PERJANJIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SKEMA PORTOFOLIO
PERJANJIAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SKEMA PORTOFOLIO
PERIODE II TAHUN ANGGARAN 2022 NOMOR : 1424-Int-KLPPM/UNTAR/XI/2022
Pada hari ini Selasa tanggal 1 bulan November tahun 2022 yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama : Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Ph.D.
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Alamat : Jl. Letjen S. Xxxxxx No. 1 Jakarta Barat 11440
selanjutnya disebut Pihak Pertama
2. Nama : Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx S.E., X.Xxx., X.Xx Jabatan : Dosen Tetap
Fakultas : Ekonomi
Alamat : Jl. Tanjung Duren Utara, No. 1 Jakarta Barat 11470 selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai berikut:
Pasal 1
(1). Pihak Pertama menugaskan Pihak Kedua untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat atas nama Universitas Tarumanagara dengan judul "Pelatihan Pembelajaran Kewirausahaan Dalam Menjalankan Usaha Pada UKM Asha Snack, Cake & Cookies"
(2). Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan berdasarkan perjanjian ini dan Perjanjian Luaran Tambahan PKM.
(3). Perjanjian Luaran Tambahan PKM pembiayaannya diatur tersendiri.
Pasal 2
(1). Biaya pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud Pasal 1 di atas dibebankan kepada Pihak Pertama melalui anggaran Universitas Tarumanagara.
(2). Besaran biaya pelaksanaan yang diberikan kepada Pihak Kedua sebesar Rp 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah), diberikan dalam 2 (dua) tahap masing-masing sebesar 50%.
(3). Pencairan biaya pelaksaaan Tahap I akan diberikan setelah penandatangangan Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(4). Pencairan biaya pelaksanaan Tahap II akan diberikan setelah Pihak Kedua melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, mengumpulkan laporan akhir, logbook, laporan pertanggungjawaban keuangan dan luaran wajib.(5). Rincian biaya pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) terlampir dalam Lampiran Rencana dan Rekapitulasi Penggunaan Biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
Pasal 3
(1). Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan dilakukan oleh Pihak Kedua sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan mendapatkan pembiayaan dari Pihak Pertama.
(2). Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam Periode II, terhitung sejak Juli – Desember 2022
Pasal 4
(1). Pihak Pertama mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
oleh Pihak Kedua.
(2). Pihak Kedua diwajibkan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
(3). Sebelum pelaksanaan monitoring dan evaluasi, Pihak Kedua wajib mengisi lembar monitoring dan evaluasi serta melampirkan laporan kemajuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dan logbook.
(4). Laporan Kemajuan disusun oleh Pihak Kedua sesuai dengan Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah ditetapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(5). Lembar monitoring dan evaluasi, laporan kemajuan dan logbook diserahkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan.
Pasal 5
(1). Pihak Kedua wajib mengumpulkan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan luaran wajib.
(2). Laporan Akhir disusun oleh Pihak Kedua sesuai dengan Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah ditetapkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
(3). Logbook yang dikumpulkan memuat secara rinci tahapan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pihak Kedua dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
(4). Laporan Pertanggungjawaban yang dikumpulkan Pihak Kedua memuat secara rinci penggunaan biaya pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat yang disertai dengan bukti-bukti.
(5). Luaran Pengabdian Kepada Masyarakat yang dikumpulkan kepada
Pihak Kedua berupa luaran wajib dan luaran tambahan.
(6). Luaran wajib hasil Pengabdian Kepada Masyarakat berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan di Senapenmas 2022, Xxxxxx Xxxxx V 2022, jurnal ber-ISSN atau prosiding nasional/internasional.
(7). Selain luaran wajib sebagaimana disebutkan pada ayat (6) di atas,
Pihak Kedua wajib membuat poster untuk kegiatan Research Week. (8). Draft luaran wajib dibawa pada saat dilaksanakan Monitoring dan
Evaluasi (Monev) PKM.
(9). Batas waktu pengumpulan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan luaran adalah Desember 2022
Pasal 6
(1). Apabila Pihak Kedua tidak mengumpulkan Laporan Akhir, Logbook, Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, dan Luaran sesuai dengan batas akhir yang disepakati, maka Pihak Pertama akan memberikan sanksi.
(2). Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) proposal pengabdian kepada masyarakat pada periode berikutnya tidak akan diproses untuk mendapatkan pendanaan pembiayaan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pasal 7
(1). Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, Pihak Kedua dibantu oleh Asisten Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat yang identitasnya sebagai berikut:
x. Xxxxxxx Xxxxxxxx/115180392/Fakultas Ekonomi/Manajemen
x. Xxxxxxx Xxxxxxxx/115180186/Fakultas Ekonomi/Manajemen
(2). Pelaksanaan asistensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan lebih lanjut dalam Surat tugas yang diterbitkan oleh Pihak Pertama.
Pasal 8
(1). Apabila terjadi perselisihan menyangkut pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah.
(2). Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, keputusan diserahkan kepada Pimpinan Universitas Tarumanagara.
(3). Keputusan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini bersifat final dan mengikat.
Demikian Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dibuat dengan sebenar-benarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut diatas dalam rangka 3 (tiga), yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Pihak Pertama Pihak Kedua
Xx. Xxx Xxx Xxxx, MMSI., M.Psi., Xx.X Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx S.E.,X.Xxx.,X.Xx
RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
Rencana Penggunaan Biaya | Jumlah |
Pelaksanaan Kegiatan | Rp 5.500.000,- |
REKAPITULASI RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (Rp)
NO | POS ANGGARAN | TAHAP I (50 %) | TAHAP II (50 %) | JUMLAH |
1 | Pelaksanaan Kegiatan | Rp 2.750.000,- | Rp 2.750.000,- | Rp 5.500.000,- |
Jumlah | Rp 2.750.000,- | Rp 2.750.000,- | Rp 5.500.000,- |
Jakarta, 1 November 2022 Ketua Pelaksana
Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx S.E., X.Xxx., X.Xx
LAPORAN AKHIR PORTOFOLIO PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DIAJUKAN
KE LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PELATIHAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENJALANKAN USAHA PADA UKM
Disusun oleh :
Ketua Tim
Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx X.Xxx., SE., MSi (0328116805/10110007)
Nama Mahasiswa: Xxxxxxx Xxxxxxxx XXX: 115180392 Xxxxxxx Xxxxxxxx NIM: 115190179
PROGRAM STUDI S1MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
DESEMBER 2022
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PORTOFOLIO
Periode.II /Tahun 2022
1. Judul : PELATIHAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENJALANKAN USAHA PADA UKM
2. Nama Mitra PKM : Xxx Xxxx Xxxxxxxxx Hapipa
3. Ketua Xxx Xxxxusul
x.Xxxx dan gelar : Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx S.E., X.Xxx., X.Xx x. XXXX/NIK : 0328116805 / 10110007
x. Xxxxxan/gol. : Asisten Ahli
d. Program studi : S1 Manajemen
e. Fakultas : Ekonomi & Bisnis
x. Xxxxxx keahlian : Manajemen UMKM dan Kewirausahaan
g. Alamat kantor : FE Untar Blok A Lt.14 (Ruang Dosen Tetap)
x. Xxxx HP/Tlp : 081234567538 / 5655514
4. Anggota Tim PKM (Mahasiswa) : Mahasiswa 2 orang
Nama mahasiswa dan NIM : 1. Xxxxxxx Xxxxxxxx XXX: 115180392
2. Xxxxxxx Xxxxxxxx NIM: 115190179
5. Lokasi Kegiatan Mitra :
a. Wilayah mitra : Villa Sentosa Paal merah
b. Kabupaten/kota : Jambi
c. Provinsi : Jambi
d. Jarak PT ke lokasi mitra 799
6. Luaran yang dihasilkan : HKI
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Agustus -Desember 2022
8. Biaya Total :
Rp 9.000.000
a. Biaya yang disetujui : Rp 8.500.000,-
Jakarta, 8 Desember 2022
Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian dan Ketua Tim Pengusul Pengabdian kepada Masyarakat
Xxx Xxx Xxxx, Xx.X Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx S.E.,X.Xxx.,X.Xx
NIK:10381047 0328116805/10110007
RINGKASAN
Pembelajaran kewirausahaan sangat penting dalam menjalankan wirausaha. Jika semakin banyak pebisnis berpendidikkan peluang untuk sukses dalam menjalankan wirausaha semakin besar. Melalui pembelajaran kewirausahaan keberhasilan pembangunan sosial-ekonomi usaha terutama usaha kecil menengah akan berkelanjutan, karena kewirausahaan mengacu pada tugas yang inovatif, pembelajaran kewirausahaan mengacu pada kegiatan yang inovatif.Lebih khusus lagi dengan pembelajaran wirausaha berarti mempersiapkan bisnis untuk berkembang Mitra yang menjadi kegiatan PKM memiliki usaha kuliner kue cake dengan merek Asha Snack, Cake & Cookies yang berlokasi di Jambi. Melalui observsasi awal dengan mitra kegiatan PKM terdapat permasalahan mitra yang belum memiliki pengetahuan kewirausahaan secara optimal. Usaha yang dilakukan mitra hanya berdasarkan pada autodidak semata. Xxxxx berkeinginan mendaptkan bekal pembelajaaran tentang kewirausahan. Metode yang ditawarkan pada kegiatan adalah pelatihan/sosialisasi tentang pemahaman dasar bisnis kecil dan kewirausahaan, wirausaha yang sukses dan lainnya. Hasil akhir kegiatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mitra , disamping menghasilkan luaran hasil kegiatan PKM berupa publikasi ke jurnal dan media masa pintar atau HKI .
Kata kunci: pembelajaran, kewirausahaan ,UKM, pelatihan,
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karean atas karunia dan rahmatNya kegiatan PKM ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kegiatan ini berjudul PELATIHAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENJALANKAN USAHA PADA
UKM. Melalui kegiatan PKM diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan UKM Asha Snack, Cake & Cookies dalam meningkatkan pengetahuan tentang kewirausahaan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Xxx Xxxx Xxxxxxxxx Xxxxxx selaku pemilik usaha Asha Snack, Cake & Cookies, yang turut berperan penting selama proses kegiatan PKM. Kepada Ketua LPPM dan staff LPPM, kepada Xxxxx dan rekan Dosen, mahasiswa yang membantu kegiatan serta lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa laporan PKM ini belum sepenuhnya sempurna, sehingga sangat mengharapkan kritik maupun saran dari berbagai pihak agar menjadi lebih sempurna serta memiliki kegunaan bagi pembaca. Pada akhirnya Semoga kegiatan ini dapat turut mengembangkan program kewirausahaan UKM .
Jakarta, 8 Desember 2022
Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx S.E., X.Xxx., X.Xx
DAFTAR ISI
Hal
COVER
HALAMAN PENGESAHAN i
RINGKASAN ii
PRAKATA… iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Analisis Situasi 1
B. Permasalahan Mitra 3
BAB II SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN 4
A. Solusi Permasalahan 4
B. Luaran Kegiatan PkM 4
BAB III METODE PELAKSANAAN 6
X. Xxxxxxx-Langkah/Tahapan Pelaksanaan 6
B. Kepakaran dan Pembagian Tugas Tim 8
BAB IV HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA… 16
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Pembelajaran bagi entrepreneur sangat penting, karena hal ini menjadi suatu landasan agar wirausahawan dapat dengan bijak dalam mengambil keputusan dan memiliki acuan untuk tetap kegiatan yang akan dilalui. Dengan pembelajaran entrepreneur, pebisnis dapat mengerti betapa rumitnya membuat sebuah inovasi yang kreatif karena itu perlu memiliki pembelajaran yang intensif agar dapat menjalankan usaha dengan lebih kompeten. Jika semakin banyak pebisnis berpendidikkan peluang untuk sukses dalam menjalankan sebuah bisnis sangat tinggi.
Pembelajaran kewirausahaan formal dirancang untuk meningkatkan dan mengembangkan wirausaha (Xxxxxxxx dan Xxxxxxx, 2012) , selain itu mempengaruhi pola pikir kewirausahaan untuk lebih kreatif dan inovatif (Komisi Eropa, 2012). Pembelajaran kewirausahaan sangat penting untuk keberhasilan pembangunan sosial-ekonomi usaha terutama usaha kecil menengah yang berkelanjutan (Klinger dan Schündeln, 2011; Xxxxx Xxxxxx dan Dehghanpour Farashah,2013), Kewirausahaan mengacu pada tugas yang inovatif, pembelajaran kewirausahaan mengacu pada kegiatan yang inovatif (Molle dan Djarova,2009).Lebih khusus lagi dengan pembelajaran wirausaha berarti mempersiapkan bisnis untuk berkembang ketika menjalankan usaha bisnis baru (Xxxxx Xxxxxx et al., 2014). Untuk mengimbangi keadaan, banyak program program kusus maupun pemerintah yang memberikan pembinaan dalam melatih UKM untuk dapat berkembang. Pelatihan dalam wujud Pembelajaran ke UKM kerap kali menghadapi kendala dari para pelaku usaha itu sendiri.Hasil penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pengusaha yang berpembelajaran akademis lebih penting dalam mengembangkan ekonomi regional daripada pengusaha dengan tingkat pembelajaran yang lebih rendah (Taatila, 2010; Xxxxx, 2012). Pembelajaran tradisional ditandai sebagai hanya transformasi pengetahuan dan kemampuan, sedangkan pembelajaran kewirausahaan, sebaliknya, diadakan sebagai model untuk mengubah sikap dan motif untuk berwirausaha (Xxxxxxx dan Xxxxxx, 2015).
Terdapat bukti empiris yang menunjukkan pembelajaran kewirausahaan dapat memainkan peran paling penting dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan (Xxxxxxx, 2011 ).
Pembelajaran kewirausahaan menawarkan pemilik usaha untuk melihat perkembangan terbaru, sehingga memungkinkan UKM memiliki pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana menerapkannya dalam penciptaan dan manajemen usaha masa depan .
XXXXX yang menjadi tempat kegiatan pkm adalah Xxx Xxxx Xxxxxxxxx merupakan seorang pekerja di perusahaan swasta, namun setelah menikah beliau berhenti dari pekerjaannya sehingga beliau tidak memiliki penghasilan tetap. Karena adanya kondisi inilah yang membuat ibu Xxxx berpikir untuk dapat memperoleh penghasilan tambahan. Kebetulan pula beliau hobi dan ahli dalam bidang memasak. Beliau juga mempelajari cara-cara dalam memasak secara otodidak serta mengikuti pelatihan. Pada awalnya bu Xxxx mencoba untuk membuat cupcake kering dan dijual dengan harga seribu rupiah. Lalu setelah itu, bu Xxxx mulai mencoba untuk menerima pesanan aneka kue yang lebih bervariasi seperti bolu pandan, bolu kentang keju, brownies, kue-kue basah, lumpia, risol, dan lain sebagainya hingga sampai sekarang masih dilanjutkan hingga diberi nama usahanya yaitu Xxxx Xxxxx, Cake & Cookies.
Gambar 1. Produk Xxxxx Xxxxx
Hasil observasi awal melalui wawancata ,yang menggunakan telpon kepada ibu Xxxx selaku pemilik usaha Mitra cukup kooperatif dalam variasi makanan yang dijual, memiliki skill dalammengolah bahan baku menjadi produk yang bernilai jual, adanya permintaan produk yangdihasilkan dan banyak lagi sumber potensi mitra. Untuk itu penting bagi mitra memahami teori tentang kewirausahaan , dimana melalui bekal Pembelajaran tentang kewirausahaan akan dapat meningkatkan pengetahuan mitra dalam memahami kewirausahaan, walaupun mitra sudah menjalankan bisnis, namun bisnis tanpa dibekali Pembelajaran kewirausahaan akan menghasilkan bisnis yang tidak terkoordinasi dengan baik. Untuk itu TIM PKM Untar yang terdiri dari dosen dan
mahasiswa berkeinginan membantu mitra dalam megnalkan Pembelajaran kewirausahaan yang perlu dimiliki mitradalam menjalankan usaha.
B. Permasalahan Mitra
Hasil observasi yang dilakukan kepada mitra tentang Pembelajaran kewirausahaan yang selama ini sudah didapatkan mitra saat melakukan wirausaha, masih belum diperoleh secara maksimal. masih terbatasnya pengetahuan mitra dalam hal mengenal lebih jauh terkait teori dari kewirausahan, yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan wirausaha untuk unggul dalam bersaing Tim PKM Untar merasa perlu memberikan transfer knowledge kepada xxxxx dalam mengenalkan pengetahuan terkait dengan pembelajaraan kewirausahaan . Untuk itu permasalahan pokok yang akan diselesaikan adalah. Bagaimana mengoptimalkan pengetahuan mitra tentang hal-hal yangterkait dengan pembelajaran kewirausahaan dalam meningkatkan kompetensi mitra dalam mengembankan usaha di masa depan.
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN DAN LUARAN
A. Solusi Permasalahan
Untuk mengatasi prioritas masalah yang dihadapi mitra, maka solusi yang ditargetkan selesai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terkait dengan pembekalan pengetahuan tentang kewirausahaan, yang perlu diperhatikan mitra dalam mingkatkan kompetensi dalam berwirausaha. Solusi transfer knowlegde tentang hal yang perlu menjadi perhatian mitra dalam pembejaran kewirausaan antara lain adalah
1. Pemahaman tentang bisnis kecil
Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki & dikelola secara mandiri serta tidak mendominasi pasarnya.
2. Konstribusi dari bisnis kecil dapat diukur berdasarkan efeknya terhadap 3 aspek sistem ekonomi:
– Pencipta lapangan kerja
– Inovasi
– Pentingnya bagi bisnis-bisnis besar
3. Pemahaman dasar tentang kewirausahaan, dan bagaimana wirausaha yang sukses
4. Perbedaan kewirausahaan dan bisnis kecil
5. Beberapa hal lain terkait dengan kewirausahaan , seperti tentang bentuk bentuk badan usaha.
B. Luaran
Dalam kegiatan PKM selain mengoptimalkan pengetahuan UKM, juga melakukan luaran berupa publikasi maupun penyusunan artikel ke media masa atau HKI. Tabel berikut berupa luaran wajib dan luaran tambahan:
Tabel 1 Luaran Kegiatan
No | Jenis Luaran | Keterangan |
Luaran Wajib | ||
1 | Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN atau | Ada |
2 | Prosiding dalam Temu ilmiah | -- |
Luaran Tambahan (boleh ada) | ||
1 | Publikasi di jurnal Internasional | -- |
2 | Publikasi di media massa | |
3 | Hak Kekayaan Intelektual (HKI) | Ada |
4 | Teknologi Tepat Guna (TTG) | ---- |
5 | Model/purwarupa/karya desain | -- |
6 | Buku ber ISBN | -- |
7 | Video kegiatan | -- |
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Solusi untuk Mengatasi Xxxxxxx Xxxxx
Metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan prioritas permasalahan mitra , berupa pembekalan pengetahuan tentang kewirausahaan Untuk itu tahapan kegiatan yang ditempuh dalam merealisasikan kegiatan dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu; 1.Tahap Persiapan 2.Tahap Pelaksanaan 3.Tahap Akhir kegiatan
Tahap persiapan, pada tahap ini melakukan observasi awal terkait dengan permasalahan utama mitra. Dalam tahap persiapan penekanan utama kegiatan adalah:a) Mengetahui secara lebih mendalam tentang kondisi mitra. b).Tahapan ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan mitra secara online guna mengetahui prioritas masalah utama yang perlu segera di bahas,agar tidak menjadi masalah yang berkelanjutan. Menentukan tim mahasiswa yang terlibat dan penyusunan proposal untuk diserahkan ke LPPM .
Tahap Pelaksanaan : Penyusunan materi pelatihan dan penentuan jadwal pelaksanaan sosialisasi, menyiapkan semua kebutuhan untuk pelaksanaan sosialisasi, membagi tugas dengan mahasiswa yang membantu tim, masyarakat yang akan disosialisasikan kepada UMKM, mempersiapkan berbagai prosedur pelatihan, menyiapkan peralatan, sarana prasarana pendukung kegiatan., menyampaikan materi tentang pentingnya pengetahuan tentang kewirausahaan agar usaha yang dijalankan lebih terarah dan berkompeten . Selanjutnya melakukan diskusi dengan mitra. Mitra akan bertanya terkait materi yang disampaikan.
Tahap Hasil Akhir. Dalam tahap ini melakukan evaluasi dalam menilai keberhasilan program. Mitra diminta tangihanga atas penyampaian materi sosialisasi. Apakah setelah mendapatkan pembelajaran tentang kewirausahaan akan dapat meningkatkan pengetahuan mitra. Selanjutnya melakukan penyusunan laporan,
kemajuan dan akhir disertai dengan membuat luaran-luaran, baik luaran wajib maupun luaran tambahan. berupa publikasi maupun luaran dan menulis artikel di media masa atau HKI. Tahap pelaporan merupakan pertanggungjawaban seluruh kegiatan Pengabdian.
B. Uraian kepakaran dan tugas masing-masing anggota tim.
Pihak yang terkait dengan kegiatan ini adalah: dosen dan mahasiswa dengan pembagian pelaksanaan tugas sebagai berikut:
Tabel 2. Daftar Kegiatan Pengusul
No | Nama | Bidang Keahlian | Tugas |
1 | Xxxxxx Xxxxx Xxxxxxx | Xxxxxxxxx | • Melakukan perizinan • Berkoordinasi dengan mitra • Menentukan materi kegiatan • Menentukan jadwal sosialisasi • Menentukan metode • Menyusun luaran • Menyusun laporan |
2 | Xxxxxxx Xxxxxxxx | Mahasiswa | Membantu online Zoom |
3 | Xxxxxxx Xxxxxxxx | Mahasiswa | Membantu menyusun anggaran |
BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
A. Profil Xxxxx Xxxxx
Mitra yang menjadi tempat kegiatan PKM adalah Asha Snack, Cake & Cookies, pemilik usaha bernama xxx Xxxx Xxxxxxxxx Hapipa, berlamat di Villa Sentosa Paal merah kota Jambi. Merupakan tempat yang menjual berbagai macam kue seperti brownies, bolu pandan, kue kering, bolu kentang keju, dan kue-kue lainnya seperti lumpia dan risol. Kue-kue tersebut bisa dipesan oleh konsumen dengan cara menghubungi nomor telpon bu Siti atau bisa langsung datang ke kediaman beliau. Selain dari kue-kue tersebut, Asha Snack, Cake & Cookies juga memproduksi produk khusus yang hanya diproduksi pada momen tertentu terkhususnya saat hari raya Idul Fitri. Produk tersebut ialah kue nastar dengan isian nanas dan diberi toping cokelat diatasnya.
Ibu Xxxx mulai mencoba untuk memproduksi kue yang tidak cepat basi dan tahan lama. Dari situlah muncul ide untuk membuat kue-kue kering untuk dijual. Orang-orang disekitar juga mulai memesan kepada Ibu Xxxx untuk membuat kue. Selain itu, peluang yang dimiliki Ibu Xxxx dalam menjalankan usahanya adalah di daerah sekitarnya masih minim orang-orang yang berjualan produk serupa, hal ini menjadikan masyarakat memilih memesan kue kepada Ibu Xxxx.
Produk yang ditawarkan Asha Snack, Cake & Cookies merupakan kue-kue seperti Brownies, Cupcake kering, Bolu, dan kue lainnya seperti risol dan lumpia. Selain itu, pada momen Idul Xxxxx, Xxxx Snack, Cake & Cookies juga memproduksi kue nastar. Produk yang menjadi andalan dari Xxxx Xxxxx, Cake & Cookies adalah kue Brownies dan lumpia. Brownies tersebut memiliki berbagai macam toping seperti keju, kacang, dan cokelat yang akan menambah cita rasa dari Brownies. Kue-kue tersebut dikemas dalam kemasan sehingga menjamin kualitas dari kue-kue yang akan disajikan. Berikut gambar mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh Asha Snack, Cake & Cookies:
Gambar 1. Produk Mitra
B. Model Ipteks yang Ditransfer Ke Mitra
Output pertama dirancang dalam kegiatan PKM adalah membuat materi terkait kewirausahaan, yang didesain agar mitra UKM memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan sebagai bekal dalam meningkatkan kegiatan wirausaha Penyusunan draf panduan dilakukan dengan cara diskusi, membaca buku literatur maupun artikel /jurnal, bertanya dengan pakar. Adapun materi pelatihan kewirausahaan yang ditawarkan kepada mitra meliputi:
Tabel. Materi Kewirausaahan
1 | Pengertian bisnis kecil Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki & dikelola secara mandiri serta tidak mendominasi pasarnya. Konstribusi dari bisnis kecil dapat diukur berdasarkan efeknya terhadap 3 aspek sistem ekonomi: Pencipta lapangan kerja Inovasi Pentingnya bagi bisnis-bisnis besar |
2 | Pemahamana tentang Kewirausahaan: Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yg baru dan berbeda ; Orang yg memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yg baru,berbeda dari yg lain atau mampu menciptakan sesuatu yg berbeda dgn yg sudah ada sebelumnya |
2 | Wirausaha Yang sukses ⚫ Banyak akal ⚫ Mempunyai perhatian terhadap hubungan pelanggan ⚫ Dapat menangani ambiguitas dan kejutan ⚫ Berpikiran terbuka ⚫ Memahami peran risiko dan tidak adanya kemungkinan gagal |
4 | Perbedaan kewirausahaan dengan bisnis kecil adalah Visi Aspirasi Strategi |
5 | Memulai Bisnis Kecil Wirausahawan harus memutuskan: Membeli bisnis yang sudah ada Memulai dari awal Siapakah pelanggan saya? Pada harga berapa mereka akan membeli produk saya? Dalam jumlah berapa mereka akan membeli? |
Siapa sajakah pesaing saya? Bagaimana produk saya akan dibedakan dari para pesaing saya? | |
6 | Faktor yang dianggap penyebab ribuan bisnis baru di mulai, yaitu: Munculnya e-commerce Peralihan dari bisnis besar Peluang bagi minoritas dan wanita Peluang global Tingkat keberhasilan yang lebih baik |
6 | Etika dan norma setiap wirausahawan ⚫ Kejujuran ⚫ Bertanggung-Jawab ⚫ Menepati Janji ⚫ Disiplin ⚫ Taat Hukum ⚫ Suka Membantu ⚫ Komitmen Dan Menghormati ⚫ Mengejar Prestasi |
7 | Alasan-alasan kegagalan : Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman. Kurang memberi perhatian. Sistem kontrol yang lemah. Kurangnya modal. |
8 | Alasan-alasan keberhasilan : Kerja keras dorongan dan dedikasi. Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan. Kompetensi manajerial Keberuntungan. |
Ciri Wirausaha Yang Berhasil: • Memiliki visi dan tujuan yg jelas • Inisiatif dan selalu proaktif • Berorientasi pada prestasi • Berani mengambil resiko • Kerja keras • Bertanggung jawab thd segala aktifitas yg dijalankan • Komitmen pd berbagai pihak • Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dgn berbagai pihak. |
C. Model Sosialisasi Kewirausahaan
Melalui output pertama menghasilkan materi disusun dalam bentuk PPT, selanjutnya disosialisasikan pada mitra , agar mitra dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kewirausahaan. Kegiatan dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi Zoom. Saat pertemuan melalui zoom akan dilakukan terlebih dahulu ketua tim menginfokan ke mitra link zoom yang sudah dibuat. Mitra diberikan link zoom dan diminta untuk masuk melalui link tersebut. Selama proses zoom berlangsung mitra mendengarkan dan menyimak tentang konsep kewirausahaan. Terlihat dalam kegiatan ini , mitra sangat bersemangat dan terjadi diskusi atau komuikasi dua arah anta tim PKM dan mitra. Saat kegiatan sosialisasi berlangsung secara sampel di dokumentasikan pada gambar berikut:
Gambar 2. Foto kegiatan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan ini, diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pelatihan tentang kewirausahaan yang meliputi pemahaman dasar tentang bisnis kecil, kewirausahaan,konstribusi dari bisnis kecil, perbedaan kewirausahaan dan bisnis kecil, memulai bisnis keci, faktor yang dianggap penyebab ribuan bisnis baru di mulai, alasan keberhasilan dan kegagalan berwirausaha, etika dan norma berwirausaha, serta ciri wirausaha yang berhasil , dengan mengacu pada berbagai sumber texbook maupun jurnal, telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar.
2. Pembelajaran kewirausahaan memainkan peran paling penting dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan mitra, karena pembelajaran kewirausahaan menawarkan pemilik usaha untuk melihat perkembangan terbaru, sehingga memungkinkan UKM memiliki pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana menerapkannya dalam penciptaan dan manajemen usaha masa depan .
3. Mitra bersemangat menerima materi yang disampaikan. Selama proses sosialisai berlangsung mitra banyak berdiskusi dan tanya jawab dengan pelaksana PKM.
B. Saran
Perbaikan secara berkelanjutan pada mitra terus dapat dilakukan, antara lain dapat dikembangkan dalam kajian selanjutnya.
1. Proses pembinaan kontinuitas usaha, melalui evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
2. Kegiatan lanjutan akan dilakukan seperti pelatihan dalam manajemen keuangan dan membangun kemitraan usaha secara berkelanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Xxxxxxx, X. and Xxxxxx, B. (2015), "The impact of entrepreneurship education on entrepreneurial attitudes and intention: Xxxxxxxxxx and persistence", Journal of Small Business Management, Vol. 53 No. 1, pp. 75-93.
Xxxxx Xxxxxx, P., Xxxxxxx, P., Xxxxxx Xxxxxxxx, X., et al. (2014), "Methods in entrepreneurship education research: a review and integrative framework", Education+Training, Vol. 56 No. 8/9, pp. 697-715.
Xxxxx Xxxxxx, P. and Xxxxxxxxxxx Xxxxxxxx, A. (2013), "The process of impact of entrepreneurship education and training on entrepreneurship perception and intention: Study of educational system of Iran", Education+Training, Vol. 55 No. 8/9, pp. 868-885.
Xxxxxxx, X. and Xxxxxxxxx, M. (2011), "Can entrepreneurial activity be taught? Quasi- experimental evidence from Central America", World Development, Vol. 39 No. 9, pp. 1592-1610.
Xxxxx, X. (2012), "Universities, regional development and economic competitiveness: The Polish case", in Xxxxxxxx, R., Xxxxxxxxxx, P. and Xxxxx, G.A. (Ed.), Universities and Regional Development: A Critical Assessment of Tensions and Contradictions, Routledge, New York, pp. 69-85.
Xxxxx, X. and Xxxxxxx, X. (2009), Enhancing the effectiveness of innovation: New roles for key players, Xxxxxx Xxxxx Publishing, Cheltenham, UK.
Xxxxxxxx, X., & Xxxxxxx, C. (2012). Assessment: examining practice in entrepreneurship education. Education+ Training, 54(8/9), 778-800.
Xxxxxxx, X.X. (2011),"University training for entrepreneurial competencies: Its impact on intention of venture creation", International Entrepreneurship and Management Journal, Vol. 7 No. 2, pp. 239-254.
Xxxxxxx, X.X. (2010), "Learning entrepreneurship in higher education", Education+Training, Vol.
52 No. 1, pp. 48-61.
Luaran wajib Artikel dan loa
PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA UKM
Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx 1
1Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis , Universitas Tarumanagara Jakarta arifind@fe.untar.ac.id1);
Xxxxxxx Xxxxxxxx 2, Xxxxxxx Xxxxxxxx 3
1,2 Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bismis , Universitas Tarumanagara Jakarta
Abstrak
Pembelajaran kewirausahaan sangat penting dalam menjalankan wirausaha. Jika semakin banyak pebisnis berpendidikkan peluang untuk sukses dalam menjalankan wirausaha semakin besar. Melalui pembelajaran kewirausahaan keberhasilan pembangunan sosial-ekonomi usaha terutama usaha kecil menengah akan berkelanjutan, karena kewirausahaan mengacu pada tugas yang inovatif, pembelajaran kewirausahaan mengacu pada kegiatan yang inovatif.Lebih khusus lagi dengan pembelajaran wirausaha berarti mempersiapkan bisnis untuk berkembang Mitra yang menjadi kegiatan PKM memiliki usaha kuliner kue cake dengan merek Asha Snack, Cake & Cookies yang berlokasi di Jambi. Melalui observsasi awal dengan mitra kegiatan PKM terdapat permasalahan mitra yang belum memiliki pengetahuan kewirausahaan secara optimal. Usaha yang dilakukan mitra hanya berdasarkan pada autodidak semata. Xxxxx berkeinginan mendaptkan bekal pembelajaaran tentang kewirausahan. Metode yang ditawarkan pada kegiatan adalah pelatihan/sosialisasi tentang pemahaman dasar bisnis kecil dan kewirausahaan, wirausaha yang sukses dan lainnya. Hasil kegiatan menunjukkan mitra telah mendapatkan bekal pengetahuan tentang pembelajatan kewirausahaan dalam menjalankan usaha, tertutama dapat melakukan perbaikan dalam menjaga kelangsungan hidup usaha dimasa depan.
Kata kunci: pembelajaran, kewirausahaan ,UKM, pelatihan,
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Pembelajaran bagi entrepreneur sangat penting, karena hal ini menjadi suatu landasan agar wirausahawan dapat dengan bijak dalam mengambil keputusan dan memiliki acuan untuk tetap kegiatan yang akan dilalui. Pembelajaran kewirausahaan formal dirancang untuk meningkatkan dan mengembangkan wirausaha (Xxxxxxxx dan Xxxxxxx, 2012) , selain itu mempengaruhi pola pikir kewirausahaan untuk lebih kreatif dan inovatif.. Pembelajaran kewirausahaan sangat penting untuk keberhasilan pembangunan sosial-ekonomi usaha terutama usaha kecil menengah yang berkelanjutan (Klinger dan Schündeln, 2011; Xxxxx Xxxxxx dan Dehghanpour Farashah,2013), Kewirausahaan mengacu pada tugas yang inovatif, pembelajaran kewirausahaan mengacu pada kegiatan yang inovatif (Molle dan Djarova,2009).Lebih khusus lagi dengan pembelajaran wirausaha berarti mempersiapkan bisnis untuk berkembang ketika menjalankan usaha bisnis baru (Xxxxx Xxxxxx et al., 2014).
Untuk mengimbangi keadaan, banyak program program kusus maupun pemerintah yang memberikan pembinaan dalam melatih UKM untuk dapat berkembang. Pelatihan dalam wujud Pembelajaran ke UKM kerap kali menghadapi kendala dari para pelaku usaha itu sendiri.Hasil penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pengusaha yang berpembelajaran akademis lebih penting dalam mengembangkan ekonomi regional daripada pengusaha dengan tingkat pembelajaran yang lebih rendah (Taatila, 2010; Xxxxx, 2012). Pembelajaran tradisional ditandai sebagai hanya transformasi pengetahuan dan kemampuan, sedangkan pembelajaran kewirausahaan, sebaliknya, diadakan sebagai model untuk mengubah sikap dan motif untuk berwirausaha (Xxxxxxx dan Xxxxxx, 2015).
XXXXX yang menjadi tempat kegiatan pkm adalah Xxx Xxxx Xxxxxxxxx merupakan seorang pekerja di perusahaan swasta, namun setelah menikah beliau berhenti dari pekerjaannya sehingga beliau tidak memiliki penghasilan tetap. Karena adanya kondisi inilah yang membuat ibu Xxxx berpikir untuk dapat memperoleh penghasilan tambahan. Kebetulan pula beliau hobi dan ahli dalam bidang memasak. Beliau juga mempelajari cara-cara dalam memasak secara otodidak serta mengikuti pelatihan. Pada awalnya bu Xxxx mencoba untuk membuat cupcake kering dan dijual dengan harga seribu rupiah. Lalu setelah itu, bu Xxxx mulai mencoba untuk menerima pesanan aneka kue yang lebih bervariasi seperti bolu pandan, bolu kentang keju, brownies, kue-kue basah, lumpia, risol, dan lain sebagainya hingga sampai sekarang masih dilanjutkan hingga diberi nama usahanya yaitu Xxxx Xxxxx, Cake & Cookies.
Gambar 1. Produk Xxxxx Xxxxx
Hasil observasi awal melalui wawancata ,yang menggunakan telpon kepada ibu Xxxx selaku pemilik usaha Mitra cukup kooperatif dalam variasi makanan yang dijual, memiliki skill dalam
mengolah bahan baku menjadi produk yang bernilai jual, adanya permintaan produk yang dihasilkan dan banyak lagi sumber potensi mitra. Untuk itu penting bagi mitra memahami teori tentang kewirausahaan , dimana melalui bekal Pembelajaran tentang kewirausahaan akan dapat meningkatkan pengetahuan mitra dalam memahami kewirausahaan, walaupun mitra sudah menjalankan bisnis, namun bisnis tanpa dibekali Pembelajaran kewirausahaan akan menghasilkan bisnis yang tidak terkoordinasi dengan baik. Untuk itu kegiatan PKM bertujuan untuk mengoptimalkan pengetahuan mitra tentang hal yang terkait dengan pengetahuan kewirausahaan yang perlu dimiliki mitradalam menjalankan usaha.
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan prioritas permasalahan mitra , berupapembekalan pengetahuan tentang kewirausahaan Untuk itu tahapan kegiatan yang ditempuh dalam merealisasikan kegiatan dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu;
1.Tahap Persiapan 2.Tahap Pelaksanaan 3.Tahap Akhir kegiatan
Tahap persiapan, pada tahap ini melakukan observasi awal terkait dengan permasalahan utama mitra. Penekanan utama kegiatan adalah:a) Mengetahui secara lebih mendalam tentang kondisi mitra. b).Tahapan ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan mitra secara online c). Menentukan tim mahasiswa yang terlibat dan penyusunan proposal untuk diserahkan ke LPPM .
Tahap Pelaksanaan : Penyusunan materi pelatihan dan penentuan jadwal pelaksanaan sosialisasi, menyiapkan semua kebutuhan untuk pelaksanaan sosialisasi, membagi tugas dengan mahasiswa yang membantu tim, masyarakat yang akan disosialisasikan kepada UMKM, mempersiapkan berbagai prosedur pelatihan, menyiapkan peralatan, sarana prasarana pendukung kegiatan., menyampaikan materi tentang pentingnya pengetahuan tentang kewirausahaan agar usaha yang dijalankan lebih terarah dan berkompeten . Selanjutnya melakukan diskusi dengan mitra. Mitra akan bertanya terkait materi yang disampaikan.
Tahap Hasil Akhir. Dalam tahap ini melakukan evaluasi dalam menilai keberhasilan program. Mitra diminta tangihanga atas penyampaian materi sosialisasi. Apakah setelah mendapatkan pembelajaran tentang kewirausahaan akan dapat meningkatkan pengetahuan mitra. Selanjutnya melakukan penyusunan laporan, kemajuan dan akhir disertai dengan membuat luaran-luaran, baik luaran wajib maupun luaran tambahan. berupa publikasi maupun luaran dan menulis artikel di media masa atau HKI. Tahap pelaporan merupakan pertanggungjawaban seluruh kegiatan Pengabdian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Xxxxx Xxxxx
Mitra yang menjadi tempat kegiatan PKM adalah Asha Snack, Cake & Cookies, pemilik usaha bernama xxx Xxxx Xxxxxxxxx Hapipa, berlamat di Villa Sentosa Paal merah kota Jambi. Produk yang ditawarkan Asha Snack, Cake & Cookies merupakan kue-kue seperti Brownies, Cupcake kering, Bolu, dan kue lainnya seperti risol dan lumpia. Selain itu, pada momen Idul Xxxxx, Xxxx Snack, Cake & Cookies juga memproduksi kue nastar. Produk yang menjadi andalan dari Xxxx Xxxxx, Cake & Cookies adalah kue Brownies dan lumpia. Brownies tersebut memiliki
berbagai macam toping seperti keju, kacang, dan cokelat yang akan menambah cita rasa dari Brownies. Kue-kue tersebut dikemas dalam kemasan sehingga menjamin kualitas dari kue-kue yang akan disajikan. Berikut gambar mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh Asha Snack, Cake & Cookies:
Gambar 1. Produk Mitra
Model Ipteks yang Ditransfer Ke Mitra
Output pertama dirancang dalam kegiatan PKM adalah membuat materi terkait kewirausahaan, yang didesain agar mitra UKM memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan sebagai bekal dalam meningkatkan kegiatan wirausaha . Materi disusun dalam bentuk PPT, selanjutnya disosialisasikan pada mitra , Terlihat dalam kegiatan ini , mitra sangat bersemangat dan terjadi diskusi atau komuikasi dua arah antara tim PKM dan mitra. Saat kegiatan sosialisasi berlangsung secara sampel di dokumentasikan pada gambar berikut:
Gambar 2. Foto kegiatan
KESIMPULAN DAN SARAN
Pelatihan tentang kewirausahaan yang meliputi pemahaman dasar tentang bisnis kecil, kewirausahaan,konstribusi dari bisnis kecil, perbedaan kewirausahaan dan bisnis kecil, memulai bisnis keci, faktor yang dianggap penyebab ribuan bisnis baru di mulai, alasan keberhasilan dan kegagalan berwirausaha, etika dan norma berwirausaha, serta ciri wirausaha yang berhasil. Mengacu pada berbagai sumber texbook maupun jurnal, telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar. Pembelajaran kewirausahaan memainkan peran paling penting dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan mitra, karena pembelajaran kewirausahaan menawarkan pemilik usaha untuk melihat perkembangan terbaru, sehingga memungkinkan UKM memiliki pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana menerapkannya dalam penciptaan dan manajemen usaha masa depan . Mitra bersemangat menerima materi yang disampaikan. Selama proses sosialisai berlangsung mitra banyak berdiskusi dan tanya jawab dengan pelaksana PKM.
DAFTAR REFERENSI
Xxxxxxx, X. and Xxxxxx, B. (2015), "The impact of entrepreneurship education on entrepreneurial attitudes and intention: Xxxxxxxxxx and persistence", Journal of Small Business Management, Vol. 53 No. 1, pp. 75-93.
Xxxxx Xxxxxx, P., Xxxxxxx, P., Xxxxxx Xxxxxxxx, X., et al. (2014), "Methods in entrepreneurship education research: a review and integrative framework", Education+Training, Vol. 56 No. 8/9, pp. 697-715.
Xxxxx Xxxxxx, P. and Xxxxxxxxxxx Xxxxxxxx, A. (2013), "The process of impact of entrepreneurship education and training on entrepreneurship perception and intention: Study of educational system of Iran", Education+Training, Vol. 55 No. 8/9, pp. 868-885.
Xxxxxxx, X. and Xxxxxxxxx, M. (2011), "Can entrepreneurial activity be taught? Quasi- experimental evidence from Central America", World Development, Vol. 39 No. 9, pp. 1592-1610.
Xxxxx, X. (2012), "Universities, regional development and economic competitiveness: The Polish case", in Xxxxxxxx, R., Xxxxxxxxxx, P. and Xxxxx, G.A. (Ed.), Universities and Regional Development: A Critical Assessment of Tensions and Contradictions, Routledge, New York, pp. 69-85.
Xxxxx, X. and Xxxxxxx, X. (2009), Enhancing the effectiveness of innovation: New roles for key players, Xxxxxx Xxxxx Publishing, Cheltenham, UK.
Xxxxxxxx, X., & Xxxxxxx, C. (2012). Assessment: examining practice in entrepreneurship education. Education+ Training, 54(8/9), 778-800.
Xxxxxxx, X.X. (2011),"University training for entrepreneurial competencies: Its impact on intention of venture creation", International Entrepreneurship and Management Journal, Vol. 7 No. 2, pp. 239-254.
Xxxxxxx, X.X. (2010), "Learning entrepreneurship in higher education", Education+Training, Vol.
52 No. 1, pp. 48-61.
Jurnal Inovasi Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JIPKM)
LETTER OF ACCEPTED (LoA)
No : 269/JIPKM/B/II/2022
Dengan ini, Penyunting Jurnal Inovasi Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JIPKM)
- ISSN: 2808-5590 memberitahukan bahwa naskah Andadengan identitas :
Judul : PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA UKM
Penulis 1 : Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx
Afiliasi/Institusi : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Tarumanagara Jakarta
Penulis 2 : Xxxxxxx Xxxxxxxx
Afiliasi/Institusi : Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Tarumanagara Jakarta
Penulis 3 : Xxxxxxx Xxxxxxxx
Afiliasi/Institusi : Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Tarumanagara Jakarta Tanggal Kirim : 24 November 2022
Telah memenuhi kriteria publikasi di Jurnal Inovasi Xxx Xxxxabdian Kepada Masyarakat (JIPKM) dan dapat kami setujui (Accepted) sebagai naskah untuk penerbitan Jurnal Inovasi Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JIPKM) pada Vol. 03 No. 02, Tahun 2022. Melalui surat keterangan ini, penulis tunduk pada ketentuan hak cipta Jurnal Inovasi Xxx Xxxxabdian Kepada Masyarakat (JIPKM) [lihat Author Guideline di situs jurnal].
Untuk menghindari adanya duplikasi terbitan dan pelanggaran etika publikasi ilmiah terbitan berkala, kami berharap agar naskah/artikel tersebut tidak dikirimkan dan dipublikasikan ke penerbit jurnal/majalah lain.
Demikian surat ini disampaikan, atas partisipasi dan kerja samanya, kami
ucapkan terima kasih.
29 November 2022 Editor in Chief
Yansahrita, MM., Akt,
Publikasi STIE Trisnanegara
Website: xxxxx://xxxxxxxxxxxxxxxx.xx.xx/xxxxxx/xxxxx.xxx/XXXXXXX/xxxxx Email: xxxxxxxxxx00@xxxxx.xxx
Luaran Tambahan HKI dan bukti submit ke sentra hki
PELATIHAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA UKM
Xxxxxx Xxxxxxxxxxxx X.Xxx., SE., MSi, (0328116805/10110007, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara
Xxxxxxx Xxxxxxxx XXX: 115180392.Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara
Xxxxxxx Xxxxxxxx NIM: 115190179. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara
Research Week 2022
Pendahuluan (Arial 28)
Pembelajaran kewirausahaan formal dirancang untuk meningkatkan dan mengembangkan wirausaha (Xxxxxxxx dan Xxxxxxx, 2012) , selain itu mempengaruhi pola pikir kewirausahaan untuk lebih kreatif dan inovatif (Xxxxx, 2012). Lebih khusus lagi dengan pembelajaran wirausaha berarti mempersiapkan bisnis untuk berkembang ketika menjalankan usaha bisnis baru (Xxxxx Xxxxxx et al., 2014) Pembelajaran kewirausahaan sangat penting untuk keberhasilan pembangunan sosial-ekonomi usaha terutama usaha kecil menengah yang berkelanjutan.
Metode (Arial 28 Bold)
Tahap persiapan, pada tahap ini melakukan observasi awal terkait dengan permasalahan utama mitra. Tahap Pelaksanaan : Penyusunan materi pelatihan dan penentuan jadwal pelaksanaan sosialisasi. Tahap Hasil Akhir melakukan evaluasi dalam menilai keberhasilan program.
Hasil dan Pembahasan (Arial 28 Bold)
Mitra yang menjadi tempat kegiatan PKM adalah Asha Snack, Cake & Cookies, pemilik usaha bernama xxx Xxxx Xxxxxxxxx Hapipa, berlamat di Villa Sentosa Paal merah kota Jambi. Merupakan tempat yang menjual berbagai macam kue seperti brownies, bolu pandan, kue kering dan lainnya
Gambar 1. Produk Xxxxx Xxxxxx : xxxxxxx@xx.xxxxx.xx.xx
Secara sampel Foto Kegiatan saat pelaksanan Sosialiasai
Gambar 2, Foto saat sosialisasi Kegiatan
Kesimpulan(Arial 28 Bold)
Pembelajaran kewirausahaan memainkan peran paling penting dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan mitra, karena pembelajaran kewirausahaan menawarkan pemilik usaha untuk melihat perkembangan terbaru, sehingga memungkinkan UKM memiliki pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana menerapkannya dalam penciptaan dan manajemen usaha masa depan .
Ucapan Xxxxxx Xxxxx (Arial 28 Bold)
Terima kasih kepada pihak-pihak yang berkontribusi, pada kegiatan PKM . Khususnya Xxx Xxxx Xxxxxxxxx selaku pemilik usaha, Ketua LPPM, serta mahasiswa yang terlibat
Referensi (Arial 28 Bold)
Xxxxx Xxxxxx, P., Xxxxxxx, P., Xxxxxx Xxxxxxxx, X., et al. (2014), "Methods in entrepreneurship education research: a review and integrative framework", Education+Training, Vol. 56 No. 8/9, pp. 697-715.
Xxxxx, X. (2012),"Universities, regional development and economic competitiveness: The Polish case", in Xxxxxxxx, R., Xxxxxxxxxx, P. and Xxxxx, G.A. (Ed.), Universities and Regional Development: A Critical Assessment of Tensions and Contradictions, Routledge, New York, pp. 69-85.
Xxxxxxxx, X., & Xxxxxxx, C. (2012). Assessment: examining practice in entrepreneurship education. Education+ Training, 54(8/9), 778- 800
PKM