Risiko Operasional. Penting untuk memastikan bahwa sistem internal yang tepat dan kontrol yang cukup untuk memantau berbagai jenis risiko yang dapat timbul dan dapat menjadi cukup kompleks (rumit).
Risiko Operasional. Risiko operasional yang dihadapi oleh Pemegang Unit Penyertaan REKSA DANA SAHAM EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR adalah berhubungan dengan operasional sistem penyelesaian pembayaran pada pihak-pihak terkait seperti Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Lembaga Kliring dan Penjaminan di Indonesia maupun di negara lain, baik penyelesaian pembayaran kepada REKSA DANA SAHAM EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR maupun penyelesaian pembayaran dari REKSA DANA SAHAM EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR kepada Pemegang Unit Penyertaan.
Risiko Operasional. Risiko operasional yang dihadapi oleh Pemegang Unit Penyertaan REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY adalah berhubungan dengan operasional sistem penyelesaian pembayaran pada pihak-pihak terkait seperti Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Lembaga Kliring dan Penjaminan di Indonesia maupun di negara lain, baik penyelesaian pembayaran kepada REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY maupun penyelesaian pembayaran dari REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY kepada Pemegang Unit Penyertaan.
Risiko Operasional. Risiko operasional yang dihadapi oleh Pemegang Unit Penyertaan REKSA DANA SYARIAH INDEKS BNP PARIBAS DJIM GLOBAL TECHNOLOGY TITANS 50 SYARIAH USD adalah berhubungan dengan operasional sistem penyelesaian pembayaran pada pihak-pihak terkait seperti Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Lembaga Kliring dan Penjaminan, baik penyelesaian pembayaran kepada REKSA DANA SYARIAH INDEKS BNP PARIBAS DJIM GLOBAL TECHNOLOGY TITANS 50 SYARIAH USD maupun penyelesaian pembayaran dari REKSA DANA SYARIAH INDEKS BNP PARIBAS DJIM GLOBAL TECHNOLOGY TITANS 50 SYARIAH USD kepada Pemegang Unit Penyertaan termasuk penerimaan pembagian Hasil Investasi di rekening Pemegang Unit Penyertaan (jika ada).
Risiko Operasional. III - 7 E.
Risiko Operasional. Perseroan dihadapkan pada risiko operasional yang antara lain dapat disebabkan kegagalan sistem, ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan sumber daya manusia yang mengakibatkan tidak berfungsinya pengawasan internal, tidak efektifnya sistem prosedur operasional, sistem informasi teknologi yang tidak mendukung yang berdampak pada terganggunya kelancaran operasional dan mutu pelayanan kepada nasabah. Di era teknologi saat ini, efektivitas operasional Perseroan tergantung dari kemampuan mendapatkan akses yang akurat dan dapat dipercaya serta tepat waktu seperti pengelolaan likuiditas dan operasional produk-produk konsumtif Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan untuk mengerti dan memahami perkembangan teknologi akan menurunkan mutu pelayanan kepada nasabah disamping menciptakan kondisi rawan terhadap kejahatan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan Perseroan.
Risiko Operasional. Risiko operasional yang dihadapi oleh Pemegang Unit Penyertaan REKSA DANA BALANCED FUND SUCORINVEST ANAK PINTAR adalah risiko berhubungan dengan operasional sistem penyelesaian pembayaran pada pihak-pihak terkait seperti Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Lembaga Kliring dan Penjaminan di Indonesia maupun di negara lain, sistem transfer dana elektronik antar Bank, dan lain sebagainya baik dalam rangka penyelesaian pembayaran kepada REKSA DANA BALANCED FUND SUCORINVEST ANAK PINTAR maupun penyelesaian pembayaran dari REKSA DANA BALANCED FUND SUCORINVEST ANAK PINTAR kepada Pemegang Unit Penyertaan.
Risiko Operasional. Risiko operasional yang dihadapi oleh Pemegang Unit Penyertaan EASTSPRING SYARIAH EQUITY ISLAMIC ASIA
Risiko Operasional a. Karakteristik dan kompleksitas bisnis b. Sumber daya manusia c. Teknologi informasi dan infrastruktur pendukung d. Fraud e. Kejadian eksternal 5.
Risiko Operasional. Manajemen risiko operasional ditujukan untuk meminimalisir dan mencegah dampak negatif kerugian operasional langsung maupun tidak langsung baik secara finansial maupun non-finansial yang disebabkan oleh tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan kejadian- kejadian eksternal dengan ruang lingkup meliputi pemantauan terhadap pelaksanaan strategi manajemen risiko operasional pada seluruh aktivitas fungsional Perseroan, penerapan Business Continuity Management (BCM) yang meliputi Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP) untuk menjamin operasional Perseroan tetap berfungsi serta memastikan kelangsungan seluruh pelayanan nasabah Perseroan walaupun terdapat gangguan/bencana. Serta melakukan pengkajian ulang terhadap kebijakan dan prosedur terkait dengan penerapan manajemen risiko operasional sesuai dengan peraturan terkini. Pada periode 31 Desember 2019, peringkat tingkat risiko operasional adalah Peringkat 2, dengan tingkat risiko inheren Low to Moderate dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko operasional Fair.