Pengendalian. Memonitor kegiatan Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi.
Pengendalian. Pengendalian kegiatan PK dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas Provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pangan. Pada pengendalian kegiatan PK yang perlu diperhatikan adalah proses, identifikasi risiko dan analisis risiko seperti pada Tabel 2 dibawah ini.
Pengendalian. Pengendalian (controlling) adalah kegiatan pengendalian semua karyawan agar mentaati peraturan – peraturan perusahan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan diadakan tindakan perbaikan dan penyempunaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, perilaku, kerja sama, pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
Pengendalian. Kementerian Perumahan Rakyat melakukan pengendalian intern yang dilakukan melalui monitoring, evaluasi, dan audit:
Pengendalian. 244.795.000 Penataan Pemugaran /Peremajaan Jumlah Laporan Rapat Koordinasi
1 Laporan Permukiman Kumuh Jumlah Dokumen Baseline Kumuh
1 Dokumen Pendataan dan Verifikasi
Pengendalian. Penyiapan Bahan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah - -
Pengendalian. P - Mengembangkan dan menerapkan struktur tata kelola organisasi untuk memungkinkan pemahaman berkelanjutan tentang prioritas manajemen risiko organisasi yang diinformasikan oleh risiko privasi.
Pengendalian. Kegiatan
Pengendalian. SEKSI PENEGAKAN
Pengendalian. 1) Pemupukan dilakukan secara berkala sesuai dosis anjuran, untuk memicu waktu pembungaan yang relative seragam sehingga dapat memutus siklus hidup PBKo.
2) Pengendalian gulma setelah panen, agar memudahkan pengambilan sisa-sisa buah kopi yang jatuh ke tanah.
3) Pemangkasan tanaman kopi dan penaungnya dilakukan secara rutin untuk mengurangi tingkat kelembapan dan suhu lingkungan sehingga menciptakan kondisi yang kurang cocok untuk perkembangan PBKo.
4) Petik bubuk, yaitu memetic semua buah yang sudah terserang PBKo pada saat 15-30 hari menjelang panen raya. Kemudian semua buah tersebut direndm dengan air panas atau dikubur untuk membunuh serangga yang ada di dalam buah.
5) Rampasan/racutan, yaitu memetic semua buah kopi yang ada, baik yang sudah matang maupun yang belum pada akhir masa panen raya.
6) Lelesan, yaitu mengumpulkan semua buah yang jatuh, kemudian dikubur untuk dijadikan kompos atau dibakar, agar PBKo yang terdapat dalam buah mati.
7) Pengendalian secara fisik dan mekanis dengan menggunakan alat dan senyawa perangkap kumbang betina. Alat perangkap sederhana terbuat dari botol air mineral yang di cat merah dilubangi di bagian samping untuk masuk kumbang dan pada bagian dasar diisi air ditambah dengan deterjen sebagai tempat penampung hama. Senyawa penarik hama (atractant) berupa cairan dengan bahan dasar etanol dalam plastik atau botol kecil yang digantungkan di dalam alat perangkap.
8) Pemanfaatan parasitoid Cephalonomia stephaanoderis yang telah diperbanyak dan dilepas untuk mengendalikan PBKo di beberapa perkebunan kopi di Malang. Pelepasan parasitoid harus diulang secara berkala agar efektif mengendalikan populasi PBKo di lapang.
9) Pemanfaatan jamur patogen serangga Beauveria bassiana yang relative lebih mudah untuk diisolasi dari lapangan,diperbanyak secara massal, diformulasikan, di aplikasikan. Cara aplikasi di lapangan sangat mudah, yaitu buah masak pertama yang terserang PBKo, dikumpulkan, dicampur dengan jamur, dan dibiarkan selama satu malam, kumbangnya akan keluar dan dilepas sehingga dapat menularkan jamur kepada pasangannya di kebun.
10) Insektisida nabati untuk mengendalkan PBKo telah digunakan di beberapa perkebunan kopi. Beberapa bahan diketahui mampu menolak kumbang betina, yaitu mimba (Azadirachta indica), kacang babi (Tephrosia sp.), akar tuba (Derris eliptica), tembakau (Nicotiana tabacum), dan babadotan (Ageratum conyzoides). cara membuatnya adalah 50-100 gram bahan tersebut dihaluskan,direndam selama 48jam dalam 1 liter a...