Kualitas. Ketepatan perhitungan jumlah atau volume; dan
Kualitas. Kontraktor harus melaksanakan dan menjaga jaminan mutu yang berlaku dan, jika diminta, menunjukkannya kepada Prinsipal. Untuk tujuan ini, Kontraktor harus menggunakan sistem jaminan mutu dengan elemen-elemen sesuai ISO 9000 et seq. Atau sistem serupa dengan standar yang setara. Prinsipal berhak untuk memeriksa sistem jaminan mutu Kontraktor dengan pemberitahuan terlebih dahulu, baik sendiri maupun melalui pihak ketiga yang diberi kuasa oleh Prinsipal.
Kualitas. Pemasok, atas biayanya sendiri, harus menerapkan semua prosedur yang diperlukan untuk memastikan bahwa Produk dan/atau Layanan memenuhi semua standar kualitas, termasuk kepatuhan penuh terhadap Hukum yang Berlaku, spesifikasi fungsional dan/atau teknis, atau persyaratan lain yang disediakan oleh Pembeli. Dalam hal Pemasok mencurigai adanya potensi Cacat pada Produk dan/atau Layanan mana pun, Pemasok harus segera memberi tahu Pembeli secara tertulis dan memulai tindakan yang tepat untuk memperbaiki potensi Cacat tersebut atas biaya Pemasok sendiri, termasuk, jika perlu, penggantian Produk dan/atau Layanan yang Cacat. Dalam hal Pembeli memiliki keluhan kualitas tentang Produk dan/atau Layanan, keluhan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada Pemasok, dan Pembeli dapat, atas pilihannya sendiri, memulai studi untuk menganalisis potensi Cacat tersebut. Pemasok harus, ketika diminta oleh Pembeli, berpartisipasi dan bekerja sama dalam studi tersebut, dan memberikan semua informasi dan akses yang relevan yang diminta. Keputusan Pembeli untuk melakukan studi tersebut, namun, tidak akan membebaskan Pemasok dari tanggung jawab atas Cacat tersebut.
Kualitas. G keamanan produk Pemasok memastikan bahwa semua produk, bahan, dan layanan yang dipasok ke Xxxxx Xxxxxxxxx memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang disepakati serta mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemasok akan segera memberi tahu Xxxxx Xxxxxxxxx jika pihaknya 1xxxxx://xxx.xxxxx-xxxxxxxxx.xxx/xx/xxxxx/xxxxxxx-xxxxxxxxx/xxx-xxxxxxxxxxx-xxx-xxxxxxxxx 2xxxxx://xxx.xxxx.xxx/xxxxxxxxxx/xxx-xxxxxxxxx-xxxxxxxx-xxx-xxxxxxxxxxx-xxxxxxxx-xxxxxxx.xxx mengetahui fakta atau dugaan yang mungkin mengindikasikan masalah regulasi, kualitas, keamanan, atau pelabelan yang memengaruhi produk yang dipasok atau produk Xxxxx Xxxxxxxxx.
Kualitas. (Quality): pelayanan yang berkualitas baik, tenaga medis yang memadai.
1. Ketersediaan Fasilitas Menurut Xxxxx Xxxxxxxx Xxxxx, perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor pemungkin yang salah satunya berupa ketersediaan fasilitas Menurut teori model penggunaan pelayanan kesehatan oleh Xxxxxxxx (1979) yang didasarkan pada tipe model sistem kesehatan.Perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas di suatu tempat pelayanan kesehatan. Perilaku seseorang dalam mendapatkan pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh mutu pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk menilai kualitas suatu pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa aspek.Pendekatan kualitas pelayanan kesehatan dapat ditinjau dari beberapa aspek, salah satunya adalah struktur.Struktur adalah sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya di fasilitas kesehatan(Wijono,1997). Tim kerja dari organisasi kesehatan dunia atau WHO (1984) menyebutkan perilaku kesehatan seseorang karena adanya 4 alasan pokok: pemikiran dan perasaan (thought and feeling), sikap, sumbersumber daya, culture. Sumber daya di sini mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya.Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok masyarakat.Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.Misalnya pelayanan puskesmas, dapat berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan puskesmas tetapi juga dapat berpengaruh sebaliknya. Fasilitas yang baik akan mempengaruhi sikap dan perilaku pasien, pembentukan fasilitas yang benar akan menciptakan perasaan sehat, aman, dan nyaman.Setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial mempunyai pandangan yang mungkin menambahi atau mengurangi kepuasan pasien dan penampilan kerja (Xxxxxx, 1997).
Kualitas. G keamanan produk Pemasok memastikan bahwa semua produk, bahan, dan layanan yang dipasok ke Xxxxx Xxxxxxxxx memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang disepakati serta mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemasok akan segera memberi tahu Xxxxx Xxxxxxxxx jika pihaknya mengetahui fakta atau dugaan yang mungkin mengindikasikan masalah regulasi, kualitas, keamanan, atau pelabelan yang memengaruhi produk yang dipasok atau produk Xxxxx Xxxxxxxxx.
Kualitas. Kualitas adalah tanggung jawab moral terhadap kualitas kerja.
Kualitas. Kualitas yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif mencerminkan pengukuran “tingkat kepuasan” yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran.
Kualitas. Kuantitas
Kualitas. SDM Gambar 2.2