PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
i
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PT. PAREWA JAYA CATERING MAKASSAR
i
XXX XXXXX NIM : 1560302210
ii
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
PT. PAREWA JAYA CATERING MAKASSAR
Sebagai salah satu persyaratan untuk Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun dan diajukan oleh
XXX XXXXX NIM : 1560302210
ii
Kepada
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI PT. PAREWA JAYA CATERING MAKASSAR. Ucapan tak
terhingga ditujukan kepada :
1. Bapak Dr. X. X. Xxxxx Xxxxx,SE.,MS, selaku Ketua Yayasan Perguruan Islam Maros.
2. Ibu Xxxx. Xxxxx Xxxx Xxxxx, MSc., Ph.d, selaku Rektor Universitas Xxxxxx Xxxxx.
3. Bapak Xx. Xxxxxx, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Xxxxxx Xxxxx
4. Bapak Abd. Xxxx Xxxx, SE., X.Xx dan Ibu Fitri, SE.,M.Ak selaku pembimbing saya, Ucapan terima kasih atas waktu dan kesempatannya memberikan bimbingan kepada saya, banyak hal ilmu yang saya dapatkan dari Ibu dan bapak
5. Bapak pimpinan Perusahaan PT. Parewa Jaya Catering Makassar yang memberikan izin untuk melaksanakan penelitian ini.
6. Para dosen dan Staf Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yayasan Perguruan Islam Maros yang tak sempat penulis sebutkan satu persatu atas jasa–jasanya selama ini kepada penulis.
7. Rekan–rekan dan sahabatku yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan motivasi dan dukungan dalam penulisan skripsi ini semoga segala bantuan yang diberikan mendapat pahala yang berlipat ganda.
iii
iv
8. Kepada kedua orang tua yang tercinta yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang yang begitu besar dan nyata, senantiasa memberi kesehatan, menjaga dan memberikan kemuliaan atas semua tanggung jawab dan semua hal yang begitu sangat berarti yang telah dilakukan oleh beliau
Penulis menyadari, masih banyak kekurangan yang ditemukan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya membangun. Selanjutnya apabila terdapat kesalahan baik dalam materi yang tersaji maupun dalam teknik penyelesaiannya, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan dengan segala kerendahan hati, semoga apa yang terdapat dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerluka n.
Xxxxx, Xxxxxxx 2019
Peneliti
v
ABSTRAK
XXX XXXXX. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Xxxxxx Xxxx Xxxxxxx Xxxxxxxx (dibimbing oleh Xxx. Xxxx Xxxx, dan Fitri)
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah stres kerja berengaruh terhadap prestasi kerja pada karyawan bagian produksi PT Parewa Jaya Catring Makassar.
Metode analisis yang di gunakan pada penelitian terdiri dari uji uji reliabilitas, uji regresi linier sedehana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji hipotesis (uji t).
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode regresi yaitu Y = 2,300 + 0,890X dari persamaan regresi tersebut maka dapat diinterprestasikan bahwa jika stres kerja (X) bernilai 0 maka prestasi kerja
(Y) sebesar 0,890. Koefisien regresi variabel stres kerja (X) sebesar 2,300. Artinya jika stres kerja mengalami perubahan satu satuan atau 1 % maka tingkat prestasi kerja (Y) akan mengalami perubahan sebesar 0,890. Uji korelasi sebesar sebesar 0,959. Artinya bahwa tingkat hubungan tres kerja terhadap prestasi kerja adalah posisi “sangat kuat” karena nilai korelasi 0,959 berada pada interval koefisien korelasi 0,80 – 0,1000. Uji determinasi sebesar 0,919 atau 91,9% variabel prestasi kerja (Y) dipengaruhi oleh variabel bebbas yakni stres kerja. Sedangkan sisanya yaitu 8,1% atau (100- 91,9) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini. Dan uji Hipotesis yaitu t hitung 18,814 > t tabel 1.69552 dengan nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,00 lebih kecil dari ά = 0,05 sehingga hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau terbukti.
Kata Kunci : Stres Kerja, Prestasi Kerja
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
PESRYARATAN .................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iv
KATA PENTAR .................................................................................... v
LEMBAR KEASLIAN vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
X. Xxxxx Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................. ... 5
D. Manfaat Penelitian............................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Stres Kerja .......................................................................... 7
B. Prestasi Kerja 11
C. Hubungan Stres Kerja dengan Prestasi Kerja 17
D. Penelitian Terdahulu 18
E. Kerangka Fikir 19
F. Hipotesis 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 21
B. Jenis dan Sumber Data 21
C. Teknik Pengumpulan Data 22
D. Populasi dan Sampel 22
E. Metode Penelitian 23
F. Definisi Operasional Variabel. 29
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Profil PT. Parewa Jaya Catring Makassar 30
B. Visi dan Misi PT. Parewa Jaya Catring Makassar 31
C. Struktur Organisasi Profil PT. Parewa Jaya Catring Makassar 33
D. Uraian Tugas Profil PT. Parewa Jaya Catring Makassar 34
BAB V HASIL DAN PENELITIAN
X. Xxxxx Penelitian 35
B. Pembahasan 37
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan 42
B. Saran 42
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu 18
Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Korelasi 27
Tabel 5.1. Deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin 36
Tabel 5.2. Deskripsi data responden berdasarkan umur karyawan 36
Tabel 5.3. Deskripsi data responden berdasarkan tingkat pendidikan. 37 Tabel 5.4. Hasil uji reliabilitas 37
Tabel 5.5. Hasil outpout SPSS regresi linier sederhana 38
Tabel 5.6. Hasil outpout SPSS koefisien korelasi 39
Tabel 5.7. Interprestasi Koefisien Korelasi 39
Tabel 5.8. Hasil outpout SPSS koefisien determinasi 40
Tabel 5.9. Hasil outpout SPSS melalui uji hipotesis (uji t) 40
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir 20
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 33
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perusahaan jasa yang semakin pesat membawa dampak timbulnya persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif seperti respons yang cepat dan tanggap agar dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama. Karena keunggulan kompetitif ini dapat diperoleh dengan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki kepuasan tinggi terhadap perusahaan sehingga dapat memberdayakan sumber daya yang dimilikinya secara efektif, efisien dan produktif.
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang memiliki perang yang sangat penting. Manusia (karyawan) yang merupakan tenaga kerja bagi setiap perusahaan kadang kala sering diabaikan sebagai aset yang berharga. Tak jarang kita jumpai, perusahaan hanya mengganggap bahwa tenaga kerja (karyawan) sebagai beban yang harus selalu ditekan untuk mengurangi biaya dalam produksi. Namun, hal ini merupakan pandangan yang kurang tepat.
Karyawan merupakan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan dan diciplak oleh manusia lain karena pada hakekatnya tiap-tiap orang
1
1
adalah mahluk unik yang diciptakan oleh Maha Pencipta dengan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tenaga kerja harus selalu dijaga dan dikembangkan sehingga memberikan output yang optimal bagi perusahaan.
Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah dan kompleks, oleh karena itu perusahaan perlu memperhatikan motivasi karyawannya baik berupa pemberian material maupun non material, hal tersebut diharapkan dapat menimbulkan kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan tergantung dari dalam diri karyawan itu sendiri, namun pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha-usaha yang dapat memotivasi karyawannya. Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar karyawannya tetap puas adalah dengan mengurangi tingkat stres.
Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan. Dampak yang sangat merugikan dari adanya gangguan kecemasan yang sering dialami oleh karyawan khususnya disebut stres. Stres terhadap prestasi kerja dapat berperan positif dan juga berperan negatif.
Stres kerja menjadi suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang berinteraksi dengan pekerja sehingga
mengganggu kondisi fisiologis, dan perilaku. Stres kerja akan muncul bila terdapat kesenjangan antara kemampuan individu dengan tuntutan- tuntutan dari pekerjaannya. Stres merupakan kesenjangan antara kebutuhan individu dengan pemenuhannya dari lingkungan.
Stres kerja menjadi aspek yang penting bagi perusahaan terutama keterkaitannya dengan prestasi kerja. Perusahaan harus memiliki prestasi kerja seorang karyawan, tolak ukur kinerja yang baik/tinggi dapat dilihat dari capaian prestasi kerja seorang karyawan, hal ini sangat membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila kinerja menurun dapat merugikan perusahaan. Oleh karenanya prestasi kerja perlu memperoleh perhatian dan penghargaan oleh perusahaan agar capaian seorang karyawan itu dapat memicu dan meminimalisir tingkat beban stres kerja.
Prestasi kerja menjadi hal yang diinginkan oleh semua orang dalam berkerja. Prestasi kerja untuk tiap-tiap orang tidaklah sama ukuranya karena manusia itu satu sama lain berbeda. Hubungan antaran stres kerja dengan prestasi kerja ini sangat fundamental, karena indikator keberhasilan sebuah perusahaan dapat diukur dari kinerja seorang karyawan.
PT. Parewa Jaya Catering Makassar merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang terus berusaha untuk meningkatkan prestasi kerja karyawannya agar kinerja karyawan yang mereka berikan pada pelanggang meningkat. Hal ini menjelaskan bahwa salah satu strategi yang dapat menunjang keberhasilan bisnis dalam sektor usaha catring adalah
berusaha menawarkan kualitas jasa atau hasil produksi yang baik dengan kualitas pelayanan tinggi yang nampak dalam kinerja atau performa dari layanan yang ada, seperti dengan memberikan rangsangan balas jasa yang menarik dan menguntungkan. Sebagai manusia biasa, karyawan bagian produksi pada PT. Parewa Jaya Catering Makassar tentunya dihadapkan dengan kondisi dilematis. Di satu sisi mereka harus bekerja untuk focus pada visi perusahaan yaitu memberi kepuasan bagi pelanggan sementara disisi lain mereka memiliki kebutuhan dan keinginan yang perlu mendapat perhatian dari perusahaan.
Kondisi tentunya akan menimbulkan stres kerja. Sehingga prestasi kerja karyawan bisa menurun. Oleh sebab itu penting bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan menciptakan kenyamanan kerja sehingga sangat tidak mungkin untuk terkena stres. Stres pekerjaan dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan karyawan karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres muncul saat karyawan tidak mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan-tuntutan pekerjaan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarikn untuk melakukan sebuah kajian atau penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi PT Parewa Jaya Catering Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka diambil rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu apakah stres kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pada karyawan bagian produksi PT Parewa Jaya Catering Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja pada karyawan bagian produksi PT Parewa Jaya Catering Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan pemahaman dan pengembangan ilmu yang berkaitan dengan stres kerja dan prestasi kerja karyawan bagian produksi PT Parewa Jaya Catering Makassar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia yaitu stres kerja dan prestasi kerja karyawan.
b. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberika kontribusi dan masukan kepada manajemen perusahaan terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan tanpa menimbulkan stres kerja.
x. Xxxx peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk melaksanakan penelitian lanjutan dengan variabel stres kerja dan prestasi kerja karyawan.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Stres Kerja
1. Pengertian Stres Kerja
Menurut Xxxxxxxxxxxx (2013 : 87) stress kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stress tidak timbul begitu saja namun sebab-sebab stress timbul umumnya diikuti oleh faktor peristiwa yang mempengaruhi kejiwaan seseorang, dan peristiwa itu terjadi di luar dari kemampuannya sehingga kondisi tersebut telah menekan jiwanya.
Menurut Xxxxx (2014 : 69) menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu keadaan yang menekan diri dan jiwa seseorang di luar batas kemampuannya,sehingga jika terus dibiarkan tanpa ada solusi maka ini akan berdampak pada kesehatannya.
Sedangkan menurut Xxxxxan (2014 : 300) menyatakan bahwa stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa stres kerja adalah kondisi ketidakseimbangan secara psikologis yang dialami karyawan dalam menjalani pekerjaannya, yang diindikasikan oleh bentuk emosi dan tingkah lakuyang lain daripada biasanya.
7
2. Jenis-jenis Stres Kerja
Stres bisa datang dari berbagai sumber, seperti jadwal kerja yang sibuk, hilangnya orang yang dicintai atau hubungan yang bermasalah. Terlepas dari sumber stres, stres selalu dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup, dan perubahan dalam cara kita memandang stressor tertentu. Jenis stres kerja :
a. Eustress adalah stres dalam bentuk positif. Ini adalah stres yang baik yang dapat merangsang seseorang untuk melakukan berbagai hal dengan lebih baik.
b. Distress, atau apa yang biasa kita sebut sebagai stres, adalah jenis stres yang memiliki efek negatif pada kesehatan fisik dan emosional.
c. Distress akut adalah jenis yang paling umum dari stres yang datang tiba- tiba, menjadikan kita ketakutan dan bingung. Meskipun stres akut hanya berlangsung untuk jangka waktu pendek.
d. Distress episode akut biasanya digunakan untuk situasi ketika stres akan menjadi normal. Jadi, gangguan episodik akut ditandai dengan sering mengalami stres akut. Orang-orang memiliki jenis stres ini sering menemukan diri mereka berjuang untuk mengatur kehidupan mereka dan sering menempatkan tuntutan yang tidak perlu dan tekanan pada diri mereka sendiri, yang akhirnya dapat menyebabkan kegelisahan dan lekas marah.
e. Distress kronis adalah stres yang bertahan untuk waktu yang lama.
Stres kronis biasanya berasal keadaan yang tidak dapat dikontrol.
Kemiskinan, perasaan terperangkap dalam karir menjijikkan, hubungan yang bermasalah, dan pengalaman.
3. Sumber – sumber Stres Kerja
Menurut Xxxxxan (2014 : 301) menggolongkan sumber sumber stres kerja berdasarkan asalnya, pertama berasal dari pekerjaan dan kedua berasal dari luar pekerjaan. Berikut beberapa hal yang yang dapat menjadi sumber stres yang berasal dari pekerjaan meliputi : beban tugas yang terlalu berat, desakan waktu, penyeliaan yang kurang baik, iklim kerja yang tidakk aman, kurangnya informasi dari umpan balik tentang prestasi kerja, ketidakseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab, ketidakjelasan peranan dan karyawan dalam keseluruhan kegiatan organisasi, frustasi yang ditimbulkan oleh intervensi pihak lain didalam dan diluar kelompok kerjanya, perbedaan nilai yang dianut oleh karyawan dan yang dianut oleh organisasi, perubahan yang terjadi yang pada umumnya memang menimbulkan rasa ketidakpastian.
Menurut Xxxxxan (2014 : 322) menyatakan bahwa sumber stres yang berasal dari luar pekerjaan menurut meliputi : Masalah keuangan, prilaku negatif anak anak, kehidupan keluarga yang tidak atau kurang harmonis, pindah tenpat tinggal, ada anggota keluarga yang meninggal, kecelakaan, dan mengidap penyakit berat.
4. Penyebab Stres Kerja
Menurut Xxxxxx (2011 : 343) menyatakan bahwa da empat penyebab stres kerja, yaitu :
a. Lingkungan fisik
Penyebab stres kerja dari lingkungan fisik berupa cahaya, suara, suhu, dan udara terpolusi.
b. Individual
Tekanan individual sebagai penyebab stres kerja terdiri dari konflik peran, peran ganda, beban kerja berlebihan, tidak adanya kontrol, dan tanggung jawab.
c. Kelompok
Keefektifan setiap organisasi dipengaruhi oleh sifat hubungan diantara kelompok. Karakteristik kelompok menjadi stresor yang kuat bagi beberapa individu. Ketidakpercayaan dari mitra pekerja secara positif berkaitan dengan peran ganda yang tinggi, yang membawa pada kesenjangan komunikasi diantara orang- orang dan kepuasan kerja yang rendah. Atau dengan kata lain adanya hubungan yang buruk dengan kawan, atasan, dan bawahan.
d. Organisasional
Adanya desain struktur organisasi yang jelek, politik yang jelek dan tidak adanya kebijakan khusus.
5. Indikator Stres Kerja
Indikator stres stres kerja pada penelitian terbagi atas menjadi 5 skala penilaian yaitu:
a. Faktor intrinsik pekerjaan yang terbagi atas tuntutan tugas, tekanan waktu karena deadline pekerjaan dan harus melakukan pengambilan keputusan yang terlalu banyak.
b. Peran dalam organisasi yang terbagi atas ketidakpastian dan kurangnya informasi peran pekerjaan, harapan dalam pekerjaan dan tanggung jawab dalam pekerjaan.
c. Hubungan di tempat kerja yang terbagi atas hubungan dengan atasan dan hubungan dengan rekan kerja.
d. Pengembangan karir yang terbagi atas kurangnya keamanan kerja (ketakutan akan tidak dipakai lagi atau pensiun dini) dan ketidakcocokan status misalnya promosi yang berlebihan, promosi yang kurang dan frustasi karena harus mengejar karir yang tinggi.
e. Struktur dan iklim organisasi yaitu kesempatan yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
B. Prestasi Kerja
1. Pengertian Prestasi Kerja
Menurut Xxxxxxxx (2008 : 94) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan kesungguhan serta waktu.
Menurut Xxxxxxxxxxxx (2013 : 67) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya. Sedangkan menurut Xxxxxxxx (2014 : 151) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja.
Dari beberapa pengertian prestasi kerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang berdasarkan beban tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2. Unsur – unsur Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Xxxxxxxx (2010 : 10) menyatakan bahwa terdapat 11 unsur penilaian prestasi kerja. Pegawai yang memiliki prestasi kerja yang bagus harus memiliki setiap unsur prestasi kerja berikut ini :
a. Prestasi kerja
Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan pegawai tersebut dari uraian pegawai.
b. Kejujuran
Penilaian kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugas memenuhi perjanjian baik bagi dirinya maupun terhadap orang lain kepada bawahannya.
c. Kesetiaan (loyalitas)
Penilai menilai kesetiaan pegawai terhadap pegawainya, jabatan, organisasi.
d. Kedisplinan
Kedisplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan mengerjakannya sesuai dengan intruksi yang diberikan kepadanya.
e. Kreatifan
Penilai menilai kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifannya untuk menyelesaikan pegawai sehingga bekerja lebih berdaya guna dan hasil guna.
x. Xxxxxsama
Penilai menilai kesediaan pegawai itu berpartisipasi dan bekerja sama dengan pegawai lainnya vertikal dan horizontal di dalam maupun di luar pegawai, sehingga hasil pegawai akan semakin baik.
g. Kepemimpinan
Penilai menilai kemampuan memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya.
x. Xxcakapan
Penilai menilai kecakapan pegawai dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat dalam penyusunan kebijaksanaan dan di dalam situasi manajemen. Tanggung jawab Penilai menilai kesediaan pegawai dalam
mempertanggung jawabkan kebijaksanaannya. Setiap prestasi kerja yang ada diatas harus dapat dimiliki dan dipraktekkan oleh setiap pegawai. Pegawai harus memiliki prestasi kerja yang bagus agar instansi dapat beroperasi dengan baik.
i. Kepribadian
Penilai menilai sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik dan penampilan simpatik serta wajar dari pegawai tersebut.
x. Xxxxxxxx
Penilai menilai kemampuan berfikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisa, menilai, mencipta, meberikan alasan, mendapatkan dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapi.
3. Penialaian Prestasi Kerja
Menurut Xxxxxxan (2014 : 172) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja pegawai bertujuan sebagai berikut:
a. Memperoleh dasar pengambilan keputusan promosi, transfer, demosi atau penurunan pangkat, dan pemutusan hubungan kerja.
b. Kriteria bagi kesahlian sarana-sarana seleksi dan program-program pelatihan.
c. Mengalokasikan imbalan-imbalan bagi para karyawan.
d. Meyakinkan umpan balik bagi perseorangan yang dapat menunjang pengembangan diri, karir, dan menjamin efektivitas perusahaan.
4. Manfaat dan Tujuan Penilaian Prestasi Kerja
Menurut (Handoko 2010 : 135) menyatakan bahwa terdapat delapan manfaat yang dapat dipetik dari penilaian prestasi kerja tersebut di halaman berikutnya :
a. Perbaikan Prestasi kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan pegawai, manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki kegiatankegiatan mereka demi perbaikan prestasi kerja.
b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
c. Keputusan-keputusan penempatan
Promosi, transfer dan demo biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi merupakan bentuk penghargaan prestasi kerja masa lalu.
d. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangakan.
e. Perencanaan dan pengembangan karir
Umpan balik prestasi kerja seorang pegawai dapat, mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu.
x. Xxxxxxxan-tantangan eksternal
Kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti; keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau masalah- masalah pribadi lainnya, departemen personalia dimungkinkan untuk menawarkan bantuan kepada semua pegawai yang membutuhkan.
g. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia.
x. Xxsempatan kerja yang adil
Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan- keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
5. Indikator Prestasi Kerja
Menurut Xxxxxxxx (2012) menyatakan bahwa ada beberapa indikator penilaian prestasi kerja yaitu :
a. Keterampilan dan Kemampuan
Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga bekerja lebih berdaya guna serta dapat berfikir yang rasional dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapat kesimpulan dan membuat keputusan. Penyelesaian masalah yang dihadapi.
b. Kedisiplinan
Penilai menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada mengajukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.
c. Kepribadian
Sikap perilaku, kesopanan, disukai, memberikan kesan yang menyenangkan, memperhatikan sikap yang baik dan penampilan simpatik serta wajar dari karyawan tersebut.
d. Tanggung jawab
Kejadian karyawan pada perusahaan dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaanya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang digunakan perilaku serta hasil kerja dari bawahannya.
C. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian sekarang, penelitian terdahulu merupakan teori pembanding apakah hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya. Adapun beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut :
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
No | Nama & Tahun | Judul Penelitian | Metode Analisis | Hasil Penelitian |
1 | Nur (2013) | Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Xxxxx Xxxxxxxx (Studi Pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang) | 1. Regresi linier sederhana 2. Uji t 3. Uji F | Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui stres kerja secara simultan berpengaruh kepada prestasi kerja karyawan dengan signifikansi 0.000>0.05. Secara parsial signifikansi variabel (X1) Tingkat Lingkungan adalah 0.000, (X2) Tingkat Organisasi 0,037, dan (X3) Tingkat Individu 0.022. semua variabel dengan signifikansi kurang dari 0.05 sehingga dapat dikatakan Stres Kerja secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Dan variabel bebas yang paling dominan adalah variabel (X3) Tingkat Organisasi dengan signifikansi 0,037. |
2 | Hidayatullah (2017) | Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt Xxxxx Xxxxxxx Sukses Mandiri Palembang | 1. Uji Regresi linier sederhana 2. Uji Korelasi 3. Uji Determinasi 4. Uji t | Berdasarkan koefisien korelasi menunjukkan bahwa stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Xxxxx Xxxxxxx Sukses Mandiri Palembang masuk dalam kategori Sedang. Berdasarkan koefisien determinan bahwa Stres Kerja berpengaruh sebesar 27,7% terhadap Prestasi Xxxxx Xxxxxxxx dan sisanya 72,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Sedangkan dilihat dari hasil uji t yang diperoleh nilai thitung = 5,740 dengan nilai Sig sebesar 0,000 ternyata nilai Sig < 0,05 artinya Ho ditolak. dengan demikian dapat disimpulkan |
menunjukkan variabel stres kerja memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan prestasi kerja karyawan. | ||||
3 | Kurniawan (2017) | Pengaruh stress kerja terhadap prestasi kerja dengan Mediasi kecerdasan emosional, kecerdasan moral dan Kecerdasan personal (studi pada karyawan PT. Sari Warna textile industry unit ii boyolali) | 1. Uji regrsei linier sederhana 2. Uji Determinasi 3. Uji t | Hasil menunjukkan bahwa stress kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan moral, stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan personal, tetapi stress kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, kecerdasan personal berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, tetapi kecerdasan moral tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. |
D. Kerangka Fikir
Kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir ini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Stres kerja adalah kondisi ketidak seimbangan secara psikologis yang dialami karyawan dalam menjalani pekerjaannya, yang
diindikasikan oleh bentuk emosi dan tingkah laku yang lain dari pada biasanya. Prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang berdasarkan beban tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Stres kerja bisa menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, dan sebaliknya prestasi kerja di pengaruhi oleh stress kerja. Adapun gambar skema kerangka fikir pada penelitian ini adalah :
Stres Kerja (X)
Prestasi Xxxxx Xxxxxxxx (Y)
Gambar 2.1 Kerangka Fikir
E. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah yang akan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis pada penelitian ini adalah stres kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pada karyawan bagian produksi PT Parewa Jaya Catring Makassar.
H1 : Variabel independen stres kerja diduga memiliki pengaruh signifikan Terhadap variable dependen prestasi kerja karyawan.
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan secara langsung pada PT. Parewa Jaya Catering Makassar yang berlokasi di Jl. Perintis Xxxxxxxxxxx Xx.00, Xxx, Xxxxxx Xxxxxx, Xxxx Xxxxxxxx, Sulawesi Selatan 90242, Waktu Penelitian yang direncanakan dalam penelitian ini adalah selama 6 (enam) bulan, yaitu bulan Januari sampai Juni 2019.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah Jumlah karyawan, dan hasil angket.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya.Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala pimpinan dan karyawan.
21
21
C. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui penelitian yang menggunakan Kuesioner (angket) yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan yang diberikan pada masing-masing karyawan PT. Parewa Jaya Catering Makassar.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Xxxxxxxx (2013 : 115) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan pada peneliti ini adalah jumlah kesuluruhan karyawan bagian produksi PT. Parewa Jaya Catering Makassar sebanyak 33 orang.
2. Sampel
Menurut Xxxxxxxx (2013 : 116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan statistik atau berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain harus representatif (mewakili).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total sampling. Menurut Xxxxxxxx (2013: 124) sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah karyawan bagian produksi PT. Parewa Jaya Catering Makassar sebanyak 33 orang.
E. Metode Penelitian
1. Metode Analisis Deskriptif
Analisis penelitian deskriptif atau kuantitatif merupakan metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang ringkas, dimana hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisi tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan.
a. Uji Kuisioner
1) Uji Validitas
validitas, digunakan teknik correlation product moment dengan cara mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Rumus teknik correlation product moment dari Xxxx Xxxxxxx (Xxxx, 2001:133) adalah:
𝑁(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 . ∑ 𝑌)
𝑟 =
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2(𝑁 ∑ 𝑌2 − ∑ 𝑌 )²
Keterangan:
r = Angka korelasi
N = Jumlah responden
∑ 𝑋 = Jumlah skor butir
∑ 𝑋 ² = Jumlah skor butir kuadrat
∑ 𝑌 = Jumlah skor total
∑ 𝑌² = Jumlah kuadran skor total keseluruhan nilai butir soal
∑ 𝑋𝑌 = Hasil perkalian antara skor butir soal dengan jumlah skor total
Pengujian Validitas:
b. Apabila r hitung > r tabel, artinya terdapat korelasi antara variabel X dengan variabel Y dan dikatakan valid.
c. Apabila r hitung < r tabel, artinya tidak terdapat korelasi antara variabel X dengan variabel Y dan dikatakan tidak valid.
2)Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2006:178). Untuk menguji tingkat reliabilitas dalam penelitian ini digunakan reliabilitas
internal yaitu menggunakan data dan instrumen yang telah dibuat sebelumnya.
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
=
Keterangan:
𝑟11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
𝑏
∑𝜎2 = Jumlah varians butir
𝑏
𝜎2 = varians total
=
Untuk mencari varians butir digunakan rumus:
Keterangan:
𝜎 = Varians tiap butir
𝑋 = Jumlah skor
𝑁 = Jumlah responden
Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan nilai r product moment pada taraf signifikan 5%.
- Jika 𝑟11 >𝑟𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒maka instrumen dapat dikatakan reliabel
- Jika 𝑟11 <𝑟𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒maka instrumen dapat dikatakan tidak reliabel Realibilita n s suatu konstruk variabel atau instrumen dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha> dari 0,60. Output SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama dengan hasil uji validitas. Namun demikian untuk melihat hasil uji reliabilitas perlu dilihat pada tabel reliability statistic pada SPSS versi 23.0. Pada tabel reliability statisric pada SPSS versi 23.0 akan terlihat nilai Cronbach’s Alpha Regresi Linier Sederhana.
b.Uji Regresi
1) Regresi Sederhana
Menurut Xxxxxxxx (2012 : 270) analisis regresi sederhana adalah didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Metode regresi sederhana yang sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
Y | = | Prestasi Kerja |
a | = | Konstanta |
b | = | Koefisien regresi |
x | = | Stres Kerja |
2) Koefisien Korelasi
Untuk menginterpresentasikan hasil penelitian korelasi yang dikemukakan oleh Xxxxxxxx (2008: 231) sebagai berikut :
Tabel 3.1. Intrepretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien | Tingkat Hubungan |
0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000 | Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat |
Nilai koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Xxxxxxxx (2008: 260) berkisar antara -1 sampai dengan +1 yang kriteria pemanfaatannya sebagai berikut :
a) Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif yaitu makin besar variabel x maka makin besar variabel y.
b) Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif yaitu semakin besar variabel x maka semakin kecil variabel y.
c) Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel x dan variabel y.
d) Jika nilai r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linier sempurna yaitu berupa garis lurus sedangkan r yang mengarah kearah angka 0 maka garis semakin tidak lurus.
3) Koefisien Determinasi (KD)
Koefisien determinasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi (Kd) merupakan kuadrat dari koefisien korelasi sebagai ukuran untuk mengetahui kemampuan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian.
KD = r2..100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi
Pengolahan angket atau data penelitian, maka digunakan program statistik software SPSS.
c. Pengujian Hipotesis ( uji t)
Pengujian yang dilakukan adalah uji parameter (uji korelasi) dengan menggunakan uji t-statistik. Hal ini membuktikan apakah terdapat pengaruh antara masing-masing variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Menurut Xxxxxxxx (2013 : 250) menggunakan rumus:
t hitung =
Keterangan:
t = nilai t hitung
n = jumlah responden
r = koefisien korelasi hasil r hitung
a. Jika nilai t Hitung > t Tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel (Y).
b. Jika nilai t Hitung < t Tabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel (Y).
Berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS sebagai berikut :
1) Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y)
2) Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y)
Pengolahan data akan dibantu dengan bantuan program statistik software SPSS.
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional yang akan dijadikan acuan dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Stres kerja adalah kondisi ketidak seimbangan secara psikologis yang dialami karyawan dalam menjalani pekerjaannya, yang diindikasikan oleh bentuk emosi dan tingkah laku yang lain dari pada biasanya.
2. Prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang berdasarkan beban tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
30
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Profil PT. Parewa Jaya Catring
Parewa Aero Catering adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa boga penerbangan, yang pertama kali di bangun pada tahun 1984 di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Dalam melayani pelanggan, Parewa Aero Catering selalu mengedepankan mutu dan kualitas hingga berhasil melebarkan sayap di 7 Kota Besar di Indonesia, antara lain, Bali, Surabaya, Mataram, Jakarta, Makassar, Medan dan Manado. Makassar menjadi salah satu kota pilihan Parewa Aero Catering untuk membuka cabang yang di beri Logo atau nama PT. Parewa Jaya Catering Makassar
PT. Parewa Jaya Catering Makassar memiliki proses produksi yang dilakukan dengan aturan yang ketat, sesuai standar baku yang dikeluarkan regulator (pemerintah) dengan mengutamakan hygiene dan sistem sanitasi yang baik. Sehingga menghasilkan produk yang terjaga kwalitas dan kwantitasnya. Dari sisi Legalitas, catering kami telah mendapatkan sertifikasi resmi dari dari Departemen Kesehatan, Kementrian Perhubungan (Dirjen Perhubungan Udara), Majelis Ulama Indonesia dengan sertifikat Halal, serta sertifikasi ISO 9001-2008 dari lembaga independen berstandart international.
Profesionalitas dalam melayani pelanggan, PT. Parewa Jaya Catering Makassar telah dipercaya melayani maskapai penerbangan komersial dan penerbangan charter / eksclusive termasuk pelayanan VVIP untuk Presiden
30
30
dan Wakil Presiden. Saat ini, dengan kemampuan kami memproduksi makanan yang berkualitas dan terpercaya, di tahun 2012, PT. Parewa Jaya Catering Makassar telah mengembangkan jangkauan dengan melayani permintaan catering untuk pasien rumah sakit, perhotelan dan kebutuhan konsumsi karyawan industri.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dasawarsa dalam jasa boga penerbangan, kami mampu memberikan produk dengan kualitas terbaik, lezat serta memiliki standart keamanan pangan yang terpercaya. Tujuan kami adalah, untuk menyenangkan setiap penumpang dengan pengalaman makanan lezat yang tidak terlupakan
PT. Parewa Jaya Catering Makassar menyediakan layanan katering dalam penerbangan charter / exclusive ke seluruh wilayah Indonesia dan manca negara dengan memperhatikan profil pelanggan serta memenuhi permintaan pelanggan. PT. Parewa Jaya Catering Makassar melayani kebutuhan service Lounge di beberapa Bandar Udara di Indonesia dengan menciptakan kenyamanan dan kelezatan dari produk yang kami hasilkan dengan tidak melupakan ciri khas masakan tradisional
B. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi perusahaan Nasional berorientasi International yang terpercaya dan berwawasan global di bidang layanan industri jasa boga.
2. Misi
Sebagai salah satu Industri jasa boga yang dapat memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi bangsa secara umum dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan melalui pengelolaan usaha yang sehat, aman dan terpercaya untuk semua pihak.
C. Struktur Organisasi
Struktur adalah suatu cara menyusun dan membentuk bagian atau elemen- elemen individu secara berama-sama dalam satu kesatuan. Sedangkan struktur organisasi adalah kerangka untuk mendefinisikan bagaimana aktivitas-aktivitas atau pekerjaan-pekerjaan dalam sebuah organisasi dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Struktur organisasi pada setiap perusahaan tidaklah sama, ini karena struktur organisasi yang digunakan harus sesuai dengan jenis dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar organisasi dapat berjalan dengan lancar dan tepat dalam mencapai tujuan. Tujuan organisasi ini dibuat yaitu untuk mengatur serta membagi tugas pada setiap anggota perusahaan. Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, salah satunya di perlukan suatu struktur organisasi yang bisa menjadi pedoman kerja bagi semua pekerja yang terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan. Baik tugas, wewenang dan tanggung jawab yang harus di jalankan.
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari
organisasi adalah mencapai target yang diharapkan suatu organisasi dari aktivitas orang- orang sebagai anggota organisasi yang terorganisasi dalam suatu struktur dan terproses dalam suatu hubungan kerja sama diantara organisasi tersebut. Struktur organisasi yang terdapat pada PT. Xxxxxx Xxxx Xxxxxxx sebagai berikut :
Kepala Koki
Struktur Organisasi Bagian Produksi PT. Parewa Jaya Catring Makassar
Direktur
Koki I | Koki II | Koki III | |||
Pemasaran
Kepala Kebersihan
Distribusi
Sumber : PT. Parewa Jaya Catering Makassar
D. Uraian Tugas
Adapun uraian jabatan dari struktur organisasi yuni catering adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama
Yaitu sebagai pimpinan sekaligus pemilik yang memegang kekuasaan penuh atas segala pengambilan keputusan.
2. Wakil Direktur
Yaitu bertanggung jawab atas segala pengawasan dan pengendalian baik didalam maupun diluar perusahaan.
3. Kepala Koki dan Koki
Yaitu bertanggung jawab untuk menyediakan segala jenis makanan yang telah dipesan oleh konsumen.
4. Kepala Kebersihan dan Kebersihan
Yaitu bertanggung jawab untuk menjaga segala kebersihan di ruangan dan tugasnya untuk membersihkan segala perlengkapan alat, atau yang bertugas sebagai pencuci piring, gelas dan lain-lainnya.
5. Pemasaran
Yaitu bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan promosi baik itu dalam media surat atau media online dan memberikan info langsung kepada konsumen.
6. Distribusi Yaitu bertanggung jawab mengantar pesanan kepada konsumen secara langsung
Struktur organisasi menggambarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang tergambar dalam struktur organisasi akan mempermudah perusahaan melakukan pengendalian. Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasi dengan menentukan seluruh tugas, hubungan antara tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing- masing tugas tersebut.
35
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
X. Xxxxx Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Data penelitian diperoleh dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada responden yang berkenan untuk mengisi daftar pernyataan yang telah disajikan dalam bentuk kuesioner. Kuesioner diperoleh dengan cara peneliti menemui langsung kepada responden yaitu karyawan. Dengan cara pengumpulan data secara langsung dengan menemui responden, hal ini diharapkan supaya lebih efektif untuk meningkatkan respon rate responden dalam penelitian ini.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total sampling. Menurut Xxxxxxxx (2013: 124) sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah karyawan bagian produksi PT. Parewa Jaya Catring Makassar sebanyak 33 orang.
2. Deskripsi Data Responden
Penyajian deskriptif data penelitian bertujuan agar dapat melihat profil dari data penelitian tersebut yang berhubungan antar variabel dalam penelitian. Data deskriptif responden yang menggambarkan keadaan atau kondisi responden merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini memiliki beberapa karakteristik
35
35
yang akan dideskripsikan. Karakteristik tersebut antara lain meliputi jenis kelamin, umur dan tingkat pendidikan sebagai berikut :
Tabel 5.1. Deskripsi data responden berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik | Jumlah (orang) | Presentase ( % ) |
Xxxxx Xxxxxxx : 1. Laki – laki 2. Perempuan | 21 orang 12 orang 33 orang | 63,7 36,3 100 |
Sumber data : kuesioner
Dari tabel 5.1 dapat dilihat karakteristik jenis kelamin terdiri dari responden laki – laki sebanyak 21 orang atau sebesar 63,7% sedangkan responden perempuan sebanyak 12 orang atau sebesar 36,3%.
Tabel 5.2. Deskripsi data responden berdasarkan umur karyawan
Karakteristik | Jumlah (orang) | Presentase ( % ) |
Umur Responden : 1. 0-20 Tahun 2. 21-30 Tahun 3. 31-40 Tahun 4. 41 Tahun Keatas | 3 orang 19 orang 6 orang 5 orang 33 orang | 9,1 57,6 18,2 15,1 100 |
Sumber data : kuesioner
Tingkat umur responden terdiri dari 0 – 20 tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 9,1%, selanjutnya dari 21 – 30 tahun sebanyak 19 orang atau
sebesar 57,6% dan pada tahun 31 – 40 tahun sebanyak 6 orang atau sebesar 18,2% sedangkan pada umur 41 tahun keatas sebanyak 5 orang atau sebesar 15,1%.
Tabel 5.3. Deskripsi data responden berdasarkan tingkat pendidikan
Karakteristik | Jumlah (orang) | Presentase ( % ) |
Tingkat Pendidikan : 1. Tingkat SMA / SMK 2. Tingkat Diploma Tiga 3. Tingkat Sekolah Tinggi (S.1) 4. | 24 orang 2 orang 7 orang 33 orang | 72,7 6 21,2 100 |
Sumber data : kuesioner
Responden dari tingkat pendidikan, yaitu pendidikan tingkat SMA atau SMK sebanyak 24 orang atau sebesar 72,7% dan tingkat Diploma Tiga sebanyak 2 orang atau sebesar 6% selanjutnya pendidikan tingka sekolah tinggi (S.1) sebanyak 7 orang atau sebesar 21,2%.
B. Pembahasan
1. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang konsisten, sehingga kesungguhan jawaban dapat dipercaya, dengan batas minimal korelasi > 0.60.
Tabel 5.4. Hasil uji reliabilitas
No | Variabel Penelitian | r alpha | r Kritis | Kriteria |
1 | Stres Kerja | 0,742 | 0,600 | Reliabel |
2 | Prestasi Karyawan | 0,720 | 0,600 | Reliabel |
Sumber data : kuesioner
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataanpada kuisioner. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan selalu konsisten atau > 0,60. Jadi hasil koefisien reliabilitas instrument variabel stres kerja 0,742 ini artinya bahwa
variabel stres kerja dapat dikatakan reliable atau handal karena nilai reliabiliti tersebut > 0,60. Sedangkan prestasi kerja adalah sebesar = 0,720 maka dapat dinayakan bahwa variabel prestasi kerja reliabe.
2. Uji Regresi Sederhana
Analisis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan model regresi liner sederhana, dimana dalam analis regresi tersebut akan menguji persamaan a dan b. Pengolahan data menggunakan bantuan program komputer SPSS berdasarkan data-data yang diperoleh dari angket yang telah diisi oleh responden. Berikut adalah tabel hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan model regresi linier sederhana:
Tabel 5.5. Hasil outpout SPSS berdasarkan analisis regresi linier sederhana
Coefficientsa
Model | Unstandardized Coefficients | Standardize d Coefficients | T | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 2,300 | 1,022 | ,959 | 2,250 | ,032 |
Stres Kerja | ,890 | ,047 | 18,814 | ,000 |
a. Dependent Variable: Xxxxxxxx Xxxxx
Sumber : Data primer diolah 2019
Berdasarkan hasail olah data pada tabel 5.5. maka diperoleh nilai persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 2,300 + 0,890 X
Dari persamaan regresi tersebut maka dapat diinterprestasikan bahwa jika stres kerja (X) bernilai 0 maka prestasi kerja (Y) sebesar 0,890. Koefisien regresi variabel stres kerja (X) sebesar 2,300. Artinya jika stres kerja mengalami perubahan satu satuan atau 1 % maka tingkat prestasi kerja (Y) akan mengalami perubahan sebesar 0,890.
a. Koefisien Korelasi
Selanjutnya untuk mengetahui hubungan stre kerja terhadap prestasi kerja diukur dengan menggunakan koefisien korelasi dengan SPSS sebagai berikut :
Tabel 5.6. Hasil outpout SPSS koefisien korelasi
Model Summary
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate |
1 | ,959a | ,919 | ,917 | ,402 |
a. Predictors: (Constant), Stres Kerja
Sumber : Data primer diolah 2019
Tabel 5.7. Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien | Tingkat Hubungan |
0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000 | Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat |
Berdasarkan tabel di atas 5.6. maka nilai korelasi stres kerja terhadap prestasi kerja diperoleh nilai sebesar 0,959. Artinya bahwa tingkat hubungan tres kerja terhadap prestasi kerja adalah posisi “sangat kuat” karena nilai korelasi 0,959 berada pada interval koefisien korelasi 0,80 – 0,1000.
b. Uji Determinasi
Untuk mengukur besarnya pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja, maka digunakan analisis koefisien diterminasi sebagai berikut :
Tabel 5.8. Hasil outpout SPSS koefisien determinasi
Model Summary
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate |
1 | ,959a | ,919 | ,917 | ,402 |
a. Predictors: (Constant), Stres Kerja
Sumber : Data primer diolah 2019
Hasil pada tabel menunjukkan koefisien determinasi R square adalah sebesar 0,919 atau 91,9% variabel prestasi kerja (Y) dipengaruhi oleh variabel bebbas yakni stres kerja. Sedangkan sisanya yaitu 8,1% atau (100- 91,9) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.
c. Uji t ( uji hipotesis )
Uji persial (uji t) dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis pada penelitian terbukti ata tidak, oleh karena itu dapat dibuktikan melalui program SPSS dibawah ini adalah :
Tabel 5.9. Hasil outpout SPSS melalui uji hipotesis (uji t)
Coefficientsa
Model | Unstandardized Coefficients | Standardize d Coefficients | T | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 2,300 | 1,022 | ,959 | 2,250 | ,032 |
Stres Kerja | ,890 | ,047 | 18,814 | ,000 |
a. Dependent Variable: Xxxxxxxx Xxxxx
Sumber : Data primer diolah 2019
Untuk mencari nilai t tabel maka digunakan rumus df = N - 2, atau N = 33 – 2 = 31 maka diperoleh nilai t tabel sebesar 1.69552 sedangkan t hitung 18,814 diperolah dari hasil output SPSS. Maka dapat disimpulkan bahwa dungaan pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja adalah terbukti. Alasannya karena nilai t hitung 18,814 > t tabel 1.69552 dengan nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,00 lebih kecil dari ά = 0,05 sehingga hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau tidak terbukti.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Xxxxxxxxxxxx (2017) yang menyatakan bahwa, Berdasarkan koefisien determinan bahwa Stres Kerja berpengaruh sebesar 27,7% terhadap Prestasi Xxxxx Xxxxxxxx dan sisanya 72,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Sedangkan dilihat dari hasil uji t yang diperoleh nilai thitung = 5,740 dengan nilai Sig sebesar 0,000 ternyata nilai Sig < 0,05 artinya Ho ditolak. dengan demikian dapat disimpulkan menunjukkan variabel stres kerja memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan prestasi kerja karyawan.
42
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Parewa Jaya Catring Makassar tahun 2019, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Stres kerja memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap prestasi kerja karyawan Bagian Produksi PT. Parewa Jaya Catring Makassar dan Stres kerja memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja karyawan Bagian Produksi PT. Parewa Jaya Catring Makassar. dan Xxxxxxxxx yang diajukan pada penelitian ini adalah bahwa stres kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan Bagian Produksi PT. Parewa Jaya Catring Makassar diterima atau terbukti.
B. Saran
Penyusunan skripsi ini menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Stres kerja karyawan Bagian Produksi PT. Parewa Jaya Catring Makassar sudah dapat dikelola oleh perusahaan, oleh karenanya pihak manajeman perusahaan dapat harus menjaga tingkat stres kerja tersebut. Namun dilihat secara keseluruhan, faktor individual merupakan indikator dengan nilai paling rendah, oleh karena itu perusahaan harus lebih memperhatikan dan mencoba melakukan perbaikan dalam hal kondisi dan situasi yang ada disekitar perusahaan.
2. Prestasi kerja karyawan secara umum sudah cukup, hal ini didukung dengan terpenuhinya target prestasi kerja perusahaan. Untuk terus
42
42
43
mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi kerja karyawan pihak manajemen perusahaan harus selalu memberikan motivasi dari segala aspek dan memberikan pelatihan kepada karyawan baru ataupun karyawan yang sudah lama bekerja yang dinilai kemampuannya masih rendah.
3. Untuk peneliti selanjutnya adalah hasil penelitian sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian agar dapat menyempurnakan hasil penelitian ini.
43
44
DAFTAR PUSTAKA
Xxxx Xxx, Xxxx. 2013. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi Pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang)
Xxxxx, Xxxxx. 2014. Perilaku Organisasi: Teori, Aplikasi, dan Kasus.
Cetakan Kedua. CV. Alfabeta. Anggota IKAPI. Bandung.
Xxxxxx, X.X, Dkk. 2011. Organisasi Prilaku Struktur Proses. Jilid 1.
Terjemahan Xxxxx Xxxxxxx. Binapura Aksara. Jakarta.
Xxxxxxxx, Malayu. 2008. Manajemen Dasar, Pengertian, Xxx Xxxxxxx. PT Bumi Aksara. Jakarta.
----------------------------. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
----------------------------. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
Xxxxxxx, Xxxx. 2010. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia.
Edisi Kedua. BPFE UGM Yogyakarta. Yogyakarta.
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxxxx. 2017. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Xxxxx Xxxxxxx Sukses Mandiri Palembang
Xxxxxxxxx, Xxxx Edi. 2017. Xxxxxxxx stress kerja terhadap prestasi kerja dengan Mediasi kecerdasan emosional, kecerdasan moral dan Kecerdasan personal (studi pada karyawan PT. Sari Warna Textile Industry Unit Ii Boyolali)
Xxxxxxxxxxxx, Xxxxx Xxxxx. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.
Nurjaman, Kadar. 2014. Manajemen Personalia. CV Pustaka Setia.
Bandung.
Xxxxxxxx, X. and Xxxxx, K. 1993. Human Behavior at Work. Organization Behavior 8th Edition. Mc. Graw-Hill. International. Singapore.
Xxxxxxx, Xxxxxxx P. 2003. Teori Pengembangan Organisasi. Bumi Aksara.
Jakarta.
44
Xxxxxxx, Xxxxxxx. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara. Jakarta.
45
Xxxxxxxx, Xxx. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetak Ke Enam.
Pranada Media Group. Jakarta.
Xxxxxxxx. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.
--------------. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.
--------------. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.
xxxx://xxxxxxxxxx.xxxxx.xx.xx/00000/0/XXX%00XX.xxx (diakses pada tanggal 17 Februari 2019)
xxxx://xxxxxxxxxx.xxxxx.xx.xx/00000/0/XXX%00XX.xxx (diakses pada tanggal 17 Februari 2019)
45
xxxxx://xxxxx.xxxxxx.xxx/xxxxx/xxxxxxxxxxxx/000000-XX-xxxxxxxx-xxxxxxxx- kerja-dan-loyalitas-te.pdf (diakses pada tanggal 10 Maret 2019)
46
lampiran
46