Hazus Sample Clauses

Hazus. In the US, Hazus is a standardized methodology developed by the US Federal Emergency Management Agency (FEMA) models for estimating potential losses from earthquakes, floods, and hurricanes. Hazus uses Geographic Information Systems (GIS) technology to estimate physical, economic, and social impacts of disasters: Physical damage to residential and commercial buildings, schools, critical facilities, and infrastructure Economic loss, including lost jobs, business interruptions, repair and reconstruction costs Social impacts, including estimates of shelter requirements, displaced households, and population exposed to hazards. 24 xxxx://xxx.xxxxxx.xxx/nisac/capabilities/national-transportation-fuels-model/ Hazus is an assessment method used for mitigation and recovery as well as preparedness and response by government planners, GIS specialists, and emergency managers. Hazus can be used to determine potential losses and the most beneficial mitigation approaches to reduce these disaster losses25.
AutoNDA by SimpleDocs

Related to Hazus

  • Industrial Operations Analyst (IOA ‌ The IOA is a GSA Government official who audits Contractor records and conducts Contractor Assistance Visits (CAVs) to the Contractor’s place of business to assist the Contractor with task order reporting, Contract Access Fee (CAF) management, and other general contract administration functions deemed necessary by the Government.

  • Contractor’s Xxxxxxxx to City Compensation. The Contractor shall send invoices to the City on a monthly or bi-monthly basis for the amounts to be paid pursuant to this contract. Each invoice shall document, to the reasonable satisfaction of the City: such information as may be reasonably requested by the City. Within 60 days after the City receives an invoice, the City shall send the Contractor a check in payment for all undisputed amounts contained in the invoice.

  • Kesimpulan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) merupakan bentuk kerjasama ekonomi bilateral antara Indonesia xxx Jepang yang bertujuan untuk meningkatkan kegiatan impor, ekspor xxx investasi di kedua negara. Kerangka perjanjian ini meliputi liberalisasi perdagangan, investasi, perlindungan hak kekayaan intelektual, transparansi, anti-persaingan, memperdalam kerja xxxx, xxx menetapkan prosedur untuk menegakkan perjanjian. Perjanjian ini terjalin dilandasi oleh kepentingan nasional masing-masing negara. Adapun kepentingan nasional Indonesia dalam perjanjian ini xxxxxx xxxx mengoptimalkan kerjasama antara Indonesia-Jepang, mendapat kepastian akses pasar di Jepang yang lebih luas berkat penurunan tarif, meningkatkan arus barang xxx xxxx, mendapatkan transfer teknologi, sebagai sektor penggerak, program kesejahteraan, xxx juga menjadi pusat pengembangan manufaktur. General Review semestinya diadakan lima tahun setelah dilaksanakannya perjanjian. namun Jepang menunda pelaksanaan kegiatan ini sampai diubahnya Peraturan Menteri Keuangan yang diklaim tidak sesuai dengan IJEPA. Padahal sebelumnya Indonesia sudah menawarkan Jepang agar memberi usulan terkait peraturan ini sebelum diterbitkan. Indonesia masih mengejar kepentingannya untuk memenuhi perundingan ulang terkait tarif bea masuk xxx tarif impor yang belum terlaksana secara efektif. Selain berkenaan tentang kepentingan nasional, Indonesia sebenarnya juga tidak menetapkan tujuan yang jelas yang akan dicapai dalam kerjasama ekonomi ini. Diplomasi ekonomi yang diupayakan indonesia dalam kerjasama ekonomi bilateral ini didasari oleh beberapa faktor seperti latar belakang sejarah, hubungan perdagangan xxxx xxxxxx menguntungkan, xxx juga kemajuan perekonomian Jepang. Indonesia juga bergantung kepada situasi ekonomi Jepang karena kegiatan impor,ekspor, xxx investasi yang berlangsung memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dilihat dari nilai perdagangan yang terus mengalami tren kenaikan. Meskipun menguntungkan,Indonesia harus terus bersikap tegas dalam melaksanakan perjanjian ini xxxxxx xxxxx banyak kepentingan nasional dari kerjasama bilateral ini yang belum sepenuhnya tercapai. Melalui analisis komprehensif terhadap kendala yang tidak kondusif bagi Indonesia dalam tinjauan umum IJEPA. Indonesia akan melanjutkan upayanya untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya melalui kerja sama ini. Kerja sama ini diharapkan dapat terus meningkatkan hubungan baik perekonomian antara Indonesia-Jepang. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, N. A. (2020). DIPLOMASI EKONOMI JEPANG DALAM UPAYA PERPINDAHAN LIMBAH B3 MELALUI INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IJEPA). Jurnal PIR: Power in International Relations, 3(2), 156-172. Ardiyanti, S. T. (2015). Dampak Perjanjian Perdagangan Indonesia - Jepang (Ijepa) Terhadap Kinerja Perdagangan Bilateral. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 9(2), 129–151. xxxxx://xxx.xxx/10.30908/bilp.v9i2. 5 Arifin Rivai, A. N. (2017). Posisi Indonesia di Tengah Fenomena Korporasi Global (Studi Kasus: Relasi Dagang Indonesia – Toyota Pasca Kesepakatan IJEPA). Indonesian Perspective, 2(2), 105. xxxxx://xxx.xxx/10.14710/ip.v2i2.18 474 Xxxxxxxxx Xxxxxx. (2019). Faktor Penghambat Peningkatan Investasi Jepang di Indonesia dalam Kerangka Kerja IJEPA 208-2018. Universitas Katolik Parahyangan. Gocklas C.S, L., & Sulasmiyati, S. (2017). Analisis Pengaruh Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) Terhadap Nilai Perdagangan Indonesia-Jepang (Studi Pada Badan Pusat Statistik 2000-2016). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol, 50(5), 191–200. xxxxx://xxxxx.xxxxxx.xxx/media/pub lications/188892-ID-analisis- pengaruh-indonesia-japan- econom.pdf Hadi, S. (2014). Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement: an Indonesian Perspective. East Asian Policy, 06(03), 114–128. xxxxx://xxx.xxx/10.1142/s17939305 14000312 Harahap, I. K., & Xxxxxx, A. M. (2015). DAMPAK PENERAPAN INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT TERHADAP EKSPOR INDONESIA KE JEPANG. Media Ekonomi, 23(1), 27. xxxxx://xxx.xxx/10.25105/me.v23i1. 0000 Xxxxxx, X. S. (2016). KEGAGALAN INDONESIA DALAM IMPLEMENTASI INDONESIAN JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IJEPA). Jurnal Lyceum, 4(1), 430–439. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. (2015). Analisis Review Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dalam Perdagangan Barang. xxxxx://xxx.xxx/10.1108/eb057810

  • Hazing Hazing is a process, based on tradition that is used by groups to maintain a hierarchy (i.e., a pecking order) within the group. Regardless of consent, the rituals require individuals to engage in activities that are physically and/or psychologically stressful. These activities can be humiliating, demeaning, intimidating, and exhausting, all of which results in physical or emotional discomfort. Hazing is about group dynamics and proving one’s worthiness to become a member of a specific group. The newcomer, or victim, is hazed. Once accepted by the group, the victim may become a bystander, watch others get hazed, achieve senior status, and ultimately become a perpetrator of hazing. In New Jersey, hazing is a separate criminal offense under N.J.S.A. 2C:40-3. School officials should be aware that hazing which involves the participation of a coach or a teacher may also constitute child abuse. Hazing may also involve other predicate crimes, such as sexual assault. Hazing may also constitute HIB. As noted in Article 4.4.2, although HIB is not a separately defined criminal offense, the conduct that constitutes bullying may constitute one or more criminal or disorderly person offenses, including assault, harassment, threats, robbery and sexual offenses.

  • Pendahuluan Semakin tahun semakin besar kebutuhan akan tanah, baik untuk kepentingan pembangunan perumahan atau gedung maupun untuk pelaksanaan usaha, termasuk usaha pertanian, sedangkan tanah 1 Xxxxx Xxxxxx,XX.XX. adalah Xxxxx Xxxxx III Fakultas Hukum Universitas Batanghari Jambi xxx Xxxxx Tetap PS. Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Batanghari Jambi. kosong yang tersedia sudah semakin sedikit xxx tidak pula memiliki tanah sendiri. Dikarenakan tanah sendiri tidak ada atau sangat kecil sedangkan kebutuhan untuk usaha sangat besar, maka diperlukan pihak xxxx xxxx memiliki lahan tanah yang luas untuk menggunakan tanahnya. Pihak yang membutuhkan lahan tanah yang luas untuk usahanya tidak hanya orang perorangan melainkan juga suatu badan usaha. Salah satu badan usaha yang memerlukan lahan tanah yang cukup luas untuk usahanya di kabupaten Muaro Jambi adalah PT. Era Sakti Wiraforestama. Perusahaan ini membutuhkan lahan tanah yang luas guna usaha perkebunan kelapa sawit. Dari usaha yang dilakukan, akhirnya PT. Era Sakti Wiraforestama mendapatkan lahan tanah yang diinginkannya dengan menggunakan tanah xxxxx masyarakat kecamatan Xxxx Xxxx. Penggunaan tanah masyarakat adat Xxxx Xxxx untuk keperluan usaha perkebunan PT. Era Sakti Wiraforestama bukanlah terjadi dengan sendirinya xxx penguasaan semena-mena, melainkan diawali dengan suatu perjanjian kepada xxxxx masyarakat pemilik tanah tersebut. Perjanjian yang diadakan antara PT. Era Sakti Wiraforestama dengan masyarakat adat Xxxx Xxxx adalah perjanjian penggunaan tanah untuk keperluan usaha, yang dituangkan dalam surat perjanjian. Dalam perjanjian yang diadakan, ditentukan xxx xxx kewajiban masing-masing pihak, umumnya hak dari pihak PT. Era Sakti Wiraforestama dapat menggunakan tanah milik masyrakat adat untuk kegiatan usaha perkebunannya hingga jangka waktu yang ditentukan dengan kewajiban membayar sejumlah harga dari hasil perkebunan yang dilakukan xxx mengembalikan pengelolaan tanah tersebut kepada xxxxx masyarakat adat pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian. Sedangkan hak masyarakat adat selaku pemilik tanah selain mendapatkan bagian hasil perkebunan juga mendapatkan tanahnya kembali setelah berakhirnya perjanjian. Dikarenakan penggunaan tanah untuk usaha perkebunan memakan waktu yang cukup lama, maka banyak terjadi perubahan- perubahan dalam pelaksanaan perjanjian yang kadangkala tidak diketahui oleh pihak xxxxx masyarakat, sehingga merugikan xxxxx masyarakat itu sendiri. Dengan terjadinya perubahan-perubahan dalam pelaksanaan perjanjian tanpa diketahui oleh pihak xxxxx masyarakat adat Xxxx Xxxx, timbulah berbagai permasalahan berupa :

  • SHOP XXXXXXX (a) The Union may elect or appoint a Shop Xxxxxxx or Shop Stewards to represent the employees and the Union shall notify the Company as to the name or names of such Shop Xxxxxxx or Shop Stewards. The Company agrees that no Shop Xxxxxxx shall suffer any discrimination by reason of holding such office.

  • Millwright Xxxxx be to assist and work under the direction and instructions I or A. He will work alone at times performing assignments in keeping with his training. During the course of his year, training must become proficient in good practices in the areas of fitting, aligning, lubricating and the operation of all shop tools and machines. In addition to the foregoing, he will be exposed to and the process of learning techniques required in trouble shooting key production machinery, pipe fitting, basic welding and machining but not be expected to display a high degree of proficiency in these areas at this point. Millwright Must be capable of performing the tasks of fittings, aligning, lubricating an able to operate all shop tools and machines. Must under direction become proficient in basic welding and pipe fitting as well as dismantling and reassembly of plant equipment. Under direction,will continueto develop skills in trouble shooting all plant equipment and improve his skills at machining part and be exposed to basic principles of hydraulics and pneumatic. He may work alone frequently, but occasionally will require direction and instructions form Millwright I or A. Millwright 11: be capable, without direction of fitting, aligning and lubrication and taking apart and reassembling plant equipment. In addition, is expected to be able to weld, operate shop tools and do pipe fitting as required. Must under direction, become proficient at effective methods of trouble shooting and repairing hydraulic, pneumatic and mechanical faults in plant machinery. I: Must be capable without direction of performing all practices under Xxxxxxxxxx Must under directionbecomeproficient at reading and understanding blueprints, all phases of installing new equipment, laying out hydraulic and mechanical drives and meet speed and power requirements correctly. Xxxxxxxxxx "A": Must he capable without direction, of performing all under Xxxxxxxxxx X, and Must take full responsibility for work done by himself or his assistant. Must he in possession of a Millwright Certificate or a Machinist Certificate or Welder Certificate. Millwrightspresently employed in this classification will not be required to have a Certificate.

  • Vlastnictví Zdravotnické zařízení si ponechá a bude uchovávat Zdravotní záznamy. Zdravotnické zařízení a Zkoušející převedou na Zadavatele veškerá svá práva, nároky a tituly, včetně práv duševního vlastnictví k Důvěrným informacím (ve smyslu níže uvedeném) a k jakýmkoli jiným Studijním datům a údajům.

  • Xxxxx, Haldimand, Norfolk (a) An employee shall be granted five working days bereavement leave with pay upon the death of the employee’s spouse, child, stepchild, parent, stepparent, legal guardian, grandchild or step-grandchild.

  • Curfew The park curfew is 10pm Sunday through Saturday. Police strictly enforce curfew hours and violators are subject to fines and/or arrest. Endorsements Rental of PARD facility does not constitute City of Austin or PARD endorsement of viewpoints expressed by participants in the program. Advertisements or announcements implying such endorsements, or that utilize City logos are not permitted.

Time is Money Join Law Insider Premium to draft better contracts faster.