BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR ….. TAHUN ……
TENTANG
TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PENAJAM PASER UTARA,
Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan adalah hak warga masyarakat dan merupakan kewajiban pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara, maka dipandang perlu adanya upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan nilai etika, persamaan hak, pemerataan, perlindungan dan keadilan sosial dalam penerapan praktek rumah sakit yang sehat;
b. bahwa Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Penajam Paser Utara sudah tidak sesuai dengan perkembangan pelayanan dan kondisi yang ada;
c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, besaran tarif kelas III Rumah Sakit yang dikelola Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Propinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4182);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
dan
BUPATI PENAJAM PASER UTARA MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Penajam Paser Utara.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebutdisingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
5. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sebagai institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
6. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah adalah pejabat tertinggi di Rumah Sakit Umum Daerah dan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara di bidang kesehatan.
7. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi Medis dan pelayanan kesehatan lainnya yang dilaksanakan diintalasi rawat jalan (poliklinik) tanpa perlu tinggal di rawat inap.
8. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan di rawat inap dengan visite dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi Medis atau pelayanan kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur di ruang rawat inap;
9. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian atau kecacatan yang dilaksanakan di instalasi gawat darurat.
10. Tindakan Medis Non Operatif adalah tindakan tanpa pembiusan.
11. Tindakan Medis Non Operatif IGD (Instalasi Gawat Darurat) adalah tindakan tanpa pembiusan yang dilaksanakan di IGD.
12. Tindakan Medis Operatif adalah tindakan pembedahan yang menggunakan pembiusan umum, regional dan lokal.
13. Pelayanan Asuhan Keperawatan adalah bantuan profesional yang diberikan oleh tenaga keperawatan/kebidanan kepada pasien, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan manusia seutuhnya baik sakit maupun sehat tanpa memandang bangsa, suku, agama, pendidikan dan status lainnya.
14. Pelayanan Medis adalah segala kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga medis dan diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan atau pelayanan lainnya.
15. Pelayanan Psikiatri adalah pelayanan mengenai aspek kesehatan jiwa serta pengaruhnya timbal balik terdapat fungsi-fungsi fisiologis organo-biologis tubuh manusia.
16. Pelayanan Rehabilitasi Medis adalah pelayanan yang diberikan oleh Unit rehabilitasi Medis dalam bentuk pelayanan fisioterapi, terapi wicara, ortotik/protetik dan lain-lain.
17. Pelayanan Gigi dan Mulut adalah pelayanan paripurna meliputi upaya penyembuhan dan pemulihan yang selaras dengan upaya pencegahan penyakit gigi/mulut, serta peningkatan kesehatan gigi dan mulut pasien Rumah Sakit Umum Daerah.
18. Pelayanan Perinatologi adalah Pelayanan diruang khusus yang digunakan untuk merawat semua bayi bermasalah mulai umur 0 (nol) – 28 (dua puluh delapan) hari.
19. Pelayanan Penunjang Medis adalah pelayanan untuk menunjang/ menegakkan diagnosis dan terapi yang terdiri dari : pelayanan patologi klinik, patologi anatomi, radiologi diagnostik, elektromedik diagnostik, endoscopy dan tindakan/pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya.
20. Pelayanan Penunjang Non Medis adalah pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit Umum Daerah yang secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan Medis.
21. Pelayanan Kefarmasian adalah pelayanan paripurna mencakup mulai perencanaan, pengadaan, penyimpanan perbekalan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep dokter bagi pasien, pengendalian mutu dan pengendalian
distribusi serta pengendalian penggunaannya di Rumah Sakit Umum Daerah, pelayanan farmasi klinik yang mencakup pelayanan langsung kepada pasien maupun profesi kesehatan lainnya.
22. Pelayanan Rawat Sehari (One Day Care) di rumah sakit adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis dan atau pelayanan kesehatan lain dan menempati tempat tidur lebih dari 6 jam dan kurang dari 24 jam.
23. Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)/Neonatal Intensive Care Unit (NICU)/Pediatrik Intensif Care Unit(PICU) Standar adalah pelayanan untuk pasien-pasien berpenyakit kritis di ruangan yang mempunyai peralatan khusus dan tenaga khusus untuk melaksanakan monitoring, perawatan, pengobatan dan penanganan lainnya secara intensif;
24. Pelayanan Intensive Cardiology Care Unit (ICCU) Standar adalah Pelayanan untuk pasien-pasien berpenyakit jantung kritis di ruangan yang mempunyai peralatan khusus dengan tenaga khusus untuk melaksanakan monitoring, perawatan, pengobatan dengan penanganan lainnya secara intensif;
25. Konsultasi adalah pelayanan yang diberikan dalam bentuk konsultasi seperti konsultasi psikologis, konsultasi psikiatri, konsultasi gizi dan lain-lain.
26. Pelayanan Medicolegal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan berkaitan dengan aspek bantuan hukum.
27. Pasien adalah setiap orang yang memerlukan atau mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk keperluan peningkatan, pencegahan, diagnosa, pengobatan atau pemulihan atas kesehatannya.
28. Pasien Terlantar adalah pasien yang tidak memiliki sanak keluarga, tidak ada yang mengurus, tidak memiliki identitas (Mr. X), kesadarannya hilang dan tidak ada penjaminnya, tidak mampu membayar atau kepadanya tidak dapat diidentifikasi untuk data administrasi.
29. Pasien Xxxxxx adalah pasien yang sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk membayar biaya kesehatannya.
30. Pasien Dengan Jaminan adalah pasien yang berobat dan menggunakan fasilitas pelayanan rumah sakit dengan menggunakan jaminan.
31. Penjamin adalah orang atau badan hukum sebagai penanggung biaya pelayanan kesehatan dari seseorang yang menggunakan/mendapat pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah.
32. Kerjasama adalah suatu ikatan kerja antara Rumah Sakit Umum Daerah dengan pihak luar dalam bidang pelayanan kesehatan.
33. Delegasi adalah pelimpahan wewenang untuk melakukan pemeriksaan / tindakan medis dari dokter spesialis ke dokter umum atau ke perawat/ bidan dan dari dokter umum ke perawat atau bidan.
34. Pemulasaran Jenazah adalah kegiatan yang meliputi perawatan jenazah, konservasi (pengawetan) jenazah, bedah jenazah, pemakaman dan kepentingan proses peradilan, serta pelayanan lainnya terhadap jenazah.
35. Cito adalah pelayanan yang bersifat segera kepada pasien dalam kondisi darurat sebagai upaya penyelamatan jiwa dan/atau organ yang besaran tarif ditambah 30%.
36. Visite adalah kunjungan tenaga medik di ruang perawatan (0nsite) dalam rangka observasi, diagnosis dan terapi baik atas indikasi medis maupun atas dasar permintaan konsultasi pasien dan/atau tenaga medis lain dalam rangka visite bersama.
37. Visum Et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter dalam ilmu kedokteran forensik atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan Medis terhadap manusia, baik hidup atau mati, ataupun bagian atau diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan dibawah sumpah, untuk kepentingan pro yustisia.
38. Tarif pelayanan Rumah Sakit adalah sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan yang dibebankan kepada pasien / penjamin sebagai imbalan atas jasa pelayanan yang diterimanya.
39. Jasa Sarana adalah biaya untuk penggunaan fasilitas ruangan dan peralatan, serta biaya lainnya di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Ruang ICU, Ruang Bersalin dan di Unit Penunjang Medis lainnya.
40. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang diberikan kepada pasien dalam rangka observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi Medis dan administrasi atau pelayanan lainnya:
a. Jasa Medis adalah imbalan atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, psikolog dan tenaga medis lainnya secara langsung kepada pasien dalam rangka melakukan observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, tindakan/manover/perasat, rehabilitasi Medis dan atau pelayanan lainnya;
b. Jasa Medis Cito adalah imbalan atas jasa pelayanan kesehatanyang diberikan oleh dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, psikolog dan tenaga medis lainnya secara langsung dalam kondisi darurat sebagai upaya penyelamatan jiwa dan/atau organ;
c. Jasa Medis Anastesi adalah imbalan atas jasa pelayanan yang diberikan oleh spesialis anastesi kepada pasien dalam rangka pemberian pembiusan;
d. Jasa Medis Tak Langsung adalah imbalan yang diberikan kepada dokter spesialis atas konsultasi dan advis yang diberikan melalui telepon;
e. Jasa Pelayanan Farmasi adalah imbalan yang diterima oleh petugas atas pelayanan farmasi yang diberikan kepada pasien;
f. Jasa Asuhan Keperawatan adalah Jasa pelayanan profesional yang dilaksanakan oleh perawat dan atau bidan di instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat, instalasi bedah central, ruang icu/nicu/picu, ruang bersalin, unit rawat jalan dan penunjang medis lainnya.
g. Jasa Keteknisian medis adalah imbalan yang diterima oleh profesi pelayanan medis dan penunjang medis lainnya.
h. Jasa Manajerial (JMJ) adalah imbalan yang diterima manajerial dari kegiatan pelayanan terhadap pasien dalam rangka kegiatan pengadministrasian pelayanan pasien.
i. Jasa Konsultasi Gizi adalah jasa pelayanan professional gizi yang dilaksanakan oleh tenaga ahli gizi di unit rawat inap dan unit rawat jalan atas dasar rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis.
j. Jasa Pelayanan Gizi adalah jasa pelayanan profesional gizi di unit rawat inap yang meliputi kegiatan fungsional gizi (mulai dari merencanakan
bahan makanan, mengawasi proses kegiatan di unit pengolahan / dapur sampai pada proses penentuan diet pasien berdasarkan diagnosa dokter / visite dokter).
41. Medical Check Up adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien untuk mengetahui status kesehatan secara menyeluruh maupun untuk memenuhi persyaratan tertentu.
42. Alat, bahan medis habis pakai (ABMHP) adalah bahan kimia, bahan laboratorium (reagensia), bahan radiologi dan bahan habis pakai lainnya yang digunakan dalam rangka observasi, diagnosis, tindakan rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya.
43. Obat-obatan adalah barang farmasi berupa sediaan yang dapat disuntikkan, dioles, dihisap atau diminumkan dan konsumsi secara langsung oleh pasien dalam proses pengobatan.
44. Central Sterilization Supply Department atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril.
45. Wajib Tarif adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan di wajibkan untuk melakukan pembayaran tarif.
Pasal 2
(1) Penyelenggaraan Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu di Rumah Sakit Umum Daerah sesuai standar yang ditetapkan, agar masyarakat, pemberi pelayanan dan pengelola Rumah Sakit Umum Daerah terlindungi dengan baik.
(2) Penyelenggaraan Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah bertujuan untuk terwujudnya masyarakat Daerah yang sehat dan produktif, terselenggarannya pelayanan kesehatan yang bermutu di Rumah Sakit Umum Daerah sesuai standar yang ditetapkan, tersedianya jenis-jenis pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran, keperawatan, dan bidang manajemen pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat, serta terjangkau oleh masyarakat.
BAB II
NAMA, OBJEK DAN SUBJEK
Pasal 3
(1) Dengan nama Tarif Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dipungut tarif sebagai pembayaran atas pemberian jasa pelayanan dan jasa sarana kesehatan di RSUD.
(2) Obyek Tarif adalah setiap jenis pelayanan kesehatan dan/atau pelayanan yang ada di RSUD.
(3) Wajib Tarif adalah Orang Pribadi atau badan yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan dan/atau pelayanan lainnya yang ada di RSUD.
(4) Tidak termasuk objek tarif adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Propinsi, Pemerintah Pusat dan Pihak Swasta.
BAB III GOLONGAN TARIF
Pasal 4
(1) Tarif Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) meliputi komponen jasa Rumah sakit (sarana) dan jasa pelayanan.
(2) Komponen jasa sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan imbalan yang diterima oleh Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit meliputi biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan.
(3) Komponan jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang medis, jasa manajerial dan/atau pelayanan lainnya.
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 5
Cara mengukur tingkat penggunaan jasa pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah adalah berdasarkan:
a. Jenis dan frekuensi pelayanan yang diberikan;
b. Teknologi alat yang digunakan;
c. Tingkat kesulitan;
d. Tingkat keterampilan;
e. Kegawatan;
f. Kelas perawatan.
BAB V
PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN TARIF
Pasal 6
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif pelayanan kesehatan, dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
(2) Tarif pelayanan kesehatan yang dikenakan kepada pasien ditentukan berdasarkan jenis pelayanan yang diterima, kelas perawatan dimana pasien mendapatkan pelayanan sesuai jenis dan kompetensi medis.
(3) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) termasuk biaya investasi prasarana, biaya operasional, dan pemeliharaan.
BAB VI STRUKTUR TARIF
Pasal 7
Struktur tarif pelayanan kesehatan digolongkan berdasarkan jenis pelayanan kesehatan.
BAB VII
JENIS PELAYANAN YANG DIKENAKAN TARIF
Pasal 8
(1) Jenis Pelayanan yang dikenakan tarif meliputi pelayanan:
a. Pelayanan Rawat Jalan:
a) Pemeriksaan rawat jalan;
1. Poliklinik
2. Emergency/IGD
3. One Day Care (Termasuk Asuhan Keperawatan)
b) Tindakan medis non operatif pelayanan rawat jalan;
c) Tindakan medis non operatif IGD;
d) Tindakan Gigi dan Mulut;
e) Pemeriksaan/Tindakan Psikiatri Rawat Jalan;
b. Pelayanan Rawat Inap:
a) Rawat inap;
b) Kebidanan dan Perinatologi;
c. Pelayanan Bedah Sentral:
a) Tindakan medis operaif
d. Pelayanan Penunjang Medik:
a) Pelayanan Rehabilitasi Medis Tindakan fisioterapi
b) Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium;
c) Pelayanan Radiodiagnostik;
d) Pemeriksaan Diagnostik Elektromedik;
e) Konsultasi Gizi;
e. Pelayanan Penunjang Non Medik:
a) Pelayanan Farmasi;
b) Pelayanan Rekam Medik;
c) Pelayanan Mediko Legal, Transportasi Dan Pemulasaran Jenazah.
BAB VIII
KELAS DAN RUANG PERAWATAN
Pasal 9
(1) Kelas perawatan di RSUD terdiri dari kelas perawatan umum dan kelas perawatan khusus.
(2) Kelas Perawatan umum di RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kamar perawatan kelas III.
(3) Kelas perawatan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU;
b. Ruang isolasi;dan
c. One day care dan Intermediate Care.
BAB IX KOMPONEN TARIF PELAYANAN
Bagian Kesatu Rawat Jalan
Pasal 10
(1) Komponen pelayanan Rawat Jalan meliputi:
a. Pemeriksaan Medis;
b. Pemeriksaan dan tindakan Penunjang Medis;
c. Tindakan Medis dan Terapi;
(2) Komponen pelayanan Gawat Darurat, meliputi :
a. Pemeriksaan Medis;
b. Pemeriksaan dan tindakan Penunjang Medis;
c. Tindakan Medis dan Terapi; dan
d. Layanan Observasi.
(3) Tindakan Medis dan terapi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) Pasal ini meliputi :
a. Tindakan kecil;
b. Tindakan Sedang;
c. Tindakan besar;
d. Tindakan khusus.
(4) Komponen Tarif Pelayanan Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat, meliputi :
a. Jasa Sarana Rumah sakit;
b. Jasa Pelayanan.
(5) Besaran tarif Rawat Jalan tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 11
(1) Jenis pelayanan Gigi dan mulut;
a. Pelayanan dokter gigi dan mulut;
b. Pelayanan dokter spesialis Bedah Mulut;
c. Pelayanan dokter spesialis Prostodonsi.
(2) Tarif pelayanan gigi dan mulut belum termasuk obat-obatan dan bahan habis pakai.
(3) Besaran tarif pelayanan Gigi dan mulut tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 12
(1) Pelayanan psikiatri meliputi:
a. Surat Keterangan Kesehatan Jiwa;
b. MMPI-2 (analisis);
c. Tes Minat Intelegensia;
d. Tes Conners (autisme/ADHD).
(2) Surat keterangan dihitung 1 kali kasus/perlembar.
(3) Tarif pelayanan psikiatri belum termasuk obat-obatan/bahan habis pakai.
(4) Besaran tarif pelayanan psikiatri tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua Rawat Inap
Pasal 13
(1) Kelas Rawat Inap di RSUD terdiri dari kelas perawatan:
a. VIP;
b. Kelas I;
c. Kelas II;
d. Kelas III;dan
e. Kelas perawatan khusus.
(2) Komponen pelayanan Instalasi Rawat Inap meliputi:
a. Tindakan Medis dan Terapi;
b. Konsultasi dan Visite Dokter dan Farmasi;
c. Pelayanan Asuhan Keperawatan;
d. Pelayanan Gizi; dan
e. Pemeriksaan dan tindakan penunjang medis;
(3) Tindakan Medis dan terapi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini meliputi :
a. Tindakan kecil;
b. Tindakan Sedang;
c. Tindakan besar;
d. Tindakan khusus.
(4) Komponen Tarif Pelayanan Instalasi Rawat Inap, meliputi :
a. Jasa Sarana Rumah sakit;
b. Jasa Pelayanan.
(5) Satu hari perawatan dihitung 24 (dua puluh empat) jam
(6) Perawatan yang kurang dari 6 (enam)jam dihitung ½ (setengah) hari perawatan
(7) Jasa Medis (Visite) spesialis pada hari libur atau di luar jam kerja (cito) ditambah 30 % dari jasa pelayanan setiap kelas pelayanan untuk satu jenis spesialisasi, dengan catatan maksimal visite yang dibayar hanya 2 kali per hari.
(8) Jasa Medis (Visite) cito yang dilakukan oleh residen, dokter umum dan dokter gigi besarannya tetap, dan maksimal visite yang dibayar hanya 1 (satu) kali/hari.
(9) Besaran tarif Rawat Inap yang tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini belum termasuk obat-obatan, bahan habis pakai dan bahan makanan.
Pasal 14
(1) Tarif pelayanan persalinan dihitung atas dasar rata-rata pola tarif persalinan, serta harus mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
(2) Tarif rawat inap pelayanan bayi sakit ditetapkan sesuai dengan kelas perawatannya.
(3) Tarif pelayanan persalinan belum termasuk obat-obatan dan bahan habis pakai.
(4) Besaran tarif pelayanan persalinan tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga Instalasi Bedah Sentral
Pasal 15
(1) Komponen Pelayananan Instalasi Bedah Sentral meliputi :
a. Tindakan Medis operatif;
b. Tindakan anestesi;dan
c. Pemeriksaan penunjang medis.
(2) Tindakan medis operatif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari:
a. Tindakan Medis operatif kecil;
b. Tindakan Medis operatif sedang;
c. Tindakan Medis operatif besar; dan
d. Tindakan Medis operatif Khusus.
(3) Komponen Tarif Pelayanan Instalasi Bedah Sentral meliputi:
a. Jasa sarana;
b. Jasa Pelayanan.
(4) Komponen tarif Instalasi Bedah Sentral belum termasuk biaya obat/ABHP.
(5) Besaran tarif Instalasi Bedah Sentral tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat Pelayanan Penunjang Medik
Pasal 16
(1) Jenis pelayanan rehabilitasi medis meliputi:
a. Pelayanan kecil;
b. Pelayanan sedang;
c. Pelayanan besar;
d. Pelayanan khusus.
(2) Tarif berdasarkan jumlah tindakan dan diagnosa rehabilitasi Medis;
(3) Untuk Kelas Perawatan khusus dan cito ditambah 30 % dari tarif yang berlaku.
(4) Tarif pelayanan rehabilitasi Medis belum termasuk obat-obatan dan bahan habis pakai;
(5) Komponen Tarif Pelayanan rehabilitasi medis, meliputi :
a. Jasa Sarana Rumah sakit;
b. Jasa Pelayanan.
(6) Besaran tarif Pelayanan Rehabilitasi Medis tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 17
(1) Komponen pelayananpemeriksaan laboratorium meliputi:
a. Pemeriksaan kecil;
b. Pemeriksaan sedang;
c. Pemeriksaan besar;
d. Pemeriksaankhusus.
(2) Tarif pemeriksaan laboratorium dihitung per item pemeriksaan
(3) Tarif pelayanan pemeriksaan laboratorium belum termasuk obat- obatan/bahan habis pakai yang digunakan.
(4) Untuk Kelas Perawatan khusus dan cito ditambah 30 % dari tarif yang berlaku.
(5) Komponen Tarif Pelayananpemeriksaan laboratorium, meliputi :
a. Jasa Sarana Rumah sakit;
b. Jasa Pelayanan.
(6) Besaran tarif pelayanan pemeriksaan laboratorium tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 18
(1) Komponen pelayananpemeriksaan Radiodiagnostik terdiri dari Pemeriksaan Non Kontras dan dengan kontras, meliputi:
a. Pemeriksaan Kecil;
b. Pemeriksaan Sedang;
c. Pemeriksaan Besar; dan
d. Pemeriksaan Khusus.
(2) Tarif pelayananpemeriksaan Radiodiagnostik dihitung setiap jenis pemeriksaan
(3) Tarif pelayanan pemeriksaan Radiodiagnostikbelum termasuk obat- obatan/bahan habis pakai yang digunakan.
(4) Untuk Kelas Perawatan khusus dan cito ditambah 30 % dari tarif yang berlaku.
(5) Komponen Tarif Pelayananpemeriksaan radiodiagnostik, meliputi :
a. Jasa Sarana Rumah sakit;
b. Jasa Pelayanan.
(6) Besaran tarif pelayanan pemeriksaan Radiodiagnostik tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 19
(1) Komponen pelayananpemeriksaan diagnostik elektromedik meliputi:
a. Pemeriksaan kecil;
b. Pemeriksaan sedang;
c. Pemeriksaan besar;
d. Pemeriksaan khusus.
(2) Tarif pelayanan pemeriksaan diagnostik elektromedik belum termasuk obat- obatan/bahan habis pakai yang digunakan.
(3) Untuk Kelas Perawatan khusus dan cito ditambah 30 % dari tarif yang berlaku.
(4) Komponen Tarif Pelayanan pemeriksaan diagnostik elektromedik, meliputi :
a. Jasa Sarana Rumah sakit;
b. Jasa Pelayanan.
(5) Besaran tarif pelayanan pemeriksaan diagnostik elektromedik tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 20
(1) Komponen Tarif PelayananGizi, meliputi :
a. Jasa Sarana Rumah sakit;
b. Jasa Pelayanan.
(2) Tarif pelayanan Gizi belum termasuk bahan makanan yang harganya dapat berubah sewaktu-waktu.
(3) Besaran tarif PelayananGizi tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
(4) Jika penanggung jawab adalah dokter ahli gizi maka tarif ditambah 40% dari tarif ahli gizi.
Pasal 21
(1) Biaya gas oksigen diperhitungkan berdasarkan penggunaan gas oksigen setiap strip skala luar manometer regulator oksigen.
(2) Besaran komponen biaya penggunaannya adalah:
Jumlah strip skala luar manometer regulator dikalikan Rp 150 dikalikan menit penggunaan ditambah Rp 500 per Jasa pelayanan Oksigen.
Bagian Kelima Pelayanan Penunjang Non Medik
Paragraf 1 Intalansi Farmasi
Pasal 22
(1) Pelaksanaan pelayanan kefarmasian di RSUD dilaksanakan dengan sistem satu pintu oleh instalasi farmasi.
(2) Jenis pelayanan farmasi, meliputi tindakan;
a. Embalase resep (1 R/);
b. Embalase resep obat racikan.
c. Visite Pasien Rawat inap
d. Konsultasi
(3) Harga jual obat dan alat bahan medis habis pakai (ABMHP) lainnya sesuai dengan harga jual dipasaran dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur.
(4) Besaran tarif untuk pelayanan resep dan pelayanan farmasi klinik dikenakan tarif jasa pelayanan dan dihitung per lembar resep.
(5) Besaran tarif pelayanan farmasi tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 2 Pelayanan Rekam Medik
Pasal 23
(1) Pelayanan Rekam Medik meliputi :
a. Berkas Rekam Medik;
b. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
(2) Komponen Tarif Pelayanan Rekam Medik terdiri dari:
a. Jasa Sarana; dan
b. Jasa Pelayanan.
(3) Besaran tarif Pelayanan Rekam Medik tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Keenam
Pelayanan Medico Legal, Transportasi dan Pemulasaran Jenazah
Pasal 24
(1) Pelayanan Medico legal meliputi pemeriksaan visum et repertum dan pemeriksaan kesehatan untuk kepentingan hukum.
(2) Visum et repertum dari pasien yang hidup ataupun meninggal hanya diberikan atas permintaan tertulis dari pihak yang berwajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Besaran tarif pelayanan Medico legal disesuaikan dengan besaran tarif pemeriksaaan kesehatan dan/atau tindakan Medis yang diberikan.
(4) Komponen tarif pelayanan Medico legal terdiri dari:
a. Jasa Rumah Sakit/Sarana; dan
b. Jasa Pelayanan.
(5) Besaran tarif pelayanan Medico legal tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 25
(1) RSUD menyediakan sarana transportasi berupa ambulance dan mobil jenazah.
(2) Tarif ambulance dan mobil jenazah terdiri atas jasa sarana dan jasa pelayanan yang ditetapkan berdasarkan pola tarif, dengan memperhitungkan jarak dan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
(3) Untuk luar Daerah yang tidak termasuk di dalam daftar pelayanan dihitung per kilometer Rp. 4.000,- dengan tarif transportasi belum termasuk biaya bahan bakar minyak.
(4) Tarif transportasi baik dalam Daerah maupun luar Daerah yang menyeberangi lautan belum termasuk biaya angkutan laut.
(5) Jika tidak menggunakan jasa paramedis, maka jasa paramedis ditiadakan.
(6) Besaran tarif pelayanan transportasi tercantum dalam lampiranI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 26
(1) Jenis pelayanan pemulasaraan jenazah meliputi:
a. Perawatan jenazah;
b. Penyimpanan jenazah;
c. Konservasi/pengawetan jenazah; dan
d. Bedah mayat/otopsi.
(2) Untuk menentukan tarif pemulasaraan jenazah diperhitungkan atas dasar jasa rumah sakit dan jasa pelayanan yang ditetapkan berdasarkan pola tarif kamar jenazah, dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
(3) Tarif pelayanan pemulasaraan jenazah belum termasuk biaya obat/bahan habis pakai.
(4) Besaran Tarif pelayanan pemulasaran jenazah tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuh Pelayanan Medical Check Up
Pasal 27
Jenis dan Tarif Pelayanan Medical Check Up, besarannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Bagian Kedelapan Tindakan Pelayanan Kesehatan
Pasal 28
Tindakan-tindakan Pelayanan Kesehatan tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB X
OBAT DAN ALAT KESEHATAN PAKAI HABIS
Pasal 29
(1) Biaya obat dan alat/bahan kesehatan habis pakai dihitung tersendiri sesuai pemakaian.
(2) Harga jual obat dan alat kesehatan lainnya ditetapkan berdasarkan harga netto dengan discount on factur, ditambah PPN 10% dan ditambah keuntungan 17,5 % dan ditetapkan berdasarkanKeputusan Direktur.
BAB XI
TATA CARA PENGENAAN DAN PROSES BIAYA PELAYANAN
Pasal 30
(1) Pengenaan biaya pelayanan kesehatan menggunakan kwitansi resmi Rumah Sakit Umum Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan.
(2) Hasil pengenaan biaya pelayanan kesehatan dibayar melalui kasir dan ditatausahakan oleh Unit Kerja yang membidangi keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah.
(3) Hasil pengenaan biaya pelayanan kesehatan sebagai pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap bulan dilaporkan kepada Bupati melalui Kepala Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi pengelolaan keuangan daerah.
Pasal 31
Biaya pelayanan kesehatan terhutang terjadi pada saat pelayanan kesehatan telah diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah atau pada saat diterbitkannya Surat Ketetapan Pengenaan Biaya pelayanan kesehatan dan/atau dokumen lain yang dipersamakan.
BAB XII
TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA PELAYANAN
Pasal 32
(1) Pembayaran biaya pelayanan kesehatan harus dibayar sekaligus.
(2) Biaya pelayanan kesehatan yang terutang harus dilunasi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannya Surat Pembebanan biaya pelayanan Kesehatan atau dokumen lain yang dipersamakan.
(3) Dalam hal wajib tarif (pasien atau badan) tidak membayar tepat waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 10% (sepuluh persen) setiap bulan dari besarnya biaya yang terhutang.
(4) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran dan lain-lain diatur lebih lanjut oleh Direktur.
Pasal 33
(1) Biaya pelayanan kesehatan yang terhutang berdasarkan Surat Pembebanan Biaya yang tidak atau kurang bayar oleh Wajib Tarif (pasien atau badan), ditagih oleh Petugas keuangan yang ditunjuk oleh Direktur.
(2) Penagihan Biaya pelayanan kesehatan dengan Surat peringatan atau somasi dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XIII
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 34
(1) Pasien atau Badan yang mempunyai kelebihan bayar pada Rumah Sakit Umum Daerah dapat mengajukan permohonan Pengembalian secara tertulis kepada Direktur.
(2) Atas dasar permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bagian keuangan dapat membayar setelah mendapat persetujuan Direktur.
(3) Pembayaran kelebihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembalikan kepada wajib tarif (pasien atau badan) paling lambat 2 (dua) bulan sejak permohonan disetujui oleh Direktur.
BAB XIV KEDALUWARSA
Pasal 35
(1) Penagihan pengembalian kelebihan pembayaran oleh pasien atau badan dianggap kedaluwarsa setelah melampui jangka waktu 3 (tiga) tahun, terhitung sejak saat pembayaran dilaksanakan.
(2) Piutang Rumah Sakit Umum Daerah pada pasien atau badan dianggap kedaluwarsa setelah melampui jangka waktu 3 (tiga) Tahun, terhitung sejak saat bukti piutang diterbitkan atau dokumen lain yang disamakan.
(3) Kedaluwarsa Piutang Rumah Sakit Umum Daerah pada pasien atau badan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tertangguh apabila:
a. diterbitkan Surat Peringatan atau somasi;
b. ada pengakuan utang tarif dari pasien atau badan baik langsung maupun tidak langsung.
(4) Tata cara penghapusan piutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB XV KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 36
(1) Bupati memberi wewenang kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah untuk memberikan keringanan atau pembebasan pembayaran kepada pasien miskin,dan/atau pasien terlantar.
(2) Tata cara pemberian keringanan atau pembebasan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Xxxxxx.
Pasal 37
(1) Pasien yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah dapat dibawa pulang oleh keluarga atau penjaminnya paling cepat dua (2) jam dan paling lama 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam sejak pemberitahuan.
(2) Apabila dalam jangka waktu 2 x 24 (dua kali dua puluh empat) jam jenazah belum/tidak diambil/diurus keluarganya, maka Rumah Sakit Umum Daerah berhak melakukan penguburan dan segala biaya penguburan dibebankan kepada pihak keluarga/penjaminnya, kecuali untuk jenazah pasien terlantar.
(3) Jenazah sesuai pada ayat (2) dapat diberikan kepada institusi lain (Fakultas Kedokteran) yang digunakan untuk Penelitian.
Pasal 38
(1) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dapat mengadakan Kerjasama dengan tenaga ahli atau mendatangkan tenaga ahli dari luar Rumah Sakit Umum Daerah untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah dalam rangka meningkatkan baku mutu pelayanan dengan tarif yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dapat mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga untuk melakukan upaya perbaikan baku mutu dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat asal tidak bertentangan dengan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 39
(1) Tarif Pelayanan Kesehatan ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun.
(2) Peninjauan tarif Pelayanan Kesehatansebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dengan memperhatikan perkembangan pelayanan kesehatan, indeks harga dan perkembangan perekonomian.
(3) Penetapan tarif Pelayanan Kesehatansebagaimana dimaksud pada ayat(2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Pasal 40
Pengaturan pola Tarif Pelayanan Kesehatan di luar dari ketentuan Tarif Kelas III berdasarkan Peraturan Daerah ini, diatur tersendiri dengan Peraturan Bupati.
BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 41
(1) Ketentuan Tarif Pelayanan Kesehatan Kelas III bagi Rumah Sakit yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dengan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah mengacu pada ketentuan Tarif Pelayanan Kesehatan Kelas III yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
(2) Bagi Rumah Sakit yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dengan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah yang belum menetapkan Peraturan Bupati tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Kelas III mengacu pada Peraturan Daerah ini.
BAB XVII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009 Nomor 18) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 43
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ditetapkan di Penajam pada tanggal
BUPATI PENAJAM PASER UTARA,
XXXXXX XXXXX
Diundangkan di Penajam pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER XXXXX,
XXXXX
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2015 NOMOR
NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR :
LAMPIRAN I
PERATURAN DAERAH PENAJAM PASER UTARA NOMOR ..... TAHUN .....
TENTANG
TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
DAFTAR TARIF
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
I. RAWAT JALAN
A. Pemeriksaan Rawat Jalan
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | a. Poliklinik Umum | Per Pasien | 5,200 | 15,100 | 20,300 |
b. Poliklinik Spesialis | Per Pasien | 5,900 | 29,000 | 34,900 | |
2 | Emergency (IGD) | ||||
a. Dokter umum/gigi | Per Pasien | 17,700 | 15,100 | 32,800 | |
b. Dokter spesialis (Visite/konsultasi) | Per Pasien | 37,300 | 29,000 | 66,400 | |
3 | a. Perawatan One Day Care/ Intermediate Care | Per pasien | 154.000 | 121.000 | 275.000 |
b. Asuhan Keperawatan | Per Pasien | 12,500 | 60,000 | 72,500 |
A. Tindakan Medis Non Operatif Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Kecil | Per Tindakan | 12,500 | 20,900 | 33,400 |
2 | Sedang | Per Tindakan | 23,600 | 39,300 | 62,900 |
3 | Besar | Per Tindakan | 50,800 | 84,700 | 135,500 |
4 | Khusus | Per Tindakan | 67,300 | 112,100 | 179,400 |
B. Tindakan Medis Non Operatif IGD
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Kecil | Per Tindakan | 6,800 | 20,900 | 27,700 |
2 | Sedang | Per Tindakan | 45,100 | 39,300 | 84,400 |
3 | Besar | Per Tindakan | 246,400 | 84,700 | 331,100 |
4 | Khusus | Per Tindakan | 475,200 | 112,100 | 587,300 |
C. Tindakan Gigi Dan Mulut
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Kecil | Per Tindakan | 15,000 | 55,000 | 70,000 |
2 | Sedang | Per Tindakan | 35,000 | 80,000 | 115,000 |
3 | Besar | Per Tindakan | 166,300 | 532,000 | 698,300 |
4 | Khusus | Per Tindakan | 332,500 | 1,064,000 | 1,396,500 |
II. RAWAT INAP
A. Rawat Inap
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Visite dokter spesialis | ||||
Rawat Inap kelas III | Per kunjungan | 18,200 | 32,200 | 50,400 | |
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | Per kunjungan | 36,300 | 140,700 | 177,000 | |
2 | Visite dokter umum | ||||
Rawat Inap kelas III | Per kunjungan | 9,100 | 23,200 | 32,200 | |
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | Per kunjungan | 18,200 | 93,800 | 111,900 | |
3 | Konsultasi dokter spesialis | ||||
Rawat Inap kelas III | Per kunjungan | 18,200 | 32,200 | 50,400 | |
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | Per kunjungan | 36,300 | 140,700 | 177,000 | |
4 | Jasa Asuhan Keperawatan | ||||
Rawat Inap kelas III | Per hari | 10,000 | 50,000 | ||
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | Per hari | 50,000 | 100,000 | ||
5 | Pelayanan Gizi | ||||
Rawat Inap kelas III | Per hari | 10.000 | 13.200 | 23.200 | |
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | Per hari | 22.000 | 25.000 | 47.000 | |
6 | Tindakan Medis non operatif Ruang rawat inap : | ||||
a. Kecil | Perpaket | ||||
Rawat Inap kelas III | 15,800 | 26,400 | 42,200 | ||
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | 31,700 | 52,800 | 84,500 | ||
b. Sedang | Perpaket | ||||
Rawat Inap kelas III | 31,200 | 52,000 | 83,200 | ||
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | 62,400 | 104,000 | 166,400 | ||
c. Besar | Perpaket | ||||
Rawat Inap kelas III | 58,400 | 97,300 | 155,600 | ||
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | 116,700 | 194,500 | 311,200 | ||
d. Khusus | Perpaket | ||||
Rawat Inap kelas III | 135,800 | 226,300 | 362,000 | ||
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | 271,500 | 452,500 | 724,000 | ||
7 | Tarif kamar | ||||
Rawat Inap kelas III | Per hari | 47,000 | 47,000 | ||
Ruang ICU/ICCU/NICU/PICU | Per hari | 320,400 | 320,400 |
B. Kebidanan Dan Perinatologi
No. | Jenis pelayanan | Frekuens i | Jasa Sarana | Jasa Pelayana n | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Persalinan normal | Per Tindakan | 493,700 | 822,800 | 1,316,500 |
2 | Persalinan dengan tindakan pervaginam | Per Tindakan | 697,000 | 1,161,600 | 1,858,600 |
3 | Manual Plasenta | Per Tindakan | 326,100 | 543,600 | 869,700 |
4 | Pelayanan bayi baru lahir | Xxx Xxxxxxxx | 246,800 | 411,400 | 658,200 |
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Kecil | Per Tindakan | 617,100 | 337,900 | 955,000 |
2 | Sedang | Per Tindakan | 1,388,500 | 1,453,200 | 2,841,700 |
3 | Besar | Per Tindakan | 2,560,500 | 3,049,500 | 5,610,000 |
4 | Khusus | Per Tindakan | 5,441,000 | 3,270,600 | 8,711,600 |
III. PELAYANAN BEDAH SENTRAL Tindakan Medis Operatif
IV. PELAYANAN PENUNJANG MEDIK
A. Pelayanan Rehabilitasi Medis Tindakan Fisioterapi
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Kecil | Per Tindakan | 13,000 | 22,500 | 35,500 |
2 | Sedang | Per Tindakan | 24,000 | 39,000 | 63,000 |
3 | Besar | Per Tindakan | 51,000 | 85,500 | 136,500 |
4 | Khusus | Per Tindakan | 120,000 | 230,000 | 350,000 |
B. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Kecil | Per Pemeriksaan | 5,500 | 9.000 | 24,000 |
2 | Sedang | Per Pemeriksaan | 18,000 | 11.000 | 41,000 |
3 | Besar | Per Pemeriksaan | 25,000 | 17.000 | 53,000 |
4 | Khusus | Per Pemeriksaan | 36,000 | 55.000 | 116,000 |
C. Pelayanan Radiodiagnostik
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Pemeriksaan non kontras | ||||
Pemeriksaan kecil | Per Pemeriksaan | 10.000 | 40,000 | 50,000 | |
Pemeriksaan sedang | Per Pemeriksaan | 20,000 | 70,000 | 90,000 | |
Pemeriksaan besar | Per Pemeriksaan | 130,000 | 180,000 | 310,000 |
Pemeriksaan khusus | Per Pemeriksaan | 220,000 | 600,000 | 820,000 | |
2 | Pemeriksaan dengan kontras | ||||
Pemeriksaan kecil | Per Pemeriksaan | 57,000 | 120,000 | 177,000 | |
Pemeriksaan sedang | Per Pemeriksaan | 288,000 | 450,000 | 738,000 | |
Pemeriksaan besar | Per Pemeriksaan | 356,000 | 550,000 | 906,000 | |
Pemeriksaan khusus | Per Pemeriksaan | 385,000 | 800,000 | 1,185,000 |
D. Pemeriksaan Diagnostik Elektromedik
Jenis Pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana (Rp) | Jasa Pelayanan | Tarif (Rp) | ||
(Rp) | ||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
1 | Kecil | Per Tindakan | 34,848 | 58,080 | 92,928 | |
2 | Sedang | Per Tindakan | 48,000 | 80,000 | 128,000 | |
3 | Besar | Per Tindakan | 100.000 | 200.000 | 300.000 | |
4 | Khusus | Per Tindakan | 258,944 | 203,456 | 461,600 |
F. Konsultasi Gizi
No. | Jenis Pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana (Rp) | Jasa Pelayanan (Rp) | Tarif (Rp) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Ahli gizi | Per Pasien | 7,500 | 15,000 | 22,500 |
IV. PELAYANAN PENUNJANG NON MEDIK
A. Pelayanan Farmasi
No. | Jenis Pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif (Rp) |
(Rp) | (Rp) | ||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Jasa R/Lembar Resep | 2,250 | 5,250 | 7,500 | |
2 | Visite rawat inap | Per Pasien | 2,250 | 10,000 | 12,250 |
3 | Konseling obat | Per Pasien | 1,750 | 10,000 | 11,750 |
B. Pelayanan Rekam Medik
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Pasien baru rawat jalan | Per Pasien | 1,500 | 1,500 | 3,000 |
2 | Pasien lama rawat jalan | Per Pasien | 1,000 | 1,000 | 2,000 |
C. PELAYANAN MEDIKO LEGAL, TRANSPORTASI DAN PEMULASARAN JENAZAH
1. Pelayanan Mediko Legal
No. | Jenis Dokumen Medik Kesehatan (DMK) | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | DMK Pasien Rawat Jalan ( DMK pelayanan satu kali rawat jalan) | Perlembar | 15,000 | - | 15,000 |
2 | DMK pasien rawat inap (DMK pelayanan satu kali rawat inap s/d lima hari) | Per pasien | 25,000 | - | 25,000 |
3 | Lembar kontrol 24 jam ICU/NICU/PICU/ ICCU | Perlembar | 10,000 | - | 10,000 |
4 | Surat Keterangan Visum (dihitung satu kali kasus perlembar) | Per pasien | |||
- Visum hidup KLL | Per Tindakan | 38,115 | 63,525 | 101,640 | |
- Visum ER Luar ginekologi | Per Tindakan | 59,895 | 99,825 | 159,720 | |
- Visum perkosaan | Per Tindakan | 38,115 | 63,525 | 101,640 | |
- Visum mati/mayat | Per Tindakan | 59,895 | 99,825 | 159,720 | |
- Visum mati/mayat (di luar RS) | Per Tindakan | 80,768 | 134,613 | 215,380 | |
- Visum di lapangan dengan menggali kubur | Per Tindakan | 344,850 | 574,750 | 919,600 | |
-Visum pengampuhan/ kriminal/pengadilan | Per Tindakan | 605,000 | 363,000 | 968,000 |
2. Pelayanan Transportasi
No. | Tujuan | Jasa Sarana (Rp) | Jasa Pelayanan/ orang (Rp) | Tarif Rp/Km | Keterangan |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Ambulance | 4.000 | 7.200 | 11.200 | Tarif ditambah BBM sesuai jarak tempuh ( 5 km = 1 L ) Tarif antar pulau dengan menggunakan ferry, kapal laut disesuaikan dengan biaya transportasi yang berlaku |
2 | Ambulance Speed | 14.000 | 16.000 | 30.000 | |
3 | Mobil Jenazah | 4.000 | 7.200 | 11.200 |
3. Pemulasaran Jenazah
No. | Jenis pelayanan | Frekuensi | Jasa Sarana | Jasa Pelayanan | Tarif |
(Rp) | (Rp) | (Rp) | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | Penyimpanan Jenazah (1-2 hari) | Per Hari | 32,670 | 54,450 | 87,120 |
2 | Perawatan Jenazah | ||||
a. Jenazah baik | Per Tindakan | 45,375 | 75,625 | 121,000 |
b. Jenazah rusak | Per Tindakan | 90,750 | 151,250 | 242,000 | |
3 | Pengawetan Jenazah | ||||
a. Jenazah baik | Per Tindakan | 103,455 | 172,425 | 275,880 | |
b. Jenazah rusak | Per Tindakan | 172,425 | 287,375 | 459,800 | |
4 | Pemeriksaan Histologi Forensik | ||||
a. Jenazah baik | Per Tindakan | 59,895 | 99,825 | 159,720 | |
b. Jenazah rusak | Per Tindakan | 98,010 | 163,350 | 261,360 | |
5 | Otopsi/ Bedah Mayat | ||||
a. Jenazah baik | Per Tindakan | 344,850 | 574,750 | 919,600 | |
b. Jenazah rusak | Per Tindakan | 453,750 | 756,250 | 1,210,000 |
BUPATI PENAJAM PASER UTARA,
XXXXXX XXXXX
LampiranII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR :
TANGGAL :
1. TINDAKAN MEDIS UGD
TINDAKAN-TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | Paket Asuhan Keperawatan | |||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Aff drain / tampon | 1 | Aff gips/lokasi tindakan | 1 | Aff hecting > 10 | 1 | DC shock | 1 | Ambil sample darah |
2 | Aff Hecting < 5 + rawat luka | 2 | Aff heacting 5-10 | 2 | ekstraksi korpal + incisi | 2 | RJP (resusitasi Jantung paru) | 2 | memberikan obat makan ke pasien |
3 | Aff infuse/NGT/Kateter/ETT | 3 | Ambil darah arteri | 3 | exterpasi kuku | 3 | Torakosintesis | 3 | mengantar pasien ke ruangan |
4 | Ambil darah vena dewasa | 4 | Ambil darah vena anak/bayi | 4 | Heating >10 | 4 | Corpal mata | 4 | mengantar pasien rontgen |
5 | Bladder training | 5 | Bilas lambung DEWASA/BAYI | 5 | Infus umbilikal | 5 | Injeksi intracardiac | 5 | Mengganti cairan infus |
6 | Debridement | 6 | Corpal Hidung/telinga | 6 | Inkubator | 6 | Kontrol istimewa (observasi tiap 15 menit) | 6 | Pengkajian |
7 | Heating 1 - 5 jahitan | 7 | foto terapi | 7 | Intubasi | 7 | Nekrotomi | 7 | Perawatan tali pusat |
8 | Injeksi (iv, im, sc,ic) | 8 | Ganti balutan + angkat jahitan >5-10 | 8 | Kateterisasi pada retensio urin | 8 | Pasang ET | 8 | Perbeden |
9 | Irigasi kateter | 9 | Heating 6 - 10 | 9 | Klisma | 9 | Pasang gips | 9 | perencanaan dan dokumentasi |
10 | 10 | Immobilisasi pada fraktur (spalk) tangan/tindakan | 10 | Massage punggung/pijat oxitocyn | 10 | Pasang infus umbilical | 10 | ||
11 | Klisma letak rendah | 11 | Inspekulo | 11 | Nebulasi | 11 | Pasang infuse perostea | 11 | |
12 | Observasi DJJ | 12 | Irigasi Mata/hidung/TELINGA | 12 | Pasang Endotracheal Tube | 12 | Pasang kateter suprapubic | ||
13 | Pasang Drumbuis | 13 | Lepas gips | 13 | Pasang bed site monitor | 13 | Pasang Ventilator | ||
14 | Pasang drumbuis/rectal tube | 14 | Mengambil darah arteri / AGD | 14 | Pasang CPEP | 14 | Perawatan Luka kotor dengan fraktur terbuka | ||
15 | Pasang infus dewasa | 15 | Nebulizer | 15 | Pasang DC bayi/anak | 15 | Pungsi pleura /WSD | ||
16 | Pasang mitela / arm sling | 16 | Perawatan luka dekubitus gr II-III | 16 | Pasang infuse bayi/anak | 16 | Rawat gangren grade IV dengan resiko perdarahan | ||
17 | Pasang Pulse Oksimetri | 17 | Pasang arm/U slab | 17 | Pasang NGT bayi/Anak | 17 | Resusitasi Bayi | ||
18 | Pasang verband elastis/ransel/mitela | 18 | Pasang bedside monitor | 18 | Pasang Spalk Kaki | 18 | Sirkumsisi | ||
19 | Pemasangan oksigen | 19 | Pasang cateter | 19 | Pasang spalk/bidai (orthopedic) ekatremitas Bawah | 19 | Supra pubic pungsi | ||
20 | Pemberian obat suposutoria | 20 | Pasang gips tanpa narkose | 20 | Pasang traksi (orthopedic) | 20 | Vena seksi | ||
21 | Perawatan luka bakar dewasa < 15% | 21 | Pasang infus bayi/anak | 21 | Pemasangan balon servix | ||||
22 | Perawatan luka post op (jahitan <5) | 22 | Pasang infuse pump | 22 | Perawatan bayi diinkubator | ||||
23 | Rectal tussae | 23 | Pasang laminaria | 23 | Perawatan luka bakar>25% | ||||
24 | Skin test | 24 | Pasang NGT dewasa | 24 | Perawatan luka bersih/luka post op >10 jahitan |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | Paket Asuhan Keperawatan | |||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
25 | Transfusi | 25 | Pasang OPA | 25 | Perawatan luka dengan kontrol perdarahan | ||||
26 | Vaginal toilet | 26 | Pasang ransel perband | 26 | Perawatan Luka gangren /ulkus gr IV | ||||
27 | Vaginal tussae | 27 | Pasang skletal traksi | 27 | Rawat gangrene grade IV | ||||
28 | Vaskular Dopler Terbatas | 28 | Pasang spalk/bidai (orthopedic) ekatremitas atas | 28 | Resusitasi jantung paru | ||||
29 | Wound toileting | 29 | Pasang wing needle/ IV Cath (venflon) | 29 | Resusitasi/CPR | ||||
30 | Perawatan Luka gangren /ulkus gr I | 30 | Perawatan luka bakar 10%- 25% | 30 | Suction | ||||
31 | Perawatan luka bersih/luka post op 5- 10 jahitan | ||||||||
32 | Perawatan luka op dengan infeksi | ||||||||
33 | Peurperium | ||||||||
34 | Resusitasi cairan | ||||||||
35 | Tindakan dengan blood warmer | ||||||||
36 | Tindakan dengan infant warmer | ||||||||
37 | Perawatan Luka gangren /ulkus gr II - III |
Catatan:
- Tarif dihitung pertindakan per lokasi
2. TINDAKAN RAWAT JALAN
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Aff drain / tampon | 1 | Aff gips/lokasi tindakan | 1 | Aff hecting > 10 | 1 | Corpal mata |
2 | Aff Hecting < 5 + rawat luka | 2 | Aff heacting 5-10 | 2 | ekstraksi korpal + incisi | 2 | Pasang gips |
3 | Aff NGT/Kateter | 3 | Ganti balutan + angkat jahitan >5-10 | 3 | exterpasi kuku | 3 | Pasang kateter suprapubic |
4 | Debridement | 4 | Heating 6 - 10 | 4 | Heating >10 | 4 | Pasang Ventilator |
5 | Heating 1 - 5 jahitan | 5 | Inspekulo | 5 | Kateterisasi pada retensio urin | 5 | Perawatan Luka kotor dengan fraktur terbuka |
6 | Injeksi (iv, im, sc,ic) | 6 | Irigasi Mata/hidung/TELINGA | 6 | Pasang DC bayi/anak | 6 | Rawat gangren grade IV dengan resiko perdarahan |
7 | Pasang verband elastis/ransel/mitela | 7 | Perawatan luka dekubitus gr II-III | 7 | Pasang NGT bayi/Anak | 7 | Supra pubic pungsi |
8 | Pemasangan oksigen | 8 | Pasang arm/U slab | 8 | Pasang Spalk Kaki | 8 | |
9 | Perawatan luka bakar dewasa < 15% | 9 | Pasang cateter | 9 | Pasang spalk/bidai (orthopedic) ekatremitas Bawah | 9 | |
10 | Perawatan Luka gangren /ulkus gr I | 10 | Pasang ransel perband | 10 | Pasang traksi (orthopedic) | 10 | |
11 | Perawatan luka post op (jahitan <5) | 11 | Pasang NGT dewasa | 11 | Perawatan luka bakar>25% | 11 |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
12 | Rectal tussae | 12 | Pasang spalk/bidai (orthopedic) ekatremitas atas | 12 | Perawatan luka bersih/luka post op >10 jahitan | 12 | |
13 | Vaginal tussae | 13 | Pasang wing needle/ IV Cath (venflon) | 13 | Perawatan luka dengan kontrol perdarahan | 13 | |
14 | Vaskular Dopler Terbatas | 14 | Perawatan luka bakar 10%- 25% | 14 | Perawatan Luka gangren /ulkus gr IV | 14 | |
15 | Wound toileting | 15 | Perawatan luka bersih/luka post op 5-10 jahitan | 15 | 15 | ||
16 | 16 | Perawatan luka op dengan infeksi | 16 | 16 | |||
17 | 17 | Peurperium | 17 | 17 | |||
18 | 18 | Perawatan Luka gangren /ulkus gr II - III | 18 | 18 |
Catatan:
- Tarif dihitung pertindakan per lokasi
3. TINDAKAN RAWAT INAP
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | Paket Asuhan Keperawatan | |||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Aff drain / tampon | 1 | Bilas lambung DEWASA/BAYI | 1 | Infus umbilikal | 1 | Bilas lambung pada Intoksikasi | 1 | Pengkajian |
2 | Aff infuse, Aff ngt, aff cateter,aff ogt | 2 | Foto terapi | 2 | Inkubator | 2 | Control istimewa lebih dari 15 menit | 2 | perencanaan dan dokumentasi |
3 | Bilas Lambung | 3 | Ganti balutan + angkat jahitan >5 | 3 | Intubasi | 3 | Infus Intraoseous | 3 | Ambil sample darah |
4 | Bladder training | 4 | Inspekulo | 4 | Kateterisasi pada retensio urin | 4 | Nekrotomi | 4 | Bilas lambung bayi |
5 | Debridement | 5 | Lepas gips | 5 | Kemoterapi | 5 | Pasang tampon Belloque | 5 | Informasi pasien (inform consent) |
6 | EKG | 6 | Mengambil darah arteri / AGD | 6 | Klisma | 6 | Pemeriksaan NST, OCT, CTG | 6 | Injeksi |
7 | Gati balutan + angkat jahitan < 5 | 7 | Nebulizer | 7 | Massage punggung/pijat oxitocyn | 7 | Perawatan kolostomi | 7 | Massage punggung |
8 | Irigasi kateter | 8 | Nebulizer mix | 8 | Nebulasi | 8 | Perawatan open prostatectomy | 8 | Memandikan bayi |
9 | Irigasi Mata/Telinga | 9 | Pasang arm / back slab | 9 | Pasang Endotracheal Tube | 9 | Perawatan WSD | 9 | Memandikan pasien |
10 | P | 10 | Pasang cateter | 10 | Pasang bed site monitor | 10 | Pijat bayi | 10 | Memberi makan bayi |
11 | Observasi djj | 11 | Pasang gips tanpa narkose | 11 | Pasang CPEP | 11 | Pungsi pleura | 11 | Mengganti cairan infuse/darah (pada transfuse) |
12 | Pasang drumbuis/rectal tube | 12 | Pasang infus bayi/anak | 12 | Pasang infuse bayi/anak | 12 | Senam hamil | 12 | Menimbang bayi |
13 | Pasang infus dewasa | 13 | Pasang laminaria | 13 | Pasang traksi (orthopedic) | 13 | Senam nifas | 13 | Monitor cairan |
14 | Pasang wing needle/ IV Cath (venflon) | 14 | Pasang ngt | 14 | Pasang ventilator | 14 | Treadmill | 14 | Monitor vital sign |
15 | Pasang neckollar | 15 | Pasang OPA/NFA | 15 | Pemasangan balon servix | 15 | Vena sectie | 15 | Pasang oksigen |
16 | Pasang Pulse Oksimetri | 16 | Pasang ransel perband | 16 | Perawatan bayi diinkubator | 16 | Perawatan Luka bakar >45 % | 16 | Pemberian diit per sonde |
17 | Pemberian suppositoria | 17 | Pasang skletal traksi | 17 | Resusitasi cairan | 17 | DC Shock | 17 | Pemberian obat per oral |
18 | Pengambilan sampel darah dewasa | 18 | Pasang spalk/bidai (orthopedic) | 18 | Resusitasi/CPR | 18 | Perawatan bayi di inkubator | ||
19 | Perawatan luka bakar Anak < 10% | 19 | Perawatn Luka bakar 15-25 % | 19 | Transfusi tukar pada bayi | 19 | Perawatan mulut pasien tak sadar | ||
20 | Perawatan luka bakar dewasa < 15% | 20 | Perawatan luka Post op dengan infeksi | 20 | Perawatan Luka bakar 25-45% | 20 | Perawatan payudara | ||
21 | Perawatan luka post op (jahitan <10 | 21 | Perawatan luka post op (jahitan <10) | 21 | Perawatan luka gangren/ulkus gr IV | 21 | Perawatan tali pusat |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | Paket Asuhan Keperawatan | |||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
22 | Rectal tussae | 22 | Peurperium | 22 | Perbeden | ||||
23 | Skin test | 23 | Suction/hari | 23 | Puerperium | ||||
24 | Transfusi/ hari | 24 | Tindakan dengan blood warmer | 24 | Seka pasien | ||||
25 | Vaginal toilet | 25 | Tindakan dengan infant warmer | ||||||
26 | Vaginal tussae | 26 | Pemakaian Bedside Monitor dan Pulse oksimetri | ||||||
27 | Vaskular Dopler Terbatas | 27 | Pemakaian infus Pump/syringe pump/hari | ||||||
28 | Pasang tampon | 28 | Perawatan Xxxx Xxxxx/Gangren Gr II-III |
4. TINDAKAN MEDIS PENYAKIT DALAM
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Spirometri | Aspirasi linofonodi untuk sistologi | 1 | BMP | |||
2 | Tes Mantoux | 1 | Pungsi cairan ascites | 2 | Aspirasi Jarum Halus hati | ||
3 | Injeksi Adrenalin | 2 | Pungsi bulu-buli | 3 | Etanol terapi | ||
3 | Resusitasi cardio pulmonal | 4 | Pungsi lumbal | ||||
4 | Intubasi Endotracheal | 5 | Pungsi sinovial | ||||
5 | Cateter umbilical | 6 | Pungsi abses hati | ||||
6 | Inhalasi | 7 | Skin Test/Patch | ||||
7 | Mono Filamen Test | ||||||
8 | Vibration Test | ||||||
9 | Ankle Brachial Index Test |
2. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Anoskopy | 1 | Endoskopi Esophagus | 1 | Endoskopi Duodenum | 1 | Endoskopi dengan Ligasi |
2 | Endoskopi hidung | 2 | Colonoscopy | 2 | Colonoscopy | 2 | Kolonoskopi dengan Biopsi |
3 | Sigmoidoscopy | 3 | Rectosigmoidoscopy | 3 | 3 | Kolonoskopi dengan Polipektomi | |
4 | Kolonoskopi tanpa biopsi |
5. TINDAKAN ORTHOPEDI DAN TRUMA
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Perawatan Luka Post op <5 jahitan | 1 | Pasang Elastis Verban | 1 | Pasang Gips AEC/U Slab | 1 | Reposisi |
2 | Injeksi | 2 | Pasang Gips BOOT CAST | 2 | Skin Traksi | 2 | Injeksi Intra artikular |
3 | Pasang Spalk/Bidai | ||||||
4 | Pasang Mitella/arm sling | ||||||
2. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Debridement dengan local anestesia; | 1 | Closed reduction alone; | 1 | Long arm cast; | 1 | Reduksi tertutup dengan lokal anastesi; |
2 | Pasang elastis bandage; | 2 | Buka gips; | 2 | Long leg cast; | 2 | Revisi gips; |
3 | Pasang arm sling; | 3 | Pigure of eight bandage; | 3 | Short leg cast; | 3 | Aspirasi sendi/injeksi intraartikuler; |
4 | Pasang neck collar; | 4 | Xxxxxx xxxxx bandage; | 4 | Xxxxxx cast; | 4 | Simple implant removal; |
5 | Buddy taping. | 5 | Wedging cast; | 5 | Patellar tendon bearing (PTB) cast; | 5 | Reposisi CTEV (Xxxxxxx); |
6 | Drainage of deep muscle abscess | 6 | Splint extrimitas atas; | 6 | Tumb spica cast; | 6 | Pasang body jacket; |
7 | Excision og ganglion, lipoma | 7 | Splint extrimitas bawah; | 7 | Pasang U-slab; | 7 | Minerva jacket; |
8 | Plaster application of extremity and spine | 8 | Amputation Jari Tangan atau Kaki; | 8 | Skin traction; | 8 | Hemispica cast; |
9 | Skeletl traction | 9 | Arthodesis sendi kecil; | 9 | Boot cast; | 9 | Shoulder spica cast; |
10 | Pins and wire removal by local procedure | 10 | Open biopsy; | 10 | Hanging cast; | 10 | Open reduction and internal Fixation; |
11 | Major desloughung, wound debridement | 11 | Bone Grafting; | 11 | Removal implant; | 11 | Open reduction and extern Fixation; |
12 | Manipulation and reduction of simple fracture and dislocation (including plaster application) | 12 | Eksisi arthroplasty sendi kecil; | 12 | minimal invasive K-wire Osteosyntesis (MIKO); | 12 | Corrective surgery of bone and joint deformities (contracture, malunion, neglected, high tibial osteotomy, low femoral osteotomy); |
13 | Simple amputation distal to metacarpal-single digit | 13 | Fasciotomy; | 13 | Debridement dengan general Xxxxxxxxx; | 13 | Recontructive surgery of the shoulder ( cg putti xxxxx, Xxxxxxx,Brankart); |
14 | Decopresision of tenxxx xxxxxx and synovial (eg. Trigger finger) | 14 | Removal K-Wire; | 14 | Decompression of nerve entrapment (xx.Xx’Quervain, trigger finger); | 14 | Reconstructive surgery of habitual patella dislocation; |
15 | Synovectomy of small joints. | 15 | Flap pada Finger tip injuries | 15 | Single Nerve repair; | 15 | Amputation of the arm, forearm, above or below knee; |
16 | Fasciotomy for vascular insufficiency | 16 | Amputation distal to metacarpal-multiple digits | 16 | Repair Single Tendon; | 16 | Four quarter amputation; |
17 | Repair of single ectensor tendon | 17 | Decompression of nerve entrapment syndromes (carpal tunnel syndrome, cubital) | 17 | Clesed reduction + immobilization with casting (black slab or Circular Cast); | 17 | Hind Quarter amputation; |
18 | Simple tenotomy | 18 | Excision arthoplasty of small joints | 18 | Closed reduction + immobilization With U-Slab; | 18 | Synovectomy sendi besar; |
19 | Biopsy | 19 | Removal of implants (plate, nail, screws) | 19 | Excision benign tumor; | 19 | Excision benign tumor + bone graf; |
20 | Bone grafiting alone | 20 | Single digital nerve repair | 20 | Skin Graft; | 20 | Excision malignant tumor + bone graft; |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
21 | Arthrodesis of small joints | 21 | Arthroplasty of small joints-replacement | 21 | Disarticulation of large joint; | ||
22 | Open reduction and internal fixation with wire (eg. TBW patella, olectranon) and screws (eg. Tibial plateu, condyle fracture) | 22 | Open reduction &internal fixation (plate,screw,nail) | 22 | Arthrodesis sendi besar; | ||
23 | Operating on the clavicle, acromion, scapula and acromia claviculas joints (fracture and dislocation) | 23 | Open reduction &internal fixation (external fixation) | 23 | Triple arthrodesis; | ||
24 | Repair of multiple extensor tendon. | 24 | Simple corrective osctotomy, eg. Osteochondroma | 24 | multiple tendon repair; | ||
25 | Wound debridement for major crush injuries | 25 | Operation for halus valgus | 25 | Multiple Nerve and tendon repair; | ||
26 | Amputation of the arm, for earm, BK, and AK | 26 | Ecision of benign (harmartoma) eg. Osteochondroma | 26 | Repair Vessel (Including grafting); | ||
27 | Arthroscopie diagnostic (artroscopi alone) | 27 | Resction arthroplasti | 27 | Repair Achilles tendon; | ||
28 | Arthroscopie wash out | 28 | Interposition arthoplasty | 28 | Hemiarthroplasty procedure; | ||
29 | Synovectomy of large joint | 29 | Multiple flexor tendon repair | 29 | Arthroplasty resection; | ||
30 | Repair of large vessels including grafting | 30 | Flap in limb reconstruction; | ||||
31 | Repair of single major nerve eg. Median ulnar or multiple digital nerve | 31 | Tendon transfer; | ||||
32 | Single flexor tendon grafting | 32 | Tendon Grafting; | ||||
33 | Single tendon transfer | 33 | Arthroscopic debridement; | ||||
34 | Operation for non union and delayed union | 34 | Cervical laminoplasty; | ||||
35 | Artrhodesis of large joints | 35 | Decompression laminectomy for HNP, tumor or spinal stenosis; | ||||
36 | Multiple tendons transfer | 36 | Soft tissue, mucle and tendon release of cerebral palsy; | ||||
37 | Multiple tendons grafting | 37 | Arthtrosopic debridement. | ||||
38 | Open reduction and internal fixation with angled blade plate, DHS | 38 | Ligament reconstructive surgery | ||||
39 | Arthroscopic surgery (patial menissctomy removal of loose bodies) | 39 | Anterior Cruciate Ligament Recontruction by Arthroscopic surgery | ||||
40 | Posterior Cruciate Ligament Reconstruction by arthroscopic surgery | ||||||
41 | Lateral collateral ligament reconstruction by arthroscopic surgery | ||||||
42 | Total Sholder replacement | ||||||
43 | Total elbow replacement | ||||||
44 | Total hip replacement | ||||||
45 | Total knee replacement | ||||||
46 | Correction of total sholder replacement | ||||||
47 | Correction of total elbow replacement | ||||||
48 | Correction of total knee replacement |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
49 | Correction of total hip replacement | ||||||
50 | Debridement and anterior fusion of spine | ||||||
51 | Debridement and posterior fusion of spine | ||||||
52 | Decompression laminectomy and stabilization of spine | ||||||
53 | Instrument of the spine ( scoliosis,frcture or fracture dislocation) | ||||||
54 | Multiple nerve grafting, (eg. Brachial plexus injury) | ||||||
55 | Nerve grafting, intervascular repair and neuromuscular transfer | ||||||
56 | Reconstructive surgery of the upper or lower limb | ||||||
57 | Replantation surgery of upper or lower limb | ||||||
58 | Spinal osteotomy for ankylosing spondylitis. | ||||||
59 | Hermiarthoplasty eg. Xxxxxx xxxxx prosthese, Xxxxxxxx prothese | ||||||
60 | Triple arthrodesis | ||||||
61 | Open reduction and screw fiation of acctabular lips fracture | ||||||
62 | Corrective surgey for bone and joint deformities and contractus (malunion, neglected, high tibial osteotomy, low femoral osteotomy) | ||||||
63 | Major of tissue, muscel and tendon release in deformities of cerebral palcy. | ||||||
64 | Major exicion of malignant tumor. | ||||||
65 | Revascularization of digits (reimplantation of single digit) | ||||||
66 | Reconstructive procedure of the shoulder, eg: putti plat, bristow, brankart | ||||||
67 | Debridement and interior fusion in TB spine | ||||||
68 | Decompresstion laminectomy for HNP, tumor and spinal stenosis | ||||||
69 | Open reduction and plate screw fixtation of acetabular fracture (collum fracture, transverse fracture) | ||||||
70 | Reconstructive surgery of patella habitual dislocation/recurrent dislocation | ||||||
71 | Total join replacement, eg: total knee, total hip | ||||||
72 | Fore quarter amputation & nind quarter amputation | ||||||
73 | Replantation surgeryof upper and lower limb | ||||||
74 | Instrumentation of spine (scoliosis, fracture) |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
75 | Nerves grafting, interfasciculaar repair & neuromuscular transverse. | ||||||
76 | Free vascullaried bone grafting | ||||||
77 | Ligament reconstructive surgery | ||||||
78 | Multiplenervers repair, eg: branchial plexus | ||||||
79 | Open door laminoplasty |
6. TINDAKAN MEDIS BEDAH
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Perawatan Luka Post op < 5 jahitan | 1 | Perawatan Luka Post op 5-10 jahitan | 1 | Incisi/Eksisi | 1 | Sirkumsisi |
2 | Injeksi (IC,IV, IM, SC) | 2 | Perawatan Luka Infeksi diameter <5 cm | 2 | Kauteterisasi Veruca | 2 | ekstirpasi |
3 | Debridemet | 3 | Aff hecting 5-10 jahitan | 3 | Perawatan Luka Infeksi diameter 5- 10 cm | ||
4 | Wound Toilet | 4 | Perawatn Luka Post Op > 10 jahitan | ||||
5 | Aff Hecting < 3 jahitan | 5 | Aff hecting > 10 jahitan |
2. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Paracentese | 1 | Circumsisi dengan penyulit (phimosis, balanitis, batu uretra) | 1 | Polypectomy | 1 | Hernia anak dengan komplikasi |
2 | incisi | 2 | Excise. incise tumor region head and neck | 2 | Colostomy | 2 | Batu buli- buli anak |
3 | Jahit luka | 3 | Lumpectomy tumor mamae jinak | 3 | IDW atau IMW | 3 | Laparatomy anak |
4 | Corpal superficial | 4 | Section alta | 4 | Aff plating/ implant | 4 | Prostatectomy open |
5 | Negel extraksi | 5 | Appendectomy tanpa penyulit | 5 | Spermatocele ligasi | 5 | Strumectomy dengan penyulit |
6 | Cystotomy closed | 6 | Fistal/ sinus superficial | 6 | Haemoroidectomy | 6 | Ligasi Hydrocele anak |
7 | Eksterpasi tumor jinak (lipoma, ateroma) dengan local anastesi | 7 | Rekontruksi keloid | 7 | Fistula perianal | 7 | Colostomy pada anak |
8 | Ekstirpasi kecil(Ateroma, Lipoma, Ganglion, Nevus) | 8 | Corpal profunda dalam terbuka | 8 | Amputasi sendi besar | 8 | Realease kontraktur + skin graff/ plafing |
9 | Circumsisi | 9 | Repair hecthting dehisensi dengan G.A | 9 | Batu saluran kencing non buli-buli | 9 | Laparoscopy operative |
10 | Debridement kecil | 10 | Open cystostomy | 10 | Biopsy prostate (optu) | 10 | Open reduction internal fixasi (implant) |
11 | Eksplorasi | 11 | Incisi biopsy tumor ganas | 11 | semua jenis penyakit tumor ganas | 11 | Nephrektomi |
12 | Biopsi tumor jinak superficial | 12 | Meatotomy | 12 | Sinus | 12 | laparatomi cholecystectomy |
13 | Drainage jaringan terbuka | 13 | Vasectomy | 13 | Atresi ani tanpa penyulit | 13 | Splenektomi |
14 | Reposisi terbuka sendi kecil | 14 | Amputasi sendi- sendi kecil | 14 | Repair rekontruksi trauma wajah | 14 | Laparatomi reseksi anastomose usus |
15 | Reheacting dehisense | 15 | Labio pasty unilateral | 15 | Labioplasty bilateral | 15 | Radical mastectomy |
16 | Razor plasty kuku | 16 | Repair rekontruksi rupture tendon | 16 | Herniotomy tanpa komplikasi | 16 | Amputasi sendi besar |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
17 | Ekstraksi Ungium | 17 | Necrotomy < 15% | 17 | Appendectomy dengan penyulit | 17 | Rekontruksi atresia ani dengan penyulit |
18 | Ekstraksi Kuku, Rozer Plasty | 18 | Insisi abses GA | 18 | Necrotomy >15% | 18 | Rekontruksi repair vascular tendon muscle pada crush injury |
19 | Incisi drainase abses- curetase | 19 | Eksisi tumor > 5 cm | 19 | Hernioplasty (MESH) | 19 | Rekontruksi bilateral labioplasty dan palatoplasty |
20 | Eksisi tumor < 5 cm | 20 | Sirkumsisi GA | 20 | Varicocele.Hodrocele | 20 | Bedah kosmetik |
21 | Biopsi GA | 21 | Sistostomi | 21 | Reposisi Fr.nasal | 21 | RPG, TUR,URS |
22 | Fungsi hematoma GA | 22 | FAM | 22 | Eksisi luas + rekontruksi | 22 | Laparotomi, Eksplorasi |
23 | Vasectomi | 23 | Aff DJ stent | 23 | Vasikilothomi | 23 | Pyololithomi |
24 | Bounginasi | 24 | Release tendon | 24 | Hidrokelektomy | 24 | Batu ureter uretralithotomi |
25 | Pasang cateter dengan maindrain | 25 | Biopsi GA | 25 | Kolostomi | 25 | Batu ureter napolithotomi |
26 | Venasectio | 26 | Debridement luas | 26 | Ekstirpasi/eksisi dengan kosmetik | 26 | Palatoplasty |
27 | Punksi pleura | 27 | Hernia, Hidrocele | 27 | Ligasi fungsi pada varicocele | 27 | Skin graft luas |
28 | Resposisi fraktur tertutup/dislikasi sederhana | 28 | Batu buli buli | 28 | Repair aurika/telinga | 28 | Skirktur uretra |
29 | Luka bakar dibawah 10 % tanpa komplikasi | 29 | Penyakit pembuluh darah perifer | 29 | Trakeostomi | 29 | Nefrektomy |
30 | Tumor jinak kulit, subkutis, payudara, parotis di leher/muka tanpa komplikasi | 30 | Eksplorasi testis | 30 | Duhamel | ||
31 | Bibir sumbing | 31 | Skin graft luas | 31 | Strumektomy/thyroidektomi/Isthmolobektomi | ||
32 | Kelainan tangan bawaan | 32 | Simple mastektomi | 32 | Operasi Oesofagus | ||
33 | Luka bakar >10% tanpa operasi | 33 | Skin flap | 33 | Gastrektomi | ||
34 | Gigitan binatang | 34 | Labiopasty | 34 | Kolodokojejunostomi | ||
35 | Diskolasi sendi, bahu, siku, pergelangan tangan, panggul, tumit, simpisis rahang | 35 | Hyspopadia | 35 | Flap Jnuh | ||
36 | Ekstraksi korpus aleinum dalam | 36 | Kontraktur | 36 | Hemorrhoidektomi dengan stapler | ||
37 | Chest tube + WSD | 37 | Tendoplasty compleks | 37 | Labioplasty | ||
38 | Skin graft | 38 | Orchidoplexi | 38 | Prostatektomi | ||
39 | Varikokel | 39 | Orchidektomi ligasi tinggi | 39 | Reseksi + anastomosis instestinal | ||
40 | Hidrokel | 40 | Fistulektomi | 40 | Renoraphy | ||
41 | Tendoplasty simple | 41 | Kelainan bawaan tulang muka, jaringan lunak muka neorofibroma, dan lain-lain | 41 | Miles operation | ||
42 | Repair luka wajah (kosmetik) | 42 | Peritodiktomi | 42 | Operasi hisprung | ||
43 | Fistulotomi | 43 | Rinoplastik | 43 | Pankreatektomi/Cystojejonostomi | ||
44 | Rekonstruksi hidung | 44 | Kolesistektomi | ||||
45 | Apendisitis, infiltrate | 45 | Eksplorasi CBD | ||||
46 | Cymino | 46 | Parotidektomi | ||||
47 | Insersi Kateter double lumen | 47 | Splenektomi | ||||
48 | Reseksi hepar/repair rupture hepar | ||||||
49 | Splenoraphy | ||||||
50 | Mandibulektomi | ||||||
51 | Eksisi tumor sclap/cranium |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
52 | Ureterolithotomi | ||||||
53 | Divertikelektomi | ||||||
54 | Pyeloplasti/ureteroplasty | ||||||
55 | Herniotomi/plasty dengan penyulit (inkarserrata) | ||||||
56 | Total cystectomy | ||||||
57 | Radical nephrectomy | ||||||
58 | Transplantasi ginjal | ||||||
59 | Radical mastectomy | ||||||
60 | Radical neckdissectomi | ||||||
61 | Regional perfusion | ||||||
62 | Total HTP | ||||||
63 | Scoliosis correction | ||||||
64 | Anterior infusion | ||||||
65 | Multiple fraktur dengan komplikasi | ||||||
66 | Operasi vascular | ||||||
67 | Transection | ||||||
68 | Reseksi hepar, rectum | ||||||
69 | Sachse | ||||||
70 | Shunting | ||||||
71 | Operasi jantung terbuka | ||||||
72 | Coronary by pas | ||||||
73 | Kriptorkimus, megakolon, hipospadia CTEV dan kelainan orthopedia lain |
7. TINDAKAN MEDIS ANAK
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Mntoux test; | 1 | Pijat Bayi | ||||
2 | Imunisasi; | 2 | Nebulizer | ||||
3 | Tindik Telinga | ||||||
4 | Rawat Tali Pusat | ||||||
5 | Rektal Tauce | ||||||
6 | Injeksi | ||||||
7 | Rektal Supp |
8. TINDAKAN MEDIS SARAF
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | |||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Injeksi syaraf Perifer (Intraartikuler | 1 | Injeksi Epidural | 1 | Pemeriksaaan Kognitif Lengkap (Analisa) |
2 | Pasang Kateter | 2 | Lumbal Punksi | 2 | |
3 | Pasang NGT | 3 | Pemeriksaan Kognitif Sederhana (Mini mental state examination/MoCa Ina, Clock Drawing Test) | 3 |
9. TINDAKAN MEDIS THT
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Pemeriksaan Garpu tala | 1 | audiometri | 1 | Esopharyngoscopy | 1 | Bronchoscopy terapi |
2 | Test bisik | 2 | ekstraksi corpal Orofaring | 2 | Direct laryngoscopy | 2 | Beloq Tampon |
3 | toilet hidung | 3 | ekstraksi corpal htelinga | 3 | 3 | TEST BERRA | |
4 | toilet telinga | 4 | ekstraksi corpal hidung | 4 | 4 | ||
5 | Ganti verband | 5 | Evakuasi cholesteatoma | 5 | 5 | ||
6 | Angkat jahitan | 6 | Epitaksis packing posterior | 6 | 6 | ||
7 | Angkat tampon hidung, sinus maxillaries dart inastoid | 7 | Nasopharyngoscopy | 7 | 7 | ||
8 | Ear toilet | 8 | Rhynoscopy | 8 | 8 | ||
9 | Ekstraksi cerumen | 9 | Skin test allergi/ pricks test | 9 | 9 | ||
10 | Ekstraksi corpus alineum tenggorokan | 10 | Tympanometri | 10 | 10 | ||
11 | Indirect laryngoscopy | 11 | 11 | 11 | |||
12 | Pemasangan NGT | 12 | 12 | 12 | |||
13 | Pasang infuse | 13 | 13 | 13 |
2. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Biopsi tumor nasopharynx | 1 | Ekstirpasi pre auricle cyst | 1 | Eksisi tumor basal pada auricular | 1 | Temporal bone resection |
2 | Biopsi tumor cavum nasi | 2 | Eksisi tumor kecil pada auricle | 2 | Eksisi osteoma ear canal | 2 | Radical/ modified neck dissection |
3 | Biopsi tumor palatum | 3 | Ekstirpasi accessories | 3 | Cup ear | 3 | Total parotidectomy |
4 | Biopsi tumor tonsil | 4 | Ekstripsi branchial cyst | 4 | Mastoidectomy | 4 | Laringectomy |
5 | Biopsi tumor kecil mulut | 5 | Rekontruksi keloid | 5 | N.VII decompression | 5 | Microsurgical removal vocal cord lesion |
6 | Biopsi jaringa paranasal | 6 | Biopsi kelenjar leher | 6 | Thyroglosal duct cyst excision | 6 | Vocal cord stripping |
7 | Biopsy jaringan tumor telinga | 7 | Biopsi tumor sinus maxillaries buconginggival approach | 7 | Thyroidectomy parsial | 7 | Miryngoplasty |
8 | Biopsi tumor CAE Paracentese | 8 | Incisi drainage anses angina ludwig, retro pharyngeal | 8 | Sub maxillaris gland excision | 8 | Miryngoplasti/tymponoplasty type i |
9 | Ekstirpasi atheromacyst | 9 | Tracheostomi elektif | 9 | Eksisi tumor submental | 9 | Maksilektomi |
10 | Ekstirpasi jaringan granulasi CAR/telinga | 10 | Tracheostomi repai | 10 | Insisi drainage abses lateral cervical | 10 | Operasi oesophagus |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
11 | Ekstripasi retroauricle cyst | 11 | Plastic skin repai simple | 11 | Insisi drainage abses parous | 11 | Pharyngoplasty |
12 | Ekstraksi Polip Telinga | 12 | Closed reduction nasal fracture | 12 | Parotidectomy superficial | 12 | Angiofibroma Nasofaring |
13 | Ekstraksi Corpus allienum Hidung | 13 | Intranasal antrostomy | 13 | Tracheostomy theraupetic | 13 | Palate plasty |
14 | Incisi pericondritis | 14 | Polypectomy satu sisi/ choanal polyp | 14 | Rhinoplasty | 14 | Palate repair |
15 | Incisi dan drainage abses peritonsiler | 15 | Ekstirpasi cysta naso alveolar, baso palativa | 15 | Palatoplasty | 15 | Reposisi/suspense maksila |
16 | Incisi septal abses | 16 | Konkhotomy | 16 | Xxxxxxxx luc satu sisi | 16 | Repair/reposisi tulang nasal |
17 | Incisi abses mastoid | 17 | Eksisi tumor jinak pada daerah muka | 17 | Ethmoidectomi | 17 | Revision labio + palatoplasty |
18 | Incisi abses brachial | 18 | Tonsilektomi | 18 | Orpantrel fustula repair | 18 | Revision Lip + palatoplasty |
19 | Incisi abses pre aurikuli/retroaurikuler | 19 | Adenoidectomy | 19 | Angiofibroma removal transpalatal | 19 | Rhinoplasty |
20 | Incisi abses CAR | 20 | Eksisi tumor lidah | 20 | Submucu septum resection | 20 | Antrostomy + Sepoplasty |
21 | Reposisi trauma nasi dengan local anestesi | 21 | Adenotonsilektomi | 21 | Septoplasty | 21 | Blepharoplasty |
22 | Spooling Sinus | 22 | Antrostomi | 22 | Repair nares/ maxilla post trauma | 22 | Blepharoplasty inferior |
23 | Miringotomy Parasintese Telinga | 23 | Antrostomi sinus maksila | 23 | Tympanoplasty | 23 | Blepharoplasty superior |
24 | Ekstraksi serumen | 24 | Biopsi tumor cavum nasi | 24 | Eksterpasi kista duktus thyroplosus persisten | 24 | CWL |
25 | Cuci telinga | 25 | Biopsi tumor nasopharing | 25 | Eksterpasi tumor cavum nasi + Rhinotomi Lateral | 25 | CWL + Polipektomy |
26 | Tampon telinga | 26 | Biopsi tumor orofaring | 26 | Eksterpasi kista thyroglosus | 26 | FESS |
27 | Tes vestibulum kobrak | 27 | Biopsi tumor telinga | 27 | Kstraksi corpal eosophagus | 27 | Mastoidectomy + tympanoplasty |
28 | Audiometric | 28 | Bleparoplasty Atas/ Bawah | 28 | Ekstraksi corpal Orofaring | 28 | Rekontruksi Aurikula |
29 | Speech Audiometri | 29 | Eksplorasi | 29 | Ekstraksi polip hidung | 29 | Stapedectomy |
30 | Nasal toilet | 30 | Eksplorasi abses nasopharing | 30 | Faringeal Plap | ||
31 | Beloq Tampon | 31 | Eksplorasi abses parafaring | 31 | Faringektomi | ||
32 | Therapy Epistaksis | 32 | Eksplorasi cloth | 32 | Labioplasti Unilateral Besar/Bilateral | ||
33 | Apusan tenggorok | 33 | Eksterpasi | 33 | Polipectomy | ||
34 | Test alergi (prick test :tes temple, ekstrak makanan ) | 34 | Eksterpasi corpal : cavum nasi | 34 | Polipectomy Cavum nasi | ||
35 | Eksterpasi kista preurikuler/brankial | 35 | Rekonstruksi Fiste Oroantral | ||||
36 | Eksterpasi ranula | 36 | Rekonstruksi telinga tahap I/II/III | ||||
37 | Eksterpasi besar | 37 | Turbinektomi | ||||
38 | Eksterpasi kista brankial | ||||||
39 | Eksterpasi kista diktus tiroglosus | ||||||
40 | Ekstraksi korpal dalam | ||||||
41 | Incisi + Drainase abses Peritonsiler | ||||||
42 | Incisi + Drainase abses Preaurikuler | ||||||
43 | Incisi + Drainase Abses Retroaurikuler | ||||||
44 | Incisi + Drainase Abses septi/hematoma septi | ||||||
45 | Incise + Drainase abses Submandibula | ||||||
46 | Incisi + Drainase Pseudokista Aurikuler |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
47 | Kuretase jaringan granulasi liang telinga | ||||||
48 | Rekonstruksi fraktur os nasal | ||||||
49 | Rekonstruksi hidung | ||||||
50 | Repair telinga | ||||||
51 | Reseksi septum | ||||||
52 | Septoplasty | ||||||
53 | Tonsilektomi | ||||||
54 | Tonsilektomi local | ||||||
55 | Tonsilektomi dan adenoidektomi | ||||||
56 | Trakeostomi | ||||||
57 | Trakeostomi (narkose) | ||||||
58 | Turbinectomy | ||||||
59 | Biopsi Endoskopintumor cavum nasi/nasopharing |
10. TINDAKAN MEDIS PARU
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | |||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | SPIROMETRI | 1 | Biopsi Jarum | 1 | Pleurodesisi |
2 | SPIROMETRI + Uji Bronkodilator | 2 | Pungsi Pleura | 2 | WSD |
3 | Aff WSD | 3 | Biopsi transtorakal |
11. TINDAKAN MEDIS MATA
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Epilasi | 1 | Eksraksi corpus alineum non reaktif/ tanpa komplikasi | 1 | Ekstraksi corpus alineum reaktif dengan komplikasi | 1 | Injeksi Intra Okuler |
2 | Massage saccus lacrimalis | 2 | Retraksi co oksalat | 2 | Irigasi trauma kimia dengan penyulit | 2 | Incisi hordeolum |
3 | ganti kasa steril | 3 | Irigasi corpus alineum | 3 | Sondasi ( probing saluran lakrimal) | ||
4 | Angkat jahitan | 4 | Opthalmoscopy direct | 4 | Foto fundus | ||
5 | Funduscopy | 5 | Streak retinanoscopy | 5 | Epilasi | ||
6 | Ekstraksi corpus alineum sederhana | 6 | Irigasi trauma kimia tanpa komplikasi | 6 | Genioscopy 1(satu) mata | ||
7 | Keratometri | 7 | Test regurgitasi | 7 | USG Mata | ||
8 | Test buta warna | 8 | Test diagnostik strabismus | 8 | Perimetri | ||
9 | Pemeriksaan visus | 9 | Anal test (satu) mata | 9 | Streak retinoskopy | ||
10 | Koreksi refraksi | 10 | Injeksiperi/retro bulbar |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
11 | Tes fluorescine | 11 | Injeksi konjunctiva | ||||
12 | Tonometri | 12 | Opthalmoscope indirect | ||||
13 | Biometri |
2. TINDAKAN MEDIK NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Biopsy adneksa | 1 | Aplikasi cryo | 1 | Ablatio | 1 | Ablation retina |
2 | Cantororaphi, tarsoraphi, tarsotomi non estetis | 2 | Cyclo | 2 | Cataracta: decitio lentis, ekstarksi katarak, intrakapsultaris, ekstraksi katarak lainnya | 2 | Aplikasi sinar laser |
3 | Chalasiion, hordeolum, pinguicula | 3 | Discisio cataracta secundaria | 3 | ECCE | 3 | Daccyro cysto rhinoscopy |
4 | Eksterpasi kista mata | 4 | Ekstirpasi pterygium/ flap conjunctiva | 4 | ECCE + IOL | 4 | ECCE + Trabekulektomi |
5 | Ekstirpasi granuloma | 5 | Ekstripasi tumor jinak conjunctiva/ palpebra | 5 | Ekstirpasi tumor ganas | 5 | Ekstirpasi katarak dengan pemasangan IOL |
6 | Ekstraksi kalsium oksalat | 6 | Eviceratio | 6 | Ekstirpasi/ eksplorasi benda asing intra orbita. intraokuler | 6 | Ekstraksi mata + Rekonstruksi |
7 | Ekstraksi korpus alienum externa tanpa komplikasi | 7 | Flap conjunctiva | 7 | Ekstraksi katarak intra/ ekstra kapsuler | 7 | Endolaser |
8 | Granuloma | 8 | Hecting kornea | 8 | Ekstraksi korpus sklerotomi, cylidialisasi, poeterior selerolectomi, dan sebagiannya | 8 | Faceomulsifikasi + IOL |
9 | Insisi khalazion tunggal tanpa komplikasi | 9 | Hecting sekunder | 9 | Enuklasi | 9 | Faceomulsifikasi + IOL + Trabekulektomi |
10 | Jahitan kecil konjunctiva/ palpebra | 10 | Indirectomi basal-perifersektoral | 10 | Enukleasi bulbi | 10 | Fakoemulsifikasi |
11 | Nevus | 11 | Insisi dan curretage khalazion multiple dengan penyulit | 11 | Eviscerasi | 11 | Insersi IOL |
12 | Operasi kornea | 12 | Iridektomi | 12 | Eviserasi | 12 | Insersi IOL + Operasi Glaukoma |
13 | Operasi pada kornea | 13 | Jahitan multiple conjunctiva/ palpebra dengan ukuran > 1 cm | 13 | Flap konjungtiva + symblepharektomi | 13 | Keratoplasty |
14 | Operasi palpebra (Abses, Tumor, Granuloma) | 14 | Operasi lain pada orbita dan bola mata (Penyuntikan alcohol Retrobulber) | 14 | Fokeomulsifikasi | 14 | Koreksi strabismus |
15 | Pengambilan corpal : konjungtiva | 15 | Operasi Tumor di kornea | 15 | Keratoplastik, ptosis plastic reconstruksi | 15 | Operasi Katarak |
16 | Pengambilan corpal : Kornea | 16 | Paracentase | 16 | Repair palpebra | 16 | Operasi katarak dengan FACO + IOL |
17 | Probing ductus nasilakrimalis | 17 | Parasentase | 17 | Semua jenis operasi glaucoma missal, trabeculectomi | 17 | Rekontruksi saluran lakrimal |
18 | Tatoage kornea | 18 | Pterygeum extirpase | 18 | SICS + IOL | 18 | Repair Retina |
19 | Xxxxxxx, kista, tumor kecil jinak | 19 | Rekanalisasi rupture kanal | 19 | Strabismus correction | 19 | Viterectomy |
20 | Repair kanalikulus dan punctie | 20 | Toilet luka trauma tembus bulbus okuli | ||||
21 | Repair palpebra yang lain | 21 | Trabekulektomi | ||||
22 | Repair pupil | 22 | Trabekulektomi/ iridektomi | ||||
23 | Repair satu ekstensor tendon | ||||||
24 | Simblefarektomi | ||||||
25 | Tarsotomi/ trasoraphi |
12. PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK PATOLOGI KLINIK
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Haemoglobin | 1 | Darah Rutin/Darah Lengkap | 1 | ASTO | 1 | Analisa Sperma |
2 | Leukosit | 2 | SGOT | 2 | Rhematoid factor | 2 | Morfologi darah tepi |
3 | Trombosit | 3 | SGPT | 3 | HBS Ag EIA | 3 | BMP |
4 | LED | 4 | LDH | 4 | Anti HBS EIA | 4 | analisa spinal/LP |
5 | Eritrosit | 5 | Total protein | 5 | HBS Ag ICT | 5 | Le Cell |
6 | Hb serial | 6 | Albumin | 6 | Anti HBS ICT | 6 | Analisa cairan pleura |
7 | Masa perdarahan/ BT | 7 | Globulin | 7 | T3 | 7 | Sel LE |
8 | Masa pembekuan/ CT | 8 | Ureum | 8 | T4 | 8 | Analisa Cairan tubuh |
9 | Retraksi bekuan | 9 | Creatinin | 9 | TSH | 9 | Klutur (pus / urine / darah) |
10 | Reticulosit | 10 | Asam Urat | 10 | HIV /ANTI HIV EIA | 10 | Kultur Aerob |
11 | Eusinofil count | 11 | TTGO | 11 | HIV ICT | 11 | Kultur Anaerob |
12 | Sedimen urine | 12 | Natrium | 12 | Dengue Blot Ig G/M | 12 | Uji Sensivitas kuman |
13 | benzidin test | 13 | Kalium | 13 | Anti TB | ||
14 | DDR | 14 | Kalsium | 14 | AGD | ||
15 | Golda ABO 2 Rh+ | 15 | Chlorida | 15 | INR | ||
16 | Glukosa urine/ reduksi urine | 16 | Magnesium / Mg+ | 16 | PTT | ||
17 | Prot Xxxxx Xxxxx | 17 | Widal | 17 | APTT | ||
18 | Esbach | 18 | VDRL / RPR | 18 | CRP | ||
19 | Rivalta | 19 | Secret vagina / uretra | 19 | CRP titer | ||
20 | Filariasis | 20 | TPHA | ||||
21 | Tes kehamilan | 21 | Bilirubin total | ||||
22 | Xxxxxxx creatinin | 22 | Bilirubin direk | ||||
23 | Narkoba (1 jenis) | 23 | Bilirubin Indireck | ||||
24 | SI | 24 | Fosfatase Alkali | ||||
25 | TIBC | 25 | Gamma GT | ||||
26 | Glukosa sewaktu | 26 | Kolesterol | ||||
27 | Glukosa puasa | 27 | Kolesterol HDL | ||||
28 | Glukosa 2 Jam PP | 28 | Kolesterol LDL | ||||
29 | Glukosa Stick | 29 | Trigliserida | ||||
30 | Urine Lengkap | 30 | CK-NaC | ||||
31 | Faeces Lengkap | 31 | CKMB | ||||
32 | Pewarnaan BTA/Gram/Dipteri/Jamur/Spora | 32 | Darah samar | ||||
33 | Mantoux Test | 33 | Bilirubin Indireck | ||||
34 | Troponin T | ||||||
35 | Troponin I | ||||||
36 | HbA1C |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
37 | Total Lipid | ||||||
38 | Amylase | ||||||
39 | Anti HBc IgM EIA | ||||||
40 | Anti HBc Total EIA | ||||||
41 | Anti HCV / HCV EIA | ||||||
42 | Anti HCV ICT | ||||||
43 | TOXOPLASMA IgG | ||||||
44 | TOXOPLAMA IgM | ||||||
45 | Rubella IgG | ||||||
46 | Rubella IgM | ||||||
47 | CMV IgG | ||||||
48 | CMV IgM | ||||||
49 | HSV 1 IgG | ||||||
50 | HSV 1 IgM | ||||||
51 | HSV 2 IgG | ||||||
52 | HSV 2 IgM | ||||||
53 | Anti HAV Total EIA | ||||||
54 | Anti HAV IgM EIA | ||||||
55 | Salmonella (ICT) | ||||||
56 | T.Palidum (ICT) | ||||||
57 | Malaria (ICT) | ||||||
58 | H.Pylori | ||||||
59 | FT4 | ||||||
60 | LH | ||||||
61 | FSH | ||||||
62 | Prolactin | ||||||
63 | Progesteron | ||||||
64 | Estradiol | ||||||
65 | Testoteron | ||||||
66 | ß HCG ( serum ) | ||||||
67 | AFP | ||||||
68 | CEA | ||||||
69 | PSA | ||||||
70 | IgE Total | ||||||
71 | ANA test | ||||||
72 | D Dimer | ||||||
73 | Cross match/uji cocok serasi/uji silang |
13. TINDAKAN MEDIS BEDAH MULUT TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Removal suture from head and neck | 1 | Alveoloplasty (dengan komplikasi) | 1 | Closed reduction of temporomandibular dislocation | 1 | Other surgical extraction of tooth (dengan komplikasi berat) |
2 | Replacement of wound packing or drain | 2 | Overculectomy (dengan komplikasi) | 2 | Other operations on oral cavity | 2 | Implantation of tooth |
3 | Extraction of other tooth | 3 | Apicoectomy (dengan komplikasi) | 3 | Marsupialization of salivary gland cyst | 3 | Other manipulation of temporomandibular joint |
4 | Alveoloplasty | 4 | Gingivoplasty (dengan komplikasi) | 4 | Other excision of salivary gland lesion | 4 | Palatoplasty |
5 | Overculectomy | 5 | Extension or deepening of buccolabial or lingual sulcus | 5 | Other operations on salivary gland or duct | 5 | Plastic repair of mouth |
6 | Apicoectomy | 6 | Open biopsy of tongue | 6 | Closed reduction of malar and zygomatic fracture | 6 | Excision of lesion of salivary gland (dengan komplikasi) |
7 | Biopsy gum | 7 | Open biopsy of salivary gland or duct | 7 | Closed reduction of maxillary fracture | 7 | Excision or destruction of lesion or tissue of tongue (dengan komplikasi) |
8 | Biopsy of alveolus | 8 | Lingual frenectomy (dengan komplikasi) | 8 | Closed reduction of mandibular fracture | 8 | Application of orthodontic appliance |
9 | Other diagnostic of on teeth, gums, and alveolus | 9 | Labial frenectomy (dengan komplikasi) | 9 | Excision of lesion of salivary gland | 9 | Exicision of dental jaw (dengan komplikasi) |
10 | Gingivoplasty | 10 | Other surgical extraction of tooth (dengan komplikasi ringan) | 10 | Excision or destruction of lesion or tissue of tongue | 10 | Local excision or destruction of lesion of facial bone |
11 | Exicision of lesion or tissue of gum | 11 | Ecisi tumor complex | 11 | Other surgical extraction of tooth (dengan komplikasi sedang) | 11 | Grafting tuylang rahang complex |
12 | Suture laceration of gum | 12 | Fiksasi rahang reduksi terbuka>2 segmen | 12 | Drainage of face and floor of mouth | 12 | Koreksi anomaly dento fasial complex |
13 | Other orthodontic operation (Removal of arch bars) | 13 | Fiksasi reduksi tertutup | 13 | Endoseous blade double | 13 | Mandibular staple bone late |
14 | Suture of laceration of tongues | 14 | Grafting tulang rahang simple | 14 | Fiksasi rahang reduksi terbuka komplek | 14 | Osteotomy rahang dengan graft |
15 | Diagnostic procedures on oral cavity | 15 | Koreksi anomaly dento fasial simple | 15 | Koreksi anomaly dento fasiel middle | 15 | Rekonstryksi palate vello faringeal |
16 | Suture of laceration of lip | 16 | Labioplasty (komplit) | 16 | Grafting tulang rahang middle | 16 | Sinus graft+bio oss implant |
17 | Suture of laceration of palate | 17 | Odontectomy posisi B | 17 | Labioplasti bilateral | 17 | Subperiosteal implant. |
18 | Exposure of tooth | 18 | Oroantral fistula complex | 18 | Odontectomy posisi C | ||
19 | Lingual frenectomy | 19 | Osteotomy rahang simple | 19 | Oroantral fistula CWL | ||
20 | Labial frenectomy | 20 | Palatoplasty (simple) | 20 | Osteotomy rahang total/hemi | ||
21 | Closure of salivary fistula | 21 | Squestrectomy sedang | 21 | Palate plasty | ||
22 | Exicision of dental jaw | 22 | 22 | Rekonstruksi preprostetic/estetica besar | |||
23 | Biocortical screw implant | 23 | 23 | Secuestectomy complex | |||
24 | Direct osteogenic bone pin/screw | ||||||
25 | Etirpasi kista | ||||||
26 | Endodontic stabilizer | ||||||
27 | Fiksasi rahang reduksi terbuka simple | ||||||
28 | Fiksasi rahang reduksi tertutup | ||||||
29 | Frenectomy | ||||||
30 | Labioplasty (komplit) |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
31 | Odontectomy posisi A | ||||||
32 | Oroantral fistula simple | ||||||
33 | Palatoplasty (tidak komplit) | ||||||
34 | Replantasi/transplantasi/elemen | ||||||
35 | Reseksi akar/buah | ||||||
36 | Sialolitectomy | ||||||
37 | Squrestrektomy sederhana | ||||||
38 | Rekonstruksi preprostetik/estetika sedang-kecil |
14. TINDAKAN MEDIS GIGI DAN MULUT TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Tumpatan sementara biasa | 1 | Tumpatan GI besar | 1 | Reseksi akar gigi | 1 | Space retainer |
2 | Tumpatan Gigi Kecil | 2 | Tumpatan komposit | 2 | Exo gigi dengan penyulit | 2 | Orthodontic fix per rahang |
3 | Exo gigi sulung clorethyl | 3 | Perawatan saluran akar | 3 | Orthodontic remivable per rahang | ||
4 | Exo gigi susu dengan suntikan | 4 | Pengisian + tumpatan permanent | ||||
5 | Dental examination | 5 | Exo gigi dengan penyulit ringan | ||||
6 | Scalling 1 (satu) rahang | 6 | Scalling 2 (dua) rahang | ||||
7 | Cetak 1 (satu) rahang | 7 | Cetak 2 (dua) rahang | ||||
8 | Fissure sealant | 8 | Tumpatan amalgam besar | ||||
9 | Occlusal grinding | ||||||
10 | Tumpatan amalgam kecil | ||||||
11 | Pulpa capping | ||||||
12 | Other dental operation (other) | ||||||
13 | Polishing tumpatan | ||||||
14 | Control |
15. TINDAKAN MEDIS PROSTODONSI
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Akrilik Lepasan (1 gigi pertama atau rahang) | 1 | Crown / Bridge Akrilik / Gigi | 1 | Crown / Bridge Porselain / Gigi | 1 | Gigi palsu full rahang atas / bawah (Akrilik) |
2 | Akrilik Lepasan (gigi selanjutnya) | 2 | Metal Frame / Rahang | 2 | Bridge Fiber Akrilik / Composite / Gigi | ||
3 | Crown Sementara | 3 | Valvas / Gigi / Rahang | ||||
4 | Cetak RA dan RB | 4 | Obturator | ||||
5 | Kontrol Protese |
16. TINDAKAN MEDIS KULIT DAN KELAMIN
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Suntikan keloid, cyste acne | 1 | Ekstraksicomedo | ||||
2 | Eksochleasi melia | ||||||
3 | Eksochleasi molluscum contagiosum | ||||||
4 | Tutul posophyllin condyloma | ||||||
5 | Tutul tcaa granulomapyogenicum | ||||||
6 | Tutul tcaa xanthelasma | ||||||
7 | Co2 snow hemangioma |
2. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Incisi | 1 | Eksisi | 1 | Dermabrasi | ||
2 | Ekstirpasi naevus pigmentosus | 2 | Skin graft | ||||
3 | Ekstirpasi naevus verucosus | 3 | Bedah listrik triepithelioma multiple | ||||
4 | Ektupasi atherom cyst/ dermoid cyst | 4 | Bedah listrik verruca multiple | ||||
5 | Bedah listrik veruca vulgaris simple | 5 | Bedah listrik skin tag multiple | ||||
6 | Bedah listrik papilloma cutis/ skin tag/ seboik keratosis simple |
17. TINDAKAN MEDIS BEDAH MULUT DAN MAKSOFASIAL
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Biopsy of mouth | 1 | Drainage of face and floor of mouth | 1 | Wide exicision | 1 | Total / Hemimandibulectomy |
2 | Debridement | 2 | Other surgical extraction of tooth (dengan komplikasi ringan) | 2 | Exicion of dental lesion of jaw (dengan komplikasi) | 2 | Total / Hemimaxilectomy |
3 | Extraction of decidous tooth | 3 | Exposure of tooth | 3 | Exicion of bone for bone graft | 3 | Other reconstruction of other facial bone |
4 | Extraction of other tooth | 4 | Closure nasal sinus fistula | 4 | Sialodenectomy | 4 | Bone Graft to facial bone |
5 | Incision | 5 | Closure of salivary fistula | 5 | Glossectomy | 5 | Genioplasty |
6 | Frenectomy | 6 | Marzupilization of salivary gland cyst | 6 | Removal of internal fixation | 6 | Temporomandibula arthroplasty joint |
7 | Gingivectomy | 7 | Alveolotomy | 7 | Sequestrectomy | 7 | Other manipulation of temporomandibular joint |
8 | Alveolectomy | 8 | Close reduction of malar and zygomatic fracture | 8 | Exploration of maxilarry antrum with Caldwll-Luc aproach | 8 | Endosseuous dental implant |
9 | Extraction of other tooth | 9 | Close reduction of maxillary fracture | 9 | Labioplasty | 9 | Other surgical extraction of tooth (dengan komplikasi berat) |
10 | Fistulectomy | 10 | Close reduction of mandible fracture | 10 | Palatoplasty | 10 | Insertion of synthetic implant on facial |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
bone | |||||||
11 | Suture of laceration of gum | 11 | Other close reduction of facial fracture | 11 | Other surgical extraction of tooth (dengan komplikasi sedang) | 11 | Mandibulectomy with sycronous reconstruction |
12 | Suture of laceration of lip | 12 | Exicion of dental lesion of jaw | 12 | Segmental mandibulectomy | 12 | Total ostectomy of other facial bone with synchronous reconstruction |
13 | Suture of laceration of tongue | 13 | Open reduction of temporomandibular dislocation | 13 | Segmental maxillectomy | 13 | Other reconstruction of mandible |
14 | Suture of laceration of other part of mouth | 14 | Open reduction of malar and zygomatic fracture | 14 | Inter dental wiring (IDW) & Inter maxilarry wiring (IMW) | 14 | Other renconstruction of other facial bone |
15 | Open reduction of maxilary fracture | 15 | Open reduction of temporomandibular dislocation (dengan komplikasi) | 15 | Other reconstruction of other facial bone | ||
16 | Open reduction of mandible fracture | 16 | Open reduction of malar and zygomatic fracture (dengan komplikasi) | 16 | Repair of tongue and plastic operation on tongue | ||
17 | Other open reduction of facial fracture | 17 | Open reduction of maxilary fracture (dengan komplikasi) | 17 | Reconstruction palato vello faringeal | ||
18 | Repair of cleft lip | 18 | Open reduction of mandible fracture (dengan komplikasi) | 18 | Other facial bone and orthognatic surgery | ||
19 | Correction of cleft palate | 19 | Other open reduction of facial fracture (dengan komplikasi) | 19 | Other orthognatic surgery on mandible | ||
20 | Revision of cleft palate | 20 | 20 | Reconstruction of cleft lip osseus defect and deformities | |||
21 | Reconstruction of cleft palate osseus defect and deformities |
18. TINDAKAN MEDIS BEDAH MULUT DAN MAKSOFASIAL
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | UV (ultraviolet) | Pelayanan/tindakan dengan 2 ( dua ) modalitas fisioterapi sederhana | Paket Senam | Hydroterapi | |||
2 | IRR (infra red radiation) | Taping/Straping | Pelayanan/tindakan lebih dari 2 ( dua ) modalitas fisioterapi sederhana | Pasien dengan kebutuhan khusus seperti : kasus Delay development, Cerebral palsy,Autisme | |||
3 | Icing | Edukasi, sensory retraining | Pelayanan/tindakan dengan modalitas fisoterapi canggih dengan waktu singkat seperti : SWD ( short wave diaterhermi), MWD (Microwave Diathermi), Traksi Cervico-lumbal, Nebulizer, Interferential current, Musculeskeletal Strenght Duration Curve. | Tindakan fisioterapi khusus seperti Bobath,PNF, MLDV, Terapi Manipulasi | |||
4 | Exercise sederhana | Latihan Artikulasi, suara, irama, latihan bahasa pada afasia | Exercise therapy dengan menggunakan modalitas fisioterapi di gymnasium | Play therapy, latihan bicara pada apraxia verbal dan disfagia | |||
5 | oral motor exercise, aoudio visual, deteksi dini |
19. PELAYANAN REHABILITASI MEDIS/ FISIOTERAPI
1. PEMERIKSAAN NON KONTRAS
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Os Nasal | 1 | Abdomen | 1 | Abdomen 3 posisi | 1 | Multi Slice Scan |
2 | Mandibula | 2 | Thoraks | 2 | Tulang Vertebrae 4 posisi | ||
3 | Mastoid | 3 | Kepala | 3 | Mammografi | ||
4 | Waters | 4 | Ekstrimitas atas | ||||
5 | Clavicula | 5 | Ekstrimitas bawah | ||||
6 | Sholder Joint | 6 | Tulang Vertebrae | ||||
7 | Panoramik | ||||||
8 | Cephalometri |
2. PEMERIKSAAN KONTRAS
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Apendicogram | 1 | BNO IVP | 1 | Colon inloop | 1 | Multi Slice Scan |
2 | Uretrografi | 2 | Oeshopagus Maag Duonedum (OMD) | 2 | Histerosalpingografi (HSG | ||
3 | Cystografi | 3 | Barium Meal | ||||
4 | Fistulografi |
20. TINDAKAN MEDIS UROLOGI
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Perawatan luka / GV/ WT | 1 | Aff Hecting 5-10 | 1 | Businasi | 1 | PUNKSI Vesika urinaria |
2 | Aspirasi Kista | 2 | Pasang Kateter | 2 | Aff Hecting >10 | ||
3 | Aff Chateter | 3 | Ganti Verban Luka Besar | ||||
4 | Injeksi | ||||||
5 | Irigasi | ||||||
6 | Perawatan Kateter | ||||||
7 | Aff Hecting <5 |
2. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Meatoplasty | 1 | Nefrostomy Perkutan | 1 | Pyelolithotomy | 1 | Uretheroplasty |
2 | Sirkumsisi | 2 | Varycocelectomy Palomo | 2 | Nefrolithotomy | 2 | Eksplorasi Testis Mikro |
3 | Businasi | 3 | Sistostomy Open | 3 | Pyeloplasty | 3 | Vasovasostomy |
4 | Biopsi testis | 4 | Sectio Alta | 4 | Ureterolithotomy Proximal | 4 | TUR Prostat |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
5 | Eksisi Kurunkula | 5 | Sistoscopy | 5 | Nefrostomy Open | 5 | TUR Tumor Buli-buli |
6 | Vasektomi | 6 | RPG | 6 | Varicocelectomy Mikro | 6 | Bladder Neck Incision |
7 | Sisitotomi Perkutan | 7 | Pasang DJ-Sten Sin/Dextra | 7 | Open Prostatectomy | 7 | Limfadenectomy Retroperitonial |
8 | Sistotomy | 8 | Orchidectomy Subkapsuler | 8 | Pasang DJ-Stent Bilateral | 8 | Limfadenectomy Illeoinguinal |
9 | Meatotomi | 9 | Spermatocela | 9 | Enukleasi Kista Ginjal | 9 | Precutaneus Nephro Lithotripsi (PCNL) |
10 | Sistoscopy | 10 | Open Renal Biopsi | 10 | Uretero Sigmoidoskcopy | 10 | Rekonstruksi Renovaskuler |
11 | Biopsi Prostat | 11 | Ureterolysis | 11 | Uretherocutaneustomy | 11 | Ileal Condoit (Bricker) |
12 | Sirkumsisi dengan pymosis | 12 | Ureterostomy | 12 | Ureterostomy | 12 | Nephroureterectomy |
13 | Varicocele/Palomo | 13 | Orchidopexie | 13 | Uretheroplasty | ||
14 | Drainage Periureter | 14 | Operasi Peyronia | 14 | Horseshoe Kidney | ||
15 | Tosrio Testis | 15 | Pyeloplasty | 15 | Nephrostomy Percuta | ||
16 | Koreksi Priapismus | 16 | Ureterolithotomy | 16 | Divertikulectomy Vesika | ||
17 | Vasography | 17 | Ptelilithotomy | 17 | Ekstended Pyelolithektomy | ||
18 | Penektomy | 18 | Reseksi Parsial Vesica | 18 | Ureteroneo Sistotomy | ||
19 | Eksisi Chodee | 19 | Diverculectomy | 19 | Eksplorasi Testis Mikro Surgery | ||
20 | Vesicolithotomy (Sectio Altha) | 20 | Reseksi Urachus | 20 | Diseksi KGB Pelvis | ||
21 | Rekonstruksi Vesika | 21 | URS | ||||
22 | Sitoplasty Reduksi | 22 | Radikal Nefrektomy | ||||
23 | Rekonstruksi Blassemeck | 23 | Radikal Prostatectomy | ||||
24 | Psoas Histch/Boari Flap | 24 | Radikal Sistektomy | ||||
25 | Reparasi Fistula Vasiko vaginal | 25 | Adrenalektomy Abdominotorakal | ||||
26 | Fistula Eterovesika | 26 | Epididimovasostomy | ||||
27 | ESWL | 27 | Repair Vesiko Vaginal Fistel Complex | ||||
28 | RPLND | ||||||
29 | Longitudinal Nefrolithotomy (Kadet) | ||||||
30 | Mikrosurgery Ligasi Vena Spermatika | ||||||
31 | Nefrektomi Partial |
21. TINDAKAN MEDIS OBSTETRI GYNEKOLOGI
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Ganti balut; | 1 | Pap Smear | 1 | Biopsi | ||
2 | Vagina Swab; | 2 | Pasang Pesarium | ||||
3 | Aff heacting < 10 | 3 | Pasang IUD | ||||
4 | Injeksi | 4 | Aff IUD dengan penyakit | ||||
5 | Imunisasi | 5 | Pasang Implant | ||||
6 | Suntik ICB | 6 | AF Implant |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
7 | Valua hygiene / vagina toilet | 7 | AF Implant dengan penyakit | ||||
8 | Aff IUD | 8 | Af Heacting > 10 | ||||
9 | Ganti verband | 9 | Inspekulo | ||||
10 | Lavemen | ||||||
11 | Tindik bayi | ||||||
12 | |||||||
13 |
2. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Pungsi cavum Xxxxxxx | 1 | Curettage | 1 | Reparasi fistel dan Tuba | 1 | Histerektomi dengan penyulit |
2 | Insersi/Ekstraksi IUD,Norplant | 2 | Laparoscopy Diagnostic | 2 | Sectio Caesaria | 2 | Operasi tumor ganas ovarium |
3 | Pasang/Lepas KB Susuk | 3 | Jahit robekan fornix | 3 | Miomektomi | 3 | SC dengan penyulit |
4 | Ekstirpasi Tumor Jinak Vagina | 4 | Salpingorectomi | 4 | RE SC (SC berulang) | ||
5 | D/C Eksterpasi | 5 | Operasi Kehamilan ektopik terganggu (KET) | 5 | Section caesaria + sterilisasi pomeroy | ||
6 | Biopsi serviks | 6 | Tumor Jinak Ovarium | 6 | Section caesaria dengan penyulit (gagal Vakum Ekstraksi,Perdarahan antepartum oleh karena placenta previa totalis dari plasenta letak rendah,rupture Uteri Iminen atau totalis) | ||
7 | Insisi Kista Bartolin | 7 | Laparatomi translokasi IUD | 7 | Laparatomi translokasi IUD | ||
8 | Ekstirpasi polip serviks | 8 | Reclosing/Reheacting Dehisensi | 8 | Reclosing/Reheacting Dehisensi | ||
9 | Hysterescopy,Kolposcopy | 9 | Laparaskopi Operatif | 9 | Laparaskopi Operatif | ||
10 | Cauter condiloma | 10 | Histerektomi | 10 | Histerektomi | ||
11 | Manual Placenta | 11 | KET (kehamilan Ektopik Terganggu) | 11 | KET (kehamilan Ektopik Terganggu) | ||
12 | Ekstraksi IUD/Lepas susuk dengan penyulit | 12 | Miomektomi | 12 | Miomektomi | ||
13 | Pasang laminaria/ induksi forniks | 13 | Sterilisasi | 13 | Sterilisasi | ||
14 | Pungsi cavum dauglas | 14 | Salphingo-oophorektomi | 14 | Salphingo-oophorektomi | ||
15 | D/C Kehamilan kurang dari 12 minggu | 15 | Mini laparatomi | 15 | Mini laparatomi | ||
16 | Xxxxxxx pungsi | 16 | Repair fistel & tuba | 16 | Repair fistel & tuba | ||
17 | Exterpasi polop/polipektomi | 17 | Kistektomi | 17 | Kistektomi | ||
18 | Kauterisasi/cyro therapy | 18 | Laparatomi translokasi IUD | 18 | Laparatomi translokasi IUD | ||
19 | Inseminasi | 19 | Kolpoperincoplasti/kolpoperineorhapi kasus lama (> 3 bulan | 19 | Kolpoperincoplasti/kolpoperineorhapi kasus lama (> 3 bulan | ||
20 | Hidrotubasi | 20 | Hecting laserasi ddg vagina 2/3 proximal/fornix posterior |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
21 | Hecting laserasi ddg vagina 1/3 distal | 21 | Hysteroscopy, kolposcopy | ||||
22 | Perineorhapi | 22 | Jahitan obekan fornix | ||||
23 | Sterilisasi Mini Laparotomy | 23 | Jahitan robekan serviks | ||||
24 | Laparoskopi cincin falopy | 24 | Ekstirpasi tumor jinak vagina | ||||
25 | Laparoscopy Percobaan | 25 | Ekstirpasi polip serviks | ||||
26 | Kuretase dengan penyulit (xxxxx Xxxxxxxxxx,Missed Abortion,ada penyakit pemberat) | 26 | Cauter condiloma | ||||
27 | Extirpasi mioma, geburt,polip | 27 | Vacuum curreta molla | ||||
28 | Insisi Hymen | 28 | Kolpoperineorhapi | ||||
29 | Laparaskopi diagnostic | 29 | Hecting laserasi ddg vagina 2/3 proximal/fornix posterior | ||||
30 | Ekstirpasi mioma submukus bertangkai | ||||||
31 | Marsupialisasi kista bartholin | ||||||
32 | Repair hematoma vulva | ||||||
33 | Ekstraksi IUD/lepas susuk dengan penyulit |
22. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK NON ELEKTROMEDIK
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | ECG | 1 | USG Upper Abdomen | 1 | USG Tyroid | 1 | USG Doppler |
2 | SPIROMETRI | 2 | USG Lower Abdomen | 2 | Diagnostk Tidur | 2 | USG Testis |
3 | CTG | 3 | USG Trans Abdomen | 3 | FIBROSCAN | 3 | USG Prostat |
4 | Treadmill | 4 | USG Mammae | ||||
5 | Skin Test Elektromedis | 5 | EEG | ||||
6 | USG Trans Vaginal | 6 | Pemeriksaan Neurologis Lainnya | ||||
7 | ECHO CARDIO GRAFI |
23. TINDAKAN MEDIK BEDAH SARAF
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
Perawatan Luka Post op < 5 jahitan | Perawatan Luka Post op 5-10 jahitan | Perawatan Luka Infeksi diameter 5- 10 cm | |||||
Injeksi (IC,IV, IM, SC) | Perawatan Luka Infeksi diameter <5 cm | Perawatn Luka Post Op > 10 jahitan | |||||
Debridemet | Aff hecting 5-10 jahitan | Aff hecting > 10 jahitan | |||||
Wound Toilet | |||||||
Aff Hecting < 3 jahitan |
2. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Eksterpasi Tumor Kista Jinak Kranium | 1 | Koreksi Impressi Fraktur Sederhana | 1 | Kraniotomy Neoplasma Desak | ||
2 | Extirpasi Tumor Exostose tulang | 2 | Pemutusan dan Eksisi Saraf(Neuroectomy/Neurolise) | 2 | Koreksi Likorhoe | ||
3 | Ventriculostomy Contaneus Ventricular Drainage | 3 | Pemasangan Fiksasi Interna | 3 | Penyakit vaskuler | ||
4 | Pemasangan Traksi Cervikal | 4 | Dekompressi Saraf Perifer Reseksi Ligan | 4 | Epidural/Subdural haematome | ||
5 | Pungsi Cairan Otak | 5 | Simple Functional Perfacet Denervasi | 5 | Neoplasma Basis Kranium | ||
6 | Biopsi saraf Cutaneus/Otot | 6 | Precutaneus Retro Gasserian (Rhizotomy/PRGR) | 6 | AVM/Aneuryama Operation | ||
7 | Blok saraf Perifer | 7 | Transpeonidal Approach | ||||
8 | Kranioplasty | ||||||
9 | Koreksi Impressi Fraktur | ||||||
10 | Rekonstruksi Spinal/Spina Bipida | ||||||
11 | Kranial Anterior/Posterior | ||||||
12 | Fusi Korpus Vertebra App. Anterior | ||||||
13 | Fusi Korpus Vertebra App.Posterior | ||||||
14 | Laminectomy Kompleks | ||||||
15 | Laminectomy Sederhana | ||||||
16 | Tumor Spinal daerah Kranio Cervikal | ||||||
17 | Tumor Spinal daerah Cervikal | ||||||
18 | Tumor Spinal daerah Toraco Lumbal | ||||||
19 | Neuroplasty Bedah Mikro Plexus Brachial | ||||||
20 | Neuroplasty Bedah Mikro Saraf Perifer | ||||||
21 | Neuroplasty Konvensional | ||||||
22 | Anastomosis Ventriculo Atrium | ||||||
23 | Anastomosis Ventriculo Peritoniun/VP Shunt | ||||||
24 | Complicate Functie Neu Operation Steriotak | ||||||
25 | Complicate Functie Neu Percutaneus Parav | ||||||
26 | Complicate Funtie Neu Precutaneus Kordot |
24. TINDAKAN MEDIK BEDAH ONKOLOGI
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Perawatan luka Post op < 5 jahitan | 1 | Pasang Kateter/ NGT | 1 | Perawatan Luka Post Op >15 | ||
2 | Aff Kateter/NGT | 2 | Kontrol Perdarahan | 2 | Perawatan Luka Post Op dengan resiko perdarahan | ||
3 | Perawatan Luka Post Op 5-10 jahitan | 3 | Perawatan luka kotor dengan resiko perdarahan |
2. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
Incisi Abses Mammae | 1 | Biopsi eksisional tumor mammae (single) | 1 | Biopsi eksisional tumor multiple | 1 | Radikal Mastektomi | |
Biopsi eksisional tumor kecil | 2 | Biopsi eksisional kelenjar getah bening | 2 | Isthmolobektomi | 2 | Breast konserving treatment | |
3 | Biopsi eksisional lipoma | 3 | Simple mastektomi | 3 | Total Tiroidektomi | ||
4 | Biopsi incisional massa tumor | 4 | Subkutan mastektomi | 4 | Eksterpasi kista branchialis | ||
5 | eksterpasi ranula | 5 | Eksterpasi mammae aberrant aksila | 5 | Disseksi leher radikal | ||
6 | Eksterpasi /marsupilasi ganglion | 6 | Ekserpasi kista duktus tiroglosus persisten | 6 | Disseksi kelenjar getah bening aksila | ||
7 | Eksterpasi kelenjar Liur Sub mandibula | 7 | Disseksi kelenjar getah bening Inguinal | ||||
8 | Eksterpasi kelenjar liur sub lingua | 8 | Disseksi Hygroma colli | ||||
9 | Superficial parotidektomy | ||||||
10 | Total Parotidektomi | ||||||
11 | Partial Glossektomi | ||||||
12 | Total Golossektomi | ||||||
13 | Hemi mandibulektomi | ||||||
14 | Wide excition soft tissue tumor | ||||||
15 | Eksisi luas kanker kulit + rekonstruksi |
25. TINDAKAN MEDIK KESEHATAN JIWA
1. TINDAKAN NON OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Surat Keterangan Kesehatan Jiwa | 1 | Pelayanan menggunakan > 1 jenis alat tes < 2 jam | 1 | Surat Keterangan Kesehatan Jiwa untk Kasus perdata | 1 | Konseling |
2 | Tes Psikometri dengan 1 alat ukur | 2 | Remedial teaching (Psiko terapi) | 2 | Terapi Keluarga (Psikoterapi Dewasa & Lansia) | 2 | MMPI (Psikologi Khusus) pada dewasa dan anak |
3 | wawancara psikiatri | 3 | Terapi Bermain (Psikoterapi Anak) | 3 | Terapi Kognitif dan Perilaku (Psikoterapi Dewasa & Lansia) | 3 | Psikoterapi |
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
4 | Tes Psikometri > 1 alat ukur | 4 | Terapi Perilaku (Psikoterapi Anak) | 4 | Stress analisis | ||
5 | Pemberian obat injeksi | ||||||
6 | Terapu Kelompok (Psikoterapi dewasa & Lansia) |
26. PATOLOGI ANATOMI
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Cytology Gynecology ( Pap Smear) | 1 | Cytology Non Gynecology | 1 | Histopatology Specimen Kecil | 1 | Biopsi Jarum Halus |
2 | Histopatology Specimen Sedang | 2 | Histopatology Spesimen Besar | ||||
3 | Potong Beku |
27. TINDAKAN MEDIK JANTUNG
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | EKG | 1 | 1 | 1 | TREADMILL | ||
2 | Echo Cardio Graphy |
B. TINDAKAN OPERATIF
Tindakan kecil | Tindakan Sedang | Tindakan Besar | Tindakan Khusus | ||||
No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan | No | Tindakan |
1 | Arteriografi | 1 | Kateterxxxxx Xx/Ki Tanpa Angio | 1 | Dilatasi katup Mitral | 1 | Angioplasty coroner (PTCA + Stent) |
2 | Kardiosintesa | 2 | Pemasangan Pacu Jantung Sementara | 2 | Pa Femoralis | 2 | Angioplasty coroner (PTCA + Stent) |
3 | Venografi | 3 | Pac Radialis | ||||
4 | Pemasangan Pacu Jantung Menetap |