi IPTEKS, 1(3), 278–286. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxx0.x0x0.00
Xxxxxxx, N. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar, Bandung. Sinar Baru.
Xxxxxxxx, X.X., Xxxxxx, P.D., & Xxxxx, D.E. (2019). Financial Accounting with International Financial Reporting Standards – 4th Edition. New Jersey: Xxxx Xxxxx & Sons, Inc.
Xxxxxxxxx, X. (2023). Evaluasi Penerapan PSAK No. 14 Tentang Akuntansi Persediaan Terhadap Persediaan Pada PT. Segatama Lestari Pare. JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS, 2(1), 222-239. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxx.x0x0.000
Xxxxx & Xxxxxxxxx, T.B. (2021). Pelatihan Penerapan Metode FIFO Dalam Menilai Persediaan Kepada Siswa-Siswi SMA Harapan Jaya. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021.
PENGENALAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANG
BAGI SISWA/I SMA KATOLIK RICCI I JAKARTA
Perusahaan Dagang dan Siklus Operasi
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli dan menjual barang dagang.
Perusahaan dagang memiliki siklus operasi sebagai berikut:
Gambar 1.
Siklus Operasi Perusahaan
Dagang
Sumber: Xxxxxxxx, Xxxxxx, & Xxxxx (2019)
Pengukuran Laba Dalam Perusahaan Dagang
Gambar 2. Pengukuran Laba Perusahaan Dagang
Sumber: Xxxxxxxx, Xxxxxx, & Xxxxx (2019)
Harga Pokok Penjualan (HPP)/Cost of Goods Sold (COGS) adalah total biaya persediaan yang terjual di periode berjalan.
Aliran Biaya Persediaan Dalam Perusahaan Dagang
Gambar 3. Aliran Biaya Persediaan
Perusahaan Dagang
Sumber: Xxxxxxxx, Xxxxxx, & Xxxxx (2019)
Persediaan awal
Pembelian
Barang tersedia untuk dijual Persediaan akhir
Harga pokok penjualan
10.000
25.000
35.000
(12.000)
23.000
Sistem Pencatatan Persediaan
Aliran biaya persediaan dalam perusahaan dagang dapat dicatat menggunakan 2 sistem, yaitu:
Sistem Periodik
a. Tidak memiliki catatan rinci tentang biaya setiap pembelian dan penjualan persediaan
b. Memerlukan perhitungan dalam menentukan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
Sistem Perpetual
a. Memiliki catatan rinci tentang biaya setiap pembelian dan penjualan persediaan
b. Memiliki catatan yang berkelanjutan untuk menunjukkan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
Metode Penilaian Persediaan
Metode penilaian persediaan untuk menentukan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan diperiode berjalan:
1. Metode Identifikasi Spesifik / Specific Identification Method
2. Metode Asumsi Aliran Biaya (Cost Flows Assumption):
a. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) / First-In First-
Out (FIFO) Method
b. Metode Rata-Rata Biaya / Average Cost Method
Metode Identifikasi Spesifik / Specific IdentificationMethod
• Metode ini tepat untuk digunakan jika perusahaan dapat memisahkan secara fisik berbagai pembelian yang dilakukan.
• Harga pokok penjualan ditentukan sesuai biaya barang tertentu yang dijual.
• Cocok digunakan untuk perusahaan dagang yang memiliki persediaan dengan nilai biaya yang mahal dan mudah dibedakan, contoh: perusahaan yang menjual perhiasan, alat-alat berat
• Menandingkan biaya aktual dengan pendapatan aktual.
• Aliran biaya sesuai dengan aliran fisik barang.
• Menjadi celah yang memungkinkan perusahaan untuk memanipulasi laba bersih.
1 Jan | Persediaan awal 100 unit @ Rp10.000 | = Rp1.000.000 |
10 Jan | Pembelian 200 unit @ Rp12.000 | = Rp2.400.000 |
22 Jan | Pembelian 100 unit @ Rp11.000 | = Rp1.100.000 |
Barang tersedia untuk dijual | = Rp4.500.000 |
Metode Identifikasi Spesifik / Specific IdentificationMethod
Contoh Soal:
PT Sejahtera memiliki persediaan sebagai berikut:
18 Jan Penjualan 250 unit (80 unit dari persediaan awal, 70 unit dari
pembelian 10 Jan, dan 100 unit dari pembelian 22 Jan) Hitunglah nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan PT Sejahtera!
Metode Identifikasi Spesifik / Specific IdentificationMethod
Jawaban:
Harga pokok penjualan
Persediaan awal = 80 x Rp10.000 = Rp 800.000 Pembelian 10 Jan = 70 x Rp12.000 = Rp 840.000 Pembelian 22 Jan = 100 x Rp11.000 = Rp1.100.000
= Rp2.740.000
Persediaan akhir
Persediaan awal = 20 x Rp10.000 = Rp 200.000 Pembelian 10 Jan = 130 x Rp12.000 = Rp1.560.000
= Rp1.760.000
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)/First-In-First-Out(FIFO) Method
• Mengasumsikan barang yang dijual adalah sesuai urutan pembeliannya.
• Nilai biaya persediaan yang dihitung paling mendekati dengan aliran fisik barang.
• Persediaan yang belum terjual/persediaan akhir dinilai berdasarkan harga pembelian yang terakhir.
• Kurang tepat dalam menandingkan biaya saat ini dengan pendapatan saat ini di laporan laba rugi.
1 Jan | Persediaan awal 100 unit @ Rp10.000 | = Rp1.000.000 |
10 Jan | Pembelian 200 unit @ Rp12.000 | = Rp2.400.000 |
22 Jan | Pembelian 100 unit @ Rp11.000 | = Rp1.100.000 |
Barang tersedia untuk dijual | = Rp4.500.000 | |
18 Jan | Penjualan 250 unit @ Rp15.000 |
FIFO – Sistem Periodik
Jawaban:
Persediaan akhir
Pembelian 10 Jan = 50 x Rp12.000 = Rp 600.000 Pembelian 22 Jan = 100 x Rp11.000 = Rp1.100.000
= Rp1.700.000
Barang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir
Harga pokok penjualan
ATAU
Harga pokok penjualan Persediaan awal = 100 x Rp10.000
Pembelian 10 Jan = 150 x Rp12.000
= Rp 4.500.000
= Rp(1.700.000)
= Rp 2.800.000
= Rp1.000.000
= Rp1.800.000
= Rp2.800.000
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)/First-In-First-Out(FIFO) Method
Contoh Soal:
PT Sejahtera memiliki persediaan sebagai berikut:
Hitunglah nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan PT
Sejahtera dengan FIFO dan Average!
FIFO – Sistem Perpetual
Jawaban:
Tanggal
1 Jan
10 Jan
Pembelian
Harga pokok Penjualan
Persediaan akhir
18 Jan
22 Jan
Metode MPKP/FIFO dengan Sistem Periodik dan Sistem Perpetual menghasilkan nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan yang sama.
• Nilai persediaan dihitung berdasarkan harga rata-rata semua barang yang sejenis selama periode tersebut.
• Tidak rentan terhadap manipulasi pendapatan.
• Tidak memberikan pengukuran biaya yang sesuai dengan aliran fisik persediaan.
100 @Rp10.000 = Rp1.000.000
200 @ Rp12.000 = Rp2.400.000
100 @Rp10.000 = Rp1.000.000
200 @ Rp12.000 = Rp2.400.000
= Rp3.400.000
100 @Rp10.000 = Rp1.000.000
150 @ Rp12.000 = Rp1.800.000
= Rp2.800.000
50 @ Rp12.000 = Rp 600.000
100 @Rp11.000 = Rp1.100.000
= Rp1.700.000
50 @ Rp12.000 = Rp 600.000
100 @Rp11.000 = Rp1.100.000
Jawaban:
Biaya rata-rata per unit = Rp4.500.000 : 400 unit = Rp11.250 per unit
Persediaan akhir
= 150 x Rp11.250
= Rp1.687.500
Barang tersedia untuk dijual
Persediaan akhir
Harga pokok penjualan
ATAU
Harga pokok penjualan
= 250 x Rp11.250
= Rp 4.500.000
= Rp(1.687.500)
= Rp 2.812.500
= Rp2.812.500
Disebut juga dengan Weighted Average Method.
Jawaban:
• Metode Rata-Rata Biaya/Average Cost dengan Sistem Perpetual menghasilkan nilai biaya rata-rata per unit yang baru setiap ada pembelian.
• Disebut juga dengan Moving Average Method.
100 @Rp11.000 = Rp1.100.000
250 @Rp11.333 = Rp2.833.333
300 @Rp11.333 = Rp3.400.000
200 @ Rp12.000 = Rp2.400.000
100 @Rp10.000 = Rp1.000.000
Tanggal
1 Jan
10 Jan
18 Jan
22 Jan
Pembelian
Harga pokok Penjualan
Persediaan akhir
50 @ Rp11.333 = Rp 566.667
150 @ Rp11.111 = Rp1.666.667
T E R I M A K A S I H
Lampiran 2 Dokumentasi
No : 050A-LOA-SerinaVIII/Untar/VI/2024
Perihal : Penerimaan Artikel
Lampiran : Hasil Review dan Form Registrasi
Yth. Bapak/ Xxx Xxxxx Xxxxxxxxx , Xxxxx Xxxxxxx , Xxxx
Universitas Tarumanagara Dengan hormat,
Bersama ini kami informasikan bahwa artikel Bapak/Ibu dengan judul: “PENGENALAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADAPERUSAHAAN DAGANG BAGI SISWA/I SMA KATOLIK RICCI IJAKARTA” dengan ID Artikel: 050A
Dinyatakan: diterima di Jurnal dengan Revisi
Berdasarkan hasil penilaian komite ilmiah, artikel Bapak/Ibu direkomendasikan untuk dipublikasikan ke JURNAL SERINA ABDIMAS (JSA). Revisi artikel diunggah langsung ke xxxxxx@xxxxx.xx.xx dengan subjek email dan nama file XX.XX - REVISI - NAMA LENGKAP PENULIS PERTAMA paling lambat tanggal 06 Juni 2024.
Berikut kami lampirkan hasil review dari Komite Ilmiah beserta dengan form registrasi. Kami mohon kiranya Bapak/Ibu dapat segera melakukan registrasi paling lambat tanggal 07 Juni 2024.
Selanjutnya kami mengundang Bapak/Ibu hadir dan berpartisipasi untuk mempresentasikan artikel dalam acara Xxxxxx Xxxxx VIII 2024 pada tanggal 19 Juni 2024 yang dilaksanakan secara daring. Atas keikutsertaan dan perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Ketua Panitia Xxxxxx Xxxxx VIII 2024
Xx. Xxx Xxxxxx, S.H., M.H.
PENGENALAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANG BAGI SISWA/I SMA KATOLIK RICCI I JAKARTA
Henny Wirianata1, Xxxxx Xxxxxto2, Rusi3
1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara Jakarta Email: xxxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
ABSTRACT
For trading and manufacturing companies, inventory is one of the largest investments in the company's current assets. Trading companies and manufacturing companies will use a lot of the funds to invest in buying merchandise for resale. Therefore, trading companies need to understand accounting for inventory so as not to experience errors in presenting information to users of financial statements. Students at SMA Katolik Ricci 1 Jakarta have not received any training regarding inventory accounting, especially inventory valuation methods. Based on the problems faced by these school, this community service team provided training on inventory valuation methods. Training will be held on Wednesday, April 17 2024 at 13.00 – 15.00. This training was carried out in the form of explanation about inventory accounting, especially inventory valuation methods. Training is carried out offline to provide more opportunities for training participants to hold discussions related to the material provided. Based on the results of the questionnaire, pre-test and post-test, it can be concluded that the training has gone well and met the expected goals. The results of the questionnaire and post-test indicated that the training participants were able to absorb and understand the material presented. After attending this training, it is hoped that the training participants will be able to implement it in the community if they are already working or become entrepreneurs.
Keywords: training, financial reports, service companies
ABSTRAK
Bagi perusahaan dagang dan manufaktur, persediaan merupakan salah satu investasi terbesar dalam aset lancar perusahaan. Perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur akan banyak menggunakan dana yang dimilikinya untuk berinvestasi membeli barang dagang untuk dijual kembali. Oleh karena itu, perusahaan dagang perlu memahami akuntansi untuk persediaan agar tidak mengalami kesalahan dalam menyajikan informasi bagi pemakai laporan keuangan. Siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta belum mendapatkan pembekalan tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra PKM ini, maka Tim PKM Untar memberikan pelatihan tentang metode penilaian persediaan. Pelatihan diadakan pada hari Rabu, 17 April 2024 pukul 13.00 – 15.00. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam bentuk pemaparan materi tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan. Pelatihan dilakukan secara luring (offline) agar memberikan lebih banyak kesempatan bagi peserta pelatihan untuk melakukan diskusi terkait materi yang diberikan. Berdasarkan hasil kuesioner, pre-test dan post-test dapat disimpulkan bahwa pelatihan telah berjalan dengan baik dan sesuai tujuan yang diharapkan. Hasil kuesioner dan post-test mengindikasikan bahwa peserta pelatihan dapat menyerap dan memahami materi yang disampaikan. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan dapat mempraktikkannya di masyarakat apabila peserta pelatihan sudah bekerja ataupun menjadi seorang wirausaha.
Kata kunci: pelatihan, akuntansi persediaan, metode penilaian persediaan
1. PENDAHULUAN
Persediaan adalah aset perusahaan yang tersedia untuk dijual, atau barang yang akan digunakan dalam memproduksi barang yang akan dijual (Weygant, Kimmel, & Kieso, 2019). Persediaan barang dagang memiliki peranan penting dalam perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang (Xxxxxxx, Xxxxxxx, Xxxxxx, 2021). Bagi perusahaan dagang dan manufaktur, persediaan merupakan salah satu investasi terbesar dalam aset lancar perusahaan (Xxxxxxxx, xx.xx., 2019). Perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur akan banyak menggunakan dana yang dimilikinya untuk berinvestasi membeli barang dagang untuk dijual kembali.
Akuntansi berperan sebagai penyedia informasi keuangan yang akan digunakan sebagai dasar pertimbangan para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan (Hanafi dan Xxxxx, 2018). Keputusan tersebut digunakan sebagai umpan balik untuk perusahaan dalam melakukan perbaikan dan peningkatan pada kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu, perusahaan dagang perlu memahami akuntansi untuk persediaan agar tidak mengalami kesalahan dalam menyajikan informasi bagi pemakai laporan keuangan.
Permasalahan utama dalam memahami akuntansi persediaan adalah bagaimana perusahaan dapat mengakui, mencatat, dan menilai persediaan barang dagang yang dimilikinya (Oliyan, xx.xx., 2022). Akuntansi persediaan meliputi sistem pencatatan dan metode penilaian persediaan. Akuntansi persediaan dapat memudahkan perusahaan dalam menentukan besarnya biaya persediaan yang telah dikeluarkan perusahaan dan memudahkan perusahaan dalam menentukan jumlah unit terjual dan unit yang masih dimiliki perusahaan (Wulandari, 2023).
Kegiatan PKM kali ini berfokus untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan bagi siswa-siswi SMA Katolik Ricci
1 Jakarta. Dengan memberikan pelatihan mengenai akuntansi persediaan diharapkan akan bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan (Sormin, xx.xx, 2023). Setelah selesai mengikuti pelatihan ini juga diharapkan agar peserta pelatihan mampu mempraktikkannya di masyarakat apabila peserta pelatihan sudah bekerja ataupun menjadi seorang wirausaha (Yanti & Kurniawan (2021), Hastuti dan Prajogi (2021)).
Siswa-siswi SMA Katolik Ricci 1 telah mendapat pembekalan pelajaran akuntansi dasar. Akan tetapi, pembekalan materi belum membahas tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan bagi perusahaan dagang. Selain itu, pihak sekolah juga terkendala mengalokasikan waktu tambahan untuk membekali seluruh materi akuntansi, sehingga siswa/i SMA Katolik Ricci 1 belum memiliki pengetahuan tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan.
SMA Katolik Ricci 1 berlokasi di Jl. Kemenangan III No. 00, Xxxxxx, Xxxxxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx. Berdasarkan hasil observasi awal dan diskusi dengan SMA Katolik Ricci 1, maka tim PKM Untar menawarkan solusi untuk memberikan pelatihan tentang akuntansi persediaan khususnya metode penilaian persediaan. Pelatihan ini untuk melengkapi ilmu akuntansi yang telah didapatkan para siswa-siswi SMA Katolik Ricci 1. Dengan memberikan pelatihan ini diharapkan bermanfaat menjadi daya tarik bagi siswa/i memilih Prodi S1 Akuntansi Ketika akan melanjutkan pendidikan di universitas.
2. METODE PELAKSANAAN PKM
Agar kegiatan PKM berjalan lancar, Tim PKM Untar melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan laporan. Tahap perencanaan diawali dengan Tim PKM Untar melakukan observasi awal ke pihak mitra, SMA Katolik Ricci 1 Jakarta dan kemudian menyiapkan materi pelatihan. Pada tahap pelaksanaan Tim PKM Untar memberikan pelatihan kepada siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta. Setelah itu Xxx PKM Untar menyusun Laporan Monitoring dan Evaluasi (Monev). Terakhir adalah tahap laporan yaitu menyusun Laporan Akhir dan Luaran PKM yang disesuaikan dengan hasil Monev. Tahapan PKM ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1.
Tahapan PKM
Kegiatan PKM yang dilakukan pada kesempatan ini adalah dalam bentuk pelatihan untuk memberikan pengenalan metode penilaian persediaaan kepada siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta. Metode pelaksanaan PKM disesuaikan dengan bentuk kegiatan PKM yaitu dalam bentuk pemaparan materi (ceramah), diskusi dan tanya jawab, dan memberikan latihan soal (Xxxxxxx, 2010). Adapun tahapan pelaksanaan pelatihan ditunjukkan pada Gambar 2 berikut ini:
Gambar 2.
Tahapan Pelatihan
Pre-test dan Kuesioner 1 diberikan sebelum pemaparan materi. Post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta tentang metode penilaian persediaan. Kuesioner 1 diberikan untuk mengetahui pendapat peserta pelatihan tentang pelatihan yang akan diikutinya. Post-test dan Kuesioner 2 diberikan setelah pelaksanaan pelatihan selesai. Post-test diberikan untuk mengukur apakah terdapat perubahan tingkat pengetahuan peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan yang diberikan. Pre-test dan post-test terdiri dari 5 pertanyaan yang sama. Sementara, Kuesioner 2 bertujuan untuk evaluasi atas kegiatan pelatihan dan untuk mengetahui apakah pelatihan yang diberikan bermanfaat bagi peserta pelatihan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan PKM berupa pelatihan bagi siswa-siswi SMA Katolik Ricci 1 Jakarta dilakukan secara luring (offline). Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2024 pukul 13.00 – 15. Peserta pelatihan adalah siswa/i kelas 10 dan kelas 11. Pada awal pelatihan, Tim PKM mengadakan pre-test bagi para siswa SMA Ricci Katolik 1 Jakarta. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat pemahaman dan pengetahuan mereka tentang proses mencatat, menghitung serta menentukan metode penilaian persediaan yang tepat untuk perusahaan dagang. Pre-test ini juga berfungsi sebagai tolak ukur dalam memberikan pamahaman terhadap materi pelatihan. Hasil
pre-test dapat dilihat pada Tabel 4 yang disajikan bersamaan dengan hasil post-test yang diberikan pada akhir pelatihan.
Tim PKM juga memberikan Kuesioner 1 sebelum pemaparan materi dengan informasi hasil kuesioner sebagai berikut:
a. Responden yang mengisi kuesioner ini dengan lengkap berjumlah 26 siswa.
b. Kuesioner terdiri dari 2 pertanyaan yang harus diisi dengan skala 1 sampai 5. Skala 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju, sementara skala 5 menunjukkan Sangat Setuju. Setelah responden mengisi kuisioner, jawaban mereka akan diolah dan dirata-ratakan. Hasil rata-rata ini kemuningan di analisis dan diinterprestasikan untuk mendapatkan kesimpulan berdasarkan skala jawaban pada kuesioner.
c. Hasil Kuesioner diperlihatkan pada Tabel 1.
d. Berdasarkan hasil kuesioner, nilai rata-rata jawaban dari semua pernyataan adalah 3,56 dari 5 dimana nilai ini menunjukkan bahwa para siswa/I SMA Katolik Ricci 1 Jakarta belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai metode penilaian persediaan di perusahaan dagang dan cukup memiliki ketertarikan untuk mempelajari materi tersebut.
Tabel 1.
Hasil Kuesioner 1 Sebelum Pemaparan Materi
No | Pernyataan | Nilai Rata-Rata | Kesimpulan |
1 | Saya sudah memahami metode penilaian persediaan | 3,73 | Peserta belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai metode penilaian persediaan di perusahaan dagang |
2 | Saya tertarik untuk mempelajari metode penilaian persediaaan | 3,38 | Peserta cukup memiliki ketertarikan untuk mempelajari metode penilaian persediaan di perusahaan dagang |
Sumber: Data diolah, 2024
Berikut ini adalah materi yang disampaikan dalam pelatihan:
1. Siklus Operasi Perusahaan Dagang
Tim PKM memberikan penjelasan singkat mengenai mengenai siklus operasi dalam perusahaan dagang, pengukuran laba dalam perusahaan dagang serta aliran biaya persediaan dalam perusahaan dagang.
2. Sistem Pencatatan Persediaan (Inventory Recording System)
Tim PKM menjelaskan bahwa terdapat dua sistem pencatatan persediaan, yaitu; sistem pencatatan perpetual dan periodik. Materi diperdalam dengan membahas perbedaan antar sistem pencatatan persediaan, serta memberikan contoh perhitungan agar siswa/i lebih memahami materi yang disampaikan.
3. Metode Penilaian Persediaan (Inventory Valuation Method)
Materi ini membahas bagaimana perusahaan melakukan pengukuran dan penilaian atas persediaan barang dagang yang dimilikinya, yang meliputi macam-macam metode penilaian persediaan dalam menentukan besarnya nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan diperiode berjalan. Kemudian materi ini dilanjutkan dengan penjelasan setiap metode penilaian persediaan yang meliputi; metode identifikasi spesifik (specific identification method), metode asumsi aliran biaya (cost flows assumption), dan metode rata-rata biaya (average cost method). Setelah itu pelatihan dilanjutkan dengan pemberian latihan soal.
Gambar 3 mengilustrasikan Tim PKM saat memaparkan materi terkait metode penilaian persediaan dalam perusahaan dagang. Gambar 4 dan Xxxxxx 5 memperlihatkan sebagian latihan soal dan jawaban yang disampaikan pada saat pelatihan.
Gambar 3.
Pemaparan Materi Metode Penilaian Persediaan dalam Perusahaan Dagang
Gambar 4.
Latihan Soal Pada Pelatihan
Gambar 5.
Jawaban Latihan Soal
Tabel 2.
Hasil Kuesioner 2 Setelah Pelatihan
No | Pernyataan | Nilai Rata-Rata | Kesimpulan |
1 | Pelatihan ini memberikan pengetahuan baru untuk saya | 4,42 | Peserta menyetujui bahwa pelatihan memberikan pengetahuan baru bagi mereka |
2 | Saya lebih memahami metode penilaian persediaan setelah mengikuti pelatihan | 4,08 | Peserta menyetujui bahwa mereka lebih memahami materi yang diberikan setelah pelatihan |
3 | Dosen menguasai materi pelatihan yang diberikan | 4,62 | Peserta menyetujui bahwa pembicara menguasai materi |
Sumber: Data diolah, 2024
Setelah melakukan pendalaman materi dan latihan soal, Tim PKM membagikan Kuesioner 2 dan post-test kepada para peserta. Kuesioner 2 bertujuan untuk mengukur perubahan tingkat pemahaman peserta terkait materi metode penilaian persediaan di perusahaan dagang dan mendapatkan umpan balik atas kegiatan pelatihan. Berikut informasi mengenai Kuesioner 2:
a. Responden berjumlah 26.
b. Kuesioner terdiri dari 3 pernyataan dan menggunakan skala 1 sampai 5.
c. Hasil Kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2.
d. Hasil Kuesioner menunjukkan secara total rata-rata nilai kuesioner adalah 4,37 dari 5. Hal ini menunjukkan peserta berpendapat adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan tentang metode penilaian persediaan di perusahaan dagang. Dengan kata lain, siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi setelah pelatihan dilakukan.
Xxx XXX juga memberikan post-test untuk mengukur tingkat penyerapan materi para peserta atas materi yang disampaikan. Adapun pertanyaan yang diberikan pada saat pre-test dan post-test terdiri dari 5 pertanyaan tentang metode penilaian persediaan pada perusahaan dagang. Pre-test dan post-test diberikan melalui aplikasi Quizizz dengan pertanyaan-pertanyaan seperti pada Gambar 6. Hasil pre-test dan post-test disajikan pada Gambar 7.
Setiap pertanyaan pada pre-test dan post-test bernilai 20 dengan total nilai 100. Berdasarkan hasil pada Gambar 7 dapat disimpulkan bahwa peserta pelatihan yaitu siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta dapat memahami materi yang disampaikan yang ditunjukkan dari peningkatan rata-rata nilai post-test jika dibandingkan dengan nilai pre-test baik untuk nilai setiap pertanyaan maupun untuk rata-rata total nilai peserta pelatihan. Hasil dari pelaksanaan PKM ini sejalan dengan Sormin, xx.xx (2023) yang mendapatkan bahwa pelatihan mengenai akuntansi persediaan bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan.
Gambar 6.
Pertanyaan-Pertanyaan Pada Pre-Test dan Post-Test
Gambar 7.
Hasil Pre-Test dan Post-Test Peserta Pelatihan
Sumber: Data diolah, 2024
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Pelatihan metode penilaian persediaan di perusahaan dagang diadakan untuk meningkatkan pengetahuan siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta dengan mengetahui bagaimana pencatatan, penilaian, dan perhitungan persediaan di perusahaan dagang. Pelatihan ini diberikan kepada SMA Katolik Ricci 1 Jakarta sebagai pelengkap pembelajaran akuntansi mereka. Hasil kuesioner menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang penilaian persediaan di perusahaan dagang. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kuesioner dari 3,56 menjadi 4,37. Peningkatan ini menunjukkan bahwa siswa/i SMA Katolik Ricci 1 Jakarta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang metode penilaian persediaan di perusahaan dagang setelah mengikuti pelatihan meskipun pada kuesioner awal peserta tidak menunjukkan ketertarikan yang besar untuk mengikuti pelatihan. Hasil pre-test dan post-test juga menunjukkan peningkatan pada nilai jawaban peserta yang berarti bahwa peserta pelatihan dapat menyerap dan memahami materi yang disampaikan.
Pelatihan ini memiliki keterbatasan pada waktu pelaksanaan pelatihan yang terbatas hanya 120 menit. Oleh karenanya Xxx PKM Untar hanya membahas sebagian dari metode penilaian persediaan di perusahaan dagang. Adapun materi yang belum diberikan dalam pelatihan ini adalah tentang alternatif metode penilaian persediaan, diantaranya; metode penilaian persediaan dengan LCNRV, gross profit method dan retail inventory method. Selain karena keterbatasan waktu, pembahasan materi ini tidak dapat dilakukan secara mendalam karena pesera pelatihan saat ini belum menyelesaikan pembelajaran dalam akuntansi dasar. Hal ini menyebabkan peserta memerlukan pembelajaran lebih lanjut untuk dapat memahami metode penilaian persediaan dalam perusahaan dagang secara menyeluruh. Oleh karena itu, pembahasan materi dalam pelatihan difokuskan pada poin-poin penting dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta.
Sebagai saran, untuk meningkatkan pemahaman materi, sebaiknya pelatihan berikutnya diberikan setelah siswa/i menyelesaikan pembelajaran akuntansi dasar secara keseluruhan. Hal ini memungkinkan peserta memiliki landasan pengetahuian yang lebih kuat untuk memahami konsep penilaian persediaan di perusahaan dagang. Dengan mengikuti pelatihan ini, siswa/i diharapkan dapat melihat alpikasi praktis akuntansi dalam dunia nyata, khususnya dalam penilaian persediaan di perusahaan dagang. Hal ini dapat menarik minat mereka untuk memilih pendidikan lebih lanjut di Prodi S1 Akuntansi.
Ucapan Xxxxxx Xxxxx (Acknowledgement)
Tim PKM Untar mengutarakan ucapan terima kasih kepada Rektor, LPPM, FEB Universitas Tarumanagara, dan pihak mitra atas kesempatan dan dukungannya sehingga kegiatan PKM ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan rencana.
REFERENSI
Xxxxxx, X. X. & Xxxxx, X. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM UKPN.
Xxxxxxi, R.T. & Xxxxxxx, M.B. (2021). Pelatihan Penghitungan Nilai Persediaan Barang Dengan Metode Average Kepada Siswa-Siswi SMA Harapan Jaya. Seri Seminar Nasional Ke-III Universitas Tarumanagara Tahun 2021.
Xxxxxx, F., Xxxxxxxxx, R., Xxxxxxx, G., Xxxxxxx, U., & Xxxxxxxxx, F. (2022). Pelatihan Akuntansi Persediaan Berdasarkan PSAK 14 Bagi Guru SMK N 2 Bukittinggi. JAPEPAM, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 33–38. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxxxxx.x0x0.0
Xxxxxxx, R.M., Xxxxxxx, A.F., & Xxxxxx, F.O. (2021). Analisis Pengukuran dan Pengakuan Akuntansi Persediaan Berdasarkan PSAK No. 14 Pada Toko Blessing’s. JAIM: Jurnal Akuntansi Manado, Vol. 2 No. 1, pp 41-50. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxx.x0x0.0000
Xxxxxx, P., Xxxxxxxx, X., Xxxxx, X., & Xxxxxxx, X. (2022). PELATIHAN AKUNTANSI PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KARYAWAN XX. XXXXX
BLOOMING. Jurnal Pengabdian Kolaborasi Dan Inovasi IPTEKS, 1(3), 278–286. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxx0.x0x0.00
Xxxxxxx, N. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar, Bandung. Sinar Baru.
Xxxxxxxx, X.X., Xxxxxx, P.D., & Xxxxx, D.E. (2019). Financial Accounting with International Financial Reporting Standards – 4th Edition. New Jersey: Xxxx Xxxxx & Sons, Inc.
Xxxxxxxxx, X. (2023). Evaluasi Penerapan PSAK No. 14 Tentang Akuntansi Persediaan Terhadap Persediaan Pada PT. Segatama Lestari Pare. JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS, 2(1), 222-239. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxx.x0x0.000
Xxxxx & Xxxxxxxxx, T.B. (2021). Pelatihan Penerapan Metode FIFO Dalam Menilai Persediaan Kepada Siswa-Siswi SMA Harapan Jaya. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021.
Lampiran 4 Luaran Tambahan
Lampiran 5 Poster RW 2024
No: 0273-Int-KLPPM/UNTAR/IV/2024
Xxxxx Xxxxxxxxx, SE, MSi, Ak, CA, CSRS
KETUA TIM
Skema Portofolio,
Pengenalan Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Dagang Bagi Siswa/I SMA Katolik Ricci I Jakarta
Januari – Juni 2024
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX
No: 0273-Int-KLPPM/UNTAR/IV/2024
Xxxxx Xxxxxxx
XXXXXXX TIM
Skema Portofolio,
Pengenalan Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Dagang Bagi Siswa/I SMA Katolik Ricci I Jakarta
Januari – Juni 2024
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX
No: 0273-Int-KLPPM/UNTAR/IV/2024
Rusi
ANGGOTA TIM
Skema Portofolio,
Pengenalan Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Dagang Bagi Siswa/I SMA Katolik Ricci I Jakarta
Januari – Juni 2024
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX