PELAKSANAAN PENERJEMAHAN BUKU CERITA ANAK DAN DOKUMEN PERJANJIAN KERJA SAMA DI PUSAT PENGUATAN DAN PEMBERDAYAAN BAHASA
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PELAKSANAAN PENERJEMAHAN BUKU CERITA ANAK DAN DOKUMEN PERJANJIAN KERJA SAMA DI PUSAT PENGUATAN DAN PEMBERDAYAAN BAHASA
XXXXX XXX XXXXXXX 198411030
PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS UNTUK KOMUNIKASI BISNIS DAN PROFESIONAL JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK
2023
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Judul | : | Pelaksanaan Penerjemahan Buku Cerita Anak dan Dokumen Perjanjian Kerja Sama Di Pusat Penguatan Dan Pemberdayaan Bahasa |
2. Penyusun a) Nama b) NIM | : : | Xxxxx Xxx Xxxxxxx 1908411030 |
3. Program Studi | : | Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional |
4. Jurusan | : | Administrasi Niaga |
5. Waktu Pelaksanaan | : | 19 September 2022 – 13 Januari 2023 |
6. Tempat Pelaksanaan | : | Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa |
Depok, 12 Januari 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan di Politeknik Negeri Jakarta.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan, antara lain kepada:
1. Ibu Dr. Dra. Xxx Xxxxxxxx, Dipl. XXXXX, X.X., M. Hum selaku Kepala Prodi Bahasa Inggris Untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional.
2. Bapak Dr. Xxx. Xxxxxxxxxxx, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan ini;
3. Ibu Xxxx X.X. Nababan dan Xxx Xxxx Xxxxx selaku pembimbing di KKLP Penerjemahan yang telah memberi ilmu dan pengalaman selama Praktik Kerja Lapangan.
4. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan moral dan material.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih membutuhkan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis akan sangat terbantu dengan kritik dan saran yang membangun untuk laporan ini. Semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Depok, 2 Januari 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3
3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan 12
3.3 Uraian Alur Bisnis Pelaksanaan Penerjemahan Buku 14
3.3.1 Penetapan Tema Buku Bahasa Sumber 14
3.3.3 Pembelian Lisensi Buku 14
3.3.5 Pelaksanaan Penerjemahan 15
3.3.6 Ilustrasi Hasil Terjemahan 16
3.3.7 Finalisasi Produk Buku Hasil Terjemahan 16
3.4 Uraian Proses Penerjemahan 17
3.5 Hasil Analisis Teknik Penerjemahan 18
3.5.1 Hasil Analisis Cerita Berjudul “Around The World With Chilli” 18
3.5.2 Hasil Analisis Buku Cerita Anak Serial ‘The Dordles’ 21
3.5.3 Hasil Analisis Cerita Berjudul “Whoop, Goes the Pufferfish” 24
3.5.4 Hasil Analisis Dokumen Perjanjian Kerja Sama 27
iii
3.6 Kendala Pelaksanaan Xxxxx 00
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Uraian Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 12
Tabel 3.2 Contoh Teknik Transposisi pada cerita "Around The World With Chilli" 18
Tabel 3.3 Contoh Teknik Partikularisasi pada cerita "Around The World With Chilli" 19
Tabel 3.4 Contoh Teknik Modulasi pada cerita "Around The World With Chilli" 19
Tabel 3.5 Contoh Teknik Deskripsi pada cerita "Around The World With Chilli" 19
Tabel 3.6 Contoh Teknik Harfiah pada cerita "Around The World With Chilli” 20
Tabel 3.7 Contoh Teknik Reduksi pada cerita anak serial "The Dordles" 22
Tabel 3.8 Contoh Teknik Partikularisasi pada cerita anak serial "The Dordles" 22
Tabel 3.9 Contoh Teknik Padanan Lazim pada cerita anak serial "The Dordles" 22
Tabel 3.10 Contoh Teknik Adaptasi pada cerita anak serial "The Dordles" 23
Tabel 3.11 Contoh Teknik Adaptasi pada cerita "Whoop, Goes The Pufferfish" 24
Tabel 3.12 Contoh Teknik Amplifikasi pada cerita "Whoop, Goes The Pufferfish" 25
Tabel 3.13 Contoh Teknik Modulasi pada cerita "Whoop, Goes The Pufferfish" 25
Tabel 3.14 Contoh Teknik Kalke pada cerita "Whoop, Goes The Pufferfish" 25
Tabel 3.15 Contoh Teknik Penerjemahan Harfiah pada Perjanjian Kerja Sama 27
Tabel 3.16 Contoh Teknik Kalke pada Perjanjian Kerja Sama 28
Tabel 3.17 Contoh Teknik Padanan Lazim pada Perjanjian Kerja Sama 28
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Oraganisasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 11
Gambar 3.2 Diagram Teknik Penerjemahan Cerita "Around The Word With Chilli" 21
Gambar 3.3 Diagram Teknik Penerjemahan cerita serial "The Dordles" 23
Gambar 3.4 Diagram Teknik Penerjemahan cerita "Whoop, Goes The Pufferfish" 26
Gambar 3.5 Diagram Teknik Penerjemahan Perjanjian Kerja Sama 29
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu program kegiatan bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu akademik yang diterima saat proses pembelajaran di bangku kuliah ke dalam dunia kerja secara langsung. Program PKL memberikan kontribusi bagi mahasiswa supaya mampu mengembangkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya, serta mampu memetik pengalaman kerja sehingga dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa di masa mendatang.
Dalam dunia pendidikan hubungan antara teori dan praktik merupakan hal penting untuk membandingkan serta membuktikan sesuatu yang telah dipelajari dalam teori dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Oleh karena itu, guna mempersiapkan dan melatih mahasiswa dalam memasuki dunia kerja, Program Studi Bahasa Inggris Untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional (BISPRO), Politeknik Negeri Jakarta mewajibkan setiap mahasiswanya untuk melaksanakan PKL di instansi atau perusahaan yang berkaitan dengan bidang penerjemahan, sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu serta melatih keahlian yang telah dipelajari sebelumnya secara langsung di dunia kerja. Di samping itu, PKL juga merupakan salah satu syarat untuk kelulusan yang harus dipenuhi mahasiswa.
Penulis mendapatkan kesempatan baik untuk mengikuti PKL di Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, khususnya di Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 338 tahun 2021 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa memiliki tugas melaksanakan penerjemahan dokumen negara, karya sastra, buku pendidikan dan seni. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa melaksanakan penerjemahan melalui program penerjemahan buku pada tahun 2022.
1
2
Pada tahun 2022, KKLP penerjemahan kemudian menetapkan tema buku yang akan diterjemahkan adalah buku bacaan pengayaan literasi dan diplomasi bahasa Indonesia. Adapun alur pelaksanaan dalam program penerjemahan buku pada tahun 2022 ini, yaitu penetapan tema buku bahasa sumber, seleksi buku bahasa sumber, pembelian lisensi penerjemahan dari pemegang hak cipta teks bahasa sumber, serta penandatanganan kontrak dengan penerjemah terpilih. Tahap selanjutnya yaitu pembekalan ilmu bagi penerjemah terpilih, proses penerjemahan, penelaahan dan penyuntingan hasil terjemahan, perevisian terjemahan sesuai hasil penyuntingan, finalisasi naskah hasil terjemahan, proses pengaturan tata letak naskah hasil akhir terjemahan, dan finalisasi produk buku hasil terjemahan baik dalam bentuk digital maupun cetak.
Kegiatan PKL ini dilakukan oleh penulis dalam kurun waktu empat bulan yang dimulai dari September 2022 sampai Januari 2023. Dikarenakan pelaksanaan PKL ini di periode akhir proses penerjemahan buku tahun 2022, penulis hanya berkesempatan untuk ikut serta dalam proses pengaturan tata letak naskah hasil terjemahan dan finalisasi produk buku hasil terjemahan dalam bentuk digital. Meskipun demikian, penulis tetap mengetahui dengan jelas alur pelaksanaan penerjemahan buku. Di samping itu, ada pula tugas yang diberikan oleh pembimbing yaitu menerjemahkan beberapa buku cerita anak dan dokumen perjanjian kerja sama guna mendukung penulis untuk dapat belajar secara langsung dalam mengaplikasikan ilmu dan melatih kemampuan serta keahlian penulis di bidang penerjemahan.
3
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan
Laporan ini dibuat untuk menjelaskan pengalaman penulis dalam mengikuti Pelaksanaan Penerjemahan Buku Cerita Anak di Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa. Meskipun dalam kegiatan utama di program Penerjemahan Buku Cerita Anak, penulis hanya berkesempatan untuk ikut serta dalam proses pengaturan tata letak naskah hasil terjemahan dan finalisasi produk buku hasil terjemahan dalam bentuk digital. Namun, penulis mengetahui dengan baik alur pelaksanaan Program Penerjemahan Buku Cerita Anak tersebut. Oleh Karena itu, penulis akan sedikit menjabarkan alur pelaksanaan program tersebut dalam laporan ini. Selain itu, penulis juga akan memasukkan beberapa hasil analissi teknik penerjemahan yang dilakukan selama kegiatan PKL. Penulis telah menerjemahkan beberapa buku cerita anak dan dokumen perxxxxxan kerja sama guna mendukung penulis untuk dapat belajar secara langsung dalam mengaplikasikan ilmu dan melatih kemampuan serta keahlian penulis di bidang penerjemahan.
1. Bagaimana alur pelaksanaan Program Penerjemahan Buku tahun 2022?
2. Bagaimana proses penerjemahan buku cerita anak dan dokumen perxxxxxxx?
3. Apa saja teknik yang digunakan oleh penulis untuk menerjemahkan buku cerita anak dan dokumen perxxxxxan kerja sama?
4. Apa kendala yang dihadapi penulis saat menerjemahkan buku cerita anak dan dokumen perxxxxxan?
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu dan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang penulis laksanakan sebagai berikut:
1. | Waktu | : | 19 September 2022 – 13 Januari 2023 |
2. | Instansi | : | Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa |
3. | Alamat | : | Jl. Anyar Xx.Xx. 4, RT.002/RW.002, Sukahati, Kec. Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16810 |
4
1.4 Tujuan dan Manfaat
Berikut tujuan dan manfaat dari PKL di Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa.
1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan PKL ini adalah:
1. Mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di dunia perkuliahan ke dalam dunia kerja.
2. Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di tempat Kerja Praktik Lapangan yang belum dikenal oleh mahsiswa.
3. Menetapkan disiplin, rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam bertugas sehingga menambah pengalaman dalam persiapan untuk terjun langsung ke dunia kerja sesungguhnya.
1.4.2 Manfaat
Adapun manfaat pelaksanaan PKL ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa
a. Xxxx dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh semasa perkuliahan dengan praktek yang nyata di dunia kerja dan masyarakat serta
b. Melatih diri dan menambah pengalaman untuk beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Bagi Akademik
a. Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan berguna bagi perkembangan ilmu penerjemahan, sehingga dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa selanjutnya.
b. Dapat mempererat kerjasama antara pihak akademik dengan perusahaan atau instansi.
3. Bagi Instansi
a. Sebagai sarana untuk menjembatani antara instansi dengan lembaga pendidikan untuk bekerja sama lebih lanjut.
b. Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi mengenai situasi umum institusi tempat Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan.
4.1 Simpulan
BAB IV PENUTUP
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, penulis menyimpulkan bahwa:
1. Penulis mendapat pengalaman kerja secara langsung dan dapat melihat proses langsung pekerjaan penerjemah di lingkup pemerintah secara profesional.
2. Penulis memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru mengenai langkah bisnis penerjemahan buku di instansi pemerintahan. Dari proses memilih buku bahasa asing hingga proses menerjemahkan buku tersebut dan menjadi produk buku terjemahan dalam bahasa Indonesia.
3. Penulis juga memperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman baru khususnya dalam menerjemahkan buku cerita anak dengan baik dan benar agar dapat mudah dipahami oleh anak-anak, serta menerjemahkan draft perjajian dengan penerbit sebagai langkah awal dalam pembelian lisensi.
Adapun beberapa kesimpulan yang bisa dibuat oleh penulis setelah melakukan analisis pada hasil tejemahan, diantaranya:
1. Dari kesepuluh teknik yang digunakan untuk menerjemahkan cerita anak berjudul “Around The World With Chilli”, teknik penerjemahan harfiah memang yang paling banyak digunakan. Namun, jika persentase dari teknik-teknik yang berorientasi pada bahasa sasaran seperti padanan lazim, transposisi, reduksi, amplifikasi, modulasi, partikularisasi, dan adaptasi digabungkan menjadi satu maka persentasenya menjadi lebih tinggi. Dari hasil persentase teknik yang digunakan, juga bisa disumplkan metode yang digunakan yaitu, metode penerjemahan komunikatif dimana yang lebih menekankan efek yag ditimbulkan kepada pembacanya sehingga pembaca tidak sulit untuk memahami terjemahan cerita anak tersebut.
2. Tidak berbeda jauh dengan cerita pertama, cerita anak serial “The Dordles” juga menggunakan banyak teknik harfiah. Namun, gabungan dari persentase dari teknik-teknik yang berorientasi pada bahasa sasaran masih lebih tinggi
31
32
dibandingkan teknik yang berorientasi pada bahasa sumber. Jadi, untuk cerita serial anak “The Dordles” juga memakai metode penerjemahan komunikatif.
3. Berbeda dengan cerita-cerita sebelumnya, cerita anak “Whoop, Goes The Pufferfish” memiliki persentase yang lebih tinggi dari teknik-teknik yang berorientasi pada bahasa sumber, seperti penerjemahan harfiah, kalke, da peminjaman. Dengan demikian, untuk cerita ini dapat disimpulkan bahwa metode penerjemahannya adalah metode penerjemahan harfiah dan setia yang lebih mempertahankan bentuk bahasa sumber.
4. Berdasarkan ketiga kesimpulan diatas, penulis mendapatkan hasil yang jelas mengenai pengaruh perbedaan level cerita anak terhadap penggunaan teknik penerjemahan. Dapat dikatakan, semakin rendah level buku cerita anak maka semakin sederhana juga struktur kalimat yang digunakan. Hal ini disesuaikan dengan target pemahaman pembaca untuk setiap levelnya. Oleh karena itu, sesuai hasil analisis penulis untuk cerita anak level 2 menggunakan metode harfiah dimana banyaknya penggunaan teknik yang beorientasi pada teks sumber seperti penerjemahan harfiah, kalke, dan borrowing. Berbeda dengan cerita anak yang level 3 dan 4, dimana struktur kalimat mulai lebih kompleks dan panjang, jadi dibutuhkan teknik-teknik yang menyesuaikan dengan budaya bahasa sasaran agar lebih dipahami. Meskipun banyak menggunakan teknik harfiah, hal itu bukanlah menjadi masalah yang besar selama hasil tejemahannya masih dapat dipahami dan tersampaikan kepada target pembacanya, yaitu anak- anak. Hal ini dikarenakan anak-anak juga memiliki pola kalimat yang sederhana dan pendek dengan alur yang lurus da tidak berbelit-belit.
5. Untuk hasil analisis dokumen perjanjian sendiri, sudah pasti hasil yang didapatkan adalah banyak penggunaan teknik yang berorientasi pada bahasa sumber, mengingat sturktur dan sifat salah satu jenis teks hukum ini kaku dan baku sehingga harus diterjemahkan sesetia mungkin pada teks sumber.
33
4.2 Saran
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Sebelum memulai proses Praktik Kerja Lapangan, sebaiknya mahasiswa mencari tahu gambaran umum dari perusahaan atau instansi yang akan dijadikan tempat untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
2. Penerjemah sebaiknya memiliki pengetahuan mengenai bidang yang akan diterjemahkan.
3. Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan harus siap diberikan tugas asalkan masih berbasis kebahasaan dan sejalan dengan program studi BISPRO.
4. Sebelum terjun ke industri, sebaiknya mahasiswa diberi pembekalan mengenai etika di tempat kerja oleh pihak kampus.
5. Sebelum Praktik Kerja Lapangan dimulai, sebaiknya penyelia memberikan pembekalan mengenai peraturan-peraturan, tugas-tugas dan etika kerja yang sesuai dengan tempat Praktik Kerja Lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan, K. R. (2022). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa Bagi Balai dan Kantor Bahasa. Bogor: Badan Bahasa.
Bahasa, B. P. (2022). Rencana Strategis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tahun 2020-2024. Bogor: Badan Bahasa.
Xxxxxxxxxx, B. (1987). A Good Enough Parent. A Book On Child-Rearing. New York: Random House, Inc.
Xxxxxx, X. X. (2009). A Critical Handbook of Children's Literature. New York: Longman.
Xxxxxx and Albir. (2002). Translation Technique Revisited: A Dynamic and Functionalist Approach. Universitat Autonoma de Barcelona.
Newmark, P. (1988). A Textbook of Translation. London: Xxxxxxxx Xxxx International Ltd.
Nida and Taber. (1969). The Theory And Practice of Translation. Leiden: X.X Xxxxx.
Praktek Xxxxx Xxxxxxan. (n.d.). Retrieved from Ilmutanah.ulm: xxxxx://xxxxxxxxx.xxx.xx.xx
Riyadi. (2017). Praktik Kerja Lapangan. Retrieved from xxxxxxxxxx.xxxxxxxx.xx.xx: xxxx://xxxxxxxxxx.xxxxxxxxx.xx.xx
Vagiar, Y. (2020). Penerjemahan Dokumen Instansi Kepolisan dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia. Laporan Praktik Kerja Lapangan.
Xxxx, X. x. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Kemampuasn Membaca SiswaKelas IV Madrasah Ibtidaiyah di Banjarmasin. Jurnal Studi Gender dan Anak, 174.
34
35
LAMPIRAN
Surat Keterangan Diterima Magang
Lampiran 2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA ADMINISTRASI NIAGA
Jalan Prof. DR. G.A. Xxxxxxxxx, Kampus UI, Depok 16425 Telepon (021) 7863534, 7864927, 7864926, 0000000, 0000000
Fax: (000) 0000000, (021) 7270036 Hunting
Laman :xxxx://xxx.xxx.xx.xx, e-pos : xxxxx@xxx.xx.xx
FORM PEMBIMBINGAN PKL (PENYELIA)
1. | Nama Perusahaan/Industri | : | Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa |
2. | Alamat | : | Jl. Anyar Xx.Xx. 4, RT.002/RW.002, Sukahati, Kec. Citeureup, Kabupaten Bogor |
3. | Judul PKL | : | Pelaksanaan Penerjemahan Buku Cerita Anak Dan Dokumen Perjanjian Kerja Sama Di Pusat Penguatan Dan Pemberdayaan Bahasa |
4. | Nama Penyelia | : | Dra. Xxxx X.X. Nababan |
Laporan Kegiatan Magang Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa Periode 19 September 2002 s/d 13 Januari 2023 | |
Minggu Ke | Kegiatan |
1 | Mengenal Badan Bahasa, khususnya Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa. |
2 | Membaca dan Mengklasifikasikan Buku Cerita Anak yag berjumlah 60 buku |
3 | Ikut serta dalam kegiatan Konsyinyasi Pengisian Platform Penjaring di Hotel Aloft Jakarta. - Meng-upload buku hasil terjemahan tahap I ke Platform Penjaring. - Mengisi informasi buku yang telah di upload ke Platform Penajring. Hasil yang didapatkan dari kegiatan, sekitar 600 buku berhasil di Upload ke Platform Penjaring dan siap untuk dibaca. |
4 | Menglayout hasil terjemahan Buku Cerita Anak. |
5 | Mengarsip Kontrak Kerja penerjemah, penelaah, dan pengatak tahap II Memeriksa jumlah halaman buku cerita anak Memeriksa dan merevisi naskah hasil telaahan. |
6 | Menerjemahkan Sinopsis Buku Cerita Anak sebanyak 150 sinopsis buku. |
7 | Menerjemahkan Dokumen Perjanjian Kerja Sama dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Menglayout hasil terjemahan Buku Cerita Anak |
8 | Mengunduh buku dalam bahasa asing yang akan diterjemahkan di Platform Storyweaver dan Let’s Read sebanyak 250 buku. |
9 | Menerjemahkan Buku Cerita Anak “Around The World with Chili” Mengarsip Kontrak Kerja penerjemah, penelaah, dan pengatak tahap III |
10 | Ikut Serta dalam kegiatan Konsyinyasi Finalisasi Buku Terjemahan di Hotel Mercure Batavia. - Menginput halaman kontrak kerja sama Penerbit ke dalam masing-masing Buku Cerita Anak untuk keperluan ISBN sebanyak 546 buku. |
11 | Ikut serta dalam kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Program Penerjemahan di Novotel Mangga Dua Square. - Menjadi notula untuk kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Peneremahan. |
12 | Menerjemahkan Buku Cerita Anak “Whoop, Goes the Pufferfish” Menginput halaman kontrak kerja sama Penerbit ke dalam masing-masing Buku Cerita Anak untuk keperluan ISBN sebanyak 533 buku. |
13 | Menginput data judul terjemahan ke dalam excel Mengarsip dokumen kontrak kerja. |
14 | Menginput halaman kontrak kerja sama Penerbit ke dalam masing-masing Buku Cerita Anak untuk keperluan ISBN sebanyak 97 buku. |
15 | Menerjemahkan Buku Cerita Anak “The Dordles Save Fuel” dan “The Dordles Find Fuel” |
16 | Menerjemahkan Buku Cerita Anak “The Dordles Go Home” |
Bogor, 3 Jauari 2023 Koordinator KKLP Penerjemahan
Dra. Xxxx X.X. Nababan NIP196301211988032001
Lampiran 3
Foto Kegiatan Magang bersama pembimbing dan rekan kerja di Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa
Lampiran 4
Hasil Penerjemahan Buku cerita anak “Around The World With Chilli” Keterangan Analisis:
Total: 50 kalimat (BSu)
Teknik Penerjemahan | Jumlah |
Penerjemahan Harfiah (Kuning) | 39 |
Partikularisasi (Hijau Teal) | 1 |
Transposisi (Biru Truquoise) | 8 |
Kalke (Pink) | 4 |
Modulasi (Biru Tua) | 1 |
Padanan Lazim (Abu Tua) | 25 |
Reduksi (Kuning Tua) | 7 |
Deskripsi (merah) | 1 |
Adaptasi (Merah Tua) | 1 |
Amplifikasi (Hijau Muda) | 3 |
BSU | BSA | |
Around The World With A Chilli | Keliling Dunia Bersama Cabai | Teknik Literal: Judul diterjemahkan secara literal dengan kesamaan struktur pada BSu dan BSa. |
Author: Xxxxx Xxxxxx Xxxxxxxxxxx:Xxxxx Xxxxxxx | Penulis: Xxxxx Xxxxxx Xxxxxxxxx: Xxxxx Xxxxxxx | |
PRATHAM BOOKS LEVEL 4 | PRATHAM BOOKS LEVEL 4 | |
The sun had just dipped behind the coconut, mango and chiku trees that ring Appu’s house. The sky was still tinged with pink. The kitchen garden where the family grew brinjals, tomatoes and bottle gourd was still bathed in a soft light. Flocks of birds flew across the sky on their way home. | Matahari baru saja terbenam di balik pohon kelapa, mangga, dan sawo yang mengelilingi rumah Appu. Langit pun masih berwarna kemerahan. Seberkas cahaya temaram menyinari pekarangan di belakang dapur, tempat dimana keluarga menanam terong, tomat dan labu. Kawanan burung terbang melintasi langit menuju sarangnya. | Teknik Transposisi: Pada Kalimat “The kitchen garden where the family grew brinjals, tomatoes and bottle gourd was still bathed in a soft light” adanya perubahan struktur kalimat yang ditandai dengan perubahan subjek. Subjek pada bahasa sumber adalah perkarangan dapur menjadi seberkas cahaya temaram. Hal ini dilakukan penulis agar lebih mudah dipahami dan sesuai dengan struktur kalimat di bahasa sasaran. Teknik Partikularisasi: Pada contoh di samping yang ditandai warna hijau Teal, teknik partikularisasi digunakan, kata ‘home’ diterjemahkan menjadi sarangnya’. Dengan adanya penjelasan tersebut menjadi lebih jelas bahwa kata home menunjuk buka sekedar |
rumah tetapi merupakan sarang burung. Hal itu sesuai dengan konteks dimana penggunaan rumah untuk burung lebih sering disebut dengan kata ‘sarang’ dibandingkan ‘rumah’ dalam bahasa sasaran. | ||||||
Appu’s mother was making fish curry for dinner and wanted some fresh green chillies. Twelve-year-old Appu had gone to the garden to pick some fully grown, shiny green chillies when he was startled to hear a deep voice, “I am so glad your family likes my offerings.” | Ibu Xxxx sedang membuat kari ikan untuk makan malam dan membutuhkan beberapa cabai hijau segar. Appu yang berusia dua belas tahun itu pun pergi ke kebun untuk memetik beberapa cabai hijau yang siap petik. Tiba- tiba, dia terkejut ketika mendengar sebuah suara, “Aku senang keluargamu suka dengan yang aku berikan.” | Teknik Kalke: Pada contoh di samping yang ditandai warna Pink, teknik Kalke digunakan penulis untuk menerjemahkan frasa ‘fresh green chillies’ menjadi ‘cabai hijau segar’. Teknik ini digunakan untuk menerjemahkan frasa bahasa sumber secara literal. Teknik Penerjemahan Harfiah: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning, Teknik harfiah digunakan penulis untuk menerjemahkan kalimat dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa menabah atau menguragi maknanya dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. | ||||
Appu’s hair stood on end. He turned around to see who had sneaked up on him. The heavy but soothing voice seemed to come out of the kneehigh, leafy chilli plant. “Don’t be frightened, I am Ajar Uchu, known as the Spirit of Chillies,” it said. | Suara itu membuat Appu merinding. Dia pun menoleh untuk mencari orang yang berbicara dengannya. Suara itu terdengar dari pohon cabai yang setinggi lututnya. “Jangan takut, Aku adalah Xxxx Xxxx, yang dikenal juga sebagai Xxx Xxxxx,” katanya. | Teknik modulasi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Biru Tua, teknik Modulasi digunakan untuk mengubah sudut pandang baik dari makna leksikal maupun struktural. Pada contoh ini, frasa ‘appu’s hair stood end’ diterjemahkan menjadi ‘appu merinding’ bukanlah ‘rambut appu berdiri’. Hal ini bertujuan agar hasil tejemahan bisa dapat lebih dipahami dan berterima. | ||||
“You water the plants every evening and take care of them. I am so happy to be loved and admired. I am tens of thousands of miles away from home, and so your care means a lot to me.” | “Kamu menyirami tanaman setiap petang dan merawatnya dengan baik. Aku sangat senang karena dicintai dan disayangi. Rumahku ribuan kilometer dari sini, jadi kepedulianmu sangat berarti bagiku. | Teknik Penerjemahan Harfiah: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning, Teknik harfiah digunakan penulis untuk menerjemahkan kalimat dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa menabah atau mengurangi maknanya dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. | ||||
Appu took a few moments to recover from | Appu terdiam beberapa saat untuk | Teknik Penerjemahan Harfiah: |
the shock of hearing a voice from the plant. Appu asked, “Where do you come from?” | menenangkan dirinya setelah mendengar suara dari sebuah tanaman. Kemudian Xxxx bertanya, “Dari mana asalmu?” | Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning, Teknik harfiah digunakan penulis untuk menerjemahkan kalimat dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa menabah atau mengurangi maknanya dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. |
“From very, very far, from the Americas. More precisely, from Mexico,” Xxxx Xxxx answered. Teknik reduksi : 1 Literal: 1 Estalished equivalence: 2 | “Aku berasal dari tempat yang sangat jauh yaitu Amerika. Lebih tepatnya, aku berasal dari Meksiko.” Jawab Ajar Uchu. | Teknik reduksi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning Tua, teknik ini digunakan untuk memadatkan pesan yang terdapat dalam Bsu ke dalam Bsa tanpa mengurangi makna. Kata very far cukup diterjemahkan sekali saja menjadi sangat jauh. |
Appu had no idea where Mexico was. Before he could ask for more details his mother shouted from the kitchen, “Appu, please bring the chillies in now.” | Appu tidak tahu lokasi Meksiko berada. Sebelum ia bertanya lagi, ibunya memanggil dari dapur, “Appu, cepat bawa cabai ke sini.” | Teknik Padanan Lazim: Pada contoh disamping yang ditandai warna abu tua, teknik ini digunakan untuk menerjemahkan kata ataupun frasa yang sudah ada padanannya dalam kamus ataupun bahasa sasaran. |
Xxxx Xxxx said, “You have to go now, I suppose. Come back tomorrow and I’ll tell you more. But please don’t tell anybody about our conversation. I’ll tell you the story of our journey to India and all over the world.” | Ajar Uchu berkata, “Sepertinya kamu harus pergi. Datanglah besok dan Aku akan menceritakan lebih banyak lagi. Namun, tolong jangan kasih tahu ke siapapun tentang pembicaraan kita. Aku akan menceritakan tentang perjalanan kami ke India dan seluruh dunia.” | Teknik transposisi: Pada contoh disamping yang ditandai warna Biru Turqoise, adanya perubahan struktur kalimat pada kalimat “You have to go now, I suppose” yang menjadi “Sepertinya kamu harus pergi”. Struktur yang di ubah adalah penempatan “I suppose” pada kahir kalimat, sedangkan di bahasa sasaran ditempatkan pada awal kalimat menjadi ‘sepertinya’. |
Still dazed, Appu nodded and ran off. This little plant in the back garden came from far-off Mexico! | Meskipun masih kaget, Xxxx tetap mengangguk dan kembali ke rumah. Tanaman kecil di kebun belakang berasal dari Meksiko! | Teknik reduksi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning Tua, teknik ini digunakan untuk memadatkan pesan yang terdapat dalam Bsu ke dalam Bsa tanpa mengurangi makna. Kata from far off tidak diterjemahkan. |
“What took you so long?” Xx asked. Appu remembered what Xxxx Xxxx had said. “Oh...I spotted so many tomatoes that have grown on the plant since | “Mengapa lama sekali?” xxxxx xxx. Appu ingat perkataan Ajar Uchu.” Oh…Aku tadi melihat banyak tomat yang telah matang sejak terakhir kali kulihat di kebun,” | Teknik Penerjemahan Harfiah: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning, Teknik harfiah digunakan penulis untuk menerjemahkan kalimat dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa menabah atau |
I last looked,” he said. He would learn later how the tomato plant too, had come from the same place as the chilli. | jawabnya. Dia nanti akan belajar tentang tanaman tomat juga, apakah tomat berasal dari tempat yang sama | mengurangi maknanya dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. | ||
dengan | cabai | . | ||
Appu did not linger to | Appu tidak berselera | Teknik deskripsi: Pada contoh di samping | ||
taste the few pieces of | untuk mencicipi ikan | yang ditandai warna merah, teknik ini | ||
fish that Ma had just | yang baru saja digoreng | digunakan penulis untuk menerjemahkan | ||
fried. He ran off to his | oleh ibunya. Dia masuk | kata ‘globe’ menjadi peta dunia berbentuk | ||
room and picked up the | ke kamarnya dan | bola. Sebenarnya bisa saja penulis | ||
globe that he had | mengambil peta dunia | menejemahkan tetap menjadi globe | ||
received on his last | berbentuk bola yang ia | menggunakan teknik peminjaman, tetapi | ||
birthday. Impatiently, he | terima pada ulang | mengingat sasaran pembaca buku ini | ||
turned the globe to see | tahunya lalu. Dengan | merupakan anak-anak, maka kata tersebut | ||
where South America | tidak sabar, dia memutar | harus dijelaskan sejelas mungkin agar | ||
was. It was on the other | bola dunia untuk | mudah dipahami. Kata globe juga | ||
side of the globe. He | melihat dimana letak | sebenernya sudah diserap oleh bahasa | ||
quickly found the | Amerika Selatan. | indonesia da ada di dalam KBBI. | ||
country that Ajar Uchu | Lokasinya terletak di | |||
had mentioned: Mexico. | sisi lain dari bola dunia | |||
Amazing! Appu thought. | tersebut. Dia pun | |||
menemukan negara | ||||
yang dikatakan Ajar | ||||
Uchu: Meksiko. Luar | ||||
Biasa! Pikir Appu. | ||||
The next day seemed to | Esok hari terasa sangat | Teknik Amplifikasi : Pada contoh di | ||
drag for Appu. He went | lama bagi Appu. Dia | samping yang ditandai warna Hijau Muda, | ||
through his classes | tidak fokus saat di kelas. | teknik ini digunakan untuk menambahkan | ||
distractedly, finished his | Dia juga segera | informasi pada bahasa sasaran sehingga | ||
homework early in the | mengerjakan tugas | lebih mudah dipahami oleh pembaca. | ||
evening with only one | rumah saat petang dan | |||
thought on his mind – the | sepanjang waktu hanya | |||
talking plant. Just before | memikirkan tentang | |||
sunset he filled up the | tanaman yang bisa | |||
watering can and walked | bicara. Sebelum | |||
to the garden. | matahari terbenam dia | |||
mengisi wadah | ||||
penyiram tanaman dan | ||||
berjalan menuju kebun. | ||||
He watered the egg | Dia menyiram terong, | Teknik Padanan Lazim: Pada contoh di | ||
plants, spinach, tomatoes | bayam, tomat dan labu | samping yang ditandai warna Abu Tua, | ||
and bottle gourd vines | botol sebelum datang | teknik ini digunakan untuk | ||
before coming to the | menemui tanaman | menerjemahkan hal-hal atau istilah-istilah | ||
chilli. Just after he had | cabai. Setelah dia | yag sudah mempunyai padanan yang tetap | ||
emptied the watering can | menyirami tanaman | dala Bsa, seperti kata : | ||
on the chilli plants laden | cabai yang buahnya | Egg plant menjadi terong | ||
with bright green pods, | berwarna hijau seperti | Spinach menjadi bayam |
some even turning red, Xxxx Xxxx spoke, “Ahh! So, refreshing after a hot day! Thank you, Appu.” Appu eagerly knelt down to listen to the story. | kacang polong dan juga berwarna merah, lalu Ajar Uchu berkata, “Wah! Xxxxx sekali setelah melewati hari yang panas! Terima kasih Appu.” dan Xxxx berjongkok untuk mendengarkan ceritanya. | Tomato menjadi tomat Chili menjadi cabai |
“Thousands of years | Kemudian Ajar Uncu | Teknik Penerjemahan Harfiah: |
ago,” Ajar Uchu | menceritakan, “Ribuan | Pada contoh di samping yang ditandai |
recounted, “Inca gods | tahun yang lalu, Dewa- | warna Kuning, Teknik harfiah digunakan |
reigned over the vast | dewa Inca menguasai | penulis untuk menerjemahkan kalimat |
mountains and forests | seluruh pegunungan dan | dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan |
that lay over South | hutan yang terbentang di | sebagaimana adaya tanpa menabah atau |
America. They sent four | Amerika Selatan. | mengurangi maknanya dalam Bsa. |
brothers to help the | Mereka mengirim | Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. |
people who lived there. | empat bersaudara untuk | |
The Inca people grew | menolong penduduk | |
maize, potato, avocado, | yang tinggal di sana. | |
tomato and many other | Penduduk Inca | |
fruits and vegetables.” | menanam jagung, | |
Xxxx Xxxx was one of the | kentang, alpukat, tomat | |
brothers sent by the gods | serta buah dan sayuran | |
to ‘pepper up’ the life of | lainnya.” Ajar Uncu | |
the people. His spirit | merupakan salah satu | |
inhabits the chilli plants | dari empat bersaudara | |
which became one of the | yang dikirim oleh | |
most loved of the fruits. | Dewa-dewa untuk | |
‘menambah rasa’ | ||
kehidupan penduduk | ||
disana. Kemudian, | ||
rohnya menghuni | ||
tanaman cabai yang | ||
menjadi salah satu buah | ||
yang paling disukai. | ||
“Yes,” the voice told | “Ya,” kata suara itu | Teknik Amplifikasi: Pada contoh di |
Appu, “Chilli is actually | kepada Appu, “Cabai | samping yang ditandai warna Hijau Muda, |
a fruit, even though you | sebenarnya termasuk | teknik ini digunakan untuk menambahkan |
may think of it as a | kedalam jenis buah- | informasi pada bahasa sasaran sehingga |
vegetable. Although it is | buahan, walaupun | lebih mudah dipahami oleh pembaca. |
not sweet like other | banyak yang berpikir itu | |
fruits, it produces seeds | sayuran. Meskipun | |
from which new chilli | tidak manis seperti buah | |
plants grow. That way | lainnya, cabai dapat | |
the spirit of Ajar Uchu | menghasilkan biji yang | |
continues to live. Chilli | dapat menjadi benih |
became very popular as a | cabai baru. Dengan cara | |
condiment to spice up the | itu, roh Ajar Uchu dapat | |
region’s bland food of | terus hidup. Cabai | |
corn flour and potatoes. | menjadi populer sebagai | |
The kings demanded that | bahan untuk menambah | |
Aztec and Inca people | rasa makanan hambar | |
pay tribute with a supply | seperti tepung jagung | |
of ripe and dried chillis.” | dan kentang. Raja-raja | |
menuntut agar | ||
penduduk Aztec dan | ||
Inca membayar upeti | ||
berupa cabai segar dan | ||
cabai kering. | ||
“What is a tribute?” | “Upeti itu apa?” tanya | Teknik Penerjemahan Harfiah: |
Appu asked. “It’s a kind | Appu. “Sejenis pajak | Pada contoh di samping yang ditandai |
of tax people pay to the | yang harus dibayar | warna Kuning, Teknik harfiah digunakan |
king,” Ajar Uchu | kepada raja,” jelas Ajar | penulis untuk menerjemahkan kalimat |
explained. | Uchu. | dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan |
sebagaimana adaya tanpa menabah atau | ||
mengurangi maknanya dalam Bsa. | ||
Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. |
Lampiran 5
Hasil analisis Teknik Penerjemahan Pada Cerita anak serial “The Dordles” Keterangan Analisis
Teknik Penerjemahan | Jumlah |
Penerjemahan Harfiah (Kuning) | 39 |
Partikularisasi (Hijau Teal) | 7 |
Transposisi (Biru Truquoise) | 5 |
Kalke (Pink) | 3 |
Padanan Lazim (Abu Tua) | 21 |
Reduksi (Kuning Tua) | 3 |
Adaptasi (Merah Tua) | 4 |
Amplifikasi (Hijau Muda) | 38 |
BSU | BSA | |
The Dordles Find Fuel (Book 1) | Para Dordle Menemukan Bahan Bakar (Buku 1) | Teknik Literal: Judul diterjemahkan secara literal dengan kesamaan struktur pada BSu dan BSa. |
Author: X.X Xxxxxxxxxx Illustrator: Xxxxx X | Xxnulis : X.X Xxxxxxxxxx Ilustrator : Xxxxx X | |
XXXXXXX BOOKS Level 3 | PRATHAM BOOKS Level 3 | |
The Dordles were lost and needed lots and lots of fuel to get home. Their ship needed energy to lift off, and the Dordles needed fuel to generate energy. | Para Xxxxxx sedang tersesat dan membutuhkan banyak bahan bakar untuk pulang ke rumah. Pesawat mereka membutuhkan energi untuk lepas landas, dan para Dordle membutuhkan bahan bakar untuk menghasilkan energi. | Teknik partikularisasi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Hijau Teal, teknik ini digunakan untuk mejelaskan kata lebih spesifik da konkrit sebagai padanan dari kata Bsu yang mempuyai makna umum. Kata ‘ship’ diterjemahkan menjadi ‘pesawat’ bukanlah ‘kapal’ karena konteks cerita ini lebih spesifik ke cerita luar angkasa dimana tokohnya menggunakan pesawat. |
So, they made a list of all the fuels they could think of, and left in search of them. | Jadi mereka mendata semua jenis bahan bakar yang terlintas di pikiran mereka dan kemudian pergi mencarinya. | Teknik reduksi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning Tua, teknik ini digunakan untuk memadatkan pesan yang terdapat dalam Bsu ke dalam Bsa tanpa mengurangi makna. Kata “Made a list” jika diterjemahkan harfiah menjadi |
‘membuat data’, tetapi dipersingkat menjadi “mendata”. | |||
Xxxxxx X, the leader of the group, burrowed into the ground in search of coal. But he was surprised to find almost all the coal used up. So he left with a piece of coal the size of his hand. | Dordle B yang merupakan sang pemimpin kelompok mulai menggali tanah untuk mencari batu bara. Namun, dia terkejut ketika menemukan hampir semua batu bara yang ada disekitar tempat itu telah habis, dan dia hanya mendapatkan sepotong batu bara yang seukuran tangannya. | Teknik Penerjemahan Harfiah: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning, Teknik harfiah digunakan penulis untuk menerjemahkan kalimat dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa menabah atau mengurangi maknanya dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. | |
Dordle D, the smartest of the three, trekked to the densest forest. But she was shocked to see just one tree. Dordle D had to settle for a few dry branches. | Dordle D, yang paling pintar diantara ketiganya, pergi ke hutan yang lebat Namun, dia juga sama terkejutnya ketika hanya menemukan satu pohon saja. Dordle D hanya mendapatkan beberapa ranting kering saja.. | Teknik Penerjemahan Harfiah: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning, Teknik harfiah digunakan penulis untuk menerjemahkan kalimat dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa menabah atau mengurangi maknanya dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. | |
Dordle E, the tiniest Dordle, sailed to the oil fields that never dried up. | Dordle E, si Dordle yang paling mungil, pergi menuju kilang minyak yang tidak pernah kering itu. | Teknik Kalke: Pada contoh di samping yang ditandai warna Pink, teknik Kalke digunakan penulis untuk menerjemahkan frasa ‘oil fields menjadi ‘kilang minyak’. Teknik ini digunakan untuk menerjemahkan frasa bahasa sumber secara literal. | |
Dordle E was lucky to leave with a few drops of oil. | Dordle E cukup beruntung karena mendapat beberapa tetesan minyak dari kilang tersebut. | Teknik Amplifikasi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Hijau, teknik ini digunakan untuk menambahkan informasi tempat dari sang tokoh mengambil minyak. | |
The Dordles gathered their fuel, and put it into their ship to burn and generate energy. The engines roared, the lights came alive, the ship lifted off. But sadly, they didn’t get very far. | Para Xxxxxx mengumpulkan bahan bakar yang mereka temukan, dan memasukkannya ke pesawat untuk dibakar dan menghasilkan energi. Mesin pesawat mulai menderu, lampu-lampu kembali menyala, dan pesawat siap untuk lepas | Teknik partikularisasi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Hijau Teal, teknik ini digunakan untuk mejelaskan kata lebih spesifik da konkrit sebagai padanan dari kata Bsu yang mempuyai makna umum. Kata ‘ship’ diterjemahkan menjadi ‘pesawat’ bukanlah ‘kapal’ karena konteks cerita ini lebih spesifik ke cerita luar angkasa dimana tokohnya menggunakan pesawat. | |
landas. | Tetapi sayangnya, |
mereka tidak bisa terbang jauh. | ||
Disappointed, the | Merasa kecewa, para | Teknik adaptasi: pada contoh disamping |
Dordles did what | Xxxxxx pun mencari | yang ditandai warna merah tua, Teknik |
Dordles do best. They | hiburan. They ate till their | ini digunakan untuk mengadaptasi makna |
ate till their tummies | tummies reached their | dari teks sumber, karena jika kalimat |
reached their chest. | chest. | “They ate till their tummies reached their |
chest” diterjemahkan secara literal seperti | ||
“mereka makan sampai isi perut | ||
mencapai dada” kurang berterima dalam | ||
bahasa sasaran. Dalam bahasa sasaran, | ||
jika seseorang makan sangat banyak | ||
biasanya cukup disebut ‘kekenyangan’. | ||
BSU | BSA | |
The Dordles Save Fuel (Book 2) Author: X.X Xxxxxxxxxx Illustrator: Andri C | Para Dordles Menghemat Bahan Bakar (Buku 2) Penulis: X.X Xxxxxxxxxx Ilustrator: Andri C | Teknik Literal: Judul diterjemahkan secara literal dengan kesamaan struktur pada BSu dan BSa. |
PRATHAM BOOKS Level 3 | PRATHAM BOOKS Level 3 | |
The Dordles were lost | Para Dordle tersesat | Teknik reduksi: Pada contoh di samping |
and needed to get home. | ketika ingin pulang ke | yang ditandai warna Kuning Tua, teknik |
They had used up all the | rumah. Mereka telah | ini digunakan untuk memadatkan pesan |
coal, wood and oil they | menggunakan semua batu | yang terdapat dalam Bsu ke dalam Bsa |
had collected. Now they | bara, kayu, dan minyak | tanpa mengurangi makna. Kata “Use |
needed to find and use | yang mereka kumpulkan. | Fuel” jika diterjemahkan harfiah menjadi |
fuel smartly. | Saat ini, mereka harus | ‘menggunakan bahan bakar”, tetapi |
mencari bahan bakar baru | hanya dipersingkat menjadi | |
dan menggunakannya | “menggunakannya”. | |
dengan cermat. | ||
They learned that coal came from animal bones and plants, kept under pressure for millions of years. But there was very little coal left on Earth. So they came up with a plan. | Mereka telah mempelajari bahwa batu bara merupakan bahan bakar yang berasal dari tulang- tulang binatang dan tumbuhan, yang terkubur di tanah selama jutaan tahun. Mereka harus membuat rencana baru karena batu bara yang tersisa di bumi tinggal sedikit. | Teknik Amplifikasi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Hijau, teknik ini digunakan untuk menambahkan informasi pada bahasa sasaran. |
Dordle B, the oldest Dordle, left to get firewood. He only used fallen branches, and planted more trees when he was done | Dordle B, si Dordle tertua, pergi mencari kayu bakar. Dia hanya mengambil ranting-ranting yang terjatuh. Dia menanam lebih banyak pohon setelah selesai mengumpulkan ranting. | Teknik Amplifikasi: Pada contoh di samping yang ditandai warna Hijau, teknik ini digunakan untuk menambahkan informasi pada bahasa sasaran. | |||||
Dordle D, brightest | Untuk menghemat energi, | Teknik Transposisi: pada contoh | |||||
Drodle, turned off all the | Dordle D yang paling | disamping yang ditandai warna biru | |||||
lights on the ship to save | pintar pun mematikan | Turquoise, terdapat perubahan struktur | |||||
energy. | semua lampu di pesawat. | kalimat dengan pemindahan keterangan | |||||
kalimat menjadi di depan. Hal ini | |||||||
dilakukan penulis agar lebih mudah | |||||||
dipahami dan sesuai dengan struktur | |||||||
kalimat di bahasa sasaran. | |||||||
While Dordle E, the | Sementara itu, Dordle E | Teknik Amplifikasi: Pada contoh di | |||||
youngest Dordle, buried | yang paling muda itu pun | samping yang ditandai warna Hijau, | |||||
a bone he found, with | mengubur tulang yang | teknik ini digunakan untuk menambahkan | |||||
the hope of it turning | ditemukannya dengan | informasi pada bahasa sasaran. | |||||
into coal. | harapan suatu saat nanti | ||||||
bisa berubah menjadi batu | |||||||
bara. | |||||||
The Dordles looked for | Para Dordles mencari cara | Teknik Penerjemahan Harfiah: | |||||
other ways to save fuel. | lain | untuk | menghemat | Pada contoh di samping yang ditandai | |||
They | replaced | things | bahan bakar. | warna Kuning, Teknik harfiah digunakan | |||
that were broken and | Mereka membuang | penulis untuk menerjemahkan kalimat | |||||
things that used too | barang-barang yang rusak | dalam | Bsu | ke | Bsa. | Teks | Bsu |
much energy. | dan yang membutuhkan | diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa | |||||
They cycled and walked | terlalu banyak energi. | menabah atau mengurangi maknanya | |||||
when they searched for | Mereka bersepeda dan | dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak | |||||
fuel. | berjalan ketika mencari | dirubah. | |||||
They even found bio- | bahan bakar. | ||||||
waste and turned it into | Mereka bahkan | ||||||
biofuel. | menemukan sampah | ||||||
organik dan mengubahnya | |||||||
menjadi bahan bakar | |||||||
hayati. | |||||||
The | Dordles | had | Para Dordles telah | Teknik partikularisasi: Pada contoh di | |||
collected more fuel than | mengumpulkan lebih | samping yang ditandai warna Hijau Teal, | |||||
before. They were sure | banyak bahan bakar | teknik ini digunakan untuk mejelaskan | |||||
that they would be able | dibandingkan | kata lebih spesifik da konkrit sebagai | |||||
to leave the planet this | sebelumnya. Mereka | padanan dari kata Bsu yang mempuyai | |||||
time. They started their | yakin | bahwa | kali ini | makna umum. Kata ‘the planet | |||
engines, put on their | mereka akan | diterjemahkan menjadi ‘bumi”. | |||||
meninggalkan | bumi | . |
seatbelts, and their ship zoomed into the sky. This time, the Dordles got far, but not far enough. Tired and hungry, the Dordles knew what to do next. They ate till their tummies touched their necks. | Mereka mulai menyalakan mesin, mengenakan sabuk pengaman, dan pesawat mulai lepas landas ke angkasa. Kali ini, para Dordle bisa terbang lebih jauh, meskipun masih kurang untuk sampai ke rumah. Merasa lelah dan lapar, para Dordle tahu apa yang harus dilakukan. Mereka pun makan sampai kekenyangan. | |
BSU | BSA | |
The Dordles Go Home (Book 3) | Para Dordle Pulang Ke Rumah (Buku 3) | Teknik Literal: Judul diterjemahkan secara literal dengan kesamaan struktur pada BSu dan BSa. |
Author: X.X Xxxxxxxxxx Illustrator: Xxxxx X | Xxnulis: X.X Xxxxxxxxxx Ilustrator: Xxxxx X | |
XXXXXXX BOOKS Level 3 | PRATHAM BOOKS Level 3 | |
The Dordles were lost and needed fuel to get home. They had tried coal, wood and oil as fuel but they were of little help. The Dordles needed to find a better fuel to take them home. Fuel like coal took millions of years to form. There was very little coal left on Earth. So, the Dordles went looking for fuel that was there in plenty and would never run out. | Para Xxxxxxx sedang tersesat dan membutuhkan bahan bakar untuk pulang ke rumah. Mereka telah mencoba menggunakan batu bara, kayu, dan minyak sebagai bahan bakar, tetapi itu semua masih belum cukup membantu. Para Xxxxxx harus menemukan bahan bakar yang lebih baik untuk pulang ke rumah. Bahan Bakar seperti batu bara membutuhkan jutaan tahun untuk terbentuk. Batu bara yang tersisa di Bumi hanya tinggal | Teknik Padanan Lazim: Pada contoh disamping yang ditandai warna abu tua, teknik ini digunakan untuk menerjemahkan kata ataupun frasa yang sudah ada padanannya dalam kamus ataupun bahasa sasaran. |
sedikit. | Jadi, para Dordle | ||||||||
mulai mencari bahan bakar yang masih banyak dan tidak akan pernah | |||||||||
habis. | |||||||||
Dordle B set sail for the seas looking for energy sources. Along the way, he found: Dams Rivers Waterfalls Tides | Dordle B berlayar di lautan untuk mencari sumber energi. Sepanjang jalan, dia menemukan : Bendungan Sungai Air terjun Ombak | Teknik Padanan Lazim: Pada contoh disamping yang ditandai warna abu tua, teknik ini digunakan untuk menerjemahkan kata ataupun frasa yang sudah ada padanannya dalam kamus ataupun bahasa sasaran. | |||||||
Dordle D took to the skies and realised that she could harness the energy of the wind and use it to power their | Dordle D terbang ke langit dan menyadari bahwa dia dapat memanfaatkan energi angin untuk menyalakan pesawat mereka. | Teknik adaptasi: Pada contoh disamping yang ditandai warna merah tua, teknik ini digunakan untuk kata “goodbye” yang biasa diterjemahkan menjadi sampai jumpa menjadi berpamitan. | |||||||
ship. | |||||||||
Xxxxxx E packed his bags and said goodbye to the others. He would travel to the Sun and steal its fire. Sadly he didn’t make it all the way to the Sun, but did find a way to use its energy. | Dordle E mengemasi tasnya dan berpamitan kepada yang lain. Dia akan melakukan perjalanan ke Matahari dan mengambil apinya. Sayangnya, dia tidak dapat sampai ke matahari, tetapi ia menemukan cara untuk menggunakan energinya. | ||||||||
The Dordles found all sorts of new sources of energy. Like geothermal energy, using the heat from under the earth. | Para Dordle menemukan segala macam bentuk sumber energi yang terbarukan. Seperti energi panas bumi dengan memanfaatkan panas dari perut bumi. | Teknik Kalke: Pada contoh di samping yang ditandai warna Pink, teknik Kalke digunakan penulis untuk menerjemahkan frasa ‘geothermal energy” menjadi ‘energi panas bum”". Teknik ini digunakan untuk menerjemahkan frasa bahasa sumber secara literal. | |||||||
And | nuclear | energy, | Selain itu, mereka juga | Teknik Amplifikasi: Pada contoh di | |||||
which they got by | menemukan energi nuklir, | samping yang ditandai warna Hijau, | |||||||
splitting very small | dimana mereka dapatkan | teknik ini digunakan untuk menambahkan | |||||||
particles called atoms. | dengan memecah partikel | informasi pada bahasa sasaran. | |||||||
yang sangat kecil disebut | |||||||||
juga atom. |
They built devices that helped them better harness energy. After months of trying, the Dordles finally had the energy they needed. They turned on their engines, fastened their seatbelts, lifted off, and zoomed away from Earth. | Mereka membuat mesin yang membantu mereka untuk memanfaatkan energi dengan lebih baik. Setelah berbulan-bulan mereka mencobanya, para Dordle akhirnya menemukan energi yang mereka butuhkan. Mereka menyalakan mesin, mengenakan sabuk pengaman, dan lepas landas meninggalkan Bumi. | Teknik Penerjemahan Harfiah: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning, Teknik harfiah digunakan penulis untuk menerjemahkan kalimat dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa menabah atau mengurangi maknanya dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. |
Lampiran 6
Hasil Analisis Teknik Penerjemahan Pada Buku Cerita “Whoop, Goes The Pufferfish”
Hasil Analisis:
Teknik Penerjemahan | Jumlah |
Penerjemahan Harfiah (Kuning) | 27 |
Kalke (Pink) | 5 |
Padanan Lazim (Abu Tua) | 9 |
Peminjaman (Violet) | 3 |
Adaptasi (Merah Tua) | 2 |
Amplifikasi (Hijau Muda) | 5 |
Amplifikasi Linguistik (Hijau Tua) | 3 |
BSU | BSA | ||
Whoop, Goes the Pufferfish Author: Xxxxx Xxxxx Illustrator: Xxx Xxxxxxxxx PRATHAM BOOKS LEVEL 3 | Blup Blup Blup, Berenanglah Ikan Buntal Penulis: Xxxxx Xxxxx Ilustrator: Xxx Xxxxxxxxx PRATHAM BOOKS LEVEL 3 | Teknik adaptasi: pada contoh disamping yang ditandai warna merah tua, istilah ‘Whoop’ yang merupakan suara percikan air dari suara ikan buntal yang menggembung diterjemahkan ke dalam BSa menjadi ‘Blup Blup Blup’. Penulis menggunakan teknik adaptasi untuk menerjemahkan anomatope di atas sesuai dengan istilah yang ada dalam BSa. | |
It’s a beautiful and sunny morning at a rocky shore in Mumbai. At low tide, all seems peaceful at a tide pool. | Pagi yang indah dan cerah di pantai berkarang, Mumbai. Saat air surut, semua tampak tenang di kolam air pasang. | Teknik Kalke: Pada contoh di samping yang ditandai warna Pink, teknik Kalke digunakan penulis untuk menerjemahkan frasa ‘rocky shore” menjadi ‘energi pantai berkarang”". Teknik ini digunakan untuk menerjemahkan frasa bahasa sumber secara literal. | |
A pink | Porcelain Crab | Terlihat Kepiting Porselen merah muda sedang mencari makanan dan Bintang Laut jingga yang sedang bergerak p- e-r-l-a-h-a-n dengan kaki tabungnya. | Peminjaman naturalisasi: pada contoh disamping yang ditandai warna violet, teknik ini digunakan untuk meminjam jenis nama kepiting. |
is looking for food and an orange Starfish is moving s-l-o-w-l-y with its tube feet. | |||
But wait. Is it really peaceful? Oh no! A baby Pufferfish is stuck in the tide pool. | Namun, tunggu. Apakah hari itu benar- benar tenang? Oh tidak! Seekor bayi Ikan Buntal yang terjebak | Teknik amplifikasi linguistik: pada contoh disamping yang ditandai warna hijau tua, teknik ini diguanakan untuk menbahkan unsur linguistik dalam bahasa sasaran. Unsur linguistik pada |
di dalam | kolam air | contoh disamping adalah kata ganti kata “it” diterjemahkan menjadi “hari itu”. Hal ini dilakukan agara hasil terjemahan lebih mudah dipahami. | |||
pasang. | |||||
The Pufferfish swims to the left and bumps into a rock. It swims to the right and bumps into a rock. It swims here and there and everywhere, but there seems no way out. | Ikan Buntal itu berenang ke kiri dan menabrak batu. Ketika ia berenang ke kanan pun juga menabrak batu. Ia berenang ke sana kemari,tetapi tetap tidak ada jalan keluar dari kolam air pasang. | Teknik Padanan Lazim: Pada contoh disamping yang ditandai warna abu tua, teknik ini digunakan untuk menerjemahkan kata ataupun frasa yang sudah ada padanannya dalam kamus ataupun bahasa sasaran. | |||
“HELP! I am stuck!” cries the Pufferfish. WHOOP! It puffs up to protect itself from danger. It swims around in circles. | “TOLONG! Aku terjebak!” teriak si Ikan Buntal. Blup Blup Blup! Bayi Ikan Buntal itu menggembung untuk melindungi dirinya dari bahaya. Kemudian dia berenang berputar-putar. | Adaptasi : pada data di samping yang ditanda warna merah tua, istilah ‘Whoop’ yang merupakan suara percikan air dari suara ika buntal yang menggembung dan dalam Bsa diterjemahkan menjadi ‘Blup Blup Blup’ sesuai dengan istilah untuk bunyi air yang dihasilkan ketika ikan buntal menggembung. Penulis menggunakan teknik adaptasi untuk menerjemahkan anomatope di atas sesuai dengan istilah yang ada dalam Bsa. | |||
“Don’t panic, little fish,” says the Porcelain Crab. “The tide will come back in,” says the Starfish. But the Pufferfish is too frightened to listen. Round and round it goes. | “Jangan panik, ikan kecil.” kata Kepiting Porselen. “Gelombang air pasang akan datang kembali,” kata Bintang Laut. Namun, Ikan Buntal terlalu takut hingga tidak mendengar mereka. Kemudian dia berenang berputar-putar lagi untuk mencari jalan keluar. | Modulasi: pada data disamping yang ditandai warna biru tua, Teknik ini digunakan untuk mengganti kesan terhadap ikan buntal, karena dia bukan takut mendengar tetapi lebih sangat ketakutan sehingga tidak mendengar. |
“WHO IS MAKING ALL THIS NOISE?” A majestic Octopus swims into the pool from under a rock. The Pufferfish stares in awe. | “SIAPA YANG MEMBUAT SEMUA KERIBUTAN INI?” Seekor Gurita yang agung berenang ke permukaan dari bawah batu. Ikan Buntal menatapnya dengan kagum. | Teknik Kalke: Pada contoh di samping yang ditandai warna Pink, teknik Kalke digunakan penulis untuk menerjemahkan frasa ‘A majestic Octopus” menjadi ‘seekor gurita yang agung”. Teknik ini digunakan untuk menerjemahkan frasa bahasa sumber secara literal. | ||
“You feel trapped because the tide is low,” says the Octopus. “At high tide, the water will cover all these rocks. And you will be able to swim back home to the sea.” | “Kamu merasa terjebak karena air laut sedang surut saat ini,” kata Gurita. “Saat pasang nanti, air akan menutupi semua karang-karang ini dan kamu akan bisa berenang pulang ke laut. | Teknik Penerjemahan Harfiah: Pada contoh di samping yang ditandai warna Kuning, Teknik harfiah digunakan penulis untuk menerjemahkan kalimat dalam Bsu ke Bsa. Teks Bsu diterjemahkan sebagaimana adaya tanpa menabah atau mengurangi maknanya dalam Bsa. Struktur kalimatnya pun tidak dirubah. | ||
The Pufferfish is | Ikan Buntal | merasa lega. | Teknik amplifikasi linguistik: pada | |
relieved. It waits. In | Dia pun menunggu air | contoh disamping yang ditandai warna | ||
time, water flows under | pasang. Ketika waktunya | hijau tua, teknik ini diguanakan untuk | ||
the Porcelain Crab’s | laut pasang, air yang | menbahkan unsur linguistik dalam | ||
rock. It flows over the | berada di bawah Kepiting | bahasa sasaran. Unsur linguistik pada | ||
Starfish. It flows into | Porselen mulai mengalir. | contoh disamping adalah kata ganti kata | ||
the tide pools. The | Kemudian, air laut | “it” diterjemahkan menjadi “air laut”. Hal | ||
water rises. The | mengalir lagi hingga | ini dilakukan agara hasil terjemahan lebih | ||
Pufferfish rises with it. | menutupi Bintang Laut. | mudah dipahami. | ||
Dalam waktu singkat, air | ||||
laut memenuhi kolam | ||||
pasang surut dan Xxxx | ||||
Xxxxxx pun ikut terangkat | ||||
bersama air pasang. | ||||
Finally, the baby | Akhirnya, bayi Ikan | Teknik Padanan Lazim: Pada contoh | ||
Pufferfish can swim | Buntal dapat berenang | disamping yang ditandai warna abu tua, | ||
over the rocks. It is | melompati karang- | teknik ini digunakan untuk | ||
overjoyed. “Thank you, | karang itu. Dia pun | menerjemahkan kata ataupun frasa yang | ||
everyone!” it calls out | sangat gembira. “Terima | sudah ada padanannya dalam kamus | ||
and swims away into | kasih, semua!” katanya | ataupun bahasa sasaran. | ||
the sea. “Goodbye, little | dan kemudian berenang | |||
one. Swim safe.” | menjauh ke lautan. | |||
“Sampai Jumpa, ikan | ||||
kecil. Hati-hati, ya!” |
Lampiran 7
Hasil analisis teknik penerjemahan pada dokumen perjanjian Kerja Sama
Keterangan Analisis
Teknik Penerjemahan | Jumlah |
Penerjemahan Harfiah (Kuning) | 69 |
Kalke (Pink) | 64 |
Padanan Lazim (Abu Tua) | 50 |
Peminjaman (Violet) | 3 |
Deskripsi (Merah) | 1 |
Reduksi (Kuning Tua) | 2 |
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA DAN ............................ TENTANG PENERJEMAHAN BUKU CERITA ANAK BERTEMA BUDAYA | COOPERATION AGREEMENT BETWEEN AGENCY FOR LANGUAGE DEVELOPMENT AND CULTIVATION AND ............................ CONCERNING TRANSLATION OF CULTURAL THEMED CHILDREN’S STORYBOOK | |
NOMOR: NOMOR: | NUMBER: NUMBER: | |
Pada hari ini , tanggal , bulan , tahun dua ribu dua puluh dua, yang bertanda tangan di bawah ini. | On this day, date, month, two thousand and twenty two, the undersigned. | Teknik penerjemahan harfiah: pada contoh- contoh disamping yang ditandai warna kuning, |
1. X. Xxxxxxxxx Xxxx : | 1. X. xxxxxxxxx Xxxx : | |
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pengembangan dan | The head of Agency for Development and Cultivation, Ministry of Education, Culture, Research, and Technology in this matter is acting for and on behalf of Agency for Development and Cultivation having its address at di | Teknik penerjemahan harfiah merupakan salah satu teknik yang sering digunakan oleh penulis dikarenakan dokumen |
Pembinaan Bahasa yang berkedudukan di Jl. Daksinapati No. IV, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. | Jl. Daksinapati No. IV, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, hereinafter referred to as FIRST PARTY. | yang diterjemahkan bersifat kaku, baku, dan terdapat banyak istilah yang memang lebih baik diterjemahkan secara harfiah untuk menjaga keaslian makna dokumen bahasa sumber. Teknik penerjemahan harfiah merupakan teknik penerjemahan yang mempertahankan makna leksikal dalam bahasa sumber, tetapi susunan kalimatnya disesuaikan dengan kadah kebahasaan bahasa sumber. | |
2. ………………………… : .................................................... ................... , dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama …………………………., yang berkedudukan di Jalan .................................................... ......, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. | 2............................ ......................................................... .................., in this matter is acting for and on behalf of , having its addresss in , hereinafter referred to as SECOND PARTY. | ||
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK, sepakat mengadakan Perjanjian Kerja Sama tentang Penerjemahan Buku Cerita Anak Bertema Budaya, dengan ketentuan sebagai berikut: | THE FIRST PARTY and THE SECOND PARTY are collectively referred to as THE PARTIES, are agree to enter into Cooperation Agreement concerning Translation of Cultural Themed Children’s Storybook, under the following terms: | ||
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 | OBJECTIVES AND PURPOSES ARTICLE 1 | Teknik kalke: pada contoh-contoh disamping yang ditandai warna pink, Teknik kalke merupakan teknik kedua yang paling banyak digunakan setelah penerjemahan harfiah. Teknik kalke sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teknik penerjemahan harfiah karena sama-sama mempertahankan leksikal dalam bahasa sumber, tetapi teknik kalke ini berfungsi pada satuan | |
(1) Perjanjian kerja sama ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam melaksanakan koordinasi dan kerja sama sesuai dengan tugas, fungsi, dan wewenang masing-masing. | This Cooperation Agreement shall be intended as a referrence to THE PARTIES in carrying out coordination and cooperation in accordance with their respective duties, functions, and authorities. | ||
(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah sebagai bentuk pelaksanaan diplomasi bahasa dan untuk | The purposes of this Cooperation Agreement is a form of implementing language diplomacy and to support literation through |
mendukung literasi melalui penerjemahan buku cerita anak bertema budaya. | translation of cultural themed children’s storybook. | linguistik yang lebih kecil seperti kata atau frasa |
RUANG LINGKUP Pasal 2 | SCOPE OF WORK ARTICLE 2 | |
Ruang lingkup kerja sama ini meliputi: | This scope of work covers: | |
a. PIHAK PERTAMA melaksanakan penerjemahan buku cerita anak bertema budaya yang disediakan oleh PIHAK KEDUA dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia; dan | THE FIRST PARTY shall perform translation of cultural themed children’s storybook provided by THE SECOND PARTY from Arabic to Indonesian; and | |
b. PIHAK KEDUA melaksanakan penerjemahan buku cerita anak bertema budaya yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab. | THE SECOND PARTY shall perform translation of cultural themed children’s storybook provided by THE SECOND PARTY from Indonesian to Arabic. | |
PELAKSANAAN PASAL 3 | PERFORMING ARTICLE 3 | |
Pelaksanaan Perjanjian Kerja | The Performance of this | Teknik deskripsi: Pada |
Sama ini dikoordinasikan oleh | Cooperation Agreement is | contoh di samping yang |
Xxx Xxxxxxx, Kepala Pusat | coordinated by Xxx Xxxxxxx, the | ditandai warna merah, |
Penguatan dan Pemberdayaan | Head of the Center for Language | teknik ini digunakan |
Bahasa, dan Xxx Xxxxxxx, | Strengthening and Empowerment, | penulis untuk |
Pelaksana Fungsi Pensosbud | and Xxx Xxxxxxx, is acting as | menerjemahkan kata |
KBRI Doha. | Social Security Function of the | ‘Pensosbud KBRI Doha” |
Indonesian Embassy in Doha. | menjadi “Social Security | |
Function of the Indonesian | ||
Embassy in Doha.”. | ||
awalnya pada Bahasa | ||
sumber istilah tersebut | ||
disingkat tetapi diubah | ||
oleh penulis dan | ||
diterjemahkan menjadi |
kepanjangan dari istilah tersebut. | ||
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PASAL 4 | OBLIGATIONS AND RESPONSIBILITIES ARTICLE 4 | Teknik Padanan Lazim juga sering digunakan oleh |
penulis dalam | ||
(1) PIHAK PERTAMA memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. menyediakan 2 (dua) buku cerita anak berbahasa Indonesia bertema budaya dengan judul berikut: 1) …………………… ….. 2) …………………… ……. yang akan diterjemahkan oleh PIHAK KEDUA; | THE FIRST PARTY shall have obligations and responsibilities as follows: to provide two (2) cultural themed children storybooks in Indonesian with the following title: 1) ........................ 2) ........................ and will be translated by THE SECOND PARTY; | |
menerjemahkan istilah atau | ||
frasa tertentu dalam teks | ||
perjanjian dikarenakan | ||
beberapa istilah tersebut | ||
harus diterjemahkan sesuai | ||
padanannya dalam bahasa | ||
sasaran. seperti contoh di | ||
atas merupakan bagian- | ||
bagian yang umum | ||
ditemukan dalam kontrak | ||
perjanjian dan sudah | ||
padananannya. | ||
b. menerjemahkan dua buku cerita anak yang disediakan oleh PIHAK KEDUA dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia; | to translate two children storybook provided by THE FIRST PARTY from Arabic to Indonesian; | |
c. mencantumkan nama penerjemah di dalam buku yang diterjemahkan; | to attach name of the translator in the translated book; | |
d. menyetujui bahwa PIHAK KEDUA dapat mencantumkan logo dan maskot dalam buku; | to approve that THE SECOND PARTY may attach logo and mascot in the book; | |
e. menyetujui bahwa PIHAK KEDUA dapat mencantumkan lini kredit dalam buku hasil terjemahan yang berbunyi | to approve that THE SECOND PARTY may attach credit line in the transaltion book reads “ ”, and |
“………………………… ………………….”; dan | ||
f. mencetak dan mengirimkan masing- masing 10 (sepuluh) eksemplar buku hasil terjemahan kepada PIHAK KEDUA sebagai bentuk diplomasi bahasa. | to print and send the ten (10) copies of translation book respectively to THE SECOND PARTY as a form of language diplomacy. | |
(2) PIHAK KEDUA memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. menyediakan dua buku cerita anak berbahasa Arab bertema budaya dengan judul berikut: 1) …………………… ….. 2) …………………… ……. yang akan diterjemahkan oleh PIHAK PERTAMA; | THE SECOND PARTY shall have obligations and responsibilities as follows: to provide two (2) cultural themed chidren storybook in Arabic with the following title: 1) ........................ 2) ........................ and will be translated by THE FIRST PARTY; | |
b. menerjemahkan dua buku cerita anak yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab; | to translate two children storybook provided by THE FIRST PARTY from Indonesian to Arabic; | Teknik kalke: pada contoh-contoh disamping yang ditandai warna pink, Teknik kalke merupakan teknik kedua yang paling banyak digunakan setelah penerjemahan harfiah. Teknik kalke sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teknik penerjemahan harfiah karena sama-sama mempertahankan leksikal dalam bahasa sumber, tetapi teknik kalke ini berfungsi pada satuan linguistik yang lebih kecil seperti kata atau frasa |
c. mencantumkan nama penerjemah di dalam buku yang diterjemahkan; | to attach name of the translator in the translated book; | |
d. menyetujui bahwa PIHAK PERTAMA dapat mencantumkan logo dan maskot dalam buku; | to approve that THE FIRST PARTY may attach logo and mascot in the book; | |
e. menyetujui bahwa PIHAK PERTAMA dapat mencantumkan lini | to approve that THE SECOND PARTY may attach credit line in |
kredit | dalam buku hasil | the transaltion book reads “ ”, and | |||
terjemahan yang berbunyi “……………………… …………………….”; dan | |||||
f. menyetujui bahwa buku hasil terjemahan PIHAK PERTAMA akan diunggah dan dipublikasikan di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta laman penerjemahan daring dan akan didaftarkan di bawah lisensi CC-by-NC 4.0 yang kemudian dapat diedit, dihapus dan dimodifikasi serta dapat ditampilkan di media lain. | to approve that translation book by THE FIRST PARTY will be uploaded and publicated in official website of Agency for Language Development and Cultivation and website of online translation, and will be registered under the license CC-by-NC 4.0 which it may be edited, deleted, and modificated and be displayed in other media. | ||||
PEMBIAYAAN Pasal 5 | FINANCING ARTICLE 5 | ||||
Seluruh biaya yang timbul sebagai akibat dari perjanjian ini diatur sebagai berikut. | All costs inccured as a result of this agreement shall be governed as follows. | ||||
a. Biaya jasa penerjemah untuk penerjemahan cerita anak dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia dibebankan kepada PIHAK PERTAMA. | The translator fees for translation chirdren storybook from Arabic to Indonesian shall be charged for THE FIRST PARTY. | ||||
b. Biaya jasa penerjemah untuk penerjemahan cerita anak dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab dibebankan kepada PIHAK KEDUA. | The translator fees for translation chirdren storybook from Indonesian to Arabic shall be charged for THE SECOND PARTY. |
c. Biaya pencetakan dan pengiriman masing- masing 10 (sepuluh) eksemplar hasil terjemahan 2 (dua) buku dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia yang disediakan oleh PIHAK KEDUA dibebankan kepada PIHAK PERTAMA. | The printing and shipping cost of ten (10) copies of each two (2) translated book from Arabic into Indonesia provided by THE SECOND PARTY shall be charged to the FIRST PARTY. | |
d. Biaya lain yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan. | Other cost incurred as a result of the perfomance of this Cooperation Agreement shall be charged for THE PARTIES in accordance with the applicable of laws. | |
PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 6 | EXAMINATION AND EVALUATION ARTICLE 6 | |
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dilakukan secara bersama-sama oleh PARA PIHAK sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun. | Examination and evaluation of the performance of this Cooperation Agreement is carried out colectivelly by THE PARTIES at least one (1) time in one year. | |
KORESPONDENSI Pasal 7 | CORRESPONDECE ARTICLE 7 | |
(1) Segala surat-menyurat serta pemberitahuan yang diperlukan dan diharuskan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini harus disampaikan kepada PARA PIHAK melalui alamat di bawah ini. PIHAK PERTAMA | All correspondence and notice required and needed in the Perfomance of this Cooperation Agreement shall be delivered to THE PARTIES by the following address. FIRST PARTY Head of Agency fo Language Development and Cultivation |
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Alamat : Xxxxx Xxxxxxxxxxx XX, Xxxxxxxxxx , Xxxx Xxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx Telepon : (000) 00000000 Posel : kklp.penerjemahan@kemdikbud .xx.xx PIHAK KEDUA …………………………… …………… …………… …………… Alamat : Telepon : Posel : | Adress : Xxxxx Xxxxxxxxxxx XX, Xxxxxxxxxx, Xxxx Xxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx Phone : (000) 00000000 Email : xxxx.xxxxxxxxxxxx@xxxxxxxxx.xx SECOND PARTY Adress : Phone : Email : | |
(2) Penggantian dan/atau perubahan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh salah satu PIHAK harus dilakukan pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK lainnya. | Any changes and/or amendments of the provision as referred to in article (1) by one of THE PARTY must be notified in writing to the other PARTY. | |
JANGKA WAKTU Pasal 8 | DURATION ARTICLE 8 | |
(1) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dapat diperpanjang atau diakhiri | This Cooperation Agreement shall be effective for one (1) year from the date signed by the PARTIES and may be extended or terminated in accordance with the agreement of the PARTIES. |
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. | ||
(2) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang sesuai kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK, dengan terlebih dahulu dilakukan koordinasi paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa berlakunya Perjanjian Kerja Sama ini. | This Cooperation Agreement may be extended as needed under the agreement of the PARTIES, with prior coordination no later than three (3) months prior to the expiration of this Agreement. | Teknik reduksi: pada contoh disamping yang ditandai warna kuning tua, teknik ini digunakan untuk memadatkan kalimat pada BSa tanpa menghilangkan makna. Yang walnya dari “Perjanjian Kerja Sama” menjadi “this agreement” |
(3) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan ketentuan PIHAK yang bermaksud mengakhiri Perjanjian Kerja Sama wajib memberitahukan secara tertulis pada PIHAK lainnya paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum rencana pengakhiran. | This Cooperation Agreement may be terminated prior to the duration as referred to in article (1) with the provisions of the PARTY intending to terminate the Cooperation Agreement must inform in writing to the other PARTY no later than three (3) months prior to the planned termination. | Teknik penerjemahan harfiah: pada contoh- contoh disamping yang ditandai warna kuning, Teknik penerjemahan harfiah merupakan salah satu teknik yang sering digunakan oleh penulis dikarenakan dokumen yang diterjemahkan bersifat kaku, baku, dan terdapat banyak istilah yang memang lebih baik diterjemahkan secara harfiah untuk menjaga keaslian makna dokumen bahasa sumber. Teknik penerjemahan harfiah merupakan teknik penerjemahan yang |
LAIN-LAIN Pasal 9 | MISCELLANEOUS ARTICLE 9 | |
(1) Perjanjian Kerja Sama ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya apabila terjadi a. perubahan ketentuan perundang-undangan atau perubahan kebijakan pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya Perjanjian Kerja Sama ini; | This Cooperation Agreement may be automatically terminated or annuled in the event of a. amendments of laws and regulations or government policies that shall not possible this Cooperation Agreement to take place; b. force meajure, among other things like fire, natural disaster, earthquake, mass |
. | keadaan kahar | (force | strike, riot, war, pandemic, and | mempertahankan makna | ||
majeure), antara lain kebakaran, bencana alam, gempa bumi, pemogokan masal, kerusuhan, perang, pandemi, dan sebagainya sebagai akibat alam dan tidak dapat dihindari oleh PIHAK yang terkena. | so on as a result of nature and cannot be avoided by the affected PARTY. | leksikal dalam bahasa sumber, tetapi susunan kalimatnya disesuaikan dengan kadah kebahasaan bahasa sumber. | ||||
(2) | PIHAK | yang terkena | The PARTY affected by the situation as referred to in paragraph (1) must inform the other PARTY. | |||
keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memberitahukan kepada PIHAK lainnya. | ||||||
(3) | Perjanjian ini dibuat dalam dua salinan dan PARA PIHAK akan memegang satu salinan yang sama-sama dianggap sebagai salinan asli. | This Agreement is made in two copies and the PARTIES shall have one copy which shall be considered as the original copy. | ||||
(4) | Perjanjian ini telah dinegosiasikan oleh PARA PIHAK dalam bahasa Inggris untuk kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Jika terdapat perbedaan makna antara dua versi bahasa tersebut, perjanjian dalam bahasa Inggris yang dianggap benar. | This Agreement has been negotiated by the PARTIES in English version for hereinafter shall be translated to Indonesian. If any differences in meaning between the two languages, the Agreement in English shall prevail. | ||||
(5) | Hal-hal yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur tersendiri dalam suatu adendum yang merupakan bagian yang | Any matters which are considered necessary and have not been governed herein will be governed separetely in an addendum which is an integral part of this Cooperation Agreement. |
tidak terpisahkan dengan Perjanjian Kerja Sama ini. | ||
PENUTUP Pasal 10 | CLOSING ARTICLE 10 | |
Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing- masing tertulis sama dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan setiap pihak mendapat 1 (satu) rangkap asli. | This Cooperation Agreement is made in two (2) original copies, with duly stamped, each of which is written the same and has the same legal force, and each party shall have one (1) original copy. |