Analisa Klausul Contoh

Analisa. Pada tahap ini dilakukan analissis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi mengenai hal - hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
Analisa. Dalam rangka menjaga kelestarian ciri tata ruang yang khas dan keunikan gaya bangunan pada lima kawasan cagar budaya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman menyusun pedoman karakter bangunan khas Kota Yogyakarta. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan bangunan, sehingga OPD terkait maupun masyarakat di daerah inti lindung maupun penyangga kawasan cagar budaya dapat berkontribusi aktif dalam menjaga ciri khas dan keunikan bangunan di kawasan tersebut.
Analisa. Dalam rangka mendukung Keberadaan Rusunawa Menyelesaikan Pengurangan Masalah Permukiman Kumuh, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta mendirikan Rumah susun sederhana sewa untuk mendorong penataan lingkungan kumuh di Kota Yogyakarta dan upaya melestarikan lingkungan di kawasan perkotaan. Kondisi saat ini kawasan kumuh di bantaran Sungai Code, di sebagian wilayah Kecamatan Pakualaman dan Danurejan telah tertata lingkungannya, menjadi kawasan yang lebih bersih, sehat dan nyaman.
Analisa. Selama ini trotoar sebagai ruang milik pejalan kaki sering terkalahkan oleh kepentingan yang lain seperti pedagang kaki lima, parkir kendaraan bermotor, reklame, infrastruktur telekomunikasi, tiang listrik, dan lainnya. Keselamatan pejalan kaki terancam karena terpaksa turun ke badan jalan untuk melintas sehingga rentan untuk tertabrak kendaraan bermotor. Selain adanya kepentingan kaki lima, infrastruktur lain yang mengambil ruang trotoar sebagai jalur pejalan kaki, kondisi trotoar sendiri seringkali terlihat tidak terawat, banyak ubin/ paving yang rusak dan pecah atau hilang atau manhole yang hilang sehingga terdapat lubang menganga di trotoar. Pejalan kaki menjadi tidak nyaman melalui trotoar tersebut.Hal ini disebabkan pemilihan material yang kurang kuat dan tidak tahan lama serta terlalu ketinggalan jaman.Selain itu banyak pula jalur pedestrian yang belum memiliki tile block/ guiding block untuk memfasilitasi warga yang memiliki keterbatasan penglihatan.Kemiringan akese menuju trotoar/ jalur pedestrian juga perlu diperbaiki dari segi sudut kemiringan agar nyaman dilalui pejalan kaki. Keberadaan trotoar/ jalur pedestrian yang nyaman dari segi dimensi dan material penyusunnya menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan trotoar yang ramah bagi pejalan kaki.
Analisa. Banyaknya keluhan yang masuk selama 24 jam terhadap infrastruktur kota tidak mungkin direspon oleh pejabat yang berwenang ataupun perwakilan personil dari masing-masing bidang & UPT , akan tetapi harus bekerja secara bersama-sama dalam satu tim, untuk mempercepat respon terhadap keluhan / masukan agar dapat segera ditindaklanjuti apabila ada perbaikan.
Analisa. Dalam mendukung program drainase zero run off, salah satu caranya adalah dengan membuat sumur – sumur peresapan air hujan, agar air hujan dapat terserap dan tidak langsung terbuang ke sungai.
Analisa. Dalam mendukung program ini adalah dengan membuatkan saluran limbah tersendiri di samping saluran drainase. Dapat juga dengan memasang pipa limbah di dalam saluran air hujan dengan dilakukan kajian terlebih dahulu.
Analisa. Perencanaan ducting jaringan fiber optic di kota Yogyakarta ini merupakan salah satu bagian implementasi program pengembangan jaringan prasarana umum yang merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Kota Yogyakarta. Pengembangan prasarana ducting fiber optic merupakan salah satu bentuk realisasi program pengembangan jaringan utilitas secara terpadu di kota Yogyakarta.
Analisa. Slum Safety Net merupakan lanjutan dari penanganan permukiman kumuh. Sebagaimana target nasional yang tertuang dalam Rencana Strategis Bidang Cipta Karya 2015-2020, pada akhir tahun 2020 permukiman kumuh di Indonesia mencapai 0 hektar. Permukiman kumuh di Kota Yogyakarta hingga tahun 2019 ini telah mencapai 69,04 hektar atau telah berkurang seluas 195,86 hektar. Untuk menjamin keberlanjutan kualitas lingkungan permukiman dengan mengutamakan keterlibatan berbagai stakeholder diperlukan Slum Savety Net. Selain itu, permasalahan permukiman kumuh di Kota Yogyakarta masih didominasi oleh permasalahan tata bangunan. Masih terdapat rumah-rumah tinggal yang berada pada lahan illegal, yaitu pada lahan ngindung yang tidak diizinkan oleh pemiliknya dan pada lahan-lahan sempadan sungai atau lahan yang menurut RTRW tidak diperuntukan sebagai permukiman. Sehingga penanganan dalam penyediaan rumah bagi warga kota Yogyakarta khusunya dalam rangka penataan permukiman kumuh tidak bisa hanya melalui kegiatan peningkatan kualitas rumah, namun juga relokasi dan penyediaan rumah susun.