Wet Weather In the event of wet weather, work in the open will continue until the particular work in hand can no longer be done safely and efficiently. Whilst it is raining, employees will be required to: Continue to work under cover or relocate to alternative work under cover, on site. Obtain materials and services for employees working under cover where there is only minimal exposure to inclement weather. When required, perform emergency and safety work. In addition, work on unexpected breakdowns, which can be corrected in limited time duration. Should a portion of the project be affected by wet weather, all other employees not so affected shall continue working in accordance with award conditions, regardless that some employees may be entitled to cease work due to wet weather. If a halt to productive work occurs due to inclement weather, the parties agree that employees may be relocated to other unaffected sites. Where the above steps are not possible, affected employees may be required to attend tool box meetings, work planning sessions or skills development activities, all of which will count as productive time for payment purposes.
Pendahuluan Industri perbankan syari’ah di Indonesia tengah memasuki fase growth (pertumbuhan) xxx sangat membutuhkan kepercayaan xxx loyalitas masyarakat untuk terus meningkatkan produktivitasnya. Kepercayaan xxx loyalitas mutlak dibutuhkan untuk memasuki fase maturity perbankan syariah dalam menghadapi kompetisi global. Kepercayaan xxx loyalitas tidak dapat diperoleh tanpa adanya produk- produk yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Produk bank syariah sudah semestinya mampu memenuhi seluruh komponen masyarakat, baik dalam produk funding, financing, xxx services. Oleh karenanya, inovasi produk bank syariah menjadi syarat mutlak sebagai indikator bahwa bank syariah mampu beradaptasi dengan kebutuhan manusia modern. Inovasi produk merupakan salah satu unsur penting untuk dapat menjaga sustainabilitas perusahaan. Inovasi produk merepresentasikan kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar sekaligus sebagai upaya untuk memperoleh keuntungan perusahaan. Bank syariah pada dasarnya telah melakukan serangkaian upaya inovasi, salah satunya adalah dengan melakukan “rekayasa” (engineering) terhadap akad- akad dalam fiqh muamalah. Beberapa akad dalam fiqh muamalah tidak begitu saja diadopsi oleh perbankan syariah, namun juga “diadaptasikan” dengan kebutuhan masyarakat terhadap xxxx-xxxx perbankan. Rekayasa xxx adaptasi ini memang sebuah keniscayaan, karena jika adopsi dilakukan secara apa adanya maka produk bank syariah diragukan dapat memberikan manfaat yang tepat bagi masyarakat. Prinsip keleluasan bermuamalah dalam Islam merupakan modal utama untuk menghadapi kompleksitas permasalahan ekonomi serta besarnya tuntutan masyarakat akan peran perbankan syariah.1 Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat xxx mengembangkan industri perbankan xxx keuangan xxxx xxxx kompetitif, inovasi dalam berbisnis yang dilakukan oleh perbankan syariah melalui serangkaian adaptasi tersebut memang sudah menjadi tuntutan bisnis. Sebagai contoh dapat dikemukakan xxxxxx xxxx kartu kredit syariah, asuransi syariah, obligasi syariah, FX iB, xxx Islamic Swap. Produk-produk dalam kegiatan keuangan syariah tersebut mengandung beberapa akad. Sebagai contoh, dalam transaksi kartu kredit syariah terdapat akad ijarah, qardh, xxx kafalah. Obligasi syariah mengandung sekurang-kurangnya akad mudharabah (atau ijarah) xxx wakalah, serta terkadang disertai kafalah atau wa’d. Islamic swap mengandung beberapa kali akad tawarruq, bay‘, wakalah, xxxxx, xxx terkadang disertai wa’d.2 Dalam setiap transaksi, akad-akad tersebut dilakukan secara bersamaan atau setidak-tidaknya setiap akad yang terdapat dalam suatu produk tidak bisa ditinggalkan, karena kesemuanya merupakan satu kesatuan. Transaksi seperti 1 Xxxxxx Xxxxx Xxxxxx, “Konstruksi Akad dalam Pengembangan Produk Perbankan Syariah di Indonesia”, Al-‘Adalah, Vol. 12, No. 3 (Juni, 2015), 493. 2 Xxxxxxxxx Xxxxxxx, “Multiakad dalam Transaksi Syariah Kontemporer pada Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia”, Al-Iqtishad, Vol. 3, No. 1 (Januari, 2011), 156. inilah yang dikenal dengan istilah multiakad (Indonesia) atau hybrid contract (Inggris) atau al-’uqud al-murakkabah (Arab). Hybrid contract merupakan perbincangan yang masih hangat dikalangan para cendikiawan muslim untuk menentukan keabsahan hukumnya. Pendapat pertama mengatakan hukumnya mubah berdasar kaidah fiqh al-ashlu fi al-mu’amalat al-ibahah (hukum asal muamalah adalah boleh). Pendapat kedua mengharamkan berdasarkan dengan hadits-hadits yang mengharamkan dua jual beli dalam satu jual beli (bai’ataini fi bai’atin), atau mengharamkan dua akad dalam satu akad (shafqatain fi shafqatin).3 Sebagai entitas bisnis yang menjadi bagian penting dalam sistem ekonomi syariah sebagai induknya, tentunya industri perbankan syariah tidak boleh keluar dari nilai-nilai syariah. Melakukan inovasi memang tuntutan bisnis, namun menjaga shariah compliance juga menjadi kewajiban bagi setiap pelaku bisnis syariah, tidak terkecuali perbankan syariah. Profit-oriented hanya boleh dijadikan sebagai media (tool) untuk mencapai tujuan (goal), yaitu benefit-oriented. Produk bank syari’ah seyogyanya memiliki multi benefit, yaitu: material benefit, emotional benefit, xxx spiritual benefit.4 Mengacu pada kondisi tersebut, maka inovasi produk perbankan syariah setidaknya memerhatikan inovasi dalam dua dimensi, yaitu dimensi ekonomi xxx dimensi sosial. Inovasi dalam dimensi ekonomi artinya bahwa produk perbankan syariah harus mampu menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga bank syariah menjadi pilihan utama masyarakat. Jika hal ini dapat dilakukan, maka fungsi-fungsi bank syariah akan mampu memainkan perannya sebagai intermediary institution. Pada dimensi sosial, sebagai produsen jasa keuangan syariah, bank syariah bertanggung jawab untuk melakukan edukasi terhadap perilaku masyarakat. Bank syariah xxx masyarakat xxxxxx melekat xxx memengaruhi satu dengan yang lain. Pada satu sisi, bank syariah melalui pola inovasinya harus mampu “men-syariah- kan” perilaku masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan lembaga 3 Najamuddin, “Al-‘Uqud Al-Murakkabah dalam Perspektif Ekonomi Syariah”, Jurnal Syariah, Vol. 2, No. 2 (Oktober, 2013), 6.
Porcupine Site Highway 11 and the City of Timmins Thunder Bay and District Toronto/York-Peel
PLANT CLOSURE 29.01 In the event the Company closes the plant at the Cambridge location as a result of the loss of business or a discontinuation of all operations, severance pay will be calculated at one (1) week’s regular pay per year of service. The severance payment, so calculated, is inclusive of any severance payment required by the Ontario Employment Standards Act (Revised 2000). This agreement is not applicable to a sale of the business or if the closure is occasioned by a labour dispute.
High Winds (i) The occurrence of high winds, whilst constituting ‘inclement weather’ affecting some work processes, does not give rise to an entitlement for any Employee whose work is suspended to leave the site and be paid. Payment will not be made for time so lost. The provisions of clauses 30.4 and 30.5 do not apply to the time any work is suspended due to the effects of high wind.
WORK CLOTHING Two sets of cotton drill protective clothing will be issued to all employees, upon request, within two weeks of commencing work with the Company. Employees will be made aware of these entitlements at the time of employment. A set of clothing will consist of either: • Two pairs of overalls; or • Two combination bib and brace; or • Two pairs of long trousers and two long sleeved shirt; or • Work denims at cost no greater than the above three choices • Clothing and footwear will be replaced on a fair wear and tear basis.
Sarnia-Lambton The full-time Nurse(s) assigned to a team will have first priority for RN work assignment within the team. Continuity of care for the patients shall be considered when determining patient assignments. The primary Nurse for a patient may be a full-time Nurse or a part-time Nurse. In all cases where there is work, which cannot be done by the full-time Nurse, the work shall be assigned to other Nurses in the following order:
Working Xxxxxxx An employee who is in charge of a crew not more than five men including himself, engaged in line clearance work. (In the application of Article X, the Company need not consider the application for promotion to this classification from any employee having less than one year of experience in the Climber classification.)
Power Factor Design Criteria (Reactive Power A wind generating plant shall maintain a power factor within the range of 0.95 leading to 0.95 lagging, measured at the Point of Interconnection as defined in this LGIA, if the ISO’s System Reliability Impact Study shows that such a requirement is necessary to ensure safety or reliability. The power factor range standards can be met using, for example without limitation, power electronics designed to supply this level of reactive capability (taking into account any limitations due to voltage level, real power output, etc.) or fixed and switched capacitors if agreed to by the Connecting Transmission Owner for the Transmission District to which the wind generating plant will be interconnected, or a combination of the two. The Developer shall not disable power factor equipment while the wind plant is in operation. Wind plants shall also be able to provide sufficient dynamic voltage support in lieu of the power system stabilizer and automatic voltage regulation at the generator excitation system if the System Reliability Impact Study shows this to be required for system safety or reliability.
Plant The expression ‘Plant’ as used in the tender papers shall mean every temporary accessory necessary or considered necessary by the Engineer to execute, construct, complete and maintain the work and all altered, modified, substituted and additional works ordered in the time and the manner herein provided and all temporary materials and special and other articles and appliance of every sort kind and description whatsoever intended or used therefore.