Proses Produksi Klausul Contoh

Proses Produksi. Proses bisnis Perseroan merupakan made-to-order dimana Perseroan memproduksi produk setelah pemesanan masuk dari customer. Setelah Dept Sales and Marketing Perseroan berhasil untuk mendapatkan customer untuk memesan order dari Perseroan, Sales and Marketing akan menyampaikan ke Cable Design untuk memastikan tipe kabel yang dipesan sudah sesuai dengan standar yang berlaku sedangkan sales plan ke dept production, planning, and inventory control (PPIC). Selanjutnya PPIC akan melakukan pengecekan atas kesediaan semua bahan baku produksi yang dibutuhkan. Jika ada kekurangan bahan baku, Dept Procurement akan melakukan pengadaan. Proses pengadaan dilakukan oleh Dept Procurement setelah menerima PP (permintaan pembelian) dengan detil berupa jenis barang, kuantitas, dan schedule kedatangan. Setelah mendapatkan konfirmasi dari dept PPIC, Perseroan memulai proses produksi di mana dalam proses ini juga terdapat maintenance checking terhadap peralatan dan mesin produksi. Setiap tahapan produksi akan melalui proses quality control berdasarkan quality plan yang berpedoman pada standar kabel yang berlaku. Setelah dilakukannya proses quality control tersebut, produk akan difinalisasi dan dikirimkan ke pihak customer melalui Dept Logistic. Perkiraan waktu dari diterimanya order dari customer sampai dengan produk diterima oleh customer kurang lebih 30 hari, tergantung dari banyak faktor diantara lain kendala operasional, logistik dan force majeure seperti keadaan cuaca, logistik pihak ketiga, dan lain lain.
Proses Produksi. Proses produksi berjalan dengan baik Proses produksi mendapat pengawasan dari pimpinan Proses produksi sesuai dengan perencanaan
Proses Produksi. Memilih bahan baku, proses pemilihan bahan baku oleh perusahaan yaitu memilih pisang kapas dan tanduk yang unggul, berumur 7 bulan HST dan berkualitas.
Proses Produksi. Dalam kondisi pandemik saat ini kinerja perusahaan mulai mengalami penurunan dimana jika dilihat dari laporan keuangan perusahaan, jumlah penjualan dan juga laba perusahaan yang biasa diukur dengan nilai EBIT mulai menurun. Hal ini menjadi fokus perhatian perusahaan terutama di masa-masa sulit seperti sekarang ini. Masalah ini merupakan awal masalah potensial yang jika tidak diselesaikan dengan segera pasti akan mengganggu kelangsungan hidup perusahaan di masa depan. Perusahaan menyadari akan adanya bom waktu ini yang jika dibiarkan akan membuat kelangsungan hidup perusahaan terganggu tetapi perusahaan kurang memahami metode atau tool apa yang dapat membantu perusahaan untuk memberikan peringatan jika kondisi perusahaan mengkuatirkan. Jadi perusahaan memerlukan suatu accounting tool yang dapat dipakai untuk memberikan sinyal-sinyal akan adanya masalah di dalam perusahaan Laporan keuangan merupakan rapor atau indikator dari keadaan dan kinerja keuangan tahunan perusahaan yang dapat dilihat dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan juga laporan arus kas perusahaan tahunan. Informasi yang ada dalam laporan keuangan merupakan informasi yang masih agak mentah untuk dipakai dalam pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu, laporan keuangan yang dihasilkan harus diolah kembali agak dapat memberikan indikator keuangan dan kinerja perusahaan serta juga untuk menilai risiko-risiko apa yang ada di dalam perusahaan yang dapat mengganggu jalannya atau kelangsungan hidup perusahaan. Dengan melakukan analisa atas laporan keuangan maka perusahaan akan dapat memahami dan mengetahui apa yang terjadi dengan perusahaan dan masalah potensial apa yang kemungkinan di masa depan akan terjadi. Untuk itu dirasakan perusahaan sudah mulai perlu secara rutin melakukan analisa keuangan agar perusahaan mengetahui keadaan perusahaan dan risiko apa yang ada pada perusahaan di masa depan.

Related to Proses Produksi

  • PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN

  • Persyaratan Dan Tata Cara Penjualan Kembali Unit Penyertaan 15.1. PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN

  • DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

  • Persyaratan Dan Tata Cara Pembelian Unit Penyertaan 1. Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan

  • Persyaratan Dan Tata Cara Penjualan Kembali Pelunasan Unit Penyertaan 15.1. PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN

  • DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

  • Ketentuan Kerahasiaan Dan Keamanan Data Dan/ Atau Informasi Pribadi Konsumen adalah ketentuan-ketentuan mengenai kerahasiaan dan keamanan data dan/atau informasi pribadi konsumen sebagaimana diatur dalam POJK tentang Perlindungan Konsumen dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 14/SEOJK.07/2014 tanggal 20 Agustus 2014, tentang Kerahasiaan Dan Keamanan Data Dan/Atau Informasi Pribadi Konsumen, beserta penjelasannya, dan perubahan-perubahannya dan penggantinya yang mungkin ada dikemudian hari.

  • ALOKASI BIAYA DAN IMBALAN JASA Reksa Dana Biaya Manajer Investasi Biaya Bank Kustodian Biaya Pembelian Biaya Penjualan Kembali/ Biaya Pembelian yang Ditangguhkan (Deferred Sales Charge / ”DSC”)* Biaya Pengalihan Investasi Biaya Pembukaan Rekening MANULIFE DANA SAHAM Sesuai dengan Kelas Unit Penyertaan yang dipilih Maks. 0,25% Sesuai dengan Skema biaya yang dipilih Sesuai dengan skema biaya yang dipilih Sesuai dengan skema biaya yang dipilih Tidak ada Dalam hal Biaya Pembelian Yang Ditangguhkan (Deferred Sales Charge/”DSC”) ditujukan untuk memberikan insentif pada investasi jangka panjang. Para pemodal yang berinvestasi untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun tidak dikenakan Biaya Pembelian yang Ditangguhkan (Deferred Sales Charge/”DSC”). Pemodal-pemodal ini memperoleh kesempatan untuk melakukan investasi dan penjualan kembali pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang berlaku. Jika pemodal ingin melakukan pelunasan sebelum jangka waktu satu tahun tersebut, maka mereka diharuskan untuk membayar Biaya Pembelian yang Ditangguhkan (Deferred Sales Charge/”DSC”) atas jumlah investasi awal seperti diuraikan dalam tabel di atas. Biaya didasarkan atas jumlah investasi awal dan metode Pertama Masuk Pertama Keluar (First In First Out/“FIFO”) akan diterapkan untuk menetapkan Biaya Pembelian yang Ditangguhkan (Deferred Sales Charge/”DSC”) dalam hal terjadi investasi dan pelunasan beberapa kali pada satu rekening. Gambaran tentang penerapan Biaya Pembelian yang Ditangguhkan (Deferred Sales Charge/”DSC”) pada saat penjualan kembali:

  • IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING AND FINANCIAL REPORTING POLICIES (continued)

  • MANFAAT INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG UTAMA Pemegang Unit Penyertaan MANDIRI INVESTA ATRAKTIF dapat memperoleh manfaat investasi sebagai berikut: