PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN REGULER PERIODE II TAHUN ANGGARAN 2021
PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN REGULER PERIODE II TAHUN ANGGARAN 2021
NOMOR : 1525-Int-KLPPM/UNTAR/X/2021
Pada hari ini Selasa tanggal 05 bulan Oktober tahun 2021 yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : Xxx Xxx Xxxx, Ph.D.
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Alamat : Letjen S. Xxxxxx Xx.0, Xxxxxx, Xxxxxx Xxxxxxxxxx, Xxxxxxx Xxxxx, 11440 selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M., Ak., CA Jabatan : Dosen Tetap
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis
Alamat : Tanjung Xxxxx Xxxxx Xx.0, Xxxxxxx Xxxxx, 00000
Bertindak untuk diri sendiri dan atas nama anggota pelaksana penelitian : Nama : Dr. Ngadiman, S.H., S.E., X.Xx.
Jabatan : Dosen Tetap
Serta atas nama asisten pelaksanaan penelitian :
1. Nama (NIM) : Xxxxxx Xxxxxxxx (125210204)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pasal 1
(1). Pihak Pertama menugaskan Pihak Kedua untuk melaksanakan Penelitian atas nama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara dengan judul
Quality Terhadap Cash Holding Pada Perusahaan Consumer Goods di Bursa Efek
.
(2). Biaya pelaksanaan penelitian sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas dibebankan kepada Pihak Pertama melalui anggaran Universitas Tarumanagara.
(3). Besaran biaya pelaksanaan yang diberikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp. 11.000.000,- (Sebelas juta rupiah), diberikan dalam 2 (dua) tahap masing-masing sebesar 50%
(4). Pencairan biaya pelaksanaan Tahap I akan diberikan setelah penandatanganan Perjanjian Pelaksanaan Penelitian.
(5). Pencairan biaya pelaksanaan Tahap II akan diberikan setelah Pihak Kedua
melaksanakan penelitian, mengumpulkan :
a. Hard copy berupa laporan akhir sebanyak 5 (lima) eksemplar, logbook 1 (satu) eksemplar, laporan pertanggungjawaban keuangan sebanyak 1 (satu) eksemplar, luaran penelitian;dan
b. Softcopy laporan akhir, logbook, laporan pertanggungjawaban keuangan, dan luaran penelitian.
(6). Rincian biaya pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) terlampir dalam Lampiran Rencana Penggunaan Biaya dan Rekapitulasi Penggunaan Biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
(7). Penggunaan biaya penelitian oleh Pihak Kedua wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak melampaui batas biaya tiap pos anggaran yang telah ditetapkan; dan
b. Peralatan yang dibeli dengan anggaran biaya penelitian menjadi milik Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
(8). Daftar peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) di atas wajib diserahkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penelitian selesai.
Pasal 2
(1). Pelaksanaan kegiatan Penelitian akan dilakukan oleh Pihak Kedua sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan mendapatkan pembiayaan dari Pihak Pertama.
(2). Pelaksanaan kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sejak
Xxxx Xxxxxxxx 2021.
Pasal 3
(1). Pihak Pertama mengadakan monitoring dan evaluasi (MONEV) terhadap pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
(2). Pihak Kedua diwajibkan mengikuti kegiatan MONEV sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
(3). Pihak Kedua menyerahkan laporan kemajuan, log book pelaksanaan penelitian serta wajib mengisi lembarMONEV dan draft artikel luaran wajib sebelum MONEV.
Pasal 4
(1). Pihak Kedua wajib mengumpulkan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan luaran.
(2). Laporan Akhir disusun sesuai Panduan Penelitian ditetapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(3). Logbook yang dikumpulkan memuat secara rinci tahapan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pihak Kedua dalam pelaksanaan Penelitian.
(4). Laporan Pertanggungjawaban yang dikumpulkan Pihak Kedua memuat secara rinci penggunaan biaya pelaksanaan Penelitian yang disertai dengan bukti-bukti.
(5). Batas waktu pengumpulan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan luaran wajib berupa Artikel di Jurnal/Prosiding Nasional Terakreditasi/Internasional Bereputasi.
(6). Apabila Pihak Kedua tidak mengumpulkan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan Luaran sebagaimana disebutkan dalam ayat (5), maka Pihak Pertama akan memberikan sanksi.
(7). Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berupa proposal penelitian pada periode berikutnya tidak akan diproses untuk mendapatkan pendanaan pembiayaan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pasal 5
(1). Dalam hal tertentu Pihak Kedua dapat meminta kepada Pihak Pertama untuk memperpanjang batas waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (5) di atas dengan disertai alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
(2). Pihak Pertama berwenang memutuskan menerima atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3). Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan 1 (satu) kali.
Pasal 6
(1). Pihak Pertama berhak mempublikasikan ringkasan laporan penelitian yang dibuat Pihak Kedua ke dalam salah satu jurnal ilmiah yang terbit di lingkungan Universitas Tarumanagara.
(2). Pihak Kedua memegang Hak Cipta dan mendapatkan Honorarium atas penerbitan ringkasan laporan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3). Pihak Kedua wajib membuat poster penelitian yang sudah/sedang dilaksanakan, untuk dipamerkan pada saat kegiatan Research Week tahun terkait.
(4). Pihak Kedua wajib membuat artikel penelitian yang sudah dilaksanakan untuk diikut sertakan dalam kegiatan International Conference yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
(5). Penggandaan dan publikasi dalam bentuk apapun atas hasil penelitian hanya dapat dilakukan oleh Pihak Kedua setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
Pasal 7
(1). Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan penelitian ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
(2). Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, keputusan diserahkan kepada Pimpinan Universitas Tarumanagara.
(3). Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini bersifat final dan mengikat.
Demikian Perjanjian Pelaksanaan Penelitian ini dibuat dengan sebenar-benarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut diatas dalam rangkap 2 (dua), yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Pihak Pertama
Beng, Ph.D.
Pihak Kedua
Jap Tji
Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M., Ak., CA
LAPORAN PENELITIAN REGULER
YANG DIAJUKAN KE LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PENGARUH OPERATING CASH FLOW, NET WORKING CAPITAL, DAN EARNING QUALITY TERHADAP CASH HOLDING PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun oleh:
Ketua Tim
Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M., Ak., CA (NIDN: 031708660/NIK: 10191086)
Anggota Peneliti
DR. Ngadiman, SH, SE, X.Xx /(NIDN : 0319117003)
Anggota Mahasiswa
Xxxxxx Xxxxxxxx (NIM;125210204)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI / MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA 2021
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN
Periode II / Tahun 2021
1. Judul : Pengaruh Operating Cash Flow, Net Working Capital, dan Earning Quality Terhadap Cash Holding Pada Perusahaan Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia
2. Ketua Tim
a. Nama dan Gelar : Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M., Ak., CA a. NIDN/NIK : 031708660/10191086
b. Jabatan/Gol : Dosen Tetap / Lektor Kepala
c. Program Studi : Akuntansi Bisnis
d. Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
e. Bidang Keahlian : Ilmu Akuntansi Manajemen
f. Alamat Kantor : Jl. Tanjung Duren Utara No. 1, Grogol,
Jakarta
g. Nomor HP/Tlp/Email :000000000000/xxxxxxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
3. Anggota Tim Penelitian
a. Jumlah Anggota : Dosen 1 orang
b. Nama Anggota I/Keahlian : DR. Ngadiman, SH, SE, X.Xx /(NIDN :
0319117003)/ Manajemen Keuangan
c. Jumlah Mahasiswa : 1 orang
d. Nama Mahasiswa/NIM : Xxxxxx Xxxxxxxx (NIM 125210204)
4. Lokasi Kegiatan Penelitian : Wilayah DKI Jakarta
5. Luaran yang dihasilkan : Artikel Ilmiah
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : Xxxxxx XX (Juli – Desember 2021)
7. Biaya disetujui LPPM : Rp 11.000.000,-
Jakarta, 5 Januari 2022
Menyetujui,
Ketua LPPM Ketua Tim
Xxx Xxx Xxxx, PhD. Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M., Ak., CA NIDN/NIK: 0323085501 / 10381047 NIDN: 031708660/NIK: 10191086
RINGKASAN
Cash holding atau kepemilikan kas adalah kas atau setara kas yang ada atau tersedia di perusahaan yang digunakan untuk belanja operasi seperti gaji atau upah, pembelian bahan baku dan aktiva tetap, membayar utang, membayar dividen dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan. Cash holding dapat pula dipergunakan untuk investasi pada aset fisik dan untuk dibagikan kepada para investor. Karena itu cash holding dipandang sebagai kas dan ekuivalen kas yang fleksibel dan dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai.
Terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi tingkat cash holding atau kepemilikan kas di perusahaan. Penelitian ini hanya akan mengeksplorasi pengaruh dari operating cash flow, net working capital dan earning quality pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia (BEI). Populasi dari penelitian ini terdiri dari perusahaan consumer goods, sementara sampling dilakukan dengan metode Purposive dengan periode data 2017-2019. Data berbentuk panel dianalisis menggunakan Regresi Linier Berganda yang dikalkulasi dengan dukungan perangkat lunak E-views 11. Analisis dengan Regresi Linier Berganda melibatkan beberapa pengujian, yaitu uji multikolinieritas, memilih model yang paling cocok dengan pengujian Xxxx, Xxxxxxx dan Lagrange Multiplier, Uji hipotesis dan uji Determinasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa cash flow from operation memiliki pengaruh yang positif terhadap cash holding, net working capital memiliki pengaruh yang negative terhadap cash holding, sedangkan earning quality tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cash holding.
Kata Kunci: operating cash flow, net working capital, earning quality, cash holding
DAFTAR ISI
2.3. Keterkaitan Antar Variabel 15
Keterkaitan Operating Cash Flow dan Cash Holding 15
Keterkaitan Net Working Capital dan Cash Holding 15
Keterkaitan Earning Quality dan Cash Holding 16
2.4. Model Penelitian dan Hipotesis. 16
3.1. Subjek dan Objek penelitian 18
3.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 18
3.3. Operasionalisasi Variabel dan Instrumen 19
Analisis Statistik Deskriptif 20
Estimasi Regresi Data Panel 21
Uji Koefisien Determinasi R-square 23
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24
4.2. Uji Statistik Deskriptif 25
4.3. Pemilihan Model Regressi 26
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 34
DAFTAR TABEL
TABEL 1.. Kriteria Pemilihan Sampel 24
TABEL 3. Xxxxx Xxx Xxxxxxxx Deskriptif 25
TABEL 4. Common Effect Model 27
TABEL 5. Fixed Effect Model 27
TABEL 7. Random Effect Model 28
TABEL 9. Xxxxx Xxx Xxxxxxxx 29
TABEL 10. Analisis Regresi Linear Berganda 29
TABEL 13. Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2) 32
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Keanggotaan Tim Peneliti 38
Lampiran 2. Biodata Ketua Tim Peneliti 39
Lampiran 3. Biodata Anggota Tim Peneliti 40
Lampiran 4. Biodata Mahasiswa Pendukung Penelitian 44
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semua perusahaan baik di Indonesia maupun dunia dihadapkan dengan berbagai masalah operasional dan memiliki tujuan perusahaan yang berbeda-beda. Secara umum tujuan perusahan adalah mencari laba yang sebesar-besarnya dan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan maupun para investor yang terlibat dalam pendanaan perusahaan tersebut. Untuk memaksimalkan nilai perusahaan,perusahaan dapat meningkatkan laba yang setinggi-tingginya dengan cara menaikan tingkat penjualan dan menjaga aset yang dimiliki perusahaan sebaik-baiknya. Kas sendiri merupakan aset yang paling likuid dalam perusahaan. Hal ini disebabkan setiap kegiatan memerlukan kas. Kas dapat juga digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kewajibanya, seperti membayar sewa, gaji, pembelian bahan baku, dan sebagainya. Dalam upaya menjaga kestabilan kas ini juga tidak lepas dari permasalahan yang di hadapi perusahaan, seperti ketidak stabilan ekonomi negara yang dapat berubah-ubah misalnya karena adanya pandemi. Permasalahan ini dapat diminimalisir atau dapat dihindari dengan mempertahankan jumlah kas. Apabila perusahaan memiliki cadangan kas yang terlalu kecil maka akan berdampak sulitnya menghadapi krisis jangka pendek seperti kenaikan harga bahan baku. Menurut Xxxxxx, Xxxxx, dan Xxxxxxx (2018: 312) memegang kas dalam suatu perusahaan sebagai bentuk optimalisasi investasi pada saat perusahaan mengalami risiko kesulitan keuangan.
Kebijakan cash holding yang dilakukan manajer keuangan memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dalam penerapan cash holding antara lain perusahaan dapat meminimkan resiko kebangkrutan karena adanya dana cadangan dan juga kemudahan untuk memenuhi likuiditasnya (Setiawati et al., 2020). Keuntungan lainnya yang didapatkan perusahaan apabila menjalankan cash holding adalah ketika perusahaan mengalami financial distress maka ketersediaan cash holding akan membantu perusahaan untuk mengambil kebijakan investasi yang lebih optimal dan mendukung pembiayaan eksternal. Dan dengan adanya cash holding akan mengurangi kemungkinan terjadinya financial distess akibat kerugian yang tidak terduga.
Disisi lain penerapan cash holding terdapat juga sisi negative atau kerugian. Misalnya apabila perusahaan menjalankan cash holding atau ketika perusahaan terlalu banyak memegang uang cash maka akan dapat menjadi indikasi adanya masalah keagenan antar manajemen dan pemegang saham, dan belum adanya kebijakan kepemilikan kas yang optimal karena dari waktu ke waktu tingkat optimalnya mengalami perubahan. Oleh karena itu tidak adanya batasan pasti mengenai tingkat optimal kas yang harus disimpan oleh perusahaan. Dalam kondisi ini manager harus dengan sangat hati-hati mempertimbangkan arus kas masuk dan mendistribusikanya kepada pemegang saham apakah dalam bentuk dividend, membeli kembali saham, menginvestasikanya, atau menyimpan kas tersebut untuk perusahaan di masa depan.
Dikaitkan dengan kondisi pandemic Covid 19 yang ada sekarang, perusahaan manufaktur sendiri di Indonesia khususnya baru-baru ini dihadapkan pula dengan yang namanya financial distress, yaitu akan dilanda kesulitan bahan baku pada sektor industri manufaktur. Kesulitan ini dipicu penyebaran wabah Covid-19. Kesulitan terjadi karena 74% bahan baku untuk industri berasal dari China yang merupakan pusat penyebaran wabah(CNN Indonesia, 2020). Jika pasokan bahan baku terus menurun akan dapat menyebabkan kelangkaan sehingga terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga bahan baku industri yang pada akhirnya akan menjadi financial distress bagi industri manufaktur di Indonesia jika wabah semakin tidak tertanggulangi. Seperti yang dikatakan di atas wabah termasuk salah satu kerugian yang tidak terduga. Jika tidak melakukan cash holding dengan baik maka perusahaan tidak akan mampu menghadapai tekanan karena terjadi krisis.
Menurut Xxxx Xxxxxxx Xxxxxx (Xxxxxxxx, 1990), terdapat 3 motif dalam cash holding, yaitu : (1) Motif Transaksi,dimana motif transaksi menjelaskan bahwa masyarakat atau perusahaan memegang dan menyimpan uang untuk menjalankan aktivitas ekonomi setiap waktu,dimana aktivitas ekonomi yang dimaksud adalah kegiatan jual beli barang dan/atau jasa. (2) Motif Berjaga-jaga,dimana motif ini menjelaskan bahwa masyarakat atau perusahaan memegang dan menyimpan uang karena merasa perlu mempersiapka diri sejak dini untuk menghadapi kondisi tidak pasti di masa mendatang. (3) Motif Spekulasi,dimana motif ini menjelaskan bahwa masyarakat atau perusahaan memegang dan menyimpan uang untuk diinvestasikan kembali sehingga mendapat keuntungan. Cash holding sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti opperating cash flow,leverage dan growth opportunity.
Menurut penelitian terdahulu telah banyak diketahui bahwa terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cash holding perusahaan. Beberapa faktor-faktor tersebut yaitu: net working capital, firm size, capital expenditure, cash flow, board size, profitability, intangible assets, market book ratio, market book value, dividend payment, growth opportunity, dan masih banyak lagi. Tetapi penelitian kali ini, hanya akan menguji pada beberapa faktor saja, yaitu operating cash flow, net working capital, dan earning quality.
Faktor pertama yang mempengaruhi cash holding adalah Opperating Cash Flow. (Ashhari & Faizal, 2018) melakukan penelitian mengenai pengaruh leverage, growth opportunity, firm size, firm age, cash flow volatility, capital expenditure, dan net working capital terhadap cash holding. Hasil dari penelitian ini menunjukkan leverage, growth opportunity, firm size, capital expenditure, net working capital, dan cash flow volatility memiliki pengaruh signifikan terhadap cash holding, sedangkan firm age tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap cash holding. (Xxxxxxx et al., 2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh leverage, cash flow volatility, firm size, liquidity, growth opportunity, dan profitabilitas terhadap cash holding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen menunjukkan pengaruh signifikan terhadap cash holding. (Thu & Xxxxxx, 2018) melakukan penelitian mengenai pengaruh firm size, firm leverage, firm growth, profitabilitas, operating cash flow, dan tangible asset terhadap cash holding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen menunjukkan pengaruh signifikan terhadap cash holding.
Menurut (Xxxxxx X. Kieso et al., 2020) efek kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dengan diterimanya barang dan jasa, pemasok yang dibayar tunai, serta persediaan dan biaya yang diperoleh untuk karyawan terlibat dalam aktivitas operasi. Yang menajadi indikator utama untuk melihat sejauh mana operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup dengan tujuan untuk membayar pinjaman, memelihara kemampuan operasi dari entitas, dan membayar dividen, serta melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari pihak eksternal adalah munculnya jumlah arus kas dari aktivitas operasi. Berdasarkan PSAK No.2 tentang laporan arus kas,operating cash flow sendiri memiliki arti yaitu aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan (IAI, 2018). Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara (cash equivalent).
Net working capital atau modal kerja bersih merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar. Modal kerja mempertimbangkan apakah perusahaan memiliki aset yang cukup untuk menutupi kewajibannya dan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki arus kas yang baik dan konsisten untuk mendanai aktivitas perusahaan. (Xxxxx Xxxxxxx, 2019). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Xxxxxxxx, 2017) serta (Jamil et al., 2016) menunjukkan bahwa net working capital memiliki pengaruh positif terhadap cash holding. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Xxx et al., 2016) serta (Tayem, 2016) menunjukkan bahwa net working capital berpengaruh negatif terhadap cash holding. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Khalil & Mukhtiar, 2017) menunjukan bahwa net working capital tidak memiliki pengaruh terhadap cash holding.
Earning quality menurut (Xxxxxx, 2019)merupakan sebuah informasi yang menunjukan kondisi riil kinerja manajemen perusahaan. Earning Quality (kualitas laba) adalah tingkat perbedaan antara laba bersihyang dilaporkan dengan laba yang sebenarnya sehingga mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya tanpa adanya manipulasi. Laba yang berkualitas bermanfaat dalam pengambilan keputusan karena memiliki karakter relevansi, reliabilitas, dan komparabilitas atau konsisten.
(Xxxxxxxx & Xxxxxxx, 2020) melakukan penelitian mengenai pengaruh net working capital, sales growth, firm size, cash flow, cash flow variability, cash conversion cycle, liquidity, dan leverage terhadap cash holding. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa net working capital, sales growth, dan firm size memiliki pengaruh signifikan terhadap cash holding, sedangkan cash flow, cash flow variability, cash conversion cycle, liquidity, dan leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap cash holding.
Penelitian mengenai Cash Holding di perusahaan manufaktur sektor consumer goods belum begitu banyak dilakukan dalam beberapa tahun belakangan ini. Selain itu hasil penelitian sebelumnya masih menyisakan gap. Oleh karena itu peneliti ingin lebih mengeksplore lagi mengenai cash holding dikaitkan dengan Opperating Cash Flow, Net working capital Earning Quality sebagai faktor prediktornya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah maka disusun rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah Opperating Cash Flow berpengaruh terhadap cash holding?
b. Apakah net working capital berpengaruh terhadap cash holding?
c. Apakah Earning Quality berpengaruh terhadap cash holding?
1.3. Tujuan Penelitian
Atas dasar rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: membuktikan secara empiris mengenai :
a. Membuktikan secara empiris mengenai pengaruh net working capital terhadap cash holding.
b. Membuktikan secara empiris mengenai pengaruh firm size terhadap cash holding.
c. Membuktikan secara empiris mengenai pengaruh capital expenditure terhadap cash holding.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan guna melengkapi menambah informasi dan penambahan wawasan mengenai cash holding dan faktor-faktor yang berpengaruh.
b. Untuk Perusahaan penelitian ini diharapkan dapat membantu menyediakan informasi bagi pihak manajemen perusahaan untuk meminimalisir resiko akan financial distress dengan menggunakan praktek cash holding.
c. Untuk pihak investor, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi pertimbangan bagi investor dalam memilih perusahaan yang akan diinvestasikan
d. Untuk Penelitian Lanjutan, penelitian ini diharpkan dapat menjadi acuan dan referensi untuk para peneliti dilain waktu guna mengembangkan penelitian dan pemahaman mengenai cash holding
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Grand Theory Trade-off Theory.
Trade off theory menyatakan bahwa perusahaan dalam memegang kas perusahaan
mempertimbangkan adanya biaya dan manfaat yang ditimbulkan. Menyimpan kas terlalu sedikit dalam perusahaan akan menimbulkan biaya yaitu biaya transaksi (trading cost) untuk mengubah surat berharga menjadi kas pada saat perusahaan mengalami kesulitan keuangan, dan biaya kesempatan (opportunity cost) berupa bunga yang hilang. Perusahaan yang memegang kas dalam jumlah yang besar mempunyai manfaat dan biaya dalam menahan kas. Manfaat yang diterima perusahaan yaitu mengurangi kemungkinan terjadi financial distress, kemungkinan terpenuhinya kebijakan investasi yang menguntungkan di masa depan, meminimalkan biaya atas pendanaan eksternal, meminimalkan terjadinya likuidasi asset perusahaan. Sedangkan, biaya yang harus ditanggung perusahaan adalah opportunitu cost dari modal yang diinvestasikan pada aset lancar dengan return yang kecil. Cash holding perusahaan yang optimal dapat terjadi jika adanya keseimbangan antara biaya dan manfaat dalam memegang kas. Cash holding yang optimal akan konsisten dengan tujuan perusahaan yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaan
Pecking Order Theory.
Teori pecking order menyatakan bahwa perusahaan menyukai pendanaan internal daripada pendanaan eksternal.Perusahaan akan memilih pendanaan internal yang tidak beresiko, lebih murah, dan tidak perlu mengungkapkan sejumlah informasi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Apabila pendanaan internal tidak mencukupi, perusahaan akan melakukan penerbitan obligasi daripada penerbitan saham baru. Hal tersebut dilakukan karena biaya penerbitan untuk saham (cost of equity) lebih mahal daripada penerbitan obligasi (cost of debt). Penerbitan saham baru adalah pilihan terakhir yang diambil perusahaan dalam memenuhi kebutuhan karena menunjukkan bahwa kondisi perusahaan saat sekarang dan prospek untuk masa mendatang yang tidak baik. Selain itu, penerbitan saham baru juga mengakibatkan persentasi kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham akan berkurang karena adanya tambahan saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan
Agency Theory.
(Xxxxxx & Xxxxxxxx, 1976) menjelaskan bahwa hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara pemilik saham (shareholder) selaku principal dengan manajemen perusahan (agent). Xxxxxxxxx selaku agent dari principal memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dalam kegiatan operasional perusahaan dalam sebuah kontrak. Konflik keagenan akan muncul, jika tujuan manajemen perusahaan selaku agent memiliki tujuan yang berbeda dengan pemilik saham selaku principal. Akan tetapi sebaliknya, jika tujuan dari manajemen (agent) selaras dengan pemilik saham (principal), sehingga hubungan keagenan akan muncul dikarenakan agent akan mengikuti sesuai dengan kepentingan principal.
“Agency theory is a branch of game theory that studies the design of contracts to motivate a rational agent to act on behalf of a principal when the agent’s interests would otherwise conflict with those of the principal.” (Xxxxx, 2015). Dapat disimpulkan bahwa agency theory adalah hubungan yang terjalin antara principal dengan agent, dimana principal merupakan pihak yang mempekerjakan agent untuk melakukan tugas atas kepentingan principal, sedangkan agent merupakan pihak yang dipekerjakan oleh principal untuk kepentingan principal. Pada umumnya kedua pihak memiliki kepentingan yang bertentangan sehingga dapat menimbulkan konflik keagenan di antara principal dan agent. Dari penjelasan di atas, munculnya konflik keagenan dapat mempengaruhi tingkat cash holding pada perusahaan. Dikarenakan biaya agensi akan mempengaruhi keputusan manajer perusahaan dalam kewenangannya untuk menahan kas lebih banyak. Sehingga jika masalah agensi di perusahaan meningkat disebabkan oleh munculnya konflik kepentingan ini, maka akan diikuti oleh tingkat cash holding perusahaan yang semakin tinggi.
2.2. Operational Theory Cash Holding
Kata Cash memiliki arti berupa kas yang sebenarnya berada ditangan. Manajer
keuangan perusahaan kerap kali menggunakan istilah holding of cash untuk mengisyaratkan kas ditangan bersamaan dengan marketable securities, akan tetapi marketable securities biasa disebut dengan cash equivalent (Ross et al, 2015). Menurut (Xxxxxxxx et al, 2015) Xxxx adalah asset yang paling likuid yang dimiliki perusahaan. Cash dapat berupa uang kertas, koin, wesel, cek, dan uang ditangan maupun deposito di bank dan sejenisnya. Sedangkan cash equvalents adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid, sehingga dapat dikonversikan menjadi kas dan juga memiliki tanggal jatuh tempo yang singkat maka
dari itu nilai pasarnya relatif tidak sensitif terhadap perubahaan suku bunga. Menurut Xxxxxx (2016), terdapat tiga motif perusahaan dalam menerapkan cash holding, antara lain:
a. Motif Transaksi, penahanan kas dilakukan untuk pembayaran dalam memenuhi kebutuhan dan kewajiban perusahaan.
b. Motif Berjaga-jaga, ditujukan agar kas yang ditahan dapat digunakan sebagai upaya pencegahan atas terjadinya kekurangan kas di masa depan yang tidak dapat diprediksi saat ini. Sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajibannya.
c. Motif Spekulasi, yang dimaksudkan agar kas yang digunakan untuk mengambil keuntungan dengan tujuan investasi yang berspekulasi atas kemungkinan kenaikan suku bunga masa depan.
Opperating Cash Flow
Menurut (Donal E. Xxxxx et al., 2018) (2018:23-3) Aktivitas operasi melibatkan efek kas dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, dan pembayaran tunai kepada pemasok dan karyawan untuk perolehan persediaan dan biaya. Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi merupakan indikator utama sejauh mana operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar kembali pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru. tanpa bantuan sumber pendanaan eksternal. Berdasarkan (IAI, 1994) PSAK No.2 tentang laporan arus kas,operating cash flow sendiri memiliki arti yaitu aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara (cash equivalent).
Net working capital.
Menurut (Najema & Asma, 2019) modal kerja bersih (net working capital) adalah bagian dari aktiva lancar, jika perusahaan mempunyai aset yang lebih besar dibandingkan jumlah hutang atau kewajiban yang dimiliki perusahaan. Yang berarti bahwa semakin besar modal bersih yang dimiliki perusahaan maka semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk operasional perusahaan. Adapun menurut (Xxxxxx & Zutter, 2015) Net working capital yang tidak hanya berkorelasi dengan aset, tetapi juga berkorelasi dengan liabilitas perusahaan, yang dapat disimpulkan selisih dari keduanya dapat digunakan dalam aktivitas perusahaan tanpa menggangu likuiditas perusahaan. Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa net working
capital merupakan modal kerja bersih yang dimiliki perusahaan yang diinvestasikan ke dalam aktiva lancar yang memiliki jumlah yang lebih besar daripada kewajiban lancar dalam perusahaan.
Earning Quality
Earning Quality atau Kualitas laba merupakan salah satu aspek yang dapat digunakan perusahaan untuk mengevaluasi kesehatan financial statement perusahaan tersebut. Earnings quality merujuk pada kemampuan earnings yang dipublish menunjukkan penghasilan sebenarnya dari suatu entitas perusahaan, serta fungsi laba yang dilaporkan untuk mengestimasi pendapatan perusahaan di masa yang akan datang. Earnings quality juga mengacu pada stabilitas, persistence dan lack of variability pada laba yang dilaporkan (Utami & Katikasari, 2020)
2.3. Keterkaitan Antar Variabel
Keterkaitan Operating Cash Flow dan Cash Holding
Seperti yang dikatakan Xxxxxxxx dan Vilela, 2014 (dalam ur Rehman & Xxxx, 2015) sumber likuiditas dan mengurangi kebutuhan kas yang berlebihan merupakan arti dari arus kas. Perusahaan akan melakukan dua pilihan. Pilihan pertama adalah apabila sumber dana dari internal tidak lagi mencukupi, maka perusahaan akan menggunakan dana dari internal terlebih dahulu. Pilihan kedua adalah sumber dana dari eksternal yang paling aman menjadi pilihan perusahaan karena adanya asimetri informasi (Xxxxx dan Majluf, 1984) dalam (Tayem, 2017). Penelitian terdahulu, yang dilakukan oleh ur Xxxxxx & Xxxx (2015) menunjukkan adanya pengaruh negatif dan signifikan arus kas terhadap cash holding. Penelitian serupa oleh Xxxxx, 2017; Xxxxx Xxxx dan Prasetiono, 2016; Xxxxxxxxxx dan Xxx, 2017 juga menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara arus kas terhadap cash holding.
Keterkaitan Net Working Capital dan Cash Holding
Trade off theory mendasari hubungan net working capital dan cash holding. Dalam keterkaitannya, net working capital yang pada dasarnya adalah aset lancar dapat diubah menjadi kas perusahaan selama biaya transaksinya tidak tinggi. Sehingga net working capital dijadikan sebagai pengganti uang tunai saat perusahaan mengalami kekurangan kas dibandingkan menggunakan pendanaan eksternal dengan biaya yang jauh lebih mahal. Maka dari itu, perusahaan yang memilki net working capital yang besar cenderung memilki jumlah cash holding yang rendah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Xxxxxxxx, 2017)
serta (Jamil et al., 2016) menunjukkan bahwa pengaruh positif terhadap cash holding dimiliki oleh net working capital. Terdapat perbedaan hasil dalam penelitian yang dilakukan oleh (Xxx et al., 2016) serta (Tayem, 2016) dimana net working capital memiliki pengaruh negatif terhadap cash holding. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Khalil & Mukhtiar, 2017) menunjukan bahwa net working capital tidak memiliki pengaruh terhadap cash holding.
Keterkaitan Earning Quality dan Cash Holding
Earning quality dalam suatu perusahaan mencerminkan suatu kinerja dalam suatu periode tertentu tanpa adanya manipulasi. Earning quality berpengaruh relevan terhadap cash holding. Perusahaan dengan tingkat earning quality rendah akan mencerminkan cash holding perusahaan tinggi begitupun sebaliknya (Yasmin, 2019). Laba yang memiliki kualitas yang baik akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan karena memiliki relevansi, reliabilitas, dan komparabilitas atau konsisten (Permanasari, 2017). Pada penelitian terdahulu, seperti yang telah dilakukan untuk mencari tahu hubungan antara earning quality terhadap cash holding diantaranya: (Farinha, 2018) menunjukkan adanya pengaruh negatif earning quality terhadap cash holding. Selain itu, Xxx Xxxxxxxx (2015) juga menunjukkan tidak adanya pengaruh earning quality terhadap cash holding.
2.4. Model Penelitian dan Hipotesis.
Berdasarkan latar belakang, teori dan keterkaitan anatar variabel, maka disusun modelpenelitian yang menjadi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1
H2
H3
Net Working Capital
Earning Quality
Cash Holding
Operating Cash Flow
Gambar 1. Model Penelitian
Hipotesis yang dapat dibuat berdasarkan kerangka pemikiran di atas adalah sebagai berikut: H1 : Operating cash flow memiliki pengaruh signifikan negatif pada cash holding
H2 : Net working capital memiliki pengaruh negatif pada cash holding
H3 : Earning quality memiliki pengaruh positif pada cash holding
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Subjek dan Objek penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017-2019. Sementara objek peneltian adalah cash holding, operational cash flow, net working capital, firm size dan Earning Quality
3.2. Desain Penelitian
Dalam menyusun sebuah penelitian, dibutuhkan sebuah desain penelitian yang dapat menjadi arahan bagi peneliti untuk menentukan pengolahan dan pemilihan data dalam sebuah penelitian. Desain penelitian merupakan suatu prosedur untuk perolehan data dan menganalisis data secara ekonomis dengan tujuan penelitian. Desain penelitian yang diterapkan kali ini adalah penelitian deskriptif. Menurut (Xxxxxxxx, 2017) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian untuk mengumpulkan data dengan tujuan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel maupun lebih. Tujuan dilakukannya penelitian deskriptif ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan hubungan mengenai cash holding.
3.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Menurut (Hermawan, 2019) populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.
Menurut (Hermawan, 2019) sampel diartikan sebagai bagian suatu objek yang mewakili populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi. Dalam penelitian ini membutuhkan teknik pengambilan sampel yang baik agar hasil yang disajikan representatif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah purposive sampling, yaitu merupakan metode dimana peneliti menggunakan kriteria dan pertimbangan tertentu.
Kriteria pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturut-turut pada periode 2017-2019.
b. Perusahaan consumer goods yang menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang rupiah (IDR).
c. Perusahaan consumer goods yang tidak rugi dalam periode 2017-2019.
d. Perusahaan consumer goods yang menerbitkan laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember.
3.3. Operasionalisasi Variabel dan Instrumen
Penelitian ini menggunakan 2 jenis varibel yaitu variabel dependen dan varibel independen. Variabel dependennya yaitu Cash Holding dan variabel independennya terdiri dari, Operating Cash Flow, Net Working Capital, Firm Size dan Earning Quality .
Variabel Dependen Cash Holding
Menurut (Xxxxx et al, 2016), cash holding merupakan kas dan juga setara kas yang mudah
untuk dikonversi menjadi kas yang ditahan sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. (Xxxxx et al, 2018) rumus untuk mengukur cash holding adalah sebagai berikut:
Cash holding = 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑎𝑛𝑑 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
Variabel Independen Operating Cash Flow
Operating Cash Flow adalah arus kas perusahaan yang bersumber dari kegiatan opersai dan mewakili jumlah uang tunai yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut (Xxxxxxxxi & Xxxxxx, 2012) operating cash flow dapat diukur menggunakan rumus berikut:
Net Working Capital
𝐶𝐹𝑂 =
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Net Working Capital merupakan selisih antara aset lancar yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan, yang dapat menghasilkan modal kerja bersih jika aset lancar yang dimiliki lebih besar dari kewajiban lancarnya, sehingga
hasil dari selisih keudanya dapat digunakan untuk aktivitas perusahaan tanpa mengganggu likuiditas perusahaan. (Xxxxx et al, 2018) rumus untuk Net Working Capital sebagai berikut:
Net Working Capital = 𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔−𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔−𝑪𝒂𝒔𝒉 𝒂𝒏𝒅 𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒗𝒂𝒍𝒆𝒏𝒕
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
Earning Quality
Earning quality menurut (Xxxxxx, 2019)merupakan sebuah informasi yang menunjukan kondisi riil kinerja manajemen perusahaan. Menurut (Xxxxxxxxx et al., 2020) Earning Quality dapat diukur dengan menggunakan rumus berikut:
3.4. Analisis Data
𝐸𝑄 =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
Analisis data dilakukan dengan teknik Regresi Linier Baerganda. Berikut ini merupakan tahapan dari analisis data yang akan dilakukan sebagai berikut :
Analisis Statistik Deskriptif
Menurut (Xxxxxxxx, 2017), analisis deskriptif merupakan metode analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis atau menggambarkan sebuah hasil dari objek penelitian, dengan data-data yang telah dikumpulkan dengan cara mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan fakta tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau general.
Ghozali (2016) mengungkapkan bahwa “metode analisis deskriptif adalah metode yang menggambarkan menengai data yang telah dianalisis yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum, deviasi, varian, sum, range, kurtosis, dan skewness”.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk analisis regresi linier berganda. Menurut (Gujarati & Xxxxxx, 2009) uji asumsi klasik pada analisis regresi data panel hanya memerlukan uji multikolinieritas.
Uji multikolineritas memiliki tujuan untuk melihat adanya korelasi pada koefisien korelasi antar variabel independen atau variabel bebas. Model regresi yang dikatakan sempurna seharusnya tidak mengalami korelasi antar variabel independennya. Apabila hasil dari uji multikol ini menunjukan angka kurang dari 0,80 atau 80% maka penelitian
ini tidak mengalami masalah multikolinearitas dan sebaliknya. Jika hasil uji menunjukan angka lebih dari 0,80 (80%) maka penelitian ini mengalami masalah multikolinearitas.
Estimasi Regresi Data Panel
Analisis regresi data panel digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen. Berdasarkan pendekatan model regresi data panel terdapat tiga model yaitu : Fixed effect model, random effect model dan common effect model (PLS). Maka perlu diidentifikasi dalam pemilihan model regresi yang terbaik, untuk menentukan model terbaik dilakukan uji sebagai berikut :
a. Chow Test (Xxx Xxxx)
Uji Chow digunakan untuk menentukan estimasi model regresi yang tepat dalam penelitian data panel ini apakah termasuk common effect model atau fixed effect model. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji chow sebagai berikut :
Langkah pertama, menentukan hipotesis
H0 : Model penelitian menggunakan common effect model (PLS) H1 : Model penelitian menggunakan fixed effect model (FE)
Langkah kedua, membandingkan nilai probabilitas cross section F dengan tingkat
signifikansi (α = 0,05).
Jika nilai probabilitas cross section F ≤ nilai α maka H0 ditolak. Artinya bahwa untuk mengestimasi model regresi data panel lebih tepat menggunakan model Fixed Effect (FE). Sebaliknya, jika nilai probabilitas cross section F ≥ nilai α maka H0 diterima. Artinya bahwa untuk mengestimasi model regresi data panel lebih tepat menggunakan model Common Effect (PLS) (Xxxxxxxxx, 2017:362)
b. Hausman Test (Xxx Xxxxxxx)
Xxx Xxxxxx digunakan untuk menentukan estimasi model regresi yang tepat dalam penelitian data panel ini apakah temasuk fixed effect model atau random effect model. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji Hausman sebagai berikut :
Langkah pertama, menentukan hipotesis
H0 : Model penelitian menggunakan random effect model (RE) H1 : Model penelitian menggunakan fixed effect model (FE)
Langkah kedua, membandingkan nilai probabilitas cross section random dengan
tingkat signifikansi (α = 0,05).
Dalam uji Hausman apabila nilai probabilitas cross section random ≤ 0,05 dapat diartikan hipotesis awal (H0) ditolak maka model yang tepat yaitu menggunakan fixed effect. Sebaliknya jika nilai probabilitas cross section random ≥ 0,05 maka hipotesis awal (H0) diterima dan H1 ditolak maka model yang tepat menggunakan random effect model (Xxxxxxxxx, 2017:364).
c. Lagrange Multiplier Test (Uji LM)
Lagrangian Multiplier Test digunakan untuk menentukan estimasi model regresi yang tepat dalam penelitian data panel ini apakah temasuk random effect model atau common effect model (PLS). Uji Lagrange dikembangkan oleh Breusch Pagan dengan tujuan untuk menguji signifikansi random effect berdasarkan nilai residual dari metode OLS. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji Lagrange Multiplier sebagai berikut :
Langkah pertama, menentukan hipotesis Hipotesis dalam uji lagrange multiplier
H0 : Model penelitian menggunakan common effect (PLS) H1 : Model penelitian menggunakan random effect (RE)
Langkah kedua, membandingkan nilai probabilitas cross section Breusch Pagan
(BP) dengan tingkat signifikansi (α = 0,05).
Jika nilai probabilitas Breusch Pagan (BP), jika hasil output Breusch Pagan (BP) lebih kecil dari nilai α (0,05) maka hipotesis awal (H0) ditolak. Artinya model yang tepat untuk penelitian ini adalah random effect model. Selanjutnya, apabila hasil probabilitas Breusch Pagan (BP) lebih besar dari nilai α (0,05) maka hipotesis awal (H0) diterima dan H1 ditolak, artinya model yang tepat dalam penelitian ini adalah common effect model (Xxxxxxxxx, 2017)
Xxx Xxxxxxx (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan terhadap penelitian yang dilakukan apakah variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Uji parsial atau uji t dapat dijelaskan dengan cara membandingkan nilai probabilitas cross section t dengan nilai α (0,05) berdasarkan kriteria-kriteria dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis dalam uji parsial (uji t)
H0 : Profitabilitas, Leverage, dan Intellectual Capital memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan
H1 : Profitabilitas, Leverage, dan Intellectual Capital memiliki pengaruh terhadap Nilai Perusahaan
• Jika nilai probabilitas cross section t ≤ nilai α maka hipotesis awal (H0) ditolak, artinya pada variansi dari variabel bebas tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya.
• Jika nilai probabilitas cross section t ≥ nilai α maka hipotesis awal (H0) diterima, artinya pada variansi dari variabel bebas tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya.
Uji Koefisien Determinasi R-square
Uji r-square digunakan untuk menjelaskan seberapa besar kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependen. Uji koefisien determinasi 𝑅2 adalah suatu ukuran statistik yang digunakan untuk menjelaskan proporsi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen (xxxxxxxxx, 2017). Jika nilai koefisien determinasi r-square = 0 maka dapat diartikan bahwa variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen. Sebaliknya, jika nilai koefisien determinasi r- square ≠ 0 maka dapat diartikan bahwa variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dengan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu model persamaan regresi yang ditentukan oleh koefisien determinasi r-square memiliki nilai antara 0 dan 1 yang dapat menjelaskan antara keterkaitan variabel bebas dengan variabel terikatnya.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen sebagai berikut: operating cash flow, net working capital, dan earning quality pada variabel dependen yaitu cash holding. Populasi dari penelitian ini sebanyak 57 perusahaan sektor consumer goods yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2019. Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria yang akan diuraikan dalam tabel berikut:
TABEL 1.. Kriteria Pemilihan Sampel
No. | Kriteria Sampel | Jumlah |
1 | Total Perusahaan consumer goods | 57 |
2 | Perusahaan consumer goods yang tdk terdaftar secara berturut- turut di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2019. | (14) |
3 | Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah selama periode 2017-2019 | 0 |
4 | Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2017- 2019 | (13) |
5 | Perusahaan consumer goods yang tidak menerbitkan laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember | 0 |
Jumlah Perusahaan Consumer Goods yang dijadikan Sampel | 30 | |
Tahun Penelitian | 3 | |
Total Jumlah Data penelitian | 90 |
Sebanyak 30 perusahaan terpilih sebagai sampel dengan rincian sebagai berikut:
TABEL 2. Daftar Perusahaan
No | Kode | Perusahaan |
1 | ADES | Akhasa wira International Tbk. |
2 | Xxxx | Xxxx Starch & Sweetener Tbk |
3 | CEKA | Wilmar Cahaya Indonesia |
4 | CINT | Chitose Internasional Tbk |
5 | DLTA | Delta Djakarta Tbk |
6 | DVLA | Darya-Varia Laboratoria Tbk |
7 | GGRM | Gudang Garam Tbk |
8 | HMSP | HM Sampoerna TBK |
9 | HRTA | Xxxxxxxxxxx Xxxxx Tbk |
10 | INDF | Indofood Sukses Makmur Tbk |
11 | ICBP | Indofood CBP Sukes makmur TBK |
12 | KAEF | Kimia Farma Tbk |
13 | KINO | Kino Indonesia Tbk |
14 | KLBF | Kalbe Farma Tbk |
15 | MERK | Merck TBK |
16 | MLBI | Multi Bintang Indonesia Tbk |
17 | MYOR | Mayora Xxxxx Xxx |
18 | PEHA | Phapros Tbk |
19 | PYFA | Pyridam Farma Tbk |
20 | ROTI | Nippon Indosari Corpindo Tbk |
21 | SIDO | Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk |
22 | SKBM | Sekar Bumi Tbk |
23 | SKLT | Sekar Laut Tbk |
24 | STTP | Siantar Top Tbk |
25 | TBLA | Tunas Baru lampung Tbk |
26 | TCID | Mandom Indonesia Tbk |
27 | TSPC | Tempo Scan Pacific Tbk |
28 | ULTJ | Ultrajaya milk Industry & Trading Co.Tbk |
29 | UNVR | Unilever indonesia Tbk |
30 | WIIM | Wismilak Inti makmur Tbk |
4.2. Uji Statistik Deskriptif
Dari data diatas maka dilakukan pengujian statistik deskriptif dan mendapatkan hasil sebagai berikut:
TABEL 3. Hasil Uji Satistik Deskriptif
CH | CFO | NWC | EQ | |
Mean | 0.147921 | 0.637792 | 0.155481 | 30.14613 |
Median | 0.131292 | 0.506677 | 0.147439 | 1.050651 |
Maximum | 0.632315 | 3.072775 | 0.674155 | 1460.366 |
Minimum | 2.94E-05 | -1.031738 | -0.482267 | -111.7883 |
Std. Dev. | 0.136192 | 0.728896 | 0.212578 | 202.8892 |
Skewness | 1.500778 | 0.915254 | 0.107060 | 6.497717 |
Kurtosis | 5.730819 | 4.100601 | 3.396576 | 43.64416 |
Jarque-Bera | 61.75017 | 17.10780 | 0.761700 | 6828.110 |
Probability | 0.000000 | 0.000193 | 0.683280 | 0.000000 |
Sum | 13.31293 | 57.40125 | 13.99330 | 2713.152 |
Sum Sq. Dev. | 1.650791 | 47.28473 | 4.021870 | 3663597. |
Observations | 90 | 90 | 90 | 90 |
Sumber : Hasil pengolahan data dengan E-views 11
Cash holding (Y) memiliki nilai tertinggi (maximum) menunjukan sebesar 0.6322315 yang dimiliki oleh Delta Djakarta Tbk tahun 2018 dan nilai terendah (minimum) menunjukan sebesar 2.94E-05 yang dimiliki oleh Gudang Garam Tbk tahun 2018. Nilai rata- rata (mean) untuk variabel cash holding adalah 0.147921 dan untuk nilai standar deviasi dari variabel cash holding adalah 0.136192.
Operating cash flow (X1) memiliki nilai tertinggi (maximum) menunjukan sebesar 3.072775 yang dimiliki oleh Industri jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tahun 2017 dan nilai terendah (minimum) menunjukan sebesar -1.031736 yang dimiliki oleh Xxxxxxxxxxx Xxxxx Tbk tahun 2019. Nilai rata-rata (mean) yang dimiliki oleh variabel operating cash flow adalah 0.637792 dengan standar deviasi dari variabel operating cash flow yang memiliki nilai 0.728896.
Net working capital (X2) memiliki nilai tertinggi (maximum) menunjukan sebesar 0.674155 yang dimiliki oleh Xxxxxxxxxxx Xxxxx Tbk tahun 2019 dan nilai terendah (minimum) sebesar -0.482267 yang dimiliki oleh Multi Bintang Indonesia Tbk tahun 2018. Nilai rata-rata (mean) yang dimiliki oleh variabel net working capital adalah sebesar 0.155481 dan standar deviasi dari variabel net worling capital adalah sebesar 0.212578.
Earning quality (X3) memiliki nilai tertinggi (maximum) menunjukan sebesar 1460.366 yang dimiliki oleh Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada tahun 2017 dan nilai tertendah (minimum) menunjukan sebesar -111.7883 yang dimiliki oleh Sekar Bumi Tbk tahun 2019. Nilai rata-rata (mean) yang dimiliki oleh variabel earning quality adalah sebesar 30.14613 dan standar deviasi dari variabel earning quality adalah sebesar 202.8892.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penelitian ini ialah menentukan estimasi model data panel. Estimasi model data panel yang digunakan terdiri dari tiga model yaitu common effect model, fixed effect model, dan random effect model. Pada penelitian ini digunakan random effect model yang telah ditentukan setelah melakukan uji lagrange. Uji lagrange merupakan uji yang digunakan untuk menentukan model data panel yang tepat antara common effect model, fixed effect model, dan random effect model.
4.3. Pemilihan Model Regressi
Regresi data panel mempunyai 3 model pendekatan yaitu Fixed Effect Model, Random Effect Model dan Common Effect Model. Model yang paling cocok dengan penelitian harus dipilih dengan menggunakan Uji Chow, Xxx Xxxxxxx dan uji Lagrange Multiplier
Common Effect Model. Common effect model dikenal juga sebagai Pooled Least Square (PLS). Model ini merupakan model regresi data panel yang pendekatannya sangat sederhana karena mengkombinasikan seluruh data time series dan cross section. Common Effect Model ini berasumsi bahwa data perusahaan adalah sama dalam kurun waktu tertentu.
TABEL 4. Common Effect Model
Variable | Coefficient | Std.Error | t-Statistic | Prob. |
C | 0.096035 | 0.018948 | 5.068347 | 0.0000 |
CFO | 0.090296 | 0.017799 | 5.072960 | 0.0000 |
NWC | -0.047093 | 0.061353 | -0.767586 | 0.4448 |
EQ | 5.37E-05 | 6.36E-05 | 0.843874 | 0.4011 |
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Fixed Effect Model. Fixed effect model menggunakan pendekatan Least Square Dummy Variable (LSDV) untuk mengestimasi model data panelnya. Model ini merupakan model yang menambahkan variabel dummy untuk menangkap perbedaan intersep antara perusahaan, dengan slope yang sama. Dikarenakan model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat dialihkan dari perbedaan intersepnya.
TABEL 5. Fixed Effect Model
Variable | Coefficient | Std.Error | t-Statistic | Prob |
C | 0.163152 | 0.017206 | 9.482378 | 0.0000 |
CFO | 0.040695 | 0.020373 | 1.997494 | 0.0507 |
NWC | -0.276289 | 0.079122 | -3.491941 | 0.0010 |
EQ | 5.88E-05 | 3.57E-05 | 1.645402 | 0.1056 |
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Xxx Xxxx. Adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat perbandingan antara FEM dan CEM, agar mendapatkan yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Hipotesis yang dipakai adalah: H0: Common Effect Model, Ha: Fixed Effect Model. Dengan membandingkan antara tingkat signifikansi (α=5%) dengan probabilitas cross section (F). Oleh karena itu jika F>5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga model yang tepat untuk dipilih adalah common effect model dan berlaku juga sebaliknya.
TABEL 6. Xxxxx Xxx Xxxx
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Random Effect Model. Model ini dikenal juga sebagai Error Component Model yang menggunakan pendekatan Generalized Least Square (GLS). Model ini mampu menambahkan variabel error untuk mengestimasi data panel varibel yang mengalami gangguan saling berhubungan antara data time series dengan data cross section.
TABEL 7. Random Effect Model
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Xxx Xxxxxxx. Merupakan uji yang dilakukan untuk membandingkan model yang paling tepat digunakan, antara FEM dan REM yang akan diterapkan dalam penelitian ini. Hipotesis yang dipakai adalah: H0: Random Effect Model, Ha: Fixed Effect Model. Dengan membandingkan tingkat signifikansi (α=5%) dengan probabilitas cross section random. Oleh karena itu, jika hasil probabilitas cross section random > 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga model yang tepat untuk dipilih adalah random effect model dan berlaku juga sebaliknya.
TABEL 8. Xxxxx Xxx Xxxxxxx
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Xxx Xxxxxxxx. Dalam penentuan model yang tepat untuk digunakan antara random effect atau common effect. Dapat menggunakan uji langrange multiplier, dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H0: Common Effect Model, Ha: Random Effect Model.
TABEL 9. Xxxxx Xxx Xxxxxxxx
Test Hypothesis | |||
Cross-section | Time | Both | |
Breusch-pagan | 49.63904 | 1.344817 | 50.98386 |
(0.0000) | (0.2462) | (0.0000) |
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
4.4. Analisis Data
Setelah melakukan beberapa uji maka dapat disimpulkan bahwa yang terpakai dalam penelitian kali ini adalah menggunakan random effect model. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji analisis regresi linear berganda yang terdiri dari uji koefisien determinasi berganda (R2), uji statistik t dan uji statistik F.
TABEL 10. Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Pengujian analisis regresi linear berganda yaitu random effect model dengan persamaan regresi sebagai berikut:
CH = 0.139853 + 0.056074 CFO – 0.189177 NWC + 5.70E-05 EQ + ℇ
Keterangan :
CH = Cash Holding
α = Koefisien kostanta
CFO = Operating Cash Flow
NWC = Net Working Capital
EQ = Earning Quality
ℇ = Eror
Berdasarkan persamaan regresi yang telah dirumuskan, menunjukan nilai koefisien kostanta sebesar 0.139853 yang memiliki arti nilai dari variabel independen pada penelitian ini sebesar nol, maka nilai dari cash holding adalah sebesar 0.139853.
Nilai koefisien dari variabel operating cash flow memiliki nilai sebesar 0.056074 yang artinya jika operating cash flow naik sebesar satu satuan maka cash holding akan naik sebesar 0.056074 dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu net working capital dan earning quality dianggap konstan. Sebaliknya, apabila operating cash flow turun satu satuan maka cash holding akan turun sebesar 0.056704 dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu net working capital dan earning quality dianggap konstan.
Nilai koefisien dari variabel net working capital memiliki nilai sebesar -0.189177 yang artinya jika net working capital naik sebesar satu satuan maka cash holding akan turun sebesar 0.189177 dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu operating cash flow dan earning quality dianggap konstan. Sebaliknya, apabila net working capital turun satu satuan maka cash holding akan naik sebesar 0,189177 dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu operating cash flow dan earning quality dianggap konstan.
Nilai koefisien dari variabel earning quality memiliki nilai sebesar 5.70E-05 yang artinya jika earning quality naik sebesar satu satuan maka cash holding akan naik sebesar 5.70E-05 dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu operating cash flow dan net working capital dianggap konstan. Sebaliknya, apabila net working capital turun satu satuan maka cash holding akan naik sebesar 5.70E-05 dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu operating cash flow dan net working capital dianggap konstan.
TABEL 11. Uji statistik F
F-statistic | 6.277824 |
Prob(F-statistic) | 0.000665 |
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Hasil dari uji statistik F yaitu nilai dari Prob(F-statistic) sebesar 0.000665 yang memiliki arti bahwa variabel independen yakni operating cash flow, net working capital, dan earning quality dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu cash holding secara simultan atau bersama-sama.
Xxx x. Uji t dilakukan memiliki tujuan untuk melihat adanya pengaruh variabel independen yaitu operating cash flow, net working capital, dan earning quality secara parsial/individual terhadap variabel dependen yakni cash holding. Tingkat signifikan yang digunakan penelitian ini sebesar 5% (0.05) dan tingkat keyakinan sebesar 95%. Berikut hipotesis yang telah dibuat dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ha1 : Operating cash flow memiliki pengaruh signifikan negatif pada cash holding
Ha2 : Net working capital memiliki pengaruh negatif pada cash holding
Ha3 : Earning quality memiliki pengaruh positif pada cash holding
Untuk menentukan signifikansi dalam uji ini adalah dengan cara membandingkan signifikansi t dengan tingkat pengujian yang sudah ditentukan (α= 0.05). Jika p-value < 0.05 maka Ha diterima, sehingga terdapat adanya pengaruh secara parsial antara variabel independen yakni operating cash flow, net working capital, dan earning quality dengan variabel dependen yaitu cash holding. Sebaliknya, jika p-value > 0.05 maka Ha ditolak, sehingga tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut diperoleh hasil uji t dengan menggunakan FEM disajikan dalam tabel berikut:
TABEL 12. Hasil Uji t
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 13, nilai probabilitas yang dimiliki oleh operating cash flow adalah sebesar 0.0012 yang artinya lebih kecil dari 0.05 (5%). Koefisien untuk variabel operating cash flow adalah sebesar 0.056074, yang artinya bahwa variabel operating cash flow memiliki pengaruh positif signifikan terhadap cash holding. Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ha1 ditolak.
Net working capital memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0035 yang artinya lebih kecil dari 0.05 (5%). Koefisien untuk variabel NWC adalah sebesar -0.189177, sehingga mengartikan bahwa variabel NWC memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap cash holding. Maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ha2 dapat direrima.
Earning quality memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0909 yang mengartikan lebih kecil dari 0.05 (5%). Koefisien untuk variabel earning quality adalah 5.70E-05, sehingga mengartikan bahwa variabel earning quality tidak berpengaruh secara signifikan terhadap cash holding, Maka dapat disimpulkan bahwa Ha3 ditolak.
TABEL 13. Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2)
R-suqared | 0.179651 |
Adjusted R-squared | 0.151035 |
Sumber : Pengolahan data dengan E-views 11
Hasil uji koefisien determinasi berganda (R2) dengan melihat nilai dari Adjusted R- squared adalah 0.151035. Artinya sebesar 15.1035% variabel dependen yaitu cash holding dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu operating cash flow, net working capital,
dan earnin quality. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 0.848965 atau 84.8965% dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
4.5. Pembahasan
Operating cash flow yang dirumuskan dengan cash & cash equivalent dibagi dengan total asset memiliki nilai koefisien sebesar 0.056074, nilai koefisien pada variabel operating cash flow menunjukan tanda positif dan nilai probabilitasnya adalah sebesar 0.0012, sehingga mengartikan bahwa operating cash flow memiliki pengaruh positif terhadap cash holding. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Xxxxx (2016) yang menunjukan bahwa operating cash flow memiliki pengaruh positif terhadap cash holding, sedangkan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh oleh (ur Xxxxxx & Xxxx, 2015) dimana, hasilnya menunjukkan pengaruh yang negatif dan signifikan antara operating cash flow terhadap cash holding.
Net working capital yang dirumuskan dengan current asset- current liabilities - cash&cash equivalent dibagi dengan total asset yang memiliki nilai koefisien sebesar - 0.189177, nilai koefisien pada variabel net working capital menunjukan tanda negatif dan nilai probabilitasnya adalah sebesar 0.0035, sehingga memiliki arti bahwa net working capital memiliki pengaruh negatif terhadap cash holding. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Xxx et al, (2016) dimana hasilnya menunjukkan bahwa net working capital berpengaruh secara negatif terhadap cash holding. Tetapi hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian dari Khalil & Mukhtiar (2017) yang menunjukkan bahwa net working capital tidak berpengaruh baik positif maupun negatif terhadap cash holding.
Earning quality yang dirumuskan dengan operating cash flow yang dibagi dengan net income memiliki nilai koefisien sebesar 5.70E-05, nilai koefisien pad variabel earning quality menunjukan tanda positif dan nilai probabilitasnya adalah sebesar 0.0909, sehingga mengartikan bahwa earning quality tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap cash holding. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Xxx Xxxxxxxx, 2015) yang menemukan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan antara earning quality terhadap cash holding. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Farinha, 2018) menunjukkan adanya pengaruh negatif antara earning quality terhadap cash holding.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hasil uji t menunjukan operating cash flow memiliki nilai probabilitas sebsar 0.0012 yang memberikan arti bahwa operating cash flow memiliki pengaruh signifikan terhadap cash holding, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima. Net working capital memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0035 yang menunjukan net working capital berpengaruh signifikan terhadap cash holding, yang artinya Ha2 diterima. Earning quality memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0909, nilai ini menunjukan bahwa earning quality tidak berpengaruh signifikan terhadap cash holding, dimana dapat diartikan bahwa Ha3 ditolak.
5.2. Saran
Pada penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat ditingkatkan lagi pada penelitian berikutnya, antara lain (1) Teori yang digunakan terlalu sedikit dan pada penelitian selanjutnya dapat ditambahkan bermacam teori untuk digunakan. (2) Variabel Independen yang terdapat pada penelitian ini untuk menjelaskan cash holding hanya berjumlah 3 saja, untuk peneliti selanjutnya dapat ditambah variabel independen dalam menjelaskan cash holding seperti: leverage, capital expenditure¸growth opportunity, board size, dll. (3) Penelitian ini hanya fokus pada satu sektor perusahaan saja yaitu sektor consumer goods, pada penelitian selanjtunya dapat ditambahkan berbagai sektor perusahaan seperti: sektor perbankan, aneka industry, dll. (4) Tahun penelitian yang digunakan hanya tiga periode saja yang dimulai dari tahun 2017-2019, untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode waktu penelitian.
REFERENCES
Xxx, X., Xxxxx, M., & Xxxxx, N. (2016). Determinants of Corporate Cash Holdings: “A Case of Textile Sector in Pakistan.” SSRN Electronic Journal, September 2020. xxxxx://xxx.xxx/00.0000/xxxx.0000000
Xxxxxxx, Z. M., & Xxxxxx, D. R. (2018). Determinants and Performance of Cash Holding: Evidence from Small Business in Malaysia. International Journal of Economics, Management and Accounting, 26(2), 457–473.
CNN Indonesia. (2020). Industri Manufaktur Diramal Krisis Bahan Baku Maret 2020. CNN Indonesia. xxxxx://xxx.xxxxxxxxxxxx.xxx/xxxxxxx/00000000000000-00- 477597/industri-manufaktur-diramal-krisis-bahan-baku-maret-2020
Xxxxxxxx, X. (1990). Xxxxxx’x Finance Motive. In Money and Employment (Issue March 1965). Xxxxxxxx Xxxxxxxxx.
Xxxxxxxx, X., & Xxxxxxx, X. (2020). Xxxxxxxx L dan Xxxxxxx: Pengaruh Leverage, Firm size, Likuiditas dan Profitabilitas .... Jurnal Multiparadigma Akuntansi Tarumanagara. 2(1), 40–49.
Xxxxx Xxxxxxx, M. (2019). The impact of working capital management on cash holdings of large and small firms: Evidence from Jordan. Investment Management and Financial Innovations, 16(3), 76–86. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxx.00(0).0000.00
Xxxxxxx, X. (2016). Multivariate Analysis Application with IBM SPSS 23. BPFE Universitas Diponegoro.
Gujarati, D. N., & Xxxxxx, D. C. (2009). Basic of Econometric. In Econometrics. xxxxx://xxx.xxx/00.0000/000-0-000-00000-0_00
Xxxxxxxx, X. (2019). Metodologi dan Penelitian Pendidikan. hidayat.
IAI. (1994). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 LAPORAN ARUS KAS. PSAK No.2, 2, 1–14.
IAI, I. A. I. (2018). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 Pendapatan.
Jakarta: Salemba Empat, 14, 1–11.
Xxxxx, S., Xxxxx, X., Xxxxxx, N., Xxxxx, X., & Xxxx, M. (2016). Determinants of Corporate Cash Holdings: Empirical Analysis of Pakistani Firms. IOSR Journal of Economics and Finance (IOSR-JEF), 7(3), 29–35. xxxxx://xxx.xxx/00.0000/0000-0000000000
Xxxxxx, X. X., & Xxxxxxxx, X. X. (1976). Theory of the Firm: Mangerial Bahavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3, 305–360. xxxxx://xxx.xxx/00.0000/0000000000000000
Xxxxxx, M. S., & Xxxxxxxx, X. (2017). Determinants of Cash Holding in Pakistan : a Case of
Oil and Gas Sector of Pakistan Stock Exchange. City University Research Journal,
07(02), 167–177.
Xxxxx, Xxxxx X., Xxxxxxxx, X. X., & Xxxxxxxx, T. D. (2018). Accounting Intermediate IFRS Edition. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Xxxxx, Xxxxxx X., Xxxxxxxx, X. X., & Xxxxxxxx., xxxx D. (2020). Intermediate Accounting.
IFRS Edition. 4th Edition. ?xxx Xxxxx & Sons, Inc.
Najema, & Xxxx, X. (2019). Analisis Pengaruh Current Asset, Capital Expenditure, Cash Conversion Cycle, Cash Flow, Leverage, Market To Book Value Dan Net Working Capital Terhadap Cash Holdings Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bei. Jurnal Sains Manajemen Dan Kewirausahaan, 3(1), 16–26.
Xxxxx, X. X. (2015). Financial Accounting Theory. Seventh Edition. Xxxxxxx Xxxxxxxx Xxxx: Toronto. Xxxxxxx.
Xxxxxxxxx, D., Xxxxxxxxxxxx, N., & Xxxxx, X. (2020). Determinasi Cash Holding Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Konferensi Riset Nasional …, 474–485.
Xxxxxxx, M., Xxxxxx Xxxxxx, X., & Xxxxxxx Xxxxxxxxx, X. (2016). Determinants of corporate cash holdings in Pakistan. International Journal of Organizational Leadership, 5(1), 50–62. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxx.0000.00000
Xxxxxxxx. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta. Xxxxxxxx, X. (2017). Faktor-Xxxxxx Xxxx Mempengaruhi Cash Holdings Perusahaan Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, 21(3), 336.
xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xx.x00x0.000
Tayem, G. (2016). The Determinants of Corporate Cash Holdings: The Case of a Small Emerging Market. International Journal of Financial Research, 8(1), 143.
xxxxx://xxx.xxx/00.0000/xxxx.x0x0x000
Xxx, P. A., & Xxxxxx, N. V. (2018). Factors effect on corporate cash holdings of the energy enterprises listed on vietnam’s stock market. International Journal of Energy Economics and Policy, 8(5), 29–34.
xx Xxxxxx, X., & Xxxx, M. (2015). Corporate cash holdings and adjustment behaviour in chinese firms: An empirical analysis using generalized method of moments. Australasian Accounting, Business and Finance Journal, 9(4), 20–37. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xxxxx.x0x0.0
Xxxxx, X. X., & Xxxxxxxxxx, D. A. (2020). Earnings Quality: Praktik Dan Telaah Kasus Garuda Indonesia. Profit: Jurnal Administrasi Bisnis, 15(01), 57–63. xxxxx://xxx.xxx/00.00000/xx.xxxxxx.0000.000.00.0
xxxxxxxxx, xxxx. (2017). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya (3rd ed.). Ekonosia, Yogyakarta.
Xxxxxxxxx, X. (2017). Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan EViews. Buku jilid 3 Edisi 4. UPP STIM YKPN.
Xxxxxx, X. X. (2019). Analisis Pengaruh Earning Quality Terhadap Cash Holding di Bank Go Public.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Keanggotaan Tim Peneliti
Tim peneliti terdiri dari dosen-dosen yang telah memperoleh sertifikasi dosen, sehingga setiap semester pasti akan melakukan Xxx Xxxxxx Perguruan Tinggi, salah satunya adalah kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian yang telah dilakukan oelh anggota tim pengusul selama satu tahun terakhir adalah kegiatan yang sesuai dengan spesialisasi bidangnya yaitu Manajemen Keuangan, dan Akuntansi Manajemen. Tim peneliti juga dibantu oleh seorang mahasiswa manajemen program studi manajemen keuangan. Keikutsertaan mahasiswa dalam penelitian ini diharapkan dapat menanamkan ketertarikan mahasiswa dalam meneliti sejak awal. Spesialisasi bidang yang dimiliki oleh anggota tim peneliti sangat mendukung kepada pencapaian tujuan penelitian ini. Tim pengusul yang dapat memberikan kepakarannya dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel berikut ini.
Tabel L.1 Keanggotaan Tim Peneliti
Nama | Jabatan | Kepakaran | Fungsi | Tugas |
Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, MM.Ak, CA (4 jam/mg) | Dosen | Akuntansi Keuangan / Akuntansi Manajemen | Ketua tim | • Menyusun desain dan proposal penelitian • Memimpin kegiatan • Mengawasi/Mengkoordinasik an tim |
DR. Ngadiman, SH, SE, X.Xx (4 jam/mg) | Dosen | Spesialisasi Bidang Manajemen Keuangan | Anggota tim | • Melakukan Pengolahan Data • Menyiapkan referensi dan studi pustaka yang diperlukan • Membantu menyusun laporan dan jurnal ilmiah |
Xxxxxx Xxxxxxxx (Mahasiswa) | Mhsw | Peminatan Program Studi Manajemen Keuangan | Anggota tim | • Membantu dalam bidang administrasi dan persiapan kegiatan Penelitian • Membantu dalam Pengumpulan Data • Membantu sebagai operator dalam pelaksanaan rapat koordinasi online • Membantu pelaporan |
Lampiran 2. Biodata Ketua Tim Peneliti
1. Identitas serta alamat lengkap:
a. Nama Lengkap : Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, MM, Ak, CA
b. Jenjang Kepangkatan : Lektor Kepala 520
c. NIK 10191086
d. Bidang Spesialisasi / Disiplin : Akuntansi Keuangan / Akuntansi
Manajemen
e. HP / Email : 081210171998 / xxxx00@xxxxx.xxx
f. Alamat Rumah : Jl. Kano Raya No.6 Kelapa Dua Tangerang 15810
2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SDN Xxxxx Xxxxxx, Sumatera Utara, lulus tahun 1979.
b. Sekolah Lanjutan Pertama : SMPN T. Nderket, Sumatera Utara, lulus
tahun 1982.
c. Sekolah Lanjutan Atas : SMAN 2 Kodya Binjai, Sumatera Utara, lulus tahun 1985.
d. Perguruan Tinggi
- Sarjana (S1) : S1 Akuntansi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, lulus tahun 1990.
- Sarjana (S2) : Magister Manajemen Universitas Tarumanagara, Jakarta, lulus tahun 1997.
3. Riwayat Pekerjaan :
a. Tahun 1991 s/d sekarang : Sebagai Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Tarumanagara.
b. Tahun 2004 s/d 2008 : Sebagai Ketua Jurusan D3 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Tarumanagara.
c. Tahun 2008 s/d 2012 : Sebagai Ketua Jurusan S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara.
Demikian semua data yang saya isi dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Jakarta, 18 Agustud 2021
Ketua Xxx Xxxxusul,
(Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, MM, Ak, CA)
Lampiran 3. Biodata Anggota Tim Peneliti
Nama : DR. Ngadiman, SH, SE, X.Xx
Tempat/Tgl lahir : Pontianak, 19 November 1970
No. KTP. : 0000000000000000 ( Passport : X841950 )
Agama : Islam
Status : Kawin
Alamat Rumah : Jl. Ciomas V Xx.00, Xx000/Rw001 Rawa Barat Kebayoran
Baru Jakarta Selatan
No.HP : 0821.1010.6969 / 081.99999.6969
E-mail : xxxxxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
Penguasaan Bahasa : Indonesia, English, China
PENDIDIKAN & LATIHAN :
1. Pembahas untuk Konferensi Ilmiah Akuntansi III, Penerapan Standar Pelaporan Keuangan Internasional dan Dampaknya pada Aspek Perpajakan Indonesia, FE UNTAR, Jakrata 10- 11 Maret 2016
2. Peserta Alumni Dialogue Sosialisasi Perpajakan Pelaksanan PMK 91 dan PMK 141, Tanggal 15 September 2015, UNTAR. Jakarta
3. Peserta Webinar Nasional “Pengelolaan Pesantren Berbasis IT” oleh IAI KAPd-Maksi FEB Univ.Trrisakti, tanggal 29 Juli 2020
4. Peserta Webinar dalam Kegiatan PDIE FEB UNS “Tips for Preparing of Dissertation : Sharing Doctoral Study Journey”, tanggal 30 Juli 2020.
5. Peserta Webinar Nasional “Revitalisasi Pendidikan, Antisipasi Prospek, dan Aktualisasi Profesi Akuntan” oleh Program Studi Pendidikan Profesi Akuntan FEB Univ. Udayana Denpasar, tanggal 1 Agustus 2020.
6. Peserta Webinar Praktek Perubahan PSAK 45 ke ISAK 35 Dan Penerapannya (Efektif 2020), oleh FE Univ. Lancang Kuning dengan IAI Riau, Pekanbaru 3 Agustus 2020.
7. Pembicara Webinar IKANAS STAN “Menduniakan Budaya Indonesia, Masa Depan Pariwisata dan Industri Kreatif Indonesia”, tanggal 8 Agustus 2020.
8. Peserta for attending the “Health Care and The Insurance Fraud”, is hereby granted (1 CPE) , 10 Agustus 2020
9. Peserta attending the “Financial Institution Fraud” is hereby granted (1 CPE), tanggal 17
Agustus 2020.
10. Peserta Webinar “Risk Based Internal Audit for Indonesian Public Sector”, Pusat studi
Ekonomi Publik (PSEP) – MNK& Partners, tanggal 20 Agustus 2020.
11. Peserta Webinar #Series10 dengan Tema “ Insentif Pajak di Era Pandemi Covid-19: Bagi
Wajib Pajak UMKM”, oleh FEB Perbanas Institute, 26 Agustus 2020.
12. Peserta Webinar Nasional “Metode Penelitian Kualitatif Tauhid” diselenggarakan Live
Zoom Cloud Meeting, Program Studi Maksi Univ.Trisakti & IAI KAPd, 29 Agustus 2020.
13. Peserta attending the “Uncovering White-Collar Crimes” is hereby granted (1 CPE),
tanggal 31 Agustus 2020.
14. Peserta Seminar Nasional Akuntansi dan Regulasi “Pendidikan Akuntansi dan Profesi Akuntan dalam Kenormalan Baru” dilaksanakan oleh Laboratorium Akuntansi &
Pendidikan Profesi Akuntan FEB UGM bersama IAI Wilayah Kompartemen Akuntan Pendidik, Yogyakarta 4 September 2020.
15. Peserta attending the “Anti Fraud Playbook” is hereby granted (1 CPE), tanggal 7
September 2020
16. Peserta attending the “Fighting Bribery and Corruption” is hereby granted (1 CPE), 14
September 2020.
17. Seminar Nasional Online “Tata Kelola dan Akuntansi Pesantren” oleh Prodi Akuntansi FE Univ. Merdeka Madiun dengan IAI Wilayah Jawa Timur Komisariat Madiun, tanggal 19 September 2020.
18. Webinar has attended the Accounting Department’s Webinar Series: “Digital Governance for Digital Transformation” oleh Univ Airlangga dengan IAI Jatim, tanggal 25 September 2020.
19. Peserta Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) “Kode Etik Akuntan Indonesia” PPL
IAI Wilayah Aceh-Seri 2, tanggal 30 September 2020
20. Peserta seminar online bedah buku “Pemeriksaan, Investigasi &Penyidikan Pajak” oleh pengurus pusat Asosiasi Konsultan Pajak Publik Indonesia (AKP21), tanggal 22 Oktober 2020.
21. Peserta for attending “The Perfect Fake: Xxx Xxxxx Science “ is hereby granted (1CPE), on
October 26, 2020.
22. Sebagai Pembicara pada webinar “Tax Challenges And Digitalization Of The Economy” Oleh Program studi S1 FEB Univ. Xxxxxxx Xxxxx Wacana dengan IAI Affiliated Campus dan Asparnas, tanggal 6 November 2020.
23. Peserta attending “The Fight Against Bribery and Corruption” is hereby granted (1 CPE),
on November 30, 2020.
24. Peserta Webinar Nasional “Updating PSAK Syariah Terkini’ Oleh IAI Wilayah Provinsi
Bengkulu, 7 April 2021
25. Peserta for ettending the ICAEW and ShineWing Regional Joint Webinar : Future of Audit
: Focus on Strengthening Audit Quality to Assist Post-Pandemic Recovery, on 15 April 2021
PENDIDIKAN FORMAL :
1. 1977-1983 SD SANTA MARIA, Pontianak
2. 1983-1984 SMP SANTA MARIA, Pontianak
3. 1984-1985 SMP TRIGUNA, Jakarta 4. 1985-1988 SMAN 29, Jakarta
5. 1988-1991 STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) Jakarta Jurusan Akuntansi
6. 1991-1995 S1 UI Fakultas Hukum Jurusan Hukum Bisnis
7. 1991-1995 S1 UI Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan
8. 1995-1997 S2 UI Fisip UI Jurusan Ilmu Administrasi Perpajakan
9. 2005-2008 S3 Universitas Padjadjaran Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan Disertasi : Pengaruh Karakteristik Reksadana dan Perilaku Investor Terhadap Kinerja Reksadana. ( Kajian Terhadap Reksadana Terbuka Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Indonesia Periode Tahun 2000 – 2005 )
10. May 2020 University of Cambridge, Executive Education Business Analytics: Decision Making Using Data.
PENULISAN JURNAL ILMIAH :
1. Jurnal Akuntansi Tahun XIV/02/Mei/2010, Fakultas Ekonomi UNTAR. Pengaruh Karaketeristik Reksadana terhadap Kinerja Xxxxx Xxxx (Kajian terhadap Reksadana Terbuka Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di Indonesia Periode Tahun 2000-2015).
2. Media Ilmiah Akuntansi, Vol 1, Nomor 1, April 2013. Ikatan Akuntan Indonesia. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal, Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.
3. Jurnal Akuntansi Tahun XVIII/03/September/2014, Fakultas Ekonomi UNTAR. Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan terhadap
4. Penghindaran Pajak pada Perusahaan Sector Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)
5. Jurnal Akuntansi Tahun XIX/02/Mei/2015, Fakultas Ekonomi UNTAR. Pengaruh Sunset Policy, Tax Amensty dan Sangsi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris di KPP Pratama Jakarta Kembangan)
6. Conference Proceedings Jakarta Indonesia, ICABE 2018, pp.604-610. Determinants of Individual Taxpayer in Tax Amnesty Decision-Making, Ngadiman-Christianto.
7. International Conference on Applied Business and Economics.
8. International Journal of Innovative Science and Research Technology (ISSN No: 2456- 2156), Has Been Published In Volume 4 { Issue 1 } January – 2019.
9. Jurnal Internasional “The Effect of Leverage, Dividend Policy, and Relational Capital on Corporate Performance” Higher School of Economics, Russian Federation ( ISSN 1813- 8691)
BEBERAPA KARYA TULISAN ATAU ARTIKEL :
1. “30 Juta Jumlah Wisatawan Dari Manca Negara “ Pasti Bisa
2. Bahaya Mengintai Retail Indonesia
3. Perlunya Langkah Tegas & Kebijakan Konkret Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Kemiskinan.
4. Antara Harapan dan Kenyataan
5. Ketimpangan Distribusi Kekayaan, Mengapa?
6. Langkah Tepat Untuk Berinvestasi Di Reksa dana
RIWAYAT PEKERJAAN :
1. 2009-Sekarang Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara sebagai
Dosen Mata Kuliah Perencanaan Perpajakan dan Dosen S2 Maksi
2. 2009-2011 Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran sebagai Dosen S2 Magister Manajemen
3. Juni 2009-2011 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti sebagai Dosen mata kuliah Perencanaan Perpajakan
4. Juni 2009-2010 Universitas Xxxxxxx Xxxxx Wacana sebagai Dosen mata kuliah Perpajakan
5. 2009-Sekarang Yudistira & Co sebagai Partner / Advocate
6. Juli 2020 Asosiasi Pariwisata Nasional (ASPARNAS) sebagai Ketua Umum
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya dan akan saya pertanggung jawabkan apabila diperlukan.
Jakarta, Hormat Saya,
DR. Ngadiman, SH, SE, X.Xx
Lampiran 4. Biodata Mahasiswa Pendukung Penelitian
1. Nama = Xxxxxx Xxxxxxxx
2. Tempat/ Tanggal Lahir = Bogor / 25 April 2003 3. NIM = 125210204
4. Jurusan = AkuntansI
5. Semester = I (satu)
6. Jenis Kelamin = Perempuan
7. Agama = Kristen
8. Status Perkawinan = Belum Menikah
9. Pekerjaan = Mahasiswa
10. Alamat = Xxxxx Xxxxxxxxxx XX Xxxx 0 no. 12
11. Riwayat Pendidikan
- SD = SD Xxxxx Xxxxx I
- SMP = SMP Negeri 42 Jakrta
- SMK = SMK Negeri 23
- Kuliah = Universitas Tarumanagara
12. Riwayat Prestasi dan Sertifikat
- Menjadi Peserta Seminar Penerbit Buku
13. Pengalaman
- Mengikuti Lomba Kompetisi IPA
- Anggota tim Voli SMK 23
Demikian biodata ini saya buat dengan sesungguh-sungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Jakarta, 10 Agustus 2021 Yang membuat,
Xxxxxx Xxxxxxxx 1252110204
SURAT KETERANGAN
Nomor: 006-Perpus/341/FE-UNTAR/III/2022
Benar adanya bahwa Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara telah menerima dan mendokumentasikan hasil karya ilmiah dari:
Nama : 1. Xxx. Xxxxxxxx Xxxxxx, M.M., Ak., CA
2. Dr. Ngadiman, S.H., S.E., X.Xx.
Jenis Karya : Penelitian Ilmiah
Tahun Karya 2021
Judul : Pengaruh operating cash flow, net working capital, dan earning quality terhadap cash holding pada perusahaan consumer good di Bursa Efek Indonesia
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Jakarta, 8 Maret 2022 Kasubbag Perpustakaan