Rasio Profitabilitas Klausul Contoh

Rasio Profitabilitas. Pertumbuhan Penjualan (%) 0,09 0,09 (0,10) Xxxxxx Xxxx kotor (%) 0,16 0,16 0,15 Margin Laba sebelum bunga dan pajak (%) 0,14 0,11 0,12 Penjelasan mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting dapat diperoleh pada Bab IV Prospektus ini.
Rasio Profitabilitas. Pertumbuhan Penjualan (%) 0,09 0,09 (0,10) Xxxxxx Xxxx kotor (%) 0,16 0,16 0,15 Margin Laba sebelum bunga dan pajak (%) 0,14 0,11 0,12
Rasio Profitabilitas. Menurut Xxxxxx (2019: 198) rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau menghasilkan laba. Rasio ini juga mengukur efisiensi manajemen perusahaan. Hal ini ditunjukkan melalui penjualan dan laba atas investasi. Intinya penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: a. Profit Margin on Sales 1) Margin Laba Kotor Menurut Kasmir (2019: 201) margin laba kotor menunjukkan laba relatif terhadap perusahaan caranya penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini adalah cara untuk menentukan harga pokok penjualan. Rumus untuk mencari margin laba kotor adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih-Harga Pokok Penjualan Sales 2) Margin Laba Bersih Menurut Kasmir (2019: 202) margin laba bersih adalah ukuran laba yang membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan. Rasio ini menunjukan laba bersih perusahaan dari penjualan. Rumus untuk mencari margin laba bersih adalah sebagai berikut: b. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment) Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan Nama Return on Investment (ROI) atau return on total assets adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) dari jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga mengukur efektivitas manajemen dalam mengelola investasi. Semakin kecil rasio ini, semakin kurang baik dan semakin besar semakin baik (Kasmir, 2019: 203). Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Rumus untuk mencari Return on Investment (ROI) atau return on assets adalah sebagai berikut: c. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE) Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri adalah rasio yang mengukur pengembalian ekuitas setelah pajak dengan menggunakan laba bersih dan modal sendiri. Rasio ini menggambarkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasionya maka semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan menguat dan sebaliknya. (Kasmir, 2019: 206). Rumus untuk mencari return on equity adalah sebagai berikut:
Rasio Profitabilitas. Xxxxxx Xxxx Sebelum Pajak Penghasilan Perseroan pada tanggal 31 Juli 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar 147,88% dan 77,27%; dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016, dan 2015, masing-masing adalah 119,15%; 82,66%; dan -282,69%. Terlihat bahwa selama 3 tahun terakhir marjin laba sebelum pajak penghasilan Perseroan telah menunjukkan nilai yang positif. Marjin Laba Tahun Berjalan Perseroan pada tanggal 31 Juli 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar 138,14% dan 75,61%; dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016, dan 2015, masing-masing adalah 82,94%; 46,09%; dan -216,09%. Marjin laba tahun berjalan Perseroan sempat mencatat nilai negatif pada 2015 yang diakibatkan penurunan pembiayaan Perseroan, namun setelah itu, marjin laba tahun berjalan Perseroan telah kembali mengalami kenaikan yang diakibatkan oleh kenaikan pembiayaan Perseroan. Xxxxxx Xxxx Komprehensif Perseroan pada tanggal 31 Juli 2018 dan 2017 adalah masing- masing sebesar 138,64% dan 75,60%; dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2017, 2016, dan 2015, masing-masing adalah 82,79%; 46,00%; dan -215,71%. Marjin laba komprehensif Perseroan sempat mencatat nilai negatif pada 2015 yang diakibatkan penurunan pembiayaan Perseroan, namun setelah itu, marjin laba tahun berjalan Perseroan telah kembali mengalami kenaikan yang diakibatkan oleh kenaikan pembiayaan Perseroan. Tidak terdapat kejadian atau transaksi yang tidak normal, jarang terjadi, atau perubahan penting dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan dan profitabilitas.
Rasio Profitabilitas. Menurut Xxxxx (2013:80) bahwa jenis-jenis rasio yang dapat digunakan yaitu: “ a) gross profit margin, b) net profit margin, c) return on investment dan d) return on equity”. Adapun penjelasan mengenai xxxx-xxxxx xxxxx adalah sebagai berikut: 1) Gross Profit Xxxxxx (Margin laba kotor) Margin laba kotor yang memperlihatkan hubungan antara penjualan dan beban penjualan, mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk mengendalikan biaya persediaan atau biaya operasi barang maupun untuk meneruskan kenaikan harga lewat penjualan kepada penjualan persentase dari sisa penjualan setelah sebuah perusahaan membayar barangnya yang juga disebut margin laba kotor. Kelemahan rasio ini adalah hanya menyediakan keuntungan kotor dari penjualan yang dilakukan tanpa memasukkan struktur biaya yang ada pada perusahaan.
Rasio Profitabilitas. Jenis-jenis rasio profitabilitas terdiri dari return on asset (ROA) yang mengukur kemampuan perusahaan mengembalikan aktiva dari laba yang dihasilkan dan return on equity (ROE) yang mengukur kemampuan perusahaan mengembalikan modal dari laba yang dihasilkan. Menurut Kasmir (2010:199) jenis-jenis rasio profitabilitas ada 3 adalah: a. Profit margin on sales b. Return on Investment (ROI) c. Return on Equity (ROE) a. Basic Earning Power (BEP) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan total aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi (EBIT). Standar rata- rata basic earning power menurut Silaban (2010:92) adalah 1,2% maka dikatakan baik. b. Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak. Lebih lanjut menurut Xxxxxan (2010:92) dijelaskan bahwa rata-rata industri yang digunakan untuk pengukuran Return on Assets (ROA) adalah 10% maka dikatan biak. c. Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa. Standar rata-rata Return on Equity menurut Silaban (2010:92) adalah 12,5% maka dikatakan baik.
Rasio Profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu (Silaban 2010:91). Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan return on asset dan return on equity. a. Return on assets (ROA)
Rasio Profitabilitas. Profitabilitas sangat bermanfaat untuk melihat kemampuan UD. Xxxxxx dalam menghasilkan tingkat laba. Pada penelitian ini, rasio yang digunakan untuk 7,4% 7,2% 7,2% 7,2% 7,0% 6,9% 6,8% 6,9% 6,7% 6,6% Return on assets 6,4% 2011 2012 2013 2014 2015 mengukur profitabilitas yaitu Return on assets (ROA) dan Return on equity (ROE). a. Return on assets (ROA) Sumber: Olahan Penulis 2018 b. Return on equity (ROE) Sumber: Olahan Penulis 2018
Rasio Profitabilitas. 1) Return on Assets (ROA) 2) Return on Equity (ROE)
Rasio Profitabilitas. Menurut Sutapa (2018), rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai sejauhmanakah kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan atau laba. Rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba antara lain yaitu: