Common use of Solusi Permasalahan Clause in Contracts

Solusi Permasalahan. Kondisi pandemic COVID-19 mengakibatkan adanya kapasitas yang menganggur menyebabkan perusahaan menerima order khusus. Dengan diterimanya order khusus tersebut, maka perusahaan harus dapat menentukan berapa harga jual yang tepat dimana dapat menutupi biaya produksi yang telah dikeluarkan perusahaan, biaya operasional perusahaan dan juga untuk memperoleh laba. Apabila perusahaan salah dalam menentukan harga jual maka dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu, penentuan harga jual sangat penting. Menurut Xxxxxxx (2010) “pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark- up”. Lebih lanjut dijelaskan oleh Xxxx dan Kristanto (2015) bahwa biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku (direct material), biaya tenaga kerja langsung (direct labor), dan biaya overhead pabrik (factory overhead). Mark-up diartikan oleh Xxxxx et al. (2020) sebagai kenaikan harga di atas harga jual normal. Jadi, perusahaan harus menentukan berapa harga jual yang tepat agar mampu menarik pelanggan. Masalah yang dihadapi oleh PT Xxxxxxxxx Xxxxxx Berkarya adalah penentuan harga jual hanya dilakukan oleh pemilik. Akan tetapi, bahkan pemilikpun merasa tidak yakin dengan harga jual yang telah ditetapkannya. Hal ini dikarenakan pemilik kurang memahami biaya-biaya apa saja yang perlu diperhitungkan untuk menentukan harga jual pesanan dan order khusus sehingga penentuan harga jual tersebut dilakukan dengan cara mengira-ngira, yang menyebabkan harga jual untuk order khusus yang sama bisa berbeda-beda. Akibatnya timbul keluhan dari pelanggan. Apabila hal ini terus menerus dilakukan oleh perusahaan, maka ada di masa depan pelanggan setia perusahaan bisa pindah ke pesaing. Untuk mengatasi hal ini maka perusahaan dapat menerapkan suatu sistem penentuan harga pokok produksi yang tepat untuk melayani pesanan-pesanan khusus dari pelanggannya. Apabila perusahaan sudah dapat menentukan harga pokok produksi selanjutnya perusahaan dapat menentukan harga jual yang tepat. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dengan demikian, diharapkan pelanggan tetap akan setia melakukan pesanan kepada perusahaan. Solusi yang tim dosen tawarkan kepada perusahaan adalah memberikan pelatihan mengenai metode direct costing agar perusahaan dapat melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk pesanan khusus yang diterima dari para pelanggannya. Hal ini dikarenakan direct costing/ variabel costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk (Gersil dan Kayal, 2016). Dengan dipisahkan informasi biaya menurut prilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, metode direct costing mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya tetap yang lebih baik, dan pengambilan keputusan jangka pendek. Hal ini dimungkinkan karena dalam jangka pendek, biaya tetap tidak relevan karena tidak terpengaruh oleh pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Jika biaya tetap terpengaruh dalam pengambilan keputusan jangka pendek, metode variabel costing dapat menyajikan dampak keputusan tersebut terhadap biaya tetap dan laba (Gersil dan Kayal, 2016). Selain kelebihan-kelebihan di atas, penerapan metode direct costing hanya cocok untuk perusahaan yang penentuan labanya berdasarkan volume penjualan, sehingga bagi perusahaan yang memiliki produk bersifat musiman tidak akan cocok. Dengan demikian, metode direct costing dapat diterapkan di PT Felixindo Rubber Berkarya karena penentuan laba perusahaan berdasarkan volume dan juga perusahaan memiliki kapasitas yang menganggur (idle capacity) sehingga dapat menerima order khusus dari pelanggan.

Appears in 2 contracts

Samples: Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat, Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

Solusi Permasalahan. Kondisi pandemic COVID-19 mengakibatkan adanya kapasitas Atas permasalahan yang menganggur menyebabkan perusahaan menerima order khusus. Dengan diterimanya order khusus tersebutditemui di PT Xxxxxxxxx Xxxxxx Berkarya, maka perusahaan harus dapat menentukan berapa harga jual solusi yang tepat dimana dapat menutupi biaya produksi yang telah dikeluarkan perusahaan, biaya operasional ditawarkan oleh dosen adalah: 1. Saat ini semua kegiatan perencanaan perusahaan dan alokasi dana yang diperlukan hanya dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri. Hal ini disebabkan karena perusahaan masih agak tertutup dan konservatif. Selain itu pemilik juga merasa bahwa yang paling mengerti mengenai kebutuhan perusahaan adalah dia sendiri sehingga pemilik hampir tidak pernah melibatkan karyawannya dalam kegiatan ini. Hal ini seringkali berdampak pada banyaknya karyawan yang tidak paham dan mengetahui mengenai berapa besar anggaran yang tersedia untuk memperoleh laba. Apabila perusahaan salah dalam menentukan harga jual maka melakukan suatu kegiatan, misalnya berapa besar dana anggaran pemasaran yang ada dan dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu, penentuan harga jual sangat pentingdipakai untuk melakukan kegiatan pemasaran. Menurut Xxxxxxx (20102016) “pada prinsipnya harga jual dalam penyusunan anggaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaksana anggaran yaitu: a. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin dan secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan. b. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi manajemen puncak (direksi). c. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan melainkan termotivasi. d. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba segera diantisipasi lebih dini. Dengan adanya pelatihan yang wajardosen berikan diharapkan pimpinan bisa menyadari bahwa untuk mengimplementasikan anggaran di PT Felixindo Rubber Berkarya, maka proses penyusunan anggaran harus melibatkan semua bagian yang ada di perusahaan dan sudah tidak bisa lagi semua tergantung kepada pemilik. 2. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark- up”Para karyawan tidak mengetahui mengenai berapa besar target penjualan perusahaan per tahun. Lebih lanjut dijelaskan oleh Xxxx Hal ini terjadi karena perusahaan tidak pernah melibatkan karyawannya dalam kegiatan perencanaan, baik dalam perencanaan penjualan tahunan maupun perencanaan biaya. Beberapa akibat yang dirasakan dan Kristanto terlihat di perusahaan akibat hal ini adalah kurangnya semangat karyawan dalam bekerja karena karyawan tidak memiliki suatu target penjualan yang harus dicapai dan juga tidak paham mengenai apakah saat ini perusahaan sudah memiliki kinerja yang baik atau tidak. Hal ini juga mengakibatkan rasa memiliki (2015sense of belonging) karyawan terhadap perusahaan berkurang karena karyawan merasa bahwa biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku (direct material)mereka hanya pekerja yang tiap hari harus datang, biaya tenaga kerja langsung (direct labor)absen, dan biaya overhead pabrik bekerja. Karyawan merasa bukan bagian dari perusahaan. Menurut Xxxxxx dan Mowen (factory overhead)2007) anggaran bermanfaat untuk memaksa manajer untuk membuat perencanaan. Mark-up diartikan Dengan adanya pelatihan yang dosen berikan diharapkan pimpinan bisa menyadari bahwa untuk mengimplementasikan anggaran di PT Felixindo Rubber Berkarya, maka proses penyusunan anggaran harus melibatkan semua bagian yang ada di perusahaan dan sudah tidak bisa lagi semua tergantung kepada pemilik. 3. Saat ini tanggungjawab data anggaran yang terkait dengan uang dipegang oleh Xxxxx bagian keuangan. Hal ini karena perusahaan mengasumsikan bahwa ini adalah masalah uang dan yang terkait dengan uang adalah bagian keuangan, jadi yang bertanggungjawab terhadap masalah anggaran adalah bagian keuangan. Hal ini berakibat semua karyawan bagian lain tidak memiliki komitmen dengan angka anggaran yang telah dibuat oleh pemilik karena karyawan merasa bukan mereka yang membuat anggaran, jadi mengapa mereka yang harus bertanggungjawab atas dana anggaran. Menurut Xxxxxx dan Mowen (2007) anggaran bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar bagian. Menurut Xxxxxxx et al. (20202015) faktor komunikasi dan koordinasi merupakan dua hal yang paling penting bagi keberhasilan suatu perusahaan, namun dalam praktiknya seringkali kedua hal ini tidak ada dan perusahaan tidak menyadari hal tersebut. Dengan adanya pelatihan yang dosen berikan diharapkan ada niat baik dari pemilik untuk melibatkan seluruh bagian dalam penyusunan dan implementasi anggaran ini. Tidak bisa lagi mengasumsikan karena anggaran terkait dengan keuangan maka yang bertanggungjawab terhadap anggaran adalah hanya bagian keuangan saja seperti yang selama ini berjalan. Selain itu hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan proses komunikasi dan koordinasi antar bagian dalam perusahaan. 4. Anggaran yang dibuat saat ini sangat sederhana, hanya berisi kisaran angka global dan tidak ada rincian yang detail mengenai kegiatan tiap departemen sehingga tidak dapat digunakan untuk menilai kinerja tiap bagian dan kinerja perusahaan. Jadi tidak ada kegiatan evaluasi apakah anggaran yang dibuat itu tercapai atau tidak. Hal ini mengakibatkan karyawan perusahaan memiliki persepsi bahwa anggaran yang dibuat di perusahaan ini adalah hak ekslusif pemilik dan bagi karyawan hanya formalitas saja. Menurut Xxxxxx dan Mowen (2007) fungsi anggaran adalah sebagai kenaikan harga alat perencanaan dan pengendalian. Perusahaan tidak dapat menggunakan anggaran sebagai alat pengendalian perusahaan. Dengan adanya pelatihan yang dosen berikan diharapkan anggaran yang dibuat nantinya bisa berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian. 5. Anggaran yang ada tidak dapat dipakai sebagai alat pengendalian karena pemilik sendiri tidak yakin mengenai keakuratan angka tersebut. Pemilik perusahaan sudah terbiasa menggunakan insting dan pengalaman masa lalu dalam memperkirakan anggaran masa depan. Hal ini mengakibatkan angka yang ada di atas harga jual normalanggaran tidak dapat diverifikasi dan tidak memiliki data yang akurat yang mendukung angka tersebut. Jadi, perusahaan harus menentukan berapa harga jual Banyak angka yang tepat agar mampu menarik pelangganada tidak diketahui berasal dari mana. Menurut Xxxxxx dan Purbadini (2016) anggaran harusnya berperan sebagai alat pengendalian. Masalah yang dihadapi oleh PT Xxxxxxxxx Xxxxxx Berkarya terjadi di perusahaan adalah penentuan harga jual hanya dilakukan oleh pemilik. Akan tetapi, bahkan pemilikpun merasa anggaran yang ada tidak dapat dipakai sebagai alat pengendalian karena pemilik sendiri tidak yakin dengan harga jual mengenai keakuratan angka tersebut. Dengan adanya pelatihan yang dosen berikan diharapkan anggaran bisa berperan sebagai alat pengendalian. 6. Angka pada anggaran bersifat fixed untuk tahun tersebut dan tidak pernah diubah walaupun keadaan bisnis berubah. Akibat dari hal ini adalah anggaran yang telah ditetapkannyadibuat menjadi tidak berguna dan tidak dapat dipakai untuk mengukur kinerja. Hal Menurut Xxxxxx dan Mowen (2007) anggaran itu harusnya bersifat fleksibel dan dapat diubah jika keadaan berubah. Dengan adanya pelatihan yang dosen berikan diharapkan perusahaan bisa menerapkan anggaran yang fleksibel. 7. Anggaran dibuat menggunakan anggaran incremental yang sulit dipertanggungjawabkan keakuratannya. Menurut Xxxxxxxx et al. (2013) anggaran incremental adalah anggaran yang mempunyai asumsi bahwa trend pendapatan dan biaya tahun sebelumnya akan berlanjut sehingga anggaran ini dikarenakan pemilik kurang memahami biaya-biaya apa saja yang perlu diperhitungkan untuk menentukan harga jual pesanan dan order khusus sehingga penentuan harga jual tersebut dilakukan dibuat dengan cara mengira-ngira, menambahkan atau mengurangi anggaran tahun sebelumnya dengan angka persentase tertentu. Anggaran ini merupakan anggaran tradisional yang menyebabkan harga jual sudah cukup tua dan dirasakan sudah tidak cocok lagi untuk order khusus diterapkan pada masa kini dimana saat ini perubahan sudah sangat drastis dan tidak ada lagi yang sama bisa berbeda-bedanamanya kestabilan. Akibatnya timbul keluhan dari pelangganMenurut Xxxxxx (2002) anggaran berbasis aktivitas ini dibuat setiap tahun berdasarkan rencana aktivitas yang akan dilakukan perusahaan dan dibuat per departemen secara detail. Apabila hal Proses pembuatan anggaran ini terus menerus dilakukan oleh perusahaan, maka akan melibatkan semua departemen yang ada di masa depan pelanggan setia perusahaan bisa pindah perusahaan. Menurut Xxxxxx et al. (2009) proses anggaran ini akan dimulai dari anggaran penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran dan penjualan. Kemudian proses ini akan berlanjut ke pesainganggaran produksi, anggaran pembelian, anggaran biaya di pabrik, anggaran kas, dan berakhir di anggaran laporan keuangan. Untuk mengatasi hal ini maka Dengan adanya pelatihan yang dosen berikan diharapkan perusahaan dapat menerapkan suatu sistem penentuan harga pokok produksi anggaran berbasis aktivitas. Anggaran berbasis aktivitas diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang tepat untuk melayani pesanan-pesanan khusus dari pelanggannyaada di perusahaan terutama dalam hal perencanaan dan pengendalian. Apabila perusahaan sudah dapat menentukan harga pokok produksi selanjutnya perusahaan dapat menentukan harga jual Ozyruk dan Uluturk (2016) menjelaskan lebih lanjut bahwa dengan penerapan anggaran berbasis aktivitas akan mendorong pengalokasian sumber daya ke bagian yang tepat. Harga yang tepat adalah harga yang paling membutuhkan sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dengan demikianprioritas perusahaan, diharapkan pelanggan tetap akan setia melakukan pesanan kepada perusahaan. Solusi yang tim dosen tawarkan kepada perusahaan adalah memberikan pelatihan mengenai metode direct costing agar perusahaan dapat melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk pesanan khusus yang diterima dari para pelanggannya. Hal ini dikarenakan direct costing/ variabel costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya membebankan biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk (Gersil dan Kayal, 2016). Dengan dipisahkan informasi biaya menurut prilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, metode direct costing mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, pengendalian biaya tetap yang lebih baik, dan pengambilan keputusan jangka pendek. Hal ini dimungkinkan karena dalam jangka pendek, biaya tetap tidak relevan karena tidak terpengaruh oleh pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Jika biaya tetap terpengaruh meningkatkan keberhasilan dalam pengambilan keputusan jangka pendek, metode variabel costing serta penilaian kinerja dan kegiatan operasi dapat menyajikan dampak keputusan tersebut terhadap biaya tetap lebih fleksibel. Menurut Xxxxxx dan laba Xxxxxx (Gersil 2020) jika perusahaan tidak bisa mengelola anggaran dengan benar maka akan membawa masalah serius bagi perusahaan. Implementasi anggaran berbasis aktivitas ini diharapkan mampu memicu timbulnya perasaan bahwa karyawan dilibatkan dalam proses perencanaan sehingga karyawan dapat lebih bertanggungjawab dan Kayal, 2016)merasa memiliki perusahaan. Selain kelebihan-kelebihan Berdasarkan hasil observasi serta diskusi yang cukup panjang dan intens maka dosen mencoba untuk membuat suatu usulan mengenai kerangka kerja implementasi anggaran yang dapat dipakai oleh perusahaan untuk mencoba memperbaiki keadaan yang sudah ada dan mulai menerapkan suatu sistem anggaran yang berbasis aktivitas sehingga diharapkan anggaran yang berbasis aktivitas ini dapat mencerminkan keadaan riil perusahaan dan anggaran yang sudah dibuat dapat dipakai sebagai alat perencanaan dan pengendalian di atas, penerapan metode direct costing hanya perusahaan. Dosen yakin bahwa kerangka kerja dan proses implementasi anggaran yang berbasis aktivitas ini amat cocok diterapkan untuk perusahaan yang penentuan labanya berdasarkan volume penjualan, sehingga bagi perusahaan yang memiliki produk bersifat musiman tidak akan cocok. Dengan demikian, metode direct costing dapat diterapkan di PT Felixindo Rubber Berkarya karena penentuan laba perusahaan berdasarkan volume dan juga perusahaan memiliki kapasitas yang menganggur (idle capacity) sehingga dapat menerima order khusus dari pelangganakan memperoleh banyak manfaat apabila menerapkan anggaran berbasis aktivitas.

Appears in 1 contract

Samples: Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat