Asas Kebebasan Berkontrak Klausul Contoh

Asas Kebebasan Berkontrak. Hukum perjanjian memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengadakan perjanjian yang berisi dan bermacam apa saja asalkan tidak melanggar ketertiban umum dan kesusilaan
Asas Kebebasan Berkontrak. Setiap orang bebas mengadakan perjanjian apa saja, baik yang sudah diatur atau belum diatur dalam undang-undang. Namun kemudian kebebasan tersebut dibatasi oleh tiga hal yaitu tidak dilarang oleh undang-undang, tidak bertentangan hlm 97.
Asas Kebebasan Berkontrak. 15Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pasal 1313 a. Membuat atau tidak membuat perjanjian; b. Mengadakan perjanjian dengan siapapun; c. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan dan persyaratannya, serta; d. Menentukan bentuk perjanjiannya apakah tertulis atau lisan. Latar belakang lahirnya asas kebebasan berkontrak adalah adanya paham individualisme yang secara embrional lahir dalam zaman Yunani, yang diteruskan oleh kaum Epicuristen dan berkembang pesat dalam zaman renaissance antara lain melalui ajaran ajaran Xxxx xx Xxxxxx, Xxxxxx Xxxxxx, Xxxx Xxxxx dan J.J. Rosseau.16
Asas Kebebasan Berkontrak. Kebebasan berkontrak merupakan salah satu asas yang sangat penting, sebab merupakan perwujudan dari kehendak bebas pancaran dari hak manusia. 73 Asas kebebasan berkontrak adalah setiap orang bebas mengadakan berbagai bentuk perjanjanjian baik perjanjian itu sudah diatur dalam Undang-Undang maupun belum diatur dalam Undang-Undang.74 Asas kebebasan berkontrak mengakibatkan seseorang dapat menciptakan perjanjian- perjanjian baru yang dikenal dalam Perjanjian Bernama dan isinya menyimpang dari Perjanjian Bernama yang diatur oleh undang-undang.75
Asas Kebebasan Berkontrak. Asas kebebasan berkontrak merupakan salah satu asas yang penting dalam hukum perjanjian. Asas ini merupakan perwujudan manusia yang bebas, pancaran hak asasi manusia. Xxxx kebebasan berkontrak berhubungan erat dengan isi perjanjian, yakni kebebasan untuk menentukan “apa” dan dengan “siapa” perjanjian diadakan.
Asas Kebebasan Berkontrak. Asas kebebasan berkontrak tertuang didalam Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata. Asas kebebasan berkontrak adalah salah satu asas yang sangat penting dalam Hukum Perjanjian. Kebebasan ini adalah perwujudan dari kehendak bebas, pancaran hak asasi manusia.83 Asas kebebasan berkontrak memberikan kebebasan yang sangat luas kepada individu untuk mengatur hak dan kewajiban para pihak didalam suatu perjanjian. Asas kebebasan berkontrak berhubungan dengan isi perjanjian, yaitu kebebasan menentukan 83Xxxxxx Xxxxx Xxxxxxxxxxx, xx.xx., Kompilasi… op. cit., hlm. 84. “apa” dan dengan “siapa” perjanjian itu diadakan.84 Menurut Xxxxx Xxxxx asas kebebasan berkontrak berarti para pihak bebas membuat kontrak dan mengatur sendiri isi kontrak tersebut, sepanjang memenuhi kriteria sebagai berikut:85 A. MEMENUHI SYARAT SEBAGAI KONTRAK; a. kebebasan untuk membuat atau tidak membuat perjanjian; kebebasan untuk menentukan bentuk suatu perjanjian kebebasan untuk menerima atau menyimpangi ketentuan undang-undang
Asas Kebebasan Berkontrak. Asas kebebasan berkontrak merupakan asas yang menduduki posisi sentral didalam hukum kontrak, meskipun asas ini tidak dituangkan menjadi aturan hukum namun mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam hubungan kontraktual para pihaknya.57 Dengan asas kebebasan berkontrak orang dapat menciptakan jenis kontrak baru yang sebelumnya tidak dikenal didalam perjanjian bernama dan isinya menyimpang dari kontrak bernama yang diatur oleh undang undang yaitu Buku III KUHPerdata. Ruang lingkup asas kebebasan berkontrak ialah meliputi beberapa hal yaitu:58 1) Kebebasan untuk membuat atau tidak membuat perjanjian; 2) Kebebasan untuk memilih dengan pihak siapa ia ingin membuat perjanjian; 3) Kebebasan untuk memilih causa perjanjian yang akan dibuatnya; 4) Kebebasan untuk menentukan objek suatu perjanjian; 5) Kebebasan untuk menentukan bentuk suatu perjanjian; dan 6) Kebebasan untuk menerima atau menyimpangi ketentuan undang-undang yang bersifat opsional. Asas kebebasan berkontrak ini bersifat universal, artinya berlaku juga dalam berbagai sistem hukum perjanjian di negara-negara lain dan memiliki ruang lingkup yang sama.59 Gagasan utama kebebasan berkontrak berkaitan dengan penekanan akan persetujuan dan maksud atau kehendak para pihak. Selain itu, gagasan kebebasan berkontrak juga berkaitan dengan pandangan bahwa kontrak adalah hasil dari pilihan bebas (free choice).
Asas Kebebasan Berkontrak. Dalam bentuk aturan yang memungkinkan para pihak untuk memilih apakah akan membuat perjanjian atau tidak, dengan siapa membuat perjanjian, apa syarat perjanjian itu, bagaimana pelaksanaannya, dan apakah akan secara tertulis atau tidak tertulis.
Asas Kebebasan Berkontrak. Kebebasan berkontrak “freedom of making contract” adalah salah satu asas yang sangat penting di dalam hukum perjanjian. Kebiasaan ini adalah perwujudan dari kehendak bebas, pancaran hak asasi manusia. Xxxxx X.X, berpendapat bahwa asas kebebasan berkontrak adalah suatu asas yang memberikan kebebasan kepada para pihak untuk: 1. Membuat atau tidak membuat perjanjian 2. Mengadakan perjanjian dengan siapa pun 3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya.
Asas Kebebasan Berkontrak. Asal mulanya asas kebebasan berkontrak lahir pada abad Ke-19 (sembilan belas) di Eropa bersamaan dengan munculnya teori ekonomi klasik laissez faire yang merupakan reaksi dari mercantile system. Kebebasan berkontrak menjadi paradigma baru hukum kontrak yang sangat diagungkan para filosuf, ahli hukum dan pengadilan. Pengadilan lebih mengedepankan