Uji Asumsi Klasik Klausul Contoh

Uji Asumsi Klasik. Uji asumsi klasik bertujuan untuk memvalidasi kelayakan model regresi yang mencakup tiga bagian utama: normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Pada penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Kualitas Kerja Asisten Operator Container Crane Terhadap Produktivitas Bongkar Muat di PT Terminal Petikemas Surabaya.” uji normalitas dilakukan untuk memastikan distribusi residual pada model regresi berdistribusi normal. Selanjutnya, uji multikolinearitas bertujuan untuk memastikan tidak adanya hubungan linier sempurna antar variabel independen yang dapat menyebabkan ketidaktepatan estimasi regression coefficient. Terakhir, uji heteroskedastisitas digunakan untuk memastikan bahwa varians residual adalah konstan sehingga asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Hasil yang diharapkan adalah terjadi normalitas, tidak terjadi multikolinearitas, dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Pemenuhan ketiga asumsi ini sangat penting agar model regresi dapat memberikan estimasi yang valid dan reliabel mengenai pengaruh kepuasan kerja dan kualitas kerja asisten operator container crane terhadap produktivitas bongkar muat.
Uji Asumsi Klasik. 4.5.1 Uji Normalitas
Uji Asumsi Klasik. 4.5.1 Uji Normalitas A. Grafik histogram
Uji Asumsi Klasik. Asusmsi yang harus dipenuhi dalam analisis regresi meliputi: Uji normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji autokorelasi. a. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 49 Mean 0E-7 Normal Parametersa,b Std. Deviation 647.2782196 6 Most Extreme Differences Absolute .099 Positive .099 Negative -.062 Xxxxxxxxxx-Xxxxxxx Z .696 Asymp. Sig. (2-tailed) .718 Sumber: Output Spss 20, 2022 Berdasarkan tabel 4.6 jika nilai Asymp.sig 0.718 yang berarti nilai sig > 0.05, maka hasil perolehan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan data pada penelitian ini berdistribusi normal.
Uji Asumsi Klasik. Dalam melakukan uji asumsi klasik pada data primer dibawah ini, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Model regresi linier yang baik jika dapat memenuhi beberapa syarat asumsi klasik antara lain: tidak adanya multikolinearitas dan heteroskedastisitas, juga data residualnya dapat terdistribusi dengan normal. a. Uji Normalitas
Uji Asumsi Klasik. Error! Bookmark not defined. a) Normalitas b) Multikolinieritas c) Uji Autokorelasi d) Uji Heteroskedastisitas
Uji Asumsi Klasik. Merupakan suatu metode uji yang didalamnya tekandung beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam menguji kelayakan model yang dipakai peneliti dalam penelitiannya. a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah suatu uji yang dilakukan agar mengevaluasi distribusi sebuah data dari sejumlah variabel dan data, terlepas dari apakah data tersebut terdistribusi normal. Dalam model regresi ada beberapa syarat asumsi dengan distribusi mendekati normal hingga normal. Uji yang digunakan untuk uji normalitas residual adalah uji statistik non - parametrik Kolmogorov- Smirnoff dimana: H0: Data penelitian berdistribusi normal H1: Data penelitian tidak berdistribusi normal Dari dasar sampel yang diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau tidak, kriteria pengujiannya sebagai berikut: 1) Apabila terdapat nilai signifikansi pada uji ini > 5%, maka diterima H0 berarti distribusi sampel normal; 2) Apabila terdapat nilai signifikansi pada uji ini < 5%, maka ditolak H0 berarti distribusi sampel tidak normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas suatu uji yang dilaksanakan agar dapat diketahui ada atau tidak adanya korelasi dari variabel independent satu sama lain dalam model regresi. Multikolinearitas memiliki arti adanya hubungan linier yang relatif sempurna dari beberapa atau semua variabel yang menggambarkan model regresi (Ajija, 2011). Adanya multikolinearitas dapat diketahui dari suatu koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas. Menurut Xxxxxxx (2011), pengukuran multikolinearitas dapat dibaca dari nilai TOL (Margin of Error) dan VIF (Variance Expansion Factor). Nilai cut off yang biasa digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah sama dengan nilai tolerance 0.1 atau nilai VIF 10. Hipotesis yang digunakan dalam uji multikolinearitas adalah: 1) H0 : VIF > 10, terdapat multikolinearitas. 2) H1 : VIF dan lt;10 Tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Asumsi Klasik. Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut:
Uji Asumsi Klasik. Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kurva PP-Plots, untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal normal maka di lakukan uji kolmogorov smirnov.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data……………………………… …. 75 b. Uji multikolinearitas…………………………………. 76 c. Uji Autokorelasi……………………………………… 77 d. Uji Heterokedastisitas…………………….................... 79