Strategi Usaha. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan beberapa strategi bisnis yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Strategi Usaha. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan beberapa strategi bisnis yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Sistem pemasaran dan distribusi yang berfokus pada pengguna
b. Manajemen Organisasi dan Talenta dengan Mutu yang Tinggi
c. Digitalisasi Sistem Operasional Perseroan
d. Merek yang Dikenal Luas
e. Strategi dalam Menghadapi Kondisi Pandemi Covid-19 Keterangan lebih lanjut mengenai Strategi Usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Prospektus. atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.
Strategi Usaha a. Lokasi strategis
b. Diversifikasi produk
c. Brand Architecture
d. Kerjasama strategis dengan stakeholders dalam ekspansi bisnis
Strategi Usaha. Strategi pertumbuhan usaha Perseroan adalah mendayagunakan keunggulan bersaing yang dimiliki, dengan strategi utama Perseroan sebagai berikut: • Meningkatkan porsi pendanaan kepada nasabah-nasabah BUMN untuk menindaklanjuti peningkatan kebutuhan pemerintah terkait dengan proyek- proyek infrastruktur. • Fokus terhadap pertumbuhan funding dalam rangka mencapai self-sustaining bisnis dengan cara melakukan deepening terhadap nasabah-nasabah lama dengan cara cross-sell produk-produk CIMB Niaga seperti Cash Management, Value Chain dan Trade Finance. • Meningkatkan pendapatan imbal jasa melalui aktivitas kredit sindikasi. • Pengembangan SDM Perbankan Korporasi melalui materi serta program pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan pada masa mendatang. Perseroan melihat Prospek usaha yang menjanjikan, atas hal tersebut setiap unit bisnis dan fungsi pendukung di seluruh organisasi Perseroan telah menetapkan prioritas-prioritas kunci yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mendukung strategi jangka panjang Perseroan.
Strategi Usaha. Untuk meningkatkan kualitas dan dan efektifitas manajemen pada setiap lini usaha Perseroan, Perseroan melakukan langkah-langkah strategis jangka pendek yang mencakup 5 (lima) hal utama yaitu:
1. Meningkatkan profitabilitas dan memperbaiki bauran pendanaan (funding mix);
2. Memperkuat manajemen permodalan;
3. Meningkatkan kualitas kredit;
4. Melakukan optimalisasi efektivitas organisasi dan sumber daya manusia; dan
5. Mengembangkan transaction banking.
Strategi Usaha. Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha akan terus bertumbuh dengan strategi-strategi bisnis berikut ini:
a) Mengoptimalkan pabrik kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan kinerja PGUN seiring dengan meningkatnya permintaan CPO yang disebabkan adanya kebijakan Pemerintah penggunaan biodiesel B30 (bauran 30 % minyak kelapa sawit pada solar).
b) PGUN akan tetap fokus pada penjualan CPO
c) PGUN akan tetap melakukan perluasan areal tanam baru untuk meningkatkan kapasitas produksi tandan buah segar sebagai bahan baku CPO.
d) Melakukan akuisisi lahan perkebunan kelapa sawit di sekitar area perkebunan dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang diperlukan dalam rangka peningkatan kapasitas produksi.
e) Melakukan efesiensi pada seluruh bagian proses bisnis PGUN sehingga laba bersih PGUN dapat bertumbuh.
f) Melakukan efisiensi dengan menggunakan teknologi untuk kegiatan operasional seperti pada proses pemupukan dengan menggunakan Emdek Fertilizer Spreader.
Strategi Usaha. Berikut ini adalah strategi Perseroan untuk menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia:
a) Berfokus pada pembiayaan produktif baik pembiayaan modal kerja maupun investasi dengan mempertimbangkan jaminan utama berupa fixed asset yang mencakup segmen UMKM, komersial, dan korporasi. Perseroan akan melaksanakan secara konsisten produk pembiayaan modal kerja, investasi, multiguna, dan syariah.
b) Perseroan menerapkan Account Receivable (AR) Management System, dengan cara: wanprestasi. sukarela.
c) Perseroan membagi cara penagihan piutang menjadi beberapa bagian yaitu:
d) Penyempurnaan sistem baru (teknologi informasi) yang dapat menunjang kegiatan pembiayaan konvensional maupun syariah sesuai dengan perluasan pembiayaan peraturan sebagaimana tertuang dalam POJK 29/2014.
e) Penyempurnaan ketentuan/kebijakan baru yang dapat mendukung sistem teknologi informasi baru sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembiayaan sesuai dengan peraturan yang ada dengan tujuan untuk mencapai zero defect.
f) Perseroan mengutamakan pelayanan kepada calon debitur yang mengajukan pembiayaan untuk dapat disetujui dengan proses persetujuan SLA (Service Level Agreement) maksimal 14 hari kerja.
g) Melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) dengan menyediakan laporan baik internal maupun eksternal kepada regulator secara tepat waktu (on-time). Tabel di bawah ini menggambarkan posisi Ekuitas Perseroan yang didasarkan pada:
a. Laporan keuangan Perseroan untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxx, Xxxxxxx, Xxxxxxxxxxxx, Xxxxxx, & Xxx (BKR International), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, masing-masing ditandatangani oleh Triyanto, SE, Ak., X.Xx, CPA (Rekan KAP dengan Izin Akuntan Publik No. AP. 0945) dan Xxxxxxxxx Xxxxxx Xxxxx, CPA (Rekan KAP dengan Izin Akuntan Publik No. AP. 0928) dengan opini Wajar Tanpa Modifikasian.
b. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Xxxxxx Xxxxxxxx, Xxxxx, & Xxxxx (Xxxxx Xxxxxxxx), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini Wajar Tanpa Modifikasian. Laporan audit tersebut ditandatangani oleh Xxxxx Xxxxxxx (Rekan KAP dengan Izin Akuntan Publik No. AP. 0148).
Strategi Usaha. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan strategi-strategi sebagai berikut : • Menjaga kelangsungan kontrak LoM dan memenuhi kebutuhan sesuai peningkatan volume produksi dari pelanggan. Saat ini Perseroan memiliki kontrak LoM dengan 2 (dua) pelanggan utama, APT dan GPB, melalui kontrak tersebut Perseroan memiliki sumber pendapatan yang berkesinambungan, sampai seluruh cadangan batu bara yang dimiliki pelanggan utama tersebut habis. • Menambah kapasitas antara lain dengan membangun ISP dan menambah FTU seiring dengan peningkatan volume produksi dari pelanggan. Perseroan akan menambah kapasitas ISP kedua yang akan berlokasi di sisi Sungai Mahakam dan juga pembelian satu unit FTU untuk dapat memenuhi pengembangan bisnis dan peningkatan produksi serta penjualan pelanggan utama. • Optimalisasi penggunaan seluruh kapal tunda dan tongkang serta peralatan lainnya yang dimiliki Perseroan. Perseroan senantiasi melakukan pemantauan secara berkala (setiap minggu) untuk memastikan utilisasi aset Perseroan dan Perusahaan Anak berjalan optimal. Selain itu, optimalisasi atas seluruh aset juga dilakukan melalui investasi dalam teknologi informasi dan digitalisasi pada proses bisnis. • Menambah investasi digitalisasi dalam proses bisnis Perseroan dan Perusahaan Anak. Perseroan akan senantiasa menambah investasi digital dalam proses bisnis Perseroan terutama digitalisasi untuk pengecekan status kapal secara online (vessel tracking system) dan investasi alat untuk monitor konsumsi bahan bakar yang digunakan kapal Perseroan. • Pengembangan dan peningkatan SDM. Perseroan secara berkesinambungan melakukan perekrutan SDM yang berkualitas dan juga secara berkala melakukan evaluasi atas kinerja karyawan serta memberikan pelatihan yang ditujukan untuk pengembangan keahlian (hard skill dan soft skill).
Strategi Usaha. Strategi yang digunakan pada tahun 2020 adalah memperkuat Pondasi Bisnis untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Pada tahap ini, dilakukan penguatan internal melalui penguatan struktur keuangan terkait pengelolaan piutang, pembenahan manajemen SDM dan struktur organisasi, penguatan pasar eksisting, pembangunan segmen retail, dan penguatan sistem IT yang terintegrasi. Pengembangan pemasaran online dilakukan dalam rangka merespon perubahan karakteristik konsumen. Penetrasi dan intensifikasi pasar diarahkan ke pasar captive dan secara selektif ke non captive.
Strategi Usaha. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia. Untuk melakukan hal tersebut, strategi yang diterapkan adalah mendorong efisiensi di pasar primer pembiayaan perumahan agar terbentuk volume portofolio KPR yang sehat dan terjangkau, dengan cara:
1. Mendorong bertambahnya jumlah dan jenis lembaga penyalur KPR, sebagai pelaku baru dalam pembiayaan KPR;
2. Menyediakan dana jangka menengah/panjang secara berkesinambungan bagi lembaga penyalur KPR yang membutuhkan dan bersedia menggunakan standar Perseroan;
3. Bersinergi dengan pelaku, regulator pasar modal dan regulator terkait industri perumahan untuk memfasilitasi dikeluarkannya ketentuan-ketentuan yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan pasar pembiayaan primer dan sekunder perumahan;
4. Menciptakan produk-produk pasar modal berbasis KPR yang dapat menjadi alternatif investasi. Berikut ini adalah gambar diagram bisnis proses Perseroan: