PERJANJIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT NOMOR: 01/143/Int- DIR.PPKM/UNTAR/II/2024
PERJANJIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT NOMOR: 01/143/Int-DIR.PPKM/UNTAR/II/2024
Pada hari ini, Kamis tanggal 01 Februari tahun 2024 yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama : Xxx Xxx Xxxx., PhD.
Kedudukan : Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
2. Nama : XXXXXXX XXXXXXX, S.E., M.Ak. Kedudukan : Peneliti Utama
Bertindak untuk diri sendiri dan atas nama : 2 ( Dua) orang Peneliti Anggota :
1. Nama : XXXXXX XXXXXXX
Kedudukan : Mahasiswa FAKULTAS EKONOMI
2. Nama : XXXXXXX XXXXX XXXXXXXXX Kedudukan : Mahasiswa FAKULTAS EKONOMI
Baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama disebut PIHAK KEDUA, dengan ini sepakat untuk mengadakan perjanjian penelitian sehubungan dengan telah disetujuinya usulan penelitian PIHAK KEDUA dengan judul:
PELATIHAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TOPIK PIUTANG USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG DI SMA KATOLIK RICCI I JAKARTA BARAT
Pasal 1
PIHAK PERTAMA untuk dan atas nama Direktorat Penelitian dan Prngabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara, bertindak selaku pemberi tugas kepada PIHAK KEDUA, untuk melaksanakan penelitian dengan kualifikasi: Penelitian Pemula Lanjutan
Pasal 2
PIHAK KEDUA menyatakan sanggup menyelesaikan tugas penelitian sebagaimana tercantum dalam usulan penelitian yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA, selambat-lambatnya akhir September 2023
Pasal 3
PIHAK PERTAMA menyediakan biaya pelaksanaan peneltian bagi PIHAK KEDUA sebesar Rp. 7,500,000,- ( Tujuh juta Lima ratus ribu rupiah) seperti tercantum dalam rencana dan rekapitulalsi penggunaan biaya.
Pasal 4
(1) Penggunaan biaya penelitian yang diterima dari PIHAK PERTAMA adalah menjadi wewenang PIHAK KEDUA dengan catatan:
a. Tidak melampaui batas biaya tiap pos anggaran yang telah ditetapkan.
b. Peralatan/inventaris yang dibeli dengan anggaran biaya penelitian ini menjadi milik Direktorat.
(2) Daftar/inventaris sebagaimana tersebut pada ayat (1) Huruf (b) selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penelitian selesai, telah dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 5
(1) Biaya penelitian diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam 2 (dua) tahapan:
a. Tahap pertama sebesar 50 (lima puluh) persen dari keseluruhan biaya proyek penelitian dilakukan segera setelah naskah perjanjian proyek penelitian yang bersangkutan ditendatangani.
b. Tahap kedua sebesar 50 (lima puluh) persen dilakukan segera setelah laporan penelitian selesai diseminarkan serta menyerahkan laporan akhir proyek penelitian sebanyak 5 (lima) eksemplar hard copy, logbook 2 eksemplar, laporan keuangan 3 (tiga) eksemplar dan soft copy dalam bentuk CD serta draf artikel ilmiah sebanyak 1 (satu) eksemplar kepada Lembaga.
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan ringkasan laporan penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel ilmiah dilengkapi abstrak dalam bahasa Inggris yang diterima dalam seminar atau jurnal nasional/internasional(peer reviewer)
(3) Perjanjian ini berakhir setelah para pihak memenuhi semua kewajiban yang ditentukan Ayat (1) dan (2).
Pasal 6
(1) PIHAK PERTAMA berhak mempublikasikan ringkasan laporan penelitian yang dibuat PIHAK KEDUA ke dalam salah satu jurnal ilmiah yang terbit di lingkungan Universitas Tarumanagara.
(2) Hak cipta dan honorarium atas pemuatan ringkasan laporan penelitian sebagaimana dimaksud Ayat (1) dimiliki oleh PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK KEDUA Berkewajiban membuat Poster penelitian yang sudah/sedang dilaksanakan, untuk dipamerkan pada saat kegiatan Research Week tahun terkait
(4) Pengadaan dan publikasi dalam bentuk apapun atas hasil penelitian hanya dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA setelah mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
(1) PIHAK KEDUA selain bertanggug jawab atas penyelesaian penelitian yang ditugaskan kepadanya, juga bertanggung jawab atas biaya yang telah diterimanya dari PIHAK PERTAMA.
(2) Apabila PIHAK KEDUA karena suatu hal terpaksa harus menyerahkan tanggung jawab kepada pihak lain, maka penyerahan tersebut harus sepengetahuan dan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 8
PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA secara tertulis setiap saat, apabila dipandang PIHAK KEDUA telah melanggar isi perjanjian ini.
Pasal 9
(1) PIHAK KEDUA dapat meminta kepada PIHAK PERTAMA untuk memperpanjang batas waktu penyelesaian penelitian lebih daripada yang ditentukan Pasal 2, dengan menyertai alasan-alasannya.
(2) PIHAK PERTAMA berwenang untuk menolak permintaan PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan Ayat (1).
(3) Perpanjang batas waktu sebagaimana dinyatakan Pasal ini hanya dapat diberikan satu kali.
Pasal 10
PIHAK KEDUA wajib mengembalikan biaya yang telah diterimanya kepada PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK KEDUA menghentikan secara sepihak pelaksanaan penelitian.
Pasal 11
(1) Apabila penyelesaian tugas penelitian sebagaimana dimaksud Pasal 5 tidak dilakukan tepat pada waktu yang telah ditentukan dalam Pasal 2 perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA didenda sebesar 1 (satu) persen untuk setiap hari kelambatan dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar sisa anggaran yang belum diterimanya dan/atau dikenakan sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dinyatakan Ayat (1) dioberikan oleh Rektor atas rekomendasi Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Pasal 12
Biaya penelitian yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA sebagai akibat kesepakatan dalam perjanjian ini dibebankan kepada anggaran Unversitas Tarumanagara.
Pasal 13
Resume dan laporan hasil penelitian dibuat PIHAK KEDUA dalam 5 (lima) rangkap disampaikan kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 14
(1) Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
(2) Apabila penyelesaian sebagaimana dinyatakan dalam Ayat (1) tidak tercapai, keputusan diserahkan kepada Pimpinan Universitas.
(3) Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini bersifat final.
Pasal 15
Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dibuat rangkap 3 (tiga)
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
(Xxx Xxx Xxxx., PhD.) (XXXXXXX XXXXXXX, S.E., M.Ak.)
RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
Rencana Penggunaan Biaya | Jumlah |
Honorarium | Rp. ,- |
Pelaksanaan penelitian | Rp. 7,500,000,- |
REKAPITULASI RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
No | Pos Anggaran | Tahap I | Tahap II | Jumlah |
1. | Honorarium | ,- | ,- | ,- |
2. | Pelaksanaan penelitian | 3,750,000,- | 3,750,000,- | 7,500,000,- |
Jumlah | 3,750,000,- | 3,750,000,- | 7,500,000,- |
Jakarta, 01 Februari 2024 Peneliti,
(XXXXXXX XXXXXXX, S.E., M.Ak.)
No: 0728-Int-KLPPM/UNTAR/IX/2023
Xxxxxxx, SE, M.Ak.
KETUA TIM
Pelatihan Akuntansi Keuangan Dengan Topik Piutang Usaha Pada Perusahaan Dagang di SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat.
Juli β Desember 2023
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D., P.E., X.XXXX
049A/S-Pem/Senapenmas-UNTAR/X/2023β
XXXXXXX XXXXXXX, SE, MAK.
PELATIHAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TOPIK PIUTANG USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG DI SMA RICCI 1 JAKARTA
Nomor : 049A-LoR-SENAPENMAS/Untar/X/2023 Hal : LoR
Lampiran : 1 berkas
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Xxxxxxx, Xxxxxx Xxxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxxxx
Universitas Tarumanagara ID Pemakalah: 049A
Dengan hormat,
Bersama ini kami informasikan bahwa berdasarkan hasil penilaian tim reviewer, makalah Bapak/Ibu dengan judul: βPELATIHAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TOPIK PIUTANG USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG DI SMA RICCI I JAKARTAβ
Dinyatakan: Diterima di JURNAL dengan revisi JURNAL SERINA ABDIMAS
Bapak/Ibu dimohon untuk mengirimkan naskah revisi berdasarkan catatan hasil review (terlampir) yang sudah disusun menggunakan Template Jurnal melalui OJS Jurnal Serina Abdimas (xxxxx://xxxxxxx.xxxxx.xx.xx/xxxxx.xxx/XXX) atau email paling lambat tanggal 18 Oktober 2023.
Kami mohon Bapak/Ibu dapat mengirimkan naskah revisi dan melakukan registrasi paling lambat tanggal 18 Oktober 2023 melalui email xxxxxxxxxx@xxxxx.xx.xx.
Atas keikutsertaan dan perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Xxxxxx Xxxxxxxx, S.T., X.X.
Ketua Panitia SENAPENMAS 2023
Website : xxxxxxxxxx.xxxxx.xx.xx Email : xxxxxxxxxx@xxxxx.xx.xx
PELATIHAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TOPIK PIUTANG USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG DI SMA RICCI I JAKARTA
Chelsya1, Xxxxxx Imanuel2, dan Xxxxxxx Xxxxx Kurniawan3
1Jurusan Akuntansi, FEB Universitas Tarumanagara Jakarta Email:xxxxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
2 Jurusan Akuntansi, FEB Universitas Tarumanagara Jakarta Email: xxxxxx.000000000@xxx.xxxxx.xx.xx
3Jurusan Akuntansi, FEB Universitas Tarumanagara Jakarta Email: xxxxxxx.000000000@xxx.xxxxx.xx.xx
ABSTRACT
Understanding the topic of trade receivables is crucial, especially for economic actors and for high school students as those who will later become successors. Providing financial accounting educational training on the topic of trade receivables is PKM carried out by a team of FEB Tarumanagara lecturers and students to provide basic knowledge of trade receivables, accounting treatment of trade receivables and effective management of receivables from an early age for Ricci I High School students, West Jakarta. The partner problems that are the core problems in this PKM training are: 1) How to understand receivables and effective management of receivables?, 2) How is accounts receivable accounting treated in the company? Based on these problems, the PKM team tried to provide a solution by preparing teaching materials, teaching the material in class offline, discussing practice questions and giving tests in the form of pre-test quizzes and post-test quizzes. The success of this PKM is demonstrated by the results of the pre test quiz, post test quiz results, and questionnaire results to find out other financial accounting topics that are of interest to Xxxxx I High School students, West Jakarta.
Keywords: devotion, financial accounting, trade receivables, receivables management, offline.
ABSTRAK
Pemahaman akan topik piutang usaha merupakan hal yang krusial, terutama bagi pelaku ekonomi dan bagi pelajar SMA sebagai pihak yang nantinya akan menjadi penerus. Pengadaan pelatihan edukasi akuntansi keuangan dengan topik piutang usaha adalah PKM yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa FEB Tarumanagara untuk memberikan pengetahuan dasar piutang usaha, perlakuan akuntansi piutang usaha dan pengelolaan piutang yang efektif dan efisien sejak dini untuk siswa/i SMA Ricci I Jakarta Barat. Permasalahan mitra yang menjadi inti masalah dalam PKM pelatihan ini adalah: 1) Bagaimana memahami piutang dan pengelolaan piutang yang efektif?, 2) Bagaimana perlakuan akuntansi piutang usaha di perusahaan? Berdasarkan permasalahan tersebut, tim PKM berusaha memberikan solusi dengan cara menyiapkan materi pengajaran, mengajarkan materi tersebut di kelas secara luring, membahas soal latihan dan memberikan test berupa pre test quiz dan post test quiz. Keberhasilan PKM ini ditunjukkan dari hasil pre test quiz, hasil post test quiz, dan hasil kuesioner untuk mengetahui topik akuntansi keuangan lainnya yang diminati oleh siswa/i SMA Ricci I Jakarta Barat.
Kata kunci: pengabdian, akuntansi keuangan, piutang usaha, pengelolaan piutang, luring.
1.1 Analisis Situasi
Dalam bisnis usaha, piutang merupakan komponen yang sangat penting karena di dalam akun piutang terdapat hak tagih perusahaan atas jasa yang telah dilakukan maupun barang dagang yang telah dijual perusahaan kepada pelanggan. Dari penagihan piutang, perusahaan dapat memperoleh uang tunai atau kas yang dapat digunakan perusahaan untuk tambahan dana bagi operasi usaha perusahaan di periode berikutnya.
Perusahaan perlu melakukan pengadaan piutang usaha karena perusahaan membutuhkan tambahan modal dan investasi dana yang bisa diperoleh perusahaan melalui pengadaan piutang. Dengan penambahan modal atau investasi ini, perusahaan akan semakin mudah untuk mengeksekusi rencana-rencana bisnisnya demi keberlanjutan usaha.
Pengelolaan piutang biasanya berisi perhitungan dan analisis penjualan kredit maupun jasa secara kredit dalam perusahaan. Pengelolaan piutang yang baik dapat membantu bisnis perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat karena piutang menjadi salah satu cara untuk meminimalisir risiko kredit. Melalui piutang, perusahaan berharap masyarakat (customer) masih bisa membeli atau mengkonsumsi produk maupun jasa yang ditawarkan perusahaan sehingga roda pendapatan perusahaan akan tetap berjalan.
Namun apabila piutang tidak dikelola dengan baik oleh perusahaan, akan menimbulkan kredit macet atau piutang tidak tertagih. Adanya piutang tidak tertagih dapat berdampak buruk bagi operasi usaha perusahaan ke depannya.
Berlandaskan pemikiran di atas, maka penulis bermaksud mengadakan PKM pelatihan akuntansi keuangan dengan topik pengelolaan piutang usaha bagi siswa/i SMA Katolik Ricci I yang berlokasi di Xxxxx Xxxxxxxxxx XXX xxxxx 00, Xxxxxx, Xxxxxxxxx Xxxxx Xxxx, Xxxxxxx Xxxxx, 00000. Penting sekali bagi siswa/i SMA Ricci I untuk memahami bagaimana pengelolaan piutang usaha yang efektif dan efisien di perusahaan agar dapat dipraktekkan kelak saat mereka memasuki dunia kerja maupun memulai usaha.
1.2 Permasalahan Mitra
Siswa/i SMA Ricci I yang mengikuti pelatihan ini belum pernah mendapatkan mata pelajaran akuntansi keuangan terkait topik piutang usaha. Penyebabnya adalah karena di dalam kurikulum sekolah belum ada materi pelajaran mengenai pengelolaan piutang usaha, sehingga siswa/i SMA Ricci I belum mengerti dan belum mengetahui mengenai prosedur pengelolaan piutang usaha yang efektif dan efisien. Dengan tujuan untuk membekali siswa/i SMA Ricci I dengan pengetahuan esensial mengenai akuntansi keuangan, maka penulis memberikan pelatihan akuntansi keuangan dengan topik piutang usaha kepada siswa/i SMA Ricci I Jakarta Barat.
Permasalahan mitra yang menjadi inti masalah dalam kegiatan PKM ini adalah: 1) Bagaimana memahami piutang dan pengelolaan piutang yang efektif ?; 2) Bagaimana perlakukan akuntansi untuk piutang di perusahaan? Berdasarkan permasalahan di atas, tim PKM berusaha memberikan bantuan solusi dengan cara menyiapkan materi terkait yang dibutuhkan mitra guna mendukung proses belajar mengajar di SMA Katolik Ricci I dan membantu siswa/i dalam memahami akuntansi piutang dan pengelolaan piutang dengan baik.
1.3. Uraian Hasil Penelitian dan PKM Terkait
Sosialisasi dan pelatihan akuntansi keuangan dengan topik pengelolaan piutang usaha kepada siswa/i SMA merupakan pembekalan yang tepat guna dan tepat sasaran, karena dalam setiap usaha yang lancar dan berkesinambungan, tidak lepas dari peran perusahaan dalam mengelola piutang usaha. Walaupun siswa/I setelah lulus SMA tidak mengambil pendidikan di jurusan akuntansi, tetap harus mengetahui pengetahuan dasar mengenai bagaimana strategi pengelolaan piutang usaha yang tepat.
Berdasarkan penelitian dan PKM sebelumnya yang dilakukan oleh Xxxxxxxxx Xxxxxxxx, Xxxxxxxxx Xxxxxx Xxxxxxx, dan Xxxxxx Xxxxx (2021) terkait pelatihan akuntansi persediaan dan
piutang bagi SMA Xxxxxxxxxxx X, menyatakan akuntansi mengenai piutang usaha merupakan hal yang penting untuk diketahui karena apabila piutang usaha tidak dikelola dengan benar maka akan menimbulkan kerugian usaha akibat tersendatnya pelunasan piutang yang berdampak pada tersendatnya penambahan modal usaha untuk operasi usaha periode mendatang.
Berdasarkan hasil penelitian dan PKM yang diadakan oleh Henny dan Xxxx Xxxxx (2022) terkait pelatihan akuntansi piutang bagi siswa rumah belajar mahkota kasih insani, didapatkan bahwa masih minimnya pengetahuan siswa/i mengenai akuntansi piutang maka perlu sekali diadakan sosialisasi dan pelatihan akuntansi piutang yang bertujuan untuk menambah pemahaman siswa/i mengenai pengelolaan piutang.
Menurut hasil penelitian dan PKM yang dilakukan oleh Xxx Xxxxxxxxx, Xxxx Xxxxxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx, Xxxxxxxxx, dan Mohd Ideal Kurniawan (2023) terkait pelatihan praktik akuntansi keuangan pada siswa SMK Muhammadyah 3 terpadu Pekanbaru, menyatakan bahwa pelatihan akuntansi keuangan harus terus dilakukan karena siswa SMK harus memahami dan menguasai akuntansi untuk meningkatkan kompetensi keahlian mereka supaya menjadi lulusan yang berkualitas, mampu bersaing, inovatif, originalitas, berani mengambil risiko, berorientasi dan tekun, tidak patah semangat, berdisiplin baja dan teguh dalam pendirian.
Alasan dibutuhkan pelatihan akuntansi keuangan adalah: 1) pertumbuhan ekonomi yang meningkat di tahun 2022 mencapai 5,31% yang salah satunya didukung oleh usaha perdagangan (Moegiarso, 2023); 2) Peluang dunia kerja bidang akuntansi sangat banyak karena setiap perusahaan pasti membutuhkan tenaga akuntansi; 3) Menjadi entrepreneur muda yang siap bersaing. Menurut Xxxxxxx (2020), kompetensi kewirausahaan berpengaruh terhadap orientasi pasar dan motivasi para generasi muda untuk berwirausaha terhadap kinerja bisnis.
Tahapan pelaksanaan PKM terdiri dari: (1) Persiapan dengan melakukan diskusi dengan kepala sekolah SMA Ricci I terkait topik pembahasan dan penyusunan modul pelatihan; (2) Pelaksanaan, pembagian tugas tim pelaksana PKM terkait pembahasan materi dan latihan soal, pre test quiz, post test quiz, tanya jawab, dan evaluasi akhir; (3) Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan PKM dalam bentuk laporan kemajuan, laporan akhir, laporan keuangan dan luaran wajib serta luaran tambahan.
Kegiatan PKM diadakan dalam bentuk pemaparan materi teori akuntansi piutang, pembahasan dan pemecahan soal kasus mengenai pencatatan munculnya piutang, pelunasan piutang, penghapusan piutang saat tidak dapat ditagih, dan prosedur pengelolaan piutang. Tahapan pelaksanaan kegiatan dijelaskan lebih rinci di tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Tahapan β Tahapan Pelaksanaan Pelatihan Akuntansi Piutang
No | Justifikasi Pengusul | Metode Pendekatan | Prosedur Kerja | Partisipasi Mitra | Jenis Luaran |
1 | Memberikan pelatihan | Memberikan | Memberikan | Memahami | Powerpoint |
mengenai pengenalan | pelatihan secara | transfer ilmu | materi yang | ||
awal atas akuntansi | luring | tentang | disampaikan | ||
piutang | akuntansi | ||||
piutang yang | |||||
berlaku | |||||
menurut PSAK | |||||
2 | Memberikan pelatihan | Memberikan | Memberikan | Memahami dan | Modul |
No | Justifikasi Pengusul | Metode Pendekatan | Prosedur Kerja | Partisipasi Mitra | Jenis Luaran |
mengenai akuntansi | penjelasan dalam | transfer ilmu | mencoba untuk | latihan | |
piutang | bentuk solusi | mengenai | mengerjakan | ||
latihan soal dengan | membuat | latihan soal | |||
materi akuntansi | jurnal mencatat | ||||
piutang dan | piutang, | ||||
pengelolaan | pelunasan, | ||||
piutang | penghapusan | ||||
piutang | |||||
3 | Memberikan kuis | Mengerjakan soal | Memberikan | Mengerjakan | Nilai kuis |
sederhana tentang | kuis (pre test dan | soal kuis untuk | soal kuis | ||
akuntansi piutang | post test) | mengetahui | dengan media | ||
aktivitas | Xxxxxx.xxx | ||||
pelatihan | |||||
4 | Memberikan | Pengisian | Memberikan | Mengisi | Masukan |
kuesioner tentang | kuesioner | pernyataan | kuesioner | dan saran | |
efektivitas pelatihan | kuesioner | ||||
dan materi yang | |||||
diminati untuk masa | |||||
yang akan datang |
Sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di SMU Xxxxx I terkait belum adanya materi piutang usaha dan pengelolaan akuntansi piutang di kurikulum sekolah, maka tim PKM memberikan pelatihan edukasi mengenai akuntansi piutang dan pengelolaan piutang dengan tujuan agar siswa/i SMA Ricci I mampu memahami piutang, perlakuan akuntansi untuk piutang, dan prosedur pengelolaan piutang yang efektif serta efisien. Pelatihan akuntansi piutang dan pengelolaan piutang dilaksanakan tanggal 11 Oktober 2023 pada pukul 12.30 sampai dengan
14.00 dan dilakukan secara tatap muka untuk kelas X di dalam ruang kelas teater.
Pelatihan akuntansi piutang dihadiri oleh total 75 siswa kelas X SMA Ricci I Jakarta. Pada awal acara dibuka oleh Kepala Sekolah SMA Ricci I yaitu Xxxxx Xxxx Xxxxxxxx Xxxxx, X.Xx. dan Ibu Xxxxxx selaku Guru pelajaran Akuntansi. Setelah itu, siswa diberikan pertanyaan pre-test terkait piutang dan hasil yang didapatkan adalah nilai 45 dari total 100 yang menunjukkan bahwa siswa belum mengerti mengenai akuntansi piutang. Berikutnya, tim PKM melakukan pengajaran pelatihan akuntansi piutang dengan menggunakan media Powerpoint dan diakhiri dengan pembahasan latihan soal terkait akuntansi piutang. Pada akhir pelatihan, siswa diberikan post- test quiz melalui media Quizziz dan didapatkan peningkatan hasil yaitu nilai 82 dari total 100. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan akuntansi keuangan dengan topik piutang usaha pada peusahaan dagang telah berhasil dan sesuai dengan ekspetasi tim PKM.
Menurut Hery (2019:202), istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri dari piutang usaha dan memungkinkan piutang wesel), memberikan pinjaman (untuk piutang karyawan, piutang debitur yang biasanya langsung dalam bentuk piutang wesel, dan piutang bunga), maupun sebagai akibat kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain (untuk piutang pajak).
Menurut Xxxxxxxxxi et al. (2021:190), piutang secara umum adalah suatu klaim yang dimiliki oleh suatu badan usaha terhadap pelanggannya atas penjualan yang terjadi, di mana pelanggan wajib melunasi piutangnya atas barang/jasa yang telah diperolehnya.
Menurut Xxxxxxxx et al. (2021:1346), piutang adalah hak entitas atau perusahaan untuk menerima sejumlah uang kas di masa depan dari transaksi atau kejadian ekonomi yang telah terjadi di masa lalu.
Menurut Xxxx et al. (2017:170), piutang (receivables) adalah klaim moneter (dalam bentuk uang) atau jumlah yang harus ditagih dari pihak lain baik individu maupun perusahaan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa piutang adalah hak tagih milik badan usaha yang akan diperoleh di masa yang akan datang saat piutang tersebut jatuh tempo, di mana hak tagih tersebut akan diperoleh dalam bentuk kas yang dapat menambah modal usaha, yang dapat dipergunakan oleh badan usaha untuk membiayai semua pengeluaran dalam operasi usahanya dan menghasilkan laba bagi badan usaha.
Menurut Xxxx (2019:209), piutang yang dilaporkan dalam neraca perusahaan haruslah benar- benar menunjukkan jumlah yang dapat ditagih, setelah memperhitungkan besarnya kredit macet. Dapat disimpulkan bahwa piutang yang dilaporkan perusahaan adalah piutang bersih (net receivables), yang dihitung dari saldo piutang dikurangi dengan saldo cadangan piutang tidak tertagih (Allowance for doubtful account).
Jenis-jenis piutang terdiri dari: piutang usaha (accounts receivable), piutang wesel (notes payable), piutang karyawan (employee receivable), uang muka penjualan (customer advance), piutang pajak (tax receivable), piutang bunga (interest receivable), piutang gaji dan piutang lain- lain (other receivable).
Menurut Xxxxx, Xxxxxx, dan Xxxxxxxx (2022), piutang dapat diklasifikasikan menjadi: (1) Current (short term) atau piutang lancar yang dapat ditagih dalam satu tahun atau selama siklus operasi berlangsung, mana yang lebih panjang. Piutang yang dapat dilunasi oleh pihak debitur dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun; (2) Noncurrent (long term) atau piutang tidak lancar merupakan piutang selain piutang lancar. Piutang yang dilunasi oleh pihak debitur setelah lebih dari 1 tahun lamanya.
Berdasarkan transaksi penyebab terjadinya, piutang dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Piutang usaha (accounts receivable)
Piutang yang berasal dari transaksi penjualan barang/jasa secara kredit. Piutang usaha umumnya diharapkan dapat diterima pelunasannya dalam waktu 30 hari sampai dengan 90 hari.
2. Piutang wesel (notes receivable)
Perjanjian tertulis antara satu pihak dengan pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan, di mana uang yang diterima terdiri atas pokok piutang dan pendapatan bunga. Umur piutang wesel biasanya 60 hari sampai dengan 120 hari. Piutang wesel dapat digunakan untuk transaksi penjualan barang/jasa.
3. Piutang lain-lain (other receivables)
Piutang lain-lain merupakan piutang selain piutang usaha dan piutang wesel, seperti: piutang bunga, piutang karyawan, piutang deviden, dan lain-lain.
Piutang harus dapat dikelola dengan baik agar perusahaan terhindar dari risiko kredit macet (manajemen piutang). Manajemen piutang adalah proses yang mendata, mengumpulkan dan menagih piutang dari tangan konsumen. Fasilitas kredit bisa menjadi satu daya tarik yang ampuh untuk menarik konsumen namun jika perusahaan tidak melindunginya dengan sistem yang baik, dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Manajemen piutang bertujuan untuk: (1) Meminimalisir piutang yang tidak dapat ditagih; (2) Meminimalisir panjang waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan piutang setiap pelanggan; (3) Meminimalisir biaya pemberian kredit dan biaya pengumpulan piutang. Salah satu cara pengelolaan piutang adalah dengan melakukan pencadangan piutang tak tertagih (allowance for doubtful account) dan memberikan diskon bagi pelanggan yang melunasi piutang perusahaan lebih cepat dari waktu jatuh tempo piutang.
Saat terjadi piutang tidak tertagih (bad debt), maka perusahaan harus menghapus piutang tersebut. Perusahaan dapat menerapkan dua metode penghapusan piutang sesuai PSAK, yaitu:
1. Metode langsung (direct write off method)
Dengan metode ini, perusahaan melakukan penghapusan piutang dengan menjurnal: Dr. Bad Debt Expense xxx -
Cr. Accounts Receivable - xxx
2. Metode cadangan piutang (allowance method)
Dengan metode ini, perusahaan melakukan penghapusan piutang dengan menjurnal: Dr. Bad Debt Expense xxx -
Cr. Allowance for doubtful account - xxx
Hasil akhir dari pelatihan edukasi akuntansi keuangan dengan topik piutang usaha tersebut terlihat dari hasil pre test quiz, hasil pre test quiz, dan hasil kuesioner untuk mengetahui topik akuntansi keuangan yang lain yang diminati oleh mitra. Berikut adalah soal quiz untuk topik piutang usaha:
Transaksi yang terjadi di PT Fruit selama tahun 2021 adalah:
9 Jan Dijual barang dagang sebesar Rp 680. 000.000 kepada PT Apple, syarat 3/5, n/60.
10 Jan PT Apple mengembalikan sebagian barang dagang yang dibelinya akibat tidak sesuai pesanan senilai Rp 30.000.000.
14 Jan PT Apple melunasi hutangnya.
20 Feb Perusahaan menerima wesel senilai Rp 500.000.000 dari PT Orange sebagai pengganti piutang. Jangka waktu wesel adalah 2 bulan dan bunga 6% p.a.
20 April Wesel PT Orange telah jatuh tempo dan diterima uangnya secara tunai.
17 Juni Perusahaan meminjamkan uang ke PT Banana sebesar Rp 450.000.000 dan menerima sebuah wesel dengan jangka waktu 90 hari dan bunga 6%.
15 Sep Wesel PT Banana ditolak saat jatuh tempo namun masih ada harapan untuk bisa dilakukan penagihan.
26 Okt Dijual barang dagang secara kredit sebesar Rp 800.000.000 kepada PT Grape. Atas transaksi ini perusahaan menerima sebuah wesel dengan jangka waktu 90 hari dan bunga 6%.
31 Des Perusahaan melakukan penyesuaian atas piutang.
Diminta:
a. Buatlah jurnal umum dan jurnal penyesuaian selama tahun 2021 apabila perusahaan menggunakan sistem pencatatan periodik! (asumsi 1 tahun adalah 360 hari)
b. Kapan wesel PT Grape jatuh tempo? Buatlah jurnal saat wesel jatuh tempo jika perusahaan tidak membuat ayat jurnal pembalik!
Foto-foto pelaksanaan PKM pelatihan akuntansi keuangan dengan topik piutang usaha pada perusahaan dagang di SMA Katolik Ricci I Jakarta (tanggal 11 Oktober 2023):
kegiatan PKM yang dilakukan oleh tim PKM FEB Tarumanagara telah memberikan dampak positif bagi siswa/i SMA Ricci I, yakni siswa/i memahami akuntansi piutang usaha dari saat transaksi, saat penerimaan pelunasan, saat penghapusan piutang apabila tidak tertagih, dan prosedur pengelolaan piutang yang efektif. Harapan tim PKM, siswa/i SMA Ricci I dapat menerapkan pengelolaan piutang usaha yang baik saat mereka memasuki dunia kerja maupun saat memulai usaha sendiri. Saran dari tim PKM adalah perlunya dilanjutkan pelatihan mengenai akuntansi keuangan dengan topik lainnya seperti rekonsiliasi bank, laporan arus kas, aktiva tetap, investasi saham, utang obligasi, dan topik lainnya.
Ucapan Xxxxxx Xxxxx (Acknowledgement)
Kegiatan PKM ini dapat terlaksana dengan lancar dan baik karena peran dan dukungan dari pihak β pihak di bawah ini:
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tarumanagara sebagai sponsor dan pendana.
2. Kepala Sekolah SMA Ricci I Jakarta Barat.
3. Pendamping ahli guru yang memberikan bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Asisten Pelaksana PKM Mahasiswa yang telah membantu dan berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan PKM.
5. Pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Xxxx, X.X., Xxxxxxxx, X., & Xxxxxxx, M. (2017). Pengantar Akuntansi Sekilas Pandang Perbandingan dengan SAK yang Mengadopsi IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM. Bogor: In Media.
Henny & Xxxxx, X. (2022). Pelatihan Akuntansi Piutang bagi Siswa Rumah Belajar Mahkota Kasih Insani. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SENAPENMAS), 644-648.
Hery. (2019). Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: PT Gramedia.
Xxxxxxx, X. (2020). Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi Pasar dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Kinerja Bisnis Warung Kopi di Kota Makassar. Mirai Management, 5, 13.
IAI. (2017). Standar Akuntansi Keuangan. DSAK IAI.
Xxxxx, D., Xxxxxxxx X., Xxxxxxxx T. (2019). Intermediate Accounting, Seventeenth Edition.
Wiley Inc. USA.
Moegiarso, S. (2023). Pertumbuhan Ekonomi tahun 2022 Capai 5,31%, Tertinggi Sejak 2014. xxxxx://xxx.xxxx.xx.xx/xxxxxxxxx/xxxxxx/0000/xxxxxxxxxxx-xxxxxxx-xxxxx-0000-xxxxx- 531-tertinggi-sejak-2014.
Xxxxxxxx, X., Xxxxxxx, S. T., & Xxxxx, X. (2021). Pelatihan Akuntansi Persediaan dan Piutang bagi SMA Kristoforus I. Seri Seminar Nasional (SERINA), 1343-1350.
Xxxxxxxx, X. X., Xxxxxx, P. D., & Xxxxx, D. E. (2022). Financial Accounting with International Financial Reporting Standards. Xxxx Xxxxx & Sons.
Xxxxxxxxx, X., Xxxxxxxxx, X., Xxxxx, D., Xxxxxxxxx, & Xxxxxxxxx, M. I. (2023). Pelatihan Praktik Akuntansi Perusahaan Dagang pada Siswa SMK Muhammadyah 3 Terpadu Pekanbaru. Community Development Journal, 4(2), 1227-1233.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DIAJUKAN
KE LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PELATIHAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN TOPIK PIUTANG USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG DI SMA KATOLIK RICCI 1 JAKARTA BARAT
Disusun oleh:
Ketua Tim
Xxxxxxx, SE, M.Ak. (0327108005 / 10112014)
Anggota Mahasiswa:
Xxxxxx Xxxxxxx [125220003] Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxxxx [125200058]
PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
DESEMBER 2023
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Periode II /Tahun 2023
1. Judul PKM
2.
3. Nama Mitra PKM
4. Dosen Pelaksana
: Pelatihan Akuntansi Keuangan Dengan Topik Piutang Usaha Pada Perusahaan Dagang di SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat.
: SMU Ricci I
X. Xxxx dan Gelar : Chelsya, SE, M.Ak.
B. NIDN/NIK : 0327108005 / 10112014
X. Xxxxxan/Gol. : Asisten Ahli / 150
D. Program Studi : Xxxxxxx Xxxxxxxxx
E. Fakultas : Ekonomi & Bisnis
X. Xxxxxx Keahlian : Akuntansi Keuangan
H. Nomor HP/Tlp 089671546789
4. Mahasiswa yang Terlibat
A. Jumlah Anggota (Mahasiswa)
: 2 orang
X. Xxxx & NIM Mahasiswa 1 : Xxxxxx Xxxxxxx [125220003]
X. Xxxx & NIM Mahasiswa 2 : Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxxxxx [125200058]
X. Xxxx & NIM Mahasiswa 3 : ..................................
X. Xxxx & NIM Mahasiswa 4 : ..................................
5. Lokasi Kegiatan Mitra : SMA Katolik Ricci I
A.Wilayah Mitra : Jl. Kemenangan III nomor 47, Glodok
B. Kabupaten/Kota : Kec. Taman Sari/ Jakarta Barat/ 11120
C. Provinsi : DKI Jakarta
6. Metode Pelaksanaan : Luring/Daring
7. Luaran yang dihasilkan : ..................................
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Juli β Desember 2023
9. Pendanaan
Biaya yang disetujui LPPM : Rp. 7.500.000,-
Menyetujui, Ketua LPPM
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D. NIK:10381047
Jakarta, I1 Desember 2023 Ketua Pelaksana
Xxxxxxx, SE, M.Ak. 0327108005 / 10112014
Dalam bisnis usaha, piutang merupakan komponen yang sangat penting karena di dalam akun piutang terdapat hak tagih perusahaan atas jasa yang telah dilakukan maupun barang dagang yang telah dijual perusahaan kepada pelanggan. Dari penagihan piutang, perusahaan dapat memperoleh uang tunai atau kas yang dapat digunakan perusahaan untuk tambahan dana bagi operasi usaha perusahaan di periode berikutnya.
Pengelolaan piutang biasanya berisi perhitungan dan analisis penjualan kredit maupun jasa secara kredit dalam perusahaan. Pengelolaan piutang yang baik dapat membantu bisnis perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat karena piutang menjadi salah satu cara untuk meminimalisir risiko kredit. Melalui piutang, perusahaan berharap masyarakat (customer) masih bisa membeli atau mengkonsumsi produk maupun jasa yang ditawarkan perusahaan sehingga roda pendapatan perusahaan akan tetap berjalan.
Namun apabila piutang tidak dikelola dengan baik oleh perusahaan, akan menimbulkan kredit macet atau piutang tidak tertagih. Adanya piutang tidak tertagih dapat berdampak buruk bagi operasi usaha perusahaan ke depannya.
Permasalahan yang muncul di SMA Ricci I adalah belum adanya pelajaran akuntansi keuangan yang lebih mendalam terkait pengelolaan piutang usaha. Penyebab terjadinya permasalahan adalah padatnya kurikulum sekolah, sehingga mata pelajaran akuntansi hanya sampai pada perusahaan jasa. Padahal penting sekali membekali siswa/i SMA Ricci I mengenai pengelolaan piutang usaha yang efektif dan efisian saat mereka memasuki dunia kerja atau memulai usaha.
Solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan di SMA Ricci I adalah dengan memberikan pelatihan akuntansi keuangan dengan topik piutang usaha bagi siswa/i. Pelatihan dilaksanakan secara luring di SMA Ricci I. Di awal sebelum pelatihan dan akhir pelatihan, penulis akan memberikan quiz kepada semua siswa/i SMA Ricci I mengenai topik piutang usaha melalui media quiz Xxxxxx.xxx.
Metode pelaksanaan yang penulis gunakan dalam kegiatan PKM di SMA Ricci I adalah metode pelatihan dengan menggunakan pembahasan teori dan soal hitungan terkait pengelolaan piutang usaha dan luaran wajib dari kegiatan PKM Pelatihan Siklus Akuntansi di SMA Ricci I berupa jurnal prosiding dalam temu ilmiah dan luaran tambahan berupa poster HKI.
Kata Kunci: PKM, Pelatihan, Akuntansi Keuangan, Piutang Usaha, Manajemen Piutang, Siswa/i SMA.
DAFTAR ISI
Hal. Halaman Sampul 1
Halaman Pengesahan 2
X. Xxxxxan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat
Prakata
Daftar Isi 4
Daftar Lampiran*
1.3 Uraian Hasil Penelitian dan PKM Terkait 6
1.4 Uraian Keterkaitan Topik dengan Peta Jalan PKM yang ada di Rencana Induk Penelitian dan PKM Untar) 7
BAB II SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN 9
2.2 Luaran Kegiatan PKM 11
BAB III METODE PELAKSANAAN 13
3.1 Langkah-Langkah/Tahapan Pelaksanaan 13
3.2 Partisipasi Mitra dalam Kegiatan PKM 14
3.3 Kepakaran dan Pembagian Tugas TIM 15
BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 17
1. Foto-foto kegiatan 19
2. Materi yang disampaikan pada kegiatan PKM 21
3. Hasil Post Test Quiz 27
4. Luaran wajib 28
5. Luaran tambahan 30
Dalam bisnis usaha, piutang merupakan komponen yang sangat penting karena di dalam akun piutang terdapat hak tagih perusahaan atas jasa yang telah dilakukan maupun barang dagang yang telah dijual perusahaan kepada pelanggan. Dari penagihan piutang, perusahaan dapat memperoleh uang tunai atau kas yang dapat digunakan perusahaan untuk tambahan dana bagi operasi usaha perusahaan di periode berikutnya.
Perusahaan perlu melakukan pengadaan piutang usaha karena perusahaan membutuhkan tambahan modal dan investasi dana yang bisa diperoleh perusahaan melalui pengadaan piutang. Dengan penambahan modal atau investasi ini, perusahaan akan semakin mudah untuk mengeksekusi rencana- rencana bisnisnya demi keberlanjutan usaha.
Pengelolaan piutang biasanya berisi perhitungan dan analisis penjualan kredit maupun jasa secara kredit dalam perusahaan. Pengelolaan piutang yang baik dapat membantu bisnis perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat karena piutang menjadi salah satu cara untuk meminimalisir risiko kredit. Melalui piutang, perusahaan berharap masyarakat (customer) masih bisa membeli atau mengkonsumsi produk maupun jasa yang ditawarkan perusahaan sehingga roda pendapatan perusahaan akan tetap berjalan.
Namun apabila piutang tidak dikelola dengan baik oleh perusahaan, akan menimbulkan kredit macet atau piutang tidak tertagih. Adanya piutang tidak tertagih dapat berdampak buruk bagi operasi usaha perusahaan ke depannya.
Berlandaskan pemikiran di atas, maka penulis bermaksud mengadakan PKM pelatihan akuntansi keuangan dengan topik pengelolaan piutang usaha bagi siswa/i SMA Katolik Ricci I yang berlokasi di Xxxxx Xxxxxxxxxx XXX xxxxx 00, Xxxxxx, Xxxxxxxxx Xxxxx Xxxx, Xxxxxxx Xxxxx, 00000. Penting sekali bagi siswa/i SMA Xxxxx I untuk mengetahui lebih dini bagaimana pengelolaan piutang usaha yang
efektif dan efisien di perusahaan agar dapat dipraktekkan kelak saat mereka memasuki dunia kerja maupun memulai usaha.
Siswa/i SMA Ricci I yang mengikuti pelatihan ini belum pernah mendapatkan mata pelajaran akuntansi keuangan terkait topik piutang usaha. Penyebabnya adalah karena di dalam kurikulum sekolah belum ada materi pelajaran mengenai pengelolaan piutang usaha, sehingga siswa/i SMA Ricci I belum mengerti dan belum mengetahui mengenai prosedur pengelolaan piutang usaha yang efektif dan efisien. Dengan tujuan untuk membekali siswa/i SMA Ricci I dengan pengetahuan esensial mengenai akuntansi keuangan, maka penulis memberikan pelatihan akuntansi keuangan dengan topik piutang usaha kepada siswa/i SMA Ricci I Jakarta Barat.
Permasalahan mitra yang menjadi inti masalah dalam kegiatan PKM ini adalah: 1) Bagaimana memahami piutang dan pengelolaan piutang yang efektif ?; 2) Bagaimana perlakukan akuntansi untuk piutang di perusahaan? Berdasarkan permasalahan di atas, tim PKM berusaha memberikan bantuan solusi dengan cara menyiapkan materi terkait yang dibutuhkan mitra guna mendukung proses belajar mengajar di SMA Katolik Ricci I dan membantu siswa/i dalam memahami akuntansi piutang dan pengelolaan piutang dengan baik.
1.3. Uraian Hasil Penelitian dan PKM Terkait
Sosialisasi dan pelatihan akuntansi keuangan dengan topik pengelolaan piutang usaha kepada siswa/i SMA merupakan pembekalan yang tepat guna dan tepat sasaran, karena dalam setiap usaha yang lancar dan berkesinambungan, tidak lepas dari peran perusahaan dalam mengelola piutang usaha. Walaupun siswa/I setelah lulus SMA tidak mengambil pendidikan di jurusan akuntansi, tetap harus mengetahui pengetahuan dasar mengenai bagaimana strategi pengelolaan piutang usaha yang tepat.
Berdasarkan penelitian dan PKM sebelumnya yang dilakukan oleh Xxxxxxxxx Xxxxxxxx, Xxxxxxxxx Xxxxxx Xxxxxxx, dan Xxxxxx Xxxxx (2021) terkait pelatihan akuntansi persediaan dan piutang bagi SMA Kristoforus I, menyatakan akuntansi mengenai piutang usaha merupakan hal yang penting untuk diketahui karena apabila piutang usaha tidak dikelola dengan benar maka akan menimbulkan kerugian
usaha akibat tersendatnya pelunasan piutang yang berdampak pada tersendatnya penambahan modal usaha untuk operasi usaha periode mendatang.
Berdasarkan hasil penelitian dan PKM yang diadakan oleh Henny dan Xxxx Xxxxx (2022) terkait pelatihan akuntansi piutang bagi siswa rumah belajar mahkota kasih insani, didapatkan bahwa masih minimnya pengetahuan siswa/i mengenai akuntansi piutang maka perlu sekali diadakan sosialisasi dan pelatihan akuntansi piutang yang bertujuan untuk menambah pemahaman siswa/i mengenai pengelolaan piutang.
Menurut hasil penelitian dan PKM yang dilakukan oleh Xxx Xxxxxxxxx, Xxxx Xxxxxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx, Xxxxxxxxx, dan Mohd Ideal Kurniawan (2023) terkait pelatihan praktik akuntansi keuangan pada siswa SMK Muhammadyah 3 terpadu Pekanbaru, menyatakan bahwa pelatihan akuntansi keuangan harus terus dilakukan karena siswa SMK harus memahami dan menguasai akuntansi untuk meningkatkan kompetensi keahlian mereka supaya menjadi lulusan yang berkualitas, mampu bersaing, inovatif, originalitas, berani mengambil risiko, berorientasi dan tekun, tidak patah semangat, berdisiplin baja dan teguh dalam pendirian.
Alasan dibutuhkan pelatihan akuntansi keuangan adalah: 1) pertumbuhan ekonomi yang meningkat di tahun 2022 mencapai 5,31% yang salah satunya didukung oleh usaha perdagangan (Moegiarso, 2023); 2) Peluang dunia kerja bidang akuntansi sangat banyak karena setiap perusahaan pasti membutuhkan tenaga akuntansi; 3) Menjadi entrepreneur muda yang siap bersaing. Menurut Xxxxxxx (2020), kompetensi kewirausahaan berpengaruh terhadap orientasi pasar dan motivasi para generasi muda untuk berwirausaha terhadap kinerja bisnis.
PKM pelatihan akuntansi keuangan mengenai piutang usaha dan pengelolaannya di SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat memiliki hubungan keterkaitan dengan Rencana Induk Penelitian dan PKM Untar, di mana pelatihan ini memiliki isu strategis yaitu pengembangan ilmu akuntansi keuangan yang berkelanjutan, dengan konsep pemikiran bahwa pengelolaan akuntansi pengelolaan piutang yang efektif dan efisien dapat memperlancar bisnis usaha. Pengelolaan piutang yang efektif dan efisien dapat
mencegah kerugian perusahaan karena perusahaan membutuhkan arus kas yang lancar untuk mendanai operasi usaha perusahaan. Apabila pengelolaan piutang terus dikembangkan dapat menghindarkan perusahaan dari risiko kredit macet atau piutang tidak tertagih.
PKM pelatihan akuntansi keuangan mengenai piutang usaha dan pengelolaannya di SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat dapat menjadi solusi pemecahan masalah yaitu dapat memberikan bekal pengetahuan dan mengembangkan pemahaman siswa/i SMA Ricci I mengenai bagaimana pengelolaan piutang usaha sesuai PSAK agar dapat meningkatkan kualitas lulusan SMA Ricci I menjadi lulusan yang memiliki kompetensi keahlian di bidang akuntansi, memiliki daya saing, mampu berinovasi, dan menjadi entrepreneur muda yang mandiri dan sukses.
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN
Sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di SMU Ricci I terkait belum adanya materi piutang usaha dan pengelolaan akuntansi piutang di kurikulum sekolah, maka tim PKM memberikan pelatihan dan pengajaran mengenai akuntansi piutang dan pengelolaan piutang dengan tujuan agar siswa/i SMA Ricci I mampu memahami piutang, perlakuan akuntansi untuk piutang, dan prosedur pengelolaan piutang yang efektif serta efisien.
Menurut Hery (2019:202), istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri dari piutang usaha dan memungkinkan piutang wesel), memberikan pinjaman (untuk piutang karyawan, piutang debitur yang biasanya langsung dalam bentuk piutang wesel, dan piutang bunga), maupun sebagai akibat kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain (untuk piutang pajak).
Menurut Xxxxxxxxxi et al. (2021:190), piutang secara umum adalah suatu klaim yang dimiliki oleh suatu badan usaha terhadap pelanggannya atas penjualan yang terjadi, di mana pelanggan wajib melunasi piutangnya atas barang/jasa yang telah diperolehnya.
Menurut Xxxxxxxx et al. (2021:1346), piutang adalah hak entitas atau perusahaan untuk menerima sejumlah uang kas di masa depan dari transaksi atau kejadian ekonomi yang telah terjadi di masa lalu.
Menurut Xxxx et al. (2017:170), piutang (receivables) adalah klaim moneter (dalam bentuk uang) atau jumlah yang harus ditagih dari pihak lain baik individu maupun perusahaan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa piutang adalah hak tagih milik badan usaha yang akan diperoleh di masa yang akan datang saat piutang tersebut jatuh tempo, di mana hak tagih tersebut akan diperoleh dalam bentuk kas yang dapat menambah modal usaha, yang dapat dipergunakan
oleh badan usaha untuk membiayai semua pengeluaran dalam operasi usahanya dan menghasilkan laba bagi badan usaha.
Menurut Xxxx (2019:209), piutang yang dilaporkan dalam neraca perusahaan haruslah benar-benar menunjukkan jumlah yang dapat ditagih, setelah memperhitungkan besarnya kredit macet. Dapat disimpulkan bahwa piutang yang dilaporkan perusahaan adalah piutang bersih (net receivables), yang dihitung dari saldo piutang dikurangi dengan saldo cadangan piutang tidak tertagih (Allowance for doubtful account).
Jenis-jenis piutang terdiri dari: piutang usaha (accounts receivable), piutang wesel (notes payable), piutang karyawan (employee receivable), uang muka penjualan (customer advance), piutang pajak (tax receivable), piutang bunga (interest receivable), piutang gaji dan piutang lain-lain (other receivable).
Menurut Xxxxx, Xxxxxx, dan Xxxxxxxx (2022), piutang dapat diklasifikasikan menjadi: (1) Current (short term) atau piutang lancar yang dapat ditagih dalam satu tahun atau selama siklus operasi berlangsung, mana yang lebih panjang. Piutang yang dapat dilunasi oleh pihak debitur dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun; (2) Noncurrent (long term) atau piutang tidak lancar merupakan piutang selain piutang lancar. Piutang yang dilunasi oleh pihak debitur setelah lebih dari 1 tahun lamanya.
Berdasarkan transaksi penyebab terjadinya, piutang dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Piutang usaha (accounts receivable)
Piutang yang berasal dari transaksi penjualan barang/jasa secara kredit. Piutang usaha umumnya diharapkan dapat diterima pelunasannya dalam waktu 30 hari sampai dengan 90 hari.
2. Piutang wesel (notes receivable)
Perjanjian tertulis antara satu pihak dengan pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan, di mana uang yang diterima terdiri atas pokok piutang dan pendapatan bunga. Umur piutang wesel biasanya 60 hari sampai dengan 120 hari. Piutang wesel dapat digunakan untuk transaksi penjualan barang/jasa.
3. Piutang lain-lain (other receivables)
Piutang lain-lain merupakan piutang selain piutang usaha dan piutang wesel, seperti: piutang bunga, piutang karyawan, piutang deviden, dan lain-lain.
Piutang harus dapat dikelola dengan baik agar perusahaan terhindar dari risiko kredit macet (manajemen piutang). Manajemen piutang adalah proses yang mendata, mengumpulkan dan menagih piutang dari tangan konsumen. Fasilitas kredit bisa menjadi satu daya tarik yang ampuh untuk menarik konsumen namun jika perusahaan tidak melindunginya dengan sistem yang baik, dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Manajemen piutang bertujuan untuk: (1) Meminimalisir piutang yang tidak dapat ditagih; (2) Meminimalisir panjang waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan piutang setiap pelanggan; (3) Meminimalisir biaya pemberian kredit dan biaya pengumpulan piutang. Salah satu cara pengelolaan piutang adalah dengan melakukan pencadangan piutang tak tertagih (allowance for doubtful account) dan memberikan diskon bagi pelanggan yang melunasi piutang perusahaan lebih cepat dari waktu jatuh tempo piutang.
Saat terjadi piutang tidak tertagih (bad debt), maka perusahaan harus menghapus piutang tersebut.
Perusahaan dapat menerapkan dua metode penghapusan piutang sesuai PSAK, yaitu:
1. Metode langsung (direct write off method)
Dengan metode ini, perusahaan melakukan penghapusan piutang dengan menjurnal: Dr. Bad Debt Expense xxx -
Cr. Accounts Receivable - xxx
2. Metode cadangan piutang (allowance method)
Dengan metode ini, perusahaan melakukan penghapusan piutang dengan menjurnal: Dr. Bad Debt Expense xxx -
Cr. Allowance for doubtful account - xxx
2.2 Luaran Kegiatan
Luaran kegiatan PKM yang diadakan di SMA Ricci I mengenai pelatihan siklus akuntansi adalah prosiding dalam temu ilmiah. Luaran tambahan dari kegiatan PKM yang diadakan di SMA Ricci I berupa HKI dalam bentuk poster.
No. | Jenis Luaran | Keterangan |
Luaran Wajib |
1 | Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN atau | |
2 | Prosiding dalam temu ilmiah | Prosiding SERINA |
Luaran Tambahan (wajib ada) | ||
1 | Publikasi di media massa | |
2 | Hak Kekayaan Intelektual (HKI) | Poster HKI |
3 | Teknologi Tepat Guna (TTG) | |
4 | Model/purwarupa/karya desain | |
5 | Buku ber ISBN |
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Langkah-langkah/Tahapan pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan PKM terdiri dari: (1) Persiapan dengan melakukan diskusi dengan kepala sekolah SMA Ricci I terkait topik pembahasan dan penyusunan modul pelatihan; (2) Pelaksanaan, pembagian tugas tim pelaksana PKM terkait pembahasan materi dan latihan soal, pre test quiz, post test quiz, tanya jawab, dan evaluasi akhir; (3) Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan PKM dalam bentuk laporan kemajuan, laporan akhir, laporan keuangan dan luaran wajib serta luaran tambahan.
Pelatihan akuntansi piutang dan pengelolaan piutang dilaksanakan tanggal 11 Oktober 2023 pada pukul 14.00 sampai dengan 15.30 dan dilakukan secara tatap muka luring. Kegiatan PKM diadakan dalam bentuk pemaparan materi teori akuntansi piutang, pembahasan dan pemecahan soal kasus mengenai pencatatan munculnya piutang, pelunasan piutang, penghapusan piutang saat tidak dapat ditagih, dan prosedur pengelolaan piutang. Tahapan pelaksanaan kegiatan dijelaskan lebih rinci di tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Tahapan β Tahapan Pelaksanaan Pelatihan Akuntansi Piutang
No | Justifikasi Pengusul | Metode Pendekatan | Prosedur Kerja | Partisipasi Mitra | Jenis Luaran |
1 | Memberikan pelatihan mengenai pengenalan awal atas akuntansi piutang | Memberikan pelatihan secara luring | Memberikan transfer ilmu tentang akuntansi piutang yang berlaku menurut PSAK | Memahami materi yang disampaikan | Powerpoint |
2 | Memberikan pelatihan mengenai | Memberikan penjelasan dalam bentuk | Memberikan transfer ilmu mengenai | Memahami dan mencoba | Modul latihan |
No | Justifikasi Pengusul | Metode Pendekatan | Prosedur Kerja | Partisipasi Mitra | Jenis Luaran |
akuntansi piutang | solusi latihan soal dengan materi akuntansi piutang dan pengelolaan piutang | membuat jurnal mencatat piutang, pelunasan, penghapusan piutang | untuk mengerjakan latihan soal | ||
3 | Memberikan kuis sederhana tentang akuntansi piutang | Mengerjakan soal kuis (pre test dan post test) | Memberikan soal kuis untuk mengetahui aktivitas pelatihan | Mengerjakan soal kuis dengan media Xxxxxx.xxx | Nilai kuis |
4 | Memberikan kuesioner tentang efektivitas pelatihan dan materi yang diminati untuk masa yang akan datang | Pengisian kuesioner | Memberikan pernyataan kuesioner | Mengisi kuesioner | Masukan dan saran |
3.2 Partisipasi mitra dalam kegiatan PKM
Pada kegiatan pelatihan ini, tim PKM Untar memberikan materi berupa powerpoint dan modul latihan soal. Pembahasan materi dibawakan oleh pembicara yaitu Chelsya. Setelah materi selesai diajarkan, dilanjutkan dengan membahas contoh soal hitungan. Evaluasi akhir untuk mengetahui kemampuan siswa/i dilakukan dengan memberikan quiz dan diakhiri dengan menyebar form kuesioner mengenai manfaat kegiatan PKM pelatihan ini.
Partisipasi mitra dalam kegiatan PKM ini adalah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dengan mengumpulkan siswa/i, menyediakan ruangan untuk pelaksanaan PKM, menjadi moderator saat sesi tanya jawab.
Partisipasi siswa/i SMU Xxxxx I dalam kegiatan PKM pelatihan akuntansi piutang adalah:
1) Hadir tepat waktu ke dalam ruang kelas,
2) Mengerjakan pre-test quiz yang diberikan sebelum pelatihan dimulai,
3) Mendengarkan penjelasan dan menanyakan apabila ada yang tidak mengerti,
4) Mengerjakan post-test quiz yang diberikan selesai pelatihan.
5) Mengisi kuesioner feed back untuk penulis follow up.
3.3 Uraian kepakaran dan tugas masing-masing anggota tim.
Uraian kepakaran dan tugas masing-masing anggota tim dalam pelatihan akuntansi piutang di SMA Ricci I adalah sebagai berikut:
1. Ketua tim PKM adalah dosen tetap di Program Studi Sarjana Akuntansi dengan kompetensi keahlian akuntansi. Tugas yang dilakukan oleh ketua tim dalam kegiatan PKM adalah:
a. Melaksanakan survei pendahuluan ke mitra yaitu SMA Ricci I.
b. Menyusun proposal kegiatan PKM.
x. Xxnyusun materi akuntansi piutang berupa Powerpoint.
d. Membuat pre-test quiz dan post test quiz.
e. Membuat kuesioner untuk umpan balik.
x. Xxxberikan pelatihan akuntansi piutang kepada siswa/i (sebagai pembicara).
g. Menyusun laporan akhir.
2. Anggota tim PKM yang terdiri dari 2 orang mahasiswa aktif di Program Studi Sarjana Akuntansi. Adapun tugas yang dilakukan oleh 2 anggota tim kegiatan PKM adalah:
a. Menyusun materi Powerpoint untuk dipresentasikan di dalam prosiding temu ilmiah.
b. Mempresentasikan hasil kegiatan PKM.
c. Melakukan rekapitulasi atas hasil pre-test quiz dan hasil post test quiz.
d. Melakukan rekapitulasi atas hasil kuesioner umpan balik.
BAB 4
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
4.1 Hasil PKM
Pelaksanaan PKM pelatihan akuntansi keuangan terkait piutang usaha pada perusahaan dagang di SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat telah dilakukan secara luring tanggal 11 Oktober 2023 pada jam
14.00 β 15.30, yang dihadiri oleh 75 siswa. Kegiatan PKM pelatihan berupa pengajaran dan pelatihan oleh dosen dan 2 orang mahasiswa di SMA Katolik Ricci I. Kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan adalah pre-test quiz, penyampaian materi akuntansi keuangan terkait piutang usaha pada perusahaan dagang, pelatihan soal, dan post-test quiz. Tahapan dari pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Telah dilakukan survei terhadap mitra berupa wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Ricci I.
2. Telah dilakukan pre-test quiz untuk mengetahui sejauh mana siswa/i SMA Ricci I memahami mengenai piutang, perlakuan akuntansi piutang, dan prosedur pengelolaan piutang usaha dari awal sampai akhir.
3. Telah dilakukan penyampaian materi pelatihan tentang pemahaman definisi piutang usaha, perlakuan akuntansi piutang usaha dan prosedur pengelolaan piutang usaha yang efektif serta efisien.
4. Telah diberikan post test quiz untuk mengetahui apakah kegiatan pelatihan bermanfaat bagi siswa/i SMA Ricci I serta untuk evaluasi (evaluation and follow up) siswa/i SMA Ricci I mengenai bagian materi yang masih kurang dipahami oleh siswa/i.
5. Telah diberikan kuesioner sebagai umpan balik kegiatan pelatihan dan untuk mengetahui topik materi lainnya yang diminati.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
kegiatan PKM yang dilakukan oleh tim PKM FEB Tarumanagara telah memberikan dampak positif bagi siswa/i SMA Ricci I, yakni siswa/i memahami akuntansi piutang usaha dari saat transaksi, saat penerimaan pelunasan, saat penghapusan piutang apabila tidak tertagih, dan prosedur pengelolaan piutang yang efektif. Harapan tim PKM, siswa/i SMA Ricci I dapat menerapkan pengelolaan piutang usaha yang baik saat mereka memasuki dunia kerja maupun saat memulai usaha sendiri. Selama pelaksanaan PKM pelatihan akuntansi keuangan terkait piutang usaha pada perusahaan dagang, siswa/i tepat waktu menghadiri sesi pelatihan, tertib, serta antusias mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir. Sebagai pembuktian akhir bahwa pelatihan ini berhasil mencapai tujuan, maka diadakan quiz baik sebelum maupun sesudah pelatihan. Dari hasil rekapitulasi nilai pre-test quiz dengan post test quiz, terlihat keseriusan siswa/i dalam mendengarkan pelatihan karena nilai yang didapat sangatlah baik (terlihat peningkatan nilai dari pre-test quiz dibandingkan post test quiz).
5.2 SARAN
Pelatihan PKM ini sebaiknya dilaksanakan secara berkesinambungan, tidak hanya di SMA Ricci I saja, melainkan diadakan di sekolah-sekolah menengah atas dan sederajat lainnya. Dengan adanya pelaksanaan PKM pelatihan ini, dapat mengubah paradigma siswa/i yang menganggap akuntansi itu materi yang sangat sulit menjadi menyukai akuntansi. Saran dari tim PKM adalah perlunya dilanjutkan pelatihan mengenai akuntansi keuangan dengan topik lainnya seperti rekonsiliasi bank, laporan arus kas, aktiva tetap, investasi saham, utang obligasi, dan topik lainnya.
Xxxx, X.X., Xxxxxxxx, X., & Xxxxxxx, M. (2017). Pengantar Akuntansi Sekilas Pandang Perbandingan dengan SAK yang Mengadopsi IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM. Bogor: In Media.
Henny & Xxxxx, X. (2022). Pelatihan Akuntansi Piutang bagi Siswa Rumah Belajar Mahkota Kasih Insani. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SENAPENMAS), 644-648.
Hery. (2019). Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: PT Gramedia.
Xxxxxxx, X. (2020). Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi Pasar dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Kinerja Bisnis Warung Kopi di Kota Makassar. Mirai Management, 5, 13.
IAI. (2017). Standar Akuntansi Keuangan. DSAK IAI.
Xxxxx, D., Xxxxxxxx X., Xxxxxxxx T. (2019). Intermediate Accounting, Seventeenth Edition. Wiley Inc.
USA.
Moegiarso, S. (2023). Pertumbuhan Ekonomi tahun 2022 Capai 5,31%, Tertinggi Sejak 2014. xxxxx://xxx.xxxx.xx.xx/xxxxxxxxx/xxxxxx/0000/xxxxxxxxxxx-xxxxxxx-xxxxx-0000-xxxxx-000- tertinggi-sejak-2014.
Xxxxxxxx, X., Xxxxxxx, S. T., & Xxxxx, X. (2021). Pelatihan Akuntansi Persediaan dan Piutang bagi SMA Kristoforus I. Seri Seminar Nasional (SERINA), 1343-1350.
Xxxxxxxx, X. X., Xxxxxx, P. D., & Xxxxx, D. E. (2022). Financial Accounting with International Financial Reporting Standards. Xxxx Xxxxx & Sons.
Xxxxxxxxx, X., Xxxxxxxxx, X., Xxxxx, D., Xxxxxxxxx, & Xxxxxxxxx, M. I. (2023). Pelatihan Praktik Akuntansi Perusahaan Dagang pada Siswa SMK Muhammadyah 3 Terpadu Pekanbaru. Community Development Journal, 4(2), 1227-1233.
Lampiran 1 (Foto-Foto Kegiatan PKM di SMU Ricci I Jakarta)
Pengajaran dan pelatihan oleh Xxxxxxx (Ketua tim PKM)
Pengajaran dan pelatihan oleh Xxxxxxx (Ketua tim PKM)
Pembahasan latihan soal oleh Xxxxxxx (Ketua PKM)
Pembahasan latihan soal oleh Xxxxxxx (Ketua PKM)
Lampiran 2 (Materi yang disampaikan pada kegiatan PKM)
Hasil post test quiz untuk pelatihan akuntansi keuangan terkait piutang usaha:
Lampiran 3 (Luaran Wajib)
Jurnal Prosiding (dipresentasikan pada SENAPENMAS tanggal 5 Oktober 2023)
Lampiran 4 (Luaran Tambahan) Luaran tambahan berupa Poster HKI
.