Beban keuangan. Beban keuangan meningkat sebesar 576,7% menjadi US$22,8 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023 dari sebelumnya US$3,4 juta untuk periode yang sama pada tahun 2022, terutama disebabkan oleh kenaikan beban bunga atas obligasi dan pinjaman. Pendapatan lain-lain - bersih. Pendapatan lain-lain - bersih turun sebesar 88,7% menjadi US$6,5 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023 dari sebelumnya US$57,6 juta untuk periode yang sama pada tahun 2022, terutama disebabkan oleh adanya tambahan pendapatan atas klaim asuransi pada tahun 2022. Laba sebelum pajak penghasilan. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, laba sebelum pajak penghasilan Grup Merdeka turun sebesar 93,9% menjadi US$5,3 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023 dari sebelumnya sebesar US$87,0 juta untuk periode yang sama pada tahun 2022. Laba periode berjalan. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, laba periode berjalan turun sebesar 95,8% menjadi US$2,8 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023 dari sebelumnya sebesar US$65,4 juta untuk periode yang sama pada tahun 2022. Rugi komprehensif lain - bersih. Rugi komprehensif lain turun sebesar 64,3% menjadi sebesar US$1,3 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023 dari sebelumnya sebesar US$3,7 juta untuk periode yang sama pada tahun 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh pergerakan instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai. Jumlah penghasilan komprehensif periode berjalan. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, jumlah penghasilan komprehensif periode berjalan turun sebesar 97,7% menjadi US$1,4 juta untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023 dari sebelumnya sebesar US$61,8 juta untuk periode yang sama pada tahun 2022. Pendapatan usaha. Pendapatan usaha dari penjualan emas, perak, tembaga, feronikel dan lainnya meningkat sebesar 128,3% menjadi US$869,9 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya US$381,0 juta pada tahun 2021.
Beban keuangan. Beban keuangan Perseroan meningkat 219,59% menjadi Rp 14.343 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dari Rp 4.488 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya beban bunga atas utang bank Perseroan.
Beban keuangan. Beban keuangan Perseroan meningkat 33,65% menjadi sebesar Rp1.616.572.484.370 pada tahun 2019 dari sebesar Rp1.209.521.513.554 pada tahun 2018, seiring dengan kenaikan pinjaman. Beban pajak penghasilan Perseroan neto naik 67,15% menjadi sebesar Rp250.502.826.414 pada tahun 2019 dari sebesar Rp149.865.767.580 pada tahun 2018, terutama disebabkan oleh kenaikan beban pajak tangguhan. Sebagai akibat dari hal-hal tersebut diatas, laba tahun berjalan mengalami kenaikan sebesar 38,26% menjadi sebesar Rp155.830.717.982 pada tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar Rp112.707.388.192. Perseroan membukukan total rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp65.180.072.693 pada tahun 2019 dari total laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp913.075.153.433 pada tahun 2018. Kerugian tersebut terutama sebagai akibat dari hal-hal tersebut di atas dan penurunan pada nilai wajar instrument derivatif setelah pajak.
Beban keuangan. (dalam Rupiah penuh)
Beban keuangan. Beban keuangan Perseroan meningkat sebesar 98,7% dari Rp27.954 juta pada tahun 2010 menjadi Rp55.549 juta pada tahun 2011, terutama diakibatkan oleh peningkatan pinjaman bank.
Beban keuangan. Bank Mandiri 112.682 Bank Tabungan Negara 27.104 PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 16.741 PT Bumi Daya Plaza 1.866 PT Surya Sudeco 610 Bank Mandiri Pemegang saham mayoritas TURI Pemegang saham minoritas PT Bumi Daya Plaza Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri PT Bank Mandiri Taspen Dikendalikan oleh Bank Mandiri PT AXA Mandiri Financial Service Entitas asosiasi Bank Mandiri PT Mandiri Sekuritas Dikendalikan oleh Bank Mandiri PT Mandiri AXA General Insurance Dikendalikan oleh Bank Mandiri Dana Pensiun Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri PT Bank Syariah Indonesia Tbk Dikendalikan oleh Bank Mandiri PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Dikendalikan oleh Bank Mandiri PT Surya Sudeco Dikendalikan oleh TURI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Badan usaha milik Negara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Badan usaha milik Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Badan usaha milik Negara PT Taspen (Persero) Badan usaha milik Negara PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Badan usaha milik Negara Perum Jaminan Kredit Indonesia (Persero) Badan usaha milik Negara PT Kimia Farma Apotek Perusahaan Anak dari Badan usaha milik Negara PT Kimia Farma Diagnostika Perusahaan Anak dari Badan usaha milik Negara PT Kimia Farma Trading & Distribution Perusahaan Anak dari Badan usaha milik Negara DPLK Bank Rakyat Indonesia Perusahaan Anak dari Badan usaha milik Negara Personil manajemen kunci Grup Personil manajemen kunci Group Bank Mandiri Karyawan kunci Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Dalam transaksi dengan pihak afiliasi, Perseroan menerapkan kebijakan harga dan syarat yang sama dengan transaksi dengan pihak ketiga. Manajemen berpendapat, transaksi−transaksi afiliasi dilakukan dengan syarat−syarat normal sebagaimana halnya dilakukan dengan pihak ketiga.
Beban keuangan. Beban keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari: (i) beban bunga; (ii) biaya administrasi bank; (iii) beban bunga dari utang pihak berelasi; dan (iv) beban swap. Total beban pajak Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak penghasilan kini ditentukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Sedangkan pajak penghasilan tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Beban keuangan. Beban keuangan Perseroan meningkat 33,65% menjadi sebesar Rp1.616.572 juta pada tahun 2019 dari sebesar Rp1.209.522 juta pada tahun 2018, seiring dengan kenaikan pinjaman. Beban pajak penghasilan Perseroan neto naik 67,15% menjadi sebesar Rp250.503 juta pada tahun 2019 dari sebesar Rp149.866 juta pada tahun 2018, terutama disebabkan oleh kenaikan beban pajak tangguhan. Sebagai akibat dari hal-hal tersebut diatas, laba tahun berjalan mengalami kenaikan sebesar 38,26% menjadi sebesar Rp155.831 juta pada tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar Rp112.707 juta. Perseroan membukukan total rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp65.180 juta pada tahun 2019 dari total laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp913.075 juta pada tahun 2018. Kerugian tersebut terutama sebagai akibat dari hal-hal tersebut di atas dan penurunan pada nilai wajar instrument derivatif setelah pajak.
Beban keuangan. Beban keuangan meningkat sebesar 16,6% menjadi US$19,6 juta pada tahun 2019 dari sebelumnya US$16,8 juta pada tahun 2018, terutama dikarenakan penambahan saldo pinjaman, khususnya pinjaman yang timbul dari pinjaman bank dan sewa pembiayaan. Beban lain-lain - bersih. Beban lain-lain - bersih mengalami penurunan sebesar 59,3% menjadi US$8,1 juta pada tahun 2019 dari sebelumnya US$20,0 juta pada tahun 2018. Laba selisih kurs - bersih. Laba selisih kurs - bersih meningkat sebesar 6.075,6% menjadi sebesar US$1,0 juta pada tahun 2019 dari sebelumnya US$0,02 juta pada tahun 2018, terutama disebabkan oleh perubahan kurs mata uang Dolar AS terhadap Rupiah.
Beban keuangan. Beban keuangan meningkat sebesar 234,2% menjadi US$43,4 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya US$13,0 pada tahun 2021, terutama dikarenakan kenaikan bunga atas obligasi dan pinjaman. Laba sebelum pajak penghasilan. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, laba sebelum pajak penghasilan Grup Merdeka meningkat sebesar 58,6% menjadi US$89,9 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya sebesar US$56,7 juta pada tahun 2021. Laba tahun berjalan. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, laba periode berjalan meningkat sebesar 94,2% menjadi US$64,8 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya sebesar US$33,4 juta pada tahun 2021. Rugi komprehensif lain - bersih. Rugi komprehensif lain meningkat sebesar 174,3% menjadi sebesar US$7,8 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya sebesar US$2,8 juta pada tahun 2021. Hal ini terutama disebabkan perbedaan selisih kurs penjabaran laporan keuangan yang lebih tinggi ditambah dengan peningkatan bagian efektif dari pergerakan instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas. Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan. Sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan meningkat sebesar 86,8% menjadi US$57,1 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya sebesar US$30,6 juta pada tahun 2021.