STRATEGI PERSEROAN Klausul Contoh

STRATEGI PERSEROAN. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan strategi usaha sebagai berikut: a. Memenuhi Kebutuhan Pelanggan b. Mengendalikan Alur Produk secara Fisik c. Memberdayakan Inovasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
STRATEGI PERSEROAN. Selain itu dari sisi usaha, Perseroan menetapkan berbagai strategi sebagai berikut: Perseroan berupaya memelihara kelebihan dana pada tingkat yang optimal, dengan kelebihan pendanaan yang tidak terlalu besar dan tetap memenuhi kriteria mínimum likuiditas. Atas merebaknya virus COVID-19 sejak awal tahun 2020, Perseroan berusaha untuk tetap menjaga kondisi likuiditas agar memenuhi rasio likuiditas sesuai threshold ketentuan (AL/NCD 50%, AL/DPK 10%, dan LCR 85%) dengan mempertimbangkan apabila ketentuan relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) Primer, Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) dan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dicabut oleh Bank Indonesia. Perseroan berupaya keras meningkatkan dana pihak ketiga melalui inovasi produk dan program funding yang menarik minat masyarakat untuk menempatkan dana nya Perseroan. Memasuki tahun 2021, dana pihak ketiga Perseroan berangsur-angsur meningkat kembali dengan peningkatan diperkirakan mencapai Rp1.935,01 miliar dari Rp13.064,99 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp15.000,0 miliar pada akhir tahun 2021. Target kenaikan tahun 2022 dana pihak ketiga adalah Rp3.700,0 miliar sehingga menjadi Rp18.700 akhir Desember 2022, kemudian meningkat Rp4,2-Rp4,5 trilliun tahun 2023 dan 2024 untuk mendukung ekspansi kredit dan pembelian obligasi korporasi. Fokus pendanaan Perseroan pada tahun 2022 selain sebagai penyediaan dana ekspansi kredit dan obligasi korporasi, Manajemen juga berupaya mengoptimalkan likuiditas sehingga dan bertahap menurunkan biaya dana sehingga menjadi lebih profitable. Manajemen berupaya untuk secara bertahap menurunkan biaya dana hingga akhir tahun 2021 mencapai 4,75% kemudian ditargetkan membaik pada tahun 2022 menjadi 4,29%. Selain penurunan bunga deposito secara bertahap, Perseroan juga akan memanfaatkan core banking baru dengan megembangkan produk dana murah berbasis teknologi. Pada tahun 2021, Perseroan secara bertahap meningkatkan volume usaha melalui ekspansi kredit dan pembelian obligasi korporasi, dengan didukung oleh pendanaan dana pihak ketiga dan BPR. Dengan kondisi tersebut, total asset mengalami kenaikan dari Rp16.204,91 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp 17.973,58 miliar realisasi pada triwulan III 2021 atau meningkat Rp1.768,7 miliar. Kemudian meningkat menjadi Rp20.097,0 miliar pada Desember 2021 dan menjadi Rp25.396,9 miliar pada akhir tahun 2022, Rp30.129,48 miliar pada akhir tahun 2023 dan Rp35.237,6 miliar pada tahun 2024 sejalan dengan pertumbuhan kredit sekitar Rp4 triliun ...
STRATEGI PERSEROAN. Strategi Perseroan dalam mengembangkan usahanya bertumpu kepada keunggulan-keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Perseroan. Keunggulan-keunggulan kompetitif tersebut, yang timbul karena sifat Perseroan yang unik, antara lain adalah kemampuan untuk memberikan pembiayaan dalam jangka panjang, kemampuan untuk memberikan pembiayaan yang lebih junior dari pinjaman bank, kemampuan pembiayaan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat berkat dukungan pemegang saham internasional, proses kerja dan standar pengelolaan dampak sosial dan lingkungan yang berskala internasional dan kemampuan Perseroan memberikan jasa advisory bagi pihak yang membutuhkan. Berdasarkan keunggulan kompetitif tersebut, maka strategi Perseroan adalah: • Menjalin sinergi dengan Pemerintah Republik Indonesia, IFC, ADB, DEG dan SMBC selaku para pemegang saham Perseroan agar dapat lebih mengembangkan skala kegiatan usaha Perseroan; • Memperluas jaringan yang dimiliki dengan institusi-institusi Pemerintah dan swasta; • Memastikan keberadaan Perseroan di pasar pembiayaan dan membangun kerjasama dengan lembaga keuangan domestik dan internasional, untuk mengambil bagian pembiayaan dalam sindikasi atau club deal yang merupakan keunggulan Perseroan seperti berjangka waktu panjang atau dalam mata uang Dolar Amerika Serikat; • Bekerjasama dengan lembaga keuangan internasional yang membutuhkan mitra pembiayaan di Indonesia yang menerapkan prinsip- prinsip, terutama prinsip pengelolaan dampak sosial dan lingkungan yang berstandar internasional; • Menerapkan strategi pricing yang kompetitif dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya; • Membangun portofolio Perseroan dengan memberikan fokus utama kepada pelanggan yang memiliki kualitas kredit yang tinggi; • Membangun portofolio Perseroan dalam pembiayaan yang bersifat junior, seperti pinjaman subordinasi, mezzanine, maupun melakukan penyertaan modal, dalam batas-batas yang diizinkan oleh panduan operasional Perseroan, dengan maksud untuk memberikan marjin yang lebih tinggi secara terukur; • Menciptakan supply dari proyek yang memerlukan pembiayaan dengan memanfaatkan jasa advisory; • Mengelola sisi aset dan liabilitas dengan seimbang dalam rangka meningkatkan daya saing; dan • Mencapai keunggulan operasional di jajaran organisasi Perseroan.
STRATEGI PERSEROAN. Dalam rangka mewujudkan visi Perseroan sebagai katalis utama dalam percepatan pembangunan infrastruktur nasional sekaligus menyelaraskan perkembangan bisnis, Perseroan mengembangkan dua strategi utama yaitu menjalankan program pembangunan infrastruktur Pemerintah dan mengembangkan model bisnis Perseroan menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI). Strategi utama tersebut dilakukan dengan inisiatif strategi berdasarkan pilar bisnis Perseroan yaitu: 1. Pembiayaan dan Investasi  Investasi langsung ekuitas pada proyek infrastruktur strategis  Pengembangan pembiayaan infrastruktur dengan skema syariah  Pinjaman dari Multilateral dengan Jaminan Pemerintah (Direct Lending)  Optimalisasi Dana Tax Amnesty untuk Pembiayaan Infrastruktur 2. Jasa Konsultasi  Penguatan credentials  Assessor - Program Direct Lending  Pengembangan internal capabilities  Pengembangan Sistem Manajemen Proyek, Procurement dan Penguatan sistem Pool of Expert 3. Pengembangan Proyek  Penyiapan proyek infrastruktur prioritas  Pengembangan Proyek Pemda  Pengelolaan dana Energi Terbarukan  Pengembangan Sistem Manajemen Proyek, Procurement dan Penguatan sistem Pool of Expert Sebagai bentuk pelaksanaan strategi tersebut, Perseroan akan fokus pada tiga area usaha, yaitu: 1. RPJMN 2015-2019  Meningkatkan porsi pembiayaan sektor ketenagalistrikan dan transportasi  Penyiapan proyek prioritas 2. Pengembangan Regional  Memberikan pembiayaan dan capacity building kepada Pemerintah Daerah  Meningkatkan porsi pembiayaan ke wilayah Indonesia Timur 3. Energi Terbarukan & Efisiensi Energi serta Pendanaan Syariah  Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga donor dalam proyek infrastruktur yang terkait dengan Energi Baru Terbarukan dan Efisiensi Energi  Entitas terakreditasi Green Climate Fund (GCF)  Fasilitas pembiayaan proyek Energi Terbarukan dan proyek berdampak Perubahan Iklim (Climate Change) dari AFD senilai USD100 juta dan grant (QEF) senilai USD5 juta  Tapping Dana Syariah Luar Negeri Terkait dengan pengembangan model bisnis tersebut, Perseroan telah melakukan fungsi-fungsi dan implementasi inisiatif baru yaitu: 1. Pembiayaan Pemda  Perseroan sudah dapat membiayai Pemerintah Daerah  Memperoleh izin perluasan sektor pembiayaan dari OJK seperti sektor infrastruktur sosial dan rolling stock kereta api 2. Perubahan Struktur Organisasi  Pembentukan Divisi Pembiayaan Pemda dan Instansi Pemerintah Lainnya di

Related to STRATEGI PERSEROAN

  • Potensi Pertumbuhan Nilai Investasi Dengan akumulasi dana dari berbagai pihak, DANAMAS DOLLAR mempunyai kekuatan penawaran (bargaining power) dalam memperoleh tingkat suku bunga yang lebih tinggi serta biaya investasi yang lebih rendah, serta akses kepada instrumen investasi yang sulit jika dilakukan secara individual. Hal ini memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan memperoleh hasil investasi yang relatif baik sesuai tingkat risikonya.

  • TUJUAN INVESTASI, KEBIJAKAN INVESTASI, PEMBATASAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, dan ketentuan-ketentuan lain dalam Kontrak Investasi Kolektif ASHMORE DANA OBLIGASI UNGGULAN NUSANTARA, maka Tujuan Investasi, Kebijakan Investasi, Pembatasan Investasi, dan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi ASHMORE DANA OBLIGASI UNGGULAN NUSANTARA adalah sebagai berikut:

  • PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi adalah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Mandiri Sekuritas, PT Bank Syariah Indonesia, PT Bank Mandiri Taspen (MANTAP), PT Mandiri Tunas Finance, PT Mandiri Utama Finance, PT Mandiri InHealth, PT AXA Mandiri Financial Services, PT AXA Mandiri General Insurance, PT Mandiri Capital Indonesia, Mandiri Investment Management PTE LTD, PT Digital Artha Media, Mandiri DPLK, Dana Pensiun Bank Mandiri, Dana Pensiun Bank Mandiri 1, Dana Pensiun Bank Mandiri 2, Dana Pensiun Bank Mandiri 3, Dana Pensiun Bank Mandiri 4, PT Estika Daya Mandiri, PT Asuransi Staco Mandiri, PT Mulia Sasmita Bhakti, PT Krida Upaya Tunggal, PT Wahana Optima Permai, PT Pengelola Investama Mandiri dan Koperasi Kesehatan Pegawai & Pensiunan Bank Mandiri (Mandiri Healthcare).

  • IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING AND FINANCIAL REPORTING POLICIES (continued)

  • PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR-FORMULIR BERKAITAN DENGAN PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN 20.1. Informasi, Prospektus, Formulir Profil Calon Pemegang Unit Penyertaan dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan MEGA ASSET MULTICASH SYARIAH (jika ada) dapat diperoleh di kantor Manajer Investasi serta Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada). Hubungi Manajer Investasi untuk keterangan lebih lanjut. 20.2. Untuk menghindari keterlambatan dalam pengiriman Laporan Bulanan MEGA ASSET MULTICASH SYARIAH serta informasi lainnya mengenai investasi, maka Pemegang Unit Penyertaan diharapkan untuk memberitahu secepatnya mengenai perubahan alamat kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada), dimana Pemegang Unit Penyertaan melakukan pembelian Unit Penyertaan.

  • PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR–FORMULIR BERKAITAN DENGAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN 21.1. Informasi, Prospektus, Formulir Pembukaan Rekening, Formulir Profil Calon Pemegang Unit Penyertaan dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan REKSA DANA SAHAM EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR (jika ada) dapat diperoleh di kantor Manajer Investasi, serta Agen-agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada). Hubungi Manajer Investasi untuk informasi lebih lanjut. 21.2. Untuk menghindari keterlambatan dalam pengiriman Laporan Bulanan REKSA DANA SAHAM EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR serta informasi lainnya mengenai investasi, Pemegang Unit Penyertaan diharapkan untuk memberitahu secepatnya mengenai perubahan alamat kepada Manajer Investasi atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) tempat Pemegang Unit Penyertaan yang bersangkutan melakukan pembelian.

  • Risiko Berkurangnya Nilai Aktiva Bersih Setiap Unit Penyertaan Nilai setiap Unit Penyertaan MANDIRI INVESTA ATRAKTIF dapat berubah akibat kenaikan atau penurunan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang bersangkutan. Terjadinya penurunan Nilai Aktiva Bersih setiap Unit Penyertaan dapat disebabkan antara lain oleh perubahan harga efek dalam portofolio.

  • Informasi Penagihan Dan Kepemilikan Metrik Biaya

  • PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Lihat halaman selanjutnya

  • IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan) Instrumen Keuangan (lanjutan) Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat neto dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Reksa Dana mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Xxxxx Xxxx mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Reksa Dana hanya memiliki aset keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang, serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain.