Persediaan. Menurut PSAK 14 adalah (1) asset/ harta yang ada guna dijual dalam operasional usaha;
Persediaan. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020
Persediaan. Persediaan merupakan persediaan emas, perak dan tembaga yang terdiri dari persediaan bijih di stockpiles, barang dalam proses dan barang jadi dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto. Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai rincian beban umum dan administrasi dan persentasenya terhadap total beban umum dan administrasi untuk masing-masing periode: 2020 9 bulan US$ % 2019(1) 9 bulan US$ % 2019 1 tahun US$ % 2018 1 tahun US$ % Gaji dan tunjangan 10.239.448 51,7% 5.831.424 45,9% 8.588.158 42,7% 6.831.311 43,9% Biaya profesional 5.086.374 25,7% 3.176.845 24,9% 2.988.340 14,8% 3.106.218 20,0% Imbalan pasca kerja 607.838 3,1% 451.709 3,5% 1.082.082 5,4% 3.102.944 20,0% Beban pajak 497.953 2,5% 401.750 3,2% 3.027.463 15,0% 48.350 0,3% Biaya sewa 493.821 2,5% 562.308 4,4% 1.161.318 5,8% 489.587 3,1% Perjalanan dinas 482.012 2,4% 833.964 6,6% 1.378.451 6,8% 568.534 3,7% Penyusutan 424.052 2,1% 241.457 1,9% 373.629 1,9% 115.804 0,7% Penyusutan aset hak-guna 376.251 1,9% - - - - - - Lain-lain (di bawah US$100.000) 1.609.898 8,1% 1.216.101 9,6% 1.527.130 7,6% 1.283.347 8,3% Jumlah 19.817.647 100,0% 12.715.558 100,0% 20.126.571 100,0% 15.546.095 100,0%
Persediaan. Saldo akhir persediaan turun sebesar 11,0% menjadi US$115,3 juta pada tahun 2020 dari sebelumnya US$129,6 juta pada tahun 2019, sejalan dengan penurunan kegiatan penambangan dan produksi atas emas dan tembaga. Laba kotor. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, laba kotor Grup Merdeka turun sebesar 26,6% menjadi US$114,1 juta pada tahun 2020 dari sebelumnya US$155,4 juta pada tahun 2019. Marjin laba kotor pada tahun 2020 turun menjadi 35,5% dari sebelumnya 38,7% pada tahun 2019. Beban umum dan administrasi. Beban umum dan administrasi turun sebesar 0,5% menjadi US$20,0 juta dari sebelumnya US$20,1 juta pada tahun 2019. Gaji dan tunjangan. Gaji dan tunjangan meningkat sebesar 11,7% menjadi US$9,6 juta pada tahun 2020 dari sebelumnya US$8,6 juta pada tahun 2019, terutama disebabkan oleh penambahan jumlah karyawan dan realisasi bonus karyawan Grup Merdeka.
Persediaan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata bergerak (moving-average method) yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisi saat ini. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan estimasi beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual. Kelompok Usaha menetapkan cadangan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
Persediaan. Di dalam rantai pasok, persediaan dapat dibedakan menjadi bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Perubahan kebijakan dalam persediaan dapat merubah tigkat efisiensi dan tingkat responsiveness dari rantai pasok secara dramatis. Sebagai contoh, retail pakaian jadi dapat menjadi suatu retail yang sangat responsif jika dia menyimpan persediaan dalam jumlah banyak dan memuaskan kebutuhan konsumen dari persediaan tersebut. Namun demikian, jumlah persediaan yang banyak akan meningkatkan biaya operasional dari retail terebut yang pada akhirnya membuat retail tersebut kurang efisien. Dilain pihak, mengurangi jumlah persediaan akan membuat retail lebih efisien tetapi akan mengurangi tingkat responsiveness dari retail tersebut.
Persediaan. Saldo akhir persediaan meningkat sebesar 47,4% menjadi US$222,6 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya US$151,0 juta pada tahun 2021, sejalan dengan peningkatan produksi pada Tambang Emas Tujuh Bukit dan Tambang Tembaga Wetar. Sebagai akibat dari akuisisi Grup MBMA, Grup Merdeka mulai mencatatkan persediaan nikel dan feronikel dalam bentuk NPI. Laba kotor. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, laba kotor Grup Merdeka meningkat sebesar 37,1% menjadi US$164,6 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya sebesar US$120,1 juta pada tahun 2021. Marjin laba kotor pada tahun 2022 turun menjadi 18,9% dari sebelumnya 31,5% pada tahun 2021. Beban umum dan administrasi. Beban umum dan administrasi meningkat sebesar 81,3% menjadi US$53,1 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya US$29,3 juta pada tahun 2021.
Persediaan. Saldo akhir persediaan naik sebesar 56,8% menjadi US$129,6 juta pada tahun 2019 dari sebelumnya US$82,6 juta pada tahun 2018, sejalan dengan kenaikan kegiatan penambangan dan produksi. Laba kotor. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, laba kotor Grup Merdeka meningkat sebesar 12,0% menjadi US$155,4 juta pada tahun 2019 dari sebelumnya US$138,8 juta pada tahun 2018. Marjin laba kotor pada tahun 2019 turun menjadi 38,7% dari sebelumnya 47,2% pada tahun 2018. Beban umum dan administrasi. Beban umum dan administrasi meningkat sebesar 29,5% menjadi US$20,1 juta pada tahun 2019 dari sebelumnya US$15,5 juta pada tahun 2018. Gaji dan tunjangan. Gaji dan tunjangan meningkat sebesar 25,7% menjadi US$8,6 juta pada tahun 2019 dari sebelumnya US$6,8 juta pada tahun 2018, terutama disebabkan oleh penambahan jumlah karyawan baru.
Persediaan. Saldo akhir persediaan meningkat sebesar 40,0% menjadi US$163,4 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 dari sebelumnya US$116,7 juta untuk periode yang sama pada tahun 2021, sejalan dengan peningkatan produksi pada Proyek Emas Tujuh Bukit dan Proyek Tembaga Wetar. Laba/(rugi) kotor. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, Grup Merdeka mencatatkan laba kotor sebesar US$45,6 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 dibandingkan rugi kotor sebesar US$2,2 juta untuk periode yang sama pada tahun 2021. Marjin laba kotor pada kuartal pertama tahun 2022 tercatat sebesar 37,1% dari sebelumnya minus 4,8% pada tahun 2021. Beban umum dan administrasi. Beban umum dan administrasi meningkat sebesar 142,0% menjadi US$16,1 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 dari sebelumnya US$6,6 juta untuk periode yang sama pada tahun 2021.
Persediaan. Persediaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar USD70,3 juta, dimana terjadi peningkatan sebesar 75,4% dibandingkan posisi 31 Desember 2015 sebesar USD40,1 juta. Peningkatan persediaan ini terutama berasal dari peningkatan persediaan suku cadang, perlengkapan sumur dan lainnya dan penambahan persediaan dari Blok B Natuna Selatan.