Beban Bunga Klausul Contoh

Beban Bunga. Grup Merdeka menggunakan sumber pendanaan internal dan eksternal untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur penambangan dan fasilitas pengolahan. Oleh karena itu, beban bunga telah menjadi komponen signifikan pada tahun 2019, 2020 dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut memiliki bunga tetap. Pada tanggal 30 Juni 2021, Grup Merdeka memiliki fasilitas utang yang belum ditarik sebesar US$35 juta.
Beban Bunga. Beban bunga Perseroan didominasi dari bunga atas produk deposito berjangka Perseroan. Tabel berikut merupakan beban bunga Perseroan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 dan 2019 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017: Giro 414.325.177 268.515.636 1.545.454.421 550.314.838 302.313.327 Deposito 7.286.499.830 7.482.992.690 ▇▇.▇▇▇.▇▇▇.▇▇▇ ▇▇.▇▇▇.▇▇▇.▇▇▇ ▇▇.▇▇▇.▇▇▇.▇▇▇ Tabungan 154.389.702 204.819.135 754.170.794 837.390.353 1.074.026.899 Lainnnya 13.191.201 11.943.040 65.620.852 120.004.742 66.232.878 *) Laporan Keuangan Interim Perseroan tidak diaudit Beban bunga Perseroan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 adalah sebesar Rp7.868.405.901 menurun sebesar Rp99.864.600 atau 1,25% bila dibandingkan periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 yaitu sebesar Rp7.968.270.501. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya beban bunga dari produk Deposito Berjangka yang sebelumnya sebesar Rp7.482.992.690 menurun Rp196.492.860 atau 2,63% menjadi Rp 7.286.499.830. Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp31.582.007.782 meningkat sebesar Rp4.163.938.247 atau 15,18% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp27.419.069.535. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga dari produk Deposito Berjangka yang sebelumnya sebesar Rp25.911.359.602 meningkat Rp3.305.402.113 atau 12,76% menjadi Rp ▇▇.▇▇▇.▇▇▇.▇▇▇. Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp27.419.069.535 menurun sebesar Rp1.507.569.917 atau 5,21% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp28.926.639.452. Penurunan ini disebabkan menurunnya beban bunga dari produk Deposito Berjangka yang sebelumnya sebesar Rp27.484.066.348 menurun sebesar Rp1.572.706.746 atau 5,72% menjadi Rp25.911.359.602.
Beban Bunga. Beban bunga didominasi dari bunga atas deposito berjangka di samping beban bunga yang berasal dari simpanan nasabah, premi penjaminan Pemerintah, dan simpanan dari bank lain. ▇▇▇▇▇ berikut merupakan beban bunga Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017, 2016, dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018.
Beban Bunga. Grup Merdeka menggunakan sumber pendanaan internal dan eksternal untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur penambangan dan fasilitas pengolahan. Oleh karena itu, beban bunga telah menjadi komponen signifikan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022 dan 2023. Pada tanggal 30 September 2023, Grup Merdeka memiliki fasilitas utang yang belum ditarik sebesar US$160,0 juta.
Beban Bunga. Beban bunga Perseroan terdiri dari beban bunga simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, giro dan simpanan dari bank lain, serta beban premi penjaminan. Perseroan berhasil melakukan penurunan beban bunga yang turun menjadi Rp601.249 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp667.529 juta atau turun 9,93% (yoy). Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan suku bunga simpanan sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan peningkatan CASA Perseroan terlihat dari rasio CASA yang meningkat dari 18,38% di 2019 menjadi 18,81% di 2020.
Beban Bunga. Bunga 312.696 210.469 482.935 552.431 Premi penjaminan 14.202 12.882 23.684 19.993 Jumlah beban bunga 326.898 223.351 506.619 572.424 Pendapatan transaksi valuta asing − bersih 2.275 3.931 8.897 9.699 Keuntungan bersih penjualan efek 2.430 3.053 4.398 22.435 Provisi dan komisi selain kredit − bersih 18.458 19.569 39.329 41.464 Penerimaan kembali kredit yang dihapusbuku 8.974 10.855 23.946 30.542 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi − 412 413 (435) Lainnya 18.681 20.808 61.946 65.656 Jumlah pendapatan operasional lainnya 50.818 58.628 138.929 169.361 Aset keuangan 44.006 70.179 113.815 71.805 Jumlah beban kerugian penurunan nilai. 44.006 70.179 113.815 71.805 Beban operasional lainnya Umum dan administrasi 118.923 133.726 252.134 249.757 Tenaga Kerja 115.525 104.535 219.069 202.544 Beban (pembalikan) pensiun dan imbalan pasca kerja 4.392 4.418 8.489 (10.308) Lainnya 21.033 19.531 40.042 37.745 Beban operasional lainnya 259.873 262.210 519.734 479.738 Hasil sewa 167 61 151 176 Keuntungan penjualan aset tetap 202 16 75 51 Laba (rugi) penjualan agunan yang diambil alih (848) 4.593 2.968 1.030 Lainnya – bersih (396) (58) (2.240) (4.041) Pedapatan (Beban) non−operasional − bersih (875) 4.612 954 (2.784) Beban pajak tangguhan (11.234) (9.855) (101.556) (9.679) Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti (5.175) 4.166 2.878 2.170 Pajak penghasilan terkait pos yang tidakakan direklasifikasi ke laba rugi 1.138 (917) (633) (477) Sub jumlah (4.037) 3.249 2.245 1.693 Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi :
Beban Bunga. Beban bunga Perseroan terdiri dari pinjaman diterima dan pinjaman subordinasi, derivatif, surat utang yang diterbitkan serta beban bunga dari utang sewa atas aset hak guna. Total beban bunga Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023 adalah sebesar Rp426.162 juta, meningkat sebesar Rp113.959 juta atau 36,5% dibandingkan dengan periode enam bulan yang sama pada tahun sebelumnya yang berjumlah sebesar Rp312.203 juta. Peningkatan tersebut terutama terjadi pada nilai beban bunga pinjaman diterima dan pinjaman subordinasi dari pihak berelasi yang terdiri dari SMI-World Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, International Finance Corporation dan SMI-Asian Development Bank dan pihak ketiga dari PT Bank Permata Tbk, seiring dengan peningkatan tingkat suku bunga pinjaman selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023 jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga pinjaman periode yang sama pada tahun sebelumnya. Total beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 adalah sebesar Rp679.626 juta, meningkat sebesar Rp34.384 juta atau 5,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah sebesar Rp645.242 juta. Peningkatan beban bunga ini terutama bersasal dari pinjaman diterima dan pinjaman subordinasi dari pihak berelasi yang terdiri dari SMI-World Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, International Finance Corporation dan SMI-Asian Development Bank dan pihak ketiga dari PT Bank Permata Tbk.
Beban Bunga. Beban bunga berasal dari jasa simpanan nasabah, premi penjaminan Pemerintah dan simpanan dari bank lain. Periode 12 (dua belas) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 Beban bunga di tahun 2021 sebesar Rp888,77 miliar dan mengalami penurunan sebesar 6,71% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp952,65 miliar. Beban bunga simpanan nasabah memberikan kontribusi sebesar 85,14% dari beban bunga tahun 2021, diikuti simpanan dari bank lain sebesar 11,75%, efek-efek sebesar 2,78%, provisi dan komisi sebesar 0,33%. Penurunan beban bunga disebabkan adanya penurunan beban bunga deposito berjangka sebesar Rp58,71 miliar atau setara 8,07% dari tahun lalu. Penurunan beban bunga terjadi di tengah kenaikan saldo simpanan nasabah. Hal ini didukung dengan strategi yang tepat dari manajemen dalam menurunkan suku bunga deposito berjangka secara bertahap dan dalam meningkatkan sumber dana murah yang dapat dilihat dari kenaikan CASA dan penurunan biaya dana melalui berbagai strategi pemasaran yang tepat.
Beban Bunga. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Beban bunga Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp33.750 juta atau 62,99% dari Rp53.580 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp87.330 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Kenaikan ini terutama diakibatkan oleh beban bunga yang berasal dari penarikan pinjaman diterima serta pinjaman subordinasi yang dilakukan di semester II tahun 2014 dimana dampak penuh pengakuan beban bunganya terjadi di tahun 2015. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban bunga Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp31.947 juta atau 147,68% dari Rp21.633 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp53.580 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama diakibatkan oleh beban bunga yang berasal dari penarikan pinjaman diterima serta pinjaman subordinasi selama tahun 2014. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Laba bersih tahun berjalan Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp17.184 juta atau 18,71% dari Rp91.824 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp74.640 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan ini terutama diakibatkan oleh pencatatan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi saham sebesar Rp41.287 juta di tahun 2015.
Beban Bunga. Grup Merdeka secara historis menggunakan sumber pendanaan eksternal terutama untuk membiayai kegiatan pengembangan aset dan proyek dalam portofolio Grup Merdeka, termasuk pembangunan infrastruktur penambangan beserta fasilitas pengolahannya, serta menyelesaikan akuisisi. Oleh karena itu, beban bunga telah menjadi komponen signifikan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023 dan 2024. Pada tanggal 30 September 2024, Grup Merdeka memiliki fasilitas utang yang belum ditarik sebesar US$115,0 juta.