HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksankan program Sosialisasi Produk Lembaga Keuangan Syariah, masyarakat benar-benar buta akan produk yang dimaksud di dalam sosialisasi ini. Masyarakat bahkan tidak mengetahui riba, hukum riba, dan akibat dari riba itu sendiri. Bahkan tidak satupun masyarakat Desa Batu Tegi yang merupakan nasabah lembaga keuangan syariah, akibat nihilnya informasi yang masuk di masyarakat. Kondisi saat pelaksanaan program ini, masyarakat benar-benar heran dengan produk- produk bank syariah yang asing di telinga mereka. Bahkan masyarakat tidak tahu apa itu “pembiayaan”, “akad”, dan kata- kata lembaga keuangan syariah. Keadaan masyarakat setelah mengenal lembaga keuangan syariah dan produk- produk lembaga keuangan syariah sangat senang dan antusias, dengan adanya produk tersebut menjadi jalan keluar dari permasalahan sebelumnya, yakni pinjaman kredit di bank konvensional. Masyarakat kini mulai paham bahwa dalam Syari’ah tidak ada yang namanya “bunga” dan mulai beralih dan benar- benar antusias dengan kegiatan ekonomi islam. Masyarakat benar-benar tertarik dan langsung mengambil langkah mengubah koperasi BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang semula menggunakan bunga menjadi koperasi yang berlandaskan Syari’ah. Alhamdulillah.
HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1. Deskripsi Objek Penelitian 44
HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian ......................................................................... 34
HASIL DAN PEMBAHASAN. Permasalahan mitra terletak pada laporan keuangan yang dihasilkan tiap periode. Adapun masalah pada laporan keuangannya adalah akun PPN masukan dan PPN keluaran tidak dapat ditelusuri ke bukti pendukung, Nilai awal periode yang tidak sama dengan periode sebelumnya. Kurangnya sumber daya yang memahami proses perpajakan, untuk mempercepat rekonsiliasi data dan meningkatkan keahlian staf akuntansi program ini, tim FEB Untar akan memberikan bantuan rekonsiliasi data kepada staf akuntansi. Bantuan rekonsiliasi data akan diberikan dalam pengolahan data transaksi dan data PPN 2 (dua bulan) yaitu data transaksi dan data PPN bulan Juni Juli 2023, dan diharapkan selesai di awal bulan September 2023, dimana pada bantuan rekonsiliasi data ini para staf akuntansi langsung diajarkan pemahaman dan praktek rekonsiliasi data tersebut supaya bisa menghasilkan laporan keuangan yang sesuai SAK ETAP . Atas analisis situasi dan permasalahan entitas, Xxx PKM FEB Universitas Tarumanagara mempnyai solusi dengan memberikan bantuan rekonsiliasi termasuk review data terhadap kemungkinan adanya Kesalahan dalam penulisan angka atau perhitungan data omzet penjualan, pembelian, retur, pelunasan dipercepat. Adanya perbedaan antara omzet yang terdapat di PPh dengan PPN timbul disebabkan terdapat kesalahan dalam penulisan atau dalam perhitungan pada saat pembuatan faktur pajak atau pada saat pembuatan faktur pajak serta pengisian SPT Masa PPN. Dengan demikian, rekonsiliasi atas PPN dilakukan oleh PKP rutin setiap bulannya, dikarenakan jika terdapat perbedaan maka akan lebih mempermudah dalam menelusuri nya dan dapat lagsung diperbaiki. Apabila terdapat penjualan kredit, maka PKP selaku mitra penjual yang akan menunda dalam pembuatan faktur pajak keluaran sampai dengan akhir bulan berikutnya, dari setelah bulan dari dilakukannya penyerahan BKP. Penundaan dalam pembuatan faktur pajak ini dilakukan ketika PKP belum menerima uang. Dengan hal ini, menyebabkan adanya selisih omzet antara SPT PPh serta PPN terutama dalam penjualan kredit yang telah dilakukan pada saat akhir tahun buku. Pada setiap periode closing, terjadi Permasalahan mitra Laporan keuangan yang tidak cocok antara fiscal dan Laporan keuangan, komersil, yang mungkin dikarenakan adanya perbedaan waktu pencatatan, dan yang disebabkan karena kurangnya sumber daya yang memahami proses akuntansi dan pencatatannya (PSAK ETAP ) yang berlaku di Indonesia. Mengacu pada permasalahan di atas, tim FEB Untar akan menawarkan solusi yaitu Rekonsi...
HASIL DAN PEMBAHASAN. Di akhir periode akuntansi, cara perusahaan dagang menentukan cost of goods sold adalah dengan menjumlahkan persediaan barang dagang awal dengan harga pokok pembelian (pembelian kotor ditambah ongkos angkut masuk lalu dikurangi diskon pembelian serta retur dan potongan pembelian) untuk mendapatkan persediaan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya persediaan yang tersedia untuk dijual dikurangi dengan persediaan barang dagang akhir untuk mendapatkan harga pokok penjualan. Tidak seperti perusahaan dagang, harga pokok penjualan di perusahaan manufaktur ditentukan dengan cara menjumlahkan biaya bahan mentah, biaya upah langsung, dan biaya biaya produksi tidak langsung guna memperoleh total biaya manufaktur. Setelahnya total biaya manufaktur ditambah dengan barang dalam proses awal dan dikurangi dengan barang dalam proses akhir guna memperoleh harga pokok produksi. Terakhir harga pokok produksi ditambah dengan barang jadi awal dan dikurangi dengan barang jadi akhir guna memperoleh harga pokok penjualan. Sebelum memberikan pelatihan, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas mengadakan sosialisasi terlebih dahulu ke Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan pada hari Sabtu tanggal 24 Juli 2021. Setelah mengadakan sosialisasi, dosen menyusun materi yang akan diberikan kepada peserta pelatihan dan mempersiapkan semua perlengkapan yang akan diberikan saat pelatihan. Pelatihan dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2021 dan pada tanggal 18 September 2021. Pada pelatihan hari pertama, yaitu hari Xxxxx xxxxxxx 00 Xxxxxxx 0000 xxxxx akan menerangkan teori atau konsep yang terkait dengan perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Pelatihan kedua yaitu hari Sabtu tanggal 18 September 2021 dosen memberikan contoh soal bagaimana menentukan harga pokok penjualan di perusahaan dagang, bagaimana menentukan biaya bahan mentah, bagaimana menentukan biaya upah langsung, bagaimana menentukan biaya produksi tidak langsung, bagaimana menentukan total biaya manufaktur, bagaimana menentukan cost of goods manufactured, dan bagaimana menentukan cost of goods sold di perusahaan manufaktur. Sebagai upaya mendukung penekanan penyebaran virus, dosen tidak ke lokasi mitra namun memberikan pelatihan secara tatap muka kepada siswa siswi Lembaga Beasiswa Dharma Pembangunan. Sebagai bentuk tanggungjawab kepada mitra, dosen akhirnya memutuskan tetap memberikan pelatihan secara online melalui ZOOM. Berikut adalah dokumentasi yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan PKM yang dilakukan oleh Xxx PKM Untar ini memiliki target agar murid-murid kelas XII SMA Kristoforus I dapat menambah pengetahuan tentang akuntansi persediaan dan piutang yang diajarkan oleh tim PKM. Kegiatan PKM ini terlebih dahulu dilakukan dengan memberikan penjelasan materi tentang akuntansi persediaan dan piutang. Pada saat materi dipaparkan oleh tim PKM, ada beberapa murid yang bertanya mengenai pencatatan persediaan perpetual yang bagi mereka pencatatan tersebut membingungkan. Tim PKM Untar berusaha menjawab pertanyaan mereka dengan cara yang paling mudah dan sistematis sehingga mereka akhirnya mengerti tentang pencatatan persediaan. Materi yang disajikan oleh Tim PKM Untar mengenai persediaan dan piutang ini dilakukan dengan menjelaskan terlebih dahulu definisi mengenai persediaan dan piutang menurut standar akuntansi yang digunakan saat ini yaitu IFRS. Setelah itu dijelaskan mengenai jenis-jenis persediaan dan piutang. Baru kemudiaan diberikan materi mengenai pencatatan persediaan, penilaian persediaan, perhitungan harga pokok penjualan, dan metode pencatatan piutang tak Kegiatan PKM yang dilakukan secara daring dengan menggunakan zoom ini selama 2,5 jam tidak terasa, karena mereka sangat antusias untuk dapat memahami dan mengerti tentang materi yang diberikan oleh Xxx PKM Untar. Setelah kegiatan pemaparan materi telah selesai, untuk melihat sampai sejauh mana mereka memahami konsep materi yang diberikan oleh tim PKM Untar, Tim PKM membuat soal berupa kuis mengenai persediaan dan piutang yang harus dijawab oleh murid kelas XII SMA Santo Kristoforus. Hasil dari evaluasi tentang materi persediaan dan piutang yang diberikan oleh Xxx PKM Untar menunjukkan bahwa mereka telah mampu memahami dan mengerti tentang materi yang diberikan dengan hasil yang memuaskan.
HASIL DAN PEMBAHASAN. Pelatihan dilakukan sebanyak tiga kali. Pada pelatihan pertama tim dosen memberikan penjelasan mengenai teori atau konsep yang terkait dengan peranan COSO dan internal auditor untuk mendeteksi terjadinya asset misappropriation. Pada pelatihan kedua dan ketiga, tim dosen membimbing para karyawan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian internal yang berbasis COSO. Berikut adalah beberapa foto kegiatan selama pelatihan. Hasil pelatihan yang dilakukan oleh tim dosen guna menghadapi permasalahan mitra adalah sebagai berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN. Pelatihan pertama kali diadakan pada tanggal 6 Maret 2021, dimana tim dosen memberikan pelatihan mengenai dasar akuntansi biaya terlebih dahulu agar dapat memahami materi berikutnya. Dalam pelatihan pertama, dijelaskan biaya apa saja yang merupakan biaya produksi dan contoh dari biaya-biaya tersebut. Selanjutnya dibahas mengenai metode untuk menentukan harga pokok produksi dengan menggunakan metode direct costing dan full costing. Pelatihan kedua juga diadakan pada hari Sabtu pada tanggal 13 Maret 2021. Pada kesempatan ini, dijelaskan bagaimana perbedaaan laporan laba rugi untuk metode direct costing dan full costing, juga keuntungan dan kelemahan dari kedua metode tersebut. Selama 2x pelatihan yang telah diberikan, para peserta sangat antusias untuk mengikuti pelatihan karena banyak yang mengajukan pertanyaan saat sesi tanya jawab. Pelatihan ketiga diadakan pada tanggal 20 Maret 2021. Di hari terakhir ini, para peserta diminta untuk mempraktekkan materi yang sudah diperoleh selama 2 kali pelatihan sebelumnya dengan menggunakan pesanan khusus yang diterima oleh perusahaan dan meminta peserta pelatihan untuk menghitung harga pokok produksi untuk setiap pesanan khusus. Setelah harga pokok produksi ditentukan, barulah perusahaan dapat menentukan harga jual untuk setiap pesanan khusus. Saat menghitung harga pokok produksi, pada awalnya memang masih ada beberapa yang melakukan kesalahan dalam memasukkan biaya produksi, tetapi hal ini dapat dipahami oleh mereka setelah diberikan pengarahan dan penjelasan bagaimana seharusnya menghitung harga pokok produksi untuk pesanan khusus. Kuesioner dibagikan kepada para peserta setelah pelatihan telah selesai. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa mereka sangat senang dengan adanya pelatihan yang telah diberikan karena dengan pelatihan ini membuat perusahaan dapat menghitung biaya produksi dengan tepat sehingga penentuan harga jual juga menjadi tepat. Dengan demikian komplain dari pelanggan dapat berkurang dan mungkin bahkan hilang serta pelanggan tetap setia untuk memesan ke perusahaan mereka. Mereka juga meminta kepada tim dosen agar dapat memberikan pelatihan kembali dengan topik yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksankan program Sosialisasi Produk Lembaga Keuangan Syariah, masyarakat benar- benar buta akan produk yang dimaksud di dalam sosialisasi ini. Masyarakat bahkan tidak mengetahui riba, hukum riba, dan akibat dari riba itu sendiri. Bahkan tidak satupun masyarakat Desa Batu Tegi yang merupakan nasabah lembaga keuangan syariah, akibat nihilnya informasi yang masuk di
HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Ekstraksi dan Xxx Xxxxxxxxx