Definisi Beban Pokok Pendapatan

Beban Pokok Pendapatan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021 Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2022 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2021
Beban Pokok Pendapatan. Xxxxx Xxxxx (3.913.129.434) (9.421.415.790) (00.000.000.000) Xxxx (Rugi) Usaha (3.913.129.434) (9.421.415.790) (77.290.832) Pendapatan Keuangan 29.315.334 (00.000.000.000) 00.000.000.000 Kerugian selisih kurs – bersih (1.066.952.580) Kerugian penjualan asset tetap (235.981.250) Xxxx (Rugi) Periode Berjalan (00.000.000.000) (00.000.000.000) 0.000.000.000
Beban Pokok Pendapatan. 28,95 0,05 (4,01) (20,57)

More Definitions of Beban Pokok Pendapatan

Beban Pokok Pendapatan. Iklan : Penyusutan 35.084.231.220 4.874.439.679 Amortisasi 250.000.000 250.000.000 Beban langsung 00.000.000.000 - Sewa : Penyusutan 00.000.000.000 00.000.000.000 Beban langsung 7.624.069.268 3.663.647.169 Xxxx Xxxxxxxxx 7.798.158.754 2.000.664.400 Beban Umum dan Administrasi : Gaji 5.949.610.541 5.601.255.028 Sewa 4.317.860.976 24.852.090 Asuransi 3.176.334.056 5.088.060.118 Pemasaran 2.988.488.466 Perjalanan dinas dan transportasi 1.028.506.798 353.070.718 Jasa profesional 831.422.000 2.515.140.909 Jamuan dan sumbangan 579.792.052 344.736.414 Depresiasi 551.405.819 24.949.571 Pengiriman 545.061.367 434.695.907 Pelatihan, pengembangan dan rekrutmen 329.253.000 671.593.900 Administrasi efek 325.000.000 Pajak 318.931.072 96.933.550 Legalitas dan perizinan 182.600.000 229.546.000 Imbalan kerja 117.408.623 526.207.127 Lain-lain 492.264.427 996.794.928 Biaya Keuangan Penghasilan keuangan - Bunga Bank 11.500.236 10.581.991 Biaya keuangan Biaya bunga bank (685.374 ) (913.407)
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 189,74% dari Rp989.830 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp2.867.908 juta pada tahun 31 Maret 2022, terutama akibat perubahan beban pokok pendapatan di segmen-segmen berikut ini: Laba Bruto Perseroan mengalami kenaikan sebesar 107,10% dari Rp144.969 juta pada periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2021 menjadi Rp300.225 juta pada tahun 31 Maret 2022, terutama akibat laba bruto di segmen-segmen berikut ini:
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 107,70% dari Rp3.985.415 juta pada tahun 2020 menjadi Rp8.277.891 juta pada tahun 2021, terutama akibat beban pokok pendapatan di segmen- segmen berikut ini: • Toko Fisik. Beban pokok pendapatan segmen Toko Fisik Perseroan mencapai Rp705.150 juta pada tahun 2021 ketika Perseroan mengembangkan strategi omnichannel Perseroan dengan membuka 42 gerai baru pada bulan Maret 2021 dan mengakuisisi Ranch Market pada tanggal 30 September 2021 yang menambahkan 70 toko-toko barang kebutuhan sehari-hari yang modern ke jaringan Perseroan. Beban pokok pendapatan sebagai persentase dari pendapatan adalah sebesar 78,49% pada tahun 2021 dalam segmen Toko Fisik kami. Laba bruto Perseroan mengalami kenaikan sebesar 85,03% dari Rp313.435 juta pada tahun 2020 menjadi Rp579.954 juta pada tahun 2021, yang terutama disebabkan oleh laba xxxxx yang dihasilkan segmen-segmen berikut ini: • Institusi. Laba bruto segmen Institusi Perseroan mengalami kenaikan sebesar 32,75% dari Rp31.588 juta pada tahun 2020 menjadi Rp41.934 juta pada tahun 2021, dan laba bruto sebagai persentase terhadap pendapatan untuk segmen ini menurun dari 4,50% pada tahun 2020 menjadi 3,80% pada tahun 2021, karena adanya peningkatan daya saing harga Perseroan untuk segmen ini, yang menghasilkan peningkatan pendapatan sebesar 56,94% dan peningkatan laba bruto sebesar 32,75% untuk year-on-year dari tahun 2020 hingga 2021.
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 8,09% dari Rp4.336.029 juta pada tahun 2019 menjadi Rp3.985.415 juta pada tahun 2020, terutama akibat beban pokok pendapatan di segmen- segmen berikut ini: • Toko Fisik. Peluncuran gerai offline omnichannel Perseroan untuk Samsung dilaksanakan pada bulan Maret 2021 dan akuisisi Ranch Market sebagai anak perusahaan dilaksanakan pada tanggal 30 September 2021. Oleh karenanya, Perseroan tidak membukukan beban pokok pendapatan untuk segmen ini pada tahun 2019 dan 2020. Perseroan mencatat rugi bruto sebesar Rp184.581 juta pada tahun 2019 dan laba bruto sebesar Rp313.435 juta pada tahun 2020, terutama akibat laba bruto di segmen-segmen berikut ini: • Toko Fisik. Peluncuran gerai offline omnichannel Perseroan untuk Samsung dilaksanakan pada bulan Maret 2021 dan akuisisi Ranch Market sebagai anak perusahaan dilaksanakan pada tanggal 30 September 2021. Oleh karenanya, Perseroan tidak membukukan laba (rugi) bruto untuk segmen ini pada tahun 2019 dan 2020.
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan terdiri dari biaya bagi hasil dari penerimaan penjualan tiket teater yang telah disepakati bersama antara Perseroan dan distributor, biaya terkait perdagangan makanan dan minuman dan biaya lainnya seperti biaya sehubungan dengan penjualan merchandise atau souvenir. Besarnya biaya penjualan makanan dan minuman serta biaya lainnya dipengaruhi oleh perubahan kehadiran penonton. Tabel berikut menyajikan rincian jumlah beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Bioskop 133.332 84,51 123.222 84,08 Makanan dan minuman 23.015 14,59 18.770 12,81 Lain-lain 1.416 0,90 4.557 3,11
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan meningkat sebesar 7,65% menjadi Rp157.763 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dari sebelumnya Rp146.549 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014. Beban pokok pendapatan berdasarkan pelaporan segmen usaha Perseroan: - Bioskop. Beban pokok pendapatan dari segmen bioskop meningkat sebesar 8,20% menjadi Rp133.332 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dari sebelumnya Rp123.222 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya bagi asil pendapatan bioskop seiring dengan peningkatan pendaapatan bioskop daril film-film dan adanya penambahan 7 site baru bioskop Perseroan di tahun 2015. - Makanan dan minuman. Beban pokok pendapatan dari segmen makanan dan minuman meningkat sebesar 22,62% menjadi Rp23.015 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dari sebelumnya Rp18.770 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, terutama disebabkan oleh meingkatnya pendapatan makanan dan minuman seiring dengan penambahan 7 bioskop baru serta penambahan varian makan dan minuman yang ditawarkan Perseroan.
Beban Pokok Pendapatan. Lainnya (100.329) (112.967) (458.328) (427.520)