SEGMEN OPERASI Klausul Contoh

SEGMEN OPERASI. Informasi yang dilaporkan kepada Direksi untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerja segmen memfokuskan pada jenis jasa yang diberikan atau disediakan. Segmen yang dilaporkan Perusahaan merupakan kegiatan sebagai berikut: Berikut ini merupakan analisa pendapatan dan hasil segmen perusahaan berdasarkan segmen dilaporkan: Pendapatan 00.000.000.000 00.000.000.000 00.000.000.000 00.000.000.000 00.000.000.000 - 000.000.000.000 Beban pokok pendapatan (00.000.000.000 (00.000.000.000) (00.000.000.000) (00.000.000.000) (00.000.000.000) - (000.000.000.000) Laba bruto 1.815.392.218 2.375.796.103 2.270.182.323 5.262.053.528 1.891.903.732 - 00.000.000.000 Beban pegawai (862.499.952) (726.369.428) (1.161.873.024) (1.471.732.438) (1.129.635.074) (115.440.874) (5.467.550.790)
SEGMEN OPERASI. Berikut ini merupakan tabel yang menggambarkan segmen usaha Perseroan berdasarkan geografis. Jabodetabek 7.031.953 6.188.769 Jawa – Di luar Jabodetabek 2.153.319 1.852.665 Di luar Jawa 6.438.382 5.542.602 Berikut ini merupakan tabel yang menggambarkan segmen usaha Perseroan berdasarkan produk yang dijual. Makanan 9.135.223 7.868.275 Makanan Segar 2.139.069 1.816.516 Non-Makanan 4.349.362 3.899.245 Total Pendapatan 15.623.654 13.584.036 Xxxxx berikut menunjukkan rincian beban usaha Perseroan untuk periode-periode berikut: Gaji dan kesejahteraan rakyat 1.437.576 1.317.504 Penyusutan aset hak-guna 376.718 379.601 Penyusutan aset tetap 357.132 327.499 Listrik dan air 363.975 324.478 Beban distribusi 252.117 212.307 Perlengkapan 89.773 80.199 Pemeliharaan dan perbaikan 35.314 32.520 Amortisasi beban ditangguhkan 42.228 31.593 Jasa keamanan dan kebersihan 33.086 31.293 Telepon, faksimile dan internet 33.087 30.001 Pajak dan perizinan 22.138 18.625 Sewa 21.829 18.246 Bahan bakar, pelumas, parkir dan transportasi 20.272 16.903 Promosi dan iklan 23.608 13.235 Imbalan kerja karyawan 22.519 11.451 Lain-lain 26.891 21.799 TOTAL 3.158.263 2.867.254
SEGMEN OPERASI. Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Harga transfer antar entitas hukum dan antar segmen diatur dengan cara yang serupa dengan transaksi dengan pihak ketiga. Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2020, penjualan bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 95,88%; 7,85% dan 1,70% dari jumlah penjualan konsolidasian setelah eliminasi sebesar -5,43% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan. Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019, penjualan bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 90,97%; 9,03% dan 2,35% dari jumlah penjualan konsolidasian setelah eliminasi sebesar -2,36% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, penjualan bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 94,50%, 9,14% dan 2,65% dari jumlah penjualan konsolidasian setelah eliminasi sebesar -6,29% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, penjualan bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 84,47%; 18,82% dan 2,30% dari jumlah penjualan konsolidasian setelah eliminasi sebesar -5,59% yang merupakan transaksi antar perusahaan dalam Perseroan. Penjualan bidang manufaktur mengalami kenaikan sebesar 36,66% dikarenakan terdapat kenaikan pada kuantitas penjualan di bidang manufaktur – building component dan set up terutama pada Perseroan, Intertrend, Intera dan Interkraft (manufaktur). Selain itu pada akhir tahun 2019 dan periode 2020 terdapat penjualan produk baru, yaitu gesso. Penjualan bidang kehutanan mengalami kenaikan sebesar 12,71% dikarenakan adanya peningkatan kuantitas penjualan. Penjualan bidang manufaktur mengalami kenaikan sebesar 13,72% dikarenakan terdapat kenaikan pada kuantitas penjualan di bidang manufaktur – set up. Penjualan bidang kehutanan mengalami penurunan sebesar 50,61% dikarenakan adanya penurunan harga kayu. Untuk periode delapan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2020, laba bruto bidang manufaktur, kehutanan dan perdagangan masing-masing sebesar 89,01%; 9,10% dan 1,58% dari jumlah laba bruto ko...
SEGMEN OPERASI. Tabel berikut ini menyajikan informasi sehubungan dengan segmen operasi Perseroan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan 2019: 31 Desember 2020 Pendapatan underwriting 00.000.000.000 00.000.000.000 0.000.000.000 00.000.000.000 00.000.000.000 000.000.000.000 Beban underwriting (18.145.135.048) (6.955.077.924) (5.090.995.480) (00.000.000.000) (00.000.000.000) (00.000.000.000) Hasil underwriting 00.000.000.000 0.000.000.000 000.000.000 00.000.000.000 0.000.000.000 00.000.000.000 Hasil (beban) yang tidak dapat dialokasikan: Hasil investasi - - - - - 6.291.896.456 Beban usaha - - - - - (00.000.000.000) Penghasilan (beban) lain - - - - - 615.124.119
SEGMEN OPERASI. Perseroan dan Perusahaan Anak melaporkan segmen yang didasarkan pada operasi berikut :
SEGMEN OPERASI. Pendapatan Perseroan terbesar berasal dari segmen garmen, Perseroan memiliki segmen tekstil yang berupa industri tekstil rajutan, benang jahit dan benang bordir. (dalam Dollar AS kecuali dinyatakan lain) KETERANGAN 30 September* 30 Juni 31 Desember Penjualan Garmen 490,364,892 493,831,694 285,808,512 290,875,501 671,023,367 663,330,815 Penjualan Tekstil, Benang Jahit dan Xxxxxx Xxxxxx 11,602,899 13,987,909 10,196,990 9,907,684 18,421,422 21,561,486 Laba Bruto Penjualan Garmen 57,728,643 57,991,292 32,631,627 37,902,051 72,835,772 89,137,589 Laba Bruto Penjualan Tekstil, Benang Jahit dan Benang Bordir 855,022 1,946,541 1,157,289 1,202,520 4,644,454 2,062,148 Penjualan segmen garmen untuk periode 9 (sembilan) bulan tahun 2022 mencapai USD490.4 juta yang merupakan 97,7 %, dan untuk periode 9 (sembilan) bulan tahun 2021 mencapai USD493.8 juta yang merupakan 97,2 dari total penjualan. Penjualan segmen tekstil untuk periode 9 (sembilan) bulan tahun 2022 mencapai USD11.6 juta yang merupakan 2,3 % dari total penjualan dan untuk periode 9 (sembilan) bulan tahun 2021 mencapai USD14 juta yang merupakan 2,8 % dari total penjualan. Laba Bruto segmen garmen untuk periode 9 (sembilan) bulan tahun 2022 mencapai USD57.7 juta yang merupakan 98,5 % dari total Laba Bruto dan untuk periode 9 (sembilan) bulan tahun 2021 mencapai USD58 juta yang merupakan 96,6 % dari total Laba Bruto. Laba Bruto segmen tekstil untuk periode 9 (sembilan) bulan tahun 2022 mencapai USD0.9 juta yang merupakan 1,5 % dari total Laba Bruto dan untuk periode 9 (sembilan) bulan tahun 2021 mencapai USD2 juta yang merupakan 3,4 % dari total Laba Bruto. Penjualan segmen garmen untuk periode 6 (enam) bulan tahun 2022 mencapai USD285.8 juta yang merupakan 96,6 % dari total penjualan dan untuk periode 6 (enam) bulan tahun 2021 mencapai USD290.8 juta yang merupakan 96,7 % dari total penjualan. Penjualan segmen tekstil untuk periode 6 (enam) bulan tahun 2022 mencapai USD10.2 juta yang merupakan 3,4 % dari total penjualan dan untuk periode 6 (enam) bulan tahun 2021 mencapai USD9.9 juta yang merupakan 3,3 % dari total penjualan. Laba Bruto segmen garmen untuk periode 6 (enam) bulan tahun 2022 mencapai USD32.6 juta yang merupakan 96,6 % dari total Laba Bruto dan untuk periode 6 (enam) bulan tahun 2021 mencapai USD37.9 juta yang merupakan 96,9 % dari total Laba Bruto. Laba Bruto segmen tekstil untuk periode 6 (enam) bulan tahun 2022 mencapai USD1.2 juta yang merupakan 3,4 % dari total Laba Bruto dan untuk periode 6 ...
SEGMEN OPERASI. Berikut ini analisis segmen operasi dikaitkan dengan kondisi keuangan Emiten secara keseluruhan: Secara keseluruhan, terjadi penurunan kinerja penyaluran pembiayaan baru untuk seluruh segmen operasi Perseroan, yang terdiri dari Mobil, Motor dan Lainnya (alat berat dan mesin, properti dan syariah) yang utamanya merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat Perseroan harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaannya. Untuk detailnya akan diuraikan lebih lanjut di masing-masing segmen berikut ini:
SEGMEN OPERASI. Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk usaha, sebagai berikut: kendaraan bermotor, elektronik dan lain- lain. Xxxxxxxan berikut menjelaskan operasi masing - masing segmen dalam pelaporan segmen Perseroan: • Kendaraan bermotor Termasuk dalam pelaporan segmen kendaraan bermotor adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan sepeda motor dan mobil. • Elektronik dan perabotan rumah tangga Termasuk dalam pelaporan segmen elektronik adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat distribusikan sebagai bagian dari pembiayaan elektronik dan perabotan rumah tangga. • Lain-lain Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain adalah informasi pelaporan segmen operasi terkait dengan aktivitas treasuri yang terpusat di kantor pusat dalam bentuk pinjaman, surat berharga yang diterbitkan dan juga aktivitas kantor pusat seperti beban usaha, penyusutan aset tetap, beban pajak penghasilan yang tidak dapat dialokasikan. Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnis segmen disajikan di bawah ini. Kinerja diukur berdasarkan beberapa indikator, seperti piutang, pendapatan dan beban usaha yang dihasilkan oleh segmen-segmen tersebut sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direviu oleh Xxxxxxxxx Xxxxxxxxx. Manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi kinerja segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut. (dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lainnya) Penghasilan Kendaraan bermotor Elektronik Lain-lain Jumlah Pembiayaan konsumen 8.512.234 189.235 21.400 8.722.869 Penghasilan dari ijarah - - 70.359 70.359 Bunga dan denda 151.015 2.887 445 154.347 Penghasilan lain-lain 10.393 2.182 3.010 15.585
SEGMEN OPERASI. PSAK No. 5 (Revisi 2014) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perseroan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Perseroan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
SEGMEN OPERASI. Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perseroan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer. Informasi berdasarkan laba rugi segmen usaha adalah sebagai berikut: